dbmp andal #2 4 ruang lungkup studi

38
Deskripsi rencana kegiatan Rona lingkungan hidup Kegiatan lain di sekitarnya Saran, tanggapan dan pendapat masyarakat Identifikasi dampak potensial DAMPAK POTENSIAL DAMPAK PENTING HIPOTETIK PRIORITAS DAMPAK PENTING Evaluasi dampak potensial Klasifikasi dan prioritas IV. RUANG LUNGKUP STUDI A. DAMPAK PENTING YANG DITELAAH 1. Proses Pelingkupan Pelingkupan merupakan suatu proses awal untuk menentukan lingkup permasalahan dan mengidentifikasi dampak penting (hipotesis) yang terkait dengan rencana kegiatan. Pelingkupan umumnya dilakukan melalui tiga tahap yaitu identifikasi dampak potensial, evaluasi dampak potensial dan klasifikasi dan prioritas dampak penting. Gambar IV-1. Bagan Alir Proses Pelingkupan a. Identifikasi Dampak Potensial Pelingkupan pada tahap identifikasi dampak potensial dimaksudkan untuk mengidentifikasikan segenap dampak lingkungan hidup (primer, sekunder, dan seterusnya) yang secara potensial akan timbul sebagai akibat dari Kegiatan Pembangunan Jalan Bojonggede - Kemang. Identifikasi dampak potensial dilakukan dengan cara pengamatan lapangan (observasi), konsultasi dan diskusi dengan para pakar, instansi bertanggung jawab, dan masyarakat yang berkepentingan, penelaahan pustaka atau metode lain yang dapat dipertanggung jawabkan. Matriks sederhana, bagan alir dan lain-lain dapat disajikan sebagai pelengkap. Metode yang digunakan dalam studi ini adalah adalah matrik interaksi sederhana, sehingga terlihat hubungan sebab akibat (causative effect) antara komponen kegiatan dengan komponen lingkungan yang akan terkena dampak. Uraian interaksi dampak potensial antara komponen kegiatan dengan komponen lingkungan terkena dampak di bawah ini. ANDAL KEGIATAN PEMBANGUNAN JALAN BOJONGGEDE – KEMANG IV-1

Upload: zulfikarishak300660

Post on 16-Apr-2015

57 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Dbmp Andal #2 4 Ruang Lungkup Studi

Deskripsi rencana kegiatan

Rona lingkungan hidup

Kegiatan lain di sekitarnya

Saran, tanggapan dan pendapat masyarakat

Identifikasi dampak potensial

DAMPAK POTENSIALDAMPAK PENTING

HIPOTETIKPRIORITAS DAMPAK

PENTING

Evaluasi dampak potensial Klasifikasi dan prioritas

IV. RUANG LUNGKUP STUDI

A. DAMPAK PENTING YANG DITELAAH

1. Proses Pelingkupan

Pelingkupan merupakan suatu proses awal untuk menentukan lingkup permasalahan dan

mengidentifikasi dampak penting (hipotesis) yang terkait dengan rencana kegiatan. Pelingkupan

umumnya dilakukan melalui tiga tahap yaitu identifikasi dampak potensial, evaluasi dampak potensial

dan klasifikasi dan prioritas dampak penting.

Gambar IV-1. Bagan Alir Proses Pelingkupan

a. Identifikasi Dampak Potensial

Pelingkupan pada tahap identifikasi dampak potensial dimaksudkan untuk mengidentifikasikan

segenap dampak lingkungan hidup (primer, sekunder, dan seterusnya) yang secara potensial akan

timbul sebagai akibat dari Kegiatan Pembangunan Jalan Bojonggede - Kemang.

Identifikasi dampak potensial dilakukan dengan cara pengamatan lapangan (observasi), konsultasi

dan diskusi dengan para pakar, instansi bertanggung jawab, dan masyarakat yang berkepentingan,

penelaahan pustaka atau metode lain yang dapat dipertanggung jawabkan. Matriks sederhana, bagan

alir dan lain-lain dapat disajikan sebagai pelengkap.

Metode yang digunakan dalam studi ini adalah adalah matrik interaksi sederhana, sehingga terlihat

hubungan sebab akibat (causative effect) antara komponen kegiatan dengan komponen lingkungan

yang akan terkena dampak. Uraian interaksi dampak potensial antara komponen kegiatan dengan

komponen lingkungan terkena dampak di bawah ini.

ANDAL KEGIATAN PEMBANGUNAN JALAN BOJONGGEDE – KEMANG IV-1

Page 2: Dbmp Andal #2 4 Ruang Lungkup Studi

1) Tahap Pra Konstruksi

a) Komponen Sosial

a.1) Pendapatan Masyarakat dan Pertumbuhan Ekonomi

Kegiatan yang diprakirakan akan mempengaruhi pendapatan masyarakat adalah kegiatan

pengadaan lahan dan pembebasan lahan. Kegiatan tersebut akan berdampak terhadap hilangnya

sumber mata pencaharian masyarakat (lahan pertanian, tempat usaha, dll) sehingga akan berdampak

terhadap menurunnya pendapatan masyarakat.

a.2) Sikap dan Persepsi Masyarakat

Pada tahap pra konsruksi diprakirakan dari kegiatan survey lapangan dan pengadaan lahan dan

pembebasan lahan akan berdampak terhadap sikap dan persepsi masyarakat. Kegiatan survey

lapangan akan menimbulkan kekhawatiran masyarakat apakah lahannya akan terkena pembebasan

dan nilai ganti rugi jika lahannya akan terkena pembebasan. Dampak dari kegiatan pengadaan lahan

dan pembebasan lahan yaitu tentang penentuan nilai ganti rugi dan kepastian proses ganti lahan yang

terkena pembebasan. Apabila hasil proses pembebasan lahan tidak memuaskan kedua pihak

(pemrakarsa dan masyarakat), maka akan menimbulkan persepsi negatif dari masyarakat, tetapi

kondisi sebaliknya akan menimbulkan dampak positif.

a.3) Konflik Penerimaan Ganti Rugi

Kegiatan yang diprakirakan akan mempengaruhi konflik penerimaan ganti rugi adalah kegiatan

pengadaan lahan dan pembebasan lahan. Kegiatan tersebut akan menimbulkan dampak berupa

protes terkait dengan kesepakatan akan nilai ganti rugi dan proses pelaksanaan ganti rugi lahan yang

akan dibebaskan.

2) Tahap Konstruksi

a) Komponen Fisik kimia

a.1) Iklim Mikro

Pada tahap konstruksi komponen lingkungan yang diprakirakan akan berdampak terhadap iklim mikro

adalah kegiatan pembersihan lahan dan pembongkaran bangunan. Kegiatan tersebut akan

menyebabkan hilangnya vegetasi sepanjang tapak proyek rencana pembangunan jalan menjadi lahan

terbuka, hal ini akan berdampak terhadap meningkatnya suhu dan menurunnya kelembaban.

a.2) Kualitas Udara dan Debu

Kualitas udara diprakirakan akan terkena dampak berupa peningkatan debu dan gas buang dari

komponen kegiatan mobilisasi alat berat, pengangkutan tanah dan material bangunan,

pembersihan lahan dan pembongkaran bangunan, pematangan lahan, pekerjaan badan Jalan

dan pelapisan pengkerasan jalan, pekerjaan jembatan dan pekerjaan flyover. Peningkatan

ANDAL KEGIATAN PEMBANGUNAN JALAN BOJONGGEDE – KEMANG IV-2

Page 3: Dbmp Andal #2 4 Ruang Lungkup Studi

frekuensi kendaraan pengangkut dan adanya ceceran material saat pengangkutan, pengoperasian

alat berat dan kegiatan perataan tanah serta pekerjaan konstruksi akan meningkatkan kadar

pencemar udara berupa debu dan gas buang akibat pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna.

a.3) Kebisingan

Kebisingan diprakirakan akan terkena dampak berupa peningkatan kebisingan dari komponen

kegiatan mobilisasi alat berat, pengangkutan tanah dan material bangunan, pembersihan lahan

dan pembongkaran bangunan, pematangan lahan, pekerjaan badan Jalan dan pelapisan

pengkerasan jalan, pekerjaan jembatan dan pekerjaan flyover. Peningkatan frekuensi kendaraan

pengangkut, pengoperasian alat berat, dan kegiatan perataan tanah serta aktifitas pekerjaan

konstruksi jalan, jembatan dan flyover akan meningkatkan kebisingan.

a.4) Getaran

Komponen kegiatan yang diprakirkan akan berdampak terhadap getaran adalah kegiatan

pematangan lahan, pekerjaan jembatan dan pekerjaan flyover. Aktivitas galian pada kegiatan

pematangan lahan berpotensi timbulnya getaran yang akan berdampak terhadap keberadaan

bangunan yang berdekatan dengan tapak proyek. Kegiatan pemancangan tiang pondasi jembatan

hingga kedalaman 10 m menggunakan pile driver pada saat pembangunan jembatan dan flyover akan

menyebabkan terjadinya getaran.

a.5) Kualitas Air Permukaan

Kegiatan yang diprakirakan akan mempengaruhi kualitas air permukaan di tiga kecamatan yang

terkena rencana Kegiatan Pembangunan Jalan Bojonggede – Kemang pada tahap konstruksi adalah

kegiatan Pembersihan lahan dan pembongkaran bangunan dan pematangan lahan. Kegiatan

pembersihan lahan dan pembongkaran bangunan akan menyebabkan peningkatan air larian yang

selanjutnya akan berdampak pada kualitas air permukaan dan sedimentasi berupa peningkatan

kekeruhan, TSS, dan TDS perairan. Dampak dari kegiatan pematangan lahan adalah peningkatan

kekeruhan dan sedimentasi sungai akibat tanah yang terbawa oleh aliran permukaan dan

menurunnya kualitas kimia perairan akibat dari peningkatan debu.

a.6) Air Larian (Runoff)

Kegiatan pembersihan lahan dan pembongkaran bangunan, pematangan lahan dan pekerjaan

badan jalan dan pelapisan pengkerasan jalan diprakirakan akan menimbulkan dampak berupa

peningkatan air larian (runoff). Adanya perubahan topografi dan morfologi akibat pematangan tanah

dan pelapisan pengkerasan jalan akan meningkatkan aliran air di permukaan tanah (runoff) yang

berarti akan meningkatkan runoff.

a.7) Sedimentasi Sungai

Komponen kegiatan yang diprakirakan menimbulkan dampak pada sedimentasi sungai adalah

pembersihan lahan dan pembongkaran bangunan, pematangan lahan dan pekerjaan badan

jalan dan pelapisan pengkerasan jalan. Adanya perubahan lahan dari yang bervegetasi menjadi

ANDAL KEGIATAN PEMBANGUNAN JALAN BOJONGGEDE – KEMANG IV-3

Page 4: Dbmp Andal #2 4 Ruang Lungkup Studi

lahan terbuka dan aktivitas konstruksi pada tapak proyek akan meningkatkan material tanah yang

terbawa air larian (runoff) yang akan menyebabkan terjadinya peningkatan sedimen pada sungai

(Kalibaru, Pesangrahan dan Kaliangke) dan hal ini akan menurunkan daya tampung atau

pendangkalan pada sungai-sungai tersebut

a.8) Muka Air Tanah

Komponen kegiatan yang diprakirakan menimbulkan dampak pada muka air tanah adalah

pembersihan lahan dan pembongkaran bangunan, pematangan lahan dan pekerjaan badan

jalan dan pelapisan pengkerasan jalan. Adanya kegiatan pembersihan lahan dari vegetasi penutup,

pembongkaran bangunan, gali timbun, perataan tanah dan konstruksi badan jalan akan mengurangi

laju infiltrasi air hujan kedalam tanah sehingga akan menurunkan muka air tanah pada tapak proyek

terutama pada musim kemarau. Sedangkan pada pengkerasan jalan air hujan yang jatuh akan

menjadi runoff atau tidak terjadi infiltrasi air hujan kedalam tanah.

b) Komponen Biologi

b.1) Flora Darat

Komponen kegiatan yang diprakirakan menimbulkan dampak pada flora darat adalah pembersihan

lahan dan pembongkaran bangunan. Kegiatan tersebut berupa pembersihan lahan menyebabkan

hilangnya seluruh vegetasi yang menjadi habitat satwa pada lahan yang dibuka.

b.2) Fauna Darat

Komponen kegiatan yang diprakirakan menimbulkan dampak pada fauna darat adalah mobilisasi

alat berat, pengangkutan tanah dan material bangunan, pembersihan lahan dan pembongkaran

bangunan, pekerjaan badan jalan dan pelapisan pengkerasan jalan, pekerjaan jembatan dan

pekerjaan flyover. Pembersihan lahan dari vegetasi yang terdapat pada tapak proyek akan

mngakibatkan hilangnya habitat fauna darat. Kegiatan-kegiatan tersebut juga akan menimbulkan

kebisingan, menyebabkan terganggu atau pindahnya satwa burung sekitar tapak proyek.

b.3) Flora Air

Kegiatan yang diprakirakan akan berdampak pada flora air pada tahapan konstruksi di tiga kecamatan

yang terkena rencana Kegiatan Pembangunan Jalan Bojonggede – Kemang yaitu kegiatan

pembersihan dan pembongkaran bangunan, pematangan lahan, pekerjaan badan jalan dan

pelapisan perkerasan jalan dan pekerjaan jembatan. Dampak dari kegiatan–kegiatan tersebut

adalah meningkatnya air larian sehingga kekeruhan dan sedimentasi perairan sungai meningkat,

menyebabkan flora air khusunya flora air mikro seperti fitoplankton akan terganggu dalam proses

fotosintesis. Selain itu, kegiatan-kegiatan tersebut akan meningkatkan debu dan gas buang yang akan

berpengaruh pada menurunnya kualitas kimia air dan mengganggu komunitas flora air.

b.4) Biota Air

Kegiatan yang diprakirakan akan berdampak pada flora air pada tahapan konstruksi di tiga kecamatan

yang terkena rencana Kegiatan Pembangunan Jalan Bojonggede – Kemang yaitu kegiatan

ANDAL KEGIATAN PEMBANGUNAN JALAN BOJONGGEDE – KEMANG IV-4

Page 5: Dbmp Andal #2 4 Ruang Lungkup Studi

pembersihan dan pembongkaran bangunan, pematangan lahan, pekerjaan badan jalan dan

pelapisan perkerasan jalan, dan pekerjaan jembatan. Dampak dari kegiatan-kegiatan tersebut

adalah meningkatnya air larian sehingga kekeruhan dan sedimentasi perairan sungai meningkat,

menyebabkan produktifitas primer akan berkurang, dampak lanjutannya adalah terganggunya biota air

yang sebagian besar hidupnya bergantung pada produktifitas primer perairan. Meningkatnya kekeruhan

perairan juga akan mengakibatkan terganggunya pernafasan dan daya lihat organisme air.

c) Komponen Sosial Budaya dan Kesehatan

c.1) Kependudukan

Komponen kegiatan rekrutmen tenaga kerja diprakirakan akan berdampak terhadap kependudukan.

Adanya penerimaan tenaga kerja dari luar daerah akan berpotensi terhadap meningkatnya jumlah

penduduk.

c.2) Pendapatan Masyarakat dan Pertumbuhan Ekonomi

Komponen kegiatan rekrutmen tenaga kerja diprakirakan akan berdampak terhadap pendapatan

masyarakat. Adanya penerimaan tenaga kerja lokal, akan mempengaruhi pendapatan masyarakat

lokal yang diterima bekerja.

c.3) Kesempatan Kerja

Komponen kegiatan rekrutmen tanaga kerja diprakirakan akan berdampak terhadap kesempatan

kerja. Adanya prioritas pada penerimaan tenaga kerja lokal dalam kegiatan pembangunan jalan, akan

berpengaruh terhadap meningkatnya kesempatan kerja bagi masyarakat sekitar tapak proyek.

c.4) Adat Istiadat dan Kebiasaan

Komponen kegiatan rekrutmen tanaga kerja diprakirakan akan berdampak terhadap adat istiadat

dan kebiasaan. Adanya penerimaan tenaga kerja dari luar daerah dengan adat dan nilai budaya yang

berbeda akan berpengaruh terhadap perubahan adat istiadat dan pola kebiasaan (cara/sikap) hidup

masyarakat lokal menjadi lebih positif atau negatif.

c.5) Sikap dan Persepsi Masyarakat

Komponen kegiatan yang diprakirakan akan berdampak terhadap sikap dan persepsi masyarakat

adalah rekrutmen tenaga kerja, mobilisasi alat berat, pengangkutan tanah dan material

bangunan, pembersihan lahan dan pembongkaran bangunan, pematangan lahan, pekerjaan

badan jalan dan pelapisan perkerasan jalan, pekerjaan jembatan, pekerjaan flyover,

pemasangan rambu dan marka jalan (leger) dan penghijauan. Perubahan sikap dan persepsi

masyarakat (+/-) dari kegiatan tersebut merupakan dampak turunan dari perubahan komponen

lingkungan. Dampak negatif timbul dari adanya perubahan iklim mikro (peningkatan suhu dan

penurunan kelembaban), peningkatan debu dan gas buang, kebisingan, getaran, kerusakan jalan

umum, dan gangguan lalu lintas/kemacetan lalu lintas. Sedangkan dampak positif timbul dari adanya

ANDAL KEGIATAN PEMBANGUNAN JALAN BOJONGGEDE – KEMANG IV-5

Page 6: Dbmp Andal #2 4 Ruang Lungkup Studi

penerimaan tenaga kerja lokal, keamanan dan kenyamanan berkendara dengan adanya pemasangan

rambu dan marka jalan (leger) dan dari kegiatan penghijauan.

c.6) Kesehatan Masyarakat

Komponen kegiatan yang diprakirakan akan berdampak terhadap kesehatan masyarakat adalah

mobilisasi alat berat, pengangkutan tanah dan material bangunan, pembersihan lahan dan

pembongkaran bangunan, pematangan lahan dan pekerjaan badan jalan dan pelapisan

perkerasan jalan. Gangguan terhadap kesehatan masyarakat merupakan dampak turunan dari

penurunan kualitas udara (peningkatan debu dan gas buang) dari kegiatan-kegiatan tersebut.

c.7) Kerusakan Jalan Umum

Komponen kegiatan yang diprakirakan akan berdampak terhadap kerusakan jalan umum adalah

mobilisasi alat berat dan pengangkutan tanah dan material bangunan. Adanya peningkatan traffic

dari kegiatan pengangkutan alat-alat berat dan material selama masa konstruksi jalan, jembatan dan

flyover berpotensi terjadinya kerusakan pada jalan-jalan yang dilalui kendaraan proyek.

c.8) Kegiatan di sekitar

Komponen kegiatan yang diprakirakan akan berdampak terhadap komponen lingkungan kegiatan lain

di sekitar adalah pembersihan lahan dan pembongkaran bangunan, pekerjaan jembatan dan

pekerjaan flyover. Timbulnya kebisingan dan peningkatan debu dan gas buang dari kegiatan-

kegiatan tersebut dan rusak atau terganggunya rel kereta api (perkerjaan flyover), jaringan listrik dan

telpon khususnya pada saat pembongkaran bangunan, akan berdampak terhadap terganggunya

aktivitas di sekitar tapak proyek.

c.9) Bangkitan Lalu Lintas/Kecelakaan Lalu Lintas

Komponen kegiatan yang diprakirakan akan berdampak terhadap bangkitan lalu lintas/kecelakaan lalu

lintas adalah mobilisasi alat berat, pengangkutan tanah dan material bangunan, pematangan

lahan, pekerjaan badan jalan dan pelapisan perkerasan jalan, pekerjaan flyover, dan

pemasangan rambu dan marka jalan (ledger). Adanya peningkatan traffic dari kendaraan

pengangkut alat berat, tanah timbun dan material jalan dan buka tutup beberapa ruas jalan akan

menyebabkan terjadinya peningkatan kemacetan terutama pada jalan-jalan yang padat kendaraan.

3) Tahap Operasi

a) Komponen Fisik kimia

a.1) Iklim Mikro

Kegiatan pengoperasian jalan dan jembatan dan pemeliharaan jalan dan jembatan diprakirakan

akan berdampak terhadap iklim mikro. Pada tahap operasional jalan dan jembatan, permukaan jalan

akan memanas sehingga meningkatkan suhu udara setempat dan frekuensi kendaraan yang melewati

jalan Bojonggede – Kemang juga akan berpengaruh terhadap meningkatnya polusi dan perubahan

ANDAL KEGIATAN PEMBANGUNAN JALAN BOJONGGEDE – KEMANG IV-6

Page 7: Dbmp Andal #2 4 Ruang Lungkup Studi

iklim (peningkatan suhu dan penurunan kelembaban). Dari kegiatan pemeliharaan jalan, yaitu adanya

kegiatan perawatan tanaman pada median dan rumija akan berdampak terhadap membaiknya kondisi

iklim mikro.

a.2) Kualitas udara

Kegiatan pengoperasian jalan dan jembatan dan pemeliharaan jalan dan jembatan diprakirakan

akan berdampak terhadap kualitas udara. Peningkatan frekuensi kendaraan yang melewati jalan

Bojonggede – Kemang akan menurunkan kualitas udara dari peningkatan debu dan gas buang

kendaraan bermotor. Dampak dari kegiatan pemeliharaan jalan, yaitu adanya kegiatan perawatan

tanaman pada median dan rumija akan berdampak terhadap membaiknya kualitas udara dari adanya

penanaman tanaman-tanaman yang bernilai ekologis yang bisa berfungsi untuk menjerab debu dan

menyerap gas pencemar.

a.3) Kebisingan

Kegiatan pengoperasian jalan dan jembatan dan pemeliharaan jalan dan jembatan diprakirakan

akan berdampak terhadap kebisingan. Peningkatan frekuensi kendaraan yang melewati jalan

Bojonggede – Kemang akan meningkatkan kebisingan dari akumulasi suara kendaraan bermotor,

terutama pada saat jam sibuk. Dari kegiatan pemeliharaan jalan, yaitu adanya kegiatan perawatan

tanaman pada median dan rumija akan berdampak terhadap menurunnya kebisingan dari adanya

penanaman tanaman-tanaman yang bernilai ekologis yang bisa berfungsi sebagai peredam.

a.4) Kualitas Air Permukaan

Komponen kegiatan pengoperasian jalan dan jembatan diprakirakan akan berdampak terhadap

kualitas air permukaan. Dengan dioperaskannya jalan dan jembatan akan mengakibatkan adanya

partikel debu yang terbawa air larian akan mencemari air permukaan sehingga terjadi peningkatan

TSS perairan. Beroperasinya jalan dan jembatan akan meningkatkan frekuensi kendaraan sehingga

gas/emisi buangan kendaraan akan meningkat dan akan berdampak pada peningkatan kandungan

SOx dan NOx perairan, selanjutnya akan berdampak pada terjadinya asidifikasi perairan baik secara

langsung maupun tidak langsung.

a.5) Air Larian (Runoff)

Komponen kegiatan pengoperasian jalan dan jembatan diprakirakan akan berdampak terhadap air

larian (runoff). Penutupan jalan yang bersifat permanen dengan aspal akan menyebabkan tidak

terinfiltrasinya air ke dalam tanah sehingga akan berubah menjadi air larian.

a.6) Muka air tanah

Komponen kegiatan pengoperasian jalan dan jembatan diprakirakan akan berdampak terhadap air

larian (runoff). Berkurangnya infiltrasi air kedalam tanah akan berdampak terhadap tinggi muka air

tanah di sekitar tapak proyek.

ANDAL KEGIATAN PEMBANGUNAN JALAN BOJONGGEDE – KEMANG IV-7

Page 8: Dbmp Andal #2 4 Ruang Lungkup Studi

a.7) Ruang dan Lahan

Komponen kegiatan pengoperasian jalan dan jembatan diprakirakan akan berdampak terhadap

perubahan ruang dan lahan. Beroperasinya jalan berpotensi tumbuhnya kegiatan-kegiatan usaha di

sekitar di sepanjang jalur jalan Bojonggede-Kemang, hal ini akan berdampak terhadap perubahan tata

guna lahan seperti pembangunan ruko, perumahan atau kegiatan-kegiatan usaha lainnya pada lahan-

lahan pertanian di sekitar tapak proyek.

b) Komponen Biologi

b.1) Fauna Darat

Kegiatan pengoperasian jalan dan jembatan dan pemeliharaan jalan dan jembatan diprakirakan

akan berdampak terhadap fauna darat. Kegiatan pengoperasian jalan berupa pencemaran udara,

peningkatan kebisingan dan aktifitas masyarakat di sekitar tapak proyek berpotensi menyebabkan

terganggu/pindahnya fauna burung. Sedangkan dari kegiatan pemeliharaan tanaman pada rumija dan

median jalan akan berdampak positif terhadap membaiknya habitat fauna burung.

b.2) Flora Air

Komponen kegiatan pengoperasian jalan dan jembatan diprakirakan akan berdampak terhadap

komunitas flora air. Dengan dioperasikannya jalan dan jembatan akan mengakibatkan adanya partikel

debu yang terbawa air larian akan mencemari air permukaan sehingga terjadi peningkatan TSS

perairan. Peningkatan TSS akan selalu diiringi dengan peningkatan kekeruhan perairan sehingga

akan berdampak pada berkurangnya penetrasi cahaya kedalam perairan. Proses fotosintesis

tumbuhan air khususnya fitoplankton akan terganggu dengan berkurangnya penetrasi cahaya ke

dalam perairan.

b.3) Biota Air

Komponen kegiatan pengoperasian jalan dan jembatan diprakirakan akan berdampak terhadap

komunitas biota air pada Sungai Kalibaru dan Pesangrahan di Kecamatan Bojonggede. Dengan

dioperasikannya jalan dan jembatan akan mengakibatkan adanya partikel debu yang terbawa air

larian akan mencemari air permukaan sehingga terjadi peningkatan TSS perairan. Peningkatan TSS

akan menyebabkan peningkatan kekeruhan perairan sehingga pernafasan dan daya lihat biota

perairan akan terganggu. Pengoprasian jalan juga akan mengakibatkan meningkatnya SOx dan NOx

sehingga akan menyebabkan asidifikasi perairan. Asidifikasi perairan akan menyebabkan

meningkatnya toksisitas logam berat dan akan mengganggu biota perairan.

c) Komponen Sosial Budaya dan Kesehatan

c.1) Kependudukan

Komponen kegiatan pengoperasian jalan dan jembatan diprakirakan akan berdampak terhadap

kependudukan. Adanya pendatang dari luar daerah yang ingin membuka usaha (perdagangan,

ANDAL KEGIATAN PEMBANGUNAN JALAN BOJONGGEDE – KEMANG IV-8

Page 9: Dbmp Andal #2 4 Ruang Lungkup Studi

industri, rumah makan maupun jasa) yang menetap dan pembangunan perumahan di sekitar jalan

Bojonggede-Kemang berpotensi meningkatkan jumlah penduduk.

c.2) Pendapatan Masyarakat dan Pertumbuhan Ekonomi

Komponen kegiatan pengoperasian jalan dan jembatan diprakirakan akan berdampak terhadap

pendapatan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi. Pada tahap operasional akan terjadi kelancaran

arus barang dan jasa sehingga akan meningkatkan aktifitas perekonomian baik bagi penduduk

setempat maupun perekonomian secara regional. Hal tersebut, akan berdampak terhadap

meningkatnya pendapatan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi khususnya pada wilayah dampak

primer.

c.3) Kesempatan Berusaha

Komponen kegiatan pengoperasian jalan dan jembatan diprakirakan akan berdampak terhadap

kependudukan. Dengan beroperasinya jalan berpotensi tumbuhnya tempat-tempat usaha baru (ruko,

warung, kios, kaki lima, dan jasa-jasa-transportasi) di sekitar lokasi Jalan Bojonggede-Kemang.

c.4) Adat Istiadat dan Kebiasaan

Komponen kegiatan pengoperasian jalan dan jembatan diprakirakan akan berdampak terhadap

adat istiadat dan kebiasaan. Adanya pendatang dari luar daerah yang menetap di daerah sekitar jalan

Bojonggede-Kemang dengan adat dan nilai budaya yang berbeda, akan berpangaruh terhadap

perubahan adat istiadat dan pola kebiasaan (cara/sikap) hidup masyarakat lokal menjadi lebih positif

atau negatif.

c.5) Sikap dan Persepsi Masyarakat

Komponen kegiatan pengoperasian jalan dan jembatan dan pemeliharaan jalan dan jembatan

diprakirakan akan berdampak terhadap sikap dan persepsi masyarakat. Kemudahan akses dengan

beroperasinya jalan akan mempunyai persepsi positif dari masyarakat. Kegiatan pemeliharaan jalan

akan timbul dampak berupa sikap dan persepsi negatif masyarakat. Hal ini disebabkan karena adanya

kemacetan lalu lintas pada saat adanya perbaikan jalan.

c.6) Kesehatan Masyarakat

Komponen kegiatan pengoperasian jalan dan jembatan diprakirakan akan berdampak terhadap

kesehatan masyarakat. Kelancaraan arus lalu lintas dan peningkatan kapasitas kendaraan yang

melewati wilayah studi akan berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat, dari adanya peningkatan

debu dan gas pencemar kendaraan bermotor.

c.7) Kegiatan di sekitar

Komponen kegiatan pengoperasian jalan dan jembatan diprakirakan akan berdampak terhadap

Kegiatan di sekitar. Peningkatan kebisingan dengan beroperasinya jalan akan menyebabkan

gangguan kenyamanan terhadap aktivitas dari fasilitas umum seperti sekolah, kantor, dll.

ANDAL KEGIATAN PEMBANGUNAN JALAN BOJONGGEDE – KEMANG IV-9

Page 10: Dbmp Andal #2 4 Ruang Lungkup Studi

c.8) Bangkitan Lalu Lintas/Kecelakaan Lalu Lintas

Komponen kegiatan pengoperasian jalan dan jembatan dan pemeliharaan jalan dan jembatan

diprakirakan akan berdampak terhadap bangkitan lalu lintas/kecelakaan lalu lintas. Dari kegiatan

pengoperasian jalan akan terjadinya kelancaran arus lalu lintas dan sebaliknya hal ini juga akan

berdampak terhadap meningkatnya kasus kecelakaan lalu lintas. Dari kegiatan pemeliharaan jalan

akan mengganggu kelancaran lalu lintas karena jalan tidak dapat beroperasi secara maksimal atau

akan terjadi penurunan kapasitas jalan pada ruas-ruas tertentu.

b. Evaluasi Dampak Potensial

Pelingkupan pada tahap ini bertujuan untuk menghilangkan/meniadakan dampak potensial yang

dianggap tidak relevan atau tidak penting, sehingga diperoleh daftar dampak penting hipotetik yang

selanjutnya dipandang perlu dan relevan untuk ditelaah secara mendalam dalam studi ANDAL. Daftar

dampak penting hipotetik ini disusun berdasarkan pertimbangan atas hal-hal yang dianggap penting

oleh masyarakat di sekitar rencana kegiatan pada saat dilaksanakan sosialisasi kegiatan/konsultasi

publik maupun penyampaian kegiatan melalui media massa, tanggapan dari instansi yang

bertanggung jawab, para pakar lingkungan yang relevan, dan LSM.

Metode yang digunakan dalam melakukan evaluasi dampak potensial ini adalah interaksi kelompok

(rapat, brainstorming) dalam Tim Studi ANDAL. Evaluasi terhadap dampak-dampak potensial yang

dihasilkan pada tahap identifikasi dampak potensial yang akhirnya menghasilkan dampak penting

hipotetik berdasarkan tahapan pelaksanaan rencana Kegiatan Pembangunan Jalan Bojonggede -

Kemang yang dikelola oleh Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP) sebagai berikut :

1) Tahap Pra Konstruksi

Pada tahap Pra-Konstruksi, dampak potensial yang relevan menjadi dampak penting hipotetik

dikemukakan pada Tabel IV-1.

Tabel IV-1. Evaluasi Dampak Potensial Kegiatan Pembangunan Jalan Bojonggede – Kemang pada Tahap Prakonstruksi

Sumber Dampak

Komponen Lingkungan Terkena Dampak Kriteria Dikaji dalam AMDA

LPenerima Dampak 1 2 3 4

1. Survey lapangan

Sikap dan persepsi masyarakat

Munculnya berbagai persepsi dari masyarakat

tidak tidak ya tidak Ya

2. Pengada-an lahan dan pembebasan lahan

Sikap dan persepsi masyarakat

Munculnya sikap dan persepsi tentang kepastian pembebasan lahan

tidak tidak Ya tidak Ya

Konflik penerimaan ganti rugi

Ketidaksepakatan nilai ganti rugi lahan yang akan dibebaskan dan penetapan tapal batas lahan

tidak ya yaTidak diketahui

Ya

Pendapatan Masyarakat dan Pertumbuhan Ekonomi

Penurunan pendapatan masyarakat karena kehilangan tempat usaha

Tidak yaTidak

tidak Ya

Kriteria: 1. Beban terhadap komponen lingkungan tertentu sudah tinggi2. Mempunyai nilai sosial dan ekonomi dan nilai ekologis3. Kekuatiran masyarakat yang tinggi

ANDAL KEGIATAN PEMBANGUNAN JALAN BOJONGGEDE – KEMANG IV-10

Page 11: Dbmp Andal #2 4 Ruang Lungkup Studi

4. Aturan/kebijakan yang akan dilanggar, melampaui baku mutu lingkungan

2) Tahap Konstruksi

Pada tahap Konstruksi, dampak potensial yang relevan menjadi dampak penting hipotetik

dikemukakan pada Tabel IV-2.

Tabel IV-2. Evaluasi Dampak Potensial Kegiatan Pembangunan Jalan Bojonggede – Kemang pada Tahap Konstruksi

Sumber Dampak

Komponen Lingkungan Terkena Dampak Kriteria Dikaji dalam ANDA

LPenerima Dampak 1 2 3 4

1. Rekrutmen tenaga kerja

KependudukanPeningkatan jumlah penduduk

tidak tidak tidak Tidak Tidak

Kesempatan kerjaPenerimaan tenaga kerja lokal

Ya tidak ya Tidak Ya

Pendapatan Masyarakat dan Pertumbuhan Ekonomi

Peningkatan pendapatan masyarakat yang diterima bekerja

tidak ya tidak tidak ya

Adat istiadat dan kebiasaan

Perubahan adat istiadat dan kebiasaan

tidak tidak tidak tidak tidak

Sikap dan persepsi masyarakat

Timbulnya kecemburuan/konflik sosial masyarakat lokal yang tidak diterima bekerja

tidak tidak tidak Tidak tidak

2. Mobilisasi alat berat

Kualitas udara dan debu

Peningkatan debu dan gas buang

Tidak diketahui

YaTidak

Tidak Ya

Kebisingan Peningkatan kebisinganTidak diketahui

Ya tidak Tidak Ya

Fauna daratGangguan terhadap burung

tidak tidak tidak Tidak Tidak

Sikap dan Persepsi masyarakat

Persepsi negatif masyarakat

tidak tidak tidak tidak tidak

Kesehatan masyarakat

Gangguan kesehatan masyarakat

Tidak TidakTidak

Tidak Tidak

Kerusakan jalan umum

Mobilisasi kendaraan pengangkut alat berat

Tidak TidakTidak

Tidak Tidak

Bangkitan lalu lintas/ kecelakaan lalu lintas

Peningkatan sirkulasi traffic dan kemacetan lalu lintas

Ya tidak Ya Tidak Ya

3. Pengang-kutan tanah dan material bangunan

Kualitas udara dan debu

Peningkatan debu dan gas buang

Tidak diketahui

YaTidak

Tidak Ya

Kebisingan Peningkatan kebisinganTidak diketahui

Ya Ya Tidak Ya

Fauna daratGangguan terhadap burung (aves)/pindah

Tidak TidakTidak

Tidak Tidak

Kesehatan masyarakat

Gangguang terhadap kesehatan masyarakat

Ya Tidak Ya Tidak Ya

Kerusakan jalan umum

Kerusakan jalan umum pada lintasan yang dilalui kendaraan proyek

Ya Tidak Ya Tidak Ya

Bangkitan lalu lintas /kecelakaan lalu lintas

Peningkatan sirkulasi traffic dan kemacetan lalu lintas

Ya Tidak Ya Tidak Ya

Sikap dan persepsi masyarakat

Persepsi negatif masyarakat

ya Tidak Ya Tidak ya

4. Pember- Iklim mikro Peningkatan suhu dan Ya Tidak Ya Tidak Ya

ANDAL KEGIATAN PEMBANGUNAN JALAN BOJONGGEDE – KEMANG IV-11

Page 12: Dbmp Andal #2 4 Ruang Lungkup Studi

Sumber Dampak

Komponen Lingkungan Terkena Dampak Kriteria Dikaji dalam ANDA

Penerima Dampak 1 2 3 4

sihan lahan dan pembong-karan bangunan

penurunan kelembaban

Kualitas udara dan debu

Peningkatan debu dan gas buang

Tidak diketahui

Tidak Ya Tidak Ya

KebisinganPeningkatan kebisingan suara alat-alat berat

Tidak diketahui

Tidak Ya Tidak Ya

Kualitas air permukaan

Penurunan kualitas air permukaan

Tidak diketahui

Ya Ya Tidak Ya

Air larian (runoff) Peningkatan air larian ya Tidak Ya Tidak Ya

Sedimentasi sungai

Pendangkalan sungai akibat sedimen yang terbawa air larian terutama pada musim hujan

Ya Ya Ya Tidak Ya

Muka air tanah Penurunan muka air tanah Tidak ya ya Tidak Tidak

Flora daratHilangnya vegetasi sepanjang jalur tapak proyek

Tidak TidakTidak

Tidak Tidak

Fauna daratGangguan terhadap burung (aves) dan reptilia

Tidak TidakTidak

Tidak Tidak

Flora airGangguan terhadap flora air

Tidak TidakTidak

Tidak Tidak

Biota airTerganggunya biota air karena meningkatnya kekeruhan perairan

Tidak diketahui

Ya Tidak

Tidak Ya

Kesehatan masyarakat

Penurunan kesehatan masyarakat

Tidak Ya Ya Tidak Ya

Sikap dan persepsi masyarakat

Munculnya sikap dan persepsi negatif masyarakat

Tidak tidak Ya Tidak Ya

Kegiatan sekitarGangguan pada fasilitas umum

Tidak Tidak Tidak

Tidak Tidak

5. Pema-tangan Lahan

Kualitas udaraPeningkatan debu dan gas buang

Tidak diketahui

Ya Ya Tidak Ya

KebisinganPeningkatan kebisingan suara alat-alat berat

Tidak diketahui

Tidak Ya Tidak Ya

Kualitas air permukaan

Penurunan kualitas air permukaan

Tidak diketahui

Ya Ya Tidak diketahui

Ya

Air larian (runoff) Peningkatan air larian Tidak Ya Ya Tidak Ya

Sedimentasi sungai

Pendangkalan sungai akibat sedimen yang terbawa air larian terutama pada musim hujan

Tidak diketahui

Ya Ya Tidak Ya

Muka air tanah Penurunan muka air tanah Tidak Ya Ya Tidak Ya

Flora airGangguan terhadap flora air

Tidak TidakTidak

Tidak Tidak

Biota airGangguan terhadap biota air akibat kualitas air yang menurun

Tidak diketahui

Ya Tidak

Tidak Ya

Kesehatan masyarakat

Penurunan kesehatan masyarakat

Tidak Tidak Ya Tidak Ya

Sikap dan persepsi masyarakat

Sikap dan persepsi negatif masyarakat

Tidak Ya Ya Tidak Ya

Bangkitan lalu lintas /kecelakaan lalu lintas

Kemacetan lalu lintas Ya Tidak Ya Tidak Ya

6. Pekerjaan badan jalan dan

Kualitas udara Peningkatan konsentrasi debu dan gas pencemar

Tidak diketahui

Tidak Ya Tidak Ya

ANDAL KEGIATAN PEMBANGUNAN JALAN BOJONGGEDE – KEMANG IV-12

Page 13: Dbmp Andal #2 4 Ruang Lungkup Studi

Sumber Dampak

Komponen Lingkungan Terkena Dampak Kriteria Dikaji dalam ANDA

Penerima Dampak 1 2 3 4

pelapisan pengkeras-an jalan

KebisinganPeningkatan kebisingan, suara alat berat hingga ke pemukiman

Tidak diketahui

Tidak Ya Tidak Ya

Kualitas air permukaan

Gangguan terhadap kualitas air permukaan

Tidak diketahui

YaTidak

Tidak Ya

Air larian (runoff) Peningkatan air larian tidak Ya Ya Tidak Ya

Sedimentasi sungaiPeningkatan sedimen pada sungai

Tidak diketahui

YaTidak

Tidak Ya

Muka air tanahPenurunan kuantitas air tanah

Tidak ya ya Tidak ya

Fauna daratGangguan terhadap burung (aves)

Tidak TidakTidak

Tidak Tidak

Flora airGangguan terhadap flora air

Tidak TidakTidak

Tidak Tidak

Biota airGangguan terhadap biota air

Tidak diketahui

YaTidak

Tidak Ya

Kesehatan masyarakat

Dampak turunan dari peningkatan kebisingan, debu dan gas buang kendaraan

Tidak Ya Ya Tidak Ya

Sikap dan persepsi masyarakat

Persepsi negatif masyarakat

Tidak Tidak Ya Tidak Ya

Bangkitan lalu lintas/ kecelakaan lalu lintas

Gangguan lalu lintas akibat buka tutup beberapa jalan umum

Tidak Ya Ya Tidak Ya

7. Pekerjaan jembatan

Kualitas udara dan debu

Peningkatan debu dan gas buang operasional alat berat dan truk saat konstruksi

Tidak diketahui

Tidak Ya Tidak Ya

KebisinganPeningkatan kebisingan pada saat pemancangan tiang jembatan

Tidak diketahui

Tidak Ya Tidak Ya

GetaranPeningkaan getaran saat pemancangan paku bumi

Tidak TidakTidak

Tidak Tidak

Kualitas air permukaan

Gangguan terhadap kualitas air permukaan

Tidak Tidak Tidak

Tidak Tidak

Fauna daratGangguan terhadap burung

Tidak TidakTidak

Tidak Tidak

Flora airGangguan terhadap flora air

Tidak TidakTidak

Tidak Tidak

Biota air Terganggunya biota air Tidak TidakTidak

Tidak Tidak

Sikap dan persepsi masyarakat

Persepsi negatif masyarakat

Tidak Tidak Ya Tidak Ya

Kegiatan sekitarGangguan terhadap fasilitas umum

Tidak TidakTidak

Tidak Tidak

8. Pekerjaan flyover* Kualitas udara dan

debu

Peningkatan debu dan gas buang operasional alat berat dan truk saat konstruksi

Tidak diketahui

Tidak Ya Tidak Ya

KebisinganPeningkatan kebisingan pada saat pemancangan tiang flyover

Tidak diketahui

Tidak Ya Tidak Ya

GetaranPeningkaan getaran saat pemancangan paku bumi

Tidak TidakTidak

Tidak Tidak

Fauna daratGangguan terhadap keberadaan burung

Tidak TidakTidak

Tidak Tidak

Sikap dan persepsi masyarakat

Persepsi negatif masyarakat

Ya Tidak Ya Tidak Ya

Bangkitan lalu lintas/ kecelakaan lalu lintas

Kemacetan lalu lintas Ya Tidak Ya Tidak Ya

ANDAL KEGIATAN PEMBANGUNAN JALAN BOJONGGEDE – KEMANG IV-13

Page 14: Dbmp Andal #2 4 Ruang Lungkup Studi

Sumber Dampak

Komponen Lingkungan Terkena Dampak Kriteria Dikaji dalam ANDA

Penerima Dampak 1 2 3 4

Kegiatan sekitarGangguan terhadap fasilitas umum

Tidak TidakTidak

Tidak Tidak

9. Pema-sangan rambu dan marka jalan (leger)

Bangkitan lalu lintas /kecelakan lalu lintas

Keamanan dan kenyamanan berkendara

Tidak Tidak Ya Ya Ya

Sikap dan persepsi masyarakat

Persepsi positif masyarakat Tidak Ya Ya Tidak Ya

10.Penghijauan

Sikap dan persepsi masyarakat

Munculnya persepsi positif masyarakat

Tidak YaTidak

Tidak Ya

Kriteria: 1. Beban terhadap komponen lingkungan tertentu sudah tinggi.2. Mempunyai nilai sosial dan ekonomi dan nilai ekologis3. Kekuatiran masyarakat yang tinggi

4. Aturan/kebijakan yang akan dilanggar, melampaui baku mutu lingkungan

ANDAL KEGIATAN PEMBANGUNAN JALAN BOJONGGEDE – KEMANG IV-14

Page 15: Dbmp Andal #2 4 Ruang Lungkup Studi

3) Tahap Operasi

Pada tahap operasi, dampak potensial yang relevan menjadi dampak penting hipotetik dikemukakan

pada Tabel IV-3.

Tabel IV-3. Evaluasi Dampak Potensial Kegiatan Pembangunan Jalan Bojonggede – Kemang

pada Tahap Operasi

Sumber Dampak

Komponen Lingkungan Terkena Dampak Kriteria Dikaji dalam

ANDALPenerima Dampak 1 2 3 4

1. Pengope-rasian jalan dan jemba-tan

Iklim mikro

Peningkatan suhu dan penurunan kelembaban akibat panas dari permukaan jalan

Tidak Ya Tidak Tidak Ya

Kualitas udara dan debu

Peningkatan debu dan gas buang

Tidak Ya Tidak Tidak Ya

KebisinganPeningkatan kebisingan suara kendaraaan hingga ke pemukiman

Tidak Ya Ya Tidak Ya

Air larian (runoff) Peningkatan air larianTidak diketahui

Tidak Ya tidak Ya

Kualitas air permukaanGangguan terhadap kualitas air permukaan

Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak

Muka air tanah Penurunan muka air tanah Tidak Tidak Ya Tidak YaRuang dan lahan Perubahan tata guna lahan Tidak Ya Tidak Ya Ya

Fauna daratGangguan terhadap burung (aves)/pindah

Tidak tidak Tidak Tidak Tidak

Flora air Gangguan terhadap flora air Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak

Biota airGangguan terhadap biota air

Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak

KependudukanPeningjgkatan jumlah penduduk

Tidak Ya Tidak Tidak Ya

Pendapatan Masyarakat dan Pertumbuhan Ekonomi

Peningkatan pendapatan masyarakat dengan lancarnya arus lalu lintas

Tidak Ya Tidak Tidak Ya

Kesempatan berusahaMuncul/tumbuhnya peluang usaha

Tidak Ya Tidak Tidak Ya

Adat istiadat dan kebiasaan

Perubahan adat istiadat dan kebiasaan

Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak

Sikap dan persepsi masyarakat

Perubahan sikap dan persepsi masyarakat

Tidak diketahui

Tidak ya Tidak Ya

Kesehatan masyarakatGangguan kesehatan masyarakat

Tidak Ya Ya Tidak Ya

Bangkitan lalu lintas /kecelakaan lalu lintas

Peningkatan sirkulasi traffic dan kecelakaan lalu lintas

Ya Tidak Ya Tidak Ya

Kegiatan di sekitarTerganggunya kegiatan lingkungan sekitar (fasilitas umum)

Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak

2. Pemeliha-raan Jalan dan Jembatan

Iklim mikroPenurunan temperatur dan peningkatan kelembaban

Tidak Ya Tidak Tidak Ya

Kualitas udara dan debu

Penurunan debu dan gas buang

Tidak diketahui

Ya Ya Tidak Ya

kebisingan Penurunan kebisinganTidak diketahui

Ya Tidak Tidak Ya

Fauna daratMembaiknya habitat fauna darat

Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak

Bangkitan lalu lintas /kecelakaan lalu lintas

Kemacetan lalu lintas Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak

Kriteria: 1. Beban terhadap komponen lingkungan tertentu sudah tinggi.

ANDAL KEGIATAN PEMBANGUNAN JALAN BOJONGGEDE – KEMANG IV-15

Page 16: Dbmp Andal #2 4 Ruang Lungkup Studi

2. Mempunyai nilai sosial dan ekonomi dan nilai ekologis3. Kekuatiran masyarakat yang tinggi

4. Aturan/kebijakan yang akan dilanggar, melampaui baku mutu lingkungan

4) Dampak Potensial dari Kegiatan Pembangunan Jalan Bojonggede – Kemang

1. Perubahan iklim mikro akibat pembersihan lahan dan pembongkaran bangunan

2. Perubahan iklim mikro akibat pengoperasian jalan dan jembatan

3. Perubahan iklim mikro akibat pemeliharaan jalan dan jembatan

4. Penurunan kualitas udara dan debu akibat mobilisasi alat berat

5. Penurunan kualitas udara dan debu akibat pengangkutan tanah dan material bangunan

6. Penurunan kualitas udara dan debu akibat pembersihan lahan dan pembongkaran bangunan

7. Penurunan kualitas udara dan debu akibat pematangan lahan

8. Penurunan kualitas udara dan debu akibat pekerjaan badan Jalan dan pelapisan perkerasan

jalan

9. Penurunan kualitas udara dan debu akibat pekerjaan jembatan

10. Penurunan kualitas udara dan debu akibat pekerjaan flyover

11. Penurunan kualitas udara dan debu akibat Pengoperasian jalan dan Jembatan

12. Penurunan kualitas udara dan debu akibat Pemeliharaan jalan dan jembatan

13. Peningkatan kebisingan akibat mobilisasi alat berat

14. Peningkatan kebisingan akibat pengangkutan tanah dan material bangunan

15. Peningkatan kebisingan akibat pembersihan lahan dan pembongkaran bangunan

16. Peningkatan kebisingan akibat pematangan lahan

17. Peningkatan kebisingan akibat pekerjaan badan Jalan dan pelapisan perkerasan jalan

18. Peningkatan kebisingan akibat pekerjaan jembatan

19. Peningkatan kebisingan akibat pekerjaan flyover

20. Peningkatan kebisingan akibat Pengoperasian jalan dan Jembatan

21. Peningkatan kebisingan akibat Pemeliharaan jalan dan jembatan

22. Peningkatan getaran akibat pematangan lahan

23. Peningkatan getaran akibat pekerjaan jembatan

24. Peningkatan getaran akibat pekerjaan flyover

25 Penurunan kualitas air permukaan akibat pembersihan lahan dan pembongkaran bangunan

26. Penurunan kualitas air permukaan akibat pematangan lahan

27. Penurunan kualitas air permukaan akibat pekerjaan badan jalan dan pelapisan perkerasan jalan

28. Penurunan kualitas air permukaan akibat pekerjaan jembatan

29. Penurunan kualitas air permukaan akibat pengoperasian jalan dan jembatan

30. Peningkatan air larian (runoff) akibat pembersihan lahan dan pembongkaran bangunan

31. Peningkatan air larian (runoff) akibat pematangan lahan

32. Peningkatan air larian (runoff) akibat pekerjaan badan jalan dan pelapisan perkerasan jalan

33. Peningkatan air larian (runoff) akibat pengoperasian jalan dan jembatan

34. Sedimentasi sungai akibat pembersihan lahan dan pembongkaran bangunan

35. Sedimentasi sungai akibat pematangan lahan

36. Sedimentasi sungai akibat pekerjaan badan jalan dan pelapisan perkerasan jalan

37. Penurunan muka air tanah akibat pembersihan lahan dan pembongkaran bangunan

38. Penurunan muka air tanah akibat pematangan lahan

39. Penurunan muka air tanah akibat pekerjaan badan jalan dan pelapisan perkerasan jalan

40. Penurunan muka air tanah akibat pengoperasian jalan dan jembatan

41. Perubahan ruang dan lahan akibat pengoperasian jalan dan jembatan

ANDAL KEGIATAN PEMBANGUNAN JALAN BOJONGGEDE – KEMANG IV-16

Page 17: Dbmp Andal #2 4 Ruang Lungkup Studi

42. Hilangnya flora darat akibat pembersihan lahan dan pembongkaran bangunan

43. Gangguan terhadap fauna darat akibat mobilisasi alat berat

44. Gangguan terhadap fauna darat akibat pengangkutan tanah dan material bangunan

45. Gangguan terhadap fauna darat akibat pembersihan lahan dan pembongkaran bangunan

46. Gangguan terhadap fauna darat akibat pekerjaan badan jalan dan pelapisan perkerasan jalan

47. Gangguan terhadap fauna darat akibat pekerjaan jembatan

48. Gangguan terhadap fauna darat akibat pekerjaan flyover

49. Gangguan terhadap fauna darat akibat pengoperasian jalan dan jembatan

50. Gangguan terhadap fauna darat akibat pemeliharaan jalan dan jembatan

51. Gangguan terhadap flora air akibat pembersihan lahan dan pembongkaran bangunan

52. Gangguan terhadap flora air akibat pematangan lahan

53. Gangguan terhadap flora air akibat pekerjaan badan jalan dan pelapisan perkerasan jalan

54. Gangguan terhadap flora air akibat pekerjaan jembatan

55. Gangguan terhadap flora air akibat pengoperasian jalan dan jembatan

56. Gangguan terhadap biota air akibat pembersihan lahan dan pembongkaran bangunan

57. Gangguan terhadap biota air akibat pematangan lahan

58. Gangguan terhadap biota air akibat pekerjaan badan jalan dan pelapisan perkerasan jalan

59. Gangguan terhadap biota air akibat pekerjaan jembatan

60. Gangguan terhadap biota air akibat pengoperasian jalan dan jembatan

61. Peningkatan penduduk akibat rekrutmen tenaga kerja

62. Peningkatan penduduk akibat pengoperasian jalan dan jembatan

63. Perubahan pendapatan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi akibat pengadaan lahan dan

pembebasan lahan

64. Perubahan pendapatan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi akibat rekrutmen tenaga kerja

65. Perubahan pendapatan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi akibat pengoperasian jalan dan

jembatan

66. Terbukanya kesempatan kerja akibat rekrutmen tenaga kerja

67. Adanya peluang/kesempatan berusaha akibat pengoperasian jalan dan jembatan

68. Perubahan adat istiadat dan kebiasaan akibat rekrutmen tenaga kerja

69. Perubahan adat istiadat dan kebiasaan akibat pengoperasian jalan dan jembatan

70. Perubahan sikap dan persepsi masyarakat akibat survey lapangan

71. Perubahan sikap dan persepsi masyarakat akibat pengadaan lahan dan pembebasan lahan

72. Perubahan sikap dan persepsi masyarakat akibat rekrutmen tenaga kerja

73. Perubahan sikap dan persepsi masyarakat akibat mobilisasi alat berat

74. Perubahan sikap dan persepsi masyarakat akibat pengangkutan tanah dan material bangunan

75. Perubahan sikap dan persepsi masyarakat akibat pembersihan lahan dan pembongkaran

bangunan

76. Perubahan sikap dan persepsi masyarakat akibat pematangan lahan

77. Perubahan sikap dan persepsi masyarakat akibat pekerjaan badan jalan dan pelapisan

perkerasan jalan

78. Perubahan sikap dan persepsi masyarakat akibat pekerjaan jembatan

79. Perubahan sikap dan persepsi masyarakat akibat pekerjaan flyover

80. Perubahan sikap dan persepsi masyarakat akibat pemasangan rambu dan marka jalan (leger)

81. Perubahan sikap dan persepsi masyarakat akibat penghijauan

82. Perubahan sikap dan persepsi masyarakat akibat pengoperasian jalan dan jembatan

83. Perubahan sikap dan persepsi masyarakat akibat pemeliharaan jalan dan jembatan

ANDAL KEGIATAN PEMBANGUNAN JALAN BOJONGGEDE – KEMANG IV-17

Page 18: Dbmp Andal #2 4 Ruang Lungkup Studi

84. Gangguan kesehtan masyarakat akibat mobilisasi alat berat

85. Gangguan kesehtan masyarakat akibat pengangkutan tanah dan material bangunan

86. Gangguan kesehtan masyarakat akibat pembersihan lahan dan pembongkaran bangunan

87. Gangguan kesehtan masyarakat akibat pematangan lahan

88. Gangguan kesehtan masyarakat akibat pekerjaan badan jalan dan pelapisan perkerasan jalan

89. Gangguan kesehtan masyarakat akibat pengoperasian jalan dan jembatan

90. Terjadinya konflik penerimaan ganti rugi akibat pengadaan lahan dan pembebasan lahan

91. Kerusakan jalan umum akibat mobilisasi alat berat

92. Kerusakan jalan umum akibat pengangkutan tanah dan material bangunan

93. Gangguan terhadap kegiatan lain disekitar (fasilitas umum) akibat pembersihan lahan dan

pembongkaran bangunan

94. Gangguan terhadap kegiatan lain disekitar (fasilitas umum) akibat pekerjaan jembatan

95. Gangguan terhadap kegiatan lain disekitar (fasilitas umum) akibat pekerjaan flyover

96. Gangguan terhadap kegiatan lain disekitar (fasilitas umum) akibat pengoperasian jalan dan

jembatan

97. Bangkitan lalu lintas/kecelakaan lalu lintas akibat mobilisasi alat berat

98. Bangkitan lalu lintas/kecelakaan lalu lintas akibat pengangkutan tanah dan material bangunan

99. Bangkitan lalu lintas/kecelakaan lalu lintas akibat pematangan lahan

100. Bangkitan lalu lintas/kecelakaan lalu lintas akibat pekerjaan badan jalan dan pelapisan

perkerasan jalan

101. Bangkitan lalu lintas/kecelakaan lalu lintas akibat pekerjaan flyover

102. Bangkitan lalu lintas/kecelakaan lalu lintas akibat pemasangan rambu dan marka jalan (leger)

103. Bangkitan lalu lintas/kecelakaan lalu lintas akibat pengoperasian jalan dan jembatan

104. Bangkitan lalu lintas/kecelakaan lalu lintas akibat pemeliharaan jalan dan jembatan

5) Dampak Penting Hipotetik dari Kegiatan Pembangunan Jalan Bojonggede – Kemang

1. Perubahan iklim mikro akibat pembersihan lahan dan pembongkaran bangunan (-P)

2. Perubahan iklim mikro akibat pengoperasian jalan dan jembatan (-P)

3. Perubahan iklim mikro akibat pemeliharaan jalan dan jembatan (+P)

4. Penurunan kualitas udara dan debu akibat mobilisasi alat berat (-P

5. Penurunan kualitas udara dan debu akibat pengangkutan tanah dan material bangunan (-P)

6. Penurunan kualitas udara dan debu akibat pembersihan lahan dan pembongkaran bangunan (-P)

7. Penurunan kualitas udara dan debu akibat pematangan lahan (-P)

8. Penurunan kualitas udara dan debu akibat pekerjaan badan Jalan dan pelapisan perkerasan jalan (-P)

9. Penurunan kualitas udara dan debu akibat pekerjaan jembatan (-P)

10. Penurunan kualitas udara dan debu akibat pekerjaan flyover (-P)

11. Penurunan kualitas udara dan debu akibat Pengoperasian jalan dan Jembatan (-P)

12. Penurunan kualitas udara dan debu akibat Pemeliharaan jalan dan jembatan (-P)

13. Peningkatan kebisingan akibat mobilisasi alat berat (-P)

14. Peningkatan kebisingan akibat pengangkutan tanah dan material bangunan (-P)

15. Peningkatan kebisingan akibat pembersihan lahan dan pembongkaran bangunan (-P)

16. Peningkatan kebisingan akibat pematangan lahan (-P)

17. Peningkatan kebisingan akibat pekerjaan badan Jalan dan pelapisan perkerasan jalan (-P)

18. Peningkatan kebisingan akibat pekerjaan jembatan (-P)

19. Peningkatan kebisingan akibat pekerjaan flyover (-P)

ANDAL KEGIATAN PEMBANGUNAN JALAN BOJONGGEDE – KEMANG IV-18

Page 19: Dbmp Andal #2 4 Ruang Lungkup Studi

20. Peningkatan kebisingan akibat Pengoperasian jalan dan Jembatan (-P)

21. Peningkatan kebisingan akibat Pemeliharaan jalan dan jembatan (-P)

22. Peningkatan getaran akibat pematangan lahan (-TP)

23. Peningkatan getaran akibat pekerjaan jembatan (-TP)

24. Peningkatan getaran akibat pekerjaan flyover (-TP)

25 Penurunan kualitas air permukaan akibat pembersihan lahan dan pembongkaran bangunan (-P)

26. Penurunan kualitas air permukaan akibat pematangan lahan (-P)

27. Penurunan kualitas air permukaan akibat pekerjaan badan jalan dan pelapisan perkerasan jalan (-P)

28. Penurunan kualitas air permukaan akibat pekerjaan jembatan (-TP)

29. Penurunan kualitas air permukaan akibat pengoperasian jalan dan jembatan (-P)

30. Peningkatan air larian (runoff) akibat pembersihan lahan dan pembongkaran bangunan (-P)

31. Peningkatan air larian (runoff) akibat pematangan lahan (-P)

32. Peningkatan air larian (runoff) akibat pekerjaan badan jalan dan pelapisan perkerasan jalan (-P)

33. Peningkatan air larian (runoff) akibat pengoperasian jalan dan jembatan (-P)

34. Sedimentasi sungai akibat pembersihan lahan dan pembongkaran bangunan (-P)

35. Sedimentasi sungai akibat pematangan lahan (-P)

36. Sedimentasi sungai akibat pekerjaan badan jalan dan pelapisan perkerasan jalan (-P)

37. Penurunan muka air tanah akibat pembersihan lahan dan pembongkaran bangunan (-TP)

38. Penurunan muka air tanah akibat pematangan lahan (-P)

39. Penurunan muka air tanah akibat pekerjaan badan jalan dan pelapisan perkerasan jalan (-P)

40. Penurunan muka air tanah akibat pengoperasian jalan dan jembatan (-P)

41. Perubahan ruang dan lahan akibat pengoperasian jalan dan jembatan (-P)

42. Hilangnya flora darat akibat pembersihan lahan dan pembongkaran bangunan (-TP)

43. Gangguan terhadap fauna darat akibat mobilisasi alat berat (-TP)

44. Gangguan terhadap fauna darat akibat pengangkutan tanah dan material bangunan (-TP)

45. Gangguan terhadap fauna darat akibat pembersihan lahan dan pembongkaran bangunan (-TP)

46. Gangguan terhadap fauna darat akibat pekerjaan badan jalan dan pelapisan perkerasan jalan (-TP)

47. Gangguan terhadap fauna darat akibat pekerjaan jembatan (-TP)

48. Gangguan terhadap fauna darat akibat pekerjaan flyover (-TP)

49. Gangguan terhadap fauna darat akibat pengoperasian jalan dan jembatan (-TP)

50. Gangguan terhadap fauna darat akibat pemeliharaan jalan dan jembatan (+TP)

51. Gangguan terhadap flora air akibat pembersihan lahan dan pembongkaran bangunan (-TP)

52. Gangguan terhadap flora air akibat pematangan lahan (-TP)

53. Gangguan terhadap flora air akibat pekerjaan badan jalan dan pelapisan perkerasan jalan (-TP)

54. Gangguan terhadap flora air akibat pekerjaan jembatan (-TP)

55. Gangguan terhadap flora air akibat pengoperasian jalan dan jembatan (-TP)

56. Gangguan terhadap biota air akibat pembersihan lahan dan pembongkaran bangunan (-P)

57. Gangguan terhadap biota air akibat pematangan lahan (-P)

58. Gangguan terhadap biota air akibat pekerjaan badan jalan dan pelapisan perkerasan jalan (-P)

59. Gangguan terhadap biota air akibat pekerjaan jembatan (-TP)

60. Gangguan terhadap biota air akibat pengoperasian jalan dan jembatan (-TP)

61. Peningkatan penduduk akibat rekrutmen tenaga kerja (-TP)

62. Peningkatan penduduk akibat pengoperasian jalan dan jembatan (-P)

63. Perubahan pendapatan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi akibat pengadaan lahan dan

pembebasan lahan (-P)

64. Perubahan pendapatan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi akibat rekrutmen tenaga kerja (+P)

ANDAL KEGIATAN PEMBANGUNAN JALAN BOJONGGEDE – KEMANG IV-19

Page 20: Dbmp Andal #2 4 Ruang Lungkup Studi

65. Perubahan pendapatan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi akibat pengoperasian jalan dan

jembatan (+P)

66. Terbukanya kesempatan kerja akibat rekrutmen tenaga kerja (+P)

67. Adanya peluang/kesempatan berusaha akibat pengoperasian jalan dan jembatan (+P)

68. Perubahan adat istiadat dan kebiasaan akibat rekrutmen tenaga kerja (-/+TP)

69. Perubahan adat istiadat dan kebiasaan akibat pengoperasian jalan dan jembatan (-/+TP)

70. Perubahan sikap dan persepsi masyarakat akibat survey lapangan (-P)

71. Perubahan sikap dan persepsi masyarakat akibat pengadaan lahan dan pembebasan lahan (-P)

72. Perubahan sikap dan persepsi masyarakat akibat rekrutmen tenaga kerja (-P)

73. Perubahan sikap dan persepsi masyarakat akibat mobilisasi alat berat (-TP)

74. Perubahan sikap dan persepsi masyarakat akibat pengangkutan tanah dan material bangunan

75. Perubahan sikap dan persepsi masyarakat akibat pembersihan lahan dan pembongkaran

bangunan (-P)

76. Perubahan sikap dan persepsi masyarakat akibat pematangan lahan (-P)

77. Perubahan sikap dan persepsi masyarakat akibat pekerjaan badan jalan dan pelapisan

perkerasan jalan (-P)

78. Perubahan sikap dan persepsi masyarakat akibat pekerjaan jembatan (-P)

79. Perubahan sikap dan persepsi masyarakat akibat pekerjaan flyover (-P)

80. Perubahan sikap dan persepsi masyarakat akibat pemasangan rambu dan marka jalan (leger) (+P)

81. Perubahan sikap dan persepsi masyarakat akibat penghijauan (+P)

82. Perubahan sikap dan persepsi masyarakat akibat pengoperasian jalan dan jembatan (+P)

83. Perubahan sikap dan persepsi masyarakat akibat pemeliharaan jalan dan jembatan (+P)

84. Gangguan kesehatan masyarakat akibat mobilisasi alat berat (-TP)

85. Gangguan kesehatan masyarakat akibat pengangkutan tanah dan material bangunan (-P)

86. Gangguan kesehatan masyarakat akibat pembersihan lahan dan pembongkaran bangunan (-P)

87. Gangguan kesehatan masyarakat akibat pematangan lahan (-P)

88. Gangguan kesehatan masyarakat akibat pekerjaan badan jalan dan pelapisan perkerasan jalan (-P)

89. Gangguan kesehatan masyarakat akibat pengoperasian jalan dan jembatan (-P)

90. Terjadinya konflik penerimaan ganti rugi akibat pengadaan lahan dan pembebasan lahan (-P)

91. Kerusakan jalan umum akibat mobilisasi alat berat (-TP)

92. Kerusakan jalan umum akibat pengangkutan tanah dan material bangunan (-P)

93. Gangguan terhadap kegiatan di sekitar (fasilitas umum) akibat pembersihan lahan dan

pembongkaran bangunan (-TP)

94. Gangguan terhadap kegiatan di sekitar (fasilitas umum) akibat pekerjaan jembatan (-TP)

95. Gangguan terhadap kegiatan di sekitar (fasilitas umum) akibat pekerjaan flyover (-TP)

96. Gangguan terhadap kegiatan di sekitar (fasilitas umum) akibat pengoperasian jalan dan

jembatan (-TP)

97. Bangkitan lalu lintas/kecelakaan lalu lintas akibat mobilisasi alat berat (-P)

98. Bangkitan lalu lintas/kecelakaan lalu lintas akibat pengangkutan tanah dan material bangunan (-P)

99. Bangkitan lalu lintas/kecelakaan lalu lintas akibat pematangan lahan (-P)

100. Bangkitan lalu lintas/kecelakaan lalu lintas akibat pekerjaan badan jalan dan pelapisan

perkerasan jalan (-P)

101. Bangkitan lalu lintas/kecelakaan lalu lintas akibat pekerjaan flyover (-P)

102. Bangkitan lalu lintas/kecelakaan lalu lintas akibat pemasangan rambu dan marka jalan (leger) (-P)

103. Bangkitan lalu lintas/kecelakaan lalu lintas akibat pengoperasian jalan dan jembatan (-P)

104. Bangkitan lalu lintas/kecelakaan lalu lintas akibat pemeliharaan jalan dan jembatan (-TP)

ANDAL KEGIATAN PEMBANGUNAN JALAN BOJONGGEDE – KEMANG IV-20

Page 21: Dbmp Andal #2 4 Ruang Lungkup Studi

c. Klasifikasi dan prioritas dampak penting Hipotetik

Pada tahap pra-konstruksi tidak terdapat dampak-dampak potensial yang dihapuskan. Dampak-

dampak yang ditimbulkan dari dua komponen kegiatan pra-konstruksi dinilai relevan untuk ditelaah

lebih lanjut, sehingga tetap dipandang sebagai dampak penting hipotetik.

Pada tahap konstruksi dari kegiatan rekrutmen tenaga kerja untuk dampak berupa kependudukan,

adat istiadat dan kebiasaan dan sikap dan persepsi masyarakat. Penerimaan tenaga kerja yang

memprioritaskan penduduk lokal tidak akan berdampak terhadap meningkatnya jumlah penduduk

maupun adat istiadat dan kebiasaan serta hal tersebut juga tidak akan terlalu mempengaruhi sikap

dan persepsi masyarakat jika dilihat dari sisi jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan; Kegiatan mobilisasi

alat berat terhadap dampak berupa gangguang terhadap fauna burung (aves), kesehatan masyarakat,

sikap dan persepsi masyarakat dan kerusakan jalan umum dinilai kecil. Lalu lalang kendaraan pada

saat pengangkutan alat berat yaitu meningkatnya kebisingan, peningkatan debu dan gas buang

diprakirakan tidak akan terlalu berpengaruh terhadap terganggunya burung, kesehatan masyarakat,

sikap dan persepsi masyarakat serta terhadap kerusakan jalan umum jika dilihat dari sisi intensitas

kegiatan pengangkutan alat berat; Dampak kegiatan pembersihan lahan dan pembongkaran

bangunan, pengangkutan tanah dan material bangunan, pekerjaan badan jalan dan pekerjaan

pelapisan pengkerasan jalan, pekerjaan jembatan dan pekerjaan flyover (di Kecamatan Bojonggede)

terhadap komponen lingkungan fauna darat yaitu terganggunya burung (aves) yang disebabkan oleh

aktifitas-aktifitas pekerja dan kebisingan di sekitar tapak proyek dan berkurangnya habitat burung.

Gangguan terhadap fauna burung dirakirakan tidak penting karena dilokasi pengamatan tidak

ditemukan spesies yang endemik, dilindungi ataupun spesies kunci juga burung-burung tersebut

masih dapat melakukan aktifitasnya di sekitar tapak proyek; Kegiatan pembersihan lahan dan

pembongkaran bangunan menyebabkan hilangnya flora darat. Kegiatan pembersihan lahan dan

pembongkaran bangunan yaitu kegiatan land clearing menyebabkan hilangnya vegetasi pada tapak

proyek. Hilangnya vegetasi pada tapak proyek diprakirakan tidak penting karena jenis tanaman

termasuk kedalam jenis tanaman budidaya dan tidak dilindungi; Kegiatan pembersihan lahan dan

pembongkaran bangunan, pematangan Lahan, pekerjaan jembatan dan pekerjaan flyover (di

Kecamatan Bojonggede) berupa gangguan terhadap komponen lingkungan flora air (fitoplankton)

pada daerah aliran sungai tidak penting untuk dikaji karena sifat fitoplankton yang pasif (mudah

terbawa arus) dan ekosistem sungai merupakan tipe perairan mengalir sehingga fitoplankton tidak

dapat dijadikan sebagai bioindikator; Dampak kegiatan pematangan lahan yaitu adanya kegiatan

galian dan timbunan (cut & fill) untuk mendapatkan kondisi lahan yang sesuai dengan persyaratan

teknis, kegiatan piling (pemancangan) pada saat pekerjaan jembatan dan pekerjaan flyover terhadap

getaran. Volume galian pengupasan lahan penutup mencapai 676.817 m3, sedangkan volume urugan

mencapai 1.055.328 m3 dan pemasangan tiang pancang (piling) dengan menggunakan bore pile.

Dampak terhadap geologi terutama kaitannya dengan getaran mekanik dinilai kecil sehingga tidak

layak untuk dikaji lebih lanjut. Dampak dari kegiatan pekerjaan jembatan yaitu terganggunya kualitas

air permukaan dan biota air. Kegiatan pembangunan jembatan yaitu jatuhnya material konstruksi

kedalam perairan dan jembatan yang akan dibangun < 20 m sehingga tidak diperlukan tiang di badan

sungai sehingga diprakirakarikan kecil dan tidak layak untuk dikaji lebih lanjut; Dan kegiatan

pemebersihan lahan dan pembongkaran bangunan, pekerjaan jembatan dan pekerjaan flyover

dampaknya terhadap kegiatan di sekitar. Kegiatan-kegiatan tersebut yaitu terjadinya peningkatan

ANDAL KEGIATAN PEMBANGUNAN JALAN BOJONGGEDE – KEMANG IV-21

Page 22: Dbmp Andal #2 4 Ruang Lungkup Studi

kebisingan, peningkatan debu yang akan mengganggu fasilitas umum seperti sekolah, kantor, dll dan

gangguan terhadap jaringan listrik (pembersihan lahan dan pembongkaran bangunan) dinilai kecil

sehingga tidak dikaji lebih lanjut. Dampak-dampak potensial tersebut dihapuskan karena tidak

dipandang sebagai dampak penting hipotetik

Pada tahap operasi, secara umum semua dampak dipandang relevan untuk dikaji lebih lanjut, kecuali

dampak berupa gangguan terhadap fauna burung (aves), kualitas air permukaan, flora air, biota air,

adat istiadat dan kebiasaan serta kegiatan di sekitar dari kegiatan operasional jalan. Dan dari kegiatan

pemeliharaan jalan dan jembatan pada komponen lingkungan fauna darat dan bangkitan lalu

lintas/kecelakaan lalu lintas. Gangguan terhadap komponen-komponen lingkungan tersebut dinilai

tidak layak untuk dikaji lebih lanjut.

Sebagai langkah akhir dari proses pelingkupan adalah klasifikasi dan prioritas dampak penting. Tahap

ini bertujuan untuk mengelompokkan atau mengorganisir berdasarkan komponen lingkungan yang

terkena dampak penting yang telah dirumuskan dari tahap sebelumnya dengan maksud agar

diperoleh klasifikasi dan prioritas dampak penting hipotetik yang akan dikaji lebih lanjut dalam

dokumen ANDAL dan memudahkan dalam perumusan dokumen RKL dan RPL dengan diarahkan

dampak-dampak penting yang akan terjadi.

1) Klasifikasi Dampak Penting Hipotetik

Telah diuraikan pada identifikasi dampak potensial telah dihilangkan beberapa komponen lingkungan

pada tahapan kegiatan yang ditampilkan pada matrik evaluasi dampak potensial yang selanjutnya

menjadi dampak penting hipotetik, yang dijadikan klasifikasi dampak yang akan dikaji sebagai berikut:

a) Kepentingan aspek sosial ekonomi

1. Kependudukan2. Pendapatan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi3. Kesempatan berusaha4. Sikap dan Persepsi masyarakat5. Kesehatan mayarakat6. Konflik penerimaan ganti rugi7. Kerusakan jalan umum8. Bangkitan lalu lintas/kecelakaan lalu lintas9. Kesempatan kerja

b) Kepentingan aspek ekologi

1. Iklim mikro2. Kualitas udara dan debu3. Kebisingan4. Kualitas air permukaan5. Air Larian (runoff)6 Sedimentasi sungai7. Muka air tanah8. Ruang dan lahan9. Biota air

2) Prioritas Dampak Penting Hipotetik

ANDAL KEGIATAN PEMBANGUNAN JALAN BOJONGGEDE – KEMANG IV-22

Page 23: Dbmp Andal #2 4 Ruang Lungkup Studi

Salah satu cara untuk membuat prioritas dampak ialah dengan menggunakan metoda yang

memprakirakan besarnya peluang terhadap dampak (probability) dan memprakirakan besarnya akibat

atau konsekuensi (consequensi) yang mungkin terjadi. Peluang kejadian dibuatkan suatu gradasi nilai

yang mewakili gradasi peluang kejadian yang kemungkinan kecil (1), sedang (2), dan besar (3). Besar

konsekuensi dibuat pula gradasi nilai yang mewakili gradasi besarnya dari yang kemungkinan kecil

(1), sedang (2), dan besar (3).

Dari daftar dampak penting hipotetik yang akan dikaji, masing-masing dampak terlebih dahulu diberi

“nilai” untuk mewakili besar “peluang kejadian” dan besar “ akibat”. Kedua nilai dikalikan, sehingga

diperoleh “nilai total” untuk dampak tersebut. Prioritas dampak penting hipotetik dari Kegiatan

Pembangunan Jalan Bojonggede – Kemang, untuk klasifikasi dampak kepentingan aspek sosial

ekonomi disajikan pada Tabel IV-4.

Tabel IV-4. Nilai Prioritas Dampak Penting Hipotetik dari Kegiatan Pembangunan Jalan

Bojonggede – Kemang, Klasifikasi Dampak Kepentingan Aspek Sosial Ekonomi

Dampak penting hipotetikNilai

Peluang Kejadian

Nilai Akibat Total NilaiUrutan

Prioritas

Kependudukan 1 2 2 8Pendapatan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi 2 2 4 7Kesempatan kerja 1 1 1 9Kesempatan berusaha 2 2 4 6Sikap dan Persepsi masyarakat 2 3 6 5Kesehatan mayarakat 2 3 6 2Konflik penerimaan ganti rugi 2 3 6 4Kerusakan jalan umum 2 3 6 3Bangkitan lalu lintas/kecelakaan lalu lintas 3 3 9 1

Dari Tabel IV-4. urutan prioritas kajian dampak penting hipotetik adalah bangkitan lalu

lintas/kecelakaan lalu lintas, kesehatan mayarakat, kerusakan jalan umum, konflik penerimaan ganti

rugi, sikap dan persepsi masyarakat, kesempatan berusaha, pendapatan masyarakat dan

pertumbuhan ekonomi, kependudukan, kesempatan kerja. Prioritas dampak penting hipotetik dari

Kegiatan Pembangunan Jalan Bojonggede – Kemang, untuk klasifikasi dampak kepentingan aspek

ekologi disajikan pada Tabel IV-5.

Tabel IV-5. Nilai Prioritas Dampak Penting Hipotetik dari Kegiatan Pembangunan Jalan Bojonggede – Kemang, Klasifikasi Dampak Kepentingan Aspek Ekologi

Dampak penting hipotetikNilai

Peluang Kejadian

Nilai Akibat Total NilaiUrutan

Prioritas

Iklim mikro 2 2 4 6Kualitas udara dan debu 3 3 6 1Kebisingan 3 3 6 2Kualitas air permukaan 2 3 5 3Air larian (runoff) 3 2 5 5Sedimentasi sungai 2 3 5 4Muka air tanah 2 2 4 8

ANDAL KEGIATAN PEMBANGUNAN JALAN BOJONGGEDE – KEMANG IV-23

Page 24: Dbmp Andal #2 4 Ruang Lungkup Studi

Dampak penting hipotetikNilai

Peluang Kejadian

Nilai Akibat Total NilaiUrutan

Prioritas

Ruang dan lahan 2 2 4 7Biota air 1 2 3 9

Dari Tabel IV-5 urutan prioritas kajian dampak penting hipotetik adalah Kualitas udara dan debu,

Kebisingan, kualitas air permukaan, sedimentasi sungai, air larian (runoff), iklim mikro, Ruang dan

lahan, muka air tanah, biota air,

2. Hasil Proses Pelingkupan

Berdasarkan hasil proses pelingkupan dampak penting Kegiatan Pembangunan Jalan Bojonggede –

Kemang yang dilaksanakan oleh Dinas Bina Marga dan Pengairan, maka diperoleh secara runtut

dampak penting hipotetik. Secara keseluruhan alur proses pelingkupan dampak penting hipotetik

Kegiatan Pembangunan Jalan Bojonggede - Kemang disajikan pada Gambar IV-2.

ANDAL KEGIATAN PEMBANGUNAN JALAN BOJONGGEDE – KEMANG IV-24

Page 25: Dbmp Andal #2 4 Ruang Lungkup Studi

Tabel IV-6. Matriks Interaksi Dampak Potensial Kegiatan Pembangunan Jalan Bojonggede-Kemang dengan Komponen Lingkungan

Kec. Bojonggede Kecamatan Tajurhalang Kecamatan Kemang

Kegiatan ProyekI II III I II III I II III

1 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 1 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 1 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2Komponen LingkunganI. Fisik Kimia1 Iklim mikro • • • • • • • • •2 Kualitas Udara dan debu • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •3 Kebisingan • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •4 Getaran • • • • • • •5 Kualitas air permukaan • • • • • • • • • • • • • • •6 Air larian (runoff) • • • • • • • • • • • •7 Sedimentasi sungai • • • • • • • • •8 Muka air tanah • • • • • • • • • • • •9 Ruang dan lahan • • •II. Biologi1 Flora Darat • • •2 Fauna Darat • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •3 Flora Air • • • • • • • • • • • • • • •4 Biota Air • • • • •III. Sosekbudkesmas1 Kependudukan • • • • • •

2Pendapatan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi

• • • • • • • • •

3 Kesempatan kerja • • •4 Kesempatan berusaha • • •5 Adat istiadat dan kebiasaan • • • • • •6 Sikap dan Persepsi masyarakat • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •7 Kesehatan mayarakat • • • • • • • • • • • • • • • • • •8 Konflik penerimaan ganti rugi • • •9 Kerusakan jalan umum • • • • • •

10 Kegiatan di sekitar • • • • • • • • • •

11Bangkitan lalu lintas/kecelakaan lalu lintas

••

• • • • • • ••

• • •• •

••

• • • ••

Keterangan : • = Dampak PotensialI. Tahap Pra Konstruksi : 1. Survey lapangan, 2. Pengadaan lahan dan pembebasan lahan;II. Tahap Konstruksi : 1. Rekrutmen tenaga kerja, 2. Mobilisasi alat berat, 3. Pengangkutan tanah dan material bangunan, 4. Pembersihan lahan dan pembongkaran bangunan, 5. Pematangan lahan, 6. Pekerjaan

badan Jalan dan pelapisan perkerasan jalan, 7. Pekerjaan jembatan, 8. Pekerjaan flyover, 9. Pemasangan rambu dan marka jalan (leger), 10. Penghijauan;III. Tahap Oprerasi : 1. Pengoperasian jalan dan Jembatan, 2. Pemeliharaan jalan dan jembatan.

ANDAL KEGIATAN PEMBANGUNAN JALAN BOJONGGEDE – KEMANG IV-25

Page 26: Dbmp Andal #2 4 Ruang Lungkup Studi

Gambar IV-2. Bagan Alir Dampak Potensial Kegiatan Pembangunan Jalan Bojonggede - Kemang

ANDAL KEGIATAN PEMBANGUNAN JALAN BOJONGGEDE – KEMANG IV-26

Page 27: Dbmp Andal #2 4 Ruang Lungkup Studi

Gambar IV-3. Diagram Alir Pelingkupan Kegiatan Pembangunan Jalan Bojonggede - Kemang

ANDAL KEGIATAN PEMBANGUNAN JALAN BOJONGGEDE – KEMANG IV-27

Rencana Kegiatan

1. Pra Konstruksi2. Konstruksi3. Operasi

Rona Lingkungan

1. Fisik Kimia2. Biologi3. Sosekbud dan

Kesmas

DAMPAK POTENSIAL

A. Fisik Kimia1. Iklim mikro2. Kualitas udara dan debu3. Kebisingan4. Getaran5. Kualitas air permukaan6. Air larian (runoff)7. Sedimentasi sungai8. Muka air tanah9. Ruang dan lahan

B. Biologi1. Flora darat2. Fauna darat3. Tumbuhan air4. Biota air

C. Sosekbud dan Kesmas1. Kependudukan2. Pendapatan masyarakat dan

pertumbuhan ekonomi3. Kesempatan kerja4. Kesempatan berusaha5. Adat istiadat dan kebiasaan6. Sikap dan Persepsi masyarakat7. Kesehatan mayarakat8. Konflik penerimaan ganti rugi9. Kerusakan jalan umum10. Kegiatan di sekitar11. Bangkitan lalulintas/kecelakaan

lalulintas

Identifikasi Dampak Potensial

DAMPAK PENTING HIPOTETIK

A. Fisik Kimia1. Iklim mikro2. Kualitas udara dan debu3. Kebisingan4. Kualitas air permukaan5 Air Larian (runoff)6. Sedimentasi sungai7. Muka air tanah8. Ruang dan lahan

B. Biologi1. Biota air

C. Sosekbud dan Kesmas1. Kependudukan2. Pendapatan masyarakat dan

pertumbuhan ekonomi3. Kesempatan berusaha4. Sikap dan Persepsi masyarakat5. Kesehatan mayarakat6. Konflik penerimaan ganti rugi7. Kerusakan jalan umum8. Bangkitan lalu lintas/kecelakaan lalu

lintas9. Kesempatan kerja

PRIORITAS DAMPAK PENTING HIPOTETIK

a. Kepentingan aspek sosial ekonomi

1. Bangkitan lalu lintas/kecelakaan lalu lintas

2. Kesehatan mayarakat3. Kerusakan jalan umum4. Konflik penerimaan ganti rugi5. Sikap dan Persepsi masyarakat 6. Kesempatan berusaha7. Pendapatan masyarakat dan

pertumbuhan ekonomi8. Kependudukan9. Kesempatan kerja

b. Kepentingan aspek ekologis1. Kualitas udara dan debu2. Kebisingan3. Kualitas air permukaan4. Sedimentasi sungai5. Air larian (runoff)6. Iklim mikro7. Ruang dan lahan8. Muka air tanah9. Biota air

EvaluasiDampakPotensial

Diskusi antar pakar

Studi pustaka Survei

lapang Profesional

judgement Konsultasi

publik

Klasifikasidan

Prioritas

Page 28: Dbmp Andal #2 4 Ruang Lungkup Studi

B. WILAYAH STUDI DAN BATAS WAKTU KAJIAN

1. Lingkup Wilayah Studi

Lingkup wilayah studi dibentuk dari empat unsur yang berhubungan dengan dampak lingkungan suatu

rencana kegiatan, yaitu unsur kegiatan/proyek, ekologi, sosial dan administrasi pemerintahan.

a. Batas Proyek

Batas proyek adalah lokasi dimana seluruh komponen rencana kegiatan akan dilakukan, terutama

komponen kegiatan yang menjadi sumber dampak. Batas proyek ditetapkan berdasarkan batas

kepemilikan lahan (property right) yang dimiliki oleh pemrakarsa.

Batas kegiatan rencana Kegiatan Pembangunan Jalan Bojonggede -Kemang adalah batas dimana

kegiatan-kegiatan proyek dilakukan selama tahap pra-konstruksi, konstruksi dan operasi. Daerah ini

meliputi lahan yang diperuntukan untuk kegiatan rencana Kegiatan Pembangunan Jalan Bojonggede -

Kemang dengan panjang 8.719 m dan lebar 50 meter seluas 43,6 ha yang melalui 9 desa di

Kecamatan Bojonggede, Kecamatan Tajurhalang, dan Kecamatan Kemang Kabupaten Bogor Propinsi

Jawa Barat.

b. Batas Ekologis

Batas ekologis adalah wilayah terjadinya sebaran dampak yang akan dikaji, mengikuti medium

lingkungan masing-masing (air dan udara). Batas ekologis akan mengarahkan penentuan lokasi

pengumpulan data rona lingkungan awal.

Batas ekologis ditentukan berdasarkan luas persebaran dampak suatu rencana kegiatan yang

menyebabkan proses alami yang berlangsung di dalam ruang tersebut diprakirakan akan mengalami

perubahan yang mendasar. Batas ekologis maksimal / terluar berdasarkan persebaran dampak

melalui medium air adalah sekitar ±500 m dari tapak proyek dengan asumsi setelah jarak ±500 m dari

proyek persebaran dampak yang melalui medium air tidak signifikan disebabkan proses purifikasi dan

pengenceran.

Berdasarkan Heavy Equipment for Noise (Komatsu Japan, 1995), jarak aman dari kebisingan alat-alat

berat seperti loader 64 dBa, Grader 68 dBa, Dozer 67 dBa, Concrete Pump 70 dBa. Nilai kebisingan

tersebut masih dibawah baku mutu bila dibandingkan dengan Peraturan Menteri Kesehatan No. 718

Tahun 1987 tentang kebisingan pada area sekitar kegiatan. Dengan besar kebisingan alat-alat berat

tersebut, maka batas ekologis persebaran dampak melalui medium udara adalah 200 meter dari kiri

dan kanan jalan yang akan dibangun

c. Batas Sosial

Batas sosial adalah ruang di mana masyarakat, yang terkena dampak limbah, emisi atau kerusakan

lingkungan, tinggal atau melakukan kegiatan. Batas sosial akan mempengaruhi identifikasi kelompok

masyarakat yang terkena dampak sosial-ekonomi-kesehatan masyarakat dan penentuan masyarakat

yang perlu dikonsultasikan (pada tahap lanjutan keterlibatan masyarakat).

ANDAL KEGIATAN PEMBANGUNAN JALAN BOJONGGEDE – KEMANG IV-28

Page 29: Dbmp Andal #2 4 Ruang Lungkup Studi

Batas sosial adalah ruang di sekitar rencana kegiatan yang merupakan tempat berlangsungnya

berbagai interaksi sosial yang mengandung norma dan nilai tertentu yang sudah mapan (termasuk

sistem dan struktur sosial), sesuai dengan proses dinamika sosial suatu kelompok masyarakat yang

diprakirakan akan mengalami perubahan mendasar akibat rencana kegiatan tersebut.

Batas sosial wilayah studi AMDAL rencana Kegiatan Pembangunan Jalan Bojonggede - Kemang

ditentukan berdasarkan wilayah yang diprakirakan terkena dampak langsung atau wilayah dampak

primer. Wilayah yang diprakirakan terkena dampak langsung adalah pemukiman di Desa Jampang

Kecamatan Kemang; Desa Nanggerang, Desa Sukmajaya, Desa Tajurhalang, Desa Tonjong dan

Desa Kalisuren, Kecamatan Tajurhalang; dan di Desa Bojongbaru, Desa Susukan, Desa Bojonggede,

Kecamatan Bojonggede; Kabupaten Bogor.

d. Batas Administratif

Batas administratif adalah wilayah administratif (desa, kelurahan, kecamatan, kabupaten) yang

wilayahnya tercakup dalam salah-satu unsur diatas. Batas administratif sebenarnya diperlukan untuk

mengarahkan Pelaksana Kajian ke lembaga pemerintah daerah yang relevan, baik untuk koordinasi

administratif (misalnya peniliaian AMDAL dan pelaksanaan konsultasi masyarakat), pengumpulan

data tentang kondisi rona lingkungan awal, Kegiatan di sekitar lokasi kegiatan, dan sebagainya.

Batas administratif adalah ruang dimana masyarakat dapat secara leluasa melakukan kegiatan sosial

ekonomi dan sosial budaya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di dalam

ruang tersebut. Batas administratif kegiatan rencana Kegiatan Pembangunan Jalan Bojonggede -

Kemang yaitu wilayah Kecamatan Kemang, Kecamatan Tajurhalang dan Kecamatan Bojonggede

Kabupaten Bogor.

Batas wilayah studi adalah perpaduan dari ke-empat wilayah di atas yang membentuk lokasi dimana

kajian akan dilakukan, seperti yang disajikan pada Gambar IV-4.

2. Batas Waktu Kajian

Waktu kajian adalah penjelasan tentang rentang waktu dimana dampak diprakirakan terjadi. Ada

dampak yang diprakirakan terjadi hanya selama beberapa bulan (tahap pra konstruksi dan tahap

konstruksi) dan ada dampak-dampak yang diprakirakan berlangsung selama usia kegiatan (tahap

operasi). Menurut laporan Detailed Engineering Desain (DED), jalan Bojonggede – Kemang dapat

bertahan selama 10 tahun. Dengan demikian, batas waktu kajian adalah sejak tahap pra konstruksi

hingga tahap operasi, yaitu selama 13 tahun.

ANDAL KEGIATAN PEMBANGUNAN JALAN BOJONGGEDE – KEMANG IV-29