ka andal bandara teluk dalam

55
 Peraturan Menteri Negara LH Nomo r 308 Tahun 2005 KERANGKA ACUAN  ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP Rencana Pembangunan Bandara Udara Kabupaten Nias Selatan Provinsi Sumatera Utara Tim Teknis AMDAL Khusus Rehabilitasi dan Rekonstruksi Nias Pasca Gempa dan Tsunami Januari 2007

Upload: mahmud-rekarifin

Post on 19-Oct-2015

688 views

Category:

Documents


90 download

DESCRIPTION

KA-ANDAL

TRANSCRIPT

  • Peraturan Menteri Negara LH Nomor 308 Tahun 2005

    KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP Rencana Pembangunan Bandara Udara Kabupaten Nias Selatan Provinsi Sumatera Utara

    Tim Teknis AMDAL Khusus Rehabilitasi dan Rekonstruksi Nias Pasca Gempa dan Tsunami

    Januari 2007

  • Peraturan Menteri Negara LH Nomor 308 Tahun 2005

    KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP Rencana Pembangunan Bandara Udara Kabupaten Nias Selatan Provinsi Sumatera Utara

    Tim Teknis AMDAL Khusus Rehabilitasi dan Rekonstruksi Nias Pasca Gempa dan Tsunami

    Januari 2007

  • Tim Teknis AMDAL Khusus: Ir. Eddy Utama, SmHk Ketua Waonasokhi Buulolo Sekretaris Salmonius Girsang, SE, Msi Anggota Ir. Wirman Jambak Anggota Hamzah Lubis, SH, Msi Anggota Dr. Imam Santoso Anggota Widhi Handoyo, SKM, MT Anggota

  • KATA PENGANTAR

    Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas izin dan Ridho-Nya, Tim Teknis telah selesai menyusun Kerangka Acuan Analisis Dampak

    Lingkungan (KA.ANDAL) pembangunan Bandara Udara di kabupaten Nias

    Selatan.

    Pelingkupan untuk KA. ANDAL Khusus ini dilakukan berdasarkan

    Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 38 Tahun 2005 tentang

    Pelaksana AMDAL, UKL UPL untuk Kegiatan Rehabilitasi dan Rekontruksi

    di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam dan Kepulauan Nias Provinsi

    Sumatera Utara. Tim Teknis terdiri dari instansi teknis yang terkait, dari

    Bapedalda Sumatera Utara, ahli dari perguruan tinggi, pemerintah

    Kabupaten Nias Selatan dan dari Kementerian Lingkungan Hidup. Pelingkupan untuk proses AMDAL khusus di Aceh dan Nias sesuai

    ketentuan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 308 Thn 2005 guna

    percepatan kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi di Kabupaten Nias

    Selatan

    Diharapkan kepada pemrakarsa kegiatan, Konsultan dan semua

    pihak yang terkait dengan rencana dan pelaksanaan pembangunan

    Bandara Udara di Nias Selatan tersebut agar mempedomani KA ANDAL

    ini. Yang merupakan bahagian yang tidak terpisahkan dari ANDAL, RKL

    dan RPL Bandara Udara Nias Selatan.

    Kami menyadari, KA ANDAL tersebut merupakan hasil pelingkupan Tim Teknis dan tentunya masih terdapat kekurangan , untuk itu kepada

    semua pihak memberi masukan dan saran perbaikan guna perbaikan

    dan penyempurnaan KAyang telah diberikan pada paparan KA. ANDAL

    kami ucapkan banyak terimakasih.

    Medan, Desember 2006

    Tim Teknis AMDAL Khusus

    Rencana Pembangunan Bandara Udara Kabupaten Nias Selatan Provinsi Sumatera Utara

    KA ANDAL Bandara Udara Nias Selatan v

  • DAFTAR ISI

    SK KESEPAKATAN KA-ANDAL i

    TIM TEKNIS AMDAL KHUSUS . iv

    KATA PENGANTAR . v DAFTAR ISI . vi

    DAFTAR GAMBAR .. vii

    DAFTAR TABEL viii

    DAFTAR LAMPIRAN . ix

    I. PENDAHULUAN 1

    1.1 Latar Belakang . 1 1.2 Landasan Peraturan dan Perundang-undangan . 1 1.3 Tujuan Umum .. 6 1.4 Tujuan Khusus .. 7 1.5 Ringkasan Rencana Kegiatan .. 8

    II. PENJELASAN PROSES AMDAL KHUSUS .. 12

    2.1 Pemahaman AMDAL Khusus . 12

    2.2 Tahapan Proses AMDAL Khusus . 15

    2.3 Sistematika AMDAL Khusus .. 17

    III. ISU-ISU UTAMA ............................. 20

    3.1 Pentingnya Pelaksana Rencana Kegiatan . 20

    3.2 Kajian Terhadap Dampak Kegiatan .. 22

    3.3 Kajian Terhadap Alternatif Rencana Kegiatan . 26

    3.4 Batas Wilayah Studi 27 3.5 Kepakaran Yang Di Butuhkan . 29

    IV. PELAKSANA STUDI PELINGKUPAN . 31

    4.1 Pemrakarsa Kegiatan .. 31 4.2 Penyusun Studi Pelingkupan .. 31

    DAFTAR REFERENSI. 32

    LAMPIRAN .. 37

    KA ANDAL Bandara Udara Nias Selatan vi

  • DAFTAR GAMBAR

    Hal

    Gambar 1. Peta Kepulauan Nias .... 8

    Gambar 2. Peta Kabupaten Nias Selatan . 9

    Gambar 3. Skema Proses AMDAL Khusus .. 14

    Gambar 4. Peta Lalulintas Darat Pulau Nias .... 27

    KA ANDAL Bandara Udara Nias Selatan vii

  • DAFTAR TABEL

    Hal

    Tabel 1. Kebutuhan Fasilitas Sisi Udara .. 10

    Tabel 2. Kebutuhan Fasilitas Sisi Darat ..... 11

    KA ANDAL Bandara Udara Nias Selatan viii

  • DAFTAR LAMPIRAN

    Hal

    Lampiran 1. Deskripsi Rencana Kegiatan .. 38

    Lampiran 2. Dokumentasi Foto ...... 65

    Lampiran 3. Surat Perintah Tugas (SPT) Tim AMDAL Khusus 70

    KA ANDAL Bandara Udara Nias Selatan ix

  • I. PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Dalam rangka penerapan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan

    (AMDAL) yang telah ditetapkan melalui Peraturan Menteri Lingkungan

    Hidup Nomor 308 tahun 2005, Tim Teknis AMDAL khusus telah dibentuk

    untuk melaksanakan proses pelingkupan (penyusunan dokumen Kerangka

    Acuan ANDAL) bagi setiap rencana kegiatan wajib AMDAL yang terkait

    dengan pembangunan rehabilitasi dan rekonstruksi di Aceh dan Nias

    pasca bencana gempa dan tsunami. Salah satu kegiatan yang diajukan

    oleh Badan Pelaksana Rehabilitasi dan Rekonstruksi NAD NIAS adalah

    rencana pembangunan Bandara Udara di Kabupaten Nias Selatan.

    Kegiatan pembangunan Bandara Udara ini dilaksanakan di bawah

    koordinasi Satuan Kerja (Satker) BRR Pemeliharaan Rehabilitasi

    Peningkatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Transportasi Nias

    (Sumber: deskripsi proyek, 2006). Satker ini bersama dengan Pemerintah

    Daerah yang akan berperan sebagai pemrakarsa kegiatan pembangunan

    bandara udara ini.

    1.2. Landasan Peraturan Dan Perundang-Undangan

    Peraturan perundang-undangan yang relevan dan berkaitan

    dengan penyusunan AMDAL Pembangunan Bandara Udara Nias Selatan

    serta fasilitas pendukung lainnya diantaranya adalah:

    A. UndangUndang

    1. Undang-Undang RI Nomor 22 Tahun 1982 tentang Pengaturan Air.

    2. UndangUndang RI Nomor 1 Tahun 1990 tentang Keselamatan

    Kerja.

    3. UndangUndang RI Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi

    Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya.

    4. UndangUndang Nomor 5 Tahun 1992 tentang Jaminan Tenaga

    Kerja.

    KA ANDAL Bandara Udara Nias Selatan 1

  • 6. UndangUndang RI Nomor 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan

    Angkutan Jalan Raya.

    7. UndangUndang RI Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan.

    8. UndangUndang RI Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan

    Ruang.

    9. UndangUndang RI Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan

    Lingkungan Hidup.

    10. UndangUndang RI Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa

    konstruksi.

    11. UndangUndang RI Nomor 20 Tahun 2002 tentang

    Ketenagalistrikan.

    12. UndangUndang RI Nomor 13 Tahun 2003 tentang tenaga Kerja.

    13. UndangUndang RI Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah

    Daerah.

    14. Undang-Undang RI nomor 15 Tahun 1993 tentang Penerbangan.

    15. UndangUndang RI Nomor 25 Tahun 1999tentang Perimbangan

    Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah.

    16. UndangUndang RI Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan

    Gedung.

    B. Peraturan Pemerintah

    1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 1990

    tentang Penataan Ruang.

    2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 1993

    tentang Prasarana dan Lalulintas Jalan.

    3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 1999

    tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan.

    4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999

    tentang Pengendalian Pencemaran Udara.

    5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2001

    tentang Kewenangan Provinsi Sebagai Daerah Otonom.

    KA ANDAL Bandara Udara Nias Selatan 2

  • 6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2001

    tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).

    7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001

    tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran

    Air.

    8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2002

    tentang Hutan Kota.

    9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2001

    tentang Kebandaraudaraan.

    10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 1996

    tentang Pengembangan Bandara Udara.

    11. Keputusan Presiden RI Nomor Kep. 48/11/1996 tentang Baku

    Mutu Lingkungan.

    C. Keputusan dan Peraturan Menteri

    1. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Per-04/MEN/1984 tentang

    Rencana Penggunaan Tenaga Kerja dan Izin Mempekerjakan

    Tenaga Kerja Warga Negara Asing Pendatang.

    2. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum RI No. 718/MENKES/PER/IX/

    1987 tentang Kebisingan Yang Berhubungan dengan Kesehatan.

    3. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 02/KPTS/1985 tentang

    Ketentuan Teknis Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran

    Pada Bangunan.

    4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 416/ MENKES/PER/1990

    tentang Syarat Syarat Pengawasan Kualitas Air.

    5. Keputusan Menteri Perhubungan No. KM.69 Tahun1993 tentang

    Penyelenggaraan Angkutan barang di Jalan.

    6. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor Kep-

    048/MENLH/11/1996 tentang Baku Mutu Tingkat Kebisingan.

    7. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor Kep-

    049/MENLH/11/1996 tentang Baku Mutu Tingkatan Getaran.

    KA ANDAL Bandara Udara Nias Selatan 3

  • 8. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup RI Nomor 50 tahun

    1996 tentang Baku Mutu Tingkat Kebauan.

    9. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI Nomor 441/KPTS/1998

    tentang Persyaratan Teknis Bangunan Gedung.

    10. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup RI Nomor 2 Tahun

    2000 tentang Panduan Penilaian Dokumen AMDAL.

    11. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup RI Nomor 9 Tahun

    2000 tentang Pedoman Teknis Penyusunan Analisis Mengenai

    Dampak Lingkungan Hidup.

    12. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup RI Nomor Kep-40

    tahun 2000 tentang Pedoman Tata Kerja Komisi Penilai AMDAL.

    13. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup RI Nomor Kep-

    02/MENLH/11/2000 tentang Panduan Penilaian Dokumen AMDAL.

    14. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup RI Nomor 17 Tahun

    2001 tentang Jenis Usaha dan atau Kegiatan Yang Wajib

    Dilengkapi Dengan Analisis Mengenai dampak Lingkungan Hidup.

    15. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup RI Nomor 127 tahun

    2002 tentang Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan

    Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup.

    16. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 907/MENKES/SK/VII/

    2002 tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum.

    17. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup RI Nomor 37 Tahun

    2003 tentang Metode Analisis Kualitas Air Permukaan dan

    Pengambilan Contoh Air permukaan.

    18. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup RI Nomor 110 Tahun

    2003 tentang Limbah Domestik.

    19. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup RI Nomor 112 Tahun

    2003 tentang Pedoman Penetapan Daya Tampung Beban

    Pencemaran Air Pada Sumber Air.

    20. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup RI Nomor 142 Tahun

    2003 tentang Pedoman Mengenai Syarat dan Tata Cara Perizinan

    KA ANDAL Bandara Udara Nias Selatan 4

  • Serta Pedoman Kajian Pembuangan Air Limbah Ke Air Atau

    Sumber Air.

    21. Keputusan Menteri Perhubungan No. 14 Tahun 2006 tentang

    Manajemen dan Rekayasa Lalulintas di Jalan.

    22. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup RI Nomor 13 Tahun

    1994 tentang Baku Mutu Sumber Emisi Tidak Bergerak.

    23. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup RI Nomor 55 Tahun

    1995 tentang Baku AMDAL Regional.

    24. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup RI Nomor 45/MENLH

    /Tahun 1997 tentang indeks Standart Pencemaran Udara.

    25. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup RI Nomor 112 Tahun

    2003 tentang Baku Mutu Limbah Domestik.

    26. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup RI Nomor 197 Tahun

    2004 tentang Standarat Pelayanan Minimal Bidang LH di daerah

    Kabupaten dan Daerah Kota.

    27. Keputusan Menteri Perhubungan RI Nomor 77 Tahun 1998

    tentang Penetapan bentuk Pengembangan Bandara Udara.

    28. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 308 tahun 2005

    tentang Pelaksanaan AMDAL, UKL&UPL untuk Kegiatan

    Rehabilitasi dan Rekonstruksi di Provinsi NAD dan Kepulauan Nias

    Prov.Sumatera Utara.

    D. Keputusan Kepala Bapedal dan Dirjen Perhubungan Udara Dephub

    1. Keputusan Kepala Bapedal No. 056 Tahun 1994 tentang

    Pedoman Mengenai Ukuran Dampak Penting.

    2. Keputusan Kepala Bapedal No. 205 / BAPEDAL/07/1996

    tentang Pedoman Teknis Pengendalian Pencemaran Udara

    Sumber Tidak Bergerak.

    3. Keputusan Kepala Bapedal No. 299/11/1996 tentang Pedoman

    Teknis Kajian Aspek sosial dalam Penyusunan Analisis Mengenai

    Dampak Lingkungan.

    KA ANDAL Bandara Udara Nias Selatan 5

  • 4. Keputusan Kepala Bapedal No. 124 / 12/1997 tentang

    Panduan Kajian Aspek Kesehatan Masyarakat dalam Penyusunan

    Analisis Mengenai Dampak Lingkungan.

    5. Keputusan Kepala Bapedal No. KEP 105 Tahun 1997 tentang

    Pedoman Pelaksanaan Rencana Pengelolaan Lingkungan dan

    Rencana Pemantauan Lingkungan.

    6. Keputusan Kepala Bapedal No. 08 Tahun 2000 tentang

    Keterlibatan Masyarakat dan Keterbukaan Informasi Dalam

    Proses Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.

    7. Keputusan Kepala Bapedal No. 09 Tahun 2000 tentang

    Pedoman Penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan

    Hidup.

    8. Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor:

    Skep/120/VI/2002 tanggal 24 Juni 2002 tentaang Petunjuk

    Pelaksanaan Pembuatan rencana Induk Bandara Udara.

    E. Peraturan Daerah

    Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara No. 2 tahun 1985 tentang

    Pengelolaan dan Pemeliharaan Lingkungan Hidup di Provinsi daerah

    Tk. I Sumatera Utara.

    1.3. Tinjauan Umum

    Semua pembangunan, termasuk pembangunan Badar Udara di Nias

    Selatan, yang wajib AMDAL, maka kegiatan konstruksi fisik di lapangan

    tidak diperkenankan untuk mulai dikerjakan sebelum kajian kelayakan

    lingkungan di dalam studi AMDAL selesai dilakukan.

    Karena Pulau Nias juga terkena dampak gempa bumi maka AMDAL

    untuk pembangunan dalam rangka rehabilitasi dan rekonstruksi

    dilaksanakan sesuai Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor

    308/2005.

    Dengan dibahasnya dokumen pelingkupan oleh Komisi AMDAL

    Provinsi Sumatera Utara, dan setelah dilakukan perbaikan sesuai saran

    KA ANDAL Bandara Udara Nias Selatan 6

  • masukan dari anggota komisi atas hasil pelingkupan ini, maka tugas dari

    Tim Teknis AMDAL Khusus dalam melakukan pelingkupan bagi kegiatan

    pembangunan Bandara udara di Kabupaten Nias Selatan.telah dapat

    diselesaikan. Tahap selanjutnya merupakan tahap penyusunan Andal,

    RKL dan RPL oleh pemrakarsa dan atau konsultan.

    1.4. Tujuan Khusus

    Proses pelingkupan bagi pembangunan Bandara udara di

    Kabupaten Nias Selatan mulai dilakukan pada tanggal 5 Desember 2006

    saat dilakukan diskusi tentang rencana kegiatan yang disampaikan oleh

    Satker BRR di Hotel Garuda Plaza Medan. Selanjutnya diskusi yang lebih

    mendalam dengan BRR di Binaka, Gunungsitoli dilanjutkan dengan

    peninjauan lapangan mulai tanggal 15 Desember 2006.

    Tim Teknis AMDAL khusus yang melaksanakan pelingkupan terdiri

    ahli yang berasal dari praktisi, akademisi, ahli dari Kementrian

    Lingkungan Hidup, ahli dari Badan Pengendalian Dampak Lingkungan

    Propinsi Sumatera Utara, serta unsur pemerintah Kabupaten Nias

    Selatan. Tim Teknis AMDAL khusus yang telah dibentuk kemudian mulai

    melakukan proses pelingkupan mulai tanggal 15 Desember 2006.

    Secara keseluruhan kegiatan pelingkupan meliputi tahap-tahap

    sebagai berikut

    1. Pengkajian terhadap rencana kegiatan yang disampaikan oleh Satker.

    2. Penggalian informasi tambahan dari Satker melalui diskusi

    pembahasan di Kantor BMG Gunung Sitoli dan selama kunjungan

    lapangan.

    3. Pelaksana tinjauan lapangan.

    4. Identifikasi dampak potensi oleh masing-masing anggota Tim Teknis.

    5. Diskusi evaluasi dampak hipotetik oleh seluruh anggota Tim Teknis.

    6. Verifikasi hasil tinjauan lapangan yang dipadankan dengan hasil

    evaluasi dampak hipotetik.

    7. Penyusunan laporan pelingkupan menjadi dokumen Kerangka Acuan

    studi ANDAL

    KA ANDAL Bandara Udara Nias Selatan 7

  • Gambar 1. Peta Kepulauan Pulau Nias

    1.5.Ringkasan Rencana Kegiatan

    Pembangunan Bandara udara Nias Selatan masuk dalam klas IV

    untuk pendaratan pesawat sejenis Cassa di Kabupaten Nias Selatan ini

    berupa pembangunan landasan (airstrip) sepanjang 30 x 1400 m beserta

    jalan masuk dan prasarana lainnya. Lokasi kegiatan berada di desa

    Botohilitano, Kecamatan Teluk Dalam, Kabupaten Nias Selatan, berjarak

    15 km dari pusat kota. Kebutuhan lahan 200 hekta are (ultimate) untuk

    sisi udara dan sisi darat. Kondisi lokasi adalah daerah perbukitan

    membentang dari Utara ke Selatan dan daerah dataran rendah sepanjang

    jalur pantai Timur dan Barat yang berbatas dengan laut. Status tanah

    sampai saat ini belum dibebaskan Pemerintah Daerah (Pemda)

    Kabupaten Nias Selatan.

    KA ANDAL Bandara Udara Nias Selatan 8

  • Rencana kegiatan Pembangunan Bandara Udara di Nias Selatan,

    meliputi tahapan pra konstruksi, kontruksi dan pasca kontruksi (tahap

    operasi). Pembangunan Bandara Udara meliputi pembangunan air strip,

    sarana dan prasarana Bandara udara dan pembangunan jalan menuju

    Bandara udara. Lokasi Bandara Udara, seperti terlihat dalam gambar di

    bawah.

    Gambar 2. Peta Kabupaten Nias Selatan

    Kebutuhan sarana dan prasarana bandara udara yang akan

    dibangun dan atau peralatan yang akan diadakan pada tahap kontruksi

    dan dioperasikan pada tahap pasca kontruksi, disajikan dalam tabel.

    kebutuhan fasilitas sisi udara dan kebutuhan fasilitas sisi darat,

    sebagaimana tabel di bawah.

    KA ANDAL Bandara Udara Nias Selatan 9

  • Tabel 1. Kebutuhan Fasilitas Sisi Udara

    Tahap 1 Stage 1

    Tahap 1 Stage 2 Tahap II Tahap III No Keterangan

    2010 2015 2020 2025 1 Aerodrome Reference Code 2 C 3 C 3 C 3 C 2 Operasional

    Category RW, 15 33 Non Instrumen Non Instrumen Non Instrumen Non

    Instrumen 3 Dimensi

    Runway RW, 15 33 (1050 x 30 ) m (1,350 x 30 ) m (1,500 x 30) m (1,750 x 30)

    m 4 Runway Strip RW, 15 33 (1170 x 80 ) m (1,470 x 150 ) m (1,620 x 150) m (1,870 x 150

    ) m 5 RESA RW, 15 33 (90 x 60 ) m (90 x 60) m (90 x 60 ) m (90 x 60 ) m 6 Taxiway RW, 15 33 (150 x 15 m) (150 x 15m ) (150 x 18 m) (150 x 18m) 7 PCN Runway 5/F/Z/U 8/ F/C/Y/U 22/ F/C/Y/T 22/ F/C/Y/T Taxiway 5/ F/Z/U 8/ F/C/Y/U 22/ F/C/Y/T 22/ F/C/Y/T Apron 5/ F/Z/U 8/ F/C/Y/U 22/ F/C/Y/T 22/ F/C/Y/T 8 Apron Klasifikasi Pesawat (di Runway 15

    33) M25 1 - -

    M50 - 1 - 1 M75 - - 1 1 Pesawat

    Menginap - 1 1 -

    Total Stands 1 2 2 2 Luas Apron (60 x70) m (60 x70) m (110 x 80 ) m (110 x 80 ) m 9 Fasilitas

    Telekomunikasi RW. 15 33 SSB, A/G,HT AMS ( VHF I,

    VHF II AMS ( VHF I,

    VHF II AMS ( VHF I,

    VHF II Freg.Vhf trans,

    SSB Freg.Vhf trans,

    SSB Freg. Vhf trans,

    SSB Freg.Vhf

    trans, SSB 10 Ketegori PKP-

    PK CAT. IV CAT. VI CAT. VII CAT. VII

    11 Alat Bantu Visual

    RW, 15 Marka Marka, PAPI Marka PAPI Marka PAPI

    RW, 33 Marka Marka, PAPI Marka, PAPI, RW th ligth

    Marka, PAPI, RW th light

    12 Alat Bantu Navigasi

    DVOR /DME DVOR /DME DVOR /DME DVOR /DME

    Pelayanan Lalu Lintas Udara An Attended AFIS AFIS AFIS

    KA ANDAL Bandara Udara Nias Selatan 10

  • Tabel 2. Kebutuhan Fasilitas Sisi Darat

    KEBUTUHAN FASILITAS

    Tahap 1 Tahap 2 Tahap 2 2015 2020 2025

    No

    FUNGSI ZONA

    BANGUNAN

    Luas Bangunan

    Luas Bangunan

    Luas Bangunan

    Keterangan

    1 Gedung Operasional 302 302 302 2 Gedung Tower/menara

    Pengawas

    3 GSE Park 4 Gedung Genset (Power

    House)

    5 Bangunan Pompa / Distribusi Air Bersih

    6 Taman Meteo - - - Lahan ( 900 m2)

    7 Bangunan Pengolahan Limbah (STP)

    8 Gedung PKP-PK (Fire Station)

    288 388 388

    9 Maintenance 310 310 310 10 Bangunan Administrasi 454 454 454 11 Aula 12 Kantin Karyawan 140 140 140 13

    Technical Area

    Incenarator (Pembakaran Sampah)

    56 56 56

    1 Bangunan Terminal Penumpang

    1680 5840

    2 Tempat parkir kendaraan

    2540 3650

    3 VIP 240 240 4

    Public Area

    Tempat Ibadah 400 400 400 1 Rumah Dinas 990 1890 2790 2 Bangunan DPPU / Fuel

    Farm - - - Lahan

    (2.800m2) 3 Kantor Keamanan 124 124 124 4 Poliklinik

    (Sentra Medica)

    5 Gardu Jaga 6 Terminal Kargo 244 244 7

    Supporting Area

    Asrama 204

    KA ANDAL Bandara Udara Nias Selatan 11

  • II. PENJELASAN PROSES AMDAL KHUSUS

    2.1. Pemahaman AMDAL Khusus

    Sesuai Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 308

    Tahun 2005 tentang Pelaksanaan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan,

    UKL dan UPL Untuk Kegiatan Rehabilitasi dan Rekontruksi di Provinsi

    Nangro Aceh Darussalam dan Kepulauan Nias Provinsi Sumatera Utara,

    maka pembangunan Bandara Udara di Nias Selatan masuk dalam daftar

    pembangunan yang wajib AMDAL.

    Analisis Megenai Dampak Lingkungan (AMDAL) adalah kajian

    mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/ atau kegiatan

    yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses

    pengambil keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.

    AMDAL untuk kegiatan pembangunan bandara udara di Kabupaten

    Nias Selatan menggunakan mekanisme khusus yang hanya berlaku di

    Provinsi NAD dan Pulau Nias sesuai dengan Peraturan Menteri LH

    308/2005. Untuk mendapat pemahaman yang lebih lengkap, semua pihak

    terkait agar dapat membaca isi dari Peraturan Menteri LH 308/2005

    secara lengkap agar memperoleh kejelasan tentang kerangka kerja

    proses AMDAL khusus. Sebagai bahan perbandingan dengan proses AMDAL

    konvensional yang berlaku di tempat lain di Indonesia, pengguna

    dokumen ini dapat melihat Peraturan Pemerintah RI nomor 27 tahun

    1999 tentang AMDAL. Secara khusus perbedaan AMDAL dengan AMDAL

    Khusus, bahwa pelingkupan pada AMDAL yang biasa dilakukan oleh

    pemrakarsa atau konsultan, sedangkan AMDAL khusus dilakukan oleh tim

    teknis.

    Tim teknis yang membantu Komisi Penilai AMDAL, terdiri atas ahli

    dari instansi teknis yang membidangi usaha dan/atau kegiatan yang

    bersangkutan, ahli dari instansi yang ditugasi dibidang Pengendalian

    Dampak Lingkungan Provinsi, ahli dari Kementrian Lingkungan Hidup dan

    ahli lain dengan bidang ilmu yang terkait. Susunan keanggotaan tim

    teknis terdiri dari seorang ketua merangkap anggota dan Sekretaris

    KA ANDAL Bandara Udara Nias Selatan 12

  • merangkap anggota serta anggota lainnya dengan ketentuan maksimum

    7 (tujuh) orang anggota. Pembentukkan tim teknis dilakukan pada saat

    proses pengumuman rencana usaha dan / atau kegiatan.

    Tim Teknis bertugas :

    a. Melakukan koordinasi dengan pemrakarsa kegiatan dalam proses

    pelingkupan.

    b. Menentukan kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup.

    c. Melaporkan Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup

    kepada Komisi Penilai AMDAL.

    d. Memberikan pengarahan teknis pada saat penyusunan Analisis

    Dampak Lingkungan Hidup, Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

    dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup.

    e. Memberikan penilaian secara teknis terhadap Analisis Dampak

    Lingkungan Hidup, Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup dan

    Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup.

    f. Melaporkan hasil penilaian kepada Komisi Penilai AMDAL dan

    memberikan rekomendasi atas hasil kajian AMDAL.

    g. Membantu Komisi Penilai AMDAL merumuskan rekomendasi atas hasil

    kajian AMDAL kepada Gubernur dalam rangka proses pengambilan

    keputusan.

    Skema AMDAL Khusus, pada gambar tanda panah menunjukkan tahap-

    tahap proses AMDAL yang telah dilakukan dan yang harus segera

    dilakukan karena telah terlambat dan tidak mengikuti sekuensial yang

    seharusnya dilakukan. Pekerjaan pembangunan fisik tidak boleh

    dilakukan sebelum proses kajian AMDAL selesai dilakukan. Tahap

    pengumuman, yang diberi tanda panah terputus, belum dilakukan.

    Karenanya, seiring dengan proses pelingkupan ini, pemrakarsa harus

    segera melaksanakan pengumuman dan mengakomodasi masukan

    masyarakat di dalam proses konsultasi masyarakat pada saat melakukan

    pelibatan masyarakat dan studi ANDALnya

    KA ANDAL Bandara Udara Nias Selatan 13

  • Proses Penapisan melalui daftar Kegiatan wajib AMDAL

    AMDAL disyaratkan AMDAL tidak diperlukan

    Belum dilakukan

    Proposal kegiatan dari pemrakarsa Dan pengumuman

    Penilaian ANDAL, RKL dan RPL oleh Komisi

    Persetujuan Oleh Gubernur

    Perijinan

    Penyusunan Kerangka Acuan (KA ANDAL) oleh Tim Teknis

    dan Pembahasan KA ANDAL oleh Komisi & Pemrakarsa

    Selesai dilakukan

    Penyusunan Upaya Pengelolaan dan Pemantauan lingkungan (UKL

    UPL)

    Penyusunan dokumen ANDAL, RKL dan RPL oleh Pemrakarsa

    Pembangunan fisik

    Gambar 3. Skema Proses AMDAL Khusus

    KA ANDAL Bandara Udara Nias Selatan 14

  • 2.2. Tahapan AMDAL Khusus

    Sesuai Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 308

    Tahun 2005 tentang Pelaksanaan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan,

    UKL dan UPL Untuk Kegiatan Rehabilitasi dan Rekontruksi di Provinsi

    Nangro Aceh Darussalam dan Kepulauan Nias Provinsi Sumatera Utara,

    maka tahapan AMDAL khusus meliputi:

    1. Pengumuman

    Pemrakarsa yang akan memulai menyusun dokumen AMDAL wajib :

    a. Memberitahukan rencana usaha dan/atau kegiatannya kepada

    instansi yang bertanggung jawab.

    b. Mengumumkan rencana usaha dan/atau kegiatannya kepada

    masyarakat sesuai jadwal pengumuman atau media massa cetak

    atau media massa elektronik.

    Pengumuman tersebut memuat hal-hal sebagai berikut.

    a. Nama dan alamat pemrakarsa

    b. Lokasi dan skala /besaran/luas rencana usaha dan/atau kegiatan

    c. Jenis rencana usaha dan/atau kegiatan

    d. Produk yang akan dihasilkan

    e. Dampak lingkungan hidup yang akan timbul

    f. Tanggal pemasangan pengumuman dan batas waktu pemberian

    saran, pendapat dan tanggapan dari warga masyarakat dan

    g. Nama dan alamat instansi yang bertanggungjawab dalam

    menerima saran, pendapat, dan tanggapan dari warga

    masyarakat.

    2. Pelingkupan

    Dalam rangka pelingkupan kajian AMDAL, pemrakarsa wajib

    memberikan data dan informasi secara tertulis kepada Komisi Penilai

    AMDAL.Data dan informasi teersebut meliputi :

    a. Rencana usaha dan /atau kegiatan beserta alternatif-alternatif

    yang akan dikaji dalam AMDAL.

    KA ANDAL Bandara Udara Nias Selatan 15

  • b. Komponen-komponen rencana usaha dan/atau kegiatan yang

    berpotensi menimbulkan dampak terhadap lingkungan hidup.

    c. Komponen-komponen lingkungan hidup yang berpotensi terkena

    dampak dari rencana usaha dan/atau kegiatan.

    d. Batas wilayah persebaran dampak dari aspek ekologi dan sosial.

    e. Masyarakat yang potensial terkena dampak

    f. Instansi pemerintah atau pihak-pihak yang berpotensi terpengaruh

    atau mempengaruhi rencana dan/atau kegiatan.

    g. Informasi-informasi lain yang relevan.

    3. Pembahasan Ka Andal

    Komisi Penilai AMDAL, tim teknis, dan pemrakarsa secara

    bersama-sama membahas kerangka acuan analisis dampak lingkungan

    hidup untuk menyepakati ruang lingkup studi analisis dampak lingkungan

    hidup. Komisi Penilai AMDAL berdasarkan hasil pembahasan menetapkan

    kesepakatan kerangka acuan analisis dampak lingkungan hidup.

    4. Penyusunan ANDAL, RKL dan RPL

    Analisis Dampak Lingkungan adalah suatu kajian yang mendalam

    terhadap hasil pelingkupan dengan data-data hasil hasil pengujian dan

    penelitian khususnya terhadap dampak besar dan penting. Sedangkan

    Rencana Pengelolaan Lingkungan Hiup (RKL), adalah dokumen yang

    mencakup upaya-upaya dan rencana rencana untuk menghindarkan

    dampak, mengurangi dampak (mitigasi), mengelola, serta mengendalikan

    dampak. Rencana Pementauan Linmgkungan (RPL) adalah sistem atau

    metoda dan waktu pementauan dari pengelolaan lingkungan dari hasil

    kajian ANDAL.

    5. Penilaian ANDAL, RKl dan RPL

    Komisi Penilai AMDAL menugaskan tim teknis untuk melakukan

    penilaian teknis atas hasil kajian analisis dampak lingkungan hidup,

    rencana pengelolaan lingkungan hidup, dan rencana pemantauan

    KA ANDAL Bandara Udara Nias Selatan 16

  • lingkungan hidup disampaikan oleh Pemrakarsa. Penilai secara teknis

    meliput penilaian terhadap:

    a. Kesesuaian dengan muatan dokumen analisis dampak lingkungan

    hidup, rencana pengelolaan lingkungan hidup, dan rencana

    pemantauan lingkungan hidup

    b. Kesesuaian peraturan perundangan di bidang teknis sektor

    bersangkutan

    c. Ketepatan penerapan metode penelitian/analisis

    d. Kesahihan data yang digunakan

    e. Kelayakan desain dan/atau teknologi dan/atau proses produksi

    yang digunakan.

    6. Pengambilan Keputusan

    Komisi Penilai AMDAL memberikan rekomendasi atas hasil

    penelitian analisis dampak lingkungan hidup, rencana pengelolaan

    lingkungan hidup, dan rencana pemantauan lingkungan hidup kepada

    Gubernur untuk proses pengambilan keputusan. Pejabat yang berwenang

    menerbitkan izin melakukan usaha dan/atau kegiatan wajib menolak

    permohonan izin melakukan usaha dan/atau kegiatan yang bersangkutan

    apabila Gubernur memberikan keputusan menerima dan /atau menolak

    AMDAL rencana kegiatan.

    2.3. Sistematika AMDAL Khusus

    Dokumen ANDAL, RKL dan RPL yang dihasilkan dari studi ANDAL harus

    didasarkan pada dokumen Kerangka Acuan. Prinsip konservasi lingkungan

    harus diakomodasi dengan baik dalam kajian AMDAL. Dokumen-dokumen

    ini harus dilengkapi dengan suatu ringkasan yang disusun dengan bahasa

    yang sederhana, non teknis, dan mudah dipahami oleh semua kalangan

    pembaca dan pengguna dokumen ini. Ringkasan ini tidak saja ditujukan

    untuk dibaca oleh para eksekutif tetapi sedapat mungkin dapat dipahami

    oleh masyarakat luas.

    KA ANDAL Bandara Udara Nias Selatan 17

  • Dokumen ANDAL secara mendasar harus mencakup hal-hal sebagai

    berikut :

    1. Maksud dan tujuan dilaksanakannya rencana usaha dan/atau

    kegiatan pembangunan bandara udara di Kabupaten Nias Selatan

    2. Uraian tentang kesesuaian kegiatan pembangunan bandara udara di

    Kabupaten Nias Selatan dengan tata ruang, kebijakan pembangunan

    dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    3. Deskripsi kegiatan pembangunan bandara udara di Kabupaten Nias

    Selatan yang memungkinkan untuk mencapai maksud dan tujuan yang

    telah ditetapkan, termasuk rencana usaha dan/atau kegiatan yang

    diusulkan.

    4. Kondisi rona lingkungan awal di wilayah studi

    5. Kajian dampak lingkungan akibat kegiatan pembangunan bandara

    udara di Kabupaten Nias Selatan

    6. Arahan pengelolaan dan pemantau lingkungan.

    Dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan Hiup, secara mendasar

    harus mencakup upaya-upaya dan rencanarencana untuk

    menghindarkan dampak, mengurangi dampak (mitigasi), mengelola,

    serta mengendalikan dampak yang mungkin terjadi. Dokumen RKL ini

    secara umum harus memuat hal-hal sebagai berikut:

    1. Komponen atau parameter lingkungan hidup yang diprakirakan

    mengalami perubahan mendasar menurut hasil analisis dampak

    lingkungan hidup.

    2. Sumber dampak

    3. Tolok ukur dampak untuk mengukur perubahan komponen lingkungan

    hidup

    4. Tujuan rencana pengelolaan lingkungan hidup dan tolok ukur kinerja

    pengelolaan lingkungan hidup

    5. Upaya-upaya pengelolaan lingkungan hidup

    6. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup

    7. Institusi yang bertanggung jawab dalam pengelolaan lingkungan hidup

    KA ANDAL Bandara Udara Nias Selatan 18

  • Dokumen Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) secara mendasar

    harus mencakup hal-hal sebagai berikut :

    1. Komponen atau parameter lingkungan hidup yang dipantau

    2. Sumber dampak

    3. Tujuan pemantau lingkungan hidup

    4. Metode pemantau lingkungan hidup

    5. Jangka waktu dan frekwensi pemantauan

    6. Lokasi pemantau lingkungan hidup

    7. Institusi yang bertanggung jawab dalam pemantau lingkungan hidup

    Penggunaan sumber-sumber data dan informasi yang sahih di

    dalam dokumen ANDAL, RKL dan RPL, baik dari penelitian langsung (data

    primer) ataupun data sekunder, literatur, penelitian lain, atau hasil

    konsultasi dengan instansi terkait dan dengan masyarakat harus

    dilakukan sesuai dengan kaidah penulisan referensi yang benar.

    Ketika penilaian (judgment) atau pendapat para ahli digunakan,

    hal tersebut harus disebutkan secara jelas sebagai suatu hasil penilaian

    ahli. Dasar penilaian atau pendapat para ahli tersebut harus

    dikemukakan alasan atau dasar pembenarannya. Keahlian yang membuat

    penilaian atau pendapat tersebut, termasuk kualifikasi dan

    pengalamannya, harus disampaikan pula. Jika ulasan terhadap suatu isu

    dampak memerlukan penelitian dan perhitungan yang bersifat teknis

    (misalnya untuk emisi debu dan gas buang, erosi, pengelolaan limbah

    cair atau drainase), hal ini diharuskan melaui pertimbangan profesional

    untuk memferifikasi kesimpulan dan rekomendasi yang diberikan.

    KA ANDAL Bandara Udara Nias Selatan 19

  • III. ISU-ISU UTAMA

    3.1. Pentingnya Pelaksanaan Rencana Kegitan

    Nias Selatan sebelumnya adalah bagian Kabupaten Nias. Status

    otonom diperoleh pada 25 Februari 2003. Kabupaten ini terdiri dari 104

    gugusan pulau besar dan kecil. Letak pulau-pulau itu memanjang sejajar

    Pulau Sumatera. Panjang pulau-pulau itu lebih kurang 60 kilometer,

    lebar 40 kilometer. Kabupaten Nias Selatan dibentuk dalam UU Nomor 9

    Tahun 2003 oleh Presiden Republik Indonesia. Teluk Dalam adalah ibu

    kota Kabupaten Nias Selatan. Pusat kegiatan pemerintah daerah

    setempat termasuk kegiatan ekonomi dan perdagangan serta pendidikan

    masyarakat setempat.

    Di bidang parawisata, potensi wisata Kabupaten terletak pada

    jalur yang disebut Segitiga Emas Industri Parawisata Nias Selatan, yakni

    Kecamatan Lolowau-Gomo-Pulau-pulau Batu, porosnya adalah Omo

    hada, rumah tradisional di Desa Bawomataluo, Kecamatan Teluk Dalam.

    Berada di Desa Bawomataluo seakan terlempar ke masa silam.

    Deretan rumah tradisional terbuat dari kayu dengan arsitektur khas Nias

    itu dihuni sebagai mana layaknya kompleks perumahan. Ukiran batu

    megalitik menghias di beberapa tempat. Diperkampungan itu bisa juga

    disaksikan tradisi hombo batu atau lompat batu.

    Kabupaten Nias Selatan memiliki potensi sumberdaya alam yang

    sampai saat ini belum dikembangkan secara optimal. Keterbatasan

    sarana dan prasarana transportasi yang ada dengan hanya mengandalkan

    angkutan darat dan laut salah merupakan satu kendala pengembangan

    pembangunan wilayah di Kabupaten Nias Selatan. Salah satu alternatif

    untuk mengatasi keterisolasinya Nias Selatan dan untuk mempercepat

    perkembangan perekoniman Nias Selatan dengan Pembangunan Bandara

    Udara di Nias Selatan.

    Untuk persiapan pembangunan Badar Udara di Nias Selatan, telah

    dususun Studi Rencana Induk Pembangunan Bandara di Kabupaten Nias

    Selatan. Studi rencana induk ini sebagai kajian awal untuk mewujutkan

    KA ANDAL Bandara Udara Nias Selatan 20

  • suatu Bandara Udara yang ideal dengan fasilitas sesuai dengan ketentuan

    yang diisyaratkan, dan memberikan hasil studi dan produk perencanaan

    yang sesuai.

    Tujuan dari Pembangunan Bandara Udara di Kabupaten Nias

    Selatan ini adalah agar dapat dicapai pelayanan Bandara Udara yang

    cepat, aman, nyaman, efektif, effisien dan optimal baik terhadap

    keselamatan operasi penerbangan, penumpang maupun pengguna jasa

    Bandara Udara lainnya. Sebagai efek positif keberadaan badara udara ini

    akan semakin terbukanya Nias Selatan terhadap daerah luar dan semakin

    meningkatnya perekonomian daerah yang pada akhirnya akan

    meningkatkan kesejahteran masyarakat.

    Secara spesifik, pembangunan Bandara Udara di Nias Selatan akan

    memberikan dampak positif berupa:

    Peningkatan ekonomi masyarakat akibat ganti rugi konversi lahan.

    1. Penyerapan tenaga kerja

    2. Penambahan penduduk terutama di jalan menuju Bandara Udara

    3. Membuka lapangan usaha bagi masyarakat setempat

    4. Kelancaran pergerakan (movement)

    5. Meningkatkan perekonomian lokal dan regional

    6. Menumbuhkan mata pencaharian bagi masyarakat

    7. Meningkatkan kunjungan wisatawan sebagai akibat terbukanya arus

    transportasi udara.

    8. Memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk masuk dan keluar ke

    Teluk Dalam

    KA ANDAL Bandara Udara Nias Selatan 21

  • 3.2. Kajian Terhadap Dampak Kegiatan

    Kajian isu-isu lingkungan baik tahap prakontruksi, kontruksi dan

    pascakontruksi dapat dikelompokkan berupa:

    3.2.1. Isu Lingkungan

    1. Kaji dan evaluasi dampak kebisingan terhadap manusia pada tahap

    kontruksi dan operasi bandara udara.

    2. Kaji dan evaluasi dampak perubahan pola drainase khususnya

    limpasan permukaan akibat pembangunan bandara udara yang

    berpotensi menyebabkan genangan.

    3. Kaji kestabilan lereng dan potensi erosi serta longsoran pada bandara

    udara ketika tahap konstruksi dan operasi akibat kegiatan gali dan

    timbun (cut and fill). Sarankan cara-cara penanganan untuk menjaga

    kestabilan lereng tersebut. Kaji potensi sedimentasi akibat longsoran

    dan erosi yang mungkin dari kegiatan tersebut terhadap sungai dan

    laut.

    4. Kaji dan evaluasi perubahan bentang alam akibat pembangunan

    bandara udara.

    5. Kaji dampak perubahan kualitas udara pada tahap konstruksi dan

    operasi.

    6. Lakukan studi tentang keragaman flora dan fauna disepanjang lokasi

    Bandara Udara, sungai dan perairan laut, apakah memiliki flora dan

    fauna endemik, demikian juga jalur jelajah satwa. Jika ada yang

    endemik dan atau jalur jelajah satwa terganggu, antisipasi masalah

    tersebut dan sarankan langkah-langkah pengelolaan terhadap flora

    dan fauna endemik tersebut.

    7. Kaji dampak lingkungan dari pembangunan Bandara terhadap daerah

    aliran sungai (DAS) Sungai Silabo: kualitas air sungai, debit air sungai,

    daerah resapan air, dan erosi.

    KA ANDAL Bandara Udara Nias Selatan 22

  • 3.2.2. Penggunaan Material Konstruksi Jalan

    Kajian estimasi volume bahan dan material galian untuk

    kebutuhan pembangunan yang diambil untuk seluruh rencana kegiatan.

    1. Kaji alternatif sumber penyediaan bahan baku untuk pembangunan

    bandara udara dan bahan material lainnya yang akan digunakan

    selama pelaksanaan pembangunan. Sarankan agar penggunaan

    material konstruksi tidak diambil dari sungai dekat lokasi bandara

    udara (sungai Silabo), tidak diambil secara terkonsentrasi di satu

    lokasi/titik, tetapi pada beberapa beberapa tempat/sungai sehingga

    kerusakan dapat diminimalkan. Sarankan pula langkah-langkah

    rehabilitasi setelah material diambil dari lokasi tersebut.

    2. Kaji jalur transportasi dan pengaruh mobilisasi alat berat dan

    pengangkutan material terhadap kondisi jalan eksisting sehingga

    dapat disarankan langkah-langkah pengelolaan terhadap jalan yang

    ada.

    3. Sarankan berbagai alternatif pengelolaan lahan bekas Bahan galian C

    (lubang-lubang bekas galian) yang tepat guna dan dapat memberikan

    nilai tambah dalam rangka rehabilitasi dan perbaikan bentang lahan.

    Sejalan dengan hal ini, pemrakarsa diarahkan dalam pengelolaannya

    untuk menggunakan suplier Bahan Galian C yang telah memenuhi

    syarat izin dan memiliki UKL dan UPL.

    3.2.3. Tata ruang, fungsi lahan, dan pengembangan wilayah

    1. Kaji dan uraikan keterkaitan antara pembangunan bandara udara

    dengan kegiatan ekonomi, seperti: pengembangan parawisata,

    prikanan, perkebunan, peternakan, pertambangan, dan lain-lain.

    2. Kaji dan analisa keterkaitan antara kegiatan pembangunan Bandara

    Udara dengan rencana pengembangan pusat-pusat pertumbuhan

    ekonomi sesuai dengan RT RW Kabupaten Nias Selatan.

    3. Kaji potensi-potensi desa yang akan terkena dampak (antara lain

    tanaman dari kebun masyarakat dan perladangan akibat pembebasan

    lahan untuk pembangunan Bandara Udara). Lakukan valuasi ekonomi

    KA ANDAL Bandara Udara Nias Selatan 23

  • sehingga dapat memprediksi kerugian dan keuntungan masyarakat

    akibat kegiatan pembebasan lahan tersebut.

    4. Kaji dan konfirmasi (dengan instansi terkait) status kepemilikan lahan

    proyek yang direncanakan dari sisi kepemilikan masyarakat ataupun

    dari sisi kepemilikan tanah adat terkait dengan tata guna lahan yang

    berlaku.

    5. Kaji pengaturan pemukiman sepanjang jalan baru menuju bandara

    udara dengan menerapkan pentaatan DMJ dan sempadan bangunan

    agar tidak ada potensi kecelakaan dan masalah klaim dimasa

    mendatang .

    3.2.4. Sosial Ekonomi Budaya

    1. Kaji persepsi masyarakat terhadap rencana kegiatan pembangunan

    Bandara Udara mencakup keinginan masyarakat terhadap bandara

    udara, partisipasi masyarakat terhadap pengadaan lahan, dan potensi

    masalah yang mungkin timbul.

    2. Kaji aspek sosial budaya dan adat istiadat lokal dalam menyelesaikan

    permasalahanpermasalahan yang mungkin timbul akibat rencana

    kegiatan dan konsekuensi pembebasan rumah dan lahan.

    3. Kaji potensi perubahan tingkah laku masyarakat dan adat istiadat

    akibat kehadiran bandara udara, sehingga dapat menimbulkan

    gangguan kamtibmas dan penurunan nilai-nilai budaya. Sarankan

    upaya-upaya penanganannya.

    4. Kaji dan evaluasi dampak pembangunan Bandara Udara terhadap

    kesempatan kerja dan kesempatan berusaha bagi penduduk disekitar

    proyek baik pada tahap konstruksi maupun pada tahap operasi.

    5. Lakukan inventarisasi potensi penggunaan tenaga kerja dan sarankan

    agar mengutamakan tenaga lokal untuk kegiatan pembangunan

    bandara udara sesuai dengan keahlian yang tersedia dan diperlukan

    sehingga tidak ada kesenjangan antara pendatang dan penduduk

    lokal.

    KA ANDAL Bandara Udara Nias Selatan 24

  • 6. Kaji dan uraikan peluang dan penggunaan tenaga kerja lokal yang

    mungkin terpakai sesuai dengan keahlian yang diperlukan selama

    pekerjaan pembangunan Bandara Udara untuk mengurangi gejolak/

    kecemburuan sosial, dan pengaruhnya terhadap kehidupan sosial

    ekonomi setempat.

    7. Kaji potensi kesenjangan sosial ekonomi dan budaya dari pekerja

    pendatang dan pekerja setempat serta penduduk lokal. Rencanakan

    upaya penanganan dampaknya.

    3.2.5 Lain-lain

    1. Mengkaji kemungkinan peningkatan dampak lain dari pembangunan

    bandara udara disekitar bandara udara seperti pembangunan jalan

    baru, pemukiman baru, peningkatan arus lalu lintas dan lainnya.

    2. Mengkaji potensi kecelakaan akibat pembangunan dan pengoperasian

    Bandara Udara.

    3. Pengkajian arah angin dengan perencanaan lokasi dan desain bandara

    udara.

    4. Uraikan upaya-upaya untuk menjamin keselamatan dan kesehatan

    pekerja.

    3.2.6. Konsultasi Masyarakat

    1. Lakukan konsultasi dengan pihak terkait seperti pemda/dinas-dinas di

    lingkungan Kabupaten Nias selatan terutama instansi yang menangani

    lingkungan (Bapedalda/Dinas Lingkungan), Bappeda (untuk

    perencanaan pengembangan wilayah), BPN (untuk pengaturan alokasi

    lahan dan potensi klaim lahan dari masyarakat), PU (untuk rencana

    jaringan jalan dan penataan pemukiman), dan Dinas Perhubungan

    (untuk pengendalian lalu lintas), Polri dan TNI, lembaga adat dan

    lembaga agama (untuk masalah sosial) dan instansi lainnya.

    2. Mengumumkan dan mensosialisasikan kegiatan pembangunan

    bandara udara kepada masyarakat setempat khususnya penduduk

    disekitar lokasi pembangunan melalui tatap muka, pengumuman di

    KA ANDAL Bandara Udara Nias Selatan 25

  • kantor desa/kecamatan, di media masa lokal maupun radio lokal.

    Tampung berbagai usulan masyarakat, kaji implikasi dan

    pemecahannya.

    3.3. Kajian terhadap Alternatif Rencana Kegiatan

    3.3.1. Argumentasi Pentingnya Kegiatan

    Uraikan alasan atau argumentasi pembangunan bandara udara di

    Kabupaten Nias Selatan, kaitkan dengan berbagai asfek seperti: potensi

    penumpang, pengembangan usaha sesuai potensi daerah, pengembangan

    wilayah, kelancaran transportasi, peningkatan kunjungan wisatawan,

    peningkatan ekonomi pedesaan, penyebaran penduduk, partisipasi

    angkatan kerja, menurunkan tingkat pengangguran, peningkatan

    pendapatan petani, peningkatan mobilisasi penduduk, peningkatan

    pendidikan formal, peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat,

    peningkatan kegiatan keagamaan dan lain-lain dan hubungkan dengan

    keberadaan Bandara Udara Binaka di Gunung sitoli yang sudah ada dan

    setelah bandara udara Binaka ditingkatkan dari kelas IV menjadi kelas III

    demikian juga pengembangan pelabuhan laut Teluk Dalam dari kelas V

    menjadi kelas IV serta pengembangan pelabuhan laut Gunungsitoli dari

    klasifikasi IV menjadi kelas III.

    3.3.2. Alternartif Jalan Darat

    Kaji alternatif lain peningkatan transportasi ke Teluk Dalam (Nias

    Selatan) misalnya dengan peningkatan jalan darat antara Teluk Dalam

    Gunung Sitoli (Bandara Udara Binaka), sehingga kenyamanan meningkat

    dan waktu tempuh kurang dari dua jam. Bandingkan dengan mamfaat

    dan besarnya investasi pembangunan bandara udara di Botohilitano.

    Untuk alternatif pengangkutan barang dan orang, pertimbangkan pula

    peningkatan dermaga laut Teluk Dalam dari kelas V menjadi kelas IV dan

    rencana pembangunan penyeberangan dari Sibolga-Teluk Dalam.

    KA ANDAL Bandara Udara Nias Selatan 26

  • Gambar 4. Peta Lalulintas Darat Pulau Nias

    3.3.3. Alasan Pemilihan Lokasi

    Uraikan dan berikan alasan penggunaan lokasi-lokasi alternatif

    bandara udara berdasarkan situasi nyata di lapangan di Kab. Nias

    Selatan. Berikan alasan alasan dari berbagai lokasi alternatif sehingga

    pilihan terbaik adalah di Desa Botohilitano.

    3.3.4 Kajian Pembatalan Kegiatan

    Kaji secara mendalam pilihan do nothing atau skenario jika

    kegiatan pembangunan bandara udara tersebut tidak dilakukan di

    Botohilitano dan atau tidak di Kabupaten Nias Selatan.

    3.4. Batas Wilayah Studi

    Pemrakarsa kegiatan pembangunan bandara udara di Kab. Nias

    Selatan harus menetapkan batas-batas wilayah studi sebagaimana

    lazimnya dilakukan di dalam suatu studi ANDAL untuk memastikan

    pelaksanaan studi yan fokus dan tepat serta efektif.

    Batas-batas studi kemudian digunakan untuk memilih titik-titik

    sampel untuk keperluan pengambilan data primer dan sekunder guna

    kebutuhan penelitian dan pengkajian serta prediksi dampak. Selain

    KA ANDAL Bandara Udara Nias Selatan 27

  • mengacu kepada definisi batas-batas wilayah studi yang berlaku, setiap

    penarikan garis batas pada peta dengan skala yang memadai harus

    dilengkapi dengan alasan yang tepat dan rasional. Alasan serta

    justifikasi tersebut harus juga dilakukan pada saat menentukkan titik-

    titik sampel yang berada di dalam resultante batas wilayah studi yang

    dimaksud.

    Dalam menentukan batas-batas wilayah tersebut, pemrakarsa agar

    mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:

    3.4.1. Batas Proyek

    Batas proyek adalah seluruh luas lahan proyek untuk sisi udara

    dan sisi darat sebuah Bandara Udara. Batas proyek difokuskan pada

    lahan 200 hektar, yang ditengah-tengahnya terdapat landasan

    sepanjang 30 x 1400 m, dan prasarana bandara udara lainnya.

    3.4.2. Batas ekologis

    Batas ekologi meliputi cakupan daerah yang terkena dampak

    ekologi dari pembangunan bandara udara. Batas-batas ekologis harus

    dapat dijelaskan secara ilmiah mengapa garis batas tersebut dipilih.

    Penentuan batas ekologis agar mempertimbangkan keberadaan badan air

    (DAS) di sekitar lokasi Bandara yang terkena dampak ekologi.. Batas

    ekologis juga agar mempertimbangkan arah angin dominan (yang

    dianalisis melalui kajian wind rose) di sekitar lokasi kegiatan guna

    memperkirakan daerah dampak kebisingan dan penyebaran emisi debu.

    Selain itu, batas ekologis harus mempertimbangkan keberdaan/lokasi

    proyek yang berbatasan dengan laut.

    3.4.3. Batas administrasi

    Batas administrasi agar difokuskan pada wilayah administrasi

    kecamatan tempat proyek yaitu kecamatan Teluk Dalam walaupun

    terbuka kesempatan untuk menarik batas yang lebih luas selama

    penentuan tersebut dapat dijelaskan secara rasional. Penentuan batas

    KA ANDAL Bandara Udara Nias Selatan 28

  • administrasi ini sedapat mungkin harus mengacu pada rencana tata ruang

    Kabupaten Nias Selatan serta memperhitungkan kewenangan pengawasan

    dari wilayah administrasi terhadap dampak yang mungkin timbul.

    3.4.4. Batas Sosial

    Batas sosial agar difokuskan pada Desa Botohilitano dan desa

    Hilimaenamolo yang berada di lokasi proyek dan desa-desa lain di kec.

    Teluk Dalam. Batas-batas atau tempat-tempat konsentrasi interaksi

    sosial tersebut dapat saja dikembangkan jika terdapat informasi lain

    yang lebih menentukan. Jelaskan pula mengapa batas-batas tersebut

    dipilih. Pertimbangkan pula rencana-rencana pemukiman yang ada pada

    rencana tata ruang Kabupaten Nias Selatan.

    Penentuan keseluruhan batas studi merupakan delineasi wilayah

    studi sebagai resultante dari batas-batas di atas. Penentuan resultante

    ini agar dilakukan alasan dan justifikasi yang rasional bukan sekedar

    menarik garis terluar dari keseluruhan batas-batas yang ada.

    Penggambaran batas wilayah studi diharapkan menggunakan peta-peta

    yang representatif, jelas, dan sesuai tema pembahasannya. Sebagai hasil

    akhir penentuan batas wilayah studi, resultante tersebut kemudian

    digunakan untuk menetapkan lokasi-lokasi atau titik-titik sampling

    berdasarkan alasan-alasan yang kuat.

    3.5. Kepakaran Yang dibutuhkan

    Dalam studi ANDAL ini agar pemrakarsa dapat menunjukkan

    pelaksana studi yang memiliki kompetensi dan keahlian yang sesuai

    dengan bidang yang ditelitinya. Kepakaran Tim, minimal (dapat

    dikembangkan sesuai kebutuhan), memiliki tenaga-tenaga ahli minimal

    sebagai berikut:

    1. Ahli transportasi Udara

    2. Ahli antropologi sosial

    3. Ahli Planologi

    4. Ahli Geologi

    KA ANDAL Bandara Udara Nias Selatan 29

  • 5. Ahli Biologi / lingkungan

    6. Ahli lingkungan / fisik

    7. Ahli Kesehatan

    Ketua tim dipilih dari tenaga-tenaga ahli tersebut di atas dan harus

    bersertifikat AMDAL penyusun.

    KA ANDAL Bandara Udara Nias Selatan 30

  • IV. PELAKSANA STUDI PELINGKUPAN

    4.1. Pemrakarsa Kegiatan

    Pemrakarsa kegiatan Pembangunan bandara Udara Nias Selatan

    adalah BRR-Pemeliharaan Rehabilitasi Peningkatan Dan Pembangunan

    Sarana dan Prasarana Transportasi Nias dan Pemerintah Kabupaten Nias

    Selatan.

    4.2. Penyusun Studi Pelingkupan

    Ketua Tim: Ir.Eddy Utama, SmHk

    Anggota Tim:

    1. Drs.Waonasakhi Buulolo

    2. Ir.Wirman Jambak

    3 Salmonius Girsang,SE,MSi

    4. Hamzah Lubis,SH,MSi

    5. Dr. Imam Santoso

    6. Widhi Handoyo, SKM, MT

    KA ANDAL Bandara Udara Nias Selatan 31

  • DAFTAR REFERENSI

    Adiwisastra, A, 1993, Keracunan Sumber Bahaya Serta

    Penanggulangannya, Angkasa, Bandung.

    Anonimus, 2000, Himpunan Peraturan di Bidang Pengendalian

    Dampak Lingkungan, Badan Pengendalian Dampak Lingkungan,

    Jakarta

    Ansyary, F. 1976. Prinsip-prisip Masalah Pencemaran Lingkungan.

    Penerbit Galia Indonesia, Jakarta

    Askary, M. dan Wijayanti, L; Panduan Umum Valuasi Ekonomi Dampak

    Lingkungan Untuk Penyusunan AMDAL, Pusat Pengembangan

    Dan Penerapan AMDAL, BAPEDAL, Jakarta, 2001

    Arceivela, S.J.; Waste Water Treatment And Disposal : Engineering

    And Ecology In Pullution Control, Mareel Dekker, New York, 1981

    Arifin, Syamsul, H., 2000, Penegakan Hukum Lingkungan Menuju

    Pembangunan Berkelanjuatan Yang Berwawasan Lingkungan,

    USU, Medan

    Azwar, A. 1979. Pengantar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Penerbit

    Mutiara Sumber Widya. Jakarta

    ---------, 1998, Pedoman Perencanaan dan Pengoperasian Fasilitas

    Parkir, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat dan Direktorat

    Bina Sistem Lalu Lintas dan Angkutan Kota.

    ---------, 1996, Pedoman Perencanaan dan Pengoperasian fasilitas

    Parkir, Direktorat Bina Sistem Lalu Lintas dan Angkutan Kota,

    Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Jakarta.

    --------, 1997, Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) Direktorat

    Jenderal Bina Marga, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.

    Baratz, B, 1984. Environmental Guidelines Office Of Environmental

    Affair The Wort Bank. Washington DC.

    Brower. J., J. ZAR, C.V. ENDE, 1990. Field and Laboratory Methods for

    General Ecology. 3 rd edition. Wm. C. Brown Publisher, USA.

    KA ANDAL Bandara Udara Nias Selatan 32

  • Canter, L.W.; Environmental Impact Assessment, Mc Graw Hill Book

    Company, New York, 1996

    Chang, William, OFM Cap, Dr, 2001, Moral Lingkungan Hidup, Penerbit

    Kanisius, Yogyakarta.

    Davis, Mac Kenzie L, And Cornwell, David A.; Introduction To

    Environmental Engineering, Second Edition, Mc Graw-Hill Int.

    Editions, New York, 1991

    Doby, Alan, 1984, Conservation and Planning, Hutchinson, London

    Environmental Resources Limited, 1984, Prediction in Environmental

    Impact Assessment, A Summary Report of a Research Project to

    Identity Methods of Prediction for Use in Environmental impact

    Assessment

    Fandeli. C, 1992. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, Prinsip

    Dasar Dan Pemapanannya. Penerbit Liberti, Cetakan Pertama,

    Yogyakarta

    Fardiaz, S.; Polusi Air Dan Udara, Penerbit Kanisius, Yogyakarta, 1992

    Hadari Nawawi, H, Prof. Dr, 1995, Metode Penelitian Bidang Sosial,

    Gajah Mada University Press.

    HD-WHO; Water Quality Surveys : A Guide For The Collection And

    Interpretation Of Water Quality Data, UNESCO/WHO, UK, 1978

    Horton, Paul B. and Hunt, Chester L. 1999, Sosiologi Jilid I dan II,

    Erlangga, Jakarta

    Institute of Transportation Engineering, 1994. Manual of

    Transportation Engineering Studies, New Jersey

    Irwan, Sohartono, 2000, Metode Penelitian Sosial : Suatu Teknik

    Penelitian Bidang Kesejahteraan Sosial dan Ilmu lainnya,

    Penerbit PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.

    Kinzelbach, W,; Development In Water Sciences, Groundwater

    Modelling, An Introduction With Sample Programs In Basic,

    Vol. 25, Elsevier, Amsterdam, 1986

    Keating, Michael, 1996, Bumi Lestari Menuju Abad 21, Agenda 21 dan

    Hasil KTT Bumi, KONPHALINDO, Jakarta

    KA ANDAL Bandara Udara Nias Selatan 33

  • Liliawati Muljono, Euginia, 1997, Peraturan Perundang-undangan

    tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan

    Keluarga Sejahtera, Harvarindo, Jakarta.

    Longres, John F, 1990 Human Behavior in the Social Environment, F.E

    Peacock Publisher, Inc. Itaca, Illionis.

    Maryono, Agus, Ir, Dr-Ing, 2002, Eko-Hidraulik, Pembangunan Sungai,

    Program Magister Sitem Teknik, Fakultas Teknik Universitas

    Gadjah Mada, Yogyakarta.

    McGuiness, William J, Benyamin Stein, John S Reynolds, 1981,

    Mechanical and Electrical Equipment for Building, John Wiley

    and Sons Inc. Singapura.

    McKinnon, J., Karen Philips, And Bas van Balen; Burung-Burung Di

    Suamtera, Jawa, Bali, Dan Kalimantan, Puslitbang Biologi LIPI

    Dan Bird Life International, Bogor, 1992

    Mitchell, Bruce, B. Setiawan, Dwita Hadi Rahmi, 2000, Pengelolaan

    Sumber Daya dan Lingkungan, Gadjah Mada University press,

    Yogyakarta

    Nazaruddin, Ir., 1996, Penghijauan Kota, Penerbit Swadaya, Jakarta,

    1996

    Odum, H.T.; Ekologi Sistem : Suatu Pengantar, Gajah Mada University

    Press, Yogyakarta, 1992

    Odum, Eugene P, Dasar-dasar Ekologi, gadjah Mada University Press,

    Yogyakarta

    OFlaherty, CA, 1986 Highways, Third Edition, Traffiic Pla

    Patt,et al, 1999, Narumaher Gewaesserrausbau, Springer Verlag,

    Berlin.

    Peavy, H.E. et.al; Environmental Engineering, Mc Graw Hill Book Co.,

    New York, 1988

    Putra, Eddy, RS, SH, CN dan Kawan-kawan, 2003 Informasi Produk

    Peraturan Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah

    Dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah, Departemen Pemukiman

    dan Prasarana Wilayah, Jakarta.

    KA ANDAL Bandara Udara Nias Selatan 34

  • Ruslan H. Prawiro. 1998. Ekologi Lingkungan dan Pencemaran. Penerbit

    Satya Wacana. Semarang.

    Salim, E. 1979. Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Penerbit Mutiara

    Sumber Mulia. Jakarta

    Silalahi, Bennet NB, Dr, MA, Rumondang B. Silalahi MPH, 1985,

    Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja, PT. Puistaka

    Binaman Pressindo, Jakarta

    Splizt, K.And Moreno, J.; A Practical Guide To Groundwater And

    Solute Transport Modelling, John Wiley & Sons, New York, 1996

    Sugiharto, 1987. Dasar-Dasar Pengelolaan Air Limbah. Penerbit UI

    Press. Cetakan Pertama. Jakarta

    Sukanto. R, 1992. Ekonomi Lingkungan . Gadjah Mada University Press.

    Yogyakarta

    Sumarsono, H Dkk, 1986. Pengantar Ekologi, Penerbit CV. Rajawali.

    Jakarta

    Supardi, Imam. Dr. Prof, 1994, Lingkungan Hidup dan Kelestariannya,

    Penerbit Alumni, Bandung.

    Suparmoko. M..; Buku Pedoman Penilaian Ekonomi Sumber Daya Alam

    Dan Lingkungan, BPFE Yogyakarta, Ed.1, 2002

    Surna T. Djajadiningrat, Harry Harsono Amir; Penilaian Secara Cepat

    Sumber-sumber Pencemaran Air, Tanah, dan Udara, Gajah

    Mada University Press, Yogyakarta, 1990

    Surahmad, Winarno, 1979, Dasar dan Teknik Riset : Pengantar

    Metodologi Ilmiah, Tarsito, Bandung.

    Suratmo, G, 1991. Analisi Mengenai dampak Lingkungan. Gajah Mada

    University Press. Yogyakarta.

    Suryabrata, Sumadi, BA, 1997, Metodologi Penelitian, PT. Raja Grafindo

    Persada, Jakarta

    Tarmin, Ofyar Z. 1997 Perencanaan Dan Pemodelan Transportasi.

    Penerbit ITB, Bandung

    KA ANDAL Bandara Udara Nias Selatan 35

  • Tarmin, Opyar Z. & Nahdalina, September 1998. Analisis Dampak

    Lalulintas. Journal Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol. 9 No. 3

    (3) : 22 38

    Tanjung, Djalal Shalihuddin, Dr., 1998, Dasar-dasar Ekologi, Kursus

    Dasar-dasar Analisa Mengenai dampak Lingkungan (AMDAL

    Type A), Bapedal dan Pusat Penelitian Lingkungan Hidup

    University Gadjah Mada Yogyakarta.

    Tjokrokusumo, KRT, Ir., 1995. Pengantar Injiniring Lingkungan.

    Sekolah Tinggi Teknik Lingkungan Yayasan Lingkungan Hidup.

    Yogyakarta

    Tresna Sastrawidjaya, A. 1991. Pencemaran Lingkungan. Penerbit

    Rineka Cipt. Jakarta.

    United Nations; Assessment Of The Environmental Impact Of Port

    Development, New York, 1992

    Wells, GR, 1993, Rekayasa Lalu Lintas, Penerbit Bahratara, Jakarta

    Widyatmoko Dr.rer.nat. H, Dra. MM. Sintorini Moerdjoko, M. Kes., 2002,

    Menghindari, Mengolah, dan Menyingkirkan Sampah, Abdi

    Tandur, Jakarta

    Wisnu Arya Wardhana, 1995. Dampak Pencemaran Lingkungan.

    Penerbit Andi Ofsett Jakarta.

    Yu J.C. 1982. Transportation Engineering : Introduction to Planning,

    Design and Operations. Elsevier North Holland Inc. New York

    Zetter, Roger, 1982, Conservation of Building in Developing Countries,

    Oxford Polytechnic

    KA ANDAL Bandara Udara Nias Selatan 36

  • LAMPIRAN

    KA ANDAL Bandara Udara Nias Selatan 37

  • Lampiran 1.

    Deskripsi Rencana Kegiatan

    KA ANDAL Bandara Udara Nias Selatan 38

  • Lampiran 2.

    Foto Dokumentasi

    KA ANDAL Bandara Udara Nias Selatan 65

  • Lokasi bandar udara

    Tim dan BRR di Lokasi

    Topokrafi tanah berbukit

    KA ANDAL Bandara Udara Nias Selatan 66

  • Jalan tanah menuju lokasi

    Pohon mangga di lokasi

    Pohon kelapa di lokasi

    KA ANDAL Bandara Udara Nias Selatan 67

  • Pohon pisang di lokasi

    Lapangan bola kaki di lokasi

    Rumah penduduk di sekitar lokasi

    KA ANDAL Bandara Udara Nias Selatan 68

  • Sekolah terbuka

    Pabrik batubata yang tutup

    Sunset di Pantai Sorake

    KA ANDAL Bandara Udara Nias Selatan 69

  • Lampiran 3.

    Surat Perintah Tugas (SPT) Tim Teknis AMDAL Khusus

    KA ANDAL Bandara Udara Nias Selatan 70

    Bandara Nias Selatan ok 26Feb.pdfLampiran 3.