dasar anestesiologi anestesi cara-cara anestesi · pdf filepathway sama delivery substract ......

26
www.fkunmul.co.cc 2 DASAR ANESTESIOLOGI 3 Januari 2000 Fisiologi (anatomi) : - Pernapasan - Kardiovaskuler Farmakologi : - Obat premedikasi - Obat anestetik (IV dan inhalasi) - Obat analgetik regional - Obat yang terkait (emergency) Pemberian anestesia dan analgesia : - Persiapan pra anestesia (di ruangan dan kamar bedah) Termasuk premedikasi (pemberian obat sebelum anestesia) - Teknik - Parenteral - Inhalasi - Rektal Absorbsi obat sulit diramalkan - Induksi : Pemberian obat agar segera tercapai stadium pembedahan - Rumatan (maintance of anesthesia) / pemeliharaan - Pengelolaan di kamar pulih (pasca anestesia) - Komplikasi (penyulit) - Saluran cerna - Sistem kardiovaskular (syok, henti jantung) - Pernapasan - Pemantauan (monitoring) - Terapi cairan - Transfusi darah - Alat anestesia : - Alat intubasi - Mesin anastesia - Intubasi trakea II. RJP Kuliah film, demonstrasi, latihan mandiri III. ICU Gambaran umum Indikasi masuk Orientasi IGD, KU Diskusi - ilustrasi kasus Evaluasi Peri Anestesia Anestesi Cara-cara anestesi Tetes terbuka (open drop) Tetes terbuka (open drop) yang bisa dipakai : - Kloroform - Etil klorida - Divinil eter - Dietil eter - Halotan - Enfluran - Isomuran (+) : praktis, murah, mudah, tahanan kecil (-) : boros, polusi, susah dikontrol, kebakaran, peledakan, trauma toraks Insuflasi - Biasa untuk bayi dan anak-anak, jarak +- 10 cm - Hembusan gas anastetik ke muka pasien ........ - Tidak ada hubungan langsung antara sistem amost dan pernapasan pasien - Gas ekspirasi tidak dihirup kembali (non rebreathy) - Ada pengenceran dengan udara AGB = aliran gas baru AGB dengan ujung di pharynx Pengikat CO2 (Absorber) 1. Soda lime 2. Bara lime 30% Ca(OH)2 5% NaOH

Upload: buibao

Post on 30-Jan-2018

256 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DASAR ANESTESIOLOGI Anestesi Cara-cara anestesi · PDF filePathway sama Delivery substract ... syok: - Otak - Jantung - Ginjal Ilmu biomolekuler memegang peranan dalam ... muncul secara

www.fkunmul.co.cc 2

DASAR ANESTESIOLOGI

3 Januari 2000

Fisiologi (anatomi) :

- Pernapasan

- Kardiovaskuler

Farmakologi :

- Obat premedikasi

- Obat anestetik (IV dan inhalasi)

- Obat analgetik regional

- Obat yang terkait (emergency)

Pemberian anestesia dan analgesia :

- Persiapan pra anestesia (di ruangan dan kamar

bedah)

Termasuk premedikasi (pemberian obat

sebelum anestesia)

- Teknik

- Parenteral

- Inhalasi

- Rektal

Absorbsi obat sulit diramalkan

- Induksi :

Pemberian obat agar segera tercapai stadium

pembedahan

- Rumatan (maintance of anesthesia) /

pemeliharaan

- Pengelolaan di kamar pulih (pasca anestesia)

- Komplikasi (penyulit)

- Saluran cerna

- Sistem kardiovaskular (syok, henti jantung)

- Pernapasan

- Pemantauan (monitoring)

- Terapi cairan

- Transfusi darah

- Alat anestesia :

- Alat intubasi

- Mesin anastesia

- Intubasi trakea

II. RJP

Kuliah film, demonstrasi, latihan mandiri

III. ICU

Gambaran umum

Indikasi masuk

Orientasi IGD, KU

Diskusi - ilustrasi kasus

Evaluasi

Peri Anestesia

Anestesi

Cara-cara anestesi

Tetes terbuka (open drop)

Tetes terbuka (open drop) yang bisa dipakai :

- Kloroform

- Etil klorida

- Divinil eter

- Dietil eter

- Halotan

- Enfluran

- Isomuran

(+) : praktis, murah, mudah, tahanan kecil

(-) : boros, polusi, susah dikontrol, kebakaran,

peledakan, trauma toraks

Insuflasi

- Biasa untuk bayi dan anak-anak, jarak +- 10

cm

- Hembusan gas anastetik ke muka pasien ........

- Tidak ada hubungan langsung antara sistem

amost dan pernapasan pasien

- Gas ekspirasi tidak dihirup kembali (non

rebreathy)

- Ada pengenceran dengan udara

AGB = aliran gas baru

AGB dengan ujung di pharynx

Pengikat CO2 (Absorber)

1. Soda lime

2. Bara lime

30% Ca(OH)2

5% NaOH

Page 2: DASAR ANESTESIOLOGI Anestesi Cara-cara anestesi · PDF filePathway sama Delivery substract ... syok: - Otak - Jantung - Ginjal Ilmu biomolekuler memegang peranan dalam ... muncul secara

www.fkunmul.co.cc 2

1% KOH

Sisa silikat

Disebut metoda inhalasi “to and fro”

Sistem melingkar

- Bisa tertutup, bisa terbuka

- Sistem tidak bolak balik seperti to and fro,

tetapi melingkar

(+) : hemat / ekonomis

- Anti polusi

- Panas / uap air tidak hilang

- Kebakaran <

(-) : - Tahanan >

- Inhalasi debu

- Panas tertahan

Pola napas dalam anesthesia

- Spontan (spontaneus)

- Napas kekuatan sendiri

- Frekuensi + volume tidal tergantung pasien

- Bedah singkat, ringan (<30 menit)

- Terlentang

- Dibantu (assisted)

- Frekuensi = pasien

- Volume tidak dibesarkan

- Dikendalikan (controlled)

- Frekuensi dan volume tidal kita atur

- Pada pasien apnu (disengaja / tidak)

- Manual / ventilator

Efek samping :

- Hipoventilasi (paCO2 turun pCO2

meningkat)

- Hiperventilasi (paO2 turun pCO2

menurun)

Gas / uap anestesik

Masuk paru --> alveoli --> difusi --> sirkulasi -->

otak

MAC :

Konsentrasi minimal anestesi di alveolis

menyebabkan 50% pasien tidak bereaksi pada

insisi kulit

Anestesi MAC % Tekanan uap

(mmHg

20oC)

Koefisien

part darah /

gas

Eter 1,92 243

N2O 105 0,47

Halo 0,75 2,4

Etran 1,7

Elflu 1,2

Urutan depresi sistem saraf pusat pada anestesia

umum

1. Korteks serebri

Pusat psikis

Analgesia

2. Ganglia basalis

Cerebellum

Hyper - refleksi, delerium

3. SSM tulang belakang

Anesthesia / bedah

4. Batang otak

Pusat napas - jantung

Intoksikasi

Paralise

Stadium anesthesia

AE Guedel, eter

1. Stadium analgesia (disorientasi)

Mulai inhalasi --> mulai tidak sadar

2. Stadium delirium (hiper - reflexi, eksitasi)

Mulai tidak sadar --> mulai napas otomatis

Mungkin batuk, apnu, muntah, menelan

3. Stadium bedah

Plana 1 : mulai napas otomatis --> mulai gerak

mata stop

Plana 2 : mulai gerak bola mata stop --> mulai

lumpuh otot dada

Plana 3 : mulai lumpuh otot dada --> lumpuh

otot dada total

Plana 4 : mulai lumpuh otot dada total -->

henti nfas

4. Stadium overdosis (intoksikasi, paralisis)

Mulai henti napas --> mulai henti jantung

Komponen anestesia

(The Triad of Aesthesia)

1. Hipnosis

Tidur ringan

2. Analgesi (supressi refleks)

3. Relaksasi

Otot lurik

Pelopor anestesia IV murni

1. El Huis dan Johan Sigmund 1665

Nyeri --> opiat IV --> tidur

2. Ore 1672

Kejang --> kloral hidrat IV --> tidur

3. 1672 --> 1932

Tidak populer

4. Weese 1932

Heksobarbiton (Evitan)

5. Landy 1936

Tiopenton (pentotal) --> masih digunakan

Obat anestesia IV ideal :

Page 3: DASAR ANESTESIOLOGI Anestesi Cara-cara anestesi · PDF filePathway sama Delivery substract ... syok: - Otak - Jantung - Ginjal Ilmu biomolekuler memegang peranan dalam ... muncul secara

www.fkunmul.co.cc 2

1. Mula kerja obat cepat

- Tidak diionisir

- Larut dalam lemak

- Mudah penetrasi ke otak

2. Tidur bangun cepat dengan mulus

- Cepat diredistribusi

- Cepat dimetabolisme

3. Bersifat analgesik pada dosis rendah

4. Tidak :

- Depresi jantung paru

- Toksik

- Nyeri pada suntikan

Farmakokinetik

Obat masuk darah : terikat protein plasma

- Tidak aktif

- Bebas (aktif)

Transper dapat dipengaruhi oleh :

1. Ikatan terhadap protein

1. Protein plasma < , bentuk bebas >>>

2. Kompetisi obat lain

3. Hiperventilasi (pH) > , bentuk bebas >>>

2. Aliran darah ke otak

Aliran > efek obat >

3. pH dan pKa obat

Terionisir >> efek <<

4. Kecepatan suntikan

Bentuk aktif disebar ke seluruh tubuh

- Dimetabolisme

- Dikonjugasi

- Bentuk hasil metabolisme ada yang masih aktif

- Ada yang bentuk asli

- Dikeluarkan melalui urine / feses

Tissue Receptors

Reservoirs

Free <--> bound Free <--> bound

Plasma

Free drug (active)

Biotransformation

Keuntungan IV

1. Mula kerja cepat

2. Induksi mulus

3. Jarang iritasi pernapasan

4. Alat sederhana

5. Aman dengan listrik

6. Bangun cepat, kecepatan dosis besar

7. Bangun mulus

Kerugian Intravena

1. Infeksi / infeksi silang

2. Trauma jarum / kateter (saraf, arteri)

3. Hematoma pasca suntikan

4. Iritasi / nekrosis (Tio, dia, eto) propofol

5. Prolaps sirkulasi

6. Depresi napas (pronanidid)

7. Kadang-kadang sulit cari vena

8. Obat masuk tidak bisa keluar

Indikasi anestesia IV

1. Induksi anestesia

2. Anestesia tunggal bedah singkat

3. Tambahan pada analgesia regional

4. Anti konvulsi

Teknik suntikan

1. Cari tempat jauh dari tempat operasi

2. Jarum cukup tajam

3. Cari vena permukaan yang menonjol

4. Desinfeksi yang baik

5. Cahaya sekitar harus cukup

Tempat suntikan

Semua vena dapat digunakan

Pilihan :

1. Daerah punggung tangan

2. Daerah sekitar pergelangan tangan

3. Daerah depan sendi siku

4. Daerah sekitar mata kaki dalam

Page 4: DASAR ANESTESIOLOGI Anestesi Cara-cara anestesi · PDF filePathway sama Delivery substract ... syok: - Otak - Jantung - Ginjal Ilmu biomolekuler memegang peranan dalam ... muncul secara

www.fkunmul.co.cc 2

REGIONAL ANALGESIA

Sejarah

1884 Koeler : cocain halsted dan Hall

Block mandibula (New York)

1892 Karl Ludwig Schleich (Berlin)

1890 Redus (Paris) --> infiltrasi anestesi

1899 Einhorn’s novocaine

1931 Amethocaine

1929 Nupercaine

(Mies Cher dan Uhlman)

1943 Lignocaine

(Lofgran dan Lidqust)

1901 Harvey Cushing

(Regional anasthesia)

1916 Journal Regional Anesthesia

Keuntungan

Kontraindikasi

- Anak < 10 tahun

- Stupor

- Psikose

Pemakaian < karena (?)

- Takut gagal

- Waktu yang lama

- Takut komplikasi neurologis

- Pasien sadar

Teori Konduksi Saraf

Non specific channels

Impuls - 70 M Outside membrane

- 55 M Firing treshold

+ 40 M Action potensial

+ 100 M (Na+ inwards K+ outwards)

Blok saraf

Analgesik lokal menghambat depolarisasi

membran

1.

2. Molekul-molekul menempati kanal-kanal

sehingga kanal edema

Toksisitas, tergantung :

- Jumlah obat

- Konsentrasi

- Ada / tidaknya adrenalin

- Vaskularitas (banyaknya pembuluh darah)

- Absorpsi

- Destruksi

- Hipersensitivitas

- Umur

Keuntungan digunakan adrenalin :

1. Karena vasokonstriktor, penyerapan obat

menjadi lebih lama sehingga blokade lebih

lama

2. Dosis maksimal menjadi lebih tinggi

Dosis maksimal Lidocain 400 mg

(+) adrenalin --> 600 mg

Anestesi ditempat yang pembuluh darah banyak

akan diserap cepat sehingga --> toksisitas. Contoh

:

1. Interustal

2. Epidural

3. Daerah-daerah yang lebih perifer

Sehingga dosis kurang dari dosis maksimal

Bila fungsi metabolisme obat berkurang, maka

destruksinya pun berkurang

Hipersensitivitas = reaksi berlebihan apabila

diberikan suatu obat

Macam dan Obat

Terdiri dari molekul :

- Aromatik

- Lipohilic

- Hidrophilic

- Ester

- Cocain

- Procain

- Choroprocaine

- Amide

- Lignocain

- Mepivacain

- Bupivacain

- Etidocain

- Ropivacain

Ropivacain --> menimbulkan Hb reduce sehingga

tidak bisa mengikat O2

Page 5: DASAR ANESTESIOLOGI Anestesi Cara-cara anestesi · PDF filePathway sama Delivery substract ... syok: - Otak - Jantung - Ginjal Ilmu biomolekuler memegang peranan dalam ... muncul secara

www.fkunmul.co.cc 2

SYNDROM SYOK

13 Januari 2000

- Apabila ada pasien jatuh, nilai pertama kali

responnya, baru ABCD-nya

Airway

- Bebaskan jalan napas : ekstensikan kepala

- Ada napas, pasti ada nadi

Ada nadi, belum tentu ada napas

- Melihat ada napas :

Melihat adanya usaha / gerakan nafass dengan

bantuan benang / tangan (depan hidung).

Menilai adanya obstruksi :

Ada stridor (ada suara / norok) --> inspirasi /

ekspirasi.

Yang disebut jalan napas ? Stridor dari atas /

bawah.

Napas paradoxal : pada inspirasi, rongga dada

tidak mengembang, karena tekanan negatif

pada dada menarik pada euspirasi -->

mengembang

Triple Manouvre :

1. Ekstensikan kepala

2. Angkat mandibula

3. Dorong dagu ke atas

Alat untuk menahan lidah agar tidak jatuh : Gudel

Breathing

Pemberian napas buatan

1 orang :

Tiup 2x, lihat dada mengembang atau tidak.

Kalau tidak --> obstruksi (benda asing)

Nilai :

1. Jalan napas

2. Paru mengembang

Pijatan jantung luar : 2 jari dari processus

xyphoideus.

Kompres dada jantung luar memberi kontribusi

30% cardiac output

Dalam 60 detik harus dilakukan : 4x

15 x PJL + 2 x napas buatan --> adalam 15 detik

Syok bisa ditegakkan bila ada bukti kuat

hipoperfusi organ vital, antara lain :

- Penurunan kesadaran

- Oliguria

- MAP rendah (Mean Arterial Pressure)

- Takikardia

- Takipnoe

Semua jenis syok mempunyai Final Common

Pathway sama

Delivery substract ke organ vital tidak cukup

sehingga --> kematian

Tiga organ penting yang biasa terkena akibat

syok:

- Otak

- Jantung

- Ginjal

Ilmu biomolekuler memegang peranan dalam

patofisiologi syok

Definisi syok

Keadaan klinis yang ditandai oleh sindroma yang

muncul secara akut bila curah jantung gagal

mengalirkan darah ke jaringan dan organ vital

hingga :

- Hipoksia sel

- Gagal fungsi

- Organ vital (MOAS)

- Kematian

Klasifikasi

- Weil dan Subin membagi syok :

- Hipovolemik

- Kardiogenik

- Obstruktif ekestrakardiak

- Distributif (septik0

- Atas dasar alasan praktis, umumnya syok

dibagi :

- Hipovolemik

- Kardiogenik

- Septik

Syok hipovolemik

Karena :

- Peradangan eksternal / internal

- Kehilangan cairan : diarrhea, muntah-muntah

- “Capillary leakage” ke rongga ke -3 setelah

trauma, pembedahan sepsis

Syok kardiogenik

- Jantung gagal berfungsi sebagai pompa

apapun sebabnya

- Gambaran hemodinamik sma dengan syok

hipovolemik

Ciri khas :

- Oedema pulmonum

- Pulsasi vena jugularis meningkat

Penyebab :

- Faktor-faktor yang mempengaruhi preload,

afterload, kontraktilitas irama --> disfungsi

miokard

Page 6: DASAR ANESTESIOLOGI Anestesi Cara-cara anestesi · PDF filePathway sama Delivery substract ... syok: - Otak - Jantung - Ginjal Ilmu biomolekuler memegang peranan dalam ... muncul secara

www.fkunmul.co.cc 2

Proldema utama :

- Jantung gagal berfungsi sebagai popa apapun

sebabnya

Bila cardiac index < 2 L/mm/O2

PCWP > 17 - 20 mmHg

--> syok kardiogenik

Mortalitas +/- 75%, kecuali ada koreksi yang tepat

PCWP = Pulmonary Capillary Weight Pressure

Syok Septik

- Distributif : karena maldistribusi perfusi

jaringan

- High cardiac output hypotension

- Pada fase awal --> hiperdinamik

- Cardiac output

- Resistensi vaskular sistemik rendah

- Sistemic Immune Respons Syndrome (SIRS) :

Penyebabnya di luar bakterimia, antara lain :

- Multitrauma

- Penyakit karena turunan sistem imun

- Penyakit-penyakit kritis yang lain

- Luka bakar luas

- Syok septik (SIRS) penyebab mortalitas

terbesar di ICU

- Mortalitas : 40% - 90% (Biasanya karena

MODS)

- Trombosis makrovaskular memicu DIC

- Syok septic hampir selalu diikuti ARDS

- Semua jenis syok, akhirnya mempunyai

gambaran seperti syok septik

ARDS : Acute Respiratory Distress Syndrome

Sindroma Septik

- Kesadaran turun

- Suhu > 38oC atau < 36

oC

- Takikardia (> 90x/menit)

- Takipnoe (> 20x/menit)

- Alkalosis respirasi, PaCO2 < 32 mmHg

- Leukositosis (> 12.000)

- Leukopenia (< 4.000)

Sindroma sepsis + hipotensi

- Oligura

- Disfungsi organ-organ vital

--> Syok septik

Patofisiologi

Hipovolemia

Pump failure

Maldistribusi perfusi

Reaksi

Neuroendokrin

Metabolisme intraselular

Biokimia

Asam laktat

Mediator lain

Reaksi kompensasi syok

1. Early (reversible, compensated) shock -->

squalae (-)

2. Gangguan mikrosirkulasi / seluler telah nyata -

-> squalae (+)

3. Late (irreversible compensated) shock -->

death

Irreversible syok = ditandai dengan spincter

capillarfy dilatation

Sebab :

1. Prostaglandin release

2. Gangguan recycling dan uptake catecholamine

--> catecholamine depietion

3. CNS ischemia --> sympatetic respons menurun

4. Endogen opioid peptide = (beta endorphia)

Terapi standar

- Hipovolemik : resusitasi cairan yang agresif

- Kardiogenik : obat-obat inotrop dan

vasoaktive amin

- Septik :

- Terapi untuk sepsis

- terapi untuk cardiovaskular

- terapi yang ada kaitannya dengan

mediator-mediator

- Terapi cairan : kristalloid : NaCl, ringer lactat

Colloid : albumin, dextran

Hetoistrach, dll

Hipertonic saline : NaCl 7,5%

- Obat-obat antimediator : monclonal anti

endotoxin antibodi, dll (masih dalam

penelitian)

Monitoring progress and treatment

Variables to monitor in hypovolemic sistem

- Pulse rate

- Arterial pressure

- Pulse pressure

- Central venous pressure

- Urinary output

- Changes in the electrocardiogram

- Temperature

Page 7: DASAR ANESTESIOLOGI Anestesi Cara-cara anestesi · PDF filePathway sama Delivery substract ... syok: - Otak - Jantung - Ginjal Ilmu biomolekuler memegang peranan dalam ... muncul secara

www.fkunmul.co.cc 2

- Peripheral oxygen saturation

- Mental state

Page 8: DASAR ANESTESIOLOGI Anestesi Cara-cara anestesi · PDF filePathway sama Delivery substract ... syok: - Otak - Jantung - Ginjal Ilmu biomolekuler memegang peranan dalam ... muncul secara

www.fkunmul.co.cc 2

ANESTESIOLOGI

14 Januari 2000

Transfusi darah

Indikasi

- Lebih ketat

- Efek samping

1. Meningkatkan daya angkut oksigen

2. Menormalkan proses pembekuan darah

3. Mengembalikan volume

- Hb 8 --> jantung mampu kompensasi

- Ht 26% --> jantung mampu kompensasi

- Perdarahan < 20% : belum perlu

- Darah simpan : ACD, CPD-A

Perdarahan <20% --> beri kristaloid 3 - 4x karena

biasanya kristaloid hilang dari pembuluh darah

Hb 15 gram% --> daya angkut maksimal

Hb 18 gram% --> polisitemia

Oksigen yang diangkut Hb (15 gram%, PHN)

Jumlahnya 70x lebih besar dari yang terlarut

Jumlah yang terlarut dalam plasma dapat

diabaikan

Hb 8 - 15, biasanya jantung dalam

mengkompnesasi (dalam keadaan tidak syok)

untuk mengirim O2

Pada perdarahan (akut/kronis)

Cacing tambang --> anemia --> Hb 4 (kronis)

Hb 15 ke Hb 4 secara tiba-tiba, orang dapat syok.

Misalnya pada pembedahan yang besar,

kecelakaan

Otak lebih menderita karena iskemia dapat

hipoksia

Indikasi transfusi :

Perdarahan :

10% --> ganti dengan cairan (kristaloid, koloid)

15% -->

20% --> indikasi transfusi - 30%

Transfusi masif :

Pemberian darah : 1/2 volume darah (500 cc/5’ -

10’ : 1 L/jam dll)

Harus diperhatikan :

- EKG, CVP, urine output

- PO2, PCO2, pH

- Hipotermia --> pemanas darah

- Intoksikasi citrat : terutama penyakit hati, syok

- Hiperkalemia

- Asidosis

Indikasi lain

- Anemia

- Gangguan pembekuan darah

- Sirkulasi ekstra korporeal

- Exchange transfusion

- Sepsis

1 unit darah : 500 cc

Transfusi darah dalam anestesia

Volume darah = +- 80 cc/kgBB -->

- Laki-laki 75 cc/kgBB

- Perempuan 67 cc/kgBB

- Neonatus 85 cc/kgBB

Obestias, kurang aktivitas, penyakit kronis,

volume menurun

Kehilangan darah :

10% --> gangguan fungsi sedikit

20% --> gangguan O2 carrying capacity

40% --> gangguan faktor koagulasi

Antikoagulan : ACD, CPD, CPDA< heparin

(Preservatif)

Umur pH 2,3 DPG K Trombo /

F. V, IV

ACD 21 hari >> >

CPD 28 hari > >>

CPDA 35 hari > >>

Heparin : 48 jam / darah harus dipakai

Darah segar :

- ACD < 6 jam

- CPD < 24 jam

- CPDA < 48 jam

Jenis komponen darah

- Darah lengkap / whole blood

- Konsentrat eritrosit (PRC)

- Leukosit / trombosit

- Plasma (mengandung faktor-faktor): FFP, PFF

(plasma protein fraction) --> albumin,

globulin, dipasteurisasi (hepatitis (-))

- Albumin : 5%, 25%

- Katopresipitate :

Plasma beku, mengandung faktor VIII >

Fibrinogen

Whole blood, Hb : +- 12 gram%

PRC : Hb 22-24 gram%, Ht : 70 - 72

PRC --> tujuannya lebih khusus untuk

meningkatkan Hb bukan volume

Untuk orang anemia

Keuntungan lain : plasma sedikit, sehingga

natibodi sedikit (mencegah reaksi side effect)

Page 9: DASAR ANESTESIOLOGI Anestesi Cara-cara anestesi · PDF filePathway sama Delivery substract ... syok: - Otak - Jantung - Ginjal Ilmu biomolekuler memegang peranan dalam ... muncul secara

www.fkunmul.co.cc 2

Komplikasi Transfusi

1. Reaksi hemolitik akut

2. Delayed reaksi : > 4 hari, jaundice, RF

3. Overload

4. Emboli : mikroemboli, emboli udara

5. Reaksi alergi dan febris : urticaria, oedem,

anafilaktik syok

6. Intoksikasi K+

7. Hipokalisemia

8. Infeksi : hepatitis, AIDS, malaria, sifilis, dll

Autotransfusi

Transfusi darah autologis

Indikasi

- Darah langka : golongan darah bombay, rhesus

(-), dll

- Bank darah kurang berfungsi

- Donor kurang (penduduk < 100.000)

- Riwayat reaksi transfusi hebat

- Fobia : AIDS, hepatitis

- Yehovah wittness

- Operasi-operasi besar (menghemat darah),

jantung, ortopedi, vertebrae, dll

Laparotomia : hepat, dll

Yehovah witness

- Ekstrim : darah keluar tidak mau transfusi

- Tidak ekstrim : masih mau

Darah berasal dari :

- Homolog : bank darah

- Autolog : darah pasien sendiri

Transfusi autolog

- Disiapkan pra bedah

- Hb> 11 gram% --> diambil tiap tiga hari

- Diambil sesaat sebelum pembedahan

- Diambil selama pembedahan, alat khusus -->

retransfusi

Efek darah simpan

- Gangguan pada oksigenasi

- Adanya “microaggregates” emboli

- Gangguan fungsi pembekuan

- Gangguan elektrolit

- Gangguan asam basa

Bahaya transfusi darah

- Reaksi inkompatibilitas

- Akut

- Lambat

- Infeksi

- Emboli

- Over-leading

Plasma ekspander

- Digunakan pada keadaan hipovolemia akut

- Sebelum darah/komponen tersedia

- Ada 3 golongan (artifisial)

1. Gelatin : haemacel, gelofucin

Dapat menyebabkan : rash, takikardia --> stop

--> antihistamin/steroid

2. Dextran 70 dalam

- Glukosa 5%

- NaCl 0,9%

- Kelainan ginjal

- Gagal jantung kongestif

- Trombositopenia

- Mempengaruhi mekanisme pembekuan

- “Cross match”

Page 10: DASAR ANESTESIOLOGI Anestesi Cara-cara anestesi · PDF filePathway sama Delivery substract ... syok: - Otak - Jantung - Ginjal Ilmu biomolekuler memegang peranan dalam ... muncul secara

www.fkunmul.co.cc 2

ALAT-ALAT ANESTHESIA

14 Januari 2000

- Anestesia machine

- Anestesia circuit / breathing system

- Anestesia ventilator

- Monitor

Anestesia machine

1. Gas supplies

- Wall outlet :

- N2O, O2

- 50 - 55 psi (pounds/inch)

- Sylinder supplies

- O2 : green

660 L, 2000 - 2200 psi

- N2O : blue

1500 L, 750 psi

- Air : black / yellow

6750 L, 1800 psi

2. pressure regulator

- Reduce the high pressure --> 45 psi -->

350 - 500 kpa, 50 - 70 psi, 3 1/2 - 5 atm --

> constant low pressure

- < 25 psi --> automatically shut off

Monitor

1. Blood pressure (noninvasive or invasive)

2. ECG (electrocardiograf)

3. Pulse oxymeter

4. Caphinograf

Anestesia ventilator

- maybe powered by electricity or compressed

gas or both

- Ventilators required setting off

3. Flowmeter (rotameter)

- Measure gas flow --> FGF

- Have safety systems (FGF, 25%)

4. Vaporizer

a. High flow VAP, or low flow DAP /

drawover VAP

b. Temperatur compensated VAP

Circle system

1. One way value (inspiratory dan ekspiratory)

2. Canister with CO2 absorber (sodalyme or

baralyme)

- Ca(OH)2 + NaOH + KOH + Silica

- Ba(OH)2 + Ca(OH)2

3. Oxygen analyzer sensor

Page 11: DASAR ANESTESIOLOGI Anestesi Cara-cara anestesi · PDF filePathway sama Delivery substract ... syok: - Otak - Jantung - Ginjal Ilmu biomolekuler memegang peranan dalam ... muncul secara

www.fkunmul.co.cc 2

INTENSIVE CARE UNIT (ICU)

Suatu ruang khusus dalam rumah sakit yang

- Staf

- Peralatan

--> Khusus

Pasien dengan :

- Penyakit mengancam jiwa

- Trauma berat

- Komplikasi

- Recoverable

Staf ICU

1. Staf medis

- Pimpinan

- Staf ahli

- Staf yunior

2. Staf perawat

- Kepala perawat

- Perawat khusus

- Perawat pembimbing / pendidik

Perlengkapan alat

1. Monitoring : bed-side dan sentral

2. Radiologi

3. Alat terapi respirasi :

- Bed side dan sentral

- Portable

4. Alat terapi radiologi

Trolley RJP

5. Terapi dialise

6. Laboratorium

7. Alat-alat lain :

- Trolley alat tenun

- Selimut penghangat / pendingin

- dll.

Design ICU

1. Ruang tunggu / recepcionist

- Ruang tunggu / pengunjung

- Ruang interview

- Ruang tunggu / menginap

2. Ruang pasien

- Ruang rawat terbuka / gabung

- Ruang rawat isolasi

3. Ruang penyimpan alat

4. Ruang laboratorium / teknik

5. Ruang staf

6. Ruang alat pembersih

Bed-ratio = 100 : (1-2)

Bed-nurse = 1 : (3-4)

Kapasitas ICU :

- 4 - 12 pasien

- (<4 : terlalu mahal >12 : tidak efektif)

Luas ruangan : +- 18,5 m/tiap pasien

Satu lantai dengan kamar bedah

Instalasi Rawat Jalan

Kamar Bedah

Instalasi Rawat Inap

IGD

Instalasi Perawatan Intensif

Indikasi masuk ICU

1. Pasien sakit berat kritis, pasien tidak stabil

2. Pasien yang memerlukan pemantauan intensif

3. Pasien yang mengalami komplikasi akut

Tidak perlu masuk ICU

1. Pasien mati batang otak

2. Pasien menolak

3. Pasien yang secara medis tidak ada harapan

dapat disembuhkan, misalnya usila dengan gagal 3

organ / lebih

Indikasi keluar ICU

1. Tidak memerlukan lagi terapi intensif karena

membaik atau memburuk dan manfaat terapi

sangat kecil

2. Bila dalam pemantauan intensif, pasien telah

stabil

3. Terapi intensif tidak bermanfaat pada :

- Pasien usila dengan gagal 3 organ / lebih

- Pasien mati batang otak atau koma yang

menimbulkan keadaan yang vegetatif

- Pasien dengan bermacam diagnosis seperti

PPOM, jantung terminal, Ca metastasis

Keberhasilan terapi

1. Usia pasien

2. Riwayat penyakit sebelumnya

3. Keadaan penyakit sekarang

4. Respons terhadap terapi

5. Lingkungan sosial pasien

6. Kualitas hidup pasien di masa depan

Page 12: DASAR ANESTESIOLOGI Anestesi Cara-cara anestesi · PDF filePathway sama Delivery substract ... syok: - Otak - Jantung - Ginjal Ilmu biomolekuler memegang peranan dalam ... muncul secara

www.fkunmul.co.cc 2

SYOK

Suatu sindrom patologik yang berhubungan

dengan perfusi jaringan yang jelek, serta adanya

metabolisme sel yang tidak normal

Klasifikasi :

- Hipovolemik

- Kardiovaskular

- septik

- Anafilaktik

Patofisiologi :

Terjadi gangguan oksigenasi pada sel dan jaringan

- O2 turun + glukosa turun --> ATP turun -->

mekanisme homeostasis turun

- Radikal bebas meninggi --> kerusakan

membran sel, sistem enzim, mitokondria

- Laktat meninggi --> asidosis

- DIC

Tanda klinis

- Takikardia, nadi kecil

- Tensi darah / N (e.c vasokonstriksi)

- Napas cepat dan dangkal

- Kulit pucat dan dingin / lembab

- Oliguria (untuk monitoring)

Tensi semula normal karena ada kompensasi

berupa takikardi, tetapi kemudian segera turun

Monitoring

- Tekanan darah

- Tekanan vena sentral (CVP)

- Hb, Ht

- Reduksi urin

- Analisa gas darah dan elektrolit

- Klirens creatinin

- Koagulatif darah

Pada syok septik jumlah intravasuklar tidak

menurun, tetapi yang ikut sirkulasi menurun

karena adanya penimbunan pada vena-vena

tertentu (misalnya karena dilatasi) --> dapat

dipantau melalui CVP

Metode Astrum (Astrup adalah orang yang

pertama kali mengukur gas darah). Masih

digunakan tahun 65 - 70-an. Sekarang secara

komputerisasi, tidak dengan alat astrup. Oleh

karena itu lebih baik digunakan AGD.

Semua pemeriksaan laboratorium ialah komposisi

ekstraseluler yang intravaskuler.

Klirens kreatinin untuk mendeteksi TNA (tubular

necrotic acute)

Koagulasi darah untuk mendeteksi DIC

Penatalaksanaan

- Oksigenasi ventilasi : PEEP

- Terapi cairan : TVS, TBKP

- Pemeriksaan bakteriologik - resistensi

- Obat inotropik : dopamin 5 - 30

ug/kgBB/menit

Dobutamin 20 - 30 ug/kgBB/menit

- Diuretikum

- Atasi gangguan perdarahan : heparinisasi

- Atasi gangguan metabolik

- Steroid : kontroversial (perlu dosis tinggi)

Intubasi : tindakan paling aman untuk mengatasi

oksigenasi

Laringoskopi + endotracheal tube

Obat inotropik : mempertahankan kontraktilitas

myokard

Biasa digunakan kombinasi dopamin - dobutamin

Diuretikum diberikan apabila keadaan umum

sudah membaik tetapi produksi urine belum

optimal

Dosis : 40 - 60 - 160 mg/kgBB IV

Contoh : Lassix

Dosis heparin : 250 - 5000 unit 3 - 4x/hari

Dengan pemantauan koagulasi darah tiap 6 - 12

jam

Hipoksia dapat menyebabkan metabolik asidosis,

diberikan Bicarbonat ..... IV. Dengan pemantauan

BE (base excess) misalnya - 15 x volume

ekstraseluler 1/3 x BB

Steroid berguna pada keadaan syok septik tetapi

tidak rutin digunakan

Terapi

Tujuan :

- Memperbaiki volume sirkulasi

- Meningkatkan oksigenasi

- Mengoptimalkan fungsi jantung

Cara : Resusitas

- O2 bila perlu 100% (waspadai bahaya

intoksikasi oksigen, tetapi pada kasus syok

yang penting pasien selamat daripada

hipoksia)

Diberikan hanya dapat melalui intubasi

- Cairan elektrolit / kolorel

Page 13: DASAR ANESTESIOLOGI Anestesi Cara-cara anestesi · PDF filePathway sama Delivery substract ... syok: - Otak - Jantung - Ginjal Ilmu biomolekuler memegang peranan dalam ... muncul secara

www.fkunmul.co.cc 2

Co. RL, NaCl

Kateter No. 8 - 10 F.G. cairan)

1200 - 1400 ml/menit

Ht : mencapai 30%

Bila perlu : dpamin atau dobutamin 2 - 15

ug/kgBB/menit

“Tilt Test”

Setelah resusitasi cairan dan tekanan darah normal

--> Posisi pasien diubah duduk / setengah duduk

--> ukur lagi tekanan darah

Bila tahanan arteri rata-rata (MAP) turun 10 mm

Hg --> masih kurang cairan elektrolit 1000 ml

Untuk melihat cukup tidaknya resusitasi cairan

yang kita berikan

Fluid Challenge “Weil-henning”

(Rumus 2 - 5)

CVP (km

H20)

Sikap

Pengamatan

CVP selama

10 menit

< 8

>= 8 - < 14

200 ml dalam

10 menit

100 ml dalam

10 menit

>=14 50 ml dalam

10 menit

Selama infus

10 - 9 menit

Naik > 5 Stop

Setelah 10

menit

Naik > 2 - < 5

> 2

Tunggu 10

menit

Stop

Turun 2 Teruskan infus

Syok hipovolemi

Berkurangnya volume instravaskuler, disertai

dengan kegagalan mekanisme kompensasi

fisiologis dan menurunnya aliran darah ke organ

tubuh.

Penyebab :

- Perdarahan

- Luka bakar

- Peritonitis

Syok kardiogenik

- Etiologi : tersering infark miokardium

- Gambaran klinik : sesuai dengan gagal jantung

akut

- Kulit dingin dan pucat, vasokonstriksi

- Dispnu, sianosis edema paru

- Oliguri, anuri

- Kesadaran menurun, koma

- Gangguan metabolisme

Penatalaksanaan

1. Tindakan suportif : ventilasi koreksi asam basa

2. Monitoring : TVS, TBKP, (tekanan bagi

kapiler paru) AGD

3. Memperbaiki hemodinamik

Gagal jantung akut keluhannya bisa seperti

epigastric pain. Hati-hati. Infark miokardium.

Tindakan-tindakan oksigenase, beri streptokinase

Syok anafilaktik

- Etiologi : reaksi autoimun (obat, protein asing)

- Gambaran klinis :

- Masa laten < 30 menit

- Kulit : eritema, urtikaria, edema

- KDV : takikardi, hipotensi

- Respirasi : spasme bronkus, obstruksi

laring

- Gastrointestin : nausea, vomitus

- SSP : kejang, koma

- Penatalaksanaan

- Oksigenase, ventilasi

- Adrenalin : 0,3 - 1 mgram IM/IV

- Plasma, cairan koloid

- Aminofilin

Spasme laring harus segera dilakukan

cricotirotomi (os cricoid ditusuk)

Syok Septik

- Etiologi

Bakteremia oleh positif gram dan negatif

gram, sering disebabkan oleh endotoksin

negatif gram

- Gambaran klinis

- Adanya focal infeksi

- Adanya febris/hipotermi

- Kardiovaskuler :

“Warm-hipotension” --> penyembuhan

cukup baik (pada masa permulaan)

“Cold-hipotension” --> setelah berlanjut,

febris hilang karena adanya vasokontriksi

- Respirasi : takipnu, hipoksia

- Ginjal : oliguria, kadang-kadang “High-

output”

- Hematologik : DIC

- Gangguan multi organ

- Gangguan metabolisme

- Terapi

- Fungsi sirkulasi dan kardiovaskuler

diperbaiki

- Respirasi --> dengan ventilator

Pelumpuh otot, sedasi kuat (diambil alih

respirasinya)

- Berantas fokal infection-nya

Misalnya : peritonitis --> laparotomi

Page 14: DASAR ANESTESIOLOGI Anestesi Cara-cara anestesi · PDF filePathway sama Delivery substract ... syok: - Otak - Jantung - Ginjal Ilmu biomolekuler memegang peranan dalam ... muncul secara

www.fkunmul.co.cc 2

PREMEDIKASI

Pemberian obat sebelum induksi anesthesia

dilakukan

Cara pemberian :

1. Per oral --> 1 - 2 jam

2. Parenteral IM 30 - 60 menit

3. Parenteral IV detik

4. Per rectal 15 - 30 menit

5. Intra nasal menit

Tujuan farmakologik utama pre medikasi :

1. Mengurangi anxiety

2. Sedasi

3. Analgesia

4. Amnesia

5. Efek antisialogogue = mengurangi sekresi di

rongga mulut dan jalan nafa

6. Meningkatkan pH cairan lambung

7. Mengurangi volume cairan lambung

8. Mencegah reaksi alergi

Tujuan sekunder farmakologi premedikasi

1. Mengurangi aktivitas vagal jantung

2. Memperlancar induksi anestesia

3. Mengurangi kebutuhan obat anestetik

4. Analgesia pasca anestesia

5. Mencegah mual dan muntah

Faktor-faktor yang mempengaruhi pilihan dosis

obat

1. Usia dan BB

2. Status fisik

3. Tingkat kegelisahan

4. Toleransi untuk obat depresan

5. Pengalaman buruk terhadap obat premedikasi

sebelumnya

6. Bedah elektif atau mendadak

7. Pasien rawat inap/rawat jalan

Golongan obat untuk premedikasi

1. Sedatif (barbiturat, benzodiazepin,

butiroferan)

2. Analgetik narkotik (morfin, petidin, fentanil)

3. Anticholinergik

4. Antiemetik (droperidol, metoklopramid,

ondansetron)

5. Lain-lain (klonidin, antasid, H2-antagonis)

Obat-obat sedatif

Golongan barbiturat

1. Pentobarbital (nombutal), sekobarbiturat

(sekonal)

- Efek sedatif kuat sampai hipnotis

- Tidak mempunyai efek analgesia

- Depresi sirkulasi dan pernapasan minimal

- Dapat melalui barier plasenta

- Tanpa kombinasi dengan analgetik -->

gelisah

- Dosis per oral / IM : 1,5 mg/kg (dewasa)

3,4 mg/kg (anak)

2. Fenobarbital (luminal)

- Dosis per oral / IM : 1,5 mg/kg

- Dosis hipnosis : 100 mg

Golongan benzodiazepin

1. Midazolam (dormicum)

- Efek antianxiety, sedasi, amnesia dan

antikonvulsi

- Tidak mendepresi napas dan sirkulasi

- Tak mempunyai efek analgesik

- Larut air dan tidak memberikan rasa nyeri

(IM / IV)

- Dosis IV

- Dosis per ...

2. Diazepam (valium)

- Lebih sulit larut air, memberikan rasa nyeri

- Potensi 1/2 midazolam

- Dosis per oral 0,15 mg/kg

- Dosis IM : tidak tetap

Golongan Butirofenon

1. Dehidrobenzperidol (dbp) = droperidol

- Efek neuroleptik : anestesi neuroleptik,

analgesik neuroleptik (kombinasi dengan

petidin)

- Efek transquilizer

- Vasodilatasi pembuluh darah tepi (sering

timbul hipotensi bila secara IV, oleh

karena itu beri infus dulu)

- Efek antiemetik kuat (dosis 0,125 - 0,25

IV)

- Dosis premedikasi = 0,1 mg/kg IM atau IV

- Dosis neurolept : 0,3 mg/kg

Pada dosis besar dapat terjadi gejala-gejala

parkinson

Obat-obat analgetik narkotik

1. Morfin

- Preparat opioid alami

- Obat analgetik narkotik standar

- Mendepresi SSP termasuk pusat

pernapasan

- Berefek sedasi dan analgesia kuat

- Morfin dapat menyebabkan :

- Obstipasi / konstipasi pasca anestesia

- Menurunkan basal metabolisme tubuh

- Ekskresi 90% melalui ginjal

Page 15: DASAR ANESTESIOLOGI Anestesi Cara-cara anestesi · PDF filePathway sama Delivery substract ... syok: - Otak - Jantung - Ginjal Ilmu biomolekuler memegang peranan dalam ... muncul secara

www.fkunmul.co.cc 2

- Dosis premedikasi dewasa : 5 - 10

mg/SK/IV

2. Petidin / meperidin / demerol

- Narkotika

- Berefek sedasi, analgesia dan

antispasmolitik

- Bersama barbiturat : amnesia

- Dapat mendepresi napas

- Mulut kering, berkeringat dan euforia

- Dosis premedikasi dewasa : 50 - 100 mg,

anak 1/2 - 1 mg/kg

3. Fentanil

- Narkotik sintetik yang sangat poten 75 -

125 kali morfin

- Depresi napas dan kaku otot rangka

- Efek kholinergik --> bradikardia

- Dosis premedikasi 0,05 - 0,1 mg/kgIM

Side effects semua narkotik :

- Depresi napas

- Mual dan muntah

- Melalui barier (sawar) plasenta

- Ketergantungan obat

Antagonis narkotik :

- Nalokson

Antikholinergik

1. Sulfas atropin

- Efek antisialagogue

- Efek vagolitik kuat : mencegah bradikardia

- Bersifat bronkodilatasi

- Menimbulkan takikardia

- Meningkatkan suhu

- Midriasis dan lakrimasi

- Dosis premedikasi 0,001 - 0,002 mg/kg

Menilai kedalaman anestesi tidak akan adequat

bila pasien sebelumnya diberikan obat

premedikasi

2. Skopolamin

- Efek antisialagogue seperti sulfas atropin

- Sedasi dan amnesia

- Efek vagolitik tetapi lebih ringan dari

atropin

- Tidak meningkatkan suhu tubuh

- Dosis premedikasi : 0,001 - 0,002 mg/kg

3. Glikopirolat (robinul)

- Obat antikolinergik sintetik

- Efek stimulasi SSP < daripada atropin

- Efek takikardi < daripada atropin

- Dosis premedikasi : 0,1 - 0,2 mg/kg

Antiemetik

1. Dehidrobenzperidol

2. Metoklorpramid (primperan)

- Meningkatkan motilitas esofagus inferior

dan relaksasi pilorus

- Mempercepat pengosongan lambung

- Dosis : 10 - 20 mg IV perlahan-lahan

3. Ondansietron (zolfran)

- Menghambat reseptor 5 hidrositriptamin

dan srotonin

- Mekanisme kerja belum diketahui secara

pasti

- Berguna untuk mengurangi muntah pasca

kemoterapi

- Dosis antiemesis : 4 mg (dewasa)

Lain-lain

1. Agonis reseptor alfa 2 adrenergik

1. Klonidin (cortapres)

- Memperkuat efek sedasi, anti anxiety

dan analgesia

- Efek antishivering (menggigil)

- Menjaga stabilitas kardiovaskuler

selama anestesia

- Mengurangi kebutuhan anestetik

- Antihipertensi

- Dosis : 3 - 5 mikrogram / kg

2. Antagonis reseptor H2

1. Cimetidin (tagamet)

- Mengurangi volume sekresi cairan

lambung

- Meningkatkan pH cairan lambung

- Hipotensi dan bradikardi

- Dosis : 400 mg oral 1 - 2 jam sebelum

anestesi

200 mg IV 1 - 2 jam sebelum anestesi

Tujuan anestesia :

1. Analgesia

2. Hipnosis

3. Relaksasi / arefleksi

4. Depresi simpatikum

2. Ranitidin (zantax)

- Mengurangi volume cairan lambung

sehingga aspirasi pneumoni dapat

dicegah

- Meningkatkan pH cairan lambung

(syarat aspirasi pneumoni pH < 2,5)

dengan A. H2 --> pH > 3,5

Kekurangan AH2

- Hipotensi dan bradikardi

Dosis Ranitidin : 150 mg/oral

50 - 100 mg/IV

3. Antasid (Belusil, mylanta)

- Meningkatkan pH cairan lambung

- Meningkatkan tonus sp. esofagus

- Dosis : 15 - 30cc 30 menit sebelum

anestesi

Page 16: DASAR ANESTESIOLOGI Anestesi Cara-cara anestesi · PDF filePathway sama Delivery substract ... syok: - Otak - Jantung - Ginjal Ilmu biomolekuler memegang peranan dalam ... muncul secara

www.fkunmul.co.cc 2

Penelitian : mortalitas akibat aspirasi

pneumonia

- Yang mendapat antasid / tidak --> tidak

berbeda

- Yang mendapat AH2 --> lebih sedikit

Page 17: DASAR ANESTESIOLOGI Anestesi Cara-cara anestesi · PDF filePathway sama Delivery substract ... syok: - Otak - Jantung - Ginjal Ilmu biomolekuler memegang peranan dalam ... muncul secara

www.fkunmul.co.cc 2

FARMAKOLOGI KLINIK ANESTESI

INHALASI

- Metoksifluran : nefrotoksik

- N20 : obat anestesi yang paling banyak

digunakan

Definisi yang perlu diketahui :

1. Konsentrasi

Fraksi gas dalam campuran gas (uap)

sebanding dengan volume gas tersebut dibagi

volume gas total dalam %.

Contoh konsentrasi N20 7 liter dalam 02 3

liter ialah 70%. Kalau ditambah halotan 1%

berarti uap halotannya 100 ml

2. Tekanan bagian (partial pressure) sebanding

dengan fraksinya ialah konstanta x tekanan

total. Contoh : tekanan laodan 1% = 7,6

mmHg

3. MAC (minimal alveolar concentration)

anestesi, inhalasi :

Konsentrasi minimal zat tersebut dalam gas

alveoli yang dibutuhkan untuk mencegah

gerak dari 50%

MAC anestesi inhalasi

Zat MAC % Zat MAC%

Halo 0,77 isoflu 1,15

Enflu 1,70 Savolfu 2,05

Desflu 6,0 N20 104

Contoh :

2 MAC isflu = 2,50%

0,5 MAC isoflu = 0,85%

70% N2O = 0,7 MAC

N2O (Nitrous oxide, dinitrogen monoxide,

laughing gas)

Sejarah N2O

1. J. Piresttey : penemu N2O pada 1772

2. H. Davy : mengenalkan N2O sebagai analgetik

3. G.C. Cotton : ahli kimia demo N2O sebagai

analgetik pada 1844

4. H. Wells : Dokter gigi cabut gigi tidak nyeri

5. E. Andrews : 1868 ahli bedah mengenalkan

O2 sebagai campuran N2O

6. Anestesi pertama dalam klinik (N2O, eter,

kloroform)

7. < 1934 : induksi rumatan dengan inhalasi, lalu

IV

8. Sekarang untuk bayi - anak dan pasien takut

suntikan (Halo - sevo)

N2O untuk keperluan klinik :

1. Disimpan dalam silinder warna biru bentuk

cairan di atasnya gas bertekanan

2. Tekanan gas N2O di atas cairan 51 atm atau

750 psi pada suhu 20oC

3. Kemurnian > 99%

4. Pada pembuatan tercampur zat lain :

a. Nitrogen, N2 mengencerkan gas anestetik

b. Nitrit oxide, berikatan dengan Hb -->

hipoksia

c. Bentuk bebas nitrit acid dalam jaringan -->

edema paru

d. N2O, oksida > tinggi merusak katup mesin

anestesi

e. Amonia bersama uap air

Sifat-sifat farmakologik N2O :

1. Toksisitasnya rendah

2. Anestetik lemah dengan MAC 104%, tapi

analgesinya baik

3. Kelarutan dalam darah dengan jaringan rendah

4. Tidak iritasi jalan napas, dengan sungkup

muka ......

5. Tidak bau, enak untuk induksi

Sifat-sifat klinis N2O :

1. N2O 25% bersifat sedasi sedang

2. N2O 50% analgesinya = 10 mg morfin (kerja

diopiate reseptor)

N2O 50% mengurangi gejala ketagihan obat

3. N2O punya efek agonis terhadpa reseptor

opioid atau dapat mengakitfkan sistem opioid

endogen.

Sifat analgetik N2O dapat diantagonisir oleh

Nalokson.

Sifat anestesinya tetap, ada hubungan dengan

kelarutan dalam lemak

4. N2O 70% sendiri efek terhadap CMRO2

minimal

5. N2O merupakan vasodilator otak

N2O > 50% dapat menimbulkan efek tidak

menyenangkan seperti :

1. Excitement (kegembiraan)

2. Confusion (kebingungan)

3. Exhilaration (keriangan)

4. Laughing (tertawa)

5. Inability to cooperate (tidak mampu kerja

sama)

6. Premedikasi anxiolitik (benzodiazepin) dan

hipnotik

Page 18: DASAR ANESTESIOLOGI Anestesi Cara-cara anestesi · PDF filePathway sama Delivery substract ... syok: - Otak - Jantung - Ginjal Ilmu biomolekuler memegang peranan dalam ... muncul secara

www.fkunmul.co.cc 2

Empat kompartemen jaringan yang dikenal : Curah Jantung

(CO)

Berat Organ

Total

Highly perfused tissue 75% 10%

Vessel rich group Otak, ginjal,

jantung, hepar,

kulit

Muscle tissue group 18% 50%

Fat tissue group 5% 20%

Vessel poor group 1% 20%

Biotransformasi dan metabolisme

1. Hampir semua N2O dieliminir lewat paru

dalam bentuk murni N2O

2. Sebagian kecil lewat kulit, keringat (5 -

10ml/menit), N2 hanya 0,3 ml/menit. Sebagian

gas N2O via urin dan usus

3. Sebagian lagi mengalami biotransformasi oleh

usus, menjadi gas nitric oksida, NO2,

ammonia, atau ion nitrat larut air non volatil

NO3-

, NO2-

, NH4-

4. N2O plus X-Ray menghasilkan nitric oxida

dan nitrogen dioxida

Efek terhadap respirasi

1. Spasme laring minimal

2. Tak merangsang sekresi salivasi

3. N2O distop pada bronkokonstriksi cepat

diserap --> atelektasis

4. Cegah dengan O2 100% 5 - 10 menit

5. N2O anestesi lemah perlu konsentrasi tinggi

supaya pasien tidur

6. N2O 70% shift P50 to the right dari 26,8 ke

28,4 mmHg

Efek pada traktus gastrointestinal

1. Motilitas, tonus, sekresi tidak terganggu

2. N2O masuk luman traktus gastrointestinal,

tekanan naik, distensi mual-muntah

3. Liver pankreas tidak terganggu kecuali hipoksi

atau hiperkarbi

Efek pada genito urin

Fungsi ginjal, buli-buli, produksi urin tidak

terganggu

Efek terhadap reproduksi

1. Tonus dan kontraksi uterus tidak terganggu

saat hamil atau melahirkan

2. Transmisi lewat plasenta cepat

3. Setelah 10 - 14 menit konsentrasi ibu : fetus

0,8

4. Jangan diberikan pada trimester 1 - 2, ada

resiko abortus dan kemungkinan kelainan

bawaan masih diragukan

Efek terhadap otot skeletal

1. Tak ada relaksasi

2. Tonus flexor / ekstensor sedikit naik pada

induksi

Efek pada saraf

1. Ada resiko pasca N2O terjadi anemia

megaloblastik

2. Defisiensi vitamin B12 + N2O --> eksaserbasi

mieloneuropati

3. Polusi N2O --> polineuropati, otot lemah,

numbness (baal), gatal

4. NIOS (Nat Institut for Occupational Health)

USA --> N2O < 25 ppm, + Halothane --> 0,5

ppm, tanpa N2O < 2,0 ppm

Hipoksia difusi

1. N2O distop --> cepat keluar via paru

Mengusir O2 --> hipoksia difusi

Mengusir CO2 --> respiratory drive menurun -

-> hipoventilasi

2. 5 - 10 menit distop --> N2O dalam alveoli

masih 500 - 800 ml / menit. Mencegah

hipoksia beri O2 100% dalam 5 - 10 menit

pasca N2O.

3. Untuk mencegah hipoksia beri O2 100%

selama 5 - 10 menit pasca anestesi

Halotan (Fluatan)

Sifat farmakologik

1. Paten, nonflammable, noexplosive,

halogenakol ethane

2. Bau enak, ideal untuk induksi inhalasi,

terutama pada anak

3. Pada suhu kamar stabil asal :

a. Dalam botol coklat tahan cahaya

b. Diawetkan dengan thymol 0,01%

c. Dekomposisi menjaid hidrochloric acid

dan fosgen

4. Dengan sedalime ada resiko terbentuk generasi

toksis potensial

5. Merusak karet anestesi jadi lembek dan

membesar

6. MAC halo 0,77%, bayi 0,84, orang tua 0,64

Premedikasi

1. Atropin (melawan bradikardi, halo tak

hipersekresi)

2. Petidin (atropin like, selain narkotik,

analgetik)

3. Diazepam, barbiturat (melancarkan induksi)

Induksi

Inhalasi terutama pada anak atau dewasa takut

jarum

Page 19: DASAR ANESTESIOLOGI Anestesi Cara-cara anestesi · PDF filePathway sama Delivery substract ... syok: - Otak - Jantung - Ginjal Ilmu biomolekuler memegang peranan dalam ... muncul secara

www.fkunmul.co.cc 2

Konsentrasi 2,0 - 3,5 volume%

A. Dalam 10 menit --> relaksasi, kalaup erlu

semprot lido, dapat diintubasi

B. Kombinasi dengan N2O lebih cepat

Rumatan

Konsentrasi 0,5 - 1,5 volume% dengan N2O

napas spontan.

Cukup relaks untauk bedah perut bawah

Eliminasi dan biotransformasi

1. Eliminasi terutama lewat paru

2. Metabolisme terutama oleh hepar 20 - 45%

a. 18% metabolit sebagai komponen fluorida

organik

b. 12 - 25% sebagai trifluoro asetat

c. 1% sebagai inorganik fluorida

3. Reaksi terutama hidroksilasi dengan

dehalogenasi, hasilnya :

Nonvolatil dieliminasi lewat urin

a. Sebagai trifluoro-asetil acid

b. Free bromide

c. Free chloride

4. Halo satu-satunya anestesi yang mengalami

reaksi reduktif

Efek fisiologi halotan

1. Terhadap SSP

a. Ukuran pupil mata = anestesi lain

tergantung dalam anestesi

b. Vasodilatasi serebral : CBF meningkat,

CBV meningkat, ICP meningkat, sulit

dilawan dengan hiperventilasi

c. ICP Halo > enflu > isoflu > susah dilawan

dengan hiperventilasi

d. Tidak dianjurkan untuk bedah otak

2. Terhadap respirasi

a. Anestesi dalam --> depresi (napas dangkal,

lambat)

Waktu insiprasi pendek, ekspirasi panjang

b. Bau enak, tidak merangsang sekresi jalan

napas, induksi > mudah

c. Depresi otot interkostal --> diafragma

terdorong ke kranial

d. Bronkodilator --> baik untuk asma

3. Terhadap kardiovaskular

a. Tonus simpatis , dominasi vagus --> BP

, HR , CJ , SV , MAP

Kontraksi miokard , inotropik (-),

diantagonis CaCl 10%. Indeks cardiac

10%

b. Manipulasi jalan napas --> accentuate

vagal tone

c. Terhadap sirkulasi ginjal dan tliaka -->

vasodilatasi

Terhadap sirkulasi mesenterika -->

vasokonstriksi

d. Halo dan adrenalin --> aritmia, ventrikular

premature beats

Dosis adren dianjurkan pada halo MAC -->

2,1 ug/kg atau 10 ml

1 : 100.000 untuk prosedur pendek dengan

30 ml untuk prosedur 1 jam

Hindari hiperkapnia

Pada (soflu 6,7 ug/kg dan pada enflu 10,9

ug/kg

e. Anak lebih toleran terhadap halo + epi

dosis besar sampai 10 ug/kg tidak

aritmogenik

f. Aritmia tergantung tempat suntikan (naso,

mulut, muka kans aritmia )

Hindari halo pada bedah kepala - leher,

perineal dan vaginal

KP : encerkan < 5 ug/ml

4. Terhadap ginjal

a. SGPT 12,5%, post op ikterus 4‰

b. Halo 1,5 MAC aliran darah splenic 25 -

30%

c. Depresi tonus saluran cerna, motilitas

lambung, yeyunum dan colon .

5. Terhadap sambungan saraf otot

Relaksasi ringan --> cukup bedah perut bawah

6. Terhadap uterus

a. Relaksasi uterus, baik sedang atau tidak

sedang hamil, oleh karena efek langsung

terhadap otot polos uterus stimulasi

reseptor beta adrenergik

b. Halo 1% depresi tonus, frekuensi dan

amplitudo kontraksi dapat diantisipasi oleh

pitosin

c. Halo 2% relaksasi lengkap --> tidak dapat

diantisipasi oleh pitosin

7. Endokrin

a. Hambat pelepasan insulin --> pada orang

tertentu --> hiperglikemia

b. Pada anestesi lama --> hipoglikemia

c. Stress bedah -->

- Kortisol

- Testosteron, anabolik steroid 12%

Pasca anestesia

1. Pulih sadar cepat, umumnya bebas eksitasi

2. Pulih orientasi dalam 5 - 10 menit

3. Refleks protektif kembali dalam beberapa

menit

4.

5.

Enfluran (elian)

Sintesa 1963, digunakan 1972, Halogenated ether.

Page 20: DASAR ANESTESIOLOGI Anestesi Cara-cara anestesi · PDF filePathway sama Delivery substract ... syok: - Otak - Jantung - Ginjal Ilmu biomolekuler memegang peranan dalam ... muncul secara

www.fkunmul.co.cc 2

Nonflammable, nonexplosive (<5,8% dalam N2O

- O2)

Potensi sedang (Iso > poten), iritasi jalan napas

minimal

Stabil tidak bereaksi dengan metabolit, tidak

terganggu cahaya

MAC 1,7 menurun sesuai usia

Absorbsi dan eliminasi

Isofluran

--> Untuk bedah otak

Sifat : terhadap otak baik

Page 21: DASAR ANESTESIOLOGI Anestesi Cara-cara anestesi · PDF filePathway sama Delivery substract ... syok: - Otak - Jantung - Ginjal Ilmu biomolekuler memegang peranan dalam ... muncul secara

www.fkunmul.co.cc 2

ANESTESIA INTRAVENA

17 Januari 2000

Digunakan untuk :

- Induksi

- Suplemen

- Anestesia IV total

- Anestesia balon

- Anestesia tunggal

Induksi : mempercepat dan melancarkan

Suplemen : pada operasi yang menggunakan

anestesia regional yang memungkinkan

pasien trauma pada ruas operasi. Yang

tidak familier maka diberi sedasi.

Hipnosis / amnesia

Relaksasi Analgesia

Pada umumnya obat-obat anastesia hanya

mempunyai efek hipnotik sedasi

Analgesia terjadi karena depresi pada otak yang

sangat dalam.

Obat-obatan IV tidak menimbulkan relaksasi otot.

Depresi pernapasan bukan oleh karena depresi

otot pernapasan melainkan depresi pusat

pernapasan

Dibuktikan dengan .......... pada apneu

Sifat anestesia IV ideal

1. Kimia

2. Farmakokinetik

3. Farmakodinamik

4. Hipersensitivitas

5. Efek samping

Obat anastesia - apabila dilarutkan pKa-nya akan

sama dengan pH darah dan efek kemanjurannya

tidak berkurang

Di dalam darah dalam bentuk bebas sedikit,

banyak diikat dalam protein.

Distribusi cepat ke dalam otak dan jaringan lain,

ekresinya cepat

Biotransformasi dalam ginjal sedikit

Efek akumulasi obat sedikit sekali

Efek obat sesuai dosis yang diberikan, tidak ada

sifat individual

Page 22: DASAR ANESTESIOLOGI Anestesi Cara-cara anestesi · PDF filePathway sama Delivery substract ... syok: - Otak - Jantung - Ginjal Ilmu biomolekuler memegang peranan dalam ... muncul secara

www.fkunmul.co.cc 2

JENIS-JENIS AFFEREN PRIMER

18 Januari 2000

Jenis Diameter

(um)

Myelin Kecepatan

Hantar

A 6 - 22 tebal 33 - 75

A 2 - 5 tipis 5 - 30

C 0,3 - 3 - 0,5 - 2

A : - Tidak menghantar informasi nyeri

- Proprioseptif

: - Touch

- Pressure

: - Sceletal muscle tone

: - Fast pain

- Touch

- Temperature

B : Preganglionic autonomic fibres

Nyeri akut

- Penyebab : stimulasi nociceptive, perlukaan,

proses penyakit, fungsi abnormal otot / viscera

- Mudah dideteksi

- Lokalisasi jelas

- Sebatas kerusakan jaringan

Nyeri kronik

- Nyeri persisten : menetap + lama

- Nyeri recurren : berulang / kambuh dengan

interval

- Menetap > 1 bulan di atas waktu batas

penyembuhan

- Berlangsung > 6 bulan

Zat-zat kimia berperan dalam transduksi

Zat Sumber Efek nyeri Efek pada

aferen

Potassium Sel-sel rusak ++ Mengaktifkan

Serotonin Platelet ++ Mengaktifkan

Bradikinin Kininogen

Plasma

+++ Mengaktifkan

Histamin Sel mast + Mengaktifkan

Prostaglandin As. arakhidorat

Sel-sel rusak

+- Sensitasi

Leukotrien As. arakhidorat

Sel-sel rusak

+- Sensitasi

Substansi Afferen primer +- Sensitasi

Penanggulangan nyeri

Multidisiplin

Obat-obatan :

- Non opioid adjuvant

- Opioid ringan

- Opioid

- Opiat

Operasi :

- Nerve section

- Sympatheotomy --> pada “Burger disease” -

-> vasokonstriksi perifer kedua tungkai -->

sympatectomi pada lumbal

- Myotoni

- Prosterix bhyzotoni

1. Reseptor Mu1 berhubungan dengan analgesi

somatik dan visera

2. Mu2 berhubungan dengan depresi pe........

3. Delta berhubungan dengan analgesi somatik

Page 23: DASAR ANESTESIOLOGI Anestesi Cara-cara anestesi · PDF filePathway sama Delivery substract ... syok: - Otak - Jantung - Ginjal Ilmu biomolekuler memegang peranan dalam ... muncul secara

www.fkunmul.co.cc 2

RESUSITASI JANTUNG PARU

19 Januari 2000

Mengembalikan fungsi napas dan atau sirkulasi

yang berhenti oleh sebab yang datangnya tiba-tiba

dan pada orang dengan kondisi tubuh yang

memungkinkan untuk hidup normal selanjutnya

bila kedua fungsi tersebut bekerja kembali.

Kapan RJP dilakukan

1. Serangan jantung (infark)

2. Serangan Adams-Stoker

3. Hipoksia mendadak

4. Sengatan listrik

5. Refleks vagal

6. Tenggelam dan kecelakaan ada peluang hidup

Kapan RJP tidak dilakukan

1. Kematian wajar

2. Stadium terminal penyakit

3. Setelah 1/2 - 1 jam RJP gagal dipastikan

fungsi otak tidak pulih

Resusitasi dihentikan

1. Sirkulasi --> ventilasi spontan

2. Upaya RJP diambil alih yang lebih

bertanggung jawab

3. Penolong terlalu letih

4. Pasien dinyatakan mati

5. 1/2 - 1 jam hampir dipastikan fungsi otak

takkan pulih (nadi (-), normotermi tanpa RJ)

stadium terminal baru diketahui setelah RJP

dilakukan.

1. RJP bantuan hidup dasar

A : airway control : membebaskan jalan napas

B : breathing support : napas buatan

C : circulation support : kompresi jantung luar

2. Advanced Life Support : ALS

Bantuan hidup lanjut : BHL

D : Drugs and fluid

E : EKG

F : Fibrilation treatment

3. Prolonged Life Support : PLS

G : Gauging

H : Human mentation

I : ICU

Mati

1. Fungsi spontan napas dan jantung telah

berhenti secara pasti atau irreversibel

2. Telah terbukti terjadi mati batang otak

Otak yang tidak mendapat darah (oksigen) akan

rusak dalam 4 - 6 menit. Keberhasilan RJP

ditentukan oleh cepatnya tindakan

0 - 4 menit --> Clinical death Brain damage

not likely

4 - 6 menit Brain damage

probable

6 - 10 menit--> Biological death Brain damage

probable

over 10 menit Brain damage

almost certain

Tanda dan gejala henti napas

1. Melihat : tidak ada gerakan napas pada perut

dan dada

2. Mendengarkan : suara napas

3. Merasakan : aliran suara napas

Sumbatan jalan napas

- Lidah

- Benda asing : misalnya tumor, spasme

Gerak triple jalan napas

1. Menarik kepala ke belakang

2. Mendorong rahan bawah ke depan

3. Membuka mulut

B. Breathing support

Pernapasan buatan :

1. Mulut ke mulut

2. Mulut ke hidung

3. Bayi : mulut ke mulut dan hidung

4. Napas buatan dengan alat :

- Periksa nadi besar

- Bila ada syok --> posisi kaki lebih tinggi

dari kepala

Lebih baik melakukan resusitasi pada orang yang

“sedang meninggal” daripada pada orang yang

“telah meninggal”

Henti jantung (cardiac arrest)

Penghentian tiba-tiba kerja pompa jantung pada

organisme yang utuh atau hampir utuh

Utuh : organ vitalutuh (otak, jantung, paru-paru,

ginjal, hati), tungkai tidak termasuk

Henti jantung (cardiac arrest)

Gambaran klinis berhentinya sirkulasi mendadak

yang terjadi pada seseorang yang tidak diduga

mati pada waktu itu

- Asistole ventrikular

Page 24: DASAR ANESTESIOLOGI Anestesi Cara-cara anestesi · PDF filePathway sama Delivery substract ... syok: - Otak - Jantung - Ginjal Ilmu biomolekuler memegang peranan dalam ... muncul secara

www.fkunmul.co.cc 2

- Fibrilasi ventrikular

- Takikardia berat

- Bradikardia berat

Cardiac arrest --> sudden death

Mati klinis ada potensial menjadi hidup lagi, maka

dapat diberi RJP

Sebab henti jantung

1. Penyakit kardiovaskular

2. Hipoksia akut

3. Keracunan obat

4. Gangguan asam-basa / elektrolit

5. Kecelakaan : syok, listrik, tenggelam

6. Reflex vagal

7. Anestesia dan pembedahan

8. Terapi dengan tindakan diagnostik medis

9. Syok

Diagnosis henti jantung

- Tidak sadar

- Apneu atau “gasping”

- Terlihat seperti mati

- Tidak teraba denyut arteri besar (karotis,

femoralis, brakialis)

- Warna kulit pucat sampai kelabu

- Pupil dilatasi (tanda tambahan)

* 2 tanda pasti henti jantung

Sirkulasi buatan

- Pijat dada tertutup :

- Manual

- Mekanis

- Pijat dada terbuka --> manual

- Mesin jantung paru (heart lung machines)

Indikasi kompresi jantung dalam

- Dada atau abdomen atas telah terbuka

- Bedah toraks yang baru dikerjakan

- Deformitas dinding dada seperti skoirosis ......

- Trauma dada / patah iga jamak dengan henti

jantung

- Tamponade jantung

Sirkulasi buatan

Curah jantung :

- 25% normal (pada kompresi jantung luar)

- 50% normal (pada kompresi jantung dalam)

Perfusi serebral :

Tanda-tanda prognostik yang baik

- Refleks-refleks mata cepat sekali

- Refleks-refleks traktus respiratorius bagian

atas cepat kembali

Bila sirkulasi telah spontan dan tekanan darah >

60 torr --> kompresi jantung dapat dihentikan,

tetapi tetap diawasi terus

Resusitasi darurat dapat diakhiri bila :

1. Sirkulasi dan ventilasi spontan telah timbul

kembali

2. Upaya resusitasi telah diambil alih

3. Seorang mengambil alih tanggung jawab

4. Penolong terlalu capai

5. Korban dinyatakan mati

6. Setelah dimulai resusitasi, kemudian diketahui:

- Stadium terminal penyakit

- 1/2 - 1 jam terbukti tidak ada dnadi pada

normotermia tanpa RJP

Mati normal

Mati karena penyakit akut / kronik yang sudah

sedemikian rupa sehingga yang mati bukan cuma

jantungnya saja tetapi organ-organ lain juga. Oleh

karena itu RJP tidak perlu dilakukan

Pukulan precordial :

+- 30 cm jarak

Hanya dianjurkan pada :

1. Henti jantung yang disaksikan

2. Pasien yang dimonitor

3. Pasien AV block dengan pace maker

Aturan-aturan

- Beri pukulan tunggal tajam dan cepat di atas

pertengahan sternum dengan dasar kepalan

tangan bagian yang lunak dari jarak 20 - 30 cm

di atas dada

- Berikan pukulan ini dalam menit pertama

sesudah henti jantung

- Bila tidak ada respon yang cepat, mulai

dengan langkah-langkah ABC yang biasa

Alternatif dan tambahan terhadap pijat jantung

- RJP batuk

- Manuver tekanan jalan nafas tinggi

- Ikatan abdomen dan “mast”

- Kompresi abdominal intermiten dengan

RJP

- RJP impul tinggi

Komplikasi resusitasi

- Insuflasi lambung --> regurgitasi dan aspirasi

- Ruptura paru-paru --> pneumotoraks,

emfisema subcutis

- Usaha intubasi yang lama --> asfiksia dan

henti jantung

Page 25: DASAR ANESTESIOLOGI Anestesi Cara-cara anestesi · PDF filePathway sama Delivery substract ... syok: - Otak - Jantung - Ginjal Ilmu biomolekuler memegang peranan dalam ... muncul secara

www.fkunmul.co.cc 2

- Patah iga --> pneumothoraks atau

hematothoraks

- Patah sternum

- Ruptur hepar

- Kontusio paru-paru

- Emboli sumsum tulang dan emboli lemak

- Tamponade jantung

Pengakhiran resusitasi darurat

Dinyatakan mati :

1. Bila kemudian pasien tetap

- Tidak sadar

- Tidak timbul napas spontan

- Gangguan refleks

- Pupil dilatasi

--> selama 15 - 30 menit --> mati otak

atau

2. Bila terdapat tanda-tanda mati jantung

Mati jantung (cardiac death) =

Asistol listrik membandel (intractable electric

asystole) selama paling sedikit 30 menit sesudah

RJP + terapi optimal

ABC RJP :

1. Sadar kembali

2. Mati

3. Belum mati dan belum timbul denyut jantung

spontan --> DEF BHL

4. Denyut jantung timbul

Kesadaran (-)

Nafas spontan (+-)

Sedapat mungkin lakukan intubasi trakea

D : drugs and fluids (obat dan cairan infus)

1. Adrenalin 0,5 - 1,0 mg (dewasa)

10 mcg/kg (anak)

IV = pilihan pertama

Intratrakea : 1 ml 1‰ + 9 ml aquades

Intrakardia

Diulang tiap 5 menit dengan dosis sama

2. Na Bikarbonat : 1 mEq / kgIV

Diulang tiap 10 menit dengan dosis 0,5

mEq/kg (tetapi tidak rutin)

Karena akan dipecah menajdi CO2 maka

jamin ventilasinya

Dosis adrenalin

Standar

Dewasa : 0,5 - 1 mg IV --> 5 mgIV (Landner)

--> 1 mgIV (AHA 92)

Interval : 5 menit --> 3 - 5 menit

Pediatri :

I 0,01 mg/kg IV 3 - 5 menit -->

II 0,1 - 0,2 mg/kg IV (bukan neonatus)

Obat IV

IV lebih baik daripada ETT

Dosis ETT = 2,5 x IV

Defibrilasi

Defibrilator eksternal automatik dan semi

automatik --> perbaikan hasil

Pada fibrilasi ventrikel, jangan menyerah

resusitasi bisa > 1 jam normal kembali

Lanjutkan RJP selama 2 menit sesudah tiap kali

memberi obat

Henti jantung disaksikan --> bisa langsung ke D

atau F

Kalau tidak disaksikan : ABC

1. --> syok balik 3x .....

Evaluasi korban trauma / gawat darurat

Survey primer : sadar ? jalan napas ? pernapasan ?

nadi ?

Secondary survey : laju nadi, tekanan darah,

napas, kulit, periksa dari kepala --> kaki cari luka

/ fraktur

- Obat pelemas otot bekerja pada otot lurik,

sehingga pasien apneu. Kemudian dilakukan

napas buatan

- Mati klinis : jantung dan napas berhenti, harus

diresusitasi

- Mati cerebral : orang tidak sadar, tapi jantung

dan pernapasan masih ada

- Mati batang otak : tidak sadar, napas (-),

denyut jantung (+), refleks batang otak (-) -->

dianggap sebagai mayat

- Brain death : cerebrum + cerebral + batang

otak mati

Page 26: DASAR ANESTESIOLOGI Anestesi Cara-cara anestesi · PDF filePathway sama Delivery substract ... syok: - Otak - Jantung - Ginjal Ilmu biomolekuler memegang peranan dalam ... muncul secara

www.fkunmul.co.cc 2

KAPITA SELEKTA

Kepala Bagian Anestesi

Anestesioloi dan terapi intensif

- Anestesia dan analgesia

- Gawat darurat :

- ICU

- RJP / CPR

- ACM / IGD

- Penanggulangan nyeri

- Terapi inhalasi

- Neuro regulasi / detoksifikasi

Gawat :

- Pernapasan

- Jantung

- Metabolik

- Ginjal

- dll.

Semua pasien gawat yang mendekati kematian /

terminal dirawat di ICU (rawat terapi intensive)

Gawat yang belum terminal dirawat di bagian lain,

misalnya bagian ginjal, jantung, saraf, IPD, dll.

Umumnya kegawatan lebih dari 1 organ

Misalnya :

- Gawat jantung (decomp) + sumbatan napas

karena split yang kental menyumbat napas

- Gawat jantung (infark) --> decomp --> syok -

-> kombinasi berbagai kegawatan

- Koma diabetikum dengan penyulit sumbatan

napas

RJP / CPR

Semua resusitasi adalah tindakan agar penderita

yang sudah sangat gawat masih tetap hidup.

CPR --> Paru : pernapasan

Jantung

RJP dilakukan pada cardiac arrest

Prosedur-prosedur RJP / pernapasan buatan,

kompresi jantung, pemberian cairan, sama dengan

yang dilakukan pada anestesia di kamar bedah.

ACM = Acute Care Machine

Pertolongan pertama pada pasien gawat darurat

Klinik nyeri

Segala macam nyeri sudah dapat diatasi. Di

Indonesia belum berkembang. Misalnya nyeri

akibat metastasis Ca. Sudah diberi macam-macam

obat tidak mempan. Di klinik nyeri dapat

dilakukan neurolysis atau pemasangan

neurostimulator. Ambang rangsang dinaikkan

sehingga tidak terasa nyeri.