brp anestesiologi 2010

36
BUKU RANCANGAN PEMBELAJARAN (BRP) PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER (P3D) ANESTESIOLOGI 1 P3D KBK DENGAN METODE SPICES

Upload: zuhrina

Post on 08-Aug-2015

79 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: BRP Anestesiologi 2010

BUKU RANCANGAN PEMBELAJARAN

(BRP)

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER (P3D)

ANESTESIOLOGI

Bagian Anestesiologi

Fakultas KedokteranUniversitas Kristen Maranatha Bandung

2008

1

P3DKBK DENGAN

METODE SPICES

Page 2: BRP Anestesiologi 2010

BUKU RANCANGAN PEMBELAJARANPROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTERANESTESIOLOGI

Bagian AnestesiologiFakultas Kedokteran

Universitas Kristen Maranatha

2

Dilarang mengutip, menyalin, mencetak atau memperbanyak isi buku ini dengan cara

apapun tanpa izin tertulis dari penulis.

Page 3: BRP Anestesiologi 2010

DAFTAR ISI halaman

1. Deskripsi singkat 4

2. Karakteristik Mahasiswa 5

3. Struktur Organisasi 6

4. Beban Studi 6

5. Tujuan Pembelajaran 7

6. Sarana dan Prasarana 9

7. Lingkup Pembelajaran 11

8. Metode Pembelajaran 16

9. Matriks Kegiatan 21

10. Tata Tertib 25

11. Evaluasi 26

3

Page 4: BRP Anestesiologi 2010

DESKRIPSI SINGKAT KEPANITERAAN ANESTESIOLOGI

Pendidikan Profesi merupakan kelanjutan dari program pendidikan sarjana

kedokteran yang mempersiapkan mahasiswa untuk mencapai kompetensi seorang

dokter layanan primer. Oleh karena itu, inti dari pendidikan profesi dokter adalah

membentuk kesembilan kompetensi sesuai dengan Kurikulum Fakultas Kedokteran

Universitas Kristen Maranatha.

Dalam Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D) di Bagian Anestesiologi,

mahasiswa akan mempelajari ilmu dan keterampilan dalam lingkup anestesiologi sesuai

dengan kompetensi sebagai dokter umum. Stase di Bagian Anestesiologi dilaksanakan

pada semester ke-10 Kurikulum Berbasis Kompetensi dan berlangsung selama 2

minggu (14 hari kerja), terdiri dari kegiatan pembelajaran dan evaluasi. Beban studi

adalah sebesar 1 SKS, dengan kegiatan terjadwal sebanyak 42 jam / minggu, termasuk

tugas jaga malam.

Kegiatan pembelajaran di klinik akan menggunakan pendekatan student-

centred. Sebagai panduan dalam pelaksanaannya, baik mahasiswa maupun seluruh

dosen bagian akan mendapatkan Buku Panduan. Untuk menjamin standard pendidikan,

Bagian juga menyiapkan Buku Panduan Preceptor sehingga siapapun pembimbingnya

mahasiswa akan mencapai kompetensi yang sama. Sedangkan pencapaian kompetensi

mahasiswa akan didokumentasikan dalam buku log (log book). Hal ini untuk menjamin

kesinambungan pembelajaran mahasiswa dan standard pendidikan.

Evaluasi akan dilakukan berbasis performa (performance-based assessment),

evaluasi formatif dapat dilakukan baik di RS Pendidikan utama maupun jejaring, tetapi

evaluasi sumatif dilakukan oleh dosen klinik FK UKM dan dari RS Immanuel.

4

Page 5: BRP Anestesiologi 2010

KARAKTERISTIK MAHASISWA

PRASYARAT MAHASISWA

Telah lulus Sarjana Kedokteran dengan IPK minimal 2,35. Tidak ada program

persiapan (sesi laboratorium keterampilan klinik) pada stase di bagian Anestesiologi.

PRIOR KNOWLEDGE & SKILL

Mahasiswa pada saat masuk di Bagian Anestesiologi telah mempunyai :

1. Keterampilan belajar (study skills) termasuk keterampilan belajar mandiri,

mencari sumber pembelajaran secara kritis, membuat rangkuman, melakukan

presentasi (Blok 1-2)

2. Pengetahuan dasar yang menjadi pengantar Anestesiologi (Blok) :

1. Anatomi terapan sistem saraf, kardiovaskuler dan jalan nafas

2. Fisiologi sistem kardiovaskuler, respirasi, renal, hepatik dan neurofisiologi

3. Fisiologi cairan dan elektrolit , transfusi darah, keseimbangan asam-basa

4. Fisiologi dan patofisiologi nyeri

5. Farmakologi obat-obat anestesi :

(i) Anestesi inhalasi dan non-inhalasi

(ii) Penghambat neuromuskuler

(iii) Obat yang bekerja pada susunan saraf otonom

(iv) Anestesi lokal

(v) Opioid dan oral analgetik

(vi) Adjuvan anestesi

2. Pengetahuan atau keterampilan melakukan prosedur dalam lingkup kerja

anestesi

1. Pemasangan kateter intra-vena

2. Pemasangan kateter urin

3. Pemasangan selang nasogastrik

4. Penanganan jalan nafas dan intubasi endotrakeal

5

Page 6: BRP Anestesiologi 2010

STRUKTUR ORGANISASI

Kepala Bagian : dr. Yohanes Rudijanto, SpAn (YOH) Koordinator Pendidikan : dr. Listiana Kosim, SpAn, KIC (LIS)

Staf Bagian Anestesiologi :

1. dr. Jimny Chandra (JIM)2. dr. Rita Setiawan (RIT)3. dr. Sarah Hasan (SAR)4. dr. Ida Muliani (IDA)5. dr. Meilianawati (MEI)

BEBAN STUDI

BEBAN STUDI

Beban studi P3D Bagian Anestesiologi adalah 1 (satu) Satuan Kredit,

dengan kegiatan terjadwal sebanyak 42 jam / minggu disertai tugas jaga malam.

LAMA KEGIATAN / ROTASI

Stase di Bagian Anestesiologi dilaksanakan pada semester ke-10

Kurikulum Berbasis Kompetensi dan berlangsung selama 2 minggu (14 hari

kerja), terdiri dari kegiatan pembelajaran dan evaluasi.

6

Page 7: BRP Anestesiologi 2010

TUJUAN PEMBELAJARAN

I. OBJEKTIF MAHASISWA

A. TUJUAN PEMBELAJARAN TERMINAL

Setelah mengikuti blok ini :

mahasiswa memiliki gambaran lingkup kerja dokter anestesiologi

mahasiswa memiliki gambaran proses persiapan pra-anestesi, pelaksanaan

anestesi umum dan regional, serta follow anestesi pasca pembedahan

mahasiswa memiliki gambaran penatalaksanaan kasus gawat darurat di ICU

mahasiswa mampu melakukan beberapa keterampilan yang diperlukan dalam

penatalaksanaan kasus gawat darurat sesuai dengan kompetensinya sebagai

dokter umum

B. SASARAN PEMBELAJARAN PENUNJANG

ROTASI RUANGAN (3 ½ hari)

1. Mengenali jenis-jenis kasus bedah dan persiapan pra bedahnya

2. Mempelajari dan melakukan persiapan pra-anestesi untuk pembedahan

terencana dan pembedahan darurat

3. Melakukan penilaian status fisik berdasarkan ASA (American Society of

Anesthesiologists) untuk menentukan resiko komplikasi peri-operatif

4. Mempelajari dan melakukan follow-up anestesi untuk kasus pasca bedah

5. Melakukan observasi skala nyeri (pain score) dan mengenali penata-

laksanaan nyeri pasca bedah di ruangan

ROTASI ICU (3 ½ hari)

1. Mengenali jenis-jenis kasus pasca bedah yang memerlukan perawatan

ICU

2. Melakukan follow-up kasus pasca bedah dan kasus lain di ruang ICU

7

Page 8: BRP Anestesiologi 2010

3. Mengenali jenis / sediaan / dosis / cara kerja obat-obat yang digunakan di

ICU

4. Melakukan penatalaksanaan Airway, Breathing, Circulation pada pasien

kritis

5. Melakukan pemasangan oral airway (Mayo/Guedel), NGT, foley catheter

ROTASI OK (7 hari)

1. Mengenali jenis-jenis kasus bedah dan pilihan jenis-jenis anestesi yang

diberikan

2. Mengenali jenis / sediaan / dosis / cara kerja obat-obat yang digunakan

untuk induksi dan rumatan anestesi

3. Melakukan persiapan pra-anestesi di kamar bedah

4. Membantu dokter anestesi melakukan induksi anestesi umum dan anestesi

regional (spinal / epidural / blok perifer)

5. Membantu dokter anestesi melakukan intubasi / ekstubasi pada pemberian

anestesi umum

6. Melakukan pemasangan oral airway (Mayo/Guedel), NGT, foley catheter

7. Melakukan follow-up kasus pasca bedah di ruang pemulihan (RR /

recovery room)

8. Melakukan observasi skala nyeri (pain score) dan mengenali penata-

laksanaan nyeri pasca bedah di ruang pemulihan

II. OBJEKTIF BAGIAN

Mahasiswa yang terdaftar harus mengikuti 90% kegiatan pembelajaran di bagian. 80%

mahasiswa harus lulus dengan nilai rata-rata B.

8

Page 9: BRP Anestesiologi 2010

SARANA DAN PRASARANA

1. SUMBER DAYA MANUSIA

a. Narasumber / preceptor :1. dr. Yohanes Rudijanto, SpAn (YOH) - Kepala Bagian2. dr. Liestiana Kosim, SpAn, KIC (LIS) - Koordinator Pendidikan3. dr. Jimmy Chandra (JIM)4. dr. Rita Setiawan (RIT)5. dr. Sarah Hasan (SAR)6. dr. Ida Muliani (IDA)7. dr. Meilinawati (MEI)

b. Penguji :1. dr. Yohanes Rudijanto, SpAn (YOH)3. dr. Liestianan Kosim, SpAn, KIC (LIS)

2. LOKASI PEMBELAJARANKegiatan pembelajaran kepaniteraan di bagian Anestesiologi dilaksanakan di:

- Bangsal Gideon, Beria, Elizabeth dan Filipus (wajib)- Ruang perawatan lain (seijin dokter penanggung jawab)- Kamar Bedah (OK) RS Immanuel (wajib)- ICU RS Immanuel (wajib)

3. SUMBER PEMBELAJARAN Sumber pembelajaran berupa :

1. Buku Materi Pengetahuan Blok 2. Buku Panduan Keterampilan Klinik Blok3. Buku teks rujukan :

(i) Morgan’s Clinical Anesthesiology, 4th ed.3. Jurnal ilmiah dan referensi yang dapat diakses melalui internet :

(i) ASA (American Society of Anesthesiology) homepage ( http://www.asahq.org/ ) (ii) Anesthesiology (http://journals.lww.com/anesthesiology/pages/default.aspx)(iii) Anesthesia & Analgesia (http://www.anesthesia-analgesia.org/)

4.MEDIA PEMBELAJARAN 1. Panduan mahasiswa 2. Panduan preceptor3. Buku Log4. Multimedia: CD keterampilan BLS, ACLS, intubasi, dll.

9

Page 10: BRP Anestesiologi 2010

10

Page 11: BRP Anestesiologi 2010

LINGKUP PEMBELAJARAN

Pada tahap P3D ini, Lingkup Pembelajaran Anestesiologi meliputi pengetahuan dan keterampilan yang harus dikuasai oleh dokter umum :

No.Sasaran pembelajaran

penunjangEnabling outcome

Level kompetensi

Metode Pembelajaran

Evaluasi

1.

Mempelajari dan melakukan persiapan pra-anestesi untuk pembedahan terencana dan pembedahan darurat

Melakukan anamnesa, pemeriksaan fisik dan interpretasi pemeriksaan penunjang

2Work-based learning (di ruangan / klinik / IGD)

Mini-CEX

Mampu menyarankan pemeriksaan penunjang lain yang diperlukan

2Work-based learning (di ruangan / klinik / IGD)

Melakukan penilaian status fisik berdasarkan ASA

2Work-based learning (di ruangan / klinik / IGD)

Melakukan presentasi atau mendiskusikan kasus yang dihadapi

2 CBD, academic half day Formatif

2.Melakukan follow-up anestesi untuk kasus pasca bedah di ruangan

Melakukan presentasi atau mendiskusikan kasus yang dihadapi

3 CBD, academic half day Formatif

3.

Melakukan observasi skala nyeri (pain score) dan mengenali penata-laksanaan nyeri pasca bedah di ruangan

Melakukan presentasi atau mendiskusikan kasus yang dihadapi 3

Work-based learning (di ruangan / klinik / IGD)

4.Mengenali jenis-jenis kasus bedah dan pilihan jenis-jenis anestesi yang diberikan

Membuat referat kecil / tinjauan pustaka 2

5. Mengenali jenis / sediaan / dosis / cara kerja obat-obat yang

Membuat referat kecil / tinjauan pustaka

2

11

Page 12: BRP Anestesiologi 2010

digunakan untuk induksi dan rumatan anestesi

8Melakukan persiapan pra-anestesi di kamar bedah

Empati terhadap pasien dan kerjasama dengan personil kamar bedah

4

Membantu dokter anestesi melakukan induksi anestesi umum dan anestesi regional (spinal / epidural / blok perifer)

Memperlihatkan kerjasama dengan dokter anestesi dan paramedis / penata anestesi 2

Membantu dokter anestesi melakukan intubasi / ekstubasi pada pemberian anestesi umum

Memperlihatkan kerjasama dengan dokter anestesi dan paramedis / penata anestesi

2

Melakukan pemasangan oral airway (Mayo/Guedel), NGT, foley catheter

Memperlihatkan kerjasama dengan dokter anestesi dan paramedis / penata anestesi

4

Melakukan follow-up kasus pasca bedah di ruang pemulihan (RR / recovery room)

Empati terhadap pasien dan kerjasama dengan personil kamar bedah 4

9Mengenali jenis-jenis kasus yang memerlukan perawatan ICU

2

Melakukan follow-up kasus pasca bedah di ruang ICU 2

Mengenali jenis / sediaan / dosis / cara kerja obat-obat yang digunakan di ICU

2

Melakukan penatalaksanaan Airways, Breathing, Circulation pada pasien kritis

4

Melakukan pemasangan oral airway (Mayo/Guedel), NGT, foley catheter

4

12

Page 13: BRP Anestesiologi 2010

Keterangan :

Level kompetensi 1 : Mengetahui dan menjelaskan

Mahasiswa memiliki pengetahuan teoritis mengenai keterampilan / kondisi medis ini, sehingga dapat menjelaskan kepada pasien, tenaga paramedis dan teman sejawatnya tentang konsep, teori, prinsip maupun indikasi serta cara melakukan keterampilan, komplikasi dan sebagainya.Bila menghadapi pasien, ia dapat menduga penyakit / kondisi medis tersebut dan merujuknya.

Level kompetensi 2: Pernah melihat atau pernah didemonstrasikan

Mahasiswa memiliki pengetahuan teoritis mengenai keterampilan / kondisi medis ini, dan selama stase pernah melihat atau didemonstrasikan. Bila menghadapi pasien, ia dapat menegakkan diagnosis, membuat diagnosis banding berdasarkan pemeriksaan fisik dan penunjang sederhana (hematologi atau rontgen). Mahasiswa dapat merujuk secepatnya kepada spesialis yang relevan.

Level kompetensi 3: Pernah melakukan atau menerapkan di bawah supervisi

Mahasiswa memiliki pengetahuan teoritis mengenai keterampilan / penyakit ini, dan selama pendidikan pernah menerapkan keterampilan ini di bawah supervisi.Dalam hal penyakit, terbagi atas :Level 3a. Mampu membuat diagnosis berdasarkan pemeriksaan fisik dan penunjang sederhana (hematologi atau rontgen), dapat memberikan terapi pendahuluan dan merujuknya ke spesialis (bukan kasus gawat darurat)Level 3b. Mampu membuat diagnosis berdasarkan pemeriksaan fisik dan penunjang sederhana (hematologi atau rontgen), dapat memberikan terapi pendahuluan dan merujuknya ke spesialis (kasus gawat darurat)

Level kompetensi 4: Pernah mengelola di bawah supervisi

Mahasiswa memiliki pengetahuan teoritis mengenai keterampilan / kondisi medis ini, dan selama pendidikan pernah menerapkan keterampilan ini secara mandiri dan mengelola kondisi medis / penyakit ini di bawah supervisi.Bila menghadapi pasien, ia dapat menegakkan diagnosis berdasarkan pemeriksaan fisik dan penunjang sederhana (hematologi atau rontgen), dan mengusulkan penatalaksanaan secara mandiri hingga tuntas.

13

Page 14: BRP Anestesiologi 2010

METODE PEMBELAJARAN

1. Work-based learning :

Kerja di ruangan rawat inap, ICU dan kamar operasi (kerja mandiri) : beban kerja = 4 jam / hari = 24 jam / minggu.

Di ruangan, mahasiswa bertugas untuk melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik, serta melakukan follow up terhadap pasien ruangan, dengan bertanggungjawab kepada dokter anestesi yang menangani pasien tsb.

Lingkup pekerjaan yang boleh dilakukan oleh mahasiswa hanya sebatas melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik saja.Mahasiswa melakukan dokumentasi pekerjaannya dalam status ko-asisten, dan bukan rekam medik Rumah Sakit. Status harus diperiksa oleh preceptornya setiap hari dan diberi umpan balik.

2. Mini lecture

Total waktu yang digunakan untuk mini lecture selama stase di bagian Anestesiologi = 5 x 1 jam = 5 jam.

Sesi ini digunakan untuk membahas konsep dan prinsip penting yang belum diberikan dalam perkuliahan di tingkat Sked, dan membahas beberapa hal penting dari pengalaman para klinisi yang memperkaya wawasan mahasiswa, yang tidak bisa diperoleh dari buku teks.

Mini lecture dilakukan secara interaktif dan bukan ceramah searah.

Topik yang dibahas :1. Penatalaksanaan jalan nafas2. Resusitasi kardiopulmonal3. Terapi carian dan elektrolit4. Obat-obatan anestesi dan pelaksanaan anestesi umum5. Obat-obatan anestesi lokal dan pelaksanaan anestesi regional

3. Bedside teaching : 1 jam / hari = 6 jam / minggu.Bedside teaching dilakukan dengan five steps dan microskills. Dalam setiap

kegiatan bedside teaching, seorang mahasiswa menjadi presentas dan teman sekelompoknya menjadi observer. Setelah mempresentasikan kasusnya, mahasiswa dan preceptor akan membahas performa presentan dan membahas

14

Page 15: BRP Anestesiologi 2010

kasus tersebut di ruangan lain. Mahasiswa akan mendapat umpan balik dari preceptor, dan dibuat rencana perbaikan secara terstruktur.

Bedside teaching mencakup pembelajaran di ruang rawat inap, ICU maupun OK.

4. Diskusi kelompok – Case-based discussion (CBD)

1 jam / hari = 6 jam /minggu

Diskusi dilakukan berdasarkan permasalahan yang dijumpai baik di OK, ICU maupun di ruangan. Tujuan CBD adalah agar mahasiswa dapat meningkatkan kemampuan aplikasi Anestesiologi dalam praktek, dan membentuk clinical reasoning skills.

Sesi ini diadakan seminggu dua kali, di mana preceptor bertugas melakukan fasilitasi proses diskusi dalam kelompok. Permasalahan yang tidak terjawab dalam kelompok dapat diusulkan sebagai topik untuk mini lecture.

Kasus yang harus dibahas :1. Penatalaksanaan jalan nafas2. Resusitasi kardiopulmonal3. Terapi carian dan elektrolit4. Obat-obatan anestesi dan pelaksanaan anestesi umum5. Obat-obatan anestesi lokal dan pelaksanaan anestesi regional

5. Clinical Science Session (CSS)Merupakan acara ilmiah dengan membuat tinjauan pustaka singkat

mengenai suatu subtopik yang penting dan tidak terbahas dalam BST maupun CBD. Misalnya :

- Penanganan pasien DKA di ICU- Terapi cairan pada pasien sepsis di ICU

CSS mendapat penilaian sumatif.

6. Academic half day (presentasi kasus multidisipliner): 2 jam / minggu

Setiap hari Kamis pagi diadakan Academic half day. Pada hari tersebut mahasiswa dibebaskan dari kegiatan pembelajaran di bagian selama dua jam (pk.09.00-11.00) untuk melakukan presentasi kasus pleno.Tujuan utama sesi ini adalah agar mahasiswa mampu :

- Melakukan pendekatan secara holistik terhadap kasus yang dihadapi- Melakukan pembahasan secara terintegrasi (integrasi horizontal)

15

Page 16: BRP Anestesiologi 2010

- Melakukan presentasi dan melakukan diskusi ilmiah dalam forum yang dihadiri banyak orang

Kasus yang dimajukan adalah kasus yang ditangani secara multidisipliner (misalnya melibatkan Penyakit Dalam, Penyakit Saraf dan Anak). Kasus ditentukan oleh koordinator Pendidikan Bagian bersama dengan komisi kurikulum MEU.

Pembawa acara, moderator maupun presentan adalah mahasiswa sendiri. Sedangkan dosen hadir untuk mengamati dan memberi umpan balik atas performa mereka.

16

Page 17: BRP Anestesiologi 2010

MATRIKS KEGIATAN

MINGGU I . Rotasi OK

Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu07.00 - 08.00 Orientasi kegiatan di

Bagian Anestesiologi : Kepala Bagian : tata tertib, student’s journey & log book

Pre-test (JIM/RIT/SAR/IDA/MEI)

Morning report / endorsement

Morning report / endorsement

Morning report / endorsement

Morning report / endorsement

08.00 - 09.00 Work-based learning (OK)

Work-based learning (OK)

Work-based learning (OK)

Work-based learning (OK)

Work-based learning (OK)

Work-based learning (OK)

09.00 - 10.00 Work-based learning (OK)

Work-based learning (OK)

Work-based learning (OK)

Work-based learning (OK)

Work-based learning (OK)

Work-based learning (OK)

10.00 - 11.00 Work-based learning (OK)

Work-based learning (OK)

Work-based learning (OK)

Work-based learning (OK)

Work-based learning (OK)

Work-based learning (OK)

11.00 - 12.00 Work-based learning (OK)

Work-based learning (OK)

Work-based learning (OK)

Work-based learning (OK)

Work-based learning (OK)

Work-based learning (OK)

12.00 - 13.00 Work-based learning (OK)

Work-based learning (OK)

Work-based learning (OK)

Work-based learning (OK)

CBD : preceptorPresentan A,B,C,D,E

Work-based learning (OK)

13.00 - 14.00 Orientasi kegiatan di Bagian Anestesiologi : Koordinator Pendidikan : tata tertib, student’s journey & log book

Mini lecture (YOH/LIS)

Mini lecture (YOH/LIS)

Mini lecture (YOH/LIS)

CBD : preceptorPresentan F,G,H,I,J

Mini lecture (YOH/LIS)

17

Page 18: BRP Anestesiologi 2010

MINGGU II. Rotasi ICU dan Ruang rawat inap

Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu07.00 - 08.00 Morning

report / endorsement

Morning report / endorsement

Morning report / endorsement

Morning report / endorsement

Morning report / endorsement

Post-test (JIM/RIT/SAR/IDA/MEI)

08.00 - 09.00 Work-based learning (RUANGAN)

Work-based learning (RUANGAN)

Work-based learning (RUANGAN)

Work-based learning (ICU)

Work-based learning (ICU)

Work-based learning (ICU)

09.00 - 10.00 Work-based learning (RUANGAN)

Work-based learning (RUANGAN)

Work-based learning (RUANGAN)

Work-based learning (ICU)

Work-based learning (ICU)

Work-based learning (ICU)

10.00 - 11.00 Work-based learning (RUANGAN)

Work-based learning (RUANGAN)

Work-based learning (RUANGAN)

Work-based learning (ICU)

Work-based learning (ICU)

Work-based learning (ICU)

11.00 - 12.00 Work-based learning (RUANGAN)

Work-based learning (RUANGAN)

Work-based learning (RUANGAN)

Work-based learning (ICU)

Work-based learning (ICU)

Work-based learning (ICU)

12.00 - 13.00 Work-based learning (RUANGAN)

Work-based learning (RUANGAN)

CBD : preceptorPresentan A,B,C,D,E

Work-based learning (ICU)

Work-based learning (ICU)

Work-based learning (ICU)

13.00 - 14.00 Work-based learning (RUANGAN)

Mini lecture (YOH/LIS)

CBD : preceptorPresentan F,G,H,I,J

Mini lecture (YOH/LIS)

Mini lecture (YOH/LIS)

Mini lecture (YOH/LIS)

18

Page 19: BRP Anestesiologi 2010

Pembagian Tugas Preceptorship.

Setiap preceptor akan mendapat 5 mahasiswa bimbingan, dengan 2 orang dokter spesialis anestesi (YOH, LIS) sebagai preceptor utama yang bertugas memberi nilai. Preceptor JIM, RIT, SAR, IDA dan MEI hanya memberikan bimbingan selama mahasiswa melakukan rotasi di ICU dan ruangan.Dengan jumlah minggu kegiatan 2 minggu maka kapasitas maksimum bagian Anestesiologi adalah 10 mahasiswa (co-ass).

Rotasi mahasiswa berdasarkan preceptor adalah sebagai berikut :

Preceptor Minggu 1 Minggu 2YOH Kelompok 1

(mahasiswa A,B,C,D, E)

Kelompok 2 (mahasiswa F,G,H,I,J)

LIS Kelompok 2 (mahasiswa F,G,H,I,J)

Kelompok 1 (mahasiswa A,B,C,D,E)

JIM Kelompok 1 (mahasiswa A,B,C,D, E)

Kelompok 2 (mahasiswa F,G,H,I,J)

RIT Kelompok 2 (mahasiswa F,G,H,I,J)

Kelompok 1 (mahasiswa A,B,C,D,E)

SAR Kelompok 1 (mahasiswa A,B,C,D, E)

Kelompok 2 (mahasiswa F,G,H,I,J)

IDA Kelompok 2 (mahasiswa F,G,H,I,J)

Kelompok 1 (mahasiswa A,B,C,D,E)

MEI Kelompok 2 (mahasiswa F,G,H,I,J)

Kelompok 1 (mahasiswa A,B,C,D,E)

19

Page 20: BRP Anestesiologi 2010

TATA TERTIB

Tata tertib ko-asisten di Bagian Anestesiologi:

1. Berpakaian sopan dan rapi.2. Bersikap sopan-santun dan menghargai seluruh staf pengajar, staf medis, paramedis, maupun pasien di

rumah sakit.3. Bersikap profesional terhadap pasien.4. Memperkenalkan diri kepada seluruh staf bagian sebelum masuk.5. Masuk setiap hari kerja mulai pk. 07.00 s.d 14.00, kecuali bila ada bimbingan.6. Wajib mengikuti visite besar ICU setiap hari Rabu pk. 10.007. Wajib mengikuti semua kegiatan di Bagian Anestesiologi dan bila berhalangan harus segera memberi kabar

melalui telepon / teman sekelompok serta menyerahkan surat keterangan paling lambat 1 hari kemudian. Bila berhalangan hadir:< 3 hari: sanksi ditentukan kepala bagian4-7 hari: mengganti 1 minggu> 7 hari: dianggap mengundurkan diri

8. Menghubungi pembimbing yang bertugas menjadi fasilitator pada pembahasan topik-topik yang telah ditentukan.

9. Membuat 4 laporan kasus (2 kasus ICU dan 2 kasus pembedahan + penatalaksanaan nyerinya) yang dikumpulkan pada minggu terakhir

10. Mengikuti ujian pretest, posttest, dan ujian lisan sesuai waktu yang ditentukan11. Mengisi buku laporan setiap selesai responsi atau ujian12. Menyelesaikan tugas tambahan dari pembimbing sebelum yudicium13. Boleh meminjam buku perpustakaan untuk dibaca di tempat atau difoto kopi dengan bertanggung jawab

(meminta ijin sebelumnya serta menulis di buku pinjaman) dan mengembalikan ke tempat semula.14. Mengisi lengkap buku identitas ko-asisten disertai pasfoto berwarna ukuran 4x6 cm

20

Page 21: BRP Anestesiologi 2010

EVALUASI

Evaluasi Hasil Pembelajaran

Terdapat 4 jenis ujian sumatif yang akan dilaksanakan :(i) Ujian tertulis :

Berupa “Modified Essay Question” (MEQ) yang mengujikan clinical reasoning untuk kasus saraf yang wajib dikuasai mahasiswa. Materi yang diujikan di sini meliputi semua tujuan pembelajaran yang bersifat kognitif dan kemampuan clinical reasoning.

(ii) Mini-CEX (Mini Clinical Evaluation Exercise).

Mini-CEX bertujuan untuk mengevaluasi kompetensi berupa kompetensi klinik dengan melakukan observasi secara aktual bagaimana mahasiswa melakukan performa menghadapi kasus aktual yang ditemukan saat itu. Mini-CEX merupakan suatu “snapshot” bagaimana seorang calon dokter berinteraksi dengan pasien. Elemen yang dievaluasi meliputi kemampuan komunikasi, skills anamnesis, pemeriksaan fisik, profesionalisme, sistematika / efisiensi dan kemampuan klinik secara umum. Tidak semua elemen harus diujikan pada ujian ini. Seorang penguji boleh hanya menguji anamnesis saja, pemeriksaan fisik saja , dsb. Penilaian dilakukan secara terstruktur dengan format yang sudah ditetapkan oleh bagian.

Di bagian Saraf, satu mahasiswa hanya akan mendapat 1 kali kesempatan untuk sumatif Mini-CEX. Tetapi setiap minggu masing-masing akan mendapat kesempatan 1 kali mengikuti Mini-CEX formatif. Baik sumatif maupun formatif, mahasiswa harus mendapat feedback tertulis dan rencana pembelajaran untuk memperbaiki defisitnya. Mini-CEX sumatif di bagian Saraf akan dilaksanakan mulai minggu kedua. Mahasiswa akan mendapat jadwal untuk Mini-CEX pada akhir minggu pertama, sehingga ia dapat mempersiapkan diri.

(iii) CBD sumatifYang dinilai adalah penalaran klinis dan aplikasi ilmu kedokteran dasar untuk menjelaskan kasus yang dihadapi. Penilaian dilakukan dengan checklist yang telah dibuat oleh bagian.Kasus yang dinilai adalah kasus wajib, non-complicated dan sesuai dengan kompetensi dokter umum.

21

Page 22: BRP Anestesiologi 2010

(iv) Ujian lisan terstruktur Ujian lisan dilakukan dengan modifikasi long case. Mahasiswa akan mendapat pasien pada pk.07.00 dan diberi kesempatan bekerja mandiri selama 3 jam untuk melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan menyelesaikan status ujian.Setelah itu, mahasiswa akan diuji oleh 2 orang penguji dengan menggunakan format SOCA. Mahasiswa diberi kesempatan 20 menit untuk mempresentasikan hasil analisisnya, di mana penilaian dilakukan dengan menggunakan checklist yang sudah distandarisasi di bagian.25 menit berikutnya kedua penguji dapat meminta klarifikasi atau menanyakan hal-hal yang masih relevan dengan kasusnya.Yang diujikan adalah penalaran klinis dan aplikasi ilmu kedokteran dasar untuk menjelaskan permasalahan.

Evaluasi Proses Pembelajaran

Merupakan evaluasi formatif. Dalam Mini-CEX formatif, bedside teaching, CBD dan kegiatan lain, preceptor harus memberikan feedback tertulis disertai rencana pembelajaran untuk memperbaiki kekurangan.

Evaluasi terhadap perilaku

Evaluasi terhadap perilaku selain bersifat formatif juga diberi bobot sumatif. Perilaku mendapat bobot 5% dari nilai akhir.Setiap awal blok, mahasiswa mendapat “deposit” nilai perilaku sebesar 85.Setiap tindakan pelanggaran dan kelalaian akan mendapat nilai minus sesuai dengan ketetapan. Nilai akhir perilaku adalah nilai pada hari terakhir kegiatan blok, yaitu pada hari terakhir ujian (85 dikurangi total nilai minus).Ketetapan :

A. Kelalaian : -51. Tidak menyelesaikan tugas yang diberikan2. Terlambat > 15 menit (untuk semua kegiatan)3. Tidak hadir tanpa keterangan4. Tidak membawa log book

B. Pelanggaran : -101. Pakaian tidak sesuai dengan ketentuan2. Makan / minum / menelpon selama kegiatan

pembelajaran3. Memanipulasi data

22

Page 23: BRP Anestesiologi 2010

4. Tidak menghormati dosen, tenaga paramedis yang dijumpai, pasien

5. Membolos dari kegiatan6. Menyontek saat ujian

Grading Policy :

Ujian tertulis MEQ : 25 % ( 0-100 )Mini-CEX sumatif : 25 % ( 0-100 )Ujian lisan terstruktur : 20 % ( 0-100 )CBD sumatif : 10 % ( 0-100 )CSS : 10 % ( 0-100 )

Perilaku selama dibagian : 10 % ( 0-100 )

Total Nilai Akhir Angka Mutu :100 % ( 0-100 )

HURUF MUTU : Penilaian Acuan Patokan (PAP)A 76 -100 (4)B+ 71 – 75 (3,5)B 66 – 70 (3)C+ 61 – 65 (2,5)C 55 – 60 (2)D 40 – 54 (1)E < 40 (0)

5. KRITERIA KELULUSAN

Mahasiswa lulus dari bagian bila mendapat nilai akhir minimal 66 (B). Nilai perilaku mutlak harus 66 (B). Nilai perilaku kurang dari 66 menyebabkan mahasiswa tidak lulus, dan harus mendapat pembinaan khusus dari dosen walinya.Mahasiswa yang tidak lulus harus menjalankan 1 kali Mini-CEX dan 1 kali ujian lisan terstruktur.Bila pada ujian kedua masih gagal, mahasiswa harus menjalankan ½ rotasi kepaniteraan di bagian saraf, dengan preceptornya adalah penguji yang tidak meluluskan. Bila masih tidak lulus, maka mengulang 1 rotasi penuh, preceptornya adalah penguji yang tidak meluluskan.

6. EVALUASI PROGRAM

Efektivitas dan efisiensi program dievaluasi secara berkala oleh bagian Anestesiologi dan oleh tim Monitoring Evaluasi MEU FK Universitas Kristen Maranatha.

23