d3. spesifikasi isolasi

17
FRONT END ENGINEERING DESIGN (FEED) PENGEMBANGAN JARINGAN GAS BUMI UNTUK RUMAH TANGGA & KOMERSIAL DI KOTA JAMBI PERTAMINA TRAINING & CONSULTING (PTC) D3. SPESIFIKASI ISOLASI REV TANGGAL DESKRIPSI DISIAPKAN DIPERKSA DISETUJUI CLIENT PENGGUNAAN ATAU PENYALINAN KEMBALI DOKUMEN INI SECARA KESELURUHAN ATAU SEBAGIAN DILARANG KECUALI DENGAN IZIN TERTULIS DARI PEMILIK FRONT END ENGINEERING DESIGN (FEED) PENGEMBANGAN JARINGAN GAS BUMI UNTUK RUMAH TANGGA & KOMERSIAL DI KOTA JAMBI JOB NO. P11001 DOCUMENT NO. JGJ00-ALL-PIP-SPE-002

Upload: imambc

Post on 16-Dec-2015

29 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

ISOLASI

TRANSCRIPT

  • FRONT END ENGINEERING DESIGN (FEED) PENGEMBANGAN JARINGAN GAS BUMI UNTUK RUMAH TANGGA & KOMERSIAL DI

    KOTA JAMBI

    PERTAMINA TRAINING & CONSULTING (PTC)

    D3. SPESIFIKASI ISOLASI

    REV TANGGAL DESKRIPSI DISIAPKAN DIPERKSA DISETUJUI CLIENT

    PENGGUNAAN ATAU PENYALINAN KEMBALI DOKUMEN INI SECARA KESELURUHAN ATAU SEBAGIAN

    DILARANG KECUALI DENGAN IZIN TERTULIS DARI PEMILIK

    FRONT END ENGINEERING DESIGN (FEED) PENGEMBANGAN JARINGAN GAS BUMI UNTUK RUMAH

    TANGGA & KOMERSIAL DI KOTA JAMBI

    JOB NO. P11001

    DOCUMENT NO. JGJ00-ALL-PIP-SPE-002

  • FRONT END ENGINEERING DESIGN (FEED) PENGEMBANGAN JARINGAN GAS BUMI UNTUK RUMAH TANGGA & KOMERSIAL DI KOTA JAMBI

    LEMBAR KONTROL REVISI REV. NO TANGGAL DESKRIPSI

    No. Dok. JGJ00- ALL-PIP-SPE-002 Page 2 of 17 SPESIFIKASI ISOLASI

  • FRONT END ENGINEERING DESIGN (FEED) PENGEMBANGAN JARINGAN GAS BUMI UNTUK RUMAH TANGGA & KOMERSIAL DI KOTA JAMBI

    DAFTAR ISI

    LEMBAR KONTROL REVISI ....................................................................................................... 2 DAFTAR ISI ..................................................................................................................................... 3 1. TUJUAN.................................................................................................................................. 4 2. RUANG LINGKUP ................................................................................................................ 4 3. STANDAR DAN REFERENSI ............................................................................................. 4 4. SPESIFIKASI UMUM ........................................................................................................... 5 5. MATERIAL DAN INSTALASI ............................................................................................ 8 5.1. Persyaratan Untuk Pipa Dan Instrument ................................................................... 8 5.2. Fitting, Flensa Dan Katup (Valves) ............................................................................... 9 5.3. Penyokong Pipa................................................................................................................... 9 5.4. Isolasi Pada Sambungan Muai (Expansion Joint). .................................................. 9 5.5. Isolasi Pada Contraction Joint ..................................................................................... 10 5.6. Isolasi Panas (Hot Insulation) Service Temperature 910F Hingga 12000F 11 5.7. Isolasi Dingin (Cold Insulation) Service Temperature 1500F Hingga 900F 11 6. QUALITY CONTROL DAN INSPEKSI .......................................................................... 12

    No. Dok. JGJ00- ALL-PIP-SPE-002 Page 3 of 17 SPESIFIKASI ISOLASI

  • FRONT END ENGINEERING DESIGN (FEED) PENGEMBANGAN JARINGAN GAS BUMI UNTUK RUMAH TANGGA & KOMERSIAL DI KOTA JAMBI

    1. TUJUAN Dokumen ini bertujuan untuk memberikan gambaran untuk penentuan minimum untuk perencanaan, pengadaan, fabrikasi, instalasi, inspeksi dan pengujian isolasi untuk konservasi panas, konservasi dingin, perlindungan orang.dan lapisan akustic untuk proyek pengembangan jaringan gas Kota Jambi. 2. RUANG LINGKUP a. Spesifikasi ini mencakup ketentuan minimum untuk perencanaan, pengadaan, fabrikasi, instalasi, inspeksi dan pengujian isolasi untuk konservasi panas, konservasi dingin, perlindungan orang dan lapisan akustic untuk proyek pengembangan jaringan gas Kota Jambi. b. Kontraktor bertanggung jawab untuk semua pekerjaan yang dilaksanakannya berdasarkan spesifikasi dan gambar - gambar dari Pertagas. c. Sebagai bagian tanggung jawab Kontraktor, Kontraktor harus menyiapkan prosedur instalasi sebagai berikut:

    Prosedure pekerjaan fabrikasi dan instalasi untuk isolasi pipa. Prosedure pekerjaan pelapisan, pengecatan dan isolasi untuk fitting-fitting, instrumentasi, dan peralatan.

    3. STANDAR DAN REFERENSI Code dan standar yang berikut ini harus diikuti sebagai peryaratan minimum yang dipakai untuk pekerjaan isolasi pada proyek ini. Standar yang digunakan adalah sebagai berikut: ASTM C160 : Standard Specification for Molded Expanded Perlite Block and Pipe Thermal Insulation ASTM C450 : Standard Practice for Pre-fabrication and Field Fabrication of Thermal Insulating Fitting Covers for NPS Piping, Vessel Lagging and Dished Head Segments. ASTM C547 : Standard Specification for Mineral Fiber Pipe Insulation. No. Dok. JGJ00- ALL-PIP-SPE-002 Page 4 of 17 SPESIFIKASI ISOLASI

  • FRONT END ENGINEERING DESIGN (FEED) PENGEMBANGAN JARINGAN GAS BUMI UNTUK RUMAH TANGGA & KOMERSIAL DI KOTA JAMBI

    ASTM C 552 : Standard Specification for Cellular Glass Thermal Insulation. 4. SPESIFIKASI UMUM a. Spesifikasi ini dimaksudkan untuk memberikan acuan kepada Kontraktor dalam pelaksanaan pekerjaan isolasi seperti persiapan pekerjaan, modifikasi, perubahan, atau revisi-revisi sebelum pelaksanaan pekerjaan, maupun pembelian material setelah mendapat persetujuan dari Pertagas. b. Tabel 3, yang terdapat pada halaman akhir spesifikasi ini adalah daftar material dan accessory isolasi yang dapat dipakai dan merupakan persyaratan minimum yang harus diikuti dengan mengacu spesifikasi ini. c. Ketebalan thermal isolasi untuk pipa dan peralatan memakai standard isolasi material seperti yang dispesifikasi pada Tabel 1 (isolasi panas (hot insulation) 910F dan lebih) dan Tabel 2 (isolasi dingin (cold insulation) dibawah 900F). d. Pada umumnya pipa-pipa dan peralatan yang beroperasi dari temperatur suhu 910F hingga 1500F tidak perlu diisolasi. e. Isolasi yang dipasang pada pipa dan peralatan dapat dllihat pada gambar konstruksi, daftar alur pipa (line lists) dan daftar peralatan (equipment lists). Batas-batas isolasi pipa dijelaskan pada gambar isometric, piping design isometric. Isolasi hanya dipasang pada piping atau peralatan yang sudah di lapisi. f. Material isolasi harus dalam kondisi baru, tidak rusak atau remuk dan dapat dipasang sebelum tanggal kadaluwarsa (expired date). Jika isolasi menjadi basah pada waktu dipasang atau setelah pemasangan, maka isolasi tersebut harus dilepas dan diganti dengan isolasi baru yang kering. Isolasi harus dilindungi dengan plastic film dan diberi venting untuk mencegah kondensasi. Jika pemasangan isolasi belum selesai, maka pekerjaan yang ditinggal harus dipasang seal pada tempat-tempat masuknya embun air. g. Jika tidak ada penjelasan , maka untuk kasus spesifik seperti pada kondisi-kondisi yang terjadi pada waktu start-up, shutdown, dll Kontraktor perlu mempertimbangkan persyaratan isolasi. h. Temperatur operasi normal fluida didalam pipa atau peralatan harus dijadikan No. Dok. JGJ00- ALL-PIP-SPE-002 Page 5 of 17 SPESIFIKASI ISOLASI

  • FRONT END ENGINEERING DESIGN (FEED) PENGEMBANGAN JARINGAN GAS BUMI UNTUK RUMAH TANGGA & KOMERSIAL DI KOTA JAMBI sebagai suhu permukaan panas/dingin (hot/cold face temperature) untuk persyaratan isolasi. i. Pipa-pipa dan peralatan yang mempunyai potensi hazard bagi personal harus diisolasi dengan lembaran logam perforasi terbuat dari baja tahan karat. j. Pipa-pipa dan peralatan yang mempunyai temperatur operasi 1500F keatas atau 140F kebawah dan lokasinya memungkinkan operator terjadi kontak fisik dengan pipa-pipa dan peralatan tersebut, maka pipa-pipa dan peralatan tersebut harus diisolasi dengan lembar metal yang berlubang (perforated metal sheet) terbuat dari baja tahan karat, sebagai pelindung personal. k. Penyokong isolasi (insulation support), anchor nuts, dll.,umumnya dipasang dengan cara dilas pada peralatan atau diklem pada pipa kecuali ada persyaratan lain. Pengelasan tidak diperbolehkan pada pipa-pipa atau peralatan setelah perlakuan pelepasan tegangan. (stress relieving). l. Pada pipa-pipa dan peralatan yang memakai isolasi, Seluruh katup-katup, termasuk katup kontrol (control valves) dan katup pengaman (relief valves), seluruh flensa termasuk flensa lubang lalu orang (manway flange), vessel skirts, penutup alat pertukaran panas (heat exchangers) dan connectors, sambungan muai (expansion joints), instruments dan item-item lainnya yang diperlukan periodic access harus diisolasi untuk konservasi energy dan perlindungan personal. Isolasi panas yang permanen (Permanent hot insulation) harus dipasang pada item-item yang disebutkan diatas. Isolasi dingin pada flensa harus dipasang berupa box assembly dengan type removable sealed. m. Plat nama (Name plate) dari pabrik peralatan (equipment manufacturer) dan code plat nama tidak harus ditutup isolasi. Isolasi harus dipotong dengan sudut 400 dari pinggir plat nama (name plates) dan di sumbat (seal off) dengan mastic jenis kompound tahan cuaca (weather proof compound). n. Isolasi yang memanjang dan multi layer.harus disusun dengan lingkar yang sama. o. Pada saluran pipa seluruh las-lasan dan fitting ulir harus diisolasi, kecuali unions. p. Flashing compound sealer harus tidak non-shrinking, tetapi untuk permanen isolasi memakai flexible metallic gray.

    No. Dok. JGJ00- ALL-PIP-SPE-002 Page 6 of 17 SPESIFIKASI ISOLASI

  • FRONT END ENGINEERING DESIGN (FEED) PENGEMBANGAN JARINGAN GAS BUMI UNTUK RUMAH TANGGA & KOMERSIAL DI KOTA JAMBI q. Material isolasi harus berbahan kimia netral dengan pH 7.0 dan 8.0 pada kondisi basah. r. Permukaan pipa atau peralatan lainnya yang akan diisolasi harus disandblast dan dilapis (coating) sesuai dengan spesifikasi SPE-TG06-21001. Coatings harus benar-benar kering sebelum dipasang material isolasi. s. Bagian terpenetrasi yang tidak diisolasi harus disumbat dengan silicon sealent, untuk mencegah masuknya uap basah (moisture) dibalik isolasi. Pemilihan sealent tergantung pada temperatur metalnya pada terminasi isolasi. Koneksi flensa dan katup (valve) atau penghalang lainnya didaerah penetrasi harus dirancang agar dapat diberi isolasi perapat. t. Seluruh isolasi harus dipasang secara layer tunggal, sedangkan isolasi multi layer jika dipakai untuk konservasi panas pada temperatur diatas 5000F atau ketebalan isolasi melebihi dari 3 inch, isolasi harus difabrikasi dalam bentuk setengah bagian (in half sections) atau segmen berbentuk lengkungan (curved side-wall segment) jika hal tersebut dimungkinkan dengan sambungan fabrikasi yang seminimum mungkin jumlahnya. Beveled lags atau isolasi blok yang rata (flat block) untuk permukaan diameter yang besar dapat dipakai. Sambungan insulasi harus disusun dan dioffset. Coulking (pada ikatan sambungan) hanya dilakukan untuk membersihkan dan mengeringkan permukaan. u. Isolasi tidak boleh dipasang pada pipa-pipa atau peralatan , sebelum dilakukan pengujian tekanan. Tempat-tempat yang bocor harus diperbaiki terlebih dahulu. Permukaan harus dibersihkan dari geram (scale), karat (rust), minyak , benda benda asing (foreign matter). v. Seluruh sistem isolasi dingin antara isolasi dan atmosphere harus dipasang penahan uap (vapor barrier) dengan pemasangan yang benar. Permukaan isolasi harus 100% kedap uap (vapor tight) w. Setiap lapisan (layer) harus dikerjakan secara terpisah pada saat pemasangan isolasi jenis multi layer.

    No. Dok. JGJ00- ALL-PIP-SPE-002 Page 7 of 17 SPESIFIKASI ISOLASI

  • FRONT END ENGINEERING DESIGN (FEED) PENGEMBANGAN JARINGAN GAS BUMI UNTUK RUMAH TANGGA & KOMERSIAL DI KOTA JAMBI

    5. MATERIAL DAN INSTALASI

    5.1. Persyaratan Untuk Pipa Dan Instrument a. Fitting pipa (Pipe fittings) harus diisolasi dengan isolasi yang dibentuk terlebih dahulu (preformed insulation). Badan katup (valve body) dan flensa dapat diisolasi dengan buatan pabrik (factory made), pre-cast cover atau dengan material cut to fit di lapangan. b. Potongan sectional isolasi harus disambung secara butt. Material isolasi yang retak, void, gaps atau depressi kurang dari 1/8 dapat diisi dengan semen isolasi, dan yang melebihi dari 1/8 harus diganti. c. Potongan fabrikasi dari manufacturer atau isolasi grooved tidak diijinkan kecuali pemotongan yang presisi untuk peralatan yang mempunyai diameter dan bentuk yang spesifik. d. Semua isolasi harus memakai jacket metal. e. Isolasi untuk pipa-pipa harus difabrikasi dalam bentuk setengah lingkaran. Pipa-pipa dengan diameter besar dimana setengah lingkaran tidak praktis, maka disarankan untuk membuat segmen-segmen berbentuk lengkungan (curve sidewall segments). f. Seluruh isolasi harus ditutup dengan penahan cuaca (weather barier) dan metal jacket yang terbuat dari baja tahan karat (stainless steel), kemudian diikat dengan stainless steel band. g. Cut untuk bagian yang menempel seperti penggantung (hangers), nosel atau nipples harus benar-benar ketat. Tidak ada celah yang dibolehkan pada cut. h. Komponen instrumentasi yang dipakai untuk kondisi aliran (flow) dan temperatur yang terkoneksi pada pipa dan peralatan harus diisolasi dengan persyaratan yang sama. i. Instrumentasi dan kabel sense/impulse (line) yang berisi fluida proses harus diisolasi, begitu juga seal-seal dimana fluida proses dapat menguap atau membeku perlu diisolasi,seperti pada bridle pengontrol aras (level control) atau pengambilan sampel pada Gas Cromatograps dan Analyzers. No. Dok. JGJ00- ALL-PIP-SPE-002 Page 8 of 17 SPESIFIKASI ISOLASI

  • FRONT END ENGINEERING DESIGN (FEED) PENGEMBANGAN JARINGAN GAS BUMI UNTUK RUMAH TANGGA & KOMERSIAL DI KOTA JAMBI

    5.2. Fitting, Flensa Dan Katup (Valves) a. Semua fitting harus diisolasi dengan isolasi penutup (fitting covers) dan tebalnya sama dengan isolasi pipa yang terdekat. Fabrikasi mengacu pada standard ASTM C -450. Pada screwed atau socket weld fittings dipakai isolasi yang berdiameter luarnya sama dengan pipa yang terdekat. b. Pada sambungan flensa, panjang pemasangan isolasi minimum satu baut ditambah 1. c. Seluruh flensa pipa dan katup (valve) harus diisolasi secara permanen. d. Seluruh katup harus diisolasi hingga bagian paking, termasuk flensa dari bonet. e. Seluruh katup bola (ball valve) yang diisolasi dingin harus dilengkapi dengan extension handle agar ada jarak yang cukup antara handle dan solasi , untuk memudahkan operator bekerja.. 5.3. Penyokong Pipa a. Pada saluran pipa yang horisontal, dimana batang penggantung pipa (pipe hanger rod) atau klem pipa (pipe clamps) yang menekan isolasi pada bagian atas isolasi, batang penggantung (hanger rod) harus dipasang PVC pelindung hujan (rain shields), untuk menghindari kerusakan pada isolasi tersebut b. Pipa disarankan disokong dengan penggantung (hangers) atau sadel yang menempel diluar isolasi. c. Pemasangan isolasi pada pipa vertikal, siku (elbows), flensa (flanges), katup (valves) dll., harus disupport pada terminasi dari isolasi. 5.4. Isolasi Pada Sambungan Muai (Expansion Joint). a. Untuk temperatur operasi pada 910F keatas, isolasi pada sambungan muai (expansion joint) harus dipasang pada pipa horizontal dengan jarak maximum antar sambungan dapat dilihat pada tabel berikut: No. Dok. JGJ00- ALL-PIP-SPE-002 Page 9 of 17 SPESIFIKASI ISOLASI

  • FRONT END ENGINEERING DESIGN (FEED) PENGEMBANGAN JARINGAN GAS BUMI UNTUK RUMAH TANGGA & KOMERSIAL DI KOTA JAMBI

    Tabel 1. Tabel Spasi untuk Expansion Joint Temperatur Operasi (oF) Max Expansion Joint Spacing (ft) 200 60 400 30 500 12 700 9 >700 6 b. Pada pemasangan secara vertical, isolasi dari sambungan muai (expansion joints) dipasang dibawah support dari isolasi. c. Lebar isolasi dari sambungan muai harus 1, dan diisi dengan bahan resin-free needled glass mat yang tahan temperatur 12000F. d. Isolasi pada sambungan muai harus disusun dan terpasang layer per layer sehingga merupakan isolasi multi layer.

    5.5. Isolasi Pada Contraction Joint a. Untuk temperatur operasi pada 900F kebawah, isolasi pada contraction joint harus dipasang pada pipa horizontal dengan jarak maximum antara sambungan ditentukan pada tabel berikut: Tabel 2. Tabel Spasi untuk Contraction Joint

    Temperatur Operasi (oF) Max Contraction Joint Spacing (ft)

    Carbon Steel Stainless Steel 0 60 60 -50 40 40 -100 N/A 30 -150 N/A 30 b. Pada pemasangan secara vertical, isolasi sambungan muai dipasang dibawah penyokong isolasi . c. Lebar isolasi contraction joints harus 1, diisi dengan resin-free needled glass mat No. Dok. JGJ00- ALL-PIP-SPE-002 Page 10 of 17 SPESIFIKASI ISOLASI

  • FRONT END ENGINEERING DESIGN (FEED) PENGEMBANGAN JARINGAN GAS BUMI UNTUK RUMAH TANGGA & KOMERSIAL DI KOTA JAMBI tahan temperatur -2000F. d. Isolasi pada contraction joint harus disusun dan dipasang lapis per lapis. Untuk menjaga kesinambungan dari system vapor retardant pada sambungan-sambungan harus dijaga benar pada waktu pengangkutan.

    5.6. Isolasi Panas (Hot Insulation) Service Temperature 910F Hingga 12000F a. Pipa panas diisolasi menggunakan material perlit gembung (Expanded Perlite) yang mengacu pada ASTM C610. Procedur pelaksanaan dan pemasangan mengacu pada rekomendasi manufacturer. b. Seluruh isolasi harus dipasang pengaman dengan 318 stainless steel band ukuran 3/8 x 0.015 dan seal. c. Untuk fitting yang difabrikasi dengan perlite gembung mengacu pada standard ASTM C 450. d. Sambungan flensa dibiarkan tidak diisolasi sampai pengetesan kebocoran dengan nitrogen (leak test nitrogen) selesai. 5.7. Isolasi Dingin (Cold Insulation) Service Temperature 1500F Hingga

    900F a. Isolasi pipa dingin menggunakan isolasi kaca selular (cellular glass insulation) mengacu pada ASTM C552 Grade 1. b. Permukaan isolasi yang bersentuhan dengan pipa diberi cat anti abrasive coating sebelum isolasi dipasang. c. Ukuran pipa diatas 12 O.D. seluruh isolasi harus dipasang pengaman dengan 318 stailess steel band ukuran 3/8 x 0.015 dan diberi seal. Untuk pipa ukuran 12 O.D. dipasang pengaman 1 polyester reinforcing tape pada bagian tengah. d. Untuk temperatur operasi - 400F kebawah , isolasi dipasang secara ganda atau multi layer. e. Penyambungan ujung-ujung isolasi dengan lapis tunggal (single layer insulation) memakai non-setting joint sealer. f. Pada isolasi double atau multi layer, hanya layer bagian luar yang ujung No. Dok. JGJ00- ALL-PIP-SPE-002 Page 11 of 17 SPESIFIKASI ISOLASI

  • FRONT END ENGINEERING DESIGN (FEED) PENGEMBANGAN JARINGAN GAS BUMI UNTUK RUMAH TANGGA & KOMERSIAL DI KOTA JAMBI sambungannya memakai perapat sambungan (joint sealer). Layer bagian dalam tidak memakai perapat sambungan. g. Pencegah uap (vapor stops) memakai reinforced mastic harus dipasang pada terminasi isolasi pada nosel, heads, penyokong, koneksi untuk instrument, un-insulated vents, dan katup.Isolasi pada peralatan harus disumbat dengan vapor barier mastic diperkuat dengan organic fiber cloth. Butt end dari isolasi dan cavity antara peralatan dan isolasi harus tertutup rapat. h. Pada isolasi peralatan harus memakai membran penahan uap (vapor barrier membrane) dengan tebal 50 mil. Overlap antara lembaran cover minimum selebar 2 untuk seluruh sambungan. i. Untuk isolasi head dipakai isolasi untuk peralatan , atau difabrikasi dengan mengacu ASTM C-450, Seluruh butt joints disumbat dengan non-setting joint sealer. j. Material isolasi dingin selain cellular glass tercantum pada data sheets.

    6. QUALITY CONTROL DAN INSPEKSI a. Kontraktor harus mempunyai quality control system dan panduan quality control (manual) untuk mencakup pekerjaan isolasi . Untuk monitoring pekerjaan harus selalu ada panduan quality control untuk Kontraktor atau Subkontraktor. b. Yang paling bertanggung jawab atas quality control dan inspeksi adalah Kontraktor atau Subkontraktornya untuk melakukan pengawasannya dengan benar bahwa seluruh material isolasi dan accessorisnya yang dipakai harus sesuai dengan spesifikasi- spesifikasinya, sambungan-sambungan harus rapat, sealing dan flashing harus rapih dan kedap air , penyelesaian akhir harus unifrom dan tanpa kerusakan.

    No. Dok. JGJ00- ALL-PIP-SPE-002 Page 12 of 17 SPESIFIKASI ISOLASI

  • FRONT END ENGINEERING DESIGN (FEED) PENGEMBANGAN JARINGAN GAS BUMI UNTUK RUMAH TANGGA & KOMERSIAL DI KOTA JAMBI

    TABEL 1

    SCHEDULE KETEBALAN ISOLASI UNTUK PIPING/PERALATAN

    HOT INSULATION +91 0F HINGGA 1200 0F Range Temperatur Operasi untuk Piping/Peralatan 91 0F 201 0F 401 0F 601 0F 801 0F 10000F hingga hingga hingga hingga hingga hingga 200 0F 400 0F 600 0F 800 0F 1000 0F 1200 0F Ukuran Pipa Ketebalan insulasi (inch) 1 1 1 2 3 3 1 1 1 2 3 3 1 1 1 1 2 3 3 1 1 1 1 2 3 4 2 1 1 1 2 3 4 3 1 1 2 2 3 4 4 1 1 2 3 4 5 6 1 1 2 3 4 5 8 1 1 2 3 4 6 10 1 1 2 3 5 6 12 1 1 2 3 5 6 14 1 1 2 4 5 6 16 1 1 2 4 5 7 18 1 1 2 4 5 7 20 1 1 3 4 5 7 24 1 1 3 4 5 7 Diatas 24 1 1 3 4 5 7

    No. Dok. JGJ00- ALL-PIP-SPE-002 Page 13 of 17 SPESIFIKASI ISOLASI

  • FRONT END ENGINEERING DESIGN (FEED) PENGEMBANGAN JARINGAN GAS BUMI UNTUK RUMAH TANGGA & KOMERSIAL DI KOTA JAMBI

    TABEL 2

    SCHEDULE KETEBALAN ISOLASI UNTUK PIPING/PERALATAN

    COLD INSULATION -150 0F HINGGA 90 0F Range Temperatur Operasi untuk Piping/Peralatan 910F 320F 150F -60F -210F -410F -590F -770F -950F -1130F -1310F ---------------------------------------------hingga------------------------------------------------- 330F 160F -5 0F -200F -40 0F -58 0F -760F -940F -1120F -1300F -1500F Ukuran Pipa Ketebalan insulasi (inch) 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 3 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 3 1 1 1 1 2 2 2 2 2 3 3 3 1 1 1 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 1 1 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 1 1 2 2 2 3 3 3 3 3 4 4 1 2 2 2 2 3 3 3 3 3 4 6 1 2 2 2 3 3 3 3 4 4 4 8 1 2 2 2 3 3 3 4 4 4 4 10 1 2 2 2 3 3 3 4 4 4 4 12 1 2 2 2 3 3 3 4 4 4 5 14 1 2 2 3 3 3 3 4 4 4 5 16 1 2 2 3 3 4 4 4 4 5 5 18 1 2 2 3 3 4 4 4 4 5 5 20 1 2 2 3 3 4 4 4 4 5 5 24 1 2 2 3 3 4 4 4 4 5 5 Above 24 1 2 2 3 3 4 4 5 5 5 6 No. Dok. JGJ00- ALL-PIP-SPE-002 Page 14 of 17 SPESIFIKASI ISOLASI

  • FRONT END ENGINEERING DESIGN (FEED) PENGEMBANGAN JARINGAN GAS BUMI UNTUK RUMAH TANGGA & KOMERSIAL DI KOTA JAMBI

    TABEL 3

    MATERIAL YANG DIGUNAKAN DAN NAMA PRODUCT 1.0 Expanded Perlite Insulation: Temperlite ,Knauf Fiber Glass Goodtemp,Howred Corp. Sproule WR 1200, Calsilite Corp. 2.0 Cellular Glass Insulation: Ultra-Cuf, Cell-U-Foam. Super K, Pittsburg Corning. 3.0 Metal Jacketing: RPR, RPR Products, Inc. PABCO, Spencer Insulation, Inc. 4.0 Cold Insulated Pipe Supports: Rilco Manufacturing Co. 5.0 Mineral Wool : High Temperature Insulation 1200. Owens Corning Fiberglass Corp. 6.0 Engineered Vessel Heads : Pamrod Products. Extol of Ohio, Inc.. 7.0 Mastics : Fosters, Foster Products Corporation Vimasco, Vimasco Corporation. No. Dok. JGJ00- ALL-PIP-SPE-002 Page 15 of 17 SPESIFIKASI ISOLASI

  • FRONT END ENGINEERING DESIGN (FEED) PENGEMBANGAN JARINGAN GAS BUMI UNTUK RUMAH TANGGA & KOMERSIAL DI KOTA JAMBI PC, Pittsburg Corning.

    8.0 Removable Blankets: Pabcote, PABCO. Fiberfrax Durablanket, Carborundum. Fiberglass Blanket, Owens Corning.

    9.0 Miscellaneous Sundries: Tape,Scotch Filament tape. Band, Stainless Steel 316. Sealants, Fosters 30-45 Sealants, Fosters 95-44 Caulking, Childers CP-76 Caulking, Dow Corning 736 Caulking, Heat Resistant, Red Color.

    No. Dok. JGJ00- ALL-PIP-SPE-002 Page 16 of 17 SPESIFIKASI ISOLASI

  • FRONT END ENGINEERING DESIGN (FEED) PENGEMBANGAN JARINGAN GAS BUMI UNTUK RUMAH TANGGA & KOMERSIAL DI KOTA JAMBI

    APPENDIX A

    Typical Detail Cold Isolasi

    T insulasi

    clip

    Vessel wall 4T

    insulasi

    T

    clip 4T Kondisi dari typical insulasi dingin untuk LPG Absorber, Deethanizer Coloumn. No. Dok. JGJ00- ALL-PIP-SPE-002 Page 17 of 17 SPESIFIKASI ISOLASI

    LEMBAR KONTROL REVISIDAFTAR ISI1. TUJUAN2. RUANG LINGKUP3. STANDAR DAN REFERENSI4. SPESIFIKASI UMUM5. MATERIAL DAN INSTALASI5.1. Persyaratan Untuk Pipa Dan Instrument5.2. Fitting, Flensa Dan Katup (Valves)5.3. Penyokong Pipa5.4. Isolasi Pada Sambungan Muai (Expansion Joint).5.5. Isolasi Pada Contraction Joint5.6. Isolasi Panas (Hot Insulation) Service Temperature 91P0PF Hingga 1200P0PF5.7. Isolasi Dingin (Cold Insulation) Service Temperature 150P0PF Hingga 90P0PF

    6. QUALITY CONTROL DAN INSPEKSI