ctiga) -z-1 10 - digilib-batan – informasi pustaka batandigilib.batan.go.id/e-prosiding/file...
TRANSCRIPT
PENGUKURAN RAPAT FLUKS NEUTRON TERAS PERTAMAREAKTOR SERBA GUNA G.A. SIWABESSY
Amir Hamzah. Zuhair dan Kun ·S.O
Pusat Reaktor Serba Guna G.A. Siwabessy
ABSTRAK
Pengukuran rapat fluks neutron diposisi irradiasi IP1CE-7) dan IP2 CD-6) teras pertama Reaktor Serba GunaG.A. Siwabessy dilakukan dengan metoda aktivasi kepingcoball. Rapat fl'uks neutron diukur pada 3 Ctiga) tingkatfraksi bakar teras reaktor Cyang ditandai dengan posisi bank292. 306 dan 322 mm) pada daya sekitar 2.5 MW. Monitor dayaJKT 04 dikalibrasi terhadap daya termal dan garis kalibrasidaya ini diekstrapolasikan ke daya nominal Cl0.7 MW).
Hasil pengukuran rapat fluks neutron pada dava 10.7 W~~ 14 14 -Z-1berharga antara 3.96 x 10 dan 5.25 x 10 cm.s. Selainkoreksi yang tel"dapat pada penguk uran aktivitas kepi ng dankoreksi ekstrapolasi daya. juga diperhitungkan koreksikontribusi pengukuran selama reaktor di start-up.
ABSTRACT
Measur.ements of neutron flux density in irradiationpositions IPl CE-7) and IP2 CD-7) of the first core of G.A.Siwabessy reactor has been done with cobalt foil activationmethode. Neutron flux density has been measured at 3(three) different burnup stages Cat bank positions 292. 306and 322 mm) at about 2.5 MW: The indication of JKT 04 wascal i brated agai nst thermal power and this calibration 1inewas extrapolated to nominal power Cl0.7 MW). The resulting1'1ux densi ty for nominal power is between 3.96 x 1014 and5.25 x 1014 cm-2.s-~ Beside the corect~on coming from foilactivity measurements and power extrapolation. thecontribution due to start-up time were taken into account.
I. PENDAHULUAN
Pengukuran rapat fluks neutron merupakan salah satu
bagian dari serangkaian pengukuran yang harus dilakukan pada
suatu reaktor terlebih lagi pada reaktor yang baru dibangun
seperti Reakt.or Serba Guna G.A. Siwabessy.
184
Seperti dike-
185
"lahui reak"lor yang "lerlet.ak di kawasan PUSPlTEK Serpong i"lu
merupakan reakt.or risel berdaya linggi C30 MW) dan ber"lipe
uj i ma "leI'ial CMTR). Sebagai mana I'eak t.or penel it...ian pada RSG
GAS neu"lron hasil fisi dimanfaatkan seoptimal mungkin unt...uk
penelit...ian dan produksi radio isot...op. RSG-GAS memungkin-
kan hal itu karena didisain unt...ukmenghasilkan berkas
neu"lron pad a posisi irradiasi pusal yang eukup besar yait...u14 -2 -1 (1)
sekit...ar4,2x10 em .s. Karena it...u,berapa besar rapat...
fluks neut...ronpada RSG-GAS merupakan suat...u pertanyaan yang
harus diberikan jawabannya berdasarkan pengukuran.
Untuk meneapai daya 30 MW, RSG-GAS dengan berbagai per
timbangan terutama dari segi fisika teras, didisain t...eras
teras pada operasi t...ransisiyang bert...ingkatmenurut... pert...am
bahan jumlah bahan bakar dan daya nominal tiap teras ter-
sebul. Teras transisi ini t...erdiridari 6 Cenam) t...erasyaitu
"leras pert...amadengan jumlah bahan bakar 12 buah daya nominal
10,7 MW, teras kedua dengan 16 buah bahan bakar daya nominal
13,3 MW dan seterusnya hingga teras kerja atau teras setim
bang dengan 40 buah bahan bakar daya nominal sebesar 30 Mw.
Meskipun demikian, dari segi t...ingkat rapat...fluks neutron
pada tiap-tiap teras t...ersebuldidisain sama besarnya. (1)
Pada makalah disajikan hasil pengukuran rapat fluks
neu"lron pada "leras per lama RSG-GAS. Pengukuran tersebut di-
lakukan pada posisi irradiasi IPl dan IP2 atau E-7 dan D-6
didalam t...erasClihat. gambaI' 1) yang memberikan hasil ant...ara14 14 -2 -1
3, 96 x 10 dan 5, 25 x 10 em. s
II. TEORI
Rapat fluks neutron dihitung melalui pengukuran akt...i
vit...asgamma dari suatu euplikan yang t...elahdiiradiasi diukur
dengan det...ekt...orGe dan spekt.romet.er gamma. Spektrum gamma
dievaluasi dan dianalisis dengan bant...uan komput...er melalui
suat...u paket...program. Hasilnya adalah akt.ivi t...asspesifik
keping pada akhir irradiasi yang pada gilirannya dihit...ung
rapat...fluks neutron.
186
LIGHT -\VA TER -REFLECTOR
10 9 8 7 6 5 3 2
8E 1
BE '2
BE 3
BE (.
8E 5
BE 6
BE 7
8E 8000BE 98E 10BE 11- FE , I FE '2
-®
.---,BE 12
BE 13CE , CE '2BEll.(~S 1/- -_/~-
®IFE41FES r9BE15CE 3FE 3 FE 6BE16-
0"FE 7FEeFE 9I®FE 10
CE 1.8E 17 c9®
I-f9OE 18
CE SFE1'IFE1'2
CE 68E lr)8E 20- -e
BOl8E 22BE [email protected] 27<~
BERYLLIUM
BOS8E 29BUO8E31BE 32BE 33eC3£.80S8£36BE 37
BLOCK REFLECTOR K
J
H
G
F
E
o
C
B
A
IP1. IP2. Rll-RI3. = Dummy-Elements
~ Stopper-Element without Stopper
~ Stopper-Element with start-up SourceFE = Fuel ElementCE = Control-ElementBE = Beryllium-Reflector ElementRS = Rabbit system
Gambar 1.Konfigurasi teras pertama RSG G.A. Siwabessy
187
Rumus dasar yang di gunak an unt.uk penguk ur an ak t.ivi t.as
adal ah sebagai ber ikut.. Kepi ng yang di gunak an adal ah alloy
Co Al dengan per sent.ase Co sek it.ar 0.5 %. Apabi 1a j uml ahat-om Co-59 sebesar No dengan t.ampang 1int.ang akt.ivi las a.maka l~ju pembent.ukan isolop radioakt.if Co-50 (dN ) selamaiselang wakt.u irradiasi dl adalah
dN idt.-
= N a ¢ - A. No i(1)
dimana suku ·pert.ama ruas kanan persama.an (1) menyalakan
jumlah reaksi serapan neutron dan suku ke duanya menyalakan
neulr on dan A.
Dengan menginlegrasi-
¢ 1'1uksDi si ni
selelah wakluN 1
reaksi peluruhan isolop N .iadalah konst.ant.a peluruhan isot.op N .
~ ikan persamaan (1). diperoleh jumlah isotop
irradiasi t. sebesari
N Ct. )i i=
N a ¢o (2)
Akt.ivit.as keping set.elah waklu iradiasi t. sebesari
AC t. ) = A. N (t. )i i i
(3)
Secara praktis t.idak mungkin dilakukan pencacahan sesaal
selelah ak hi r irradiasi. maka diperlukan waklu unluk pe-
nanganan dan persiapan pencacahan
kian akt.ivit.as yang t.erukur sebesar
sel ama t. .2
Dengan demi-
(4)
Dari akt.ivit.as keping yang t.erukur ini. fluks neut.ron dapal
dihit.ung berdasarkan persamaan (4). yait.u
188
M A
¢> =
0
p.L.aCl
-X t (5)
- e 1)
dengan A o
AC t .t )_ 1 2
£)\.te 2 dan efisiensi alat £ • j umlah
atom Co-59 N = ML dimana M adalah berat atom Co-59 dan Lo p.adalah bilangan Avogadro dan p adalah kandungan mass a Cobalt
di dalam alloy.
III. TATA KERJA DAN PERCOBAAN
A. Peralatan
Reaktor yang siap beroperasi
- Detektor Ge dan Dewar
- Sistem spektrometer gamma
- Komputer pribadi dan printer
- Paket program komputer pada hard-disk
- Detektor NaICT1) 3" x 3"
sel panas CHot cell)
B. Persiapan Irradiasi
Keping dan kawat Co dengan spesifikasi pada tabel Cl)
dipasang pada batang Ai yang didalamnya terdapat kawat
Co, dengan ketinggian sekitar 202 mm dari ujung bawah
Cposisi aksial yang diperkirakan untuk fluks maksimum)
Keping dan kawat tersebut dimasukkan ke dalam kelong
song Al Cmirip elemen dummy) demikian sehingga posisi
keping pada garis diagonal kelongsong dan kawat Co ber
ada pada titik sudutnya
Hal diatas dilakukan pada dua buah elemen irradiasi
- Kedua elemen irradiasi tersebut dimasukkan ke dalam
teras reaktor Creaktor dalam keadaan mati) pada posisi
£-7 dan D-6 sedemikian sehingga posisi keping berada
pada satu garis diagonal teras dari A-3 ke H-l0.
Tabel 1
189
Data keping dan kawat yang diirradiasi
_TenisKawatKeping
Kandungan
99.9133 Yo Co0.491Yo co99 •4108 Yo Al0.0982 lain-lain
Diameter
0.381mm 12.7 mm
Panjang'"640 mm
Tebal0.127 mm
C. Langkah selama Irradiasi
- Reaktor dihidupkan menuju daya 2.5 MW dengan peri ode
secepat mungkin
- Reaktor distabilkan pada daya tersebut selama 10 jam
Setelah 10 jam irradiasi. reaktor dimatikan dengan
jalan pancung Cdi scram)
- Pada langkah-langkah diatas. dicatat temperatur pend i
ngin primer yang masuk dan keluar teras. posisi bank
dan reg. rod semen tara indikat.or _TKT04 dipantau dengan
reakt.ivitymeter
- Setelah 12 jam. lemen irradiasi dikeluarkan dari dalam
teras reaktor.
D. Pencacahan Keping
- Pencacahan dilakukan dengan MCA yang telah dikalibrasi
sebelumnya dan kemudian diana lis is dan dihitung besar
aktivitasnya dengan bantuan paket program SPECTRAN pada
komputer
- Dari hasil pengukuran aktivitas keping tersebut kemudi
an dapat dihilung besarnya rapal rluks neutron lermal
dengan disertai beberapa koreksi.
E. Scanning Gamma Kawal Co
Tabung Al yang berisi kawat Co dipasang pada alal Scan
ning gamma didalam sel panas CHol Cell)
190
Ala~ scanning gamma diprogram dan disambungkan MCA me
lalui suatu antar muka (interface) khusus
Kawat Co ~iscanning melalui kolimator yang disusun di
dalam sel panas
Hasil scanning sepanjang kawat Co berupa distribusi
laju cacah sepanjang kawat Co yang
teras secara aksial.
IV. HA.-qL OAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengukuran
berarti sepanjang
Hasil pengukuran aktivitas spesifik per gram keping
beserta kesalahannya dimuat didalam tabel (2). Sedangkan
hasil akhir rapat fluks neutron dimuat dalam tabel (3) dan
distribusi aksial fluks neutron pada posisi E-7 ditunjukkan
pada gambar (2) dan gambar (3) untuk posisi 0-6. Hasil
scanning kawat Co no. 11 menunjukkan ketidak beresan pada
hasil scanning. hal itu diperkirakan adanya kerusakan pada
kawat tersebut sehingga pada gambar (3) dapat dimuat gambar
hasil scanning kawat no 11 yang dilakukan pada tanggal
20-8-88.
B. Pembahasan
Rumusan dalam perhitungan rapat fluks neutron yang
diberikan oleh persamaan (5) untuk inti radioaktif yang
berumur panjang seperti Co-60 (sekitar 5.27 th). dapa~
disederhanakan menjadi
1> =M A o
()'. L. >\. -:- t. p(6)
dengan
A = aktivitas spesifik per gram pada akhir irradiasi.oM = berat atom Co-50
()' = tampang lintang aktivitas Co-59
L = bilangan avogadro
191
Tabel 2 . Hasil pengukuran akLiviLas keping
ir.Pos.dino.b~wakLu/kanalno.wakLuakLi.spesi-KeLeli-
no.LerasLangscanningkepingcacahfikC bq/g)Lian CX)
86
71,392.62xl0
E72360 s 871800s2 •82x1 071.39
882.45x1071,39
1 1812.44x1071.39
D61200 s1821800s2.73x1071,39
1832.39x1 071,39
83
71,401 •51xl0
E714:397 s841800s1.76x1071,40
85
71.401 •56xl 0
2 891.41x1071.40
D611170 s901800s1.75x1071.40
1....•....•1.47x1071,40I I~
331 )1.77x1071.67
E74170 s 341800s2.82x1071.39
352.67x1071.39
3 312)--
D65370 S1402 )1800s
--322}
--131
2.77x1071,39E7
13350 s1321800s3.06x1 071,39133
2.48x1071.394 187
2.47xl071,40D6
12170 s1881800s3.02x1 071.38189
71.392.38xl0
Keterangan 1. Keping dibungkus Cd2. Keping rusak
Tabel 3 Hasil rapaL fluks neuLron
Iradi asiyang ke1234
Daya CMW)
2.3172.2632.5322.532
FakLor
eksLrapo-lasi
ke 10.7 MW4.624.734.234.23
KeLeliLianekstrapolasi
0.350.360.320.32
.AXIAL FLUX DISTRIBUTIONAt posisition E7
Flux density [1E14]
.L_. Moas. 09.8.885.1
4.1
3.1
2.1
1. 1
2..__ Meas. 20.8.88
0.1o
..•..---.---'-100 150 200
-r----t-------t-250 300 3:50 400
Axial Position [mlm]
I460 :500 550
: ..
I
600 650
Gambar 2. DisLribusi fluks aksial posisi E7
i·
p('~~hijtjlf1iof foHs:" "-
.....•----~-.----~....-.--....~--.-~-_....-~-----~...-----~----..~----~.---~--.-L.......--.....- :...--
5.1
4.1
~J. 1
11. 1
AXIAL FLIJ)( EHS'''R'IBU-rI40INAt pos!:si tion DiS
Flux density [1E14]r------~-----_._., - __ ~ _:_--.-----,~-.------ _i . : " ... : : ; :
J " " .- [:==-~-~~~~~-09'8~88---I j.-./~~=-::::=:=t~:>~ .:::;. 13~::':':'J : •••... ~::.;.; .••• ~. ''' .• , ••••••• :
I ..•.,. "I' "',.,~.. >,~.,:.... "'~ .. 'j .,.1/:
J /{;;/}:>I 1 ..:.....~
I 2 'I-1....I
I-1. ..IIi
IiIi...
C~.1 -~---r-----+-----+-----+-----t------+-----I-------t-------+-------1----+-----r-o 50 -100 1:50 200 250 3010 3;f;0 400 460 500 550 600 650
Axial Po,sition [mm]
Gabmar 3. Distribusi fluks aksial posisi D6
194
A = konstanta peluruhan isotop Co-50
P = kandungan Co di dalam alloy Co-Al
t = waktu irradiasi
Karena waktu paro Co-50 relatif panjang maka peluruhan
salama irradiasi dan pengukuran aktivitas dapat diabaikan.
Sedangkan peluruhan antara akhir irradiasi dan awal
peneaeahan dihitung 01eh perangkat 1unak Canber ra (pr ogram
SPECTRAN-P) . Ketel itian penguk uran dihitung dengan metoda
akar dari penju~ahan kuadrat kelelitian-kelelitian relatif
tiap parameter. Berikut ini dimuat data-dala (parameter)
beserla keleliliannya masing-masing.
M = 58,93 gram/mol [3)
L=6,022 X 1023 l/mol [3)
3 ,150 x 10-2 3
2+/-5,0 X[3)C/ = em-3
5,0 X[2)P =4,910 x 10 +/-
m
=pada tabel2 +/-2,6 X
A
-~1/jam
= 1 ,500 x 10
Kelelitian aktivilas spesifik yang lerlera pada tabel
(2) dihilung oleh pakel program SPECTRAN-F yang dibuat oleh
Canberra Co. Perhilungan ketelitian tersebut dijelaskan pada
dokumentasi Canberra:4J Koreksi faklor serapan diri unluk
keping Co murni dengan kelebalan 0,1 mm sebesar O,912~~J
Karena pada keping yang digunakan kandungan Co hanya 0,491
X, maka faklor serapan diri lersebul dapal diabaikan. Korek
si waklu slral-up dapal dilenlukan dengan anggapan bahwa
perioda slarl-up dibual konslan,
berikul
ls
dan dilurunkan sebagai
¢ T = ¢ /ao J exp Cl/D dlo
(7)
dengan
¢ = fluks pada akhir slarl-upoT = koreksi waklu
a = faklor reduksi unluk fluks pada lilik awal inler-
195
val waktu yang diperhitungkan
ts = waktu antara titik awal dan titik akhir start-up
T = perioda start-up reaktor
Perioda start-up reaktor dapat diperkirakan dari monitor
daya pada rekorder, dan
exp C ts/T) = a T = ts/ln a
dengan mengintegrasikan persamaan (7) dan dengan penyederha
naan diperoleh koreksi waktu
T ~ T
Dari hasil pemantauan daya pada rekorder, T = 2,17
menit untuk tiap-tiap irradiasi, maka koreksi waktu ini
harus ditambahkan ke dalam waktu irradiasi. Sedangkan kete
litian waktu irradiasi diambil' 1 menit yang merupakan
resolusi dari jam yang terdapat pada ruang kendali utama
RSG-GAS.
Pada irradiasi yang ketiga,
bungk us dengan Cadmi urn. Harga
sebesar
dipasang kepi ng yang
ratio Cd dan faktor
di Cd
= 15,16
= 0,936RcdFcd
Pengukuran ini dilakukan pada daya sekitar 2,5 MW.
Untuk mengetahui besar rapat fluks neutron pada daya nominal
Cl0,7 Mw) dilakukan ekstrapolasi dengan kalibrasi daya
termal yaitu
Daya termal
_T KT 04C A)
4,7 6,72 8,62 10,29
-69,4xl0
dengan deviasi standar s = 0,16 MW yang memberikan kesalah
an sebesar 6 % untuk 'daya 2,5 MW dan kesalahan daya 10,7 MW
d' k' k 4 - 0 [6Jl. per l.ra an ,t5:Yo.
196
Oaya yang 'lerbaca pada moni'lor daya JKT 04 pada liap
irradiasi adalah pada label (3).
Oari serangkaian koreksi-koreksi yang dapal diperhi
lungkan maka dapal diperoleh hasil seperli yang lerlera pada
label (3) dan dari hasil scanning gamma kawal Co yang dinor
malisasikan lerhadap harga fluks neulron lermal hasil peng
ukuran keping diperoleh dislribusi aksial pada posisi IPl
CE-7) dan IP2 CO-5) yang diperlihalkan pada gambar (2) dan
gambar (3).
V. KESI MPULAN
Hasil pengukuran rapal fluks neulron leras perlama
RSG-GAS~pada posisi IPl CE-7) dan IP2 CO-5) sebesar anlara14 14 -2-1
3.95 x 10 dan 5.25 x 10 cm.s sedangkan menurul perhi-
t.ungan
besar
harga rapal 1'1uks14 -1-24.2 x 10 cm, s •
neulron
dengan
pada posi si lersebul se
demikian pengukuran ini
'lelah membuklikan hasil perhilungan lersebul,
ACUAN
1. BATAN REACTOR SUPPLY CONTRACT belween Republic of Indone
sia aclingby and through Badan Tenaga Atom Nasional and
Interatom Inlernationale Alomreaklorbau GMBH
2. Documentali on of Reaclor Exper imenl Co. sesuai dengan
Cal. no. 380
3. Chart of Nuclides. Karlsruhe 1974
4. Documenlation of Camberra Co. on SPECTRAN-F
5. Neutron flux measuremenls. IAEA reporl St I/Doc/10/107.
Wien 1970
5. Interatom Evaluation Reporl no. 50. 155. 38. dated 28
Seplember 1988. "N-Flux Measurements".
197
TANYA JAWAB
1. RPH Ism:un toyo
Apakah peng~~uran dengan dibungkus Cd hanya satu kaii
saja ?
Kom.ent0.1"
Kaiau hasiinya akan digunakan sebagai pengukuran neutron
termaL, maka setiap posisi untuk tiap pengukuran harus
diRer ja.~an peneukuran tanpa dan dengan pembunghus Cd .
..}awaban
Yo., tapi pada posisi yang sama
dwT'JT'LYyang deha t dengan e ierF'ven
dan
bahar
ietaknya dipinggir
yang terdekat yang
diper.~irakan .~ontr ibus i neutron epiterm.ai dar~ ~,"eut ror~.
ce~~t Lebih besar dari pada ditengah dummy.
Terima kosih atas kom.entarnya.
2. Jupiter Sitorus
DaLam perala tan disebutkan m.emakai
dengan. dete.~tor ini
detehtor No.1 juga.
di la.~uhan? Dan
bagaimana hasi lnya Cseja1.1h.mana hesaiahannya_) ?Jawaban
Detektor No.1 dipakai untuk m.elakukan scanning gamma kawat
cobal t dan ha....sil ya.ng diperoleh hanya berupa distribusi
fiul'<.srelatip (profile~) secara aksiai sepanja.ne teras.
3. Abubakar R
a. Hengapa dilakukan pengukuran pada 2,5 HW ?b. A~~ benar yang diukur hanya neutron termai, mahon pen-
J'elasar~nya ~
Jau'O.ban
a. Bila daya reaktor sendiri tinggi maka peracunan Xe
semakin besar yang akan m.empengaruhi pengukuran fluks
CXe rnenyerap neutron':> dan bi la daya terLaLu renda.~
akan m.enimbuikan ketidak-pastian ekstrapoiosi ke daya
198
nominal. ap.an semap.in besar
b. Ya, karena detektor yane dieunakan adal.ah yane sensi
tif terhadap neutron termal. dan dieunaP.an pembunekus
Cadmium untuk memperhitunekan kontribusi neutron epi-
termal. dan neutron cepat yane sebesar 7 %.
4. 5yarip
a. Heneapa dieunakan foil. cobal.t ? Fl.uks apa yane terukur
CApakah tidak l.ebihbaik jika dieunakan In atau Au) ?dis tr ibus inya menunju.~.~an..hartfa ma,~s
.Jawaban
a. Foil. cobal.t saneat baik untuk mengukur fl.uks neutron
yan8 berorde tineei C1014) disQN~ine itu waktu paruh-
ri'yarel.atif panjane untuk meredu.~i ket idak-past ian
peneukuran. Sedanekan In dan Au berumur pendek akan
saneat cocok untuk meneukur fl.uks berorde rendah
C 1012) dan di l.akukan pada fasi l.itas sis tem."Rabbi t".
b. Harea maks. distribusi fl.uks semakin bereeser keatas
untuk peneukuran berikutnya Cyane bel.akanean) karena
fraksi ba.~ar teras semakin besar sehineea posisi
batane kendal.i semakin tineei.
5. Edi Trijono
Peneukuran fl.uks neutron juea dil.akukan denean. detektor
kawat bahan cobal.t, peneukuran aktivitas dil.akukan denean
metoda scannine baeian demi baeian. Baeaimana cara mere
duksi cacah backeround dari aktivitas baeian yane tak ter
scannine
.Jawaban
Scannine eamma kawat cobal.t dimaksudkan unt~~ memperol.eh
distribusi fl.uks rel.atif sepanjane teras Caksial.) berupa
count rate dan harea absol.ut fl.uks neutron diperol.eh dari
timbal. didal.am sel. panas Chot
peneukuran kepine cobal.t.
eround dieunakan kol.imator
cel.l.)
Untuk mereduksi cacal'/..back-