abdullah , h. m. hitrosuhardjo*, - digilib-batandigilib.batan.go.id/e-prosiding/file...

14
PERANAN KOMPOSISI PAKET PEMUPUKAN N DALAM USAHA PEN ING- KATAN EFISIENSI PEHUPUKAN PAIH SAWAH N. * Abdullah , H. M. HitrosuhardJo*, * dan R.uchyana ABSTRAK PKRANANKOHPOSISI PAKIi:TPKHUPUKANN DAI.AHIISAIIAPENINGII.ATANKrtSU:NSI PIMUPUKAN PADI SAWAll. Suatu penelitian te18h di lakukRn IIntuk menguji keunggul"n 10 paket pe- mupukan pada tannman padi sawAh di Kebun Percobaan Pusnkanegnra, Subang, Jawa Barnt, tahun 1989. Hasi1 pene1itian menYRtl\kan bahwa paket. supra 1"'111<1 yang menHgllnakan jarak tanam 30 cm x 15 cm dapat menghasilkan gabah dan serapnn N yan,! t.ertinggi dan menco]ok. Sedangkan paket yang menggunnkan IIrea briket dapat menl'(hastlkan kepfisien- an serapan N pupllk yang pa ling tj nggl dan mencolok. Paket suprR i nBUR ynng mengguna- kan jllrak tanam 25 cm x 25 em dan paket pemupulmn yang menggunakan tllknran 90 kg NIhil, peranannya dapat disamai oleh paket yang menggunakan takaran 60 kg Nlha dalam bentuk urea briket, ZA briket, don komhinasi ZAIurea dengall tAkRrall ZA Iebih tinggi yang diberikan saat tanam dan urpa diberikall 6 minggu setelah tanam. ARSTRACT ROI." OP TH,. COI'IPOSSITION or N PERTILIZATION PACKACES ON Till! P:FrORTS IN INCRKAS- IHG EFFISIKNCY OP LOWI.AHJ)RICK FERTILIZATION. An experimf'nt hfiS h"'NI carried out to test the superiority of 10 ferli lization packag",g on lowland rice at. PusakauegarB Field Experimental Station, Subang, West .Tawa, in 19R9. IIpfmlt of t.hift exper-iment showed that supra iusus package using plant distance of 30 com x 15 CIII was able t.o produce grain yield and N uptake in the extremely highest amount.. While th", package using briquet.es urea was able to produce the highest amount of fertizf>r N use efficiency. Role of the supra insus package using plaut dlgtanel' of 25 cm x 25 cm and the package using prill urea in the amount. of 90 kg Nlha, were equvalent to all packages using 60 kg N/ha in the form of briqeut.tes urea, briqu",tteft ZA and ZA urea combination mainly using ZA in the higher portion t.hat. was appl jed at. t.ransplanting time and urea at 6 wf'eks RCter tran!Jplanting. PF.NDAIIULUAN Unsllr hara N dibutllhkan oleh tanaman dalam ,jumlah yang besar, tetapi ketersediaannya di dalam tanah umumnya kurang memadai, apalagi unsur hara ini mudah terlepas dari zone perakaran Lanaman * Pusal Apliknai Isotop don lIadiasi, RATAN 143

Upload: doanquynh

Post on 14-Aug-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Abdullah , H. M. HitrosuhardJo*, - Digilib-BATANdigilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian_Peternakan/Apl_Isotop_1990... · tanam, dan 40 kg N/ha dalam bentllk urea

PERANAN KOMPOSISI PAKET PEMUPUKAN N DALAM USAHA PEN ING­KATAN EFISIENSI PEHUPUKAN PAIH SAWAH

N.*

Abdullah , H. M. HitrosuhardJo*,*

dan R.uchyana

ABSTRAK

PKRANANKOHPOSISI PAKIi:TPKHUPUKANN DAI.AHIISAIIA PENINGII.ATANKrtSU:NSI PIMUPUKAN

PADI SAWAll. Suatu penelitian te18h di lakukRn IIntuk menguji keunggul"n 10 paket pe­

mupukan pada tannman padi sawAh di Kebun Percobaan Pusnkanegnra, Subang, Jawa Barnt,

tahun 1989. Hasi1 pene1itian menYRtl\kan bahwa paket. supra 1"'111<1 yang menHgllnakan

jarak tanam 30 cm x 15 cm dapat menghasilkan gabah dan serapnn N yan,! t.ertinggi danmenco]ok. Sedangkan paket yang menggunnkan IIrea briket dapat menl'(hastlkan kepfisien­

an serapan N pupllk yang pa ling tj nggl dan mencolok. Paket suprR i nBUR ynng mengguna­

kan jllrak tanam 25 cm x 25 em dan paket pemupulmn yang menggunakan tllknran 90 kg

NIhil, peranannya dapat disamai oleh paket yang menggunakan takaran 60 kg Nlha dalam

bentuk urea briket, ZA briket, don komhinasi ZAIurea dengall tAkRrall ZA Iebih tinggi

yang diberikan saat tanam dan urpa diberikall 6 minggu setelah tanam.

ARSTRACT

ROI." OP TH,. COI'IPOSSITION or N PERTILIZATION PACKACESON Till! P:FrORTS IN INCRKAS­

IHG EFFISIKNCY OP LOWI.AHJ)RICK FERTILIZATION. An experimf'nt hfiS h"'NI carried out

to test the superiority of 10 ferli lization packag",g on lowland rice at. PusakauegarB

Field Experimental Station, Subang, West .Tawa, in 19R9. IIpfmlt of t.hift exper-iment

showed that supra iusus package using plant distance of 30 com x 15 CIII was able t.o

produce grain yield and N uptake in the extremely highest amount.. While th", packageusing briquet.es urea was able to produce the highest amount of fertizf>r N use

efficiency. Role of the supra insus package using plaut dlgtanel' of 25 cm x 25 cm

and the package using prill urea in the amount. of 90 kg Nlha, were equvalent to

all packages using 60 kg N/ha in the form of briqeut.tes urea, briqu",tteft ZA and ZA

urea combination mainly using ZA in the higher portion t.hat. was appl jed at.

t.ransplanting time and urea at 6 wf'eks RCter tran!Jplanting.

PF.NDAIIULUAN

Unsllr hara N dibutllhkan oleh tanaman dalam ,jumlah yang besar,

tetapi ketersediaannya di dalam tanah umumnya kurang memadai,

apalagi unsur hara ini mudah terlepas dari zone perakaran Lanaman

* Pusal Apliknai Isotop don lIadiasi, RATAN

143

Page 2: Abdullah , H. M. HitrosuhardJo*, - Digilib-BATANdigilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian_Peternakan/Apl_Isotop_1990... · tanam, dan 40 kg N/ha dalam bentllk urea

karena terbilas oleh air pengairan dan terlepas ke udara sebagai

gas. Oleh karena i tu pemupukan N perl u d i lakukan dengan carll. yang

dianggap baik dan dapat menghasilkan produksi tinggi serta keefisi­enan serapan pupuk yang tinggi pula.

Pemupukan N dalam budidaya padi sawah perhl dilakukan sebaik

mungkin dengan memperhatikan bentuk pupuk dan carll. pemupukannya,

waktu pemupukan, takaran pupuk, serta komposisi dari pup1lk yangdiberikan dengan memperhatikan konsep pemupukan berimbang (1). Me­nurut O'BRIEN, dkk., pemakaian 87 kg N/ha dalam bentuk urea diper­sawahan Subang, Jawa Barat telah mampu menghasilkan produksi optimal

(2). Sedangkan hasil penelitian ABDULLAH,dkk., pemakaian 60 kg N/hadalam bentuk urea briket di persawahan Pusakallegara, Suhang, .Jawa

Barat telah mampu menghasUkan produksi padi yang besfirnya sama

dengan pemakaian 90 kg N/ha dalam bentuk urea pri 1 (3). Pemakai antakaran pupuk N secara terbagi dan terpisah pemberiannya sesuai

dengan fase-fase pertumhuhan tanaman ternyata mampll meningkatkanproduksi dan keefisienan serapan (4). Pemakaian pupuk N yang me­ngandung unsur S seperti ZA juga mampu mengasilkan kenaikan produksi(5.6.7).

Berdasarkan atas hal-ha1 tersebut di atas perlu disusun paket­

paket pemupukan yang diharapkan ungg1l1 dan perlll dikaji dalamaplikasi di lapangan.

BAHAN DAN METODE

Suatu penelitian untuk mempelajari peranan komposisi pemupukanN dalam usaha peningkatan efisiensi pemupukan padi sawah t.elah di­

lakukan di Kebun Percobaan Pusakanegara, Subang, Jawa Barat padatahun 1989. Ada 10 paket pemupukan diujikan dalam penelitian ini,masing-masing adalah sebagai berikut.: 1). 90 kg Nfha dalam bentuk

urea pril, diberikan saat tanam, 3, dan 6 minggu sel.elah tanam,masing-masing 30 kg N/ha; 2).60 kg N/ha dalam bentuk urea briket,diberikan saat tanam; 3). 60 kg N/ha dalam bent.uk ZA briket, diberi­kan saat tanam; 4). 60 kg N/ha terdiri dari 15 kg N/ha dalam bentukZA kristal (ZA biasa) diberikan saat tanam, dan 45 kg N/ha dalambentuk urea pril diberikan 3 minggu setelah tanam; 5). 60 kg N/haterdiri dari 20 kg N/ha dalam hentuk ZA kristal diherikan saat

144

Page 3: Abdullah , H. M. HitrosuhardJo*, - Digilib-BATANdigilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian_Peternakan/Apl_Isotop_1990... · tanam, dan 40 kg N/ha dalam bentllk urea

tanam, dan 40 kg N/ha dalam bentllk urea pri 1 diberikan 3 minggu

setelah tanam; 6). 60 kg N/ha terdiri dari 30 kg N/ha dalam bentuk

ZA kristal diberikan saat tanam, dan 30 kg N/ha dalam bentuk urea

pril diberikan 3 minggu setelah tanam; 7). 60 kg'N/ha terdiri dari

40 kg N/ha dalam bentuk ZA kristal diberikan saat Lanam, dan 20 kg

N/ha dalam bentuk urea pril diberikan 6 minggu setelah tanam; 8). 60

kg N/ha terdiri dari 45 kg N/ha dalam bentuk ZA kristal diberikan

saat tanam, dan 15 kg N/ha dalam bentuk urea pril diberikan 6 minggu

setelah tanam; 9). Paket Supra Insus I, jarak tanam 30 ern x 15 em;

dan 10). Paket Supra Insus II, jarak tanam 25 em x 25 em. Dalam

paket Supra Insus diberikan pupuk N berupa 75 kg ZA kristal/ha pada

saat tanam, 100 kg urea pril/ha pada 3 minggu setelah Lanam, dan 100

kg urea pril/ha pada 6 minggu setelah tanam. lJnLuk mengetahui ke­

efisienan serapan N pupuk digllnakan pupuk N bertanda 15N yang di­

lakukan pada sub plot berukuran 1 m x 1 m. Pupuk P dan K diberikan

dalam bentuk TSP dan KCI, masing-masing menggunakan takaran pemupuk­

an 60 kg P20S/ha dan 45 kg K20/ha, sesuai dengan takaran P dan Kpraktis setempat. Varietas padi Cisadane digunakan sebagai tanaman

pereobaan, yang ditanam 2-3 bibit per rmnplln, pada umur 21 hari

setelah sebar. Parameter yang diamati ialah pertllmbllhan tanaman,

prodllksi, dan serapan unsur hara N serta keefisicnan serapan N

pupuk.

HASIL DAN PEMBAHASAN

PertUlabuhan TanaJIJ8n. Hasil pengamatan pertumbuhan tinggi dan

jumlah anakan produktif, disaj ikan dalam Tabel 1. Pada Tabel

tersebut dapat dilihat adanya pertllmbuhan tanaman yang seragam baik

pertumbuhan tinggi mallpun jumlah anakan prodllktif. Hal ini

menyatakan bahwa 10 paket pemupukan yang diujikan mampu rnenghnsilkan

pertllmbuhan tanaman yang sarna baiknya.

Produksi. Data produksi disajikan dalam bentuk hasil gabah dan

bobot kering tanaman, tertera pada Tabel 2. Dari Tabe 1 tersebut

dapat dikemukakan bahwa baik pada hasi I gabah maupun pada bobot

kering tanaman padi ditemukan adanya perbedaan nyata sehagai akibat

dari perlakuan paket-paket pemllpukan. Hasil gahah yang diperoleh

145

Page 4: Abdullah , H. M. HitrosuhardJo*, - Digilib-BATANdigilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian_Peternakan/Apl_Isotop_1990... · tanam, dan 40 kg N/ha dalam bentllk urea

dengan menggunakan paket 9 ternyata paling tinggi dan mencolok. Hal

serupa juga terlihat pada bobot kering t.anaman. Urlltan tingkatan

hasil gabah berikutnya diperoleh dengan menggunakan paket 8, di­ikuti bertllrut-tur~t oleh paket la, 7, 6, 5, 3, 2, I, dan hasilterendah pada perlakuan paket 4. Sedangkan pada bobot kedng tanam­

an, urutan kedua sete lah paket 9 ialah paket 10, d i ikll ti berturut­turut oleh paket 3, 8, 1, 2, 6, 5, 7, dan yang paling keeil dihasil­kan oleh paket 4. Berdasar beda nyata pada taraf kepercayaan 95%urutan keunggulan masing-masing paket pemupukan pada tingkatan hasil

gabah dad tinggi ke rendah ialah sebagi berikut: 1). paket 9j 2).paket 8, la, 7; dan 3). paket 4 yang terendah. Keunggulan paket 6,5, 3, 2, dan 1, terletak antara kelompok 2) dan kelampok 3). Sedang­kan urutan keunggulan paket-paket pemupukan diU hat dad babot ke­ring tanaman yang dihasilkan, dari tinggi ke rendah sebagai berikut:

1). paket 9; 2). paket 10,3,8,1; 3). 6, 5, 7; dan 4). paket 4yang terendah. Keunggulan paket 2 terletak antara kelompok 2) dan

.kelompok 3). Dari urutan keunggulan paket pemllpukan tersebut di atasdapat dikemukakan bahwa paket 9 paling meneolok keunggu lannya padahas i 1 gabah dan bobot kering tanaman, dan paket 4 yang paling meneo­10k ketidak unggulannya. Paket 9 ialah paket supra insus yang meng­gunakan jarak tanam 30 em x 15 em, clan takaran pemllpukan N seluruh­nya 105,75 kg N/ha, ditambah lagi dengan pemakaian sarana yang di­

anggap dapat memaeu peningkatan produksi, seperti sitosim. Sedangkanpaket 4 dan paket-paket lainnya menggunakan jarak tanam 25 em x 25

em, takaran pemupukan N yang lebih rendah, 60 kg N/ha untuk paket 2sampai dengan 8 dan 90 kg N/ha untuk paket 1, dan tanpa menggunakansitosim. Oleh karena itu keunggulan pakel 9 diduga disebabkan olehJumlah populasi tanaman yang lebih banyak, lakaran pemu~lkan N yang

Iebih besar, dan oleh tambahan sarana lain. Adanya bobot keringtanaman yang juga paling tinggi memperkuat dugaan tersebut. Sedang­

kan kekurang unggulan paket 4 diduga disebabkan 01eh kurangnya ta­karan N yang diberikan pada saat tanam dalam bentuk ZA yang diharap­kan dapat memaeu pertumbuhan akar tanaman padi. Perlu dikemukakanbalma dalam paket 4 pupuk ZA kristal diberikan dengan takaran 15 kg

N/ba pada saat tanam dan 45 kg N/ha dalam bentuk urea pri 1 pada 3minggu setelah tanam. Dugaan ini diperkuat oleh adanya peningkatanproduksi gabah clan babot kering tanaman pada pemberian takaran ZA

146

Page 5: Abdullah , H. M. HitrosuhardJo*, - Digilib-BATANdigilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian_Peternakan/Apl_Isotop_1990... · tanam, dan 40 kg N/ha dalam bentllk urea

yang lebih tinggi pada saat tanam seperti yang diperlihatkan oleh

paket 5, 6, 7, dan 8, dengan takaran ZA masing-masing 20, ~O, 40,

dan 45 kg N/ha, terutama pada paket 7 dan 8. Pembeian takaran 90 kg

N/ha pada paket 1 ternyata dapat disamai oleh paket 2, 3, 5, 6, 7,

dan 8 yang hanya menggunakan takaran 60 kg N/ha dalam bentuk urea

briket, ZA briket, dan kombinasi ZA kristal + urea pril masing­

masing 20+40, 30+30, 40+20, 45+15 kg N/ha dengan waktu pemberian ZA

saat tanam dan urea pada 3 minggu setelah tanam untuk paket 5 dan 6,

serta pada 6 minggu setelah tanam untuk paket 7 dan 8. Pupuk urea

briket dan ZA briket yang diberikan saat tanarn sarna baiknya dalam

parameter hasil gabah. Akan tetapi dalam bobot kering tanaman penga­

ruh ZA briket lebih unggul. Agaknya pengaruh ZA lebih daripada urea

dalam pembentukan organ vegetatif tanaman. Dugaan ini didukung oleh

bobot kering tanaman yang dipupuk ZA lebih banyak daripada urea,

paket 8. Pemberian N dengan takaran tinggi yai tu 90 kg N/ha pada

paket 1 dan 105,75 kg N/ha pada paket 10 dengan jarak tanam 25 em x

25 em, tidak menghasilkan gabah yang lebih banyak dibandingkan

dengan pemberian 60 kg N/ha pada paket 2, 3, 5, 6, 7, dan 8. Akan

tetapi pada penberian 105,75 kg N/ha dengan jarak tanam yang lebih

rapat yaitu 30 em x 15 em pada paket 9, ternyata dapat meningkatan

hasil gabah dan bobot kering tanaman, Tabel 2. Hal ini didnga di­

sebabkan oleh pemakaian jarak tanam 25 em x 25 em lIntuk varietas

Cisadane pada tanah pereobaan masih terlalll longgar. Pendapat ini

didukung oleh adanya pertunbuhan tinggi tanaman dan jumlah anakan

produktif yang relatif sama banyaknya pada pemakaian jarak tanam 25

em x 25 em dan 30 em x 15 em, Tabel 1. Sehingga produksi per satuan

luas pada pemakaian jarak tanam 25 em x 25 em dapat dilampaui oleh

produksi pada pemakaian jarak tanam 30 em x 15 em.

Serapan N. Hasil serapan N dalam gabah disajikan dalam Tabel 3,

dan serapan N dalam bobot kering tanaman disaj ikan dalam Tabel 4.

Dari Tabel tersebut dapat dikemukakan bahwa paket 9 tampak unggul

seeara meneolok, dilihat dari serapan N total dalam gabah, dan N

pupuk dalam gabah, serta jumlah serapan N pupuk dalam bobot kering

seluruh tanaman. Sedangkan paket 4 ternyata menghasi lkan Jumlah

serapan N total dan N pupuk terendah. Hal ini menyatakan bahwa pe­

nambahan pupuk N yang tinggi, 105,75 kg N/ha, penambahan sitosim,

dan jarak tanam 30 em x 15 em, pada paket 9, menampakkan keunggulan

147

Page 6: Abdullah , H. M. HitrosuhardJo*, - Digilib-BATANdigilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian_Peternakan/Apl_Isotop_1990... · tanam, dan 40 kg N/ha dalam bentllk urea

pengaruhnya terhadap serapan N. Pendapat ini didukung oleh adanya

tingkat serapan N yang lebih rendah pada paket perlakuan menggunakan

jarak tanam lebih longgar, paket 10, dan pemakaian takaran pupuk

lebih rendah serta jarak tanam lebih longgar pada paket 1 sampai

dengan 8. Paket 1 sampai dengan 8 dan paket 10 menggunakan jarak

tanam 25 em x 25 em. Paket 1 menggunakan takaran pemupukan 90 kg

N/ha, dan paket 2 sampai dengan 8 menggunakan takaran pemupukan 60

kg N/ha. Bila dihubungkan dengan pertumbuhan tanaman, Tabel 1 ter­

lihat bahwa berdasarkan taraf kepereayaan 95%, tidak terdapat per­

bedaan nyata antar paket perlakuan. Hal ini menyatakan bahwa adanya

keunggulan paket 9 terutama disebabkan oleh pemakaian jarak tanam 30

em x 15 em lebih sesuai dengan kondisi setempat daripada pemakaian

jarak tanam 25 em x 25 em, sehingga dapat dihasilkan jumlah serapan

N/ha lebih banyak sebagai akibat dari populasi tanaman yang lebih

banyak pada kondisi pertumbuhan yang sarna baiknya. Hasil serapan N

pada paket 1 ternyata besarnya tidak berbeda nyata dengan paket 2,

3, 5, 7, dan 8. Dilihat dari takaran pupuk N yang hanya 60 kg N/ha,

maka paket ini memberikan harapan untuk dapat diaplikasikan, dengan

tujuan penghematan pemakaian pupuk dan produksinya relatif tinggi.

Pemakaian paket 1, dengan takaran 90 kg N/ha yang umumnya dianggap

baik, ternyata ditinjau dari serapan N kurang menguntungkan dilihat

dari serapan N total dan N pupuk. Pemakaian paket 2, dengan takaran

60 kg N/ha dalam bentuk urea briket yang diberikan sekali pada saat

tanam, ternyata dapat menghasilkan serapan N yang relatif sama

dengan pemberian takaran 90 kg N/ha pada paket 1. Demikian juga

kombinasi ZA briket + urea pril berturut-turut 20+40, 30+30, 40+20,

dan' 45+15 kg N/ha masing-masing pada paket 5, 6, 7, dan 8. Pemberian

ZA briket sebanyak 60 kg N/ha yang diberikan pada saat tanam, paket

3, ternyata juga mampu menghasilkan serapan N total yang relatif

sama dengan pemberian 90 kg N/ha, paket 1.

Keefisienan Sera.pa.nN Pupuk. Keefisienan serapan N pupuk dalam

tanaman terlihat pada Tabel 4. Urutan keunggulan paket pemupukan

dilihat dari besarnya keefisienan serapan N pupuk yang tertinggi

ialah paket 2, diikuti oleh paket 3, 8, 7, 9, 1, 5, 10 4, dan 6 yang

terkeeil. Paket 2, 3, dan 8 tampak unggul dari paket 1, 4, 5, dan 6.

Sedangkan paket 7 dan 9 dapat menghasilkan serapan yang besarnya

diantara kedua kelompok tersebut. Keunggulan paket 2 dan 3 menyatak-

148

Page 7: Abdullah , H. M. HitrosuhardJo*, - Digilib-BATANdigilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian_Peternakan/Apl_Isotop_1990... · tanam, dan 40 kg N/ha dalam bentllk urea

an bahwa bentuk briket baik urea maupun ZA dapat memperkeci1 ke­

hilangan N dad zone perakaran tanaman padi. Sedangkan keunggu1an

paket 8 menyatakan bahwa kombinasi ZA krista1 + urea krista1 45+15

kg N/ha merupakan kombinasi yang baik, 45 kg N/ha da1am bentuk ZA

krista1 yang diberikan saat tanam dapat memaeu pertumbuhan dan me­

ngurangi kemungkinan kehilangan N dari zone perakaran tanaman se­

bagai akibat dari adanya senyawa ammonium da1am ZA yang lebih eepat

terfiksasi oleh tanah daripada urea. Besarnya keefisienan serapan N

pupuk paket 7, dengan kombinasi ZA kristal + urea pril 40+20 kg

N/ha, memperkuat pendapat tersebut. Kombinasi ZA krista1 + urea pril

pada paket supra insus (75 kg ZA + 200 kg urea/ha pada paket 9 dan

10 tidak menghasilkan keefisienan serapan N pupuk yang relatif

besar. Hal ini berkaitan dengan tingkat ketersediaan N yang lebih

tinggi pada pemberian takaran N yang lebih banyak tidak diikuti oleh

penyerapan N pupuk yang sebanding.

KESIMPULAN

Dari penelitian ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Paket supra insus yang menggunakan jarak tanam 30 em x 15 em

mampu menghasilkan produksi dan serapan N yang lebih tinggi

daripada paket supra insus yang menggunakan jarak tanam 25 em x

25 em. Hasi1 tersebut juga 1ebih tinggi daripada pemakaian pupuk

yang 1ebih rendah.

2. Pemakaian urea briket dan ZA briket dapat meningkatkan

keefisienan serapan N pupuk seeara nyata. Pemakaian takaran

60 kg N/ha baik urea briket maupun ZA briket menghasi1kan

gabah dan serapan N sarna dengan yang dihasilkan pemupukan 90

kg N/ha dalam bentuk urea pri 1. Kombinasi ZA+urea sebanyak 45

kg N/ha dalam bentuk ZA kristal yang diberikan saat tanam dan 15

kg N/ha da1am bentuk urea pril yang diberikan 6 minggu setelah

tanam mempunyai keunggulan sarna besarnya.

3. Paket supra insus dengan jarak tanam 25 em x 25 em, peranannya

dalam peningkatan produksi dapat disamai oleh pemupukan 60 kg

N/ha dalam bentuk urea briket, ZA briket, dan kombinasi ZA kris­

tal + urea pril dengan eatatan N dalam bentuk ZA jumlahnya sama ­

1ebih banyak dari N dalam bentuk urea yang diberikan sebagai

pupuk susu1an.

149

Page 8: Abdullah , H. M. HitrosuhardJo*, - Digilib-BATANdigilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian_Peternakan/Apl_Isotop_1990... · tanam, dan 40 kg N/ha dalam bentllk urea

UCAPAN TERlMA KASIH

Dengan selesainya karya tulis ini penulis mengucapakan terima

kasih kepada Kepala Balli tan Sukamandi dan Kepala Kebun Percobaan

Pusakanegara, Subang, Jawa Barat, atas terlaksananya percobaan ini.

Ucapan yang sama disampaikan kepada Kepala PAIR, Jakarta atas pem­

biayaan penelitian ini. Kepada Bpk. II'. Suwandi para Staf, dan

Teknisi Kelompok Tanah dan Nutrisi Tanaman, Bidang Pertanian, dan

kepada siapa saja yang telah berperan aktif dalam pelaksanaan pe­

neli tian ini, penulis mengucapkan terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA

1. BADAN LITBANG PERTANIAN-IFDC, Rekomendasi Lokarya Efisiensi

Penggunaan Pupuk Cipayung, 6-7 Agustus 1986, Pusat Peneli tianTanah Bogor, Bogor (1986).

2. O'BRIEN, D.T., IRAWAN, and PRAWIRASUMANTRI, J., "Agroeconomic

analysis of the potential role of urea deep placement in Subangarea of West Jawa, Indonesia", Workshop on Urea Placemrnt Tech.

(Proc. Workshop Alabama, 1985), Alabama (1985) 37.

3. ABDULLAH, N., MITROSUHARDJO, M.M., SOEWANDI, dan RUCHYANA, "Upayameningkatkan ef lsiensi pemupukan N pada padi sawah", Aplikasi

Isotop dan Radiasi (Ris. Simp. IV Jakarta, 1990), Batan, (1990)555.

4. ABDULLAH. N,. PenelitiiO Pemupukan Nitrogen pada Tanaman Padi de­ngan Teknik Isotop bN (PAIRip.132/1985) , PAIR-Batan, Jakarta(1985).

5. DIREKTORAT BINA PRODUKSI, Laporan pengujian Pemupukan ZA dan TSP

pada Tanaman padi dan Palawija tahun 1983/1984, Direktorat Jen­deral Pertanian Tanaman Pangan, Jakarta (1984).

6. DIREKTORAT BINA PRODUKSI, Laporan Pengujian Pemupukan ZA dan TSP

pada Tanaman Padi dan Palawija tahun 1984/1985, Direktorat Jen­deral Pertanian Tanaman Pangan, Jakarata (1985).

7. DIREKTORAT BINA PRODUKSI, Laporan Pengujian Pemupukan ZA dan TSP

pada Tanaman Padi dan Palawija tahun 1985/1986, Direktorat Jen­deral Pertanian Tanaman Pangan, Jakarata (1986).

150

Page 9: Abdullah , H. M. HitrosuhardJo*, - Digilib-BATANdigilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian_Peternakan/Apl_Isotop_1990... · tanam, dan 40 kg N/ha dalam bentllk urea

Tabel 1. Tinggi dan Jumlah anakan prodnktif tanaman padi

: Tinggi tanaman : ,Jumlah anakan

pemupukan : saat panen : produktif----------------:--------------------------:----------------------

: em : batang/rumpun .I II I: 117,7: 112,4

: 117,5: 114,0: 113,5: 115,9: 114,5

: 115,5

: 119,4: 115,8

Perlakuan

55789*10**

Paket 1

Paket 2

Paket 3

Paket 4

Paket

Paket

Paket

Paket

Paket

Paket

KK %

BNT 0,05

0,01

<1,1tn

tn

14,1

14,015,2

14,2

14,814,815,2

14,5

14,5

13,9

10,4tn

tn

Perlakuan

Paket supra insus 1,jarak Lanam 30 em x 15 em~*

Paket supra insusIl,Jnrak tanam 25 em x 25 emI.n

Tidak nyata

Tabe 1 2. Has il gabah dan bobot ker ing tanaman pad i

Hasil gabah : Bobot kering

pemupukan : kering oven : tanaman---------- 1 ------------- 1 ----- _

ton/ha ....•....•.. ton/ha

Paket 1

5,23912,865Paket 2

5,31412,703Paket 3

5,38413,273Paket 4

4,83911 ,258Paket 5

5,14012,260Paket 6

5,29112,311

Paket 7

5,43912,253

Paket 8

5,55712,967Paket 9

7,14116,498Paket 10

I5,497 13,566I

KK %

BNT 0,05

0,01

7,1

0,565

0,762

6,80,407

0,550

151

Page 10: Abdullah , H. M. HitrosuhardJo*, - Digilib-BATANdigilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian_Peternakan/Apl_Isotop_1990... · tanam, dan 40 kg N/ha dalam bentllk urea

Tabel 3. Jumlah serapan N total dan N pupuk dalam gabah----------------------------------------------------------------

~mmi~,

I~~im~IIm~i~,pemupukan

,N-total N-pupuk

,----------------,-------------------------- --------------------

kg N/ha •••..••••• kg N/ha

Paket 1

60,26016,580Paket 2

59,40318,847Paket 359,96317,035

Paket 451,8959,205Paket 558,44312,177

Paket 657,05710,240Paket 762,75514,195

Paket 858,45215,108

Paket 989,08822,210

Paket 1069,18317,892

-----------------------------------------------------------------KK %BNT 0,05

0,01

12,9

11,713

15,816

23,9

5,320

7,184

Tabel 4. Jumlah serapan N total,N pupukn dan keefisienan

serapan N pupuk dalam tanaman---------------------------- -----------------------------------

Perlakuan

ISerapan Serapan

,Keefisienan, ,pemupukan

,N total N pupuk,

serapan N pupuk, ,-------------,-------------- --------------:--------------------............

... kg N/ha ...................

Paket 1

99,22528,56031,7Paket 2

96,44331,54052,6Paket 3

92,54325,81843,0Paket 4

87,79516,64027,8Paket 5

90,15318,38030,7Paket 6

91,798I

16,513 27,5,Paket 7

95,858I

21,823 36,4,Paket 8

92,055,

24,475I

40,8I ,Paket 9

142,088I

38,333I

36,3I ,Paket 10

113,900I

31,150I

29,5I ,

. KK % : 11 , 8BNT 0,05 : 17,116

0,01 : 23,114

Catatan: Keterangan paket

152

20,0

7,3339,902

pemupukan, lihat bahan

20,3

10,514,2

dan metode

Page 11: Abdullah , H. M. HitrosuhardJo*, - Digilib-BATANdigilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian_Peternakan/Apl_Isotop_1990... · tanam, dan 40 kg N/ha dalam bentllk urea

DISKUSI

SUTARTO

Dalam penyajian transparan, sejak kemarin kami lihat perbedaan data

hanya mencantumkan BNT ataupun BNJ. Mengingat penyajian sangat ter­

batas waktunya dengan ini kami usulkan : perbedaan hasil penelitian

setiap parameter dalam bentuk tabel mencantumkan huruf a, b, c, dan

seterusnya pada beda nyata 5% ataupun 1% .

M. MARDJO

Perbedaan hasil penelitian biasanya disajikan dengan mencantumkan

BNT dan BNJ, atau dengan notasi a, b, c saja. Semua ada un tung rugi­

nya. Pencantuman BNTiBNJ dapat disajikan berapa bedanya. Sedangkan

dalam notasi a, b, c cepat diketahui mana yang berbeda.

RAHAr~ TEJASARWAMA

1. Menurut pendapat Anda, teknologi pemupukan N mana yang paling

efisien dan layak di masyarakatkan ?2. Apakah teknologi tersebut telah siap dimasyarakatkan, jika belum

apa kendalanya ?

3. Hasil penelitian Anda tampaknya briket tinggi efisiensinya. Meng­

apa hasil gabahnya rendah ?

M. MARDJO

1. Teknologi pemupukan N yang paling efisien dan layak dimasyarakat­

kan sedang dilakukan pengujian lebih lanjut. Untuk semen tara

pemakaian urea briket tampak efisien, tetapi teknologi aplikasi­

nya perlu dikaj i lebih lanjut. Di samping itu, kombinasi ZA +

urea juga perlu dikaji. Paket 8, dengan kombinasi ZA dan urea (45

- 1) dan paket 7 (40 - 20) tampaknya perlu diperhatikan.

2. Teknologi ini sedang diuji pada tanah sawah di lokasi lain.

3. Pemakaian urea briket menghasilkan efisiensi serapan yang tinggi,

sedang hasil gabahnya tidak begitu tinggi diduga disebabkan ada­

nra variabel lain.

153

Page 12: Abdullah , H. M. HitrosuhardJo*, - Digilib-BATANdigilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian_Peternakan/Apl_Isotop_1990... · tanam, dan 40 kg N/ha dalam bentllk urea

UKUP SUDRIATNA

Paket Supra lusus dengan jarak tanam 30 x 15 em lebih baik/tinggi

hasilnya daripaJa Pake~ ~upra !nsus Jengan Jarak ~anam ~!x ~!em.Apakah penyebabnya karena salah satunya populasi tanaman tiap

hektarnya lebih besar ?

M. MARDJO

Pemakaian Paket Supra lusus tanaman 30 x 15 em lebih tinggi hasilnya

daripada Paket Supra lusus jarak tanaman 25 ~ 25 em, meskipun per­

tumbuhan sama, produksi per satuan lebih besar. Berarti populasi

tanaman berpengaruh.

HARYANTO

Pada paket 9 terlihat baik produksi maupun serapan N-total dan N-bdp

tinggi melebihi paket 10. lni disebabkan karena perbedaan jarak

tanam. Apa dugaan Anda apabila jarak tanaman dirapatkan lagi, apakah

masih akan meningkatkah produksi atau malah menu run ? Apa alasannya.

M. MARDJO

Apabila jarak tanam dirapatkan lagi perlu di teli ti, apakah masih

meningkatkan produksi. Jadi pertanyaan ini seeara pasti akan dijawab

oleh hasil penelitian yang sedang dilakukan saat ini. Diduga jarak

tanam masih dapat lebih rapat lagi. Alasannya adanya pertumbuhan

yang sama pada jarak tanam berbeda dalam penelitian ini.

BAGYO SOEMINTO

Paket 9 memberikan produksi gabah paling tinggi, tetapi efisiensi

pemupukan N lebih rendah dari paket 2 (efisiensi tertinggi dibanding

paket paket lain). Menurut Anda, paket mana yang patut dianjurkan

kepada petani, paket 9 ataukah paket 2 ?

M. MARDJO

Paket 9 produksi gabah paling tinggi, tetapi efisiensi rendah,

sedang paket 2 efisiensi tinggi tetapi produksinya tidak tertinggi.

Menurut kami paket 9 yang dianjurkan bila usaha tani berorientasi

154

Page 13: Abdullah , H. M. HitrosuhardJo*, - Digilib-BATANdigilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian_Peternakan/Apl_Isotop_1990... · tanam, dan 40 kg N/ha dalam bentllk urea

produksi maksimal. Sedangkan paket 2 dapat dianjurkan dengan orien­

tasi ekonomis, yaitu keuntungan besar dengan biaya produksi rendah.

PUDJO RAHARDJO

1. Untuk tanaman padi, mana yang lebih baik sebagai sumber N, ZA

atau urea ?

2. Bagaimana cara menentukan paket pelJ.lupukan? Apakah berdasarkan

hasil analisis tanah ?

M. MARDJO

1. Untuk tanaman padi perlu baik urea maupun Za sebagai sumber N.

Urea dipakai bila diperlukan adanya kandungan N tinggi dan harga­

nya relatif lebih murah dari ZA. ZA dipakai bila di samping N

juga S diperlukan sebagai unsur utama penyusun protein.

2. Cara penentuan paket pemupukan berdasarkan pada komposisi nutri­

si, bentuk, cara pemberian, dan sudah barang tentu disokong oleh

analisis tanah.

BAMBANG K.

1. Penggunaan pupuk N briket untuk padi sawah memang lebih efisien.

Bagaimana pendapat Anda apabila digunakan untuk padi tanah kering

atau padi air dalam rawa ?

2. Apabila diterapkan pada petani apakah mereka akan tertarik

karena perubahannya khusus maka akan mempengaruhi harga pupuknya.

M. MARDJO

1. Penggunaan N briket dapat dicoba untuk lahan kering dan lahan air

dalam. Berdasarkan pertimbangan slow release kami kira cukup

efektif.

2. Agar dapat diterapkan oleh petani, perlu dicarikan metode aplika­

sinya yang sederhana. Mengenai kemungkinan harga lebih mahal

karena pembuatannya khusus, hal ini merupakan tantangan bagi

pabrik pupuk untuk mengusahakannya serendah mungkin. Bagi pabrik

pupuk kami rasa tidak ada persoalan.

155

Page 14: Abdullah , H. M. HitrosuhardJo*, - Digilib-BATANdigilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian_Peternakan/Apl_Isotop_1990... · tanam, dan 40 kg N/ha dalam bentllk urea

ZUHDI S.

1. Apa dasar pemilihan takaran dan jenis pupuk N dalam penyusunan

paketnya ?

2. Efisiensi penggunaan pupuk berbeda-beda, dan di Paket Supra lnsus

tergolong rendah. Apa sebabnya ?

3. Beranikah Anda menganjurkan penggunaan N = 60 kg/ha untuk padi.

M. MARDJO

1. Dasar pemilihan takaran dan jenis pupuk N dalam penyusunan paket

ialah :

a. Takaran N optimal pada jalur pentura (Subang) di bawah 90 kg

N/ha.

b. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya, pemakaian urea bri­

ket menghasilkan keefisienan tinggi. Akibatnya perlu penurunan

takaran di bawah 90 kg N/ha.

c. Kombinasi urea - ZA memberikan harapan, karena penambahan Za

yang mengandung S diperlukan untuk sintesis protein.

2. Efisiensi penggunaan pupuk berbeda-beda, disebabkan takaran dan

cara pemupukan yang berbeda. Perlu diingat bahwa efisiensi sera­

pan dinyatakan terhadap jumlah N pupuk yang diberikan. Pada pema­

kaian N tinggi, seperti pada Paket Supra Insus, efisiensi serap­

annya relatif rendah meskipun serapan N-nya tinggi, karena adanya

faktor pembatas dalam tanah (keseimbangan nutrisi berperanan).

3. Sedang dilakukan penguj ian lebih lanjut untuk pemakaian paket

dengan takaran rendah, tetapi daya hasil cukup tinggi.

156