abdullah , h. m. hitrosuhardjo*, - digilib-batandigilib.batan.go.id/e-prosiding/file...
TRANSCRIPT
PERANAN KOMPOSISI PAKET PEMUPUKAN N DALAM USAHA PEN INGKATAN EFISIENSI PEHUPUKAN PAIH SAWAH
N.*
Abdullah , H. M. HitrosuhardJo*,*
dan R.uchyana
ABSTRAK
PKRANANKOHPOSISI PAKIi:TPKHUPUKANN DAI.AHIISAIIA PENINGII.ATANKrtSU:NSI PIMUPUKAN
PADI SAWAll. Suatu penelitian te18h di lakukRn IIntuk menguji keunggul"n 10 paket pe
mupukan pada tannman padi sawAh di Kebun Percobaan Pusnkanegnra, Subang, Jawa Barnt,
tahun 1989. Hasi1 pene1itian menYRtl\kan bahwa paket. supra 1"'111<1 yang menHgllnakan
jarak tanam 30 cm x 15 cm dapat menghasilkan gabah dan serapnn N yan,! t.ertinggi danmenco]ok. Sedangkan paket yang menggunnkan IIrea briket dapat menl'(hastlkan kepfisien
an serapan N pupllk yang pa ling tj nggl dan mencolok. Paket suprR i nBUR ynng mengguna
kan jllrak tanam 25 cm x 25 em dan paket pemupulmn yang menggunakan tllknran 90 kg
NIhil, peranannya dapat disamai oleh paket yang menggunakan takaran 60 kg Nlha dalam
bentuk urea briket, ZA briket, don komhinasi ZAIurea dengall tAkRrall ZA Iebih tinggi
yang diberikan saat tanam dan urpa diberikall 6 minggu setelah tanam.
ARSTRACT
ROI." OP TH,. COI'IPOSSITION or N PERTILIZATION PACKACESON Till! P:FrORTS IN INCRKAS
IHG EFFISIKNCY OP LOWI.AHJ)RICK FERTILIZATION. An experimf'nt hfiS h"'NI carried out
to test the superiority of 10 ferli lization packag",g on lowland rice at. PusakauegarB
Field Experimental Station, Subang, West .Tawa, in 19R9. IIpfmlt of t.hift exper-iment
showed that supra iusus package using plant distance of 30 com x 15 CIII was able t.o
produce grain yield and N uptake in the extremely highest amount.. While th", packageusing briquet.es urea was able to produce the highest amount of fertizf>r N use
efficiency. Role of the supra insus package using plaut dlgtanel' of 25 cm x 25 cm
and the package using prill urea in the amount. of 90 kg Nlha, were equvalent to
all packages using 60 kg N/ha in the form of briqeut.tes urea, briqu",tteft ZA and ZA
urea combination mainly using ZA in the higher portion t.hat. was appl jed at.
t.ransplanting time and urea at 6 wf'eks RCter tran!Jplanting.
PF.NDAIIULUAN
Unsllr hara N dibutllhkan oleh tanaman dalam ,jumlah yang besar,
tetapi ketersediaannya di dalam tanah umumnya kurang memadai,
apalagi unsur hara ini mudah terlepas dari zone perakaran Lanaman
* Pusal Apliknai Isotop don lIadiasi, RATAN
143
karena terbilas oleh air pengairan dan terlepas ke udara sebagai
gas. Oleh karena i tu pemupukan N perl u d i lakukan dengan carll. yang
dianggap baik dan dapat menghasilkan produksi tinggi serta keefisienan serapan pupuk yang tinggi pula.
Pemupukan N dalam budidaya padi sawah perhl dilakukan sebaik
mungkin dengan memperhatikan bentuk pupuk dan carll. pemupukannya,
waktu pemupukan, takaran pupuk, serta komposisi dari pup1lk yangdiberikan dengan memperhatikan konsep pemupukan berimbang (1). Menurut O'BRIEN, dkk., pemakaian 87 kg N/ha dalam bentuk urea dipersawahan Subang, Jawa Barat telah mampu menghasilkan produksi optimal
(2). Sedangkan hasil penelitian ABDULLAH,dkk., pemakaian 60 kg N/hadalam bentuk urea briket di persawahan Pusakallegara, Suhang, .Jawa
Barat telah mampu menghasUkan produksi padi yang besfirnya sama
dengan pemakaian 90 kg N/ha dalam bentuk urea pri 1 (3). Pemakai antakaran pupuk N secara terbagi dan terpisah pemberiannya sesuai
dengan fase-fase pertumhuhan tanaman ternyata mampll meningkatkanproduksi dan keefisienan serapan (4). Pemakaian pupuk N yang mengandung unsur S seperti ZA juga mampu mengasilkan kenaikan produksi(5.6.7).
Berdasarkan atas hal-ha1 tersebut di atas perlu disusun paket
paket pemupukan yang diharapkan ungg1l1 dan perlll dikaji dalamaplikasi di lapangan.
BAHAN DAN METODE
Suatu penelitian untuk mempelajari peranan komposisi pemupukanN dalam usaha peningkatan efisiensi pemupukan padi sawah t.elah di
lakukan di Kebun Percobaan Pusakanegara, Subang, Jawa Barat padatahun 1989. Ada 10 paket pemupukan diujikan dalam penelitian ini,masing-masing adalah sebagai berikut.: 1). 90 kg Nfha dalam bentuk
urea pril, diberikan saat tanam, 3, dan 6 minggu sel.elah tanam,masing-masing 30 kg N/ha; 2).60 kg N/ha dalam bentuk urea briket,diberikan saat tanam; 3). 60 kg N/ha dalam bent.uk ZA briket, diberikan saat tanam; 4). 60 kg N/ha terdiri dari 15 kg N/ha dalam bentukZA kristal (ZA biasa) diberikan saat tanam, dan 45 kg N/ha dalambentuk urea pril diberikan 3 minggu setelah tanam; 5). 60 kg N/haterdiri dari 20 kg N/ha dalam hentuk ZA kristal diherikan saat
144
tanam, dan 40 kg N/ha dalam bentllk urea pri 1 diberikan 3 minggu
setelah tanam; 6). 60 kg N/ha terdiri dari 30 kg N/ha dalam bentuk
ZA kristal diberikan saat tanam, dan 30 kg N/ha dalam bentuk urea
pril diberikan 3 minggu setelah tanam; 7). 60 kg'N/ha terdiri dari
40 kg N/ha dalam bentuk ZA kristal diberikan saat Lanam, dan 20 kg
N/ha dalam bentuk urea pril diberikan 6 minggu setelah tanam; 8). 60
kg N/ha terdiri dari 45 kg N/ha dalam bentuk ZA kristal diberikan
saat tanam, dan 15 kg N/ha dalam bentuk urea pril diberikan 6 minggu
setelah tanam; 9). Paket Supra Insus I, jarak tanam 30 ern x 15 em;
dan 10). Paket Supra Insus II, jarak tanam 25 em x 25 em. Dalam
paket Supra Insus diberikan pupuk N berupa 75 kg ZA kristal/ha pada
saat tanam, 100 kg urea pril/ha pada 3 minggu setelah Lanam, dan 100
kg urea pril/ha pada 6 minggu setelah tanam. lJnLuk mengetahui ke
efisienan serapan N pupuk digllnakan pupuk N bertanda 15N yang di
lakukan pada sub plot berukuran 1 m x 1 m. Pupuk P dan K diberikan
dalam bentuk TSP dan KCI, masing-masing menggunakan takaran pemupuk
an 60 kg P20S/ha dan 45 kg K20/ha, sesuai dengan takaran P dan Kpraktis setempat. Varietas padi Cisadane digunakan sebagai tanaman
pereobaan, yang ditanam 2-3 bibit per rmnplln, pada umur 21 hari
setelah sebar. Parameter yang diamati ialah pertllmbllhan tanaman,
prodllksi, dan serapan unsur hara N serta keefisicnan serapan N
pupuk.
HASIL DAN PEMBAHASAN
PertUlabuhan TanaJIJ8n. Hasil pengamatan pertumbuhan tinggi dan
jumlah anakan produktif, disaj ikan dalam Tabel 1. Pada Tabel
tersebut dapat dilihat adanya pertllmbuhan tanaman yang seragam baik
pertumbuhan tinggi mallpun jumlah anakan prodllktif. Hal ini
menyatakan bahwa 10 paket pemupukan yang diujikan mampu rnenghnsilkan
pertllmbuhan tanaman yang sarna baiknya.
Produksi. Data produksi disajikan dalam bentuk hasil gabah dan
bobot kering tanaman, tertera pada Tabel 2. Dari Tabe 1 tersebut
dapat dikemukakan bahwa baik pada hasi I gabah maupun pada bobot
kering tanaman padi ditemukan adanya perbedaan nyata sehagai akibat
dari perlakuan paket-paket pemllpukan. Hasil gahah yang diperoleh
145
dengan menggunakan paket 9 ternyata paling tinggi dan mencolok. Hal
serupa juga terlihat pada bobot kering t.anaman. Urlltan tingkatan
hasil gabah berikutnya diperoleh dengan menggunakan paket 8, diikuti bertllrut-tur~t oleh paket la, 7, 6, 5, 3, 2, I, dan hasilterendah pada perlakuan paket 4. Sedangkan pada bobot kedng tanam
an, urutan kedua sete lah paket 9 ialah paket 10, d i ikll ti berturutturut oleh paket 3, 8, 1, 2, 6, 5, 7, dan yang paling keeil dihasilkan oleh paket 4. Berdasar beda nyata pada taraf kepercayaan 95%urutan keunggulan masing-masing paket pemupukan pada tingkatan hasil
gabah dad tinggi ke rendah ialah sebagi berikut: 1). paket 9j 2).paket 8, la, 7; dan 3). paket 4 yang terendah. Keunggulan paket 6,5, 3, 2, dan 1, terletak antara kelompok 2) dan kelampok 3). Sedangkan urutan keunggulan paket-paket pemupukan diU hat dad babot kering tanaman yang dihasilkan, dari tinggi ke rendah sebagai berikut:
1). paket 9; 2). paket 10,3,8,1; 3). 6, 5, 7; dan 4). paket 4yang terendah. Keunggulan paket 2 terletak antara kelompok 2) dan
.kelompok 3). Dari urutan keunggulan paket pemllpukan tersebut di atasdapat dikemukakan bahwa paket 9 paling meneolok keunggu lannya padahas i 1 gabah dan bobot kering tanaman, dan paket 4 yang paling meneo10k ketidak unggulannya. Paket 9 ialah paket supra insus yang menggunakan jarak tanam 30 em x 15 em, clan takaran pemllpukan N seluruhnya 105,75 kg N/ha, ditambah lagi dengan pemakaian sarana yang di
anggap dapat memaeu peningkatan produksi, seperti sitosim. Sedangkanpaket 4 dan paket-paket lainnya menggunakan jarak tanam 25 em x 25
em, takaran pemupukan N yang lebih rendah, 60 kg N/ha untuk paket 2sampai dengan 8 dan 90 kg N/ha untuk paket 1, dan tanpa menggunakansitosim. Oleh karena itu keunggulan pakel 9 diduga disebabkan olehJumlah populasi tanaman yang lebih banyak, lakaran pemu~lkan N yang
Iebih besar, dan oleh tambahan sarana lain. Adanya bobot keringtanaman yang juga paling tinggi memperkuat dugaan tersebut. Sedang
kan kekurang unggulan paket 4 diduga disebabkan 01eh kurangnya takaran N yang diberikan pada saat tanam dalam bentuk ZA yang diharapkan dapat memaeu pertumbuhan akar tanaman padi. Perlu dikemukakanbalma dalam paket 4 pupuk ZA kristal diberikan dengan takaran 15 kg
N/ba pada saat tanam dan 45 kg N/ha dalam bentuk urea pri 1 pada 3minggu setelah tanam. Dugaan ini diperkuat oleh adanya peningkatanproduksi gabah clan babot kering tanaman pada pemberian takaran ZA
146
yang lebih tinggi pada saat tanam seperti yang diperlihatkan oleh
paket 5, 6, 7, dan 8, dengan takaran ZA masing-masing 20, ~O, 40,
dan 45 kg N/ha, terutama pada paket 7 dan 8. Pembeian takaran 90 kg
N/ha pada paket 1 ternyata dapat disamai oleh paket 2, 3, 5, 6, 7,
dan 8 yang hanya menggunakan takaran 60 kg N/ha dalam bentuk urea
briket, ZA briket, dan kombinasi ZA kristal + urea pril masing
masing 20+40, 30+30, 40+20, 45+15 kg N/ha dengan waktu pemberian ZA
saat tanam dan urea pada 3 minggu setelah tanam untuk paket 5 dan 6,
serta pada 6 minggu setelah tanam untuk paket 7 dan 8. Pupuk urea
briket dan ZA briket yang diberikan saat tanarn sarna baiknya dalam
parameter hasil gabah. Akan tetapi dalam bobot kering tanaman penga
ruh ZA briket lebih unggul. Agaknya pengaruh ZA lebih daripada urea
dalam pembentukan organ vegetatif tanaman. Dugaan ini didukung oleh
bobot kering tanaman yang dipupuk ZA lebih banyak daripada urea,
paket 8. Pemberian N dengan takaran tinggi yai tu 90 kg N/ha pada
paket 1 dan 105,75 kg N/ha pada paket 10 dengan jarak tanam 25 em x
25 em, tidak menghasilkan gabah yang lebih banyak dibandingkan
dengan pemberian 60 kg N/ha pada paket 2, 3, 5, 6, 7, dan 8. Akan
tetapi pada penberian 105,75 kg N/ha dengan jarak tanam yang lebih
rapat yaitu 30 em x 15 em pada paket 9, ternyata dapat meningkatan
hasil gabah dan bobot kering tanaman, Tabel 2. Hal ini didnga di
sebabkan oleh pemakaian jarak tanam 25 em x 25 em lIntuk varietas
Cisadane pada tanah pereobaan masih terlalll longgar. Pendapat ini
didukung oleh adanya pertunbuhan tinggi tanaman dan jumlah anakan
produktif yang relatif sama banyaknya pada pemakaian jarak tanam 25
em x 25 em dan 30 em x 15 em, Tabel 1. Sehingga produksi per satuan
luas pada pemakaian jarak tanam 25 em x 25 em dapat dilampaui oleh
produksi pada pemakaian jarak tanam 30 em x 15 em.
Serapan N. Hasil serapan N dalam gabah disajikan dalam Tabel 3,
dan serapan N dalam bobot kering tanaman disaj ikan dalam Tabel 4.
Dari Tabel tersebut dapat dikemukakan bahwa paket 9 tampak unggul
seeara meneolok, dilihat dari serapan N total dalam gabah, dan N
pupuk dalam gabah, serta jumlah serapan N pupuk dalam bobot kering
seluruh tanaman. Sedangkan paket 4 ternyata menghasi lkan Jumlah
serapan N total dan N pupuk terendah. Hal ini menyatakan bahwa pe
nambahan pupuk N yang tinggi, 105,75 kg N/ha, penambahan sitosim,
dan jarak tanam 30 em x 15 em, pada paket 9, menampakkan keunggulan
147
pengaruhnya terhadap serapan N. Pendapat ini didukung oleh adanya
tingkat serapan N yang lebih rendah pada paket perlakuan menggunakan
jarak tanam lebih longgar, paket 10, dan pemakaian takaran pupuk
lebih rendah serta jarak tanam lebih longgar pada paket 1 sampai
dengan 8. Paket 1 sampai dengan 8 dan paket 10 menggunakan jarak
tanam 25 em x 25 em. Paket 1 menggunakan takaran pemupukan 90 kg
N/ha, dan paket 2 sampai dengan 8 menggunakan takaran pemupukan 60
kg N/ha. Bila dihubungkan dengan pertumbuhan tanaman, Tabel 1 ter
lihat bahwa berdasarkan taraf kepereayaan 95%, tidak terdapat per
bedaan nyata antar paket perlakuan. Hal ini menyatakan bahwa adanya
keunggulan paket 9 terutama disebabkan oleh pemakaian jarak tanam 30
em x 15 em lebih sesuai dengan kondisi setempat daripada pemakaian
jarak tanam 25 em x 25 em, sehingga dapat dihasilkan jumlah serapan
N/ha lebih banyak sebagai akibat dari populasi tanaman yang lebih
banyak pada kondisi pertumbuhan yang sarna baiknya. Hasil serapan N
pada paket 1 ternyata besarnya tidak berbeda nyata dengan paket 2,
3, 5, 7, dan 8. Dilihat dari takaran pupuk N yang hanya 60 kg N/ha,
maka paket ini memberikan harapan untuk dapat diaplikasikan, dengan
tujuan penghematan pemakaian pupuk dan produksinya relatif tinggi.
Pemakaian paket 1, dengan takaran 90 kg N/ha yang umumnya dianggap
baik, ternyata ditinjau dari serapan N kurang menguntungkan dilihat
dari serapan N total dan N pupuk. Pemakaian paket 2, dengan takaran
60 kg N/ha dalam bentuk urea briket yang diberikan sekali pada saat
tanam, ternyata dapat menghasilkan serapan N yang relatif sama
dengan pemberian takaran 90 kg N/ha pada paket 1. Demikian juga
kombinasi ZA briket + urea pril berturut-turut 20+40, 30+30, 40+20,
dan' 45+15 kg N/ha masing-masing pada paket 5, 6, 7, dan 8. Pemberian
ZA briket sebanyak 60 kg N/ha yang diberikan pada saat tanam, paket
3, ternyata juga mampu menghasilkan serapan N total yang relatif
sama dengan pemberian 90 kg N/ha, paket 1.
Keefisienan Sera.pa.nN Pupuk. Keefisienan serapan N pupuk dalam
tanaman terlihat pada Tabel 4. Urutan keunggulan paket pemupukan
dilihat dari besarnya keefisienan serapan N pupuk yang tertinggi
ialah paket 2, diikuti oleh paket 3, 8, 7, 9, 1, 5, 10 4, dan 6 yang
terkeeil. Paket 2, 3, dan 8 tampak unggul dari paket 1, 4, 5, dan 6.
Sedangkan paket 7 dan 9 dapat menghasilkan serapan yang besarnya
diantara kedua kelompok tersebut. Keunggulan paket 2 dan 3 menyatak-
148
an bahwa bentuk briket baik urea maupun ZA dapat memperkeci1 ke
hilangan N dad zone perakaran tanaman padi. Sedangkan keunggu1an
paket 8 menyatakan bahwa kombinasi ZA krista1 + urea krista1 45+15
kg N/ha merupakan kombinasi yang baik, 45 kg N/ha da1am bentuk ZA
krista1 yang diberikan saat tanam dapat memaeu pertumbuhan dan me
ngurangi kemungkinan kehilangan N dari zone perakaran tanaman se
bagai akibat dari adanya senyawa ammonium da1am ZA yang lebih eepat
terfiksasi oleh tanah daripada urea. Besarnya keefisienan serapan N
pupuk paket 7, dengan kombinasi ZA kristal + urea pril 40+20 kg
N/ha, memperkuat pendapat tersebut. Kombinasi ZA krista1 + urea pril
pada paket supra insus (75 kg ZA + 200 kg urea/ha pada paket 9 dan
10 tidak menghasilkan keefisienan serapan N pupuk yang relatif
besar. Hal ini berkaitan dengan tingkat ketersediaan N yang lebih
tinggi pada pemberian takaran N yang lebih banyak tidak diikuti oleh
penyerapan N pupuk yang sebanding.
KESIMPULAN
Dari penelitian ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Paket supra insus yang menggunakan jarak tanam 30 em x 15 em
mampu menghasilkan produksi dan serapan N yang lebih tinggi
daripada paket supra insus yang menggunakan jarak tanam 25 em x
25 em. Hasi1 tersebut juga 1ebih tinggi daripada pemakaian pupuk
yang 1ebih rendah.
2. Pemakaian urea briket dan ZA briket dapat meningkatkan
keefisienan serapan N pupuk seeara nyata. Pemakaian takaran
60 kg N/ha baik urea briket maupun ZA briket menghasi1kan
gabah dan serapan N sarna dengan yang dihasilkan pemupukan 90
kg N/ha dalam bentuk urea pri 1. Kombinasi ZA+urea sebanyak 45
kg N/ha dalam bentuk ZA kristal yang diberikan saat tanam dan 15
kg N/ha da1am bentuk urea pril yang diberikan 6 minggu setelah
tanam mempunyai keunggulan sarna besarnya.
3. Paket supra insus dengan jarak tanam 25 em x 25 em, peranannya
dalam peningkatan produksi dapat disamai oleh pemupukan 60 kg
N/ha dalam bentuk urea briket, ZA briket, dan kombinasi ZA kris
tal + urea pril dengan eatatan N dalam bentuk ZA jumlahnya sama
1ebih banyak dari N dalam bentuk urea yang diberikan sebagai
pupuk susu1an.
149
UCAPAN TERlMA KASIH
Dengan selesainya karya tulis ini penulis mengucapakan terima
kasih kepada Kepala Balli tan Sukamandi dan Kepala Kebun Percobaan
Pusakanegara, Subang, Jawa Barat, atas terlaksananya percobaan ini.
Ucapan yang sama disampaikan kepada Kepala PAIR, Jakarta atas pem
biayaan penelitian ini. Kepada Bpk. II'. Suwandi para Staf, dan
Teknisi Kelompok Tanah dan Nutrisi Tanaman, Bidang Pertanian, dan
kepada siapa saja yang telah berperan aktif dalam pelaksanaan pe
neli tian ini, penulis mengucapkan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
1. BADAN LITBANG PERTANIAN-IFDC, Rekomendasi Lokarya Efisiensi
Penggunaan Pupuk Cipayung, 6-7 Agustus 1986, Pusat Peneli tianTanah Bogor, Bogor (1986).
2. O'BRIEN, D.T., IRAWAN, and PRAWIRASUMANTRI, J., "Agroeconomic
analysis of the potential role of urea deep placement in Subangarea of West Jawa, Indonesia", Workshop on Urea Placemrnt Tech.
(Proc. Workshop Alabama, 1985), Alabama (1985) 37.
3. ABDULLAH, N., MITROSUHARDJO, M.M., SOEWANDI, dan RUCHYANA, "Upayameningkatkan ef lsiensi pemupukan N pada padi sawah", Aplikasi
Isotop dan Radiasi (Ris. Simp. IV Jakarta, 1990), Batan, (1990)555.
4. ABDULLAH. N,. PenelitiiO Pemupukan Nitrogen pada Tanaman Padi dengan Teknik Isotop bN (PAIRip.132/1985) , PAIR-Batan, Jakarta(1985).
5. DIREKTORAT BINA PRODUKSI, Laporan pengujian Pemupukan ZA dan TSP
pada Tanaman padi dan Palawija tahun 1983/1984, Direktorat Jenderal Pertanian Tanaman Pangan, Jakarta (1984).
6. DIREKTORAT BINA PRODUKSI, Laporan Pengujian Pemupukan ZA dan TSP
pada Tanaman Padi dan Palawija tahun 1984/1985, Direktorat Jenderal Pertanian Tanaman Pangan, Jakarata (1985).
7. DIREKTORAT BINA PRODUKSI, Laporan Pengujian Pemupukan ZA dan TSP
pada Tanaman Padi dan Palawija tahun 1985/1986, Direktorat Jenderal Pertanian Tanaman Pangan, Jakarata (1986).
150
Tabel 1. Tinggi dan Jumlah anakan prodnktif tanaman padi
: Tinggi tanaman : ,Jumlah anakan
pemupukan : saat panen : produktif----------------:--------------------------:----------------------
: em : batang/rumpun .I II I: 117,7: 112,4
: 117,5: 114,0: 113,5: 115,9: 114,5
: 115,5
: 119,4: 115,8
Perlakuan
55789*10**
Paket 1
Paket 2
Paket 3
Paket 4
Paket
Paket
Paket
Paket
Paket
Paket
KK %
BNT 0,05
0,01
<1,1tn
tn
14,1
14,015,2
14,2
14,814,815,2
14,5
14,5
13,9
10,4tn
tn
Perlakuan
Paket supra insus 1,jarak Lanam 30 em x 15 em~*
Paket supra insusIl,Jnrak tanam 25 em x 25 emI.n
Tidak nyata
Tabe 1 2. Has il gabah dan bobot ker ing tanaman pad i
Hasil gabah : Bobot kering
pemupukan : kering oven : tanaman---------- 1 ------------- 1 ----- _
ton/ha ....•....•.. ton/ha
Paket 1
5,23912,865Paket 2
5,31412,703Paket 3
5,38413,273Paket 4
4,83911 ,258Paket 5
5,14012,260Paket 6
5,29112,311
Paket 7
5,43912,253
Paket 8
5,55712,967Paket 9
7,14116,498Paket 10
I5,497 13,566I
KK %
BNT 0,05
0,01
7,1
0,565
0,762
6,80,407
0,550
151
Tabel 3. Jumlah serapan N total dan N pupuk dalam gabah----------------------------------------------------------------
~mmi~,
I~~im~IIm~i~,pemupukan
,N-total N-pupuk
,----------------,-------------------------- --------------------
kg N/ha •••..••••• kg N/ha
Paket 1
60,26016,580Paket 2
59,40318,847Paket 359,96317,035
Paket 451,8959,205Paket 558,44312,177
Paket 657,05710,240Paket 762,75514,195
Paket 858,45215,108
Paket 989,08822,210
Paket 1069,18317,892
-----------------------------------------------------------------KK %BNT 0,05
0,01
12,9
11,713
15,816
23,9
5,320
7,184
Tabel 4. Jumlah serapan N total,N pupukn dan keefisienan
serapan N pupuk dalam tanaman---------------------------- -----------------------------------
Perlakuan
ISerapan Serapan
,Keefisienan, ,pemupukan
,N total N pupuk,
serapan N pupuk, ,-------------,-------------- --------------:--------------------............
... kg N/ha ...................
Paket 1
99,22528,56031,7Paket 2
96,44331,54052,6Paket 3
92,54325,81843,0Paket 4
87,79516,64027,8Paket 5
90,15318,38030,7Paket 6
91,798I
16,513 27,5,Paket 7
95,858I
21,823 36,4,Paket 8
92,055,
24,475I
40,8I ,Paket 9
142,088I
38,333I
36,3I ,Paket 10
113,900I
31,150I
29,5I ,
. KK % : 11 , 8BNT 0,05 : 17,116
0,01 : 23,114
Catatan: Keterangan paket
152
20,0
7,3339,902
pemupukan, lihat bahan
20,3
10,514,2
dan metode
DISKUSI
SUTARTO
Dalam penyajian transparan, sejak kemarin kami lihat perbedaan data
hanya mencantumkan BNT ataupun BNJ. Mengingat penyajian sangat ter
batas waktunya dengan ini kami usulkan : perbedaan hasil penelitian
setiap parameter dalam bentuk tabel mencantumkan huruf a, b, c, dan
seterusnya pada beda nyata 5% ataupun 1% .
M. MARDJO
Perbedaan hasil penelitian biasanya disajikan dengan mencantumkan
BNT dan BNJ, atau dengan notasi a, b, c saja. Semua ada un tung rugi
nya. Pencantuman BNTiBNJ dapat disajikan berapa bedanya. Sedangkan
dalam notasi a, b, c cepat diketahui mana yang berbeda.
RAHAr~ TEJASARWAMA
1. Menurut pendapat Anda, teknologi pemupukan N mana yang paling
efisien dan layak di masyarakatkan ?2. Apakah teknologi tersebut telah siap dimasyarakatkan, jika belum
apa kendalanya ?
3. Hasil penelitian Anda tampaknya briket tinggi efisiensinya. Meng
apa hasil gabahnya rendah ?
M. MARDJO
1. Teknologi pemupukan N yang paling efisien dan layak dimasyarakat
kan sedang dilakukan pengujian lebih lanjut. Untuk semen tara
pemakaian urea briket tampak efisien, tetapi teknologi aplikasi
nya perlu dikaj i lebih lanjut. Di samping itu, kombinasi ZA +
urea juga perlu dikaji. Paket 8, dengan kombinasi ZA dan urea (45
- 1) dan paket 7 (40 - 20) tampaknya perlu diperhatikan.
2. Teknologi ini sedang diuji pada tanah sawah di lokasi lain.
3. Pemakaian urea briket menghasilkan efisiensi serapan yang tinggi,
sedang hasil gabahnya tidak begitu tinggi diduga disebabkan ada
nra variabel lain.
153
UKUP SUDRIATNA
Paket Supra lusus dengan jarak tanam 30 x 15 em lebih baik/tinggi
hasilnya daripaJa Pake~ ~upra !nsus Jengan Jarak ~anam ~!x ~!em.Apakah penyebabnya karena salah satunya populasi tanaman tiap
hektarnya lebih besar ?
M. MARDJO
Pemakaian Paket Supra lusus tanaman 30 x 15 em lebih tinggi hasilnya
daripada Paket Supra lusus jarak tanaman 25 ~ 25 em, meskipun per
tumbuhan sama, produksi per satuan lebih besar. Berarti populasi
tanaman berpengaruh.
HARYANTO
Pada paket 9 terlihat baik produksi maupun serapan N-total dan N-bdp
tinggi melebihi paket 10. lni disebabkan karena perbedaan jarak
tanam. Apa dugaan Anda apabila jarak tanaman dirapatkan lagi, apakah
masih akan meningkatkah produksi atau malah menu run ? Apa alasannya.
M. MARDJO
Apabila jarak tanam dirapatkan lagi perlu di teli ti, apakah masih
meningkatkan produksi. Jadi pertanyaan ini seeara pasti akan dijawab
oleh hasil penelitian yang sedang dilakukan saat ini. Diduga jarak
tanam masih dapat lebih rapat lagi. Alasannya adanya pertumbuhan
yang sama pada jarak tanam berbeda dalam penelitian ini.
BAGYO SOEMINTO
Paket 9 memberikan produksi gabah paling tinggi, tetapi efisiensi
pemupukan N lebih rendah dari paket 2 (efisiensi tertinggi dibanding
paket paket lain). Menurut Anda, paket mana yang patut dianjurkan
kepada petani, paket 9 ataukah paket 2 ?
M. MARDJO
Paket 9 produksi gabah paling tinggi, tetapi efisiensi rendah,
sedang paket 2 efisiensi tinggi tetapi produksinya tidak tertinggi.
Menurut kami paket 9 yang dianjurkan bila usaha tani berorientasi
154
produksi maksimal. Sedangkan paket 2 dapat dianjurkan dengan orien
tasi ekonomis, yaitu keuntungan besar dengan biaya produksi rendah.
PUDJO RAHARDJO
1. Untuk tanaman padi, mana yang lebih baik sebagai sumber N, ZA
atau urea ?
2. Bagaimana cara menentukan paket pelJ.lupukan? Apakah berdasarkan
hasil analisis tanah ?
M. MARDJO
1. Untuk tanaman padi perlu baik urea maupun Za sebagai sumber N.
Urea dipakai bila diperlukan adanya kandungan N tinggi dan harga
nya relatif lebih murah dari ZA. ZA dipakai bila di samping N
juga S diperlukan sebagai unsur utama penyusun protein.
2. Cara penentuan paket pemupukan berdasarkan pada komposisi nutri
si, bentuk, cara pemberian, dan sudah barang tentu disokong oleh
analisis tanah.
BAMBANG K.
1. Penggunaan pupuk N briket untuk padi sawah memang lebih efisien.
Bagaimana pendapat Anda apabila digunakan untuk padi tanah kering
atau padi air dalam rawa ?
2. Apabila diterapkan pada petani apakah mereka akan tertarik
karena perubahannya khusus maka akan mempengaruhi harga pupuknya.
M. MARDJO
1. Penggunaan N briket dapat dicoba untuk lahan kering dan lahan air
dalam. Berdasarkan pertimbangan slow release kami kira cukup
efektif.
2. Agar dapat diterapkan oleh petani, perlu dicarikan metode aplika
sinya yang sederhana. Mengenai kemungkinan harga lebih mahal
karena pembuatannya khusus, hal ini merupakan tantangan bagi
pabrik pupuk untuk mengusahakannya serendah mungkin. Bagi pabrik
pupuk kami rasa tidak ada persoalan.
155
ZUHDI S.
1. Apa dasar pemilihan takaran dan jenis pupuk N dalam penyusunan
paketnya ?
2. Efisiensi penggunaan pupuk berbeda-beda, dan di Paket Supra lnsus
tergolong rendah. Apa sebabnya ?
3. Beranikah Anda menganjurkan penggunaan N = 60 kg/ha untuk padi.
M. MARDJO
1. Dasar pemilihan takaran dan jenis pupuk N dalam penyusunan paket
ialah :
a. Takaran N optimal pada jalur pentura (Subang) di bawah 90 kg
N/ha.
b. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya, pemakaian urea bri
ket menghasilkan keefisienan tinggi. Akibatnya perlu penurunan
takaran di bawah 90 kg N/ha.
c. Kombinasi urea - ZA memberikan harapan, karena penambahan Za
yang mengandung S diperlukan untuk sintesis protein.
2. Efisiensi penggunaan pupuk berbeda-beda, disebabkan takaran dan
cara pemupukan yang berbeda. Perlu diingat bahwa efisiensi sera
pan dinyatakan terhadap jumlah N pupuk yang diberikan. Pada pema
kaian N tinggi, seperti pada Paket Supra Insus, efisiensi serap
annya relatif rendah meskipun serapan N-nya tinggi, karena adanya
faktor pembatas dalam tanah (keseimbangan nutrisi berperanan).
3. Sedang dilakukan penguj ian lebih lanjut untuk pemakaian paket
dengan takaran rendah, tetapi daya hasil cukup tinggi.
156