crs tb uber

8
Case Report TUBERKULOSIS Disusun oleh: Maria Agustina Sulistyo Wulandari Asila Zahiri Zahari Preceptor: dr.Dewi Purnama, SpA, M.Kes dr.Junita Sinaga, SpA dr. R. Ayu Alia Y, SpA, M.Kes dr.Amelia , SpA, M.Kes BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK RSUD KOTA BANDUNG FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJADJARAN BANDUNG 2015

Upload: maria-agustina-sulistyo-wulandari

Post on 04-Nov-2015

217 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

anak

TRANSCRIPT

I

Case ReportTUBERKULOSIS

Disusun oleh:

Maria Agustina Sulistyo WulandariAsila Zahiri Zahari

Preceptor:

dr.Dewi Purnama, SpA, M.Kesdr.Junita Sinaga, SpA

dr. R. Ayu Alia Y, SpA, M.Kes

dr.Amelia H, SpA, M.Kes

BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAKRSUD KOTA BANDUNGFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

BANDUNG2015I. Keterangan Umum

Nama

: An.Naura

Umur

: 3 tahun

Alamat

: Arcamanik

Tanggal Lahir

:

Tanggal MRS

: 24 Juni 2015

Tanggal periksa: 29 Juni 2015

II. AnamnesisKeluhan utama: Panas badan

Sejak + 1 bulan SMRS penderita mengalami panas badan yang tidak terlalu tinggi, terus menerus siang sama dengan malam, batuk yang hilang timbul, disertai dengan penurunan nafsu makan dan berat badan yang sukar. Riwayat kontak dengan penderita batuk-batuk lama ada, yaitu kakeknya yang dikatakan menderita TBC dengan pemeriksaan dahak (-) rontgen (+) dan sedang menjalani pengobatan bulan ke-1. Keluhan panas tidak disertai dengan kejang, penurunan kesadaran, badan kuning, ataupun nyeri sendi. BAB dan BAK tidak ada keluhan. Tidak ada riwayat pergi ke daerah endemis malaria. Keluhan demam disertai dengan ruam kemerahan di tungkai bawah yang meluas sampai ke paha dan bokong sejak 2 hari SMRS. Ruam tidak gatal namun disertai dengan rasa nyeri di kaki dan tungkai, saat ini keluhan sudah menghilang. Penderita tinggal di rumah permanen dengan ukuran rumah 6x10m dihuni oleh 4 orang anggota keluarga.

Karena keluhan panas badannya, 2 minggu sebelum ke RS penderita berobat ke SpA dan diberi obat penurun panas selama 1 minggu. Demam sempat turun namun naik lagi setelah obat habis. Akhirnya penderita dibawa ke IGD RSUD Ujung Berung. Penderita baru pertama kali sakit seperti ini.

Penderita tidak mendapatkan ASI eksklusif karena produksi ibu kurang. Penderita biasa makan nasi, sayur dan lauk berupa ikan atau ayam. Penderita sudah pernah diimunisasi BCG. Riwayat imunisasi dasar lengkap, terakhir campak pada usia 9 bulan. Perkembangan sama dengan teman seusia.

III. Pemeriksaan Fisik

Keadaan Umum

Kesadaran: Compos mentis

Kesan sakit: Sakit sedang

Pengukuran Antropometris

Umur

: 3 tahun

Berat badan: 12 kg

Tinggi badan: 98 cm

BB/U

: < -1 SD

TB/U

: median

BMI/U

: < -2 SDTanda Vital Nadi

: 80 x / menit Respirasi: 26 x / menit Suhu

: 37,5 CStatus Generalis

1. Kepala

Rambut: Hitam, tidak kusam, tidak mudah rontok Mata

: Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik Hidung

: Sekret -/-, PCH (-) Telinga

: Sekret -/- Mulut

: Perioral sianosis (-) Tonsil

: T1 T1 tenang Faring

: Tenang2. Leher Retraksi suprastermal (-) KGB tidak teraba membesar3. Thoraks Paru Bentuk dan gerak simetris VBS kanan = kiri, Wheezing -/-, Crackles -/- Jantung: bunyi jantung S1-S2 murni reguler, murmur (-)4. Abdomen

Datar, lembut Retraksi epigastrium (-) Bising usus (+) normal Hepar dan lien tidak teraba5. Ekstremitas

Akral hangat Capillary refill 2 detik Ruam (-) PPD test (+) 15 mmIV. Pemeriksaan Penunjang

Hasil Laboratorium (24 Juni 2015) Hb

: 12,4 g/dl Ht

: 37 % Eritrosit: 4,45 juta/mm3 MCV

: 84 1L MCH

: 28 pg MCHC

: 33 gr/dL Leukosit: 24190 /mm3 Trombosit: 609.000 /mm3 Diff. count: Basofil: 0, eosinofil: 0, batang-segmen: 70

limfosit: 23, monosit: 7 SGOT/SGPT: 27 U/L(37oC) SGPT

: 15 U/L(37oC) Kreatinin: 0,34 mg% Ureum

: 14 mg%Urine rutin (24 Juni 2015) Warna

: kuning Kekeruhan: jernih BJ

: 1.010 pH

: 8,0 Leukosit: (+) Nitrit

: (-) Protein

: (-) Reduksi: normal Ketone

: (-) Urobilinogen: normal Bilirubin: (-) Eritrosit

: (-)Sedimen Leukosit: 1-3 Eritrosit

: 0-1 Epitel

: 1-3Foto Thoraks PA (24 Juni 2015) Cor tidak membesar Sinuses dan diafragma normal Pulmo : Hilus kanan normal, kiri kabur Corakan bronkovaskular normal

Tampak infiltrate di suprahiler kanan dan lapang atas kiri.

Kesan: Gambaran proses spesifik aktif.

Tidak tampak kardiomegali

V. Diagnosa Kerja

Tuberkulosis paru + Henoch Schonlein Purpura

VI. Penatalaksanaan

OAT FDC 1x2 tab PO Prednison 2x1,5 tab Curvit 1x1 cth PO Asam folat 1x1 mg Paracetamol syr 3x1 cth, bila suhu > 38o C Hidrocortison cream 2.5% untuk ruamIX. Prognosis Quo ad vitam

: ad bonam Quo ad funtionam: ad bonam Quo ad sanationam: ad bonamPEMBAHASANBagaimana diagnosis pada pasien ini ditegakkan?

Menegakkan diagnosis TBC paru pada anak berbeda dengan dewasa. Pada anak diagnosis TBC ditegakkan dengan sistem skoring. Di Indonesia (Indonesian Pediatric Respirology Meeting II: Focus on Tuberculosis 2004), dimana untuk mendiagnosis TB harus didapatkan skor 6. Untuk diagnosis pasti perlu pemeriksaan BTA sputum, namun pada penderita ini tidak dilakukan karena sulitnya mendapatkan sputum. Sebagai gantinya dilakukan PPD test dan hasilnya (+) 15 mm.

Skoring TBC dari anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang 8.Bagaimana prognosis pada pasien ini?

Ad bonam Tidak mengancam nyawa Penyakit TBC yang dideritanya masih ringan, belum diseminata. Pasien baru pertama kali mengalami penyakit ini. Untuk mendukung prognosis ini, anggota keluarga yang lain yang memungkinkan menjadi sumber penularan penyakit TBC ke anak perlu diskrining dan diobati.Bagaimanakah patofisiologi TBC?

Bagaimana penatalaksanaan pada pasien ini?OAT kategori 1 ( regimen 2HRZ 4 HR selama 6 bulan2 bulan pertama : H ( INH : 5-10 mg/KgBB/hari R ( Rifampisin : 10-15 mg/KgBB/hari Z ( Pirazinamide : 20-35 mg/KgBB/hari4 bulan selanjutnya : INH dan Rifampisin.Tablet FDC fase intensif: INH 50mg, rifampicin 75mg, PZA 150 mg.