crs - general anxiety
DESCRIPTION
case report sessionTRANSCRIPT
Case Report Session
GANGGUAN ANXIETAS
Oleh:
Nama No. Psikiatri No.BP
Rizka Aganda Fajrum RP.1486 0910312084
Vanny Syafitri P.1647 1010312118
Preseptor:
dr. Nazif Manaf, Sp.KJ
BAGIAN PSIKIATRI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
RSJ HB SA’ANIN
PADANG
2015
LAPORAN KASUS
Seorang pasien perempuan usia 56 tahun datang ke Poliklinik RSJ HB Sa’anin
Padang pada tanggal 13 Agustus 2015 jam 10.45 WIB.
I. Identitas Pasien
Nama : Murnii
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 56 Tahun
Agama : Islam
Suku : Minang
Pendidikan Terakhir : SMEA
Pekerjaan : Pedagang
Alamat : Tarandam
II. Riwayat Psikiatri
A. Keluhan Utama
Sulit tidur dan merasa cemas sejak 3 bulan yang lalu.
B. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien merasa cemas setiap hari, tangan dingin, sering berkeringat, jantung
berdebar, dan sering gemetaran. Saat ini, pasien sulit untuk memulai tidur. Tidur di
atas jam 1 malam dan bangun pagi-pagi sejak 3 bulan yang lalu. pasien sering
merasa sakit kepala.
Mei 2015
Suami pasien meninggal 4 tahun yang lalu, pasien tinggal bersama 4 orang
anaknya, 2 orang anak laki-laki dan 2 orang anak perempuan. Anak perempuan
pertama pasien sudah menikah 5 tahun yang lalu, tinggal di luar kota bersama
suami, memiliki 2 orang anak. Sementara, anak perempuan kedua pasien menikah
pada bulan April 2015 lalu, tinggal di luar kota bersama suami sehingga saat ini
pasien tinggal bersama 2 orang anak laki-lakinya.
Pasien mengaku sebelumnya sangat dekat dengan kedua anak perempuannya,
pasien sering melakukan pekerjaan rumah tangga dibantu oleh anak perempuannya,
seperti memasak, mencuci, dan membersihkan rumah. Semenjak anak perempuan
keduanya menikah dan ikut suami tinggal di luar kota, pasien merasa kesepian.
1
Pasien bekerja di toko milik saudaranya di Pasaraya. Pasien merasa canggung jika
pulang bekerja rumah masih masih sedikit berantakan, karena biasanya urusan
rumah tangga dibantu oleh anak perempuannya. Anak laki-laki pasien lebih banyak
beraktivitas di luar rumah. Anak ketiga pasien yang laki-laki bekerja di Hotel
Mercure Padang, sementara anak keempat pasien laki-laki bekerja sebagai pegawai
kantor Pos Padang. Pasien mengaku bahwa anak keempat pasien sering meminta
untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Anak keempat pasien ingin
melanjutkan kuliah di bidang komputer. Akan tetapi, pasien belum bisa memenuhi
keinginan anaknya tersebut karena terkendala biaya. Pasien merasa tidak memiliki
cukup uang untuk membiayai kuliah anaknya. Pasien mengaku sering memikirkan
permintaan anaknya tersebut sampai saat ini.
Juni – Juli 2015
Anak keempat pasien memiliki pacar yang sering datang ke rumah. Pasien tidak
menyukai pacar anaknya tersebut. Menurut pasien, pacar anaknya tersebut bukan
wanita baik-baik karena pendidikannya tidak jelas, sering datang ke rumah malam-
malam dan diantar oleh pria lain ke rumah. Pasien sering menyindir pacar anaknya
dari dalam rumah dengan maksud mengusir pacar anaknya tersebut pulang. Pasien
merasa malu dilihat tetangga karena ada anak gadis orang berkunjung/ bertamu ke
rumahnya sampai larut malam, terlebih sering diantar jemput laki-laki lain berganti.
C. Riwayat Penyakit Dahulu
1. Riwayat Gangguan Psikiatri
Tidak pernah menderita gangguan psikiatri sebelumnya.
2. Riwayat Gangguan Medis
Tidak ada riwayat gangguan medis sebelumnya
3. Riwayat Penggunaan Alkohol dan Zat lain
Tidak ada riwayat penggunaan zat adiktif lainnya
D. Riwayat Kehidupan Pribadi
1. Masa prenatal dan perinatal
Pasien anak kedua dari lima bersaudara. Selama mengandung, ibu tidak
mempunyai penyakit fisik yang serius dan tidak mengkonsumsi obat-obatan pada
saat kehamilan dan saat nifas. Pasien lahir cukup bulan dengan berat badan cukup,
2
lahir spontan per vaginam ditolong oleh bidan, langsung menangis, tidak ada
komplikasi selama proses persalinan.
2. Masa kanak awal (0-3 tahun)
Pasien tumbuh dan berkembang sehat seperti anak lain.
3. Masa kanak pertengahan (3-11 tahun)
Pasien tumbuh dan berkembang sehat seperti anak lain.
4. Masa kanak akhir dan remaja
Selama SMP dan SMA, pasien dapat bergaul dengan baik, memiliki cukup banyak
teman.
5. Masa Dewasa
a. Riwayat Pendidikan
Pasien menempuh pendidikan sejak SD sampai SMA. Prestasi pasien selama di
sekolah cukup baik, tidak pernah tinggal kelas.
b. Riwayat Pekerjaan
Pasien bekerja di toko baju milik saudaranya.
c. Riwayat Perkawinan
Pasien seorang janda, suami pasien meninggal 4 tahun yang lalu.
d. Riwayat Agama
Pasien sangat rajin beribadah seperti sholat dan mengaji.
e. Riwayat Psikoseksual
Tidak diketahui
f. Aktivitas Sosial
Sejak kecil pasien termasuk anak yang biasa-biasa saja. Tidak terlalu periang
ataupun pendiam.
g. Riwayat Pelanggaran Hukum
Pasien tidak pernah melanggar hukum atau berurusan dengan hal-hal yang
berhubungan dengan hukum.
E. Riwayat Keluarga
3
♀ ♂ ♀ ♂
♀ ♂ ♂ ♀ ♀ ♂ ♀ ♂
♀ ♀ ♂ ♂
Keterangan :
: Pasien
F. Situasi Kehidupan Sekarang
Saat ini pasien tinggal bersama 2 orang anak laki-lakinya yang belum menikah.
G. Persepsi dan Harapan Keluarga
Keluarganya ingin pasien segera sembuh dari penyakitnya.
III. Grafik Perjalanan Penyakit
Mei Juni – Juli Agustus
4
Anak perempuan kedua menikah, tinggal di luar kota bersama suami
Pasien mengurus rumah tangga sendiri Anak laki-laki jarang di rumah karena sibuk
bekerja Pasien sering merasa cemas, sepi sendiri,
dan sulit tidur.
Pasien merasa cemas setiap hari, tangan gemetaran, sering berkeringat dingin di tangan.
Sulit tidur.
Anak keempat pasien meminta untuk kuliah kembali, akan tetapi pasien belum mampu memenuhi keinginan anaknya
Pasien tidak setuju dengan hubungan anak laki-laki keempat pasien dengan pacarnya
Pasien semakin sulit tidur, waktu tidur kurang
Merasa cemas setiap hari.
♀
IV. Autoanamnesis
Pertanyaan Jawaban InterpretasiSelamat siang ibu, saya dokter muda rizka dan dokter muda vanny. Bagaimana kabar ibu hari ini?
V. Status Internus
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Kompos Mentis
Status Gizi : Baik
Tanda Vital : Dalam batas normal
Mata dan THT : Dalam batas normal
Mulut dan Gigi : Dalam batas normal
Thoraks : Dalam batas normal
Abdomen : Dalam batas normal
Ekstremitas : Dalam batas normal
VI. Status Neurologikus
GCS : E4 M6 V5
Tanda Rangsang Meningeal : Negatif
Tanda-tanda efek samping ekstrapiramidal
Tremor tangan : Negatif
Akatisia : Negatif
Bradikinesia : Negatif
Cara berjalan : Normal
Keseimbangan : Baik
Rigiditas : Negatif
Motorik : Kekuatan baik
Sensorik : Baik
VII. Status Mental
Berdasarkan pemeriksaan 13 Agustus 2015
I. Keadaan Umum
5
555 555555 555
Kesadaran / sensorium : komposmentis / baik
Sikap : kooperatif
Tingkah laku motorik : aktif
Ekspresi fasial : kaya
Verbalisasi dan cara berbicara : dapat berbicara, lancar, jelas
Kontak psikis : dapat dilakukan, cukup wajar, lama
Perhatian : ada
Inisiatif : ada
II. Keadaan Spesifik
A. Keadaan alam perasaan
1. Keadaan afektif/ mood : appropriate/ hipertim
2. Hidup emosi
a. Stabilitas : Labil
b. Pengendalian : terkontrol
c. Echt-unecht : echt
d. Einfuhlung : adekuat
e. Dalam-dangkal : dalam
f. Skala differensiasi : luas
g. Arus emosi : cepat
B. Keadaan dan fungsi intelek
a. Daya ingat : baik
b. Daya konsentrasi : baik
c. Orientasi : tidak terganggu
baik orientasi tempat, waktu, personal dan
situasi
d. Luas pengetahuan : rata-rata normal
e. Discriminative insight : tidak terganggu
f. Discriminative judgement : tidak terganggu
g. Dugaan taraf intelegensia : rata-rata normal
h. Kemunduran intelek : tidak ada
C. Kelainan sensasi dan persepsi
6
a. Ilusi : tidak ada
b. Halusinasi
Akustik : tidak ada
Visual : tidak ada
Olfaktorik : tidak ada
Taktil : tidak ada
Gustatorik : tidak ada
D. Keadaan proses berpikir
a. Kecepatan proses berpikir` : cepat
b. Mutu proses berpikir
1. Jelas dan tajam : cukup jelas dan cukup tajam
2. Sirkumstansial : tidak ada
3. Inkoheren : tidak ada
4. Terhalang : tidak ada
5. Terhambat : tidak ada
6. Meloncat-loncat : tidak ada
7. Verbigerasi perserative : tidak ada
c. Isi pikiran
1. Pola sentral dalam pikirannya: tidak ada
2. Fobia : tidak ada
3. Obsesi : tidak ada
4. Delusi : tidak ada
5. Kecurigaan : tidak ada
6. Konfabulasi : tidak ada
7. Rasa permusuhan / dendam : tidak ada
8. Perasaan inferior : tidak ada
9. Banyak / sedikit : banyak
10. Perasaan berdosa : tidak ada
11. Hipokondria : tidak ada
12. Lain-lain : tidak ada
E. Kelainan dorongan instinctual dan perbuatan
1. Abulia : tidak ada
7
2. Stupor : tidak ada
3. Raptus : tidak ada
4. Kegaduhan umum :tidak ada
5. Deviasi seksual : tidak ada
6. Ekhopraksia : tidak ada
7. Vagabondage : tidak ada
8. Piromani : tidak ada
9. Mannerisme : tidak ada
10. Lain-lain : tidak ada
F. Anxietas yang terlihat overt : ada
G. Hubungan dengan realitas : tidak terganggu
VIII. Ikhtisar Penemuan Bermakna
Telah diperiksa perempuan usia 56 tahun, pedagang, Islam, suku minang, dan
seorang janda dengan 4 orang anak. Kontrol ke Poliklinik RSJ HB Saanin Padang,
Pasien merasa cemas setiap hari, tangan dingin, sering berkeringat, jantung
berdebar, dan sering gemetaran. Saat ini, pasien sulit untuk memulai tidur. Tidur di
atas jam 1 malam dan bangun pagi-pagi sejak 3 bulan yang lalu. Pasien sering
merasa sakit kepala namun sudah berobat ke rumah sakit Dr.M. Djamil dan tidak
ditemukan kelainan.vTidak didapatkan trauma kepala dan sakit yang secara
fisiologis berhubungan dengan gangguan jiwa yang dialami pasien. Tidak juga
didapatkan riwayat kejang penggunaan zat psikoaktif yang secara klinis bermakna.
Dari pemeriksaan status mental didapatkan seorang perempuan, sesuai dengan usia,
penampilan cukup rapi dan bersih. Selama wawancara pasien duduk dengan tenang,
sikap kooperatif. Ditemukan mood hipertim dengan afek yang appropriate dan
proses pikir, cara bicara, isi bicara wajar dan didapatkan pasien yang sering melihat
ke kanan dan kiri serta sikap duduk yang tidak nyaman.
IX. Formulasi Diagnosis
Berdasarkan anamnesis riwayat perjalanan penyakit dan pemeriksaan, pada
pasien ini ditemukan adanya pola perilaku, pikiran dan perasaan yang secara klinis
bermakna dan menimbulkan suatu penderitaan (distress) dan hendaya (disability)
8
dalam fungsi pekerjaan dan sosial. Dengan demikian berdasarkan PPDGJ III dapat
disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa.
Berdasarkan anamnesis riwayat penyakit medis, pasien tidak pernah
mengalami trauma kepala atau penyakit lainnya yang secara fisiologis dapat
menimbulkan disfungsi otak sebelum menunjukkan gejala gangguan jiwa. Oleh
karenanya, gangguan mental organik dapat disingkirkan (F00-09).
Pada pasien juga tidak didapatkan riwayat penggunaan alkohol atau zat
psikoaktif sebelum timbul gejala penyakit yang menyebabkan perubahan fisiologis
otak, sehingga kemungkinan adanya gangguan mental dan perilaku akibat
penggunaan zat psikoaktif juga dapat disingkirkan (F10-19).
Pada pasien ini didapatkan mood hipertim, dengan afek yang appropiate dan
proses pikir yang cepat, adanya kecemasan yang diikuti dengan gejala-gejala
ketegangan motorik seperti gelisah, gemetaran serta adanya overaktivitas otonomik
seperti tangan yang berkeringat, jantung berdebar-debar, dan kepala pusing.
Keluhan ini sudah dirasakan pasien sejak kurang lebih 3 bulan yang lalu, sehingga
pada pasien ini sesuai dengan kriteria PPDGJ III untuk aksis I didiagnosa dengan
Gangguan Cemas Menyeluruh.
Pasien terdiagnosis mengalami gangguan jiwa usia 56 tahun, hingga tidak
dapat diketahui ciri kepribadian pada pasien, maka pada aksis II tidak ada diagnosa.
Pada pasien ini tidak ditemukan suatu kondisi medis umum yang cukup
bermakna, sehingga aksis III pada pasien ini tidak ada diagnosa
Pada pasien untuk aksis IV ditemukan adanya masalah yang utama yaitu
anak perempuan keduanya tinggal berjauhan dengan pasien dan pasien tinggal
dengan 2 orang anak laki-lakinya. Pasien merasa canggung saat pasien pulang ke
rumah, masih banyak pekerjaan rumah yang harus dikerjakannya. Selain itu pasien
juga tidak menyetujui hubungan anak laki-laki terakhirnya dengan perempuan yang
menurut pasien merupakan perempuan tidak baik.
Pada aksis V berdasarkan penilaian GAF (Global Assessment of
Functioning Scale) saat ini pasien berada pada nilai 80-71, yaitu gejala dirasakan
sementara dan dapat diatasi, adanya disabilitas ringan dalam pekerjaan pasien
karena beberapa kali pasien tidak dapat bekerja karena merasa tidak enak badan.
9
X. Evaluasi Multiaksial
I. F.41.1 Gangguan Anxietas Menyeluruh
II. Tidak ada diagnosa
III. Tidak ada diagnosa
IV. Masalah family support group
V. GAF 80-71
XI. Prognosis
Quo ad vitam : bonam
Quo ad fungsionam : bonam
Quo ad sanactionam : bonam
XII. Rencana Penatalaksanaan
A. Farmakoterapi :
- Diazepam 1 x 5 mg (p.o)
B. Psikoterapi :
1. Kepada pasien
- Psikoterapi supportif. Memberikan kehangatan, empati dan optimistik kepada
pasien. Membantu pasien mengidentifikasikan dan mengekspresikan emosinya,
serta membantu untuk ventilasi. Mengidentifikasi faktor presipitasi dan
membantu mengoreksinya. Membantu memecahkan problem eksternal secara
terarah.
- Psikoedukasi Membantu pasien untuk mengetahui lebih banyak tentang
gangguan yang dideritanya, diharapkan pasien mempunyai kemampuan yang
semakin efektif untuk mengenali gejala, mencegah munculnya gejala dan
segera mendapat pertolongan.
2. Kepada keluarga : Psikoedukasi mengenai
- Penyakit yang diderita pasien
Memberikan penjelasan yang bersifat komunikatif, informatif dan edukatif
tentang penyakit pasien (penyebab, gejala, hubungan antara gejala dan perilaku,
perjalanan penyakit serta prognosis). Pada akhirnya diharapkan keluarga bisa
mendukung proses penyembuhan dan mencegah kekambuhan.
- Terapi
10
Memberi penjelasan mengenai terapi yang diberikan pada pasien (kegunaan
obat terhadap gejala pasien dan efek samping yang mungkin timbul pada
pengobatan). Selain itu juga ditekankan pentingnya pasien kontrol dan minum
obat secara teratur.
11