LAPORAN KASUS

TUBERKULOSIS

TUTOR PEMBIMBING : DR. MAMIK SETIYAWATI

ZULFA NURUL FATH

2011730117FAKULTAS KESEHATAN DAN KEDOKTERAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

2015

DAFTAR ISI COVER

iDAFTAR ISI

ii

BAB I STATUS PASIEN

1

A. Identitas

1

B. Anamnesa

1

C. Pemeriksaan Fisik

2

D. Pemeriksaan Penunjang

4E. Anjuran Pemeriksaan Penunjang

4F. Resume

4G. Working Diagnosis

5H. Diagnosis Banding

5I. Penatalaksanaan

5BAB II

6A. Definisi

6B. Epidemiologi

6C. Etiologi

7D. Klasifikasi

8E. Patofisiologi

11F. Manifestasi Klinis

13G. Diagnosis

14H. Penatalaksanaan

20I. Komplikasi

35J. Prognosis

36DAFTAR PUSTAKA

iii

DAFTAR PUSTAKAAnonim. (2010). Epidemiologi TBC di Indonesia. http://www.tbindonesia.or.id Dahlan, Z. Diagnosis dan penatalaksanaan tuberkulosis. Cermin dunia kedokteran. 2000;115:8-12. Diunduh dari www.kalbe.co.id. 27 Desember 2010Ditjen POM. (1995). Farmakope Indonesia. Edisi IV. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta. Halaman 472 474, 744 745.

Gandjar, I. G. dan Rohman, A. (2007). Kimia Farmasi Analisis. Cetakan II. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Halaman 249.

Harmita. (2004). Petunjuk Pelaksanaan Validasi Metode dan Cara Perhitungannya. Majalah Ilmu Kefarmasian. Volume I (3). Halaman 117-128.

Jr., R. A. Day dan Linderwood, A. L. (1990). Analisa Kimia Kuantitatif. Penerjemah Drs. R. Soendoro. Edisi Keempat. Jakarta: Penerbit Erlangga. Halaman 419.

Moffat, A. C. (2004). Clarkes Isolation and Identification of Drugs and Poisons.Munver R, Volfson IA. Adrenal insufficiency: diagnosis and management.Current Urology Reports.2006;7:8085.Perhimpunan dokter paru Indonesia. Tuberkulosis. 2006. Diunduh dari www.klikpdpi.com. 27 Desember 2010.Raviglione M C, OBrien R J. Tuberculosis. Dalam: Kasper D L, Fauci A S, Longo D L, Braunwald E, Hauser S L, Jameson J L, editors. Harrisonss principle of internal medicine. Ed 16. America: McGraw-Hill;2005.h.953-65.

iii