cover makalah
TRANSCRIPT
TUGAS KELOMPOK
KOMUNIKASI DATA
WIRELESS NETWORK CONNECTION
Disusun oleh :
SITI NURJANAH SIR 200735
NINIK YULIANA SIR 200902
FITRIYANTI DTI 200905
1
2
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
( STMIK ) WIDYA UTAMA PURWOKERTO
TAHUN 2010
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini pada waktunya. Makalah ini penulis susun untuk
menyelesaikan tugas mata kuliah komunikasi data dan dapat digunakan sebagai
referensi.
Tim penulis juga berterima kasih kepada segenap pihak yang membantu tersusunnya
makalah ini, seperti :
1) Bapak Erfan Rusdy S.kom selaku dosen pengampu mata kuliah Sistem
Informasi Manajemen.
2) Semua pihak yang telah membantu dan memberi dukungan, doa, dan
semangat hingga tim penulis dapat menyelesaikan tugas ini.
Tim penulis menyadari sepenuhnnya masih terdapat banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, tim penulis mohon maaf yang sebesar –
besarnya kepada para pembaca makalah ini. Tim penulis juga mohon kesediaan para
pembaca agar dapat memberi saran dan kritik hingga dapat terciptanya kesempurnaan
makalah ini. Terima kasih.
Purwokerto, 30 November 2010
3
Penulis
TEKNOLOGI WIRELESS LAN
1.Pengertian Wireless
Wireless merupakan teknologi yang bertujuan untuk menggantikan kabel yang
menghubungkan terminal komputer dengan jaringan, dengan begitu computer dapat
berpindah dengan bebas dan tetap dapat berkomunikasi dalam jaringan dengan
kecepatan transmisi yang memadai.
Wireless LAN distandarisasi oleh IEEE dengan kode 802.II b yang bertujuan
untuk menyamakan semua teknologi nirkabel yang digunakan dibidang computer dan
untuk menjamin interoperabilitas antara semua product –product yang menggunakan
standar ini.
Local Area Network (LAN) adalah sejumlah komputer yang saling dihubungkan
bersama di dalam satu areal tertentu yang tidak begitu luas, seperti di dalam satu kantor
atau gedung. Secara garis besar terdapat dua tipe jaringan atau LAN, yaitu jaringan Peer
to Peer dan jaringan Client-Server.
Pada jaringan peer to peer, setiap komputer yang terhubung ke jaringan dapat
bertindak baik sebagai workstation maupun server. Sedangkan pada jaringan Client-
4
Server, hanya satu komputer yang bertugas sebagai server dan komputer lain berperan
sebagai workstation. Antara dua tipe jaringan tersebut masing-masing memiliki
keunggulan dan kelemahan, di mana masing-masing akan dijelaskan.
LAN tersusun dari beberapa elemen dasar yang meliputi komponen hardware dan
software, yaitu :
1. Komponen Fisik
Personal Computer (PC), Network Interface Card (NIC), Kabel, Topologi jaringan.
2. Komponen Software
Sistem Operasi Jaringan, Network Adapter Driver, Protokol Jaringan.
Untuk mengelola suatu jaringan diperlukan adanya sistem operasi jaringan.
Sistem operasi jaringan dibedakan menjadi dua berdasarkan tipe jaringannnya, yaitu
sistem operasi client-server dan system operasi jaringan peer to peer.
1. Jaringan Client-Server
Server adalah komputer yang menyediakan fasilitas bagi komputer-komputer lain
didalam jaringan dan client adalah komputer-komputer yang menerima atau
menggunakan fasilitas yang disediakan oleh server. Server dijaringan tipe client-server
disebut dengan Dedicated Server karena murni berperan sebagai server yang
menyediakan fasilitas kepada workstation dan server tersebut tidak
dapat berperan sebagai workstation.
Keunggulan
1. Kecepatan akses lebih tinggi karena penyediaan fasilitas jaringan dan pengelolaannya
dilakukan secara khusus oleh satu komputer (server) yang tidak dibebani dengan tugas
lain
sebagai workstation.
2. Sistem keamanan dan administrasi jaringan lebih baik, karena terdapat seorang
pemakai yang bertugas sebagai administrator jaringan, yang mengelola administrasi dan
sistem keamanan jaringan.
3. Sistem backup data lebih baik, karena pada jaringan client-server backup dilakukan
terpusat di server, yang akan membackup seluruh data yang digunakan di dalam jaringan.
Kelemahan
1. Biaya operasional relatif lebih mahal.
5
2. Diperlukan adanya satu komputer khusus yang berkemampuan lebih untuk ditugaskan
sebagai server.
3. Kelangsungan jaringan sangat tergantung pada server. Bila server mengalami
gangguan maka secara keseluruhan jaringan akan terganggu.
2. Jaringan Peer To Peer
Bila ditinjau dari peran server di kedua tipe jaringan tersebut, maka server di jaringan tipe
peer to peer diistilahkan non-dedicated server, karena server tidak berperan sebagai
server murni melainkan sekaligus dapat berperan sebagai workstation.
Keunggulan
1. Antar komputer dalam jaringan dapat saling berbagi-pakai fasilitas yang dimilikinya
seperti:
harddisk, drive, fax/modem, printer.
2. Biaya operasional relatif lebih murah dibandingkan dengan tipe jaringan client-server,
salah satunya karena tidak memerlukan adanya server yang memiliki kemampuan khusus
untuk
mengorganisasikan dan menyediakan fasilitas jaringan.
3. Kelangsungan kerja jaringan tidak tergantung pada satu server. Sehingga bila salah
satu komputer/peer mati atau rusak, jaringan secara keseluruhan tidak akan mengalami
gangguan.
Kelemahan
1. Troubleshooting jaringan relatif lebih sulit, karena pada jaringan tipe peer to peer
setiap
komputer dimungkinkan untuk terlibat dalam komunikasi yang ada. Di jaringan client-
server,
komunikasi adalah antara server dengan workstation.
2. Unjuk kerja lebih rendah dibandingkan dengan jaringan client-server, karena setiap
komputer/peer disamping harus mengelola pemakaian fasilitas jaringan juga harus
mengelola pekerjaan atau aplikasi sendiri.
3. Sistem keamanan jaringan ditentukan oleh masing-masing user dengan mengatur
keamanan masing-masing fasilitas yang dimiliki.
4. Karena data jaringan tersebar di masing-masing komputer dalam jaringan, maka
backup harus dilakukan oleh masing-masing komputer tersebut.
6
Kelemahan dari wireless Lan dibagi menjadi 2 jenis, yakni kelemahan pada
konfigurasi dan kelemahan pada jenis enkripsi yang digunakan.Salah satu contoh
penyebab kelemaha pada konfigurasi karena saat ini untuk membangun sebuah jaringan
wireless cukup mudah. Banyak vendor yang menyediakan fasilitas yang memudahkan
pengguna atau admin jaringan sehingga sering ditemukan wireless yang masih
menggunakan konfigurasi wireless default bawaan vendor. wireless yang dipasang pada
jaringan masih menggunakan setting default bawaan vendor
seperti SSID, IP Address , remote manajemen, DHCP enable, kanal frekuensi, tanpa
enkripsi bahkan user/password untuk administrasi wireless tersebut.
Kelemahan Wireless pada Lapisan Fisik.Wifi menggunakan gelombang radio
pada frekwensi milik umum yang bersifat bebas digunakan oleh semua kalangan dengan
batasan batasan tertentu. Setiap wifi memiliki area jangkauan tertentu tergantung power
dan antenna yang digunakan. Tidak mudah melakukan pembatasan area yang dijangkau
pada wifi. Hal ini menyebabkan berbagai kemungkinan terjadi aktifitas aktifitas antara
lain:
- Interception atau penyadapan
Hal ini sangat mudah dilakukan, dan sudah tidak asing lagi bagi para hacker. Berbagai
tools dengan mudah di peroleh di internet. Berbagai teknik kriptografi dapat di bongkar
oleh tools tools tersebut.
- Injection.
Pada saat transmisi melalui radio, dimungkinkan dilakukan injection karena berbagai
kelemahan pada cara kerja wifi dimana tidak ada proses validasi siapa yang sedang
terhubung atau siapa yang memutuskan koneksi saat itu.
- Jamming
Jamming sangat dimungkinkan terjadi, baik disengaja maupun tidak disengaja karena
ketidaktahuan
pengguna wireless tersebut. Pengaturan penggunaan kanal frekwensi merupakan
keharusan agar jamming dapat di minimalisir. Jamming terjadi karena frekwensi yang
digunakan cukup sempit sehingga penggunaan kembali channel sulit dilakukan pada area
yang padat jaringan nirkabelnya.
- Locating Mobile Nodes
Dengan berbagai software, setiap orang mampu melakukan wireless site survey dan
mendapatkan informasi posisi letak setiap Wifi dan beragam konfigurasi masing masing.
7
Hal ini dapat dilakukan dengan peralatan sederhana spt PDA atau laptop dengan di
dukung GPS sebagai penanda posisi.
- Access Control
Dalam membangun jaringan wireless perlu di design agar dapat memisahkan node atau
host yang dapat dipercaya dan host yang tidak dapat dipercaya. Sehingga diperlukan
access control yang baik
- Hijacking
Serangan MITM (Man In The Middle) yang dapat terjadi pada wireless karena berbagai
kelemahan protokol tersebut sehingga memungkinkan terjadinya hijacking atau
pengambilalihan komunikasi yang sedang terjadi dan melakukan pencurian atau
modifikasi informasi.
Kelemahan pada Lapisan MAC (Data Layer)
Pada lapisan ini terdapat kelemahan yakni jika sudah terlalu banyak node (client) yang
menggunakan channel yang sama dan terhubung pada AP yang sama, maka bandwidth
yang mampu dilewatkan akan menurun. Selain itu MAC
address sangat mudah di spoofing (ditiru atau di duplikasi) membuat banyak
permasalahan keamanan. Lapisan data atau MAC juga digunakan dalam otentikasi dalam
implementasi keamanan wifi berbasis WPA Radius (802.1x plus
TKIP/AES). Diagram skematik dari dua aplikasi pada wireless LAN dapat diperhatikan
pada gambar di bawah ini :
8
Dari gambar dapat kita amati ilustrasi dari dua aplikasi wireless LAN.
1. Infrastructure wireless LAN
Pada aplikasi ini, untuk mengakses suatu server adalah dengan menghubungkannya ke
suatu wired LAN , di mana suatu intermediate device yang dikenal sebagai Portable
Access unit (PAU) digunakan. Typical-nya daerah cakupan PAU berkisar antara 50
hingga 100 m.
2. Ad hoc wireless LAN
Pada Ad hoc wireless LAN suatu kumpulan komputer portabel berkomunikasi satu
dengan yang lainnya untuk membentuk self-contained LAN.
Media Wireless
Ada dua jenis media yang biasa digunakan untuk wireless LAN, yaitu : gelombang
radio dan sinyal optis infra merah.
1. Media Radio
Gelombang radio telah secara meluas banyak dipakai untuk berbagai aplikasi (seperti
TV, telepon selular, dls). Keunggulannya adalah karena gelombang radio dapat
merambat menembus objek seperti dinding dan pintu.
Path loss
Semua receiver radio didesain untuk beroperasi pada SNR (perbandingan antara
daya signal dengan daya noise) yang telah ditentukan. Biaya yang harus
dikeluarkan dalam mengembangkan wireless LAN ini lebih banyak pada interface
radio yang sanggup menjamin SNR yang tinggi. Faktor-faktor yang
mempengaruhi SNR adalah noise receiver yang merupakan fungsi dari
temperatur ambient dan bandwidth dari sinyal yang diterima. Daya sinyal juga
merupakan fungsi dari jarak antara pemancar dan penerima. Kesemua faktor ini
membentuk suatu path loss channel radio untuk sistem wireless LAN.
Interferensi Channel yang berdekatan
Karena menggunakan prinsip pemancaran gelombang radio, maka untuk
transmiter yang memiliki frekuensi yang sama dan berada di satu gedung atau
9
ruang yang berdekatan dapat mengalami interferensi satu dengan yang lainnya.
Untuk sistem Ad hoc, channel yang berdekatan dapat disetup dengan frekuensi
yang berbeda sebagai isolator, sementara untuk sistem infrastructure dapat
diterapkan three cell repeater yang masing-masing sel yang berdekatan (3 sel)
memiliki frekuensi berbeda dengan pola pengulangan.
Multipath
Sinyal radio, seperti halnya sinyal optic dipengaruhi oleh multipath; yaitu
peristiwa di mana suatu ketika receiver menerima multiple signal yang berasal dari
transmitter yang sama, yang masing-masing sinyalnya diikuti oleh path yang
berbeda di antara receiver dan transmitter. Hal ini dikenal dengan multipath
dispersion yang dapat menimbulkan intersymbol interference (ISI).
2. Media Inframerah
Inframerah memiliki frekuensi yang jauh lebih tinggi dari pada gelombang radio,
yaitu di atas 1014 Hz. Inframerah yang digunakan umumnya dinyatakan dalam
panjang gelombang (biasanya dalam nanometer) bukan dalam frekuensi.
Inframerah yang biasa digunakan adalah yang memiliki panjang gelombang 800
nm dan 1300nm. Keuntungan menggunakan inframerah dibandingkan dengan
gelombang radio adalah tidak diperlukan regulasi yang sulit dalam
penggunaannya. Untuk mereduksi efek noise pada sinyal infra merah, digunakan
bandpass filter.
Device inframerah
Untuk aplikasi wireless LAN, mode operasional yang digunakan adalah untuk
memodulasi intensitas output inframerah dari emitter dengan menggunakan sinyal
yang termodulasi secara elektris. Variasi intensitas sinyal inframerah yang
diterima oleh detektor kemudian dikonversi menjadi sinyal elektris yang
ekuivalen. Mode operasi ini dikenal dengan Intensity Modulation with Direct
Detection (IMDD).
Topologi
Link inframerah dapat digunakan sebagai salah satu dari dua mode : point to
point dan diffuse. Dalam mode point to point, emiter diarahkan langsung pada
detektor (photodiode). Mode operasi ini memberikan wireless link yang baik di
10
antara dua bagian equipment, misalnya untuk meng-enable-kan komputer
portabel untuk mendownload file ke komputer lain.
Kesimpulan
Wireless digunakan untuk memudahkan / meminimalisir penggunaan jaringan
kabel yang kebanyakan mempersempit ruang gerak penggunaan jaringan dalam
berkomunikasi sehingga computer dapat berpindah dengan bebas dan tetap dapat
berkomunikasi dalam jaringan dengan kecepatan transmisi yang memadai.
Dengan pengembangan teknologinya yang semakin kompleks maka berbagai
permasalahan dan perubahan-perubahannya pun semakin dinamis.
Komponen-komponen pendukung wireless ini pun semakin bervariasi disertai dengan
system operasinya. Yang masing-masing memiliki kelemahan dan kelebihannya
tergantung.
Semakin banyaknya pengguna teknologi wireless ini maka permasalahan pun
muncul, maka muncul pula pengembangananya untuk mengatasi permasalahan ini
11