makalah perdagangan anak di indonesia - cover

47
MAKALAH PERDAGANGAN ANAK DI INDONESIA MATA KULIAH MPK AGAMA ISLAM MUHAMMAD REZA 1206230605 MOHAMMAD RIZKY NUR IMAN 1206262380 KAUTSAR SEGARAMADA 1206238791 AFRO NUSAIBAH 1206230913 PUSPITA ANGGREINI 0906551275 MUHAMMAD HAFIZH 1206260532 INSHANU GHALIH WIBOWO 1206239264 UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK

Upload: rizky-nur-iman

Post on 26-Oct-2015

2.559 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Cover majalah LTM agama

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Perdagangan Anak Di Indonesia - Cover

MAKALAH PERDAGANGAN ANAK DI INDONESIA

MATA KULIAH MPK AGAMA ISLAM

MUHAMMAD REZA 1206230605

MOHAMMAD RIZKY NUR IMAN 1206262380

KAUTSAR SEGARAMADA 1206238791

AFRO NUSAIBAH 1206230913

PUSPITA ANGGREINI 0906551275

MUHAMMAD HAFIZH 1206260532

INSHANU GHALIH WIBOWO 1206239264

UNIVERSITAS INDONESIA

DEPOK

2013

Page 2: Makalah Perdagangan Anak Di Indonesia - Cover

HOME GROUP 1 – AGAMA ISLAM 02 – PERDAGANGAN ANAK DI INDONESIA

MAKALAH PERDAGANGAN ANAK DI INDONESIA

MATA KULIAH MPK AGAMA ISLAM

MUHAMMAD REZA 1206230605

MOHAMMAD RIZKY NUR IMAN 1206262380

KAUTSAR SEGARAMADA 1206238791

AFRO NUSAIBAH 1206230913

PUSPITA ANGGREINI 0906551275

MUHAMMAD HAFIZH 1206260532

INSHANU GHALIH WIBOWO 1206239264

UNIVERSITAS INDONESIA

DEPOK

2013

i

Page 3: Makalah Perdagangan Anak Di Indonesia - Cover

HOME GROUP 1 – AGAMA ISLAM 02 – PERDAGANGAN ANAK DI INDONESIA

ABSTRAKSI

Perdagangan manusia adalah merupakan sebuah isu yang sudah terjadi bahkan dari

awalnya peradaban manusia. Mungkin dahulu kala perdagangan manusia lebih dikenal dengan

perdagangan budak. Penghapusan perdagangan budak ternyata tidak menyebabkan hilangnya

perdagangan manusia, justru sebaliknya, isu ini menjadi kian besar.

Perdagangan manusia yang kian parah terjadi di Indonesia adalah perdagangan anak di

bawah umur. Secara tertutup perdagangan anak terjadi di berbagai daerah di Indonesia.

Pertanyaan yang besar muncul adalah mengapa perdagangan anak ini masih dapat terjadi di

Indonesia. Padahal dalam perundang-undangan negara, perdagangan anak jelas dilarang.

Memang dibutuhkan lebih dari sekedar pelarangan dari pemerintah agar perdagangan anak tidak

terjadi. Pemerintah wajib melakukan pencegahan dan menyediakan fasilitas-fasiltas bagi

kehidupan sosial masyarakat.

Selain dari peran pemerintah, sesungguhnya perdagangan anak juga dilarang keras oleh

agama khususnya agama Islam. Islam memiliki pandangan khusus mengenali isu ini. Bahkan

melalui Nabi Muhammad SAW. Islam merupakan pelopor dihapuskannya perdagagangan budak

di masa lalu. Dari sini kita dapat menyadari bahwa ajaran Islam sesungguhnya dapat

menyelesaikan masalah yang serupa. Maka dari itu, sangat tergantung pada kita sebagai umat

Islam untuk menjalankan ajaran Islam agar dapat menyelasaikan isu ini.

ii

Page 4: Makalah Perdagangan Anak Di Indonesia - Cover

HOME GROUP 1 – AGAMA ISLAM 02 – PERDAGANGAN ANAK DI INDONESIA

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmatnya tim penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul PERDAGANGAN ANAK DI INDONESIA. Berbagai masalah telah banyak dihadapi oleh tim penulis, tetapi kami tidak menyerah begitu saja, kami pun terus berusaha untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik dan benar agar makalah ini bermanfaat bagi para pembaca.

Makalah ini berisikan tentang situasi dan keadaan korupsi di Indonesia yang telah mengakar dan tersebar di segala lapisan masyarakat. Hal-hal yang dibahas dalam makalah ini adalah (SEMUA LTM). Makalah ini dibuat untuk memenuhi nilai Agama Islam yang dibimbing oleh Bapak S. Afroni.

Tiada gading yang tak retak, tim penulis tidak perrnah luput dari kesalahan maka dari itu kami mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada kesalahan penulisan yang tidak disengaja. Kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan oleh tim penulis.

Depok, 15 Mei 2012

Tim Penulis

\

iii

Page 5: Makalah Perdagangan Anak Di Indonesia - Cover

HOME GROUP 1 – AGAMA ISLAM 02 – PERDAGANGAN ANAK DI INDONESIA

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

ABSTRAK

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB 1: PENDAHULUAN

1.1

1.2

1.3

1.4

1.5

1.6

BAB 2:

2.1

2.2

2.3

2.4

2.5

2.6

2.7

BAB 3:

3.1

3.2

3.3

BAB 4: PENUTUP

4.1

4.2

DAFTAR PUSTAKA

iv

Page 6: Makalah Perdagangan Anak Di Indonesia - Cover

HOME GROUP 1 – AGAMA ISLAM 02 – PERDAGANGAN ANAK DI INDONESIA

v

Page 7: Makalah Perdagangan Anak Di Indonesia - Cover

HOME GROUP 1 – AGAMA ISLAM 02 – PERDAGANGAN ANAK DI INDONESIA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap manusia yang dalam

penerapannya berada pada ruang lingkup hak persamaan dan hak kebebasan yang terkait

dengan interaksinya antara individu atau dengan instansi. Hak juga merupakan sesuatu yang

harus diperoleh. Masalah HAM adalah sesuatu hal yang sering kali dibicarakan dan dibahas

terutama dalam era reformasi ini. HAM lebih dijunjung tinggi dan lebih diperhatikan dalam

era reformasi dari pada era sebelum reformasi. Perlu diingat bahwa dalam hal pemenuhan

hak, kita hidup tidak sendiri dan kita hidup bersosialisasi dengan orang lain.

1.2 Identifikasi Masalah

Makalah ini penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Perdagangan Manusia (Human Trafficking)

2. Konvensi Perlindungan Hak-Hak Anak 

3. Perdagangan Anak (Child Trafficking)

4. Pemberantasan Tindak Pidana Human Trafficking

5. Perbudakan Kontemporer (Contemporary Forms Of Slavery)

1.3 Pembatasan Masalah

Agar masalah pembahasan tidak terlalu luas dan lebih terfokus pada masalah dan

tujuan dalam hal ini pembuatan makalah ini, maka dengan ini penyusun membatasi masalah

hanya pada ruang lingkup HAM. Mencakup Human Trafficking.

1.4 Metode Pembahasan

1. Metode deskritif, sebagaimana ditunjukan oleh namanya, pembahasan ini bertujuan untuk

memberikan gambaran tentang suatu masyarakat atau kelompok orang tertentu atau

1

Page 8: Makalah Perdagangan Anak Di Indonesia - Cover

HOME GROUP 1 – AGAMA ISLAM 02 – PERDAGANGAN ANAK DI INDONESIA

gambaran tentang suatu gejala atau hubungan antara dua gejala atau lebih (Atherton dan

Klemmack: 1982).

2. Penelitian kepustakaan, yaitu Penelitian yang dilakukan melalui kepustakaan,

mengumpulkan data-data dan keterangan melalui buku-buku dan bahan lainnya yang ada

hubungannya dengan masalah-masalah yang diteliti.

2

Page 9: Makalah Perdagangan Anak Di Indonesia - Cover

HOME GROUP 1 – AGAMA ISLAM 02 – PERDAGANGAN ANAK DI INDONESIA

BAB II

PERDAGANGAN ANAK DI INDONESIA

2.1 Ruang Lingkup Perdagangan Anak

Menurut Wikipedia, perdagangan manusia adalah perdagangan dan perdagangan

dalam gerakan atau migrasi masyarakat, hukum dan ilegal, termasuk tenaga kerja baik sah

kegiatan serta kerja paksa.

Istilah ini digunakan dalam arti yang lebih sempit oleh kelompok advokasi untuk;

a. perekrutan,

b. transportasi,

c. penampungan,

Tujuan perdagangan manusia antara lain:

a. Perbudakan

b. Pelacuran

c. Kerja paksa (termasuk tenaga kerja atau disimpan dalam gudang hutang, yaitu dimana

seseorang dipaksa untuk melunasi pinjaman dengan tenaga kerja secara langsung,

melalui jangka waktu yang tidak jelas/janggal. Dalam masa melunasi hutang, para

pekerja dipaksa/terpaksa terperangkap dalam hutang yang lebih besar. Bisa jadi

terperangkap hutang akibat judi, obat-obatan atau bahkan hingga yang pokok seperti

pakaian atau makanan. Ketika pekerja yang berhutang tersebut tidak mampu

membayar, mereka dipaksa untuk membayar dan terperangkap dalam kerja paksa

yang disebut gudang hutang.)

Perdagangan manusia (human trafficking) merupakan masalah yang cukup

kompleks, baik di tingkat nasional maupun internasional. Berbagai upaya telah dilakukan

guna mencegah terjadinya praktek perdagangan manusia. Secara normatif, aturan hukum

telah diciptakan guna mencegah dan mengatasi perdaganganmanusia. Akan tetapi

perdagangan manusia masih tetap berlangsung khususnya yang berkaitan dengan anak-

anak. Permasalahan yang berkaitan dengan anak tidak lepas dari perhatian masyarakat

3

Page 10: Makalah Perdagangan Anak Di Indonesia - Cover

HOME GROUP 1 – AGAMA ISLAM 02 – PERDAGANGAN ANAK DI INDONESIA

internasional. Isu-isu seperti tenaga kerja anak, perdagangan anak, dan pornografi anak,

merupakan masalah yang dikategorikan sebagai eksploitasi.

Perdagangan manusia sebagai “rekrutmen, transportasi, transfer, menadah atau

menerima manusia, dengan cara ancaman atau penggunaan kekuatan atau bentuk-bentuk

lain dari kekerasan, dari penculikan, dari penipuan, dari kecurangan, dari penyalahgunaan

kekuasaan atau posisi kerentanan atau pemberian atau penerimaan pembayaran atau

keuntungan untuk mencapai persetujuan dari orang yang memiliki kontrol terhadap orang

lain, untuk tujuan eksploitasi.”

Eksploitasi manusia antara lain termasuk memaksa manusia menjadi prostitusi

atau bentuk-bentuk lain dari eksploitasi seksual, kerja paksa atau pelayanan, perbudakan

atau praktik yang serupa dengan perbudakan dan kerja paksa.

Untuk anak-anak, eksploitasi termasuk juga terpaksa melakukan pelacuran,

menjadi bagian adopsi ilegal, untuk pernikahan bawah umur, atau perekrutan anak

sebagai tentara, pengemis,. Perdagangan manusia adalah sangat oleh sifat kejahatan

internasional yang memerlukan tingkat kerjasama tinggi dan kolaborasi antara negara

secara efektif.

Perdagangan manusia ini mencakup perdangan wanita dan anak, yang mana

memang akhir-akhir ini sedang marak diberitakan baik media nasional maupun

internasional. Sisi global, perdagangan anak merupakan suatu kejahatan terorganisasi

yang melampaui batas-batas negara, sehingga dikenal sebagai kejahatan transnasional.

Indonesia tercatat dan dinyatakan sebagai salah satu negara sumber dan transit

perdagangan anak internasional, khususnya untuk tujuan seks komersial dan buruh anak

di dunia.

Anak merupakan bagian yang fundamental dalam keluarga. Anak adalah rahmat

Allah SWT serta berkah dan amanah yang Allah titipkan kepada orang tua. Anak dalam

keluarga adalah sorotan serius bagi orang tua agar terbentuk sikap yang positif bagi anak.

Perlu disadari bahwa anak dalam keluarga sebagai peniru dan penciplak sikap dan

4

Page 11: Makalah Perdagangan Anak Di Indonesia - Cover

HOME GROUP 1 – AGAMA ISLAM 02 – PERDAGANGAN ANAK DI INDONESIA

kebiasaan orang tua khususnya dan keluarga pada umumnya. Secara mental dan fisik,

seorang anak biasanya serupa dengan orang tuanya.

Akhir-akhir ini kasus perdagangan anak semakin marak terjadi. Seorang anak

diperjualbelikan dan bahkan terkadang orang tuanya sendirilah yang menghendaki

anaknya untuk ditukarkan dengan uang. Padahal, kehadiran anak tentulah membawa

peran dan fungsi tersendiri dalam keluarga. Anak-anak dalam pandangan Islam

merupakan amanah yang besar, anugerah Allah, sebagai bukti kebesaran dan kasih

sayang Allah, sebagai ujian dari Allah, dan juga sebagai penerus dan pewaris orang

tuanya. Anak juga berperan sebagai generasi penerus / anak yang sholeh, seperti yang

tertera pada firman Allah SWT dalam Al Quran, diantaranya yaitu:

a. Qs.As-Shoffaat 100

a. “Ya Tuhanku, berikan kepadaku anak-anak yang sholeh-sholeh”

b. Qs.Al-Furqon 74

a. “Ya Tuhan Kami, berikan kepada Kami jodoh-jodoh dan keturunan-

keturunan yang menyejukan hati dan Jadikan Kami imam bagi orang-

orang yang bertakwa”

c. Qs.An-Namel 19

a. “Ya Tuhanku beri aku petunjuk untuk tetap mensyukuri nikmat Mu

yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan

untuk mengerjakan amal sholeh yang Engkau ridhai, dan masukkan

aku dengan rahmat-Mu kedalam golongan hamba-hamba Mu yang

sholeh”

d. Qs.Al-Ahqof 15

a. “Ya Tuhanku, tunjukkan aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang

telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya

aku dapat berbuat amal yang Engkau ridhai; beri kebaikan kepadaku

dengan memberi kebaikan kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku

bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang

yang berserah diri”

5

Page 12: Makalah Perdagangan Anak Di Indonesia - Cover

HOME GROUP 1 – AGAMA ISLAM 02 – PERDAGANGAN ANAK DI INDONESIA

Menurut Hoffman (1973:26), nilai anak berkaitan dengan fungsi anak terhadap

orang tua atau kebutuhan orang tua yang akan di penuhinya.Keberadaananak dalam suatu

keluarga berfungsi sebagai penyambung garis keturunan, penerus tradisi keluarga, curahan

kasih sayang, hiburan dan jaminan hari tua.Anak sebagai penyambung garis keturunan,

kehadiran anak dalam suatu keluarga sangat di dambakan, anak di harapkan dapat

meneruskan keturunan keluarga sehingga garis keturunan keluarga tersebut tidak terputus.

Anak sebagai jaminan hari tua, keberadaan anak menimbulkan rasa tenteram di hari

tua, karena anak merupakan jaminan bagi orang tua ketika orang tua tidak dapat bekerja

lagi. Anak dapat memberikan ketentraman bagi orang tua kelak ketika anak tersebut telah

bekerja. Anak harus membalas budi kebaikan orang tua dalam hal ini adalah bahwa setiap

anak harus mau memberikan bantuan ekonomi. Keberadaan anak dalam keluarga dapat

membantu melakukan kegiatan rumah tangga yang dapat menambah penghasilan.Dengan

adanya anak dalam suatu keluarga secara otomatis orang tua memiliki tenaga tambahan dari

anak.

Menurut Arnold dan Fawcett (1990), dengan memiliki anak, orang tua akan

memperoleh hal-hal yang menguntungkan atau hal-hal yang merugikan. Nilai anak yang

menguntungkan (manfaat) yaitu, Manfaat Emosionaldi mana anak membawa kegembiraan

dan kebahagiaan ke dalam hidup orang tuanya.Manfaat Ekonomidan Ketenangan dimana

anak dapat membantu ekonomi orang tuanya dengan bekerja dan menyumbangkan upah

yang mereka dapat. Manfaat pengembangan diridimana memelihara anak adalah suatu

pengalaman belajar bagi orang tua. Anak membuat orang tuanya lebih matang, lebih

bertanggung jawab.

Hal-hal yang merugikan dengan memiliki anak (nilai negatif umum) yaitu, Biaya

Emosionaldimana orang tua sangat mengkhawatirkan anak-anaknya, terutama tentang

perilaku anak-anaknya, keamanan dan kesehatan mereka. Dengan adanya anak-anak, rumah

akan ramai dan kurang rapi. Biaya Ekonomidimana ongkos yang harus dikeluarkan untuk

memberi makan dan pakaian anak-anak dapat besar. Keterbatasan dan Biaya

Alternatifdimana setelah mempunyai anak, kebebasan orang tua berkurang, hal ini

disebabkan karena orang tua sudah memiliki tanggung jawab kepada anak. Kebutuhan

6

Page 13: Makalah Perdagangan Anak Di Indonesia - Cover

HOME GROUP 1 – AGAMA ISLAM 02 – PERDAGANGAN ANAK DI INDONESIA

Fisikdimana begitu banyak pekerjaan rumah tambahan yang diperlukan untuk mengasuh

anak. Orang tua mungkin lebih lelah. Pengorbanan Kehidupan Pribadi Suami Istridimana

waktu untuk dinikmati oleh orang tua sendiri berkurang dan orang tua berdebat tentang

pengasuhan anak.

Kehadiran seorang anak seharusnya menjadi sebuah berkah dan rahmat dari Allah

SWT dan diharapkan dapat memberi manfaat yang besar kepada keluarga tersebut. Anak

merupakan suatu amanah dari Allah yang harus dijaga. Sehingga tidak sepatutnya anak

diperjualbelikan seperti yang marak terjadi. Anak dapat memberikan peran dan fungsi yang

positif bagi keluarga jika diasuh dengan baik, tenteram, dan penuh kasih sayang. Orang tua

yang tidak menjaga amanah atas anaknya merupakan dosa besar dan akan dimintai

pertanggungjawabannya kelak. Oleh karena itu, sebagai umat muslim hendaknya orang tua

menjaga dan membesarkan anaknya sebagai amanah dari Allah SWT.

2.2 Data-Data Perdagangan Anak di Indonesia

Perdagangan manusia (human trafficking) merupakan masalah yang cukup kompleks,

baik di tingkat nasional maupun internasional. Berbagai upaya telah dilakukan guna

mencegah terjadinya praktek perdagangan manusia. Secara normatif, aturan hukum telah

diciptakan guna mencegah dan mengatasi perdagangan manusia.

Perdagangan anak yang terjadi di Indonesia telah mengancam eksistensi dan martabat

kemanusiaan yang membahayakan masa depan anak. Sisi global, perdagangan anak

merupakan suatu kejahatan terorganisasi yang melampaui batas-batas negara, sehingga

dikenal sebagai kejahatan transnasional. Indonesia tercatat dan dinyatakan sebagai salah satu

negara sumber dan transit perdagangan anak internasional, khususnya untuk tujuan seks

komersial dan buruh anak di dunia.

Bisnis perdagangan orang saat ini banyak menjerat anak. Bisnis seperti ini merupakan

tindakan yang melanggar hak asasi manusia. Perdagangan anak sendiri sebenarnya telah

meluas dalam bentuk jaringan kejahatan yang terorganisasi dan tidak terorganisasi, baik

bersifat antarnegara maupun dalam negeri, sehingga menjadi ancaman terhadap masyarakat,

7

Page 14: Makalah Perdagangan Anak Di Indonesia - Cover

HOME GROUP 1 – AGAMA ISLAM 02 – PERDAGANGAN ANAK DI INDONESIA

bangsa, dan negara, serta terhadap norma-norma kehidupan yang dilandasi penghormatan

terhadap hak asasi manusia.

Lebih ironis lagi bahwa praktik perdagangan orang ini ternyata banyak terjadi di

Negara ini. Orang sebagai “obyek dagang” dalam transaksi ini yang mayoritas adalah anak

perempuan, sebenarnya bukan fenomena baru di negara ini. Untuk menghitung jumlah

pastinya seperti halnya sebuah fenomena puncak gunung es, dimana yang kelihatan hanyalah

sebagian kecil saja, akan tetapi jumlah yang lebih besar banyak yang luput dari sorotan

media maupun masyarakat pada khususnya. Berbagai survei, penelitian, dan pengamatan

menunjukkan kasus perdagangan orang cenderung meningkat dan kian memprihatinkan.

Data dari Kepolisian RI menyebutkan bahwa sejak tahun 2001 jumlah kasus

perdagangan anak khususnya perempuanada178 kasus, 2002 ada 155 kasus, 2003 ada 134

kasus, tahun 2004 ada 43 kasus, dan tahun 2005 terdapat 30 kasus. Contoh nyata dari kasus

perdagangan anak terjadi di Medan, yang kasus posisinya adalah sebagai berikut :

“Tony (52), terdakwa kasus perdagangan orang (trafficking), pada hari kamis tanggal

22 Feb 2007 akhirnya divonis 3 tahun 7 bulan potong masa tahanan oleh majelis Hakim

Pengadilan Negeri (PN) Medan. Tony dinyatakan bersalah melanggar Pasal 83 UU No 23 Th

2002 tentang Perlindungan Anak. Menjawab pertanyaan majelis hakim pimpinan Ahmad

Sharif, SH, Tony mengaku baru terlibat dalam masalah ini ketika kurang lebih dua tahun lalu

dikarenakan terlilit hutang. Dalam melakukan aksinya, Tony bekerja sama dengan Sum,

germo dari Batam yang hingga kini Sum masih buron Selama tiga bulan, Tony sempat

menjadi buron dan pada akhirnya ditangkap oleh Polda Sumatera Utara. Seperti yang telah

dilansir sebelumnya, Kasus Tony, tersebut menjadi perhatian para pemerhati perlindungan

anak. Sejak kasus itu digelar, pusat perhatian LSM yang concern terhadap perlindungan anak

dan perempuan, para praktisi hukum, dan kalangan kampus, tertuju ke persidangan itu. Tony

ditangkap dan kemudian diadili berdasarkan laporan Linda (15) yang dijanjikan oleh Tony

lapangan pekerjaan sebagai baby sitter. Akan tetapi kenyataannya ia malah dipekerjakan

sebagai purel diskotek di kawasan Jl. A Yani Medan. Majelis hakim membantah bahwa

jatuhnya putusan tersebut karena tekanan masyarakat. Tapi, kuatnya desakan dan gerakan

sejumlah LSM dan pemerhati anak-anak menjadi catatan tersendiri, baik bagi jaksa maupun

majelis. "Kami sangat menghormati aspirasi yang berkembang di masyarakat. Tapi, kami

8

Page 15: Makalah Perdagangan Anak Di Indonesia - Cover

HOME GROUP 1 – AGAMA ISLAM 02 – PERDAGANGAN ANAK DI INDONESIA

independen dan tidak bisa diintervensi,"ujar Ahmad Syarif, SH, salah seorang majelis hakim

kepada koran ini kemarin. Jumlah kasus trafficking dari tahun ke tahun terus meningkat di

Sumatera Utara (Sumut). Praktik trafficking yang berkembang antara lain perdagangan

perempuan untuk kepentingan prostitusi dan penculikan/penjualan bayi. Pemerintah Provinsi

(Pemprov) Sumut mencatat pada 2004 jumlah kasus trafficking di Sumut sebanyak 81 kasus.

Pada 2005 sebanyak 125 kasus. Setiap tahun jumlah kasus trafing meningkat hingga 2006

menjadi sebanyak 153 kasus.”

Menyimak kasus di atas, persoalan perdagangan anak banyak sekali terjadi di daerah-

daerah. Kendatipun demikian, pada prakteknya belum banyak pihak yang berinisiatif untuk

mengatasi masalah ini, padahal masyarakat sebenarnya sudah sadar betul dan mengetahui

tentang adanya ‘proyek’ perdagangan orang yang terorganisir. Dari contoh kasus diatas

persoalan ini memang menimbulkan permasalahan yang penanganannya memerlukan

perhatian yang sangat serius.

Dalam kasus perdagangan anak perempuan, pelaku terbagi pada pelaku perekrutan

(mengajak, menampung atau membawa korban), pengiriman (mengangkut, melabuhkan atau

memberangkatkan korban), pelaku penyerahterimaan (menerima, mengalihkan atau

memindahtangankan korban). Selain itu, dalam lingkup hubungan antara Majikan dan

pekerja, dapat juga dikategorikan sebagai sebagai pelaku ketika seorang Majikan

menempatkan pekerjanya dalam kondisi eksploitatif. Kondisi yang sering terjadi adalah tidak

membayar gaji, menyekap pekerja, melakukan kekerasan fisik atau seksual, memaksa untuk

terus bekerja, atau menjerat pekerja dalam lilitan utang.

Sungguh ironis mengetahui bahwa keberadaan Pemberantasan Tindak Pidana

Perdagangan Orang khususnya anak masih belum mampu secara maksimal menjadi payung

hukum dan untuk kemudian menjerat para pelaku perdagangan anak perempuan yang

semakin hari semakin terorganisir dan profesional.

Oleh karena itu dibutuhkan kesadaran bagi masyarakat dan pemerintah untuk

bersama-sama menghilangkan kezaliman tersebut karena bagaimanapun juga generasi muda

adalah para penerus bangsa dan kejahatan-kejahatan tersebut telah melanggar hak asasi

manusia bagi setiap orang yang mengalaminya.

9

Page 16: Makalah Perdagangan Anak Di Indonesia - Cover

HOME GROUP 1 – AGAMA ISLAM 02 – PERDAGANGAN ANAK DI INDONESIA

2.3 Hukum Perdagangan Anak

2.3.1 Hukum dalam Islam

Masalah perdagangan manusia (human trafficking) memang sudah tak

asing lagi didengar telinga masyarakat dunia. Perdagangan manusia merupakan

persoalan yang paling jahat di seluruh dunia. Dibandingkan kejahatan kekerasaan

lain, perdagangan manusia berhasil dengan kekerasaan dan exploitasi sexual atau

buruh dengan cara yang berulang kali selama banyak waktu. Salah satu

perdagangan manusia yang paling marak adalah perdagangan anak. Anak sering

diexploitasi dan diperjualbelikan oleh segelintar orang yang menginginkan

keuntungan. Lalu bagaimanakah pandagan Islam terhadap masalah perdagangan

manusia?

Selain melanggar hak-hak asasi manusia dan merupakan kejahatan

kemanusiaan , trafiking terhadap perempuan dan anak juga tidak dibenarkan

dalam perspektif Islam, apapun alasannya. Kyai Husein Muhammad dari Fahmina

Institute, Cirebon mengatakan bahwa dari teks Al-Qur?an maupun Sunnah

(hadist) yang menyatakan kewajiban manusia untuk menjaga prinsip-prinsip

kemanusiaan, misalnya pada Q.S. Al-Isra 70, yang menyatakan bahwa : ?

Sungguh, Kami benar-benar memuliakan anak-anak Adam (manusia). Kami

sediakan bagi mereka sarana dan fasilitas untuk kehidupan mereka di darat dan di

laut. Kami beri rizki yang baik-baik, serta Kami utamakan mereka di atas ciptaan

Kami yang lain?. Pernyataan tersebut jelas tidak membedakan baik itu perempuan

maupun laki-laki. Maka sangat jelas, bahwa Islam mengharamkan perbudakan

dan trafiking atau perdagangan manusia dalam arti yang lebih umum.

Manusia adalah makhluk Allah Subhanahuwata’ala yang dimuliakan,

sehingga Anak adam ini dibekali dengan sifat-sifat yang mendukung untuk itu,

yaitu seperti akal untuk berfikir, kemampuan berbicara, bentuk rupa yang baik

serta hak kepemilikan yang Allah sediakan di dunia yang tidak dimiliki oleh

makhluk-makhluk lainnya. Tatkala Islam memandang manusia sebagai pemilik,

maka hukum asalnya ia tidak dapat dijadikan sebagai barang yang dapat dimiliki

atau diperjual belikan, hal ini berlaku jika manusia tersebut bersetatus merdeka.

10

Page 17: Makalah Perdagangan Anak Di Indonesia - Cover

HOME GROUP 1 – AGAMA ISLAM 02 – PERDAGANGAN ANAK DI INDONESIA

Dewasa ini kita dapati maraknya eksploitasi manusia untuk dijual atau

biasa disebut dengan Human Trafficking, terutama pada wanita untuk perzianaan

atau dipekerjakan tanpa upah dan lainnya, ada juga pada bayi yang baru

dialahirkan untuk tujuan adopsi yang tentunya ini semua tidak sesuai dengan

syari’ah dan norma-norma yang berlaku (‘urf), kemudian bila kita tinjau ulang

ternyata manusia-manusia tersebut bersetatus Hur (merdeka).

Perbudakan manusia terhadap manusia telah berjalan berabad-abad

lamanya. Tetapi, para ahli sejarah tidak dapat menentukan kapan permulaan

perbudakan itu dimulai. Sebagian ahli sejarah berpendapat, bahwa perbudakan itu

dimulai bersamaan dengan perkembangan manusia, karena sebagian manusia

memerlukan bantuan tenaga dari sebagian manusia lainnya. Karena sebagian

manusia merasa mempunyai kekuatan, maka lahirlah keinginan menguasai orang

lain dan terjadilah perbudakan manusia atas manusia dan perdagangan manusia

(traficking).

Islam yang dibawa Nabi Muhammad Saw, mengajarkan adanya

persamaan antara sesama manusia. Tiada bangsa yang lebih mulia dari bangsa

lainnya, tiada suku yang lebih mulia dari suku lainnya. Bahkan, tiada orang yang

lebih mulia dari orang lain kecuali hanya takwanya kepada Allah Swt.

Karena itulah Islam berusaha untuk membebaskan manusia dari

perbudakan di bumi ini, sebab perbudakan itu melahirkan kesengsaraan bagi para

dhu’afa (orang-orang lemah atau para kaum miskin).

Di bawah ini dikutipkan beberapa ayat yang ada hubungannya dengan

persamaan manusia, perbudakan dan pembebasannya:

Artinya:

a. Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan

seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku

supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di

antara kamu ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah

Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (Al-Hujurat [49]: 13).

11

Page 18: Makalah Perdagangan Anak Di Indonesia - Cover

HOME GROUP 1 – AGAMA ISLAM 02 – PERDAGANGAN ANAK DI INDONESIA

b. Maka tidakkah sebaiknya (dengan hartanya itu) ia menempuh jalan yang mendaki

lagi sukar? Tahukah kamu apakah jalan yang mendaki lagi sukar itu? (yaitu)

melepaskan budak dari perbudakan. (Al-Balad [90]: 11-13).

c. .....dan barangsiapa membunuh seorang Mukmin karena tersalah (hendaklah) ia

memerdekakan seorang hamba sahaya yang beriman serta membayar diyat yang

diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh itu), kecuali mereka (keluarga

terbunuh) bersedekah. Jika ia (si terbunuh) dari kaum (kafir) yang ada perjanjian

(damai) antara mereka dengan kamu, maka (hendaklah si pembunuh) membayar

diyat yang diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh) serta memerdekakan

hamba sahaya yang Mukmin....(An-Nisa’ [4]: 92).

d. Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak

dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Dia menghukum kamu disebabkan sumpah-

sumpah yang kamu sengaja, maka kaffarat melanggar sumpah itu, ialah memberi

makan sepuluh orang miskin, yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada

keluargamu, atau memberi pakaian kepada mereka atau memerdekakan seorang

budak......(Al-Maidah [5]: 89)

Pandangan fiqih tentang perdagangan manusia

Hukum dasar muamalah perdagangan adalah mubah kecuali yang diharamkan

dengan nash atau disebabkan Ghoror ( penipuan) . Dalam kasus perdagangan manusia

ada dua jenis yaitu manusia merdeka ( hur ) dan manusia budak (‘abd /amah). Dalam

pembahasan ini akan kami sajikan dalil-dalil tentang hukum perdagangan pada manusia

merdeka saja. Yang mana hal ini akan kami ambilkan dari Al qur’an dan sunah serta

beberapa pandangan ahli fiqh dari berbagai madzhab tentang masalah ini

Dalil Al Qur’an

م�م�ن� �!ير #ث ك ع#ل#ى #اه(م� �ن و#ف#ض�ل #ات! �ب الط�ي م�ن# #اه(م ق�ن ز# و#ر# #ح�ر! �ب و#ال �#ر �ب ال ف!ي #اه(م� �ن و#ح#م#ل آد#م# !ي #ن ب #ا م�ن #ر� ك #ق#د� و#ل

A #ف�ض!يال ت #ا #ق�ن ل خ#

12

Page 19: Makalah Perdagangan Anak Di Indonesia - Cover

HOME GROUP 1 – AGAMA ISLAM 02 – PERDAGANGAN ANAK DI INDONESIA

“Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan

di lautan , Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan

kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan”.

Sudut pandang pengambilan hukum dari ayat ini adalah; bahwa kemuliaan

manusia yang Allah ta’ala berikan kepada mereka yaitu dengan dikhususkannya beberapa

nikmat yang tidak diberikan kepada makhluk yang lain sebagai penghormatan untuk

manusia, kemudian dengannya mendapatkan Taklif syari’ah seperti yang telah dijelaskan

oleh mufassirin dalam penafsiran nayat tersebut diatas , maka hal tersebut mengharuskan

bahwa manusia tidak direndahkan dengan cara disamakan dengan barang dagangan,

semisal hewan atau yang lainnya yang dapat dijual belikan. Kata Imam Al Qurtuby dalam

tafsir ayat ini “….dan juga manusia dimuliakan disebabkan mereka mencari harta untuk

dimiliki secara pribadi tidak seperti hewan,…” .

Dalam sebuah hadits Qudsi disebutkan bahwa Allah SWT mengancam keras

Pebisnis manusia merdeka ini denga ancaman permusuhan dihari Qiamat , diriwayat oleh

Imam Bukhari dan ImamAhmad dari hadits Abu Hurairah :

: #و�م# : ي خ#ص�م(ه(م� #ا #ن أ Lة# ث #ال# ث �ه( الل ق#ال# ق#ال# �م# ل و#س# �ه! #ي ع#ل �ه( الل ص#ل�ى �!ي �ب الن ع#ن� �ه( ع#ن �ه( الل ض!ي# ر# ة# �ر# ي ه(ر# !ي ب# أ ع#ن�

#م� و#ل �ه( م!ن #و�ف#ى ت ف#اس� ا Aج!ير# أ ج#ر#

� #أ ت اس� Lج(ل و#ر# #ه(، #م#ن ث #ل# #ك ف#أ ا Zح(ر #اع# ب Lج(ل و#ر# ، غ#د#ر# (م� ث !ي ب #ع�ط#ى أ Lج(ل ر# #ام#ة! �ق!ي ال

ه( #ج�ر# أ (ع�ط! .ي

“Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘anhu dari Nabi Salallahu alaihi wa salam bersabda: Allah

Ta’ala berfirman: ” Tiga golongan yang Aku adalah sengketa mereka dihari Qiamat; seorang

yang bersumpah atas nama-Ku lalu ia tidak menepatinya, dan seseorang yang menjual manusia

merdeka dan memakan harganya, dan seseorang yang menyewa tenaga seorang pekerja

kemudian ia selesaikan pekerjaan itu akan teteapi tidak membayar upahnya”.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa agama Islam secara jelas

mengharamkan segala jenis perdagangan manusia termasuk perdagangan anak. Manusia

adalah mahluk mulia dan tidak patut untuk dipejualbelikan layaknya barang benda.

2.3.2 Hukum dalam Perundang-undangan

13

Page 20: Makalah Perdagangan Anak Di Indonesia - Cover

HOME GROUP 1 – AGAMA ISLAM 02 – PERDAGANGAN ANAK DI INDONESIA

Kasus-kasus pewrdagangan anak, terutama perdagangan anak di Indonesia ini

sebenarnya telag diatur dalam undang-undang. Kasus perdagangan anak juga sangat

melanggar undang-undang setrta hukum dan norma yang berlaku di Indonesia tercinta

ini. hukum dari perdagangan anak ini tercantum dalam undang-undang nomer 26 tahun

2000 yang berbunyi menjelaskan bahwa pelanggaran hak asasi manusia adalah setiap

perburbuatan seseoaranf atau kelompok orang termasuk aparat negara baik disenagaj

maupun tidak disengaja atau kelalaian yang secara hukum mengurangi, menghalangi,

membatasu dan/atau mencabut hak asasi manusia seseoarang atau kelompok orang yang

dijamin oleh undang-undang, akan dapat di pidana seacra ukum dengan adil dan benar

berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku. Undang-undang tersebut mendefisinisakan

pelanggaran HAM. Selain itu, perdanagan manusi khusunya perdagangan anak, juga

melanggar undang-undang nomer 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak.

Kita dapat melihat bahwa bayak yang dilanggar dari perdagangan anak, mulai dari

HAM hingga kumum yang berlaku. Hukuman yang diperikan kepada terpidana kasus

perdagangan, sesuai dengan pasal 17 UU No.21 tahun 2007 tentang pemberantasan

tindak pidana perdagangan orang menyebutkan bahwa hukuman yang diberikan adalah

hukuman pernjara selama minimal 4 tahun dan maksimal 20 tahun. selain itu terdapat

pula denda bagi terpidana kasusu perdagangan manusia sebesar paling sedikit adalah Rp

160.000.000 dan paling banyak adalah Rp 800.000.000.

Jika kita lihat diatas, hukum perdagangan anak di Indonesia sudah cukup baik,

namun dalam praktinya, hukum ini masih kurang tegas dan masih banyak sekali kasusu

yang tidak terungkap. Kasusu ini juga sangat rawan penyuapan karena hasil dari

perdagangan anak memberikan hasil dan keuntungan yang bersar pada pelakunya yang

mengakibatkan bahwa praktik perdagangan anak ini tak mungkin hanya menjual satu

atau dua anak saja, dan tidak hanya dilakukan sekali saja, yang ddengan hal tersebut

keuntungan pelaku akan menjadi lebih besar. Hukuman dengan yang disebutkan di atas

kira-kira terasasa sangat kecil dan tidak seimbang dengan hasil dari perdagangan manusia

itu sendiri.

Dari penjabaran dia atas, kita dapat melihat bahwa sudah ada hukuman dan pasal

yang mengatur tentang kasusu perdagangan manusia terutama perdagangan anak.

14

Page 21: Makalah Perdagangan Anak Di Indonesia - Cover

HOME GROUP 1 – AGAMA ISLAM 02 – PERDAGANGAN ANAK DI INDONESIA

Namun, hukum-hukum tersebut tidak dapat berjalan dengan baikl jika kita dan

masyarakat tidak mematuhinya dan masih terus memikirkan kekayaan untuk diri sendiri

dengan cara apapun sekalipun dengan memperdagangkan anak.

2.4 Faktor-Faktor Penyebab Perdagangan Anak

Pada hari ini, banyak sekali kasus yang melibatkan perjualan manusia di Indonesia,

terutama penjualan anak. Di Indonesia sendiri penjualan anak bukanlah suatu topik yang baru

melainkan sudah menjadi topik yang sudah di ketahui oleh masyarakat luas. Perdagangan

anak atau penjualan anak sudah menjadi salah satu masalah kriminalitas yang paling dicari

dan diburu oleh kepolisian Indonesia. Alasan perdagangan anak menjadi salah satu kasus

yang paling dicari dan diburu oleh kepolisian indonesia adalah praktek perdagangan anak

sudah melanggar hak asasi manusia (HAM), terutama hak asasi seorang anak. Perdagangan

anak susah diatasi karena praktek perdagangan anak di Indonesia sangat terorganisir dan

sangat bersih, sehingga susah dilacak jejak-jejak bekas praktek perdagangan anak tersebut.

Praktek perdagangan anak sangat subur di indonesia dikarenakan kondisi masyarakat

indonesia sekarang. Seperti yang diketahui kondisi masyarakat Indonesia sekarang sangat

mengkhawatirkan. Banyak sekali masyarakat Indonesia yang masih hiudp dibawah standar

penghidupan. Oleh karena itu, mereka berbondong-bondong mencari penghasilan tambahan

untuk dapat menghidupi diri mereka sendiri, walaupun jalan yang mereka ambil terbilang

haram mereka tetap saja melaksanakan. Sehingga, salah satu praktek perdagangan anak di

Indonesia adalah kondisi ekonomi rakyak Indonesia. Tetapi bukan hanya itu saja faktor-

faktor perdagangan anak di Indonesia. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah:

a. Kemiskinan (permasalahan ekonomi)

Semenjak terjadinya krisis ekonomi mulai tahun 1997, semuanya berdampak

kepada seluruh elemen masyarakat. Perekonomian semakin sulit, semakin banyak

rakyat yang tidak mampu untuk membiayai keluarganya khususnya anaknya. Mulai

dari biaya pendidikan, kehidupan sehari-hari. Himpitan perekonomian itu membuat

keluarga khususnya orangtua semakin mudah terbujuk rayu oleh agen atau pelaku

perdagangan anak dengan iming-iming serta janji palsu akan pekerjaan yang dapat

membuat hidup lebih baik lagi dengan gaji yang besar

15

Page 22: Makalah Perdagangan Anak Di Indonesia - Cover

HOME GROUP 1 – AGAMA ISLAM 02 – PERDAGANGAN ANAK DI INDONESIA

b. Kurangnya pendidikan dan informasi

Kekurangtahuan akan informasi mengenai perdagangan anak membuat orang-

orang lebih mudah untuk terjebak menjadi korban perdagangan anak khususnya di

pedesaan dan terkadang tanpa disadari pelaku perdagangan anak tidak menyadari

bahwa ia sudah melanggar hukum.

c. Terjerat hutang

Penjeratan hutang yang terjadi terkadang dijadikan sebagai senjata untuk

membuat orang menjadi penghambaan. Sehingga terkadang membuat orangtua yang

memiliki hutang untuk memberikan anaknya untuk bekerja, diperistri, atau lain hal

untuk membayar hutang-hutang tersebut.

d. Kehancuran keluarga (broken home)

Kehancuran keluarga atau permasalahan keluarga dapat menjadi pemicu

terlibatnya anak dalam perdagangan, hal ini dikarenakan membuat anak tidak betah

dirumah dan merasa tidak nyaman sehingga menyebabkan anak lari dari rumah.

e. Terbatasnya kesempatan kerja

Ketidakjelasan akan pekerjaan membuat orang menjadi pasrah dalam

menerima pekerjaan untuk dipekerjakan sebagai apa saja dan hal ini yang membuat

para pelaku menargetkan anak sebagai korban.

f. Akibat peperangan

Peperangan dapat menjadi faktor dimana karena peperangan melemahkan jiwa

masyarakat sehingga terkadang membuat anak untuk lebih mudah diperdagangkan.

g. Budaya

Budaya merupakan faktor untuk seorang anak terlibat menjadi korban

perdagangan anak, hal ini disebabkan karena nilai yang berkembang menyatakan

bahwa seorang anak harus membayar semua kebaikan yang dilakukan orangtuanya.

Hal ini yang membuat orang tua dan anak itu sendiri untuk terjebak menjadi korban.

16

Page 23: Makalah Perdagangan Anak Di Indonesia - Cover

HOME GROUP 1 – AGAMA ISLAM 02 – PERDAGANGAN ANAK DI INDONESIA

Pada akhirnya, praktek perdagangan anak di indonesia sangat banyak dikarenakan

fator-faktor diatas. Tetapi, faktor yang paling penting dalam mendukung adanya praktek

perdagangan anak adalah faktor ekonomi. Ini dikarenakan, pada zaman sekarang ekonomi

adalah hal yang paling utama dalam penentuan apakah seseorang dapat terus hidup atau

tidak. Tetapi, semua itu kembali lagi kepada kahlak seoarang manusia. Bila akhlak seorang

manusia kuat maka ia akan mencari jalan lain yang lebih baik untuk dapat menyelesaikan

masalah mereka, terutama masalah kemiskinan. Bila akhlak mereka jelek maka hal

sebaliknya akan terjadi. Sehingga, sangat diperlukan pendidikan akhlak di indonesia,

terutama akhlah dalam umat Islam.

2.5 Dampak Perdagangan Anak

Para korban perdagangan manusia mengalami banyak hal yang sangat mengerikan.

Perdagangan manusia menimbulkan dampak negatif yang sangat berpengaruh terhadap

kehidupan para korban. Tidak jarang, dampak negatif hal ini meninggalkan pengaruh yang

permanen bagi para korban. Dari segi fisik, korban perdagangan manusia sering sekali

terjangkit penyakit. Selain karena stress, mereka dapat terjangkit penyakit karena situasi

hidup serta pekerjaan yang mempunyai dampak besar terhadap kesehatan. Tidak hanya

penyakit, pada korban anak-anak seringkali mengalami pertumbuhan yang terhambat.

Sebagai contoh, para korban yang dipaksa dalam perbudakan seksual seringkali

dibius dengan obat-obatan dan mengalami kekerasan yang luar biasa. Para korban yang

diperjualbelikan untuk eksploitasi seksual menderita cedera fisik akibat kegiatan seksual atas

dasar paksaan, serta hubungan seks yang belum waktunya bagi korban anak-anak. Akibat

dari perbudakan seks ini adalah mereka menderita penyakit-penyakit yang ditularkan melalui

hubungan seksual, termasuk diantaranya adalah HIV / AIDS. Beberapa korban juga

menderita cedera permanen pada organ reproduksi mereka.

Dari segi psikis, mayoritas para korban mengalami stress dan depresi akibat apa yang

mereka alami. Seringkali para korban perdagangan manusia mengasingkan diri dari

kehidupan sosial. Bahkan, apabila sudah sangat parah, mereka juga cenderung untuk

mengasingkan diri dari keluarga. Para korban seringkali kehilangan kesempatan untuk

17

Page 24: Makalah Perdagangan Anak Di Indonesia - Cover

HOME GROUP 1 – AGAMA ISLAM 02 – PERDAGANGAN ANAK DI INDONESIA

mengalami perkembangan sosial, moral, dan spiritual. Sebagai bahan perbandingan, para

korban eksploitasi seksual mengalami luka psikis yang hebat akibat perlakuan orang lain

terhadap mereka, dan juga akibat luka fisik serta penyakit yang dialaminya. Hampir sebagian

besar korban “diperdagangkan” di lokasi yang berbeda bahasa dan budaya dengan mereka.

Hal itu mengakibatkan cedera psikologis yang semakin bertambah karena isolasi dan

dominasi. Ironisnya, kemampuan manusia untuk menahan penderitaan yang sangat buruk

serta terampasnya hak-hak mereka dimanfaatkan oleh “penjual” mereka untuk menjebak para

korban agar terus bekerja. Mereka juga memberi harapan kosong kepada para korban untuk

bisa bebas dari jeratan perbudakan.

Para korban Perdagangan Manusia mengalami banyak hal yang mengerikan.  Luka

fisik dan psikologis, termasuk penyakit dan pertumbuhan yang terhambat, seringkali

meninggalkan pengaruh permanen yang mengasingkan para korban  dari keluarga dan

masyarakat mereka. Para korban Perdagangan Manusia seringkali kehilangan kesempatan

penting mereka untuk mengalami perkembangan sosial, moral, dan spiritual. Dalam banyak

kasus eksploitasi pada korban Perdagangan Manusia terus meningkat: seorang anak yang

diperjualbelikan dari satu kerja paksa dapat terus diperlakukan dengan kejam di tempat lain.

Di Nepal, para anak gadis yang direkrut untuk bekerja di pabrik-pabrik karpet, hotel-hotel,

dan restoran kemudian dipaksa untuk bekerja di industri seks di India. Di Filipina dan banyak

negara lain, anak-anak yang awalnya berimigrasi atau direkrut untuk hotel dan industri

pariwisata, seringkali berakhir dengan terjebak di dalam rumah-rumah pelacuran. Suatu

kenyataan kejam mengenai perdagangan budak moderen adalah para korbannya  seringkali

dibawa dan dijual.

Tina, seorang anak berusia belasan tahun dari desa pedalaman Indonesia, berhutang

ratusan dolar untuk selama empat bulan mengikuti pelatihan pembantu rumah tangga dan

tinggal selama lebih dari empat bulan di sebuah pusat tenaga kerja Indonesia. Dari sana, Tina,

seperti kebanyakan gadis Indonesia lainnya, diangkut ke Malaysia dengan keyakinan akan

bekerja sebagai  pembantu rumah tangga bagi pasangan Malaysia. Dipaksa untuk bekerja

hingga 15 jam sehari dalam bisnis keluarga dimana ia tidur di lantai, Tina diberitahu bahwa

gajinya akan ditahan hingga ia menyelesaikan dua tahun kontraknya. Setelah berkali-kali

diperlakukan dengan kejam secara fisik, ia mencari tempat perlindungan di penampungan

18

Page 25: Makalah Perdagangan Anak Di Indonesia - Cover

HOME GROUP 1 – AGAMA ISLAM 02 – PERDAGANGAN ANAK DI INDONESIA

korban milik LSM Malaysia. Tina telah  melaporkan kasusnya kepada polisi  dan dia telah

diberi perpanjangan visa imigrasi supaya   dapat melanjutkan  kasusnya melawan majikannya

di Malaysia.

Para korban yang dipaksa dalam perbudakan seks seringkali  dibius dengan obat-

obatan dan menderita kekerasan yang luar biasa. Para korban yang diperjualbelikan untuk

eksploitasi seksual menderita cedera fisik dan emosional akibat kegiatan seksual yang belum

waktunya, diperlakukan dengan kasar, dan menderita penyakit-penyakit yang ditularkan

melalui hubungan seks termasuk HIV/AIDS. Beberapa korban menderita cedera permanen

pada organ reproduksi mereka. Selain itu, korban biasanya diperdagangkan di lokasi yang

bahasanya tidak mereka pahami, yang menambah cedera psikologis akibat isolasi dan

dominasi. Ironisnya, kemampuan manusia untuk menahan penderitaan yang amat buruk dan

terampasnya hak-hak mereka malah membuat banyak korban yang dijebak terus bekerja

sambil berharap akhirnya mendapatkan kebebasan.

Perdagangan Manusia adalah Pelanggaran Hak Asasi Manusia, Pada dasarnya,

Perdagangan Manusia melanggar hak asasi universal manusia untuk hidup, merdeka, dan

bebas dari semua bentuk perbudakan. Perdagangan anak-anak merusak kebutuhan dasar

seorang anak untuk tumbuh dalam lingkungan yang aman dan merusak hak anak untuk

bebas dari kekerasan dan eksploitasi seksual.

19

Page 26: Makalah Perdagangan Anak Di Indonesia - Cover

HOME GROUP 1 – AGAMA ISLAM 02 – PERDAGANGAN ANAK DI INDONESIA

BAB III

20

Page 27: Makalah Perdagangan Anak Di Indonesia - Cover

HOME GROUP 1 – AGAMA ISLAM 02 – PERDAGANGAN ANAK DI INDONESIA

OPTIMALISASI PRANATA SOSIAL TERHADAP SOLUSI

PERDAGANGAN ANAK DI INDONESIA

Di Indonesia ini, terdapat berbagai macam lembaga dan pranata sosial. Pranata sosial,

jika kita lihat mempunyai pengertian suatu system tata kelakuan dan hubungan yang berpusat

kepada aktifitas-aktivitas untuk memenuhi komplek-komplek kebutuhan khusus dalam

kehidupan masyarakat. Untuk kasus perdagangan anak kini, kita dapat menyebutkan keluarga

islam, Masjid dan Masyarajat sebagai pranata sosial yang berperan penting dalam

pemberantasan perdagangan anak.

3.1 Keluraga Islam

Dalam kehiduapan sehari-hari ini ada sebuah pranata sosial yang perannya sangat

penting dalam kehiduapan manusia dan menjadi segala sumber pembentukan manusia dari

kecil hingga dewasa, Pranata sosial tersebut adalah keluarga. Keluarga adalah tempat

seseorang menerima pendidikan yang paling awal sebelum masuk ke dunia sekolah.

Keluargalah yang memgang peranan paling bersar dalam hal ini. Sebagai langkah

optimalisasi, keluarga harus dapat memberikan proteksi atau perlindungan kepada anak

sehingga dapat terhindar dari tindak kriminal perdagangan anak, menjaga agar anak tidak

terlalu “mencolok” di dalam pergaulan, serta memberikan siraman bagi batin agar anak

merasa dapat selalu tenang dan nyaman di dalam keluarga itu sendiri

3.2 Masjid

Selain keluarga, terdapat sebuah pranata yang tidak kalah penting dan pranata sosial

ini bersumber atau berunsurkan spiritual sehingga pranata ini berhubungan dengan agama,

khususnya agama Islam, pranata sosial tersebut adalah Masjid. Masjid menjadi sebuah

tempat spiritual bagi pemeluk agama Islam, dan di dalam pencegahan dan pemberantasan

perdagangan anak, masjid dapat berguna untuk menampung sementara para korban

perdagangan anak yang berhasil kabur, serta memberikan siraman rohani bagi para korban

perdagangan anak. Sebagai optimalisasi, masjid dapat tetap menjaga fungsi utamanya yaitu

21

Page 28: Makalah Perdagangan Anak Di Indonesia - Cover

HOME GROUP 1 – AGAMA ISLAM 02 – PERDAGANGAN ANAK DI INDONESIA

untuk ibadah, serta mendekatkan diri kepada Allah dan sebagai tempat berlindung

sementara dan tempat spiritual sebagai obat rohani bagi para korban perdagangan anak.

3.3 Masyarakat (Sekolah, LSM, dan Pemerintah)

Pranata sosial yang terdapat dalam lingkup masyarakat ada tiga bagian, yaitu

sekolah, Lembaga Masyarajat dan Pemerintah. Pranata sosial masyarakat yang pertama

adalah sekolah. Pranata sosial ini adalah salah satu dari beberapa pranata sosial yang

berperan penting dalam pemberantasan perdagangan anak. Kita dapat menyebutkan

seperti itu karena sekolahlah yang memberikan ilmu agar murid tidak terjerumus kedalam

tindak criminal perdagangan anak. Untuk langkah optimalisasi, sekolah dapat memberikan

penyuluhan lebih lanjut mengenai perdagangan manusia terutama perdagangan anak, serta

juga memperkenalkan bahaya serta langkah antisipasi perdagangan anak tersebut. Selain

itu sekolah juga dapat mengoptimalisasikan langkah preventif lainnya, yaitu memberikan

fasilitas keamanan yang lebih baik untuk mengantisipasi modus-modus yang digunakan

untuk melakukan perdaganga nanak yang biasanya dimulai dengan tindak penculikan.

Kedua adalah LSM. LSM yang bergerak di bidang pemberantasan dan antisipasi

perdagangan anak salah satunya adalah Lembaga Perlindungan Anak (LPA). Optimalisasi

untuk pemberantasan dan antisipasi perdagangan anak juga dapat dilakukan dari LSM.

Optimalisasi yang dapat dilakukan dari LSM adalah peningkatan perlindungan anak,

terutama perlindungan dan pemulihan anak yang pernah menjadi korban perdagangan

anak. Selain ituj uga LSM dapat membantu dalam hal pemberian hukuman yang setimpal

dengan memberikan masukan-masukan kepada pihak yang berwajib dalam memberantas

kasus dan pelaku perdagangan anak.

Untuk yang ketiga, terdapat pula peran yang cukup penting danbesar, yaitu peran

pemerintah. Dalam pemberantasan dan pencegahan kasus perdagangan anak. Dalam

pencegahan dan pemberantasan kasus ini, pemerintah berfungsi sebagai pengatur hampir

keseluruhan tidnakan, mulai dari pencegahan, hingga pemberantasan serta pemberian

hukuman bagi para pelakuper dagang anak kini. Dari fungsi di atas, kita dapat mengetahui

bahwa sebagai langkah optimalisasi pemerintah dalam pemberantasan danpencegahan

22

Page 29: Makalah Perdagangan Anak Di Indonesia - Cover

HOME GROUP 1 – AGAMA ISLAM 02 – PERDAGANGAN ANAK DI INDONESIA

tindak kriminal perdagangan anak, pemerintah dapat memperkuat hukum yang mengatur

mengenai perdagangan anak dan juga memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat

agar terhindar dari tindak kriminal perdagangan anak, serta memberikan proteksi bagi anak

anak baik yang pernah atau tidak pernah mejadi korban perdagangan anak.

BAB 4

23

Page 30: Makalah Perdagangan Anak Di Indonesia - Cover

HOME GROUP 1 – AGAMA ISLAM 02 – PERDAGANGAN ANAK DI INDONESIA

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Perdagangan manusia termasuk perdagangan anak jelas merupakan suatu

pelanggaran hak asasi manusia dan merendahkan hakekat manusia sebagai mahluk mulia

yang telah diciptakan oleh Tuhan. Secara hukum negara itu sudah jelas-jelas dilarang.

Namun pada kenyataannya data membuktikan bahwa jumlah perdagangan anak masih di

level yang mengerikan. Dari pandangan Islam sendiri perdagangan anak tidak sesuai

dengan ajaran agama, bahkan Islam pernah berhasil menghilangkan salah satu jenis

perdagnan manusia yaitu perdagagan budak. Di sini sangat jelas dapat disimpulkan

bahwa Islam melarang keras perdagangan anak karena merusak hakekat manusia sebagai

mahluk yang mulia dan melanggar azas bahwa sesungguhya setiap manusia itu setara.

Faktor penyebab utama masih terjadi perdangangan anak memang masih

dipegang oleh kondisi ekonomi yang kurang baik dari sosial masyarakat itu sendiri.

Ditambah lagi kuranggnya pendidikan dan pengetahuan dari sosial masyarakat

menambah parah maraknya perdangan anak di Indonesia. Solusi harus segera diberikan

karena isu ini memiliki dampak yang sangat negatif khusunya bagi para korban. Dampak

yang dapat dirasakan dapat berupa secara fisik dan secar psikis.

Banyak sekali yang dapat dilakukan untuk memperbaiki masalah ini contohnya

adalah kembali “menyehatkan” kehidupan sosial masyarakt. Ini dapat berupa penguatan

kembali nilai agama para masyarakat. Pemerintah juga dapat berpertan dalam

menyediakan fasilitas untuk meningkatkan kualitas ekonomi dan pendidikan masyarakay

selain dari hanya melukakan pengawasan dan penegakan hukum.

4.2 Saran

Saran yang dapat diberikan penulis adalah meningkatkan mutu pendidikan agama di Indonesia, terutama mutu pendidikan agama islam. Sehingga bila mutu pendidikan agama islam di tingkatkan maka akan membuat mayarakat indoensia semakin bijak dalam mengambil setiap langkah yang dia ambil dalam kehidupan. Lalu, untuk mengatasi perdangan anak, sebaikanya pemerintah lebih meningkatkan pemburuan para oknum dibalik perdangan anak tersebut dan juga memberikan ganjarajn yang sesuai.

24

Page 31: Makalah Perdagangan Anak Di Indonesia - Cover

HOME GROUP 1 – AGAMA ISLAM 02 – PERDAGANGAN ANAK DI INDONESIA

Perdagangan anak sendiri juga bisa dicegah, yaitu dengan meningkatkan mutu ekonomi dan pendidikan masyarakat.

25

Page 32: Makalah Perdagangan Anak Di Indonesia - Cover

HOME GROUP 1 – AGAMA ISLAM 02 – PERDAGANGAN ANAK DI INDONESIA

DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/search?

q=LSM&aq=f&oq=LSM&aqs=chrome.0.57j60l3j59j62.518j0&sourceid=chrome&ie=U

TF-8, diakses pada tanggal 14 Mei 2013 pukul 22.02

Perdagangan Manusia di Indonesia, Febrina Purba,

http://febrianipurba.blogspot.com/2012/02/makalah-perdagangan-manusia-di.html,

diakses pada tanggal 9 Mei 2013 pukul 19:52

Apakah Korban Manusia dan Sosial Akibat Perdagangan Manusia,

anonim,http://againstwomantrafficking.blogspot.com/2009/04/apakah-korban-manusia-

dan-sosial-akibat.html, diakses pada tanggal 9 Mei 2013 pukul 17:02

http://www.lawskripsi.com/index.php?

option=com_content&view=article&id=18&Itemid=18, diakses pada tanggal 9 Mei 2013

pukul 21:03

http://kanaltiga.blogspot.com/2013/02/kasus-perdagangan-manusia-indonesia.html?m=1,

diakses pada tanggal 9 Mei 2013 pukul 21:24

http://hartonookey.wordpress.com/2013/03/22/perdagangan-manusia-human-trafficking/,

diakses pada tanggal 8 Mei 2013 pukul 18:10

PerdaganganManusiadalam HAM; UU No.23 tahun 2002, Nova

Farida,http://novafarid.blogspot.com/2012/12/perdagangan-manusia-dalam-hukum-ham-

dan.html, diakses pada tanggal 9 Mei 2013 pukul 20:32

Perdagangan Anak, Bambang Rustanto,

http://bambang-rustanto.blogspot.com/2011/08/perdagangan-anak.html, diakses pada

tanggal 9 Mei 2013 pukul 22:02

v

Page 33: Makalah Perdagangan Anak Di Indonesia - Cover

HOME GROUP 1 – AGAMA ISLAM 02 – PERDAGANGAN ANAK DI INDONESIA

Perdagangan Anak, Anonim, http://www.ykai.net/index.php?

view=article&id=89%3Aperdagangan-anak&option=com_content&Itemid=121, diakses

pada tanggal 9 Mei 2013 pukul 23:06

Perdagangan Manusia Dalam Hukum Ham dan Perspektif Islam, Nova Farida,

http://novafarid.blogspot.com/2012/12/perdagangan-manusia-dalam-hukum-ham-

dan.html

Ruang Lingkup Perdagangan Anak, http://novafarid.blogspot.com/2012/12/perdagangan-

manusia-dalam-hukum-ham-dan.html

vi