ckd
TRANSCRIPT
-
37
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Biodata
Pada bab ini penulis melakukan pengkajian pada tanggal 5 Maret 2010
1. Identitas pasien
Nama : Tn. L
Umur : 35 th
Jenis : Laki - Laki
Suku bangsa : Jawa, Indonesia
Agama : Islam
Status perkawinan : Menikah
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Emputantular,
Kecamatan Semarang utara
Tanggal Masuk : 24 / 2 / 2010
No. Register : 6228102
Diagnosa medis : CKD Stage V
-
38
2. Penanggung Jawab
Nama : Tn. A
Umur : 40 thn
Jenis kelamin : Laki - Laki
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Buruh
Hubungan dengan pasien : Kakak
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan utama : Sesak nafas.
2. Riwanyat kesehatan sekarang
Kurang lebih 1 Minggu pasien mual muntah setiap kali mau makan.
Mual dan muntah 1x/hari. Sedikit sedikit mual dan terus menerus.
Saat pengkajian klien panas bibir pucat, batuk sampai kepala pusing
nafas sesak, kaki dan tangan bengkak.
3. Riwanyat kesehatan dahulu
Tahun 2004 klien pernah dirawat di RSDK Semarang karena batu di
kedua ginjal px operasi, tetapi pasien menggunakan herbal.
4. Riwayat kesehatan keluarga
Dari keluarga klien belum pernah mengalami penyakit seperti yang
di derita klien.
C. Pola Kesehatan Fungsional
1. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan
-
39
Pasien mengatakan dirinya mengalami gagal ginjal tetapi Tn. L
tidak mengetahui tentang gagal ginjal yang dideritanya klien tidak
tahu akibat tindak lanjut gagal ginjal dan cara perawatannya
sebelum sakit klien suka minum jamu alkohol, perokok.
2. Pola nutrisi dan metabolik
Sebelum sakit pasien makan 3x/hari,makan habis 1 porsi
mengkonsumsi nasi sayur,lauk buah nafsu makan baik minum 3-5
gelas/hari.
Selama sakit pasien makan 3x/hari. porsi sedikit tidak habis, 1 porsi
habis Setengah porsi makan, minum 2 gelas pasien merasakan mual
sehingga nafsu makan pasien berkurang.
3. Pola eliminasi
Sebelum sakit pasien BAB 1x/hari. Warna kuning konsistensi
lembek bau khas feses. BAK 3-5x/hari warna kuning jernih bau
khas urin.
Selama sakit klien BAB 1x/2hari konsistensi agak keras BAK lewat
selang kateter warna kuning kemerahan dan keruh jumlah urin
selama 14 jam adalah 700 cc.
4. Pola aktifitas dan latihan
Sebelum sakit klien mengatakan dapat melakukan aktifitas sehari-
hari tanpa bantuan, aktifitas klien adalah Satpam.
-
40
Selama sakit aktifitas klien dibantu oleh keluarga selain itu klien
mengeluh lemah letih lesu.
5. Pola istirahat dan tidur
Sebelum sakit pasien tidur pada malam hari selama 6 jam.
Selama sakit pasien kurang tidur karena kadang batuk pada malam
hari dan sesak.
6. Pola persepsi sensori dan kognitif
Sebelum dan selama sakit daya ingat bagus tidak ada keluhan nyeri
maupun yang berkenaan dengan sensasi.
7. Pola hubungan dengan orang lain
Sebelum dan selama sakit hubungan dengan orang lain baik, orang
terdekat adalah orang tua dan keluarga.
8. Pola reproduksi dan seksual
Pasien mempuyai satu anak dan tidak ada gangguan dalam seksual.
9. Persepsi diri dan konsep diri
Klien merasa gelisah dan cemas keluarga berusaha memberi
dorongan kepada pasien supaya pasien cepat sembuh dan segera
pulang ke rumah.
10. Pola mekanisme koping
Bila ada masalah pasien biasanya cenderung diam dan difikirkan
sendiri dalam menghadapi penyakitnya klien percaya diri.
11. Pola nilai kepercayaan/keyakinan
-
41
Klien beragama islam ibadah shalat tidak tentu, jika shalat berdoa
untuk kesembuhan penyakitnya.
D. Pengkajian Fisik
1. Penampilan/keadaa umum : tampak lemah.
2. Tingkat kesadaran : compos mentis.
3. Tanda vital :
TD : 160/100 mmHg. N : 80x/menit.
RR: 22x/menit. S: 36C.
4. Pengukuran antropometri
TB :170 cm. LILA : 338 cm.
BB : 64 kg.
5. Kepala : Mecosepal
a) Rambut : Hitam tebal.
b) Mata : Konjungtiva anemis sklera tidak ikterik.
c) Hidung : Bersih ada sekret tidak epitaksis.
d) Telinga : Bersih tidak ada nyeri pendengaran baik.
e) Mulut : Tidak sianosis.
6. Leher dan tenggorok
JVP tidak meningkat, trakea ditengah, tidak ada pembesaran tonsil
tidak ada nyeri tekan.
7. Dada dan thorak
Bentuk simetris pergerakan simetris.
-
42
8. Paru
I : Simetris kanan dan kiri.
Pa : Taktil fremitus kanan/kiri.
Pe : Redup.
Au : vesikuler suara tambahan ronchi basah kanan dan kiri.
9. Jantung
I : IC tak tampak.
Pa : IC teraba di SIC V 2 cm media LMCS.
Pe : Batas atas SIC II LPS kiri.
Batas kanan LPS kanan.
Batas kiri Sesuai IC.
Au : Bising (-), galop(-) reguler.
10. Abdomen
I : Datar venektasi (-).
Au : BrU (+),normal.
Pe : tidak tidak ada massa, tidak ada nyeri tekan.
Pa : Tympani.
11. Ektremitas
Kekuatan otot menurun CRT lebih dari 3 detik edema pada tangan
dan kaki.
-
43
12. Genetalia
Terpasang kateter pada tanggal 5 Maret tidak ada infeksi pada area
pemasangan kateter.
13. Kulit
Kulit lembab pada tangan dan kaki.
Pengukuran balance cairan
Tanggal Input Output Balance
5/03/10
14.00 21.00 WIB
Minum 300 ml
Makan 50 ml
Infus 250 ml
Urin 300 ml
BAB
IWL 258
600 ml 528 ml + 72 ml
5/03/10
21.00 07.00 WIB
Minum 250 ml
Makan 50 ml
Infus 250 ml
Urin 300 ml
BAB
IWL 258
550 ml 528 ml + 22 ml
6/03/10
07.00 14.00 WIB
Minum 400 ml
Makan 50 ml
Infus 300 ml
Urin 350 ml
BAB
IWL 258
750 ml 608 ml + 142 ml
+ 236 ml
E. Data Penunjang
1. Hasil pemeriksaan penunjang
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI
NORMAL
KETE
RAN
GAN
HEMATOLOGI
Hemoglobin 9, 80 Gr% 13,00 16,00
Hematokrit 29, 8 Gr % 40.0 54. 0
Eritrosit 3, 42 Juta/mm 4,50 6,50
-
44
MCH 29,30 Pg 27,00 32,00
MCV 80,70 Fl 76,00 96,0
MCHC 36,30 g/dl 29,00 36,00
Lekosit 6,00 Ribu/mmk 4,00 11,00
Hitung jenis
+darah tepi
Eosinofil 3 % 1 3
Basofil 0 % 0 -2
Batang 2 % 2 5
Segmen 82 % 47 - 80
Limfosit 9 % 20 - 45
Monosit 2 % 2 10
Retikulosit 0.30 % 0,50 1,50
Trombosit 156,0 Ribu/mm 150,0 400,0
Rdw 13,00 % 11,60 14,80
MPV 7,00 Fl 4.00 11,80
Hasil laboratorium tanggal 25 februari 2010
KIMIA
KLINIK
HASIL SATUAN NILAI
NORMAL
KET.
Ureum 131 Mg/dl 15 39
Creatinin 9,81 Mg/dl 0-60
Asam Urat 12,5 Mg/dl 2.60 7.20
ELEKTROLIT
Natrium 150 Mm/l 136 145
Kalium 7,8 Mm/l 35 5.1
Chlorida 104 Mmo/l 98 107
-
45
Hasil USG tanggal 28 februari 2010
a) Hepar ukuran tak membesar ekogenisitas normal, parenkim
normal, tak tampak nodul,
Vena porta ampak melebarvena hepatica melebar.
b) Duktus biliari intra dan ekstrahepatal tak melebar.
c) Vesika felen : Ukuran normal dinding tak menebal tak tampak
batu tak tampak sludge.
d) Pankreas : Ukuran dan parenkim normal tak tampak klasifikasi.
e) Lien :Ukuran dan parenkim normal.
Vena linialis tampak melebar.
f) Ginjal kanan/kiri : Bentuk dan ukuran normal batas kortiko
meduler tak jelas tak tampak penipisan korteks tak tampak batu
pielokaliks tak melebar.
g) Paru aorta : Tak tampak pembesaran kelenjar limfe paru aorta
h) Vesika urinaria : Dinding tak menebal tak tampak batu tak
tampak masa.
i) Prostat : Ukuran tak membesar tak tampak klasifikasi.
Tampak cairan besar intra abdomen dan supra diafragma
kanan/kiri.
KESAN :
Pusat kronik ke -2 ginjal
-
46
ASITES DAN EFUSI PLEURA DUPLEK PELEBARAN V
PORTA.
V HEPATIKA V LIENALI.
2. Diit yang diperoleh
DIIT uremia protein 1x40gr 1700 kkal.
DIIT protein
DIIT lunak 1700 Rg
3. Terapi
Infus D5% 10 tpm.
Cloridin 2x1,15 mg
Furosemid 1x40 mg
Caco3 3x500 mg
Biso prolol 1x5 inj
Cefritaxin 1x20 g
F. Analisa Data
DATA FOKUS PROBLEM ETIOLOGI
Ds : Klien mengeluh lemah, letih,
lesu.
Do: TD : 160/100mmHg.
N : 80x/menit.
Bibir pucat konjungtiva palpebra
anemis.
CRT pada tangan dan kaki lebih
dari 3 detik.
Gangguan
perfusi
jaringan
Cardiak
output
menurun
-
47
Ds: Pasien mengatakan BAK tidak
lancar sedikit sedikit warna
keruh ,merah ,tangan dan kaki
bengkak.
DO : Edema pada tangan dan kaki
turgor kulit tidak elastis.
CRT lebih dari 3 detik atas dan
bawah.
BB : 64 cm.
TB : 170 cm.
Balance cairan : +236 ml.
Ureum : 131mg/dl.
Creatinin: 9,81mg/dl.
Natrium 150mmol/L.
Kalium :7,8mmol/L.
Chlorida : 104 mmol/L.
Kelebihan
volume cairan.
Input cairan
lebih besar
dari pada
output
sekunder
terhadap
penurunan
fungsi
ekskresi
ginjal.
Ds : Tn. L mengatakan mual dan
muntah setiap kali makan. Mual
dan muntah 1x/hari.mual terus
menerus.
Do: Pasien makan, porsi sedikit
makan habis porsi.
BB : 64 kg.
TB :170 cm.
Hasil laboratorium
Hemoglobin 9,80 gr%
Diit protein : 20 Rg.
Diit uremia : 1x40 mg
Resiko
gannguan
nutrisi
kurang dari
kebutuhan
tubuh..
Intake tidak
adekuat
sekunder
terhadap
mual muntah
G. Intervensi Keperawatan
No.
Diagno
sa
Rencana keperawatan
Rasional Tujuan dan
KH Intervensi
-
48
1 Perfusi
jaringan
perifer
adekuat. KH
Tanda vital
stabil
membran
mukosa
warna merah
muda,
pengisian
kapiler baik,
haluaran urin
adekuat
Dan CRT < 3
detik.
a. Awasi tanda vital kaji pengisian kapiler
warna kulit /
membran mukosa,
dasar kuku.
b. Selidiki adanya dispnea observasi
adanya
pembengkakan
obsevasi adanya
oliguria dorong
latihan aktif dengan
rentang gerak sesuai
toleransi.
c. Kaji ektremitas untuk tektur kulit, edema,
CRT, anemis.
d. Kolaborasi pemberian O2
Memberikan
informasi tentang
derajad/
keadekuatan
perfusi jaringan
dan membantu
menetukan
kebutuhan
intervensi.
Adanya edema
paru, edema bisa
sebagai faktor
pencetus.
Penurunan
sirkulasi perifer
sering
menimbulkan
perubahan dermal
dan perlambatan
penyembuhan.
Meningkatkan
suplai O2
2 Tujuan
mempertahan
kan berat
tubuh ideal
tanpa
kelebihan
cairan.KH
a. Tidak ada edema,
keseimba
a. Kaji status cairan dengan menimbang
BB
perhari,keseimbangan
masukan dan
haluaran turgor kulit
tanda tanda vital.
b. Pertahankan cacatan volume masuk dan
Mengatahui status
cairan, meliputu
input dan output.
Untuk mengetahui
jumlah aliran harus
-
49
ngan
antara
input dan
output.
keluar dan kumulatif
keseimbangan cairan
c. Jelaskan pada pasien dan keluarga tentang
pembatasan cairan.
d. Anjurkan pasien/ajari pasien
untuk mencatatat
penggunaan cairan
terututama
pemasukan dan
haluaran.
sama atau lebih
dari jumlah yang
dimasukkan
Pemahaman
meningkatkan
kerjasam pasien
dan keluarga dalam
pembatasan cairan.
Untuk mengetaui
keseimnagan input
dan output
Meningkatkan
pengetahuan dan
pemahaman pasien
dalam menghitung
balance cairan
3 Mempertahan
kan masukan
nutrisi yang
adekuat.
KH
a. Menunjukkan BB
stabil.
b. Kadar albumin
normal.
Antara
3,4 5,1.
c. Pengukuran
antopome
tri dalam
rentang
normal.
a. Anjurkan pasien untuk makan hanya
pada meja atau
tempat yang disusun
untuk makandan
hindari berdiri saat
makan.
b. Perhatikan adanya mual dan muntah.
c. Berikan makanan sedikit tapi sering.
d. Berikan perawatan mulut sering.
Tehnik yang
mengubah perilaku
dapat membantu
menghindari
kegagalan diet.
Gejala yang
menyertai
akumulasi toksin
endogen yang
dapat mengubah
atau menurunkan
pemasukan dan
memerlukan
intervensi.
Porsi lebih kecil
dapat
-
50
meningkatkan
masukan makanan.
Menurunkan
ketidaknyamanan
dan memepengarui
masukan makanan.
H. Implementasi
No
Dx
Tanggal /
Jam
Implementasi Respon pasien TT
1
1
5 Maret
2010
09.00 WIB
09.30 WIB
a. Mencatat frekuensi dan
kedalaman
pernafasan,peng
gunaan otot
bantu,nafas bibir.
b. Memberikan posisi yang
nyaman.
S : Tn L mengeluh
sesak nafas
O :
TD:160/100mm
Hg.
N: 80x/menit.
RR: 26x/menit .
S : 36C.
S: Klien
mengatakan
sudah tenang
tapi masih
sesak.
O : -
1 10.00WIB
a. Mengkaji edema, anemis,
CRT
S : Klien
mengatakan
tangan dan kaki
masih bengkak.
O : Konjungtiva
palpebra anemis
CRT pada
ektremitas dan
bawah lebih dari
3 detik.
2 10.30 WIB
a. Mempertahankan cairan memantau
dan mencatat
input dan output.
S : Tn L minum
habis 1 gelas
blimbing
O: Balance cairan =
-
51
+ 72
3
3
3
11.00 WIB
11.15 WIB
11.30 WIB
a. Memeriksa hasil laboratorium.
a. Mengkaji adanya keluhan mual
dan tidak nafsu
makan pada
klien.
c. Memotivasi keluarga
memberikan
dorongan pada
Tn L untuk
menghabiskan
makanannya
O : Hasil HB: 9,80
gr %
S : -
S : Pasien
mengeluh mual
dan tidak nafsu
makan.
O : Klien makan
habis 2 sendok
saja.
S : Tn L
mengatakan
masih mual
O : Keluarga
kurang
kooperatif
1
1
6 Maret
2010
08.00
10.00 WIB
a. Mengkaji tingkat kesadaran klien
b. Meninggikan kepala tempat
tidur sesuai
toleransi dan
kebutuhan
S: Pasien mengeluh
sesak nafas
O : Composmentis
S : Klien
mengatakan
sesak berkurang
O : RR : 23x/menit
N : 80 x/menit
TD :
160/100mmHg
1 10.30 WIB a. Mengoservasi adakah
pembengkakan
dan oliguri
S : -
O : Baialance
cairan =
+142 , CRT > 3
detik
-
52
2
2
11.30 WIB
12.00 WIB
a. mempertahankan masukan cairan
dan
mengobservasi
balance cairan.
b. Menjelaskan pada pasien dan
keluarga tentang
pembatasan
cairan.
S: Pasien masih
mengeluh
bengkak pada
tangan dan kaki.
O: Edema pada
tangan dan kaki
Balance cairan :
+142
S : -
O : Keluarga
kurang kooperatif
3
3
12.30 WIB
13.00 WIB
a. Mengkaji keluhan mual
dan muntah.
b. Melakukan perawatan mulut
S : Pasien
mengatakan
masih mengeluh
mual
O: Klien makan
habis 2-3
sendok.
S : Tn. L
mengatakan
mulut terasa
nyama dan tidak
bau
O : -
1
7 Maret
2010
14.45 WIB
a. Mengobservasi TTV.
S: Tn Lmengeluh
sesak
O:
TD160/110mmHg
N :80x/menit
RR : 23x/menit
S : S 36,9C
2
15.30 WIB
a. Mengajari pasien untuk mencatat
penggunaan
cairan terutama
masukan dan
S : -
O : Keluarga dan
klien kooperatif
-
53
3
3
16.00 WIB
16.15 WIB
pengeluaran
a. Mengobservasi mual dan
muntah.
b. Memberikan menu makanan
Diit.
S: Klien
mengatakan
masih mual
O: Klien lemah
S : -
O : Makan habis
porsi makan
D. Evaluasi
NO.DX HARI/
TANGGAL
EVALUASI TT
1 8 Maret
2010
14.00 WIB
S: Klien mengatakan sesak
O : Klien tampak tenang
TD: 160/110mmHg
N : 80x/menit
RR : 26x/menit
S : S 36,9C A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Berikan posisi yang nyaman
Batasi cairan untuk untuk
mengurangi edema paru.
1 14.30 WIB S : Kien mengatakan lemah
O : Bibir pucat
Konjungtiva palpebra anemis CRT
ektemitas lebih 3 detik
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Pantau TTV
Mengkaji edema, anemis dan CRT
2 15.00 WIB S : Klien tangan dan kaki masih
bengkak
O : balance cairan
= + 122
A : Masalah belum teratasi
-
54
P : Lanjutkan intervensi
Awasi balance cairan.
Mempertahankan cairan selama 24
jam
3 16.000
WIB
S : Klien mengatakan tidak nafsu
makan
O : Pasien makan habis 2 sendok
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Motivasi klien menghabiskan
makanan