chapter 3 analisa kelayakan
TRANSCRIPT
ANALISIS KELAYAKAN
Pada bab ini, kita akan mendiskusikan pentingnya analisis kelayakan. Kegagalan menjalankan analisis kelayakan dapat mengakibatkan hasil yang
mengecewakan, sebagaimana diilustrasikan dalam bab ini “What’s Went Wrong?”
1. Analisa Kelayakan
Analisa kelayakan adalah proses menentukan apakah suatu ide bisnis dapat dijalankan. Bisnis-bisnis yang paling efektif muncul dari
sebuah proses yang meliputi (1) mengenali ide bisnis (2) mencoba kelayakan dari ide tersebut (3) menulis perencanaan bisnis, dan (4)
meluncurkan bisnis.
Menyelesaikan sebuah analisa kelayakan membutuhkan penelitian primer dan sekunder. Penelitian primer adalah penelitian yang
dikumpulkan oleh orang atau orang-orang yang menyelesaikan analisa. Hal tersebut biasanya termasuk berbicara dengan ahli-ahli
industri, memperoleh tanggapan dari pelanggan-pelanggan yang diharapkan, mengadakan focus groups, dan pemberian survey-survey.
Penelitian sekunder menyelidiki data yang sudah terkumpul. Data tersebut pada umumnya meliputi penelitian-penelitian industri, data
biro sensus, analisa forecasts, dan informasi lain yang bersangkutan yang dikumpulkan melalui perpustakaan dan penelitian di internet.
Harus digarisbawahi bahwa ketika sebuah analisa kelayakan menguji manfaat dari ide-ide tertentu, memungkinkan banyak peluang pada
ide untuk diperbaiki, diubah, dan diganti yang merupakan hasil dari tanggapan yang diperoleh dan analisa yang dilakukan. Keseluruhan
ide dibalik analisa kelayakan adalah untuk menguji ide tersebut- dengan melakukan percakapan dengan ahli-ahli industri, mensurvey
pelanggan yang diharapkan, mempelajari trend industri, memikirkan keuangan, serta meneliti ide tersebut pada cara-cara yang lain.
Aktivitas-aktivitas tipe seperti ini tidak hanya membantu menentukan apakah sebuah ide layak atau tidak, namun juga untuk membantu
membentuk dan mencetak ide.
A. Analisa Kelayakan Produk/Layanan
Analisa kelayakan produk/layanan adalah penilaian terhadap keseluruhan daya tarik produk atau layanan yang diusulkan.
1. Sifat kesukaan terhadap Produk/Layanan
Bagian utama dari kelayakan produk/layanan adalah menegaskan bahwa produk/layanan yang diusulkan tersebut diinginkan dan
memenuhi kebutuhan pasaran. Satu cara untuk mencapai tujuan ini adalah dengan melaksanakan uji konsep.
Suatu uji konsep melibatkan penunjukkan gambaran awal dari suatu ide produk atau layanan, yang disebut pernyataan konsep,
kepada ahli-ahli industri dan pelanggan yang diharapkan untuk mengumpulkan tanggapan mereka. Ini adalah dokumen satu
halaman yang biasanya berisi hal hal di bawah ini:
Setelah pernyataan konsep dibangun, harus ditampilkan kepada paling tidak 10 orang yang familiar dengan industri yang
direncanakan oleh perusahaan untuk masuk dan dapat memberikan tanggapan yang informatif
New Venture Fitness Drinks menjual sederet minuman fitness yang bergizi dan menargetkan para penggila olahraga. Strateginya
adalah dengan menempatkan restoran-restoran kecil, sama dengan restoran-restoran smoothie, di dekat kompleks-kompleks
olahraga.
2. Permintaan Produk/Layanan
Bagian kedua dari analisa kelayakan produk/layanan adalah untuk menetapkan apakah ada permintaan terhadap produk/layanan.
Ada dua teknik untuk membuat penetapan ini: menyelenggarakan survey terhadap niat pembelian dan melakukan studi
kepustakaan, internet serta penyelidikan.
Survey terhadap Niat Pembelian
Survey terhadap niat pembelian adalah alat yang digunakan untuk mengukur minat pelanggan terhadap suatu produk/layanan. Hal
tersebut terdiri dari pernyataan konsep atau gambaran lain yang mirip, dari suatu produk/layanan dengan survey singkat yang
dilampirkan.
Studi Kepustakaan, Internet dan Penyelidikan
Cara kedua untuk menaksirkan permintaan ide produk/layanan adalah dengan melakukan studi kepustakaan, internet dan
penyelidikan.Ketika survey terhadap niat pembelian merupakan sesuatu yang penting, dibutuhkan data-data yang lebih banyak.
B. Analisa Kelayakan Industri dan Target Pasar
Kelayakan industri dan target pasar adalah penilaian terhadap keseluruhan daya tarik dari industri dan target pasar untuk produk dan
layanan yang diusulkan. Ada perbedaan yang nyata antara suatu industri perusahaan dan target pasarnya, yang harus dipahami dengan
baik. Sebuah industri adalah suatu kelompok perusahaan-perusahaan yang memproduksi produk/layanan yang mirip, seperti komputer,
mainan anak-anak, pesawat terbang, atau ban.Target pasar perusahaan adalah bagian yang tidak terbatas dari industri yang mencoba
didapatkan atau yang ingin dibandingkan. Ada dua bagian untuk menganalisa kelayakan industri/target pasar: daya tarik industri dan
daya tarik target pasar.
Daya tarik Industri
Ada tiga faktor utama yang penting dalam karakteristik industri yang menarik (1) industri yangbaru daripada yang lama, industri yang
lebih awal daripada yang lambat pada siklus hidupnya, dan yang lebih tersebar daripada yang terkonsentrasi, lebih menerima pendatang
baru daripada industri dengan karakteristik sebaliknya.
Daya Tarik Target Pasar
Seperti yang telah disebutkan, sebuah target pasar adalah tempat dalam segmen pasar yang lebih besar yang menggambarkan
kelompok kecil para pelanggan dengan kebutuhan yang mirip. Tantangan dalam mengidentifikasi target pasar yang menarik adalah
dengan menemukan pasar yang cukup besar untuk bisnis yang diusulkan namun juga cukup kecil untuk menghindari dalam menarik
pesaing yang lebih besar, paling tidak sampai usaha dapat memulai awal yang sukses. Misalnya,perusahaan menargetkan pasar yang
memenuhi kriteria-kriteria ini adalah Dogster, sebuah situs jaringan sosial untuk para pemilik anjing. Situs ini memperkenankan para
penggunanya untuk membuat profil-profil anjingnya , berpartisipasi dalam forum yang berkaitan dengan anjing, memposting foto dan
video klip anjing anjing mereka, dan menampilkan sejumlah aktivitas lainnya.
Ketika pada umumnya mudah untuk menemukan informasi yang baik untuk menilai daya tarik seluruh industri, lebih susah untuk
menaksirkan daya tarik target pasar yang kecil di sebuah industri, terutama apabila awal mulanya merintis target pasarnya. Seringnya,
dalam keadaan ini, informasi dari lebih banyak industri dan/atau pasar harus dikumpulkan dan disatukan untuk membuat sebuah
informed judgement.
C. Analisa Kelayakan Organisasi
Analisa Kelayakan Organisasi dilakukan untuk menentukan apakah bisnis yang diusulkan memiliki keahlian manajemen yang memadai,
kompetensi dalam berorganisasi, dan sumber daya yang dapat sukses melancarkan bisnisnya. Ada dua isu utama untuk
mempertimbangkan area ini: kecakapan organisasi dan sumber daya yang memadai.
C1. Kecakapan Organisasi
Suatu bisnis yang diusulkan harus mengevaluasi kecakapan atay kemampuan dari tim manajemen awalnya, apakah pengusaha tunggal
atau suatu grup yang lebih besar. Satu hal yang banyak para pendiri bisnis potensial temukan ketika menilai kecakapan organisasi adlah
bahwa mereka memanfaatkan dari penemuan satu atau lebih partner-partner yang dapat membantu mereka meluncurkan bisnisnya.
C2. Sumber Daya yang memadai
Area kedua dari analisis kelayakan organisasi adalah untuk menentukan apakah usaha yang diusulkan mempunyai /mampu memperoleh
sumber daya untuk maju.Fokus pada analisis kelayakan organisasi adalah pada sumber daya non-financial.Tujuannya adalah untuk
mengidentifikasi sumber daya non-financial yang paling penting dan menilai apakah mereka tersedia. Misalnya sebuah bisnis baru akan
memerlukan karyawan dengan kemampuan khusus. Apabila perusahaan meluncur pada komunitas yang tidak memiliki tenaga kerja
yang termasuk dalam orang-orang yang memiliki keahlian yang dibutuhkan perusahaan, muncullah masalah mengenai sumber daya
yang memadai.
Kunci persoalan sumber daya yang memadai lainnya adalah kemampuan untuk mendapatkan perlindungan kekayaan intelektual dalam
aspek-aspek suatu bisnis.
D. Analisa Kelayakan Keuangan
Analisa kelayakan keuangan adalah bagian terakhir dari keseluruhan analisa kelayakan. Persoalan yang paling utama untuk
dipertimbangkan pada tahap ini adalah jumlah kas awal yang dibutuhkan, kelangsungan keuangan bisnis-bisnis serupa, dan keseluruhan
attractiveness financial perusahaan yang diusulkan.
D1. Jumlah Kas Awal yang Dibutuhkan
Anggaran belanja yang aktual harus dipersiapkan yang berisi daftar semua modal pembelian dan biaya operasional yang dibutuhkan
untuk menjalankan bisnis. Setelah menetapkan jumlah angka, harus disediakan penjelasan dari mana uang tersebut akan didapatkan.
D2. Kelangsungan Keuangan Bisnis-Bisnis Serupa
Bagian kedua dari analisa kelayakan keuangan adalah memperkirakan kelangsungan keuangan awal yang diusulkan dengan
membandingkannya pada bisnis serupa yang sudah ada.
D3. Keseluruhan Financial Attractiveness dari Bisnis yang Diusulkan
Sejumlah faktor-faktor lain dikaitkan dengan penilaian financial attractiveness dari bisnis yang diusulkan.Penilaian-penilaian ini terutama
didasarkan pada proyeksi penjualan usaha baru dan tingkat pengembalian (atau keuntungan).Pada tahap analisa kelayakan, perhitungan
pengembalian adalah berupa perkiraan.Estimasi yang lebih tepat dapat dihitung dengan menyiapkan pro forma (atau proyeksi) laporan
keuangan, termasuk satu- sampai tiga tahun laporan pro forma dari arus kas, laporan laba rugi, dan neraca keuangan (disertain ratio
keuangan).Pekerjaan ini dapat diselesaikan bila waktu dan keadaan memungkinkan, namun pada umumnya dilakukan pada tahap
perencanaan bisnis daripada pada tahap analisa kelayakan pembangunan usaha baru.
E. First Screen
Merupakan contoh untuk menyelesaikan analisa kelayakan.Disebut “first screen” karena analisa kelayakan adalah laluan awal
pengusaha (atau sebuah kelompok pengusaha) dalam menentukan kelayakan ide bisnis.Jika ide bisnis dikerahkan pada tahap ini,
langkah selanjutnya adalah melengkapi rencana bisnis.
Walaupun menyelesaikan “first screen” memerlukan penelitian dan analisa, hal tersebut tidak dimaksudkan untuk menjadikan proses
yang menjadi panjang, juga tidak dimaksudkan untuk percobaan yang belum pasti. Ide-ide terbaik adalah yang muncul dari analisa yang
didasarkan pada fakta-fakta dan informasi yang baik, daripada spekulasi dan tebakan.