analisa kelayakan aspek pasar

Upload: dvooe-moores-a

Post on 14-Jul-2015

287 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

A. Analisa Kelayakan Aspek Pasar a. Data Permintaan PasarTahun Banten 1 Jateng 3 2006 24800 24900 2007 24800 24900 2008 24900 26000 2009 27000 25500 2010 26400 25900

b. Segmentasi pasar Segmentasi pasar bertujuan untuk mengelompokkan konsumen atas segmen- segmen berdasarkan kriteria atau atas faktor geografis, demografis, psikografis, dan perilaku. Sehingga perusahaan dapat memberikan kesempatan untuk memberi pelayanan yang berbeda sesuai dengan segmennya.

Banten 1 Banten 1 terdiri dari kabupaten Lebak, Pandeglang, Serang, Tangerang, Kota Cilegon, Serang, Tangerang, Tangerang Selatan. Berikut ini adalah pengelompokan berdasarkan segmentasi pasar yang nantinya menjadi acuan untuk mempermudah pemasaran produk toys truck perusahaan kami:

Kabupaten Lebak 1. Faktor geografis Kabupaten Lebak terletak antara 618'-700' Lintang Selatan dan 10525'10630' Bujur Timur, dengan luas wilayah 304.472 Ha (3.044,72 Km) yang terdiri dari 28 Kecamatan dengan 340 desa dan 5 kelurahan. Kabupaten Lebak memiliki batas wilayah administratif sebagai berikut : Sebelah Utara Sebelah Selatan Sebelah Barat Sebelah Timur : Kabupaten Serang dan Tangerang : Samudera Indonesia : Kabupaten Pandeglang : Kabupaten Bogor dan Kabupaten Sukabumi

Kecamatan paling luas wilayahnya adalah Kecamatan Cibeber dan yang paling kecil luas wilayahnya adalah Kecamatan Kalanganyar. http://www.lebakkab.go.id/index.php?pilih=hal&id=25

2. Faktor demografis Jumlah penduduk di Kabupaten Lebak Provinsi Banten adalah 1.220.445 Orang. berusia orang Dari 7-12 berusia 13-15 jumlah tahun tahun ( tersebut (14,70 6,65 persen) 179.422 persen), dan 83.034 orang. 81.124 orang

berusia 16-18 tahun (6,80 persen). Jumlah angkatan kerja pada tahun 2008 dapat diuraikan sebagai berikut: (1) jumlah penduduk yang bekerja sebanyak 571.638 orang (47.46 persen) dan (2) jumlah penduduk yang mencari pekerjaan sebanyak 126.158 orang ( 41.80 Persen), sehingga jumlah angkatan kerja adalah 697.796 orang. Penduduk bukan angkatan kerja terdiri atas: (1) jumlah penduduk bersekolah 292.484 orang (18.11 persen), (2) jumlah penduduk mengurus rumah tangga 161.429 orang ( 25.88 persen; (3) lain-lain 76.471 orang (6.77 persen). http://www.disdiklebak.org/html/index.php?id=profil&kode=84&profil=Demo grafi

3. Faktor psikografis Kabupaten Lebak dikenal dengan suku badui dengan segala kekhasan dan keunikan hidupnya di peedalam sebelah selatan Banten. Lebak kaya akan sumber alam. Potensi higrologis di Lebak cukup menjanjikan. Daerah ini memiliki cukup banyak jumlah mata air yang mengalir sepanjang tahun dengan debit air yang lumayan besar. Beberapa sungai yang jadi andalan seperti sungai Ciujung, Ciberang, Cilaki. Kekayaan alam ini bisa mendukung kebutuhan irigasi pertanian dan air bersih bagi perkotaan. Di sektor pertambangan Lebak memiliki tambang emas yang produktif ini terletak di Desa Cikotok Kecamatan Bayan. Pengembangan pariwisata terutama dipesisir Samudera Hindia. Sepanjang Malingping sampai Bayah sejauh 40 Km memiliki pemandangan pantai berkarang yang mempesona. Daya pikat alamnya yang eksotis bisa menarik wisatawan, yang sudah tentunya menjadi pemasukan kas daerah. Pantai Badegur dengan hamparan pasir yang luas dan Pantai Karang Taraje bisa menjadi obyek wisata yang potensial. http://regionalinvestment.com/newsipid/displayprofil.php?ia=3602

4. Faktor perilaku Tingkat pemakaian produk digolongkan sangat penting, dan mempunyai manfaat yang potensial bagi anak- anak. Toys truck sangat berperan penting dalam pembelajaran anak- anak SD dan TK dalam pendeskripsian produk untuk menunjang belajar mengajar di berbagai sekolah SD dan TK. Sikap konsumen terhadap produk relatif menyesuaiakan dengan situasi dan kondisi, Artinya mereka fleksibel dengan produk ini. (www.lebakkab.go.id)

Kabupaten Serang 1. Faktor geografis Kabupaten Serang merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Banten. Calon Ibukotanya adalah Ciruas setelah Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) merekomendasikan Ciruas sebagai lokasi Puspemkab, Namun saat ini masih berada di Kota Serang. Kabupaten ini berada di ujung barat laut Pulau Jawa, berbatasan dengan Laut Jawa, dan Kota Serang di utara, Kabupaten Tangerang di timur, Kabupaten Lebak di selatan, serta Kota Cilegon di barat. Sebagian besar wilayah Kabupaten Serang berupa dataran rendah, kecuali di perbatasan dengan Kabupaten Pandeglang terdapat rangkaian pegunungan, dengan puncaknya Gunung Karang (1.778 m). http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Serang 2. Faktor demografis Tingkat pendapatan rata- rata tidak lebih dari 1,1 jt per bulan bagi keluarga golongan menengah ke bawah. Jumlah anggota keluarga kebanyakan belum menerapkan KB, sehingga dalam keluarga jumlah anak > 2. Pendidikan mereka rata- rata S1 sebesar 20%, SMA dan SMK 40%, SD 40%. Pekerjaan penduduk rata- rata wirausaha, dan petani 3. Faktor psikografis Jumlah penduduk Kabupaten Serang termasuk Kota Serang 1.786.000 (2003), sebagian besar tinggal di bagian utara. Bahasa yang dituturkan adalah Bahasa Sunda yang digunakan oleh masyarakat di daerah selatan, serta Bahasa Jawa Banten, atau dikenal dengan Bahasa Jawa Serang yang kebanyakan digunakan di daerah pantai utara.

4.

Faktor perilaku Sebagai salah satu wilayah dengan mayoritas penduduknya islam, maka pendidikan di Serang juga banyak menekankan pada pendidikan agama islam sesuai dengan semboyan "Serang Bertakwa". Sehingga di Kabupaten Serang pendidikan berbasis islam baik yang resmi maupun non-resmi (Pesantren, Madrasah, TPK, dsb) menjadi salah satu perhatian pemerintah. Sekolah-sekolah formal dari tingkat SD, SMP, SMA juga menjadi bagian pendidikan yang tidak terpisahkan. Beberapa sekolah favorit di Kabupaten Serang antara lain; SD Al-Azhar,SDK Penabur (Swasta), SMA Negeri 1 Serang, SMPN Negeri 1 Serang, dsb. http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Serang

Kabupaten Pandeglang 1. Faktor geografis Pandeglang adalah salah satu kabupaten di Propinsi Banten selain Lebak, Serang, dan Tangerang. Secara geografis Kabupaten Pandeglang berada pada koordinat : 60 21 - 70 10 LS dan 1040 48 - 1060 11 BT. Pandeglang memiliki luas wilayahnya 2.747 km denga jumlah penduduknya 1,585 juta jiwa pada tahun 2008. 2. Faktor demografis Sebagian besar wilayah Kabupaten Pandeglang merupakan dataran rendah dan dataran bergelombang. Kawasan selatan terdapat rangkaian pegunungan. Sungai yang mengalir diantaranya Sungai Ciliman yang mengalir ke arah barat, dan Sungai Cibaliung yang mengalir ke arah selatan. Wilayahnya juga mencakup Pulau Panaitan (di sebelah barat, dipisahkan dengan Selat Panaitan), serta sejumlah pulau-pulau kecil di Samudra Hindia, termasuk Pulau Deli dan Pulau Tinjil. Semenanjung Ujung Kulon merupakan ujung paling barat Pulau Jawa, dimana terdapat suaka margasatwa tempat perlindungan hewan badak bercula satu yang kini hampir punah. 3. Faktor psikografis Pusat perekonomian Kabupaten Pandeglang terletak di dua kota yakni Kota Pandeglang dan Labuan. Sebagian besar wilayah Kabupaten Pandeglang merupakan dataran rendah dan dataran bergelombang. Kawasan selatan terdapat rangkaian pegunungan. Sungai yang mengalir diantaranya Sungai

Ciliman yang mengalir ke arah barat, dan Sungai Cibaliung yang mengalir ke arah selatan. 4. Faktor perilaku Secara ekonomi wilayah Banten memiliki banyak industri. Wilayah Provinsi Banten juga memiliki beberapa pelabuhan laut yang dikembangkan sebagai antisipasi untuk menampung kelebihan kapasitas dari pelabuhan laut di Jakarta dan ditujukan untuk menjadi pelabuhan alternatif selain Singapura, Jadi sangat bagus untuk pemasaran produk. http://www.google.co.id/#hl=id&biw=1280&bih=616&q=kabupaten+pandegla ng&aq=f&aqi=g4&aql=&oq=&fp=cae13fe4ab903014

Kabupaten Tangerang 1. Faktor geografis Kabupaten Tangerang merupakan salah satu wilayah di Propinsi Banten terletak di bagian Timur Propinsi Banten pada koordinat 106 o 20-106 o 43 Bujur Timur dan 6 o 20-6 o 20 lintang selatan dengan luas wilayah 1.110,38 km2 atau 12,62 % dari seluruh luas wilayah propinsi Banten. Keadaan iklim didasarkan pada penelitian di Stasiun Geofisika Klas I Tangerang, yaitu berupa data temperatur (suhu) udara, kelembaban udara dan intensitas matahari, curah hujan dan rata-rata kecepatan angin. Temperatur udara rata-rata berkisar antara 23,5 - 32,6 C, temperatur maksimum tertinggi pada bulan Oktober yaitu 33,9 C dan temperatur minimum terendah pada bulan Agustus dan September yaitu 22,8 C. Rata-rata kelembaban udara dan intensitas matahari sekitar 78,3 % dan 59,3 %. Keadaan curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Februari, yaitu 486mm, sedangkan rata-rata curah hujan dalam setahun adalah 177,3mm. Hari hujan tertinggi pada bulan Desember dengan hari hujan sebanyak 21 hari. Rata-rata kecepatan angin dalam setahun adalah 3,8 m/detik dan kecepatan maksimum 12,6 m/detik. 2. Faktor demografis Jumlah penduduk di suatu daerah sebenarnya merupakan aset dan potensi pembangunan yang besar manakala penduduk tersebut berkualitas. Sebaliknya dengan jumlah dan pertumbuhan penduduk yang pesat tetapi dengan kualitas yang rendah akan menjadi beban besar bagi proses pembangunan yang dilaksanakan.Penduduk Kabupaten Tangerang pada tahun 2006 mengalami

peningkatan sebesar 3,55 persen dibanding tahun sebelumnya, dimana pada tahun 2005 jumlah penduduk Kabupaten Tangerang sebesar 3.317.331 jiwa menjadi 3.435.205 jiwa pada tahun 2006, dengan komposisi jumlah penduduk laki-laki sebesar 1.745.395 jiwa sedangkan perempuan 1.689.810 jiwa (rasio jenis kelamin 103,29).Jika dilihat rasio jenis kelamin sebesar 103,29, hal ini menunjukkan bahwa jumlah penduduk laki-laki di Kabupaten Tangerang pada tahun 2006 relatif lebih banyak dibandingkan dengan jumlah penduduk perempuan. Kecenderungan penduduk yang terus bertambah dari waktu ke waktu, tentunya bukan hanya disebabkan oleh pertambahan penduduk secara alamiah, tetapi tidak terlepas dari kecenderungan migran masuk yang disebabkan oleh daya tarik Kabupaten Tangerang seperti banyaknya perusahaan industri. 3. Faktor psikografis Jumlah penduduk Kabupaten Tangerang pada tahun 2009 adalah 2.508.967 jiwa yang terdiri dari 1.274.151 jiwa laki-laki dan 1.234.816 jiwa perempuan. Kepadatan penduduk Kabupaten Tangerang rata-rata 3,825 jiwa/km2. Data dari BPS Kabupaten Tangerang menunjukan struktur penduduk di Kabupaten Tangerang termasuk struktur penduduk usia produktif dengan 65,38 % penduduk adalah kelompok umur 15-64 tahun, jumlah penduduk berumur 0-14 tahun dan berumur > 65 tahun adalah sebanyak 34,62 % . Untuk Dependency Ratio atau Angka Ketergantungan Penduduk adalah 53 %, menunjukkan bahwa setiap 100 penduduk usia produktif (15-64 tahun) harus menanggung beban 53 penduduk yang tidak produktif (usia 0-14 tahun dan >65 tahun). 4. Faktor perilaku Daerah Utara Kabupaten Tangerang merupakan daerah pantai dan sebagian besar daerah urban, daerah timur adalah daerah rural dan pemukiman sedangkan daerah barat merupakan daerah industri dan pengembangan perkotaan. Secara administratif pada tahun 2009 Kabupaten Tangerang memiliki 29 wilayah Kecamatan yang terdiri dari 274 wilayah Desa dan Kelurahan. http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Tangerang

Kota Tangerang Selatan 1. Faktor geografis Kota Tangerang Selatan terletak di bagian timur Provinsi Banten dan secara administratif terdiri dari 7 (tujuh) kecamatan, 49 (empat puluh sembilan) kelurahan dan 5 (lima) desa dengan luas wilayah 147,19 Km2. Menurut Kabupaten Tangerang Dalam Angka Tahun 2007/2008, luas wilayah kecamatan-kecamatan yang berada di Kota Tangerang Selatan (yang kemudian diambil sebagai luas wilayah kota Tangerang Selatan) adalah sebesar 150,78 Km2 sedangkan menurut Kompilasi Data untuk Penyusunan RTRW Kota Tangerang Selatan adalah sebesar 147,19 Km2 dengan rincian luas kecamatan masing-masing yang berbeda pula. Angka yang digunakan adalah 147,19 Km2 karena sesuai dengan Undang-undang Nomor 51 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kota Tangerang Selatan di Propinsi Banten. 2. Faktor demografis Penduduk asli Jawa Barat adalah suku Sunda. Jawa Barat merupakan wilayah berkarakteristik kontras dengan dua identitas; masyarakat urban yang sebagian besar tingga di wilayah JABOTABEK (sekitar Jakarta) dan masyarakat tradisional yang hidup di pedesaan yang tersisa. Pada tahun 2002, populasi Jawa Barat mencapai 37.548.565 jiwa, dengan rata-rata kepadatan penduduk 1.033 jika/km persegi. Dibandingkan dengan angka pertumbuhan nasional (2,14% per tahun), Propinsi Jawa Barat menduduki peringkat terendah, dengan 2,02% per tahun. 3. Faktor psikografis Awal maret 2006, dalam forum Markplus di bahas tentang masalah segmentasi psikografis di indonesia, sebuah tema klasik namun selalu menarik. Pada acara ini, hadir juga Yanti B. Suganda , managing director polling center-Marketing and social research, untuk mempresentasikan hasil studi mutakhirnya tentang Ur ban & rural Lifestyle 2006 . endekatan psikografislah yang paling tepat untuk saat ini, karena Values dan perilaku konsumen pada saat ini merupakan faktor yang paling berperan dalam keputusan pembelian. Selain itu, berdasarkan pendekatan psikografis ini perusahaan dapat lebih tepat menentukan strategi pemasaran berbagai produknya yang sesuai untuk segmen masing-masing. Secara keseluruhan, Bangsa Asia berdasarkan studi GBF memiliki sejumlah kesamaan nilai-nilai

asia(Asan Values). Bangsa Asia dikenal senang hidup harmonis dan teratur, menghormati orang tua, serta memiliki ikatan keluarga dan komunitas yang kuat. Dalam menyelesaikan masalah juga lebih mengutamakan musyawarah dan mufakat.Bangsa Asia juga dikenal sangat memperhatikan tradisi dan Budayanya masing-masing. 4. Faktor Perilaku Pertumbuhan perekonomian ditandai dengan terus meningkatnya investasi yang ditanamkan Penanam Modal Asing (PMA) dan Penanam Modal Dalam Negeri (PMDN). Dimana, pada 2010 total investasi PMA pada izin prinsip mencapai Rp 25,47 miliar dan PMDN sebesar Rp 22 miliar dengan tenaga kerja 1.283 orang. Sementara total investasi PMA pada usaha tetap mencapai Rp 107,2 miliar dengan tenaga kerja sebanyak 995 orang. http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Tangerang Kota Tangerang 1. Faktor geografis Propinsi Jawa Barat terletak berdampingan dan hampir mengelilingi ibu kota Jakarta. Luas wilayahnya 36.940 Kilometer persegi, Jawa Barat terletak diantara 5o 50' dan 7o 50' Lintang Selatan dan diantara 104o 48' dan 108o 48' Bujur Timur. Pemerintah Propinsi Jawa barat terdiri dari 16 Kabupaten dan 9 pemerintahan kota, dengan Bandung sebagai ibukotanya. Berbatasan dengan Propinsi Banten di sebelah barat, dimana terletak pulau gunung berapi "Anak Krakatau', yang masih aktif dan merupakan gunung berapi yang paling besar daya rusaknya di dunia. Dibagian tenggara Jakarta di perbukitan sejuk, terletak Bandung, Ibukota Propinsi Jawa Barat, kota yang pernah menyelenggarakan kegiatan internasional pada tahun 1955, yaitu Konferensi Asia Afrika (KAA) sebagai cikal bakal gerakan Non-Blok. Pada awal tahun 2000, wilayah Propinsi Jawa Barat kehilangan 4 kabupaten dan kota-kota Tangerang, Serang, Lebak, Kabupaten Pandeglang dan Tangerang yang memisahkan diri menjadi Propinsi Banten. 2. Faktor demografis Penduduk asli Jawa Barat adalah suku Sunda. Jawa Barat merupakan wilayah berkarakteristik kontras dengan dua identitas; masyarakat urban

yang sebagian besar tingga di wilayah JABOTABEK (sekitar Jakarta) dan masyarakat tradisional yang hidup di pedesaan yang tersisa. Pada tahun 2002, populasi Jawa Barat mencapai 37.548.565 jiwa, dengan rata-rata kepadatan penduduk 1.033 jika/km persegi. Dibandingkan dengan angka pertumbuhan nasional (2,14% per tahun), Propinsi Jawa Barat menduduki peringkat terendah, dengan 2,02% per tahun. 3. Faktor Psikografis Segmentasi perusahaan terjadi karena perusahaan tidak dapat memuaskan semua orang sekaligus. Perusahaan mempunyai sumberdaya uang, manusia, peralatanyang terbatas sehingga harus memilah-milah pasar, kemudian memilih segmen mana yang paling menguntungkan baginya. Jikaperusahaan tidak melakukan segmentasi ini, dan ingin menggarap semua pasar, tanpa sumberdaya yang memadai bisa dipastikan ia akan kualahan dan mungkin juga malahan akan mengecewakan pelanggannya secara keseluruhan. Secara alamiah setiap manusia juga tidak diciptakan sama. Ada perbedaan budaya, bangsa, geografi, dan ras. Nilai setiap orang maupun sekelompok individu pun berbeda. Karena itulah, dikenal berbagai cara untuk memilah-milah pasar berdasarkan pendekatan eografis, demografis, dan psikografis. 4. Faktor Perilaku Pertumbuhan perekonomian ditandai dengan terus meningkatnya investasi yang ditanamkan Penanam Modal Asing (PMA) dan Penanam Modal Dalam Negeri (PMDN). Dimana, pada 2010 total investasi PMA pada izin prinsip mencapai Rp 25,47 miliar dan PMDN sebesar Rp 22 miliar dengan tenaga kerja 1.283 orang. Sementara total investasi PMA pada usaha tetap mencapai Rp 107,2 miliar dengan tenaga kerja sebanyak 995 orang. http://www.google.co.id/#hl=id&biw=1280&bih=616&q=+kota+tangeran g+&aq=f&aqi=&aql=&oq=&fp=cae13fe4ab903014

Kota Serang 1. Faktor geografis Kota Serang merupakan ibukota Provinsi Banten yang secara geografis berbatasan dengan Laut Jawa di sebelah utara dan di sebelah selatan, barat, dan timurnya berbatasan dengan Kabupaten Serang. Kota Serang

secara administratif dibentuk pada tanggal 2 November 2007 melalui UU. No. 32 tahun 2007 yang terdiri atas Enam Kecamatan dan 46 Desa dan 20 Kelurahan. Kota Serang memiliki luas 266,74 Km2 dengan jumlah penduduk sekitar 501.562 jiwa. 2. Faktor Demografis Kota Serang adalah sebuah kota di Provinsi Banten, Indonesia. Serang merupakan ibukota Provinsi Banten dengan pusat pemerintahan berada di Kecamatan Kota Serang. Serang berada tepat di sebelah Utara Provinsi Banten , serta dikelilingi oleh Kabupaten Serang di sebelah selatan, barat, dan timur, dan Laut Jawa di sebelah Utara. Serang dilintasi jalan tol lintas Jakarta - Merak. 3. Faktor Psikografis sebagian besar tinggal di bagian utara. Bahasa yang dituturkan adalah Bahasa Sunda yang digunakan oleh masyarakat di daerah selatan, serta Bahasa Jawa Banten, atau dikenal dengan Bahasa Jawa Serang yang kebanyakan digunakan di daerah pantai utara. 4. Faktor Perilaku Sebagai salah satu wilayah dengan mayoritas penduduknya islam, maka pendidikan di Serang juga banyak menekankan pada pendidikan agama islam sesuai dengan semboyan "Serang Bertakwa". Sehingga di Kabupaten Serang pendidikan berbasis islam baik yang resmi maupun non-resmi (Pesantren, Madrasah, TPK, dsb) menjadi salah satu perhatian pemerintah. Sekolah-sekolah formal dari tingkat SD, SMP, SMA juga menjadi bagian pendidikan yang tidak terpisahkan. Beberapa sekolah favorit di Kabupaten Serang antara lain; SD Al-Azhar,SDK Penabur (Swasta), SMA Negeri 1 Serang, SMPN Negeri 1 Serang, dsb. http://www.google.co.id/#hl=id&biw=1280&bih=616&q=psikografis+kota +serang&aq=o&aqi=&aql=&oq=&fp=cae13fe4ab903014

Kota Cilegon 1. Faktor Geografis Kota Cilegon merupakan kota otonomi yang secara yuridis dibentuk berdasarkan UU No. 15/1999 tanggal 27 April 1999 tentang pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Depok dan Kotamadya Daerah Tingkat II

Cilegon, status Kota Administrasi Cilegon berubah menjadi Kotamadya Cilegon. Sebagai kota yang berada di ujung barat Pulau Jawa, Kota Cilegon merupakan pintu gerbang utama yang menghubungkan Pulau Jawa dengan Pulau Sumatera. 2. Faktor Demografis Pada tahun 2006, penduduk Banten berjumlah 9.351.470 jiwa, dengan perbandingan 3.370.182 jiwa (36,04%) anak-anak, 240.742 jiwa (2,57%) lanjut usia, sisanya 5.740.546 jiwa berusia diantara 15 sampai 64 tahun. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tahun 2005 mayoritas berasal dari sektor industri pengolahan (49,75%), diikuti sektor perdagangan, hotel dan restoran (17,13%), pengangkutan dan komunikasi (8,58%) dan pertanian yang hanya 8,53%. Namun berdasarkan jumlah penyerapan tenaga kerja, industri menyerap 23,11% tenaga kerja, diikuti oleh pertanian (21,14%), perdagangan (20,84%) dan transportasi/komunikasi yang hanya 9,50%.

3. Faktor Psikografis Provinsi Banten dibagi menjadi tiga Wilayah Kerja Pembangunan yang mempunyai icon atau ciri khas prasarana perhubungan di Provinsi Banten dikarenakan aktifitasnya yang lebih menonjol dibandingkan dengan prasarana perhubungan lainnya. Wilayah Kerja I yaitu Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang terdapat Bandara Soekarno Hatta yang bertaraf Internasional yang merupakan gerbang masuknya barang dan penumpang ke Indonesia. Wilayah Kerja II yaitu Kota Cilegon dan Kabupaten Serang terdapat pelabuhan penyeberangan Merak yang menjadi gerbang masuknya barang dan penumpang dari Pulau Sumatera ke Pulau Jawa dan di Wilayah Kerja III yaitu Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak terdapat Stasiun Kereta Api yang merupakan gerbang masuk barang dan penumpang terutama dari dan ke Jakarta. Secara umum, sektor perhubungan dapat dikategorikan kedalam tiga bagian yaitu perhubungan darat, perhubungan laut dan perhubungan udara. Ketiga bagian tersebut mempunyai peranan yang sangat penting dalam membangun perekonomian di Provinsi Banten.

4. Faktor Perilaku Kinerja pelayanan jalan pada ruas jalan Provinsi pada umumnya cukup baik dengan rasio volume lalu-lintas per kapasitas rata-rata sebesar 0.4. Kemacetan lalu-lintas pada umumnya bersifat lokal yang terjadi pada pusat-pusat kegiatan masyarakat. http://www.google.co.id/#hl=id&biw=1280&bih=616&q=masyarakat+kot a+cilegon&aq=f&aqi=&aql=&oq=&fp=cae13fe4ab903014

Jateng 3 Jateng 3 Semarang Kabupaten Demak 1. Faktor geografis Kabupaten Demak adalah salah satu Kabupaten di Jawa Tengah yang terletak pada 643'26" - 709'43" LS dan 11048'47" BT dan terletak sekitar 25 km di sebelah timur Kota Semarang. Demak dilalui jalan negara (pantura) yang menghubungkan Jakarta-Semarang-Surabaya-Banyuwangi. Kabupaten Demak memiliki luas wilayah seluas 1.149,77 KM, yang terdiri dari daratan seluas 897,43 KM, dan lautan seluas 252,34 KM. Sedangkan kondisi tekstur tanahnya, wilayah Kabupaten Demak terdiri atas tekstur tanah halus (liat) dan tekstur tanah sedang (lempung). Dilihat dari sudut kemiringan tanah, rata-rata datar. 2. Faktor demografis Pemerintah Kabupaten Demak telah mempersiapkan zone industri di 4 kecamatan, yaitu Mranggen, Karangawen, Sayung dan Karangtengah. Pada saat ini, di zone industri tersebut terdapat 66 unit perusahaan besar dan menengah, terutama industri elektronik, kayu lapis, furniture, karoseri mobil, garmen dan aneka industri lainnya dengan nilai investasi mencapai Rp 316.636.570.000 (PMDN dan PMA) yang mampu menyerap 24.113 tenaga kerja. Sejalan pulihnya perkembangan ekonomi nasional. maka berinvestasi di kawasan industri Kabupaten Demak sangat prospektif, karena memiliki sarana pendukung sangat lengkap yaitu berupa pelayanan listrik. telepon dan air bersih. (Mat dengan jalan raya utama, pelabuhan terdiri dari kabupaten Demak, Kendal, Semarang, Kota Salatiga,

Tanjung Emas, stasiun kereta api Semarang Tawang dan Poncol, serta bandara internasional Ahmad Yani. Selain itu juga didukung dengan pelayanan perijinan yang cukup mudah dan murah. 3. Faktor psikografis Kebijakan Pemerintah Kabupaten Demak untuk mengembangkan industri kecil dan kerajinan sebagai pilihan yang sangat strategis, karena usaha ini banyak menggunakan bahan baku lokal dan banyak menyerap tenaga kerja. Kegiatan usaha kecil dan kerajinan pada tahun 2004 sejumlah 7.182 unit yang menyerap 21.265 tenaga kerja, dengan nilai investasi sebesar Rp 17. 612.191.000 dan nilai produksi Rp 100.679.310.000. Kegiatan usaha industri kecil dan kerajinan sangat prospektip untuk dikembangkan karena tersedianya bahan baku, dukungan tenaga kerja yang trampil, iklim usaha yang kondusif dan dekat dengan pasar di Kota Semarang dan sekitarnya. Jenis usaha industri kecil yang potensial adalah: bordir dan konveksi, anyaman bambu, mebel dan pengolahan kayu, serta garam rakyat dan sebagainya. 4. Faktor perilaku Tingkat pemakaian produk digolongkan sangat penting, dan mempunyai manfaat yang potensial bagi anak- anak. Toys truck sangat berperan penting dalam pembelajaran anak- anak SD dan TK dalam pendeskripsian produk untuk menunjang belajar mengajar di berbagai sekolah SD dan TK. Sikap konsumen terhadap produk relatif menyesuaiakan dengan situasi dan kondisi, Artinya mereka fleksibel dengan produk ini

Kabupaten Kendal 1. Faktor geografis Kendal memiliki karakteristik daerah yang cukup baik dan menjanjikan untuk dikembangkan dalam berbagai sektor pembangunan, juga

merupakan salah satu Kabupaten yang terletak di jalur utama Pantai Utara Pulau Jawa atau yang lebih dikenal sebagai daerah Pantura. Letak Kabupaten Kendal yang berbatasan langsung dengan Kota Semarang sebagai Ibukota Propinsi Jawa Tengah sedikit banyak memberikan pengaruh bagi perkembangan wilayah Kabupaten Kendal. Secara geografis Kabupaten Kendal terletak pada posisi 10940-110 18 Bujur

Timur dan 6 32-7 24 Lintang Selatan dengan luas wilayah keseluruhan sekitar 1.002,23 km2 atau 100.223 hektar. dengan ketinggian diatas permukaan laut berkisar antara 4 641 meter . 2. Faktor demografis Masyarakat Kabupaten Kendal bagian utara merupakan daerah dataran rendah dengan ketinggian antara 0 - 10 meter dpl, yang meliputi Kecamatan Weleri, Rowosari, Kangkung, Cepiring, Gemuh, Ringinarum, Pegandon, Ngampel, Patebon, Kendal, Brangsong, dan Kaliwungu. Wilayah Kabupaten Kendal bagian selatan merupakan daerah dataran tinggi yang terdiri atas tanah perbukitan hingga pegunungan dengan ketinggian antara 10 - 2.579 meter dpl, meliputi Kaliwungu Selatan; Plantungan, Pageruyung, Sukorejo, Patean, Limbangan. 3. Faktor psikografis Gaya hidup penduduk cenderung konsumtif, karena kebutuhan pribadi diprioritaskan oleh mereka. Kepribadian yang sangat rajin, ulet dan tekun mengakibatkan adanya kesejahteraan penduduk. 4. Faktor perilaku Pemanfaatan lahan merupakan salah satu aspek Masyarakat Kendal dalam perencanaan pembangunan suatu daerah / wilayah yang dapat Singorojo, Boja dan

menggambarkan pola keruangan suatu wilayah. Jenis-jenis pemanfaatan lahan pada suatu wilayah dapat merupakan suatu gambaran bagi aktivitas penduduk dan perekonomiannya. http://www.kendalkab.go.id/index.php?option=com_content&view=articl e&id=48&Itemid=82

Kabupaten Semarang 1. Faktor geografis Batas administrasi Kabupaten adalah sebelah Utara berbatasan dengan Kota Semarang, dan Kabupaten Demak. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Magelang, Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Grobogan. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Kendal. Ditengah-tengah wilayah ini terdapat Kota Salatiga. Rata-rata ketinggian

tempat di Kabupaten Semarang 607 meter di atas permukaan laut. Daerah terendah di Desa Candirejo Kecamatan Ungaran. Daerah tertinggi di Desa Batur Kecamatan Getasan. 2. Faktor demografis Komposisi penduduk menurut kelompok usia dapat dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu usia produktif dan usia non produktif, sedangkan untuk usia non produktif sendiri dibedakan menjadi 2 (dua) lagi, yaitu usia belum produktif (usia sekolah) dan usia tidak produktif. Kelompok usia > 65 belum produktif (usia sekolah 15 - 64 Tahun; adalah antara usia 0 sampai 14 tahun yang merupakan tanggungan orang tua, karena mereka belum bisa bekerja, sedangkan yang termasuk dalam usia tidak produktif adalah usia 60 tahun ke atas. Adapun untuk usia produktif adalah usia antara 15 tahun sampai dengan usia 64 tahun. Berdasarkan jumlah penduduk menurut kelompok umur, maka kelompook umur tertinggi adalah kelompok umur 15 - 64 tahun dengan jumlah penduduk 724.896 jiwa atau sekitar 73% sedangkan kelommpok umur terkecil adalah kelompok umur diatas 65 tahun dengan jumlah penduduk 65.974 jiwa atau 7% dari jumlah penduduk Kabupaten Semmarang. Wilayah yang mempunyai kepadatan atau sebaran permukiman yang padat yaitu daerah pusat kota (Kecamatan Ungaran), wilayah di sepanjang koridor Semarang Bawen maupun

wilayah yang berbatasan langsung dengan Kota Semarang dan Kota Salatiga. Hal ini, karena wilayah tersebut merupakan daerah tujuan atau limpahan penduduk dari Kota Semarang dan Kota Salatiga. Sedangkan wilayah yang memiliki sebaran permukiman yang relatif tidak padat yaitu wilayah Kecamatan Bancak maupun daerah yang berada jauh dari pusat kota. 3. Faktor psikografis Jumlah penduduk Kabupaten Semarang pada tahun 2009 sebanyak 978.253 jiwa yang terdiri dari 497.227 jiwa (51%) penduduk laki-laki dan 493.431 jiwa (49%) penduduk perempuan. Jumlah penduduk tersebut tersebar ke-19 kecamatan yang menjadi wilayah Kabupaten Semarang dengan jumlah penduduk terendah adalah di Kecamatan Bancak dengaan jumlah penduduk 25.917 jiwa dan kecamatan yang paling banyak penduduknya adalah di Kecamatan Ungaran Barat dengan jumlah

penduduk sebanyak 93.012 jiwa. Adapun sex ratio-nya tampak tidak terlalu banyak selisih yaitu hampir rata-rata di semua kecamatan, namun di Kecamatan Tengaran sex ratio-nya tertinggi yaitu 1,3% dan terendah di Kecamatan Susukan sebesar 0.9%. 4. Faktor perilaku Mata pencaharian penduduk di Kabupaten Semarang pada umumnya masih bekerja di bidang pertanian, hal ini sesuai dengan potensi wilayah Kabupaten Semarang sebagian besar masih merupakan lahan pertanian. Sikap konsumen terhadap produk relatif menyesuaiakan dengan situasi dan kondisi, Artinya mereka fleksibel dengan produk ini http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Semarang#Geografi

Kota Salatiga 1. Faktor geografis Salatiga terletak di ketinggian 750-850 mdpl, dan terletak di lereng timur Gunung Merbabu yang membuat daerah Salatiga menjadi lebih sejuk. Pemandangan Gunung Ungaran, Gunung Telomoyo, dan Gunung Merbabu yang indah membuat Salatiga menjadi daerah yang indah dan spektakuler. Seluruh Wilayah Salatiga dibatasi oleh Kabupaten Semarang, antara lain di bagian utara berbatasan dengan Kecamatan Tuntang dan Kecamatan Pabelan, di bagian selatan berbatasan dengan Kecamatan Tengaran, di bagian barat berbatasan dengan Kecamatan Tuntang dan Kecamatan Getasan, di bagian timur berbatasan dengan Kecamatan Tengaran dan Kecamatan Pabelan. 2. Faktor demografis Daerah Tingkat II Salatiga adalah bekas stadsgemeente yang dibentuk berdasarkan Staatsblad 1929 No. 393 yang kemudian dicabut dengan Undang-undang Nomor 17 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerahdaerah Kecil Dalam Lingkungan Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat. 3. Faktor psikografis Di kota ini terdapat Universitas Kristen Satya Wacana, salah satu universitas swasta ternama di Indonesia, yang pernah terkenal di tahun 80an karena kekritisan para mahasiswa dan dosennya terhadap Pemerintah

Orde Baru. Sekolah-sekolah menengah di Salatiga melalui Internet dihubungkan dalam Jaringan Pendidikan Salatiga. Adapun sekolahsekolah menengah di Salatiga antara lain SMA Negeri 1 Salatiga, SMA Negeri 2 Salatiga, SMA Negeri 3 Salatiga, dan beberapa SMA swasta. Ada pula SMK Negeri 1 Salatiga, SMK Negeri 2 Salatiga, SMK Negeri 3 Salatiga dan beberapa SMK swasta. 4. Faktor perilaku Tingkat pemakaian produk digolongkan sangat penting, dan mempunyai manfaat yang potensial bagi anak- anak. Toys truck sangat berperan penting dalam pembelajaran anak- anak SD dan TK dalam pendeskripsian produk untuk menunjang belajar mengajar di berbagai sekolah SD dan TK. Sikap konsumen terhadap produk relatif menyesuaiakan dengan situasi dan kondisi, Artinya mereka fleksibel dengan produk ini. Kota Semarang 1. Faktor geografis Daerah dataran rendah di Kota Semarang sangat sempit, yakni sekitar 4 kilometer dari garis pantai. Dataran rendah ini dikenal dengan sebutan kota bawah. Kawasan kota bawah seringkali dilanda banjir, dan di sejumlah kawasan, banjir ini disebabkan luapan air laut (rob). Di sebelah selatan merupakan dataran tinggi, yang dikenal dengan sebutan kota atas, di antaranya meliputi Kecamatan Candi, Mijen, Gunungpati, dan Banyumanik. Kota Semarang adalah ibukota Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Semarang merupakan kota yang dipimpin oleh wali kota Drs. H. Soemarmo HS, MSi dan wakil wali kota Hendrar Prihadi, SE, MM. Kota ini terletak sekitar 466 km sebelah timur Jakarta, atau 312 km sebelah barat Surabaya. Semarang berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kabupaten Demak di timur, Kabupaten Semarang di selatan, dan Kabupaten Kendal di barat. 2. Faktor demografis Semarang terdapat sejumlah perguruan tinggi ternama baik negeri maupun swasta. Berdasarkan data dari DAPODIK Kota Semarang 2010/2011, perguruan tinggi di Kota Semarang. Selain itu di Semarang juga terdapat

beberapa Sekolah Menengah Atas sangat baik dan unggul ,swasta maupun negeri terkemuka, 3. Faktor psikografis Penduduk Semarang umumnya adalah suku Jawa dan menggunakan Bahasa Jawa sebagai bahasa sehari-hari. Agama mayoritas yang dianut adalah Islam. Semarang memiliki komunitas Tionghoa yang besar. 4. Faktor Perilaku Seperti di daerah lainnya di Jawa, terutama di Jawa Tengah, mereka sudah berbaur erat dengan penduduk setempat dan menggunakan Bahasa Jawa dalam berkomunikasi sejak ratusan tahun silam.

c. Daur Hidup Produk Setiap produk biasanya mengalami kelahiran dan kematian baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Suatu produk bisa saja pada suatu waktu sangat disukai banyak orang dan laku keras, namun di lain waktu produk itu tidak laku lagi dijual. Jadi pengertian daur hidup produk yaitu tahapan suatu produk mulai dari lahir, tumbuh, dewasa dan mati. Setiap produk memiliki masa daur hidup produk yang berbeda. Produk elektronik biasanya memiliki rentang waktu yang sempit alias cepat mati sedangkan produk seperti makanan dapat bertahan lebih lama. Contohnya handphone nokia tipe tertentu akan dibatasi jumlah yang dibuat dalam beberapa tahun, lalu membuat tipe hp lainnya. Minuman aqua sudah puluhan tahun memimpin pasar dan masih berada dalam kondisi antara pertumbuhan dengan dewasa. Tahapan daur hidup produk adalah sebagai berikut: Tahap perkenalan (introduction). Pada tahap ini, barang mulai dipasarkan dalam jumlah yang besar walaupun volume penjualannya belum tinggi. Barang yang di jual umumnya barang baru (betul-betul baru) Karena masih berada pada tahap permulaan, biasanya ongkos yang dikeluarkan tinggi terutama biaya periklanan. Promosi yang dilakukan memang harus agfesif dan menitikberatkan pada merek penjual. Di samping itu distribusi barang tersebut masih terbatas dan laba yang diperoleh masih rendah. Tahap pertumbuhan (growth). Dalam tahap pertumbuhan ini, penjualan dan laba akan meningkat dengan cepat. Karena permintaan sudah sangat meningkat dan masyarakat sudah mengenal

barang bersangkutan, maka usaha promosi yang dilakukan oleh perusahaan tidak seagresif tahap sebelumnya. Di sini pesaing sudah mulai memasuki pasar sehingga persaingan menjadi lebih ketat. Cara lain yang dapat dilakukan untuk memperluas dan meningkatkan distribusinya adalah dengan menurunkan harga jualnya. Tahap kedewasaan (maturity) Pada tahap kedewasaan ini kita dapat melihat bahwa penjualan masih meningkat dan pada tahap berikutnya tetap. Dalam tahap ini, laba produsen maupun laba pengecer mulai turun. Persaingan harga menjadi sangat tajam sehingga perusahaan perlu memperkenalkan produknya dengan model yang baru. Pada tahap kedewasaan ini, usaha periklanan biasanya mulai ditingkatkan lagi untuk menghadapi persaingan. Tahap kemunduran (decline) Hampir semua jenis barang yang dihasilkan oleh perusahaan selalu mengalami kekunoan atau keusangan dan harus di ganti dengan barang yang baru. Dalam tahap ini, barang baru harus sudah dipasarkan untuk menggantikan barang lama yang sudah kuno. Meskipun jumlah pesaing sudah berkurang tetapi pengawasan biaya menjadi sangat penting karena permintaan sudah jauh menurun.Apabila barang yang lama tidak segera ditinggalkan tanpa mengganti dengan barang baru, maka perusahaan hanya dapat beroperasi pada pasar tertentu yang sangat terbatas' Altematif-alternatif yang dapat dilakukan oleh manajemen pada saat penjualan menurun antara lain: a. Memperbarui barang (dalam arti fungsinya). b. Meninjau kembali dan memperbaiki progrcm pemasaran serta program produksinya agar lebih efisien. c. Menghilangkan ukuran, warna, dan model yang kurang baik. d. Menghilangkan sebagian jenis barang untuk mencapai laba optimum pada barang yang sudah ada. e. Meninggalkan sama sekali barang tersebut. d. Strategi Pemasaran Adalah logika pemasaran dan berdasarkan hal itu, unit bisnis diharapkan untuk mencapai sasaran-sasaran pemasarannya. Strategi pemasaran terdiri dari pengambilan keputusan tentang biaya pemasaran, bauran pemasaran dan alokasi pemasaran.

Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dimana strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan dari sebuah perusahaan. Berdasarkan definisi di atas, proses pemasaran dimulai dari menemukan apa yang diinginkan oleh konsumen. Yang akhirnya pemasaran memiliki tujuan yaitu : 1. Konsumen potensial mengetahui secara detail produk yang kita hasilkan dan perusahaan dapat menyediakan semua permintaan mereka atas produk yang dihasilkan. 2. Perusahaan dapat menjelaskan secara detail semua kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran. Kegiatan pemasaran ini meliputi berbagai kegiatan, mulai dari penjelasan mengenai produk, desain produk, promosi produk, pengiklanan produk, komunikasi kepada konsumen, sampai pengiriman produk agar sampai ke tangan konsumen secara cepat. 3. Mengenal dan memahami konsumen sedemikian rupa sehingga produk cocok dengannya dan dapat terjual dengan sendirinya. http://demonsbuilder.blogspot.com/2010/11/strategi-pemasaran-berdasarkandaur.html

e. Bauran pemasaran (marketing mix) Product Toys truck ini dapat dikembangkan terkait desain agar terjadi pengembangan produk yang memicu adanya kenaikan jumlah permintaan di pasar. Kualitas produk dijamin bagus karena proses produksi di lantai produksi ditangani langsung oleh bagian Quality Control dalam hal pengendalian kualitas. Dari segi merk perusahaan akan memberikan merk yang tidak kalah bagus dari merk produk perusahaan sejenis yang lain. Kami memberikan nama merk Kaizen Toys. Dari segi estetika toys truck kami memiliki beberapa kombinasi warna yang bagus. Place Lokasi perusahaan di klaten merupakan tempat yang sangat strategis dalam hal distribusi produk yang sesuai dengan chain distribusi terpendek hingga sampai ke tangan retailer/ konsumen. Daerah jogja, solo, dan semarang merupakan target pasar yang tepat untuk mendistribusikan produk agar tepat sasaran.

Price Harga toys truck antara Rp. 50.000 sampai Rp. 200.000, tergantung dari model, desain, dan besar kecilnya. Jika pemesanan kelipatan 100 buah maka perusahaan akan memberikan discount 10% dari pembelian. Perusahaan kami membenaskan biaya kirim, dan biaya angkut. Tetapi dengan ketentuan jarak yang telah ditetapkan. Promotion Perusahaan kami melakukan promosi dengan berbagai media, lewat media cetak, elektronik. Dengan spanduk, brosur, dan leaflet akan mempermudah promosi produk kami. Web, blog, dan facebook adalah alternatif terbaik dalam dunia maya. Sehingga dalam jarak yang jauh maka orang dapat mengakses web ataupun blog perusahaan kami. Radio merupakan media promosi audio yang menarik konsumen http://dansite.wordpress.com/2009/04/05/bauran-pemasaran-marketing-mix/ B. Analisis Kelayakan Aspek Teknis dan Operasi a. Perancangan Produk Perancangan produk perusahaan kami, menerapakan sistem make to order artinya memproduksi produk sesuai dengan keinginan konsumen. Baik dari segi desain, bentuk, jenis bahan dan ukuran. Untuk menunjang kelancaran proses operasi produksi bagian produksi membuat Quality Function Deployment dan Operation Process Chart. QFD dapat menjalankan atau memperlancar cross functional communication dalam suatu organisasi atau perusahaan. Sehingga proses komunikasi antar divisi atau fungsi organisasi dapat berjalan dengan lancar,Dibawah ini adalah langkah-Langkah QFD : 1. Product Planning (HOQ) 2. Design Deployment 3. Manufacturing Planning 4. Production Planning Jadi, dengan empat langkah tersebut lengkap lah sudah proses pengembangan suatu produk mulai dari perencanaan produk, perencanaan komponen (komponen produk), perencanaan proses, dan perencanaan produksi yang semuanya saling berkaitan. http://e-je.blogspot.com/2009/02/quality-function-deployment-qfd.html

b. Perencanaan Proses dan Fasilitas Produksi Perencanaan Proses Penilaian kelayakan terhdap aspek tenknis atau operasi penting untuk dilakukan sebelum suatu usaha dijalankan. Penentuan kelayakan teknis dan operasi akan menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan proses operasi perusahaan. Oleh karena itu jika aspek teknis ini tidak dianalisis secara mendalam akan berdampak fatal terhadap proses produksi perusahaan di kemudian hari. Analisis dalam aspek teknis adalah untuk menilai kesiapan perusahaan dalam menjalankan usaha dengan menilai ketepatan lokasi, luas produksi dan lay out serta kesiapan mesin yang akan digunakan. Untuk memberikan gambaran mengenai urutan proses pembuatan dan perakitan suatu produk. Struktur produk, dan bill of material (BOM) memberikan informasi mengenai material, komponen, sub-assembly yang diperlukan untuk membuat produk jadi. Penjelasan lebih lanjut mengenai OPC, OPC adalah suatu diagram yang menggambarkan langkah-langkah proses yang dialami oleh bahan baku yang meliputi urutan proses operasi dan pemeriksaan. Pembuatan OPC merupakan langkah awal dalam urutan langkah untuk merencanakan tata letak fasilitas dan pemindahan bahan. Manfaat dari OPC: 1. sebagai sarana untuk menguraikan secara singkat, jelas dan sistematis, tahapan-tahapan yang harus dilalui oleh masing-masing komponen benda kerja secara grafis simbolis. 2. sebagai alat analisis peramalan kebutuhan mesin/peralatan kerja dan kebutuhan bahan baku 3. dapat digunakan sebagai alat perhitungan efisiensi bagi masing-masing symbol aktivitas. Informasi yang diperlukan untuk dapat menyusun OPC antara lain adalah: 1. Menyusun benda kerja yang akan dibuat atau gambar teknik yang dibuat desainer 2. 3. 4. 5. 6. Menguraikan menjadi elemen-elemen penyusunnya Analisis tahapan-tahapan pengerjaan Bahan baku yang digunakan berikut dimensinya Peralatan atau mesin yang digunakan Waktu penyelesaian masing-masing aktivitas

7. 8. 9.

Persentase scrap yang terbuang Analisis ulang Ringkasan aktivitas

http://alfarisy89.wordpress.com/2010/07/24/peramalan-opc-routing-sheetmppc/ Fasilitas Produksi Perencanaan Fasilitas Produksi Plant layout (tata letak pabrik) atau Facilities layout (tata letak fasilitas), ada 2 kata kunci yang ada didalamnya, yaitu pengaturan dan fasilitas. Plant layout (tata letak pabrik) atau Facilities layout (tata letak fasilitas) bisa didefinisikan sebagai tata cara pengaturan fasilitasfasilitas pabrik untuk menunjang kelancaran proses produksi. Ada 2 fasilitas pabrik utama yang menjadi obyek yang harus diatur letaknya : 1. Mesin (machine layout) 2. Departemen kerja yang ada dalam pabrik (department layout) Pengaturan fasilitas-fasilitas pabrik tersebut memanfaatkan luas area (space) dari ruang produksi pabrik untuk penempatan mesin atau fasilitas penunjang produksi lainnya. Tujuan utama dalam desain layout pabrik ini pada dasarnya adalah untuk meminimalkan total biaya yang antara lain meliputi elemenelemen biaya sebagai berikut y y y Untuk Biaya konstruksi dan instalasi fasilitas produksi Biaya pemindahan bahan (material handling costs) Biaya produksi, maintenance costs, safety costs, dan biaya penyimpanan produk setengah jadi (inventory in-process costs) Pengaturan-Pengaturan Fasilitas Dapat Diketahui Dengan

Menggunakan MPPC, Apabila didefinisikan MPPC merupakan suatu diagram yang menggambarkan langkah-langkah proses yang akan dialami oleh bahan, baik bahan baku maupun bahan tambahan, seperti urutan-urutan operasi, pemeriksaan dan penyimpanan, serta dalam menggambarkannya dipisahkan antara Rough Lumber, Fabrikasi dan Assembling, atau dapat di katakan MPPC adalah suatu peta yang menggambarkan jumlah pemakaian kebutuhan mesin dari Routing Sheet. http://alfarisy89.wordpress.com/2010/07/24/peramalan-opc-routing-sheetmppc/

c. Perencanaan lokasi Langkah pertama yang dilakukan adalah memilih area geografis yang dinilai semua faktor di atas cukup mendukung. Setelah area geografis dipilih maka area dipersempit dengan memilih beberapa lokasi di dalamya. Misalnya ada dua atau tiga lokasi yang dapat dipilih. Pada masing- masing lokasi apa saja yang dinilai memberikan pengaruh signifikan pada operasi perusahaan. Terhadap masingmasing faktor lokasi yang terpilih dilakukan evalusai tentang kuatnya pengaruh, baik dalam hal biaya, dan harga, kemudahan, derajat kesesuaian dinyatakan secara kuantitatif. Kuantifikasi dilakukan dengan metode pembobotan. Dengan

menjumlahkna seluruh faktor lokasi pada masing- masing faktor lokasi dan kemudian membandingkan satu lokasi dengan lokasi lain maka akan ditentukan lokasi yang terbaik. Dibawah ini tabel pembobotan lokasi dengan faktor pendukungnya. Lokasi alternaif Kriteria Kemudahan mendapatkan Raw material Market Kemudahan mendapatkan Labour Kondisi cuaca Utilitas Labour Cost Jarak ke pasar Supplier Fasilitas umum Raw material cost Lembaga keuangan Pajak Ekspansi lahan Total Bobot Sukoharjo 8 8 7 4 7 8 7 7 7 8 7 6 7 5 7 5 5 7 6 6 6 8 6 6 5 5 Klaten Karanganyar 6 6 6 3 3 5 4 3 3 3 5 5 4 3 5 5 5 5 6 6 6 6 6 6 6 5 Sragen

Alasan kriteria pemilihan lokasi alternatif dengan besar prosentasenya: Kemudahan mendapatkan Raw material (50%) Karena ketersediaan raw material sangat mudah didapatkan. Supplier bahan baku berasal dari jogjakarta dan wonogiri. Market (45%)

Kedekatan pabrik dengan pasar akan membantu proses pendistribusian produk sesuai dengan alur distribusinya. Karena di sebelah selatan berbatasan dengan kabupaten Gunungkidul (Daerah Istimewa Yogyakarta). Di sebelah barat berbatasan dengan kabupaten Sleman (Daerah Istimewa Yogyakarta) dan di sebelah utara berbatasan dengan kabupaten Boyolali. Kemudahan mendapatkan Labour (40%) Sebagian besar pendidikan warga sekitar pabrik tamat SMA 60%, SMP 30%, dan SD 10%. Kondisi cuaca (10%) Kondisi cuaca temperatur udara rata-rata 28-30o Celsius dengan kecepatan angin rata-rata sekitar 153 mm setiap bulannya dengan curah hujan tertinggi bulan Januari (350mm) dan curah hujan terrendah bulan Juli (8mm). Utilitas (36%) Ketersediaan air, listrik, dan sumber daya pendukung lainnya sangat tersedia. Labour Cost (43%) Rata- rata UMR rp. 650.000/ bulan sehingga meminimalkan biaya produksi dan operasi perusahaan. Jarak ke pasar (36%) Jarak perusahaan dengan pasar dekat, sehingga dalam hal pemasaran akan meminimumkan biaya transportasi. Supplier (45%) Suplier bahan baku berasal dari wonogiri dan jogjakarta sehingga dengan kedekatan supplier akan memperlancar proses industri. Fasilitas umum (35%) Ketersediaan dan kedekatan fasilitas umum dengan pabrik akan mempermudah memberikan pelaya Raw material cost (45%) Dengan ketersediaan bahan baku yang memadai maka harga bahan baku lebih murah. Lembaga keuangan (32%) Ketersediaan lembaga keuangan akan membantu perusahaan dalam hal kerjasama dengan investor di intern lingkungan perusahaan.

Pajak (13%) Tarif pajak tanah dan bangunan yang tidak mahal, memberikan konstribusi dalam rangka meningkatkan pendapatan perusahaan. Ekspansi lahan (23%) Ketersediaan lahan yang cukup untuk ekspansi lahan merupakan faktor pendukung kalau perusahaan akan melakukan perluasan perusahaan. Hasil perkalian prosentase dengan tiap alasan: No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Total Sukoharjo 4 3,6 2,8 0,4 2,52 3,44 2,52 3,15 2,45 3,6 2,24 0,78 1,61 33,11 Klaten 2,5 3,15 2 0,5 2,52 2,58 2,16 2,7 2,8 2,7 1,92 0,65 1,15 27,33 Karanganyar 3 2,7 2,4 0,3 1,08 2,15 1,44 1,35 1,05 1,35 1,6 0,65 0,92 19,99 Sragen 1,5 2,25 2 0,5 1,8 2,58 2,16 2,7 2,1 2,7 1,92 0,78 1,15 24,14

Jadi lokasi yang dipilih untuk mendirikan pabrik adalah di daerah Sukoharjo, yang berada di desa Singopuran, Kartasura Kabupaten Sukoharjo, karena total bobotnya lebih besar dari yang lainnya.

http://www.infobursakerja.com/sc/rs/k/Perencanaan-LokasiPerusahaan/p/Perencanaan-Lokasi-Perusahaan.html

d. Perencanaan Kapasitas Produksi Besarnya kapasitas baik bahan baku dan produksi direncanakan dengan metode Rough Cut Capacity Planning (RCCP). Dalam proses produksi perusahaan dituntut untuk dapat mensupply produk dengan tepat waktu kapanpun dan jumlah berapapun. Dalam hal ini perencanaan kebutuhan kapasitas produksi tidak optimal, maka akan mengganggu kelancaran jadwal produksi sehingga akan

menimbulkan kerugian baik dari segi waktu maupun biaya. Untuk itu diperlukan metode pengendalian perencanaan kebutuhan kapasitas produksi yang sesuai untuk memaksimumkan output produksi guna memenuhi permintaan pasar. Jumlah kapasitas per bulan yang direncanakan adalah sebagai berikut. Stasiun Kerja 1 2 bangku kerja stasiun band saw stasiun 3 surface planner 4 stasiun scroll saw stasiun mitter saw stasiun drilling stasiun trimmer stasiun amplas stasiun dempul stasiun pengecatan stasiun assembly total waktu 0,5 4,64 5,14 12000 2 24000 0,95 17,5 18,45 12000 8 96000 Waktu Setup 3,75 0,95 Waktu Proses Jumlah Waktu Kap./bln 12000 12000 Jumlah Mesin 16 7 Kapasitas Mesin/bln 192000 84000

No

37,42667 43,21667 15,36 16,31

5

0,8

8,18

8,98

12000

3

36000

6

1,5

14,05

15,55

12000

6

72000

7

0,9

7,76

8,66

12000

4

48000

8

4,3

45,374

49,674

12000

20

240000

9

1,75

19,59

21,34

12000

9

108000

10

2,55

25,6

28,15

12000

10

120000

11

24,4 239,8707

12000

11

132000

Keterangan: Kapasitas Mesin/bulan = Kapasitas/bulan x jumlah mesin

Karena jumlah kapasitas yang tersedia tidak sesuai dengan jumlah kapasitas yang dibutuhkan maka, perusahaan mengambil keputusan untuk melakukan kerja lembur (over time) dan sub kontrak. Hasil perhitungannya adalah sebagai berikut: OT 38400 16800 19200 4800 7200 14400 9600 48000 21600 24000 26400 Keterangan: Pada peramalan selama 12 bulan diatas. Untuk perbaikan pencukupan permintaan hanya menggunakan penambahan Over Time (waktu lembur) karena penggunaan Over Time telah mencukupi data permintaan tiap bulan selama 12 bulan. OT (Over Time) K SK (Sub Kontrak) = Kapasitas mesin per bulan x 0.2 = Kapasitas mesin per bulan = SK =OT OT+K 230400 100800 115200 28800 43200 86400 57600 288000 129600 144000 158400 SK 38400 16800 19200 4800 7200 14400 9600 48000 21600 24000 26400 SK+K 230400 100800 115200 28800 43200 86400 57600 288000 129600 144000 158400 OT+SK+K 268800 117600 134400 33600 50400 100800 67200 336000 151200 168000 184800

0.2 adalah 20%. Artinya penambahan waktu lembut ataupun Sub kontrak dapat menambah 20%. http://www.google.co.id/webhp?hl=id#hl=id&biw=1280&bih=587&q=perencana an+kapasitas+produksi&aq=o&aqi=&aql=&oq=&fp=edc114524227ad3f

Penambahan Mesin Analisa Keseluruhan Kapasitas Mesin Per Bulan Jumlah mesin =

Maka hasilnya sebagai berikut:

No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Stasiun Kerja bangku kerja stasiun band saw stasiun surface planner stasiun scroll saw stasiun mitter saw stasiun drilling stasiun trimmer stasiun amplas stasiun dempul stasiun pengecatan stasiun assembly total waktu

Waktu Setup 3,75 0,95 0,95 0,5 0,8 1,5 0,9 4,3 1,75 2,55

Waktu Proses 37,42667 15,36 17,5 4,64 8,18 14,05 7,76 45,374 19,59 25,6

Jumlah Waktu 43,21667 16,31 18,45 5,14 8,98 15,55 8,66 49,674 21,34 28,15 24,4 239,8707

Kap./bln 12000 12000 12000 12000 12000 12000 12000 12000 12000 12000 12000

Jumlah Mesin 16 7 8 2 3 6 4 20 9 10 11

KapasitasMesin/bln 192000 84000 96000 24000 36000 72000 48000 240000 108000 120000 132000