cephalgia

Upload: oktavia-rohmawati

Post on 09-Jan-2016

224 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

word

TRANSCRIPT

Cephalgia

Cephalgia

A. Definisi Sakit kepala yang secara medis dikenal sebagai cephalgia atau dilafalkan cephalgia adalah suatu kondisi terdapatnya rasa sakit di dalam kepala: kadang sakit di belakang leher atau punggung bagian atas, disebut juga sebagai sakit kepala. Jenis penyakit ini termasuk dalam keluhan-keluhan penyakit yang sering diutarakan (Wikipedia Indonesia. com). Sedangkan, menurut Arif Mansjoer (2000) nyeri kepala atau cephalgia adalah rasa nyeri atau rasa tidak enak di kepala, setempat atau menyeluruh dan dapat menjalar ke wajah, gigi, rahang bawah dan leher. B. Patofisiologi Menurut Arif Mansjoer (2000) pada nyeri kepala atau cephalgia struktur diwajah yang peka terhadap rasa nyeri adalah kulit, fasia, otot-otot, arteri ekstra serebral dan intra serebral, meningen, dasar fosa anterior, fosa posterior, tentorium serebri, sinus venosus, nervus V, VII, IX, X, radiks posterior C2, C3, bola mata, rongga hidung, rongga sinus, dentin dan pulpa gigi. Sedangkan otak tidak sensitif terhadap nyeri. Pada struktur yang disebutkan sebelumnya terdapat ujung saraf nyeri yang mudah dirangsang atau etiologinya oleh :1. Traksi atau pergeseran sinus venosus dan cabang-cabang kortikal.2. Traksi, dilatasi atau inflamasi pada arteri intrakranial dan ekstrakranial.3. Traksi, pergeseran atau penyakit yang mengenai saraf kranial dan servikal.4. Perubahan tekanan intrakranial.5. Penyakit jaringan kulit kepala, wajah, mata, hidung, telinga dan leher.C. Etiologi Sakit kepala yang sering terjadi mungkin disebabkan karena konsumsi kafein, demikian hasil sebuah penelitian dari Israel. Penelitian yang dimuat dalam jurnal Cephalgia tahun 2003 ini melibatkan 36 anak dan remaja berusia antara 6 dan 18 tahun yang sering mengeluhkan sakit kepala. Dari ke-36 subyek penelitian, 33 di antaranya tidak lagi mengeluhkan sakit kepala 24 minggu kemudian. 24 minggu adalah jangka waktu setelah mereka menghentikan kebiasaan minum minuman kola. Kenapa kola dan bukan kopi dikarenakan tidak ada satupun di antara peserta penelitian yang minum kopi, tapi mereka umumnya mengkonsumsi paling sedikit 1,5 liter minuman kola per hari (atau rata-rata 11 liter per minggu) dan itu setara dengan 34 gelas besar kopi seminggu (Info sehat.com, 2007).D. Manifestasi Klinis Menurut Arif Mansjoer, dkk (2000) manifestasi klinis adanya nyeri kepala atau cephalgia memerlukan anamnesis khusus yaitu:1. Awitan dan lama serangan2. Bentuk serangan; paroksismal periodik atau terus menerus3. Lokalisasi nyeri4. Sifat nyeri; berdenyut-denyut, rasa berat, menusuk-nusuk, dll5. Prodromal6. Gejala penyerta7. Faktor presipitasi8. Faktor yang mengurangi atau memberatkan nyeri kepala9. Pola tidur10. Faktor emosional/stres11. Riwayat keluarga12. Riwayat trauma kepala13.Riwayat penyakit medik; peradangan selaput otak, hipertensi, demam tifoid, sinusitis, glaukoma, dsb.14. Riwayat operasi15. Riwayat alergi16. Pola haid bagi wanita17. Riwayat pemakaian obat; analgetik, narkotik, penenang, vasodilator, dllE. Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan yang disarankan menurut Basuki Pramana (2007) adalah:1. Foto Rontgen terhadap tengkorak2. Pemeriksaan kadar Lemak darah ( kolesterol, Trigliuseride HDL dan LDL)3. Kadar Hemoglobin darah ( Hb ) dll pemeriksaan Lebih lanjut menurut Arif Mansjoer, dkk, (2000) pemeriksaan khusus pada cephalgia meliputi palpasi pada tengkorak untuk mencari kelainan bentuk, nyeri tekan dan benjolan. Palpasi pada otot untuk mengetahui tonusdan nyeri tekan daerah tengkuk. Perabaan arteri temporalis superfisialis dan arteri karotis komunis. Pemeriksaan leher, mata, hidung, tenggorok, telingan, mulut dan gigi geligi perlu dilakukan. Pemeriksaan neurologis lengkap, ditekankan pada fungsi saraf otak termasuk funduskopi, fungsi motorik, sensorik serta koordinasi. Beberapa nyeri kepala menunjukkan tanda bahaya dan memerlukan evaluasi penunjang adalah:1. Nyeri kepala hebat pertama kali yang timbul mendadak2. Nyeri kepala yang paling berat yang pernah dialami3. Nyeri kepala yang berat progresif selama beberapa hari atau minggu4. Nyeri kepala yang timbul bila latihan fisik, batuk, bersin, membungkuk atau nafsu seksual meningkat5. Nyeri kepala yang disertai penyakit umum atau demam, mualo, muntah atau kaku kuduk6. Nyeri kepala yang disertai gejala neurologis seperti afasia, koordinasi buruk, kelemahan fokal atau rasa baal, mengantuk, fungsi intelek menurun, perubahan kepribadian dan penurunan visus.Pemeriksaan penunjang tersebut anatara lain:1. CT-Scan atau resonansi magnetik (MRI) otak hanya dilakukan pada nyeri kepala yang menunjukkan kemungkinan penyakit intrakranial, seperti tumor, perdarahan subaraknoid, AVM, dll.2. Elektroensefalogram dilakukan bila ada riwayat kejang, kesadaran menurun, trauma kepala atau presinkop.3. Foto sinus paranasal untuk melihat adanya sinusitis dan foto servikal untuk menetukan adanya spondiloartrosis dan fraktur servikal.F. Klasifikasi Menurut Arif Mansjoer (2000) nyeri kepala atau cephalgia dapat primer atau sekunder:1. Primer berupa migren, nyeri kepala klaster, nyeri kepala tegang otot.2. Sekunder berupa nyeri kepala pascatrauma, nyeri kepala organik sebagai bagian penyakit lesi desak ruang (tumor otak, abses, hematoma subdural, dll), perdarahan subaraknoid, neuralgia trigeminus/pascaherpetik, penyakit sistemik (anemia, polisitemia, hipertensi atau hipotensi, dll), sesudah pungsi lumbal, infeksi untrakranial/sistemik, penyakit hidung dan sinus paranasal, akibat bahan toksik dan penyakit mata.Berikut ini disajikan jenis-jenis cephalgia atau nyeri kepala pada Tabel 3.1 :Tabel 3.1. Jenis-jenis Nyeri KepalaNyeri KepalaSifat NyeriLokasiLama NyeriFrekuensiGejala Ikutan

Migren umumBerdenyutUnilateral atau Bilateral6-48 jamSporadikBeberapa kali sebulanMual, muntah, malaise, fotobia

Migren klasikBerdenyutUnilateral3-12 jamSporadikBeberapa kali sebulanProdroma visual, mual, muntah, malaise, fotobia

KlasterMenjemu-kan, tajamUnilateral, orbita15-20 menitSerangan berkelompok dengan remisi lamaLakrimasi ipsilateral, wajah merah, hidung tersumbat, horner

Tipe tegangTumpul, ditekanDifus, BilateralTerus menerusKonstanDepresi, ansietas

Neuralgia trigeminusDitusuk-tusukDermaton saraf VSingkat, 15-60 detikBeberapa kali sehariZona pemicu nyeri

AtipikalTumpulUnilateral atau BilateralTerus menerusKonstanDepresi, kadang-kadang psikosis

SinusTumpul/ tajamDi atas sinusBervariasiSporadik atau konstanRinore

Lesi desak ruangbervariasiUnilateral (awal), Bilateral (lanjut)Bervariasi, progresifBervariasi, semakin seringPapiledema, defisit neurologik fokal, gangguan mental atau perilaku, kejang, dll