cegukan ( anesthesia )

2
TUGAS ANESTHESIA Cegukan ( hiccup) secara umum adalah kontraksi tiba- tiba yang tidak disengaja pada diafragma dan umumnya terjadi berulang-ulang pada setiap menitnya. Udara yang tiba-tiba lewat ke dalam paru-paru menyebabkan glottis menutup serta menyebabkan suara hik. Cegukan, dalam bahasa medis disebut hiccup adalah suatu fenomena yang melibatkan system pernafasan dan persarafan yang tujuannya sampai saat ini belum diketahui. Nama lainnya, yaitu singultus berasal dari bahasa latin berarti menarik nafas saat seseorang sedang terisak-isak. Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan cegukan yaitu makan terlalu cepat, minum air dingin sesaat setelah makan makanan panas, makan makanan yang sangat panas atau pedas, tertawa atau batuk terlalu keras, kelebihan minuman beralkohol, atau karena keseimbangan elektrolit. Cegukan dapat pula disebabkan karena tekanan saraf frenik oleh struktur anatomi yang lain, atau karena tumor dan penyakit ginjal lainnya, meski hal ini jarang terjadi Untuk menghentikan kecegukan dapat dilakukan tindakan berikut: 1. Kadar karbondioksida yang tinggi dalam darah dapat mengatasi cegukan. Caranya adalah dengan bernafas dalam sebuah kantong kertas, Tiup dan hirup sebanyak 10 kali dengan cukup kuat sampai wajah memerah. Lakukan dengan cepat dan usahakan kantong kertas tertutup rapat sehingga tidak ada udara yang masuk di dalamnya. 2. Menelan satu sendok the gula pasir kering dapat menghentikan cegukan dalam beberapa menit. Diduga, gula dalam mulut akan mengirimkan sinyal melalui serabut saraf yang akan mengganggu lengkung refleks cegukan 3. Menahan nafas, karena dengan menahan nafas maka kadar karbondioksida di dalam darah meningkat. Sehingga kecegukan berhenti.

Upload: andinarang

Post on 17-Feb-2016

33 views

Category:

Documents


20 download

DESCRIPTION

hiccup

TRANSCRIPT

Page 1: Cegukan ( Anesthesia )

TUGAS ANESTHESIA

Cegukan ( hiccup) secara umum adalah kontraksi tiba-tiba yang tidak disengaja pada diafragma dan umumnya terjadi berulang-ulang pada setiap menitnya. Udara yang tiba-tiba lewat ke dalam paru-paru menyebabkan glottis menutup serta menyebabkan suara hik.

Cegukan, dalam bahasa medis disebut hiccup adalah suatu fenomena yang melibatkan system pernafasan dan persarafan yang tujuannya sampai saat ini belum diketahui. Nama lainnya, yaitu singultus berasal dari bahasa latin berarti menarik nafas saat seseorang sedang terisak-isak. Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan cegukan yaitu makan terlalu cepat, minum air dingin sesaat setelah makan makanan panas, makan makanan yang sangat panas atau pedas, tertawa atau batuk terlalu keras, kelebihan minuman beralkohol, atau karena keseimbangan elektrolit. Cegukan dapat pula disebabkan karena tekanan saraf frenik oleh struktur anatomi yang lain, atau karena tumor dan penyakit ginjal lainnya, meski hal ini jarang terjadi

Untuk menghentikan kecegukan dapat dilakukan tindakan berikut:

1. Kadar karbondioksida yang tinggi dalam darah dapat mengatasi cegukan. Caranya adalah dengan bernafas dalam sebuah kantong kertas, Tiup dan hirup sebanyak 10 kali dengan cukup kuat sampai wajah memerah. Lakukan dengan cepat dan usahakan kantong kertas tertutup rapat sehingga tidak ada udara yang masuk di dalamnya.

2. Menelan satu sendok the gula pasir kering dapat menghentikan cegukan dalam beberapa menit. Diduga, gula dalam mulut akan mengirimkan sinyal melalui serabut saraf yang akan mengganggu lengkung refleks cegukan

3. Menahan nafas, karena dengan menahan nafas maka kadar karbondioksida di dalam darah meningkat. Sehingga kecegukan berhenti.

4. Minum segelas air dingin atau mengunyah roti kering atau es batu yang diserut5. Menarik lidah atau menggosok bola mata secara perlahan. Kecegukan yang bersifat menetap memerlukan pengobatan yang intensif. Obat-obat yang digunakan adalah skopolamin, proklorperazin, klorpromazin, baktofen, metoklopramid dan valproat

Cegukan pada saat anesthesia dapat terjadi karena spasme diafragma yang intermiten disertai penutupan glottis secara mendadak. Spasme terjadi karena rangsang saraf sendoris frenikus yang berhubungan dengan ganglion soeliaka atau oleh refleks autonom intraabdomen lain. Saraf vagus mungkin juga merupakan salah stu serabut aferen dari refleks ini. Cekukan jarang terjadi kalau premedikasi atropin sudah diberikan sebelumnya. Komplikasi ini lebih sering terjadi pada operasi perut atas terutama kalau disertai hipokapnia, anestesia yang kurang dalam atau dosis obat pelumpuh otot nondepolarisasi yang kurang cukup.

Page 2: Cegukan ( Anesthesia )

Cekukan dapat dihilangkan dengan mendalamkan stadium anestesia, atau menambah dosis obat pelumpuh otot, atau menyuntikkan HCL ephedrin 5-10 mg I.V. atau klorpromazin 20-25 mg I.V. Apabila cara-cara di atas belum berhasil dapat dicoba dengan menuangkan sedikit air dingin kedalam salah satu lubang hidung untuk merangsang farink dengan kateter.

Yosef Siregar0361050043