case ujian fin
TRANSCRIPT
STATUS ILMU KESEHATAN ANAK
SMF ILMU KESEHATAN ANAK
RUMAH SAKIT MARDI RAHAYU KUDUS
Nama : Brandon Haskel Tanda Tangan
NIM : 11-2012-136
Dr. Pembimbing : dr. Ma’mun MZ, Sp.A
I. IDENTITAS PASIEN
Nama lengkap : An. RF Jenis kelamin : Laki-laki
Tanggal lahir : 19 Juni 2010 Suku bangsa : Jawa
Usia : 3 tahun 29 hari Agama : Islam
Pendidikan: belum sekolah Alamat : Cranggang RT 04 RW 05
Hubungan dengan orang tua : anak kandung
IDENTITAS ORANG TUA
Ayah : Tn. MS Ibu : Ny. S
Usia : 33 tahun Usia : 28 tahun
Pendidikan : SLTP Pendidikan : SD
Pekerjaan : Buruh lepas harian Pekerjaan : ibu Rumah tangga
A. ANAMNESIS
Diambil dari : Alloanamnesa ( ayah dan ibu pasien)
Tanggal : 18 Juli 2013 Jam: 08.00 WIB.
Keluhan Utama: Kejang
Keluhan Tambahan: Diare, muntah, dan demam.
1
RiwayatPenyakitSekarang:
10 jam SMRS, OS demam dan muntah. Demam dirasa ibu OS tinggi sepanjang hari, tidak
terpengaruh waktu dan tidak naik turun. Ibu OS sempat memberikan obat Inzana namun demam
tidak dirasa membaik. OS mengaku bahwa di lingkungan sekitar tidak ada yang mengalami
gejala serupa. Selain demam, OS juga didapatkan muntah. Muntah dialami OS sebanyak 4 kali
dalam sehari. Muntah berisi cairan dan terjadi setiap kali makan atau minum.
6 jam SMRS, OS mencret, mencret yang dialami OS sebanyak 2 kali dengan warna kuning, dan
cair serta tidak berampas, tidak berlendir, dan tidak berdarah. 2 jam SMRS, OS kejang selama
sekitar 3 menit sebanyak 1 kali. Menurut pengakuan ibu OS, saat kejang, mata OS mendelik
keatas, dan kejang dimulai dari tangan dan kaki hingga ke seluruh tubuh, setelah kejang, OS
sadar. Adanya busa yang keluar dari mulut saat kejang terjadi disangkal. Ibu OS mengatakan
bahwa BAK terakhir pada 2 jam SMRS dengan jumlah yang banyak.
Ibu OS mengakui adanya penurunan nafsu makan dan lemas. Ibu OS menyangkal bahwa OS
menjadi lebih rewel. Ibu OS menyangkal adanya rasa ingin minum yang berlebih dibandingkan
biasanya namun memang biasanya minum banyak. Ibu OS mengatakan bahwa OS tidak batuk
pilek ataupun sesak, namun setelah menangis, OS sering batuk-batuk akibat tersedak. Ibu OS
menyangkal adanya jajan sembarangan ataupun perubahan pemberian makanan.
Riwayat Penyakit Dahulu :
Adanya riwayat penyakit serupa diakui yakni pernah kejang sekitar 3 menit seluruh tubuh satu
kali dalam 24 jam pada usia 12 bulan.
Adanya riwayat Asma disangkal
Adanya riwayat alergi disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga
Adanya riwayat kejang pada keluarga disangkal
Adanya riwayat Asma disangkal
Adanya riwayat alergi disangkal
2
Silsilah Keluarga ( Family’s Tree )
Legenda : usia dalam tahun
: pria : anak sakit
: wanita
Riwayat Kehamilan dan Kelahiran
Kehamilan
Perawatan antenatal : bidan
Penyakit kehamilan : -
Kelahiran
Tempat kelahiran : rumah pasien
Penolong persalinan : bidan
Cara persalinan : normal per varginam letak kepala
Masa gestasi : 9 bulan
Keadaan bayi : Berat badan lahir : 3250 gram
Panjang badan lahir : ibu pasien lupa
Lingkar kepala : ibu pasien lupa
Langsung menangis
Tidak pucat, tidak biru, tidak kuning, tidak kejang
Kelainan bawaan: -
3
33 28
3
Riwayat Imunisasi
VAKSIN Dasar (umur dalam bulan)
0 1 2 3 4 6 9
BCG - + - - - - -
DPT / DT - - + + + - -
Polio + - + + + - -
Campak - - - - - - +
Hepatitis B + - + + + - -
Kesan : Imunisasi dasar lengkap
Riwayat Nutrisi :
Susu: : ASI setiap anak menangis sampai sekarang dan tidak diberikan susu
formula sebagai susu tambahan karena OS tidak menyukai
Makanan padat : dimulai saat os berumur 6 bulan, berupa bubur biskuit.
Makanan sekarang : nasi dengan lauk sayur dan daging sebanyak setengah piring 2 kali sehari
Saat sakit nafsu makan menurun, hanya mau minum ASI saja
Riwayat Tumbuh Kembang (Developmental history)
Tengkurap : 4 bulan
Duduk : 6 bulan
Merangkak : 7 bulan
Berdiri : 9 bulan
Berjalan : 9 bulan
Berlari : 10 bulan
Berbicara : 15 bulan
Kesan : tidak ada gangguan dalam proses tumbuh kembang
4
B. PEMERIKSAAN FISIK
Tanggal pemeriksaan : 18 Juli 2013 Pukul 08.00 WIB
Keadaan umum : tampak sakit sedang
Kesadaran : compos mentis
Tanda-tanda vital :
Denyut nadi : 124 kali
Suhu (aksila) : 36,40C
Laju nafas : 24 kali
Antropometri
Tinggi badan : 92 cm
Berat badan : 12 kg
Lingkar kepala : 50 cm
Lingkar lengan atas : 15 cm
Status Gizi (menurut CDC Growth Chart):
5
Tinggi badan terletak pada persentil 25-50
Berat badan terletak pada persentil 5-10
Kesan : Status gizi baik
6
Pemeriksaan Sistematis
Kepala : Normocephali, UUB sudah menutup rambut hitam terdistribusi merata, tidak
mudah dicabut.
Mata : Kedudukan simetris, edema palpebra -/-, mata sedikit cekung +/+,
Konjungtiva anemis -/- , sklera ikterik -/-
Telinga : sulit dinilai
Hidung : Bentuk normal
Mulut : Bentuk normal, bibir sianosis (-), bibir kering (-), lidah kotor (-)
Leher : Kelenjar getah bening tidak teraba membesar, kelenjar tiroid tidak teraba
Membesar.
Thorax
Paru-paru :
Inspeksi : tampak simetris dalam keadaan statis maupun dinamis, tidak tampak
retraksi sela iga.
Palpasi : sela iga tidak melebar, tidak teraba massa
Perkusi : sonor di seluruh lapang paru
Auskultasi : Suara nafas vesikuler, ronkhi -/-, wheezing -/-
Jantung :
Inspeksi : pulsasi ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : pulsasi ictus cordis tidak teraba
Auskultasi : BJI-II reguler, murmur (-), gallop(-)
Abdomen
Inspeksi : cembung, tidak tampak benjolan
Palpasi : supel, nyeri tekan (-)
Hepar : tidak teraba
Lien : tidak teraba
Perkusi : timpani di seluruh lapang abdomen
Auskultasi : bising usus (+) meningkat
7
Kulit : warna kuning langsat, turgor kulit sedikit menurun.
Extremitas (lengan&tungkai):
Tonus: normotonus
Sendi: bergerak aktif
Kekuatan: +5 +5 Sensori: + +
+5 +5 + +
Edema: - - Cyanosis: - -
- - - -
Lain-lain: baik
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Refleks Fisiologis : ( + )
Refleks Patologis : ( - )
Rangsang Meningeal : kaku kuduk -, Kernig - , Brudzinsky - , Laseque –
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Hemoglobin 12,3 g/dL
Hematokrit 34,7 %
Trombosit 255000
Leukosit 15780
8
RESUME
Seorang anak laki-laki berusia 3 tahun datang dengan kejang, demam, muntah, dan diare.
Demam yang terjadi tinggi sepanjang hari, tidak terpengaruh waktu dan tidak naik turun, dan
tidka membaik dengan obat. Muntah 4 kali sehari setiap makan atau minum. OS mencret
sebanyak 2 kali berwarna kuning dengan konsistensi cair tidak berampas, tidak berlendir, dan
tidak berdarah. OS kejang selama 3 menit 1 kali. Saat kejang, mata OS mendelik keatas dan
kejang dimulai dari tangan dan kaki hingga ke seluruh tubuh. Setelah kejang, OS sadar. terdapat
penurunan nafsu makan dan lemas.
Pemeriksaan fisik didapatkan:
Tanda-tanda vital:
o Suhu : 36,40C
o Laju napas : 24 kali/menit
o Nadi : 124 kali/menit
Mata : sedikit cekung +/+
Abdomen : BU(+) meningkat
Kulit : turgor kulit menurun
Pemeriksaan laboratorium didapatkan : Leukosit 15780.
DIAGNOSIS DEFERENSIAL
1. Kejang demam sederhana
Kejang demam kompleks
Meningitis
Encephalitis
Tetanus
2. Gastroenteritis akut dehidrasi ringan sedang
DIAGNOSIS KERJA
Kejang demam sederhana disertai gastroenteritis akut dehidrasi ringan sedan
9
PEMERIKSAAN ANJURAN :
Pemeriksaan lab darah rutin
Pemeriksaan elektrolit darah
Pemeriksaan lumbal punksi
Pemeriksaan EEG
Pemeriksaan CT SCAN
Pemeriksaan feses rutin
Pemeriksaan kultur dan sensitivitas
PENATALAKSANAAN
Medikamentosa
1. Valium 5 mg bila kejang
2. Terapi rehidrasi
Diberikan larutan KAEN 3B 175 mL/kgBB/hari yaitu 2100 mL/hari
3. Zinc 20 mg/hari
4. Probiotik dan Prebiotik
5. Antibiotik hanya diberikan apabila didapatkan indikasi tanda infeksi
6. Obat-obatan simtomatik :
Antipiretik : parasetamol 10-15mg/kg/kali 4 kali sehari
Antikonvulsan : luminal oral 6 mg/kgBB/hari, 2 kali sehari
Antiemetik : ondansentron 0,15 mg/kgbb, 3 kali sehari
Non-Medika mentosa:
o Tirah baring
o Edukasi terhadap keluarga OS:
o Meyakinkan bahwa kejang demam umumnya mempunyai prognosis baik
o Memberitahukan cara penanganan kejang:
Tetap tenang dan tidak panik
Kendorkan pakaian yang ketat terutama disekitar leher
10
Bila tidak sadar, posisikan anak terlentang dengan kepala miring,
bersihkan muntahan atau lendir di mulut atau hidung. Walaupun
kemungkinan lidah tergigit, jangan memasukan sesuatu kedalam mulut
Ukur suhu, observasi dan catat lama dan bentuk kejang
Tetap bersama pasien selama kejang
Berikan diazepam rektal. Dan jangan diberikan bila kejang telah berhenti
Bawa ke dokter atau rumah sakit bila kejang berlangsung 5 menit atau
lebih
o Memberikan informasi mengenai kemungkinan kejang kembali
o Pemberian obat untuk mencegah rekurensi memang efektif tetapi harus diingat
adanya efek samping obat
o Berikan obat penurun panas sedini mungkin setiap kali pasien demam
o Perhatikan higiene dan sanitasi OS dan lingkungan
o Jangan jajan sembarangan
o Hindari minum susu tinggi laktosa
PROGNOSIS
Ad vitam : dubia ad bonam
Ad fungsionam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
11
FOLLOW UP
Tanggal 19 Juli 2013 pukul 04.45 WIB
S: demam (-), kejang (-), muntah (-), mencret (+) 1 kali warna kecoklatan, cair(+), ampas (-),
lendir (-), darah (-), nafsu makan masih menurun hanya mau makan buah saja, minum baik,
batuk (-), pilek (-)
O: t: 36,50C
HR : 124 x/menit
RR : 22 x/menit
Kepala : normocephali, UUB sudah menutup
Mata : cekung -/-, conjunctiva anemis -/-, sklera ikterik -/-
Telinga : sulit dinilai
Hidung : bentuk normal
Mulut : T1-T1 tenang, tidak hiperemis
Leher : pembesaran KGB submandibula (-), pembesaran kelenjar tiroid (-)
Cor : Bunyi Jantung I-II reguler, Murmur (-), Gallop (-)
Pulmo : Suara Nafas Vesikuler, Wheezing (-/-), Ronkhi (-/-)
Abdomen : Bising Usus (+) meningkat
Kulit : turgor kulit membaik
A: Gastroenteritis Akut dengan Observasi kejang demam
P: Lanjutkan terapi:
Infus KAEN 3B 2100 ML/hari
Valium 5 mg IV bila kejang
Paracetamol 120 mg 3 kali sehari
Zinc 20 mg/hari
Probiotik dan prebiotik
12