case ket
DESCRIPTION
kehamilan ektopik tergangguTRANSCRIPT
LAPORAN KASUS
Kehamilan Ektopik Terganggu
Pembimbing : dr. H.A.Thamrin Somad, SpOG
Disusun oleh :
Sheila Clarisa Korayan(406138026)
KEPANITERAAN ILMU KEBIDANAN DAN KANDUNGAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA
RUMAH SAKIT PELABUHAN JAKARTA
2 Februari – 11 April 2015
Laporan Kasus
Abstrak
Pasien wanita berusia 31 tahun, G4P3A0 hamil 9 minggu (HPHT 10 November 2014) datang
dengan keluhan nyeri perut sejak 4 hari SMRS. Nyeri yang dirasakan diperut bagian bawah,
hilang timbul , dan dirasakan semakin berat hingga membuat pasien pingsan. Pasien juga
mengeluh sejak 2 minggu SMRS keluar flek berwarna merah gelap dari kemaluan. Pasien
saat ini merasa pusing. mual (-), muntah (-).BAK dan BAB tidak ada keluhan.
Pasien dengan riwayat P3A0 menikah saat usia 17 tahun, anak pasien berusia 10 tahun, 6
tahun dan 2 tahun. Riwayat persalinan tanpa komplikasi.Riwayat kuretase (-).
Dari pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum sedang, TD 110/80mmHg, nadi
82x/menit. Status lokalisata : conjunctiva dextra et sinistra anemis (-), nyeri tekan abdomen
(+) pada bagian kanan bawah. Pada hasil lab ditemukan anemia (Hb 9,4 g/dL, Ht 28,8%,
leukosit 3.270, trombosit 222.000, bleeding time 4 menit dan cloting time 14 menit. Hasil
USG tampak pseudo gestasional sac , tampak massa hematokel diadneksa kiri dengan
gambaran GS dan CRL 0,8 cm, DJJ - , cairan bebas + , dan kesan kehamilan ektopik
terganggu.
Dari anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang yang telah dilakukan,
diagnosis kerja yang dapat ditegakkan adalah kehamilan ektopik terganggu. Tatalaksana
yang dilakukan adalah salpingektomi dextra, transfusi darah, bioxon 2x1gr(iv), alinamin
3x1amp, ranitidine 2x1amp, pronalges 3x1 kemudian dilanjutkan dengan terapi peroral,
cefixime 2x200mg, asam mefenamat 3x500mg, inibion 1x1.
Setelah di lakukan lapartomi pasien di rawat selama 5 hari. Kondisi pasien saat pulang dalam
keadaan baik.
IDENTITAS PASIENNo. RM : 159201
Nama : Ny. W
Umur : 31 tahun
Agama : Islam
Status Menikah : Menikah
Tanggal Dirawat : 2 Februari 2015
Tanggal Pulang : 5 Februari 2015
ANAMNESISKeluhan Utama : Nyeri Perut
Keluhan Tambahan : Keluar darah dari kemaluan , Pusing
RIWAYAT PERJALANAN PENYAKITPasien wanita berusia 31 tahun, G4P3A0 hamil 9 minggu (HPHT 10 November 2014) datang
dengan keluhan nyeri perut sejak 4 hari SMRS.Nyeri yang dirasakan diperut bagian
bawah ,hilang timbul , dan dirasakan semakin berat hingga membuat pasien pingsan. Pasien
juga mengeluh sejak 2 minggu SMRS keluar flek berwarna merah gelap dari kemaluan.
Pasien saat ini merasa pusing. mual (-), muntah (-).BAK dan BAB tidak ada keluhan.
Pasien dengan riwayat P3A0 menikah saat usia 17 tahun, anak pasien berusia 10 tahun, 6
tahun dan 2 tahun. Riwayat persalinan tanpa komplikasi.Riwayat kuretase (-).
RPD : Pasien sudah pernah konsultasi ke bidan dan dikatakan
kehamilan dalam batas normal.
RPK : (-)
Riwayat HAID : menarche umur 14 tahun, siklus haid teratur, setiap
28 hari, lamanya 10 hari, dan tidak sakit waktu haid.
Riwayat Kehamilan : G4 P3 A0
HPHT : 10 November 2014, lamanya 10 hari
Riwayat Perkawinan : 1 kali
Riwayat KB : Non AKDR suntik 3 bulan
Riwayat Operasi : Appendisitis (2008)
Riwayat Obstetrik : P3A0, persalinan normal.
PEMERIKSAAN FISIK (2 Februari 2015 jam 14.00 WIB)I. Status Generalis
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Gizi : Cukup
Berat Badan : 58 Kg
Tinggi Badan : 158 cm
Tekanan Darah : 110/80 mmHg
Nadi : 82 x/menit
Pernafasan : 20 x/menit
Suhu : 36,1ᵒC
Kulit : sianosis (-)
Mata : conjuctiva anemis -/-, sclera ikterik -/-
Hidung : sekret -/-
Telinga : serumen -/-
Mulut : stomatitis (-), karies (-)
Leher : KGB tidak teraba membesar
Tenggorokan : faring tidak hiperemis
Jantung : bunyi jantung I dan II regular, murmur (-), gallop (-)
Paru : vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : mendatar, bising usus (+) N, defens musculaire (+),
nyeri tekan (+)
Alat Kelamin : darah (+), air-air (-)
Ekstremitas : akral teraba dingin, udem (-), varises (-)
Reflex : fisiologis (+), patologis (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANGPemeriksaan USG TV (2 Februari 2015)
Uterus bentuk dan ukuran normal
Tampak pseudo gestasional sack
Tampak massa hematokel di adnexa kiri dengan gambaran gestasional sack dan CRL 0,86 cm DJJ (-), cairan bebas (+)
Kesan : KET
Pemeriksaan Laboratorium (diperiksa saat pasien di poli, 2 Februari 2015 pukul 06.32)
Leukosit : 7,55 x 10ᵌ (5-10 x 10ᵌ/UL)
Hb : 9,4 (12-14 g/dL)
HT : 28,8 (37-43 %)
Trombosit : 222 (150-400 x 10ᵌ/UL)
Kehamilan : Positif
PENILAIANDari anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang yang telah dilakukan,
diagnosis kerja yang dapat ditegakkan adalah kehamilan ektopik terganggu
PERENCANAAN1. Rencana Diagnostik
Observasi tanda-tanda vital
Di lakukan laparatomi
2. Rencana Terapi
Tirah baring
Resusitasi cairan
3. Edukasi
Memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarga tentang kondisi pasien
PERKEMBANGAN KEADAAN PASIEN SELANJUTNYA
Tanggal 2 Februari 2015 pukul 9.00 : pasien masuk UGD
Tanggal 3 Februari 2015 pukul 05.30 :
S : Sakit perut berkurang, nyeri luka operasi berkurang
O : KU baik, CM
Tekanan darah 100/60mmHg, nadi 80x/menit, RR 18x/menit, suhu 36
Urine output : 80mL/jam
Mata : conjunctiva anemis -/-, sclera ikterik -/-
Cor dan pulmo : dalam batas normal
Abdomen : tampak mendatar, tampak luka operasi tertutup verban, rembesan (-),
bising usus normal
Ekstremitas : akral hangat, cyanosis (-)
Genitalia : Fluxus (-)
A : post laparatomi H + 1
P : RL : D5 = 1 : 2
Bioxon 2x1gr (iv)
Alinamin 3x1 amp (iv
Ranitidine 2x1amp (iv)
Pronalges 3xi
Tanggal 4 Februari 2015 pukul 05.30 :
S : Sakit perut berkurang, nyeri luka operasi berkurang
O : KU baik, CM
Tekanan darah 100/60mmHg, nadi 83x/menit, RR 18x/menit, suhu 36
Urine output : 80mL/jam
Mata : conjunctiva anemis -/-, sclera ikterik -/-
Cor dan pulmo : dalam batas normal
Abdomen : tampak mendatar, tampak luka operasi tertutup verban, rembesan (-),
bising usus normal
Ekstremitas : akral hangat, cyanosis (-)
Genitalia : Fluxus (-)
A : post laparatomi H + 2
P : RL : D5 = 2 : 1
Cefixime 2 x 200 mg (po)
Asam mefenamat 3 x 500 mg (po)
Inbion 1 x 1 tab (po)
Tanggal 5 Februari 2015 pukul 05.30 :
S : Sakit perut berkurang, nyeri luka operasi berkurang
O : KU baik, CM
Tekanan darah 100/60mmHg, nadi 83x/menit, RR 18x/menit, suhu 36
Urine output : 80mL/jam
Mata : conjunctiva anemis -/-, sclera ikterik -/-
Cor dan pulmo : dalam batas normal
Abdomen : tampak mendatar, tampak luka operasi tertutup verban, rembesan (-),
bising usus normal
Ekstremitas : akral hangat, cyanosis (-)
Genitalia : Fluxus (-)
A : post laparatomi H + 3
P : RL : D5 = 2 : 1
Cefixime 2 x 200 mg (po)
Asam mefenamat 3 x 500 mg (po)
Inbion 1 x 1 tab (po)
DISKUSITelah diperiksa seorang wanita berusia 31 tahun, G4P3A0 hamil 9 minggu datang dengan
keluhan nyeri perut di bagian bawah yang merupakan keluhan utama pada KET. Yang
disertai dengan perdarahan yang menyebabkan pasien pingsan. Perdarahan per vaginam
merupakan tanda penting kedua pada KET. Pasien mengatakan 2 minggu SMRS keluar flek
berwarna merah gelap dari kemaluan. Perdarahan yang berasal dari uterus biasanya tidak
banyak dan berwarna coklat tua.
Dari pemeriksaan penunjang, didapatkan Hb, Ht yang rendah. Tes kehamilan menunjukkan
hasil yang positif, dan bersama lokasi nyeri yang terasa pada bagian panggul pasien, perlu
disingkirkan gangguan ginekologik sebagai penyebab kondisi pasien ini.
Pemeriksaan dalam maupun pungsi cavum Douglas tidak dilakukan, tetapi dapat membantu
menegakkan diagnosa adanya nyeri goyang pada cervix, dan menegakkan keberadaan darah
dalam rongga peritoneum yang akan berkumpul pada cavum Douglas.
Sebagai upaya diagnostik telah dilakukan pemeriksaan ultrasonografi. Tampak massa
hematokel di adneksa kiri dengan gambaran GS dan CRL 0,86 cm, DJJ (-), cairan bebas (+).
Dengan kesan KET.
Pada pasien dilakukan salpingektomi
1. Pasien dalam posisi terlentang
2. Anestesi spinal a/antisepsis daerah operasi
3. Insisi pfarenstiel dan peritoneum dibuka,tampak darah & bekuan darah 500cc
4. Eksplorasi uterus, tuba kiri dan kedua ovaria normal.
5. Tuba kanan membesar di bagian pars ampullaris 6cm, robek compang camping
dan berdarah, diputuskan melakukan salpingektomi dextra
6. Abdomen dicuci dengan aquadest 1500 cc sampai bersih
7. Perdarahan (-), alat dan kassa lengkap, abdomen ditutup, fascia dijahit jelujur
dengan polisorb nol.
8. Kulit subkutikuler dengan chromic no. 2,0
9. Perdarahan operasi minimal, urine jernih
Pasca operasi, Hb = 10,6 g/dL, hematokrit 32,4 %, leukosit dan trombosit dalam batas normal.
Diputuskan untuk memberikan transfusi pada pasien sebanyak 2 packed red cells atas indikasi
anemia. Setelah transfusi dilakukan, pemeriksaan lab darah rutin belum diperiksa lebih lanjut.