case-isi

14
PRESENTASI KASUS DIABETES MELLITUS, PRE-EKLAMPSIA BERAT DAN ANEMIA DALAM KEHAMILAN Pembimbing : dr. Eddi Junaidi, SpOG, SH, M.Kes Penyusun : Putri Nabilah Candra 030.09.188 KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEBIDANAN DAN PENYAKIT KANDUNGAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BUDHI ASIH, JAKARTA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI 5 JANUARI-15 MARET 2015 JAKARTA

Upload: belyn-kelvina-octaviana

Post on 04-Dec-2015

217 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

case

TRANSCRIPT

Page 1: case-isi

PRESENTASI KASUS

DIABETES MELLITUS, PRE-EKLAMPSIA BERAT

DAN ANEMIA DALAM KEHAMILAN

Pembimbing :

dr. Eddi Junaidi, SpOG, SH, M.Kes

Penyusun :

Putri Nabilah Candra

030.09.188

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEBIDANAN DAN PENYAKIT KANDUNGANRUMAH SAKIT UMUM DAERAH BUDHI ASIH, JAKARTA

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI5 JANUARI-15 MARET 2015

JAKARTA

Page 2: case-isi

LAPORAN KASUS

A. IDENTITAS

PASIEN

Nama : Ny.L

Usia : 39 tahun

Alamat : Kalibata Timur

Agama : Islam

Suku Bangsa : Jawa

Pendidikan terakhir : SMP

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

No.RM : 904886

Tanggal masuk RS : 21 Januari 2015

SUAMI PASIEN

Nama : Tn. W

Usia : 41 tahun

Agama : Islam

Pendidikan terakhir : SMA

Pekerjaan : Karyawan

B. ANAMNESIS

Dilakukan secara autoanamnesis tanggal 22 Januari 2015 di Kamar Bersalin RSUD

Budhi Asih.

KELUHAN UTAMA

Kedua tungkai dan kaki bengkak 5 hari sebelum masuk RS

KELUHAN TAMBAHAN

Pusing dan lemas

Page 3: case-isi

RIWAYAT KEHAMILAN INI

Pasien datang ke UGD RSUD Budhi Asih rujukan Puskesmas Duren Sawit karena

hamil disertai tekanan darah tinggi, kedua kaki bengkak serta riwayat diabetes

mellitus. Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) tanggal 16 Juli 2014 (Taksiran Partus:

23 April 2015). Tekanan darah tinggi diakui pasien diketahui sejak masuk kehamilan

4 bulan dan pada riwayat kehamilan sebelumnya. Tidak ada riwayat hipertensi

sebelum hamil. Kedua kaki dan tungkai bengkak, namun tidak nyeri. Pasien juga

mengeluh kepala terasa pusing dan lemas. Pandangan kabur disangkal. Pasien

diketahui menderita diabetes mellitus 5 tahun yang lalu dan kontrol ke bagian

Penyakit Dalam secara tidak rutin, dan mendapat obat Metformin dan Glibenclamid.

RIWAYAT PERSALINAN SEBELUMNYA

Hamil 1: Abortus, tahun 2011. Dilakukan kuretase di RSUD Budhi Asih.

RIWAYAT HAID

Pertama kali haid saat usia 14 tahun. Siklus haid diakui pasien teratur. Lama haid

seminggu. Jumlah darah biasa kurang lebih ganti pembalut 3 kali sehari)

RIWAYAT KONTRASEPSI

Pasien hanya 1 kali memakai KB, yaitu IUD pada tahun 2011.

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

Pasien mengaku diketahui menderita Diabetes Mellitus sejak tahun 2010.

Pasien tidak mempunyai riwayat Hipertensi sebelum kehamilan.

Pada kehamilan sebelumnya, pasien memiliki riwayat hipertensi.

Riwayat alergi terhadap obat maupun makanan disangkal.

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

Ibu kandung pasien menderita diabetes mellitus dan hipertensi. Tidak ada riwayat

alergi pada keluarga.

Page 4: case-isi

C. PEMERIKSAAN FISIK

Status generalis

Keadaan umum : Baik, tampak sakit sedang

Kesadaran : Compos Mentis

Tekanan Darah : 160/100 mmHg

Nadi : 92 kali/menit

Pernapasan : 21 kali/menit

Suhu : 36,3oC

Mata : tampak konjungtiva anemis. Sklera tidak ikterik.

Leher : KGB tidak teraba membesar

Thoraks

Cor : S1-2 reguler, murmur (-), gallop (-)

Pulmo : Vesikuler, ronki -/-, wheezing -/-

Abdomen : lihat status obstetri

Ekstremitas : akral hangat, sianosis (-), edema ekstremitas atas -/-, edema

ekstremitas bawah +/+

Status obstetri

Tinggi fundus uteri 31 cm

Leopold 1 : kepala

Leopold 2 : punggung kiri

Leopold 3 : bokong

Leopold 4 : 5/5

DJJ : 152 kali/menit

VT : Porsio tebal, kenyal, tidak ada pembukaan.

Page 5: case-isi

D. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan Ultrasonografi (21 Januari 2015)

Janin tunggal, hidup, presentasi bokong. Taksiran berat janin 1034 gram.

Kesimpulan: G2P0A1 hamil 28 minggu, presentasi bokong.

Pemeriksaan Laboratorium (21 Januari 2015)

Hematologi

Hb 9,1 g/dl

Ht 28%

Leukosit 13.500/ul

Trombosit 293.000 ribu/ul

Eritrosit 3.400.000/ul

MCV 81.5 fl

MCH 26.6 pg

MCHC 32.6 g/dl

RDW 16.4%

Kimia Darah

AST/SGOT 15

ALT/SGPT 9

GDS 169

Ureum 34

Page 6: case-isi

Kreatinin 0.79

Urinalisis

Warna Kuning

Kejernihan Keruh

Albumin Urine 2+

Sedimen Leukosit 10-15/LPB

E. RESUME

Ny L, 39 tahun, hamil, datang ke UGD RSUD Budhi Asih dengan keluhan kedua kaki

bengkak disertai rasa pusing dan lemas. Tekanan darah tinggi diketahui sejak hamil 4

bulan, tidak ada riwayat hipertensi sebelum hamil. Terdapat riwayat diabetes mellitus

sejak sebelum hamil. Saat ini merupakan kehamilan kedua dengan riwayat abortus

satu kali.

F. DIAGNOSIS

G2P0A1 hamil 28 minggu dengan pre-eklampsia berat, anemia dan diabetes mellitus,

janin tunggal hidup presentasi bokong.

.

G. PENATALAKSANAAN

Medikamentosa

Insulin injeksi selama hamil untuk menggantikan obat antidiabetik oral yang

biasa diminum pasien.

Protap MgSO4.

Nifedipin 3x20 mg

Non Medikamentosa

Monitor gula darah sewaktu dan HbA1c.

H. PROGNOSIS

Ad vitam : ad bonam

Ad sanationam : ad bonam

Ad fungsionam : ad bonam

Page 7: case-isi

Analisa Kasus

Diabetes Mellitus dan Kehamilan

Diabetes dalam kehamilan dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu diabetes

pregestational/overt, yaitu diketahui menderita diabetes sebelum hamil, dan diabetes

gestasional, yang diketahui menderita diabetes saat hamil dan hanya pada saat hamil.1) Pasien

Ny. L telah diketahui menderita diabetes sejak sebelum hamil, sehingga dapat digolongkan

kedalam diabetes pregestasional/overt diabetes. Efek pregestasional diabetes terhadap bayi

diantaranya adalah abortus, kelahiran prematur, malformasi kongenital (defek kardiovaskular,

defek neural tube), kelainan pertumbuhan (makrosomia, IUGR), dan kematian janin yang

belum dapat dijelaskan penyebabnya.2) Ny. L memiliki riwayat abortus satu kali, ada

kemungkinan bahwa diabetes mellitus yang dideritanya sebagai penyebab abortus, namun

belum dapat dipastikan sampai kita dapat menyingkirkan faktor penyebab abortus lainnya.

Untuk penatalaksanaan pregestasional diabetes adalah insulin. Antidiabetik oral tidak

digunakan saat kehamilan sebab dikhawatirkan janin akan mengalami hipoglikemia dan

potensi fetotoksik, meskipun dalam studi terakhir menunjukkan bahwa antidiabetik oral tidak

berhubungan dengan kelainan kongenital bayi. Namun insulin tetap menjadi pilihan sebab

sebagian besar pasien akan tetap dalam kondisi hiperglikemik meskipun menggunakan

antidiabetik oral dalam dosis maksimum.

Pre Eklamsia Berat dan Kehamilan

Hipertensi dalam kehamilan dapat dibagi menjadi hipertensi kronik, hipertensi

gestasional dan pre eklampsia. Diagnosis hipertensi kronik ditegakkan jika tekanan darah di

atas 140/90 mmHg sebelum hamil atau didapat sebelum usia gestasi mencapai 20 minggu,

atau hipertensi pertama kali didagnosis setelah usia gestasi melebihi 20 minggu namun

persisten 12 minggu post partum. Diagnosis hipertensi gestasional ditegakkan jika tekanan

darah sistolik melebihi 140 atau diastolik melebihi 90 mmHg, tanpa adanya proteinuria,

tekanan darah kembali normal 12 minggu post partum. Diagnosis pre eklampsia ditegakkan

jika terpenuhi kriteria minimum yaitu tekanan darah melebihi 140/90 mmHg setelah usia

gestasi lebih dari 20 minggu, proteinuria melebihi 300 mg/24 jam atau lebih dari +1 dipstick.

Pada Ny. L terpenuhi kriteria pre eklampsia, dengan didapatkannya tekanan darah

160/100 mmHg dan albumin urin +2 dipstick.

Page 8: case-isi

Patofisiologi preeklamsia berat secara umum adalah konstriksi arteriolar

generalisata/vasospasme, dan deplesi intravaskular sekunder yang menyebabkan edema.2)

Komplikasi utama dari preeklamsia adalah kelahiran prematur, sebab vasokonstriksi

generalisata yang terjadi dapat menurunkan aliran darah ke plasenta. Manifestasi yang terjadi

adalah insufisiensi uteroplasenta akut, sehingga bayi mengalami hipoksia. Namun insufisiensi

uteroplasenta dapat berjalan kronik sehingga terdapat hambatan dalam pertumbuhan janin

(IUGR).

Faktor resiko untuk menderita preeklamsia diantaranya adalah nulipara, riwayat

preeklamsia sebelumnya, kehamilan multipel, kelainan letak plasenta, riwayat hipertensi

kronik, riwayat kelainan ginjal kronik, riwayat diabetes pregestasional. Pada Ny. L, faktor

resiko yang ia miliki adalah nulipara dan riwayat diabetes pregestasional. Pada pasien dengan

diabetes, telah terjadi disfungsi endotel yang memudahkan terjadinya preeklamsia.

10% dari pasien preeklamsia akan jatuh ke dalam sindroma HELLP, yang ditandai

dengan hemolisis, kenaikan enzim hati, serta penurunan trombosit. Pada hasil laboratorium

Ny. L tidak didapatkan hasil abnormal seperti penjabaran sebelumnya sehingga dapat

disingkirkan kemungkinan pasien menderita sindroma HELLP.

Tujuan terapi pada pasien preeklamsia adalah mencegah terjadinya eklamsi. Pasien

dengan preeklamsia berat distabilkan dengan magnesium sulfat sebagai profilaksis kejang

dan dengan obat antihipertensi, yang lazim digunakan adalah golongan penghambat kanal

kalsium yaitu nifedipin karena tidak fetotoksik.

Anemia dan Kehamilan

Frekuensi anemia selama kehamilan salah satunya bergantung pada banyaknya

cadangan zat besi sebelum kehamilan dan suplementasi selama kehamilan.4) Dua penyebab

paling umum dari anemia saat kehamilan adalah defisiensi besi dan kehilangan darah secara

akut, namun juga dapat terjadi anemia fisiologik pada kehamilan, yaitu anemia yang

diakibatkan oleh ekspansi volume plasma yang tidak diikuti oleh peningkatan jumlah

eritrosit, sehingga menurunkan konsentrasi Hb, hematokrit, dan hitung eritrosit, namun tidak

menurunkan jumlah absolut Hb atau ertrosit dalam sirkulasi.5)

Pada kasus Ny. L kemungkinan yang dapat terjadi adalah anemia akibat hemodilusi,

serta anemia defisiensi besi, sebab tidak ada perdarahan selama kehamilan yang dialami Ny.

L. Namun, perlu disingkirkan kemungkinan penyebab anemia yang lain, seperti anemia

megaloblastik, anemia aplastik, atau yang bersifat herediter seperti thalassemia dan

Page 9: case-isi

hemoglobinopati sickle cell. Dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan apus darah tepi agar

dapat melihat morfologi darah dan memastikan penyebab anemia pada pasien.

Page 10: case-isi

REFERENSI

1. Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Hauth JC, Rouse DJ, Spong CY. Diabetes.

Williams Obstetric. 23rd edition. Editors: Cunningham FG, Leveno KJ. New York:

McGraw-Hill. 2010; p 1104.

2. Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Hauth JC, Rouse DJ, Spong CY. Diabetes.

Williams Obstetric. 23rd edition. Editors: Cunningham FG, Leveno KJ. New York:

McGraw-Hill. 2010; p 1104.

3. Callahan T, Caughey AB. Hypertension and Pregnancy. Blueprints Obstetric and

Gynecology. 6th edition. Philadelphia: Lippincott Williams and Wilkins. 2013. p 111.

4. Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Hauth JC, Rouse DJ, Spong CY.

Hematological Disorders: Anemias. 23rd edition. Editors: Cunningham FG, Leveno

KJ. New York: McGraw-Hill. 2010; p 1079.

5. Abdulmuthalib. Kelainan Hematologi. Ilmu Kebidanan. Editor: Saifuddin AB. Edisi

ke-4. Jakarta: Penerbit Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2010; p 775-80