case al
DESCRIPTION
sfcTRANSCRIPT
ALFIANCA YUDHA RACHMANDA1102011020
PEMBIMBINGDR M.TRI WAHYU PAMUNGKAS SP.S
Presentasi KasusStroke hemoragik
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. M Jenis kelamin : Perempuan Usia : 88 tahun Alamat : Bojong Wetan Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Agama : Islam Status perkawinan : Menikah Tanggal pemeriksaan : 3 Mei 2016
ANAMNESIS (autoanamnesis & alloanamnesis)
Keluhan Utama: Penurunan kesadaran sejak 1 hari SMRS
Keluhan Tambahan : Nyeri kepala ,muntah menyemprot
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke IGD RSUD Arjawinangun diantar oleh keluarga pada tanggal 30 Maret 2016 dengan keluhan penurunan kesadaran secara mendadak sejak 1 hari SMRS, saat diperiksa pasien masih belum sadar terhitung dari 5 hari lalu, pasien mengalami hal seperti ini secara tiba-tiba.
Sebelum mengalami penurunan kesadaran pasien mengalami nyeri kepala pada seluruh bagian kepala selama kurang lebih 1 jam, tidak ada rasa berputar ketika nyeri kepala. Kemudian pasien muntah menyemprot sebanyak 1 kali. Keluarga pasien mengaku baru pertama kali mengalami hal seperti ini
Keluhan tidak disertai kejang, demam tinggi,caries gigi, sesak, gangguan penglihatan gangguan keseimbangan, riwayat trauma kepala, dan lemah badan sebelumnya. Sebelum terjadi nyeri kepala pasien beraktivitas seperti biasa tanpa ada keluhan dan pasien belum pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya.
Keluarga pasien mengatakan mempunyai riwayat darah tinggi tidak terkontrol selama 5 tahun karena hanya berobat ke puskesmas dan tidak rutin meminum obat. Riwayat penyakit diabetes mellitus disangkal, penyakit jantung disangkal oleh pasien. Riwayat penggunaan obat-obatan disangkal. Riwayat menceret lama disangkal.
Pada keluarga hanya terdapat riwayat hipertensi, riwayat penyakit lain seperti DM, Tuberkulosis, Hepatitis, Stroke, maupun keganasan tidak ada.
Riwayat Penyakit Dahulu :Riwayat hipertensi (+)Riwayat penyakit jantung (-)Riwayat diabetes mellitus (-)Riwayat keluhan yang sama sebelumnya (-)Riwayat Penyakit Keluarga :Tidak ada keluarga yang mengalami penyakit
yang sama
PEMERIKSAAN FISIKStatus PasienKeadaan umum: Tampak sakit beratKesadaran : ComaGCS : E1 M1 V1Tanda vital : Tekanan darah : 150/90 mmHgNadi : 114 x/menitPernafasan : 45 x/menitSuhu: 40,7 ˚C
Kepala : Normocephal, rambut hitam, tidak mudah dicabut,
Mata: Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, ptosis +/+Leher : Pembesaran KGB (-) , kaku kuduk (-), kuduk
kaku (-) nyeri (-).Thoraks : Jantung : BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-)Pulmo : vesikuler +/+, bronkial +/+, rhonki -/-, wheezing
-/-Abdomen : Nyeri tekan (-), bising usus (+)Ekstremitas : Akral hangat, edema (-), sianosis (-)
Status Neurologis
PUPIL Kanan Kiri
Bentuk Bulat Bulat
Diameter 3 mm 3 mm
Refleks cahaya langsung + +
Refleks cahaya tak langsung + +
Tanda Rangsang Meningeal
Kanan Kiri
Kaku kuduk -
Brudzinski I - -
Laseque >90° >90°
Kernig >135° >135°
Brudzinski II - -
Brudzinski III - -
Brudzinski IV - -
Kanan Kiri
N. I (olfactorius) Tidak dilakukan Tidak dilakukan
N. II(opticus)
Visus Lapang pandang Warna Funduskopi
Konfrontasi RCL
Tidak dilakukan
+
Tidak dilakukan +
N. III (oculomotorius) Ptosis
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
N. IV (troklearis) Tidak dilakukan Tidak dilakukan
N. V (trigeminus) Mengunyah
Sensibilitas wajah Reflek kornea
Tidak dilakukan - -
N. VI(abdusen) Tidak dilakukan Tidak dilakukan
N. VII (facialis) Mencucurkan bibir Kerut dahi Tersenyum Perasa lidah Angkat alis
Tidak dilakukan
N.VIII(vestibulococlearis) Tes rhinne Tes weber Tes swabach
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
N. IX (glossofaringeus) Posisi uvula Reflek muntah
Dalam batas normal + +
N. X (vagus) - -
N. XI (asesorius) Menoleh Mengangkat bahu
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
N. XII (hipoglosus) Menjulurkan lidah Tremor Atrofi lidah
Tidak dilakukan
Kekuatan Motorik
Kanan KiriKekuatan
Ekstremitas atas Ekstremitas bawah
Sulit dinilai
Sulit dinilai
Refleks fisiologis Biceps Triceps Patella Achilles
++++
++++
Refleks patologis Hoffman Tromner Babinski Chaddok Oppenheim Gordon Schifer Gorda
--------
--+-----
Kesan tampak lateralisasi ke kiri
Keseimbangan dan Koordinasi
Kanan Kiri
Romberg - -
Disdiadokokinesis - -
Tes finger to nose - -
Heel to knee - -
Rebound phenomen - -
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG
30 Maret 2016LAB RESULT UNIT NORMAL
DARAH LENGKAP
Leukosit 7,96 10^3/uL 4000-11000
Eosinofil 2,8 % 0-3
Basofil 0,6 % 0-1
Limfosit 20,5 % 20.0-40.0
Monosit 3,2 % 2.0-8.0
Neutrofil segmen 71,1 % 50-70
HGB 10,4 g/dl 13.0-18.0
HCT 29,4 % 39.0-54.0
MCV 86,8 Fl 79-99
MCH 30,9 Pg 27-31
MCHC 35,7 g/dl 33-37
RDW 12,7 % 33-47
PLT 179 10^3/ 150.0-450.0
MPV 8,3 fL 7.9-11.1
KIMIA KLINIK
Glukosa Sewaktu 143 mg/dL 70-140
Laboratorium (30 Maret 2016)
KIMIA KLINIK
Ureum 23,9 mg/dL 10-45
Creatinin 0,63 mg/dL 0.50-1.10
Asam urat 6,82 mg/dL 2.4-6.0
ELEKTROLIT
Natrium 140 mmol/L 135-155
Kalium 3,1 mmol/L 3.5-5.5
Klorida 100 mmol/L 95-105
. RESUME
SubyektifPasien datang ke IGD RSUD Arjawinangun dengan diantar
oleh keluarga pada tanggal 30 Maret 2016 dengan keluhan penurunan kesadaran secara mendadak sejak 1 hari SMRS. Sebelum mengalami penurunan kesadaran pasien mengalami nyeri kepala selama kurang lebih 1 jam, kemudian muntah menyemprot sebanyak 1 kali. Keluarga pasien mengaku baru pertama kali mengalami hal seperti ini
Keluhan tidak disertai kejang, demam tinggi, sesak, gangguan penglihatan sebelumnya. Sebelum terjadi nyeri kepala pasien beraktivitas seperti biasa tanpa ada keluhan. Keluarga pasien mengatakan mempunyai riwayat darah tinggi.
Obyektif Pemeriksaan fisik : TD: 150/90 mmHg, N: 114 x/menit, RR: 45 x/menit, S: 40,70C Tanda Rangsang Meningeal : (-) Kekuatan motorik : Sulit dinilai Lateralisasi kiri Sensorik : Sulit dinilai Reflek fisiologis + + + +
Reflek patologis - - - +
VI. DIAGNOSIS
Diagnosis Klinis : Stroke hemorragic, cephalgia, hemiparese sinistra, babinski
Diagnosis Topis : hemisphere cerebral dextra
Diagnosis Etiologis : Hipertensi grade 1
DIAGNOSA BANDING
Stroke non hemorraghic
Terapi
Rl 20 tpmPiracetam 2x3Ranitidin 2x1Manitol 4x125Antrain 3x1Ceftriaxon 2x1Sanmol 3x1
PROGNOSIS Quo ad vitam : dubia ad malam Quo ad functionam : dubia ad malam Quo ad sanationam : dubia ad malam
Pengertian Stroke dan Stroke Hemoragik
Menurut definisi WHO, stroke adalah suatu tanda klinis yang berkembang secara cepat akibat gangguan otak fokal (atau global) dengan gejala-gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih dan dapat menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain vaskular.
Epidemiologi Stroke dan Stroke Hemoragik
Stroke merupakan penyebab kematian ketiga dan penyebab utama kecacatan.2 Sekitar 0,2% dari populasi barat terkena stroke setiap tahunnya yang sepertiganya akan meninggal pada tahun berikutnya dan sepertiganya bertahan hidup dengan kecacatan, dan sepertiga sisanya dapat sembuh kembali seperti semula. Dari keseluruhan data di dunia, ternyata stroke sebagai penyebab kematian mencapai 9% (sekitar 4 juta) dari total kematian per tahunnya.
Etiologi Stroke Hemoragik
Penyebab stroke hemoragik sangat beragam, yaitu: 6
Perdarahan intraserebral primer (hipertensif) Ruptur kantung aneurisma Ruptur malformasi arteri dan vena Trauma (termasuk apopleksi tertunda paska trauma) Kelainan perdarahan seperti leukemia, anemia aplastik, ITP,
gangguan fungsi hati, komplikasi obat trombolitik atau anti koagulan, hipofibrinogenemia, dan hemofilia.
Perdarahan primer atau sekunder dari tumor otak. Septik embolisme, myotik aneurisma Penyakit inflamasi pada arteri dan vena Amiloidosis arteri Obat vasopressor, kokain, herpes simpleks ensefalitis, diseksi arteri
vertebral, dan acute necrotizing haemorrhagic encephalitis.
Faktor Risiko Stroke Hemoragik
UmurHipertensi Riwayat keluargaDMHiperlipidemia
Patofisiologi Stroke Hemoragik Trombosis (penyakit trombo – oklusif) merupakan penyebab stroke yang paling sering.
Arteriosclerosis serebral dan perlambatan sirkulasi serebral adalah penyebab utama trombosis selebral. Tanda-tanda trombosis serebral bervariasi, sakit kepala adalah awitan yang tidak umum. Beberapa pasien mengalami pusing, perubahan kognitif atau kejang dan beberapa awitan umum lainnya. Secara umum trombosis serebral tidak terjadi secara tiba-tiba, dan kehilangan bicara sementara, hemiplegia atau parestesia pada setengah tubuh dapat mendahului awitan paralysis berat pada beberapa jam atau hari.
2. Embolisme. Penderita embolisme biasanya lebih muda dibanding dengan penderita trombosis. Kebanyakan emboli serebri berasal dari suatu trombus dalam jantung, sehingga masalah yang dihadapi sebenarnya adalah perwujudan dari penyakit jantung. Setiap bagian otak dapat mengalami embolisme, tetapi embolus biasanya embolus akan menyumbat bagian – bagian yang sempit.. tempat yang paling sering terserang embolus sereberi adalah arteria sereberi media, terutama bagian atas.3. Perdarahan serebri: perdarahan serebri termasuk urutan ketiga dari semua penyebab utama kasus GPDO (Gangguan Pembuluh Darah Otak) dan merupakan sepersepuluh dari semua kasus penyakit ini. Perdarahan intrakranial biasanya disebabkan oleh ruptura arteri serebri. Ekstravasasi darah terjadi di daerah otak dan /atau subaraknoid, sehingga jaringan yang terletak di dekatnya akan tergeser dan tertekan. Darah ini mengiritasi jaringan otak, sehingga mengakibatkan vasospasme pada arteria di sekitar perdarahan. Spasme ini dapat menyebar ke seluruh hemisper otak dan sirkulus wilisi. Bekuan darah yang semula lunak menyerupai selai merah akhirnya akan larut dan mengecil. Dipandang dari sudut histologis otak yang terletak di sekitar tempat bekuan dapat membengkak dan mengalami nekrosis.
Gejala
tatalaksana
DAFTAR PUSTAKA
1.Kelompok Studi Stroke Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia. Guideline Stroke 2007. Edisi Revisi. Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia: Jakarta, 2007.
2.Nasissi, Denise. Hemorrhagic Stroke Emedicine. Medscape, 2010.[diunduh dari: http://emedicine.medscape.com/article/793821-overview]
3.Rohkamm, Reinhard. Color Atlas of Neurology. Edisi 2. BAB 3. Neurological Syndrome. George Thieme Verlag: German, 2003.
4.Tsementzis, Sotirios. A Clinician’s Pocket Guide: Differential Diagnosis in Neurology and Neurosurgery. George Thieme Verlag: New York, 2000.
5.Sjahrir, Hasan. Stroke Iskemik. Yandira Agung: Medan, 2003
6.Ropper AH, Brown RH. Adams and Victor’s Principles of Neurology. Edisi 8. BAB 4. Major Categories of Neurological Disease: Cerebrovascular Disease. McGraw Hill: New York, 2005.
7.Sotirios AT,. Differential Diagnosis in Neurology and Neurosurgery.New York. Thieme Stuttgart. 2000.
8.Silbernagl, S., Florian Lang. Teks & Atlas Berwarna Patofisiologi. EGC: Jakarta, 2007.
9.MERCK, 2007. Hemorrhagic Stroke. Diperoleh dari: http://www.merck.com/mmhe/sec06/ch086/ch086d.html
10.Mesiano, Taufik. Perdarahan Subarakhnoid Traumatik. FK UI/RSCM, 2007. Diunduh dari:http://images.omynenny.multiply.multiplycontent.com/attachment/0/R@u uzQoKCrsAAFbxtPE1/SAH%20traumatik%20Neurona%20by
%20Taufik%20M.doc?nmid=88307927
11.Samino. Perjalanan Penyakit Peredaran Darah Otak. FK UI/RSCM, 2006. Diunduh dari:http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/13PerjalananPenyakitPeredaranDar hOtak021.pdf/13PerjalananPenyakitPeredaranDarahOtak021.html
12.Price, Sylvia A. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit ed.6. EGC, Jakarta. 2006.