ca buli

29
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan Karsinoma buli-buli merupakan suatu karsinoma yang berasal dari jaringan pada buli-buli. Sebagian besar karsinoma buli-buli merupakan karsinoma sel transisional (karsinoma yang berasal dari sel yang secara normal berada pada lapisan terdalam dari buli-buli). Tipe lain dari karsinoma buli-buli yakni karsinoma sel skuamosa dan adenokarsinoma. Karsinoma buli-buli merupakan 2% dari keganasan dan merupakan keganasan kedua terbanyak pada sistem urogenitalia setelah karsinoma prostat. Rata-rata usia penderita adalah 65 tahun. Karsinoma ini lebih sering terjadi pada kelompok golongan kulit putih dibanding orang kulit hitam dimana rasio laki-laki dibanding perempuan yaitu 2,7:1. 85% terlokalisasi di buli-buli dan 15% menyebar ke limfonodus regional atau ke tempat yang lebih jauh. Sekali diagnosis 1

Upload: toroe-guyton

Post on 06-Feb-2016

31 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ca buli

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Pendahuluan

Karsinoma buli-buli merupakan suatu karsinoma yang berasal dari

jaringan pada buli-buli. Sebagian besar karsinoma buli-buli merupakan

karsinoma sel transisional (karsinoma yang berasal dari sel yang secara

normal berada pada lapisan terdalam dari buli-buli). Tipe lain dari karsinoma

buli-buli yakni karsinoma sel skuamosa dan adenokarsinoma.

Karsinoma buli-buli merupakan 2% dari keganasan dan merupakan

keganasan kedua terbanyak pada sistem urogenitalia setelah karsinoma

prostat. Rata-rata usia penderita adalah 65 tahun. Karsinoma ini lebih sering

terjadi pada kelompok golongan kulit putih dibanding orang kulit hitam

dimana rasio laki-laki dibanding perempuan yaitu 2,7:1. 85% terlokalisasi di

buli-buli dan 15% menyebar ke limfonodus regional atau ke tempat yang lebih

jauh. Sekali diagnosis ditegakkan maka tendensi untuk berulang sepanjang

waktu dan lokasi yang baru pada traktus urinarius dapat terjadi sehingga

diperlukan monitoring yang berkelanjutan.

Tindakan pertama bila seseorang didiagnosis karsinoma buli-buli

adalah dengan melakukan TUR buli-buli sekaligus menentukan luas infiltrasi

tumor. Alternatif tindakan selanjutnya ditentukan berdasarkan stadium

karsinoma itu sendiri. Tindakan tersebut dapat berupa pengawasan ketat,

1

Page 2: ca buli

instilasi intravesika, sistektomi atau radiasi, radiasi eksterna dan terapi adjuvan

dengan kemoterapi sistemik.

2

Page 3: ca buli

BAB 2

PEMBAHASAN

2.1              Anatomi dan Fisiologi

Buli-buli adalah organ berongga yang dindingnya terdiri dari otot-otot

halus yang disebut muskulus detrusol. Otot ini terdiri dari yang arah seratnya

sedemikian rupa sehingga bila berkontraksi menyebabkan buli-buli mengkerutdan

volumenya mengecil. Di bagian distal yaitu dekat dasar panggul  (Diafgrama

Urogenital) otot detrusor membentuk tabung dan melapisi uretra posterior.

Lapisan sebelah  dalam dari buli-buli adalah mukosa yang terdiri dari

epitel sel transisi. Disebelah luar dilapisi oleh serosa dan bagian fundus (kubah)

ditutup oleh peritonium. Bila buli-buli penuh  peritonium terdesak kekranial. Buli

terletak dirongga perut bagian bawah, tepatnya didalam rongga pelvis dan extra

peritonial. Berada tepat dibelakang simfis pubis. Pada pria dibagian belakang

berdekatan dengan rektum dan pada wanita  berdekatan dengan uterus dan vagina.

Berbeda dengan traktus urinarius bagian atas (ginjal dan ureter), maka untuk

traktus urinarius bagian bawah, buli ke distal, persyaratan amat penting

peranannya untuk menjalankan fungsi organ tersebut. Persyarafan buli dan uretra

dilaksanakan oleh  system syaraf otonom yang terdiri dari parasimpatis dan

simpatis. Persyarafan ini berpusat di medula spinalis segmen torakolumbal. (Th

XII – LIII) dan segmen sakral II-IV ( parasimpatis)

3

Page 4: ca buli

Terdapat tiga fungsi penting dari buli yaitu reservoir, ekspulsi urin, dan

anti reflek. Sebagai reservoir, buli-buli manusia mempunyai kapasitas antara 200

sampai dengan 400 ML. Setelah miksi buli-buli diisi lagi dengan urin yang datang

dari ginjal. Selama pengisian ini sampai kapasitasnya terpenuhi, tekanan dalam

buli-buli tetap rendah, kurang dari 20 cm H20. bila buli-buli penuh dindingnya

teregang dan menyebabkan rangsangan pada reseptor di dinding buli- buli,

akibatnya tekanan dalam buli-buli meningkat dan dirasakan sebagai perasaan

ingin kencing. Pada keadaan demikian uretra posterior otomatis membuka. Urin

belum keluar karena masih ditahan oleh sfingter eksterna yang terdiri dari otot

bergaris dengan persyasarafan sema omotoris yang bekerja secara disadari

( volunter ). Sfingter ini akan membuka bila di perintahkan oleh yang

bersangkutan. Pada waktu ekspulasi tekanan dalam buli- buli meningkat antara 70

– 100 cm H20. Urin yang ada dalam buli-buli tidak akan mengalir ke arah ginjal.

Arah ureter bagian distal yang serong. Panjangnya ureter intravesikal serta

lokasinya yang submukos menyebabkan terjadinya mekanisme klep yang

mencegah urin ke arah ginjal ( refluk ).

2.2              Definisi dari Karsinoma Buli-Buli

Kanker buli – buli adalah kanker yang mengenai organ buli – buli

(kandung kemih). Buli – buli adalah organ yang berfungsi untuk menampung air

kemih yang berasal dari ginjal. Jika buli – buli telah penuh maka air kemih akan

dikeluarkan.

4

Page 5: ca buli

Carcinoma buli adalah tumor yang didapatkan pada buli-buli atau kandung

kemih yang akan terjadi gross hematuria tanpa rasa sakit yaitu keluar air kencing

warna merah terus.

2.3              Etiologi

Penyebab yang pasti dari kanker kandung kemih tidak diketahui. Tetapi penelitian

telah menunjukkan bahwa kanker ini memiliki beberapa faktor resiko yaitu :

a.       Usia, resiko terjadinya kandung kemih meningkat sejalan dengan pertambahan

usia

b.      Merokok. Merupakan faktor resiko yang utama. Rokok mengandung amin

aromatic dan nitrosamine yang merupakan jenis hidrokarbon didalam TAR. Zat

ini akan meningkatkan resiko terkena kanker buli.

c.       Lingkungan pekerjaan , beberapa pekerja memiliki resiko yang lebih tinggi

untuk menderita kanker ini karena ditempatnya bekerja ditemukan bahan – bahan

karsinogenik ( penyebab kanker ). Misalnya pekerja industry karet, KIMA, dll

d.      Pria , memiliki resiko 2 – 3 kali lebih besar.

e.       Riwayat keluarga , orang – orang yang keluarganya ada yang menderita kanker

kandung kemih memiliki resiko lebih tinggi untuk menderita kanker ini. Peneliti

sedang mempelajari adanya perubahan Gen tertentu yang mungkin meningkatkan

resiko terjadinya kanker ini.

5

Page 6: ca buli

2.4 Klasifikasi

2.4.1 Staging dan klasifikasi

Klasifikasi DUKE-MASINA, JEWTT dengan modifikasi STRONG-

MARSHAL untuk menentukan operasi atau observasi :

a.       T = pembesaran lokal tumor primer

Ditentukan melalui : Pemeriksaan klinis, uroghrafy, cystoscopy,

pemeriksaan bimanual di bawah anestesi umum dan biopsy atau transurethral

reseksi.

No KODE KET

1 Tis Carcinoma insitu (pre invasive Ca)

2 Tx Cara pemeriksaan untuk menetapkan

penyebaran tumor, tak dapat dilakukan

3 To Tanda-tanda tumor primer tidak ada

4 T1 Pada pemeriksaan bimanual didapatkan

masa yang bergerak

5 T2 Pada pemeriksaan bimanual ada indurasi

daripada dinding buli-buli.

6 T3 Pada pemeriksaan bimanual indurasi atau

masa nodular yang bergerak bebeas dapat

diraba di buli-buli.

7 T3a Invasi otot yang lebih dalam

8 T3b Perluasan lewat dinding buli-buli

9 T4 Tumor sudah melewati struktur sebelahnya

6

Page 7: ca buli

10 T4a Tumor mengadakan invasi ke dalam

prostate, uterus vagina

11 T4b Tumor sudah melekat pada dinding pelvis

atau infiltrasi ke dalam abdomen

c.       N = Pembesaran secara klinis untuk pembesaran kelenjar limfe pemeriksaan

kinis, lympgraphy, urography, operative

No KODE KET

1 Nx Minimal yang ditetapkan kel. Lymfe

regional tidak dapat ditemukan

2 No Tanpa tanda-tanda pemebsaran kelenjar

lymfe regional

3 N1 Pembesaran tunggal kelenjar lymfe regional

yang homolateral

4 N2 Pembesaran kontralateral atau bilateral atau

kelenjar lymfe regional yang multiple

5 N3 Masa yang melekat pada dinding pelvis

dengan rongga yang bebeas antaranya dan

tumor

6 N4 Pemebesaran kelenjar lymfe juxta regional

7

Page 8: ca buli

c.       M = metastase jauh termasuk pemebesaran kelenjar limfe yang jauh.

Pemeriksaan klinis , thorax foto, dan test biokimia

No KODE KET

1 Mx Kebutuhan cara pemeriksaan minimal untuk

menetapkan adanya metastase jauh, tak

dapat dilaksanakan

2 M1 Adanya metastase jauh

3 M1a Adanya metastase yang tersembunyi pada

test-test biokimia

4 M1b Metastase tunggal dalam satu organ yang

tunggal

5 M1c Metastase multiple dalam satu terdapat organ

yang multiple

6 M1d Metastase dalam organ yang multiple

2.4.2 Type dan lokasi

Type tumor didasarkan pada type selnya, tingkat anaplasia dan invasi.

1 Efidermoid Ca Kira-kira 5% neoplasma buli-buli –

squamosa cell, anaplastik, invasi yang

dalam dan cepat metastasenya

2 Adeno Ca Sangat jarang dan sering muncul pada

bekas urachus

8

Page 9: ca buli

3 Rhabdomyo sarcoma Sering terjadi pada anak-anak laki-laki

(adolescent), infiltasi, metastase cepat dan

biasanya fatal

4 Primary Malignant

lymphoma

Neurofibroma dan pheochromacytoma,

dapat menimbulkan serangan hipertensi

selama kencing

5 Ca dari pada kulit,

melanoma, lambung,

paru dan mammae

Mungkin mengadakan metastase ke buli-

buli, invasi ke buli-buli oleh endometriosis

dapat terjadi

2.5              Patofisiologi

Batu saluran kemih adalah agregat polikristal yang terdiri dari sejumlah

kristaloid dan matrik organik. Pembentukan batu membutuhkan suasan urin yang

tersupersaturasi. Supersaturasi tergantung pada Ph, kekuatan ion, konsentrasi

solute dan komplekasi. Konstituen urin bisa berubah sedemikian rupa dari kondisi

asam pada pagi hari ke akalis setelah makan. Kekuatan ion ditentukan terutama

oleh konsentrasi relatif ion monovalen. Pada saat kekuatan ion meningkat,

koefisien aktivitasnya menurun. Koefisien aktivitas merefleksikan keberadaan ion

tertentu.

Tori nukleasi menyatakan bahwa batu saluran kemih berasal dari kristal

atau benda asing yang terendam dalam urin tersuperaturasi. Teori ini ditentang

oleh argumen- argumen yang memiliki dasar yang sama didengarnya. Batu tidak

selalu terbentuk pada pasien dengan hiperekskretor atau mereka yang memiliki

9

Page 10: ca buli

resiko dehidrasi. Demikian juga urin tampung 24 jam penderita batu adalah

normal dalam hal konsentrasi ion untuk terjadinya pembentukkan batu. Teori

inhibitor kristal mengklaim bahwa batu terbentuk karena tidak adanya atau

rendahnya konsentrasi Inhibitor baru separti magnesium, sitrat, pirofosfat, asam

glikoprotein dan sejumlah logam- logam trace. Teori ini tidak cukup valid dengan

adanya kenyataan bahwa pada banyak orang dengan kekurangan bahan- bahan

Inhibitor tersebut masih terjadi pembentukkan batu atau sebaliknya pada orang

yang berlimpah malah didapatkan batu. Ion-ion yang berada pada di dalam

saluran kemih yang berperan dalam pembentukan buli- buli antara lain :

a.       Kalsium. Kalsium adalah ion utama dalam kristal urin. Hanya 50% kalsium

plsma yang terionisasi dan siap difiltrasi di glomerulus.

b.       Oksalat. Oksalat adalah produk sampah metabolisme dan relatif Insolubel.

Normalnya sekitar 10-50 % oksalat yang ditemukan di urin berasal dari diet.

Sebagian besar adalah hasil metabolisme.

c.       Fosfat. Fosfat adalah buffer penting dan mengkompleks dengan kalsium dalam

urin. Merupakan komponen kunci batu kalsium fosfat dan magnesium amonium

fosfat. Ekskresi fosfat urin pada dewasa normal berkaitan dengan jumlah fosfat

diet ( khususnya dalam daging dairy product dan sayuran ). 

d.      Asamurat. Asam urat adalah sampah metabolisme urin. Pka asam urat adalah

5,75. Asam uarat yang tidak trdisosiasi akan dominan pada Ph dibawahnya.

e.       Sodium. Walaupun bukan merupakan konstituen utama batu saluran kemih,

sodium memainkan peranan yang sangat penting dalaqm regulasi kristalisasi

garam kalsium.

10

Page 11: ca buli

f.       Sitrat. Sitrat sangat berpengaruh dalam hal pembentukkan batu kalsium.

Defigiensi sitrat pada umumnya dikaitkan dengan  pembentukan batu pada

penderita diare kronik, asidosis tubular renal tipe 1 ( defek tubular distal ) dan

pada penderita yang mengalami terapi tiazid jangka lama.

g.      Magnesium. Defisiensi magnesium diet berhubungan dengan peningkatan

insiden batu saluran kemih. Magnesium adalah salah satu komponen batu struvit.

Kekurangan magnesium diet telah terbukti bisa menyebabkan peningkatan

pembentukan batu kalsium oksalat dan kristaluria kalsium oksalat.

h.      Sulfat. Sulfat urin membantu mencegah pembentukan batu saluran kemih.

Karena bisa membentuk kompleks dengan kalsium, sulfat ini berperan terutama

sebagai komponen protein urin, seperti kondritin sulfat dan heparin sulfat.

i.        Inhibitor saluran kemih lain. Terutama terdiri dari protein urin dan

makromolekul lain seperti glikosaminoglikans, pirofosfat dan uropontin

Penyebab batu saluran kemih adalah pada umumnya multifaktorial.

Meskipun telah banyak diajukan teori mengenai terbentuknya batu saluran kemih,

belum ada satupun teori yang dapat menerangkan semua penyebab batu saluran

kemih secara komprehensif. Namun demikian faktor – faktor yang berpengaruh

terhadap pembentukan batu tetap harus dicermati agar bisa dilakukan deteksi dini

dengan efektif. Faktor – faktor yang sudah dikenali itu antara lain : Kristaluria,

sosioekonomi, pola diet, pekerjaan, ikilm, genetika/ keluarga dan medikasi.

Kondisi yang mempengaruhi terjadinya batu buli- buli telah begitu banyak

dilaporkan, antara lain :

11

Page 12: ca buli

a.       Disfungsi kemih yang kan menyebabkan statis urin atau refluks yang

merupakan kondisi optimal bagi kuman pemecah urea menyebabkan infeksi.

Penyebabnya antara lain strikura uretra, BPH, kontraktur leher, buli dan

neurogenik spastik atau flasid. Telah dilaporkan bahwa ionfeksi persisten buli-

buli dan vagina pada pasien yang telah menjalani histerektomi dan iradiasi selama

27 tahun.

b.      Latrogenik dari suatu prosedur urologi. Pada suatu opersi retropubik

urethropexy ( untuk inkokntunensia urin di maksudkan mengangkat uerthrovesical

junction ) digunakan sling dari benang non- absorbable. Benag ini secaraq

perlahan- lahan akan mengoresi dinding buli, hingga masuk ke dalamnya dan

menjadi puast pembentukan batu.

2.7              Manifestasi Klinis

2.7.1        Tanda dan gejala Ca Buli – buli yaitu :

a.       Kencing campur darah yang intermitten

b.      Merasa panas waktu kencing

c.       Merasa ingin kencing

d.      Nyeri suprapubik yang constan

e.       Panas badan dan merasa lemah

f.       Nyeri pinggang karena tekanan saraf

g.      Nyeri pada satu sisi karena hydronephrosis

Gejala dari kanker kandung kemih menyerupai gejala infeksi kandung kemih

(sistitis) dan kedua penyakit ini bisa terjadi secara bersamaan. Patut dicurigai

12

Page 13: ca buli

suatu kanker jika dengan pengobatan standar untuk infeksi, gejalanya tidak

menghilang.

2.8              Komplikasi

1.      Infeksi sekunder bil atumor mengalami ulserasi

2.Retensi urine bil atumor mengadakan invasi ke bladder neck

3.      Hydronephrosis oleh karena ureter menglami oklus

2.9              Pemeriksaan Penunjang

a.       Pemeriksaan laboratorium. Kelainan yang ditemukan biasanya hanya

ditemukannya darah dalam air kemih. Tanda adanya anemia dapat dijumpai bila

terjadi perdarahan yang umumnya terjadi pada tumor yang sudah lanjut atau dapat

pula ditemukan tanda adanya gangguan fungsi ginjal berupa peningkatan kadar

ureum dan kreatinin dalam darah yang terjadi bila tumor tersebut menyumbat

kedua muara ureter (saluran kemih).

b.      Pemeriksaan Radiologi. Pemeriksaan Foto Polos Perut dan Pielografi Intra Vena

(PIV) digunakan sebagai pemeriksaan baku pada penderita yang memiliki

persangkaan keganasan saluran kemih termasuk juga keganasan buli-buli. Pada

pemeriksaan ini selain melihat adanya filling defect (kelainan) pada buli-buli juga

dapat mengevaluasi ada tidaknya gangguan pada ginjal dan saluran kemih yang

disebabkan oleh tumor buli-buli tersebut. Jika penderita alegi terhadap zat yang

digunakan pada pemeriksaan PIV, maka dapat dilakukan pemeriksaan

13

Page 14: ca buli

ultrasonografi (USG). Foto toraks (rongga dada) juga perlu dilakukan untuk

melihat ada tidaknya metastasis ke paru-paru.

c.       Sistoskopi dan biopsy. Pemeriksaan sistoskopi (teropong buli-buli) dan biopsi

mutlak dilakukan pada penderita dengan persangkaan tumor buli-buli, terutama

jika penderita berumur 40-45 tahun. Dengan pemeriksaan ini dapat dilihat ada

atau tidaknya tumor di buli-buli sekaligus dapat dilakukan biopsi (pengambilan

jaringan tumor) untuk menentukan derajat infiltrasi tumor yang menentukan terapi

selanjutnya. Selain itu pemeriksaan ini dapat juga digunakan sebagai tindakan

pengobatan pada tumor superfisial (permukaan ).

2.10          Penatalaksanaan

a.       Operasi. Operasi kanker yang terbatas pada permukaan dalam kandung kemih

atau hanya menyusup ke lapisan otot paling atas, bisa diangkat seluruhnya melalui

sistoskopi. Tetapi sering terbentuk kanker yang baru, kadang di tempat yang

sama, tetapi lebih sering terbentuk di tempat yang baru. Angka kekambuhan bisa

dikurangi dengan memberikan obat anti-kanker atau BCG ke dalam kandung

kemih setelah seluruh kanker diangkat melalui sistoskopi. Pemberian obat ini bisa

digunakan sebagai pengobatan pada penderita yang tumornya tidak dapat diangkat

melalui sistoskopi. Kanker yang tumbuh lebih dalam atau telah menembus

dinding kandung kemih, tidak dapat diangkat seluruhnya dengan sistoskopi.

Biasanya dilakukan pengangkatan sebagaian atau seluruh kandung kemih

(sistektomi). Kelenjar getah bening biasanya juga diangkat untuk mengetahui

apakah kanker telah menyebar atau belum.Terapi penyinaran saja atau

14

Page 15: ca buli

dikombinasikan dengan kemoterapi kadang bisa mengobati kanker. Jika kandung

kemih diangkat seluruhnya, maka harus dipasang alat untuk membuang air

kemih.Biasanya air kemih dialirkan ke suatu lubang di dinding perut (stoma)

melalui suatu saluran yang terbuat dari usus, yang disebut ileal loop. Selanjutnya

air kemih dikumpulkan dalam suatu kantong. Cara untuk mengalihkan air kemih

pada penderita yang kandung kemihnya telah diangkat, digolongkan ke dalam 2

kategori:

1.      Orthotopic neobladder

2.            Continent cutaneous diversion.

Pada kedua cara tersebut, suatu penampung internal dibuat dari usus.

Pada orthotopic neobladder, penampung ini dihubungkan dengan uretra. Penderita

diajarkan untuk mengosongkan penampung ini dengan cara mengendurkan otot

dasar panggul dan meningkatkan tekanan dalam perut, sehingga air kemih

mengalir melalui uretra. Pada continent cutaneous urinary diversion, penampung

ini dihubungkan dengan sebuah lubang di dinding perut. Diperlukan kantong luar,

karena air kemih tetap berada dalam penampung sebelum dikosongkan oleh

penderita dengan cara memasang selang melalui lubang di dinding perut ke dalam

penampung. Penderita melakukan pengosongan ini secara teratur. Kanker yang

sudah menyebar diobati dengan kemoterapi.

15

Page 16: ca buli

b.Radioterapi.

1.      Diberikan pada tumor yang radiosensitive seperti undifferentiated pada grade

III-IV dan stage B2-C.

2.      Radiasi diberikan sebelum operasi selama 3-4 minggu, dosis 3000-4000 Rads.

Penderita dievaluasi selam 2-4 minggu dengan iinterval cystoscopy, foto thoraks

dan IVP, kemudian 6 minggu setelah radiasi direncanakan operasi. Post operasi

radiasi tambahan 2000-3000 Rads selam 2-3 minggu.

c.       Chemoterapi. Obat-obat anti kanker :

1.      Citral, 5 fluoro urasil

2.      Topical chemotherapy yaitu Thic-TEPA, Chemotherapy merupakan paliatif. 5-

Fluorouracil (5-FU) dan doxorubicin (adriamycin) merupakan bahan yang paling

sering dipakai. Thiotepa dapat diamsukkan ke dalam Buli-buli sebagai pengobatan

topikal. Klien dibiarkan menderita dehidrasi 8 sampai 12 jam sebelum pengobatan

dengan theotipa dan obat diabiarkan dalam Buli-buli selama dua jam.

2.11 Prognosis

Prognosis bergantung kepada jenis sel, derajat, keganasan, dan metastasis.

Secara klinis dapat ditemukan dua jenis gambaran, yaitu pertumbuhan superfisial

dan yang bertumbuh invasif dari permulaan. Tumor superfisial yang

berdiferensiasi baik dapat timbul kembali atau muncul papiloma baru. Dengan

kewaspadaan konstan, sistoskopi berkala diperlukan minimal 3 tahun. Tumor baru

juga dapat dikontrol dengan cara transuretral, tapi bila muncul kembali,

16

Page 17: ca buli

kemungkinan akan menjadi lebih invasif dan ganas. Sistektomi dan radioterapi

harus dipertimbangkan kemudian. Secara umum, prognosis tumor buli bergantung

pada derajat invasi dan diferensiasi. Pada tumor Grade 1,2, Stage 0, A, B1 hasil

terbaik didapatkan dengan reseksi transuretral. Sistektomi dapat untuk mengatasi

15-25% tumor Grade 3,4, Stage B2, C dengan persentasi kematian saat operasi

sebesar 5-15%. Radioterapi pada neoplasma ganas dapat mengontrol 15-20%

neoplasma selama 5 tahun. Tumor papilari yang tidak menembus hanya berada

pada kantung kemih. Mereka memilki karakteristik untuk tidak bermetastasis

kecuali mereka melewati proses perubahan ganas, menembus lapisan membran

dasar dan menembus dinding kantung kemih. Tumor jenis ini dapat selalu

dihancurkan dengan sempurna dengan fulgurasi, radium ataupun elektroeksisi.

Beberapa mungkin menghilang setelah terapi rontgen dalam atau proses instilasi

atas podofilin. Sebuah prognosis yang bagus dapat diharapkan tercapai hanya

setelah pemusnahan menyeluruh dari lokalisasi tumor sejenis dan kontrol atas

kemungkinan datang kembalinya tumor yang teridentifikasi lewat pemeriksaam

sistoskopik secara reguler sepanjang sisa hidup pasien.

17

Page 18: ca buli

BAB 3

KESIMPULAN

Kanker buli – buli adalah kanker yang mengenai organ buli – buli

(kandung kemih). Buli – buli adalah organ yang berfungsi untuk menampung air

kemih yang berasal dari ginjal. Jika buli – buli telah penuh maka air kemih akan

dikeluarkan. Penyebab yang pasti dari kanker kandung kemih tidak diketahui.

Tanda dan gejala Ca Buli – buli yaitu :

  Kencing campur darah yang intermitten

b.      Merasa panas waktu kencing

c.       Merasa ingin kencing

d.      Nyeri suprapubik yang constan

e.       Panas badan dan merasa lemah

f.       Nyeri pinggang karena tekanan saraf

g.      Nyeri pada satu sisi karena hydronephrosis

Gejala dari kanker kandung kemih menyerupai gejala infeksi kandung kemih

(sistitis) dan kedua penyakit ini bisa terjadi secara bersamaan. Patut dicurigai

suatu kanker jika dengan pengobatan standar untuk infeksi, gejalanya tidak

menghilang.

Pemeriksaan penunjang menggunakan Pemeriksaan laboratorium, Pemeriksaan

radiologi dan biopsi.

Penatalaksanaannya menggunakan Operasi dan radioterapi dengan prognosis

bergantung kepada jenis sel, derajat, keganasan, dan metastasis.

18

Page 19: ca buli

DAFTAR PUSTAKA

1. Sjamsuhidajat R, Jong WD. Tumor Kandung Kemih. Buku Ajar Ilmu

Bedah. Edisi ke 2. Jakarta: EGC. 2004

2. Purnomo B, Basuki. Dasar-Dasar Urologi edisi 2. Jakarta: Sagung Seto.

2009

3. Lee R, Droller MJ. The Natural History of Bladder Cancer: Implication for

Therapy. Urol Clinf North Am 2000

4. Moffat MEF. Urogical Cancer: Practical guide an Management. London:

Martin Dunitz Ltd. 2002

5. T. W. Sadler Ph.D., Embriologi Kedokteran Langman Edisi ke-7. EGC.

Jakarta. 2001.

6. Keith L. Moore and Anne M. R. Agur Anatomi Klinik Dasar. EGC.

Jakarta. 2002.

7.

19