buli for irma

34
Usaha pengembangan ternak sapi potong berupa ranch didirikan pada tahun 1971 atas kerjasama dan usaha patungan antara PT. Bila dengan United Livestock Service dari Virginia Texas USA dalam rangka Penanaman Modal Asing dengan komposisi saham 10% PT. Bila dan 90% pihak United Livestock Service. Dari kerjasama dua perusahaan ini membentuk suatu perusahaan yang diberi nama PT. United Livestock dengan akte notaris Abdul Latief No. 64 tanggal 27 Agustus 1971 di Jakarta dan disempurnakan dengan akte notaris No. 159 tanggal 25 April 1972. Untuk mendirikan usaha ternak sapi potong maka dimohon kepada pemerintah lokasi tanah Negara yang terletak di Desa Bila dan batu Kecamatan Dua Pitue Dati II Sidrap Sulawesi Selatan. Permohonan perusahaan pada saat itu seluas 15.000 Ha. Setelah permohonan disetujui, dilakukan survei dan sosialisasi antara Dinas Jawatan terkait dan masyarakat dan selanjutnya diadakan pengukuran oleh petugas kantor Agraria pada tahun 1970. Hasil pengukuran pada saat itu hanya seluas 11.900 Ha. Setelah semua persyaratan dapat dipenuhi oleh PT. United Livestock, diterbitkanlah seretifikat Hak Guna Usaha (HGU) dengan Surat Keputusan Menteri dalam Negeri Nomor : HGU/PA.71 tanggal 9

Upload: asfar-syafar

Post on 28-Dec-2015

61 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

jj

TRANSCRIPT

Page 1: BULI for Irma

Usaha pengembangan ternak sapi potong berupa ranch didirikan pada tahun

1971 atas kerjasama dan usaha patungan antara PT. Bila dengan United Livestock

Service dari Virginia Texas USA dalam rangka Penanaman Modal Asing dengan

komposisi saham 10% PT. Bila dan 90% pihak United Livestock Service. Dari

kerjasama dua perusahaan ini membentuk suatu perusahaan yang diberi nama PT.

United Livestock dengan akte notaris Abdul Latief No. 64 tanggal 27 Agustus 1971 di

Jakarta dan disempurnakan dengan akte notaris No. 159 tanggal 25 April 1972.

Untuk mendirikan usaha ternak sapi potong maka dimohon kepada pemerintah lokasi

tanah Negara yang terletak di Desa Bila dan batu Kecamatan Dua Pitue Dati II Sidrap

Sulawesi Selatan. Permohonan perusahaan pada saat itu seluas 15.000 Ha. Setelah

permohonan disetujui, dilakukan survei dan sosialisasi antara Dinas Jawatan terkait dan

masyarakat dan selanjutnya diadakan pengukuran oleh petugas kantor Agraria pada

tahun 1970. Hasil pengukuran pada saat itu hanya seluas 11.900 Ha. Setelah semua

persyaratan dapat dipenuhi oleh PT. United Livestock, diterbitkanlah seretifikat Hak

Guna Usaha (HGU) dengan Surat Keputusan Menteri dalam Negeri Nomor :

HGU/PA.71 tanggal 9 November 1971. usaha inipun resmi beroperasi tahun 1971.

lokasi perusahaan diberi nama BILA RIVER RANCH karena berbatasan dengan sungai

Bila, sekarang bendungan Bila.

Usaha pokok PT. Berdikari United Livestock adalah pengembangbiakan ternak sapi

potong jenis utama sapi Brahman Cross dan Sumba Onggole yang ada di Bila River

Ranch maupun di Holding Ground KM. 11 Lainungan.

Pada akhir tahun 1974 bulan November, saham-saham pihak PT. United Livestock

dibeli oleh BULOG menyusul saham-saham PT. Bila. Jadi pada tahun 1975, saham-

Page 2: BULI for Irma

saham ini 100% dimiliki oleh BULOG dengan Akte Notaris Abdul Latief No. 124 tanggal

23 September 1980, serta akte notaris dan tambahan berita negara tanggal 21 Juli

1972, No. 58 dengan perincian dan persetujuan dari :

1. Surat Persetujuan Bapak Presiden RI No. 80/Pres/6/1971, di Jakarta tanggal 18 Juli

1971.

2. Surat Keputusan Bapak Menteri Pertanian No. 364/KPTS/UNIS/1971.

Perusahaan ini dibeli oleh BULOG dengan asumsi untuk stabilitas harga daging yang

pada saat itu mengalami hambatan karena devisi harga pokok produksi dengan operasi

pasar dalam moment-moment tertentu tidak dapat ditanggulangi oleh pemerintah. Lalu

dianjurkan oleh pemerintah bahwa BULOG tidak mengelola usaha peternakan sehingga

pada tahun 1980 semua saham dan aset termasuk seluruh karyawan dihibahkan

kepada PT. PP Berdikari (BUMN) sempai sekarang. Diawal pembelian saham-saham

tahun 1974 terdapat 800 ekor sapi Bali, tahun 1975 diimpor calon induk (Pregnant

Heifer) dari Australia sebanyak 1.150 ekor dan pejantan 100 ekor. Tahun 1976

ditambah lagi 300 ekor induk Sumba Ongole. Jadi populasi ternak pada akhir tahun

1976 sebanyak 2350. selanjutnya pada tahun 1994 d impor lagi sapi heifer pregnant

sebanyak 801 ekor dan pejantan 20 ekor jenis Brahman Cros dari Australia. Dari

perkembangan usaha hingga tahun 1998 sebanyak 5380 ekor. Kelahiran anak sapi

setiap tahun berkisar ±1300 ekor dan penjualan berkisar ± 1000 ekor pertahun.

2. Letak dan Luas Lokasi

Usaha peternakan Bila River Ranch terletak di Desa Bila Riase Kecamatan Pitu Riase

Kabupaten Dati II Sidenreng Rappang dan dikelilingi oleh 4 desa yaitu :

c. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Bila Riase

Page 3: BULI for Irma

d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Barukku

e. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Lagading

f. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Compong

Adapun jarak lokasi ini dari ibukota Kabupaten Sidrap (Pangkajene) ± 39 km,

sedangkan dari ibukota kecamatan Tanru Tedong ± 11 Km. Perjalanan ke Lokasi dari

ibukota Kecamatan ditempuh sekitar 30 menit.

Menurut hasil ukur kantor PBB wilayah Parepare tahun 1987, HGU yang dikuasai

hanya berkisar 7000 Ha terdiri dari padang rerumputan dan hutan belukar konservasi

air di dalam pagar batas keliling. Jadi HGU yang dikuasai kurang dari 11.900 Ha atau

kurang sekitar 4990 Ha. Kekurangan ini diperkirakan sebagian di daerah perbatasan

Batu, Tompong, Lagading dan Bila Riawa dan untuk tetapnya baru bisa diketahui

setelah diadakan pengukuran kembali yang direncanakan akhir 1999 dan proses izin

perpanjangan HGU. Adapun teksiran luas masing-masing Paddock dan Feedlot dapat

dilihat pada tabel 3 berikut ini :

Tabel 3. Taksiran Luas Pddock dan Feedlot Bila River Ranch No. Nama Lokasi Awal Hutan Invasi Efektif

1. Addituang 672,20 168,05 235,27 268,882. Lanro Taun I 292,65 43,90 117,06 131,693. Lanro Taun II 392,20 98,05 137,27 156,884. Salo Marra 650,07 130,01 97,51 422,555. SP. Tomana 212,07 85,09 10,64 117,006. SP. Mabborong 319,08 79,77 31,91 207,407. BK.Majalajalae 558,26 223,30 72,57 262,388. Lamasisa 304,51 76,130 15,25 213,169. Tanatoriddi 159,27 39,82 7,96 111,4910. Cent I,II dan III 455,00 45,50 0,00 409,5011. Cent IV 85,00 8,5 0,00 76,5012. LGD I,II 452,50 158,38 0,00 294,1313. Salo Batulappa 120,20 24,04 0,00 96,1614. Flores 15,00 0,75 10,50 3,7515. Lawawoi I dan II 89,80 17,96 0,00 71,8416. Bila 100,10 20,02 0,00 80,08

Page 4: BULI for Irma

17. Jambu Mente 25,00 2,50 0,00 22,5018. Ulue 125,00 12,50 31,25 81,2519. Beli I,II, & Botto 242,80 24,28 0,00 212,5220. Barukku I dan II 95,30 14,30 0,00 81,0121. Kandang C 38,76 1,94 7,75 29,0722. Salo Jambu 925,40 555,24 323,89 46,2723. Bottolibu 455,00 136,50 159,25 159,25

Total 6.785,82 1.966,52 1.258,06 3.561,24Sumber : Bila River Ranch, 2005

3. Sumber Daya Manusia

Jumlah tenaga kerja pada PT. Berdikari United Livestock (Persero) pada tahun 1999

tercatat sebanyak 105 orang yang terdiri dari 9 orang wanita dan 96 orang pria. Jumlah

tenaga kerja yang ada dalam perusahaan terdistribusi menurut jabatan, tingkat

pendidikan, dan status pekerjaan.

Tabel 4. Tenaga Kerja Menurut Jabatan Pada PT. Berdikari United LivestockNo. Jabatan Jumlah (orang) Persentase

1. Direksi 2 1,902. Manajer 5 4,753. Kasie/Stockman 15 14,284. Fungsional 11 10,485. Pekerja 72 68,57

Jumlah 105 100Sumber : Bila River Ranch, 2005

Tabel 4 di atas menunjukkan bahwa jumlah tenaga kerja terbanyak adalah pekerja yaitu

72 orang atau 68,57% dari total jumlah tenaga kerja. Tingginya jumlah pekerja karena

pekerja yang paling banyak terjun langsung dilapangan, baik pada unit fattening,

breeding dan feeding, sedangkan untuk jabatan direksi hanya 2 orang atau 1,90% yaitu

commisaris dan managing director.

Page 5: BULI for Irma

Tabel 5. Tenaga Kerja Menurut Tingkat Pendidikan Pada PT. Berdikari United Livestock

No. Tingkat Pendidikan Jumlah (orang) Persentase1. Strata dua (S2) 1 0,952. Strata satu (S1) 8 7,623. Sarjana Muda 2 1,904. SLTA 18 17,145. SLTP 5 4,766. SD 71 67,62

Jumlah 105 100Sumber : Bila River Ranch (2005)

Tabel 5 di atas menunjukkan bahwa tenaga kerja didominasi oleh tenaga kerja dengan

tingkat pendidikan sekolah dasar dengan jumlah 71 orang atau 67,62% dari total tenaga

kerja. Tenaga kerja dengan tingkat pendidikan sekolah dasar tersebut sebagai buruh

kasar yang tersebar diberbagai unit perusahaan. Sedangkat tingkat pendidikan tertinggi

yaitu Strata dua (S2) sebanyak 1 orang atau 0,95 sebagai manager.

Distribusi tenaga kerja menurut status dapat ditunjukkan pada tabel 6 berikut ini :

Tabel 6. Tenaga Kerja Menurut Status pada PT. Berdikari United LivestockNo. Pekerja Jumlah (orang) Persentase

1. Tetap 75 71,43%2. Kontrak 9 8,57%3. Harian 21 20%

Jumlah 105 100%Sumber : Bila River Ranch, 2005

Tabel 6 di atas menunjukkan bahwa tenaga kerja berdasarkan status pekerja tetap

didominasi oleh pekerja tetap sebanyak 75 orang atau 71,43%, sedangkan status

pekerja harian sebanyak 21 orang atau 20%, dan status kontrak sebanyak 9 orang atau

8,57%.

Page 6: BULI for Irma

B. Profil PT. Berdikari United Livestock

Berdasarkan Keputusan Mentri Badan Usaha Milik Negara Nomor :

Kep-100/MBU/2002 yang dimaksud BUMN adalah 1) Perusahaan perseroan (Persero)

sebagaimana dimaksud dalam peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1998 dan

Perusahaan Umum (PERUM) sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Pemerintah

nomor 13 Tahun 1998, 2) Perusahan BUMN adalah berbentuk Perseroan terbatas yang

sekurang-kurangnnya 51% sehamnya dimiliki oleh BUMN.

PT. Berdikari United Livestock adalah merupakan anak perusahaan PT. Berdikari

(Persero). PT. Berdikari United Livestock yang termasuk dalam kelompok Non-

Infrastruktur (Nomor : Kep-100/MBU/2002;Lampiran-1). Perusahaan ini berkedudukan

di Bila Kabupaten Sidrap dan Parepare Sulawesi Selatan yang didirikan sejak tahun

1971 melalui akte notaris No. 64 tanggal 27 Agustus 1971. Anggaran perusahaan telah

mengalami pergantian beberapa kali, terakhir untuk penyesuaian Undang-undang No. 1

tahun 1995. dengan Akte Notaris Lindasari Bachroem, SH No. 50 tanggal 24 Juni 1999

dengan Pengesahan Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik

Indonesia No. C-7422 HT.01.04 tahun 2000 tanggal 27 Maret 2000.

Lokasi untuk pengembang biakan sapi (Breeding) berada di Bila, Kelurahan

Pituriase Kabupaten Sidenreng Rappang Propinsi Sulawesi Selatan yang dikenal

dengan Bila River Ranch (BRR), lokasi penggemukan Sapi (Fattening) selain berada di

Bila Rever Ranch, juga terdapat di Lainungan Kabupaten Sidrap. Luas areal BRR

6.623,10 Ha dengan Status Hak Guna Usaha (HGU) diperoleh berdasarkan SK Badan

Pertanahan Nasional No. 16/HGU/BPN/2002 tanggal 31 Januari 2002. sedangkan areal

Page 7: BULI for Irma

PENASEHAT

KONSULTAN

KEAMANAN

penggemukan sapi berlokasi di KM 11 Lainungan sebesar 218,54 Ha dengan status

HGU sesuai SK HGU No. 18 tahun 2003.

C. Visi dan Misi Perusahaan

Visi perusahaan adalah menjadi Perusahaan Peternakan Sapi Potong/Pedaging

terbesar dan terbaik di Indonesia. Sedakan Misi Perusahaan adalah : melaksanakan

kegiatan usaha dibidang Agribisnis yang terfokus pada pengembangbiakan ternak sapi

potong/pedaging, penggemukan dan perdangangan baik untuk potong maupun untuk

ternak bibit.

D. Struktur Organisasi, Tugas dan Wewenang

Sebagai perwujudan distribusi dan pebagian tugas dalam rangka pencapaian

tujuan perusahaan maka dijabarkan dalam sebuah struktur organisasi. Berdasarkan SK

No. 05/SK-DIR/BULI/V/99 tanggal 1 April 1999 struktur organisasi PT. Berdikari United

Livestock adalah sebagai berikut :

RUPS

KOMISARIS

DIREKTUR

GM

PENGEMBANGAN USAHA &

UMUM

Page 8: BULI for Irma

Gambar 2. Struktur Organisasi PT. Berdikari United LivestockSumber: PT. Berdikari United Livestock

Page 9: BULI for Irma

a. Tugas dai wewenang sebagai berikut :

1. Commisaris

a) Melakukan pengawasand an memberikan nasehat kepada managing director

dalam menjalankan pengurusan perusahaan meliputi Rencana Jangka Panjang

(RJP) dan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP), ketentuan Anggaran

Dasar serta Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

b) Mengikuti perkembangan kegiatan perusahaan, memberikan pendapat dan

saran kepada Rapat Umum Pemegang Saham mengenai masalah yang

dianggap penting bagi pengurusan perusahaan.

c) Melaporkan dengan segera kepada RUPS apabila terjadi menurunnya kinerja

perusahaan.

2. Managing Director

a) Melaksanakan pengurusan perusahaan untuk kepentingan dan tujuan

perusahaan, serta mewakili perusahaan baik di dalam maupun diluar.

b) Menyiapkan Rencana Jangka Panjang (RJP) dan RKAP (Rencana Kerja

Anggaran Perusahaan)

c) Menyerahkan perhitungan tahunan perusahaan kepada akuntan publik atau

Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

3. Manajer Breeding

a) Menyusun rencana kerja dan jadwal kegiatan unit secara terperinci setiap bulan

Page 10: BULI for Irma

b) Bertanggungjawab terhadap seluruh jumlah ternak yang ada di unit breeding.

Melakukakan pengawasan dalam melaksanakan kegiatan pemeliharaan induk-

induk, heifer dan induk kering, induk bunting, pejantan dan calon pejantan serta

kuda.

c) Bertanggungjawab atas kondisi ternak, melakukan tindakan terhadap ternak-

ternak yang kondisinya menurun.

d) Senantiasa meningkatkan kelahirran, kualitas ternak dan menekan segala

resiko kematian, jual paksaa/kecelakaan serta melakukan penyapihan setiap

waktu.

e) Bertanggungjawab terhadap seluruh serana dan prasarana unit breeding

f) Melakukan koordinasi dan komunikasi dengan unit-unit kegiatan lainnya.

g) Dalam melaksanakan tugas, dibantu oleh stockman dan kepala kelompok serta

bertanggungjawab kepada managing director.

4. Manajer fattening

a) Menyusun rencana kerja dan jadwal kegiatan unit secara terperinci setiap bulan

b) Bertanggungjawab terhadap seluruh jumlah ternak yang ada di unit fattening

c) Melakukan pengawasan dalam pelaksanaan kegiatan pemeliharaan starter,

grower, fisher di Bila River Ranch dan Holding Ground Km 11

d) Bertanggungjawab terhadap peningkatan berat badan ternak

e) Menetapkan jumlah pemberian pakan, waktu pemberian pakan, waktu

penimbangan, bersama unit feedmil menentukan susunan ransum serta kualitas

pakan yang dikehendaki unit fattening

Page 11: BULI for Irma

f) Bertanggungjawab atas penjualan ternak, hasil penjualan ternak dan tepat

waktu mengirim ternak sesuai dengan program kerja.

g) Bertanggungjawab terhadap sarana dan prasarana unit fattening

h) Melakukan koordinasi dan komunikasi dengan unit-unit lainnya.

i) Dalam melaksanakan tugas dibantu oleh stockman dan kepala seksi dan

bertanggungjawab kepada managing director.

5. Manajer Feedmil

a) Menyusun rencana kerja dan jadwal kegiatan unit secara terperinci setiap bulan

b) Bertanggungjawab atas tersedianya kebutuhan pakan ternak baik konsentrat,

mineral dan hijauan serta memperhatikan kualitas dan kuantitas rumput seluruh

pada penggembalaan baik untuk unit fattening maupun untuk unit breeding.

c) Bertanggungjawab terhadap stock bahan baku pakan, konsentrat, mineral dan

hijauan serta seluruh sarana dan prasarana.

d) Bersama-sama unit fattening dan unit breeding membuat komposisi ransum

khususnya konsentrat serta peningkatan nutrisi dari rumput potong maupun

limbah pertanian.

e) Bertanggungjawab terhadap distribusi pakan konsentrat maupun hijauan yang

diminta oleh unit fattening maupun unit breeding sersuau jumlah yang diminta

serta tepat waktu.

f) Melakukan pengawasan terhadap seluruh kegiatan unit feedmil serta

mengambil tindakan apabila diperlukan khususnya kondisi rumput lapangan

penggembalaan yang dikoordinasikan dengan unit breeding.

g) Bertanggungjawab terhadap sarana dan prasarana unit breeding

Page 12: BULI for Irma

h) Dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh stockman dan bertanggungjawab

kepada managing director.

6. Manajer Administration and Finance

a) Menyusun rencana kerja dan anggaran perusahaan beserta evaluasinya

bersama unit atau bagian (RKAP, RJP, Laporan Triwulan, Laporan Kinerja dan

Annual Report).

b) Bertanggungjawab terhadap administrasi ternak, non ternak dan keuangan.

c) Menyusun proyeksi arus kas, laba atau rugi dan neraca

d) Bertanggungjawab terhadap arus keuangan perusahaan.

e) Dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh kepala bagian finance, administrasi

dan HRD (Human Resource and Development) serta bertanggungjawab kepada

managing director.

7. Staf Managing Director

a) Consultan

1) Memberi pemikiran dan konsep-konsep pengembangan usaha demi

peningkatan produksi.

2) Mengevaluasi kelayakan setiap kegiatan yang dikembangkan

3) Memberi petunjuk dan saran-saran pelaksanaan operasional setiap

kegiatan.

b) Corporate

1) Merangkum laporan unit-unit dan menyusun laporan perusahaan.

2) Bertanggungjawab atas hasil evaluasi seluruh kegiatan unit yang akan

dipilih dasar untuk kebijakan dan keputusan serta perencanaan.

Page 13: BULI for Irma

3) Membuat percobaan-percobaan untuk pengembangan usaha dan

berorientasi pada efisiensi dan efektifitas.

4) Melakukan komunikasi pada instansi diluar perusahaan sebagai sumber

informasi pengemban usaha.

5) Bertanggungjawab kepada managing director.

c) Veteriner

1) Menyusun rencana kerja dan jadwal kegiatan unit secara terperinci

2) Bertanggungjawab atas kesehatan seluruh ternak dan melakukan tindakan

pencegahan penyakit terutama penyakit menular serperti SE, Anthrax dan

Brucellosis.

3) Melakukan pemeriksanaan kebuntingan (PKB), melaksanakan kawin suntik

(IB) dan pemberian obat cacing.

4) Membuat rencana dan jadwal kebutuhan obat-obatan ternak serta

kebutuhan lainnya yang menyangkut program kegiatan kesehatan hewan.

5) Senantiasa melakukan koordinasi dengan unit-unit lain untuk kegiatan yang

dilakukan oleh kesehatan hewan.

6) Senantiasa membuat Berita Acara Kematian dengan memaparkan sebab

dan akibat kematian tersebut sesuai blanko yang sudah disiapkan baik

untuk unit breeding maupun fattening dan dilaporkan kepada managing

director.

Page 14: BULI for Irma

7) Dalam melakukan kegaitan dibantu oleh paramedis serta seluruh personil

unit yang akan melakukan kegiatan.

8) Bertanggungjawawab atas stok obat-obatan serta peralatan hewan

9) Mengontrol kualitas bahan baku pakan ternak dan obat-obatan (Quality

control) untuk meningkatkan produktivitas ternak

10)Bertanggungjawab kepada managing director.

8. Stockan dan Kepala Bagian

a) Bartanggungjawab terhadap unit kegiatan masing-masing

b) Senantiasa melakukan koordinasi dan komunikasi dengan seksi/stockan

lainnya yang menyangkut jadwal kegiatan dan permasalahan yang terjadi

untuk diambil tindakan secepatnya.

c) Dibantu oleh pekerja-pekerjanya.

d) Bertanggungjawab kepada masing-masing manajer.

Page 15: BULI for Irma

b. Proses Pengadaan Sapi Potong

Untuk memperlancar roda kegiatan perusahaan, maka salah satu unsur penting

yang perlu diperhatikan adalah menjaga agar produk tetap tersedia. Khususnya pada

PT. Berdikari United Livestock dengan usaha peternakan sapi potong, maka

ketersediaan ternak sapi potong adalah hal yang mutlak dilakukan. Oleh karena itu

bagian yang berkaitan dengan produksi, yaitu unit breeding selalu mengusahakan

pengadaan sapi potong secara terus menurus, baik melalui usaha pengadaan sapi dan

adanya kelahiran ternak berdasarkan pengelompokan perkawinan maupun pengadaan

sapi melalui usaha pembelian dari luar perusahaan. Bentuk pengadaan ternak sapi

potong akan dijelaskan berikut ini:

1) Pengadaan Sapi Melalui Pengelompokan Perkawinan

Pengadaan sapi melalui pengelompokan perkawinan dapat dilakukan dengan

mengusahakan kelahiran ternak dari induk-induk ternak yang sudah diseleksi untuk

dijadikan sebagai induk sapi yang berpeluang besar melahirkan anak sesuai yang

diharapkan.

Dari ternak yang susah diseleksi tersebut, kemudian dilepaskan ke lokasi

pengembalaan dengan menggunakan dua sistem pengelompokan perkawinan masing-

masing sebagai berikut :

1. Kelompok Perkawinan Bila Special Breed

Kelompok perkawinan ini dapat menghasilkan bibit unggul dari hasil

perkawinan pejantan hasil ET, dengan induk-induk terbaik hasil seleksi. Dari

hasil perkawinan ini menghasilkan bibit unggul yang diberi nama Bila Special

Breed atau lebih dikenal dengan istilah “Bis Breed”

Page 16: BULI for Irma

2. Kelompok Perkawinan Komersil

Kelompok ini dikatakan kelompok perkawinan special karena dari hasil

perkawinan sapi yang pertumbuhannya cepat dengan kualitas daging yang

tinggi, pada kelompok perkawinan ini dipilih sapi jenis :

a) Bali dara ( Peranakan Onggole) dikawinkan dengan pejatan Bali Gundul

(tidak bertanduk)

b) Induk Onggole (SO,PO) dikawinkan dengan sapi pejantan Onggole (SO)

c) Induk BX dikawinkan dengan Onggole (SO). Jenis sapi yang dihasilkan

dari kelompok perkawinan ini diberi nama “Komersil Bila Cross” atau yang

lebih dikenal dengan istilah “Kalbi Cross”.

2) Pengadaan Sapi dari Luar Perusahaan

Agar persediaan ternak sapi potong tetap stabil, maka pihak perusahaan juga

mengusahakan pengadaan sapi melalui usaha pembelian dari luar perusahaan.

Pembelian sapi yang dilakukan perusahaan selama ini pada umumnya berasal dari

petani dan perusahaan-perusahaan lain disekitar lokasi perusahaan dan dari daerah-

daerah lain seperti Wajo, Luwu, Enrekang, Bone, dan Pinrang.

Sapi yang bibeli dari luar perusahaan terlebih dahulu digemukkan dengan sistem

Feedlot dalam jangka waktu beberapa bulan dan setelah mencapai berat badan rata-

rata 275-450 Kg per ekor, maka sapi-sapi tersebut baru dijual kepada konsumen.

Dari usaha pengadaan sapi potong baik yang dilakukan dengan sistem

pengelompokan perkawinan maupun dengan usaha pembelian dari luar perusahaan,

maka terdapat empat jenis sapi yaitu :

a) Jenis Sapi Bali

Page 17: BULI for Irma

Sapi jenis ini adalah merupakan banteng yang telah dijinakkan dari bersal

dari Bali. Adapun ciri-ciri sapi Bali adalah :

1. Jantan dewasa berwarna hitam

2. betina berwarna coklat dengan spesifikasi warna putih pada bagian

pantat dengan kaki mulai taspol ke bawah.

3. tinggi badan dewasa berkisa antara 130-135 cm

4. berat badan antara 300-400 Kg/Ekor.

b) Jenis Sapi Onggole

Merupakan sapi Zebu yang bersal dari India. Adapun ciri-ciri sapi Onggole

adalah :

1. Hidup berkelompok

2. tinggi badan dewasa berkisar antara 135-150 cm

3. berat rata-rata berkisar 450-600 Kg/ekor

c) Jenis Sapi Australia (Brahman Cross)

Termasuk golongan sapi Zebu yang dikembangkan di Australia yang beriklim

panas. Dimasukkan ke Indonesia pada tahun 1974. Adapun ciri-ciri sapi jenis ini

adalah : Merupakan sapi Zebu yang bersal dari India. Adapun ciri-ciri sapi Onggole

adalah :

1. tinggi badan rata-rata berkisar aantara 140-160 cm

2. berat badan 500-700 Kg/ekor dan berpunuk

d) Jenis Sapi Peranakan

Sapi Jenis ini merupakan hasil perkawinan sendiri dengan menggunakan

pejantan Onggole dari Australia dengan ciri-ciri yang menerupai sapi jenis Onggole.

Page 18: BULI for Irma

Dari jenis-jenis sapi ini, dikelompokkan lagi menurut umurnya sebagai

berikut :

1. Calf, yaitu sapi yang dikelompokkan pada umur 1-7 bulan

2. weaner, yaitu sapi yang telah dipisahkan dengan induknya, berumur 6

bulan – 1 tahun.

3. Heifer (sapi dara) dan calon bull (jantan muda) sapi yang berumur 1-2

tahun

4. Cow (induk) dan Bull (pejantan) sapi dewasa umur 3 tahun keatas.

c. Sistem Penggemukan Sapi

Sebagai salah satu usaha peternakan sapi potong yang tergolong besar,

menerapkan manajemen penggemukan dengan sistem feedlot yaitu sistem

penggemukan dengan dikandangkan dan pakan diberikan dalam kandang tersebut.

Pada unit penggemukan Bila River Ranch memiliki 8 unit kandang penggemukan

yang masing-masing dinamakan kandang A,B,C,D,F,G,H. masing-masing kadang

dibagi menjadi 10 petak. Setiap petak kandang yang luasnya 24 m2 ( 4m x 6m ) dapat

menampung 10 Animal Unit, yaitu 20 ekor sapi muda atau 10 ekor sapi dewasa.

Sapi-sapi yang digemukkan pada unit Bila Ranch River terdiri dari dua fase yaitu

fase starter dan fase growser. Sapi yang tergolong pada fase strarter yaitu sapi dengan

berat 100 – 175 Kg. Sedangkan sapi yang tergolong sapi growser yaitu sapi dengan

berat 176 – 250 Kg.

Pemberian pakan untuk ternak yang digemukkan dengan sistem Feedlot

dilakukan setiap hari, baik itu pakan hijauan maupun pakan non hijauan (konsentrat).

Page 19: BULI for Irma

Pakan hijauan yang diberikan meliputi rumput gajah, rumput alam maupun jerami padi,

yang diberikan pada pagi dan sore hari, setelah pakan konsentratnya diberikan.

Pakan hijauan diberikan ini terlebih dahulu dicincang dengan menggunakan

mesin pencincang rumput (chopper). Pencincangan ini dimaksudkan untuk

mempermudah perenggutan sekaligus mengurangi hijauan yang terbuang saat

perenggutan, sedangkan pakan konsentrat diberikan pada bak-bak penampungan

pakan.

Adapun pemberian air pada sistem feedlot dilakukan setiap hari pada saat

sanitasi kandang yaitu pagi hari dan penambahan kembali pada sore hari untuk

kebutuhan ternak pada malam hari. Sebelum pemberian air, bak air terlebih dahulu

dibersihkan agar ternak terhindar dari kuman atau bibit penyakit. Banyaknya air yang

diberikan pada ternak yang digemukkan tidak dibatasi untuk menghindari terjadinya

kekurangan air pada ternak.

Kegiatan membersihkan (sanitasi) kandang ternak pada unit penggemukan

merupakan kegiatan rutin yang dilakukan pada pagi hari pukul 09.00 setelah pemberian

konsentrat. Pembersihan kandang yang dilakukan meliputi pembersihan lantai

kandang, tempat makanan dan bak air minum dari sisa-sisa makanan, karena hal

tersebut dapat menyebabkan terkontaminasinya makanan dengan bakteri atau kuman

yang dapat membawa bibit penyakit. Pembersihan lantai kandang dari kotoran ternak

dilakukan dengan cara menyiramkan air kemudian didorong ke saluran pembuangan

yang ada di dalam kandang untuk kemudian diteruskan oleh aliran air ke tempat

pembuangan yang ada dibelakang kandang.

Page 20: BULI for Irma

Masalah kesehatan sapi yang digemukkan juga merupakan masalah yang

sangat diperhatikan oleh manajemen perusahaan. Hal ini disebabkan karena kesehatan

ternak merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan usaha

penggemukan. Ternak sapi yang kesehatannya terganggu akan menyebabkan

menurunnya kemampuan ternak tersebut mengkonsumsi pakan, sehingga proses

penggemukan sapi akan terhambat.

Sapi-sapi yang digemukkan di Bila Ranch River senantiasa dijaga kesehatannya

dengan memperhatikan higien sapi dan lingkungan serta tindakan pencegahan penyakit

berupa pemberian obat cacing melalui mulut, mandi obat (dipping), injeksi vitamin B

Compleks dan injeksi teerramcyn.

Untuk mengantisipasi terjadinya masalah jika ternak sakit tidak diketahui oleh

pekerja, maka dilakukan pengontrolan rutin. Pengontrolan terhadap kondisi ternak yang

ada dalam kandang dilakukan setiap hari yaitu pada saat pemberian pakan dan setelah

pemberian pakan.

d. Proses Pengadaan dan Pegolahan Pakan Konsentrat

Secara garis besar, pakan yang digunakan pada unit penggemukan PT.

Berdikari United Livestock Bila Ranch River dibedakan atas dua macam yaitu pakan

hijauan dan pakan non-hijauan. Pengadaan pakan hijauan untuk kebutuhan unit

penggemukan pada perusahaan ini tidak merupakan kendala, karena perusahaan juga

mengelola unit pasture. Sebagian besar lahan pasture ditanami rumput gajah sebagai

sumber pakan hijauan dan untuk mencukupi kebutuhan pakan, juga ditanami jenis

rumput alam yang dikombinasikan dengan legim yang dapaat dijadikan pakan ternak.

Page 21: BULI for Irma

Penyediaan pakan hijauan untuk ternak yang digemukkan dengan sistem feedlot

pada perusahaan dilakukan setiap hari. Karena letak kebun rumput yang agak jauh

diberi lokasi kandang penggemukan maka untuk mengangkut rumput tersebut

digunakan 2 unit traktor gandengan. Rumput yang telah dipotong diangkut ke lokasi

penggemukan untuk kemudian dicincang sebelum diberikan kepada ternak.

Pada usaha penggemukan sapi, ketersediaan pakah hijauan yang melimpah

belum dapat menjamin keberhasilan usaha penggemukan. Hal ini disebabkan karena

pakan hijauan tidak dapat mensuplai seluruh zat-zat makanan yang dibutuhkan oleh

ternak. Oleh karena itu, ternak yang dipelihara untuk tujuan pengemukan perlu

diberikan pakan non-hijauan atau pakan penguat. Disamping karena kandungan

proteinnyaa lebih tinggi, pakan penguat juga memberikan pertambahan berat badan

yang lebih tinggi dibandingkan dengan hijauan. Atas dasar inilah sehingga penggunaan

pakan penguat (konsentrat) pada perusahaan ini mendapat perhatian yang cukup besar

oleh pihak manajemen.

Adapun jenis bahan pakan non-hijauan yang biasa digunakan sebagai pakan

konsentrat pada PT. Berdikari United Livestock yaitu dedak padi, pollard, kapur, urea,

garam, vetamax, dan tetes. Pengadaan pakan konsentrat dilakukan dengan cara

membeli langsung pada tempat produksi pakan jenis non-hijauan.

Dedak padi sebagai bahan pakan yang paling banyak digunakan dalam

konsentrat diperoleh dari daerah-daerah di Sulawesi Selatan, tetapi terbanyak diperoleh

dari daerah Bulukumba. Pollard yang merupakan dedak gandum diperoleh dari pabrik

pengolahan tepung terigu PT. Berdikari sari Utama yang juga merupakan anak cabang

PT. Berdikari Group, di Makassar. Kapur diperoleh dari Kabupaten Barru, Urea dari PT.

Page 22: BULI for Irma

Pupuk Srriwijaya, garam dari Makassar, vetamix dari Jakarta serta tetas dari PTP

Nusantara XIV Makassar.

Untuk lebih jelasnya, jenis bahan pakan konsentrat yang digunakan pada unit

penggemukan PT. Berdikari United Livestock, sumber dan harga perkilogram dapat

dilihat pada tabel 7 berikut ini :

Tabel 7. Jenis Bahan Pakan Konsentrat, Sumber Pengadaan, harga per Kg yang digunakan pada PT. Berdikari United Livestock Bila Ranch River.

No. Jenis Bahan Pakan Harga/Kg (Rp) Sumber Pengadaan1. Dedak Padi 300 Bulukumba2. Polland 725 PT. Berdikari Sari

Utama3. Bungkil Kelapa 700 Sidrap4. Kapur 175 Barru5. Urea 1200 PT. Pupuk Sriwijaya6. Garam 14500 Makassar7. Vetamax 4500 Jakarta & Makassar8. Tetes 600 PTP. Nusantara XIV

MakassarSumber : Bila Ranch River, 2005

Pembelian bahan pakan konsentrat dilakukan secara berkala (perbulan)

dengan tetap memperhatikan ketersediaan dan harga bahan pakan melimpah,

pembelian terus dilakukan karena harga pada saat-saat seperti itu relatif murah. Dan

untuk menjaga kualitas bahan pakan agar tidak mengalami penurunan selama masa

penyimpanan, perusahaan menyediakan unit Feed Mill sebagai tempat bahan pakan

yang sekaligus berfungsi sebagai termpat pengelolaan bahan pakan tersebut.

Sebelum diberikan kepada ternak, bahan pakan tersebut perlu diolah terlebih

dahulu. Sistem pengolahan yang dilakukan adalah dengan mencampur beberapa jenis

Page 23: BULI for Irma

bahan pakan non hijauan untuk menghasilkan konsentrat. Sejumlah bahan pakan yang

telah disiapkan sebelumnya dicampur sedikit demi sedikit sampai tercampur seluruhnya

menjadi campuran yang homogen. Jumlah bahan pakan yang dicampur sejumlah 3 ton

untuk masing-masing fase. Adapun komposisi masing-masing jenis bahan pakan yang

akan dicampur menjadi pakan konsentrat tergantung pada jenis bahan pakan yang

tersedia dan status ternak. Pada unit penggemukan PT. Berdikari United Livestock Bila

Ranch River, pakan konsentrat yang digunakan dibedakan atas dua macam yaitu

pakan konsentrat untuk starter dan grower dengan komposisi masing-masing jenis

bahan pakan seperti pada tabel 8 berikut ini :

Tabel 8. Komposisi Bahan Pakan Konsentrat Ternak Sapi Starter dan Grower yang digemukkan dengan Sistem Feedlot pada PT. Berdikari United Livestock.

No. Jenis Bahan Pakan Starter (%) Grower (%)1. Dedak Padi 68,5 632. Polland 12,5 153. Bungkil Kelapa 15 174. Kapur 1 25. Urea 0,5 16. Garam 1 17. Vetamax 1 0,58. Tetes 0,5 0,5

Total 100 100Sumber : Bila Ranch River 2005

e. Pengelolaan Ternak Sapi

PT. Berdikari United Livestock sebagai usaha yang bergerak dalam bidang

peternakan sapi pedaging (potong) dalam ranch yang meliputi usaha

pengembangbiakan (breeding), penggemukan (fattening), dan perdagangan ternak

(trading). Berikut ini akan bagan alur pengelolaan sapi :

Page 24: BULI for Irma

Gambar 3. Bagan Alur Industri Sapi Potong (Pedaging) Sumber : F Sumbung

Pekerjaan mulai dari pengembangbiakan, penggemukan, dan perdagangan

hasil-hasil ternak sapi pedaging. Ditangani secara keseluruhan oleh manajemen PT.

Berdikari United Livestock. Sedangkan pengelolaan daging sapi belum dilakukan.

Industri pengolahan pada umumnya ditangani oleh mitra bisnisya seperti Kariyana Giya

Utama dan PT. Sampico Adhi Abbatoir, kedua perusahaan tersebut berada di Jakarta.

Yang dikembangbiakkan adalah sapi jenis Brahman Cross, Sumba Ongole, PO, dan

Sapi Bali Sulsel. Namun populasi terbesar (hampir 95%) adalah jenis brahman Cross

dari Australia. Ternak-ternak dipelihara dengan memanfaatkan rumput alam yang

merupakan vegetasi dominan. Sistem pengembalaan yang diterapkan sebagian besar

Induk Breeding

Sapi Bibit

Sapi Bakalan Pemotongan

Peternak

Pasar

Fattening Sapi Potong Pasar

Sapi Bakalan Dari luar

IndustriPengolahan

Produk Jadi :1. Frozen Beef2. Corned3. Sosis4. Konro

Pasar

Page 25: BULI for Irma

adalah extensif rearing system, dimana ternak-ternak tersebut dilepas di dalam

paddock sepanjang tahun. Akan tetapi ada sebagian kelas sapi dipelihara secara

intensif (sapihan, jantan muda, dan bull). Sistem ini bertujuan untuk mempercepat

perbaikan kondisi tubuh induk sapi.