buku siswa: matematika kelas xi tunanetra
TRANSCRIPT
i BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Tahun 2016
Buku Siswa
MATEMATIKA
SMALB
KELAS XI Tunanetra
ii BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
Hak Cipta 2016pada kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang – Undang
Penulis : ASNAH TAHAR Penelaah : YUNINA SURTIANA
Penyunting Bahasa : Badan Bahasa
Disklamer: Buku ini merupakan buku siswa yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka
implementasi kurikulum 2013. Buku siswa ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di
bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam tahap
awal penerapan Kurikulum 2013. Buku ini merupakan “dokumen hidup” yang senantiasa
diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan
zaman. Masukan dari berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini
Kotak katalog dalam terbitan (KDT)
Cetakan ke-1, 2016
Disusun dengan huruf Bookman Oldstyle , 12pt
Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Matematika
SMALB Tunanetra : Buku Siswa/ Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. –Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016.
xi, 149 hl : ilus : 25 cm
Untuk SMALB-A Kelas XI
ISBN 978-602-358-505-2 (jilid lengkap) ISBN 978-602-358-507-6 (jilid 2)
I. Matamatika – Studi dan Pengajaran I. Judul
II. Kementerian Pendidikan dan Kebudayan
MILIK NEGARA
TIDAK DIPERDAGANGKAN
iii BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
Matematika sebagai ilmu dasar yang terpakai di segala
bidang ilmu pengetahuan saat ini berkembang sangat pesat
baik materi maupun kegunaanya. Kebermanfaatan matematika
bagi siswa berkebutuhan khusus memerlukan perhatian
khusus yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa untuk
mengoptimalkan potensi yang ada pada dirinya dalam
menghadapi kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu,
pemerintah melalui kemendikbud melakukan pembaruan
kurikulum dalam semua mata pelajaran. Hal yang menjadi
pembicaraan dalam buku ini pembaruan dalam mata pelajaran
matematika untuk siswa SMALB tunanetra.
Maksud dan tujuan diterbitkannya buku siswa kurikulum
2013 adalah sebagai berikut:
1. Membantu siswa agar mampu menghadapi perubahan
kehidupan dan mempertahankan budaya bangsa di masa
yang akan datang.
2. Menanamkan sifat dasar pola berpikir cermat, tekun, jujur,
terampil, dan disiplin.
Bertolak dari hal tersebut, penulis menyusun buku
matematika dengan pola penyusunan yang disesuaikan dengan
kompetensi dasar dan silabus untuk siswa berkebutuhan
khusus dengan hambatan penglihatan.
KATA PENGANTAR
iv BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
Buku ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu ucapan
terima kasih yang sedalam-dalamnyapantas diberikan pada
pihak yang dengan ikhlas mau menyumbangkan pikirannya
guna perbaikan buku ini.
Akhirnya penulis berharap semoga buku siswa ini
bermanfaat.
Jakarta, April 2016
Penulis,
Asnah Tahar
v BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
Pembelajaran matematika dalam buku ini dimulai
dengan pengenalan masalah sebagai titik tolak dalam belajar
matematika. Pelaksanaan pembelajaran dikaitkan dengan
realitas. Siswa secara bertahap dibimbing untuk menguasai
konsep matematika.
Buku Siswa ini diperuntukkan bagi siswakelas XI SMALB
tunanetra. Materi pembelajaran buku ini mengacu pada
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Kurikulum 2013. Kajian
materi buku ini meliputi aspek peluang, statistika, sistem
persamaan linear dua variabel, dan relasi dan fungsi. Buku ini
terbagi ke dalam empat bab sebagai berikut:
Bab I Peluang
Bab ini memuat materi mengenai titik sampel,
konsep ruang sampel, dan konsep peluang empirik
dan peluang teoritik serta hubungan antara
peluang empirik dan teoritik menggunakan
berbagai objek nyata dalam suatu percobaan, dan
menerapkannya dalam pemecahan masalah. yang
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
PENDAHULUAN
vi BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
Bab II Statistika
Bab ini memuat materi mengenai pengertian sampel
dan populasi, pengertian data dan datum, menyajikan
data statistik deskriptif ke dalam tabel distribusi
secara sederhana, melakukan pengolahan data
meliputi ukuran pemusatan data tunggal
(menentukan mean, modus, dan median), membaca
data dalam bentuk tabel dan berbagai bentuk
diagram. Memahami materi dalam bab ini dapat
bermanfaat untuk menyelesaikan masalah dalam
kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan
statistik.
Bab III Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Bab ini berisi materi mengenai pengertian Sistem
Persaman Linear Dua Variabel (SPLDV), penyelesaian
Persamaan Linear Dua Variabel (PLDV), himpunan
penyelesaian SPLDV dengan metode substitusi,
metode eliminasi, dan metode campuran. Materi yang
dibahas meliputi permasahan sehari-hari yang
berkaitan dengan persamaan linear dua variabel,
membuat model matematika dari permasalahan
sehari-hari yang terkait dengan SPLDV, menentukan
himpunan penyelesaian SPLDV dengan metode
substitusi, eliminasi, dan campuranuntuk dapat
vii BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari
yang berkaitan dengan SPLDV dan PLDV.
Bab IV Relasi dan Fungsi
Bab ini berisi materi mengenai relasi dan fungsi yang
meliputi beberapa relasi yang terjadi di antara dua
himpunan, macam-macam fungsi, ciri-ciri relasi,
rumus fungsi, dan nilai fungsi serta memecahkan
masalah yang berkaitan dengan pemetaan sebagai
relasi atau fungsi.
viii BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
KATA PENGANTAR .............................................................................. III
PENDAHULUAN ...................................................................................... V
DAFTAR ISI ......................................................................................... VIII
DAFTAR TABEL .................................................................................... XI
DAFTAR GAMBAR ............................................................................... XII
BAB I PELUANG..................................................................................................... .......... 1
A. . MEMAHAMI PELUANG TEORITIK........................................................................ 3
1. Kegiatan 1.1 Memahami Peluang Teoritik.................................................. 3
B. MENGHITUNG PELUANG TEORITIK .................................................. 15
2. Kegiatan 1.2 Menghitung Peluang Teoritik.............................................. 15
C. MEMAHAMI PELUANG EMPIRIK............................................................................ 22
3. Kegiatan 1.3 Memahami Peluang Empirik................................................ 22
D. TUGAS PROYEK 1........................................................................................................... 30
E. MERANGKUM 1............................................................................................................... 30
F. UJI KOMPETENSI 1........................................................................................................ 31
H. REFLEKSI........................................................................................................................... 36
BAB II STATISTIKA.........................................................................................................37 PETA KONSEP....................................................................................................................... 37
A.PENYAJIAN DATA DALAM BENTUK TABEL ....................................................... 39
1. Kegiatan 2.1 Penyajian Data dalam Bentuk Tabel ............................... 39
B. PENYAJIAN DATA DALAM BENTUK DIAGRAM BATANG ............................ 46
2. Kegiatan 2.2 Penyajian Data dalam Diagram Batang ............................ 46
C. PENYAJIAN DATA DALAM BENTUK DIAGRAM GARIS ................................. 55
3. Kegiatan 2.3 Penyajian Data dalam Diagram Garis ................................ 55
D.PENYAJIAN DATA DALAM BENTUK DIAGRAM LINGKARAN .............. 63
DAFTAR ISI
ix BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
4. Kegiatan 2.4 Penyajian Data dalam Bentuk Diagram Lingkaran....... 63
E. UKURAN PEMUSATAN DATA................................................................................... 69
5. Kegiatan 2.5 Ukuran Pemusatan Data......................................................... 69
F. TUGAS PROYEK 2........................................................................................................... 76
G. MERANGKUM 2............................................................................................................... 77
H. UJI KOMPETENSI 2........................................................................................................ 78
I. REFLEKSI............................................................................................................................ 87
BAB III PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL......................................................88 PETA KONSEP ..................................................................................................................... 88
A. MEMBUAT PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL ...................................... 90
1. Kegiatan 3.1 Membuat Persamaan Linear Dua Variabel..................... 90
2. Kegiatan 3.2 Menyelesaikan Persamaan Linear Dua Variabel........ 94
B. SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL ................................... 102
3. Kegiatan 3.3 Menyelesaikan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel102
C. TUGAS PROYEK 3 ........................................................................................................... 110
D. MERANGKUM 3 ............................................................................................................... 111
E. UJI KOMPETENSI 3 ........................................................................................................ 112
F.REFLEKSI ............................................................................................................................. 118
BAB IV RELASI DAN FUNGSI.......................................................................................119
A. MEMAHAMI CIRI-CIRI FUNGSI ....................................................... 121
1. Kegiatan 4.1 Memahami Ciri-ciri Fungsi ................................................... 121
B. MEMAHAMI PENYAJIAN FUNGSI ......................................................................... 129
2. Kegiatan 4.2 Memahami Penyajian Fungsi .............................................. 129
3. Kegiatan 4.3 Menghitung Nilai Fungsi ....................................................... 133
C. MENGHITUNG NILAI FUNGSI ................................................................................. 133
D. TUGAS PROYEK 4 ......................................................................................................... 134
E. MERANGKUM 4 ............................................................................................................. 134
F. UJI KOMPETENSI 4...................................................................................................... 134
G. REFLEKSI ......................................................................................................................... 134
x BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
GLOSARIUM.......................................................................................... 134
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................134
xi BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
Tabel 1.1 Pelemparan Dua Keping Uang Logam......................................... 10
Tabel 1.2 Pelemparan Sebuah Dadu dan Sekeping Uang Logam......... 10 Tabel 1.3 Pelemparan Dua Buah Dadu............................................................ 11 Tabel 1.4 Daftar Makanan di SLB Perwira..................................................... 20 Tabel 1.5 Pelemparan Sekeping Uang Logam............................................... 22 Tabel 1.6 Percobaan Pelemparan Sekeping Uang Logam........................ 24 Tabel 1.7 Percobaan Pelemparan Sekeping Uang Logam 20 kali......... 26 Tabel 1. 8 Percobaan Penggelindingan Sebuah Dadu 50 kali................. 26 Tabel 1.9 Perhitungan Peluang Teoritik dan Peluang Empirik........... 27 Tabel 1.1Pelemparan Sebuah Dadu Bermata Enam................................... 28 Tabel 1.2Pelemparan Sekeping Uang Logam................................................ 29 Tabel 2.1Frekuensi Nilai Ulangan Matematika Kelas XI............................ 41 Tabel 2.2Frekuensi Nilai Ulangan Matematika Kelas XI............................ 42 Tabel2.3Frekuensi Berat Badan Siswa Kelas XI.......................................... 43 Tabel 2.4Frekuensi tinggi badan siswa SMALB............................................. 45 Tabel 2.5Hasil Survey 4 Acara Televisi............................................................. 45 Tabel 2.6Jumlah Siswa SMALB Negeri 2011-2014...................................... 50 Tabel 2.7Data Penjualan Televisi LED 32 inchi............................................ 57 Tabel 2.8Frekuensi Nilai Tukar Rupiah........................................................... 60 Tabel 2.9Nilai Ulangan Harian Matematika.................................................... 77 Tabel 2.3Jenis Peternak.......................................................................................... 79 Tabel 3.1Bentuk Umum Persamaan Linear Dua Variabel......................... 93 Tabel 3.2Banyak Jeruk dan Mangga yang Harus Dibeli Riko................... 95 Tabel 4.1Siswa Kelas XI dan Olah Raga Kegemaran.................................. 121
DAFTAR TABEL
xii BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
Gambar 1.1 Diagram Pohon Pelemparan 2 Keping Uang Logam .............. . 9
Gambar 1.2 Diagram Pohon Pelemparan 3 Mata Uang Logam ............ ..... 12
Gambar 2.1Diagram Batang 2.1 Jumlah Balita yang Terkena Demam Berdarah di RSUD................................................................. 47 Gambar 2.2 Diagram Batang 1.2 Pelanggaran Lalu Lintas........................... 49 Gambar 2.2Diagram Batang1.1 Siswa SMALB Negeri.................................... 50 Gambar 2.3 Diagram Batang 1.3 Hasil Ulangan Matematika...................... 51 Gambar 2.3Diagram Batang 1.4 Hasil Survey 4 Acara TV............................ 52 Gambar 2.4Diagram Batang 1.5 Sebuah Berita................................................. 53 Gambar 2.5Diagram Batang 1.6 Hasil Panen Padi Made Lastri.................. 54 Gambar 2.6Diagram Batang 1.7 Jumlah Balita Penderita TBC................... 54 Gambar 2.7Diagram Garis 2.1 Nilai Tukar Rupiah......................................... 56 Gambar 2.8Diagram Garis 2.2 Penjualan TV LED 32 Inchi............................ 57 Gambar 2.9Diagram Garis 1.4 Penjualan Buku.................................................. 58 Gambar 2.10Diagram Garis 1.5 Data Penjualan Warung Tegal Bu Parto 59 Gambar 2.11Diagram garis 2.3 Pengunjung Minimarket............................. 62 Gambar 2.12Diagram Lingkaran 2.1 Presentase Jumlah Siswa di SLB N Jabar 64 Gambar 2.13Diagram Lingkaran 2.2 Presentase Jumlah Siswa di SLB N Jabar 66 Gambar 2.14Diagram Lingkaran 2.3 Perbandingan Tempat Tinggal Siswa....... 67 Gambar 2.15Diagram Lingkaran 1.3 Koleksi Baju Pak Lambas.................. 68 Gambar 2.16Diagram Batang 1.8 Data Nilai Matematika............................. 73 Gambar 2.17Diagram Batang 1.10 Banyak Anak.............................................. 82 Gambar 2.18Diagram Batang 2.11 Nilai Matematika..................................... 84 Gambar 2.19Diagram Batang 1.12 Hasil Ulangan IPS Kelas XI................... 85 Gambar 2.20Diagram garis 1.8 Perkembangan Pemakai Sepeda Motor Tahun 2002 ................................................................................................ 86
Gambar4.1Grafik “dua kali dari”.............................................................................. 132
DAFTAR GAMBAR
1 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
PETA KONSEP
PELUANG BAB I
Peluang
Peluang Teoritik
Perhitungan
Rumus
Membandingkan Peluang Teoritik
dengan Peluang Empirik
Peluang Empirik
Percobaan
2 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
Teori peluang banyak digunakan dalam dunia
bisnis, meteorologi, sains, industri, politik, dan lain-lain.
Dalam perkembangannya teori peluang menjadi cabang
dari ilmu matematika yang digunakan secara luas. Ahli
meteorologi menggunakan peluang untuk memperkirakan
kondisi cuaca, di dunia politik teori peluang digunakan
untuk memprediksi hasil-hasil pemilihan umum. peluang
digunakan Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk
merencanakan pengembangan sistem pembangkit listrik
dalam menghadapi perkembangan beban listrik di masa
depan. Dokter menggunakan peluang untuk memprediksi
besar kecilnya kesuksesan metode pengobatan. Oleh
karena, begitu banyak manfaat penggunaan teori peluang
dalam kehidupan sehari-hari, maka kalian perlu
mempelajarinya.
Kalian dapat memanfaatkan pengetahuan ini
antara lain untuk mengetahui seberapa besar peluang
diterima untuk bekerja, seberapa besar peluang untuk
diterima masuk perguruan tinggi, atau seberapa besar
keuntungan yang dapat kalian peroleh apabila kalian
membuka usaha industri rumah tangga, dan sebagainya.
3 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
1. Kegiatan 1.1 Memahami Peluang Teoritik
Istilah peluang sering kita jumpai dalam kegiatan sehari-
hari, di lingkungan sekitar tempat tinggalmu, atau di
lingkungan sekolahmu. mari kita cermati uraian berikut!
a. Di lingkungan tempat tinggalmu akan diadakan pemilihan
ketua RT. Ada dua orang calon ketua RT yaitu pak Ali dan
pak Galigo. Kelompok 1 berpendapat bahwa pak Ali yang
mempunyai peluang lebih besar untuk menjadi ketua RT
karena orangnya baik, ramah terhadap warga, dan suka
menolong. Kelompok 2 berpendapat bahwa pak Galigo
lebih besar peluangnya untuk terpilih karena orangnya
dermawan, suka menolong, dan kaya.
b. Sebagian guru berpendapat pada lomba Olimpiade sains
nasional, Fahri mempunyai peluang 100% menjadi juara,
dan sebagian guru yang lain berpendapat peluang Fahri
menjadi juara hanya 80%.
Kedua uraian tersebut membicarakan hal yang sama yaitu
A. MEMAHAMI PELUANG TEORITIK
4 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
“peluang”. Uraian pertama menunjukkan ada dua pendapat
yang berbeda dari kelompok 1 dan kelompok 2 yang masing-
masing punya pendapat berbeda tentang kedua calon ketua
RT. Sedangkan uraian ke dua membicarakan peluang dengan
besaran nilai yang berbeda. Artinya dari dua uraian tersebut
tidak ada kesepakatan dalam menentukan nilai peluang, hal
tersebut karena tidak ada acuan yang sama dalam
menentukan nilai peluang. Nilai peluang dari kedua uraian
tersebut merupakan nilai peluang subjektif. Oleh karena itu,
tiap kelompok atau tiap orang mungkin sama, atau mungkin
berbeda.
Bagaimana cara kita mengetahui besarnya nilai peluang
tersebut? Bab ini akan membahas peluang secara matematis
yaitu melalui teori peluang, dan menjawab besarnya nilai
peluang itu melalui teori peluang. Selanjutnya kalian akan
mempelajaritentangpeluang teoritik suatu eksperimen.Peluang
teoritik merupakan istilah dari peluang. Jadi apabila kalian
menjumpai istilah peluang dalam suatu soal, maka peluang
yang dimaksud adalah peluang teoritik.
Mari kita cermati uraian berikut!
a. Peluang teoretik adalah rasio dari hasil yang dimaksud
dengan semua hasil yang mungkin pada suatu
eksperimen tunggal.
5 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
b. Bila dilakukan sebuah eksperimen, maka himpunan
semua hasil yang mungkin disebut ruang sampel
(biasanya disimbolkan dengan S),
c. Sedangkan setiap hasil tunggal yang mungkin pada ruang
sampel disebut titik sampel.
d. Kejadian adalah bagian dari ruang sampel S.
e. Suatu kejadian A dapat terjadi jika memuat titik
sampel pada ruang sampel S. Misalkan n(A)
menyatakan banyak titik sampel kejadian A, dan n(S)
adalah semua titik sampel pada ruang sampel S.
f. Peluang teoritik kejadian A, yaitu P(A) dirumuskan
sebagai berikut:
P(A) =
Untuk memahami peluang teoritik suatu kejadian mari kita
pelajari tentang dasar-dasar peluang yang antara lain terdiri
atas:
A. Kejadian Acak
Ambillah sekeping uang logam, kemudian lemparkan
uang tersebut. Apakah kalian dapat memastikan sisi mana
Mari Kita Gali Informasinya!
6 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
yang akan muncul? Pasti kalian belum bisa menentukannya
karena kepingan uang logam memiliki dua buah sisi yaitu
gambar (G) dan angka (A).
Di antara dua sisi tersebut tentu apabila dilempar akan
muncul salah satu sisinya, yaitu sisi gambar atau sisi angka.
Pelemparan mata uang logam merupakan salah satu contoh
kejadian acak.
Mari kita cermati kejadian acak yang lain!
Pengguliran sebuah dadu merupakan contoh yang lain
mengenai kejadian acak. Percobaan pelemparan sebuah dadu
hasil yang dapat terjadi adalah munculnya salah satu mata
dadu yang mempunyai 6 sisi. Jadi kemungkinan yang akan
muncul bisa mata dadu 1, 2, 3, 4, 5, atau 6.
B. Ruang Sampel, Titik Sampel dan Kejadian
Peristiwa pelemparan sebuah mata uang logam seperti
telah dituturkan di atas, hasil yang mungkin terjadi adalah
muncul angka (A) atau gambar (G). Selanjutnya apabila semua
hasil percobaan yang mungkin terjadi dihimpun dalam suatu
himpunan semesta (S), maka himpunan tersebut dapat ditulis
S = {A, G}.
Himpunan S tersebut biasa disebut dengan istilah ruang
sampel, sedangkan anggota-anggotanya disebut titik sampel.
Peristiwa munculnya sisi angka (A) atau sisi gambar (G) pada
percobaan pelemparan itu disebut kejadian.
7 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
1. Tentukanlah kejadian pelemparan sebuah dadu pada
permainan monopoli!
a. Ruang sampel
b. Titik sampel
c. Kejadian munculnya mata dadu ganjil
d. Kejadian munculnya mata dadu prima
e. Kejadian munculnya mata dadu 2
f. Kejadian munculnya mata dadu lebih dari 5
2. Tentukan ruang sampel dan banyaknya titik sampel yang
mungkin terjadi pada percobaan pelemparan dua keping
uang logam (uang logam lima ratus dan uang logam dua
ratus) secara bersamaan?
Contoh Soal
:
Ruang sampel adalah himpunan semua hasil
percobaan yang mungkin terjadi.
Titik sampel adalah anggota ruang sampel.
Kejadian adalah himpunan bagian dari ruang
sampel.
8 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
3. Sebuah dadu dan sekeping uang logam dilemparkan sekali
secara bersamaan. Tentukan ruang sampel dari percobaan
tersebut!
4. Tentukan ruang sampel dari pelemparan dua buah dadu
sekaligus!(Perhatikan dadu 1 ukurannya lebih kecil
dibanding dadu 2).
5. Tentukan ruang sampel yang mungkin terjadi dari
pelemparan tiga keping uang logam (uang logam lima ratus,
uang logam dua ratus, dan uang logam seratus) sekaligus!
1. Bila sebuah dadu dilemparkan satu kali, maka:
a. Ruang sampel yaitu S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}
b. Titik sampel = 1, 2, 3, 4, 5, 6
c. Kejadian munculnya mata dadu ganjil = {1, 3, 5}
d. Kejadian munculnya mata dadu prima = {2, 3, 5}
e. Kejadian munculnya mata dadu 2 = {2}
f. Kejadian munculnya mata dadu lebih dari 5 = {6}
2. Ruang sampel pada pelemparan dua keping uang logam
(uang logam lima ratus dan uang logam dua ratus). Untuk
mencari ruang sampelnya kita bisa menggunakan 3 cara
yaitu:
Jawaban:
9 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
a. Diagram pohon
Uang logam 1 Uang logam 2 Ruang sampel
atau
Gambar 1.1Diagram Pohon Pelemparan 2 Keping Uang Logam
Ruang sampel : S = {(A, A), (A, G), (G, A), (G, G)}
Titik sampel : (A, A), (A, G), (G, A), (G, G)
Banyak titik sampel : n (S) = 4
a. Metode Pendaftaran/Metode Tabular
Hasil yang mungkin terjadi adalah:
(A, A), (A, G), (G, A), (G, G).
Ruang sampel : S = {(A, A), (A, G), (G, A), (G, G)}
Titik sampel : (A, A), (A, G), (G, A), (G, G)
Banyak titik sampel : n (S) = 4
A
G
A
G
A
G
{ A, A}
{A, G}
{G, A}
{G, G}
atau
atau
10 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
b. Tabel
Tabel 1.1 Pelemparan Dua Keping Uang Logam
Uan
g Logam
1 Uang Logam 2
A G
A (A, A) (A, G)
G (G, A) (G, G)
Ruang sampel : S = {(A, A), (A, G), (G, A), (G, G)}
Titik sampel : (A, A), (A, G), (G, A), (G, G)
Banyak titik sampel : n (S) = 4
b. Ruang sampel pada pelemparan sebuah dadu dan sekeping
uang logam secara bersamaan dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 1.2 Pelemparan Sebuah Dadu dan Sekeping Uang Logam
Uan
g logam
Dadu
1 2 3 4 5 6
A (A, 1) (A, 2) (A, 3) (A, 4) (A, 5) (A, 6)
G (G, 1) (G, 2) (G, 3) (G, 4) (G, 5) (G, 6)
Berdasarkan cara tersebut, ruang sampelnya adalah:
S = {(A, 1), (A, 2), (A, 3), (A, 4), (A, 5), (A, 6), (G, 1),(G, 2), (G, 3),
(G, 4), (G, 5), (G, 6)}
Banyak titik sampel: n(S) = 12
11 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
c. Kita dapat gunakan tabel untuk memudahkan penentuan
ruang sampel pada pelemparan dua buah dadu sekaligus.
Melaluipenggunaan tabel kita dapat menentukan ruang
sampel dan sekaligus titik sampel dari pelemparan dua
buah dadu secara bersamaan.
Perhatikan dan cermati tabel berikut.
Tabel 1.3Pelemparan Dua Buah Dadu
Dadu ke dua
Dadu
Pert
am
a
1 2 3 4 5 6
1 (1,1) (1, 2) (1, 3) (1, 4) (1, 5) (1, 6)
2 (2, 1) (2, 2) (2, 3) (2, 4) (2, 5) (2, 6)
3 (3, 1) (3, 2) (3, 3) (3, 4) (3, 5) (3, 6)
4 (4, 1) (4, 2) (4, 3) (4, 4) (4, 5) (4, 6)
5 (5, 1) (5, 2) (5, 3) (5, 4) (5, 5) (5, 6)
6 (6, 1) (6, 2) (6, 3) (6, 4) (6, 5) (6, 6)
d. Kita dapat menggunakan diagram pohon untuk
memudahkan penentuan ruang sampel pada pelemparan 3
keping uang logam sekaligus (uang logam lima ratus, uang
logam dua ratus, dan uang logam seratus).
Melaluipenggunaan diagram pohon kita dapat menentukan
ruang sampel dan sekaligus titik sampelnya.
Perhatikan dan cermati baik-baik diagram pohon yang
menggambarkan kemungkinan kejadian dari pelemparan 3
keping uang logam sekaligus.
12 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
Gambar 1.2Diagram Pohon Pelemparan 3 Mata Uang Logam
Berdasarkan cara tersebut, ruang sampelnya adalah:
S = {AAA, AAG, AGA, AGG, GAA, GAA, GAG, GGA,GGG}
Banyak titik sampel:n(S) = 8
Apabila kita cermati mulai dari contoh nomor 2 sampai
nomor 5. Kita memeroleh informasi bahwa jika benda
pertama memiliki ruang sampel S1 dan benda ke dua
Uang logam 1 Uang logam 2
Uang logam 3 Ruang Sampel
A
G
A
G
A
G
A
G
A
G
A
G
A
G
{A, A, A}
{A, A, G}
{A, G, A}
{A, G, G}
{G, A, A}
{G, A, G}
{G, G, A}
{G, G, G}
13 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
memiliki ruang sampel S2,maka banyak ruang sampel dari
pelemparan dua benda secara bersamaan adalah:
Rumus tersebut memudahkan kita untuk menghitung
banyaknya ruang sampel dan titik sampel.
Berdasarkan penjelasan tersebut,dapatkah kalian
menuliskan rumus untuk mencari banyaknya titik sampel
dari 3 buah benda yang sama, misalnya 3 buah dadu atau 3
keping uang logam bahkan 4 keping uang logam?
Bagaimana bila bendanya tidak sama, misalnya satu
dadu dan satu keping uang logam? Ayo mencoba! Diskusikan
dengan teman kelompokmu
1. Apa yang dimaksud dengan kejadian acak? Berikan
contohnya!
2. Berapakah banyaknya ruang sampel yang mungkin terjadi
pada sekali pelemparan satu buah dadu, dan dua keping
uang logam secara bersamaan!
Ayo Kita Menalar!
n(S) = S1X S2
Latihan 1
14 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
3. Tuliskan perbedaan ruang sampel dan titik sampel! Berikan
contohnya!
4. Pada pelemparan dua buah dadu secara bersama-sama,
tentukan:
a. Kejadian munculnya mata dadu pertama bermata 6
b. Kejadian munculnya mata dadu pertama sama dengan
mata dadu kedua
5. Poltak mempunyai dua buah kaleng yang berisi
permen.Kaleng pertama berisi permen dengan masing-
masing permen sebuah rasa stroberi, coklat, dan kopi,
sedangkan kaleng kedua berisi permen masing-masing
permenrasa mint dan anggur. Jika Poltak mengambil secara
acak sebuah permen dari kaleng pertama dan sebuah
permen dari kaleng kedua, tentukan ruang sampel yang
mungkin terjadi!
Bacalah hasil latihan kalian di depan kelas! Beri tanggapan
secara santun pada jawaban yang berbeda!
Ayo Kita berbagi!
15 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
2. Kegiatan 1.2 Menghitung Peluang Teoritik
Peluang atau kebolehjadian adalah cara
mengungkapkan pengetahuan bahwa suatu kejadian akan
berlaku atau telah terjadi. konsep ini telah dirumuskan
dengan lebih ketat dalam matematika, dan kemudian
digunakan secara lebih luas tidak hanya dalam matematika
atau statistika tapi juga keuangan, sains dan filsafat.
Peluang suatu kejadian adalah angka yang
menunjukkan terjadinya kejadian. Telah diuraikan
sebelumnya bahwa yang dimaksud dengan kejadian adalah
himpunan bagian dari ruang sampel. Biasanya kejadian
dilambangkan dengan K. Misalnya pada pelemparan sebuah
dadu dengan ruang sampel S = {1, 2, 3, 4, 5, 6} dan kita ambil
kejadian munculnya mata dadu bilangan prima yaitu
K = {2, 3, 5}, maka n(K) = 3.
Nilai peluang suatu kejadian di antara 0 dan 1. Kejadian
yang mempunyai nilai peluang 1 adalah kejadian yang pasti
terjadi. Misalnya: peristiwa terbenamnya matahari di sebelah
barat. Suatu kejadian mempunyai nilai peluang 0
B. MENGHITUNG PELUANG TEORITIK
Ayo Kita Amati!
16 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
adalahkejadian yang mustahil atau tidak mungkin terjadi.
Misalnya: seekor sapi melahirkan seekor singa.
Menentukan nilai peluang kejadian sederhana dari suatu
peristiwa adalah dengan mengetahui terlebih dahulu semua
kejadian yang mungkin (ruang sampel) dan kejadian-kejadian
yang diinginkan (titik sampel).
Berikut ini kita akan bahas tentang cara-cara
menentukan nilai peluang. Nilai peluang suatu kejadian (P)
memenuhi sifat yang berarti jika P = 0, maka kejadian
tersebut tidak pernah terjadi atau suatu kemustahilan. Jika
P = 1, maka kejadian tersebut merupakan kepastian.
Misalnya: sebuah dadu bermata enam dilempar sekali. Nilai
peluang munculnya mata dadu bilangan asli adalah 1, karena
merupakan suatu kepastian. Nilai peluang munculnya mata
dadu 7 adalah 0, karena merupakan kemustahilan.
Berikutnya kita akan bahas perhitungan peluang suatu
kejadian dengan menggunakan rumus.
Kita ingat kembali pada percobaan pelemparan sebuah
dadu. Ruang sampelnya adalah S = {1, 2, 3, 4, 5, 6} sehingga
n(S) = 6. Kita ambil contoh kejadian munculnya mata dadu
prima yaitu K = {2, 3, 5} sehingga n(K) = 3.
Peluang munculnya setiap titik sampel di dalam ruang
sampel adalah sama yaitu
. Karena pada setiap pelemparan
semua mata dadu berpeluang sama untuk muncul.
Jadi, peluang munculnya mata dadu prima adalah:
17 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
P (K) =
+
+
=
=
Agar lebih jelas perhatikan uraian berikut:
S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}, maka n(S) = 6
K = {2, 3, 5}, maka n(K) = 3
P (K) =
=
=
Sekarang kalian lebih mengerti,bahwa peluang kejadian K
adalah:
1. Sebuah dadu dilempar sekali. Tentukan peluang
munculnya mata dadu:
a. Bilangan genap
b. Lebih dari 4
Jawab:
Ruang sampel sebuah mata dadu adalah S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}
sehingga n(S) = 6.
a. Misalkan A adalah mata dadu bilangan genap, maka
A = {2, 4, 6} sehingga n(A) = 3.
P (A) =
=
=
P (K) =
Contoh Soal :
18 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
Jadi, peluang munculnya mata dadu genap adalah
b. Misalkan B adalah mata dadu lebih dari 4, maka
B = {5, 6} sehingga n(B) = 2.
P (B) =
=
=
Jadi, peluang munculnya mata dadu lebih dari 4 adalah
2. Dua buah dadu yang berukuran tidak sama yaitu dadu 1
mempunyai ukuran lebih kecil daripada dadu 2 dilempar
sekali secara bersamaan. Tentukan peluang:
a. Munculnya 2 mata dadu berjumlah 10
b. Munculnya 2 mata dadu berjumlah 5
Jawab:
Kemungkinan munculnya semua ruang sampel dari 2 buah
dadu yang dilempar secara bersamaan adalah
S = {(1, 1), (1, 2), (1, 3), (1, 4), (1, 5), (1, 6), (2, 1), (2, 2), (2,
3), (2, 4), (2, 5), (2, 6), (3, 1), (3, 2), (3, 3), (3, 4), (3, 5),
(3, 6), (4, 1), (4, 2), (4, 3), (4, 4), (4, 5), (4, 6), (5, 1), (5,
2), (5, 3), (5, 4), (5, 5), (5, 6), (6, 1), (6, 2), (6, 3), (6, 4),
(6, 5), (6, 6)}
Banyaknya titik sampel pada tabel tersebut ada 36, ditulis
n (S) = 36.
a. Peluang munculnya 2 mata dadu berjumlah 10 adalah
K = {(4, 6), (5, 5}, (6, 4), sehingga n(K) = 3 oleh karena itu
P (K) =
=
=
19 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
Jadi, peluang munculnya mata dadu berjumlah 10 adalah
b. Peluang munculnya 2 mata dadu berjumlah 5 adalah
K = {(1, 4), (2, 3}, (3, 2), (4, 1)}, sehingga n(K) = 4 oleh
karena itu P (K) =
=
=
Jadi, peluang munculnya 2 mata dadu berjumlah 5 adalah
Dari sekelompok siswa yang berjumlah 25 orang
terdapat 13 orang gemar IPA, 12 orang gemar matematika,
dan 8 orang gemar keduanya. Jika satu anak dipilih
secara acak. Tentukan peluang terpilihnya siswa yang
gemar keduanya!
1. Sekeping uang logam dan sebuah dadu dilempar sekali.
Tentukan peluang muncul angka pada sekeping uang
logam dan mata dadu lebih dari 4!
2. Sebuah dadu dilempar satu kali. Berapakah peluang
munculnya mata dadu bilangan ganjil?
3. Tiga keping uang logam dilempar secara bersamaan.
Tentukan peluang munculnya 2 angka dan satu gambar!
Ayo Kita Menalar!
Latihan 2
20 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
4. Berapakah peluang muncul mata dadu faktor dari 12
dalam satu kali lemparan?
5. Dua mata dadu dilempar secara bersamaan.Hitunglah
peluang muncul mata dadu yang berjumlah 12!
6. Berikut ini adalah daftar makanan kesukaan siswa di
SLB Perwira.
Tabel 1.4Daftar Makanan di SLB Perwira
Makanan Banyak Peserta Didik
Biskuit 8
Permen 9
Bubur ayam 13
Nasi goreng 15
Berdasarkan daftar makanan kesukaan tersebut,
jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.
a. Berapakah jumlah siswa di SLB Perwira seluruhnya?
b. Apabila A adalah kejadian siswa suka makan bikuit.
Tentukan peluangnya P (A)!
c. Apabila B adalah kejadian siswa suka makan permen.
Tentukanlah peluangnya P (B)!
d. Apabila C adalah kejadian siswa suka makan bubur
ayam. Tentukanlah peluangnya P (C)!
e. Apabila D adalah kejadian siswa suka makan nasi
goreng. Tentukanlah peluangnya P (D)!
21 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
7. Handini melempar sebuah dadu. Tentukan peluang
munculnya mata dadu:
a. Kurang dari 2
b. Lebih dari 6
c. 1, 2, 3, 4, 5, 6
8. Dua buah dadu dilempar secara bersamaan satu kali,
Tentukanlah peluang kejadian munculnya angka 2 pada
dadu pertama!
9. Dalam sebuah kantong terdapat 3 bola merah, 4 bola
kuning, dan 5 bola hijau. Jika sebuah bola diambil secara
acak. Berapakah peluang terambilnya bola kuning?
10.Diketahui banyak kartu bridge seluruhnya ada 52 kartu,
empat di antaranya adalah kartu As. Tentukan peluang
terambilnya kartu As apabila sebuah kartu bridge diambil
secara acak!
Presentasikan jawaban kalian di depan kelas!. Tanggapi
dengan baik pada jawaban teman kalian yang berbeda!
Ayo Kita Berbagi!
22 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
3. Kegiatan 1.3 Memahami Peluang Empirik
Kali ini kalian akan diajak untuk memahami peluang empirik.
pada kegiatan ini kalian akan mengamati ilustrasi percobaan
yang bertujuan memahami peluang empirik.
Ambillah sekeping uang logam lima ratusan. Kemudian uang
logam tersebut dilempar sebanyak 50 kali, permukaan yang di
sebelah atas (yang muncul) dicatat sebagai hasil yang
diperoleh dari pelemparan itu. Hasil perolehan tersebut
dicatat dalam bentuk tabel seperti berikut:
Tabel 1.5Pelemparan Sekeping Uang Logam
Sisi uang logam
(A) Hasil yang Diperoleh
(B) Banyak lemparan
Rasio (A) terhadap (B)
Angka (A) 20 50
Gambar (G) 30 50
Total 50 1
C. MEMAHAMI PELUANG EMPIRIK
Ayo Kita Amati!
23 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
Dari hasil tersebut kita dapat menghitung peluang empirik
munculnya masing-masing sisi uang logam.
Peluang empirik munculnya masing-masing sisi uang logam
adalah sebagai berikut:
Berikutnya cobalah kalian tuliskan pertanyaan tentang
peluang empirik yang ingin kalian ketahui jawabannya!
Contoh:
Untuk lebih memahami peluang empirik ayo kita simak
percobaan yang dilakukan oleh Emi dan Riko! Mereka
Ayo Kita Menanya!
Ayo Kita Menggali Informasi!
Peluang empirik adalah perbandingan atau
rasio banyaknya kejadian yang diamati dengan
banyak percobaan
24 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
melakukan percobaan melempar satu dadu sebanyak 60 kali.
Emi bertugas mencatat munculnya mata dadu 1, 2, dan 3
sedangkan Riko bertugas mencatat munculnya mata dadu 4,
5, dan 6.
Hasil tersebut dapat disajikan dalam bentuk tabel berikut.
Tabel 1.6Percobaan Pelemparan Sekeping Uang Logam
Yang
melakukan lemparan
Mata dadu
yang diamati
Banyak
muncul mata dadu (A)
Banyak
percobaan (B)
Rasio (A)
terhadap (B)
Emi 1 5 60
2 15 60
3 12 60
Riko 4 8 60
5 11 60
6 9 60
Total 60 1
1. Poltak melakukan percobaan melempar sekeping uang logam
sebanyak 10 kali, dari percobaan tersebut muncul sisi angka
sebanyak 4 kali.
a. Tentukan peluang empirik dari percobaan tersebut!
b. Dari hasil percobaan tadi berapa kali muncul sisi gambar?
Contoh Soal :
25 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
2. Daeng melakukan percobaan melempar sebuahdadu
sebanyak 20 kali, dari percobaan tersebut muncul mata
dadu 6 sebanyak 8 kali, mata dadu 3 sebanyak 7 kali, dan
mata dadu 1 sebanyak 5 kali. Tentukan peluang empirik
dari percobaan tersebut!
1. a. Untuk lemparan 10 kali, didapat muncul sisi angka 4 kali,
Peluang empirik =
= 0,4
b. Karena muncul sisi angka pada percobaan itu hanya 4
kali, maka muncul sisi gambar = 10 – 4 = 6
2.Peluang empirik mata dadu 6 =
= 0,4
Peluang empirik mata dadu 3 =
= 0,35
Peluang empirik mata dadu 1 =
= 0,25
Mari kita melakukan percobaan untuk menguji kebenaran
dugaan kalian dengan hasil percobaan yang kalian lakukan!
1. Persiapkan perlengkapan untuk melakukan percobaan.
a. Sekeping uang logam
b. Sebuah dadu bermata enam
2. Lakukan percobaan
a. Pelemparan sekeping uang logam sebanyak 20 kali.
Jawaban:
26 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
b. Penggelindingan dadu sebanyak 50 kali.
3. Catatlah hasil percobaan pada tabel berikut! bila kalian
kesulitan tulislah hasil percobaan kalian berupa catatan
lengkap dan mudah dipahami oleh teman kelompok
kalian!
4.
Tabel 1.7 Percobaan Pelemparan Sekeping Uang Logam 20 kali
Sisi Angka Sisi Gambar
Banyaknya kemunculan ....
....
Peluang empirik
....
....
Tabel 1. 8 Percobaan Penggelindingan Sebuah Dadu 50 kali
1 2 3 4 5 6
Banyaknya kemunculan
....
....
....
....
....
....
Peluang empirik
....
.... ....
.... ....
....
Bandingkan peluang empirik data hasil percobaan dengan
dugaan kalian! Bagaimanakah hubungan antara dugaan
kalian dengan hasil percobaan yang kalian lakukan?
Diskusikan dengan teman kelompok kalian. Buatlah
kesimpulan tentang hubungan secara umum antara peluang
empirik hasil percobaan dengan dugaan kalian! Mintalah
pendapat guru mengenai hasil diskusi yang kalian lakukan!
27 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
Bagaimanakah menentukan hubungan peluang empirik
dengan peluang teoretik.
1. Kegiatan 1 telah dipelajari tentang peluang teoretik kejadian
tertentu dalam suatu eksperimen. Untuk mengingat
kembali pemahaman kalian tentang peluang teoretik,
tentukan peluang teoretik dari kejadian berikut:
a. Hasil sisi Angka pada eksperimen sekeping uang logam.
b. Hasil mata dadu 2 pada eksperimen sebuah dadu.
Coba dan Diskusikan!
Sekarang, coba bandingkan perhitungan peluang teoritik
dengan peluang empirik hasil percobaan kalian.
Tabel 1.9 Perhitungan Peluang Teoritik dan Peluang Empirik
Peluang teoritik
Peluang empirik
Hubungan
Sisi Angka ....
....
....
Mata dadu 2 ....
.... ....
2. Menurut kalian, apakah percobaan peluang empirik
mendekati peluang teoritik?
Ayo Kita Menalar!
28 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
3. Apabila kalian menambah banyak percobaan, apakah
banyaknya kemunculan masing-masing kejadian yang
kalian amati juga bertambah?
4. Lakukanlah percobaan tersebut dengan memperbanyak
lemparan uang logam dan memperbanyak penggelindingan
dadu! Bagaimana hasil peluang empiriknya? Berbeda atau
mendekati sama, dengan peluang teoritiknya? Jelaskan
jawaban kalian!
Tampilkan hasil jawaban kalian di depan kelas! Diskusikanlah
bersama guru kalian apabila kalian menemui kesulitan!
1. Selama bulan Juni Poltak bermain sepak bola sebanyak 12
kali di pagi hari, dan di sore hari 14 kali.Tentukan peluang
empirik dari kebiasaan Poltak bermain sepak bola di sore
hari!
2. Pelemparan sebuah dadu bermata 6 sebanyak 40 kali
didapatkan data sebagai berikut
Tabel 1.4Pelemparan Sebuah Dadu Bermata Enam
reku
en
si
Mata Dadu
1 2 3 4 5 6
12 kali 6 kali 8 kali 0 kali 6 kali 8 kali
Ayo Kita Berbagi!
Latihan 3
29 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
a. Berapakah peluang empirik muncul mata dadu 1?
b. Berapakah peluang empirik muncul mata dadu 2?
c. Berapakah peluang empirik muncul mata dadu 3?
d. Berapakah peluang empirik muncul mata dadu ganjil?
e. Berapakah peluang empirik muncul mata dadu prima?
3. Sebuah kompetisi tenis meja mempertemukan dua pemain
tenis meja yaitu Sri dan Emi.Tiga tahun terakhir ini Sri
sudah memenangkan 3 kali dari 5 kali pertandingan.
a. Tentukan peluang empirik masing-masing pemain tenis
meja dari kompetisi tersebut!
b. Kemukakan pendapatmu tentang kemungkinan Sri
dalam kompetisi berikutnya bila mereka bertemu lagi?
Bagaimana seharusnya sikap Sri dalam menghadapi
kompetisi berikutnya berhadapan kembali dengan Emi?
Apa yang seharusnya Emi lakukan untuk menghadapi
kompetisi tenis meja bertemu dengan Sri?
4. Hasil pelemparan sekeping uang logam oleh 3 murid kelas
XI dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1.5Pelemparan Sekeping Uang Logam
Sisi yang
Muncul
Angka (A) Gambar (G)
Fre
ku
en
si Handini 6 4
Nanang 5 5
Buyung 3 7
30 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
a. Hitunglah peluang empirik muncul angka yang
dilakukan oleh Handini!
b. Hitunglah peluang empirik muncul gambar yang
dilakukan oleh Nanang!
c. Hitunglah peluang empirik muncul angka yang
dilakukan oleh Buyung!
d. Dapatkah kalian tentukan berapa kali masing-masing
anak melakukan lemparan?
Tugas proyek yang akan dikerjakan kali ini adalah tugas
kelompok.
Carilah kegiatan di sekitar kalian yang berkaitan dengan
peluang! Jika kegiatan tersebut berupa permainan, carilah
aturan mainnya! Buatlah perhitungan tentang peluang yang
terkait dengan permainan tersebut!
Kali ini kalian akan melakukan tugas berikutnya yaitu
belajar merangkum materi pelajaran yang telah dipelajari.
Cobalah kalian jawab pertanyaan-pertanyaan berikut sebagai
pedoman kalian dalam membuat rangkuman materi bab I.
D. TUGAS PROYEK 1
E. MERANGKUM 1
31 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
1. Apakah yang dimaksud dengan pengertian ruang sampel,
titik sampel, kejadian, dan peluang?
2. Bagaimana cara menjabarkan dasar-dasar peluang
meliputi ruang sampel dan titik sampel?
3. Bagaimana cara menghitung peluang teoritik dan peluang
empirik?
4. Apakah kalian bisa menyimpulkan hubungan antara
peluang teoritik dan peluang empirik?
Apabila kalian masih belum bisa menjawab semua
pertanyaan-pertanyaan tersebut. Mintalah bantuan guru agar
tugas merangkum materi bab ini dapat diselesaikan dengan
baik dan tepat waktu.
I. PILIHAN GANDA
1. Jika 5 keping uang logam dilempar secara bersamaan satu
kali maka banyak ruang sampel yang terjadi adalah ....
A. 10
B. 16
C. 25
D. 32
F. UJI KOMPETENSI 1
32 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
2. Jika 3 keping uang logam dilempar secara bersamaan
maka peluang muncul tepat 2 angka adalah ... .
A.
B.
C.
D.
3. Sebuah dadu dilempar sekali, peluang muncul mata
dadu faktor dari 12 adalah ... .
A.
B.
C.
D.
4. Tiga keping uang logam dilempar sekali. Banyak kejadian
muncul 2 gambar adalah ....
A. 4
B. 3
C. 2
D. 1
5. Dalam sebuah kantong terdapat 2 bola merah, 3 bola
hijau, dan 5 bola kuning. Jika sebuah bola diambil secara
33 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
acak, maka peluang terambilnya bola berwarna hijau
adalah ... .
A.
B.
C.
D.
6. Di dalam sebuah kotak terdapat 4 bola merah dan 6 bola
biru. Bila satu bola diambil secara acak maka peluang
terambilnya bola biru adalah ... .
A.
B.
C.
D.
7. Sembilan kartu diberi nomor 1 sampai 9, kemudian kartu
dikocok. Jika salah satu kartu diambil secara acak
kemudian dikembalikan lagi. Peluang terambilnya kartu
bernomor ganjil adalah ... .
A.
34 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
B.
C.
D.
8. Banyak anggota ruang sampel pada pelemparan sekeping
uang logam dan sebuah dadu yang dilakukan secara
bersamaan adalah..
A. 12 titik sampel
B. 18 titik sampel
C. 20 titik sampel
D. 24 titik sampel
9. Sebuah dadu dilempar sebanyak 20 kali, ternyata muncul
muka dadu bernomor 4 sebanyak 5 kali. Tentukan peluang
empirikmunculnya angka 4 ... .
A.
B.
C.
D.
35 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
10. Dua buah dadu dilempar bersamaan satu kali.
Kemungkinan keluarnya jumlah 5 atau 10 dari ke dua dadu
itu adalah ... .
A.
B.
C.
D.
II. ISIAN
1. Tentukan peluang muncul 2 mata dadu berjumlah 10 pada
pelemparan dua buah dadu sekaligus!
2. Pada pelemparan tiga mata uang logam secara bersamaan,
tentukan peluang munculnya paling sedikit satu angka!
3. Berapakah banyaknya ruang sampel yang terjadi pada
pelemparan 4 mata uang secara bersamaan?
4. Pada pelemparan sebuah dadu, tentukan banyaknya
peluang munculnya mata dadu faktor dari 6!
36 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
Bagaimana pendapat kalian setelah mempelajari bab I?
Apakah ada bagian yang belum kalian pahami? Bila ada, coba
dipelajari kembali!
Apakah pendapat kalian mengenai pelajaran ini
menyenangkan atau tidak?
Pada bagian mana yang membuat kalian senang atau tidak
senang?
Apabila kalian ingin memahami materi peluang berusahalah
lebih baik lagi!
H. REFLEKSI
37 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
Statistika
Pengolahan
Data
Penyajian
Data
Pengumpulan
Data
Tabel Diagram Batang
Ukuran Pemusatan
Median
PETA KONSEP
STATISTIKA BAB II
Mean
Modus
Diagram Garis
Diagram Lingkaran
38 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
Bahasan dalam bab II adalah tentang
statistika, dalam bab ini kita akan mempelajari
statistika dalam kehidupan sehari-hari, kita
sering menggunakan pengetahuan ini. Misalnya
dalam pengambilan nilai ulangan harian mata
pelajaran matematika yang diikuti oleh 10 siswa,
2 orang memperoleh nilai 80, 4 orang memperoleh
nilai 75, 3 orang mendapat nilai 70, dan 1 orang
mendapat nilai 60. Tahukah kalian berapa rata-
rata nilai yang diperoleh dari kesepuluh siswa?
Kalian tentu saja perlu memahami pengetahuan
tersebut, agar kalian dapat menghitung berapa
nilai rata-rata ulangan harianmu?
39 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
Ayo Simaklah!
1. Kegiatan 2.1 Penyajian Data dalam Bentuk Tabel
Duduklah dalam kelompokmu! Kemudian bacalah tabel
frekuensi yang dibagikan gurumu dengan baik!Dengarkan
instruksi guru!
Masalah 1
Seorang mahasiswa praktik mengadakan survey
tentang jenis musik yang paling digemari siswa di beberapa
SLB di provinsi. Mahasiswa tersebut menentukan penelitian di
kelas XI yang terdiri dari 2 kelas paralel dan dia memilih
secara acak 5 siswa pada masing-masing kelas untuk
diwawancarai. Hasil survey mahasiswa tersebut merupakan
penelitian tentang kegemaran jenis musik yang akan
digunakan untuk menampilkan pagelaran seni musik terkini
yang paling digemari siswa.
a. Banyak siswa kelas XI yang terpilih untuk diwawancarai
disebut sampel.
A. PENYAJIAN DATA DALAM BENTUK TABEL
Ayo Kita Amati!
40 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
b. Seluruh siswa kelas XI disebut populasi.
c. Hasil wawancara tentang jenis musik yang digemari
seluruh siswa kelas XI yang diwawancara merupakan
data.
d. Hasil wawancara tentang jenis musik yang digemari
seorang siswa kelas XI adalah datum.Jadi datum
merupakan bagian dari data.
e. Data merupakan kumpulan dari objek-objek tertentu yang
mempunyai makna.
f. Jenis data terdiri atas data kualitatif dan data kuantitatif.
g. Data kualitatif yaitu data yang menunjukkan keadaan
objek yang tidak berbentuk bilangan, misalnya: jenis
kelamin, warna kulit dan lain-lain.
h. Data kuantitatif adalah data yang menunjukkan jumlah
dari objek yang berbentuk bilangan, misalnya: umur,
tinggi, berat badan dan lain-lain.
Penyajian data dalam bentuk tabel atau diagram,
bertujuan memudahkan pembaca memperoleh informasi
dalam waktu tidak terlalu lama.
Ayo kita baca baik-baik dan cobalah kalian pahami data nilai
ulangan Matematika 21 siswa kelas XI SMALB sebagai
berikut:
41 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
Tabel 2.10Frekuensi Nilai Ulangan Matematika Kelas XI
Nilai Frekuensi
5 2
6 6
7 6
8 4
9 3
Jumlah 21
Sesudah kalian baca data nilai ulangan tersebut,
informasi apa yang dapat kalian sampaikan?Ayo bicarakan
dengan kelompokmu!Penyajian data dalam bentuk tabel, akan
kita bahas dan pahami pada bagian ini.
Buatlah pertanyaan yang berkaitan dengan penyajian data!
Contoh: Jenis data apa yang sesuai ditampilkan dalam bentuk
Tabel.
Perhatikan sebaran nilai ulangan matematika dari 14
orang siswa kelas XI berikut ini!
Ayo Kita Menanya!
Ayo Kita Menggali Informasi!
42 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
Nilai Ulangan matematika kelas XI:
7 5 6 7 8 4 5
6 6 5 6 4 5 6
Data dalam bentuk tabel dapat disajikan sebagai berikut:
Tabel 2.11Frekuensi Nilai Ulangan Matematika Kelas XI
Nilai BanyakSiswa/Frekuensi
4 2
5 4
6 5
7 2
8 1
Jumlah 14
Mana yang lebih mudah dibaca, apakah data yang
disajikan dalam bentuk sebaran data atau data yang disajikan
dalam bentuk tabel frekuensi? Coba bandingkan!
Diketahui data berat badan 14 siswa kelas XI di sebuah
SMALB swasta adalah sebagai berikut:
48 50 47 50 47 55 45
45 47 48 50 60 45 50
Sajikan data tersebut dalam bentuk tabel frekuensi!
Penyelesaian:
Perhatikan cara menyajikan data dalam bentuk tabel
frekuensi berikut ini:
Contoh Soal
43 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
1. Tulis data tersebut dalam satu kolom secara terurut dari
berat badan yang paling ringan ke yang paling berat.
2. Kemudian buat tanda khusus pada masing-masing berat
badan untuk memudahkan menghitung frekuensinya yang
menyatakan banyaknya anak berberat badan sama.
3. Catat frekuensinya.
Tabel 2.12Frekuensi Berat Badan Siswa Kelas XI
Berat Badan Frekuensi
45 3
47 3
48 2
50 4
55 1
60 1
Jumlah 14
Perhatikan data nilai ulangan matematika dari 15 anak
berikut.
7 4 8 7 6 5 6 9 5 9 7 8 6 6 7
Cobalah sajikan data tersebut dalam bentuk tabel frekuensi!
Ayo Kita Menalar!
44 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
1. Banyaknya galon air minum mineral yang terjual di toko
Makmur setiap harinya selama 16 hari adalah sebagai
berikut:
10 13 15 12 10 13 16 12
12 14 12 13 15 16 12 13
Buatlah tabel frekuensinya!Informasi apa yang dapat kalian
baca dan ceritakan dari tabel frekuensi tersebut!
2. Banyaknya tabung gas yang terjual di toko Makmur mulai
hari Senin selama 14 hari adalah sebagai berikut:
Minggu ke
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
1 2 4 1 3 2 1 1
2 2 3 5 0 1 3 2
Buatlah tabel frekuensinya! Apakah tabung gas di toko
Makmur selalu terjual setiap harinya?Hari apa yang sama
sekali tidak ada pembelinya?
3. Kelas XI mendapat tugas mencatat data tentang frekuensi
tinggi badan seluruh siswa SMALB di sekolah. Setelah
mereka mewawancarai 14siswa, didapat hasilnya sebagai
berikut:
Latihan 1
45 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
Tabel 2.13Frekuensi tinggi badan siswa SMALB
No Tinggi badan siswa (cm) Frekuensi
1 153 2
2 158 4
3 162 3
4 165 2
5 168 1
6 170 1
7 172 1
a. Berapa siswa yang mempunyai tinggi badan 165 cm!
b. Adakah siswa yang mempunyai tinggi badan 173 cm?
c. Siswa dengan tinggi badan berapa yang frekuensinya
paling tinggi?
4. Berikut adalah data hasil survey untuk mengetahui berapa
banyak penonton televisi pada 4 acara berikut yaitu
Berita, Kesehatan, Kuis, dan Olah Raga.Bacalah data hasil
survey tersebut!
Tabel 2.14Hasil Survey 4 Acara Televisi
No Acara Televisi Banyak Penonton
1. Berita 255
2. Kesehatan 305
3. Kuis 190
4. Olah Raga 207
46 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
a. Berapa banyaknya penonton acara Berita?
b. Tentukan selisih antara banyaknya penonton acara Kuis
dengan acara Kesehatan?
c. Berapakah jumlah penonton seluruhnya yang disurvey?
Ayo kita belajar mewawancarai!
Tanyalah teman sekolahmu tentang pelajaran yang paling
digemari, dan catatlah! Isilah tabel yang tersedia!
a. Pelajaran apa yang paling digemari?
b. Berapa anak yang suka pada pelajaran matematika?
c. Apakah ada anak yang tidak suka semua mata
pelajaran?
Presentasikan hasil wawancara kalian! Apakah ada
perbedaan hasil wawancara kalian? Tanggapi dengan baik
komentar dari kawan sekelasmu!
2. Kegiatan 2.2 Penyajian Data dalam Diagram Batang
Sebuah surat kabar memuat berita tentang
meningkatnya jumlah balita yang terkena penyakit demam
B. PENYAJIAN DATA DALAM BENTUK DIAGRAM BATANG
Ayo Kita Berbagi!
Ayo Kita Simak!
47 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
berdarah dari tahun 2010 sampai 2013 di sebuah Rumah
Sakit Umum Daerah (RSUD). Berita tersebut menjadi menarik
untuk dibaca karena disertai dengan gambar diagram batang.
Ayo kita simak bersama informasi tentang diagram batang
tersebut!
Gambar 2.21Diagram Batang 2.1 Jumlah Balita yang Terkena DemamBerdarah di RSUD
Sebelum kita bahas masalah diagram batang, coba buat
pertanyaan yang berkaitan dengan diagram batang.
Contoh: Dalam hal apa saja diagram batang digunakan?
Bagaimana bentuk penyajiannya?
0
20
40
60
80
100
120
2010 2011 2012 2013
Jum
lah B
ali
ta
Tahun
Ayo Kita Menanya!
48 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
Diagram batang biasanya menggambarkan data
berbentuk kategori yang digunakan untuk membandingkan
data atau menunjukkan hubungan suatu data dengan data
keseluruhan.
Diagram batang biasanya berbentuk batang-batang
(persegi panjang) tegak dan mendatar, data atau informasi
alasnya menyatakan kategori dan tingginya menyatakan
jumlah dari kategori. Oleh karena itu hal yang perlu
diperhatikan dalam penyajian data bentuk diagram batang
adalah adanya sumbu mendatar dan sumbu tegak yang
berpotongan.
Ayo kita perhatikan dan simak baik-baik contoh berikut!
1. Perhatikan gambar diagram batang berikut!
Diagram batang tersebut menggambarkan banyaknya
kendaraan bermotor yang melakukan pelanggaran lalu
lintas di satu kota.
a. Berapa banyaknya bus kota yang melakukan
pelanggaran lalu lintas?
b. Berapa banyaknya taksi yang melakukan pelanggaran
lalu lintas?
Ayo Kita Menggali Infomasi!
Contoh Soal :
49 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
c. Sebutkan jenis kendaraan yang paling banyak
melakukan pelanggaran!
d. Sebutkan jenis kendaraan yang tidak pernah
melakukan pelanggaran!
Gambar 2.2 Diagram Batang 1.2 Pelanggaran Lalu LIntas
a. 1.500 bus kota
b. 2.000 taksi
c. Motor
d. Tidak ada
2. Simak data jumlah siswa tahun 2011 sampai 2014 di
sebuah SMALB Negeri berikut ini:
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
4000
4500
Taksi Bus Kota Motor Mobil Pribadi
Jum
lah
Pela
nggara
n
Jenis Kendaraan
Jawaban:
50 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
Tabel 2.15Jumlah Siswa SMALB Negeri 2011-2014
No Tahun Jumlah Siswa
1 2011 30
2 2012 20
3 2013 40
4 2014 50
Penyelesaian:
Perhatikan baik-baik diagram batang di bawah ini!
Gambar tersebut memperlihatkandua sumbu yang posisinya
berbeda, ada sumbu mendatar dan ada yang tegak di sebelah
kiri. Kategori terletak di sumbu mendatar dan banyak siswa
(kuantitas) terletak pada sumbu tegak.
Gambar diagram batang untuk data di atas adalah sebagai
berikut:
Gambar 2.22Diagram Batang1.1 SiswaSMALB Negeri
0
10
20
30
40
50
60
2011 2012 2013 2014
Jum
lah
Sis
wa
(ku
anti
tas)
Tahun (kategori)
51 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
Perhatikan dengan baik diagram berikut! Coba simak dan
tuliskan informasi yang kalian baca! Jawablah pertanyaan-
pertanyaan berikut!
1. Data apa yang tertera pada diagram tersebut!
2. Hitunglah jumlah siswa yang memperoleh nilai sangat
baik, bila patokan nilai terendah untuk siswa yang
nilainya sangat baik adalah siswa yang mempunyai nilai
diatas 75.
1. Pemesanan ayam potong pada peternakan Pak Zul selama
5 hari terakhir tercatat sebagai berikut: hari pertama terjual
200 ekor ayam, hari kedua terjual 225 ekor ayam, hari
0
5
10
15
66 69 72 75 78 81
frekuensi
Hasil Ulangan Matematika
Ayo Kita Menalar!
Gambar 2.3 Diagram Batang 1.3 Hasil Ulangan Matematika
Latihan 1
52 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
ketiga terjual 400 ekor ayam, hari ke empat 400 ekor ayam,
dan hari ke lima mencapai 500 ekor ayam.
a. Diskusikan dalam kelompok ditempatkan di sumbu
mana jumlah ayam untuk setiap harinya?
b. Apa nama kategori yang tepat untuk data tersebut!
c. Berapa jumlah ayam potong yang dipesan selama 5 hari?
2. Perhatikan diagram batang di bawah ini!
Diagram tersebut menggambarkan data hasil survey untuk
mengetahui banyak penonton televisi menyenangi acara
Berita, Kesehatan, Kuis, dan Olah Raga.Bacalah data hasil
survey tersebut!
a. Berapa banyaknya penonton pada acara Berita?
b. Tentukan selisih banyaknya penonton acara Kuis
dengan acara Kesehatan?
c. Berapakah jumlah penonton seluruhnya yang
disurvey?
Gambar 2.23Diagram Batang 1.4 Hasil Survey 4 Acara TV
0
100
200
300
400
500
Berita Kesehatan Kuis Olah Raga
Jum
lah
Pen
on
ton
Jenis Acara Televisi
Hasil Survey 4 Acara TV
53 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
3. Selama seminggu penjualan tiket masuk arena bermain
mencapai 5.000 lembar. Rata-rata tercatat 500 pengunjung
per hari. Hari Sabtu dan Minggu jumlah pengunjung
menjadi 1.500 orang.
a. Diskusikan dalam kelompok ditempatkan di sumbu
mana banyaknya pengunjung untuk setiap harinya?
b. Apa nama kategori yang tepat untuk data tersebut!
c. Berapa jumlah penonton yang tercatat pada hari Senin
sampai Jumat?
4. Berikut adalah diagram batang yang memuat sebuah
berita.
a. Berita apa yang digambarkan pada diagram tersebut?
b. Tunjukkan kategorinya!
c. Presentasikan hasil membaca berita tersebut di depan
kelasmu!
Gambar 2.24Diagram Batang 1.5 Sebuah Berita
0
500
1000
1500
2000
2500
RS Cipto MangunKusumo
RS Fatmawati RS Harapan Kita RS Budi Asih
Jum
lah
Pas
ien
Rumah Sakit di Jakarta
54 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
5. Hasil panen padi milik Made Lastri selama 3 tahun
terakhir digambarkan dalam diagram berikut.
Gambar 2.25Diagram Batang 1.6 Hasil Panen Padi Made Lastri
a. Berapa ton yang didapat pada tahun 2012?
b. Apa pendapatmu tentang hasil panen padi milik Made
Lastri selama 3 tahun terakhir?
c. Berapa peningkatan hasil panen dari tahun 2012 ke
tahun 2014?
6. Data berikut menunjukkan banyak balita yang terserang
penyakit TBC selama 3 pekan di sebuah wilayah. Bacalah
diagram tersebut di depan kelas!
00,5
11,5
22,5
33,5
44,5
2012 2013 2014
satu
an d
alam
to
n
Tahun
0
5
10
15
20
25
30
35
40
Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3
Jum
lah
Bal
ita
Gambar 2.26Diagram Batang 1.7 Jumlah Balita Penderita TBC
55 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
a. Pada minggu ke berapa balita terbanyak yang terserang
TBC?
b. Tentukan peningkatan jumlah penderita TBC pada
minggu pertama ke minggu ketiga!
c. Berapa orang penambahan banyak balita yang
terserang TBC pada minggu kedua ke minggu ketiga?
d. Bagaimana tanggapan kalian terhadap data pada
diagram tersebut! Diskusikan!
Sampaikan jawabanmu secara lisan di depan kelas! Berilah
tanggapan yang positif terhadap jawaban temanmu yang
berbeda!
3. Kegiatan 2.3 Penyajian Data dalam Diagram Garis
Informasi mengenai naik turun nilai tukar rupiah (kurs)
terhadap dolar Amerika (AS) selama enam hari terakhir bulan
April dan satu hari di awal bulan Mei tahun 2015 disajikan
pada diagram berikut!
C. PENYAJIAN DATA DALAM BENTUK DIAGRAM
GARIS
Ayo Kita Berbagi!
Ayo Kita Amati!
56 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
Informasi tersebut disajikan dalam bentuk diagram yang
disebut sebagai diagram garis.
Buatlah pertanyaan yang berhubungan dengan diagram garis.
Contoh: Data apa saja yang cocok disajikan dalam bentuk
diagram garis? Bagaimana cara membacanya?
Diagram garis biasanya digunakan untuk menyajikan data
yang berkala dan berkesinambungan. Cara penyajiannya
diperlukan sumbu tegak dan sumbu mendatar yang saling
berpotongan. Mari kita simak contohnya!
Ayo Kita Menanya!
AyoKita Menggali Informasi!
Gambar 2.27Diagram Garis 2.1 Nilai Tukar Rupiah
http://www.seputarforex.com/data/kurs_dollar_rupiah/grafik.php(diu
nduh hari Sabtu 2 Mei 2015)
57 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
Berikut adalah data penjualan televisi LED 32 inchi di sebuah
toko elektronik selama 6 bulan pada tahun 2013.
Tabel 2.16Data Penjualan Televisi LED 32 inchi
Bulan Juli Agust Sept Okt Nop Des
Jumlah TV
13 16 10 18 20 30
Perhatikan baik-baik! Data tersebut dapat disajikan dalam
bentuk diagram garis. Bacalah dengan teliti diagram tersebut!
Kemudian jawablah pertanyaan-pertanyaannya!
a. Berapakah banyak TV yang terjual pada bulan
Nopember?
b. Pada bulan apa TV tersebut paling banyak terjual?
0
5
10
15
20
25
30
35
Juli Agust Sept Okt Nop Des
Jum
lah
TV
Gambar 2.28Diagram Garis 2.2 Penjualan TV LED 32 Inchi
Contoh Soal :
58 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
c. Tentukan berapa jumlah TV yang terjual paling sedikit!
Terjadi di bulan apa?
a. TV terjual bulan Nopember 20 unit
b. Desember
c. paling sedikit terjual 10 unit, September
1. Bacalah diagram garis berikut baik-baik! Diagram tersebut
menggambarkan banyaknya buku yang terjual di sebuah
toko buku selama 6 hari:
Gambar 2.29Diagram Garis 1.4 Penjualan Buku
a. Berapakah banyak buku yang terjual pada hari Senin?
b. Berapa paling banyak buku terjual?
c. Sebutkan pada hari apa buku terjual paling sedikit?
d. Sebutkan pada hari apa buku terjual sebanyak 30?
e. Tentukan jumlah buku yang terjual selama 6 hari!
0
10
20
30
40
50
60
Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
Banyak B
uku
Jawaban:
Latihan 4
59 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
2. Seorang mahasiswa mewawancarai bu Parto pemilik warung
Tegal yang baru dibuka selama 5 minggu. Hasil
wawancaranya ditulis dalam diagram garis berikut:
Gambar 2.30Diagram Garis 1.5 Data Penjualan Warung Tegal Bu Parto
a. Bagaimana menurut pendapat kalian, apakah warung
Tegal milik bu Parto mengalami kerugian?
b. Berapa kilogram beras yang ditanak pada minggu ke
lima?
c. Berapa kilogram ikan mas yang digoreng pada minggu ke
empat?
d. Berapa kilogram ikan mas goreng yang terjual selama 5
minggu?
e. Berapa kilogram beras yang ditanak selama 5 minggu?
3. Bacalah data pada tabel frekuensi berikut!
Tabel frekuensi tersebut menggambarkan naik turun nilai
tukar rupiah terhadap dolar AS. Pilihlah diagram garis yang
0
20
40
60
80
100
1 2 3 4 5
Terj
ual
Minggu
Ikan Mas
Beras
60 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
sesuai dengan data pada tabel frekuensi! Diagram garis A
atau diagram garis B?
Tabel 2.17Frekuensi Nilai Tukar Rupiah
No Tanggal Jual Beli
1. 14 April 2015 13.130 12.830
2. 15 April 2015 13.060 12.760
3. 16 April 2015 13.000 12.700
4. 17 April 2015 12.990 12.670
5. 20 April 2015 13.035 12.735
Sumber BCA http://www.seputarforex.com/data/kurs_dollar_rupiah/grafik.php
(diunduh hari Sabtu, 2 Mei 2015)
Diagram garis A
12.400
12.500
12.600
12.700
12.800
12.900
13.000
13.100
13.200
14 15 16 17 20
Fluktuasi Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar
Bulan April 2015
kurs Jual
kurs Beli
61 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
Diagram garis B
Diskusikan bagaimana perkembangannaik turun nilai tukar
rupiah terhadap dolar AS dari tanggal 14 sampai tanggal 20
April 2015? Bacakan hasil diskusi tersebut di depan kelas!
Sampaikan jawaban kalian di depan kelas! Berilah tanggapan
dan masukan yang bersifat positif pada jawaban yang
berbeda!
Ceritakan secara singkat apa yang telah kalian dapatkan dan
pelajari selama ini!
0
2.000
4.000
6.000
8.000
10.000
12.000
14.000
16.000
18.000
14 15 16 17 20
Naik Turun Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar
Bulan April 2015
Ayo Kita Berbagi!
kurs Jual
kurs Beli
62 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
Bacalah dengan cermat diagram berikut ini!
Diagram tersebut memuat hasil survey seorang mahasiswa
mengenai pengunjung minimarket selama lima bulan yang
disajikan dalam diagram garis sebagai berikut.
Gambar 2.31Diagram garis 2.3 Pengunjung Minimarket
Tugas kalian adalah:
Pertama menyajikan diagram garis tersebut dalam bentuk
tabel. Kemudian ceritakan apa yang telah kalian dapatkan
dari informasi hasil survey mahasiswa tersebut!
Carilah jenis data yang lain, tanyakan pada orang tua kalian
informasi apa yang dapat disajikan dalam bentuk diagram
garis!
0
10
20
30
40
50
60
70
Januari Februari Maret April Mei
Jum
lah P
engunju
ng
Bulan
Ayo Kita Menalar!
63 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
4. Kegiatan 2.4 Penyajian Data dalam Bentuk Diagram
Lingkaran
Diagram lingkaran biasanya digunakan untuk
menunjukkan perbandingan suatu data terhadap
keseluruhan. Besar daerah pada lingkaran dinyatakan dalam
persen (%) atau derajat (º). Diagram lingkaran biasanya dibagi
atas juring-juring atau sektor-sektor untuk menggambarkan
keadaan data.
Mari kita simak hasil survey seorang mahasiswa tentang
kegemaran menari, menyanyi, voli, dan sepak bola dari 40
siswa di suatu sekolah. Mahasiswa tersebut menggambarkan
hasil survey dalam suatu diagram lingkaran. Perincian hasil
surveynya tertulis sebagai berikut: 1440 gemar menari, 1260
gemar menyanyi, 360 gemar voli, sisanya gemar sepak bola.
Maka siswa yang gemar sepak bola adalah
3600 – (1440 + 1260+ 360) = 3600 – 3060 = 540
Hasil survey terhadap kegemaran siswa tersebutdapat
digambarkan dalam diagram lingkaran berikut.
D.PENYAJIAN DATA DALAM BENTUK DIAGRAM
LINGKARAN
Ayo Kita Amati!
64 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
Gambar 2.32Diagram Lingkaran 2.1 Presentase Jumlah Siswa di SLB N Jabar
1. Hasil penelitian tentang kegemaran olah raga terhadap 80
orang siswa disajikan dalam sebuah diagram lingkaran
sebagai berikut: 180º gemar tenis meja, 90º gemar catur,
dan 90º gemar sepak bola.
a. Tentukan banyak anak yang gemar tenis meja!
b. Tentukan banyak anak yang gemar catur dan sepak
bola!
Jawab:
Untuk menjawabnya kalian ingat bahwa besarnya sudut
lingkaran adalah 360º. Perhatikan baik-baik bagaimana
menyelesaikannya.
a.
× 80 =
× 80 = 40 anak
Jadi, banyak siswa yang gemar tenis meja ada 40 anak.
Hasil Survey Kegemaran Siswa
1440
1260
360
540
Contoh Soal :
65 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
b.
× 80 =
× 80 = 20 anak
Jadi, banyak siswa yang gemar catur ada 20 anak.
Anak yang gemar catur = Anak yang gemar sepak bola
Oleh karena itu banyak anak yang gemar sepak bola sama
dengan banyak anak yang gemar catur yaitu 20 anak.
2. Jumlah siswa di sebuah Sekolah Luar Biasa Negeri di
Jawa Barat pada tahun 2013 tercatat 300 jiwa. Siswa
tersebut tersebar di TK, SD, SMP, dan SMA. Rincian
banyaknya siswa dalam persen di tiap jenjang adalah
sebagai berikut: TK (15%), SD (55%), SMP (20%), dan SMA
(10%).
Perhatikan diagram lingkaran yang menggambarkan
situasi tersebut!
Gambar 2.33Diagram Lingkaran 2.2 Presentase Jumlah Siswa di SLB N Jabar
a. Bisakah kamu sebutkan jenjang mana yang mempunyai
siswa yang paling banyak?
TK 15%
SD 55%
SMP 20%
SMA 10%
66 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
b. Tentukan banyak masing-masing dari tiap-tiap jenjang!
Jawab:
a. Jenjang SD
b. TK = 300 = 300
= 45 anak
SD = 300 = 300 ×
= 165 anak
SMP = 300 = 300 ×
= 60 anak
SMA = 300 = 300 ×
= 30 anak
Buatlah pertanyaan seputar diagram lingkaran!
Contoh : Apakah kegunaan diagram lingkaran sama dengan
diagram yang lainnya?
Seorang mahasiswa meneliti 80 anak kelas XI di SMALB
Swasta tunanetra kabupaten Cirebon. Mahasiswa tersebut
mengumpulkan informasi tentang murid yang tinggal dengan
orang tua, saudara, dan asrama. Ternyata hasilnya 40 anak
tinggal bersama orangtuanya, 10 anak tinggal bersama
saudaranya, dan 30 anak tinggal di asrama. Kemudian
mahasiswa tersebut menghitung persentase masing-masing
dan dia menggambarkannya dalam diagram lingkaran. Amati
Ayo Kita Menanya!
Ayo Kita Menggali Informasi!
67 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
baik-baik diagram tersebut! Perhatikan informasi yang tertera
pada diagram.
Tanyalah pada guru bagaimana mahasiswa tersebut
mengubah data yang semula berupa angka menjadi bentuk
persen.
Gambar 2.34Diagram Lingkaran 2.3 Perbandingan Tempat Tinggal Siswa
Latihan 5
1. Pak Lambas memiliki 20 kemeja, perinciannya tertera
dalam sebuah diagram lingkaran. Perhatikan baik-baik
informasi yang tertera pada diagram tersebut! Kalian harus
dapat membacanya.
a. Menurut kalian sesuaikah bila kemeja pak Lambas
digambar dalam diagram lingkaran?
b. Tentukan banyaknya kemeja warna putih!
c. Tentukan banyaknya baju batik pak Lambas!
d. Diskusikanlah bila ada kesulitan dalam membaca
diagram!
Bersama orangtua
50% Bersama saudara
12%
Tinggal di asrama
38%
68 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
Gambar 2.35Diagram Lingkaran 1.3 Koleksi Baju Pak Lambas
2. Diagram lingkaran yang dibuat Aan menunjukkan bagian-
bagianhasil penjualan buku pelajaran,90º di antaranya
buku pelajaran Biologi, buku Kimia 90º, buku Fisika 120º,
dan buku Matematika 60º. Bila jumlah semua buku yang
terjual 1.500 buah berapakah banyaknya buku Matematika
yang terjual? Informasi apa yang kalian dapat sampaikan
mengenai penjualan buku Biologi dan buku Kimia?
Sampaikan jawaban kalian di depan kelas! Berilah
tanggapan dan masukan yang bersifat positif pada jawaban
yang berbeda!
Ceritakan secara singkat apa yang telah kalian dapatkan
dan pelajari selama ini!
Baju Batik 25%
Kemeja Hijau Pupus
20% Kemeja Biru
15%
Kemeja putih 40%
Ayo Kita Berbagi!
69 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
5. Kegiatan 2.5 Ukuran Pemusatan Data
Ukuran pemusatan biasanya digunakan untuk
memberikan informasi singkat dari suatu kumpulan data.
Misalnya rata-rata nilai rapor, rata-rata nilai matematika
siswa kelas XI, nilai siswa yang paling banyak dicapai atau
berat badan siswa yang paling banyak muncul.
A. Mean, Modus, dan Median
Berikut adalah data tinggi badan sembilan siswa kelas XI.
165 158 160 165 166 150 165 150 152
Buatlah pertanyaan dari apa yang telah kalian amati!
Ikuti petunjuk berikut! Kalian akan dapat menyimpulkan
pengertian mean, modus, dan median.
E. UKURAN PEMUSATAN DATA
Ayo Kita Amati!
Ayo Kita Menanya!
Ayo Diskusikanlah Data tersebut!
70 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
1. Urutkan data tinggi badan tersebut dari yang terkecil ke
yang terbesar! Ukuran tinggi badan berapa yang tepat
berada di tengah-tengah?
2. Jumlahkan semua ukuran tinggi badan anak kelas XI, lalu
bagi hasilnya dengan seluruh banyak anak (9 anak).
Berapa yang kalian dapatkan?
3. Ukuran tinggi badan berapa yang sering muncul?
Hitunglah dengan teliti!
Penyelesaian
1. 150 150 152 158 160165 165 165 166
Ukuran tinggi badan 160 cm berada di tengah-tengah. Nilai
yang berada di tengah itu di sebut median.
2. Mean =
=
=159
Hasil tersebut adalah mean atau rata-rata tinggi badan
tersebut.
3. Ukuran tinggi badan yang sering muncul adalah 165 cm.
Ukuran tinggi badan yang sering muncul disebut modus,
karena berdasar data 165 muncul tiga kali dibandingkan
kemunculan nilai-nilai yang lain.
1. Tentukan median dari data berikut:
60 70 70 80 60 60 70 60
Contoh Soal :
71 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
Jawab :
Urutkan data tersebut menjadi:
60 60 60 60 70 70 70 80
Karena banyak data genap, maka mediannya adalah jumlah
dua datum yang ditengah dibagi 2, yaitu:
= 65
2. Tentukan mean, modus dan median dari data nilai IPA
kelas XI berikut ini:
80 70 65 65 70 65 65 75 60 50
Jawab :
Rata-rata nilai IPA kelas XI
Mean =
=
= 66, 66
Modusnya adalah 65, karena 65 adalah nilai IPA di kelas XI
yang frekuensinya paling banyak yaitu diperoleh 3 anak.
Untuk mencari median data harus diurutkan dari yang
terkecil ke yang terbesar seperti berikut:
50 60 65 65 70 70 75 80
Jadi, median dari data tersebut adalah 65
3. Tentukan modus dari data nilai ulangan Matematika dalam
tabel berikut:
Tabel 2.18Nilai Ulangan Harian Matematika
Data 5 6 7 8 9
Frekuensi 1 4 2 1 1
65
72 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
Jawab :
Modus adalah data yang memiliki frekuensi tertinggi.
Jadi, modusnya adalah 6 (banyaknya frekuensi ada 4).
Sekarang kalian sudah bisa menyimpulkan pengertian
tentang modus, median, dan mean.
Cara untuk menentukan median
Apabila banyaknya data ganjil,
ambillah datum yang ditengah, bila
banyaknya data genap, ambillah dua
datum yang letaknya ditengah
kemudian dibagi dua
Untuk
diingat
Modus adalah data yang paling sering muncul atau data
dengan frekuensi paling besar.
Median adalah nilai yang terletak di tengah-tengah data,
jika data diurutkan dari data terkecil sampai dengan
data terbesar.
Mean atau rata-rata adalah jumlah semua nilai data
dibagi banyak data
73 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
Gambar 2.36Diagram Batang 1.8 Data Nilai Matematika
Perhatikan baik-baik diagram batang tersebut! Cobalah
tentukan nilai rata-rata (mean), modus, dan median dari data
nilai matematika dalam diagram tersebut!
1. Tentukan mean dan median dari data berikut:
4 5 5 6 6 7 7 8
2. Tentukan mean, modus, dan median dari data berikut:
6 7 7 8 8 8 10 10
3. Tentukan mean, modus, dan median dari data berikut:
75 80 80 60 55 70 70
0
2
4
6
8
10
12
20 30 40 50
Fre
kue
nsi
Nilai
Data Nilai Matematika
Ayo Kita Menalar !
Latihan 6
74 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
4. Tentukan median dari data berikut!
8 9 7 8 5 6 9 7 9 9 10
5. Seorang mahasiswa mengumpulkan data tentang CD lagu-
lagu daerah yang dimiliki siswa dari sebuah sekolah SMALB
swasta. Masing-masing siswa berturut-turut memiliki CD
lagu-lagu daerah sebagai berikut:
1 1 2 0 1 2 0 3 1 0 0 2 1 1
1 0 1 2 0 1 1 1 1 1 1 2 0 2
Carilah:
a. Hitunglah banyaknya siswa dari sekolah tersebut!
b. Tentukan jumlah keseluruhan CD yang dimiliki Siswa.
c. Carilah modus dari data tersebut!
6. Apakah suatu data bisa mempunyai modus lebih dari
satu? Cobalah buat data yang dapat membuktikan
jawaban kalian!
Presentasikan jawaban kalian di depan kelas! berikan
tanggapan secara baik-baik pada jawaban yang berbeda!
Ayo Kita Berbagi!
75 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
B. Menyelesaikan Masalah dalam Pengolahan Data Tunggal
1. Nilai rata-rata ulangan IPA dari 4 anak 6,75. Jika nilai
Emi dimasukkan, nilai rata-rata tersebut berubah
menjadi 7. Tentukan nilai ulangan Emi!
2. Data nilai ulangan Bahasa Indonesia dari 10 siswa kelas
XI adalah sebagai berikut: 7, 5, 4, 6, 5, 7, 8, 6, 4, 4.
Jika siswa yang dianggap lulus adalah yang nilainya di
atas rata-rata. Tentukan banyak siswa yang lulus!
Penyelesaian :
1. Diketahui nilai rata-rata 4 anak 6,75.
Jika nilai Emi masuk rata-ratanya menjadi 7.
Ditanya: Berapa nilai Emi? misalkan nilai Emi x
Ini berarti (6,75 x 4) + x = 7 x 5
(27) + x = 35
x = 35 – 27
x = 8
Jadi, nilai ulangan IPA Emi adalah 8
2. Mean ulangan Bahasa Indonesia 10 siswa kelas XI:
=
= 5,6
Jadi, banyak siswa yang lulus 5 orang yang nilainya
7, 6, 7, 8, 6.
Contoh Soal :
76 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
1. Nilai rata-rata ulangan IPA dari 4 anak 7. Jika nilai Sam
dimasukkan, nilai rata-rata tersebut berubah menjadi 6,6.
Tentukan nilai ulangan Sam!
2. Data nilai ulangan Bahasa Indonesia dari 7 siswa kelas XI
adalah sebagai berikut: 7, 8, 6, 7, 8, 6, 7.
Jika siswa yang dianggap lulus adalah yang nilainya di
atas rata-rata. Tentukan banyak siswa yang Tidak lulus!
Kali ini tugas kalian adalah mewawancarai seluruh siswa
SMALB di sekolahmu, informasi yang diinginkan adalah data
tentang nilai pelajaran matematika pada semester berjalan.
Data diambil dari hasil ulangan harian 1.
a. Buatlah tabel frekuensi yang menggambarkan hasil
wawancara!
b. Carilah mean, modus, dan median dari data yang
terkumpul!
c. Buatlah laporan hasil wawancara tersebut!
d. Sajikan hasilnya di depan kelas!
e. Apakah kesulitan yang kalian dapatkan dalam membuat
laporan?
F. TUGAS PROYEK 2
Latihan 7
77 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
Sesudah kalian selesai mempelajari materi bab II, tugas
kalian sekarang adalah merangkum. Sebagai acuan dalam
membuat rangkuman coba kalian jawabpertanyaan-
pertanyaan berikut:
1. Apakah yang dimaksud dengan pengertian data dan
datum?
2. Sebutkan macam-macam bentuk data!
3. Bagaimana cara pengolahan dan penyajian data tunggal
yang berbentuk tabel, diagram batang, diagram garis, dan
diagram lingkaran?
4. Bagaimana cara untuk menentukan mean atau rata-rata,
modus, da median?
Apabila kalian masih belum bisa menjawab semua
pertanyaan-pertanyaan tersebut. Mintalah bantuan guru agar
tugas merangkum materi bab ini dapat diselesaikan dengan
baik dan tepat waktu.
G. MERANGKUM 2
78 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
I. Pilihan Ganda
1. Hasil penelitian dari 48 siswa tentang kegemaran pada
mata pelajaran disajikan dalam sebuah diagram lingkaran
sebagai berikut; 90º bagian gemar matematika, 130º bagian
gemar IPS, 90º bagian gemar IPA, dan 50º bagian gemar
olah raga. Banyaknya anak yang gemar matematika adalah
... anak.
A. 24
B. 18
C. 15
D. 12
2. Mean dari 11 13 16 19 15 10 adalah ... .
A. 10
B. 12
C. 14
D. 16
3. Diketahui data 8 9 5 6 9 7 10 9. Median dari
data tersebut adalah ... .
A. 6
B. 7,5
C. 8
D. 8,5
H. UJI KOMPETENSI 2
79 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
4. Mean dari 9 8 8 10 7 9 adalah ... .
A. 9,5
B. 8,5
C. 7,5
D. 6,5
5. Median dari 7 5 4 5 4 7 6 8 6 6 adalah ....
A. 5,5
B. 6
C. 6,5
D. 7
6. Hasil dari pendataan jenis peternak di suatu desa, dapat
dilihat pada daftar berikut.
Tabel 2.6Jenis Peternak
Jenis Peternakan Frekuensi
Peternak ayam (A) 20
Peternak bebek (B) 8
Peternak kambing (K) 12
Peternak sapi (S) 40
Jumlah 80
Penyajian data yang tepat dalam diagram lingkaran adalah:
80 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
A. Diagram Lingkaran 1.5
B. Diagram Lingkaran 1.6
C. Diagram Lingkaran 1.7
A 25%
B 10%
K 15%
S
50%
A 25%
B 15%
K 20%
S 40%
A 30%
B 10% K
20%
S 40%
81 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
D. Diagram Lingkaran 1.8
7. Median dari 5 4 6 6 4 7 6 3 7 adalah ... .
A. 4
B. 5
C. 6
D. 7
8. Modus data: 8 5 3 5 4 6 7 4 3 5 7 6 8
adalah ... .
A. 3
B. 4
C. 5
D. 6
9. Diagram berikut menunjukkan banyaknya anak setiap
karyawan di sebuah instansi.
A 20%
B 15%
K 35%
S 30%
82 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
Gambar 2.37Diagram Batang 1.10 Banyak Anak
Jumlah seluruh anak menurut diagram tersebut adalah ....
A. 15 anak
B. 18 anak
C. 25 anak
D. 27 anak
10. Perhatikan diagram garis berikut!
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
A B C D E F
freku
en
si
Karyawan
Banyak anak
0
10
20
30
40
50
60
3 4 5 7
Satu
an
dala
m m
ilim
ete
r
Pertumbuhan Kecambah
Hari Ke
83 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
Berapakah median dari data pertumbuhan kecambah
tersebut?
A. 40
B. 27,5
C. 25
D. 15
11. Rata-rata data 45 50 65 75 65 35 85 adalah ...
A. 55
B. 60
C. 70
D. 75
12. Perhatikan data: 3 4 4 5 6 6 6 7 7.
Pernyatan yang benar untuk data tersebut adalah ... .
A. modus = median
B. mean = median
C. modus = mean
D. modus < median
13. Perhatikan data: 8 9 10 11 12 12 13 16.
Pernyataan yang benar untuk data tersebut adalah ...
A. median = modus
B. modus < median
84 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
C. mean = median
D. mean = modus
II. Soal Uraian
1. Tentukankanlah mean data berikut!
a. 6 8 5 7 5 6 4 7 8 9
b. 12 25 14 12 21 18 20 14
2. Tentukan modus dari data berikut!
a. 6 5 7 7 5 8 7 5 8
b. 7 9 5 8 6 9 6 7 7 8 9 5
3. Perhatikan diagram batang berikut!
Gambar 2.38Diagram Batang 2.11 Nilai Matematika
a. Hitunglah berapa banyak siswa dalam diagram tersebut!
b. Tentukan nilai rata-rata mata pelajaran matematika
dalam diagram tersebut!
c. Tentukan modusnya!
4. Perhatikan diagram batang berikut!
0
5
10
15
4 5 6 8
Fre
kuensi
Nilai
Nilai Matematika
85 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
Gambar 2.39Diagram Batang 1.12 Hasil Ulangan IPS Kelas XI
a. Hitunglah nilai rata-rata hasil ulangan mata pelajaran
IPS tersebut!
b. Tentukan modusnya!
5. Tinggi badan dari 5 orang siswa Kelas XI adalah:
148 167 173 151 146.
Tentukan mean dari data tinggi badan siswa tersebut!
6. Berikut adalah data perkembangan pemakai sepeda motor
tahun 2002.
0
1
2
3
4
5
6
50 60 70
Fre
kuensi
Nilai Ulangan
Hasil Ulangan IPS Kelas XI
86 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
Gambar 2.40Diagram garis 1.8 Perkembangan Pemakai Sepeda Motor Tahun 2002
a. Tentukan peningkatan jumlah pemakai sepeda motor dari
bulan Januari ke bulan Mei!
b. Berapa jumlah pemakai sepeda motor pada bulan April
tahun 2002?
c. Apa pendapat kalian melihat data yang tertera pada
diagram tersebut?
7. Tentukan median dari data berikut!
a. 5 3 2 4 6 5 7
b. 4 4 5 5 6 6 6 7
8. Tentukan mean, median, dan modus dari data berat badan
siswa SMALB kelas XI berikut:
50kg, 70kg, 55kg, 60kg, 60kg, 65kg
0
200
400
600
800
1000
1200
Januari Februari Maret April Mei
Fre
kuensi
87 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
Setelah mempelajari Bab II coba kalian ingat, adakah bagian
yang belum kalian pahami? Jika ada, berdiskusilah dengan
temanmu atau pelajari kembali materi Bab II!
Apakah pendapat kalian mengenai pelajaran ini
menyenangkan atau tidak?
Pada bagian mana yang membuat kalian senang atau tidak
senang?
Apabila kalian ingin memahami materi statistika
berusahalah lebih baik lagi!
I. REFLEKSI
88 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
PETA KONSEP
Persamaan Linear Dua
Variabel (PLDV)
Definisi PLDV
Bentuk Umum
Himpunan Penyelesaian PLDV
Tabel
Menyelesaikan Masalah melalui Sistem
Persamaan Linear Dua Variabel
PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL
BAB III
89 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
Kalian sering dihadapkan pada masalah
yang menyangkut tentang harga beberapa
barang, banyak barang yang harus dibeli atau
berapa banyak barang yang terjual dan lain
sebagainya.
Pemecahan masalah yang kalian hadapi itu
dapat diselesaikan apabila kalian belajar
tentang persamaan. Persamaan dengan satu
variabel telah kalian pelajari di kelas X.
Pengetahuan tentang operasi bilangan bulat
harus tetap diingat agar kalian dapat
menentukan penyelesaiannya dengan baik.
Bab ini akan membahas tentang bagaimana
apabila yang dibeli atau terjual terdiri dari dua
jenis barang yang berbeda. Oleh karena barang
yang dibeli atau terjual lebih dari satu jenis
barang, maka untuk menyelesaikannya kalian
perlu mempelajari persamaan linear dua
variabel
90 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
Ayo Kita Cermati Masalah Berikut!
1. Kegiatan 3.1 Membuat Persamaan Linear Dua Variabel
Masih ingatkah kalian tentang persamaan linear satu
variabel?Jika tidak sebaiknya kalian pelajari kembali.
Tanyalah pada gurumu atau kalian berdiskusi dengan teman,
Pemahaman kalian tentang persamaan linear satu variabel
diperlukan untuk memahami materi pada bab III ini dengan
baik.
Emi menyodorkan satu masalah pada Riko, masalahnya
adalah 10 bungkus kentang goreng berarti harganya sama
dengan 2 potong ayam goreng. Satu ayam goreng harganya
sama dengan 2 bungkus kentang goreng dan 1 gelas jus buah.
Jadi berapa bungkus kentang goreng harganya sama dengan
1 gelas jus buah? Bisakah kalian membantu Riko untuk
menjawab masalah tersebut?
Terkait dengan masalah tersebut, coba buatlah pertanyaan
yang memuat kata-kata:
A. MEMBUAT PERSAMAAN LINEAR DUA
VARIABEL
Ayo Kita Menanya!
91 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
1. Bila 10 bungkus kentang goreng = 2 potong ayam goreng
dan,
1 ayam goreng = 2 bungkus kentang goreng + 1 gelas jus
buah. Berapa banyak kentang goreng untuk satu gelas jus
buah?
2. Bagaimana cara menyelesaikannya?
Perhatikan dengan seksama masalah tersebut!
1. Gunakan variabel dan bilangan untuk menuliskan sebuah
persamaan yang menjelaskan berapa harga kentang
goreng, ayam goreng, dan jus buah.
2. Coba pahami persamaan yang telah kalian buat!
3. Persamaan yang telah kalian buat itu adalah bentuk
persamaan linear dua variabel.
Mulailah dengan mengambil perumpamaan misalnya harga
kentang goreng = x, harga ayam goreng = y, dan harga jus
buah = z.
Masalah Emi dapat ditulis sebagai berikut:
Diketahui: 10x = 2y
1y = 2x + 1z atau bisa ditulis y = 2x + z
Perhatikan baik-baik!
10x = 2y ini artinya nilai 5x = 1y atau bisa ditulis 5x = y atau
y = 5x
Ayo Kita Gali Informasi!
92 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
Telah diketahui bahwa y = 2x + z dan ternyata harga y = 5x
maka 5x = 2x + z
5x - 2x = z
3x = z
Jadi, z = 3x
Ayo kita gali lebih dalam! Perhatikan contoh bentuk
persamaan linear dua variabel berikut:
1. x + y = 4
2. a + 2b = 12
Variabel pada persamaan x + y = 4 adalah x dan y, sedangkan
variabel pada persamaan a + 2b = 12 adalah a dan b.
Perhatikan pada dua contoh tersebut, banyaknya variabel ada
dua dan masing-masing berpangkat satu.
Selesaikan tugas berikut dengan baik!
Pilihlah persamaan berikut yang termasuk persamaan linear
dua variabel dan yang bukan termasuk persamaan linear dua
variabel!
Bila a, b, dan c adalah bilangan Real yang diketahui dan
a, b ≠ 0, makapersamaan linear dua variabel dapat
dinyatakan dalam bentuk ax + by = c dengan x, y
disebut variabel.
93 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
Berdasarkan informasi yang kalian dapat, sekarang coba
perhatikan tabel 3.1 berikut:
Tabel 3.3Bentuk Umum Persamaan Linear Dua Variabel
No. Persamaan Linear
Dua Variabel
Dapat ditulis juga dalam
bentuk
1 2x + 3y = 13 ax + by = c, a = 2, b = 3, c = 13
2 y = 3x + 7 ax + by = c, a = -3, b =1, c = 7
3 3p + 4q = 5 ap + bq = c, a = 3, b = 4, c = 5
4 y = x ax + by = c, a = -1, b = 1, c = 0
5 6p - 4q = 9 ap + bq = c, a = 6, b = -4, c = 9
1. Berikut adalah persamaan linear dua variabel, manakah
yang merupakan persamaan linear dua variabel?
a. 6a – b = 23
1. a – 2b = 30 6. y – x = z
2. y = x 7. 2x – y = 10y + 9
3. x = 4x + 9 8. 3y – y = 10y
4. 2y – y = 10y 9. y – y = 10x
5. x + 3y = 18 10. 2y – 5 = 10y
Latihan 1
94 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
b. y = - x
c. x = 3x + 7
d. 2a – a = a
e. x + 3y = 18
f. y – x = z
2. Tentukan nilai a, b, dan c dari persamaan berikut:
a. 10p - 4q = 19
b. y = x
c. y = 3x + 7
d. 9a – 4b= 15
e. 7x + 8y = 18
f. y – x = 90
2. Kegiatan 3.2 Menyelesaikan Persamaan Linear Dua
Variabel
Masalah 3.1
Ketika berjalan-jalan di pasar buah Riko ingin membeli jeruk
dan mangga sebanyak 13 buah. Dia berpikir bila sebanyak x
jeruk dia beli maka berapakah banyaknya mangga yang harus
dia beli agar seluruhnya berjumlah 13 buah. Jika x mewakili
banyak jeruk dan y mewakili banyak mangga, maka dapat
dibentuk dalam persamaan yaitu x + y = 13
Emi menyarankan Riko mengisi tabel yang dibuatnya agar
Riko mengetahui banyak masing-masing buah yang harus
dibelinya. Berikut tabel yang dibuat oleh Emi:
95 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
Tabel 3.4Banyak Jeruk dan Mangga yang Harus Dibeli Riko
Jeruk 0 1 2 3 ... ... ... ... ...
Mangga ... ... ... ... 4 5 6 7 8
Perhatikan baik-baik cara mengisi titik-titik dalam tabel
tersebut:
x + y = 13,
bila x = 0, maka 0 + y = 13
y = 13 – 0
y = 13
Himpunan penyelesaiannya {(0, 13)}
bila x = 1, maka 1 + y = 13
y = 13 – 1
y = 12
Himpunan penyelesaiannya {(1, 12)}
bila x = 2, maka 2 + y = 13
y = 13 – 2
y = 11
Himpunan penyelesaiannya {(2, 11)}
bila x = 3, maka 3 + y = 13
y = 13 – 3
y = 10
Himpunan penyelesaiannya {(3, 13)}
bila y = 4, maka x + 4 = 13
x = 13 – 4
96 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
x = 9
Himpunan penyelesaiannya {(9, 4)}
bila y = 5, maka x + 5 = 13
x = 13 – 5
x = 9
Himpunan penyelesaiannya {(8, 5)}
bila y = 6, maka x + 6= 13
x = 13 – 6
x = 7
Himpunan penyelesaiannya {(7, 6)}
bila y = 7, maka x + 7= 13
x = 13 – 7
x = 6
Himpunan penyelesaiannya {(6, 7)}
bila y = 8, maka x + 8 = 13
x = 13 – 8
x = 5
Himpunan penyelesaiannya {(5, 8)}
Ternyata jika nilai x berubah, maka nilai y berubah.
x + y = 13 kalimat ini menyatakan hubungan sama dengan
disebut persamaan.
x + y = 13 merupakan persamaan yang memiliki dua variabel
yaitu x dan y, disebut persamaan dengan dua variabel.
x + y = 13 merupakan persamaan dua variabel dengan
pangkat tertinggi satu disebut persamaan linear dua variabel.
97 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
Ubahlah pernyataan-pernyataan berikut dalam bentuk
persamaan linear dua variabel!
1. Jumlah uang Emi dan Riko adalah Rp100.000,00
2. Umur Daeng dikurangi umur Teuku adalah 9 tahun.
3. Jumlah kaki 5 ayam dan 5 kambing adalah 30 buah.
4. Harga 2 kg beras dan 4 kg gula pasir adalah Rp64.000,00
5. Jumlah kelereng Riko dan Daeng adalah 40 butir.
Masalah 3.2
Toko sembako milik pak Indarto menjual beragam bahan
kebutuhan sehari-hari, hal ini membuat masalah tersendiri
bagi pak Indarto. Di tokonya Pak Indarto menjual bumbu
rempah-rempah secara eceran yang dikemas sendiri ke dalam
bungkus plastik kecil. Dia lupa berapa banyak barang yang
dijual di tokonya itu. Pak Indarto menjual satu bungkus lada
seharga Rp2000,00, satu bungkus kemiri Rp2500,00, satu
bungkus pala Rp1500,00, satu bungkus ketumbar
Rp1000,00. Barang yang dikemas secara eceran tidak
dibuatkan catatan khusus seberapa terjual setiap harinya. Dia
sengaja memisahkan uang hasil penjualan bumbu rempah-
rempah ke dalam kaleng khusus. Hal ini dilakukan untuk
mengetahui bumbu rempah-rempah yang paling dibutuhkan
Latihan 2
98 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
sehari-hari untuk memasak. Hari pertama dia mendapatkan
uang dalam kaleng Rp25.000,00 dari penjualan dua macam
rempah. Pak Indarto menduga bahwa yang terjual adalah 10
bungkus kemiri. Apakah ada kemungkinan lain?
Hari ke dua dia mendapatkan uang dalam kaleng sebesar
Rp32.500,00 juga dari 2 macam rempah terjual. Pak Indarto
merasa kesulitan menentukan bumbu mana yang terjual lebih
banyak. Ayo kita cari pemecahan masalahnya
Masalah yang dihadapi pak Indarto dapat diselesaikan jika
kita mengganti nilai banyak lada, nilai banyak pala, nilai
banyak ketumbar, atau nilai banyak kemiri ke Persamaan
Linear Dua Variabel (PLDV).
Bila kita umpamakan dua rempah-rempah saja yang diambil
sebagai contoh (lada dan kemiri). Persamaan yang terbentuk
adalah:
2.000l + 2.500k = 25.000
l adalah banyak lada dan k adalah banyak kemiri. Persamaan
tersebut memiliki penyelesaian (l,k).
Kemungkinan Penyelesaiannya
Hari pertama Pak Indarto menduga 10 bungkus kemiri yang
terjual, karena harga 1 bungkus kemiri Rp2.500,00.
Ayo Kita Amati!
99 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
Kemungkinan lain 10 bungkus lada dan 2 bungkus kemiri
yang terjual, sebab harga 1 bungkus lada Rp2.000,00 dan
harga 1 bungkus kemiri Rp2.500,00.
Penyelesaiannya adalah 2.000(10) + 2.500(2)
= 20.000 + 5.000 = 25.000
Hari kedua kemungkinan yang terjual adalah 10 bungkus
lada dan 5 bungkus kemiri,
Penyelesaiannya adalah 2.000(10 )+ 2.500(5)
= 20.000+ 12.500 = 32.500
kemungkinan lain 5 bungkus lada dan 9 bungkus kemiri,
Penyelesaiannya adalah 2.000(5 ) + 2.500(9)
10.000 )+ 22.500 = 32.500
Perhatikan contoh soal berikut ini!
Tentukan penyelesaian persamaan berikut ini, dengan
semesta pembicaraan bilangan bulat:
1. 2x + 2y = 12
2. 4x + 2y = 10
Penyelesaian:
Untuk mencari penyelesaiannya berarti kita harus mencari
nilai x dan y yang memenuhi dua buah persamaan tersebut.
Ayo Kita Menggali Informasi!
!!Informasi!
100 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
Mencari nilai x dan y dapat ditulis dalam bentuk tabel seperti
berikut:
1.
X ... -2 -1 0 1 2 ...
Y ... 8 7 6 5 4 ...
(x, y) ... (-2, 8) (-1, 7) (0, 6) (1, 5) (2, 4) ...
Jadi, himpunan penyelesaian daripersamaan 2x + 2y = 12,
adalah {..., (-2, 8),(-1, 7),(0, 6),(1, 5),(2, 4),...}
2.
x ... -2 -1 0 1 2 ...
y ... 9 7 5 3 1 ...
(x, y) ... (-2, 9) (-1, 7) (0, 5) (1, 3) (2, 1) ...
Jadi, himpunan penyelesaian daripersamaan 2x + 2y = 12,
adalah {..., (-2, 9),(-1, 7),(0, 5),(1, 3),(2, 1),...}
Pemecahan Masalah
Sesudah kalian menggali informasi, ayo kita hitung berapa
rupiah yang pak Indarto dapatkan apabila rempah-rempah
yang terjual 3 bungkus pala dan 5 bungkus kemiri! 10
bungkus pala dan 6 bungkus lada?
101 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
1. Selesaikan persamaan berikut dengan semesta
pembicaraan bilangan bulat (mulai dari -2 sampai dengan
2)!
a. 2x + y = 7
b. 2x + y = 6
c. x + 2y = 8
d. 3x + 2y = 10
2. Emi membeli 3 buah celana jeans dan 1 kaos. Harga 1
kaos Rp50.000,00. Dari pembelian itu Emi membayar
Rp320.000,00. Berapa harga 1 celana jeans?
3. Harga 6 pensil dan 2 buku tulis Rp13.000,00. Bila harga 1
pensil Rp1.500,00. Berapa 2 buku tulis?
4. Harga 3 celana dan 2 kemeja Rp200.000,00. Jika harga
celana lebih mahal Rp5.000,00 dari harga kemeja.
Berapakah harga kemeja?
5. Ibu Riko membeli 8 roti isi coklat dan 6 roti isi keju. Bila
dia mengeluarkan uang sebanyak Rp89.000,00 untuk
membayar dan harga satu roti isi coklat Rp5.500,00.
Berapa harga satu roti isi keju?
6. Ayah Emi menyumbangkan 8 sarung dan 20 kerudung
pada acara bazar amal. Jika ayah Emi mengeluarkan uang
Latihan 3
102 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
sebanyak Rp980.00,00. Harga satu sarung Rp60.000,00.
Berapa harga 1 kerudung
3. Kegiatan 3.3 Menyelesaikan Sistem Persamaan
Linear Dua Variabel
Masalah 3.3
Emi dan Riko membeli barang yang sama dengan merek yang
sama di toko yang sama. Di kasir Emi membayar Rp18.000,00
sedangkan Riko Rp27.000,00. Barang yang dibeli Emi adalah
2 buku dan 6 pensil. Barang yang dibeli Riko satu buku dan
12 pensil.
Masalahnya adalah mereka lupa meminta struk pembelian.
Mereka tidak mengetahui harga masing-masing barang. Apa
yang harus mereka perbuat agar masalah mereka dapat
diselesaikan?
Ayo kalian cari solusi penyelesaiannya!
Coba bantu Emi dan Riko menyelesaikan masalah mereka.
Buatlah pertanyaan tentang bagaimana mereka bisa
mengetahui dengan tepat masing-masing harga bukudan
harga pensil!
B. Sistem Persamaan Linear DuaVariabel
Ayo Kita Menanya!
103 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
Kalian sudah mendapatkan pengalaman dalam menulis
persamaan linear dengan dua variabel dan menyelesaikan
masalah dengan menentukan nilai salah satu variabel saja.
Masalah 3.3 melibatkan dua model persamaan linear yang
harus diselesaikan secara bersamaan. Tugas kalian kali ini
adalah menemukan satu pasangan (x, y) dari nilai-nilai yang
memenuhi ke dua persamaan linear.
Jadi kali ini kalian akan belajar menyelesaikan Sistem
Persamaan Linear Dua Variabel.
Ada beberapa metode untuk menyelesaikan sistem persamaan
linear dua variabel, yaitu: metode eliminasi, metode substitusi,
atau metode gabungan dari keduanya (eliminasi dan
substitusi).
1. Metode Eliminasi
Metode ini adalah satu cara mendapatkan nilai suatu variabel
melalui penghilangan variabel lain.
Mari kita simak bersama!
Pertama adalah menuliskan dua buah persamaan yang telah
ditulis Emi dan Riko secara tersusun seperti berikut ini.
misal harga 1 buku = b, dan harga 1 pensil = p
2b + 6p = 18.000
1b + 12p = 27.000 atau ditulis b + 12p = 27.000
Ayo Kita Menggali Informasi!
!!Informasi!
104 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
Langkah selanjutnya adalah menyamakan salah satu variabel
batau p untuk mengeliminasi sebuah variabel sehingga
didapat harga salah satu barang. Cermati uraian berikut!
2b + 6p = 18.000 x1 2b + 6p = 18.000
b + 12p = 27.000 x2 2b+ 24p = 54.000 -
-18p = -36.000
p =
= 2.000
2b + 6p = 18.000 x2 4b+ 12p = 36.000
b + 12p = 27.000 x1 b + 12p = 27.000 -
3b = 9.000
b =
= 3.000
Jadi, harga 1bukuadalah Rp80.000,00 dan harga 1 pensil
Rp1.500,00.
Penyelesaian masalah Emi dan Riko tersebut kita sebut
penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel dengan
metode eliminasi.
2. Metode Substitusi
Pertama kita ubah salah satu bentuk persamaan sebagai
berikut:
b + 12p = 18.000 dapat ditulis b =18.000 – 12p
Langkah berikutnya kita substitusikan persamaan
b = 18.000 – 12pke persamaan 2b + 6p = 27.000 menjadi:
2(18.000 – 12p) + 6p = 27.000
(36.000 – 24p) + 6p = 27.000
105 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
-18p = 27.000 – 18.000
18p = 9.000
p =
= 2.000
Didapatkan harga 1 bukudan harga 1 pensil
3. Metode Campuran (Gabungan Metode Eliminasi dan
Substitusi)
Selanjutnya kita simak penyelesaian persamaan tersebut
dengan metode eliminasi dan substitusi (campuran)!
Langkah pertama kita selesaikan persamaan tersebut dengan
metode eliminasi.
2b + 6p = 18.000 x1 2b + 6p = 18.000
b + 12p = 27.000 x2 2b + 24p = 54.000 -
-18p = -36.000
p =
= 2.000
Sesudah didapatkan nilai p kita substitusikan nilai p ke salah
satu persamaan yang dibuat Emi atau Riko.
b + 12p = 27.000
b + 12(2.000) = 27.000
b + 24.000 = 27.000
b = 27.000 – 24.000
b = 3.000
106 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
Jadi, harga 1buku adalah Rp3.000,00 dan harga 1 pensil
Rp2.000,00.
Apabila kalian masih belum jelas, simaklah contoh-contoh
berikut:
Contoh soal 1:
1. Carilah himpunan penyelesaian dari:
a. 2x –y = 2, dan x + y = 4
b. x + y = 6, dan 3x + y = 10
2. Carilah himpunan penyelesaian dari:
a. 3x – 2y = -17, dan 2x + y = 5
b. 3x + 2y = 4, dan 2x – 3y = -19
Penyelesaian (SPLDV diselesaikan dengan menggunakan
metode eliminasi substitusi):
1. a. 2x – y = 2, dan x + y = 4
2x – y = 2 substitusikan x = 2
x + y = 4 +
3x = 6
x = 2
Himpunan penyelesaian {(2, 2)}
b. x +y = 6, dan 3x + y = 10
x + y = 6 substitusikanx = 2
3x + y = 10 –
-2x = -4
x = 2
Himpunan penyelesaian{(2, 4)}
2. a. 3x – 2y = -17, dan 2x + y = 5
x + y = 4
2 + y = 4
y= 2
x + y = 6
2 + y = 6
y= 4
107 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
3x – 2y = -17 x1 3x – 2y = -17
2x + y = 5 x2 4x + 2y = 10 +
7x = -7
x = -1
substitusikan x = -1 ke persamaan 2x + y = 5
2(-1) + y = 5
-2 + y = 5
y = 5 + 2
y = 7
Himpunan penyelesaian{(-1, 7)}
b. 3x+ 2y = 4, dan 2x– 3y = -19
3x + 2y = 4 x3 9x+ 6y = 12
2x– 3y = -19 x2 4x–6y = -38 +
13x = -26
x = -2
substitusikan x = -2 ke persamaan 3x + 2y = 4
3(-2) + 2y = 4
-6 + 2y = 4
2y = 4 + 6
2y = 10
y =
= 5
Himpunan penyelesaian{(-2, 5)}
108 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
Tanyalah pada guru kalian apabila kalian belum
memahaminya!
Contoh soal 2 (Pemecahan Masalah):
1. Harga 2 pasang sepatu dan 2 pasang sandal Rp460.000,00.
Harga 3 pasang sepatu dan sepasang sandal Rp530.000,00.
Berapakah harga sepasang sepatu?
2. Harga 8 buku tulis dan 6 pensil Rp39.000,00. Harga 6 buku
tulis dan 3 pensil Rp25.500,00. Tentukan harga 5 buku
tulis?
Penyelesaian
1. Misalkan harga sepasang sepatu x, harga sepasang sandal
y.
2x + 2y = 460.000, dan 3x + y = 530.000
2x + 2y = 460.000 x 1 2x + 2y = 460.000
3x + y = 530.000 x 2 6x + 2y = 1.060.000–
-4x = -600.000
x =
= 150.000
Jadi, harga sepasang sepatu adalah Rp150.000,00
2. Misalkan harga buku tulis x, harga pensil y.
8x + 6y = 39.000, dan 6x + 3y = 25.500
8x + 6y = 39.000 x1 8x + 6y = 39.000
6x + 3y = 25.500 x2 12x+ 6y = 51.000 –
-4x = -12.000
x =
= 3.000
Harga 1 buku tulis (x ) = Rp3.000
109 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
Jadi, harga 5 buku tulis adalah Rp15.000,00
1. Tentukan himpunan penyelesaian sistem persamaan
berikut!
a. 3x + y = 17, dan x + y = 9
b. 2x + y = 2, dan 3x – y = -12
c. x + y = 3, dan 2x – y = 12
d. x – 2y = 2, dan x – 3y = 5
e. x – 4y = 11, dan x+2y = 5
f. 3x–y = 7, dan 5x – y = 11
2. Tentukan himpunan penyelesaian sistem persamaan
berikut!
a. 3x – 5y = -9, dan 7x + 3y = 23
b. 3x + 2y = 7, dan x + 4y = -1
c. 3x + 4y = 10, dan 4x – 5y = 34
d. 2x + 2y = 4, dan x + 4y = -4
3. Ibu Emi dan Ibu Riko pergi ke pasar. Ibu Emi membeli
3 kg mangga dan 6 botol minyak goreng dengan harga
Rp165.000,00. Di toko yang sama ibu Riko membeli 4 kg
mangga dan 4 botol minyak goreng dengan harga
Rp160.000,00. Berapa harga 1 botol minyak goreng dan
1 kg mangga?
Latihan 4
110 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
4. Harga 6 ekor kambing dan 4 ekor sapi Rp19.600.000,00.
Harga 8 ekor kambing dan 3 ekor sapi adalah
Rp16.800.000,00. Berapa harga 1 ekor kambing
Presentasikan hasil jawaban kalian! beri komentar yang baik
terhadap jawaban kawanmu!
Tugas kalian kali ini adalah menentukan berapa loyang kue
yang dipesan oleh ibu Riko untuk keperluan pesta ulang
tahun Riko yang ke-16?Hitunglah keuntungan yang didapat si
pengusaha kue?
Masalahnya adalah:
1. Seorang pengusaha kueselalu mendapat pesanan kue
sebanyak 20 loyangsetiap harinya. Dua puluh loyang kue
tersebut dia kirimkan ke pelanggan tetapnya.
2. Dua puluh loyang kue menghabiskan 5 kg terigu dan 4 kg
gula pasir. Biaya yang harus dikeluarkan untuk terigu dan
gula pasir setiap harinya Rp85.500,00.
3. Keuntungan dari pemesanan kue sebanyak 20 loyang
adalah Rp200.000,00 dengan perhitungan 1 loyang
mendapat keuntungan Rp10.000,00.
4. Ibu Riko memesan kue untuk keperluan ulang tahun
anaknya yang ke-16 pada pengusaha kue tersebut.
C. TUGAS PROYEK 3
Ayo Kita Berbagi!
111 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
5. Si pengusaha kue mengeluarkan biaya Rp128.250,00
dengan perincian dia menggunakan 7,5 kg terigu dan 6 kg
gula pasir untuk pembuatan kue pada hari ibunya Riko
memesan kue.
6. Bila pada hari itu si pengusaha kue menjual 1 loyang
kuenya pada ibu Riko seharga Rp14.000,00. Berapa besar
keuntungan yang didapat si pengusaha kue tersaebut?
Diskusikanlah dengan teman kelompokmu!Tulislah uraian
jawaban kalian. Presentasikan hasil kerja kalian di depan
kelas!
Tugas kalian kali ini adalah merangkum Bab III. Jawablah
pertanyaan-pertanyaan berikut sebagai acuan buat kalian
dalam menyelesaikan tugas ini.
1. Apa yang kalian ketahui tentang persamaan linear dua
variabel?
2. Dapatkah kalian membedakan antara persamaan linear
dua variabel dengan persamaan yang bukan persamaan
linear dua variabel?
3. Bagimana cara kalian membuat model matematika untuk
membentuk persamaan linear dua variabel?
D. MERANGKUM 3
112 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
4. Apa yang kalian ketahui tentang sistem persamaan linear
dua variabel?
5. Ada berapa cara untuk menyelesaikan sistem persamaan
linear dua variabel?
6. Bagaimana cara menyelesaikan masalah melalui metode
eliminasi dan metode substitusi?
7. Bagaiman jika kita menggabungkan dua metode tersebut
dalam menyelesaikan SPLDV!
8. Menurut kalian cara manakah yang paling efektif?
I. Pilihlah salah satu jawaban berikut ini A, B, C, atau D!
1. Contohpersamaanlinearduavariabel yang benar, adalah....
A. 2x+y= 8z
B. x– 3y= 12 + z
C. 3x+y=12
D. 3x+y–z= 6
2. Himpunan penyelesaian dari 3x + y = 2 dan x + y = -2
adalah ... .
A. (2, -4)
B. (-2, 4)
C. (4, -2)
D. (2, 4)
E. UJI KOMPETENSI 3
113 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
3. Himpunan penyelesaian dari x + y = 2 dan 2x + y = -1
adalah ... .
A. (3, 5)
B. (5, 3)
C. (-3, 5)
D. (3, -5)
4. Himpunan penyelesaian dari x + y = 3 dan 2x - y = 12
adalah ... .
A. (-5, 2)
B. (5, -2)
C. (5, 2)
D. (-5, -2)
5. Himpunan penyelesaian dari 2x + y = 2 dan 3x - y = -12
adalah ... .
A. (2, -2)
B. (6, -10)
C. (2, -6)
D. (-2, 6)
6. Himpunan penyelesaian dari x - 4y = 11 dan x + 2y = 5
adalah ... .
A. (7, -1)
B. (-7, 4)
114 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
C. (-1, 7)
D. (1, 7)
7. Titik (4, -2) adalah Himpunan penyelesaian dari ... .
A. 3x+y = 14 dan x + y = 2
B. 3x - y = 14 dan x - y = 2
C. 3x - y = 14 dan x + y = 2
D. 3x+y = 14 dan x + y = 2
8. Himpunan penyelesaian dari 3x + 4y = 10 dan 4x - 5y = 34
adalah ... .
A. (2, 6)
B. (-2, 6)
C. (-6, 2)
D. (6, -2)
9. Himpunan penyelesaian dari 3x + 2y = 7 dan x + 4y = -1
adalah ... .
A. (3, -1)
B. (3, 1)
C. (-1, 3)
D. (1, 3)
10. Himpunan penyelesaian dari 2x + 2y = 4 dan x + 3y = -2
adalah ... .
A. (2, 4)
115 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
B. (-2, 4)
C. (-4, -2)
D. (4, -2)
11. Titik (2, 3) adalah Himpunan penyelesaian dari ... .
A. 2x + y = 7 dan 3x-y = 3
B. 3x - y = 7 dan 2x - y = 3
C. 2x - y = 7 dan 3x-y = 3
D. 3x + y = 7 dan 2x + y = 3
12. Kalimat yang tepat untuk pernyataan harga 3 kg gula pasir
dan 1 liter minyak goreng Rp58.000,00 adalah... .
A. x-3y = 58.000
B. 3x + 2y = 58.000
C. x + y = 58.000
D. 3x + y = 58.000
13. Harga 3 kg apel dan 2 kg jeruk adalah Rp 28.000,00. Jika
harga 2 kg apel dan 5 kg jeruk adalah Rp37.000,00,maka
harga perkilo gram apel adalah....
A. Rp6.000,00
B. Rp 5.000,00
C. Rp4.500,00
D. Rp4.000,00
116 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
14. Harga 4 buku tulis dan 3 bolpoin adalah Rp24.000,00.Jika
harga 2 buku tulis dan 3 bolpoin adalah Rp 18.000,00
maka harga 1 lusin buku adalah....
A. Rp 30.000,00
B. Rp 36.000,00
C. Rp 40.000,00
D. Rp 48.000,00
15. Harga 3 kerudung dan 2 sarung Rp135.000,00. Harga
sebuah kerudung dan 2 sarung Rp85.000,00. Harga 5
sarung adalah ... .
A. Rp300.000,00
B. Rp 250.000,00
C. Rp200.000,00
D. Rp150.000,00
16. Jika t = 2m– 3, maka 7m – 2t = ... .
A. 11m– 6
B. 3m + 6
C. -3m+ 6
D. 11 m + 6
17. Jumlah dua bilangan 67 dan selisihnya 13. Bilangan-
bilangan manakah itu?
A. 37 dan 30
B. 38 dan 29
117 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
C. 40 dan 27
D. 40 dan 30
18. Jumlah dua buah bilangan 12. Dua kali bilangan pertama
ditambah tiga kali bilangan ke dua adalah 31. Bilangan-
bilangan manakah itu?
A. 6 dan 6
B. 5 dan 7
C. 4 dan 8
D. 3 dan 9
II. Selesaikanlah!
1. Buatlah contoh 4 buah persamaan linear dua variabel
dalam kalimat matematika!
2. Jumlah dua bilangan adalah 19 dan selisihnya 5.
Bilangan-bilangan berapakah Itu?
3. Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan linear
dua variabel 3x – y = 6, jikax dan y variabel pada
himpunan bilangan cacah kurang dari 5!
4. Ibu Hayati dan ibu Sofi berbelanja di pasar. Ibu
Hayati membeli 3 kg apel dan 4 kg jeruk dengan harga Rp
58.000,00.Ibu Sofi membeli 4 kg apel dan 3 kg jeruk
dengan harga Rp 61.000,00. Tentukanlah harga 2 kg apel
dan 3 kg jeruk!
118 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
Sesudah mempelajari bab III coba kalian ingat, adakah bagian
yang belum kalian pahami?Jika ada, coba pelajari kembali
atau diskusikanlah dengan teman kelompokmu!
Coba kalian jelaskan bagaimana cara menyelesaikan sistem
persamaan linear dua variabel dengan metode eliminasi!
Pada saat pembelajaran apakah kalian merasakan tidak
senang karena jemu, atau sulit memahami materi?
Sampaikan hal itu pada gurumu!
F.REFLEKSI
119 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
Peta Konsep
RELASI DAN FUNGSI BAB IV
Relasi
Fungsi Bukan Fungsi
Penyajian Fungsi
Pasangan Berurut
Tabel
Grafik
Diagram Panah
Rumus
Fungsi
120 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
Pembagian hadiah sebagai bentuk
penghargaan terhadap peserta lomba pertandingan
tenis meja beregu adalah sepasang sepatu olah
raga. Ketua regu dari tim tenis meja harus
membuat catatan keterangan mengenai ukuran
sepatu dari masing-masing peserta tim tenis meja
yang berjumlah 6 orang. Ketika hadiah datang si
ketua membagikannya kepada
masing-masing peserta regu tenis meja. Ketua regu
tenis meja melihat kembali catatan yang ditulisnya.
Ilustrasi tersebut menggambarkan suatu peristiwa
yang terjadi pada lingkungan sekitar kalian.
Ukuran sepatu dengan masing-masing peserta regu
tenis meja mempunyai hubungan. Dapatkah kalian
menemukan contoh kejadian yang lain? Karena
pengetahuan ini diperlukan untuk kalian ketahui,
maka pelajaran bab IV membahas tentang relasi.
121 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
1. Kegiatan 4.1 Memahami Ciri-ciri Fungsi
Sebelum kita bahas ciri-ciri fungsi, mari kita simak pengertian
tentang relasi.
Dalam matematika, relasi mempunyai kegunaan untuk
menyatakan suatu hubungan tertentu antara dua himpunan.
misalnya hubungan antara siswa dengan olah raga
kegemarannya, hubungan orang tua dengan pekerjaannya,
dan sebagainya.
Perhatikan tabel 4.1 berikut
Tabel 4.2Siswa Kelas XI dan Olah Raga Kegemaran
No. Siswa Kelas XI Olah Raga Kegemaran
1. Emi catur
Tenis meja
2. Riko Catur
Jalan cepat
Jika kalian baca dengan cermat dalam tabel 4.1 ada dua
himpunan yang tertera yaitu himpunan siswa kelas XI
yang beranggotakan Emi danRiko, dan himpunan kegemaran
mereka dalam olah raga yang beranggotakan kegemaran
bermaincatur, tenis meja, dan jalan cepat. Kita sebut
A. MEMAHAMI CIRI-CIRI FUNGSI
122 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
himpunan siswa kelas XI adalah himpunan A dan himpunan
olah raga kegemaran adalah himpunan B. Tabel 4.1
menyatakan suatu hubungan yang disebut relasi.
Jadi, relasi dari himpunan A ke himpunan B adalah aturan
yang menghubungkan anggota-anggota himpunan A dengan
anggota-anggota himpunan B.
Contoh:
1. Tentukan relasi yang dapat menghubungkan himpunan A
ke himpunan B berikut ini!
A={Jakarta,Singapura,Manila,KualaLumpur}dan
B={Indonesia,Singapura,Filipina, Malaysia}.
Penyelesaian:
Relasi yang dapat menghubungkan antara himpunan A ke
himpunan B adalah “ibu kota dari”.
2. Tentukan relasi yang dapat menghubungkan himpunan P
ke himpunan Q berikut ini!
P = {2, 3, 4, 5} dan Q = {4, 9, 25}
Penyelesaian:
Relasi antara anggota-anggota himpunan P dan Q adalah
“Faktor dari”.
Perhatikan relasi antara dua himpunan berikut:
Dua himpunan tersebut adalah A = {1, 2, 3} dan B = {a, b}
Ayo Kita Amati!
123 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
Berikut beberapa macam himpunan relasi yang mungkin
terjadi antara anggota-anggota himpuan A dengan anggota-
anggota himpunan B:
1. {(1, a)}
2. {(1, b)}
3. {(2, a)}
4. {(2, b)}
5. {(3, a)}
6. {(3, b)}
7. {(1, a), (2, b)}
8. {(1, a), (3, b)}
9. {(1, b), (2, a)}
10. {(1, b), (3, a)}
11. {(2, a), (3, b)}
12. {(2, b), (3, a)}
13. {(1, a), (2, a), (3, a)}
14. {(1, a), (2, a), (3, b)}
15. {(1, a), (2, b), (3, a)}
16. {(1, a), (2, b), (3, b)}
17. {(1, b), (2, b), (3, b)}
18. {(1, b), (2, b), (3, a)}
19. {(1, b), (2, a), (3, b)}
20. {(1,b), (2,a), (3,a)}
124 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
Relasi yang mungkin terjadi ada 20 macam himpunan relasi
yang terjadi. Dua puluh macam himpunan relasi tersebut,
yang dapat disebut sebagai fungsi dari himpunan A ke
himpunan B adalah relasi nomor 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19,
dan 20. Jadi, hanya ada sebanyak 8 fungsi.
Selebihnya, dari contoh di atas, tidak memenuhi syarat untuk
dikatakan sebagai fungsi dari A ke B.
Coba kalian perhatikan baik-baik relasi pada himpunan
nomor 13 sampai dengan nomor 20. Dari semua relasi
menunjukkan bahwa setiap anggota himpunan A mempunyai
pasangan tepat satu pada anggota himpunan B.Relasi yang
demikian dikenal dengan istilah pemetaan atau fungsi.
Untuk memahami ciri-ciri dari suatu fungsi, sebaiknya
perhatikan uraian berikut.
Yang bisa menjadi fungsi dari B = {a,b} ke A = {1,2,3} adalah:
1. {(a, 1), (b, 1)}
2. {(a, 1), (b, 2)}
3. {(a, 1), (b, 3)}
4. {(a, 2), (b, 1)}
5. {(a, 2), (b, 2)}
6. {(a, 2), (b, 3)}
7. {(a, 3), (b, 1)}
8. {(a, 3), (b, 2)}
9. {(a, 3), (b, 3)}
125 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
Relasi yang terbentuk {(a,1), (a, 2), (a, 3)} atau {(b, 1), (b, 1)}
bukan fungsi.
Perlu kalian ketahui, dalam konteks fungsi dari
Himpunan A ke Himpunan B, maka Himpunan A disebut
Daerah Asal atau Domain dan Himpunan B disebut dengan
Daerah Kawan atau Kodomain dari fungsi tersebut.
Perhatikan baik-baik uraian berikut!
Kalau himpunan pasangan berurutan {(1, a), (2, a), (3, a)}
merupakan fungsi dari {1, 2, 3} ke {a, b}, maka Domain dari
fungsi ini adalah {1, 2, 3} dan Kodomain-nyaadalah {a , b}.
Kalau himpunan pasangan berurutan {(a, 3), (b, 1)}
merupakan fungsi dari {a, b} ke {1, 2, 3}, maka Domain-nya
adalah {a, b} dan Kodomain dari fungsi ini adalah {1, 2, 3}.
Pada pasangan berurut {(1, a), (2, a), (3, a)}, sama sekali tidak
disebut huruf b. Mengapa Kodomain-nya tetap {a, b}?
Mengapa tidak {a} saja?”.
Pertanyaan ini penting.
Dalam fungsi {(1, a), (2, a), (3, a)} dari {1, 2, 3} ke {a, b},
himpunan semua anggota Kodomain yang menjadi
pasangan dari anggota-anggota himpunan Domain
memiliki istilah tersendiri, yaitu Daerah Hasil atau Range.
126 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
Jikaf = {(1 , a), (2 , b), (3 , c), (4 , b)} adalah fungsi dari {1, 2, 3,
4} ke himpunan {a, b, c}, maka f (1) = a.
Bentuk terakhir ini dibaca dengan “nilai dari f (1) adalah a”.
Jika kita cari nilai dari setiap anggota domain, diperoleh
f (1) = a, f(2) = b, f(3) = c, dan f(4) = b. Kalau dikumpulkan
semuanya ini, {f (1),f (2), f(3), f(4)} = {a, b, c}.
Himpunan semua nilai fungsi inilah yang disebut dengan
Daerah Hasil atau Range.
Karena itu, pada fungsi {(a, 3), (b, 1)} dari {a, b} ke {1, 2, 3},
Domainnya adalah {a, b}, Kodomainnya adalah {1, 2, 3}, dan
Rangenya adalah {1, 3}
Buatlah pertanyaan yang berhubungan dengan relasi!
1. Bagaimana apabila anggota himpunanA =
{1,2,3}dipasangkan lebih dari satu keanggota himpunanB =
{a,b}?
2. Bagaimana apabila anggota himpunan A = {1,2,3}tidak
dipasangkan ke anggota himpunanB = {a,b}?
3. Bagaimana apabila anggota himpunan A = {1,2,3}hanya
dipasangkan kesalah satu anggota himpunanB = {a,b}
Ayo Kita Menanya!
127 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
Perhatikan Contoh dan Bukan Contoh fungsi- fungsi dari
himpunan A = {1, 2, 3} ke himpunan B = {a , b} berikut.
Coba pusatkan perhatian kalian kepada dua hal:
a. Apakah setiap anggota A selalu dipasangkan dengan
anggota di B?, dan
b. Apakah pasangan dari setiap anggota domain hanya satu
saja di kodomain?
Sekarang kalian sudah bisa membedakan fungsi dan bukan
fungsi, mari kita berlatih!
Ayo Kita Menggali Informasi!
Contoh fungsi:Contoh bukan fungsi :
1. {(1, a), (2, a), (3, a)} 1. {(1, a), (2, a), (2, b)}
2. {(1, b), (2, b), (3, b)} 2. {(1, b), (2, b), (2, b)}
3. {(1, a), (2, a), (3, b)} 3. {(1, a), (1, b), (3, b)}
4. {(1, a), (2, b), (3, a)} 4. {(2, a), (2, b), (3, a)}
5. {(1, a), (2, b), (3, b)} 5. {(2, a), (2, b), (2, c)}
6. {(1, b), (2, a), (3, a)} 6. {(1, b), (2, a), (2, b)}
7. {(1, b), (2, b), (3, a)} 7. {(3, a), (3, b), (3, c)}
8. {(1, b), (2, a), (3, b)} 8. {(1, b), (2, a), (3, b)}
128 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
Sekarang coba kalian berlatih dengan menerapkan
kesimpulan yang kalian dapat tersebut untuk memeriksa
apakah himpunan pasangan berurutan berikut merupakan
fungsi dari himpunan A = {1, 2} ke himpunanB = {p, q, r, s }
atau tidak?
1. {(1, p), (2, p)}
2. {(1, p), (2, q)}
3. {(1, p), (2, r)}
4. {(1, q), (2, s)}
5. {(2, q), (2, r)}
6. {(1, r), (1, s)}
7. {(2, s), (1, r), (1, p)}
8. {(1, p), (2, q), (2, r), (1, s)}
Tuliskan kesimpulan kalian tentang ciri-ciri suatu fungsi.
Bandingkan hasilnya dengan teman sekelasmu!
Bertanyalah dengan santun pada gurumu mengenai hasil
kesimpulan kalian!
Ayo kalian perhatikan contoh berikutnya agar pemahaman
kalian terhadap materi ini menjadi lebih baik!
Perhatikan contoh berikut:
Ayo Kita Berbagi!
Latihan 1
129 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
B. MEAHAMI PENYAJIAN FUNGSI
Misalkan A = {1, 2, 3, 4, 5} dan B = {2, 3, 5, 7}
Relasi yang didefinisikan adalah “satu lebihnya dari” Apakah
relasi dari A ke B termasuk fungsi?
Penyelesaian
Langkah 1
Diketahui relasi dari A ke B adalah satu lebihnya dari
Maka relasi ini bisa dituliskan dalam bentuk himpunan
pasangan berurutan: {(3, 2), (4, 3), (5, 3)}.
Langkah 2
Coba kita perhatikan beberapa anggota A yang tidak bisa
dipasangkan ke B, yakni:
Beberapa anggota A yang tidak bisa dipasangkan ke B adalah
1, 2, dan 5
Langkah 3
Dengan demikian relasi ini bukan fungsi dari A ke B, karena
ada anggota A yang tidak dipasangkan di B.
2. Kegiatan 4.2 Memahami Penyajian Fungsi
Ayo Kita Simak!
130 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
Sebelum menentukan nilai fungsinya, mari kita perhatikan
cara-cara menyajikan fungsi yang biasa digunakan di dalam
Matematika.
Misalkan fungsi f dari P = {1, 2, 3} ke Q = {1, 2, 3,
4, 5, 6}. Relasi yang didefinisikan adalah “dua kali dari”.
Permasalahan ini dapat dinyatakan dengan 4 cara, yaitu
sebagai berikut.
Cara 1: Himpunan Pasangan Berurutan
Diketahui fungsi f dari P = {1, 2, 3} ke Q = {1, 2, 3, 4, 5, 6}.
Relasi yang didefinisikan adalah “dua kali dari”.
Relasi ini dapat dinyatakan dengan himpunan pasangan
berurut, yaitu berikut: {(1, 2), (2, 4), (3, 6)}
Cara 2: Diagram Panah
Diketahui fungsi f dari P = {1, 2, 3} ke Q = {1, 2, 3, 4, 5, 6}.
Relasi yang didefinisikan adalah “dua kali dari”.
Relasi ini dapat dinyatakan dengan diagram panah, yaitu
berikut: P Q
1
2
3
1
2
3
4
5
6
131 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
Cara 3: Rumus Fungsi
Mari kita lihat fungsi dari P = {1, 2, 3} ke Q = {1, 2, 3, 4, 5, 6, }
yang didefinisikandengan himpunan pasangan berurut
berikut: {(1, 2), (2, 4), (3, 6)}
Maka kita melihat pola sebagai berikut:
(1, 2) → (1, 2 × 1)
(2, 4) → (2, 2 × 2)
(3, 6) → (3, 2 × 3)
Jadi, untuk setiap x∈P = {1, 2, 3} maka (x, 2 × x) merupakan
anggota dari fungsi tersebut.
Bentuk ini biasa ditulis denganf (x) = 2x untuk setiap x∈P
Inilah yang dinyatakan dengan bentuk rumus tersebut.
Cara 4: Dengan Grafik (cara ini hanya untuk diketahui dan
dibaca)
Diketahui fungsi f dari P = {1, 2, 3} ke Q = {1, 2, 3, 4, 5, 6 }.
Relasi yang didefinisikan adalah “dua kali dari”.
Relasi ini dapat dinyatakan dengan grafik, yaitu:
132 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
Gambar 4.1 Grafik ‘Dua Kali dari’
Buatlah pertanyaan yang berkaitan dengan fungsi!
Latihan 2
1. f adalah fungsi dari himpunan A = {2, 3, 4} ke himpunanB
= {4, 5, 6} yang didefinisikan dengan pasangan berurut
f = {(2 ,4), (3 , 5), (4 , 6)}. Nyatakan f dengan cara rumus!
2. h adalah fungsi dari Himpunan Bilangan Asli {1, 2, 3, 4, …}
ke Himpunan Bilangan Real dengan rumus: h(n) = 2n - 1
Nyatakan fungsi di atas dengan cara: pasangan berurutan!
(0, 0)
(1, 2)
(2, 4)
(3, 6)
y
x
Ayo Kita Menanya!
133 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
3. Kegiatan 4.3 Menghitung Nilai Fungsi
Perhatikan diagram panah berikut!
dikurangi satu menjadi
P Q
Pada diagram panah tersebut, tampak bahwa:
2 1, dibaca 2 dikurangi satu menjadi 1
3 2, dibaca 3 dikurangi satu menjadi 2
4 3, dibaca 4 dikurangi satu menjadi 3
5 4, dibaca 5 dikurangi satu menjadi 4
Bila dinotasikandengan diagram panah menjadi x (x – 1)
dibaca x dikurangi 1 menjadi (x – 1).
C. MENGHITUNG NILAI FUNGSI
Ayo Kita Amati!
2
3
4
5
1
2
3
4
5
134 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
Relasi diagram panah tersebut dapat pula dibaca
2 1, dibaca 2 satu lebihnya dari 1
3 2, dibaca 3 satu lebihnya dari 2
4 3, dibaca 4 satu lebihnya dari 3
5 4, dibaca 5 satu lebihnya dari 4
Jika relasi satu lebihnya dari dinotasikan sebagai relasi f,
maka f memetakan ke (x – 1). Selanjutnya relasi f dituliskan
sebagai f : x (x – 1)
Notasi f : x = (x – 1) dikenal sebagai rumus fungsi dan sering
dibaca fungsi f.
Perhatikan kembali fungsi f dengan aturanx (x – 1).
Untuk x = 2, maka f(2) = 2 – 1 = 1. Nilai f(2) = 1 disebut nilai
fungsi untuk x = 2.
Pemahaman akan nilai fungsi ini seringkali diperlukan untuk
merumuskan bentuk fungsi.
Perhatikan contoh
Suatu fungsi f memiliki nilai 5 pada waktu x = 1, dan
memiliki nilai 1 pada waktu x = -1. Tentukan rumus
fungsinya.
Penyelesaian
Untuk menentukan rumus fungsi dari suatu fungsi linier
f memiliki nilai 5 pada waktu x = 1, dan memiliki nilai 1 pada
waktu x = −1, lakukan prosedur berikut.
135 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
Langkah 1
Dari soal tersebut, diketahui bahwa fungsi f adalah fungsi
linier. Karena itu, fungsi f bisa dinyatakan dengan rumus
f (x) = ax + b
Langkah 2
Diketahui lebih lanjut bahwa f (1) = 5 dan f (–1) = 1
f (x) = ax + b, makaf (1) = a(1) + b = 5
a + b = 5 ......... (1)
f (–1) = a(–1) + b = 1
–a + b = 1 ......... (2)
Langkah 3
dari persamaan (1) dan (2) diperoleh
a + b = 5
–a + b = 1 –
2a = 4
a = 2
Langkah 4
dari a = 2 disubstitusikan kesalah satu persamaan, misalkan
persamaan (1)
a + b = 5
2 + b = 5
b = 5 – 2
b = 3
Dengan demikian, nilai a = 2 dan b = 3
Jadi, rumus fungsinya adalahf (x) = 2x + 3
136 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
Latihan 3
1. Diketahui suatu fungsi f dengan domain A = {7, 9, 11, 13}
dengan rumus fungsi f (x) = 2x– 3.
a. Tentukan f (7), f (9),f (11),danf (13).
b. Tentukan daerah hasilnya.
2. Diketahui suatu fungsi f dengan rumus fungsi f(x) = -x+ 3
dengan daerah asal B = {-3, -1, 1, 3, 5, 7}
a. Tentukan nilai fungsi f untuk x = 3, x = 5
b. Tentukan daerah hasil fungsi f.
3. Diketahui A = {0, 1, 4, 9} dan B = {0, 1, 2, 3, 4}.
Tentukan relasi yang merupakan fungsi dari A ke B!
Tugas proyek kali ini, kalian kerjakan secara kelompok.
Buatlah laporan tertulis dan sajikan hasilnya di depan kelas!
Ayo Kita Kerjakan!
Sebuah toko alat-alat rumah tangga akan memasarkan panci
serba guna. Panci tersebut dipasarkan melalui jasa sales.
Toko tersebut menetapkan gaji per bulan untuk seorang sales
Rp 3.000.000,00 dan memberikan bonus sebesar
Rp200.000,00 untuk penjualan 1 set panci.
a. Berapakah bonus yang diperoleh apabila seorang sales
berhasil menjual 25 set panci serba guna?
D. TUGAS PROYEK
137 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
b. Bila sales tersebut mendapat bonus sebesar
Rp8.2000.000. Berapa set panci yang terjual?
c. Hitunglah berapa penghasilan sebulan yang diperoleh
sales tersebut bila dijumlahkan dengan bonus sebesar
Rp8.200.000,00?
d. Berdiskusilah bersama gurumu untuk membentuk rumus
fungsinya!
Kali ini kalian akan belajar merangkum bab IV. Cobalah
tuliskan hal-hal penting yang menurut kalian sangat berharga
dan kira-kira akan bermanfaat bagi kalian untuk belajar lebih
jauh dengan menjawab pertanyaan berikut ini:
1. Apa syarat suatu relasi merupakan fungsi?
2. Mungkinkah ada fungsi dari suatu himpunan ke
himpunan itu sendiri?
3. Sebutkan ada berapa banyak cara menyajikan fungsi.
4. Bagaimana cara menentukan nilai fungsi?
E. MERANGKUM
138 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
I. Pilihlah salah satu jawaban yang benar!
1. Berikut adalah cara menyatakan himpunan, kecuali ... .
A. diagram Cartesius
B. diagram venn
C. diagram panah
D. pasangan terurut
2. Hubungan antara anggota satu himpunan dengan
anggota himpunan lain disebut ... .
A. fungsi
B. pemetaan
C. relasi
D. hubungan
3. Relasi dari himpunan A ke himpunan B pada himpunan
pasangan berurut berikut ini {(4, 6), (6, 8), (8, 10)} adalah ...
A. setengah dari
B. lebih dari
C. faktor dari
D. kurang dari
4. Domain yang ditunjukkan oleh relasi berikut {(4, 7), (6, 9),
(8, 11)} adalah... .
F. UJI KOMPETENSI
139 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
A. {4, 6 ,7, 8,9, 11}
B. {4, 6 , 8, 11}
C. {4, 6, 6, 11}
D. {4, 6, 8}
5. Kodomain dari relasi {(a, 3), (b, 4), (c, 5)} adalah ... .
A. {a, b, c, 3, 4, 5}
B.{a, 3, b, 4, c, 5}
C. {a, b, c}
D.{ 3, 4, 5}
6. Relasi yang dapat dibuat dari himpunan A = {2, 3, 5, 6} ke
himpunan B = {4, 10, 12, 15} adalah ... .
A. setengah dari
B. lebih dari
C. faktor dari
D. dua kali dari
7. Himpunan pasangan terurut berikut yang merupakan
fungsi adalah ....
A. {(a, 1),(b, 2), (c, 3)}
B. {(a, 1),(a, 2), (c, 3)}
C.{(a, 1),(b, 2), (b, 3)}
D. {(a, 1),(a, 2), (a, 3)}
140 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
8. Daerah hasil dari himpunan pasangan berurutan {(1, p),
(2, q), (3,p), (4, r)} adalah ... .
A. {1, 2, 3, 4}
B. {p, q, p, r}
C. { 2, q, 4, r}
D. {p, q, r}
9. Banyaknya korespondensi satu- satu yang mungkin dari
himpunan A = {a, b, c} dengan himpunan B = {1, 2, 3}
adalah... .
A. 3
B. 6
C. 9
D. 12
10. Himpunan G = {Ani, Budi, Tuti} adalah anak Pak Samsul.
Pak Samsul adalah anggota himpunan B. Hubungan yang
tepat yang merupakan pemetaan adalah... .
A. anak dari
B. bapak dari
C. keluarga dari
D. bapaknya
11. Jika P = {2, 3,5} dan Q = {a, b}. Pemetaan dari himpunan P
ke himpunan Q adalah ....
A. {(2,a), (2, b), (3, a), (3, b), (5, a), (5, b)}
B. {(2, a), (3, b), (5, a)}
141 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
C. {(a, 2), (b, 2), (a, 3), ( b, 3), (a, 5), (b, 5)}
D. {(a, 5), (b, 3), (a, 2)}
12. Diketahui suatu fungsi f dengan dengan rumus fungsi
f(x) = x2– 5x. Nilai-nilai fungsi berikut yang benar adalah
... .
A. f(-1) = 6
B. f(-2) = -6
C. f(3) = 6
D. f(2) = -6
13. Diketahui P = {1, 2} dan Q = {a, b, c}, banyaknya pemetaan
yang dapat dibuat dari himpunan P ke Q adalah ... .
A. 5
B. 6
C. 8
D. 9
14. Diketahui fungsif dengan rumus f (x) = ax–5. Nilai fungsi f
untuk x = -1 adalah 3. Nilai a yang memenuhi adalah ... .
A. 8
B. 3
C. -3
D. -8
142 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
II. Isian
1. Jika A = {2, 3, 5} dan B = {4, 6}, tentukan
banyaknya pemetaan yang mungkin dari A ke B.
2. Diketahui fungsif dirumuskan dengan f (x) = – 2x + 3.
a. Tentukan bayangan dari – 2 dan 3.
b. Jikaf (a) = – 7, tentukan nilai a .
Setelah mempelajari bab IV coba kalian ingat, adakah bagian
yang belum kalian pahami? Jika ada, coba pelajari kembali
atau diskusikan dengan temanmu!
Apakah kalian merasakan kejenuhan saat pembelajaran?
Sampaikan pada gurumu!
G. REFLEKSI
143 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
Profil Penulis
Nama Lengkap : Asnah Tahar
Telp Kantor/HP : 021-7657327/087878006179
E-mail : [email protected]
Alamat Kantor : Jl. Pertanian Raya, Lebak Bulus Cilandak Jakarta Selatan
Riwayat Pekerjaan/profesi 10 tahun terakhir
2006 – 2015 : Guru di SLB-A Pembina Tingkat Nasional Jakarta
Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar
S1: Pendidikan Luar Biasa/Terafi Edukatif (1984 – 1989)
Judul Buku dan Tahun Terbit
1. Buku Guru Matematika SMALB Tunanetra Kelas X (2014)
2. Buku Siswa Matematika SMALB Tunanetra Kelas X (2014)
Judul Penelitian dan Tahun Terbit
Tidak ada
144 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
Profil Penelaah
Nama Lengkap : Yunina Surtiana
Telp Kantor/HP : STKIP Garut/0812122218
E-mail : [email protected]
Alamat Kantor : Jl. Pahlawan Tarogong Garut Jawa Barat
145 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
Data : kumpulan dari datum
Data Kualitatif : data yang tidak berbentuk angka
Data
Kuantitatif
: data dalam bentuk angka
Datum : fakta tunggal dari sebuah data
Daerah asal : daerah asal atau domain adalah himpunan
tidak kosong dimana sebuah relasi
didefinisikan
Daerah kawan : daerah kawan atau kodomain adalah
himpunan tidak kosong dimana anggota
daerah asal memiliki pasangan sesuai relasi
yang didefinisikan
Daerah Hasil : daerah hasil atau range adalah himpunan
bagian dari daerah kawan yang anggotanya
adalah pasangan anggota daerah asal yang
memenuhi relasi yang didefinsikan
Diagram : gambar yang menyajikan data sesuatu
Masalah
Diagram
batang
: diagram yang menggunakan gambar
berbentuk batang untuk menggambarkan
suatu keadaan
Diagram garis : diagram yang menggunakan garis untuk
GLOSARIUM
146 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
menggambarkan suatu keadaan
Diagram
lingkaran
: diagram yang menggunakan daerah
lingkaran untuk menggambarkan suatu
keadaan
Kejadian : kumpulan dari satu atau lebih hasil dari
sebuah eksperimen
Mean : jumlah semua ukuran yang diamati dibagi
oleh banyaknya ukuran
Median : nilai yang ada di tengah-tengah sekelompok
data, jika nilai-nilai tersebut diurutkan dari
yang terkecil sampai yang terbesar
Modus : nilai dari sekelompok data yang mempunyai
frekuensi tertinggi atau nilai yang paling
banyak terjadi (muncul) dalam suatu
kelompok data
Peluang : suatu nilai yang menyatakan kemungkinan
terjadinya suatu kejadian dan diperoleh dari
banyaknya anggota ruang sampel
Populasi : sekelompok obyek (bilangan, benda, orang,
binatang, pohon, dan lain-lain)
Ruang sampel : himpunan semua kejadian yang mungkin
diperoleh dari suatu percobaan
Sampel : bagian dari populasi
Statistik : kumpulan angka atau nilai yang
menggambarkan karakteristik suatu data
Statistika : ilmu pengetahuan yang berhubungan
147 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
dengan cara- cara pengolahan, penyajian,
dan penafsiran data serta penarikan
kesimpulan dari data tersebut
Titik sampel : setiap anggota ruang sampel atau kejadian
yang mungkin
Variabel : lambang pengganti suatu bilangan yang
belum diketahui nilainya dengan jelas.
148 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
Ari Y, Rosihan, dan Indriyastuti, 2009. Khasanah Matematika
2 untuk Kelas XI SMA/MA Program Bahasa. Pusat
Perbukuan, Depdiknas.
As’ari, Abdur Rahman dkk, 2014. Matematika Kelas VIII
SMP/Mts Semester 2. Pusat Perbukuan, Depdiknas
Budi Rahayu, Endah dan Kawan-kawan 2008. Contextual
Teaaching and Learning Matematika Kelas VIII Edisi
4.Pusat Perbukuan, Depdiknas.
Kurniawan, 2008. Fokus Matematika SMP/MTs. Jakarta:
Erlangga
Kurniasih, Ayu, Diah, dan Sri Lestari, 2009. Matematika Untuk
SMA/MA kelas XI, Program IPS. Pusat Perbukuan,
Depdiknas.
Malik, Dame Rosida. 2009. Penunjang Belajar Matematika
UntukSMP/MTs Kelas VII. Pusat Perbukuan, Depdiknas.
DAFTAR PUSTAKA
149 BUKU SISWA: Matematika Kelas XI Tunanetra
Nuharini, Dewi dan Tri Wahyuni. 2008. Matematika Konsep
dan Aplikasinya Untuk SMP/MTs Kelas VII. Pusat
Perbukuan, Depdiknas.
S. Enung, dan Untung. W. 2009. Mandiri Matematika SMA
Kelas XI. Jakarta: Erlangga
Sinaga, Bornok, dkk. 2013. Matematika untuk Kelas VII
SMP/MTS. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
Jakarta: Politeknik Negeri Media Kreatif.
Sutrima, dan Budi Usodo, 2009. Wahana Matematika Untuk
SMA/MA Kelas XI, Program IPS. Pusat Perbukuan,
Depdiknas.
Tampubolon, Ginomgom dan Arya Mattina Sofham, 2011.
Matematika 2A Untuk SMA/MA Kelas XI, Program IPA.
Jakarta: Piranti Darma Kalokatama.
http://www.seputarforex.com/data/kurs_dollar_rupiah/grafik
.php(diunduh hari Sabtu, 2 Mei 2015).