brian ppt 29

21
SHOCK HIPOVOLEMIK ET CAUSA RUPTUR HEPAR Brian Angelo Soekamto 10-2008-188 C-4

Upload: made-widhia

Post on 01-Jan-2016

26 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: brian PPT 29

SHOCK HIPOVOLEMIK ET CAUSA RUPTUR HEPAR

Brian Angelo Soekamto

10-2008-188

C-4

Page 2: brian PPT 29

ANAMNESIS

Auto anamnese Allo anamnese

Page 3: brian PPT 29

ANAMNESIS Kapan peristiwa kecelakaan terjadi? Bagaimana persitiwa kejadiannya? Apakah yang terjadi setelah kecelakaan ? Apakah sudah dilakukan tindakan di tempat kejadian Apakah sebelum tidak sadar pasien mengeluh nyeri?

dimana? Apakah ada pendarahan yang banyak pada pasien? Sejak kapan pasien tidak sadar? Apakah pasien memiliki riwayat gangguan pencernaan? Apakah pasien memliki riwayat nyeri abdomen? Apakah pasien memiliki riwayat operasi abdomen? Apakah pasien minum obta-obatan tertentu? Apakah pasien merokok atau minum alkohol? Apakah pasien terdapat alergi obat?

Page 4: brian PPT 29

PEMERIKSAAN FISIK Pemeriksaan tanda vital

Frekuensi nadi Frekuensi napas Tekanan darah Suhu

Page 5: brian PPT 29

• Pemeriksaan Kesadaran dengan Skala koma Glascow

Page 6: brian PPT 29

PEMERIKSAAN ABDOMEN Inspeksi

Keadaan kulit Besar dan bentuk abdomen Simetrisitas Gerakan dinding abdomen Pembesaran organ atau tumor Peristaltik Pulsasi

Palpasi Perkusi Auskultasi

Mendengarkan suara peristaltik usus Mendengarkan suara pembuluh darah

Page 7: brian PPT 29

PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Kadar Hemoglobin Darah Kadar SGOT, SGPT dan bilirubin Albumin dan globulin Kadar ureum dan keratinin

Page 8: brian PPT 29

PEMERIKSAAN RADIOLOGI

Pemeriksaan rontgen Ultrasonografi Tomografi dekomputerisasi

Page 9: brian PPT 29

DIAGNOSIS KERJA

Syok Hipovolemik et causa Trauma Hepar

Syok hipovolemik merupakan kondisi medis atau bedah dimana terjadi kehilangan cairan dengan cepat yang berakhir pada kegagalan beberapa organ, disebabkan oleh volume sirkulasi yang tidak adekuat dan berakibat pada perfusi yang tidak adekuat. Shock ini disebabkan karena adanya ruptur pada hepar.

Page 10: brian PPT 29
Page 11: brian PPT 29

MANAGEMENT TRAUMA ABDOMINAL

Pengelolaan jalan nafas Pengelolaan sirkulasi Urine Transfusi darah

Page 12: brian PPT 29

PENGELOLAAN JALAN NAFAS

Bicara kepada pasien Berikan oksigen dengan sungkup muka

(masker) atau kantung nafas (selfinvlating) Menilai jalan nafas Menjaga stabilitas tulang leher Pertimbangkan untuk memasang jalan nafas

buatan

Page 13: brian PPT 29

PENGELOLAAN SIRKULASI

1. Jalur intravena yang baik dan lancar harus segera dipasang. Gunakan kanula besar

(14 - 16 G). Dalam keadaan khusus mungkin perlu vena sectie

2. Cairan infus (NaCL 0,9%) harus dihangatkan sampai suhu tubuh karena hipotermia

dapat menyebabkan gangguan pembekuan darah.

3. Hindari cairan yang mengandung glukose. 4. Ambil sampel darah secukupnya untuk

pemeriksaan dan uji silang golongan darah.

Page 14: brian PPT 29

UrineProduksi urine menggambarkan normal atau tidaknya fungsi sirkulasi jumlah seharusnya adalah > 0.5 ml/kg/jam. Jika pasien tidak sadar dengan syok lama sebaiknya dipasang kateter urine

Transfusi darahTransfusi harus dipertimbangkan jika sirkulasi pasien tidak stabil meskipun telah mendapat cukup koloid / kristaloid. Jika golongan darah donor yang sesuai tidak tersedia, dapat digunakan darah golongan O (sebaiknya pack red cel dan Rhesus negatif. Transfusi harus diberikan jika Hb dibawah 7g / dl jika pasien masih terus berdarah

Page 15: brian PPT 29

Syok Hipovolemik Kehilangan volume (perdarahan) rangsang

reseptor tekanan di aorta, jantung dan arteria carotis keluarkan epinefrin, aldosteron, dan hormon antidiuretik ↑ denyut jantung dan tekanan kontraksi, merangsang vasokonstriksi, dan mengurangi kehilangan volume dari ginjal.

↑ curah jantung pertahankan volume darah agar tetap memenuhi kebutuhan jaringan akan oksigenasi.

Vasokonstriksi perifer: membawa darah ke jaringan vital, mengurangi aliran darah ke organ nonvital syok timbul pada jaringan nonvital dengan mikrosirkulasi.

Oksigen ↓ metabolisme anaerobik metabolik (terutama asam laktat) asidosis metabolik.

Page 16: brian PPT 29

rangsang simpatis atau adrenergik tanda khas konstriksi perifer: pucat, berkeringat, kulit dingin dan lembab, lapar, dan nadi halus.

Perdarahan terus berlangsung, walaupun ada takikardi volume darah akan menjadi kurang untuk perfusi organ vital.

Membrana mukosa yang kering menunjukkan dehidrasi sel.

Laju filtrasi glomerulus ginjal berkurang, yang mengurangi pengeluaran urin.

Kemampuan hati untuk membentuk glukosa baru terganggu.

Daerah paru-paru tertentuk menjadi atelektasis karena kurangnya perfusi.

Jantung dan otak tidak terkena sampai tahap akhir syok yang fungsinya menjadi rusak.

Page 17: brian PPT 29

MANIFESTASI KLINIS

Tanda-tanda syok : 1. Kulit dingin, pucat, dan vena kulit kolaps akibat

penurunan pengisian kapiler selalu berkaitan dengan berkurangnya perfusi jaringan.

2. Takhikardi: peningkatan laju jantung dan kontraktilitas adalah respon homeostasis penting untuk hipovolemia.

3. Hipotensi: karena tekanan darah adalah produk resistensi pembuluh darah sistemik dan curah jantung, vasokontriksi perifer adalah faktor yang esensial dalam mempertahankan tekanan darah.

4. Oliguria: produksi urin umumnya akan berkurang pada syok hipovolemik

Page 18: brian PPT 29

ETIOLOGI

Trauma Hepar Kecelakaan Jatuh Benturan Dengan adanya kompresi berat hepar bisa

tertekan ke tulang belakang

Syok Hipovolemik Perdarahan: Kehilangan plasma Kehilangan cairan ekstraseluler

Page 19: brian PPT 29

PENATALAKSANAAN

resusitasi cairan garam isotonus 2-4 L dalam 20-30 menit

Tranfusi darah bila Hb ≤ 10 g/dL dopamin nalokson bolus 30 mcg/kg dalam 3 -5 menit

Tindakan operatif pada trauma hepar : Pringle Maneuver Hepatoraphy dan finger fracture tehnik Reseksi Hepar Prehepatic Packing

Page 20: brian PPT 29

KOMPLIKASI

perdarahan post operatif Koagulopati fistula bilier Hemobilia dan pembentukan abses

Page 21: brian PPT 29

PROGNOSIS

hasil dapat bervariasi tergantung pada: Jumlah volume darah yang hilang Tingkat kehilangan darah Cedera yang menyebabkan kehilangan