borang-s2-publik

Upload: rahman-hakim-sembiring

Post on 30-Oct-2015

81 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 1

    STANDAR 1 VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN

    1.1. VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, DAN STRATEGI PENCAPAIAN DI TINGKAT UNIT

    PENGELOLA PROGRAM MAGISTER 1.1.1 Mekanisme Penyusunan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

    Mekanisme penyusunan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya (FIA UB) sebagai pengelola Program Magiser Administrasi Publik (PMAP) dan Program Magister Administrasi Bisnis (PMAB) dilakukan melalui beberapa tahapan. Pertama, pembentukan Tim visi misi yang diketuai oleh Dekan FIA UB yang melibatkan berbagai komponen stakeholder, yaitu: pimpinan fakultas, pimpinan jurusan, pimpinan program studi, dosen (perwakilan setiap jurusan/prodi), tenaga kependidikan (KTU dan Kasubag), mahasiswa (perwakilan setiap jurusan/prodi), dan masyarakat yang diwakili oleh alumni (Lampiran 1.1). Penetapan alumni sebagai wakil masyarakat didasarkan pertimbangan bahwa mereka telah berinteraksi dengan berbagai organisasi di tengah-tengah masyarakat sebagai pengguna lulusan FIA UB sehingga keterlibatannya diharapkan dapat memberikan masukan yang tepat dalam merumuskan VMTS sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

    Kedua, mendiskusikan VMTS dalam 3 (tiga) tahap. Tahap pertama brainstorming dalam rangka menggali beragam masukan guna merumuskan VMTS yang berorientasi jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang, ataupun kesesuaiannya dengan Renstra UB. Tahap kedua perumusan dan penajaman VMTS yang telah disusun dengan melibatkan pakar internal yang ahli di bidang manajemen strategi agar rumusan VMTS FIA UB memenuhi kaidah-kaidah akademis dan realistis. Tahap ketiga penyempurnaan VMTS oleh Tim Penyusun berdasarkan masukan-masukan yang telah diperoleh pada tahapan sebelumnya.

    Ketiga, penetapan VMTS oleh Senat Fakultas yang didahului pembahasan secara mendalam baik menyangkut substansi Visi, Misi, Tujuan, maupun Sasaran, sehingga rumusannya memenuhi kaidah-kaidah: kejelasan, realistik, dan keterkaitan antar substansi untuk mencapai keberhasilan FIA UB secara berkelanjutan. Dokumen Rapat Senat FIA UB mengenai penetapan VMTS dapat dilihat pada Lampiran 1.2.Keempat, sosialisasi VMTS kepada komponen stakeholder yang lebih luas baik kepada civitas akademika (dosen dan mahasiswa) maupun masyarakat yang lebih luas. Sosialisasi dilakukan melalui rapat terbuka, penyebaran melalui media cetak, ataupun media elektronik.

    Visi Unit Pengelola Program Studi Magister

    Melalui mekanisme penetapan sebagaimana dikemukakan di atas, Visi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya (FIA UB) sebagai pengelola Program Magiser Administrasi Publik (PMAP) dan Program Magister Administrasi Bisnis (PMAB) adalah: Menjadi Lembaga Pendidikan Ilmu Administrasi Yang Bermutu dan Diakui Oleh Masyarakat Luas di Dalam dan di Luar Negeri (Lampian 1.3). Visi ini dipandang sangat strategis karena dengan berpedoman pada visi tersebut akan dapat ditentukan tingkat keberhasilan penyelenggaraan pendidikan atau Tri Dharma Perguruan Tinggi di FIA UB untuk kurun waktu tertentu.

    Penetapan visi FIA UB tersebut juga mengacu pada visi Universitas Brawijaya, yakni: Menjadi Universitas Unggul Yang Berstandar Internasional dan Mampu Berperan Aktif Dalam Pembangunan Bangsa Melalui Proses Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Kepada Masyarakat (Lampiran 1.4).Visi FIA UB sebagaimana tertera di atas sangat jelas dan

  • 2

    realistis karena telah memenuhi persyaratan: imaginable, desisrable, feasible, focus, flexibel, and time specific. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut. 1. Imaginable,dengan visi tersebut dapat dibayangkan atau digambarkan seperti apa masa

    depan FIA UB. Semua lapisan masyarakat dapat mebayangkan bahwa ke depan FIA UB akan menjadi pusat penyedia administrator yang berkualitas. Berbagai lapisan masyarakat akan memilih studi ke FIA UB jika ingin menjadi administrator yang berkualitas dan mendapat pengakuan di dalam dan di luar negeri.

    2. Desirable, dengan visi tersebut seluruh pemangku kepentingan akan merasa nyaman, senang dan terjamin kepentingannya. Pemangku kepentingan yang dimaksud meliputi: segenap sivitas akademika, jajaran pimpinan dan tenaga kependidikan, pengguna lulusan, dan masyarakat pada umumnya.

    3. Feasible, sesuai dengan perkembangan zaman dan sumberdaya yang dimiliki, FIA UB awalnya memposisikan diri dan berkiprah pada tingkat nasional. Pada periode 2004-2008, yang dikembangkan untuk berkiprah dalam tingkat internasional adalah program Sarjana (S1) dan Magister (S2), kemudian mulai tahun 2010 Program Doktor (S3) menjalin kerjasama pula dengan beberapa universitas di Jepang dan Australia. Dewasa ini jalinan kerjasama Program S1 dan S2 dengan beberapa universitas di Jepang dan Australia telah terbangun. Untuk program S3 baru pada tingkat nasional terutama terfokus pada Indonesia Bagian Timur. Mulai tahun 2010/2011 program S3 akan menerima mahasiswa S3 dari Thailand, dan tahun 2011/2012 akan membuka program S3 kerjasama Universitas di Jepang (beberapa MOU antara FIA UB dengan universitas di Jepang lihat Lampiran 1.5). Walaupun ingin berperan secara internasional, FIA UB tidak akan melepaskan diri dari identitasnya sebagai lembaga pendidikan yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila. Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kecakapan dan kemampuan tehnis, humanis dan utamanya konseptual di bidang administrasi. Melalui cara ini, alumni FIA UB banyak yang menduduki posisi strategis di instansi pemerintah dan swasta. Dilingkungan pendidikan tinggi ada yang menduduki Jabatan Rektor, Pembantu Rektor, Dekan, Pembantu Dekan dan Ketua Jurusan. Di lingkungan TNI/POLRI ada yang menduduki jabatan Wakapolda dan staf ahli Pangdam. Sedangkan dilingkungan Pemerintah daerah ada yang menduduki jabatan Bupati, Sekretaris Daerah, Kepala Dinas, Kepala Badan, Kepala Bagian dan lain-lain.

    4. Measurable and focus, Visi FIA UB yang dirumuskan merupakan visi yang terukur baik ditinjau dari cakupan maupun dimensi waktu. Selain ingin mencetak administrator yang mumpuni, FIA UB juga ingin menghasilkan lulusan yang memiliki karakter dan sikap mulia. Hal ini diupayakan dengan membekali peserta didik selain dengan konsep dan teori juga membekalinya dengan filsafat dan etika. Tercapainya visi FIA UB dapat dilihat dari beragamnya asal mahasiswa dan keberhasilan alumninya menduduki posisi strategis diberbagai instansi pemerintah dan swasta. Mahasiswa FIA UB berasal dari seluruh nusantara. Ini berarti bahwa FIA UB memiliki peran yang begitu strategis dalam menyediakan sumberdaya insani, khususnya di bidang administrasi.

    5. Flexible, sekalipun focus dan terukur bukan berarti tidak terbuka kemungkinan untuk tumbuh, mengembangkan inisiatif dan melakukan perubahan sesuai perkembangan zaman. Masih terbuka kemungkinan untuk melakukan penyesuaian dengan perkembangan, terlebih di era globalisasi yang sarat akan perubahan. Fleksibilitas ini diantaranya tercermin dari kebijakan tentang dibukanya Program Studi (Prodi) baru di FIA UB. Sesui dengan tuntutan perubahan, dalam Jurusan Administrasi Publik dibuka Prodi Administrasi Pemerintahan dan Prodi Perencanaan Pembangunan. Dalam Jurusan Administrasi Bisnis juga dibuka Prodi Bisnis Internasional dan Administrasi Perpajakan (Lampiran 1.6).

  • 3

    6. Kurun Waktu, Visi FIA UB untuk berperan pada tingkat nasional dan sekaligus internasional akan dicapai pada kurun waktu 10 tahun. Dalam lima tahun pertama (2004-2008) berkiprah di tingkat nasional, fase ini telah terlewati, dan memasuki fase 5 tahun kedua 2009-2013 melakukan internasionalisasi jurusan dan program studi melalui kerjasama dengan beberapa perguruan tinggi di luar negeri, dan menerima mahasiswa dari luar negeri. Saat ini FIA UB telah menerima mahasiswa dari luar negeri, diantaranya dari Libia dan Timor Leste, direncanakan dalam tahun akademik 2010/2011 juga akan menerima mahasiswa dari Tailand dan beberapa negara lainnya.

    Visi ini telah ditetapkan sejak tahun 2004 dan diharapkan dapat dicapai dalam kurun waktu 10 tahun hingga tahun 2013.Berpedoman pada visi tersebut telah dijabarkan pula misi, tujuan, sasaran, serta strategi pencapaiannya.

    Misi Unit Pengelola Program Studi Magister

    Misi yang diemban Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya (FIA UB) dalam proses penyelenggaraan pendidikan tinggi telah ditetapkan sebagai berikut: 1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang

    meliputi pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat; 2. Menciptakan etos ilmu administrasi di tengah masyarakat dan memperkuat posisi alumni di

    tengah pasar kerja; 3. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas manajemen fakultas

    Visi yang telah ditetapkan dan misi sebagaimana dikemukakan di atas memiliki saling keterkaitan, hal ini diantaranya tercermin dari adanya upaya FIA UB untuk selalu memutakhirkan bahan ajar dalam semua jenjang pendidikan, memperluas wawasan mahasiswa dengan mendatangkan dosen tamu dan tenaga ahli untuk memberi kuliah/ceramah maupun menguji disertasi, mengarahkan judul penelitian sesuai dengan state of the art ilmu administrasi, serta melibatkan dosen dan mahasiswa dalam pemecahan masalah-masalah administrasi melalui penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

    Dalam mengemban misinya, FIA UB di menerapkan prinsip total transformational education, yakni berusaha mengembangkan peserta didik secara menyeluruh, padu, imbang dan selaras antara dimensi knowledge, character and attitude dan truth and faith. Dalam proses pendidikan FIA UB tidak hanya sekadar memberikan keahlian konseptual di bidang administrasi, tetapi juga membangun profesionalisme, etos kerja, nilai etika dan moral. Dibahasakan secara lain aspek idiologi dan aspek tehnologi mendapat perhatian dalam pengembangan peserta didik, walaupun diakui dimensi idiologi yang mendapat porsi terbesar. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya tenaga pengajar, praktisi serta akademisi yang selain memiliki kedalaman ilmu juga memiliki keahlian dan pengalaman yang cukup luas. Selain itu FIA UB juga mengadakan seminar, kuliah tamu serta proses perkuliahan yang berkualitas dan terstandardisasi yang memungkinkan peserta didik mengembangkan dirinya/potensinya secara optimal.

    Tujuan Unit Pengelola Program Studi Magister

    Berpijak pada visi dan misi di atas, tujuan yang ingin dicapai FIA UB dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah: 1. Menyelenggarakan proses belajar-mengajar yang bermutu dan profesional di bidang ilmu

    administrasi; 2. Menyelenggarakan dan mengembangkan riset yang berkualitas;

  • 4

    3. Membangun dan memberdayakan masyarakat melalui pengabdian kepada masyarakat 4. Berkiprah dalam pengembangan ilmu administrasi di level nasional dan internasional

    Tujuan FIA UB sebagaimana dikemukakan di atas tidak terpisah dari penjabaran visi UB yakni menjadi perguruan tinggi bertaraf internasional dan berwawasan wirausaha (world class entrepreneurial university).Tujuan tersebut dapat dicapai jika dalam proses penyelenggaraan pendidikan didasarkan tata nilai yang disepakati oleh pihak-pihak yang terlibat dalam proses tersebut. Tata nilai yang dimaksud meliputi: universalitas dan obyektivitas, kebebasan akademik, transparansi, efisiensi, demokratis dan akuntabel.

    Nilai universalitas dan obyektivitas tercermin dari adanya beragam tujuan yang berorientasi pada peningkatan kualitas pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, dan kiprahnya di tingkat nasional dan internasional.Nilai kebebasan akademik tercermin dari keleluasaan sivitas akademika dalam mengekspresikan gagasan melalui penelitian, publikasi jurnal dan media yang ada di FIA UB.Nilai transparansi dan efisiensi dapat dilihat dari Rencana Strategis yang disusun dalam setiap tahun anggaran, pendanaan, dan pertanggungjawabannya dalam setiap akhir tahun pelaksanaan kegiatan. Nilai demokrasi dan akuntabilitas tercermin dari proses pengambilan keputusan strategis dan pemilihan unsur-unsur pimpinan yang selalu mengedepankan proses demokrasi.

    1.1.2 Sasaran dan Strategi Pencapaian Sasaran

    Sejalan dengan misi dan tujuan telah diuraikan di atas, maka berikut dijelaskan sasaran dari penyelenggaraan pendidikan FIA UB.Sasaran dari penyelenggaraan pendidikan di Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya adalah : 1. Adanya lulusan Sarjana, Magister, dan Doktor yang mampu menyampaikan hasil

    kajiannya kepada masyarakat, serta adanya lulusan di bidang administrasi sebagai akademisi administrasi yang mampu bersaing di tingkat regional, nasional dan internasional.

    2. Terwujudnya kemampuan civitas akademika yang mandiri (independent), memiliki otonomi (autonomous) dan mampu mengarahkan dirinya (self-directed) untuk mengkaji, meneliti, menganalisis dan memecahkan masalah-masalah di bidang administrasi.

    3. Adanya kerjasama dengan masyarakat dan pemerintah untuk bersama-sama mampu memecahkan masalah-masalah di bidang administrasi.

    Dengan kata lain sasaran FIA UB ingin menghasilkan lulusan dengan profil kemampuan sebagai berikut :

  • 5

    Tabel 1.1. Sasaran Profil Kemampuan Lulusan FIA UB

    No Profil Kemampuan Indikator 1. Mampu menyampaikan

    hasil kajian dan penelitian kepada masyarakat

    a. Banyak hasil kajian yang berorientasi pada penerapan teknologi tepat guna bidang administrasi

    b. Banyak tulisan yang dimuat dalam jurnal ilmiah

    b. Tesis atau Disertasi diterbitkan dalam bentuk buku

    2. Mampu bersaing dan memecahkan masalah administrasi

    a. Banyak alumni yang diterima di berbagai lapangan kerja

    b. Banyak alumni yang menduduki posisi strategis

    c. Banyak lulusan yang mendapat promosi setelah lulus

    3. Kerjasama dengan pihak lain

    a. Alumni terlibat dalam pemecahan masalah administrasi baik melalui penelitian atau karya ilmiah yang lain.

    b. MOU dan realisasinya dengan fihak ketiga dalam bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi.

    Sasaran tersebut dapat dicapai jika didukung fasilitas dan tenaga pengajar yang

    mumpuni, dan yang lebih penting adalah pada diri mahasiswa.Di fihak tenaga pengajar, UB telah memberlakukan kebijakan bahwa tenaga pengajar yang belum bergelar magister atau doktor dan berusia di bawah 35 tahun wajib melanjutkan studi di luar negeri. Doktor lulusan dari dalam negeri wajib mengikuti program home stay selama 3 bulan di luar negeri untuk meningkatkan kemampuannya berbahasa Inggris dan menulis di jurnal internasional. Bagi guru besar yang bahasa inggrisnya belum bagus wajib mengikuti program recharching di luar negeri untuk meningkatkan kemampuan bahasa inggris dan meng-up date serta memperbaharui dan meningkatkan kemampuan teoritik dan metodologi sehingga setiap guru besar berhasil menulis di jurnal internasional.

    Dalam bidang kemahasiswaan, FIA UB selalu berupaya untuk meningkatkan soft skill mahasiswa melalui berbagai penyediaan pelatihan dan pengetahuan tambahan; misalnya: pelatihan kepemimpinan (leadership), kewirausahaan (entrepreneurship), perencanaan bisnis (business plan), dan lain-lain. Dengan cara ini, bekal mahasiswa untuk memasuki dunia kerja tidak hanya cukup dengan kemampuan hard skill di bidangnya tetapi ditunjang pula oleh pengetahuan tambahan yang memungkinkan untuk bersaing secara komparatif dan kompetitif dalam mendapatkan pekerjaan.

    Strategi Pencapaian

    Penerapan visi, misi, tujuan dan sasaran tersebut agar berhasil memerlukan strategi pencapaian untuk kurun waktu tertentu. Sasaran sebagaimana tertera dalam Tabel 1 dicapai pada kurun waktu 10 tahun. Dalam limatahun pertama (2004-2008) berkiprah di tingkat nasional, fase ini telah terlewati. Banyak prestasi yang telah dihasilkan dalam kurun waktu tersebut, baik menyangkut akreditasi Jurusan/Program Studi, prestasi di bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, prestasi bidang kemahasiswaan, pendirian Asosiasi Ilmu

  • 6

    Administrasi Bisnis (AIABI), pendirian Asosiasi Ilmu Administrasi Publik (AIAPA), dan lain-lain yang semuanya merupakan prestasi di tingkat nasional.

    Memasuki tahapan 5 tahun kedua 2009-2013 melakukan internasionalisasi jurusan dan program studi melalui kerjasama dengan beberapa perguruan tinggi di luar negeri, dan menerima mahasiswa dari luar negeri. Saat ini FIA UB telah menerima mahasiswa dari luar negeri, diantaranya dari Libia dan Timor Leste, direncanakan dalam tahun akademik 2010/2011 juga akan menerima mahasiswa dari Tailand dan beberapa negara lainnya. Internasionalisasi jurusan dan program studi juga dilaksanakan dalam rangka pengembangan kerjasama di bidang penelitian, penulisan jurnal, pertukaran mahasiswa (student exchanges), pertukaran dosen (lecture exchanges).

    Strategi pencapaian sasaran sebagaimana dikemukakan di atas memerlukan keterlibatan pemangku kepentingan, konsistensi pelaksanaan, evaluasi, dan dukungan segenap sumberdaya untuk mewujudkan pencapaian visi, misi, tujuan, dan sasaran FIA UB.

    1. Keterlibatan Pemangku Kepentingan Perumusan visi, misi, tujuan dan sasaran FIA awalnya disusun oleh Tim Penyusun

    Renstra FIA UB (2004 2013) yang diketuai oleh Dekan. Penyusunan Draft Renstra tersebut mengacu pada Renstra Universitas Brawijaya agar perencanaan yang disusun sesuai dengan kebutuhan fakultas dan sekaligus memiliki keterpaduan dan kesinambungan dengan Renstra UB. Setelah Draft Renstra FIA UB tersusun, kemudian didiskusikan dengan segenap pemangku kepentingan yakni meliputi: unsur pimpinan, dosen, tenaga kependidikan, perwakilan mahasiswa, perwakilan alumni, dan perwakilan pengguna. Tujuan diskusi ini adalah untuk mendapatkan masukan dan penyempurnaan dari Draft Renstra yang telah dirumuskan oleh Tim Penyusun.

    Hasil penyempurnaan Renstra tersebut selanjutnya didiskusikan dengan para pakar yang ditunjuk agar tetap memiliki relevansi dengan perkembangan ilmu pengetahuan administrasi.Hasil penyempurnaan ini kemudian dirapatkan di tingkat Senat Fakultas dan selanjutnya disahkan sebagai Renstra FIA UB yang berlaku untuk kurun waktu 10 tahun (2004 2013). 2. Konsistensi Pelaksanaan dan Evaluasi

    Visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah dipahami oleh seluruh pemangku kepentingan, berusaha untuk dilaksanakan secara konsisten oleh pimpinan, civitas akademika, tenaga kependidikan, dan segenap unsur penunjang lainnya.Hal ini diantaranya tercermin dari Program Kerja FIA UB dan pelaksanaannya dalam setiap tahun anggaran.Meskipun demikian perlu dipahami bahwa pelaksanaan program dan kegiatan tahunan dimungkinkan adanya perubahan sesuai dengan situasi dan kondisi yang dapat mengalami perubahan setia saat.Karena itu diperlukan taktik dan inovasi pelaksanaan agar visi, misi, tujuan, dan sasaran tetap tercapai dalam kondisi yang bisa berubah setiap saat.

    Pencapaian visi, misi, tujuan, dan sasaran dalam kondisi yang bisa berubah setiap saat memerlukan adanya evaluasi.Memahami hal ini maka di FIA UB telah dilakukan evaluasi terhadap pencapaian visi, misi, tujuan, dan sasaran secara periodik.Evaluasi setiap saat dapat dilakukan melalui rapat pimpinan atau rapat senat yang membahas berbagai persoalan aktual yang perlu segera mendapatkan pemecahan.Di samping itu juga dilakukan evaluasi tahunan melalui laporan pertanggungjawaban yang disampaikan oleh Pimpinan dalam Rapat Senat FIA UB.

  • 7

    3. Dukungan Sumberdaya dan Aktivitas Upaya mencapai keberhasilan dalam pelaksanaan visi, misi, tujuan dan sasaran

    tersebut mendapat dukungan penuh dari sumberdaya yang dimiliki FIA UB dan berbagai aktifitas di bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi. Beberapa daya dukung tersebut meliputi; Dosen, Doktor, Guru Besar

    Tenaga pengajar di FIA UB saat ini terdiri dari 127 (seratus dua puluh tujuh) orang dosen, dengan rincian sebagai berikut: 1) Guru Besar 18 (delapan belas) orang (2 orang diantaranya bergelar Magister), 2) Dosen bergelar Doktor sebanyak 37 (tiga puluh tujuh) orang, dari jumlah tersebut 16 orang

    sekaligus Doktor dan bergelar Guru Besar, 4 (empat) orang dalam proses pengajuan usulan Guru Besar, dan sebanyak 37 (tiga puluh tujuh) orang telah lolos Sertifikasi Dosen,

    3) Dosen bergelar Magister sebanyak 68 (enam puluh enam) orang, 5 orang diantaranya merupakan dosen baru yang direkrut pada tahun 2009/2010.

    4) Dosen yang sedang studi lanjut S3 sebanyak 32 (tiga puluh dua) orang, 18 orang studi di Luar Negeri dan 14 orang studi di Dalam Negeri.

    5) Dosen yang sedang studi lanjut S2 di Luar Negeri sebanyak 5 (lima) orang, Dalam kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang jumlah Guru Besar dan Doktor

    diprediksi dapat meningkat kurang lebih 60% karena saat ini banyak Doktor yang telah memiliki kualifikasi Jabatan Fungsional sebagai Lektor Kepala. Fasilitas

    Fasilitas yang terkait dengan penyelenggaraan proses belajar mengajar antara lain: virtual learning (distance learning dan blended learning dalam proses), internet (hot spot) yang bisa diakses di seluruh area fakultas, semua ruangan belajar mengajar difasilitasi dengan LCD Projector, seluruh dosen memiliki blog/homepage pribadi (dalam proses), serta tenaga kependidikan dan tenaga penunjang akademik untuk pelayanan administrasi memiliki keterampilan komputer. Selain itu, sistem informasi akademik, keuangan, dan kemahasiswaan (pendaftaran mahasiswa baru, Herregistrasi/Siregi, KRS, KHS, Pendaftaran Beasiswa, Pendaftaran Wisuda) sudah terselenggara secara online. Kerjasama

    Kerjasama dengan berbagai pihak baik dalam bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat hingga saat ini telah terselenggara dengan baik. Dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir dari 2004/2005 hingga 2010/2011 telah dilaksanakan sebanyak 62 (enam puluh dua) buah kerjasama di bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Kerjasama selalu mengalami peningkatan setiap tahun, sehingga dalam kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang kerjasama yang dibina dapat diproyeksikan naik secara signifikan.

    Khususnya menyangkut kerjasama yang berorientasi pada peningkatan kualitas pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia, saat ini sedang dalam proses pengurusan kerjasama antara FIA UB dengan beberapa Universitas di luar negeri, antara lain: Yonsei University (Korea), Renmin University (Cina), Kentucky University (Amerika), Twente University (Belanda), Murray University, Wolonggong University, dan Flinders University (Australia). Beberapa kerjasama yang telah berlangsung dengan beberapa institusi di dalam dan luar negeri dapat dilihat pada Tabel 1.2

  • 8

    Tabel 1.2.

    Kerjasama Bidang Pendidikan

    No Tahun Mitra Kerjasama Bentuk Kerjasama 1 2004 Bappenas S2 Tailor Made

    2 2006 Bappenas dan Perguruan Tinggi di Jepang 1) TakushokuUniversity (Tokyo), 2) TohokuUniversity (Tokyo), 3) KeioUniversity (Tokyo), 4) RitsumeikanUniversity (Kyoto), 5) Ritsumeikan Asia Pacific University-

    APU (Kyoto) dan 6) GRIPSUniversity (Tokyo)

    S2 Double Degree

    3 2007 Universitas Mulawarman S3 Kerjasama

    4 2007 Pemerintah Timor Leste S2 Reguler

    Homestay

    Program homestay ke luar negeri telah diselenggarakan dan hasilnya sangat meningkatkan kemampuan dosen dalam berkomunikasi secara verbal dalam bahasa asing khususnya bahasa Inggris. Pada tahun 2008 (Juli-September), 4 (empat) orang dosen FIA UB telah mengikuti program homestaydi Wellington, New Zealand bekerja sama dengan MasseyUniversity. Pada tahun 2009 (Pebruari-April) program dilanjutkan dengan keberangkatan 4 (empat) orang dosen FIA UB, masing-masing 3 (tiga) orang ke Australia dan 1 (satu) orang ke New Zealand, dan tahun 2010 (Oktober-Desember) terdapat 2 orang yang mengikuti homeststay program di Flinders University (Australia) Direncanakan tahun 2011/2012 semua dosen yang bergelar doktor telah mengikuti program homestay ke berbagai negara. Dengan demikian melalui program homestay dapat mempercepat pelaksanaan international class dalam rangka menunjang visi universitas menuju world class entrepreneurial university. Penelitian

    Saat ini kegiatan penelitian secara rutin telah dilakukan oleh dosen FIA UB setiap tahunnya. Penelitian dimaksud adalah yang dikelola Fakultas melalui sumber pembiayaan DPP/SPP. Di samping itu juga terdapat beragam kegiatan penelitian yang dilakukan oleh dosen secara melembaga melalui kerjasama dengan Perusahaan, Pemerintah Daerah, dan beberapa institusi pemerintahan lainnya. Dosen yang telah memiliki kualifikasi pendidikan S-3 atau telah bergelar Doktor secara aktif menunjukkan tingkat progresivitas dalam mengirimkan proposal hibah kompetisi khususnya di level nasional baik yang melalui sumber pembiayaan dari dalam maupun luar negeri. Penelitian juga dilakukan oleh para mahasiswa melalui berbagai kompetisi riset.Hingga saat ini banyak mahasiswa FIA UB yang berhasil meraih kejuaraan di tingkat nasional (Lampiran 1.7).

    Pengabdian kepada Masyarakat

    Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat telah dilaksanakan secara rutin. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat yang dikelola FIA UB melalui sumber pembiayaan DPP/SPP, pelaksanaannya setiap tahun dan dilakukan secara berkelompok, di mana satu kelompok

  • 9

    terdiri dari 6 (enam) orang dosen. Di samping itu juga terdapat beragam kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh dosen secara melembaga melalui kerjasama dengan Dirbinlitabmas Kementerian Pendidikan Nasional dan beberapa institusi pemerintahan lainnya.Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat tersebut secara aktif dan kontinyu juga dilakukan melalui lembaga-lembaga kajian di lingkungan FIA UB.

    1.2. SOSIALISASI DAN TINGKAT PEMAHAMAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN DI

    TINGKAT UNIT PENGELOLA PROGRAM STUDI MAGISTER Sosialisasi

    Visi, misi, tujuan dan sasaran (VMTS) yang telah disahkan oleh Senat Fakultas kemudian disosialisasikan ke seluruh pemangku kepentingan, yaitu meliputi civitas akademika (dosen dan mahasiswa), tenaga kependidikan, pengguna lulusan, maupun masyarakat yang lebih luas. Sosialisasi dilakukan melalui berbagai sarana dan kesempatan seperti media elektronik, media cetak, buku pedoman, brosur-brosur, penyampaian pada rapat fakultas, kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru, display di ruang jurusan, dan juga dipasang di tempat strategis yang mudah dibaca oleh seluruh civitas akademika dan teaga kependidikan FIA UB.

    Sosialisasi melalui media elektronik termuat dalam website FIA UB yang saat ini telah banyak diakses oleh khalayak sasaran strategis maupun masyarakat umumnya. Sosialisasi VMTS melalui brosur untuk menarik minat calon mahasiswa Program Sarjana, Program Magister, dan Program Doktor (Lampiran 1.8) juga selalu dilaksanakan di setiap tahun akademik dengan tujuan agar setiap calon mahasiswa tidak hanya tertarik untuk menempuh studi di FIA UB, tetapi juga paham mengenai kompetensi yang dimiliki setelah menamatkan studinya. Tingkat Pemahaman Civitas Akademikia dan Tenaga Kependidikan

    Hingga saat ini visi, misi, tujuan dan sasaran tersebut sudah dipahami oleh seluruh civitas akademika FIA UB dan dijadikan acuan setiap perencanaan dan pelaksaaan program untuk kemajuan FIA UB demi mewujudkan Tri Dharma perguruan tinggi. Mahasiswa umumnya telah memahami bahwa dengan kuliah di FIA UB akan memperoleh kompetensi lulusan yang tidak hanya berkipah dalam pasar kerja di tingkat nasionaltetapi juga di tingkat internasional.

    Para dosen umumnya juga telah memahami VMTS yang telah ditetapkan, hal ini terbukti dari tingginya motivasi untuk pengembangan ilmu baik melalui keterlibatan dalam penulisan karya ilmiah, seminar internasional, penulisan buku ajar, mengikuti program homestay, pelatihan tingkat internasional, dan lain-lain. Pemahaman tenaga kependidikan tentang VTMS juga terus meningkat. Setiap sub bagian tata usaha telah memiliki SOP yang direncanakan memiliki standar ISO, demikian pula berbagai jenis layanan kepada mahasiswa telah dilakukan melalui sistem elektronik dalam rangka mewujudkan standarisasi pelayanan yang menunjang pencapaian visi, misi, tujuan, dan sasaran yang telah ditetapkan.

  • 10

    STANDAR 2. TATA PAMONG, KEPEMIMPINAN, SISTEM PENGELOLAAN DAN PENJAMINAN MUTU

    2.1. TATA PAMONG

    Tata pamong yang dimaksud dalam Borang Unit Pengelola Program Studi ini adalah adanya sebuah sistem di FIA UB yang dapat menjamin terwujudnya good university governance dalam penyelenggaraan pendidikan.Tata Pamong di FIA UB telah dapat mewujudkan sistem tersebut, hal ini dapat dilihat dari 3 (tiga) aspek.Pertama, setiap unit/bagian organisasi di FIA UB telah dapat mengembangkan kebijakan, mengambil keputusan, dan menyelenggarakan program studi secara efektif, dapat dikatakan bahwa tata pamong di FIA UB telah memenuhi prinsip good governance.Kedua, tata pamong di FIA UB telah dapat menjamin adanya sistem kepemimpinan, pengelolaan program studi, dan penjaminan mutu yang efektif.Ketiga, tata pamong di FIA UB telah dapat menjamin terpilihnya pemimpin yang memiliki kredibilitas, transparansi, akuntabilitas, bertanggung jawab, dan menerapkan prinsip keadilan dalam mengelola penyelenggaraan pendidikan.

    Ketiga aspek tersebut dapat dilihat dari beberapa regulasi di FIA UB yang telah berjalan secara efektif, yaitu: Susunan Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) FIA UB, Pemilihan Senat, Pemilihan Dekan dan Pembantu Dekan, Pemilihan Ketua Jurusan dan Program Studi, Etika Akademik, Pengangkatan Pimpinan Tenaga Kependidikan; dan deskripsi pelaksanaan tugas masing-masing unsur pimpinan tersebut.

    Beberapa regulasi yang telah dibakukan dalam sistem Tata Pamong di FIA UB secara rinci dapat dikemukakan sebagai berikut: 1. Susunan Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) Fakultas Ilmu Administrasi Universitas

    Brawijaya (Lampiran 2.1) 2. Tatacara Pemilihan Senat Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya (Lampiran 2.2) 3. Tatacara Pemilihan Dekan dan Pembantu Dekan di lingkungan Fakultas Ilmu Administrasi

    Universitas Brawijaya (Lampiran 2.3) 4. Tatacara Pemilihan Ketua Jurusan dan Ketua Program Studi di lingkungan Fakultas Ilmu

    Administrasi Universitas Brawijaya (Lampiran 2.4) 5. Etika Akademik Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya (Lampiran 2.5) 6. Pengangkatan Pimpinan Tenaga Kependidikan di lingkungan Fakultas Ilmu Administrasi

    Universitas Brawijaya (Lampiran 2.6)

    2.1.1 Struktur Organisasi Unit Pengelola Program Studi Magister Struktur Organisasi FIA UB sebagai pengelola Program Magister dari waktu ke waktu

    mengalami perubahan sesuai dengan tuntutan penyediaan layanan pendidikan yang lebih berkualitas. Saat ini Struktur Organisasi FIA UB mengacu pada Susunan Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya, sesuai dengan SK Dekan FIA UB No ....................

    Dalam SK tersebut dikemukakan bahwa Struktur Organisasi FIA UB terdiri atas: Pimpinan Fakultas, Senat, Dewan Kehormatan Kode Etik, Unsur Pelaksana Akademik, Unsur

  • 11

    Pelaksana Administrasi, Unsur Penunjang, Gugus Jaminan Mutu, dan Unsur Pelayanan Umum. Struktur tersebut secara visual dapat dilihat pada Gambar 1

    DEKANPDI,PDII,PDIII

    SENAT

    GJMDKKE UNSURPELAKSANAADMINISTRASI

    UNSURPELAKSANAAKADEMIK

    UNSURPELAYANANUMUM

    UNSURPENUNJANGUJM

    LABORATORIUM

    KELOMPOKDOSEN

    Gambar 1 Struktur Organisasi FIA UB

    Keterangan : : Garis Komando : Garis Kooordinasi DKKE : Dewan Kehormatan Kode Etik GJM : Gugus Jaminan Mutu Unsur Pelayanan Admnistrasi : Bagian Tata Usaha Unsur Pelaksana Akademik : Jurusan dan Program Studi UJM : Unit Jaminan Mutu Unsur Pelayanan Umum : UPT Bahasa, UPT Ruang Baca, dan

    UPT Humas Unsur Penunjang : Pusat Kajian dan Pembinaan

    Administrasi, Pusat Kajian Korupsi, Pusat Kajian dan Pengembangan Manajemen Sistem Informasi (PKPMSI), Pusat Kajian Konflik dan Kebijakan (RCCP).

  • 12

    Dalam SOTK FIA UB di atas tergambar bahwa Dekan adalah pimpinan tertinggi dalam penyelenggaraan pendidikan yang dalam pelaksanaan tugasnya dibantu para Pembantu Dekan.Terdapat Senat Fakultas yang berfungsi merumuskan kebijakan fakultas yang dalam pelaksanaan tugasnya berkoordinasi dengan Dekan. Dekan FIA UB membawahkan: Dewan Kehormatan Kode Etik, Unsur Pelaksana Akademik, Unsur Pelaksana Administrasi, Unsur Penunjang, Gugus Jaminan Mutu, dan Unsur Pelayanan Umum.

    Dewan Kehormatan Kode Etik (DKKE) beranggotakan 5 (lima) orang dosen perwakilan dari setiap jurusan. Lembaga ini memiliki tugas pokok dan fungsi memberi pertimbangan kepada Pimpinan Fakultas dalam hal terjadi pelanggaran etika moral dan akademik yang dilakukan oleh civitas akademika.Atas dasar masukan dari DKKE, Pimpinan Fakultas dapat mengambil keputusan terhadap pelanggar kode etik dengan memberikan teguran atau sanksi yang bersifat pembinaan.

    Unsur Pelaksana Akademik terdiri dari Jurusan dan Program Studi. Di FIA UB terdapat dua jurusan, yaitu Jurusan Administrasi Publik dan Administrasi Bisnis.Masing-masing jurusan tersebut dipimpin oleh seorang Ketua Jurusan dan seorang Sekretaris Jurusan.Sesui dengan tuntutan perubahan, dalam Jurusan Administrasi Publik dibuka Prodi Administrasi Pemerintahan dan Prodi Perencanaan Pembangunan.Dalam Jurusan Administrasi Bisnis juga dibuka Prodi Bisnis Internasional dan Administrasi Perpajakan. Masing-masing prodi baru tersebut dipimpin oleh seorang ketua program dan sekretaris program. Terdapat Program Magister (S2) Administrasi Publik, Program Magister (S2) Administrasi Bisnis, dan Program Doktor (S3) Ilmu Administrasi (PDIA), masing-masing dipimpin oleh seorang ketua program dan sekretaris program. Selain itu, FIA UB juga mengkordinasikan pengelolaan Program Diploma (D3) Pariwisata dan D3 Kesekretariatan yang dipimpin oleh seorang ketua dan sekretaris program.Sesuai dengan kebijakan UB, mulai tahun akademik 2009/2010 pengelolaan Program D3 secara bertahap dipusatkan di UB dibawah pengelolaan Program Vokasi.

    Di bawah Jurusan Administrasi Publik terdapat 3 (tiga) laboratorium, yaitu: Laboratorium Kebijakan Publik, Laboratorium Perencanaan Pembangunan, dan Laboratorium Administrasi Pemerintahan. Di bawah Jurusan Administrasi Bisnis juga terdapat 3 (tiga) laboratorium, yaitu: Laboratorium Kewirausahaan, Laboratorium Kepemimpinan, dan Laboratorium Organisasi dan Manajemen. Setiap laboratorium dipimpin oleh seorang Ketua dan Sekretaris, memiliki tugas pokok dan fungsi melaksanakan kajian-kajian sesuai bidangnya dan memfasilitasi mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan lapangan untuk bidang-bidang tertentu sebagai bagian dari tugas mata kuliah. Kegiatan lapangan terkait dengan perkuliahan yang dilaksanakan oleh mahasiswa di bawah koordinasi laboratorium dapat dilihat dalam Lampiran 2.7.

    Dalam SOTK FIA UB juga dikemukakan adanya unit-unit yang secara khusus memfasilitasi kegiatan penelitian, pengembangan ilmu dan pengabdian kepada masyarakat. Unit-unit tersebut disebut dengan unsur penunjang dan unsur pelayanan umum.Unsur penunjang merupakan unit yang membantu pelaksanaan tugas fakultas di bidang akademik dan non akademik yang bersifat lintas jurusan/program studi. Unsur penunjang terdiri atas: Pusat Kajian dan Pembinaan Administrasi, Pusat Kajian Korupsi, Pusat Kajian dan Pengembangan Manajemen Sistem Informasi (PKPMSI), Pusat Kajian Konflik dan Kebijakan (RCCP). Unsur Penunjang dipimpin oleh seorang ketua yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Dekan.Dalam tahun akademik 2010/2011 juga direncanakan untuk dibuka Pusat Kajian Entrepreneurial Governane.Persiapan pembukaan pusat kajian tersebut saat ini sedang dikoordinasikan dengan Ditjen Dikti dan Kementerian Kelautan dan Perikanan karena keberadaan pusat tersebut dirancang berskala nasional.

    Sedangkan Unsur Pelayanan Umum merupakan unit yang memberikan layanan tertentu kepada sivitas akademika dan pemangku kepentingan lainnya. Unsur Pelayanan

  • 13

    Umum terdiri atas: Unit Pelaksana Teknis (UPT) Bahasa, UPT Layanan Referensi Ilmiah atau Ruang Baca, dan UPT Humas. Unit Pelayanan Umum dipimpin oleh seorang ketua yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Dekan.

    Dalam SOTK FIA UB juga terdapat tim pengendalian mutu, yang disebut Gugus Jaminan Mutu (GJM) di tingkat fakultas dan Unit Jaminan Mutu (UJM) di tingkat jurusan. Gugus Jaminan Mutu memiliki tugas pokok dan fungsi memberi masukan kepada Dekan dan melakukan evaluasi terhadap implementasi sistem penjaminan mutu penyelenggaraan pendidikan di tingkat fakultas.Unit Jaminan Mutu memiliki tugas pokok dan fungsi memberi masukan kepada jurusan dan melakukan evaluasi terhadap implementasi sistem penjaminan mutu penyelenggaraan pendidikan di tingkat jurusan. Keberadaan GJM dan UJM di FIA UB telah berjalan sangat efektif, terbukti bahwa dua lembaga tersebut telah mendapatkan penghargaan atas kinerjanya oleh Pusat Jaminan Mutu UB (Lampiran 2.8)

    Unsur Pelayanan Administrasi di FIA UB adalah Bagian Tata Usaha yang dipimpin oleh seorang Kepala Tata Usaha (KTU). Bagian Tata Usaha terdiri dari: Sub Bagian Umum, Sub Bagian Keuangan dan Personalia, dan Sub Bagian Pendidikan dan Pengajaran. Masing-masing Sub Bagian dipimpin Kepala Sub Bagian (Kasubag) dan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya bertanggungjawab pada KTU.

    2.1.2 Sistem Tata Pamong Unit Pengelola Program Studi Magister Sistem Tata Pamong di FIA UB telah dapat mejamin terwujudnya visi, terlaksananya

    misi, tercapainya tujuan, dan keberhasilan strategi sebagaimana pedoman yang telah ditetapkan dalam Renstra FIA UB. Hal ini tercermin dari 5 (lima) pilar, yaitu: pilar kredibilitas, transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, dan pilar keadilan. Kelima pilar tersebut dapat dideskripsikan secara rinci sebagai berikut. Pilar Kredibilitas

    Proses penyelenggaraan belajar mengajar dan berbagai aktivitas akademik lainnya di FIA UB berada di bawah tanggung jawab kepemimpinan Dekan yang memiliki masa bakti 4 (empat) tahunan. Kepemimpinan Dekan FIA UB dapat dikatakan telah memenuhi prinsip kredibilitas, transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, dan menerapkan prinsip keadilan dalam mengelola penyelenggaraan pendidikan.

    Prinsip kredibilitas ditunjukkan dengan terpilihnya Dekan yang memiliki kualifikasi akademik dan kepemimpinan yang telah teruji; di samping pemilihannya dilakukan melalui proses yang sangat demokratis. Keberadaan dekan dipilih melalui sistem penjaringan langsung yang melibatkan perwakilan mahasiswa, seluruh dosen, dan perwakilan tenaga kependidikan.Khususnya keterlibatan dosen dalam sistem penjaringan juga dilakukan melalui sistem pemilihan elektronik (E-Vote) bagi dosen-dosen yang sedang studi di luar negeri. Hal ini disebabkan karena saat ini banyak dosen FIA UB yang sedang menempuh studi di luar negeri, sehingga dengan sistem ini tetap dapat menjamin bahwa setiap dosen memiliki hak pilih untuk menentukan pimpinan yang kredibel.

    Berdasarkan hasil penjaringan, Senat FIA UB memilih dan menetapkan calon Dekan yang memiliki kualifikasi terbaik dan selanjutnya diusulkan agar ditetapkan sebagai Dekan FIA UB untuk masa bakti 4 (empat) tahun. Proses tersebut menggambarkan bahwa terpilihnya Dekan sebagai pemimpin tertinggi di FIA UB memiliki tingkat kredibilitas yang sangat tinggi.

    Proses yang hampir sama juga terjadi dalam pemilihan atau penetapan Pembantu Dekan, Ketua Jurusan, Ketua Program Studi atau pimpinan dalam unit-unit organisasi lainnya. Pemilihan Pembantu Dekan dilakukan di tingkat Senat Fakultas setelah melalui proses penjaringan, demikian pula untuk pemilihan Ketua Program Doktor. Khususnya pemilihan Ketua Jurusan dan Ketua Program Magister dilakukan dengan cara pemilihan langsung oleh

  • 14

    dosen-dosen yang terlibat dalam proses belajar mengajar di program studi atau jurusan yang bersangkutan. Sedangkan pemilihan pimpinan unit-unit organisasi lainnya di lingkungan FIA UB: Ketua Dewan Kehormatan Kode Etik, Kepala-kepala Unsur Pelaksana Administrasi, Ketua-ketua Unsur Penunjang, Ketua Laboratorium, Ketua Gugus Jaminan Mutu (GJM) dan Unsur Jaminan Mutu (UJM) dan Kepala-kepala Unsur Pelayanan Umum, dipilih langsung oleh Dekan atau pimpinan yang berwenang dengan pertimbangan matang dan sesuai dengan ketentuan yang baku.

    Tingkat kepercayaan atau kredibilitas Dekan, Pembantu Dekan, dan unsur-unsur pimpinan pada unit-unit organisasi lainnya juga ditunjukkan oleh derajat kebersamaan dan keberhasilannya memimpin unit-unit organisasinya masing-masing. Sebagai gambaran: Jurusan Admnistrasi Publik, Jurusan Administrasi Bisnis, Program Magister Administrasi Publik, Program Magister Administrasi Bisnis, Program Doktor Ilmu Administrasi, saat ini telah berkembang pesat dan mendapat Peringkat Nilai A berdasarkan akreditasi yang dilakukan oleh BAN PT (Lampiran 2.9). Gambaran ini menunjukkan bahwa pesatnya perkembangan FIA UB karena didukung oleh jajaran kepemimpinan yang kredibel mulai dari tingkat pucuk pimpinan hingga pimpinan di tingkat operasional. Pilar Transparansi

    Transparansi atau keterbukaan penyelenggaraan pendidikan di FIA UB ditunjukkan oleh sikap jajaran pimpinan hingga di tingkat operasional. Wujud keterbukaan diantaranya, sebelum tahun anggaran selalu diadakan Pra-Raker dan Raker yang melibatkan seluruh jajaran pimpinan hingga unit-unit organisasi yang ada di FIA UB (Lampiran 2.10). Tujuannya adalah untuk menyusun program kerja dan kegiatan di setiap unit organisasi hingga pendanaannya.Dokumen dari hasil Raker ini dijadikan pedoman oleh setiap unit organisasi dalam melaksanakan kegiatannya, dan dapat dikontrol pelaksanaannya setiap saat oleh unit-unit organisasi yang ada di FIA UB.

    Keterbukaan dari jajaran pimpinan diantaranya juga ditunjukkan oleh sikap keteladanan Dekan yang dalam batas-batas tertentu selalu berupaya meminta pendapat dari pihak-pihak terkait sebelum mengambil keputusan.Sikap ini diikuti pula oleh jajaran pimpinan unit-unit organisasi yang ada di FIA UB yang menerapkan prinsip keterbukaan dalam setiap pelaksanaan kegiatan.

    Wujud transparansi lainnya tercermin dalam penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan kegiatan-kegiatan akademik lainnya.Dalam hal persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi perkuliahan selalu dilakukan secara transparan yang melibatkan Jurusan/Program, mahasiswa, dan petugas tenaga kependidikan.Dalam kegiatan penelitian di tingkat mahasiswa dan dosen selalu diadakan kompetisi terbuka melalui evaluasi proposal maupun pelaporannya.Demikian pula dalam pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat yang melibatkan para dosen FIA UB. Pilar Akuntabilitas

    Akuntabilitas dapat dimaknai tanggungjawab dalam hal melaksanakan kegiatan, tanggungjawab dalam penggunaan keuangan, dan tanggungjawab terhadap pihak eksternal. Tanggungjawab dalam pelaksanaan kegiatan diantaranya ditunjukkan dengan adanya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) FIA UB yang dibuat dalam setiap tahun anggaran (Lampiran 2.11) yang mencerminkan pertanggung-jawaban seluruh kegiatan setiap unit organisasi. Dalam laporan tersebut juga tercermin penggunaan anggaran untuk seluruh kegiatan yang bersumber dari berbagai pendanaan, PNBP dan Kerjasama dengan berbagai instansi pemerintah.

  • 15

    Dalam setiap akhir tahun anggaran, Dekan sebagai pimpinan tertinggi di FIA UB juga menyampaikan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan setiap tahun anggaran kepada Senat FIA UB. Substansi laporan menyangkut: pendidikan dan pengajaran, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, kemahasiswaan, dan rumah tangga. Menyangkut kebutuhan rumah tangga, diantaranya saat ini FIA UB sedang membangun prasarana perkantoran dan perkuliahan yang representatif dan menyerap anggaran besar, visualisasi pembangunan prasarana tersebut dapat dilihat pada Lampiran 2.12. Pilar Tanggung Jawab

    Istilah lain dari tanggung jawab adalah responsibilitas, artinya adanya unit-unit pimpinan yang dapat melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya. Dalam pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa seluruh jajaran pimpinan di FIA UB hingga tingkat operasional telah dapat melaksanakan tugas dengan sangat baik.Setiap bulan selalu dilakukan rapat rutin yang melibatkan semua unit pimpinan dan dipimpin langsung oleh Dekan dalam rangka memecahkan berbagai persoalan atau sosialisasi/implementasi kebijakan untuk pengembangan fakultas.

    Semua unit organisasi di FIA UB selalu melaksanakan tugas dengan sangat baik, baik dalam hal pelaksanaan tugas rutin, tugas kepanitiaan, maupun tugas atas dasar disposisi dari pimpinan yang lebih tinggi.Sebagai contoh, dalam hal tugas kepanitiaan tentang Sertifikasi dan Evaluasi Kinerja Dosen Bersertifikasi, Tim Panitia FIA UB telah melaksanakan tugas dengan sangat baik dalam memfasilitasi dosen yang memiliki kualifikasi tersebut.Semua dosen FIA UB yang telah memenuhi syarat sertifikasi semua telah lolos sertifikasi, demikian pula sebagian besar dosen yang telah tersertifikasi juga memiliki kinerja sangat baik atas dukungan fasilitasi yang diberikan Tim Panitia di Tingkat Fakultas.

    Tanggung jawab unit pimpinan dalam melaksanakan tugas juga tercermin dari pendelegasian wewenang ketika pimpinan berhalangan melaksanakan tugas rutin. Sebagai gambaran, ketika Dekan berhalangan melaksanakan tugas rutin selalu mewakilkan kepada Pembantu Dekan (PD) untuk melaksanakan tugas tersebut dan PD selalu melaporkan hasil penugasan yang telah diberikan. Hal tersebut juga dilaksanakan oleh unit-unit pimpinan yang lain agar tanggung jawab yang diemban semuanya dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

    Pilar Keadilan

    Kepemimpinan di FIA UB selalu berupaya menerapkan prinsip keadilan dalam mengelola penyelenggaraan pendidikan.Secara umum prinsip keadilan yang diterapkan adalah menyangkut keseimbangan dalam memberikan hak dan kewajiban bagi jajaran pimpinan hingga unit-unit organisasi, civitas akademika, dan tenaga kependidikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Beberapa contoh dalam penerapan prinsip ini: memberikan kesempatan kepada semua dosen dan karyawan untuk melakukan studi lanjut di dalam dan luar negeri dengan dukungan pembiayaan yang cukup. Sesuai dengan ketentuan, bagi tenaga pengajar yang berusia dibawah 35 tahun wajib menempuh studi di luar negeri, bagi tenaga pengajar di atas usia tersebut dapat menempuh studi di dalam negeri (Lampiran 2.13).

    Sebagai bentuk ganjaran, setiap dosen yang telah lulus program doktor diberi hak mengelola unit-unit organisasi yang ada di FIA UB. Demikian pula jika ada tenaga kependidikan yang berprestasi dan memenuhi persyaratan, maka yang bersangkutan segera dipromosikan untuk jabatan yang sesuai dengan keahliannya. Sebaliknya jika ada dosen atau tenaga kependidikan yang melakukan kesalahan juga diberi punishment yang bersifat mendidik.Jika terdapat pelanggaran yang terkait dengan etika akademik, sebelum Dekan

  • 16

    memberikan sanksi masalah tersebut dibahas dulu atau dimintakan pendapat pada Dewan Kehormatan Kode Etik.

    2.2. Kepemimpinan

    Jajaran pimpinan di FIA UB selalu dapat memberikan arah, motivasi, dan inspirasi dalam mewujudkan visi, melaksanakan misi, mencapai tujuan dan sasaran melalui strategi yang dikembangkan sebagaimana tertuang dalam Renstra FIA UB. Kepemimpinan di FIA UB juga dilaksanakan atas dasar SOTK dan regulasi lainnya, sehingga semua jajaran pimpinan dapat mengambil keputusan dengan tepat, cepat, dan tidak melanggar kaidah-kaidah yag telah disepakati.

    Kepemimpinan dengan karakteristik di atas dilakukan secara kolegial dan sinergis antara Dekan, Pembantu Dekan, Ketua dan Sekretaris Jurusan, Ketua Program Studi, Ketua Program Doktor, Ketua Program Magister, dan Ketua Program Diploma III, yang mempunyai tugas memimpin pelaksanaan pendidikan (pengajaran, penelitian, pengabdian kepada masyarakat), pembinaan sivitas akademika.

    Selama ini kepimpinan di FIA UB telah memenuhi persyaratan sebagai kepemimpinan operasional, kepemimpinan organisasional, dan keemimpinan publik. 1. Kepemimpinan operasional, ditunjukkan dengan kemampuan pemimpin untuk

    menterjemahkan semua kebijakan melalui Standart Operating and Procedures (SOP) hingga di tingkat organisasi paling bawah sehingga kebijakan tersebut dapat dioperasionalisasikan dengan sangat baik (Lampiran 2.14)

    2. Kepemimpinan organisasional, setiap unit pimpinan di FIA UB telah memahami dan mampu melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sesuai dengan tata kerja organisasi yang telah ditetapkan. Hal ini tercermin dari kredibilitas, prestasi, dan inovasi yang telah dicapai oleh fakultas, jurusan, program studi dalam mengelola penyelenggaraan pendidikan di FIA UB.

    3. Kepemimpinan Publik, kepemimpinan di FIA UB telah berhasil menjalin kerjasama dengan berbagai institusi pemerintah dan swasta baik di dalam maupun di luar negeri. Kerjasama dengan institusi dalam negeri diantaranya: kerjasama dengan Bappenas, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Perikanan dan Kelautan, dan Pemerintah Daerah. Kerjasama dengan institusi luar negeri diantaranya: Pemerintah Timor Leste, beberapa prguruan tinggi di Jepang, Tailand, Taiwan, bahkan telah dirintis kerjasama dengan PT di Korea, Cina, Australia, Amerika, dan Belanda. (menjadi rujukan dari prodi-prodi yang lain, misalnya kurikulum dipakai prodi lain. dst...)

    Selain persyaratan di atas, kepemimpinan di FIA UB juga mencerminkan figur yang : 1. Visioner. Memiliki pandangan bahwa FIA UB di masa depan menjadi center of excellent

    di bidang ilmu administrasi pada level nasional maupun internasional. 2. Demokratis. Mau menerima kritik maupun saran dalam merencanakan dan

    melaksanakan segala aktifitas yang berkaitan dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi. 3. Transparan. Dalam menjalankan kepemimpinan selalu berpegang pada prinsip

    keterbukaan, informatif dan akuntabel. Transparansi yang dimaksud menyangkut pelaksanaan akademik, administrasi umum dan kepegawaian, maupun bidang kemahasiswaan.

  • 17

    4. Inovatif. Mengembangkan terobosan-terobosaan baru demi kemajuan fakultas, baik menyangkut sistem pengelolaan akademik, administrasi umum dan kepegawaian, bidang kemahasiswaan, maupun pengembangan program-program studi baru.

    2.3. Sistem Pengelolaan

    Sistem pengelolaan FIA UB didasarkan pada Renstra FIA UB (2004 2013) dan Renstra tersebut dijabarkan kedalam Rencana Operasional (Renop) yang dilaksanakan dalam setiap tahun akademik.Sistem pengelolaan akademik dan personalia di bawah koordinasi Pembantu Dekan I (Bidang Akademik), Pembantu Dekan II (Bidang Administrasi Umum dan Keuangan) dan Pembantu Dekan III (Bidang Kemahasiswaan).

    Sistem pengelolaan jurusan, program studi, ataupun kegiatan penunjang akademik secara fungsional dan operasional berkaitan dengan planning, organizing, staffing, leading, controlling, serta operasi internal dan eksternal. Sistem pengelolaan dilakukan dengan prinsip: 1. Bottom up planning. Kebijakan di FIA UB mempertimbangkan informasi dan masukan dari

    bawah mulai dari mahasiswa, karyawan, dosen. Sehingga setiap keputusan mencerminkan permasalahan riil yang dihadapi seluruh civitas akademika, dan bukan semata-mata keputusan dari atas (top down).

    2. Demokratis. Antar bagian organisasi dalam menjalankan tugas menghindari keputusan sepihak. Kebijakan Dekan dan Pembantu Dekan diambil secara musyawarah dengan Ketua Jurusan begitu pula sebaliknya.

    3. Partisipatif. Pertemuan koordinasi dengan semua elemen di FIA UB dilakukan secara rutin minimal satu bulan sekali. Kegiatan koordinasi ini terkait dengan penyusunan kalender akademik, praktikum dan ujian, pelaksanaan Tugas Akhir, evaluasi keberhasilan studi mahasiswa.

    4. Familiar. FIA UB merupakan sebuah keluarga besar. Hubungan antar person baik di level pimpinan dan bawahan mengutamakan pendekatan kekeluargaan yang saling menghormati dan tidak ada sekat dalam melakukan kontak. Keharmonisan hubungan antar individu ditandai dengan keseimbangan antara pelaksanaan hak dan kewajiban.

    Sistem Keuangan Sistem keuangan Fakultas Ilmu Administrasi merupakan bagian integral dari sistem

    keuangan Universitas Brawijaya.Pengendalian keuangan di fakultas di bawah koordinasi Pembantu Dekan II Bidang Administrasi Umum dan Keuangan. Secara umum sumber penerimaan Fakultas Ilmu Administrasi terdiri atas dana APBN (Rupiah murni) dan dana Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Pengaturan dan pertanggungjawaban dana APBN sepenuhnya di bawah kendali Rektorat dalam hal ini Pembantu Rektor II Bidang Administrasi Umum dan Keuangan. Fakultas memperoleh kewenangan cukup besar dalam pengelolaan dana Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Mekanisme penerimaan PNBP adalah semua penerimaan disetor ke rekening Rektor, untuk penggunaannya Fakultas terlebih dahulu mengajukan dropping.Setelah dropping diterima, selanjutnya dibelanjakan dan dipertanggungjawabkan kembali ke Universitas.Sistem administrasi keuangan di FIA UB dilakukan oleh Sub-Bagian Keuangan.

    Pembuatan rencana anggaran PNBP dilakukan melalui 3 (tiga) tahapan, yakni tahap I Perencanaan di tingkat unit-unit kerja, tahap II perencanaan di tingkat Jurusan, baru di tingkat Fakultas, merupakan gabungan dari perencanaan unit-unit kerja, Jurusan, dilakukan melalui Rapat Kerja Fakultas yang membahas tentang Program Kerja dan Anggaran Fakultas, selanjutnya perencanaan di tingkat universitas, merupakan gabungan dari perencanaan

  • 18

    Fakultas, dilakukan melalui Rapat Kerja Universitas yang membahas tentang Program Kerja dan Anggaran Universitas. Untuk memperjelas jumlah dana yang dapat dikelola oleh masing-masing fakultas, pihak universitas membuat kebijakan dalam bentuk pembagian pengelolaan secara proporsional. Kebijakan-kebijakan ini disampaikan dan dibahas secara rinci dalam Rapat Kerja FIA UB yang diselenggarakan rutin setiap tahun (lihat Lampiran).

    Dukungan Sistem terhadap Pencapaian Misi

    Adanya sistem kepemimpinan fakultas yang jelas uraian tugas dan garis koordinasinya, sistem pengambilan keputusan dan kebijakan yang terkordinasi dan transparan, sistem keuangan yang sangat transparan (perencanaan anggaran melibatkan unsur-unsur jurusan/program studi), adanya sistem monitoring dan unit jaminan mutu serta adanya mekanisme penciptaan suasana akademik yang kondusif dan aturan aturan pendukung yang memadai sangat mendukung tercapainya misi yang telah ditetapkan. Penciptaan Suasana Akademik yang Kondusif

    Penciptaan suasana akademik yang kondusif dilakukan dengan kegiatan seminar, diskusi, kuliah tamu/DTA. Selain itu dilakukan pemberian reward dan punishment serta penerapan aturan secara bijak. Setiap pelanggaran aturan akan dikenakan teguran atau sanksi sesuai aturan kepegawaian dengan mempertimbangkan berat ringannya pelanggaran serta dilanjutkan dengan pembinaan kepada yang bersangkutan. Reward diberikan kepada sivitas akademika yang berjasa dan atau berprestasi. Reward diberikan kepada dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa berprestasi. Pemilihan dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa berprestasi telah meningkatkan iklim kompetitif dalam penciptaan suasana akademik yang kondusif.Reward penting lainnya senantiasa diberikan kepada mahasiswa beserta dosen pembimbingnya yang berhasil menjuarai kompetisi bidang penalaran baik di tingkat lokal, regional dan nasional. Hal ini mampu meningkatkan motivasi berprestasi sivitas akademika sekaligus meningkatkan suasana akademis di FIA UB.

    Fasilitas berupa ruang kuliah ber-AC, LCD, Speaker, hotspot, taman, kantin, musholla, ruang dosen. Mendukung suasana akademik yang kondusif didatangkan dosen tamu, tenaga ahli, bedah buku, termasuk hubungan dosen dengan mahasiswa melalui penasehat akademik, informasi penerbitan, buku, jurnal. Transparansi Pelaksanaan Organisasi

    Transparansi pelaksanaan organisasi bidang akademik, setiap penyelesaian, pengambilan keputusan ataupun kebijakan yang terkait dengan masalah akademik dilakukan secara musyawarah dengan ketua jurusan.Koordinasi dengan ketua jurusan selalu diadakan.Di bidang akademik kegiatan kordinasi ini terkait dengan penyusunan kalender akademik (jadual kuliah, praktikum dan ujian) pelaksanaan Tugas Akhir, evaluasi studi mahasiswa. Hal lain seperti pemberian nilai akhir pada mahasiswa, dosen juga menerapkan sistem yang transparan dimana mahasiswa dapat menghitung nilai yang akan diperoleh sesuai dengan bobot masing-masing komponen penilaian (Kuliah, Tugas, UTS, UAS dan Kuis) sesuai dengan kontrak perkuliahan dan penilaian diumumkan secara terbuka serta mahasiswa diberi kesempatan untuk klarifikasi nilai yang didapat dan dapat diakses secara langsung melalui internet.

    Besar dana DPP/SPP untuk Penelitian sejak tahun 2008 ditetapkan sebesar Rp. 2.000.000,- dan Pengabdian kepada Masyarakat ditetapkan sebesar Rp. 3.000.000,- untuk setiap judul. Jumlah dana tersebut setiap tahun meningkat. Di samping itu, sejak tahun akademik 2010/2011 telah dilaksanakan pula penelitian kelompok yang bersifat kompetitif dengan besaran anggaran setip kelompok Rp. 15.000.000,00. Dengan adanya koordinasi yang baik ini menimbulkan suasana kerjasama yang kondusif dari sivitas akademika.

  • 19

    Pengadaan barang/sarana prasarana/fasilitas dilakukan secara transparan dan dilaksanakan oleh panitia pengadaan dengan memperhatikan kebutuhan yang didasarkan permintaan jurusan dan atas inisiatif pimpinan fakultas.Menunjang transparansi tersebut dibentuk Tim Pemeriksa dan Penerima Barang (lihat Lampiran).Transparansi di bidang keuangan dilakukan melalui rapat kerja (lihat Lampiran) dan rapat senat Fakultas (lihat Lampiran). Rapat kerja FIA UB dihadiri oleh Pimpinan Fakultas, Guru Besar, Ketua dan Sekretaris Jurusan, Ketua Program Studi (Doktor, Magister, Diploma), Ketua Laboratorium, Ketua Lembaga, GJM, UJM, KTU, dan Kasubbag FIA UB. Produk yang dihasilkan adalah Rencana Anggaran dan Program Kerja FIA UB tahun anggaran yang akan datang (Rapat kerja tahun 2008 menghasilkan rencana anggaran dan program kerja FIA UB Tahun anggaran 2009). Di samping itu dibahas pula hal-hal yang berkaitan dengan masalah keuangan untuk tahun anggaran berjalan.Hasil rapat kerja selanjutnya dipresentasikan di dalam Rapat Senat FIA UB untuk menyempurnakan rencana anggaran tersebut. Keberadaan Peraturan Pendukung

    Setiap aktivitas di FIA UB harus selalu mengacu pada peraturan-peraturan yang berlaku secara nasional maupun peraturan-peraturan yang telah disusun dan ditetapkan oleh universitas maupun fakultas hal ini untuk memperlancar setiap aktivitas yang dilakukan serta menjaga transparansinya. Peraturan-peraturan produk fakultas meliputi peraturan pendukung di bidang keuangan, sarana prasarana dan akademik, antara lain; SK Dekan No.13/SK/2008 tentang peraturan pendukung di bidang sarana prasarana dan peraturan pendukung di bidang akademik, SK Dekan No.78/SK/2008 tentang Peraturan pendukung di Bidang Keuangan, yang telah diberlakukan adalah: aturan tentang besaran insentif dan sanksi atas keterlambatan hadir, peraturan tentang besaran honorarium untuk Ketua & Sekretaris Jurusan, Ketua Program Studi, Ketua Laboratorium, peraturan tentang pengajuan dana (dropping). Peraturan pendukung di bidang sarana prasarana antara lain;tentang peraturan penggunaan kendaraan dinas,peraturan penggunaan kelas, peraturan peminjaman ruangan, peraturan peminjaman peralatan dan lain lain. Peraturan pendukung di bidang akademik tentang peraturan penilaian, peraturan terminal, peraturan ujian, pendaftaran wisuda, regrestrasi, pengajuan penundaan SPP, dan lain-lain.Peraturan-peraturan tersebut tertuang dalam bentuk buku pedoman, manual prosedur sampai saat ini telah disusun sebanyak 51 manual prosedur.

    2.4. Sistem Penjaminan Mutu

    Sistem monitoring dan unit kendali mutu ditingkat fakultas dilakukan oleh Gugus Jaminan Mutu (GJM), di masing masing jurusan dilakukan oleh Unit Jaminan Mutu (UJM) yang dibentuk oleh Dekan.GJM bertugas menyusun dokumen-dokumen mutu yang meliputi Standar Akademik, Kebijakan Akademik dan Manual Prosedur.Sampai saat ini GJM FIA UB telah menyelesaikan 8buah dokumen penjaminan mutu (Lampiran 2.14).

    Di samping itu, UJM menyusun Manual Prosedur, Spesifikasi Jurusan, dan Kompetensi Lulusan di jurusan.Berkaitan dengan hal tersebut, hingga saat ini terdapat beberapa dokumen yang telah dihasilkan UJM melalui koordinasi dengan Jurusan (Lampiran 2.15).Dalam melaksanakan tugasnya, Gugus Jaminan Mutu berkoordinasi dan berkerjasama dengan Pembantu Dekan Bidang Akademik, sedangkan Unit Jaminan Mutu berkoordinasi dan bekerjasama dengan Jurusan.Kualitas sistem penjaminan mutu tersebut secara kontinyu dikontrol dan dibimbing oleh Pusat Jaminan Mutu (PJM) di tingkat UB. Sistem penjaminan mutu di tingkat univeritas, melalui PJM UB melakukan monitoring kinerja Sistem Penjaminan Mutu Akademik (SPMA) baik tingkat GJM dan UJM. Dengan cara ini mutu akademik di tingkat jurusan ataupun di tingkat fakultas dapat dikontrol secara berkelanjutan.

  • 20

    STANDAR 3.

    MAHASISWA DAN LULUSAN 3.1. MAHASISWA 3.1.1 Sistem Rekruitmen Mahasiswa Baru

    Jalur penerimaan mahasiswa baru program S-1 FIA UB terbagi atas 2 (dua) jalur, yaitu Jalur Non Ujian Tulis dan Ujian Tulis. Jalur Non Ujian Tulis terdiri dari Penjaringan Siswa Berprestasi Online (PSB Online) dan Seleksi Program Kemitraan Sekolah (SPKS). Jalur Ujian Tulis terdiri dari Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SNMPTN), Seleksi Program Kemitraan Sekolah (SPKS), Seleksi Penerimaan Minat dan Kemampuan (SPMK), Seleksi Program Kemitraan Instansi (SPKIns), Seleksi Program Kemitraan Daerah (SPKD), Seleksi Program Internasional (SPI), dan Seleksi Alih Program (SAP). Penilaian PSB Online dilakukan melalui nilai raport/prestasi selama mengikuti pendidikan SMA. Jalur penerimaan mahasiswa Program Magister dan Program Doktor dilakukan secara reguler maupun melalui kerjasama dengan istansi pemerintah dan atau instansi swasta. Sosialisasi persyaratan dan pelaksanaan sistem rekrutmen mahasiswa tersebut dilakukan melalui media elektronik yang termuat dalam Website Universitas Brawijaya ([email protected]) atau melalui penyebaran brosur-brosur sebagaimana terlihat dalam Lampiran 3.1.

    Daya tampung Tahun Akademik 2008/2009 dan 2009/2010 untuk masing-masing jurusan dalam jenjang pendidikan S1: jurusan Administrasi Publik sebanyak 500 orang mahasiswa, dan untuk Jurusan Administrasi Bisnis sebanyak 600 orang mahasiswa. Dalam Tahun Akademik 2010/2011 daya tampung kedua jurusan tersebut dikurangi, jurusan Administrasi Publik maupun jurusan Administrasi Bisnis masing-masing menerima 500 orang mahasiswa.Pengurangan daya tampung untuk kedua jurusan tersebut dilakukan dengan pertimbangan telah dibuka 4 program studi (Prodi) baru (Prodi Administrasi Pemerintahan, Prodi Perencanaan Pembangunan, Prodi Administrasi Perpajakan, dan Prodi Bisnis Internasional) dengan daya tampung mencapai 300 orang mahasiswa.Dengan demikian secara keseluruhan daya tampung rekrutmen mahasiswa FIA UB mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Penerimaan mahasiswa baru S1 dari semua jalur yang bisa diterima, rata-rata nilai test-nya 6,5.

    Rekrutmen mahasiswa Program Magister dalam tahun akademik 2009/2010, untuk Program Magister Administrasi Publik menerima 96 orang mahasiswa dan untuk Program Magister Administrasi Bisnis menerima 38 orang mahasiswa. Sedangkan dalam tahun akademik 2010/2011, untuk Program Magister Administrasi Publik menerima 98 orang mahasiswa dan untuk Program Magister Administrasi Bisnis menerima 40 orang mahasiswa. Jumlah mahasiswa yang diterima dalam Program Magister Administrasi Publik lebih banyak dibanding Program Magister Administrasi Bisnis karena dalam Program ini merekrut pula mahasiswa yang berasal dari beberapa instansi pemerintah atas kerjasama dengan instansi yang bersangkutan, yaitu Program Tailormade dan Doubldegree yang terlaksana atas kerjasama dengan Bappenas, Kementerian Pendidikan Nasional, dan Kementerian Dalam Negeri. Untuk Program Doktor Ilmu Administrasi (PDIA), dalam tahun akademik 2009/2010 merekrut 44 mahasiswa dan tahun akademik 2010/2011 ini merekrut 45 mahasiswa yang berasal dari berbagai berbagai penjuru tanah air. Meskipun demikian, kebijakan dari PDIA FIA lebih memprioritaskan rekrutmen mahasiswa yang berasal dari wilayah Indonesia Bagian Timur.

  • 21

    Kecenderungan Jumlah Penerimaan Mahasiswa (Shift Intake) Dalam sub standar ini secara umum dapat digambarkan mengenai jumlah peminat,

    proporsi pendaftar terhadap daya tampung, proporsi calon mahasiswa yang diterima dan yang registrasi. Berdasarkan pemahaman di atas, kecenderungan jumlah mahasiswa yang diterima dari tahun ke tahun semakin meningkat.Hal ini dikarenakan bertambahnya sarana dan prasarana, serta jumlah dosen.

    Khususnya untuk Jenjang Pendidikan S1, jumlah mahasiswa yang diterima pada tahun akademik 2010/2011 sebanyak 1.350 orang mahasiswa.Dalam jenjang ini sebenarnya memiliki Daya Tampung sebanyak 1.500 orang, sedangkan jumlah pendaftar melalui semua jalur seleksi termasuk pendaftar yang menetapkan FIA UB sebagai pilihan ke-2 sebanyak 10.400 orang. Atas dasar data ini dapat dikemukakan beberapa proporsi: 1. Daya Tampung sebesar 1.500 orang, yang diterima dengan nilai ujian masuk 65

    sebanyak 1.350 orang 2. Jumlah pendaftar yang diterima sebanyak 1.350 orang, realitas yang masuk melalui daftar

    ulang sebanyak 1.325 orang. Realitas jumlah mahasiswa yang daftar ulang lebih rendah dari jumlah yang diterima

    dikarenakan beberapa alasan. Berdasarkan informasi dari orang tua dan calon mahasiswa yang disampaikan ke FIA UB menyebutkan bahwa calon mahasiswa tersebut lebih memilih melanjutkan studi sesuai dengan minat utamanya, yaitu melanjutkan studi di Akademi Militer, Akademi Kepolisian, STAN, atau beberapa jalur studi ikatan dinas lainnya.

    Kecenderungan meningkatnya proporsi jumlah mahasiswa yang diterima dibandingkan dengan jumlah pendaftar juga terjadi di Program Magister Administrasi Publik, Magister Administrasi Bisnis, dan Program Doktor Ilmu Administrasi.Proporsi positif yang membedakan, calon mahasiswa yang diterima dalam prodi-prodi tersebut hampir semuanya melakukan registrasi dan daftar ulang.Hal ini disebabkan karena para pendaftar telah menetapkan FIA UB sebagai pilihan utamanya dengan dukungan sumber pendanaan yang lebih pasti.

    Mahasiswa Program Sarjana, Program Magister Administrasi Publik, Magister Administrasi Bisnis, dan Program Doktor Ilmu Administrasi berasal dari seluruh penjuru tanah air, mulai dari Aceh sampai Papua. Sebaran tentang asal mahasiswa dapat dilihat dalam Gambar 3.1.

    Gambar 3.1 Sebaran Asal Mahasiswa FIA UB

    Aceh

    Medan

    Padang

    Riau

    Jambi

    DKI Jaya

    JabarYogya

    Jateng Jatim Bali

    NTB

    Kupang

    Pontianak Banjarmasin

    Palangkaraya

    Balikpapan

    Samarinda Manado

    Gorontalo

    Kendari Makassar

    Palu

    Malut

    Ambon

    Jaya

    Nabire

    Palembang

    Lampung Tarakan

  • 22

    Penjaringan mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah tersebut dilakukan mengikuti sistem dan strategi yang digunakan oleh Universitas Brawijaya sebagaimana telah dikemukakan di atas.Sistem dan strategi tersebut terbukti sangat sesuai dengan target penerimaan mahasiswa baru yang ada di FIA UB. Khususnya untuk program Sarjana, rata-rata rasio jumlah mahasiswa yang diterima dan yang berminat adalah 1 : 8. Hal ini menunjukkan bahwa rasio antara peminat dan calon mahasiswa yang diterima sangat baik. Mahasiswa yang diterima berasal dari SMA, SMK, atau MAN dengan nilai ujian masuk rata-rata 8,03. hal ini menunjukkan bahwa input yang diterima sangat baik di atas standar yang ditetapkan fakultas.

    3.2. LULUSAN 3.2.1 Rata-rata IPK dan Lama Studi Selama Lima Tahun Terakhir

    Rata-rata IPK dan lama studi selama lima tahun terakhir yang disajikan adalah khusus untuk Program Magister Administrasi Publik dan Magister Administrasi Bisnis. Selengkapnya menyangkut data tersebut dapat dilihat pada tabel dan deskripsi berikut.

    3.2.1 Mahasiswa dan Lulusan Magister Administrasi Publik Dalam Lima Tahun Terakhir

    Jumlah Calon Mahasiswa

    Jumlah Mahasiswa Baru

    Jumlah Total Mahasiswa

    Jumlah Lulusan

    IPK(3) Lulusan Mahasiswa Bukan Transfer Tahun

    Akademik Daya

    Tampung Ikut Seleksi

    Lulus Seleksi

    Bukan Transfer Transfer

    (2) Bukan Transfer Transfer(2) Bukan Transfer Transfer

    (2) Min Rata2 Mak

    Jumlah Mahasiswa WNA

    (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)

    TS-4 2005/2006

    150 148 141 141 0 160 0 A1= 63 0 3.08 B1=3.53

    3.93 0

    TS-3 2006/2007

    100 96 80 80 0 177 0 A2= 149 0 2.25 B2=3.41

    3.89 0

    TS-2 2007/2008

    100 112 110 95 0 123 0 A3=64 0 3.18 B3=3.44

    4.00 3

    TS-1 2008/2009

    110 116 103 103 0 162 0 A4=112 0 3.00 B4=3.44

    3.96 15

    TS(1) 2009/2010

    110 119 104 103 0 151 0 A5= 89 0 2.92 B5=3.53

    3.88 5+2

    Jumlah 570 605 538 522 0 807 0 445 0 Rata-rata IPK untuk lulusan lima tahun terakhir =3, 59

    Dihitung dengan rumus : (A1xB1+A2xB2+A3x3+A4xB4+A5Xb5)/(A1+A2+A3+A4+A5)

    Rata-rata lama studi untuk lulusan lima tahun terakhir = 1,9 tahun

    Catatan: (1) TS:Tahun akademik penuh terakhir saat pengisian borang (2) Mahasiswa transfer adalah mahasiswa yang masuk ke program studi dengan mentransfer mata

    kuliah yang telah diperolehnya dari PS lain, baik dari dalam PT maupun luar PT. (3) Min: IPK Minimum; Rata2:IPK Rata-rata; Mak:IPK Maksimum Contoh SK Yudisium terlampir (3.2a)

    Untuk menghasilkan calon mahasiswa yang bermutu, dalam proses rekrutmen, jumlah calon

    mahasiswa yang akan diterima telah pertimbangkan dengan berbagai hal sebagaimana telah ditelah diatur

    dalam kebijakan akademik, aspek daya tampung juga menjadi pertimbangan penting. Daya tampung

    Program Studi Magister Administrasi Publik selama lima tahun terakhir kondisinya sangat baik. Hal ini dapat

  • 23

    dilihat kecenderungannya yang terus mengalami peningkatan. Berdasarkan perbandingan antara rata-rata

    jumlah calon mahasiswa baru dengan daya tampung selalu lebih besar. Artinya, minat calon mahasiswa ke

    Program Studi Magister Adminsitrasi Publik terus membaik seiring peningkatan daya tampungnya. Rasio

    antara jumlah calon mahasiswa yang mengikuti seleksi dengan jumlah daya tampung adalah lebih dari satu

    (1,06). Dengan selesainya pembangunan dan penataan kembali gedung FIA pada tahun 2010, Program

    Magister Ilmu Administrasi Publik menempati gedung A berlantai 4 (empat) yang sangat memadai bagi

    peningkatan daya tampung mahasiswa. Demikian pula dengan peningkatan Dosen yang bergelar Doktor,

    sangat kondusif bagi peningkatan penerimaan mahasiswa.

    Bila dilihat dari rasio mahasiswa baru yang melakukan registrasi terhadap calon mahasiswa yang

    lulus seleksi diperoleh angka 0,97 atau 97%. Persentase yang demikian tinggi menunjukkan bahwa rasio

    mahasiswa baru yang melakukan registrasi terhadap calon mahasiswa baru yang lulus seleksi kondisinya

    sangat baik. Dengan kata lain, kecenderungan minat calon mahasiswa untuk studi di Program Magister Ilmu

    Administrasi Publik sangat tinggi.

    Jumlah mahasiswa baru transfer dalam kurun waktu lima terakhir tidak ada. Dengan demikian, rasio

    mahasiswa baru transfer terhadap mahasiswa baru bukan transfer kondisinya sangat baik. Kondisi demikian

    menunjukkan bahwa komitmen pengelola untuk menjaga kualitas proses belajar mengajar di Program

    Magister Ilmu Administrasi Publik sangat baik.

    Komitmen kuat dari pengelola Program Magister Ilmu Administrasi Publik untuk mempercepat

    kelulusan mahasiswanya dengan tetap mempertimbangkan kualitas outputnya terus dioptimalkan. Capaian

    dari kinerja mempercepat kelulusan tersebut dalam kondisi sangat baik karena rata-rata masa studi yang

    ditempuh mahasiswa Program Magister Ilmu Administrasi Publik adalah 1,9 tahun. Sejauh ini predikat

    kelulusan mahasiswa Program Ilmu Administrasi Publik dapat dibilang membanggakan. Rata-rata indeks

    prestasi mahasiswa MAP dalam lima tahun terakhir sebesar 3.59

    3.2.3 Data Jumlah Mahasiswa Pada Lima Tahun Terakhir dan Ketepatan Waktu Penyelesaian Studi untuk Magister Administrasi Publik

    Jumlah Mahasiswa Bukan Transfer per Angkatan pada Tahun Jumlah Lulusan s.d. TS

    (dari Mahasiswa Bukan Transfer) Tahun Masuk

    TS-4

    2005

    TS-3

    2006

    TS-2

    2007

    TS-1

    2008

    TS

    2009

    (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

  • 24

    TS-4

    2005

    (a)=141 42 20 16 (b)= 1 (c)=140

    TS-3

    2006

    80 57 3 3 77

    TS-2

    2007

    95 77 15 80

    TS-1

    2008

    (d)=103 (e) = 51 (f) = 52

    TS

    2009

    103

    3.2.4 Mahasiswa dan Lulusan Magister Administrasi Bisnis Dalam Lima Tahun Terakhir

    Jumlah Calon Mahasiswa

    Jumlah Mahasiswa Baru

    Jumlah Total Mahasiswa

    Jumlah Lulusan

    IPK(3) Lulusan Mahasiswa Bukan Transfer

    Tahun Akademik

    Daya Tampung

    Ikut Seleksi

    Lulus Seleksi

    Bukan Transfer Transfer

    (2) Bukan Transfer Transfer(2) Bukan Transfer Transfer

    (2) Min Rata2 Mak

    Jumlah Mahasiswa WNA

    (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)

  • 25

    TS-4

    2005/2006

    150 148 141 141 0 160 0 A1= 63 0 3.08 B1=

    3.53

    3.93 0

    TS-3

    2006/2007

    100 96 80 80 0 177 0 A2=

    149

    0 2.25 B2=

    3.41

    3.89 0

    TS-2

    2007/2008

    100 112 110 95 0 123 0 A3=64 0 3.18 B3=

    3.44

    4.00 3

    TS-1

    2008/2009

    110 116 103 103 0 162 0 A4=112 0 3.00 B4=

    3.44

    3.96 15

    TS(1)

    2009/2010

    110 119 104 103 0 151 0 A5= 89 0 2.92 B5=

    3.53

    3.88 5+2

    Jumlah 570 605 538 522 0 807 0 445 0

    Rata-rata IPK untuk lulusan lima tahun terakhir =3, 59

    Dihitung dengan rumus : (A1xB1+A2xB2+A3x3+A4xB4+A5Xb5)/(A1+A2+A3+A4+A5)

    Rata-rata lama studi untuk lulusan lima tahun terakhir = 1,9 tahun

    Catatan:

    (1) TS:Tahun akademik penuh terakhir saat pengisian borang

    (2) Mahasiswa transfer adalah mahasiswa yang masuk ke program studi dengan mentransfer mata kuliah yang telah diperolehnya dari PS lain, baik dari dalam PT maupun luar PT.

    (3) Min: IPK Minimum; Rata2:IPK Rata-rata; Mak:IPK Maksimum

    Contoh SK Yudisium terlampir (3.2a)

    Untuk menghasilkan calon mahasiswa yang bermutu, dalam proses rekrutmen, jumlah calon

    mahasiswa yang akan diterima telah pertimbangkan dengan berbagai hal sebagaimana telah ditelah diatur

    dalam kebijakan akademik, aspek daya tampung juga menjadi pertimbangan penting. Daya tampung

    Program Studi Magister Administrasi Publik selama lima tahun terakhir kondisinya sangat baik. Hal ini dapat

    dilihat kecenderungannya yang terus mengalami peningkatan. Berdasarkan perbandingan antara rata-rata

    jumlah calon mahasiswa baru dengan daya tampung selalu lebih besar. Artinya, minat calon mahasiswa ke

    Program Studi Magister Adminsitrasi Publik terus membaik seiring peningkatan daya tampungnya. Rasio

    antara jumlah calon mahasiswa yang mengikuti seleksi dengan jumlah daya tampung adalah lebih dari satu

    (1,06). Dengan selesainya pembangunan dan penataan kembali gedung FIA pada tahun 2010, Program

    Magister Ilmu Administrasi Publik menempati gedung A berlantai 4 (empat) yang sangat memadai bagi

    peningkatan daya tampung mahasiswa. Demikian pula dengan peningkatan Dosen yang bergelar Doktor,

    sangat kondusif bagi peningkatan penerimaan mahasiswa.

  • 26

    Bila dilihat dari rasio mahasiswa baru yang melakukan registrasi terhadap calon mahasiswa yang

    lulus seleksi diperoleh angka 0,97 atau 97%. Persentase yang demikian tinggi menunjukkan bahwa rasio

    mahasiswa baru yang melakukan registrasi terhadap calon mahasiswa baru yang lulus seleksi kondisinya

    sangat baik. Dengan kata lain, kecenderungan minat calon mahasiswa untuk studi di Program Magister Ilmu

    Administrasi Publik sangat tinggi.

    Jumlah mahasiswa baru transfer dalam kurun waktu lima terakhir tidak ada. Dengan demikian, rasio

    mahasiswa baru transfer terhadap mahasiswa baru bukan transfer kondisinya sangat baik. Kondisi demikian

    menunjukkan bahwa komitmen pengelola untuk menjaga kualitas proses belajar mengajar di Program

    Magister Ilmu Administrasi Publik sangat baik.

    Komitmen kuat dari pengelola Program Magister Ilmu Administrasi Publik untuk mempercepat

    kelulusan mahasiswanya dengan tetap mempertimbangkan kualitas outputnya terus dioptimalkan. Capaian

    dari kinerja mempercepat kelulusan tersebut dalam kondisi sangat baik karena rata-rata masa studi yang

    ditempuh mahasiswa Program Magister Ilmu Administrasi Publik adalah 1,9 tahun. Sejauh ini predikat

    kelulusan mahasiswa Program Ilmu Administrasi Publik dapat dibilang membanggakan. Rata-rata indeks

    prestasi mahasiswa MAP dalam lima tahun terakhir sebesar 3.59

    3.2.3 Data Jumlah Mahasiswa Pada Lima Tahun Terakhir dan Ketepatan Waktu Penyelesaian Studi Dalam Program Magister Ilmu Administrasi Bisnis

    Tahun Masuk Jumlah Mahasiswa Bukan Transfer per Angkatan pada Tahun Jumlah Lulusan s.d. TS

    (dari Mahasiswa Bukan Transfer)

  • 27

    TS-4

    2005

    TS-3

    2006

    TS-2

    2007

    TS-1

    2008

    TS

    2009

    (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

    TS-4

    2005

    (a)=141 42 20 16 (b)= 1 (c)=140

    TS-3

    2006

    80 57 3 3 77

    TS-2

    2007

    95 77 15 80

    TS-1

    2008

    (d)=103 (e) = 51 (f) = 52

    TS

    2009

    103

    3.2.1 Pemanfaatan Alumni Dalam Rangka Peningkatan Mutu Pendidikan

    Pemanfaatan alumni dalam rangka peningkatan mutu pendidikan di FIA UB dilakukan melalui: penggalangan dana, sumbangan fasilitas, masukan untuk perbaikan proses pembelajaran, pengembangan jejaring. Masing-masing upaya tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut Penggalangan Dana

    Penggalangan dana telah dilakukan oleh alumni baik untuk kepentingan solidaritas diantara alumni, kegiatan-kegiatan sosial, hingga penggunaannya untuk aktivitas akademis.

    Sumbangan Fasilitas Sumbangan fasilitas yang diberikan alumni berkaitan dengan fasilitas kesenian maupun

    fasilitas sosial. pun di luar negeri. Masukan Untuk Perbaikan Proses Pembelajaran

    Masukan untuk perbaikan proses pembelajaran utamanya dilakukan melalui Tracer Study terhadap alumni yang telah bekerja di dalam maupun di luar negeri. Kegiatan ini dilakukan setiap tahun, yang didalamnya memuat substansi: bidang pekerjaan yang ditekuni, jenjang karirnya selama menekuni pekerjaan tersebut, kemungkinan mengembangkan jaringan kerja dengan fakultas, hingga masukan terhadap perbaikan proses pembelajaran. Dokumen mengenai laporan Tracer Study dapat dilihat pada Lampiran 3.6.

    Hasil Tracer Study menunjukkan bahwa dalam rangka perbaikan proses pembelajaran umumnya para alumni mengusulkan perlunya pembekalan tentang soft skill terhadap

  • 28

    mahasiswa yang akan atupun baru menamatkan studinya. Pembekalan yang diperlukan diantaranya: pelatihan kepemimpinan, pembinaan kepribadian, etika dan tata kerja dalam berorganisasi, hingga ketrampilan teknis lainnya. Usulan-usulan tersebut elah ditindaklanjuti dibawah koordinasi Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni (PD III), selengkapnya kegiatan pembinaan soft skill ini dapat dilihat pada Lampiran 3.7.

    Masukan-masukan lainnya untuk perbaikan proses pembelajaran biasanya juga dilakukan pula pada saat temu alumni, ataupun disampaikan langsung pada unit-unit pimpinan yang ada di FIA UB. Masukan-masukan menyangkut substansi pengembangan ilmu yang berpedoman pada kurikulum umumnya lebih bersifat penyempurnaan, sehingga proses pembelajaran yang ada di FIA UB menurut pendapat alumni telah berjalan sangat baik.

    Pengembangan Jejaring

    Pengembangan jejaring alumni di FIA UB telah dilaksanakan dengan sangat baik.Saat ini Ikatan Alumni FIA UB diketuai oleh Drs. Joko Santoso, MM yang bekerja sebagai salah satu Direktur Perusahaan Swasta di Jakarta. Kepengurusan Ikatan Alumni FIA UB selengapnya dapat dilihat dalam Lampiran 3.6. Jaringan alumni telah tersebar di seluruh wilayah tanah air, dan dikoordinasikan oleh Ketua Cabang yang berada di kota-kota besar di seluruh wilayah Indonesia. Cabang-Cabang Ikatan Alumni tersebut secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 3.2

    Tabel 3.2

    Cabang Ikatan Alumni dan Ketua Ikatan Alumni FIA UB Tahun Kepengurusan 2009 2014

    No Cabang Ikatan Alumni Ketua Ikatan Alumni 1 Sumatera (Medan dan Lampung) 2 Jawa Barat dan DKI Jakara (Jakarta) Drs. Winasis, MAB. 3 Jawa Tengah dan DIY (Yogyakarta) 4 Jawa Timur (Surabaya) Dr. Ulul Albab, Msi 5 Kalimantan (Balikpapan) 6 Sulawesi (Makasar) 7 Indonesia Timur (Mataram Drs. Lalu Gita Ariyadi, Msi

    Semua Cabang Ikatan Alumni FIA UB tersebut juga telah membentuk kepengurusan

    masing-masing. Hingga saat ini secara rutin setiap tahun telah diadakan pertemuan alumni baik di tingkat cabang maupun di tingkat pusat dengan lokasi pertemuan diatur secara bergiliran. Tujuan utama setiap pertemuan alumni adalah menjalin sillaturahmi dalam rangka membangun ikatan kebersamaan, disamping itu hal yang tidak kalah pentingnya adalah mengkaji isu-isu aktual yang perlu segera disikapi. Misalnya: respon terhadap pembukaan kampus UB di Jakarta, koordinasi penggalangan dana Bencana Alam Merapi, formasi pekerjaan untuk alumni baru, dan lain-lain

    STANDAR 4. SUMBER DAYA MANUSIA

    4.1 Dosen Tetap Keadaan SDM di FIA UB sebagai pilar utama penyelenggaraan proses belajar mengajar PS magister secara umum sudah sangat baik. Hal ini dapat dilihat dari adanya sistem rekruitmen, penempatan, pembinaan, pengembangan dan pemberhentian yang sangat baik. Dosen tetap FIA UB yakni dosen yang

  • 29

    memiliki penugasan kerja 36 jam/minggu dan tenaga penunjang akademik, juga telah memenuhi aspek kecukupan, kualifikasi serta adanya pengembangan karier yang jelas. 4.1.1 Sistem rekruitmen (termasuk persyaratan akademik dan pengalaman), penempatan, pembinaan,

    pengembangan dan pemberhentian dosen dan tenaga kependidikan untuk menjamin mutu penyelenggaraan program akademik pada unit pengelola program studi

    Sistem rekruitmen dosen dan pegawai di PS Magister FIA UB, memiliki pedoman tertulis yang lengkap,

    ada bukti telah dilaksanakan secara konsisten serta disesuaikan dengan persyaratan akademik, pengalaman dan sistem yang ada di Universitas Brawijaya.

    Sistem rekruitmen dosen sebagai berikut: Ketua PS Magister mendapat informasi dari Universitas Brawijaya tentang rekruitmen dosen dan tenaga kependidikan. Selanjutnya Ketua PS mengajukan jumlah dan spesifikasi dari calon dosen yang diinginkan, kemudian diadakan rapat dengan pimpinan fakultas, membahas jumlah formasi. Ujian masuk meliputi 3 (tiga) tahap: ujian umum (tertulis dengan soal nasional), ujian substantif (tertulis dengan soal dibuat oleh program studi) dan wawancara. Wawancara diadakan oleh fakultas dengan sepengetahuan Dekan, Para Pembantu Dekan, Ketua Jurusan. Wawancara dilaksanakan dengan menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, yang dimaksudkan untuk menguji kemampuan substansi ilmu yang dimiliki, kemampuan komunikasi dan kemampuan berbahasa Inggris dari calon dosen. Kegiatan wawancara ini dilaksanakan setelah test tertulis (ujian umum dan ujian substantif) yang dilaksanakan di Kantor Pusat Universitas Brawijaya. Pada masing-masing tahap mempunyai nilai dan bobot sesuai ketentuan nasional. Setelah selesai wawancara fakultas mengirimkan hasil penilaian wawancara ke Universitas dan penentuan akhir penerimaan dosen merupakan kewenangan Universitas. Dosen yang lulus tes diterima oleh Universitas, selanjutnya diserahkan ke FIA UB untuk dilakukan pembinaan. Fakultas memberikan tugas sesuai dengan fungsi dari dosen.

    Sistem rekrutmen tenaga kependidikan melibatkan Kepala Tata Usaha. Selanjutnya Kepala Tata Usaha mengajukan jumlah dan spesifikasi dari calon pegawai yang diinginkan PS, kemudian diadakan rapat dengan pimpinan fakultas, mempertimbangkan jumlah formasi di Fakultas. Kemudian diadakan Ujian masuk tertulis dimaksudkan untuk menguji kemampuan dari calon pegawai dan dilaksanakan di Kantor Pusat Universitas Brawijaya. Penentuan akhir penerimaan pegawai merupakan kewenangan Universitas. Sistem, strategi dan pelaksanaan rekruitmen, pembinaan dosen dan tenaga pendidikan ini dimaksudkan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan kualifikasi yang diinginkan sehingga menjamin keberlanjutan dan peningkatan mutu dosen dalam pelaksanaan PBM.

    Sistem penempatan dosen dan tenaga pendidikan disesuaikan dengan kompetensi, pengalaman dan kelayakan.Setiap dosen PS magister FIAUB memiliki fokus keahlian pada bidang ilmu yang spesifik sesuai dengan minat dan konsentrasi masing-masing.Hal ini untuk menjamin bahwa setiap dosen PS Magister merupakan the right lecture on the right subject sebagai dosen yang hanya menguasai subjeck ilmu tertentu sesuai minat dan bidang keahliannya termasuk dalam hal pengembangan riset.Sedangkan penempatan tenaga pendidikan disesuaikan dengan bidang pekerjaan yang didasarkan pada keahlian, pengalaman dan persyaratan yang dibutuhkan setiap unit-unit kerja di lingkungan PS magister.

    Pembinaan dan pengembangan dosen dan tenaga pendidikan antara lain melalui upaya peningkatan kesejahteraan dosen dan karyawan yang dilakukan dengan pemberian tambahan honorarium, dan reward. Honorarium diberikan pada dosen ketika terlibat dalam proses akademik mahasiswa seperti apabila menjadi dosen pembimbing tesis, menjadi tim penguji proposal tesis, kegiatan seminar hasil penelitian, rapat staffing, penyusunan sillabus mata kuliah, menjadi reviewer tesis, dll. Bagi karyawan tambahan hoborarium diberikan dalam berbagai cara seperti; pelibatan dalam tim/ kepanitiaan pengembangan prodi (misalnya, tim penyusun borang akreditasi PS), kegiatan-kegiatan lain yang menyangkut pengembangan PS magister seperti kegiatan seminar nasional maupun internasional.

    Disamping itu disediakan penghargaan atau reward yang diberikan kepada civitas akademika yang berjasa dan memperoleh prestasi yang sangat baik dan mengharumkan nama fakultas. Dosen berprestasi dan karyawan teladan mendapatkan penghargaan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan fakultas. Dosen yang berhasil mempublikasikan karyanya di jurnal internasional diberikan reward berupa uang tunai sebesar 7,5 juta rupiah per jurnal. Dosen yang menerbitkan karya tulisnya berupa buku referensi di tingkat nasional mendapat reward sebesar 5 juta rupiah.

    Pembinaan dikaitkan dengan sistem dan strategi pemberian kesejahteraan dan sanksi yang diberikan kepada dosen dan karyawan yang sangat mendukung keberhasilan PBM. Hal ini ditunjukkan melalui strategi pemberian tunjangan uang makan yang berimplikasi pada tingginya tingkat kehadiran dosen dan karyawan (Lampiran: Kehadiran Dosen dan Karyawan). Strategi lainnya berupa pemberian tunjangan kelebihan

  • 30

    mengajar kepada dosen yang berimplikasi pada tingginya tingkat motivasi dosen untuk mengajar (Lampiran: Kehadiran Mengajar).

    Sebaliknya sanksi diberikan kepada dosen maupun karyawan yang

    mangkir/tidak menjalankan

    tugasnya, yakni tidak

    mendapatkan reward, dengan mempertimbangkan berat ringannya

    pelanggara, kemudiandiikuti

    dengan pembinaan.

    Pemberhentian dosen dan tenaga pendidikan disesuaikan dengan aturan yang dipersyaratkan di universitas. Batas usia pensiun dosen adalah 65 tahun. Bagi guru besar yang pensiun dapat

    mengajukan perpanjangan

    masa kerja selama 1 (satu) tahun setiap kali

    masa perpanjangan.

    Proses perpanjangan

    dilakukan secara terbuka dan persetujuan diputuskan bersama melalui rapat Senat/dosen. Ketentuan tentang perpanjangan masa bakti guru besar ini diatur dan ditetapkan melalui SK Rektor dan Peraturan Kemendiknas (lampiran: SK Perpanjangan Pensiun). Bagi karyawan pemberhentian tugas dari lingkungan PS Magister dapat dilakukan fakultas didasarkan atas masukan dari Ketua PS atau apabila dikaitkan dengan kebijakan perubahan posisi pekerjaan (rolling/mutasi) yang mana dapat bermanfaat untuk mendorong dinamika dan akuntabilitas dalam pekerjaan. 4.1.2 Jumlah dosen tetap dari masing-masing PS magister di lingkungan FIA UB, berdasarkan jabatan fungsional dan pendidikan tertinggi, dengan mengikuti format tabel 4.1 berikut:

    Jumlah Dosen Tetap Dengan Jabatan Akademik

    No.

    Nama Program Studi

    Jumlah dosen

    Jumlah dosen Berpendidikan Terakhir S3

    Asisten Ahli

    Lektor Lektor Kepala

    Guru Besar

    Jumlah

    (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

    1. Magister Ilmu Administrasi Bisnis

    17