blok 9 laptut 1 kepala cekot cekot sebelah dx sinusitis

42
LergSelasa, 11 Januari 2011 SKENARIO I “ Kepala Cekot-Cekot Sebelah ” Seorang wanita pekerja pabrik garment usia 39 tahun mengeluh kepalanya sakit cekot-cekot di sebelah kanan saja terutama bila terkena sinar,kira-kira sejak 3 bulan yang lalu.pada anamnesis di ketemukan keluhan nyeri telan dan hidung sebelah kanan terasa tersumbat sebagian .terasa ada yang mengalir di belakang tenggorokan.penderita tidak memakai masker saat bekerja.tidak ada keluhan sakit gigi geraham atas. STEP I 1. Sakit kepala cekot-cekot : rasa sakit yang tidak nyaman ada bagian antara orbita dan kepala di sertai rasa nyeri dan kepala serasa dipukuli 2. Nyeri telan : merupakan suatu rasa tidak menyenangkan yang berkaitan dengan sisi emosional seseorang pada saat menelan karena peradangan di daerah nasofaring,orofaring. 3. Tersumbat : keluhan susah bernafas,karena adanya secret karena infeksi/benjolan Hidung tersumbat ( nasal congestion ) adalah penyumbatan saluran hidung akibat peradangan pada lapisan hidung. Peradangan ini terutama disebabkan oleh pembengkakan pembuluh darah di hidung dan kelebihan produksi

Upload: eka-oktaviani-saputri

Post on 28-Nov-2015

140 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

bhg

TRANSCRIPT

LergSelasa, 11 Januari 2011

SKENARIO I “ Kepala Cekot-Cekot Sebelah ”

Seorang wanita pekerja pabrik garment usia 39 tahun mengeluh kepalanya sakit

cekot-cekot di sebelah kanan saja terutama bila terkena sinar,kira-kira sejak 3

bulan yang lalu.pada anamnesis di ketemukan keluhan nyeri telan dan hidung

sebelah kanan terasa tersumbat sebagian .terasa ada yang mengalir di belakang

tenggorokan.penderita tidak memakai masker saat bekerja.tidak ada keluhan sakit

gigi geraham atas.

STEP I

1. Sakit kepala cekot-cekot : rasa sakit yang tidak nyaman ada bagian antara

orbita dan kepala di sertai rasa nyeri dan kepala serasa dipukuli

2. Nyeri telan : merupakan suatu rasa tidak menyenangkan yang berkaitan

dengan sisi emosional seseorang pada saat menelan karena peradangan di

daerah nasofaring,orofaring.

3. Tersumbat : keluhan susah bernafas,karena adanya secret karena

infeksi/benjolan

Hidung tersumbat (nasal congestion) adalah penyumbatan saluran hidung

akibat peradangan pada lapisan hidung. Peradangan ini terutama disebabkan

oleh pembengkakan pembuluh darah di hidung dan kelebihan produksi lendir.

Hidung tersumbat dapat menyebabkan nyeri wajah, sakit kepala, kesulitan

bernapas, dan ketidaknyamanan umum.

4. Gigi geraham adalah tipe gigi yang ada pada mamalia. Manusia dewasa

memiliki dua belas gigi geraham. Gigi ini terletak di bagian belakang mulut.

STEP II

1. Seorang wanita pekerja pabrik garment usia 39 tahun mengeluh kepalanya

cekot-cekot di sebelah kanan saja terutama bila terkena sinar,kira-kira sejak 3

bulan yang lalu.

2. Di temukan keluhan nyeri telan dan hidung sebelah kanan terasa tersumbat.

3. Apakah yang mengalir di belakang tenggorokan?

4. Penderita tidak memakai masker saat bekerja.

5. Jenis-jenis nyeri kepala

6. Cara mengatai hidung tersumbat

faktor yang dapat menyebabkan hidung tersumbat, di antaranya radang (alergi), penyakit flu, kelainan anatomi, masuknya benda-benda asing, pengaruh obat, tumor, dan pengaruh hormon. Oleh karena itu, cara mengatasi hidung tersumbat pun dapat berbeda-beda tergantung dari faktor penyebabnya.Namun, dari sekian banyak kasus penyebab terbesar penyumbatan hidung adalah diakibatkan oleh penyakit flu. Flu merupakan penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh virus influenza. Umumnya reaksi tubuh saat virus ini menyerang adalah terbentuknya lendir di dalam rongga hidung. Produksi lendir, apalagi dalam jumlah banyak dapat mengakibatkan penyumbatan di sekitar rongga hidung sehingga dapat mengganggu pernapasan. Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi hidung tersumbat akibat flu tanpa menggunakan obat. Umumnya semua cara tersebut adalah cara sederhana, namun cukup efektif. Akan tetapi, bila cara yang dilakukan ini tidak berhasil dan penyumbatan masih terus terjadi sebaiknya segera konsultasikan ke dokter untuk diperiksa lebih lanjut.Berikut beberapa cara sederhana mengatasi hidung tersumbat akibat flu   :

Menghembus hidung dari dalam

Hidung yang tersumbat akibat flu sangat mengganggu sekali dalam bernapas. Menghembus hidung dari dalam adalah cara sederhana yang sering dilakukan. Caranya yaitu dengan menekan salah satu lubang hidung, kemudian menghembusnya secara bergantian. Cara ini masih cukup efektif jika lendir yang menyumbat masih dalam bentuk cair (tidak kental).

Berkumur dengan ramuan herbalBerkumur-kumur dengan ramuan herbal adalah cara mengatasi hidung tersumbat yang sudah sering dilakukan. Ada banyak sekali jenis herbal yang dapat digunakan, antara lain jahe, kayu manis, dan minyak kayu putih. Caranya yaitu dengan mencampurkan salah satu jenis herbal tersebut ke dalam air hangat, kemudian

lakukan kumur-kumur secukupnya hingga dirasa lendir mulai keluar dari rongga hidung. Uap panas atau hangatCara mengatasi hidung tersumbat lainnya adalah dengan memanfaatkan uap panas atau hangat yang berasal dari air yang dipanaskan. Caranya yaitu dengan meletakkan wajah kita di atas air hangat selama beberapa saat. Agar lebih efektif biasanya ke dalam air panas ditambahkan bahan rempah-rempah untuk mempercepat mengencerkan lendir Makanan pedas

Memakan makanan pedas dapat mengencerkan lendir yang mengental dalam rongga hidung. Ini dikarenakan pada makanan pedas terdapat cabai atau lada yang mengandung capcaisin, yaitu senyawa yang dapat menimbulkan sensasi panas pada tubuh.

STEP III

1. Seorang wanita pekerja pabrik garment usia 39 tahun mengeluh kepalanya

cekot-cekot di sebelah kanan saja terutama bila terkena sinar,kira-kira sejak 3

bulan yang lalu.

a) Migrain : sebelum nyeri kepala muncul penderita mengalami gejala

neurologis berupa fonofobia dan fotofobia (kepekaan yang berlrbihan

terhadap bunyi-bunyian yang keras,bau yang tajam dan cahaya)di sini di

picu terjadinya iskemia dr arteri ke otak ->vasokontriksi.sakit kepala

berdenyut-denyut biasanya di sertai perasaan mual

b) Sakit kepala cluster: nyeri sangat hebat atau di rasakan di salah satu sisi

kepala .seranagn terjadi periodik di sertai periode bebas sakit kepala ,tetapi

juga terdapat pembengkakan mata,hidung meler dan mata berair pada sisi

nyeri.

c) Ketegangan otot : sakit kepala sering terjadi,nyeri hilang timbul, nyeri

berlangsung 30 menit-1 minggu, sakit kepala terus-menerus.

d) Sinus: nyeri berdenyut konstan di dahi yang berlebihan karena gerakan

kepala.nyeri bersifat akut atau sub akut di rasakan di kepala bagian

depan.bersifat singkat dan biasanya memburuk di pagi hari.dan membaik di

siang hari.

1.       Sakit kepala karena tegang

Gejala diawali dengan  ketegangan di oto leher, bahu, dan tengkorak akibat

tekanan emosional.  Biasanya, sakitnya dari kepala belakang,  merambat ke

depan, kemudian ke kedua sisi kepala.

2.       Sakit kepala migrain

Umumnya, terasa lebih berat ketimbang sakit kepala karena

ketegangan.  Migraine  selalu dirasakan pada salah satu sisi kepala saja,

namun  sering juga  di belakang salah satu  mata.  Maka muncul istilah “sakit

mata sebelah” .  Penderita  wanita kira-kira  tiga kali lebih banyak 

dibandingkan dengan pria.  Penyebabnya  (terutama)  karena perubahan

hormonal.  Sakit kepala ini dapat membuat  seseorang terjaga dari tidur

lelapnya.

3.       Sakit kepala dengan beragam gejala

Terutama pada pria.  Gejalanya, nyeri luar biasa, umumnya terfokus di sekitar

rongga  mata dengan mata berarir dan hidung meler (keluar ingus bening).

4.       Sakit kepala  pasca trauma

Biasanya sebagai dampak  dari suatu  kecelakaan meskipun hanya sedikit

cedera di kepala.  Rasa  sakitnya kadang-kadang  baru muncul setelah

berminggu-minggu atau berbulan-bulan setelah masa cedera, kemudian

berlangsung  sampai setahun setelah trauma.

5.       Sakit kepala alergi

Yang satu ini sering disertai hidung meler, mata berair  dan kerongkongan

sakit.  Kemunculannya akibat  makanan  tertentu atau hal lain  yang bisa

menimbulkan  alergi.

6.       Sakit kepala sinus

Gejalanya lubang hidung tertutup  satu atau keduanya  serta nyeri  yang

meluas  ke atas pipi dan dahi.  Bagian-bagian tersebut terasa sangat  peka,

sehingga bila tesentuh  kontan kesakitan.

2. Keluhan nyeri telan dan hidung sebelah kanan terasa tersumbat

Proses hidung tersumbat :

a) Adanya gangguan pengaliran udara dari dan ke rongga sinus serta ada

gangguan pengeluaran cairan mukus.

b) Sel penghasil mukus memiliki silia yang selalu bergerak mendorong cairan

mukus keluar dari ronga sinnus.

c) Rusaknya silia bisa di piu asap rokok

d) Dari dalam sinus terdapat lendir ,silia kelenjar sinus sehat tersumbat lendir-

>mengalir balik dan pintu dari sinus (ostium)juga tersumbat

Nyeri telan

Nyeri telan sudah pada fase kronik (3 bulan)di mana akan terjadi nyeri

tenggorokan. Nyeri timbul di akibatkan lendir yang mengiritasi membran yang

melapisi di tenggorokan,lendir menumpuk di hidung dan sinus tenggorokan

sepanjang malam.

3. Ada yang mengalir di belakang tenggorokan

Lendir dan sinus secara normal mengalir dalam jumlah kecil dalam hidung dan

turun ke belakang tenggorokan sebelum tertelan .selama terjadi infeksi

kenaikan sekresi oleh hidung dan lendir menyebabkan bertambahnya jumlah

lendir yang mengalir ke belakang hidung dan tenggorokan.lendir berwarna

kuning dan hijau.

4. Penderita tidak menggunakan masker saat bekerja

Dari waktu yang di derita pasien di sini menderita sinusitis dalam tahap kronis

dan bisa terjadi berulang-ulang dengan infeksi akutatau infeksi yang

sebelumnya tidak di tangani denga benar di mana gejalanya berlangsung llebih

dari 3 bulan.

STEP IV

Kepala cekot-cekot di sebelah kanan bila terkena sinar sejak 3 bulan yang lalu

Periksa ke dokter

Wanitausia 39 tahun

Anamnesis

- Nyeritelandanhidungsebelahkananterasatersumbatsebagian

- Sepertiada yang mengalirdibelakangtenggorokan- Gigi gerahamatastidaksakit

Pemeriksaanfisik

Pemeriksaanpenunjang

Diagnosis banding

Diagnosis

Penatalaksanaan

- Sinusitis Etmoidalis- Sinusitis Frontalis

Jum’at, 14 Januari 2011

STEP V

1. Anatomi dan fisiologi hidung dan Sinus Paranasal

2. Rhinosinusitis

Macam-macam

Etiologi

Gejala

Penatalaksanaan

Factor Resiko

Komplikasi dan pencegahan

3. Anamnesis

STEP VI

BelajarMandiri

STEP VII

1) Anatomi dan fisiologi hidung dan SinusParanasal

AnatomiHidung1

Hidung Luar

Menonjol pada garis tengah diantara pipi dengan bibir atas, struktur hidung

luar dapat di bedakan atas tiga bagian:yang paling atas, kubah tulang yang

dapat di gerakan dan yang paling bawah adalah lobulus hidung yang mudah di

gerakkan. Belahan di bawah aperture pirifonis hanya kerangka tulangnya saja,

memisahkan hidung luar dengan hidung dalam

Di sebelah superior, struktur tulang hidung luar berupa prosesus maksila

yang berjalan ke atas dan kedua tulang hidung, semuanya disokong oleh

prosesus nasalis tulang fronontalis dan suatu bagian lamina perpendikularis

tulang etmoidalasi. Spina nasalis anterior merupakan bagian dari prosesus

makslaris medial embrio yang meliputi premaksila anterior, dapat pula

dianggap sebagai bagian dari hidung luar. Bagian berikutnya, yaitu kubah

kartilago yang sedikit di gerakan, di bentuk oleh kartilago leteralis superior

yang saling berfungsi di garis tengah serta berfungsi pula dengan tepi atas

kartilago septum kuadrangularis. Sepertiga bawah hidung luar atau lobulus

hidung, di pertahankan bentuk oleh kartilago lateraris inferior. Lobulus

menutup vestibulum nasi dan di batasi di sebelah mendia oleh kolumela, di

rateral oleh ala nasi dan anterosuperior oleh ujung hidung.

Mobilitas lobulus hidung penting untuk eksperesi wajah, gerakan

mengendus dan bersin. Otot ekspresi wajah yang terletak subkutan diatas

tulang hidung, pipi anterior dan bibir atas menjamin mobilita lobulus, jaringan

ikat subkutan dan kulit ikut menyokong hidung luar. Jaringan lunak di antara

hidung luar dan dalam dibatasi disebelah infrerior oleh Krista piriformis

dengan kulit penutupnya, di medial oleh septum nasi dan tepi bawah kartilago

lateralis superior sebagai batas superior dan lateral. Struktur tersempit dari

seluruh saluran pemanasan atas adalah apa yang di sebut sebagai limen nasa

atau os internum oleh ahli anatomi, atau sebagai katup hidung Mink oleh ahli

faal. Istilah “katup” dianggap tepat karena struktur ini bergerak bersama, dan

ikut mengatur pernafasan.

Gambar Bagian Luar Hidung

Hidung Dalam

Struktur ini membentang dari os internum di sebelah anterior hingga koana

di posterior, yang memisahkan rongga hidung dari nasofaring. septum nasi

merupakan struktur tulang di garis tengah, secara anatomi membagi organ

menjadi 2 hidung. Selanjutnya pada dinding lateral hidung terdapat pula konka

dengan rongga udara yang tak teratur di antaranya meatus superior, media dan

inferior, sementara kerangka tulang tampaknya menentukan diameter yang

pasti dari rongga udara, struktur jaringan lunak yang menutupi hidung dalam

cendrung bervariasi tebalnya, juga merubah resitensi,dan akibatnya tekanan

dan volume aliran udara inspirasi dan skspirasi.

Diameter yang berbeda-beda disebabkan oleh kongesti dan dokongesti

mukosa, perubahan benda vascular yang dapat mengembang pada konka

septum atas, dan dari krusta dan deposit skret mukosa.

Duktus nasolakrimalis bermuara pada meatus inferior di bagian anterior

hiatus semilunasi dari meatus media merupakan muara sinus frontalis,

etmoidalis anterior dan sinus maksilaris. Sel-sel sinus etmoidalis posterior

bermuara pada meatus superior, sedangkan sinus sfenoidalis bermuara pada

resesus sfenoetmaoidalis.

Ujung-ujungsarafolfaktoriusmenempatidaerahkecilpadabagian medial dan

lateral dinding hidung dalam dan ke atas hingga kubah hidung. Deformitas

struktur demikian pula penebalan atau edema mukosa berlebihan dapat

mencegah aliran udara untuk mencapai daerah olfaktorius dan dengan

demikian dapat sangat menggangu penghiduan.

Bagian tulang bagi septum terdiri dari kartilago septum (kuadrangularis) di

sebelah anterior, lamina prependikularis tulang etmoidalis di sebelah atas,

vomer dan rostrum sfenoid di posterior dan suatu krista di sebelah bawah,

terdiri dari krista maksial dan kerista palatina. Krista dan tonjolan yang

terkadang perlu dia angkat, tidak jarang di temukan. Pembengkokan septum

yang dapat terjadi karena faktor-faktor pertumbuhan atau pun trauma dapat

semakin hebatnya sehinga mengganggu aliran udara yang perlu di koreksi

secara bedah. Konka di dekatnya umumnya dapat mengkompensasi kelainan

septum (bila tidak terlalu berat), dengan memperbesar ukuran pada posisi yang

konkaf dan mengecil pada sisi lain optimum. Jadi, meskipun septum nasi

bengkok, aliran udara masih akan ada dan masih normal. Daerah jaringan

erektil pada kedua sisi septum berfungsi mengatur ketebalan dalam berbagai

kondisi atmosfir yang berbeda.

Gambar Struktur Anatomi Dinding Lateral Hidung

Gambar Dinding Lateral Diperlihatkan Tanpa Konka

Muara sinus paranasalis, demikian pula duktus lakrimalis dapat telihat

membuka pada meatus yang bersesuaian.

AnatomiSinus Paranasal2 & 3

Ada delapan sinus paranasal, empat buah pada masing-masing sisi hidung.

Sinus frontal kanan dan kiri, sinus ethmoid kanan dan kiri (anterior dan

posterior), sinus maksila kanan dan kiri (antrium highmore) dan sinus sfenoid

kanan dan kiri. Semua sinus ini dilapisi oleh mukosa yang merupakan lanjutan

mukosa hidung, berisi udara dan semua bermuara di rongga hidung melalui

ostium masing-masing.

Pada meatus medius yang merupakan ruang diantara konka superior dan

konka inferior rongga hidung terdapat suatu celah sempit yaitu hiatus

semilunaris yakni muara dari sinus maksila, sinus frontalis dan ethmoid

anterior.

Sinus paranasal terbentuk pada fetus usia bulan III atau menjelang bulan IV

dan tetap berkembang selama masa kanak-kanak, jadi tidak heran jika pada

foto rontgen anak-anak belum ada sinus frontalis karena belum terbentuk.

Pada meatus superior yang merupakan ruang diantara konka superior dan

konka media terdapat muara sinus ethmoid posterior dan sinus sfenoid.

Fungsi sinus paranasal adalah :

o Membentuk pertumbuhan wajah karena di dalam sinus terdapat rongga

udara sehingga bisa untuk perluasan. Jika tidak terdapat sinus maka

pertumbuhan tulang akan terdesak.

o Sebagai pengatur udara (air conditioning).

o Peringan cranium.

o Resonansi suara.

o Membantu produksi mukus.

A. Sinus Maksilaris

Terbentuk pada usia fetus bulan IV yang terbentuk dari prosesus maksilaris

arcus I.Bentuknya piramid, dasar piramid pada dinding lateral hidung,

sedang apexnya pada pars zygomaticus maxillae.Merupakan sinus terbesar

dengan volume kurang lebih 15cc pada orang dewasa.

Berhubungan dengan :

a. Cavum orbita, dibatasi oleh dinding tipis (berisi n. infra orbitalis)

sehingga jika dindingnya rusak maka dapat menjalar ke mata.

b. Gigi, dibatasi dinding tipis atau mukosa pada daerah P2 Mo1ar.

c. Ductus nasolakrimalis, terdapat di dinding cavum nasi.

B. Sinus Ethmoidalis

Terbentuk pada usia fetus bulan IV.Saat lahir, berupa 2-3 cellulae (ruang-

ruang kecil), saat dewasa terdiri dari 7-15 cellulae, dindingnya

tipis.Bentuknya berupa rongga tulang seperti sarang tawon, terletak antara

hidung dan mataBerhubungan dengan :

a. Fossa cranii anterior yang dibatasi oleh dinding tipis yaitu lamina

cribrosa. Jika terjadi infeksi pada daerah sinus mudah menjalar ke daerah

cranial (meningitis, encefalitis dsb).

b. Orbita, dilapisi dinding tipis yakni lamina papiracea. Jika melakukan

operasi pada sinus ini kemudian dindingnya pecah maka darah masuk ke

daerah orbita sehingga terjadi Brill Hematoma.

c. Nervus Optikus.

d. Nervus, arteri dan vena ethmoidalis anterior dan pasterior.

C. Sinus Frontalis

Sinus ini dapat terbentuk atau tidak.Tidak simetri kanan dan kiri, terletak di

os frontalis.Volume pada orang dewasa ± 7cc.Bermuara ke infundibulum

(meatus nasi media).Berhubungan dengan :

a. Fossa cranii anterior, dibatasi oleh tulang compacta.

b. Orbita, dibatasi oleh tulang compacta.

c. Dibatasi oleh Periosteum, kulit, tulang diploic.

D. Sinus Sfenoidalis

Terbentuk pada fetus usia bulan III.Terletak pada corpus, alas dan Processus

os sfenoidalis. Volume pada orang dewasa ± 7 cc. Berhubungan dengan :

a. Sinus cavernosus pada dasar cavum cranii.

b. Glandula pituitari, chiasma n.opticum.

c. Tranctus olfactorius.

d. Arteri basillaris brain stem (batang otak)

FisiologiHidung4

o JalanNapas

Saluran pernafasan dimulai dari hidung yang mana hidung ini digunakan

sebagai awal dalam jalanya udara kedalam tubuh sebelum sampe ke paru-

paru dan diedarkan keseluruh bagian tubuh.

o Air Conditioning

Udara luara tubuh/udara lingkungan sekitar memiliki suhu atau kelembapan

yang berbeda-beda, yang mana suhu tesebut berbeda dengan suhu tubuh

kita. Maka sebelum udara masuk kedalam tubuh harus disesuaikan dengan

tubuh kita agar tubh tidak terkejut. Yang berperan dalam proses ini adalah

lendir yang dihasilkan oleh mukosa yang ada di hidung.

o PenyaringUdara

Didalam saluran nafas memiliki silia-silia yang difunakan untuk menyaring

udara yang masuk kedalam tubuh dari kotoran-kotoran yang terbawa udara

saat kita bernafas. Begitu juga dihidung juga terdapat bulu hidung yang

digunakan untuk menyaring udara.

o Penghidu

Pada hidung ditemukan adanya nervus olfaktorius yang mana memiliki

funsi sebagai menhantarakan sensasi pembau/ penghidu ke otak.

o ResonansiUdara

Adanya rongga yang terdapat pada hidung maka akan juga berfungsi

sebagai resonansi. Ketika kita berbicara sebagian udara yang digetarkan

dari plica vocalis dilewatkan mulut dan hidung. Dan ketita melewati

rongga akan terjadi resonansi.

o Membantu Proses Bicara

Saat kita berbicara maka akan terjadi suara yang dapat terdengar dengan

jelas itu karena terdapat hidung yang digunkan membantu pembentukan

suara. Coba apabila ketika kita berbicara kemudian hidung kita ditutup

maka suara yang keluar terdengar tidak jelas.

Fungsi sinus paranasal

Fungsi sinus paranasal antara lain:

1. Sebagai pengatur kondisi udara (air condition)

Sinus berfungsi sebagai ruang tambahan untuk memanaskan dan mengatur

kelembaban udara inspirasi.

2. Sebagai penahan suhu

Sinus paranasal bekerja sebagai penahan panas, melindungi orbita dan fossa

serebri dari suhu rongga hidung yang berubah-ubah.

3. Membantu keseimbangan kepala

Sinus membantu keseimbangan kepala karena mengurangi berat tulang

muka.

4. Membantu resonansi suara

Fungsi ini berjalan bila ada perubahan tekanan yang besar dan mendadak,

misalnya pada waktu bersin atau membuang ingus.

5. Membantu produksi mucus.

2) Rhinosinusitis 7

Menurut American Academi of Orolaryngologi Head and Neck Surgery. Istilah

sinusitis diganti Rhinosinusitis. Karena alasan :

1. Secara embriologis mukosa sinus lanjutan mukosa hidung.

2. Sinusitis hampir selalu didahului rinitis

3. Gejala – gejala obstruktif nasi, rinore dan hiposmia dijumpai pada rhinitis

ataupun sinusitis.

Rhinosinusitis ialah sebagai peradangan lapisan mukoperiosteum hidung

maupun sinus.

Klasifikasi Rhinosinusitis

Klasifikasi Lama Riwayat Catatan

1. Akut < 4 Minggu > 2 Faktor mayor,

1 faktor mayor dan 2

faktor minor,

Secret purulen pada

pemeriksa

Demam atau muka sakit

saja tidak mendukung,

tanpa adanya gejala

atau tanda hidung yang

lain.

Pertimbangan

rhinosinusitis akut

bakteri,

Bila gejala memburuk

setelah 5 hari, atau

gejala menetap > 10

hari atau adanya gejala

berlebihan daripada

inveksi virus

2. Sub Akut 4 – 21 Minggu Seperti Kronik Sembuh sempurna

setelah pengobatan

yang efektif

3. Kronik > 12 Minggu > 2 Faktor mayor,

1 faktor mayor dan 2

faktor minor,

Demam atau muka sakit

saja tidak mendukung,

tanpa adanya gejala

Secret purulen pada

pemeriksa

atau tanda hidung yang

lain.

4.Akut, Rekuren Dahulu pernah

sakit sembuh

total kemudian

sakit kambuh

lagi.

5.Eksaserbasi

akut pada kronik

Dahulu pernah

sakit sembuh

total kemudian

sakit kambuh

lagi. Dahulu

pernah sakit,

tapi tidak

sembuh total

kemudian sakit

kambuh lagi.

Etiologi

1. ISPA akibat virus

2. Rhinitis alergi

3. Rhinitis hormonal pada wanita hamil

4. Infeksi tonsil dan infeksi gigi

5. Polip hidung

6. Kelainan anatomi (devisiasi septum atau hipertrofi konka)

7. Sumbatan KOM (komplek ostio meatal)

8. Lingkungan yang berpolusi

9. Udara dingin dan kering

10. Serta kebiasaan merokok

Gejala

PustakaAmerican Academy OfOtolaryngic Allergy (Aaoa) & American

RhinologicSociaty (Ars)

Gejala mayor

- Nyeriwajah

- Hidungbuntu

- Inguspurulen

- Gangguanpenghidu

- Demam (akut)

Gejala minor

- Batuk

- Demam (kronik)

- Tenggorokberlendir

- Nyerikepala

- Nyerigeraham

- Nyeritelinga

- Halitosis (foetor ex ore/nasi)

Curiga sinusitis bilaterdapat minimal 2 gejala mayor atau1 gejala mayor +

minimal 2 gejala minor.

Penatalaksanaan

Sinusitis akutdenganmedikamentosa( dekongestan, antibiotik, analgetik )

Sinusitis kronik :operatif (KaagPunctie/Antrostomi, CWL, FESS/Functional

Endoscopic Sinus Surgery).

Penangananterhadapfaktorpredisposisi/etiologinyamencegah timbul kembali

karena faktor predisposisi.

Factor resiko

Faktor-faktor risiko penyakit rhinosinusitis :

1. Alergi

2. Infeksi

3. variasi anatomi

4. Tumor dan iritasi kronik.

Salah satu pemeriksaan tambahan yang menjadi baku emas adalah CT Scan

sinus paranasal, karena dapat menilai variasi atau kelainan anatomi dan mampu

menggambarkan struktur anatomi, kondisi kompleks osteomeatal dan

visualisasi ada tidaknya jaringan patologis dan cairan di sinus. Etiologi

rinosinusitis lebih dari 75% disebabkan oleh alergi dan ketidakseimbangan

pada sistim saraf otonom yang menimbulkan perubahan pada mukosa sinus.

Rinitis alergi berperan dalam patogenesis rinosinusitis maksilaris kronik

melalui edema mukosa dan hipersekresi, keadaan ini akan menyebabkan

penyempitan muara sinus dan stasis sekret. Prevalensi rinitis alergi di

Indonesia bervariasi antara 1,5-12,3% dan mengalami peningkatan setiap

tahunnya. Penegakan diagnosis rinitis alergi menggunakan anamnesis,

pemeriksaan fisik dan skin prick test. Tujuan: Mengetahui peran rinitis alergi

sebagai salah satu faktor risiko rinosinusitis maksilaris kronik. Metode: Desain

penelitian menggunakan studi kasus kontrol. Persangkaan rinosinusitis kronik

sesuai kriteria Task Force dan waktu lama keluhan, yang datang berobat ke

poliklinik THT RSUP Dr. Sardjito. Setiap kasus persangkaan rinosinusitis

kronik dilakukan pemeriksaan CT Scan sinus paranasal dan penilaiannya

berdasarkan kriteria Lund McKay untuk mengetahui ada tidaknya rinosinusitis

maksilaris, kemudian dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok 1 (kasus) dengan

gambaran CT Scan menunjukkan rinosinusitis maksilaris(+) dan kelompok

2(kontrol) dengan gambaran CT Scan menunjukkan rinosinusitis maksilaris (-).

Masing-masing kelompok dilakukan skin prick test dan dianalisis. Jumlah

sampel yang dibutuhkan minimal adalah 38 untuk masing-masing kelompok.

Analisis statistik yang digunakan adalah Chi square dan regresi logistik. Chi

square (Analisis univariat ), rinitis alergi sebagai faktor risiko untuk

mendapatkan: Odds Ratio (OR), CI 95% dengan tingkat signifikasi 5%).

Apabila nilai ekspektasinya dalam satu sel kurang dari 5 akan digunakan

Fischer exact test. Regresi logistik (analisis multivariat) untuk melihat peran

masing-masing variabel bebas selain rinitis alergi terhadap kejadian

rinosinusitis maksilaris kronik. Hasil: Rinitis alergi merupakan salah satu

faktor risiko rinosinusitis maksilaris kronik. Dengan analisis statistik Chi

square didapatkan angka Odds Ratio(OR) sebesar 3,95. Hasil tersebut

menunjukkan bahwa penderita rinitis alergi mempunyai risiko rinosinusitis

maksilaris kronik sebesar 3,95 kali dibandingkan yang tidak menderita rinitis

alergi. (CI 95% 1,55-10,11; p= 0,003). Simpulan: Rinitis alergi berperan

sebagai salah satu faktor risiko rinosinusitis maksilaris kronik. Kata kunci:

rinosinusitis maksilaris kronik, rinitis alergi, faktor risiko, skin prick test, CT

Scan paranasal

Beberapa faktor non infeksi juga dapat menimbulkan rhinosinusitis akut

yaitu :

Alergi

Peradangan yang diakibatkan oleh alergi dan komplikasi dari alergi

dimana seringkali tersering infeksi saluran napas dapat menyumbat

saluran sinus. Ciri penderita alergi atau hipersensitif pada hihung adalah

bila tidur atau dalam keadaan normal anak mulut sering terbuka, tidur

malam hari kadang ngorok, sering mimisan, pagi hari sering bersin,

malam hidung sering buntu, hidung seringb gatal.

Infeksi saluran napas berulang dan berkepanjangan. Infeksi batuk pilek

dalam seminggu sembuh beberapa hari kemudian tertular lagi. Kondisi

ini terjadi dalam keadaan anak dengan daya tahan tubuh yng menurun.

Pada penderita alergi yang tidak terkendali seringkali disertai daya tahan

tubuh yang menurun

Sekat hidung bengkok.

Sekat hidung yang bengkok dapat menyempitkan atau menyumbat

saluran sinus.

Polip hidung

Daging tumbuh (polip) di hidung dapat menyumbat saluran sinus.

Beberapa penyakit lain seperti fibrosis kistik, refluks gastroesofageal,

HIV, dan penyakit imunodefisiensi lainnya dapat menyebabkan

sumbatan di hidung.

Sumbatan yang terjadi pada sinusitis dapat bertambah parah jika terkena

asap rokok atau polusi udara lainnya, karena dapat memperparah iritasi

dan inflamasi yang ada.

Meskipun sangat jarang, jika sinusitis diperkirakan disebabkan oleh

infeksi bakteri, penderita biasanya diberikan antibiotik seperti

amoksisilin, doksisiklin, atau kotrimoksazol.

Tetapi jika sinusitis bukan disebabkan oleh bakteri, antibiotik tidak

diberikan. Sebenarnya hal inilah yang seringkali terjadi.

Komplikasi 6

1. Komplikasi orbita

Sinusitis ethmoidalis merupakan penyebab komplikasi pada orbita yang

tersering. Pembengkakan orbita dapat merupakan manifestasi ethmoidalis

akut, namun sinus frontalis dan sinus maksilaris juga terletak di dekat orbita

dan dapat menimbulkan infeksi isi orbita.

Terdapat lima tahapan :

 Peradangan atau reaksi edema yang ringan. Terjadi pada isi orbita akibat

infeksi sinus ethmoidalis didekatnya. Keadaan ini terutama ditemukan

pada anak, karena lamina papirasea yang memisahkan orbita dan sinus

ethmoidalis sering kali merekah pada kelompok umur ini.

 Selulitis orbita, edema bersifat difus dan bakteri telah secara aktif

menginvasi isi orbita namun pus belum terbentuk.

 Abses subperiosteal, pus terkumpul diantara periorbita dan dinding tulang

orbita menyebabkan proptosis dan kemosis.

 Abses orbita, pus telah menembus periosteum dan bercampur dengan isi

orbita. Tahap ini disertai dengan gejala sisa neuritis optik dan kebutaan

unilateral yang lebih serius. Keterbatasan gerak otot ekstraokular mata

yang tersering dan kemosis konjungtiva merupakan tanda khas abses

orbita, juga proptosis yang makin bertambah.

 Trombosis sinus kavernosus, merupakan akibat penyebaran bakteri

melalui saluran vena kedalam sinus kavernosus, kemudian terbentuk

suatu tromboflebitis septik.

Secara patognomonik, trombosis sinus kavernosus terdiri dari :

a. Oftalmoplegia.

b. Kemosis konjungtiva.

c. Gangguan penglihatan yang berat.

 Kelemahan pasien.

 Tanda-tanda meningitis oleh karena letak sinus kavernosus yang

berdekatan dengan saraf kranial II, III, IV dan VI, serta berdekatan juga

dengan otak.

2. Mukokel

Mukokel adalah suatu kista yang mengandung mukus yang timbul dalam

sinus, kista ini paling sering ditemukan pada sinus maksilaris, sering disebut

sebagai kista retensi mukus dan biasanya tidak berbahaya.

Dalam sinus frontalis, ethmoidalis dan sfenoidalis, kista ini dapat

membesar dan melalui atrofi tekanan mengikis struktur sekitarnya. Kista ini

dapat bermanifestasi sebagai pembengkakan pada dahi atau fenestra nasalis

dan dapat menggeser mata ke lateral. Dalam sinus sfenoidalis, kista dapat

menimbulkan diplopia dan gangguan penglihatan dengan menekan saraf

didekatnya.

Piokel adalah mukokel terinfeksi, gejala piokel hampir sama dengan

mukokel meskipun lebih akut dan lebih berat.

Prinsip terapi adalah eksplorasi sinus secara bedah untuk mengangkat

semua mukosa yang terinfeksi dan memastikan drainase yang baik atau

obliterasi sinus.

3. Komplikasi Intra Kranial

 Meningitis akut, salah satu komplikasi sinusitis yang terberat adalah

meningitis akut, infeksi dari sinus paranasalis dapat menyebar sepanjang

saluran vena atau langsung dari sinus yang berdekatan, seperti lewat

dinding posterior sinus frontalis atau melalui lamina kribriformis di dekat

sistem sel udara ethmoidalis.

 Abses dura, adalah kumpulan pus diantara dura dan tabula interna

kranium, sering kali mengikuti sinusitis frontalis. Proses ini timbul

lambat, sehingga pasien hanya mengeluh nyeri kepala dan sebelum pus

yang terkumpul mampu menimbulkan tekanan intra kranial.

Abses subdural adalah kumpulan pus diantara duramater dan arachnoid atau

permukaan otak. Gejala yang timbul sama dengan abses dura.

 Abses otak, setelah sistem vena, dapat mukoperiosteum sinus terinfeksi,

maka dapat terjadi perluasan metastatik secara hematogen ke dalam otak.

Terapi komplikasi intra kranial ini adalah antibiotik yang intensif, drainase

secara bedah pada ruangan yang mengalami abses dan pencegahan

penyebaran infeksi.

4. Osteomielitis dan abses subperiosteal

Penyebab tersering osteomielitis dan abses subperiosteal pada tulang

frontalis adalah infeksi sinus frontalis. Nyeri tekan dahi setempat sangat

berat. Gejala sistemik berupa malaise, demam dan menggigil.

Pencegahan5

Cara pencegahan sinusitis atau kekambuhan sinusitis dapat dikatakan

bervariasi karena banyak faktor yang melatar belakangi terjadinya penyakit ini.

Untuk mencegah sinusitis atau kekambuhannya kita harus menghindarai faktor

–faktor yang dapat menyebabka terjadinya sinusitis, disamping juga melakukan

koreksi terhadap keadaan atau kelainan yang dapat melattar belakangi penyakit

ini. Seorang penderita sinusitis walaupun telah menjalani pengobatan dan

operasi akan dapatmengalai kekambuhan apabila tidak menghindari factor-

faktor penyebab, atau tidak dilakukan koreksi terhadap keadaan atau kelainan

yang melatar belakanginya.

Faktor-faktor penyebab di bedakan menjadi 2 yaitu. Factor local dan sistemik

Faktor local (semua kelainan hidung yang dapat mengakibatkan sumbatan)

Hindari penyebab infeksi denga memakai masker ditempat yang

berpolusi baik di tempat kerja maupun saat bersepeda (dijalan)

Menghindari penyebab alergi, Benda asing

Factor sistemik (dari luar hidung)

Meningkatkan daya tahan tubuh sehingga tidak tejadi penyakit seperti

(diabetes dan AIDS)

Menghindari obat-obatan yang dapat menyebabkan sinusitis.

Menjalani pola hidup sehat

Penanganan sinusitis secara tuntas

3) Anamnesis

Identitas:

Nama : wanita

Umur : 39 tahun

Alamat : -

Onset: 3 bulan yang lalu

Keluhan :

Kepala sakit di sebelah kanan saja terutama saat melihat cahaya

Nyeri telan

Hidung kanan tersumbat

Post nasal drip

Tidak ditemukan sakit gigi geraham atas

ditemukan 2 gejala mayor dari sinusitis yaitu hidung tersumbat dan sakit

kepala disertai gejala minor yaitu nyeri telan dan post nasal drip, dapat diambil

diagnosis sementara adalah sinusitis.

Kuantitas : -

Kualitas : -

Faktor yang memperberat : nyeri kepala bertambah berat saat melihat sinar

Pekerjaan : bekerja di pabrik garment tanpa memakai masker.

Diagnosis Deferential

Dicurigai pasien ini menderita sinusitis karena faktor lingkungan yang sudah

bersifat kronis. Dari keluhan yang diajukan lebih mengarah pada sinusitis

ethmoid karena terdapat keluhan fotofobia, untuk menguatkan diagnosis perlu

di lakukan foto rongent.

Tindakan sementara

Diberi antibiotik sistemik, dekongestan, dan tetes hidung topikal serta

dianjurkan untuk memakai masker saat bekerja. Dan dirujuk ke dokter spesialis

THT-KL karena sudah bersifat kronik.

DaftarPustaka

1. Boies. 1997. Buku Ajar Penyakit THT. Penerbit EGC:Jakarta.

2. Damayanti dan Endang, Sinus Paranasal, dalam : Efiaty, Nurbaiti, editor. 2002.

Buku Ajar Ilmu Kedokteran THT Kepala dan Leher. ed. 5. Balai Penerbit FK

UI : Jakarta

3. http://medlinux.blogspot.com

4. Arsyad,dkk.2007.”Bulu ajar ilmu kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala

dan Leher”. Balai penerbit FKUI: Jakarta

5. Majalahkasih.pantiwilasa.com

6. Mangunkusumo E, Soetjipto D. Sinusitis. Dalam: Soepardi EA, Iskandar N,

Bashiruddin J, Restuti RD, editor. 2007. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga

Hidung Tenggorok Kepala dan Leher. Edisi VI. FKUI : Jakarta

7. Sudoyo Aru,dkk. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. FKUI : Jakarta

Rinitis   adalah   peradangan   pada  membaran  mukosa   hidung.   Sedangkan   sinusitis 

adalah peradangan yang melibatkan satu atau lebih sinus paranasal. Biasanya diiringi 

infeksi virus pada saluran nafas atas atau reaksi alergi. Bila mengenai beberapa sinus 

disebut  multisinusitis,   sedangkan   bila  mengenai   semua   sinus   paranasal   disebut 

pansinusitis.   Jadi   rinosinusitis   adalah   peradangan  membran  mukosa   hidung   dan 

sinus paranasal.