blok 3 modul 1 nyeri pada sendi

11
Penyebab dan Pencegahan Gangguan Nyeri Sendi Jimmy Christeven 102012045 C 4 Mahasiswa Fakultas Kedokteran Ukrida Universitas Kristen Krida Wacana Jl. Terusan Arjuna Utara No. 6, Jakarta Barat 11510 Telp. (021) 56942061. E-mail: [email protected] Pendahuluan Tulang dan sendi bagaikan sepasang kekasih. Keduanya saling mendukung dan memiliki tujuan yang sama. Jika spasang kekasih bertujuan untuk menciptakan keluarga yang harmonis. Tulang dan sendi justru lebih besar lagi manfaatnya, yaitu untuk memberikan kebebasan Anda untuk beraktivitas. Seperti berjalan dan berlari. Tulang yang kuat, tentunya belum cukup memberikan kebebasan bagi Anda, jika sendi masih sering terasa nyeri. Begitu juga, jika Anda telah memiliki sendi yang sehat, namun tulang mulai keropos. Pastinya risiko patah tulang akan selalu menghantui Anda. Oleh karena itu sangat penting bagi Anda untuk menjaga keduanya. Kita bisa menjaganya dengan mengkonsumsi kalsium secukupnya untuk tulang dan mengkonsumsi glukosamin secukupnya dan berolahraga yang cukup. Pembahasan

Upload: jimmy-christeven

Post on 21-Jul-2016

99 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

osteoarthritis

TRANSCRIPT

Page 1: Blok 3 Modul 1 Nyeri Pada Sendi

Penyebab dan Pencegahan

Gangguan Nyeri Sendi

Jimmy Christeven

102012045

C 4

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Ukrida

Universitas Kristen Krida Wacana

Jl. Terusan Arjuna Utara No. 6, Jakarta Barat 11510

Telp. (021) 56942061. E-mail: [email protected]

Pendahuluan

Tulang dan sendi bagaikan sepasang kekasih. Keduanya saling mendukung dan memiliki tujuan yang sama. Jika spasang kekasih bertujuan untuk menciptakan keluarga yang harmonis. Tulang dan sendi justru lebih besar lagi manfaatnya, yaitu untuk memberikan kebebasan Anda untuk beraktivitas. Seperti berjalan dan berlari. Tulang yang kuat, tentunya belum cukup memberikan kebebasan bagi Anda, jika sendi masih sering terasa nyeri. Begitu juga, jika Anda telah memiliki sendi yang sehat, namun tulang mulai keropos. Pastinya risiko patah tulang akan selalu menghantui Anda. Oleh karena itu sangat penting bagi Anda untuk menjaga keduanya. Kita bisa menjaganya dengan mengkonsumsi kalsium secukupnya untuk tulang dan mengkonsumsi glukosamin secukupnya dan berolahraga yang cukup.

Pembahasan

Terkadang tanpa kita sadari, kerusakan sendi juga dapat disebabkan aktivitas kita yang banyak menggunakan hentakan, sehingga memberikan penekanan pada sendi. Aktivitas lain yang juga berisiko menimbulkan nyeri sendi adalah olahraga dengan intensitas tinggi disertai dengan loncatan dan tendangan seperti sepak bola dan basket. Olahraga seperti ini akan memberikan tekanan pada sendi-sendi Anda. Oleh karena itu sangatlah baik jika Anda mengetahui teknik bermainnya terlebih dahulu, agar tidak cidera kemudian. Hingga sekarang sudah banyak orang tua bahkan anak-anak terkena nyeri sendi ini, ini bisa terjadi karena beberapa faktor yaitu, faktor usia, aktifitas, jenis kelamin dan faktor asupan nutrisi. Sendi yang terserang biasanya mengalami peradangan dan kadang membengkak akibat penumpukan cairan sendi.1

Page 2: Blok 3 Modul 1 Nyeri Pada Sendi

Penyebab Gangguan Sendi

Salah satu yang menyebabkan gangguan pada sendi adalah kerusakan jaringan tulang rawan. Karena jaringan tulang rawan berfungsi untuk melapisi tulang dan membantu pergerakan sendi, kerusakannya menyebabkan tulang saling berbenturan saat bergerak yang menimbulkan rasa nyeri dan kekakuan sendi. Masalah nyeri dan kaku pada sendi banyak menyerang persendian leher, siku, pundak, jari atau pergelangan tangan, lutut, punggung, dan pinggul meskipun dapat juga menyerang bagian persendian lainnya. Bahayanya, gangguan ini dapat menyebabkan gangguan beraktivitas hingga perubahan bentuk sendi dan tulang apabila tidak diatasi. Hal utama yang menyebabkan gangguan pada sendi belum diketahui dengan jelas. Namun, ada beberapa faktor yang diyakini berkaitan dengan gangguan sendi. Gangguan kesehatan sendi dapat menyerang siapa saja, meskipun memang lebih banyak dialami oleh mereka yang berusia di atas 40 tahun.2 Meningkatnya risiko gangguan sendi seiring dengan peningkatan usia diyakini berhubungan dengan lebih tingginya tingkat penggunaan sendi, berkurangnya kekuatan otot, bertambahnya berat badan, dan berkurangnya kemampuan regenerasi sel. Cedera atau operasi pada sendi bagian tertentu meningkatkan risiko gangguan pada sendi tersebut di kemudian hari. Berat badan berlebih berhubungan erat dengan masalah pada sendi, terutama pada sendi lutut yang menopang beban tubuh. Risiko seseorang mengalami gangguan sendi diketahui meningkat hingga 4 kali lipat pada mereka yang kelebihan berat badan. Aktivitas fisik intesitas tinggi yang berlebihan dapat memberikan beban berlebihan pada sendi dan meningkatkan risiko cedera.1,2 Namun, aktivitas fisik dengan intensitas ringan dan sedang justru dapat memperkuat dan menjaga kesehatan sendi. Rokok dapat meningkatkan peradangan di dalam tubuh sehingga meningkatkan risiko gangguan pada sendi.

Ada juga akibat cairan synovial yaitu cairan yang di produksi oleh jaringan sinovium. Terkadang terjadinya pembengkakan abnormal pada cairan synovial ini, dan ini mengakibatkan nyeri pada bagian yang terjadi pembengkakan itu. Cairan ini memiliki fungsi sebagai pelumas untuk sendi, serta menyalurkan nutrisi bagi kondrosit tulang rawan. Cairan sinovial adalah transudat dari air dan zat terlarut dari darah. Karenanya, memiliki komposisi serupa dengan cairan interstisial jaringan pada umumnya. Pada cairan ini ditambahkan hialuronat dan sebuah glikoprotein. keduanya adalah molekul dengan sifat pelumas. Mereka itu disekresikan oleh sel mirip fibroblas dari sinovium. Juga terdapat jumlah kecil glikoprotein lain yang umumnya ditemukan dalam tulang rawan tempat mereka menstabilkan ikatan monomer prototeoglikan pada asam hialuronat membentuk agregat. Protein pengikat ini disintesis oleh sel-sel sinovial dalam biakan namun fungsinya, jika ada, dalam cairan sinoval tidak di ketahui. Sedikit monosit dan limfosit terdapat dalam cairan sinovial. Pertukaran cairan dalam sendi diartrosis tergantung pada pembaruannya oleh transudasi dari kapiler darah ke dalam rongga sendi dan pada keluarnya melalui gerakan transsinovial dari cairan dan makromolekul ke kapiler limfe, dibantu peningkatan sementara tekanan yang dihasilkan fleksi intermiten pada sendi. Secara fisiologis sendi yang dilumasi cairan sinovial pada saat bergerak terjadi tekanan yang mengakibatkan cairan bergeser ke tekanan yang lebih kecil. Sejalan dengan gerakan ke depan, ciran tersebut bergeser mendahului beban ketika tekanan berkurang cairan kembali ke belakang.3

Ada banyak sekali sebab mengapa persendian sakit. Nyeri sendi dapat merupakan gejala tunggal atau menjadi bagian banyak gejala lain yang Anda alami. Manifestasi nyeri sendi dapat bervariasi, seperti kelembutan atau tidak nyaman ketika disentuh, pembengkakan, peradangan, kekakuan, atau pembatasan gerakan. Rasa sakit di sendi tentu saja hanyalah

Page 3: Blok 3 Modul 1 Nyeri Pada Sendi

gejala dari masalah yang sebenarnya. Bila ada gejala lain seperti sakit kepala berat, sakit perut, demam, atau menggigil, Anda perlu melihat semua gejala untuk mengetahui penyebabnya. Ada 5 penyebab umum sakit persendian yang tidak disebabkan oleh cidera.

1. Penyakit rematik

Rematik adalah penyebab paling umum nyeri sendi kronis. Berlawanan dengan pendapat umum, rematik bukanlah penyakit khas usia tua. Orang muda juga dapat terkena rematik. Rheumatoid arthritis disebabkan oleh kerusakan sistem autoimun sehingga tubuh menghasilkan zat yang menyebabkan peradangan, terutama pada sendi. Bagian tubuh favorit yang diserang adalah sendi jari tangan dan kaki dan tulang belakang. Serangan rematik membuat peradangan dan pembengkakan selaput sendi dan secara bertahap menghancurkan kapsul sendi, dan kemudian tendon. Konsekuensi pada akhirnya adalah deformasi tulang dan pembatasan gerakan.

2. Osteoartritis

Osteoartritis adalah penyakit sendi degeneratif (umumnya menyerang mereka yang berusia di atas 45 tahun). Pada osteoarthritis, sendi mengalami nyeri namun tidak diawali dengan peradangan. Rasa nyeri biasanya terasa bila mengangkat beban dan pada awal gerakan dari posisi istirahat. Penyebabnya karena penuaan dan penggunaan terus-menerus. Tulang rawan yang menutupi tulang artikular menjadi aus oleh gesekan secara bertahap. Risiko terutama pada pinggul, lutut, tangan, kaki, dan tulang belakang.

3. Ankylosing spondylitis

Ankylosing spondylitis adalah salah satu bentuk artritis lainnya. Kondisi ini terutama menyebabkan nyeri dan peradangan sendi tulang belakang dan panggul, walaupun sendi lainnya dapat terlibat juga. Gejala dirasakan selama waktu tidur, setelah bangun tidur atau setelah interval tidak aktif. Pada kasus yang parah, ankylosing spondylitis dapat menyebabkan fusi tulang belakang sehingga menyebabkan membungkuk, yang dikenal sebagai kyphosis. Keparahan bervariasi dan tidak semua penderita mengalami fusi tulang belakang. Beberapa mungkin hanya mengalami sakit punggung atau pinggul secara sporadis. Seperti halnya rematik, ankylosing spondylitis adalah penyakit autoimun yang menurun.

4. Psoriatik Artritis

Arthritis ini adalah efek samping dari psoriasis. Pembengkakan menyakitkan dapat terjadi pada semua sendi, terutama ruas jari, pergelangan tangan, lutut, tulang selangka, pergelangan kaki dan punggung bawah. Gejala biasanya disertai masalah kulit. Sekitar 30-40% orang dengan gejala psoriasis mengembangkan psoriatik artritis, meskipun sering kali tidak terdiagnosis, terutama jika gejalanya ringan. Psoriatik artritis biasanya terjadi antara usia 30-50 tahun, namun bisa muncul pada usia berapa pun dan memengaruhi baik pria maupun wanita.

5. Asam urat (gout)

Jika rasa sakit tajam berada di sekitar ruas dan pergelangan kaki, penyebabnya mungkin adalah gout atau asam urat. Gout adalah hasil kadar asam urat yang tinggi dalam darah. Rasa sakit sendi disertai bengkak, kemerahan, dan hangat.

Selain kelima kondisi di atas, penyakit lupus dan penyakit infeksi seperti demam rematik, gondongan, cacar air, hepatitis, dan influenza juga dapat menyebabkan nyeri persendian.2

Page 4: Blok 3 Modul 1 Nyeri Pada Sendi

Gejala

1. Nyeri pada sendi.2. Kekakuan pada sendi, terutama setelah diam pada posisi yang sama (seperti tidur atau

duduk).3. Sendi dan otot terasa lebih lemas, terutama pada sendi lutut.4. Bengkak pada sendi.5. Crepitus atau bunyi gemeratak pada sendi saat bergerak.6. Gangguan dalam beraktivitas, terutama aktivitas yang melibatkan gerakan sendi

seperti, berjalan dan turun-naik tangga, bangun dari kursi atau tempat tidur, membungkuk.

7. Perubahan bentuk sendi sehingga tampak menonjol, biasa terjadi jika gejala sudah parah.

8. Mati rasa atau kesemutan.2,4

Nyeri pada Lutut Orang Tua

Hampir semua orang tua pernah mengalami nyeri lutut, karena lutut merupakan salah satu sendi utama pemikul berat badan dan banyak mengalami keausan dan regangan pada setiap orang dengan tingkat aktivitas sedang. Tetapi resiko aus dan cedera semakin besar bila pekerjaan seseorang banyak melibatkan sendi lutut seperti banyak berjongkok. Osteoarthritis terjadi akibat keausan dan robekan pada lutut, bisa menimbulkan gejala nyeri lutut, bila usia Anda diatas 50 tahun. Yang biasa terkena orang tua.2 Oleh sebab itu nyeri lutut pada orang tua perlu diwaspadai terjadinya osteoarthritis. Osteoarthritis menyebabkan gerakan terasa nyeri dan kaku pada persendian, biasanya mengenai sendi-sendi penopang tubuh, seperti lutut, pinggul dan tulang belakang. Apabila ditambah dengan kegemukan dapat menyebabkan orang tua tidak dapat melakukan aktivitasnya sehari-hari. Osteoarthritis yang menyerang lutut menimbulkan rasa nyeri dan kaku pada sendi terutama saat akan berdiri dan berjalan setelah duduk lama. Osteoarthritis terjadi akibat kartilago atau jaringan tulang yang ada dipersendian rusak sehingga timbul nyeri. Fungsi kartilago atau tulang rawan yang ada dipersendian sebagai bantalan untuk menahan gerakan. Supaya tulang dan persendian tetap kuat dan sehat, unsur yang berperan adalah cairan sendi untuk pelumas dan nutrisi proteoglycan sebagai molekul penyimpan air dan collagen sebagai penjaga kestabilan molekul proteoglycan. Tetap pada saat usia semakin tua, produksi proteoglycan dan collagen dalam tubuh menjadi berkurang, akibatnya lapisan pelindung sendi menjadi semakin tipis, yang menyebabkan tulang dan persendian kaku. Oleh sebab itu jangan sepelekan nyeri lutut pada orang tua, tapi perlu diwaspadai terjadinya osteoathritis. Bila dibiarkan, akan terjadi kerusakan pada sendi lutut sehingga untuk mengatasinya perlu dilakukan tindakan operasi yaitu dengan melakukan penggantian sendi lutut.

Untuk mencegah dan mengatasi nyeri lutut pada orang tua, hal – hal yang perlu diperhatikan :

1. Turunkan berat badan bila kegemukan.2. Hindari kegiatan tertentu apabila sendi terasa nyeri.3. Istirahatkan sendi-sendi yang terasa sakit.4. Lakukan kompres menggunakan air hangat.5. Minum obat untuk menghilangkan rasa sakit.5

Page 5: Blok 3 Modul 1 Nyeri Pada Sendi

Nyeri lutut pada Anak-anak

Nyeri lutut pada Anak-anak perlu diketahui sedini mungkin. Ini diperlukan agar memastikan pertumbuhan anak dengan baik. Nyeri lutut biasanya terjadi pada orang dewasa atau usia lanjut, tapi tidak tertutup bagi anak-anak inilah yang pelu diwaspadai. Sebagaimana diketahui lutut terdiri dari tulang kapsul, rawan sendi, meniscus, ligament, otot dan saraf, semua bagian tersebut berkerja sama membuat sebuah gerakkan yang dinamis. Kalau ada teganggu dari bagian tersebut membuat gerak lutut tidak sempurna atau nyeri. Pada Anak-anak umumnya nyeri lutut disebabkan oleh pertumbuhan yang tidak sempurna atau kelainan. Kelainan yang perlu mendapat perhatian adalah chodromalasia yaitu tulang rawan sendi kurang keras, discoid meniscus atau bentuk menisus yang tidak sempurna, osgood schlatter's disease akibat terangkatnya ligament patella dari tulang. bentuk lutut O atau X, tomor-tumor jinak seperti osteochondroma. Ada pula penyakit yang mendapat perhatian seperti TBC sendi atau juga osteomyelitis karena infeksi pada tulang.

Cara Menangani

Walaupun tidak dapat disembuhkan, gangguan sendi tetap harus ditangani dengan tepat untuk membantu mengatasi rasa nyeri, memperbaiki kemampuan bergerak dan beraktivitas, serta mencegah kondisi menjadi memburuk. Suplemen Glucosamine dan Chondroitine yang merupakan senyawa yang secara alami terdapat pada tubuh, terutama pada jaringan penghubung dan jaringan tulang rawan. Telah banyak penelitian yang menunjukkan bahwa suplementasi chondroitin dan glucosamine dapat membantu mengurangi nyeri sendi serta mencegah kerusakan persendian pada penderita osteoarthritis. Hal ini berkaitan dengan peran mereka sebagai komponen penyusun tulang rawan dan minyak synovial. Pembentukan tulang rawan serta minyak synovial berperan penting dalam mencegah gesekan antar tulang yang mengakibatkan nyeri sendi. Terapi fisik dan olahraga bermanfaat untuk memperkuat otot, meningkatkan fleksibilitas sendi, dan sebagai latihan untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Pilihlah jenis olahraga dengan intensitas ringan dan sedang untuk menghindari cedera, dan konsultasikan dulu dengan dokter Anda. Pola hidup sehat dengan asupan nutrisi yang seimbang serta menghindari rokok.

Lindungi sendi dari beban berlebih dan cedera dengan cara:

1. Penggunaan alas kaki yang tepat dan nyaman. Gunakan alas kaki dengan ukuran yang tepat dan batasi penggunaan alas kaki berhak tinggi.

2. Batasi aktivitas fisik intensitas tinggi.3. Berhati-hati saat beraktivitas agar terhindar dari cedera.4. Istirahat yang cukup.5. Gunakan alat bantu seperti gibs saat beraktivitas jika dibutuhkan.6. Psikoterapi untuk menjaga sendi dan memperkuat otot-otot di sekitar sendi.1

Konsumsi suplemen yang mengandung glucosamine, chondroitin dan MSM secara teratur, karena telah terbukti dapat mengurangi gejala – gejala yang timbul akibat osteoathritis dan membantu pembentukan lapisan pelindung bagi persendian dan tulang menjadi elastis kembali, cara kerjanya :

1.    Glucosamine berperan penting pada tulang dan persendian karena glucosamine membantu memacu proteoglycans dan collagen yang berfungsi memperbaiki struktur

Page 6: Blok 3 Modul 1 Nyeri Pada Sendi

pembentukan tulanng dan sendi, sehingga elastis kembali. Glukosamin (C6H13NO5) merupakan gula amino dan prekursor penting dalam sintesis biokimia dari protein glikosilasi dan lipid. Glukosamin ditemukan sebagai komponen utama dari rangka luar krustasea, artropoda, dan cendawan. Glukosamin merupakan salah satu monosakarida yang banyak dijumpai.

2.    Chondroitin membantu glucosamine bekerja lebih efeksif yang berfungsi sebagai magnet penarik air, untuk pembentukan proteoglycans dan membentuk lapisan pelindung pada persendian sehingga tulang tidak mudah rusak.

3.    MSM (Methyl Sulfonyl Methane) membantu mengurangi rasa sakit dan peradangan .

Glukosamin

Glukosamin adalah senyawa yang secara alami terdapat pada tubuh, terutama pada jaringan penghubung dan jaringan tulang rawan. Bersama dengan kondroitin, glukosamin sudah banyak terbukti dapat membantu mengatasi masalah sendi pada penderita osteoarthritis. Glucosamine terbukti dapat menstimulasi produksi tulang rawan dan menghambat enzim yang menghancurkan tulang rawan.6 Tapi manfaat glukosamin tidak berhenti di situ saja. Ternyata, glukosamin dapat membantu menghambat terjadinya perubahan metabolisme tulang pada penderita osteoarthritis. Seperti tercantum pada jurnal Arthritis and Rheumatism, suplementasi glukosamin dapat menghambat terjadinya peningkatan laju pembongkaran tulang yang dialami oleh penderita osteoarthritis. Bagi penderita osteoarthritis, dapatkan manfaat ganda dari glukosamin. Untuk tulang dan sendi yang sehat sehingga Anda bisa lebih bebas bergerak. Sertakan juga aktivitas olahraga rutin untuk menunjang keehatan sendi Anda. Pilihlah olahraga low impact aerobic, seperti jalan kaki yang sangat mudah dan dapat Anda lakukan kapan saja. Glukosamin adalah salah satu dari kelompok biokimia yang dikenal sebagai gula amino. Senyawa dengan rumus kimia C6H13NO5 ini diproduksi secara alami oleh tubuh untuk membentuk glikosaminoglikan, protein pembentuk tulang rawan. Glukosamin juga bermanfaat menjaga metabolisme tulang rawan dan membantu memperbaiki tulang rawan yang rusak atau terkikis. Glukosamin tersedia dalam beberapa bentuk yaitu, glukosamin sulfat (GS) yang distabilkan oleh natrium klorida atau kalium klorida, glukosamin hidroklorida (GH) dan N-asetil glukosamin (NAG). Selain diproduksi tubuh, glukosamin hadir dalam jumlah sedikit pada makanan seperti udang, lobster, dan kepiting. Glukosamin sintetis tersedia dalam bentuk pil, kapsul atau suntik, yang mungkin dikombinasi dengan suplemen lain seperti kondroitin. Kondroitin juga ditemukan dalam tulang rawan dan dilaporkan berfungsi mempertahankan viskositas sendi, merangsang mekanisme perbaikan tulang rawan, dan menghambat enzim yang memecah tulang rawan.

Pada glukosamin inilah yang berfungsi untuk memproduksi proteoglikan dan glikosaminogen yang berfungsi untuk membentuk cairan sinovial yang berfungsi sebagai pelumas bagi tulang rawan sehingga pergerakan tulang rawan menjadi lebih baik. Produksi glukosamin ini akan semakin berkurang seiring dengan bertambahnya usia sehingga tubuhpun mengalami kekurangan glukosamin. Hal ini menyebabkan terganggunya produksi cairan sinovial yang dapat berakibat pada kerusakan tulang rawan pada sendi.7

Page 7: Blok 3 Modul 1 Nyeri Pada Sendi

Kesimpulan

Nyeri sendi adalah kerusakan sendi yang dapat disebabkan aktivitas kita yang banyak menggunakan hentakan, sehingga memberikan penekanan pada sendi. Dan kekurangan mengkonsumsi glukosamin. Seperti yang kita ketahui bahwa sendi ini tidak hanya terjadi pada orang tua, tetapi pada anak-anak juga akibat kekurangan asupan nutrisi dan kekurangan kalsium. Untuk mendapatkan tulang yang kuat Anda memerlukan cukup kalsium. Sedangkan untuk sendi yang sehat Anda memerlukan glukosamin. Glukosamin inilah yang berfungsi untuk memproduksi proteoglikan dan glikosaminogen yang berfungsi untuk membentuk cairan sinovial yang berfungsi sebagai pelumas bagi tulang rawan sehingga pergerakan tulang rawan menjadi lebih baik.

Daftar Pustaka

1. Yatim F. Penyakit tulang dan persendian. Jakarta: Pustaka Populer Obor; 2006.h.112.2. Wijayakusuma H. Atasi asam urat dan rematik. Jakarta: Puspa Swara; 2006.h.9-12.3. Bloom, Fawcett. Buku ajar histologi. Jakarta: EGC; 2002.h.206.4. John W. Adams diagnosis fisik. Jakarta: EGC; 1995.h.309.5. Oxorn H, william R. Apa yang anda kerjakan bila tidak ada dokter. Yogyakarta:

YEM; 2010.h.431.6. Nasanius Y. PELBBA 18. Jakarta. Yayasan Obor Indonesia. 2007.h.28.

7. Tandra H. Osteoporosis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama; 2009.h.133.