modul 1 (nyeri sendi)

40
MODUL 1 “NYERI SENDI” Kelompok 1 Tutor : dr. Nurfaita, Sp.PD

Upload: gf-man-f

Post on 31-Jul-2015

253 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: MODUL 1 (Nyeri Sendi)

MODUL 1“NYERI SENDI”

Kelompok 1

Tutor : dr. Nurfaita, Sp.PD

Page 2: MODUL 1 (Nyeri Sendi)

Nama Kelompok

NOVITASARI MELISA LAMUSU NITA NILAM SARI YULITA SETIAWATI BELIKE DHYA ASFARINA NURWENDA WIDYA MENTARI SAMANUDIN MANNAWARY IFAN PARDIANTO YETTY TRISNAWATI ARASTINUR

Page 3: MODUL 1 (Nyeri Sendi)

Skenario• Seorang wanita umur 53 tahun, datang ke

poliklinik dengan keluhan nyeri pada jari-jari tangan, yaitu MTP I, II, IV kanan, MTP II, III, IV, IV kiri, DIP I, II, III, IV dan V kiri dan kanan, keluhan ini yang dialami penderita sejak 3 minggu terakhir. Penderita juga tidak ini dapat duduk jongkok oleh karena bengkak pada lutut kanan, sejak 3 hari terakhir. Keluhan nyeri hebat ini pertama kali dialami, namun keluhan nyeri lutut sudah lama dialami. Tidak ada riwayat dalam keluarga penyakit seperti ini. TB 163 cm, BB 73kg, TD 135/85 mmHg. Pemeriksaan laboratorium yang diperlihatkan: HB 12,3gr%, leukosit 12.000, GDS 325mg%.

Page 4: MODUL 1 (Nyeri Sendi)

Kata Kunci1. Wanita 53 thn

2. Nyeri pada jari-jari tangan (DIP I, II, III, IV,V kiri dan Kanan)

3. Nyeri pada jari kaki (MTP I,II,IV kanan, II,III,IV,V kiri)

4. Sejak 3 minggu terkhir

5. Tidak dapat duduk jongkok karena bengkak pada lutut kanan

6. Nyeri hebat pada tangan, pertama kali dialami

7. Nyeri lutut sudah lama

8. Tidak ada riwayat keluarga

9. TB 163cm, BB 73 kg (overweight)

10. Hipertensi (135/85 mmHg)

11. GDS 325 mg%

12. Leukosit

Page 5: MODUL 1 (Nyeri Sendi)

Pertanyaan1. Jelaskan anatomi yang terkait pada skenario?2. Mengapa terjadi nyeri sendi? Dan bagaimana

mekanisme terjadinya nyeri?3. Bagaimana mekanisme nyeri bengkak pada

lutut?4. Apakah umur & jenis kelamin mempengaruhi

nyeri pada skenario?5. Apakah ada hubungan pemeriksaan

Laboratorium dengan keluhan pasien?6. Apakah IMT pasien berhubungan dengan nyeri

yang di alami?7. Apakah Differential Diagnosis dari skenario?

Page 6: MODUL 1 (Nyeri Sendi)

Mind Mapping

Osteoartritis

Artritis Reumato

id

Artritis Gout

Artritis Septik

SLE

- Definisi- Epidemiologi- Etiologi- Manifestasi

klinis- Patomekanis

me- Diagnosis- Penatalaksan

aan- Komplikasi- Prognosis

Nyeri Sendi

Anatomi

DifferentialDiagnosa

Mekanisme Nyeri

Page 7: MODUL 1 (Nyeri Sendi)

Anatomi

Page 8: MODUL 1 (Nyeri Sendi)
Page 9: MODUL 1 (Nyeri Sendi)
Page 10: MODUL 1 (Nyeri Sendi)

MekanismeNyeri

Page 11: MODUL 1 (Nyeri Sendi)
Page 12: MODUL 1 (Nyeri Sendi)

Nyeri Sendi

Osteoklas Reabsorbsi matrix

Penghancuran tulang berlebihan

Gesekan antar tulang

Page 13: MODUL 1 (Nyeri Sendi)

ARTHRITIS REUMATOID

Page 14: MODUL 1 (Nyeri Sendi)

DefinisiArtritis Reumatoid (AR) merupakansuatu penyakit autoimun yang di

tandaidengan terdapatnya sinovitis erosifsimetrik yang walaupun terutamamengenai jaringan persendian,seringkali juga melibatkan organ

tubuhlainnya.

Page 15: MODUL 1 (Nyeri Sendi)

Epidemiologi

> Insidens puncak adalah antarausia 40-60 tahun. Penyakit ini

menyerangorang-orang di seluruh dunia dariberbagai bangsa.

Page 16: MODUL 1 (Nyeri Sendi)

EtiologiPenyebab artritis reumatoid

belum Diketahui secara pasti.Faktor Resiko:• Genetik• Virus • Autoimun

Page 17: MODUL 1 (Nyeri Sendi)

Manifestasi Klinis• Gejala sistemik :Rasa lelahNyeri musculoskeletal• Artikuler :Poliartritis sendi perifer

(tangan/kaki)Sinovitis

Page 18: MODUL 1 (Nyeri Sendi)

Patomekanisme

Page 19: MODUL 1 (Nyeri Sendi)

Pembentukan Pannus

Agen pemicu : bakteri,mikroplas

ma,virus

Pembentukkan antigen

oleh mikroorganis

me

Antigen melekat pada

CD4+

Aktivasi CD4+

Diproses APC & diikat CD4+

membentuk kompleks antigen

trimolekuler

CD4+ Molekul Interleukin II

Makrofag & Limfosit B merangsang u/

mengaktivkan respon fagositiknya &

menghasilkan antibodi

Antibodi terbentuk & berikatan dengan

antigen

Terbentuk Kompleks imun

Kompleks imun berdifusi pada

membran sinovia

Aktivasi sistem komplemen &

pelepasan komplemen C5a

Proliferasi CD4+

Pengendapan kompleks imun di membran

sisnovial

Pannus menumpuk di Kartilago

IL1

Page 20: MODUL 1 (Nyeri Sendi)

Permeabilitas vaskuler

Polimononuklear (PMN) tertarik

PMN memfagosit kompleks imun

Degranulasi sel mast dan pembentukan

radikal oksigen

Proses Inflamasi

Hyperemia,edema,& membran

synovial menebal

Bengkak pada sendi,perubahan

kulit (kulit memerah)

Menghambat proses difusi,nutrisi dikarilago

Kartilago Rusak

Kekakuan pada sendi

Depolimerasi

Hyaluronate

Viskositas cairan

sinovial

Kerusakkan jaringan

kolagen & Proteoglikan

kartilago

Page 21: MODUL 1 (Nyeri Sendi)

DIAGNOSIS

Page 22: MODUL 1 (Nyeri Sendi)

Anamnesis• Sifat nyeri• Lokasi/tempat

nyeri• Sejak kapan

nyerinya timbul• Nyeri yang

dirasakan terus menerus / timbul hilang

Pemeriksaan Fisik

1.Cara berjalan 2. Nyeri raba3. Bengkak sendi 4. Kenaikan suhu

dekat sendi5. deformitas6. Krepitasi 7. Nodul

Page 23: MODUL 1 (Nyeri Sendi)

Pemeriksaan Laboratorium

• Leukosit • LED >30mm/jam• Anemia normositik• Trombositosis ringan• CRP meningkat > 0,7 picogram/mL• RF (60-80%)

Page 24: MODUL 1 (Nyeri Sendi)

Radiologi

EROSI MARGINAL ARTIKULAR DARI TIBIA

• Penyempitan sendi• Erosi marginal

Page 25: MODUL 1 (Nyeri Sendi)

Kriteria EULAR

Page 26: MODUL 1 (Nyeri Sendi)

Terapi 1:Farmakologis (OAINS, Glukokortikoid , DMARD)

Terapi 2 : Pendekatan Multidisiplin

Penatalaksanaan RA

Tujuan Terapi

Fisioterapi :

Terapi simtomatis local dan Saran Olahraga

Perawatan : Pendidikan

Dukungan/edukasi Psikologi:

Penilaian & dukungan

Follow up dan nilai ulang secara teratur

Stabil

Gagal merespon Beberapa sendi terganggu

Mulai atau ubah DMARD

Terapi fisik, injeksi steroid intraokular

PENATALAKSANAAN

Page 27: MODUL 1 (Nyeri Sendi)

KomplikasiKomplikasi Keterangan

Anemia Berkolerasi dengan LED dan aktivitas penyakit, 75% penderita AR mengalami anemia karena penyakit kronik dan 25% penderita tersebut memberikan respon terhadap terapi besi.

Kanker Mungkin akibat sekunder dari terapi yang di berikan; kejadian limfoma dan leukemia 2-3 kali lebih sering terjadi pada penderita AR; peningkatan risiko terjadinya berbagai tumor solid; penurunan risiko terjadinya kanker genitourinaria, diperkirakan karena penggunaan OAINS.

Penyakit tulang belakang leher (cervical spine disease)

Bila melakukan intubasi endotrakeal; mungkin ditemukan hilangnya lordosis servikal dan berkurangnya lingkup gerak leher, subluksasi C4-C5 dan C5-C6, penyempitan celah sendi pada foto servikal lateral. Myelopati bisa terjadi → kelemahan bertahap pada ekstremitas atas dan parestesia.

Peningkatan infeksi Merupakan efek dari terapi AR.

Nodul reumatoid Ditemukan pada 20-35%, pada permukaan ekstensor ekstremitas, bisa juga pada daerah sclera, sakrum, atau vertebra.

Page 28: MODUL 1 (Nyeri Sendi)

KOMPLIKASI PLEUROPARENKIMAL PRIMER DAN SEKUNDER DARI ARTRITIS REUMATOID

Pleural disease● Pleural effusions, pleural fibrosi

Interstitial lung disease● lymphocytic interstitial pneumonia, diffuse alveolar damage, acute eosinophilic.

Pulmonary vascular disease● Pulmonary hypertension, vasculitis

Opportunistic infections● Pulmonary tuberculosis, Nocardiosis, aspergillosis, cytomegalovirus pneumonitis

Drug toxicity● Methotrexate, D- penicillamin, sulfasalazin.

Page 29: MODUL 1 (Nyeri Sendi)

Osteoartritis

Page 30: MODUL 1 (Nyeri Sendi)

DefinisiOA merupakan penyakit sendi degeneratif yang berkaitan dengan kerusakan kartilago sendi.

Vertebra, panggul, lutut dan pergelangan kaki yang paling sering terkena OA

Page 31: MODUL 1 (Nyeri Sendi)

Epidemiologi• Prevalensi OA lutut radiologis di Indonesia cukup tinggi,

yaitu mencapai 15,5% pd pria & 12,7 pd wanita.

• Diperkirakan 1-2 juta orang lanjut usia di Indonesia menderita cacat karena OA.

Page 32: MODUL 1 (Nyeri Sendi)

ETIOLOGI

OA dibedakan menjadi 2, yaitu : OA primer =OA idiopatik

Kausa OA tidak diketahui & tidak ada hubungannya dengan penyakit sistemik• OA sekunder

OA yang didasari oleh adanya kelainan endokrin, inflamasi, pertumbuhan, dll

Page 33: MODUL 1 (Nyeri Sendi)

FAKTOR RESIKO

Umur Jenis kelamin Genetik Kegemukan & penyakit metabolik Cedera sendi (trauma), pekerjaan & olahraga Kelainan pertumbuhan Faktor – faktor lain

Page 34: MODUL 1 (Nyeri Sendi)

Degradasi kolagen

Perubahan” metabolisme

kartilago sendi

Aktivasi enzim”

Sintesis proteoglikan &

kolagen

Merusak matriks kartilago sendi

Perubahan sifat kolagen tipe II

tipe I

Hilangnya kartilago

artikular sendi

Terbentuk osteofit pd tepi

tulang

Iritasi membran sinovial

Pembengkakan & penebalan jar.

lunak

Nyeri tekan &nyeri gerak

Sistem saraf otonom terjepit

Page 35: MODUL 1 (Nyeri Sendi)

Diagnosis

Anamnesis • Umur : > 40 tahun• Nyeri saat beraktifitas

dan berkurang saat istirahat

• Nyeri yang dirasakan sudah berapa lama .

• Letak nyeri• Trauma : olahraga

atau pekerjaan .• Riwayat keluarga.

Pemeriksaan fisik • Inspeksi :

pembengkakan pada jari-jari tangan, lutut. Pembengkakan Asimetris

• Palpasi : nyeri tekan, lututnya hangat.

• Pemeriksaan gerakan sendi : keterbatasan gerak flexi, tidak dapat melakukan ekstensi

• adanya krepitasi

Page 36: MODUL 1 (Nyeri Sendi)

Laboratorium

1. Darah tepi (Hb,leukosit, LED) dalam batas-batasan normal

2. Pemeriksaan Ig (ANA, FR dan komplemen) normal.

3. OA yang disebakan peradangan didapatkan penurunan viskositas, pleositosis ringan sampai sedang peningkatan ringan sel peradangan (<800/m) dan peningkatan protein

Page 37: MODUL 1 (Nyeri Sendi)

Radiologi

1. Osteofit Pinggir sendi

2. cela menjadi sempit yang seringkali asimetris(lebih berat pada bagian yang menanggung beban)

3. peningkatan densitas (sklerosis) tulang subkondral,

4. kista tulang, dan 5. perubahan

strukutur anatomi sendi

Page 38: MODUL 1 (Nyeri Sendi)

Penatalaksanaan

Page 39: MODUL 1 (Nyeri Sendi)

Nyeri pd sendi OA

Terapi non-farmakologis :• Edukasi • Istirahat• Pengaturan pola

makan• Terapi fisik

Respon cukup

Analgesik• Oral : asetaminofen• Topikal kapsaisinPertimbangkan glukosamin sulfat

Terapi dilanjutka

n

Respon cukup

Terapi dilanjutk

anAINS

COX-2 InhibitorAtau

AINS + PPIAtau

AINS + misoprostol

Percobaan 1-2 minggu u/ nyeri; jik inflamasi msh

ada

Respon cukup

Terapi dilanjutkan

Pertimbangkn analgesik narkotik

injeksi hialuronat dan evaluasi u/

pembedahan

Coba AINS lain

Respon cukup

Page 40: MODUL 1 (Nyeri Sendi)

THANKS FOR

ATTENTION