laporan pbl nyeri sendi a2

27
BAB I PENDAHULUAN I. SKENARIO Seorang wanita umur 58 tahun, Ibu Rumah Tangga, mengeluh nyeri kedua lutut dialami penderita sejak 3 bulan terakhir ini, terutama saat berjalan, sulit berdiri dari posisi jongkok. Kaku pagi hari (+), berlangsung sekitar 10-15 menit. Bengkak kedua lutut, namun tidak ada tanda-tanda kemerahan. Nyeri pada jari-jari tangan (+), tidak bersifat simetris. Penderita juga menderita kencing manis dan berobat teratur di Poliklinik Endokrin, berat badan 65 kg, dengan tinggi badan 162 cm. II. KATA KUNCI Wanita 58 tahun, Ibu Rumah Tangga Nyeri kedua lutut 3 bulan terakhir Kaku pagi hari selama 10-15 menit Bengkok kedua lutut, tidak merah Nyeri jari-jari tangan, tidak simetris Kencing manis, berobat secara teratur Nyeri saat berjalan; sulit berdiri dari posisi jongkok

Upload: dian-utami

Post on 25-Oct-2015

431 views

Category:

Documents


42 download

DESCRIPTION

laporan PBL sistem muskuloskeletal

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan PBL Nyeri Sendi A2

BAB I

PENDAHULUAN

I. SKENARIO

Seorang wanita umur 58 tahun, Ibu Rumah Tangga, mengeluh nyeri kedua lutut dialami

penderita sejak 3 bulan terakhir ini, terutama saat berjalan, sulit berdiri dari posisi

jongkok. Kaku pagi hari (+), berlangsung sekitar 10-15 menit. Bengkak kedua lutut,

namun tidak ada tanda-tanda kemerahan. Nyeri pada jari-jari tangan (+), tidak bersifat

simetris. Penderita juga menderita kencing manis dan berobat teratur di Poliklinik

Endokrin, berat badan 65 kg, dengan tinggi badan 162 cm.

II. KATA KUNCI

Wanita 58 tahun, Ibu Rumah Tangga

Nyeri kedua lutut 3 bulan terakhir

Kaku pagi hari selama 10-15 menit

Bengkok kedua lutut, tidak merah

Nyeri jari-jari tangan, tidak simetris

Kencing manis, berobat secara teratur

Nyeri saat berjalan; sulit berdiri dari posisi jongkok

BB = 65 kg; TB = 162 cm

III. KATA SULIT

Kaku pada bagian mana? Lutut ke bawah

Sifat nyeri? Intermitten, menjalar, dan beraktivitas

Page 2: Laporan PBL Nyeri Sendi A2

IV. PERTANYAAN

1. Bagaimana anatomi dan fisiologi sendi lutut?

2. Apa sajakah etiologi dari nyeri lutut?

3. Apa sajakah diagnosis penyakit yang mungkin?

4. Bagaimana penegakan diagnosis dari penyakit tersebut?

5. Bagaimana patomekanisme nyeri lutut pada penyakit tersebut?

6. Bagaimana hubungan antara nyeri lutut dengan gejala lain?

7. Bagaimana penatalaksanaan dari penyakit tersebut?

8. Apa saja komplikasi yang mungkin terjadi?

V. ANALISIS DAN SINTESIS

1. Anatomi dan fisiologi sendi lutut

Page 3: Laporan PBL Nyeri Sendi A2

Sendi lutut berbentuk sendi engsel dan merupakan gabungan dari tiga sendi yaitu

patelofemoral, tibiofemoral medial dan tibiofemoral lateral. Pada sendi tibiofemoral,

terdapat meniskus lateralis dan medial. Meniskus merupakan diskus fibrokartilago

pipih atau segitiga atau irreguler yang melekat pada kapsul fibrosa dan selalu pada

salah satu tulang yang berdekatan. Meniskus mengandung kolagen tipe I sampai 60-

90% sedangkan proteoglikan hanya 10%. Konstituen glikosaminoglikan yang

terbanyak adalah kondroitin sulfat dan dermatan sulfat sedangkan keratan sulfat

sangat sedikit. Selain itu fibrokartilago meniskus juga lebih mudah membaik bila

rusak. Sendi lutut diperkuat oleh kapsul sendi yang kuat, ligamen kolateral dan

medial yang menjaga kestabilan lutut agar tidak bergerak ke lateral dan medial dan

ligamentum krusiatum anterior dan posterior yang menjaga agar tidak terjadi

hiperfleksi dan hiperekstensi sendi lutut. Fleksi lutut akan diikuti rotasi internatibia,

sedangkan ekstensi lutut akan diikuti rotasi untuk memperbesar momen gaya pada

waktu lutut ekstensi sehingga kerja otot quadriceps femoris tidak terlalu kuat.

Page 4: Laporan PBL Nyeri Sendi A2

Sendi tibiofimoral sendi terbesar diperkuat oleh 4 ligamen untuk menstabilkan.

Setiap ligament mempunyai keterbatasan gerak.

Keempat ligament tersebut yaitu :

Ligamen Collateral Medial

Ligamen Collateral Fibula

Ligamen Cruciatum Anterior

Ligamen Cruciatum Posterior

2. Etiologi nyeri lutut

Trauma (terjatuh, keseleo, kecelakaan, dll.)

Tulang rawan / sendi sudah aus karena sering dipakai Osteoarthritis

Hiperurikemia, yaitu peningkatan kadar asam urat dalam darah yang membentuk

Kristal asam urat di sendi Gout Arthritis

Autoimun Reumathoid Arthritis

3. Differensial Diagnosis

OA Gout RA

Perempuan ♀ ♂ ♀

58 tahun > 45 tahun Setelah pubertas > 18 tahun

Nyeri kedua lutut √ √ √

Kaku pagi

(10-15menit)

10-15 menit 30 menit ± 1 jam

Page 5: Laporan PBL Nyeri Sendi A2

Bengkak √ √ √

Tidak merah √ - -

Nyeri jari tangan, asimetris √ √ -

Kencing Manis √ √ -

IMT beresiko √ √ -

Jadi, diagnosis sementara yang mungkin adalah Osteoarthritis.

9. Bagaimana penegakan diagnosis dari penyakit tersebut?

Gambaran klinis:

Osteoartritis umumnya berupa nyeri sendi, terutama apabila sendi bergerak atau menanggung beban. Nyeri tumpul ini berkurang bila penderita beristirahat, dan bertambah bila sendi digerakkan atau bila memikul beban tubuh. Dapat pula terjadi kekakuan sendi setelah sendi tersebut tidak digerakkan beberapa lama, tetapi kekakuan ini akan menghilang setelah sendi digerakkan. Kekakuan pada pagi hari biasanya singkat dan terlokalisir, hanya bertahan selama beberapa menit, biasanya kurang dari 30 menit, dan apabila lebih berarti ada hubungan dengan penyakit inflamasi rheumatoid artritis.

Pertumbuhan baru dari tulang, tulang rawan dan jaringan lainnya bisa menyebabkan timbulnya pembesaran sendi dan perubahan bentuk sendi (deformitas) akibat kontraktur yang lama dan perubahan permukaan sendi, selain itu tulang rawan yang kasar bisa menyebabkan terdengarnya suara gemeretak pada saat sendi digerakkan.

Gambaran Radiologi :

a. Foto konvensional lutut posisi AP

Pada sebagian besar kasus radiografi pada sendi lutut yang terkena osteoartritis sudah cukup memberikan gambaran diagnostik. Gambaran radiologi sendi yang menyokong diagnosis OA adalah:

- Penyempitan celah sendi akibat hilangnya kartilago

- Peningkatan densitas (sclerosis) tulang subkondral.

- Kista tulang

- Osteofit pada pinggir sendi, sentral, marginal atau periostal.

Page 6: Laporan PBL Nyeri Sendi A2

- Perubahan struktur anatomi sendi akibat hilangnya sebagian besar dari tulang rawan.

Kemudian diikuti oleh perubahan yang lambat pada tulang yaitu:

- Meningkatnya gambaran taji (spur).

- Adanya tanda destruksi kartilago.

- Meningkatnya sclerosis pada tepi sendi disertai dengan hilangnya garis normal sendi.

- Kecenderungan untuk mengadakan subluksasi.

- Perubahan bentuk osteofit dari taji menjadi lingkaran atau hilangnya bagian penting dari tulang.

b. Foto sendi interfalangeal proksimal dan distal

Tampak gambaran Nodus Heberden pada bagian dorsal sendi interfalangeal distal, sedangkan nodus Bouchard pada bagian proksimal sendi interfalangeal tangan wanita dengan osteoarthriis primer. Nodus Heberden kadang-kandang tanpa rasa nyeri dan kekakuan sendi jari-jari tangan. Pada stadium lanjut disertai dengan deviasi jari ke lateral.

c. Foto Vertebra Servikal dan Torakal-Lumbal

Tampak adanya penyempitan ruangan intervertebralis serta adanya osteofit.

Pemeriksaan Laboratorium :

a. Laju endap darah normal

b. Serum kolesterol sedikit meninggi

c. Pemeriksaan faktor reumatoid negatif

10. Bagaimana patomekanisme nyeri lutut pada penyakit tersebut?

Pada osteoartritis terjadi perubahan-perubahan metabolisme tulang rawan sendi. Perubahan tersebut berupa peningkatan aktivitas enzim-enzim yang merusak makromolekul matriks tulang rawan sendi, disertai penurunan sintesis proteoglikan dan kolagen. Hal ini menyebabkan penurunan kadar proteoglikan, perubahan sifat-sifat kolagen dan berkurangnya kadar air tulang rawan sendi.(7) Pada proses degenerasi dari kartilago artikular menghasilkan suatu subtansi atau zat yang dapat menimbulkan suatu

Page 7: Laporan PBL Nyeri Sendi A2

reaksi inflamasi yang merangsang makrofag untuk menghasilkan IL-1 yang akan meningkatkan enzim proteolitik untuk degradasi matriks ekstraseluler

Gambaran utama pada osteoarthritis adalah:

1. Destruksi kartilago yang progresif

2. terbentuknya kista subartikular

3. Sklerosis yang mengelilingi tulang

4. terbentuknya osteofit

5. adanya fibrosis kapsul

Perubahan dari proteoglikan menyebabkan tingginya resistensi dari tulang rawan untuk menahan kekuatan tekanan dari sendi dan pengaruh-pengaruh yang lain yang merupakan efek dari tekanan. Penurunan kekuatan dari tulang rawan disertai oleh perubahan yang tidak sesuai dari kolagen. Pada level teratas dari tempat degradasi kolagen, memberikan tekanan yang berlebihan pada serabut saraf dan tentu saja menimbulkan kerusakan mekanik.

Kondrosit sendiri akan mengalami kerusakan. Selanjutnya akan terjadi perubahan komposisi molekuler dan matriks rawan sendi, yang diikuti oleh kelainan fungsi matriks rawan sendi. Melalui mikroskop terlihat permukaan tulang rawan mengalami fibrilasi dan berlapis-lapis. Hilangnya tulang rawan akan menyebabkan penyempitan rongga sendi.

Pada tepi sendi akan timbul respons terhadap tulang rawan yang rusak dengan pembentukan osteofit. Pembentukan tulang baru (osteofit) dianggap suatu usaha untuk memperbaiki dan membentuk kembali persendian. Dengan menambah luas permukaan sendi yang dapat menerima beban, osteofit diharapkan dapat memperbaiki perubahan-perubahan awal tulang rawan sendi pada osteoartritis. Lesi akan meluas dari pinggir sendi sepanjang garis permukaan sendi.

Adanya pengikisan yang progresif menyebabkan tulang dibawahnya juga ikut terlibat. Hilangnya tulang-tulang tersebut merupakan usaha untuk melindungi permukaan yang tidak terkena. Namun ternyata peningkatan tekanan yang terjadi melebihi kekuatan biomekanik tulang. Sehingga tulang subkondral merespon dengan meningkatkan selularitas dan invasi vaskular, akibatnya tulang menjadi tebal dan padat (eburnasi).

Pada akhirnya rawan sendi menjadi aus, rusak dan menimbulkan gejala-gejala osteoartritis seperti nyeri sendi, kaku dan deformitas. Melihat adanya proses kerusakan dan proses perbaikan yang sekaligus terjadi, maka osteoartritis dapat dianggap sebagai kegagalan sendi yang progressif.

Page 8: Laporan PBL Nyeri Sendi A2

11. Bagaimana hubungan antara nyeri lutut dengan gejala lain?

Rusak dan ausnya tulang rawan dan sendi mengakibatkan terjadinya pengapuran /

kalsifikasi pada sendi yang aus yang disertai pembentukan tulang baru dan karena tanpa

penambahan cairan sinovial yang telah berkurang sebelumnya maka sendi lutut tersebut

menjadi kaku dan terasa nyeri pada saat tulang dan tulang bergesekan.

Kaku pagi hari terjadi karena saat istirahat pada malam hari, sendi tidak beraktivitas

sehingga kaku pada pagi harinya.

Sulit berdiri dari posisi jongkok

Pergerakan lutut oleh 2 otot, otot quandriceps femoris & otot hamstring. Quadriceps

femoris berada di depan tulang paha, sedangkan otot hamstring berada di belakang tulang

paha. Kalau jongkok, maka tempurung lutut bergeser ke depan tulang paha, tetapi jarak

keduanya tidak terlalu dekat. Cedera akan muncul jika bagian dalam patella yang dilapisi

oleh tulang rawan lebih mendekati tulang rawan pada femur saat kaki tertekuk sehingga

keduanya bergesekan. Bila berulang, gesekan akan melukai patella dan femur, sehingga

akan terasa nyeri saat jongkok.

Sulit berjalan

Lutut tidak mampu menopang berat badan dengan baik, sehingga memucu gesekan antara

tulang. Hal ini menyebabkan nyeri, dan sulit digerakkan ketika berjalan

Kencing manis

Pasien dicurigai memiliki riwayat NIDDM, yang diketahui meningkatkan kadar glukosa

darah. Peningkatan ini memicu pula terbentuknya osteofit pada tulang yang beresiko

mengakibatkan penyakit OA

Bengkak, tanpa kemerahan

Page 9: Laporan PBL Nyeri Sendi A2

Tidak terdapat tanda kemerahan, sebab penyakit OA bukan merupakan reaksi inflamasi.

Sehingga tanda inflamasi seperti adanya kemerahan memang tidak terlihat.

12. Bagaimana penatalaksanaan dari penyakit tersebut?

Pencegahan :

• Menjaga berat badan.

• Latihan fisik sesuai umur

• Menghindari trauma pada persendian.

• Meminum obat-obatan suplemen sendi

• Mengkonsumsi makanan sehat.

• Memilih alas kaki yang tepat & nyaman.

• Lakukan relaksasi dengan berbagai teknik.

• Hindari gerakan yang meregangkan sendi jari tangan.

• Hindari deformitas pada lutut

Pengobatan :

Kelompok Obat Efek Efek Samping Contoh obat

Nonsteroidal

antiinflammator

y drugs

(NSAIDs)

mengurangi nyeri

dan peradangan

pada sendi-sendi

kesusahan

pencernaan, seperti

gangguan lambung,

diare, borok-borok

(ulcers) dan bahkan

aspirin (Ecotrin),

ibuprofen (Motrin),

nabumetone

(Relafen), naproxen

Page 10: Laporan PBL Nyeri Sendi A2

perdarahan (Naprosyn)

Cream dan lotion

anti peradangan

menyediakan

pembebasan dari

nyeri arthritis yang

minor.

- capsaicin

(Arthricare,

Zostrix), salycin

(Aspercreme),

diclofenac (Voltaren

Gel) diclofenac

patch (Flector Patch)

Suplemen

makanan

merangsang

pertumbuhan

tulang rawan, serta

menghambat

perusakan tulang

rawan.

- Glucosamine dan

Chondroitin

13. Apa saja komplikasi yang mungkin terjadi?

OA tidak menyerang organ tubuh atau menyebabkan penyakit. Tapi, OA bisa

memicu kecacatan yang mengganggu mobilitas. Hilangnya tulang rawan di persendian

lutut bisa menyebebakna lutut melengkung. Tulang yang menonjol di sepanjang tulang

belakang bisa mengganggu saraf, memicu rasa sakit, kesemutan, atau nyeri di beberapa

bagian tubuh.

Page 11: Laporan PBL Nyeri Sendi A2

BAB II

PEMBAHASAN

OSTEOARTHRITIS

DEFINISI

Osteoartritis (OA) merupakan penyakit sendi yang karakteristik dengan menipisnya

rawan sendi secara progresif, disertai dengan pembentukan tulang baru pada trabekula

subkondral dan terbentuknya rawan sendi dan tulang baru pada tepi sendi (osteofit).

Osteoarthritis adalah penyakit yang merupakan bagian dari arthritis, penyakit ini meyerang sendi

terutama pada tangan, lutut dan pinggul. Orang yang terserang osteoarthritis biasanya susah

menggerakkan sendi-sendinya dan pergerakannya menjadi terbatas karena turunnya fungsi

tulang rawan untuk menopang badan. Hal ini dapat mengganggu produktifias seseorang.

Osteoarthritis tidak hanya menyerang orang tua, tapi juga bisa menyerang orang yang muda dan

berdasarkan penelitian, kebanyakan orang yang terkena osteoarthritis adalah wanita.

Osteoarthritis merupakan penyakit degeneratif sendi  yang non-inflamatori.

Ciri-ciri penyakit ini adalah:

1. Kehilangan progresif kartilago artikular

2. Formasi tulang baru (kista subkondral, sclerotic, osteophyt)

3. Fibrosis kapsular

ETIOLOGI

Osteoarthritis tidak terjadi karena bakteri atau virus. Etiologi osteoarthritis yaitu :

adanya peradangan kronis pada persendian ditandai dengan pembengkakan pada jari-jari

tangan, siku, dan lutut. Biasanya daerah yang mengalami pembengkakan, berwarna

kemerah-merahan

pernah mengalami trauma dan radang pada sendi

Page 12: Laporan PBL Nyeri Sendi A2

karena faktor usia kebanyakan orang yang terkena osteoarthritis adalah orang dengan usia

diatas 50 tahun.

keturunan ada beberapa orang yang mengalami osteoarthritis karena faktor keturunan

berat badan yang berlebihan, dapat memberatkan sendi dalam menopang tubuh.

stres pada sendi, biasanya stres pada sendi ini terjadi pada olahragawan.

neurophaty perifer (patologi dari saraf tepi.

tulang rawan yang menyambungkan ujung tulang dengan tulang yang lain, menurun

fungsinya. Permukaan halus tulang rawan ini menjadi kasar dan menyebabkan iritasi, jika

tulang rawan menjadi kasar seluruhnya, maka tulang pangkal kedua tulang yang bertemu

menjadi rusak dan gerakanannya menyebabkan nyeri dan ngilu.

PATOFISIOLOGI

Pada osteoartritis terjadi perubahan-perubahan metabolisme tulang rawan sendi.

Perubahan tersebut berupa peningkatan aktivitas enzim-enzim yang merusak makromolekul

matriks tulang rawan sendi, disertai penurunan sintesis proteoglikan dan kolagen. Hal ini

menyebabkan penurunan kadar proteoglikan, perubahan sifat-sifat kolagen dan berkurangnya

kadar air tulang rawan sendi. Pada proses degenerasi dari kartilago artikular menghasilkan suatu

subtansi atau zat yang dapat menimbulkan suatu reaksi inflamasi yang merangsang makrofag

untuk menghasilkan IL-1 yang akan meningkatkan enzim proteolitik untuk degradasi matriks

ekstraseluler

Gambaran utama pada osteoarthritis adalah:

1. Destruksi kartilago yang progresif

2. terbentuknya kista subartikular

3. Sklerosis yang mengelilingi tulang

4. terbentuknya osteofit

5. adanya fibrosis kapsul

Page 13: Laporan PBL Nyeri Sendi A2

Perubahan dari proteoglikan menyebabkan tingginya resistensi dari tulang rawan untuk

menahan kekuatan tekanan dari sendi dan pengaruh-pengaruh yang lain yang merupakan efek

dari tekanan. Penurunan kekuatan dari tulang rawan disertai oleh perubahan yang tidak sesuai

dari kolagen. Pada level teratas dari tempat degradasi kolagen, memberikan tekanan yang

berlebihan pada serabut saraf dan tentu saja menimbulkan kerusakan mekanik.

Kondrosit sendiri akan mengalami kerusakan. Selanjutnya akan terjadi perubahan

komposisi molekuler dan matriks rawan sendi, yang diikuti oleh kelainan fungsi matriks rawan

sendi. Melalui mikroskop terlihat permukaan tulang rawan mengalami fibrilasi dan berlapis-

lapis. Hilangnya tulang rawan akan menyebabkan penyempitan rongga sendi.

Pada tepi sendi akan timbul respons terhadap tulang rawan yang rusak dengan

pembentukan osteofit. Pembentukan tulang baru (osteofit) dianggap suatu usaha untuk

memperbaiki dan membentuk kembali persendian. Dengan menambah luas permukaan sendi

yang dapat menerima beban, osteofit diharapkan dapat memperbaiki perubahan-perubahan awal

tulang rawan sendi pada osteoartritis. Lesi akan meluas dari pinggir sendi sepanjang garis

permukaan sendi.

Adanya pengikisan yang progresif menyebabkan tulang dibawahnya juga ikut terlibat.

Hilangnya tulang-tulang tersebut merupakan usaha untuk melindungi permukaan yang tidak

terkena. Namun ternyata peningkatan tekanan yang terjadi melebihi kekuatan biomekanik tulang.

Sehingga tulang subkondral merespon dengan meningkatkan selularitas dan invasi vaskular,

akibatnya tulang menjadi tebal dan padat (eburnasi).

Pada akhirnya rawan sendi menjadi aus, rusak dan menimbulkan gejala-gejala

osteoartritis seperti nyeri sendi, kaku dan deformitas. Melihat adanya proses kerusakan dan

proses perbaikan yang sekaligus terjadi, maka osteoartritis dapat dianggap sebagai kegagalan

sendi yang progressif.

Jadi, secara ringkas Osteoarthritis adalah radang sendi akibat ausnya tulang persendian

karena sering dipakai (sering memikul beban tubuh); kerusakan rawan sendi disertai tulang baru;

kandungan cairan sinovial dalam kartilago akan menurun sehingga proteoglikan juga menurun.

Karena efek pelindung proteoglikan menurun, jaringan kolagen pada kartilago akan mengalami

degradasi dan kemudian kembali mengalami degenerasi.

Page 14: Laporan PBL Nyeri Sendi A2

PEMERIKSAAN PENUNJANG

a. Pemeriksaan Radiologi (X-Ray)

Yang diperhatikan dalam pemeriksaan radiologi:

Jarak antar sendi menyempit

Osteofit

Pembentukan tulang di sekitar sendi

Peningkatan densitas / sklereosis subchondral

Kisti tulang

b. Pemeriksaan Laboratorium (Serum)

Faktor rheumatoid ditemukan dalam serum

c. Analisa Cairan Engsel

Dokter akan mengambil contoh sampel cairan pada engsel untuk kemudian diketahui

apakah nyeri/ngilu tersebut disebabkan oleh encok atau infeksi.

d. Pengamatan dengan Kamera (Artroskopi)

Artroskopi adalah alat kecil berupa kamera yang diletakkan dalan engsel tulang.

Dokter akan mengamati ketidaknormalan yang terjadi.

PENATALAKSANAAN

Pencegahan

1. Edukasi

2. Menjaga berat badan. Merupakan faktor yang penting agar bobot yang ditanggung oleh

sendi menjadi ringan.

Page 15: Laporan PBL Nyeri Sendi A2

3. Melakukan jenis olahraga yang tidak banyak menggunakan persendian atau yang

menyebabkan terjadinya perlukaan sendi. Contohnya berenang dan olahraga yang bisa

dilakukan sambil duduk dan tiduran.

4. Aktivitas olahraga hendaknya disesuaikan dengan umur. Jangan memaksa untuk

melakukan olahraga porsi berat pada usia lanjut. Tidak melakukan aktivitas gerak pun

sangat tidak dianjurkan. Tubuh yang tidak digerakkan akan mengundang osteoporosis.

5. Menghindari trauma (perlukaan) pada persendian.

6. Meminum obat-obatan suplemen sendi (atas konsultasi dan anjuran dokter).

7. Mengkonsumsi makanan sehat.

8. Memilih alas kaki yang tepat & nyaman.

9. Lakukan relaksasi dengan berbagai teknik.

10. Hindari gerakan yang meregangkan sendi jari tangan.

11. Berhenti Merokok

12. Jika ada deformitas pada lutut, misalnya kaki berbentuk O, jangan dibiarkan. Hal tersebut

akan menyebabkan tekanan yang tidak merata pada semua permukaan tulang.

13. Istirahat. Jika terjadi nyeri/ngilu pada engsel dianjurkan untuk beristirahat sekurangnya

12 jam. Bergeraklah secara biasa, tapi hindari menggerakkan engsel yang sama secara

berulang-ulang. Istirahatlah sekitar 10 menit setelah satu jam bergerak.

14. Kurangi stres engsel. Terapis akan membantu Anda menemukan cara untuk menghindari

stres pada engsel.

Tak ada obat untuk menyembuhkan osteoartritis, yang ada hanyalah terapi untuk mengurangi

nyeri dan ngilu serta menjaga pergerakan dan aktivitas sehari-hari. Pengangkatan dan

penggantian engsel merupakan pilihan terakhir dan akan dilakukan jika semua cara terapi telah

ditempuh.

Pengobatan

Pengobatan dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri dan meningkatkan luas pergerakan

sendi sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup. Cara pengobatan adalah dengan edukasi

kepada pasien untuk terus menjaga kesehatan persendiannya dengan mengetahui seluk beluk

Page 16: Laporan PBL Nyeri Sendi A2

osteoarthritis, olahraga yang ringan, modifikasi aktivitas keseharian yang sesuai, pengobatan

dengan menggunakan Glucosamine dan Chondroitin, terapi alternatif, suntik sendi, dan yang

paling serius dilakukan adalah operasi pembedahan.

Perjalanan penyakit osteoarthritis terdiri dari empat stadium. Pada stadium yang lebih awal,

seperti stadium 1 dan 2, pengobatannya dapat dilakukan dengan penanganan umum atau

pencegahan, pemberian obat-obatan, atau pembersihan sendi. Salah satu suplemen makanan

yang digunakan untuk terapi osteoarthritis adalah Glucosamine dan Chondroitin, masing-masing

memiliki fungsi yaitu:

Glukosamine adalah bahan pembentukan proteoglycan, bekerja dengan merangsang

pertumbuhan tulang rawan, serta menghambat perusakan tulang rawan.

Chondroitin Sulfat berguna untuk merangsang pertumbuhan tulang rawan dan

menghambat perusakan tulang rawan.

Selain itu, golongan untuk obat yaitu :

a. Golongan Penghilang Nyeri (OAINS)

Mampu menghilangkan nyeri, tetapi hati-hati dengan iritasi lambung.

b. Suntikan Hyaluronat

Memberi pelumasan sendi ke lutut

c. Cairan Glukokortikoid

Mengatasi sendi bengkak

d. Fisioterapi

e. Operasi Lutut

Bedah Arthroscopy

Osteotomy Angulasi

Page 17: Laporan PBL Nyeri Sendi A2

Pembersihan dan pencucian sendi yang dikenal dengan istilah debridement dan lavage

saat ini dapat dilakukan dengan bantuan arthroscopy. Lewat alat ini dokter dapat memasukkan

teropong kecil ke dalam sendi dan melihat keadaan sendi di layar monitor. Alat ini juga dapat

digunakan untuk diagnosis dan terapi (pengobatan) pada sendi, baik sendi lutut, bahu, siku,

pergelangan tangan, kaki, maupun panggul dengan indikasi utama untuk cedera sendi akibat

olahraga.

Sebelumnya, penanganan osteoarthritis dilakukan dengan operasi konvensional, yakni

teknik operasi dengan luka besar. Teknik ini memerlukan proses pemulihan lebih lama dan risiko

operasi pun lebih besar. Dengan arthroscopy, risiko tersebut bisa dikurangi. Luka untuk

memasukkan alat ini sangat kecil, sekitar 1,5 centimeter dan biasanya hanya diperlukan dua buah

luka kecil sehingga secara kosmetik akan tampak lebih baik.

Dalam penggunaan arthroscopy, dokter melakukan pembersihan sendi yang sakit dengan

mencucinya hingga bersih. Selain itu, dokter dapat pula melihat langsung ke dalam sendi dan

apabila ada kelainan maka dapat dilakukan perbaikan atau tindakan lain melalui luka yang kecil

tadi. Kelainan dalam sendi yang sulit dilihat dengan pemeriksaan radiologis dapat pula dilihat

secara langsung melalui arthroscopy.

Untuk penanganan osteoarthritis dengan melakukan operasi dapat dilakukan juga melalui

proses viskosuplementasi. proses viskosuplementasi adalah cara yang dapat membantu

pemulihan dan peningkatan pembatalan serta pelumasan cairan sinovial persendian pada

penderita osteoarthritis. pada proses viskosuplementasi dilakukan penyuntikan semacam cairan

atau gel yang sama dengan cairan sinovial ke dalam persendian untuk memulihkan sifat peredam

kejut (shock breaker) serta pelumasan cairan sinovial yang terkena osteoarthritis.

Pada stadium lanjut, seperti stadium 3 dan 4, sering kali sendi, terutama lutut, menjadi

bengkok sehingga diperlukan penggantian sendi lutut. Tindakan yang disebut arthroplasty ini

adalah penggantian permukaan sendi pangkal paha. Setelah operasi ini, pasien dapat berjalan

kembali dengan baik tanpa terasa nyeri.

Page 18: Laporan PBL Nyeri Sendi A2

KOMPLIKASI

Penurunan fungsi tulang ini akan berlanjut terus, beberapa penderita bahkan mengalami

penurunan fungsi yang cukup signifikan, bahkan penderita akan berujung pada kehilangan

kemampuan berdiri atau berjalan.

Jika engsel sudah parah, dokter menyarankan penggantian engsel dengan pembedahan.

Pada beberapa penderita yang tidak bisa melakukan pembedahan, akan dilakukan terapi

nyeri/ngilu dan cara menggunakan alat tambahan untuk mempermudah gerakan sehari-hari.

Page 19: Laporan PBL Nyeri Sendi A2

BAB III

PENUTUP

a. Kesimpulan

Menurut kelompok kami, pasien ini menderita penyakit nyeri sendi. Diagnosis yang paling

mendekati adalah osteoarthritis.

b. Saran

Adapun saran kami sehubungan dengan pelaksanaan tutorial ini, kami mengharapkan

meningkatnya kedisiplinan dan kehadiran anggota kelompok agar kegiatan ini dapat

terlaksana tepat waktu sebagaimana mestinya.

Page 20: Laporan PBL Nyeri Sendi A2

DAFTAR PUSTAKA

Davey, Paatrick, 2003, At a Glance Medicine, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Price, Sylvia A., Wilson, Lorraine M., 2005, Patofisiologi, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

www.kalbefarma.com

www.wikipedia.org

www.emedicine.com