blok 2 modul 1 - makalah kelompok

14
1. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pada umumnya komunikasi sangat di butuhkan di dalam kehidupan sosial ini. Mulainya hubungan ini sangat jelas dan nyata. Khususnya dalam dunia kedokteran. Seorang dokter tidak hanya pintar dalam teori tapi yang terpenting yang harus di ketahui dokter adalah komunikasi dengan pasien selayaknya membangun suatu hubungan interpersonal. Hubungan interpersonal akan saling memuaskan bila masing – masing pihak dapat menampilkan tingkah laku yang saling timbang rasa, penuh pengertian dan empati. Komunikasi yang baik , misalnya antara dokter dengan pasien , akan menjadi efektif bila di sertai empati. 1.2 MASALAH Pasien dengan banyak keluhan dan bersikap kekanak- kanakan yang menimbulkan kekesalan dokter. 1.3 HIPOTESIS Tidak adanya komunikasi empati dalam hubungan dokter- pasien 1.4 TUJUAN 1

Upload: don-gibson

Post on 04-Oct-2015

224 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

blok

TRANSCRIPT

1. PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANGPada umumnya komunikasi sangat di butuhkan di dalam kehidupan sosial ini. Mulainya hubungan ini sangat jelas dan nyata. Khususnya dalam dunia kedokteran. Seorang dokter tidak hanya pintar dalam teori tapi yang terpenting yang harus di ketahui dokter adalah komunikasi dengan pasien selayaknya membangun suatu hubungan interpersonal. Hubungan interpersonal akan saling memuaskan bila masing masing pihak dapat menampilkan tingkah laku yang saling timbang rasa, penuh pengertian dan empati. Komunikasi yang baik , misalnya antara dokter dengan pasien , akan menjadi efektif bila di sertai empati.1.2 MASALAHPasien dengan banyak keluhan dan bersikap kekanak-kanakan yang menimbulkan kekesalan dokter. 1.3 HIPOTESISTidak adanya komunikasi empati dalam hubungan dokter-pasien

1.4 TUJUAN

1. Mahasiswa mampu mengerti dan menjelaskan tentang komunikasi empati.2. Mahasiswa mampu mengerti dan mnejelaskan hambatan hambatan dalam komunikasi.

1.5 MANFAATMakalah ini di harapkan dapat bermanfaat bagi mahasiwa dalam pembelajaran komunikasi empati dan dalam kegiatan praktek sehari hari .2. PEMBAHASAN

2.1 KOMUNIKASI Komunikasi berasal dari bahasa latin Communis yang berarti membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara 2 orang atau lebih. Akar Communis adalah Communico yang artinya di bagi. Dalam hal ini di bagi dalam arti pemahaman dalam pertukaran pesan, jadi komunikasi itu adalah pertukaran pesan antar manusia. Dengan kata lain komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih dengan cara yang tepat sehingga pesan tersebut dapat di pahami. Yang berperan disini adalah komunikasi dua arah yaitu pengirim pesan dan penerima pesan yang perannya saling bergantian.1Komunikasi yang efektif:Respect saling menghargaiEmpathy ada empatiAudible dapat didengar dengan baik dan jelasClarity jelas mudah dimengertiHumble rendah hati manusiawi.

2.2 PERILAKUPerilaku/tingkah laku adalah perbuatan tertentu dari manusia sebagai reaksi terhadap keadaan atau situasi yang di hadapi. Perbuatan tertentu ini dapat bersifat positif dan negative. Perlu pula di tekankan bahwa individu dalam merespons atau menanggapi suatu peristiwa atau keadaan , selain di pengaruhi oleh situasi yang di hadapi, juga di pengaruhi lingkungan atau kondisi pada saat itu.2

1. Analisa TransaksionilMenurut Eric Berne (1961) seorang psikiater dan psycho-analyst, analisa transaksionil adalah proses analisa transaksi/ komunikasi dalam hubungan sosial antardua atau lebih individu berbeda yang memusatkan perhatian pada interaksi yang sedang berlangsung dalam pengobatan.3Empat macam bentuk interaksi yang dapat dianalaisis:A. Struktural analisis Analisa kepribadian seseorang. B. Transaksional analisis Menentukan ego yang dominan yang sedang berlangsung pada setiap individu yang sedang berinteraksi. C. Game analisis Menganalisis apa yang tersembunyi dari interaksi yang dilakukan, Menganalisis apa yang dihasilkan dari interaksi. D. Script analsisis Menganalisa kejadian dalam kehidupannya yang terkait dalam semua interaksi yang dilakukan. Manusia mempunyai bagian/ oknum/ anutan/ state:O: Orang tuaIndividu berperasaan dan bertindak seperti yang dilakukan ibu dan ayah.D: DewasaMengolah persoalan berdasarkan data, analisa, logika.K: Kanak-kanakPerasaan dan pola tingkah laku bersifat wajar, tetapi bisa juga menyesuaikan diri untuk memuaskan O dalam diri individu tersebut. 3Jenis-jenis komunikasi:A. Complementry transaction Komunikasi yang paling sehat Apabila komunikasi yang diterima sesuai dengan yang diharapkan komunikasi lancar Contoh: O-O , D-D , K-K.B. Crossed transaction Respon tidak sesuai yang diharapkan Komunikasi silang Hasil akhir: kemarahan, perasaan bersalah, ribut, menghindar Contoh: D-D hasil O-K , K-O hasil K-O , O-K hasil O-K.C. Ulterior transaction Melibatkan 2 atau lebih ego state Ada makna tersembunyi , secara sosial dapat diterima Tersurat berbeda dengan yang tersirat. Contoh: Gallow transaction (gagal memberikan respon autentik).Empat posisi hidup (Eric Berne 1961): Im OK, youre OK ASAS-ASAS1. ASAS - ASASAku Senang Aman Sentosa Anda Senang Aman Sentosa. 2. ASAS - ATISASAku Senang Aman Sentosa Anda Tidak Senang Aman Sentosa. 3. ATISAS - ASASAku Tidak Senang Aman Sentosa Anda Senang Aman Sentosa. 4. ATISAS - ATISASAku Tidak Senang Aman Sentosa Aku Tidak Senang Aman Sentosa. ASAS ASAS: paling baik/ sehat dalam interaksiASAS ATISAS: proyeksi paranoid (mencurigai orang lain)ATISAS ASAS: introyeksi (persepsi diri negatif/ depresi)ATISAS ATISAS: persepsi diri dan lingkungan negatif guilty feeling.3

2.3 KEPRIBADIAN

Kepribadian adalah seluruh pola emosi dan perilaku yang menetap dan bersifat khas pada seseorang dalam caranya mengadakan hubungan, caranya berpikir tentang lingkungan dan dirinya sendiri. A. Temperamen (tabiat) Berhubungan erat dengan konstitusi jasmani, Bawaan sejak lahir, Menetap seumur hidup. B. Watak (karakter) Terus berkembang dalam masa kehidupan seseorang, Dipengaruhi oleh lingkungan, pengalaman, dan pendidikan. Struktur kepribadian (sigmund freud):A. Id Lapisan psikis paling dasar yang merupakan keinginan-keingan tersimpan dalam psikis seseorang Tidak mengenal waktu dan tidak menurut logikaB. Ego Lapisan psikis yang mengadakan hubungan langsung dengan dunia luar Bertugas mempertahankan kepribadian dirinya dan juga menyesuaikan dengan lingkungan sekitarnya Berfungsi menyatukan integritas kepribadian seseorangC. Superego Lapisan psikis yang terbentuk dari internalisasi (memasukkan ke dalam psikis) larangan-larangan, perintah-perintah, dan aturan-aturan ke dalam psikis seseorang Dasar hati nuraniKecerdasan emosional adalah gabungan dari semua kemampuan emosional dan kemampuan sosial untuk menghadapi seluruh aspek kehidupannya.3 Komponen kecerdasan emosional:

A. Kesadaran diri Kemampuan mengenali diri sendiri secara menyeluruh dan objektif.B. Mengelola emosi Kemampuan menangani perasaan diri sendiri agar terungkap secara tepat, dan mampu mengatasi perasaan hati yang tak wajar.C. Motivasi diri Suatu energi dari dalam diri seseorang yang dapat mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu kegiatan, karena ingin mencapai tujuan yang dikehendaki atau mendapat keputusan atau perbuatan tersebut.D. Empati Kemampuan akan perasaan seseorang untuk mampu merasakan perasaan orang lain menurut sudut pandang orang tersebut.E. Hubungan sosial (komunikasi) Kemampuan menjalin hubungan dengan orang lain secara lancar dan kedua belah pihak merasa nyaman/ puas. Sangat tergantung pada kematangan dan keterampilan emosional yang lain, yaiutu: Kemampuan memahami emosi diri Kemampuan berempati. 3

2.4 HUBUNGAN DOKTER-PASIEN2.4.1 EMPATIEmpati (dari Bahasa Yunani yang berarti "ketertarikan fisik") didefinisikan sebagai respons afektif dan kognitif yang kompleks pada distres emosional orang lain. Empati termasuk kemampuan untuk merasakan keadaan emosional orang lain, merasa simpatik dan mencoba menyelesaikan masalah, dan mengambil perspektif orang lain. Kata empati dalam bahasa inggris (Empathy) ditemukan pada tahun 1909 oleh E.B. Titchener sebagai usaha dari menerjemahkan kata bahasa Jerman "Einfhlungsvermgen", fenomena baru yang dieksplorasi oleh Theodor Lipps pada akhir abad 19. Setelah itu, diterjemahkan kembali ke dalam Bahasa Jerman sebagai "Empathie" dan digunakan di sana.Empati adalah kemampuan dengan berbagai definisi yang berbeda yang mencakup spektrum yang luas, berkisar pada orang lain yang menciptakan keinginan untuk menolong, mengalami emosi yang serupa dengan emosi orang lain, mengetahui apa yang orang lain rasakan dan pikirkan, mengaburkan garis antara diri dan orang lain.4

2.4.2 DOKTER-PASIEN Kewajiban dokter Menghormati pasien Menjaga rahsia pasien Memberikan informasi yang berkaitan dengan tindakan medis tertentu yang akan dilakukan Meminta persetujuan terhadap tindakan medis tertentu yang akan dilakukan Membuat dan memlihara rekam medis Hak dokter: Mendapatkan informasi yang benar Melakukan pemeriksaan fisik dan mental Menegakkan diagnosis Menyusun prognosis Memberi terapi Merawat dan melakukan rehabilitasi Memimpin pelayanan kesehatan Mendapatkan honor. Syarat dokter Komunikasi yang efektif Empati Sikap manusiawi : tidak menghakimi Kepedulian, kesabaran, dan motivasi Pengetahuan yang cukup tentang penyakit Keterampilan melakukan pemeriksaan fisik dan mental.

Kewajiban pasien Memberikan informasi yang jujur Memberikan kesempatan kepada dokter untuk memeriksa fisik dan mental Mematuhi nasihat dokter Mematuhi cara-cara pengobatan Mematuhi syarat-syarat pengobatan

Hak pasien Hak akan informasi kondisi dirinya Hak atas rahasia medik Hak untuk persetujuan tindakan medik tertentu Hak untuk memperoleh pendapat kedua Hak untuk menolak tindakan medik Hak untuk menghentikan tindakan medik Hak atas isi rekam medik Hak untuk memilih dokter Hak untuk memperoleh sarana kesehatan.5

3.PENUTUP3.1.KESIMPULAN Pada kasus tersebut, tidak ada komunikasi yang baik antara dokter dan pasien, serta dokter tidak memiliki empati terhadap pasien tersebut. Seorang dokter harus memiliki rasa empati terhadap pasien agar dokter tersebut dapat mengerti keadaan pasien tersebut dengan benar, dan seorang dokter juga harus dapat berkomunikasi sebaik mungkin baik dengan pasien, rekan sejawat, masyarakat, maupun profesi lain.

3.2.1 PEMBUKTIAN HIPOTESIS

Dokter tidak menerapkan prinsip REACH yang menekankan pada pentingnya mendengar dan berkomunikasi dengan empati. Dokter tidak menjalankan peranan dan kewajibannya sebagai seorang dokter dan tidak menghargai hak pasien untuk didengarkan apapun kondisinya.

DAFTAR PUSTAKA1. Soyomukti N . Pengantar Ilmu Komunikasi . Jakarta : Ar-ruzz ; 2010 . h . 55 .2. Julianti EH , Indriani TS , Artini S . Pendidikan Kesehatan Gigi . Jakarta : Buku Kedokteran EGC ; 2001 . h . 35 .3. Andri, Hidayat D, Ingkiriwang E, Asnawi E, Hidajat HK. Komunikasi dan empati. Jakarta: Universitas Kristen Krida Wacana; 2011.4. Muryono S . Empati Penalaran dan Pola Asuh . Jakarta : Gala Ilmu Semesta ; 2009. h. 22.5. Saifuddin AB . Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal . Jakarta : JNPKKR-POGI ; 2001 . h . 36-38 ; 41.

10