berpikir kritis menurut ennis

Upload: dirma-yu-lita

Post on 14-Jan-2016

65 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

KRITIS ENNIS

TRANSCRIPT

Definisi berpikir kritis menurut Ennis (1962) : Berpikir kritis adalah berpikir secara beralasan dan reflektif dengan menekankan pada pembuatan keputusan tentang apa yang harus dipercayai atau dilakukan.Ennis, Robert H. 1962. A concept of critical thinking.Harvard Educational Review, Vol 32(1), 81-111.

INDIKATOR BERPIKIR KRITIS DANKREATIF30JUNIndikator Keterampilan Berpikir Kritis Menurut EnnisNoKelompokIndikatorSub indikator

1Memberikan penjelasan sederhanaMemfokuskan pertanyaan Mengidentifikasi atau merumuskan pertanyaan Mengidentifikasi atau merumuskan kriteria untuk mempertimbangkan kemungkinan jawaban Menjaga kondisi berpikir

Menganalisis argumen Mengidentifikasi kesimpulan Mengidentifikasi kalimat-kalimat pertanyaan Mengidentifikasi kalimat-kalimat bukan pertanyaan Mengidentifikasi dan menangani suatu ketidaktepatan Melihat struktur dari suatu argumen Membuat ringkasan

Bertanya dan menjawab pertanyaan Memberikan penjelasansederhana Menyebutkan contoh

2Membangun keterampilan dasarMempertimbangkan apakah sumber dapat dipercaya atau tidak Mempertimbangkan keahlian Mempertimbangkan kemenarikan konflik Mempertimbangkan kesesuaian sumber Mempertimbangkan reputasi Mempertimbangkan penggunaan prosedur yang tepat Mempertimbangkan risiko untuk reputasi Kemampuan untuk memberikan alasan Kebiasaan berhati-hati

Mengobservasi dan mempertimbangkan laporan observasi Melibatkan sedikit dugaan Menggunakan waktu yang singkat antara observasi dan laporan Melaporkan hasil observasi Merekam hasil observasi Menggunakan bukti-bukti yang benar Menggunakan akses yang baik Menggunakan teknologi Mempertanggungjawabkan hasil observasi

3MenyimpulkanMendeduksi dan mempertimbangkan hasil deduksi Siklus logika Euler Mengkondisikan logika Menyatakan tafsiran

Menginduksi dan mempertimbangkan hasil induksi Mengemukakan hal yang umum Mengemukakan kesimpulan dan hipotesis mengemukakan hipotesis merancang eksperimen menarik kesimpulan sesuai fakta menarik kesimpulan dari hasil menyelidiki

Membuat dan menentukan hasil pertimbangan Membuat dan menentukan hasil pertimbangan berdasarkan latar belakang fakta-fakta Membuat dan menentukan hasil pertimbangan berdasarkan akibat Membuat dan menentukan hasil pertimbangan berdasarkan penerapan fakta Membuat dan menentukan hasil pertimbangan keseimbangan dan masalah

4Memberikan penjelasan lanjutMendefinisikan istilah danmempertimbangkan suatu definisi Membuat bentuk definisi Strategi membuat definisi bertindak dengan memberikan penjelasan lanjut mengidentifikasi dan menangani ketidakbenaran yg disengaja Membuat isi definisi

Mengidentifikasi asumsi-asumsi Penjelasan bukan pernyataan Mengonstruksi argumen

5Mengatur strategi dan taktikMenentukan suatu tindakan Mengungkap masalah Memilih kriteria untuk mempertimbangkan solusi yang mungkin Merumuskan solusi alternatif Menentukan tindakan sementara Mengulang kembali Mengamati penerapannya

Berinteraksi dengan orang lain Menggunakan argumen Menggunakan strategi logika Menggunakan strategi retorika Menunjukkan posisi, orasi, atau tulisan

Indikator-indikator keterampilan berpikir kreatif: Modul of teaching for creative thinking for three stage (Lawson, 1979)Tahap I : Menguatkan antisipasi dan harapan1. Menghadapi ambiguitas dan ketidakpercayaan2. Menanyakan harapan dan antisipasi yang kuat3. Membuat kesadaran untuk memecahkan masalah, kebutuhan mungkin di masa depan atau menghadapi kesulitan.4. Membangun ilmu pengetahuan yang ada terhadap peserta didik5. Menguatkan perhatian tentang masalah atau kebutuhan masa depan6. Merangsang keingintahuan dan hasrat untuk mengetahui7. Mengenali hal yang aneh8. Membebaskan dari set yang terhambat9. Melihat informasi yang sama dari sudut pandang yang berbeda10. Merangsang pertanyaan untuk membuat peserta didik berpikit tentang informasi dalam cara yang baru11. Memprediksi dari informasi yang terbatas12. Tujuan pelajaran dibuat jelas, menunjukkan hubungsn pembelajaran yang diharapkan dan masalah yang ada sekarang dan masa depan13. Hanya stuktur yang tepat yang diberi kata kunci dan petunjuk14. Mengambil langkah selanjutnya diluar dari apa yang diketahui15. Kesiapan jasmani untuk informasi yang akan dipresentasikanTahap II :Menggali permasalahan, memperoleh informasi lebih, mengenal harapan yang sebelumnya tidak diharapkan, terus-menerus memupuk harapan baru1. Mengutakan kesadaran terhadap masalah dan kesulitan2. Menerima keterbatasan dengan membangun sebagai tantangan daripada kesinisan, meningkatkan dengan yang sesuai3. Mendorong karakteristik pribadi atau kecenderungan yang kreatif4. Melatih proses pemecahan masalah yang kreatif dalam cara yang sistematis dalam menghadapi masalah dan informasi5. Mengelaborasi berdasarkan informasi yang disajikan secara bebas dan sistematis6. Menampilkan informasi sebagai pertanyaan yang tidak lengkap dan dimiliki peserta didik untuk mengisi kekosongan7. Mendekatkan elemen nyata yang tidak jelas8. Mengeksplorasi dan mempelajari masalah dan mencoba menyelesaikannya9. Memelihara keterbukaan10. Membuat hasil yang diprediksi tidak lengkap11. Memprediksi dari informasi yang terbatas12. Menyakinkan untuk kejujuran dan realism13. Mengidentifikasi dan memberanikan diri menambah kemampuan baru untuk menemukan informasi14. Menguatkan dan mengelaborasi menggunakan hal yang mengherankan15. Memberi visualisasiTahap III : Melakukan sesuatu dengan informasi baru yang sedang dan akan dicari1. Bermain dengan keambiguan2. Kesadaran yang dalam terhadap masalah, kesulitan, atau informasi yang berbeda3. Mengetahui keunikan masing2 siswa secara potensial4. Meningkatkan kepedulian terhadap masalah5. Menjawab tantangan dari respon yang membangun atau solusi6. Melihat hubungan yang jelas antara informasi baru dengan karir di masa depan7. Melihat koneksi yang jelas antara informasi baru dengan karir di masa depan8. Menerima batasan secara kreatif dan membangun9. Menggali lebih dalam lagi, menuju ke bawah secara jelas dan dapat diterima10. Membuat pemikiran yang divergen (menyebar) secara sah11. Merinci informasi yang diberikan12. Berani membuat solusi yang baik, solusi dari benturan konflik, misteri yang tidak dapat dipecahkan13. Membutuhkan percobaan14. Membuat yang umumnya dikenal aneh15. Menguji daya khayal untuk menemukan solusi dari masalah yg nyata16. Berani membuat proyeksi ke depan17. Menampilkan ketidakmungkinan18. Menciptakan kelucuan/lelucon dan melihat humor dari informasi yang ditampilkan19. Berani mengungkapkan pertimbangan yang ditunda dan kegunaan dari beberapa prosedur yang tertib dari pemecahan masalah20. Menghubungkan informasi terhadap informasi dalam berbagai disiplin21. Mencari informasi yang sama dalam cara yang berbeda22. Mendorong manipulasi dari ide dan atau objek23. Mendorong banyak hipotesis24. Menghadapi dan menguji paradoks

Kemampuan Siswa: Indikator Berpikir Kritis(THSumantri.Blogspot.Com) Indikator-indikator kemampuan berpikir kritis menurut R.H Ennis yang dikutip Rifa Rakhmasari (2010: 29-32) terdiri atas dua belas komponen yaitu:

1) Merumuskan masalah;2) Menganalisi argumen;3) Menanyakan dan menjawab pertanyaan;4) Menilai kredibilitas sumber informasi;5) Melakukan observasi dan menilai laporan hasil observasi;6) Membuat deduksi dan menilai deduksi;7) Membuat induksi dan menilai induksi;8) Mengevaluasi;9) Mendefinisikan dan menilai definisi;10) Mengidentifikasi asumsi;11) Memutuskan dan melaksanakan; dan12) Berinteraksi dengan orang lain.

Indikator berpikir kritis menurut Edward Glaser (1941) yang dikutip Alec Fisher (2009:7) diterjemahkan oleh Benyamin Hadinata (2008), diantaranya yaitu:

1) Mengenal masalah;2) Mencari cara-cara yang dapat dipakai untuk menangani masalah-msalah itu;3) Mengumpulkan data dan menyusun informasi yang diperlukan;4) Mengenal asumsi-asumsi dan nilai-nilai yang tidak dinyatakan;5) Memahami dan menggunakan bahasa secara tepat, jelas dan khas;6) Menganalisis data;7) Menilai fakta dan mengevaluasi pernyataan-pernyataan;8) Mengenal adanya hubungan yang logis antar masalah-masalah;9) Menarik kesimpulan-kesimpulan dan kesamaan-kesamaan yang diperlukan;10) Menguji kesamaan-kesamaan dan kesimpulan-kesimpulan yang seseorang ambil;11) Memnyusun kembali pola-pola kenyakinan seseorang berdasarkan pengalaman yang lebih luas; dan12) Membuat penilaian yang tepat tentang hal-hal yang kualitas-kualitas tertentu dalam kehidupan sehari-hari.

Daftar Pustaka[1] Alec Fisher. 2009.Berpikir Kritis Sebuah Pengantar. Terj. Benyamin Hadinata. Jakarta: Erlangga[2] Rifa Rakhmasari. 2010.Pengaruh Handson Activity Dalam Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Kontektual Sebagai Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis. Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika UPI Bandung : Tidak Diterbitkan

KETERAMPILANBERPIKIR KRITISMENURUT ENNISOleh : Fise Rahmawati130373Kelas B

Istilahasesmen(assessment) dalam Stiggin (1994) sebagaipenilaianproses,kemajuan,danhasilbelajarsiswa(outcomes).Sementara itu asesmen diartikan oleh Kumano (2001) sebagaiThe process of collecting data which is shows the develompmentof learning. Dengan demikian dapat disimpukan bahwa asesmenmerupakan istilah yang tepat untuk penilaian proses belajarsiswa. Namun, meskipun proses belajar siswa merupakan halyang penting yang dinilai dalam asesmen, faktor hasil belajarjuga tidak dapat dikesampingkan.Asesmen juga merupakan kegiatan pengumpulan bukti yangdilakukan secara sengaja, sistematis, dan berkelanjutan sertadigunakanuntukmenilaikompetensisiswa.

Ennis (1985 dalam Costa, 1985) memperkenalkan berpikir kritissebagai berpikir reflektif yang difokuskan pada membuatkeputusan mengenai apa yang diyakini atau dilakukan.Batasan berpikir kritis yang lebih komprehensif dikemukakanoleh Facione (2006) sebagai pengaturan diri dalam memutuskan(judging)sesuatu yang menghasilkan interpretasi, analisis,evaluasi, dan inferensi, maupun pemaparan menggunakan suatubukti,konsep,metodologi,kriteria,ataupertimbangankontekstual yang menjadi dasar dibuatnya keputusan. Berpikirkritis penting sebagai alat inkuiri. Berpikir kritis merupakansuatu kekuatan serta sumber tenaga dalam kehidupanbermasyarakat danpersonal seseorang.

MenurutEnnis (1985 dalam Costa, 1985)dalamGoals for aCritical Thinking Curiculum,berpikir kritis meliputi karakter(disposition)dan keterampilan(ability).Karakter danketerampilan merupakan dua hal terpisah dalam diri seseorang.Dari perspektif psikologi perkembangan, karakter danketerampilan saling menguatkan, karena itu keduanya harussecaraeksplisitdiajarkanbersama-sama(KitchenerdanKing,1995dalamFacioneet al., 2000).