analisis kemampuan berpikir kritis dalam …

207
i ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA MATERI ARITMETIKA SOSIAL SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh Anni Sulthoniyah NIM 132140041 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO 2017

Upload: others

Post on 05-Oct-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

i

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITISDALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA

PADA MATERI ARITMETIKA SOSIAL

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syaratuntuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OlehAnni SulthoniyahNIM 132140041

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKAFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO

2017

Page 2: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

ii

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama mahasiswa : Anni Sulthoniyah

NIM : 132140041

Program Studi : Pendidikan Matematika

Dengan ini menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-

benar hasil karya sendiri, bukan plagiat karya orang lain, baik sebagian maupun

seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini

dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Apabila terbukti/ dapat dibuktikan bahwa skripsi ini adalah hasil plagiat,

saya bersedia bertanggung jawab secara hukum yang diperkarakan oleh

Universitas Muhammadiyah Purworejo.

Page 3: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

iii

Page 4: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

iv

Page 5: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

1. “Kesuksesan bukan akhir, kegagalan bukan hal yang fatal. Itu adalah

keberanian untuk melanjutkan apa yang penting”

(Winston Churchill)

2. “Barang siapa keluar untuk mencari ilmu maka dia berada di jalan Allah”

((HHRR.. TTuurrmmuuddzzii))

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan untuk:

Kedua orang tua saya yang tercinta, Bapak

Sarwoko (Alm) dan Ibu Sulistyowati

Andayani yang selalu menjadi motivasi

untukku dan selalu memberikan doa terbaik

dan dukungan.

Nenekku tercinta yang selalu memberikan

dukungan dan memberikan doa terbaik.

Adikku tersayang (Dwi Wahyu Saputra)

yang selalu membuat saya termotivasi.

Terimakasih.

Page 6: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT atas

rahmat dan hidayah-Nya skripsi yang berjudul “Analisis Kemampuan Berpikir

Kritis dalam Menyelesaikan Soal Cerita pada Materi Aritmetika Sosial” dapat

peneliti selesaikan dengan baik.

Keberhasilan penyusunan skripsi tidak lepas dari bantuan, arahan, dan

bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan terima

kasih kepada:

1. Drs. H. Supriyono, M.Pd., selaku Rektor Universitas Muhammadiyah

Purworejo.

2. Yuli Widiyono, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

(FKIP) Universitas Muhammadiyah Purworejo yang telah memberikan izin

penelitian.

3. Riawan Yudi Purwoko, S.Si., M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo yang telah memberikan

perhatian dan dorongan dalam penyusunan skripsi ini.

4. Dr. H. Bambang Priyo Darminto, M.Kom, selaku dosen Pembimbing I yang

telah banyak meluangkan banyak waktu, kesabaran serta memberikan arahan

dalam pelaksanaan bimbingan.

5. Nila Kurniasih, M.Si.,selaku dosen Pembimbing II yang telah banyak

meluangkan banyak waktu, kesabaran serta memberikan arahan dalam

pelaksanaan bimbingan.

Page 7: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

vii

Page 8: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

viii

ABSTRAK

Anni Sulthoniyah. 132140041. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis dalamMenyelesaikan Soal Cerita Materi pada Aritmetika Sosial. Skripsi. Progam StudiPendidikan Matematika. FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo. 2017.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan berpikir kritissiswa dan untuk memperoleh gambaran profil proses berpikir kritis siswadalam menyelesaikan soal cerita materi aritmetika sosial. Metode penelitianini adalah penelitian fenomenologi. Sampel pada penelitian ini adalah siswakelas VII A SMP N 18 Purworejo yang diambil sebanyak 10 siswa. Teknikyang digunakan dalam pengambilan sampel adalah purposive sampling. Datayang dianalisis pada penelitian ini antara lain jawaban tes siswa dan hasilwawancara yang dilakukan peneliti terhadap 10 siswa yang dijadikansampel. Analisa data yang dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu reduksidata, penyajian data, dan verifikasi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Kemampuan berpikir kritissiswa dalam menyelesaikan soal cerita materi aritmetika sosial menunjukkansiswa telah mampu dalam merumuskan pokok-pokok permasalahan dari suatumasalah atau informasi, siswa belum mampu dalam memberikan alasan untukmenghasilkan argumen yang benar, siswa telah mampu menyelesaikan masalahdengan beragam alternatif penyelesaian berdasarkan konsep, dan siswa juga telahmampu dalam menarik kesimpulan dengan jelas dan logis dari hasil penyelidikan,(2) Profil proses berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan soal cerita adalahsiswa sudah dapat merumuskan pokok-pokok permasalahan, siswa belum dapatmemberikan alasan untuk menghasilkan argumen yang benar, dapatmenyelesaikan masalah dengan beragam alternative penyelesaian berdasarkankonsep, dan dapat menarik kesimpulan dengan jelas dan logis dari hasilpenyelidikan.

Kata kunci: berpikir kritis, soal cerita, aritmetika sosial.

Page 9: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

ix

DAFTAR ISI

HalamanHALAMAN JUDUL ............................................................................... iHALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................... iiHALAMAN PENGESAHAN ................................................................. iiiHALAMAN PERNYATAAN................................................................. ivHALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................... vKATA PENGANTAR ............................................................................. viABSTRAK ............................................................................................... viiiDAFTAR ISI............................................................................................ ixDAFTAR TABEL ................................................................................... xDAFTAR BAGAN................................................................................... xiDAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xiiBAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ..................................................... 1B. Fokus Penelitian................................................................... 4C. Rumusan Masalah ............................................................... 4D. Tujuan Penelitian ................................................................. 5E. Manfaat Penelitian ............................................................... 5

BAB II KAJIAN TEORI, TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKAPIKIR ......................................................................................... 7A. Kajian Teori ......................................................................... 7B. Tinjauan Pustaka ................................................................. 28C. Kerangka Berpikir................................................................ 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................. 33A. Metode Penelitian ................................................................ 33B. Lokasi Penelitian.................................................................. 33C. Waktu Penelitian.................................................................. 34D. Sampel Penelitian ................................................................ 34E. Sumber Data ........................................................................ 36F. Teknik Pengumpulan Data .................................................. 36G. Instrumen Penelitian ............................................................ 38H. Teknik Analisis Data .......................................................... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN....................... 43A. Deskripsi Data...................................................................... 43B. Analisis Data........................................................................ 44C. Hasil Penelitian dan Pembahasan ........................................ 69

BAB V PENUTUP................................................................................... 84A. Simpulan ............................................................................. 84B. Saran ................................................................................... 85

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 87LAMPIRAN

Page 10: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

x

DAFTAR TABEL

HalamanTabel 1. Perbandingan Penelitian......................................................... 29Tabel 2. Jadwal Penelitian.................................................................... 34Tabel 3. Kriteria Pengelompokan Sampel Penelitian........................... 35Tabel 4. Aturan Penskoran Tes Kemampuan Berpikir Kritis .............. 41Tabel 5. Kategori Persentase Kemampuan Berpikir Kritis .................. 42Tabel 6. Indikator yang Dicapai 10 siswa (sampel) ............................. 69Tabel 7. Penskoran Tes Kemampuan Berpikir Kritis per Indikator..... 78Tabel 8. Persentase Tes Kemampuan Berpikir Kritis per Indikator..... 79

Page 11: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

xi

DAFTAR BAGAN

HalamanBagan 1. Kerangka Berpikir .................................................................. 32

Page 12: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

xii

DAFTAR LAMPIRAN

HalamanLampiran 1. Surat Permohonan Izin Penelitian................................... 90Lampiran 2. Surat Balasan Permohonan Izin Penelitian ..................... 91Lampiran 3. Daftar Nilai Ulangan Harian ........................................... 92Lampiran 4. Lembar Validasi Soal Tes Kemampuan Berpikir Kritis . 93Lampiran 5. Surat Kesediaan Menjadi Validator ................................ 99Lampiran 6. Kisi-Kisi Tes Kemampuan Berpikir Kritis ..................... 102Lampiran 7. Soal Tes Kemampuan Berpikir Kritis (1) ....................... 103Lampiran 8. Soal Tes Kemampuan Berpikir Kritis (2) ....................... 104Lampiran 9. Kunci Jawaban dan Pedoman Penskoran Soal Tes Kemampuan

Berpikir Kritis (1) ........................................................... 105Lampiran 10. Kunci Jawaban dan Pedoman Penskoran Soal Tes Kemampuan

Berpikir Kritis (2)............................................................ 109Lampiran 11. Aturan Penskoran Tes Kemampuan Berpikir Kritis ....... 109Lampiran 12. Pedoman Wawancara Kemampuan Berpikir Kritis ........ 115Lampiran 13. Daftar Siswa Tes Kemampuan Berpikir Kritis Kelas VII A

SMP N 18 Purworejo ...................................................... 117Lampiran 14. Daftar Siswa Tes dan Wawancara Kemampuan Berpikir

Kritis Kelas VII A SMP N 18 Purworejo ....................... 119Lampiran 15. Lembar Jawab Tes Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas

VII A SMP N 18 Purworejo............................................ 120Lampiran 16. Lembar Jawab Tes Kemampuan Berpikir Kritis Sampel 150Lampiran17. Hasil Wawancara Sampel ............................................... 165Lampiran18. Hasil Catatan Lapangan Sampel ..................................... 186Lampiran19. Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas VII A

SMP N 18 Purworejo ...................................................... 189Lampiran 20. Daftar Siswa Kategori Kemampuan Berpikir Kritis Rendah 190Lampiran 21. Daftar Siswa Kategori Kemampuan Berpikir Kritis Sedang 191Lampiran 22. Daftar Siswa Kategori Kemampuan Berpikir Kritis Tinggi 192Lampiran 23. Perhitungan Persentase Tes Kemampuan Berpikir Kritis per

Indikator .......................................................................... 193Lampiran 24. Kartu Kendali Pembimbingan Skripsi ............................ 194

Page 13: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

1

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Matematika merupakan ilmu dasar yang berperan penting dan sering

digunakan di dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam perkembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi. Misalnya digunakan dalam transaksi

perdagangan, pertukangan, dalam membuat baju yang dilakukan oleh

penjahit, pembelajaran di sekolah, dan lain sebagainya. Matematika juga bisa

dikatakan sebagai sumber dari segala ilmu dan pada perkembangannya tidak

bergantung dengan ilmu lain. Banyak ilmu lain yang penemuan dan

pengembangannya bergantung dari matematika. Contohnya: banyak teori-

teori dan cabang-cabang dari ilmu fisika dan kimia yang ditemukan dan

dikembangkan melalui konsep kalkulus, sehingga inilah alasan mengapa

matematika dijuluki sebagai ratunya ilmu.

Sebagian besar orang menganggap matematika adalah ilmu yang sulit

untuk dipelajari. Namun, ada juga yang menganggap matematika adalah ilmu

yang mudah dan menyenangkan. Dalam pembelajaran matematika, sebagai

guru haruslah pandai dalam menghidupkan suasana. Suasana yang aman,

nyaman, dan tidak pasif.

Salah satu faktor penting yang dapat memaksimalkan anak dalam

pembelajaran matematika yaitu penciptaan lingkungan pembelajaran yang

kondusif. Lingkungan pembelajaran dalam hal ini adalah segala sesuatu yang

berhubungan dengan proses pembelajaran, baik dari lingkungan fisik maupun

1

Page 14: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

2

lingkungan sosial. Lingkungan fisik, seperti sarana dan prasarana kelas,

alat/media belajar, dan lain-lain (yang berada di dalam ruang kelas).

Sedangkan lingkungan sosial, seperti interaksi yang terjadi dalam proses

pembelajaran, baik interaksi antar siswa dengan siswa, interaksi guru dengan

siswa, interaksi antar guru dengan guru, dan lain sebagainya. Kondusif dalam

hal ini, maksudnya adalah kondisi yang benar-benar sesuai dan mendukung

berlangsungnya proses pembelajaran. Jadi, sebagai guru diharapkan untuk

bisa menghidupkan suasana kelas agar siswa tidak pasif. Siswa pasif, bisa

juga dikarenakan adanya siswa tidak paham terhadap materi, siswa takut

untuk bertanya, bisa juga dikarenakan adanya penerapan metode

pembelajaran yang terpusat pada guru. Penerapan metode pembelajaran yang

terpusat pada guru mengakibatkan siswa cenderung pasif, karena siswa hanya

menyimak dan menerima penjelasan gurunya dalam memberikan contoh soal

beserta cara dalam menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan

pembelajaran matematika. Hal tersebut mengakibatkan bahwa dalam

menyelesaikan soal, siswa cenderung untuk menghafal rumus yang sudah

diberikan, melakukan perhitungan dan langkah-langkah menyelesaikannya

sesuai dengan apa yang guru contohkan atau langkah-langkah penyelesaian

yang sudah ada di buku teks, sehingga mengakibatkan kurangnya

kemampuan berpikir kritis yang dimiliki siswa.

Susanto, (2013:121) mengungkapkan bahwa berpikir kritis adalah

suatu kegiatan melalui cara berpikir tentang ide atau gagasan yang berhubung

dengan konsep yang diberikan atau masalah yang dipaparkan. Sedangkan

Page 15: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

3

Badawi (2015) mengatakan bahwa berpikir kritis merupakan salah satu

kemampuan yang ingin dikembangkan dalam proses pendidikan, khususnya

pendidikan matematika. Berdasarkan hal tersebut, guru diharapkan untuk

mampu merealisasikan dalam pembelajaran terhadap kemampuan

mengaplikasikan, mengaktifkan dan mengembangkan kemampuan berpikir

kritis pada siswa.

Arah pembelajaran matematika di sekolah saat ini dalam menciptakan

pembelajaran matematika agar lebih bermakna adalah dengan adanya

penggunaan konteks dalam pembelajaran matematika, maksudnya adalah

menghubungkan pengetahuan yang telah dimiliki siswa dengan penerapannya

dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.

Berdasarkan hal tersebut tentunya seorang guru dalam mengajarkan

matematika masih mengalami kesulitan. Guru masih berpangku tangan

dengan berbagai sumber seperti buku teks maupun LKS yang pada umumnya

belum memuat soal-soal yang memacu siswa pada taraf berpikir kritis,

sehingga sebagai seorang guru harus mampu membuat soal sendiri sesuai

dengan konteks dan kehidupan nyata siswanya serta dapat memacu siswa

pada taraf berpikir kritis. Soal yang sesuai dengan hal tersebut adalah soal

cerita. Guru dalam membuat soal harus melihat taksonomi bloom, agar soal

dapat sesuai dengan tuntutan kurikulum berbasis kompetensi dan tuntutan

kehidupan sehari-hari. Guru dapat membuat soal sesuai dengan tingkatannya,

mulai dari tingkat pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan

evaluasi.

Page 16: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

4

Di dalam prinsip matematika terdapat fungsi aritmetika yaitu suatu

fungsi matematika yang terdiri dari penjumlahan, pengurangan, perkalian,

dan pembagian. Di bangku SMP khususnya kelas VII, siswa mulai mengenal

materi aritmetika sosial. Aritmetika sosial merupakan ilmu yang mempelajari

tentang matematika dalam kehidupan sehari-hari mengenai kegiatan yang

terkait dengan dunia perekonomian, antara lain: penjualan, pembelian,

keuntungan, kerugian, bunga, pajak, bruto, neto, tara. Soal yang berkaitan

dengan materi aritmetika sosial adalah soal cerita. Untuk dapat

menyelesaikan soal cerita materi aritmetika sosial, diperlukan kemampuan

berpikir kritis yang lebih tinggi, kemampuan berpikir dari siswa untuk

mampu menganalisis soal, mampu mengidentifikasi pertanyaan, dan mampu

menentukan penyelesaian secara sistematis dan benar.

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang tersebut, fokus penelitiannya adalah

kemampuan berpikir kritis siswa. Adapun sub-sub fokus yang terkait dengan

topik penelitian adalah indikator kemampuan berpikir kritis, soal cerita, profil

proses berpikir kritis siswa.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan fokus penelitian tersebut, maka dapat dirumuskan

permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah kemampuan berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan soal

cerita materi aritmetika sosial?

Page 17: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

5

2. Bagaimana profil proses berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan soal

cerita materi aritmetika sosial?

D. Tujuan Penelitian

Ditinjau dari rumusan masalah tersebut, maka tujuan yang ingin

dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan soal

cerita materi aritmetika sosial.

2. Untuk memperoleh gambaran profil proses berpikir kritis siswa dalam

menyelesaikan soal cerita materi aritmetika sosial.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bisa menjadi kajian yang bermanfaat.

Adapun manfaatnya adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoretis

Peneliti berharap penelitian ini dapat memberikan pengetahuan

tentang kemampuan berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan soal cerita

materi aritmetika sosial. Sehingga hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar

dalam mengembangkan kegiatan belajar mengajar selanjutnya, serta dapat

meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa terutama dalam

menyelesaikan soal cerita.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi peneliti, untuk menambah pengetahuan, wawasan, dan

pengalaman dalam menerapkan pengetahuan yang sudah diperoleh di

Page 18: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

6

bangku kuliah terhadap masalah yang dihadapi di bidang pendidikan

agar menjadi guru yang profesional di masa mendatang.

b. Bagi sekolah, diharapkan dengan adanya hasil penelitian ini dapat

dijadikan masukan dan bahan pertimbangan untuk dijadikan sebagai

salah satu bahan alternatif dalam kemajuan semua pembelajaran di

sekolah, terutama pembelajaran matematika.

c. Bagi guru, khususnya pada guru matematika diharapkan dengan

adanya hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan dalam

menganalisis kemampuan berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan

soal cerita materi aritmetika sosial, agar dikemudian hari guru dapat

menggunakan metode pembelajaran yang tepat guna untuk

meningkatkan kualitas belajar mengajar di kelas.

d. Bagi siswa, yaitu sebagai pengetahuan tentang kemampuan berpikir

kritis agar siswa dapat berlatih dengan matang, ulet serta percaya diri,

dan sungguh-sungguh dalam memecahkan masalah matematika.

e. Bagi peneliti lain, sebagai acuan dalam penelitian selanjutnya untuk

meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan.

Page 19: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

7

BAB IIKAJIAN TEORI, TINJAUAN PUSTAKA DAN

KERANGKA BERPIKIR

A. Kajian Teori

1. Berpikir Kritis

a. Berpikir

Arti kata dasar “pikir” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

(2010:767) adalah akal budi, ingatan, angan-angan. Berpikir artinya

menggunakan akal budi untuk mengingat sesuatu, mempertimbangkan

sesuatu, dan memutuskan sesuatu. Dalam menjelaskan pengertian secara

tepat, beberapa ahli mencoba untuk memaparkan definisi sebagaimana

dikutip oleh Kuswana (2011:2), seperti di bawah ini.

1) Menurut Ross (1955), “Berpikir merupakan aktivitas mental dalam

aspek teori dasar mengenai objek psikologis”.

2) Menurut Valentine (1965), “Berpikir dalam kajian psikologis secara

tegas menelaah proses dan pemeliharaan untuk suatu aktivitas yang

berisi mengenai “bagaimana” yang dihubungkan dengan gagasan-

gagasan yang diarahkan untuk beberapa tujuan yang diharapkan”.

3) Menurut Garret (1966), “Berpikir merupakan perilaku yang sering kali

tersembunyi atau setengah tersembunyi di dalam lambang atau

gambaran, ide, konsep yang dilakukan seseorang”.

4) Menurut Gilmer (1970), “Berpikir merupakan suatu pemecahan

masalah dan proses penggunaan gagasan atau lambang-lambang

7

Page 20: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

8

pengganti suatu aktivitas yang tampak secara fisik”. Selain itu, ia

mendefinisikan bahwa berpikir merupakan suatu proses dari penyajian

suatu peristiwa internal dan eksternal, kepemilikan masa lalu, masa

sekarang, dan masa depan yang satu sama lain saling interaksi.

Karya John Dewey (1933) dalam pengantar berpikir klasik How We

Think sebagaimana dikutip oleh Kuswana (2011:5) memberikan gambaran

bagaimana mengistilahkan berpikir.

1) Berpikir sebagai “aliran kesadaran” dan “ketidaksadaran” dalamkehidupan sehari-hari yang dapat dikendalikan, mengalirnya ide-idemelalui otak, termasuk bermimpi dan melamun.

2) Berpikir sebagai imajinasi atau kesadaran yang biasanya dibatasi untukhal-hal yang secara tidak langsung dirasakan, karena kita cenderungmengatakan “aku melihat sebatang pohon” daripada “aku pikir sebatangpohon”, jika di depan mata terdapat sebatang pohon.

3) Berpikir sebagai sinonim dengan keyakinan terhadap sajian datalaporan, “saya pikir besok akan hujan.” Dalam pengertian ini, sangatkontras dengan tingkat pengetahuan dan kepercayaan yangdiekspresikan.

4) Berpikir reflektif sebagai mata rantai pemikiran intelektual, melaluipenyelidikan untuk menyimpulkan.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa berpikir adalah

kemampuan seseorang dalam mengingat, mempertimbangkan sesuatu serta

dapat mengambil keputusan suatu masalah yang dihadapi. Manusia dapat

berpikir juga dengan melibatkan kesadaran. Berpikir merupakan kemampuan

yang sangat penting dan diperlukan oleh semua orang. Berpikir tidak terlepas

dari aktivitas manusia, karena berpikir juga merupakan ciri yang digunakan

untuk membedakan antara manusia dengan makhluk hidup lainnya. Dalam

kehidupan sehari-hari, manusia sangatlah membutuhkan kemampuan

tersebut. Kemampuan tersebut bisa dilakukan dalam berinteraksi. Berinteraksi

Page 21: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

9

juga memerlukan kemampuan berpikir. Misalnya, ketika interaksi antara si A

dan si B. Mereka membicarakan mengenai kuliah. Pembicaraan tersebut juga

memerlukan kemampuan berpikir. Berpikir tentang percakapan apa yang

pantas untuk memulai pembicaraan tersebut.

b. Berpikir Kritis

Susanto (2013:121), “berpikir kritis adalah suatu kegiatan melalui cara

berpikir tentang ide atau gagasan yang berhubung dengan konsep yang

diberikan atau masalah yang dipaparkan”. Menurut Tapilouw (1997) dalam

Susanto (2013:122), “berpikir kritis merupakan cara berpikir disiplin dan

dikendalikan oleh kesadaran”. Cara berpikir ini merupakan cara berpikir yang

mengikuti alur, rambu-rambu yang logis dan benar. Rambu-rambu yang logis

dan benar di sini mempunyai arti bahwa cara berpikir ini berdasarkan teori

atau fakta yang ada.

Menurut Ennis (1981) dalam Susanto (2013:121), “berpikir kritis

adalah suatu berpikir dengan tujuan membuat keputusan masuk akal tentang

apa yang diyakini atau dilakukan”. Ennis juga menyebutkan ada enam unsur

dasar dalam berpikir kritis yang disingkat dengan FRISCO, yaitu Focus

(fokus), Reason (alasan), Inference (menyimpulkan), Situation (situasi),

Clarity (kejelasan), dan Overview (pandangan menyeluruh).

Menurut Halpen (1966) dalam Susanto (2013:122), “berpikir kritis

adalah memberdayakan keterampilan atau strategi kognitif dalam menentukan

tujuan”. Keterampilan atau strategi kognitif adalah keterampilan yang harus

dikembangkan. Karena keterampilan tersebut sangat berperan penting dalam

Page 22: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

10

pembelajaran. Anggelo (1955:6) dalam Susanto (2013:122) juga berpendapat

bahwa berpikir kritis adalah mengaplikasikan rasional, kegiatan berpikir yang

tinggi, yang meliputi kegiatan menganalisis, menyintesis, mengenal

permasalahan dan pemecahannya, menyimpulkan, dan mengevaluasi.

Menurut Beyer (1987) dalam Rasiman (2012), “berpikir kritis sebagai

kegiatan menilai dengan akurat, kepercayaan, dan dengan menggunakan

argumen”. Sedangkan menurut Paul Ernest (1991) dalam Rasiman (2012).

“berpikir kritis sebagai kemampuan membuat kesimpulan berdasarkan pada

observasi dan informasi”. Dari hal tersebut terlihat bahwa seseorang dapat

dikatakan memiliki berpikir kritis apabila dapat menggunakan argumen dan

dapat memberikan alasan dengan benar, serta dapat membuat kesimpulan

berdasarkan informasi atau masalah dengan jelas dan logis.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan

bahwa berpikir kritis adalah kemampuan menganalisis atau menelaah suatu

ide atau gagasan setelah memahami suatu ide atau gagasan tersebut. Berpikir

kritis juga dianggap sebagai kemampuan yang perlu untuk dikembangkan

agar meningkatnya kualitas apa yang ada pada diri seseorang. Kemampuan

berpikir kritis juga menggunakan logika. Logika sangatlah penting untuk

digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam melakukan suatu kegiatan

apapun, manusia diperlukan untuk menggunakan logika. Logika merupakan

kemampuan dalam memecahkan suatu masalah dengan menggunakan

pemikiran dan pengetahuan disertai dengan kebenarannya dan pola-pola

tertentu.

Page 23: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

11

Beberapa ahli seperti di bawah ini sebagaimana dikutip oleh Susanto

(2013:122) mengungkapkan bahwa berpikir kritis dapat diinterpretasikan

dalam berbagai cara:

1) Menurut Fister (1995) misalnya, mengemukakan bahwa proses berpikir

kritis adalah menjelaskan bagaimana sesuatu itu dipikirkan.

2) Menurut Baron dan Sternberg (1987:10), mengemukakan lima kunci

dalam berpikir kritis, yaitu: praktis, reflektif, masuk akal, keyakinan,

dan tindakan.

3) Menurut Fisher (1995) membagi strategi berpikir kritis ke dalam tiga

jenis, yaitu: strategi afektif, kemampuan makro, dan keterampilan

mikro. Ketiga jenis strategi ini satu sama lain saling berkaitan. Pertama,

strategi afektif bertujuan untuk meningkatkan berpikir independen

dengan sikap menguasai atau percaya diri; misalnya, saya dapat

mengerjakannya sendiri. Kedua, kemampuan makro adalah proses yang

terlibat dalam berpikir, mengorganisasikan keterampilan dasar yang

terpisah pada saat urutan yang diperluas dari pikiran, tujuannya tidak

untuk menghasilkan suatu keterampilan-keterampilan yang saling

terpisah, tetapi terpadu dan mampu berpikir komprehensif. Ketiga,

keterampilan mikro adalah keterampilan yang menekankan pada

kemampuan global.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa menginterpretasikan

berpikir kritis itu dengan cara menggunakan logika beserta teori dan fakta-

fakta yang ada, harus bisa menjelaskan bagaimana sesuatu itu dapat

Page 24: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

12

dijelaskan dengan baik. Berpikir kritis itu belajar bagaimana bisa bagaimana

bertanya, kapan bertanya, dan metode penalaran apa yang sesuai dengan

suatu pokok masalah. Bisa belajar untuk menghafal, memahami, dan

menganalisis dengan baik.

c. Indikator Berpikir Kritis

Banyak yang berpendapat mengenai indikator berpikir kritis. Menurut

Watson & Glaser (2008:3) sebagaimana dikutip oleh Badawi bahwa indikator

berpikir kritis adalah sebagai berikut:

1) Penarikan kesimpulan, yaitu membedakan antara derajat kebenaran ataukesalahan dari suatu kesimpulan yang diambil dari data yang diberikan.Dalam tes bagian ini, setiap latihan dimulai dengan pernyataan darifakta dianggap benar. Setelah diberikan pernyataan tentang fakta, akanditemukan beberapa kesimpulan yang memungkinkan, yaitukesimpulan yang mungkin akan ditarik oleh beberapa orangberdasarkan fakta yang telah diberikan. Pada tes penarikan kesimpulanini akan diberikan beberapa pilihan jawaban untuk setiap kesimpulanyang diajukan. Pilihan jawaban tersebut meliputi benar, mungkin benar,dibutuhkan informasi tambahan, mungkin salah, dan salah. Benar, jikakesimpulan tersebut benar berdasarkan alasan yang masuk akal.Mungkin benar, jika kesimpulan tersebut mempunyai kemungkinanlebih untuk benar daripada salah tetapi tidak benar berdasarkan alasanyang masuk akal. Dibutuhkan informasi tambahan, jika belum cukupdata untuk membuat keputusan berdasarkan fakta yang disajikan.Mungkin salah, jika kesimpulan tersebut mempunyai kemungkinanlebih untuk salah daripada benar tetapi belum cukup bukti untukmenyalahkan. Salah, jika kesimpulan tersebut benar-benar salah karenasalah dalam menggambarkan fakta yang disajikan.

2) Asumsi, menyadari dugaan atau prasangka tak tertulis dari pernyataanatau premis yang diberikan. Pada tes asumsi ini terdapat dua pilihanuntuk masing-masing asumsi yang diajukan, yaitu asumsi benar danasumsi salah. Asumsi benar, jika asumsi yang diberikan dapat diambiluntuk diberikan dalam pernyataan dan logis untuk dibenarkan. Asumsisalah, jika asumsi tidak perlu diambil untuk diberikan dalam pernyataandan tidak logis untuk dibenarkan.

3) Deduksi, menentukan apakah kesimpulan tertentu harus mengikutiinformasi dari pernyataan atau premis yang diberikan. Dalam bagianini, setiap soal terdiri dari beberapa pernyataan (premis) yang diikutioleh beberapa kesimpulan. Untuk keperluan tes ini, pernyataan dalam

Page 25: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

13

setiap soal dianggap benar tanpa pengecualian. Setelah pernyataan,akan diberikan simpulan dengan dua pilihan jawaban, yaitu kesimpulansesuai dan kesimpulan tidak sesuai. Kesimpulan sesuai, jika simpulanyang diberikan sesuai dan mengikuti pernyataan yang disajikan.Kesimpulan tidak sesuai, jika simpulan yang diberikan tidak sesuai dantidak mengikuti pernyataan yang disajikan.

4) Menafsirkan informasi, mengukur bukti-bukti dan memutuskan apakahgeneralisasi atau kesimpulan berdasarkan data yang diberikan benar.Pada indikator ini siswa akan diberikan beberapa pernyataan yangdiikuti oleh beberapa kesimpulan yang disarankan. Kemudian siswadiminta menafsirkan informasi yang terdapat pada kesimpulan apakahmemenuhi atau sesuai dengan pernyataan yang disajikan atau tidak.Kesimpulan sesuai, jika kesimpulan sesuai dengan pernyataan yangdisajikan. Kesimpulan tidak sesuai, jika kesimpulan tidak sesuai denganpernyataan yang disajikan, maka kesimpulan tidak sesuai.

5) Menganalisis argumen, membedakan antara argumen yang kuat danrelevan dengan argumen yang lemah atau tidak relevan dengan isutertentu. Argumen kuat, jika argumen itu penting dan berkaitanlangsung dengan pertanyaan. Argumen lemah, jika argumen itu tidaklangsung berkaitan dengan pertanyaan (meskipun mungkin secaraumum itu penting), atau kurang penting, atau hanya berkaitan denganaspek yang sepele dari pertanyaan.

Menurut Ennis sebagaimana dikutip oleh Susanto (2013:123)

mengklasifikasikan berpikir kritis ke dalam dua bagian, yaitu:

1) Aspek umumYang berkaitan dengan aspek umum, terdiri atas:a) Aspek kemampuan (abilities), yang meliputi:

(1) memfokuskan pada suatu isu spesifik;(2) menyimpan maksud utama dalam pikiran;(3) mengklasifikasi dengan pertanyaan-pertanyaan;(4) menjelaskan pertanyaan-pertanyaan;(5) memerhatikan pendapat siswa, baik salah maupun benar, dan

mendiskusikannya;(6) mengkoneksikan pengetahuan sebelumnya dengan yang baru(7) secara tepat menggunakan pernyataan dan simbol;(8) menyediakan informasi dalam suatu cara yang sistematis,

menekankan pada urutan logis;(9) kekonsistenan dalam pertanyaan-pertanyaan.

b) Aspek disposisi (disposition), yang meliputi:(1) menekankan kebutuhan untuk mengidentifikasikan tujuan

dan apa yang harus dikerjakan sebelum menjawab;(2) menekankan kebutuhan untuk mengidentifikasikan informasi

yang diberikan sebelum menjawab;

Page 26: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

14

(3) memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencariinformasi yang diperlukan;

(4) memberikan kesempatan kepada siswa untuk menguji solusiyang diperoleh;

(5) memberikan kesempatan kepada siswa untukmempresentasikan informasi dengan menggunakan tabel,grafik, dan lain-lain.

2) Aspek yang berkaitan dengan materi pelajaran, meliputi:a) Konsepb) Generalisasic) Algoritmed) Pemecahan masalahBerikut ini merupakan indikator-indikator dari masing-masing aspek

berpikir kritis yang berkaitan dengan dengan materi pelajaran, yaitu:1) Memberikan penjelasan sederhana, yang meliputi:

a) memfokuskan pertanyaan;b) menganalisis pertanyaan;c) bertanya dan menjawab tentang suatu penjelasan atau tantangan.

2) Membangun keterampilan dasar, yang meliputi:a) mempertimbangkan apakah sumber dapat dipercaya;b) mengamati dan mempertimbangkan suatu laporan hasil observasi;

3) Menyimpulkan, yang meliputi:a) mendeduksi dan mempertimbangkan hasil deduksi;b) menginduksi dan mempertimbangkan hasil induksi;c) membuat dan menentukan nilai pertimbangan.

4) Memberikan penjelasan lanjut, yang meliputi:a) mendefinisikan istilah dan pertimbangan definisi dalam tiga

dimensi;b) mengidentifikasi asumsi.

5) Mengatur strategi dan taktik, yang meliputi:a) menentukan tindakan;b) berinteraksi dengan orang lain.

Menurut Perkins & Murphy sebagaimana dikutip oleh Lestari (2016),

mengklasifikasikan indikator berpikir kritis menjadi 4 tahap, yang meliputi:

1) Klarifikasi, merumuskan pokok-pokok permasalahan.

2) Assessment, kemampuan memberikan alasan untuk menghasilkan

kesimpulan yang benar.

3) Inferensi, menarik kesimpulan dengan jelas dan logis dari hasil

penyelidikan.

Page 27: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

15

4) Strategi dan Taktik, menyelesaikan masalah dengan beragam alternatif

penyelesaian berdasarkan konsep.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa di dalam

kelas dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa, guru juga

diperlukan untuk memberikan beberapa latihan soal yang mengacu pada pola

pikir siswa untuk dikerjakan. Hal tersebut dilakukan agar siswa dapat terbiasa

dalam mengerjakan soal serta dalam menumbuhkembangkan kemampuan

berpikir kritis sesuai dengan indikatornya. Latihan soal ini harus dilakukan

secara kontinu, intensif dan terencana sehingga siswa dapat terlatih dalam

proses menumbuhkembangkan kemampuan berpikir kritis. Upaya dalam

menumbuhkembangkan kemampuan proses berpikir kritis memang

merupakan kewajiban seorang guru. Jadi, dalam proses pembelajaran guru

harus dapat melahirkan cara berpikir kritis pada siswa.

Indikator berpikir kritis yang dimaksudkan dalam penelitian ini

mengacu pada indikator berpikir kritis menurut Perkins & Murphy, yaitu

meliputi:

1) Merumuskan pokok-pokok permasalahan (Klarifikasi).

2) Kemampuan memberikan alasan untuk menghasilkan argumen yang

benar (Assessment).

3) Menyelesaikan masalah dengan beragam alternatif penyelesaian

berdasarkan konsep (Strategi dan Taktik).

4) Menarik kesimpulan dengan jelas dan logis dari hasil penyelidikan

(Inferensi).

Page 28: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

16

2. Soal Cerita

Soal cerita adalah soal yang menyajikan permasalahan dalam

kehidupan sehari-hari dalam bentuk narasi atau cerita. Soal cerita biasanya

diwujudkan dalam kalimat yang di dalamnya terdapat persoalan atau

permasalahan yang penyelesaiannya menggunakan keterampilan berhitung

(Budiyono, 2008:8). Soal cerita yang berkaitan dengan kontekstual dan

taksonomi bloom merupakan soal yang pantas untuk diberikan pada siswa

dalam menyajikan soal sesuai dengan pengetahuan yang telah mereka miliki

dengan kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Soal ini

juga lebih cocok ketika soal yang diberikan untuk menumbuhkembangkan

kemampuan berpikir kritis siswa adalah soal cerita bentuk uraian. Dalam

menyelesaikan soal cerita, terlebih yang berupa soal uraian, siswa diharapkan

dapat menuliskan serta menjelaskan secara runtut proses penyelesaian

masalah yang diberikan dengan cara memilih dan mengidentifikasi kondisi

dan konsep yang relevan, mencari generalisasi, merumuskan rencana

penyelesaian dan mengorganisasi keterampilan yang telah dimiliki

sebelumnya (Hartini, 2008:28). Dalam mengerjakan soal cerita bentuk uraian

ini, siswa diharuskan untuk dapat menentukan apa yang telah diketahui dari

soal tersebut, kemudian menentukan apa yang ditanya, setelah itu baru

menentukan penyelesaiannya menggunakan langkah-langkah yang tepat dan

sistematis.

Kompetensi yang harus dimiliki siswa dalam menyelesaikan soal

cerita yaitu 1) kemampuan verbal, yaitu kemampuan dalam memahami soal

Page 29: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

17

dan menginterpretasikannya sehingga dapat mengubahnya ke dalam model

matematika dan 2) kemampuan algoritma, yaitu kemampuan siswa untuk

menentukan algoritma yang tepat dalam menyelesaikan soal, ketelitian

perhitungan serta kemampuan siswa untuk menarik kesimpulan dari hasil

perhitungan yang siswa lakukan dan mengaitkannya dengan soal awal yang

akan diselesaikan (Hartini, 2008:10).

Dalam menyelesaikan soal cerita, siswa sering merasa kesulitan.

Terutama soal cerita dalam bentuk uraian. Siswa harus mengidentifikasikan

soal tersebut terlebih dulu, dan menuliskan secara sistematis dan langkah-

langkah yang benar. Menurut Davis & Mc Killip, sebagaimana dikutip oleh

Budiyono (2008:2), “many teachers do not feel very successful in teaching

story problems; many students find story problem one of the most difficult

challenges in mathematics and do not like them”.

3. Materi Aritmetika Sosial

Pokok bahasan dalam penelitian ini adalah aljabar dengan mengambil

materi pokok aritmetika sosial. Kompetensi dasar dalam materi tersebut

adalah menganalisis aritmetika sosial (penjualan, pembelian, potongan,

keuntungan, kerugian, bunga tunggal, persentase, bruto, neto, tara) dan

menyelesaikan masalah berkaitan dengan aritmetika sosial (penjualan,

pembelian, potongan, keuntungan, kerugian, bunga tunggal, persentase, bruto,

neto, tara).

Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak mungkin terlepas dari

kegiatan yang terkait dengan aritmetika sosial. Dalam aritmetika sosial ini

Page 30: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

18

membahas tentang kegiatan yang terkait dengan dunia perekonomian, antara

lain: penjualan, pembelian, keuntungan, kerugian, bunga, diskon, pajak,

bruto, neto, tara. Di dalam materi tersebut, siswa akan diajak untuk

menemukan dan memahami rumus terkait dengan kegiatan aritmetika sosial.

Diharapkan rumus tersebut, tidak hanya sekedar dihafal, namun juga benar-

benar dipahami. Dalam mempelajari materi tersebut, siswa diharapkan untuk

memahami tentang aktivitas di sekitar yang terkait dengan aritmetika sosial.

Selain itu, siswa juga diharapkan bisa mengambil keputusan yang bijak jika

suatu ketika dihadapkan pada suatu permasalahan terkait aritmetika sosial.

Berikut adalah uraian materi tersebut:

a. Harga Pembelian, Harga Penjualan, Untung, dan Rugi

Harga penjualan diperoleh dari harga suatu barang yang dijual dan

harga pembelian diperoleh dari harga suatu barang yang dibeli.

Keuntungan diperoleh jika harga penjualan lebih tinggi daripada harga

pembelian, sedangkan kerugian diperoleh jika harga penjualan lebih

rendah daripada harga pembelian. Dapat disimpulkan sebagai berikut:

Keterangan:

U = Keuntungan

R = Rugi

HJ = Harga jual (total pemasukan)

= −= −

Page 31: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

19

HB = Harga beli (modal)

Contoh:

Toko Mawar menjual 1 kuintal gula dengan harga Rp 5.000,00 per kg.

keuntungan dari penjualan tiap kilogram sebesar Rp 500,00. Berapakah

harga pembelian 1 kuintal gula tersebut? (1 kuintal = 100 kg)

Jawab:

Diketahui : Harga penjualan gula Rp 5.000,00 per kg

Jumlah gula yang dijual adalah 1 kuintal atau 100 kg

Keuntungan tiap kg Rp 500,00

Ditanya : Harga pembelian 1 kuintal gula.

Penyelesaian :

Harga penjualan 1 kuintal gula = 100 × Harga penjualan 1 kg gula

= 100 × Rp 5.000,00

= Rp 500.000,00

Keuntungan 1 kuintal gula = 100 × Keuntungan tiap kg gula

= 100 × Rp 500,00

= Rp 50.000,00

Keuntungan terjadi apabila harga penjualan lebih dari harga pembelian.

Harga pembelian 1 kuintal gula = Harga penjualan – Keuntungan

= Rp 500.000,00 – Rp 50.000,00

= Rp 450.000,00

Jadi, harga pembelian 1 kuintal gula adalah Rp 450.000,00.

Page 32: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

20

b. Persentase Untung atau Rugi

Besarnya untung atau rugi dapat dinyatakan dalam persen (%).

Persentase keuntungan digunakan untuk mengetahui persentase

keuntungan dari suatu penjualan terhadap modal yang dikeluarkan.

Sedangkan persentase kerugian digunakan untuk mengetahui persentase

kerugian dari suatu penjualan terhadap modal yang dikeluarkan.

Keterangan:

PU = Persentase keuntungan

HB = Harga beli (modal)

HJ = Harga jual (total pemasukan)

Contoh:

Pak Dedi membeli sebuah motor bekas dengan harga Rp 4.000.000,00.

Dalam waktu satu minggu, motor tersebut dijual kembali dengan harga

Rp 4.200.000,00. Tentukan persentase keuntungan Pak Dedi!

Jawab:

Diketahui : Harga beli motor Rp 4.000.000,00

Harga jual motor Rp 4.200.000,00

Ditanya : Persentase keuntungan Pak Dedi.

Penyelesaian :

U = HJ – HB

= 4.200.000,00 – 4.000.000,00

= × 100%

Page 33: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

21

= 200.000,00

PU = × 100%

=.. . × 100%

= 5%

Jadi, persentase keuntungan yang diperoleh Pak Dedi adalah 5%.

Berikut rumus untuk menentukan persentase kerugian.

Keterangan:

PR = Persentase kerugian

HB = Harga beli (modal)

HJ = Harga jual (total pemasukan)

Contoh:

Pak Rudi membeli sepetak tanah dengan harga Rp 40.000.000,00. Karena

terkendala masalah keluarga, Pak Rudi terpaksa menjual tanah tersebut

dengan harga Rp 38.000.000,00. Tentukan persentase kerugian yang

ditanggung oleh Pak Rudi!

Jawab:

Diketahui : Harga beli tanah Rp 40.000.000,00

Harga jual tanah Rp 38.000.000,00

Ditanya : Persentase kerugian yang ditanggung oleh Pak Rudi.

Penyelesaian :

R = HJ – HB

= × 100%

Page 34: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

22

= 40.000.000,00 – 38.000.000,00

= 2.000.000,00

PR = × 100%

=. .. . × 100%

= 5%

Jadi, persentase kerugian yang ditanggung oleh Pak Rudi adalah 5%.

c. Diskon dan Pajak

Diskon adalah potongan atau pengurangan nilai terhadap nilai atau

harga awal. Biasanya di toko, minimarket, supermarket, atau tempat-

tempat jualan lainnya kadang kita menjumpai tulisan diskon 10%, diskon

20%, diskon 50%, dan lain sebagainya. Sedangkan pajak adalah besaran

nilai suatu barang atau jasa yang wajib dibayarkan oleh masyarakat kepada

Pemerintah. Pada materi ini yang perlu dipahami adalah bagaimana cara

menghitung besaran pajak secara sederhana. Biasanya pajak diatur oleh

perundang-undangan sesuai dengan jenis pajak. Dalam transaksi jual beli

terdapat jenis pajak yang harus dibayar oleh pembeli, yaitu Pajak

Pertambahan Nilai (PPN).

PPN adalah pajak yang harus dibayarkan oleh pembeli kepada

penjual atas konsumsi/pembelian barang atau jasa. Penjual tersebut

mewakili pemerintah untuk menerima pembayaran pajak dari pembeli

untuk disetorkan ke kas negara. Biasanya besarnya PPN adalah 10% dari

harga jual.

Page 35: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

23

Jenis pajak berikutnya yang terkait dengan transaksi jual beli yaitu

pajak UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah). Besarnya pajak

UMKM sebesar 1% dari nilai omzet. Omzet adalah jumlah uang hasil

penjualan barang dagangan tertentu selama suatu masa jual (satu hari/satu

bulan/satu tahun).

Contoh:

Pak Agus berhasil menjual bakso setiap hari sebanyak 1.000 mangkok

dengan harga per mangkok Rp 10.000,00. Untuk menarik pelanggan, Pak

Agus memberikan diskon 10% setiap mangkoknya. Berapakah pajak

UMKM yang harus dibayar Pak Agus dalam satu bulan?

Jawab:

Diketahui : Banyak bakso yang dijual adalah 1.000 mangkok per hari

Harga bakso per mangkok Rp 10.000,00

Diskon 10% setiap mangkok

Ditanya : Pajak UMKM yang harus dibayar Pak Agus dalam 1 bulan.

Penyelesaian :

Omzet sehari = 1.000 × (10.000 × (100% – 10%))

= 1.000 × 9.000

= 9.000.000

Omzet sebulan = 9.000.000 × 30

= 270.000.000

Pajak UMKM = Omzet sebulan × Tarif pajak UMKM

= 270.000.000 × 1%

Page 36: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

24

= 2.700.000

Jadi, Pak Agus harus menyetor pajak UMKM atas usahanya sebesar

Rp 2.700.000,00 sebulan ke kas negara melalui kantor bank terdekat.

d. Bruto, Neto, dan Tara

Istilah Bruto diartikan sebagai berat dari suatu benda dengan

pembungkusnya. Bruto juga dikenal dengan istilah berat kotor. Misal,

dalam suatu kemasan snack tertuliskan bruto adalah 350 gram. Ini berarti

bahwa berat snack dengan pembungkusnya adalah 350 gram.

Istilah Neto diartikan sebagai berat dari suatu benda tanpa

pembungkus benda tersebut. Neto juga dikenal dengan istilah berat bersih.

Misal dalam bungkus suatu snack tertuliskan neto 300 gram. Ini bermakna

bahwa berat snack tersebut tanpa plastik pembungkusnya adalah 300 gram.

Istilah Tara diartikan sebagai selisih antara bruto dengan neto.

Misal diketahui pada bungkus snack tertuliskan bruto 350 gram,

sedangkan netonya adalah 300 gram. Ini berarti bahwa taranya adalah 50

gram. Atau secara sederhana berat pembungkus dari snack tersebut tanpa

isinya.

Dari penjelasan ketiga istilah di atas, sehingga dapat diperoleh

rumus sebagai berikut:

Bruto = Neto + Tara

Neto = Bruto – Tara

Tara = Bruto – Neto

Page 37: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

25

Contoh:

Mega membeli tepung sebanyak satu karung dengan bruto 40 kg, berat

karung ditaksir sebesar 2,5%. Jika harga tepung per kg adalah

Rp 5.000,00, tentukan jumlah uang yang harus dibayar Mega!

Jawab:

Diketahui : Bruto 40 kg

Tara 2,5%

Harga tepung per kg Rp 5.000,00

Ditanya : Jumlah uang yang harus dibayar Mega.

Penyelesaian :

Berat karung (tara) = Persen tara × Bruto

= 2,5% × 40 kg

=,

× 40 kg

= 1 kg

Berat bersih = Bruto – Tara

= 40 kg – 1 kg

= 39 kg

Jumlah uang yang harus dibayar Mega = Berat bersih × Harga tepung

= 39 × Rp 5.000,00

= Rp 195.000,00

Jadi, jumlah uang yang harus dibayar adalah Rp 195.000,00.

Page 38: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

26

e. Bunga Tunggal

Bunga tunggal adalah bunga uang yang diperoleh pada setiap akhir

jangka waktu tertentu yang tidak mempengaruhi besarnya modal. Modal

dalam hal ini besarnya tetap dan tidak berubah. Besarnya bunga

berbanding senilai dengan persentase dan lama waktunya, dan umumnya

berbanding senilai pula dengan besarnya modal. Jika modal sebesar M

ditabung dengan bunga b% setahun, maka besarnya bunga tunggal (B)

dirumuskan sebagai berikut:

1) Setelah t tahun, besarnya bunga:= × ×2) Setelah t bulan, besarnya bunga:= × ×3) Setelah t hari (satu tahun adalah 365 hari), besarnya bunga:= × ×Contoh:

Pada tanggal 2 Desember 2013, Nurwahid menabung di Bank sebesar

Rp 500.000,00 dengan bunga tunggal 10% per tahun. Enam bulan

kemudian, dia ingin mengambil tabungannya untuk membeli sepeda

seharga Rp 600.000,00, tapi Nurwahid khawatir tabungannya tidak cukup

untuk membeli sepeda tersebut. Apa sebaiknya yang dilakukan Nurwahid?

Apakah dia mampu membeli sepeda itu, atau haruskah dia menunggu

beberapa bulan lagi? Tuliskan cara kalian menentukan berapa uang

Nurwahid setelah 6 bulan menabung?

Page 39: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

27

Jawab:

Diketahui : Tabungan Rp 500.000,00

Bunga tunggal 10% per tahun

Harga sepeda Rp 600.000,00

Ditanya : Dengan uang tabungannya, dalam waktu 6 bulan apakah

Nurwahid bisa membeli sepeda. Jika tidak, berapa bulan dia

harus menunggu.

Penyelesaian :

Besar bunga dalam 1 tahun = 10% × Tabungan

= × Rp 500.000,00

= Rp 50.000,00

Dikarenakan Nurwahid menyimpan uang selama 6 bulan, maka besarnya

bunga adalah:

Besar bunga dalam 6 bulan = × Bunga dalam 1 tahun

= × Rp 50.000,00

= Rp 25.000,00

Uang Nurwahid selama 6 bulan = Tabungan + Bunga

= Rp 500.000,00 + Rp 25.000,00

= Rp 525.000,00

Jadi uang Nurwahid selama 6 bulan adalah sebesar Rp 525.000,00. Karena

harga sepeda Rp 600.000,00 maka uang Nurwahid belum cukup untuk

membeli sepeda, yang dilakukan Nurwahid sebaiknya menunggu minimal

1 tahun 6 bulan lagi (karena setiap enam bulan Nurwahid mendapat

Page 40: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

28

tambahan uang sebesar Rp 25.000,00. Jadi kalau Nurwahid menunggu 1

tahun 6 bulan lagi maka dia akan dapat membeli sepeda seharga

Rp 600.000,00.

B. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka memuat uraian yang sistematis tentang informasi-

informasi hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya yang

relevan dengan penelitian yang akan dilakukan. Penelitian ini disusun dari

berbagai referensi hasil penelitian terdahulu, diantaranya yaitu:

1. Karim dan Normaya (2015) dengan judul penelitian “Kemampuan

Berpikir Kritis Siswa dalam Pembelajaran Matematika dengan

Menggunakan Model Jucama di Sekolah Menengah Pertama”. Penelitian

ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa,

mengetahui respon siswa terhadap penerapan model Jucama dalam

pembelajaran matematika, dan mengetahui hubungan antara kemampuan

berpikir kritis dengan respon siswa terhadap model Jucama.

2. Harlinda Fatmawati, Mardiyana, dan Triyanto (2014) dengan judul

penelitian “Analisis Berpikir Kritis Siswa dalam Pemecahan Masalah

Matematika Berdasarkan Polya pada Pokok Bahasan Persamaan

Kuadrat”. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat

kemampuan berpikir kritis siswa, proses berpikir kritis siswa dalam

pemecahan masalah berdasarkan Polya, dan faktor yang mempengaruhi

proses berpikir kritis siswa.

Page 41: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

29

3. Mohammad Faizal Amir (2015) dengan judul penelitian “Proses Berpikir

Kritis Siswa Sekolah Dasar dalam Memecahkan Masalah Berbentuk Soal

Cerita Matematika Berdasarkan Gaya Belajar”. Penelitian ini bertujuan

untuk mengidentifikasi proses berpikir kritis siswa sekolah dasar dalam

memecahkan masalah berbentuk soal cerita berdasarkan perbedaan gaya

belajar (visual, auditori, dan kinestetik) siswa.

4. Riki Apriyandi Putra, Fransisca Sudargo, Sri Redjeki, dan Adianto

(2014) dengan judul penelitian “The Analysis of Concepts Mastery and

Critical Thinking Skills on Invertebrate Zoology Course”. Penelitian ini

bertujuan untuk memberikan gambaran umum konsep dan penguasaan

keterampilan berpikir kritis siswa di kelas yang diajarkan Zoologi

invertebrata secara konvensional (tidak atau sedikit penyelidikan).

Adapun persamaan dan perbedaan penelitian terdahulu dengan

peneliti dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 1. Perbandingan Penelitian

No. Judul Penelitian Persamaan PerbedaanPenelitianyang akandilakukan

1 Karim danNormaya(2015),KemampuanBerpikir KritisSiswa dalamPembelajaranMatematikadenganMenggunakanModel Jucamadi SekolahMenengah

1. Meneliti tentangkemampuanberpikir kritissiswa

2. Menggunakanpenelitiandeskriptif

1. Variabelyangberkaitandengankemampuanberpikirkritis

2. Materi,subjek,lokasi danwaktupenelitian

AnalisisKemampuanBerpikir KritisdalamMenyelesaikanSoal CeritaMateriAritmetikaSosialpada SiswaKelas VII SMPN 18Purworejo

Page 42: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

30

Pertama2 Harlinda

Fatmawati,Mardiyana, danTriyanto (2014),AnalisisBerpikir KritisSiswa dalamPemecahanMasalahMatematikaBerdasarkanPolya padaPokok BahasanPersamaanKuadrat

1. Meneliti tentangberpikir kritissiswa

2. Menggunakanpenelitiandeskriptifkualitatif

3. Menggunakanteknikpurposivesampling(sampel tujuan)dalam memilihsubjekpenelitian

1. Variabelyangberkaitandengankemampuanberpikirkritis

2. Materi,subjek,lokasi danwaktupenelitian

3 MohammadFaizal Amir(2015), ProsesBerpikir KritisSiswa SekolahDasar dalamMemecahkanMasalahBerbentuk SoalCeritaMatematikaBerdasarkanGaya Belajar

1. Meneliti tentangproses berpikirkritis siswa

2. Menggunakanpenelitiandeskriptifkualitatif

1. Variabelyangberkaitandengankemampuanberpikirkritis

2. Materi,subjek,lokasi danwaktupenelitian

4 Riki ApriyandiPutra, FransiscaSudargo, SriRedjeki, danAdianto (2014),The Analysis ofConceptsMastery andCriticalThinking Skillson InvertebrateZoology Course

1. Menelititentang berpikirkritis siswa

2. Menggunakanpenelitiandeskriptif

1. Variabelyangberkaitandengankemampuanberpikirkritis

Page 43: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

31

C. Kerangka Berpikir

Matematika merupakan pelajaran yang dianggap sulit, tidak menarik,

dan menakutkan bagi sebagian siswa. Padahal matematika merupakan ilmu

yang sangat penting dan berguna di dalam kehidupan sehari-hari. Pada

umumnya, permasalahan terbesar siswa ada pada penyelesaian soal

matematika, terutama soal cerita. Sebagian besar siswa menganggap soal

cerita tersebut rumit.

Dalam menyelesaikan soal cerita dibutuhkan proses kemampuan

berpikir. Salah satunya adalah berpikir kritis. Berpikir kritis adalah

kemampuan menganalisis atau menelaah suatu ide atau gagasan setelah

memahami suatu ide atau gagasan tersebut. Berpikir kritis juga dianggap

sebagai kemampuan yang perlu untuk dikembangkan agar meningkatnya

kualitas apa yang ada pada diri seseorang.

Kemampuan berpikir kritis siswa dapat dilihat dari penyelesaian

masalah yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal cerita secara runtut

sesuai dengan indikator. Adapun indikator berpikir kritis meliputi

merumuskan pokok-pokok permasalahan (klarifikasi), kemampuan

memberikan alasan untuk menghasilkan argumen yang benar (assessment),

menyelesaikan masalah dengan beragam alternatif penyelesaian berdasarkan

konsep (strategi dan taktik), serta menarik kesimpulan dengan jelas dan logis

dari hasil penyelidikan (inferensi). Merumuskan pokok-pokok permasalahan

(klarifikasi) dalam soal cerita, artinya siswa dapat menuliskan apa yang

diketahui dengan tepat berdasarkan masalah atau informasi yang ada pada

Page 44: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

32

soal. Kemampuan memberikan alasan untuk menghasilkan argumen yang

benar (assessment) dalam soal cerita, artinya siswa dapat memahami maksud

dari informasi yang ditulisnya, mampu memberikan argumen yang tepat

berdasarkan masalah atau informasi yang ada serta dapat memberikan alasan

yang jelas dan logis. Menyelesaikan masalah dengan beragam alternatif

penyelesaian berdasarkan konsep (strategi dan taktik) yang dimaksudkan

dalam soal cerita adalah siswa dapat menyelesaikan masalah dengan tidak

hanya menggunakan satu cara saja, melainkan dengan lebih dari satu cara.

Menarik kesimpulan dengan jelas dan logis dari hasil penyelidikan (inferensi)

dalam soal cerita, artinya siswa dapat menarik kesimpulan dengan jelas dan

logis dari suatu masalah atau informasi yang terdapat pada soal. Apabila

siswa menyelesaikan soal tersebut sesuai dengan indikator, maka dapat

dikatakan siswa tersebut memiliki kemampuan berpikir kritis yang tinggi.

Kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat digambarkan dalam

diagram sebagai berikut.

Soal Cerita

Indikator berpikir kritis, mengacu pada indikator berpikir kritis menurut Perkins & Murphy, yaitu meliputi:1. Klarifikasi, artinya siswa dapat menuliskan apa yang diketahui dengan tepat atau merumuskan pokok-

pokok permasalahan.2. Assessment, artinya siswa dapat memahami maksud dari informasi yang ditulisnya atau kemampuan siswa

dalam memberikan alasan untuk menghasilkan argumen yang benar.3. Strategi dan taktik, artinya siswa dapat menyelesaikan masalah dengan beragam alternatif penyelesaian

berdasarkan konsep.4. Inferensi, artinya siswa dapat menarik kesimpulan dengan jelas dan logis dari hasil penyelidikan.

Bagan 1. Kerangka Berpikir

Siswa memiliki kemampuan berpikir kritis yang tinggi

Berpikir Kritis

Page 45: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

33

BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Berdasarkan dengan judul, tujuan, dan manfaat penelitian ini, maka

metode penelitiannya adalah metode fenomenologi. Penelitian tersebut

termasuk dalam jenis penelitian kualitatif, yang artinya adalah penelitian yang

bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek

penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara

holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada

suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai

metode ilmiah (Moleong, 2012:6). Pendekatan kualitatif dipilih dengan tujuan

mengungkap secara lebih jelas dan rinci mengenai bagaimana kemampuan

berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan soal cerita.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 18 Purworejo yang terletak di

Kecamatan Kemiri. Alasan memilih pelaksanaan di sekolah tersebut karena

peneliti memilih sekolah yang termasuk kategori favorit di kalangan

masyarakat Kecamatan Kemiri. Peneliti juga melihat jurnal untuk mendaftar

di sekolah tersebut tahun ajaran 2015/2016 bahwa nilai UAN SD yang

dijadikan sebagai syarat masuk sekolah tersebut termasuk dalam kategori

yang tinggi, sehingga peneliti tertarik untuk meneliti di sekolah tersebut

sesuai dengan judul penelitian yaitu mengenai kemampuan berpikir kritis.

33

Page 46: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

34

C. Waktu Penelitian

Waktu penelitian yang dilaksanakan di SMP N 18 Purworejo yaitu

mulai dari bulan November 2016 – Juni 2017, dengan rincian sebagai berikut.

Tabel 2. Jadwal Penelitian

No Kegiatan Bulan2016 2017

11 12 1 2 3 4 5 61 Pengajuan judul dan

penyusunanproposal

2 Pembuataninstrumen penelitian

3 Pengumpulan data4 Pengolahan data5 Penulisan laporan

penelitian

D. Sampel Penelitian

Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VII A SMP N 18 Purworejo.

Sampel tersebut akan diberi tes tertulis berupa soal cerita materi aritmetika

sosial untuk mengukur kemampuan berpikir kritis siswa. Selanjutnya

berdasarkan hasil tes tersebut, sampel akan diteliti lebih lanjut dengan

wawancara. Menurut Moleong (2012:224) mengatakan bahwa maksud

sampling dalam penelitian kualitatif adalah untuk menjaring sebanyak

mungkin informasi dari berbagai macam sumber. Oleh sebab itu, pada

penelitian kualitatif tidak ada pengambilan sampel secara acak melainkan

sampel dengan tujuan tertentu (purposive sampling). Adapun tujuannya

adalah untuk menentukan siswa yang akan diteliti lebih lanjut dengan tes dan

wawancara.

Page 47: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

35

Dari hasil tes kemampuan berpikir kritis, siswa akan dibagi menjadi 3

kelompok (kategori) yaitu kelompok tingkat rendah, kelompok tingkat

sedang, dan kelompok tingkat tinggi. Dari masing-masing kelompok tersebut

akan dipilih 3 siswa secara acak dari kategori tingkat rendah, 4 siswa secara

acak dari kategori tingkat sedang, dan 3 siswa secara acak dari kategori

tingkat tinggi. Pengelompokan sampel penelitian didasarkan pada rata-rata

nilai tes kemampuan berpikir kritis seperti pada tabel di bawah ini.

Tabel 3. Kriteria Pengelompokan Sampel Penelitian

Kelompok Interval NilaiTingkat Rendah < ̅ − SDTingkat Sedang ̅ − < < ̅ + SDTingkat Tinggi > ̅ + SD

Dengan ̅ adalah nilai rata-rata tes kemampuan berpikir kritis, dengan

menggunakan rumus:̅ = ∑Keterangan:

= nilai data ke

= banyaknya data

Untuk mencari standar deviasi (SD), akan digunakan rumus sebagai

berikut:

SD = ∑ − (∑ )Keterangan:

SD = standar deviasi

= jumlah siswa

Page 48: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

36

Setelah dilakukan pengelompokan berdasarkan kategori tersebut,

selanjutnya akan dilakukan wawancara terhadap sampel yang telah dipilih

dari masing-masing kelompok.

E. Sumber Data

Menurut Lofland dan Lofland (1984:47) sebagaimana dikutip oleh

Moleong (2012:157), sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah

kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen

dan lain-lain. Dalam penelitian ini, peneliti memilih sumber data sebagai

berikut:

1. Kata-kata dan Tindakan

Dalam penelitian ini, maksud dari kata-kata dan tindakan adalah

wawancara. Jadi, sumber data dalam penelitian ini adalah wawancara

dengan orang-orang yang diamati (siswa) yang dipilih oleh peneliti.

2. Data hasil tes

Data hasil tes dalam penelitian ini, yaitu data hasil tes siswa dalam

menyelesaikan soal cerita materi aritmetika sosial.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Catatan Lapangan

Page 49: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

37

Catatan lapangan dalam penelitian ini berisi mengenai catatan-

catatan segala kejadian yang terjadi selama penelitian berlangsung dan

peneliti berada di dalam lapangan.

2. Wawancara tak terstruktur

Wawancara adalah percakapan yang dilakukan oleh dua pihak,

yaitu pewawancara dan terwawancara (narasumber). Percakapan ini

adalah percakapan dengan maksud tertentu. Dalam penelitian ini, maksud

tertentu dari percakapan adalah mengenai kemampuan berpikir kritis

siswa. Peneliti menggunakan wawancara tak terstruktur, karena

sebagaimana yang dinyatakan Moleong (2012:191) wawancara tak

terstruktur jika pewawancara ingin menanyakan sesuatu secara lebih

mendalam lagi pada seorang subjek tertentu dan ingin mencoba

mengungkapkan pengertian suatu peristiwa, situasi atau keadaan tertentu.

Hal ini berkaitan dengan peneliti ingin mengkaji secara mendalam

mengenai penyebab kurangnya kemampuan berpikir kritis siswa dalam

pembelajaran.

3. Tes

Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan

menggunakan tes. Tujuannya adalah untuk mengetahui hasil pekerjaan

siswa dalam mengerjakan soal cerita materi aritmetika sosial, di mana

hasil tes tersebut dianalisa bagaimana pola berpikir kritis siswa.

4. Triangulasi

Page 50: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

38

Dalam teknik pengumpulan data, triangulasi adalah teknik

pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik

pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Apabila peneliti

melakukan pengumpulan data dengan triangulasi, maka sebenarnya

peneliti mengumpulkan data yang sekaligus menguji kredibilitas data,

yaitu mengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan

data dan berbagai sumber data. Dalam penelitian ini, dipilih triangulasi

teknik yang artinya peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang

berbeda-beda untuk mendapatkan sumber yang sama.

G. Instrumen Penelitian

Peneliti menggunakan instrumen penelitian sebagai alat bantu dalam

mengumpulkan data, yaitu sebagai berikut:

1. Peneliti

Dalam penelitian ini, kedudukan peneliti adalah sebagai instrumen

penelitian sebagai alat bantu dalam mengumpulkan data. Peneliti

berperan penuh sebagai pengamat karena mengamati secara langsung

pada saat penelitian dilaksanakan.

2. Tes

Materi tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah materi

aritmetika sosial yang diajarkan pada siswa kelas VII semester II (genap)

kurikulum 2013. Kemudian, bentuk tes yang digunakan adalah soal cerita

bentuk uraian. Digunakannya tes bentuk uraian, karena memiliki

kebaikan-kebaikan seperti yang diungkapkan Arikunto (2012:178).

Page 51: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

39

a. Mudah disiapkan dan disusun.b. Tidak memberi banyak kesempatan untuk berspekulasi atau

beruntung-untungan.c. Mendorong siswa untuk berani mengemukakan pendapat serta

menyusun dalam bentuk kalimat yang bagus.d. Memberi kesempatan pada siswa untuk mengutarakan maksudnya

dengan gaya bahasa dan caranya sendiri.e. Dapat diketahui sejauh mana siswa mendalami sesuatu masalah yang

diteskan.

Agar instrumen yang berupa tes tersebut akurat, maka perlu

dilakukan validasi untuk menentukan apakah instrumen tersebut valid

atau tidak. Instrumen tersebut dikonsultasikan kepada para ahli. Soal-soal

tes juga perla dilakukan analisis soal, tujuannnya yaitu untuk

mengidentifikasi soal yang baik, kurang baik, dan tidak baik. Analisis

soal meliputi validitas, reliabilitas, taraf kesukaran mudah, sedang, atau

sukar, dan mempunyai daya pembeda.

Adapun langkah-langkah dalam menyusun soal tes kemampuan

berpikir kritis pada penelitian ini, yaitu:

a. Melakukan pembatasan terhadap materi yang akan diujikan, yaitu

materi aritmetika sosial.

b. Menentukan bentuk soal, yaitu soal cerita berbentuk uraian.

c. Menentukan jumlah butir soal, yaitu 2 butir soal.

d. Menentukan waktu tes, yaitu 2 × 40 menit.

e. Menyusun kisi-kisi tes kemampuan berpikir kritis.

f. Menyusun soal tes berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat.

g. Melakukan validasi instrumen tes.

h. Melakukan revisi instrumen tes apabila diperlukan.

Page 52: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

40

i. Melakukan uji coba tes tersebut.

3. Pedoman wawancara

Pedoman wawancara digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan

wawancara. Pedoman tersebut berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai

kemampuan berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan soal cerita yang

diberikan oleh peneliti.

H. Teknik Analisis Data

Didasarkan pada Miles dan Huberman sebagaimana dikutip oleh Su-

giyono (2011:247), tahap-tahap analisis data dalam penelitian ini yaitu

reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Adapun penjelasannya adalah

sebagai berikut:

1. Reduksi data

Reduksi data adalah bentuk analisis yang berarti menajamkan,

mengurangkan, membuang yang tidak perlu. Dalam penelitian ini,

maksudnya adalah merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya,

sehingga data diperoleh berupa gambaran yang jelas agar memudahkan

peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya.

2. Penyajian data

Penyajian data adalah kegiatan mengumpulkan semua informasi

yang disusun dengan benar agar memungkinkan adanya penarikan

kesimpulan. Penyajian data dalam penelitian kualitatif disajikan dalam

bentuk teks naratif. Pada tahap ini, untuk memperoleh data kemampuan

Page 53: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

41

berpikir kritis dari jawaban tes yang terdiri dari dua soal uraian yang

dikerjakan siswa (yang menjadi sampel), akan dilakukan penskoran

terhadap jawaban siswa untuk tiap butir soal. Berikut kriteria penskoran

yang digunakan.

Tabel 4. Aturan Penskoran Tes Kemampuan Berpikir Kritis

No. Indikator BerpikirKritis

Respon Siswa terhadap Soal Skor

1 Merumuskanpokok-pokokpermasalahan(Klarifikasi)

Mengidentifikasi informasi yangdiketahui dan ditanyakan dengan tidakjelas, tidak tepat, dan tidak teliti.

1

Mengidentifikasi informasi yangdiketahui dan ditanyakan dengan jelas,tepat, dan tidak teliti.

2

Mengidentifikasi informasi yangdiketahui dan ditanyakan dengan jelas,tepat, dan teliti.

3

2 Kemampuanmemberikan alasanuntuk menghasilkanargumen yangbenar (Assessment)

Memberikan alasan secara tidak jelas,tidak tepat, dan tidak relevan.

1

Memberikan alasan secara jelas, tepat,dan tidak relevan.

2

Memberikan alasan secara jelas, tepat,dan relevan.

3

3 Menyelesaikanmasalah denganberagam alternatifpenyelesaianberdasarkan konsep(Strategi danTaktik)

Menyelesaikan masalah denganpenyelesaian yang tidak tepat danperhitungan yang tidak tepat.

1

Menyelesaikan masalah denganpenyelesaian yang tepat danperhitungan yang tidak tepat.

2

Menyelesaikan masalah denganpenyelesaian yang tepat danperhitungan yang tepat.

3

4 Menarikkesimpulan denganjelas dan logis darihasil penyelidikan(Inferensi)

Menghasilkan kesimpulan yang tidakjelas dan tidak tepat.

1

Menghasilkan kesimpulan yang jelasdan tidak tepat.

2

Menghasilkan kesimpulan yang jelasdan tepat.

3

Adapun cara perhitungan nilai persentase adalah sebagi berikut:

Nilai persentase = × 100%

Page 54: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

42

Nilai persentase kemampuan berpikir kritis yang diperoleh dari

perhitungan kemudian dikategorikan sesuai tabel berikut.

Tabel 5. Kategori Persentase Kemampuan Berpikir Kritis

Interpretasi (%) Kategori81,25 < ≤ 100 Sangat Tinggi71,5 < ≤ 81,25 Tinggi62,5 < ≤ 71,5 Sedang43,75 < ≤ 62,5 Rendah0 < ≤ 43,75 Sangat RendahAdaptasi Setyowati (2011) dalam Karim dan Normaya (2015:96)

3. Verifikasi

Verifikasi dalam penelitian ini, maksudnya adalah menarik

kesimpulan. Untuk bisa menarik kesimpulan dengan benar, perlu

didukung adanya bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti ke

lapangan mengumpulkan data. Dalam hal ini, bisa dilakukan dengan cara

membandingkan hasil pekerjaan tes siswa dengan hasil wawancara dari

siswa yang telah dipilih oleh peneliti.

Page 55: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

43

BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Pada bab ini akan disajikan mengenai hasil penelitian dan

pembahasan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif.

Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis

dan untuk memperoleh gambaran profil proses berpikir kritis siswa dalam

menyelesaikan soal cerita materi aritmetika sosial. Penelitian ini dilaksanakan

selama dua hari yaitu pada hari Kamis, 18 Mei 2017 dan hari Rabu, 24 Mei

2017 di SMP N 18 Purworejo.

Penelitian pertama, dilaksanakan di dalam kelas setelah pulang

sekolah dan mengambil sampel satu kelas yaitu kelas VII A dengan

menggunakan sampel yang mempunyai tujuan tertentu (purposive sampling).

Adapun tujuannya adalah untuk menentukan siswa yang akan diteliti lebih

lanjut dengan tes dan wawancara. Dari hasil tes yang dilakukan di kelas VII

A, akan dibagi menjadi tiga kategori kemampuan berpikir kritis yaitu kategori

rendah, kategori sedang, dan kategori tinggi. Tes tersebut dilaksanakan oleh

28 siswa dari 31 siswa. Tiga siswa tidak mengikuti tes dikarenakan mereka

merupakan pengurus OSIS yang saat itu bertugas mengurus persiapan

perpisahan kelas IX. Tes tersebut berupa soal uraian tentang aritmetika sosial

yang berjumlah dua butir soal dan sudah divalidasi oleh tiga validator. Satu

soal mencakup semua indikator berpikir kritis diantaranya terdapat empat

indikator, yaitu merumuskan pokok-pokok permasalahan (klarifikasi),

43

Page 56: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

44

kemampuan memberikan alasan untuk menghasilkan argumen yang benar

(assessment), menyelesaikan masalah dengan beragam alternatif penyelesaian

berdasarkan konsep (strategi dan taktik), dan menarik kesimpulan dengan

jelas dan logis dari hasil penyelidikan (inferensi).

Penelitian kedua, dilaksanakan di dalam kelas dan mengambil 10

sampel. Pengambilan sampel dilakukan secara acak. Berdasarkan kategori

rendah diambil 3 sampel. Berdasarkan kategori sedang diambil 4 sampel.

Berdasarkan kategori tinggi diambil 3 sampel. Dari 10 sampel tersebut

dikenakan tes dan wawancara kemampuan berpikir kritis. Soal tes yang

dilakukan pada 10 anak tersebut, berupa soal uraian yang berjumlah dua butir.

Soal tersebut sama dengan soal yang diujikan pada semua anak di kelas VII

A, hanya diganti nama dan angkanya saja. Wawancara yang dilakukan pada

10 anak tersebut, mengalami kesulitan. Kesulitan pada penelitian ini adalah

siswa susah diatur untuk melakukan kegiatan wawancara, tidak lancar dalam

menjawab pertanyaan-pertanyaan, dan merasa pesimis terlebih dahulu.

B. Analisis Data

Analisis data bertujuan untuk menjawab rumusan masalah dalam

penelitian ini yaitu bagaimana kemampuan berpikir kritis siswa dalam

menyelesaikan soal cerita materi aritmetika sosial dan bagaimana profil

proses berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan soal cerita materi aritmetika

sosial.

Ada dua bentuk data dalam kegiatan penelitian ini yaitu hasil

pekerjaan (tes) dari 10 sampel dan hasil wawancara. Dari dua data tersebut

Page 57: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

45

akan dijadikan tolok ukur dalam menyimpulkan bagaimana kemampuan

berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan soal cerita materi aritmetika sosial

dan bagaimana profil proses berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan soal

cerita materi aritmetika sosial. Berikut hasil pengamatan dari 10 siswa yang

dijadikan sampel dalam mengerjakan tes kemampuan berpikir kritis dan

wawancara.

1. Sampel 1 (S1)

S1 dalam penelitian ini adalah siswa yang termasuk kategori

rendah. Jawaban S1 untuk soal nomor 1, menunjukkan bahwa S1 hanya

mampu merumuskan pokok-pokok permasalahan (klarifikasi). Hal

tersebut ditunjukkan adanya S1 benar dalam menjawab dan memaparkan

semua informasi sesuai dengan masalah yang terdapat pada soal. Berikut

paparan jawaban S1 yang menunjukkan bahwa S1 hanya mampu

merumuskan pokok-pokok permasalahan (klarifikasi).

Pada soal nomor 2, jawaban S1 menunjukkan bahwa S1 hanya

mampu merumuskan pokok-pokok permasalahan (klarifikasi). Hal

tersebut ditunjukkan adanya S1 benar dalam menjawab dan memaparkan

semua informasi sesuai dengan masalah yang terdapat pada soal. Berikut

paparan jawaban S1 yang menunjukkan bahwa S1 hanya mampu

merumuskan pokok-pokok permasalahan (klarifikasi).

Page 58: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

46

Berdasarkan paparan data di atas, S1 hanya mampu merumuskan

pokok-pokok permasalahan (klarifikasi) saja untuk semua soal. Hal

tersebut dikarenakan S1 merasa pesimis terlebih dahulu sebelum

mengerjakan tes kemampuan berpikir kritis dan pada saat kegiatan

wawancara dilaksanakan S1 sering diam ketika sedang diberi pertanyaan

serta merasa bingung. Berikut hasil wawancara yang menunjukkan

bahwa S1 merasa tidak bisa mengerjakan dan kebingungan.

P : Birrul, tadi kamu ngerjainnya 2 soal ya?S1 : iya.P : la itu menurut kamu kategorinya mudah, sedang, apa sulit?S1 : mudah.P : mudah?S1 : iya.P : kenapa?S1 : ehm karena….. (diam)P : kamu sudah bisa?S1 : belum.P : belum?S1 : iya.P : terus nomor 1 itu ya? Informasi apa saja yang kamu dapat dari

masalah tersebut?S1 : (diam)

2. Sampel 2 (S2)

S2 dalam penelitian ini adalah siswa yang termasuk kategori

rendah. Jawaban S2 untuk soal nomor 1, menunjukkan bahwa S2 hanya

mampu merumuskan pokok-pokok permasalahan (klarifikasi). Hal

tersebut ditunjukkan adanya S2 benar dalam menjawab dan memaparkan

semua informasi sesuai dengan masalah yang terdapat pada soal. Berikut

Page 59: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

47

paparan jawaban S2 yang menunjukkan bahwa S2 hanya mampu

merumuskan pokok-pokok permasalahan (klarifikasi).

Pada kemampuan dalam memberikan alasan untuk menghasilkan

argumen yang benar (assessment), S2 sudah bisa menghasilkan argumen

yang benar namun salah dalam memberikan alasan. Berikut paparan

jawaban S2 yang salah dalam memberikan alasan.

Pada kegiatan wawancara, S2 juga tidak bisa menjelaskan secara

rinci mengenai alasan argumen yang telah disampaikan. Berikut paparan

hasil wawancara S2 yang menunjukkan tidak bisa memberikan alasan

secara rinci untuk menghasilkan argumen yang tepat.

P : itu yang nomor b argumennya sudah benar apa salah?S2 : salah.P : kenapa?S2 : harusnya bukan 5%.

Pada soal nomor 2, jawaban S2 menunjukkan bahwa S2 hanya

mampu merumuskan pokok-pokok permasalahan (klarifikasi). Hal

tersebut ditunjukkan adanya S2 benar dalam menjawab soal dan

memaparkan semua informasi sesuai dengan masalah pada soal. Berikut

Page 60: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

48

paparan jawaban S2 yang menunjukkan bahwa S2 hanya mampu

merumuskan pokok-pokok permasalahan (klarifikasi).

3. Sampel 3 (S3)

S3 dalam penelitian ini adalah siswa yang termasuk kategori

rendah. Jawaban S3 untuk soal nomor 1, menunjukkan bahwa S3 tidak

mampu merumuskan pokok-pokok permasalahan (klarifikasi), mampu

dalam memberikan alasan untuk menghasilkan argumen yang benar

(assessment), menyelesaikan masalah dengan beragam alternatif

penyelesaian berdasarkan konsep (strategi dan taktik), dan menarik

kesimpulan dengan jelas dan logis dari hasil penyelidikan (inferensi).

Hal tersebut ditunjukkan adanya S3 salah dalam menjawab soal, ada juga

yang kurang lengkap dalam memaparkan informasi sesuai dengan

masalah pada soal, sehingga dapat dikatakan S3 tidak mampu

merumuskan pokok-pokok permasalahan (klarifikasi). Berikut paparan

jawaban S3 yang kurang lengkap dalam memaparkan informasi sesuai

dengan masalah pada soal dan paparan jawaban yang menunjukkan tidak

mampu dalam memberikan alasan untuk menghasilkan argumen yang

benar (assessment), menyelesaikan masalah dengan beragam alternatif

penyelesaian berdasarkan konsep (strategi dan taktik), dan menarik

kesimpulan dengan jelas dan logis dari hasil penyelidikan (inferensi).

Page 61: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

49

Pada soal nomor 2, jawaban S3 menunjukkan bahwa S3 tidak

mampu merumuskan pokok-pokok permasalahan (klarifikasi), mampu

dalam memberikan alasan untuk menghasilkan argumen yang benar

(assessment), menyelesaikan masalah dengan beragam alternatif

penyelesaian berdasarkan konsep (strategi dan taktik), dan menarik

kesimpulan dengan jelas dan logis dari hasil penyelidikan (inferensi).

Hal tersebut ditunjukkan adanya S3 salah dalam menjawab soal, ada juga

yang kurang lengkap dalam memaparkan informasi sesuai dengan

masalah pada soal, sehingga dapat dikatakan S3 tidak mampu dalam

merumuskan pokok-pokok permasalahan (klarifikasi). Berikut paparan

jawaban S3 yang kurang lengkap dalam memaparkan informasi sesuai

dengan masalah pada soal dan paparan jawaban yang menunjukkan tidak

mampu dalam memberikan alasan untuk menghasilkan argumen yang

benar (assessment), menyelesaikan masalah dengan beragam alternatif

penyelesaian berdasarkan konsep (strategi dan taktik), dan menarik

kesimpulan dengan jelas dan logis dari hasil penyelidikan (inferensi).

Page 62: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

50

Pada saat wawancara S3 juga selalu bilang kalau tidak tahu dan

tidak bisa mengerjakan. Berikut hasil paparan wawancara S3.

P : ini informasi apa saja dik yang kamu dapat dari masalahtersebut?

S3 : (diam) nggak bisa mbak (tertawa)P : kemudian yang b itu argumennya sudah tepat apa belum?S3 : nggak tahu mbak.P : nggak tahu?S3 : iya.P : kenapa? Nggak bisa?S3 : iya.P : kemudian yang c kamu ngerjainnya pakai berapa cara?S3 : satu. Ini nggak tahu mbak.P : kenapa?S3 : susah.

4. Sampel 4 (S4)

S4 dalam penelitian ini adalah siswa yang termasuk kategori

sedang. Jawaban S4 untuk soal nomor 1, menunjukkan bahwa S4 hanya

mampu merumuskan pokok-pokok permasalahan (klarifikasi). Hal

tersebut ditunjukkan adanya S4 benar dalam menjawab dan memaparkan

semua informasi sesuai dengan masalah yang terdapat pada soal. Berikut

paparan jawaban S4 yang menunjukkan bahwa S4 hanya mampu

merumuskan pokok-pokok permasalahan (klarifikasi).

Page 63: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

51

Pada kemampuan dalam memberikan alasan untuk menghasilkan

argumen yang benar (assessment), S4 sudah bisa menghasilkan argumen

yang benar namun salah dalam memberikan alasan. Berikut paparan

jawaban S4 yang salah dalam memberikan alasan.

Berikut hasil wawancara yang menunjukkan bahwa S4 tidak bisa

memberikan alasan yang jelas mengenai argumennya.

P : ehm itu yang b itu kan ada argumen ya? Benar atau salah ya? Ituargumennya sudah benar atau belum?

S4 : nggak tahu (bingung).P : yang 1b, kamu jawabannya apa? Bukan? Kalau bukan

argumennya apa? Benar apa salah?S4 : salah.P : ya, kamu alasannya apa jawab salah?S4 : karena soto per mangkok turun menjadi Rp 6.300,00.P : nomer 1b dik.S4 : oh 1b. karena tiap bulan bukan 0,5%.

Pada soal nomor 2, jawaban S4 menunjukkan bahwa S4 mampu

merumuskan pokok-pokok permasalahan (klarifikasi), kemampuan

memberikan alasan untuk menghasilkan argumen yang benar

(assessment), dan menarik kesimpulan dengan jelas dan logis dari hasil

penyelidikan (inferensi). S4 dikatakan mampu merumuskan pokok-

pokok permasalahan (klarifikasi), karena S4 benar dalam menjawab dan

memaparkan semua informasi sesuai dengan masalah yang terdapat pada

soal. S4 dikatakan mampu dalam memberikan alasan untuk

Page 64: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

52

menghasilkan argumen yang benar (assessment), karena S4 benar dalam

menjawab soal dan memberikan alasan yang tepat. S4 dikatakan mampu

menarik kesimpulan dengan jelas dan logis dari hasil penyelidikan

(inferensi), karena S4 benar dalam menarik kesimpulan berdasarkan soal.

Jawaban S4 yang menunjukkan bahwa S4 tidak mampu menyelesaikan

masalah dengan beragam alternatif penyelesaian berdasarkan konsep

(strategi dan taktik), dikarenakan hanya menggunakan satu cara saja.

Berikut paparan jawaban S4.

Berikut hasil wawancara yang menunjukkan bahwa S4 hanya

menggunakan satu cara saja.

P : kemudian yang nomer c kamu mengerjakannya pakai berapacara?

S4 : satu.P : kenapa?S4 : karena cuma itu.P : ada cara lain nggak?S4 : ada. Tapi nggak ingat.

5. Sampel 5 (S5)

S5 dalam penelitian ini adalah siswa yang termasuk kategori

sedang. Jawaban S5 untuk soal nomor 1, menunjukkan bahwa S5 mampu

Page 65: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

53

merumuskan pokok-pokok permasalahan (klarifikasi), mampu dalam

memberikan alasan untuk menghasilkan argumen yang benar

(assessment), dan menarik kesimpulan dengan jelas dan logis dari hasil

penyelidikan (inferensi). S5 dikatakan mampu merumuskan pokok-

pokok permasalahan (klarifikasi), karena S5 benar dalam menjawab dan

memaparkan semua informasi yang sesuai dengan masalah yang terdapat

pada soal. S5 dikatakan mampu menyelesaikan masalah dengan beragam

alternatif penyelesaian berdasarkan konsep (strategi dan taktik), karena

S5 benar dalam menjawab soal dan dengan menggunakan lebih dari satu

cara yaitu dengan dua cara. S5 dikatakan mampu menarik kesimpulan

dengan jelas dan logis dari hasil penyelidikan (inferensi), karena S5

benar dalam menarik kesimpulan berdasarkan masalah yang terdapat

pada soal dengan jelas dan logis. Berikut paparan jawaban S5.

Dari paparan jawaban di atas, jawaban S5 menunjukkan bahwa S5

tidak mampu dalam memberikan alasan untuk menghasilkan argumen

Page 66: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

54

yang benar (assessment). Hal tersebut ditunjukkan karena S5 sudah bisa

menghasilkan argumen yang benar namun salah dalam memberikan

alasan. Berikut hasil wawancara yang menunjukkan bahwa S5 tidak bisa

menghasilkan alasan yang tepat untuk argumennya.

P : kemudian yang b itu argumennya sudah tepat apa belum?S5 : sudah (mengangguk).P : yang b itu.S5 : belum belum (menggelengkan kepala)P : kenapa?S5 : soalnya ketika 5% dibagi 12 bulan itu hasilnya 0,6%.P : yakin?S5 : yakin.

Dari hasil wawancara di atas, S5 sudah benar cara dalam menghitung

bunga per bulannya, namun perhitungannya yang salah.

Pada soal nomor 2, jawaban S5 menunjukkan bahwa S5 mampu

dalam memberikan alasan untuk menghasilkan argumen yang benar

(assessment), mampu menyelesaikan masalah dengan beragam alternatif

penyelesaian berdasarkan konsep (strategi dan taktik), dan mampu

menarik kesimpulan dengan jelas dan logis dari hasil penyelidikan

(inferensi). S5 dikatakan mampu dalam memberikan alasan untuk

menghasilkan argumen yang benar (assessment), karena S5 benar dalam

menjawab soal dan memberikan alasan dengan tepat. S5 dikatakan

mampu menyelesaikan masalah dengan beragam alternatif penyelesaian

berdasarkan konsep (strategi dan taktik), karena S5 benar dalam

menjawab soal dan dengan menggunakan lebih dari satu cara yaitu

dengan dua cara. S5 dikatakan mampu menarik kesimpulan dengan jelas

dan logis dari hasil penyelidikan (inferensi), karena S5 benar dalam

Page 67: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

55

menarik kesimpulan berdasarkan soal dengan jelas dan logis. Jawaban S5

yang menunjukkan bahwa S5 tidak mampu merumuskan pokok-pokok

permasalahan (klarifikasi), karena S5 menuliskan semua informasi

dengan tidak lengkap. Berikut paparan jawaban S5.

Lanjutan dari paparan jawaban di atas:

6. Sampel 6 (S6)

S6 dalam penelitian ini adalah siswa yang termasuk kategori

sedang. Jawaban S6 untuk soal nomor 1, menunjukkan bahwa S6 hanya

Page 68: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

56

mampu merumuskan pokok-pokok permasalahan (klarifikasi). Hal

tersebut ditunjukkan adanya S6 benar dalam menjawab dan memaparkan

semua informasi sesuai dengan masalah yang terdapat pada soal. Berikut

paparan jawaban S6 yang menunjukkan bahwa S6 hanya mampu

merumuskan pokok-pokok permasalahan (klarifikasi).

Pada soal nomor 2, jawaban S6 menunjukkan bahwa S6 sudah

mampu merumuskan pokok-pokok permasalahan (klarifikasi), mampu

dalam memberikan alasan untuk menghasilkan argumen yang benar

(assessment), mampu menyelesaikan masalah dengan beragam alternatif

penyelesaian berdasarkan konsep (strategi dan taktik), dan mampu

menarik kesimpulan dengan jelas dan logis dari hasil penyelidikan

(inferensi). S6 dikatakan mampu merumuskan pokok-pokok

permasalahan (klarifikasi), karena S6 benar dalam menjawab dan

memaparkan semua informasi sesuai dengan masalah yang terdapat pada

soal. S6 dikatakan mampu dalam memberikan alasan untuk

menghasilkan argumen yang benar (assessment), karena S6 benar dalam

menjawab soal dan memberikan alasan yang tepat. S6 dikatakan mampu

menyelesaikan masalah dengan beragam alternatif penyelesaian

berdasarkan konsep (strategi dan taktik), karena S6 benar dalam

menjawab soal dan dengan menggunakan lebih dari satu cara yaitu

Page 69: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

57

dengan dua cara. S6 dikatakan mampu menarik kesimpulan dengan jelas

dan logis dari hasil penyelidikan (inferensi), karena S6 benar dalam

menarik kesimpulan berdasarkan soal dengan jelas dan logis. Berikut

paparan jawaban S6.

Lanjutan dari paparan jawaban di atas:

Page 70: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

58

Dari paparan jawaban di atas, terlihat bahwa S6 sudah mampu

menguasai soal nomor 2 dengan baik dan teliti karena sudah mampu

merumuskan pokok-pokok permasalahan (klarifikasi), mampu dalam

memberikan alasan untuk menghasilkan argumen yang benar

(assessment), mampu menyelesaikan masalah dengan beragam alternatif

penyelesaian berdasarkan konsep (strategi dan taktik), dan mampu

menarik kesimpulan dengan jelas dan logis dari hasil penyelidikan

(inferensi). Hal ini dapat dilihat pula dari cuplikan hasil wawancara

berikut.

P : udah yakin sama jawaban kamu itu?S6 : udah.

7. Sampel 7 (S7)

S7 dalam penelitian ini adalah siswa yang termasuk kategori

sedang. Jawaban S7 untuk soal nomor 1, menunjukkan bahwa S7 hanya

mampu merumuskan pokok-pokok permasalahan (klarifikasi). Hal

tersebut ditunjukkan adanya S7 benar dalam menjawab dan memaparkan

semua informasi sesuai dengan masalah yang terdapat pada soal. Berikut

paparan jawaban S7 yang menunjukkan bahwa S7 hanya mampu

merumuskan pokok-pokok permasalahan (klarifikasi).

Pada soal nomor 2, jawaban S7 menunjukkan bahwa S7 sudah

mampu merumuskan pokok-pokok permasalahan (klarifikasi), mampu

dalam memberikan alasan untuk menghasilkan argumen yang benar

Page 71: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

59

(assessment), mampu menyelesaikan masalah dengan beragam alternatif

penyelesaian berdasarkan konsep (strategi dan taktik), dan mampu

menarik kesimpulan dengan jelas dan logis dari hasil penyelidikan

(inferensi). S7 dikatakan mampu merumuskan pokok-pokok

permasalahan (klarifikasi), karena S7 benar dalam menjawab dan

memaparkan semua informasi sesuai dengan masalah yang terdapat pada

soal. S7 dikatakan mampu dalam memberikan alasan untuk

menghasilkan argumen yang benar (assessment), karena S7 benar dalam

menjawab soal dan memberikan alasan yang tepat. S7 dikatakan mampu

menyelesaikan masalah dengan beragam alternatif penyelesaian

berdasarkan konsep (strategi dan taktik), karena S7 benar dalam

menjawab soal dan dengan menggunakan lebih dari satu cara yaitu

dengan dua cara. S7 dikatakan mampu menarik kesimpulan dengan jelas

dan logis dari hasil penyelidikan (inferensi), karena S7 benar dalam

menarik kesimpulan berdasarkan soal dengan jelas dan logis. Berikut

paparan jawaban S7.

Page 72: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

60

Dari paparan jawaban di atas, terlihat bahwa S7 sudah mampu

menguasai soal nomor 2 dengan baik dan teliti karena sudah mampu

merumuskan pokok-pokok permasalahan (klarifikasi), mampu dalam

memberikan alasan untuk menghasilkan argumen yang benar

(assessment), mampu menyelesaikan masalah dengan beragam alternatif

penyelesaian berdasarkan konsep (strategi dan taktik), dan mampu

menarik kesimpulan dengan jelas dan logis dari hasil penyelidikan

(inferensi). Hal ini dapat dilihat pula dari cuplikan hasil wawancara

berikut.

P : yakin sama jawaban kamu itu?S7 : yakin.

8. Sampel 8 (S8)

S8 dalam penelitian ini adalah siswa yang termasuk kategori tinggi.

Jawaban S8 untuk soal nomor 1, menunjukkan bahwa S8 hanya mampu

merumuskan pokok-pokok permasalahan (klarifikasi). Hal tersebut

ditunjukkan adanya S8 benar dalam menjawab dan memaparkan semua

informasi sesuai dengan masalah yang terdapat pada soal. Berikut

paparan jawaban S8 yang menunjukkan bahwa S8 hanya mampu

merumuskan pokok-pokok permasalahan (klarifikasi).

Pada kemampuan dalam memberikan alasan untuk menghasilkan

argumen yang benar (assessment), S8 sudah bisa menghasilkan argumen

Page 73: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

61

yang benar namun salah dalam memberikan alasan. Berikut paparan

jawaban S8 yang salah dalam memberikan alasan.

Berikut hasil wawancara yang menunjukkan bahwa S8 tidak bisa

menghasilkan alasan yang tepat untuk argumennya.

P : kemudian itu yang nomer b ya, argumennya sudah benar apasalah?

S8 : salah.P : alasannya apa?S8 : karena dalam dalam satu tahun mendapat 5% dan 5% : 12 =

0,41%.P : oh gitu ya?S8 : iya.

Dari hasil wawancara di atas, S8 sudah benar cara dalam menghitung

bunga per bulannya, namun perhitungannya yang salah.

Pada kemampuan dalam menyelesaikan masalah dengan beragam

alternatif penyelesaian berdasarkan konsep (strategi dan taktik), S8

hanya menggunakan satu cara saja dan hasilnya salah, sehingga pada

kemampuan dalam menarik kesimpulan dengan jelas dan logis dari hasil

penyelidikan (inferensi), S8 menyimpulkan dengan jawaban yang salah.

Berikut paparan jawaban S8.

Page 74: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

62

Berdasarkan paparan jawaban di atas, S8 hanya menggunakan satu

cara saja karena lupa dengan cara lainnya. Kemudian, S8 salah dalam

penulisannya yang seharusnya bulan tetapi ditulis tahun, padahal

perhitungannya sudah benar. Itu yang menyebabkan S8 dikatakan tidak

mampu menarik kesimpulan dengan jelas dan logis dari hasil

penyelidikan (inferensi), karena S8 menyimpulkan dengan jawaban yang

salah. Berikut hasil wawancara yang menunjukkan bahwa S8 lupa

dengan cara lainnya.

P : kemudian nomer c itu kamu mengerjakannya berapa cara?S8 : satu.P : yang kamu ketahui cuma satu ya caranya ya?S8 : iya.P : ada cara lain nggak yang kamu ketahui?S8 : ada.P : apa? Kenapa nggak ditulis kalau ada?S8 : ehm..lupa.P : lupa? Mau dikerjakan nggak?S8 : nggak.P : kenapa?S8 : kelamaan (tersenyum).P : boleh nggak kalau aku minta tolong buat dikerjakan sekarang?S8 : hmm….nggak (tertawa).

Pada soal nomor 2, jawaban S8 menunjukkan bahwa S8 sudah

mampu merumuskan pokok-pokok permasalahan (klarifikasi), mampu

dalam memberikan alasan untuk menghasilkan argumen yang benar

(assessment), dan mampu menarik kesimpulan dengan jelas dan logis

dari hasil penyelidikan (inferensi). S8 dikatakan mampu merumuskan

pokok-pokok permasalahan (klarifikasi), karena S8 benar dalam

menjawab dan memaparkan semua informasi sesuai dengan masalah

pada soal. S8 dikatakan mampu dalam memberikan alasan untuk

Page 75: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

63

menghasilkan argumen yang benar (assessment), karena S8 benar dalam

menjawab soal dan memberikan alasan yang tepat. S8 dikatakan mampu

menarik kesimpulan dengan jelas dan logis dari hasil penyelidikan

(inferensi), karena S8 benar dalam menarik kesimpulan berdasarkan soal.

S8 tidak mampu dalam menyelesaikan masalah dengan beragam

alternatif penyelesaian berdasarkan konsep (strategi dan taktik), karena

hanya menggunakan satu cara saja. Berikut paparan jawaban S8.

S8 hanya menggunakan satu cara saja pada soal nomor 2c karena

hanya mengetahui satu cara tersebut. Berikut hasil wawancaranya.

P : kemudian yang c, kamu mengerjakannya dengan berapa cara?S8 : satu.P : kenapa cara itu yang kamu gunakan?S8 : karena lebih mudah.P : ada cara lain nggak?S8 : nggak tahu.

9. Sampel 9 (S9)

S9 dalam penelitian ini adalah siswa yang termasuk kategori tinggi.

Jawaban S9 untuk soal nomor 1, menunjukkan bahwa S9 sudah mampu

Page 76: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

64

merumuskan pokok-pokok permasalahan (klarifikasi), mampu

menyelesaikan masalah dengan beragam alternatif penyelesaian

berdasarkan konsep (strategi dan taktik), dan mampu menarik

kesimpulan dengan jelas dan logis dari hasil penyelidikan (inferensi). S9

dikatakan mampu merumuskan pokok-pokok permasalahan (klarifikasi),

karena S9 benar dalam menjawab dan memaparkan semua informasi

sesuai dengan masalah yang terdapat pada soal. S9 dikatakan mampu

menyelesaikan masalah dengan beragam alternatif penyelesaian

berdasarkan konsep (strategi dan taktik), karena S9 benar dalam

menjawab soal dan dengan menggunakan lebih dari satu cara yaitu

dengan dua cara. S9 dikatakan mampu menarik kesimpulan dengan jelas

dan logis dari hasil penyelidikan (inferensi), karena S9 benar dalam

menarik kesimpulan berdasarkan soal. Jawaban S9 yang menunjukkan

bahwa S9 tidak mampu memberikan alasan untuk menghasilkan

argumen yang benar (assessment), dikarenakan S9 sudah bisa

menghasilkan argumen yang benar namun salah dalam memberikan

alasan. Berikut paparan jawaban S9.

Page 77: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

65

Dari paparan jawaban di atas, S9 memang salah pada cara mencari

bunga per bulannya, sehingga menghasilkan jawaban yang salah.

Berikut hasil wawancara yang menunjukkan bahwa S9 tidak bisa

memberikan alasan yang jelas mengenai argumennya.

P : ya,, jadi itu ya konsepnya bunga sama lama menabung. lhakemudian yang B itu argumennya udah tepat apa belum .

S9 : belum.P : alasanya kenapa?S9 : yaa ada yang kurang

Pada soal nomor 2, jawaban S9 menunjukkan bahwa S9 sudah

mampu merumuskan pokok-pokok permasalahan (klarifikasi), mampu

dalam memberikan alasan untuk menghasilkan argumen yang benar

(assessment), mampu menyelesaikan masalah dengan beragam alternatif

penyelesaian berdasarkan konsep (strategi dan taktik), dan mampu

menarik kesimpulan dengan jelas dan logis dari hasil penyelidikan

(inferensi). S9 dikatakan mampu merumuskan pokok-pokok

permasalahan (klarifikasi), karena S9 benar dalam menjawab dan

memaparkan semua informasi sesuai dengan masalah yang terdapat pada

soal. S9 dikatakan mampu dalam memberikan alasan untuk

menghasilkan argumen yang benar (assessment), karena S9 benar dalam

menjawab soal dan memberikan alasan yang tepat. S9 dikatakan mampu

menyelesaikan masalah dengan beragam alternatif penyelesaian

berdasarkan konsep (strategi dan taktik), karena S9 benar dalam

menjawab soal dan dengan menggunakan lebih dari satu cara yaitu

dengan dua cara. S9 dikatakan mampu menarik kesimpulan dengan jelas

Page 78: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

66

dan logis dari hasil penyelidikan (inferensi), karena S9 benar dalam

menarik kesimpulan berdasarkan soal dengan jelas dan logis. Berikut

paparan jawaban S9.

10. Sampel 10 (S10)

S10 dalam penelitian ini adalah siswa yang termasuk kategori

tinggi. Jawaban S10 untuk soal nomor 1, menunjukkan bahwa S10 sudah

mampu merumuskan pokok-pokok permasalahan (klarifikasi), mampu

menyelesaikan masalah dengan beragam alternatif penyelesaian

berdasarkan konsep (strategi dan taktik), dan mampu menarik

kesimpulan dengan jelas dan logis dari hasil penyelidikan (inferensi). S10

dikatakan mampu merumuskan pokok-pokok permasalahan (klarifikasi),

karena S10 benar dalam menjawab dan memaparkan semua informasi

sesuai dengan masalah yang terdapat pada soal. S10 dikatakan mampu

menyelesaikan masalah dengan beragam alternatif penyelesaian

Page 79: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

67

berdasarkan konsep (strategi dan taktik), karena S10 benar dalam

menjawab soal dan dengan menggunakan lebih dari satu cara yaitu

dengan dua cara. S10 dikatakan mampu menarik kesimpulan dengan jelas

dan logis dari hasil penyelidikan (inferensi), karena S10 benar dalam

menarik kesimpulan berdasarkan soal. Jawaban S10 yang menunjukkan

bahwa S10 tidak mampu memberikan alasan untuk menghasilkan

argumen yang benar (assessment), dikarenakan S10 sudah bisa

menghasilkan argumen yang benar namun salah dalam memberikan

alasan. Berikut paparan jawaban S10.

Pada soal nomor 2, jawaban S10 menunjukkan bahwa S10 sudah

mampu merumuskan pokok-pokok permasalahan (klarifikasi), mampu

dalam memberikan alasan untuk menghasilkan argumen yang benar

(assessment), mampu menyelesaikan masalah dengan beragam alternatif

penyelesaian berdasarkan konsep (strategi dan taktik), dan mampu

menarik kesimpulan dengan jelas dan logis dari hasil penyelidikan

(inferensi). S10 dikatakan mampu merumuskan pokok-pokok

permasalahan (klarifikasi), karena S10 benar dalam menjawab dan

memaparkan semua informasi sesuai dengan masalah yang terdapat pada

Page 80: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

68

soal. S10 dikatakan mampu dalam memberikan alasan untuk

menghasilkan argumen yang benar (assessment), karena S10 benar dalam

menjawab soal dan memberikan alasan yang tepat. S10 dikatakan mampu

menyelesaikan masalah dengan beragam alternatif penyelesaian

berdasarkan konsep (strategi dan taktik), karena S10 benar dalam

menjawab soal dan dengan menggunakan lebih dari satu cara yaitu

dengan tiga cara. S10 dikatakan mampu menarik kesimpulan dengan jelas

dan logis dari hasil penyelidikan (inferensi), karena S10 benar dalam

menarik kesimpulan berdasarkan soal dengan jelas dan logis. Berikut

paparan jawaban S10.

Lanjutan dari paparan jawaban di atas:

Dari paparan jawaban di atas, terlihat bahwa S10 sudah mampu

menguasai soal nomor 2 dengan baik dan teliti karena sudah mampu

merumuskan pokok-pokok permasalahan (klarifikasi), mampu dalam

memberikan alasan untuk menghasilkan argumen yang benar

(assessment), mampu menyelesaikan masalah dengan beragam alternatif

Page 81: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

69

penyelesaian berdasarkan konsep (strategi dan taktik), dan mampu

menarik kesimpulan dengan jelas dan logis dari hasil penyelidikan

(inferensi). Hal ini dapat dilihat pula dari cuplikan hasil wawancara

berikut.

P : yakin sama jawaban kamu itu?S10 : yakin.

C. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Berdasarkan data yang telah disampaikan pada sub bab sebelumnya,

indikator-indikator berpikir kritis yang dicapai 10 siswa yang menjadi sampel

dapat disajikan dengan tabel sebagai berikut.

Tabel 6. Indikator yang Dicapai 10 Siswa (sampel)

Sampel Nomor Soal1 2

S1 1. Merumuskan pokok-pokokpermasalahan (klarifikasi)

1. Merumuskan pokok-pokokpermasalahan (klarifikasi)

S2 1. Merumuskan pokok-pokokpermasalahan (klarifikasi)

1. Merumuskan pokok-pokokpermasalahan (klarifikasi)

S3 - -S4 1. Merumuskan pokok-pokok

permasalahan (klarifikasi)1. Merumuskan pokok-pokok

permasalahan (klarifikasi)2. Kemampuan memberikan

alasan untuk menghasilkanargumen yang benar(assessment)

3. Menarik kesimpulan denganjelas dan logis dari hasilpenyelidikan (inferensi)

S5 1. Merumuskan pokok-pokokpermasalahan (klarifikasi)

2. Menyelesaikan masalahdengan beragam alternatifpenyelesaian berdasarkankonsep (strategi dantaktik)

3. Menarik kesimpulandengan jelas dan logis dari

1. Kemampuan memberikanalasan untuk menghasilkanargumen yang benar(assessment)

2. Menyelesaikan masalahdengan beragam alternatifpenyelesaian berdasarkankonsep (strategi dan taktik)

3. Menarik kesimpulan dengan

Page 82: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

70

Sampel Nomor Soal1 2

hasil penyelidikan(inferensi)

jelas dan logis dari hasilpenyelidikan (inferensi)

S6 1. Merumuskan pokok-pokokpermasalahan (klarifikasi)

1. Merumuskan pokok-pokokpermasalahan (klarifikasi)

2. Kemampuan memberikanalasan untuk menghasilkanargumen yang benar(assessment)

3. Menyelesaikan masalahdengan beragam alternatifpenyelesaian berdasarkankonsep (strategi dan taktik)

4. Menarik kesimpulan denganjelas dan logis dari hasilpenyelidikan (inferensi)

S7 1. Merumuskan pokok-pokokpermasalahan (klarifikasi)

1. Merumuskan pokok-pokokpermasalahan (klarifikasi)

2. Kemampuan memberikanalasan untuk menghasilkanargumen yang benar(assessment)

3. Menyelesaikan masalahdengan beragam alternatifpenyelesaian berdasarkankonsep (strategi dan taktik)

4. Menarik kesimpulan denganjelas dan logis dari hasilpenyelidikan (inferensi)

S8 1. Merumuskan pokok-pokokpermasalahan (klarifikasi)

1. Merumuskan pokok-pokokpermasalahan (klarifikasi)

2. Kemampuan memberikanalasan untuk menghasilkanargumen yang benar(assessment)

3. Menarik kesimpulan denganjelas dan logis dari hasilpenyelidikan (inferensi)

S9 1. Merumuskan pokok-pokok permasalahan(klarifikasi)

2. Menyelesaikan masalahdengan beragam alternatifpenyelesaian berdasarkankonsep (strategi dan

1. Merumuskan pokok-pokokpermasalahan (klarifikasi)

2. Kemampuan memberikanalasan untuk menghasilkanargumen yang benar(assessment)

3. Menyelesaikan masalah

Page 83: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

71

Sampel Nomor Soal1 2

taktik)3. Menarik kesimpulan

dengan jelas dan logis darihasil penyelidikan(inferensi)

dengan beragam alternatifpenyelesaian berdasarkankonsep (strategi dan taktik)

4. Menarik kesimpulan denganjelas dan logis dari hasilpenyelidikan (inferensi)

S10 1. Merumuskan pokok-pokok permasalahan(klarifikasi)

2. Menyelesaikan masalahdengan beragam alternatifpenyelesaian berdasarkankonsep (strategi dantaktik)

3. Menarik kesimpulandengan jelas dan logis darihasil penyelidikan(inferensi)

1. Merumuskan pokok-pokokpermasalahan (klarifikasi)

2. Kemampuan memberikanalasan untuk menghasilkanargumen yang benar(assessment)

3. Menyelesaikan masalahdengan beragam alternatifpenyelesaian berdasarkankonsep (strategi dan taktik)

4. Menarik kesimpulan denganjelas dan logis dari hasilpenyelidikan (inferensi)

Berdasarkan empat indikator penelitian yang terdapat pada dua soal,

dapat ditunjukkan bahwa:

1. S1 sudah mampu dalam merumuskan pokok-pokok permasalahan

(klarifikasi) yang terdapat pada semua soal. Namun, S1 juga tidak

mampu dalam kemampuan memberikan alasan untuk menghasilkan

argumen yang benar (assessment), dalam menyelesaikan masalah

dengan beragam alternatif penyelesaian berdasarkan konsep (strategi

dan taktik), dan dalam menarik kesimpulan dengan jelas dan logis dari

hasil penyelidikan (inferensi) yang terdapat pada semua soal. Pada

kemampuan memberikan alasan untuk menghasilkan argumen yang

benar (assessment), S1 tidak memberikan argumen hanya menuliskan

Page 84: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

72

perhitungannya saja pada semua soal dan perhitungannya itu salah.

Dalam menyelesaikan masalah dengan beragam alternatif penyelesaian

berdasarkan konsep (strategi dan taktik), S1 hanya menggunakan satu

cara dan perhitungannya salah pada soal nomor 1 dan pada soal nomor 2

tidak memakai cara, langsung jawabannya dan jawabannya salah. Dalam

menarik kesimpulan dengan jelas dan logis dari hasil penyelidikan

(inferensi), S1 menarik kesimpulan dengan tidak jelas. Dari hasil tes dan

wawancara, S1 terlihat belum mampu menguasai materi dan tidak paham

dengan apa yang dipertanyakan pada soal.

2. S2 sudah mampu dalam merumuskan pokok-pokok permasalahan

(klarifikasi) yang terdapat pada semua soal. Namun, S2 tidak mampu

dalam memberikan alasan untuk menghasilkan argumen yang benar

(assessment), dalam menyelesaikan masalah dengan beragam alternatif

penyelesaian berdasarkan konsep (strategi dan taktik), dan dalam

menarik kesimpulan dengan jelas dan logis dari hasil penyelidikan

(inferensi) yang terdapat pada semua soal. Pada kemampuan

memberikan alasan untuk menghasilkan argumen yang benar

(assessment), S2 sudah menuliskan argumen yang tepat pada soal nomor

1, namun alasan dalam menjawab argumennya itu salah. Sedangkan

pada soal nomor 2, S2 tidak menghasilkan argumen yang tepat. Dalam

menyelesaikan masalah dengan beragam alternatif penyelesaian

berdasarkan konsep (strategi dan taktik), S2 tidak menggunakan cara

melainkan langsung menuliskan jawabannya pada semua soal dan

Page 85: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

73

jawabannya salah. Dalam menarik kesimpulan dengan jelas dan logis

dari hasil penyelidikan (inferensi), S2 menarik kesimpulan dengan jelas

namun tidak tepat. Dari hasil tes dan wawancara, S2 terlihat belum

mampu menguasai materi, sehingga dalam perhitungannya

menghasilkan perhitungan yang tidak tepat. Namun, S2 sudah paham

dengan apa yang dipertanyakan pada soal.

3. S3 tidak mampu dalam merumuskan pokok-pokok permasalahan

(klarifikasi), hal tersebut dikarenakan S3 tidak memaparkan semua

informasi yang terdapat pada semua soal, yang dipaparkan hanya

sebagian saja. Pada kemampuan dalam memberikan alasan untuk

menghasilkan argumen yang benar (assessment), S3 menjawab dengan

jawaban yang tidak tepat. Dari jawaban tersebut terlihat bahwa S3 tidak

paham dengan apa yang dipertanyakan dalam soal. Dalam

menyelesaikan masalah dengan beragam alternatif penyelesaian

berdasarkan konsep (strategi dan taktik), S3 tidak menyelesaikan

masalah dengan alternatif penyelesaian pada semua soal melainkan

hanya perhitungannya saja dan perhitungannya salah. Dalam menarik

kesimpulan dengan jelas dan logis dari hasil penyelidikan (inferensi), S3

sudah bisa menyimpulkan dengan jelas, namun hasil kesimpulannya

tidak tepat. Hal tersebut berlaku untuk semua soal. Dari hasil tes dan

wawancara, S3 terlihat belum mampu menguasai materi, tidak bisa

menyelesaikan soal dengan baik, sehingga dalam perhitungannya

Page 86: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

74

menghasilkan perhitungan yang tidak tepat. Namun, S3 sudah paham

dengan apa yang dipertanyakan pada semua soal.

4. S4 sudah mampu merumuskan pokok-pokok permasalahan (klarifikasi)

yang terdapat pada semua soal. Namun, S4 tidak mampu dalam

memberikan alasan untuk menghasilkan argumen yang benar

(assessment) yang terdapat pada soal nomor 1. Hal tersebut dikarenakan

S4 sudah bisa beragumen dengan tepat, tetapi tidak bisa menjelaskan

argumennya dengan jelas. S4 sudah mampu dalam memberikan alasan

untuk menghasilkan argumen yang benar (assessment) pada soal nomor

2. Hal tersebut terlihat bahwa S4 sudah bisa beragumen dengan tepat dan

menjelaskan argumennya dengan jelas dan tepat. Dalam menyelesaikan

masalah dengan beragam alternatif penyelesaian berdasarkan konsep

(strategi dan taktik), S4 hanya menghasilkan jawabannya saja tanpa

alternatif penyelesaiannya pada soal nomor 1 dan jawabannya salah.

Pada soal nomor 2, S4 hanya menggunakan satu alternatif penyelesaian

saja dan perhitungannya sudah tepat. Dalam menarik kesimpulan dengan

jelas dan logis dari hasil penyelidikan (inferensi), S4 sudah mampu

memenuhi indikator tersebut pada soal nomor 2 saja. Dari hasil tes dan

wawancara, S4 terlihat sudah agak mampu menguasai materi, sudah

paham dengan apa yang dipertanyakan pada soal, dan sudah mampu

merumuskan pokok-pokok permasalahan (klarifikasi) yang terdapat pada

semua soal.

Page 87: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

75

5. S5 sudah mampu menyelesaikan masalah dengan beragam alternatif

penyelesaian berdasarkan konsep (strategi dan taktik) dan menarik

kesimpulan dengan jelas dan logis dari hasil penyelidikan (inferensi)

yang terdapat pada semua soal. S5 tidak mampu merumuskan pokok-

pokok permasalahan (klarifikasi) yang terdapat pada semua soal, hal

tersebut dikarenakan hanya mampu memenuhi pada soal nomor 1 saja.

Pada kemampuan memberikan alasan untuk menghasilkan argumen

yang benar (assessment), S5 hanya mampu memenuhi pada soal nomor 2

saja. Dari hasil tes dan wawancara, S5 terlihat sudah agak mampu

menguasai materi, sudah paham dengan apa yang dipertanyakan pada

soal, dan sudah mampu menyelesaikan masalah dengan beragam

alternatif penyelesaian berdasarkan konsep (strategi dan taktik) dan

menarik kesimpulan dengan jelas dan logis dari hasil penyelidikan

(inferensi) yang terdapat pada semua soal.

6. S6 sudah mampu merumuskan pokok-pokok permasalahan (klarifikasi)

yang terdapat pada semua soal. S6 hanya mampu merumuskan pokok-

pokok permasalahan (klarifikasi), mampu dalam memberikan alasan

untuk menghasilkan argumen yang benar (assessment), menyelesaikan

masalah dengan beragam alternatif penyelesaian berdasarkan konsep

(strategi dan taktik) dan menarik kesimpulan dengan jelas dan logis dari

hasil penyelidikan (inferensi) pada soal nomor 2 saja. Dari hasil tes dan

wawancara, S6 terlihat sudah agak mampu menguasai materi, sudah

paham dengan apa yang dipertanyakan pada soal, dan sudah mampu

Page 88: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

76

merumuskan pokok-pokok permasalahan (klarifikasi) yang terdapat pada

semua soal.

7. S7 sudah mampu merumuskan pokok-pokok permasalahan (klarifikasi)

yang terdapat pada semua soal. S7 hanya mampu merumuskan pokok-

pokok permasalahan (klarifikasi), mampu dalam memberikan alasan

untuk menghasilkan argumen yang benar (assessment), menyelesaikan

masalah dengan beragam alternatif penyelesaian berdasarkan konsep

(strategi dan taktik) dan menarik kesimpulan dengan jelas dan logis dari

hasil penyelidikan (inferensi) pada soal nomor 2 saja. Dari hasil tes dan

wawancara, S7 terlihat sudah agak mampu menguasai materi, sudah

paham dengan apa yang dipertanyakan pada soal, dan sudah mampu

merumuskan pokok-pokok permasalahan (klarifikasi) yang terdapat pada

semua soal.

8. S8 sudah mampu merumuskan pokok-pokok permasalahan (klarifikasi)

yang terdapat pada semua soal. Pada soal nomor 2, S8 sudah mampu

merumuskan pokok-pokok permasalahan (klarifikasi), mampu dalam

memberikan alasan untuk menghasilkan argumen yang benar

(assessment), dan menarik kesimpulan dengan jelas dan logis dari hasil

penyelidikan (inferensi). Dari hasil tes dan wawancara, S8 terlihat sudah

agak mampu menguasai materi, sudah paham dengan apa yang

dipertanyakan pada soal, dan sudah mampu merumuskan pokok-pokok

permasalahan (klarifikasi) yang terdapat pada semua soal.

Page 89: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

77

9. S9 sudah mampu merumuskan pokok-pokok permasalahan (klarifikasi),

menyelesaikan masalah dengan beragam alternatif penyelesaian

berdasarkan konsep (strategi dan taktik) dan menarik kesimpulan

dengan jelas dan logis dari hasil penyelidikan (inferensi) yang terdapat

pada semua soal. S9 hanya mampu merumuskan pokok-pokok

permasalahan (klarifikasi), mampu dalam memberikan alasan untuk

menghasilkan argumen yang benar (assessment), menyelesaikan masalah

dengan beragam alternatif penyelesaian berdasarkan konsep (strategi

dan taktik) dan menarik kesimpulan dengan jelas dan logis dari hasil

penyelidikan (inferensi) pada soal nomor 2 saja. Dari hasil tes dan

wawancara, S9 terlihat sudah agak mampu menguasai materi, sudah

paham dengan apa yang dipertanyakan pada soal, dan sudah mampu

merumuskan pokok-pokok permasalahan (klarifikasi), menyelesaikan

masalah dengan beragam alternatif penyelesaian berdasarkan konsep

(strategi dan taktik) dan menarik kesimpulan dengan jelas dan logis dari

hasil penyelidikan (inferensi) yang terdapat pada semua soal.

10. S10 sudah mampu merumuskan pokok-pokok permasalahan (klarifikasi),

menyelesaikan masalah dengan beragam alternatif penyelesaian

berdasarkan konsep (strategi dan taktik) dan menarik kesimpulan

dengan jelas dan logis dari hasil penyelidikan (inferensi) yang terdapat

pada semua soal. S10 hanya mampu merumuskan pokok-pokok

permasalahan (klarifikasi), mampu dalam memberikan alasan untuk

menghasilkan argumen yang benar (assessment), menyelesaikan masalah

Page 90: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

78

dengan beragam alternatif penyelesaian berdasarkan konsep (strategi

dan taktik) dan menarik kesimpulan dengan jelas dan logis dari hasil

penyelidikan (inferensi) pada soal nomor 2 saja. Dari hasil tes dan

wawancara, S10 terlihat sudah agak mampu menguasai materi, sudah

paham dengan apa yang dipertanyakan pada soal, dan sudah mampu

merumuskan pokok-pokok permasalahan (klarifikasi), menyelesaikan

masalah dengan beragam alternatif penyelesaian berdasarkan konsep

(strategi dan taktik) dan menarik kesimpulan dengan jelas dan logis dari

hasil penyelidikan (inferensi) yang terdapat pada semua soal.

Dari hasil tes kemampuan berpikir kritis dari 10 siswa akan

ditunjukkan pada tabel 7 yang diukur berdasarkan pedoman penskoran

kemampuan berpikir kritis siswa. Pedoman penskoran dilakukan per

indikatornya. Masing-masing indikator memperoleh skor maksimal 3 untuk

satu soal. Pada tes ini terdapat dua soal, sehingga skor tiap indikator

memperoleh skor maksimal 6. Berikut tabel penskoran 10 siswa.

Tabel 7. Penskoran Tes Kemampuan Berpikir Kritis per Indikator

No. Sampel SkorIndikator

(1)Indikator

(2)Indikator

(3)Indikator

(4)1 S1 6 2 2 22 S2 6 3 2 43 S3 4 2 2 44 S4 6 5 3 55 S5 5 5 6 66 S6 6 4 4 57 S7 6 4 4 58 S8 6 5 3 59 S9 6 5 6 610 S10 6 5 6 6

Jumlah 57 40 38 48

Page 91: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

79

Setelah melihat tabel di atas, kemudian menghitung persentase

menggunakan rumus berikut.

Nilai persentase = × 100%Berikut tabel persentase kemampuan berpikir kritis siswa per

indikator.

Tabel 8. Persentase Tes Kemampuan Berpikir Kritis per Indikator

No. Indikator Kemampuan BerpikirKritis

Persentase(%)

Kategori

1 Merumuskan pokok-pokokpermasalahan (Klarifikasi)

95 Sangat Tinggi

2 Kemampuan memberikan alasanuntuk menghasilkan argumen yangbenar (Assessment)

66,67 Sedang

3 Menyelesaikan masalah denganberagam alternatif penyelesaianberdasarkan konsep (Strategi danTaktik)

63,33 Sedang

4 Menarik kesimpulan dengan jelasdan logis dari hasil penyelidikan(Inferensi)

80 Tinggi

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa kemampuan berpikir

kritis siswa per indikator tersebar dalam tiga kategori yaitu sangat tinggi,

tinggi, dan sedang. Kemampuan berpikir kritis siswa dalam merumuskan

pokok-pokok permasalahan (klarifikasi) termasuk dalam kategori sangat

tinggi, menarik kesimpulan dengan jelas dan logis dari hasil penyelidikan

(inferensi) termasuk dalam kategori tinggi, serta kemampuan memberikan

alasan untuk menghasilkan argumen yang benar (assessment) dan

menyelesaikan masalah dengan beragam alternatif penyelesaian berdasarkan

konsep (strategi dan taktik) termasuk dalam kategori sedang. Hal tersebut

Page 92: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

80

sejalan dengan hasil pembahasan dari penelitian Karim dan Normaya (2015)

yang sama dalam mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis yang mana

bahwa kemampuan berpikir kritis siswa per indikator tersebar dalam tiga

kategori yaitu sangat tinggi, tinggi, dan sedang.

Dari hal tersebut, dapat diketahui bahwa kemampuan berpikir kritis

siswa dalam menyelesaikan soal cerita materi aritmetika sosial menunjukkan

siswa telah mampu dalam merumuskan pokok-pokok permasalahan dari suatu

masalah atau informasi, siswa belum mampu dalam memberikan alasan untuk

menghasilkan argumen yang benar, siswa telah mampu menyelesaikan

masalah dengan beragam alternatif penyelesaian berdasarkan konsep, dan

siswa juga telah mampu dalam menarik kesimpulan dengan jelas dan logis

dari hasil penyelidikan. Setiap orang perlu dan penting memiliki kemampuan

berpikir kritis, karena dengan memiliki kemampuan tersebut dapat membantu

dalam berpikir secara rasional dalam mengatasi atau memecahkan suatu

masalah. Hal tersebut diperkuat dengan adanya pendapat menurut Ennis

(1981) dalam Susanto (2013:121), “berpikir kritis adalah suatu berpikir

dengan tujuan membuat keputusan masuk akal tentang apa yang diyakini atau

dilakukan”. Ennis juga menyebutkan ada enam unsur dasar dalam berpikir

kritis yang disingkat dengan FRISCO, yaitu Focus (fokus), Reason (alasan),

Inference (menyimpulkan), Situation (situasi), Clarity (kejelasan), dan

Overview (pandangan menyeluruh), sehingga dalam mengatasi atau

memecahkan suatu masalah yang dihadapi perlu menggunakan kemampuan

Page 93: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

81

berpikir kritis dan kemampuan tersebut sangatlah penting untuk dimiliki oleh

semua orang.

Proses berpikir kritis siswa merupakan tahapan-tahapan siswa dalam

menentukan hubungan antara informasi tentang suatu masalah dengan

pengetahuan yang telah dimiliki siswa. Pada penelitian ini, akan membahas

tentang gambaran profil proses berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan

soal cerita yang sesuai dengan indikator berpikir kritis. Berikut paparan profil

proses berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan soal cerita.

1. Merumuskan pokok-pokok permasalahan (klarifikasi)

Berpikir kritis dapat dipahami sebagai menganalisis ide-ide atau

gagasan ke arah yang lebih spesifik dan mengidentifikasi ide tersebut

untuk bisa menjadi suatu informasi ke arah yang lebih sempurna,

sehingga ketika siswa mampu mengidentifikasikan ide untuk menjadi

informasi dari suatu masalah maka siswa dikatakan memiliki

kemampuan berpikir kritis. Dalam penelitian ini siswa sudah dapat

menemukan dan mengidentifikasikan semua informasi dari masalah

yang dihadapi. Hal tersebut sejalan dengan hasil pembahasan dari

penelitian Mohammad Faizal Amir (2015) yaitu siswa dapat

menyebutkan fokus permasalahan.

2. Kemampuan memberikan alasan untuk menghasilkan argumen yang

benar (assessment)

Menurut Beyer (1987) dalam Rasiman (2012), menggambarkan

berpikir kritis sebagai kegiatan menilai dengan akurat, kepercayaan, dan

Page 94: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

82

dengan menggunakan argumen. Sehingga ketika siswa bisa dalam

mengambil keputusan yang tepat untuk memutuskan suatu argumen dan

memberikan alasan yang tepat dan jelas dari suatu argumen tersebut,

maka siswa menggunakan proses berpikir kritis. Hal tersebut diperkuat

dengan adanya pendapat menurut Fister (1995) dalam Susanto

(2013:122), “proses berpikir kritis adalah menjelaskan bagaimana

sesuatu itu dipikirkan”. Hal yang dipikirkan ini akan dipertimbangkan

untuk mengambil suatu argumen dengan tepat serta dapat memberikan

suatu penjelasan secara jelas. Namun, dalam penelitian ini tidak ada

siswa yang mampu dalam memberikan alasan untuk menghasilkan

argumen yang benar, sehingga siswa dapat dikatakan belum

menggunakan proses berpikir kritis.

3. Menyelesaikan masalah dengan beragam alternatif penyelesaian

berdasarkan konsep (strategi dan taktik)

Menurut Gilmer (1970) dalam Kuswana (2011:2), “berpikir

merupakan suatu pemecahan masalah dan proses penggunaan gagasan

atau lambang-lambang pengganti suatu aktivitas yang tampak secara

fisik”. Dalam menyelesaikan masalah harus menggunakan suatu

aktivitas berpikir dan menyelesaikannya dengan menggunakan konsep

matematika. Pada penelitian ini siswa sudah dapat menyelesaikan

masalah dengan beragam alternatif penyelesaian berdasarkan konsep,

sehingga siswa sudah menggunakan aktivitas berpikir.

Page 95: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

83

4. Menarik kesimpulan dengan jelas dan logis dari hasil penyelidikan

(inferensi)

Menurut Paul Ernest (1991) dalam Rasiman (2012),

mendefinisikan berpikir kritis sebagai kemampuan membuat kesimpulan

berdasarkan pada observasi dan informasi. Dari suatu informasi dapat

diambil ide-ide, kemudian mengambil kesimpulan secara jelas dan logis.

Pada penelitian ini, siswa sudah dapat menarik kesimpulan dengan jelas

dan logis dari hasil penyelidikan. Dari hal tersebut menunjukkan bahwa

siswa yang dijadikan sampel dalam penelitian ini sudah menggunakan

kemampuan berpikir kritis.

Page 96: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

84

BAB VPENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dianalisis dapat diambil

beberapa simpulan sebagai berikut:

1. Kemampuan berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan soal cerita

materi aritmetika sosial menunjukkan siswa telah mampu dalam

merumuskan pokok-pokok permasalahan dari suatu masalah atau

informasi, siswa belum mampu dalam memberikan alasan untuk

menghasilkan argumen yang benar, siswa telah mampu menyelesaikan

masalah dengan beragam alternatif penyelesaian berdasarkan konsep,

dan siswa juga telah mampu dalam menarik kesimpulan dengan jelas

dan logis dari hasil penyelidikan.

2. Profil proses berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan soal cerita

adalah sebagai berikut:

a. Merumuskan pokok-pokok permasalahan (klarifikasi)

Siswa dapat menemukan dan mengidentifikasikan semua informasi

dari masalah yang dihadapi untuk semua soal.

b. Kemampuan memberikan alasan untuk menghasilkan argumen yang

benar (assessment)

Siswa belum bisa dalam mengambil keputusan yang tepat untuk

memutuskan suatu argumen dan memberikan alasan yang tepat dan

jelas dari suatu argumen tersebut untuk semua soal.

84

Page 97: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

85

c. Menyelesaikan masalah dengan beragam alternatif penyelesaian

berdasarkan konsep (strategi dan taktik)

Siswa dapat menyelesaikan masalah dengan beragam alternatif

penyelesaian berdasarkan konsep untuk semua soal.

d. Menarik kesimpulan dengan jelas dan logis dari hasil penyelidikan

(inferensi)

Siswa dapat menarik kesimpulan dengan jelas dan logis dari hasil

penyelidikan untuk semua soal.

B. Saran

Dari hasil penelitian dan kesimpulan, maka dapat dianjurkan saran-

saran sebagai berikut:

1. Bagi guru hendaknya perlu mengetahui seberapa jauh kemampuan

berpikir kritis siswa untuk dimaksimalkan, agar pada pembelajaran yang

akan datang bisa mendapatkan proses pembelajaran dengan hasil yang

maksimal. Soal-soal yang diberikan kepada siswa hendaknya juga selalu

diarahkan pada kemampuan berpikir kritis agar siswa nantinya mampu

menerapkan kemampuan berpikir kritis yang dimiliki untuk mengambil

keputusan dan memecahkan masalah yang terkait dengan kehidupan

sehari-hari.

2. Bagi siswa hendaknya terus mengasah cara berpikir kritisnya agar pada

proses pembelajaran bisa mendapatkan hasil yang maksimal dan bisa

menerapkan cara berpikir kritisnya untuk memecahkan masalah dalam

kehidupan sehari-hari.

Page 98: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

86

3. Bagi peneliti selanjutnya perlu dilakukan penelitian yang sejenis dengan

sampel yang lebih banyak agar dapat memperkuat hasil penelitian.

Page 99: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

87

DAFTAR PUSTAKA

Amir, M. F. 2015. Proses Berpikir Kritis Siswa Sekolah Dasar dalamMemecahkan Masalah Berbentuk Soal Cerita Matematika Berdasarkan GayaBelajar. Jurnal Math Educator Nusantara. Vol 1 No. 2 Tahun 2015. Diunduhdari umsida.academia.edu [diakses 18-03-2017].

Arikunto, S. 2012. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Jakarta: BumiAksara.

As’ari, A.R., Tohir, M., Valentino, E. 2016. Matematika untuk SMP/MTS KelasVII Semester 2. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang,Kemdikbud.

Badawi, Ahmad. 2015. Analisis Kemampuan Berpikir Aljabar dan KemampuanBerpikir Kritis dalam Matematika pada Siswa SMP Kelas VII. Skripsi.Semarang: FMIPA Universitas Negeri Semarang.

Budiyono. 2008. Kesalahan Mengerjakan Soal Cerita dalam PembelajaranMatematika. Paedagogia. 11(1): 1-8. Diunduh dari www.eprints.uns.ac.id[diakses 16-11-2016].

Bungin, Burhan. 2003. Analisis Data Penelitian Kualitatif: Pemahaman Filosofisdan Metodologis ke Arah Penguasaan Model Aplikasi. Jakarta: Raja GrafindoPersada.

Depdiknas. 2006. Permendiknas No 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untukSatuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas.

Fatmawati, Harlinda. dkk. 2014. Analisis Berpikir Kritis Siswa dalam PemecahanMasalah Matematika Berdasarkan Polya pada Pokok Bahasan PersamaanKuadrat. Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika. Vol. 2 No. 9 Tahun2014:899-910. Diunduh dari http://jurnal.fkip.uns.ac.id [diakses 18-03-2017]

Hartini. 2008. Analisis Kesalahan Siswa Menyelesaikan Soal Cerita pada Kompe-tensi Dasar Menemukan Sifat dan Menghitung Besaran-besaran Segi EmpatSiswa Kelas VII Semester II SMP IT Nur Hidayah Surakarta Tahun

87

Page 100: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

88

Pelajaran 2006/2007. Tesis. Surakarta: Program Pasca Sarjana UniversitasSebelas Maret. Diunduh dari www.digilib.uns.ac.id [diakses 27-11-2016].

Karim & Normaya. 2015. Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dalam PembelajaranMatematika dengan Menggunakan Model Jucama di Sekolah MenengahPertama. Jurnal Pendidikan Matematika. Vol. 3 No. 1 Tahun 2015:92-104.Diunduh dari ppjp.unlam.ac.id [diakses 18-03-2017].

Kuswana, W.S. 2011. Taksonomi Berpikir. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Krismanto, Al dan Rochmitawati. 2009. Modul Matematika SMP ProgramBermutu: Kapita Selekta Pembelajaran Aljabar di Kelas VII SMP. Sleman:PPPPTK Matematika. Diunduh dari p4tkmatematika.org [diakses 27-11-2016].

Lestari, S.W. 2016. Analisis Proses Berpikir Kritis Siswa dalam PemecahanMasalah Matematika pada Pokok Bahasan Himpunan Ditinjau dari TipeKepribadian Ekstrovert dan Introvert Siswa Kelas VII SMP N 2 SumberCirebon. Skripsi. Semarang: Universitas Islam Negeri Walisongo. Diunduhdari eprints.walisongo.ac.id [diakses 27-11-2016].

Moleong, L.J. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: RemajaRosdakarya.

Rasiman. 2012. Penelusuran Proses Berpikir Kritis dalam Menyelesaikan MasalahMatematika bagi Siswa dengan Kemampuan Matematika Tinggi. JurnalPendidikan Matematika. Diunduh dari download.portalgaruda.org [diakses18-03-2017]

Stanley, William B. 1991. Tinjauan tentang Penelitian dalam Pendidikan Ilmu-ilmu Sosial. Surabaya: Airlangga University Press.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Susanto, A. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:Prenadamedia Group.

Page 101: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

89

Wagiyo, A., Surati, F., & Supradiarini, I. 2008. Pegangan Belajar Matematikauntuk SMP/MTS Kelas VII. Jakarta: Depdiknas.

Page 102: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

90

Lampiran 1

Page 103: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

91

Lampiran 2

Page 104: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

92

Lampiran 3

Page 105: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

93

Lampiran 4

Page 106: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

94

Page 107: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

95

Page 108: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

96

Page 109: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

97

Page 110: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

98

Page 111: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

99

Lampiran 5

Page 112: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

100

Page 113: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

101

Page 114: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

KISI-KISI TES KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

Satuan Pendidikan : SMP N 18 Purworejo Materi Pokok : Aritmetika SosialKelas/Semester : VII/II Alokasi Waktu : 2 × 40 menitMata Pelajaran : Matematika Bentuk Soal : UraianKurikulum : 2013 Jumlah Soal : 2 (dua)

Kompetensi Dasar Indikator Berpikir Kritis Indikator Soal Nomor SoalMenyelesaikanmasalah berkaitandengan aritmetikasosial

a. Merumuskan pokok-pokokpermasalahan (Klarifikasi)

b. Kemampuan memberikanalasan untuk menghasilkanargumen yang benar(Assessment)

c. Menyelesaikan masalahdengan beragam alternatifpenyelesaian berdasarkankonsep (Strategi danTaktik)

d. Menarik kesimpulandengan jelas dan logis darihasil penyelidikan(Inferensi)

Siswa dapat menyelesaikan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan diskon danpendapatan.

2

Siswa dapat menyelesaikan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan bunga tunggal.

1

Lam

piran6

102

Page 115: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

SOAL TES KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS (1)

Kelas/Semester : VII/2Mata Pelajaran : MatematikaMateri : Aritmetika SosialAlokasi Waktu : 2 × 40 menit

Petunjuk:

a. Tulislah nama, nomor absen, dan kelas pada lembar jawab yang telah

disediakan.

b. Bacalah dengan teliti soal cerita berikut, kemudian kerjakanlah soal-soal di

bawah ini dengan baik dan benar.

Soal!

1. Pak Supardi menabung di bank sebesar Rp 20.000.000,00 dengan suku bu-

nga tunggal 5% tiap tahun. Pada saat diambil, tabungan Pak Supardi menjadi

Rp 21.000.000,00.

a. Apa informasi yang anda peroleh dari masalah di atas?

b. Berdasarkan soal di atas, apakah bunga per bulan 0,5%? Jelaskan!

c. Berapakah lama Pak Supardi menabung?

d. Apa yang dapat anda simpulkan berdasarkan soal (c)?

2. Anisa berhasil menjual soto setiap hari sebanyak 500 mangkok dengan harga

per mangkok Rp 6.000,00. Untuk menarik pelanggan, Anisa memberikan

diskon 10% tiap mangkok.

a. Apa informasi yang anda peroleh dari masalah di atas?

b. Apakah harga soto per mangkok turun menjadi Rp 5.500,00 setelah

mendapat diskon 10% per mangkok? Jelaskan!

c. Berapa pendapatan Anisa dalam sehari?

d. Apa yang dapat anda simpulkan berdasarkan soal (c)?

**SELAMAT MENGERJAKAN**

Lampiran 7

103

Page 116: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

104

SOAL TES KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS (2)

Kelas/Semester : VII/2Mata Pelajaran : MatematikaMateri : Aritmetika SosialAlokasi Waktu : 2 × 40 menit

Petunjuk:

a. Tulislah nama, nomor absen, dan kelas pada lembar jawab yang telah

disediakan.

b. Bacalah dengan teliti soal cerita berikut, kemudian kerjakanlah soal-soal di

bawah ini dengan baik dan benar.

Soal!

1. Ibu Nur menabung di bank sebesar Rp 24.000.000,00 dengan suku bunga

tunggal 5% tiap tahun. Pada saat diambil, tabungan Ibu Nur menjadi Rp

26.000.000,00.

a. Apa informasi yang anda peroleh dari masalah di atas?

b. Berdasarkan soal di atas, apakah bunga per bulan 0,5%? Jelaskan!

c. Berapakah lama Ibu Nur menabung?

d. Apa yang dapat anda simpulkan berdasarkan soal (c)?

2. Aminah berhasil menjual soto setiap hari sebanyak 400 mangkok dengan

harga per mangkok Rp 7.000,00. Untuk menarik pelanggan, Aminah

memberikan diskon 10% tiap mangkok.

a. Apa informasi yang anda peroleh dari masalah di atas?

b. Apakah harga soto per mangkok turun menjadi Rp 6.200,00 setelah

mendapat diskon 10% per mangkok? Jelaskan!

c. Berapa pendapatan Aminah dalam sehari?

d. Apa yang dapat anda simpulkan berdasarkan soal (c)?

**SELAMAT MENGERJAKAN**

Lampiran 8

Page 117: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

105

KUNCI JAWABAN DAN PEDOMAN PENSKORAN

SOAL TES KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS (1)

Kelas/Semester : VII/2Mata Pelajaran : MatematikaMateri : Aritmetika SosialAlokasi Waktu : 2 × 40 menit

No. Soal dan Penyelesaian Keterangan Skor

1 Pak Supardi menabung di bank sebesar Rp 20.000.000,00 dengan suku

bunga tunggal 5% tiap tahun. Pada saat diambil, tabungan Pak Supardi

menjadi Rp 21.000.000,00.

a. Apa informasi yang anda peroleh dari masalah di atas?

b. Berdasarkan soal di atas, apakah bunga per bulan 0,5%? Jelaskan!

c. Berapakah lama Pak Supardi menabung?

d. Apa yang dapat anda simpulkan berdasarkan soal (c)?

Penyelesaian

a. Pak Supardi menabung di bank sebesar

Rp 20.000.000,00 dengan suku bunga

tunggal 5% tiap tahun. Pada saat diambil,

tabungan Pak Supardi menjadi Rp

21.000.000,00

Merumuskanpokok-pokokpermasalahan(Klarifikasi)

3

b. Salah.

Alasannya:

Bunga per bulan

=%

= ×= 0,004167

Kemampuanmemberikanalasan untukmenghasilkanargumen yangbenar(Assessment)

3

c. Cara I

Bunga

Menyelesaikanmasalahdengan

3

Lampiran 9

Page 118: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

106

= tabungan akhir − tabungan awal

= Rp 21.000.000,00 – Rp 20.000.000,00

= Rp 1.000.000,00

Misal: Lama menabung = a

Persentase bunga = p

Tabungan awal = M

Bunga = a × p × M

1.000.000 = × × 20.000.000

= 12

Cara II

Bunga = × × 20.000.000= 1.000.000

beragamalternatifpenyelesaianberdasarkankonsep(Strategi danTaktik)

d. Jadi, lama pak Supardi menabung adalah

12 bulan

Menarikkesimpulandengan jelasdan logis darihasilpenyelidikan(Inferensi)

3

Skor Total Nomor 1 12

2 Anisa berhasil menjual soto setiap hari sebanyak 500 mangkok dengan

harga per mangkok Rp 6.000,00. Untuk menarik pelanggan, Anisa

memberikan diskon 10% tiap mangkok.

a. Apa informasi yang anda peroleh dari masalah di atas?b. Apakah harga soto per mangkok turun menjadi Rp 5.500,00 setelah

mendapat diskon 10% per mangkok? Jelaskan!

c. Berapa pendapatan Anisa dalam sehari?

d. Apa yang dapat anda simpulkan berdasarkan soal (c)?

Penyelesaian

a. Anisa berhasil menjual soto setiap hari

sebanyak 500 mangkok dengan harga per

Merumuskanpokok-pokokpermasalahan(Klarifikasi)

3

Page 119: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

107

mangkok Rp 6.000,00. Untuk menarik

pelanggan, Anisa memberikan diskon

10% tiap mangkok

b. Salah.

Alasannya:

Diskon = × Rp 6.000,00 = Rp 600,00

Harga per mangkok

= Rp 6.000,00 − Rp 600,00

= Rp 5.400,00

Kemampuanmemberikanalasan untukmenghasilkanargumen yangbenar(Assessment)

3

c. Cara I

Mencari diskon terlebih dahulu.

Diskon = × Rp 6.000,00 = Rp 600,00

Kemudian mencari harga per mangkok.

Harga per mangkok

= Rp 6.000,00 − Rp 600,00

= Rp 5.400,00

Setelah itu, baru mencari pendapatan

Anisa dalam sehari.

Pendapatan Anisa dalam sehari

= banyak soto yang dijual × harga per

mangkok

= 500 × Rp 5.400,00

= Rp 2.700.000,00

Cara II

Pendapatan Anisa dalam sehari

= banyak soto yang dijual × harga per

mangkok

= 500 × (Rp 6.000,00 − (10% × Rp

6.000,00))

Menyelesaikanmasalahdenganberagamalternatifpenyelesaianberdasarkankonsep(Strategi danTaktik)

3

Page 120: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

108

= 500 × (Rp 6.000,00 − Rp 600,00)

= 500 × Rp 5.400,00

= Rp 2.700.000,00

d. Jadi, pendapatan Anisa dalam sehari

adalah Rp 2.700.000,00.

Menarikkesimpulandengan jelasdan logis darihasilpenyelidikan(Inferensi)

3

Skor Total Nomor 2 12

Page 121: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

109

KUNCI JAWABAN DAN PEDOMAN PENSKORAN

SOAL TES KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS (2)

Kelas/Semester : VII/2Mata Pelajaran : MatematikaMateri : Aritmetika SosialAlokasi Waktu : 2 × 40 menit

No. Soal dan Penyelesaian Keterangan Skor

1 Ibu Nur menabung di bank sebesar Rp 24.000.000,00 dengan suku

bunga tunggal 5% tiap tahun. Pada saat diambil, tabungan Ibu Nur

menjadi Rp 26.000.000,00.

a. Apa informasi yang anda peroleh dari masalah di atas?

b. Berdasarkan soal di atas, apakah bunga per bulan 0,5%? Jelaskan!

c. Berapakah lama Ibu Nur menabung?

d. Apa yang dapat anda simpulkan berdasarkan soal (c)?

Penyelesaian

a. Ibu Nur menabung di bank sebesar Rp

24.000.000,00 dengan suku bunga

tunggal 5% tiap tahun. Pada saat diambil,

tabungan Pak Supardi menjadi Rp

26.000.000,00

Merumuskanpokok-pokokpermasalahan(Klarifikasi)

3

b. Salah.

Alasannya:

Bunga per bulan

=%

= ×= 0,004167

Kemampuanmemberikanalasan untukmenghasilkanargumen yangbenar(Assessment)

3

c. Cara I

Bunga

Menyelesaikanmasalahdengan

3

Lampiran 10

Page 122: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

110

= tabungan akhir − tabungan awal

= Rp 26.000.000,00 – Rp 24.000.000,00

= Rp 2.000.000,00

Misal: Lama menabung = a

Persentase bunga = p

Tabungan awal = M

Bunga = a × p × M

2.000.000 = × × 24.000.000

= 20

Cara II

Bunga = × × 24.000.000= 2.000.000

beragamalternatifpenyelesaianberdasarkankonsep(Strategi danTaktik)

d. Jadi, lama Ibu Nur menabung adalah 20

bulan

Menarikkesimpulandengan jelasdan logis darihasilpenyelidikan(Inferensi)

3

Skor Total Nomor 1 12

2 Aminah berhasil menjual soto setiap hari sebanyak 400 mangkok

dengan harga per mangkok Rp 7.000,00. Untuk menarik pelanggan,

Aminah memberikan diskon 10% tiap mangkok.

a. Apa informasi yang anda peroleh dari masalah di atas?b. Apakah harga soto per mangkok turun menjadi Rp 6.200,00 setelah

mendapat diskon 10% per mangkok? Jelaskan!

c. Berapa pendapatan Aminah dalam sehari?

d. Apa yang dapat anda simpulkan berdasarkan soal (c)?

Penyelesaian

a. Aminah berhasil menjual soto setiap hari

sebanyak 400 mangkok dengan harga per

Merumuskanpokok-pokokpermasalahan(Klarifikasi)

3

Page 123: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

111

mangkok Rp 7.000,00. Untuk menarik

pelanggan, Aminah memberikan diskon

10% tiap mangkok

b. Salah.

Alasannya:

Diskon = × Rp 7.000,00 = Rp 700,00

Harga per mangkok

= Rp 7.000,00 − Rp 700,00

= Rp 6.300,00

Kemampuanmemberikanalasan untukmenghasilkanargumen yangbenar(Assessment)

3

c. Cara I

Mencari diskon terlebih dahulu.

Diskon = × Rp 7.000,00 = Rp 700,00

Kemudian mencari harga per mangkok.

Harga per mangkok

= Rp 7.000,00 − Rp 700,00

= Rp 6.300,00

Setelah itu, baru mencari pendapatan

Anisa dalam sehari.

Pendapatan Anisa dalam sehari

= banyak soto yang dijual × harga per

mangkok

= 400 × Rp 6.300,00

= Rp 2.520.000,00

Cara II

Pendapatan Anisa dalam sehari

= banyak soto yang dijual × harga per

mangkok

= 400 × (Rp 7.000,00 − (10% × Rp

7.000,00))

Menyelesaikanmasalahdenganberagamalternatifpenyelesaianberdasarkankonsep(Strategi danTaktik)

3

Page 124: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

112

= 400 × (Rp 7.000,00 − Rp 700,00)

= 500 × Rp 6.300,00

= Rp 2.520.000,00

d. Jadi, pendapatan Anisa dalam sehari

adalah Rp 2.520.000,00.

Menarikkesimpulandengan jelasdan logis darihasilpenyelidikan(Inferensi)

3

Skor Total Nomor 2 12

Page 125: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

109

ATURAN PENSKORAN

TES KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

No. Indikator

Berpikir Kritis

Respon Siswa terhadap Soal Skor

1 Merumuskanpokok-pokokpermasalahan(Klarifikasi)

Mengidentifikasi informasi yang diketahui

dan ditanyakan dengan tidak jelas, tidak

tepat, dan tidak teliti.

1

Mengidentifikasi informasi yang diketahui

dan ditanyakan dengan jelas, tepat, dan

tidak teliti.

2

Mengidentifikasi informasi yang diketahui

dan ditanyakan dengan jelas, tepat, dan

teliti.

3

2 Kemampuanmemberikanalasan untukmenghasilkanargumen yangbenar(Assessment)

Memberikan alasan secara tidak jelas,

tidak tepat, dan tidak relevan.

1

Memberikan alasan secara jelas, tepat, dan

tidak relevan.

2

Memberikan alasan secara jelas, tepat, dan

relevan.

3

3 Menyelesaikanmasalah denganberagam alternatifpenyelesaianberdasarkankonsep (Strategidan Taktik)

Menyelesaikan masalah dengan

penyelesaian yang tidak tepat dan

perhitungan yang tidak tepat.

1

Menyelesaikan masalah dengan

penyelesaian yang tepat dan perhitungan

yang tidak tepat.

2

Menyelesaikan masalah dengan

penyelesaian yang tepat dan perhitungan

yang tepat.

3

Lampiran 11

113

Page 126: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

110

4 Menarik

kesimpulan

dengan jelas dan

logis dari hasil

penyelidikan

(Inferensi)

Menghasilkan kesimpulan yang tidak jelas

dan tidak tepat.

1

Menghasilkan kesimpulan yang jelas dan

tidak tepat.

2

Menghasilkan kesimpulan yang jelas dan

tepat.

3

114

Page 127: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

115

PEDOMAN WAWANCARA

No. Pertanyaan Indikator

Berpikir Kritis

1 Informasi apa yang anda dapat pada masalah yang

tertera pada soal tersebut?

Merumuskanpokok-pokokpermasalahan(Klarifikasi)

2 Apa yang ditanyakan dalam soal tersebut? Merumuskanpokok-pokokpermasalahan(Klarifikasi)

3 Pengetahuan atau konsep apa saja yang dibutuhkan

untuk menyelesaikan masalah tersebut?

Merumuskanpokok-pokokpermasalahan(Klarifikasi)

4 Apa yang dimaksud dari informasi yang telah anda

sebutkan tadi?

Kemampuanmemberikanalasan untukmenghasilkanargumen yangbenar(Assessment)

5 Bagaimana cara anda untuk bisa menjawab soal

tersebut?

Kemampuanmemberikanalasan untukmenghasilkanargumen yangbenar(Assessment)

6 Apakah semua informasi yang telah anda sebutkan

akan digunakan untuk menyelesaikan masalah

tersebut?

Kemampuanmemberikanalasan untukmenghasilkanargumen yangbenar(Assessment)

7 Mengapa cara tersebut yang anda lakukan? Menyelesaikanmasalah denganberagamalternatifpenyelesaianberdasarkan

Lampiran 12

Page 128: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

116

konsep (Strategidan Taktik)

8 Adakah cara lain agar dapat menyelesaikan soal

tersebut?

Menyelesaikanmasalah denganberagamalternatifpenyelesaianberdasarkankonsep (Strategidan Taktik)

9 Tolong selesaikan soal tersebut dengan cara yang

anda kuasai!

Menyelesaikanmasalah denganberagamalternatifpenyelesaianberdasarkankonsep (Strategidan Taktik)

10 Apa kesimpulan yang anda dapat dari soal tersebut? Menarikkesimpulandengan jelas danlogis dari hasilpenyelidikan(Inferensi)

11 Apakah anda yakin dengan jawaban yang telah anda

selesaikan?

Menarikkesimpulandengan jelas danlogis dari hasilpenyelidikan(Inferensi)

Catatan:

Wawancara dapat berkembang selama di lapangan.

Page 129: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

102

Lampiran 13

117

Page 130: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

103118

Page 131: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

104

Lampiran 14

119

Page 132: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

105

Lampiran 15

120

Page 133: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

106121

Page 134: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

107122

Page 135: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

108123

Page 136: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

109124

Page 137: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

110125

Page 138: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

111126

Page 139: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

112127

Page 140: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

113128

Page 141: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

114129

Page 142: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

115130

Page 143: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

116131

Page 144: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

117132

Page 145: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

118133

Page 146: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

119134

Page 147: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

120135

Page 148: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

121136

Page 149: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

122137

Page 150: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

123138

Page 151: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

124139

Page 152: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

125140

Page 153: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

126141

Page 154: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

127142

Page 155: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

128143

Page 156: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

129144

Page 157: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

130145

Page 158: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

131146

Page 159: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

132147

Page 160: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

133148

Page 161: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

134149

Page 162: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

135

Lampiran 16

150

Page 163: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

136151

Page 164: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

137152

Page 165: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

138153

Page 166: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

139154

Page 167: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

140155

Page 168: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

141156

Page 169: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

142157

Page 170: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

143158

Page 171: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

144159

Page 172: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

145160

Page 173: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

146161

Page 174: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

147162

Page 175: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

148163

Page 176: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

149164

Page 177: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

150

WAWANCARA BIRRUL WALIDAIN ( S1)

P : Birrul, tadi kamu ngerjainnya dua soal ya?S1 : iya.P : la itu menurut kamu kategorinya mudah, sedang, apa sulit?S1 : mudah.P : mudah?S1 : iya.P : kenapa?S1 : ehm karena….. (diam)P : kamu sudah bisa?S1 : belum.P : belum?S1 : iya.P : terus nomor 1 itu ya? Informasi apa saja yang kamu dapat dari masalah

tersebut?S1 : (diam)P : ini lho ini kan jawaban kamu (nunjuk ke jawaban S1) la ini informasinya

ya? La berarti ini kan jawabannya kan? Apa?S1 : soal.P : iya ini informasinya apa yang kamu dapat dari masalah tersebut? (nunjuk

lembar jawab S1)S1 : (diam)P : dibaca dik, ini kan jawaban kamu kan?S1 : apa sih? (bingung)P : informasi apa yang kamu dapat dari masalah tersebut? Ini kan jawaban

1a ya, dibaca dek informasi apa yang kamu tulis dari masalah tersebut?S1 : dibaca?P : iya.S1 : ibu Nur menabung sebesar Rp 24.000.000,00 (sambil terbata-bata).P : yang lantang bacanya dek.S1 : (melanjutkan jawaban) dengan suku bunga 5% tiap tahun, pada saat

diambil tabungan ibu Nur menjadi Rp 26.000.000,00. Udah.P : udah?S1 : iya.P : itu nomor b itu argumennya sudah benar apa belum?S1 : belum.P : kenapa?S1 : karena saya tidak tahu.P : tapi ini jawabannya salah ya yang b ya?S1 : iya.P : itu nomor c kamu ngerjainnya pakai berapa cara?

Lampiran 17

165

Page 178: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

151

S1 : satu.P : ada cara lain nggak?S1 : nggak.P : kenapa cara itu?S1 : karena cuma ini.P : yang kamu bisa?S1 : heem.P : kesimpulan yang kamu dapat apa?S1 : (diam)P : kesimpulan yang kamu dapat apa?S1 : dibaca lagi mbak?P : iya.S1 : Rp 24.000.000,00 – Rp 26.000.000,00= Rp 18.000.000,00. Udah.P : oke. Terus nomor 2. Informasi apa yang kamu dapat?S1 : (diam)P : dibaca lagi. Ini nomor a informasi apa yang kamu dapat?S1 : Aminah berhasil menjual (diam)P : menjual apa? Soto?S1 : heem.P : selama berapa?S1 : tiap hari. Banyak 400 mangkok dengan harga Rp 7.000,00 dan diberikan

diskon 10%.P : itu yang b argumennya sudah tepat apa belum?S1 : belum.P : kenapa?S1 : belum bisa.P : kemudian yang c ada berapa cara kamu mengerjakan?S1 : satu.P : yang d kamu kesimpulannya apa?S1 : (diam) belum tahu.P : kemudian yakin sama jawaban kamu?S1 : nggak yakin (senyum)P : kenapa? Nggak bisa?S1 : nggak bisa.P : yaudah makasih.S1 : iya.

166

Page 179: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

152

WAWANCARA RAHMATUN NISA (S2)

P : dek Nisa, tadi udah ngerjain dua soal ya? Itu kategori mudah, sedang apasulit?

S2 : ada yang sulit ada yang susah.P : ada yang sulit ada yang susah? Sulit sama susah bedanya apa?S2 : oh ada yang sulit ada yang gampang.P : kemudian pertanyaan yang kaitan dengan nomor 1 ya?S2 : iya.P : informasi apa yang kamu dapat dari soal itu?S2 : ibu Nur menabung di bank Rp 24.000.000,00 dengan bunga 5% tiap

tahun dan diambil menjadi Rp 26.000.000,00.P : itu yang nomor b argumennya sudah benar apa salah?S2 : salah.P : kenapa?S2 : harusnya bukan 5%.P : kemudian yang nomor c kamu ngerjainnya pakai berapa cara?S2 : nggak tahu.P : nggak tahu?S2 : iya.P : terus kesimpulan yang kamu dapat apa?S2 : kesimpulannya ibu Nur menabung selama satu tahun.P : yang nomor 2, informasi yang kamu dapat apa?S2 : Aminah menjual soto, soto yang dijual sebanyak 400 mangkok dengan

harga 7.000 per mangkok. Untuk menarik pelanggan, Aminahmemberikan diskon 10%.

P : kemudian yang b itu argumennya sudah tepat belum?S2 : sebenarnya salah, tapi nggak tahu caranya, jadi ngerjainnya benar.P : la ini benar apa salah? (menunjuk ke lembar jawab)S2 : sebenarnya salah tapi ini kurang teliti jadi nulisnya benar.P : yang nomor c ini kamu ngerjainnya pakai berapa cara?S2 : satu.P : ada cara lain nggak yang kamu ketahui?S2 : nggak.P : kesimpulan yang kamu dapat apa?S2 : Aminah mendapat uang sebesar 2.480.000.P : yakin dengan jawaban kamu?S2 : sebenarnya nggak.P : kenapa?S2 : kurang teliti.P : makasih ya.S2 : iya.

167

Page 180: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

153

WAWANCARA UNGGUL SUDRAJAT (S3)

P : Unggul, tadi kamu ngerjain dua soal ya?S3 : iya.P : itu kategori mudah, sedang, apa sulit?S3 : mudah.P : kenapa?S3 : karena nggak bisa mbak (tertawa)P : kemudian ini nomor 1 ya pertanyaan kaitan nomor 1.S3 : iya.P : ini informasi apa saja dik yang kamu dapat dari masalah tersebut?S3 : (diam) nggak bisa mbak (tertawa)P : tinggal dibaca aja jawaban kamu. Ini informasinya yang a ya? Tinggal

dibaca aja.S3 : ini? (menunjuk pada lembar jawabnya).P : iya.S3 : dibaca semua?P : ya kamu tadi jawabnya apa? Tinggal dibaca aja.S3 : ibu Nur menabung di bank sebesar 24.000.000 dengan suku bunga

tunggal 5% tiap tahun.P : kemudian kamu dapat informasi itu darimana?S3 : dari soal sini.P : kemudian yang b itu argumennya sudah tepat apa belum?S3 : nggak tahu mbak.P : nggak tahu?S3 : iya.P : kenapa? Nggak bisa?S3 : iya.P : kemudian yang c kamu ngerjainnya pakai berapa cara?S3 : satu. Ini nggak tahu mbak.P : kenapa?S3 : susah.P : yang d kesimpulan yang kamu dapat apa?S3 : kesimpulan berdasarkan soal c.P : iya apa kesimpulannya?S3 : dibaca mbak?P : iya dibaca.S3 : ibu Nur menabung selama 20 tahun.P : kemudian yang nomor 2 ya? Informasi apa yang kamu dapat?S3 : Aminah menjual soto setiap hari 400 mangkok dengan harga 7.000.P : nomor b itu argumennya sudah tepat belum?S3 : (diam)P : tahu nggak?S3 : nggak tahu.P : kemudian yang nomor c kamu ngerjainnya pakai berapa cara dik?S3 : nggak tahu.

168

Page 181: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

154

P : ini kamu ngerjainnya ada berapa cara?S3 : (diam)P : bisa nggak?S3 : nggak (menggelengkan kepala).P : terus kesimpulan yang kamu dapat apa?S3 : (diam)P : ini jawaban kamu kesimpulannya apa?S3 : pendapatan Aminah dalam sehari Rp 800.000,00.P : yakin sama jawaban kamu itu?S3 : yakin.P : yaudah makasih ya.S3 : iya.

169

Page 182: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

155

WAWANCARA AHMAD ALBAR (S4)

P : kamu namanya siapa? Ahmad Albar ya?S4 : iya (mengangguk).P : kamu kan tadi mengerjakan dua soal ya? Itu kategorinya apa? Mudah,

sedang, tinggi?S4 : (diam, bingung).P : kategori apa? Mudah, sedang, apa sulit?S4 : nggak sulit (menggelengkan kepala), cuma caranya kurang paham.P : kurang paham? Sama apa? Kata-katanya apa gimana?S4 : nggak. Cuma nomor 1c.P : 1c? oh nggak paham ya sama caranya?S4 : tapi udah tau jawabannya.P : udah tau jawabannya? Tapi?S4 : caranya nggak saya tulis.P : o ya kenapa?S4 : takut salah.P : takut salah? (senyum)S4 : (tertawa).P : kemudian ini pertanyaan kaitan dengan nomor 1 ya?S4 : (mengangguk)P : informasi apa saja yang kamu dapat dari masalah tersebut?S4 : ibu Nur menabung Rp 24.000.000,00 dan diambil menjadi Rp

26.000.000,00.P : kenapa bisa jadi Rp 26.000.000,00?S4 : karena ada bunga tunggalnya 5%.P : oh ya. Itu 5%nya tiap bulan apa tiap tahun?S4 : tiap tahun.P : iya tiap tahun. Kemudian kamu mendapat informasi itu darimana?S4 : dari soal.P : diapakan soalnya?S4 : ditulis lagi.P : oh dibaca dulu berarti terus ditulis lagi?S4 : (mengangguk sambil tersenyum).P : ehm itu yang b itu kan ada argumen ya? Benar atau salah ya? Itu

argumennya sudah benar atau belum?S4 : nggak tahu (bingung).P : yang 1b, kamu jawabannya apa? Bukan? Kalau bukan argumennya apa

benar apa salah?S4 : salah.P : ya, kamu alasannya apa jawab salah?S4 : karena soto per mangkok turun menjadi Rp 6.300,00.P : nomer 1b dek.S4 : oh 1b. karena tiap bulan bukan 0,5%.P : oh ya. Kemudian, nomer c itu kamu ngerjainnya pakai berapa cara?S4 : dua cara.

170

Page 183: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

156

P : dua cara?S4 : nggak tahu (tertawa).P : ini kamu ngerjainnya pakai berapa cara?S4 : nggak tahu.P : ini (menunjuk pada jawaban S4).S4 : satu.P : satu? Kenapa satu?S4 : karena nggak tahu yang lain (tertawa).P : oh. Kenapa cara ini yang digunakan?S4 : lebih mudah.P : kemudian yang nomor D ini, kesimpulannya yang kamu dapat apa?S4 : ibu Nur menabung di bank selama satu tahun dengan tabungan Rp

24.000.000,00 dan mendapat Rp 26.000.000,00.P : yakin dengan jawaban kamu itu?S4 : nggak.P : kenapa?S4 : nggak tahu.P : bingung ya?S4 : iya.P : ini kaitan dengan soal nomor 2 ya?S4 : (mengangguk).P : informasi apa sajakah yang diperoleh berdasarkan masalah di atas?S4 : ibu Aminah menjual 400 mangkok tiap hari dan diskon 10%.P : sudah itu thok?S4 : iya.P : kemudian kamu dapet informasi ini darimana?S4 : dari soal.P : terus ditulis ulang lagi?S4 : iya.P : pengetahuan apa saja yang kamu dapat untuk mengerjakan nomer 2 ini?S4 : pengetahuan tentang aritmetika sosial.P : tentang apa? Aritmetikanya tentang apa?S4 : tentang diskon, pendapatan.P : kemudian yang nomer b itu argumennya sudah benar atau salah?S4 : salah.P : salah, kenapa?S4 : karena Rp 6.300,00 bukan Rp 6.200,00.P : kemudian yang nomer c kamu mengerjakannya pakai berapa cara?S4 : satu.P : kenapa?S4 : karena cuma itu.P : ada cara lain nggak?S4 : ada. Tapi nggak ingat.P : kemudian kesimpulan yang kamu dapat apa?S4 : ibu Aminah menjual soto tiap mangkok dengan diskon 10% dan

mendapatkan uang Rp 2.520.000,00.

171

Page 184: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

157

P : oh ya. Yakin dengan jawaban kamu itu?S4 : yakin.P : oh ya terimakasih.S4 : iya.

172

Page 185: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

158

WAWANCARA DEAN SUKMA PRATIWI (S5)

P : itu tadi ada 2 soal? Itu kategori mudah, sedang apa sulit?S5 : hmm sedang.P : sedang? Kenapa?S5 : soalnya ada yang sulit ada yang mudah.P : oh ya, kemudian ini pertanyaan kaitan nomor 1 ya?S5 : iya.P : informasi apa saja yang kamu dapat dari masalah tersebut?S5 : ibu Nur menabung di bank, lalu dia mendapat suku bunga tunggal

sebesar 5%. Ketika diambil uangnya bertambah sebesar Rp 2.000.000,00.P : sudah?S5 : iya.P : bagaimana kamu mendapatkan informasi itu?S5 : karena ketika ibu Nur menabung sebesar Rp 24.000.000,00. Ketika ia

ambil uangnya menjadi Rp 26.000.000,00.P : informasinya kamu dapat darimana?S5 : dari soal.P : ya berarti dibaca dulu ya?S5 : iya.P : kemudian ditulis ulang?S5 : iya.P : kemudian yang b itu argumennya sudah tepat apa belum?S5 : sudah (mengangguk).P : yang b itu.S5 : belum belum (menggelengkan kepala)P : kenapa?S5 : soalnya ketika 5% dibagi 12 bulan itu hasilnya 0,6%.P : yakin?S5 : yakin.P : kemudian yang nomer c itu, kamu ngerjainnya pakai berapa cara?S5 : dua.P : dua? Kenapa?S5 : yang pertama kan belum diketahui berapa bulannya jadi diganti . per

1 tahun. 1 tahun itu kan ada 12 bulan. Jadi per 12 kali persennya(5/100) kali modalnya Rp 24.000.000,00 hasilnya 100.000 . lalu yanghasil selisih dari modal sama yang bertambah itu. Rp 26.000.000 –Rp 24.000.000,00 hasilnya Rp 2.000.000,00 = 100.000 . terus 2.000.000dibagi 100.000 = . Berarti hasilnya hmm ibu Nur menabung selama 20bulan.

P : ada lagi nggak cara yang kamu ketahui?S5 : sama satu lagi. /12 kali modal yang ditabung hasilnya 2.000.000 . terus

yang 5% dikalikan 2.000.000 = 100.000 . kemudian 2.000.000 dibagi100.000 hasilnya 20 bulan.

P : kamu kan udah mengerjakan dua cara? Ada cara lain nggak?S5 : nggak ada.

173

Page 186: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

159

P : lalu kesimpulan yang kamu dapat apa?S5 : ibu Nur menabung selama selama 20 bulan lamanya. Selama menabung

ibu Nur mendapat bunga tunggal sebesar Rp 2.000.000,00.P : yakin?S5 : yakin.P : yang nomor 2 ya?S5 : iya.P : informasi apa yang kamu dapat?S5 : informasi yang didapat adalah Aminah berjualan soto. Hal yang

dilakukan oleh Aminah yaitu dengan memberikan diskon sebesar 10%tiap mangkoknya.

P : hmm kamu dapet darimana informasinya?S5 : soalnya.P : oh ya. Itu yang b argumennya sudah tepat atau belum?S5 : belum.P : belum? kenapa?S5 : karena harga soto per mangkoknya setelah diberikan diskon 10% itu

adalah Rp 6.300,00 bukan Rp 6.200,00.P : kamu yakin?S5 : iya.P : itu yang nomer c kamu ada berapa cara?S5 : dua.P : dua?S5 : iya.P : Kamu kenapa pakai cara itu?S5 : karena lebih mudah aja.P : ada cara lain nggak?S5 : nggak.P : kemudian nomer d itu, kesimpulannya apa yang kamu dapat?S5 : dengan memberikan diskon 10% tiap mangkok, Aminah dapat menjual

sebanyak 400 mangkok. Dia mendapat uang dari hasil menjual sotonyadalam sehari yaitu Rp 2.520.000,00.

P : kamu yakin dengan jawaban kamu itu?S5 : iya.P : yaudah makasih.S5 : iya.

174

Page 187: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

160

WAWANCARA INDRA BAYU LAKSONO (S6)

P : Indra, tadi kamu mengerjakan dua soal? Itu kategori mudah, sedang, apasulit?

S6 : sedang.P : sedang?S6 : iya.P : kenapa?S6 : tapi yang ini (menunjuk ke lembar jawabannya) susah.P : kenapa?S6 : ya gitulah (senyum)P : terus ini pertanyaan yang kaitannya dengan nomor 1 ya?S6 : iya.P : informasi apa saja yang kamu dapat dari masalah tersebut?S6 : ibu Nur menabung sebesar Rp 24.000.000 dengan suku bunga tunggal

5% per tahun. Saat diambil tabungannya menjadi 26.000.000.P : kemudian kamu bagaimana cara mendapatkan informasi itu?S6 : dari sini (menunjuk ke soal)P : dibaca lalu ditulis lagi ya?S6 : iya.P : pengetahuan atau konsep apa saja yang kamu dapat?S6 : (diam)P : kamu mengerjakannya pakai konsep apa saja si?S6 : bingung.P : ini materi apa dik?S6 : bunga.P : berarti konsepnya bunga ya?S6 : iya.P : sama?S6 : lama menabung.P : terus nomor b, itu argumennya sudah benar apa belum?S6 : sudah.P : oh. Kemudian yang ini c kamu ada berapa cara mengerjakannya?S6 : satu.P : kenapa?S6 : bingung.P : ada cara lain nggak?S6 : nggak.P : kemudian yang nomor d itu kesimpulan yang kamu dapat apa?S6 : jadi ibu Nur menabung selama 18 bulan dan mendapat uang tambahan

menjadi 26.000.000.P : kamu yakin dengan jawaban itu?S6 : (diam)P : yakin nggak?S6 : nggak begitu.P : kemudian yang nomor 2, informasi apa saja yang kamu dapat dari soal

175

Page 188: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

161

tersebut?S6 : Aminah menjual soto sebanyak 400 mangkok dengan harga 7.000 per

porsi.P : kemudian apalagi?S6 : Aminah memberi diskon tiap mangkok 10% untuk menarik pelanggan.P : dah itu?S6 : iya.P : kamu dapetin informasi itu darimana?S6 : dari baca ini (menunjukkan soal)P : baca soal ya?S6 : iya.P : kemudian yang nomor b itu argumennya sudah tepat apa belum?S6 : belum.P : kenapa?S6 : ya karena yang benar itu seporsi harganya 6.300.P : sudah ya?S6 : iya.P : kemudian yang nomor c itu kamu ngerjainnya pakai berapa cara?S6 : dua.P : kenapa?S6 : karena yang saya bisa.P : ada cara lain nggak yang kamu ketahui?S6 : nggak tahu.P : kemudian yang nomor d itu kesimpulannya apa?S6 : jadi berdasarkan soal c, Aminah mendapat pendapatan sebesar 2.800.000

tetapi setelah didiskon per mangkok pendapatan Aminah menjadiRp 2.520.000,00. Harga semua porsi setelah didiskon berkurang 280.000.Jadi dari 2.800.000 dikurangi 280.000 sama dengan 2.520.000.

P : udah yakin sama jawaban kamu itu?S6 : udah.P : makasih ya.S6 : iya.

176

Page 189: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

162

WAWANCARA YAYUK PRANANINGRUM (S7)

P : dik Yayuk, tadi udah ngerjain dua soal ya? Itu kategotinya mudah,sedang, apa sulit?

S7 : kalau menurut saya yang nomor 1 agak sulit, kalau yang nomor 2 mudah.P : itu nomor 1 informasi apa saja yang kamu dapat dari masalah tersebut?S7 : ibu Nur menabung Rp 24.000.000 suku bunganya 5% hasil tabungannya

Rp 26.000.000.P : kemudian kamu dapatin informasi ini darimana?S7 : dari soal.P : dibaca ya?S7 : iya.P : ini nomor b ini, argumennya sudah tepat apa belum?S7 : belum.P : ini jawabannya yang benar apa? Ini? (menunjuk pada jawaban S7).S7 : kayaknya sebenarnya jawabannya bukan itu. Tapi ya…P : nggak tahu caranya ya?S7 : iya.P : kemudian yang c itu kamu mengerjakannya ada berapa cara?S7 : dua.P : kenapa pakai cara itu?S7 : bisanya cuma itu.P : ad cara lain nggak yang kamu tahu?S7 : nggak.P : yang d kesimpulannya apa yang kamu dapat?S7 : ibu Nur menabung di bank selama 12 bulan atau 1 tahun dan

memperoleh uang 26.000.000.P : terus nomor 2 ya? informasi apa saja yang kamu dapat?S7 : informasinya banyak soto yang dijual 400 mangkok. Harga per mangkok

Rp 7.000. kemudian Aminah memberikan diskon sebesar 10% untukmenarik pelanggan.

P : kemudian yang nomor b argumennya sudah tepat apa belum?S7 : sudah.P : sudah? Yang nomor b ini lho (menunjuk ke soal)S7 : oh belum..P : kenapa?S7 : karena harusnya itu 6.300 bukan 6.200.P : kemudian yang c kamu mengerjakannya pakai berapa cara?S7 : dua.P : ada cara lain nggak yang kamu ketahui?S7 : belum.P : kamu bisanya itu?S7 : iya.P : kemudian, kesimpulannya yang kamu dapat apa?S7 : jadi penghasilan Aminah dalam satu hari adalah Rp 2.520.000,00.P : yakin sama jawaban kamu itu?

177

Page 190: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

163

S7 : yakin.P : iya makasih ya.S7 : iya.

178

Page 191: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

164

WAWANCARA ALWI KIPRASETYO (S8)

P : Alwi, tadi kamu ngerjain dua soal ya? La itu kategori mudah, sedang, apasulit?

S8 : mudah.P : mudah. Yakin mudah?S8 : iya.P : kenapa?S8 : karena tidak ada soal yang membingungkan.P : oh ya, kemudian kaitan dengan nomer 1 ya. Informasi apa saja yang

kamu dapat dari masalah tersebut?S8 : kesimpulan dari ibu Nur menabung.P : informasinya apa saja?S8 : ibu Nur menabung sebesar Rp 24.000.000,00 dengan suku bunga tunggal

5% tiap tahun dan pada saat diambil tabungan ibu Nur menjadiRp26.000.000,00.

P : kemudian apa saja yang ditanyakan pada soal tersebut?S8 : menanyakan tentang apakah benar bunga dalam satu bulan tabungan ibu

Nur 0,5%?P : ada lagi tidak yang ditanyakan?S8 : ada.P : apa?S8 : mencari lama menabung ibu Nur?P : terus ada lagi nggak?S8 : ada.P : apa?S8 : menyimpulkan jawaban soal c.P : oh ya. Kemudian, pengetahuan atau konsep apa saja yang kamu gunakan

untuk mengerjakan soal tersebut?S8 : konsepnya dengan cara membaca soal berulang-ulang.P : membaca soal berulang-ulang?S8 : iya.P : terus konsep apa saja yang kamu gunakan untuk menghitung itu?S8 : konsep aritmetika.P : tentang apa?S8 : tentang menghitung bunga atau diskon.P : nomor 1 menghitung apa?S8 : tentang cara menghitung bunga dan lama menabung.P : oh ya berarti konsepnya itu yaa…S8 : iya.P : kemudian itu yang nomer b ya, argumennya sudah benar apa salah?S8 : salah.P : alasannya apa?S8 : karena dalam dalam satu tahun mendapat 5% dan 5% : 12 = 0,41%.P : oh gitu ya?S8 : iya.

179

Page 192: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

165

P : kemudian nomor c itu kamu mengerjakannya berapa cara?S8 : satu.P : yang kamu ketahui cuma satu ya caranya?S8 : iya.P : ada cara lain nggak yang kamu ketahui?S8 : ada.P : apa? Kenapa nggak ditulis kalau ada?S8 : ehm..lupa.P : lupa? Mau dikerjakan nggak?S8 : nggak.P : kenapa?S8 : kelamaan (tersenyum).P : boleh nggak kalau aku minta tolong buat dikerjakan sekarang?S8 : hmm….nggak (tertawa).P : yaudah. Itu kesimpulan apa yang kamu dapat dari soal itu?S8 : kesimpulannya ibu Nur menabung Rp 24.000.000,00 kemudian suku

bunga tunggal 5% tiap tahun. Ketika diambil tabungan ibu Nur menjadiRp26.000.000,00.

P : kemudian yang nomer 2, informasi apa saja yang kamu dapat?S8 : ibu Aminah menjual soto setiap hari 400 porsi dengan harga per porsi

Rp7.000,00 , untuk menarik harga memberikan diskon 10% tiapmangkok.

P : kamu cara dapetin informasi itu bagaimana?S8 : dengan membaca soal secara berulang-ulang.P : kemudian yang b, itu argumen sudah benar apa belum?S8 : belum.P : kenapa?S8 : karena setelah mendapat diskon 10% harga soto bukan Rp 6.200,00

tetapi Rp 6.300,00.P : kemudian yang c, kamu mengerjakannya dengan berapa cara?S8 : satu.P : kenapa cara itu yang kamu gunakan?S8 : karena lebih mudah.P : ada cara lain nggak?S8 : nggak tahu.P : kemudian apa kesimpulan yang kamu dapat?S8 : kesimpulannya Aminah menjual soto satu mangkok Rp 7.000,00 dengan

diskon 10%, harga setelah didiskon menjadi Rp 6.300,00. Jadipendapatan ibu Aminah selama satu hari Rp 2.520.000,00.

P : sudah yakin dengan jawaban kamu?S8 : sudah.P : terimakasih ya..S8 : iya.

180

Page 193: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

166

WAWANCARA DEVANDA CAHYANINGRUM (S9)

P : itu tadi kan kamu mengerjakan dua soal ya? itu kategori mudah, sedangatau susah?

S9 : sedangP : kenapa?S9 : karena sudah pernah di pelajariP : o ya nomor 1 ya. informasi apa saja yang pernah kamu dapat dari

masalah tersebut?S9 : ibu Nur menabung di Bank sebesar Rp 24.000.000,00 dengan bunga

5% tiap tahun setelah diambil sisanya menjadi Rp 26.000.000,00.P : lha kemudian bagaimana cara anda itu mendapat informasi itu dengan

cara apa?S9 : dengan cara membaca.P : dengan cara membaca itu tok?S9 : iya.P : kemudian pengetahuan atau konsep apa saja yang kamu gunakan untuk

mengerjakan soal tersebut nomer satu itu?S9 : konsepnya….(bingung)P : kan katanya sudah pernah dipelajari. Konsepnya pakai apa saja?S9 : konsep bunga sama lama menabung.P : ya,, jadi itu ya konsepnya bunga sama lama menabung. lha kemudian

yang B itu argumennya sudah tepat apa belum.S9 : belum.P : alasanya kenapa?S9 : yaa ada yang kurangP : kemudian yang C itu kamu mengerjakan dengan berapa cara?S9 : dengan 2 cara.P : 2? kenapa?S9 : hm karena lebih mudah.P : ada cara lain nggak?S9 : nggak.P : kemudian yang D itu kamu kesimpulannya apa si yang kamu dapat dari

itu?S9 : saya menyimpulkan bahwa ibu Nur menabung di bank selama 20 bulan.P : 20 bulan?S9 : iya.P : yakin nggak kamu dengan jawaban itu?S9 : insyaAllah yakin.P : kemudian yang nomor 2 ya, itu kategori mudah, sedang atau sulit?S9 : sedang.P : yaa, kemudian informasi apa sajakah yang kamu dapat dari itu.S9 : Aminah menjual soto setiap sebanyak 400 mangkok dengan harga per

mangkok Rp 7000,00. Aminah memberikan diskon 10% tiap mangkokuntuk menarik pelanggan.

P : kemudian konsep apa sajakah yang di gunakan dalam mengerjakan soal

181

Page 194: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

167

tersebut?S9 : diskon sama pendapatan.P : kemudian yang C itu kamu mengerjakan dengan berapa cara?S9 : dua.P : ada cara lain nggak?S9 : nggak.P : kenapa kamu pakai cara itu?S9 : karena lebih mudah.P : kesimpulannya yang kamu dapat itu apa?S9 : saya menyimpulkan bahwa pendapatan Aminah dalam 1 hari

Rp 2.520.000,00.P : yakin dengan jawaban itu?S9 : nggak.P : kenapa?S9 : hm karena salah tulis ini seharusnya Rp 2.520.000,00 tapi malah

Rp1.520.000,00.P : oh ya diganti ya angka 2.S9 : iya.

182

Page 195: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

168

WAWANCARA HAYATUL HUSNAH SOPIANI (S10)

P : dik Hayatul, tadi kamu kan udah ngerjain dua soal ya? Nah dua soal itutermasuk kategori apa? mudah, sedang apa sulit?

S10 : sedang.P : kenapa?S10 : karena lebih gampang dihitungnya.P : oh ya kan ada dua soal ya. Nah sekarang pertanyaannya kaitannya

dengan nomor 1. Nah apa informasi yang anda dapat dari soal tersebut?S10 : informasinya tentang permasalahan tentang mendapatkan menghitung

berapa lama ibu Nur menabung dan cara menghitung bunga perbulannya.

P : tadi kamu jawabannya apa yang ada pertanyaan apa informasi yang kamuperoleh dari masalah itu?

S10 : ehm.. tabungan ibu Nur yang ditabung sebesar Rp 24.000.000,00, sukubunga tunggal per tahunnya 5%. Setelah diambil tabungan ibu Nurmenjadi Rp 26.000.000,00.

P : oh ya. Kemudian kamu dapat informasi itu darimana?S10 : dari soalnya.P : diapakan?S10 : ehm.. (diam)P : dibaca?S10 : (mengangguk)P : dibaca atau dipahami atau bagaimana?S10 : dipahami.P : dibaca dan dipahami, gitu ya?S10 : iya.P : kemudian apa saja yang ditanyakan dalam soal tersebut?S10 : ehm..informasi dari masalah tersebut, apakah betul bunga per bulannya

5%, lama ibu Nur menabung, dan kesimpulan berdasarkan lama ibu Nurmenabung.

P : oh ya. Kemudian pengetahuan atau konsep apa saja yang kamu perolehdari masalah tersebut untuk menyelesaikan masalah tersebut?

S10 : (diam)P : pengetahuan atau konsep apa saja yang kamu butuhkan untuk

menyelesaikan soal tersebut?S10 : (diam, bingung)P : nah ini kan nomor 1 ya? La tadi kan pertanyaannya apa? Mencari berapa

lama menabung ya? Sama bunga per bulan ya?S10 : iya.P : nah disitu pengetahuan atau konsep apa saja si yang kamu gunakan untuk

mencari itu? Jadi apa?S10 : ehm… tabungan per tahunnya..P : heem. Sama?S10 : tabungan awal dan tabungan pada saat diambil.P : heem berarti konsepnya menabung itu ya?

183

Page 196: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

169

S10 : iya.P : kemudian bagaimana cara anda untuk bisa menjawab soal ini? Misal

yang soal B ini, caranya gimana ini? Argumennya sudah tepat belumyang B ini?

S10 : belum.P : belum? Alasannya apa?S10 : ehm harusnya itu bunga per bulannya 0,6%.P : 0,6%?S10 : iya.P : kemudian yang C itu bagaimana cara anda menjawab soal itu?S10 : ehm..dengan bunga per tahunnya itu setelah dihitung 5/100, eh 5% dikali

24.000.000 itu hasilnya 1.200.000. Terus dicari bunga per bulannya.1.200.000 dibagi 12 sama dengan 100.000. Jadi lama menabungnya,tabungan pada saat diambil dikurangi tabungan awal dibagi 100.000hasilnya 20 bulan.

P : oh.. apakah semua informasi yang telah anda sebutkan tadi bisa untukmenyelesaikan soal tersebut?

S10 : bisa.P : hm yang C kamu pakai berapa cara?S10 : dua.P : dua? Mengapa cara ini yang kamu pakai?S10 : karena lebih mudah caranya.P : ada cara lain nggak selain itu?S10 : nggak.P : nggak? Oh ya. Kamu yakin sama jawaban kamu itu?S10 : yakin.P : kemudian apa kesimpulan yang kamu dapat dari soal tersebut?S10 : ibu Nur menabung selama 20 bulan dan pada saat diambil setelah

mendapat suku bunga tunggal itu jadi 26.000.000.P : oh ya. Yakin dengan jawaban anda?S10 : yakin.P : kemudian ini pertanyaan yang kaitan dengan soal nomor 2 ya?S10 : iya.P : nomor 2 ini termasuk kategori apa?S10 : sedang.P : kenapa?S10 : hmm… hitungannya jadi lebih rumit.P : lebih rumit ya?S10 : iya.P : kemudian informasi apa saja yang kamu dapat dari soal tersebut?S10 : ehm… Aminah menjual 400 mangkok soto setiap hari. Harga satu

mangkok soto 7.000. setiap satu mangkok soto itu mendapat diskon 10%.P : kemudian apa yang ditanyakan dalam soal tersebut?S10 : emm…informasi terus harga soto per mangkok setelah didiskon,

pendapatan Aminah dalam sehari, dan kesimpulan berdasarkanpendapatan Aminah dalam sehari.

184

Page 197: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

170

P : pengetahuan atau konsep apa saja yang digunakan dalam menyelesaikansoal tersebut?

S10 : emm..harga per mangkoknya, pendapatan Aminah dalam sehari sertadiskon.

P : bagaimana cara anda bisa menjawab soal tersebut?S10 : emm….berdasarkan harga per mangkoknya, jumlah penjualan, terus

diskonnya.P : terus soal yang nomor b, argumennya sudah tepat apa belum?S10 : belum.P : kenapa?S10 : harusnya kalau harga soto setelah didiskon 10% itu harga setelah

didiskonnya 6.300.P : oh gitu ya?S10 : iya.P : kemudian itu nomor c kamu jawabnya pakai berapa cara?S10 : pakai tiga cara.P : ada cara lain nggak?S10 : nggak.P : kenapa kamu pakai cara itu?S10 : pakai cara yang mudah dipahami.P : apa kesimpulan yang kamu dapat dari masalah tersebut?S10 : emm…pendapatan Aminah setelah menjual 400 mangkok setiap hari itu

Rp 2.520.000,00.P : udah?S10 : iya.P : yakin sama jawaban kamu itu?S10 : yakin.P : yaudah, makasih ya.S10 : iya.

185

Page 198: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

171186

Lampiran 18

Page 199: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

172187

Page 200: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

173188

Page 201: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

174

Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kritis Kelas VII A

No. Nama Skor ( )1 Ahmad Albar 18 3242 Alwi Kiprasetyo 21 4413 Anwar Baihaqi 14 1964 Birrul Walidain 10 1005 Dean Sukma Pratiwi 20 4006 Devanda Cahyaningrum 21 4417 Dina Efiliana 18 3248 Dwi Afriyansyah 16 2569 Fajar Pramana Putra 21 44110 Feri Andrian 13 16911 Gentong Kusuma Susanto 19 36112 Hayatul Husnah Sopiani 23 52913 Imam Muchtar 19 36114 Indra Bayu Laksono 19 36115 Lulu Il Alfiyani 19 36116 Luthfi Setiawan 14 19617 Mahmudin 11 12118 Maratur Rohmah - -19 Mathan Anas 15 22520 Mukti Ristianto 15 22521 Mustaqimah 21 44122 Nafisatun Nimah 11 12123 Novieka Anggraeni 22 48424 Nur Latifah Kurniawati 21 44125 Oktavia Indriyani 11 12126 Puput Nur Fitria - -27 Rahmahtun Nisa 12 14428 Unggul Sudrajat 10 10029 Wanda Sukma Ramadhan 21 44130 Yayuk Prananingrum 13 16931 Yunita Dewi Fransiska - -

Jumlah 468 8.294

Menghitung rata-rata ( ̅) dan Simpangan Deviasi (SD) :̅ = ∑ = = 16,7142857 = 16,71SD = ∑ − (∑ ) = − ( ) = − = √16,84 = 4,10

189

Lampiran 19

Page 202: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

175

Daftar Siswa Kategori Kemampuan Berpikir Kritis Rendah

No. Nama Skor ( ) Nilai1 Birrul Walidain 10 41,672 Mahmudin 11 45,833 Nafisatun Nimah 11 45,834 Oktavia Indriyani 11 45,835 Rahmahtun Nisa 12 506 Unggul Sudrajat 10 41,67

Nilai = × 100Total Skor = 24

Kategori rendah = < ̅ − SD= < 16,71 − 4,10= < 12,61

190

Lampiran 20

Page 203: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

176

Daftar Siswa Kategori Kemampuan Berpikir Kritis Sedang

No. Nama Skor ( ) Nilai1 Ahmad Albar 18 752 Anwar Baihaqi 14 58,333 Dean Sukma Pratiwi 20 83,334 Dina Efiliana 18 755 Dwi Afriyansyah 16 66,676 Feri Andrian 13 54,177 Gentong Kusuma Susanto 19 79,178 Imam Muchtar 19 79,179 Indra Bayu Laksono 19 79,1710 Lulu Il Alfiyani 19 79,1711 Luthfi Setiawan 14 58,3312 Mathan Anas 15 62,513 Mukti Ristianto 15 62,514 Yayuk Prananingrum 13 54,17

Nilai = × 100Total Skor = 24

Kategori sedang = ̅ − SD < < ̅ + SD= 12,61 < < 16,71 + 4,10= 12,61 < < 20,81

191

Lampiran 21

Page 204: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

177

Daftar Siswa Kategori Kemampuan Berpikir Kritis Tinggi

No. Nama Skor ( ) Nilai1 Alwi Kiprasetyo 21 87,52 Devanda Cahyaningrum 21 87,53 Fajar Pramana Putra 21 87,54 Hayatul Husnah Sopiani 23 95,835 Mustaqimah 21 87,56 Novieka Anggraeni 22 91,677 Nur Latifah Kurniawati 21 87,58 Wanda Sukma Ramadhan 21 87,5

Nilai = × 100Total Skor = 24

Kategori tinggi = > ̅ + SD= > 20,81

192

Lampiran 22

Page 205: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

178

Nilai persentase = × 100%Skor Maksimal = 60

Indikator (1) = × 100% = 95%Indikator (2) = × 100% = 66,67%Indikator (3) = × 100% = 63,33%Indikator (4) = × 100% = 80%

193

Lampiran 23

Page 206: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

1194

Lampiran 24

Page 207: ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM …

2194195