bedah ikan

Upload: irameindrawati

Post on 11-Oct-2015

14 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pemedahan ikan

TRANSCRIPT

Nama Kelompok/ No. Absen :1. ________________________________________________2. ________________________________________________3. ________________________________________________4. ________________________________________________5. ________________________________________________6. ________________________________________________7. ________________________________________________8. ________________________________________________9. ________________________________________________10. ________________________________________________

Kelas : _____________________________Kelompok/ Gelombang : _____________________________

PRAKTIKUM BEDAH IKAN

BAB IPENDAHULUAN

Osteichthyes atau disebut juga Ikan bertulang sejati adalah kelas dari anggota hewan bertulang belakang yang merupakan subfilum dari Pisces. Osteichthyes berasal dari bahasa Yunani, yaitu osteon yang berati tulang dan ichthyes yang berarti ikan. Hidup di laut, rawa-rawa, atau air tawar. Struktur tubuh Semua jenis ikan yang termasuk dalam kelas Osteichthyes memiliki sebagian tulang keras, mulut dan lubang hidungnya ventral, celah-celah pharyngeal tertutup (tidak terlihat dari luar) dan jantungnya hanya memiliki satu ventrikel. Jantung beruang dua, darah berwarna pucat, mengandung eritrosit yang berinti dan leukosit. Ikan ini juga mempunyai sistem limfa dan sistem porta renalis. Mempunyai hati yang berkantong empedu. Lambung dipisahkan dari usus oleh sebuah katup, mempunyai kloaka, tetapi tidak jelas adanya pankreas. Terdapat gelembung renang. Mempunyai gurat sisi, indra mata, telinga dalam dengan tiga saluran semisirkulerdan memiliki otolit untuk keseimbangan. Bernapas dengan insang yang memiliki tutup insang (operkulum).[footnoteRef:2] [2: ]

Ikan bertulang rawan memiliki kerangka yang tersusun dari tulang rawan yang diperkuat oleh butiran berkalsium. Mamiliki ciri khas yakni :mulut berahang kuat terletak di bagian bawah tubuh, celah insang berjumlah 5, kulit ulet dan kasar bergerigi karena adanya sisik gelakoid, adanya klasper pada hewan jantan yang berfungsi menyalurkan sperma, usus pendek dan lebar berisi membran ulir untuk menyerap makanan lebih lama, hati berukuran sangat besar untuk membantu pencernaan makanan, fertilisasi internal, bersifat ovipar dan ovovivipir, hidup di laut Ikan bertulang sejati memiliki kerangka dari tulang keras yang mengandung matriks kalsium fosfat. Ciri-cirinya, mulut terdapat di bagian depan, celah insang 1, kulit licin karena sekresi mukus pada kulit, memiliki gelembung renang, usus panjang dan ramping menggulung, fertilisasi di luar tubuh, bersifat ovipar dan hidup di air tawar.[footnoteRef:3] [3: ]

Ikan bertulang sejati menempuh cara kedua untuk mengatasi masalah kekeringan yang terjadi secara berkala. Mereka mengembangkan sepanjang kantung, mesih pertumbuhan paring yang berfungsi sebagai paru-paru primitive. Alat ini dikembangkan oleh udara yang diisap melalui mulut. Ikan ini terpecah menjadi tiga kelompok berbeda, paleoniskoida, ikan paru-paru, dan krosopterigi.[footnoteRef:4] [4: ]

Osteichthyes memiliki mulut skeleton sebagaian atau seluruhnya bertulang menulang. Kondrokranium (cranium tulang rawang) dilengkapi oleh tulang dermal untuk membentuk tengkorok majemuk. Sisik tipe gonad, sikloid atau ktenoid yang semua berasal mesodemal, atau tidak bersisik. Pada stadium embrio ada 6 cela insang, pada dewasa biasanya tinggal 4 cela. Ingsan-insang itu tertutup oleh operkulum. Biasanya ada gelembung renang yang berhubungan atau tidak berhubungan denga faring. Pada ikan dewasa terdapat mesonefrus. Ada sistem portal renal. Pada ikan bentuk yang lebih primitif dalam ususnya terdapat kutup spiral.[footnoteRef:5] [5: ]

Struktur dan fungsi ikan Osteichthyes, memiliki bentuk tubuh bermacam-macam, tetapi sebagian basar berbentuk gelembung pipih, ukurang tinggi tubuh lebih dari pada lehernya, maka penampang potongannya berbentuk ovul. Bentuk geledong atau torpedo itu memudahkan gerak dalam air. Kepala terbantang mulai dari ujung moncong sampai dengan akhir operculum (tutup insang). Badang membentang dari dari akhir operculum sampai anus dan sisanya adalah ekor. Mulut terdapat di ujung muka moncong mempunyai rahan dan bergigi baik. Sebelah dorsal moncong terdapat sepasang fovea nasalis (lubang hidung sebelah luar) yang sebelah dalamnya terdapat sacci olfactorius, mata terlatak sebelah lateral tanpa kelopak mata.[footnoteRef:6] [6: ]

1. Alat dan Bahan1. Alat Adapun alat yang digunakan yaitu papan bedah/papan seksi, alat bedah, dan tissue.1. BahanAdapun bahan yang digunakan yaitu ikan mas (Cyprinus carpio) 1. Cara KerjaAdapun cara kerja pada praktikum ini adalah sebagai bearikut:1. Pengamatan morfologi2. Meletakkan ikan yang telah mati diatas papan seksi3. Mengamati bentuk morfologi, yang terdiri dari bagian kepal yang meliputi mulut, celah insang, cekung hidung, mata dan spirakel. Dan pada bagian badan meliputi sirip, sisik, gurat sisi, kulit pepidermis, anus, dan clasper.4. Mencatat hasil yang dilihat dan dan memberikan bagian masing-masing.5. Pengamatan anatomi6. Mambuat torehan diseblah belakang anus kearah punggung dengan scalpel hingga menentuh tulang belakang.7. Menggunting anus kearah kepala hingga kecelah insang.8. Mengamati dan mencatat sistem-sistem pada pengamatan.

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Pengamatan

Pengamatan Morfologi

Keterangan:

Pengamatan Anatomi

Keterangan:

Kesimpulan