beda apoptosis dan nekrosis

2
Beda Apoptosis dan Nekrosis Apoptosis dan nekrosis sama-sama merupakan proses kematian sel. Bagi yang sedang meneliti bidang yang berhubungan dengan apoptosis dan nekrosis pastilah akrab dengan kedua kata ini. Masalahnya, bagaimana kita membedakan apoptosis dengan nekrosis? Jika kita sedang meneliti, bagaimana kita tahu sel yang kita teliti mati karena proses apoptosis atau nekrosis? Apoptosis adalah kematian sel per sel, sedangkan nekrosis melibatkan sekelompok sel. Membran sel yang mengalami apoptosis akan mengalami penonjolan-penonjolan ke luar tanpa disertai hilangnya integritas membran. Sedangkan sel yang mengalami nekrosis mengalami kehilangan integritas membran. Sel yang mengalami apoptosis terlihat menciut, dan akan membentuk badan apoptosis. Sedangkan sel yang mengalami nekrosis akan terlihat membengkak untuk kemudian mengalami lisis. Sel yang mengalami apoptosis lisosomnya utuh, sedangkan sel yang mengalami nekrosis terjadi kebocoran lisosom. Dengan mikroskop akan terlihat kromatin sel yang mengalami apoptosis terlihat bertambah kompak dan membentuk massa padat yang uniform. Sedangkan sel yang mengalami nekrosis kromatinnya bergerombol dan terjadi agregasi. Pada pemeriksaan histologi tidak terlihat adanya sel-sel radang di sekitar sel yang mengalami apoptosis. Sedangkan pada nekrosis, terlihat respon peradangan yang nyata di sekitar sel-sel yang mengalami nekrosis. Sel yang mengalami apoptosis biasanya akan dimakan oleh sel yang berdekatan atau berbatasan langsung denganya dan beberapa makrofag. Sedangkan sel yang mengalami nekrosis akan dimakan oleh makrofag. Secara biokimia, apoptosis terjadi sebagai respon dari dalam sel, yang mungkin merupakan proses yang fisiologis. Sedangkan nekrosis terjadi karena trauma nonfisiologis. Pada proses apoptosis terjadi aktivasi enzym spesifik untuk transduksi signal dan eksekusi. Sedangkan pada proses nekrosis, enzym-enzym yang terlibat dalam proses apoptosis mengalami perubahan atau inaktivasi. Secara metabolis proses terjadinya apoptosis dapat diamati sedangkan nekrosis tidak. Pada proses apoptosis dapat pula terjadi sintesis makromolekul baru, sedangkan pada nekrosis tidak disertai proses sintesis makromolekul baru. Pada apoptosis terjadi DNA fragmentasi non random sehingga jika DNA yang diekstrak dari sel yang mengalami apoptosis di elektroporesis dengan agarose akan terlihat gambaran seperti tangga (DNA ladder). Sedangkan pada nekrosis, fragmentasi terjadi secara random sehingga pada agarose setelah elektrophoresis akan terlihat menyebar tidak jelas sepanjang alurnya (DNA smear). Salah satu

Upload: istiqomah-katin

Post on 21-Dec-2015

15 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Beda Apoptosis Dan Nekrosis

TRANSCRIPT

Beda Apoptosis dan Nekrosis Apoptosis dan nekrosis sama-sama merupakan proses kematian sel. Bagi yang sedang

meneliti bidang yang berhubungan dengan apoptosis dan nekrosis pastilah akrab dengan

kedua kata ini. Masalahnya, bagaimana kita membedakan apoptosis dengan nekrosis? Jika

kita sedang meneliti, bagaimana kita tahu sel yang kita teliti mati karena proses apoptosis

atau nekrosis?

Apoptosis adalah kematian sel per sel, sedangkan nekrosis melibatkan sekelompok sel.

Membran sel yang mengalami apoptosis akan mengalami penonjolan-penonjolan ke luar

tanpa disertai hilangnya integritas membran. Sedangkan sel yang mengalami nekrosis

mengalami kehilangan integritas membran. Sel yang mengalami apoptosis terlihat menciut,

dan akan membentuk badan apoptosis. Sedangkan sel yang mengalami nekrosis akan terlihat

membengkak untuk kemudian mengalami lisis. Sel yang mengalami apoptosis lisosomnya

utuh, sedangkan sel yang mengalami nekrosis terjadi kebocoran lisosom. Dengan mikroskop

akan terlihat kromatin sel yang mengalami apoptosis terlihat bertambah kompak dan

membentuk massa padat yang uniform. Sedangkan sel yang mengalami nekrosis

kromatinnya bergerombol dan terjadi agregasi.

Pada pemeriksaan histologi tidak terlihat adanya sel-sel radang di sekitar sel yang mengalami

apoptosis. Sedangkan pada nekrosis, terlihat respon peradangan yang nyata di sekitar sel-sel

yang mengalami nekrosis. Sel yang mengalami apoptosis biasanya akan dimakan oleh sel

yang berdekatan atau berbatasan langsung denganya dan beberapa makrofag. Sedangkan

sel yang mengalami nekrosis akan dimakan oleh makrofag.

Secara biokimia, apoptosis terjadi sebagai respon dari dalam sel, yang mungkin merupakan

proses yang fisiologis. Sedangkan nekrosis terjadi karena trauma nonfisiologis. Pada proses

apoptosis terjadi aktivasi enzym spesifik untuk transduksi signal dan eksekusi. Sedangkan

pada proses nekrosis, enzym-enzym yang terlibat dalam proses apoptosis mengalami

perubahan atau inaktivasi. Secara metabolis proses terjadinya apoptosis dapat diamati

sedangkan nekrosis tidak. Pada proses apoptosis dapat pula terjadi sintesis makromolekul

baru, sedangkan pada nekrosis tidak disertai proses sintesis makromolekul baru. Pada

apoptosis terjadi DNA fragmentasi non random sehingga jika DNA yang diekstrak dari sel

yang mengalami apoptosis di elektroporesis dengan agarose akan terlihat gambaran seperti

tangga (DNA ladder). Sedangkan pada nekrosis, fragmentasi terjadi secara random sehingga

pada agarose setelah elektrophoresis akan terlihat menyebar tidak jelas sepanjang alurnya

(DNA smear). Salah satu cara untuk mengamati keberadaan fragmen DNA di dalam sel yang

mengalami apoptosis adalah dengan menggunakan Uji Tunel. Meskipun begitu, uji Tunel tidak

dapat membedakan apoptosis dengan nekrosis.

Daftar Pustaka:

Gavrieli, Y., Y. Sherman, and S.A. Ben-Sasson. (1992) Identification of programmed cell death

in situ via specific labeling of nuclear DNA fragmentation. J. Cell Biol. 119: 493-501.

Thompson, H.J., R. Strange and P.J. Schedin. (1992) Apoptosis in the genesis and prevention

of cancer. Cancer Epidem. Biomarkers and Prevention 1: 597-602.

Sumber: www.afie.staff.uns.ac.id