siklus sel dan apoptosis _s2

10
1 Universitas Pancasila Program Pascasarjana Program Ilmu Kefarmasian

Upload: pricillya-maria

Post on 24-Nov-2015

119 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • 1Universitas Pancasila

    Program Pascasarjana

    Program Ilmu Kefarmasian

  • 2Sel Eukariot

    (Hewan)

    Sel Prokariot

    (Bakteri)

    Gambar 3.13. Transfer informasi dari DNA ke

    protein berlangsung dengan perantaraan sebuah

    RNA yang disebut messenger RNA (mRNA). Dalam

    sel prokariot, proses ini lebih sederhana daripada

    sel eukariot.

    Dalam eukariot bagian-bagian yang menjadi

    penyandi DNA (disebut ekson); bewarna hitam

    tebal, di sela oleh bagian-bagian bukan penyandi

    (disebut intron)

    Intron harus dihilangkan melalui suatu reaksi

    penyambungan (splicing) yang dikatalisis secara

    enzimatik untuk membentuk DNA

    Alberts et al. 1994.

    Biologi molekuler sel

    (Edisi Bahasa Indonesia)

  • 3Dipiro et al. 2002

    Basa Nukleosid

    Basa + Gula

    Sing-

    katan

    Adenin

    Guanin

    Sitosin

    Urasil

    Timin

    Adenosin

    Guanosin

    Sitidin

    Uridin

    Timidin

    A

    G

    C

    U

    T

    Basa + Gula + Fosfat = Nukleotid

    AMP

    dAMP

    ATP

    UDP

    Adenin Monofosfat

    Deoksiadenosin monofosfat

    Adenosin trifosfat

    Uridin difosfat

    Tata Nama

  • 4Dipiro et al. 2002

  • 5Siklus selSiklus sel terdiri atas

    - Interfase

    G1= pasca mitotis

    S ; sintetis DNA

    G2; pra mitosis

    - Mitosis (mitosis dan sitokinesis)

    Sel berada dalam 3 kondisi

    Siklus proliferatif (interfase dan mitosis )

    Keadaan istirahat (tidak membelah (G0)

    Permanen tidak membelah

    Checkpoint atau titik pengontrolan / kritis yang akan memberikan sinyal on/off pada siklus sel

    Gambar 1. Siklus sel (Katzung et al. 2001)

  • 6

  • 7Apoptosis (Program cell death)

    Kematian sel terpogram

    Greek dropping off of petals or leaves from plants or trees

    Apoptosis was used in medical terminology over 2000 years ago

    Proses fisiologi / patologis : perkembangan (development),

    inflamasi, involusi jaringan, sistem imun, penuaan (ageing)

    To maintain homeostasis inhuman body, an estimated 10 billion cells

    are made each day just to balance those dying by apoptosis

  • 8Karakteristik morfologi

    1. Sel mengkerut (cell shrinkage)

    - kehilangan kontak dengan seltetangga

    - kehilangan struktur membrankhusus; spt . mikrosom, desmosom

    - organel menjadi rapat sitoplasmakelihatan tebal

    2. Kondensasi kromatin

    - Kromatin berkondensasi ke periferdan inti berbentuk seperti sabit

    - Desintegrasi inti, kehilangan pusatinti

    - Fragmentasi inti (karioheksis)

    3. Membran sitoplasma blebbing danterbentuk badan apoptotik yangmengandung sitoplasma, organel danfragmen inti.

    4. Fagositosis badan apoptotik oleh seltetangga atau makrofag

  • 10

    Penyakit akibat kegagalan apoptosis

    1. Penyakit autoimun sebagai akibat autoreaktif sel B /T

    2. Penyakit degeneratif saraf ; penyakit Alzheimer dan Parkinsonakibat apoptosis prematur neuron di otak. Neuron yang ada tidak

    mempunyai kapasitas mregenerasi atau mengkompensasi yang

    hilang

    3. Iskemia dengan hipoksia sedang atau berat apoptosis otot jantung selama infark miokard atau neuron pada keadaan stroke.

    Akibatnya jaringan tersebut tidak berfungsi normal bila keadaan

    cukup parah kegagalan fungsi organ

    4. Cacat pada perkembangan sebagai akibat ketidaksesuaian

    apoptosis seperti tidak ada terbentuk celah bibir

    5. Kanker adalah pertumbuhan sel yang berlebihan dan tidak ada sel

    yang mati

  • 11

    Berbagai metode untuk mendeteksi apoptosis

    1. Elektron mikroskop

    2. Deteksi hasil fragmentasi DNA inti

    3. Metode *TUNEL deteksi enzim yang terlibat pada pemecahan inti.

    * TUNEL: Terminal deoxynucleotidyl transferase-mediated

    dUTP nick end labelling