ho siklus sel

14
Hand-out BIOLOGI SEL, Dr. Oeke Yunita, S.Si., M.Si., Apt. SS-1 SIKLUS SEL Organisme uniseluler maupun multiseluler mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang tergantung dari pertumbuhan dan perbanyakan sel. Pada organisme uniseluler pembelahan sel bertujuan untuk reproduksi karena akan menghasilkan organisme-organisme yang berasal dari satu sel induk, sedangkan pembelahan pada organisme multiseluler sangat penting untuk pertumbuhan organisme dari usia muda hingga dewasa karena pertumbuhannya tergantung dari jumlah sel penyusun tubuh, di mana semakin banyak jumlah sel penyusun maka semakin besar pula ukuran jaringan tubuh. Pertumbuhan Sel Selama organisme hidup, akan selalu terjadi siklus yang berulang, yaitu dari sel muda bertumbuh menjadi dewasa kemudian membelah diri menjadi sel anak, yang untuk selanjutnya bertumbuh menjadi dewasa. Siklus tersebut disebut siklus sel. Tahap-tahap yang akan dilewati dalam masa pertumbuhan sel adalah sebagai berikut: 1. Tahap G1 (First gap phase) Tahap ini dimulai dari sel muda yang baru saja membelah, di mana sebagian besar sel melalui tahap ini dalam waktu 3 4 jam, hingga beberapa hari, beberapa bulan atau beberapa tahun. Pada tahap ini terjadi sintesis RNA

Upload: starmasterz

Post on 09-Nov-2015

279 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

Siklus Sel

TRANSCRIPT

  • Hand-out BIOLOGI SEL, Dr. Oeke Yunita, S.Si., M.Si., Apt. SS-1

    SIKLUS SEL

    Organisme uniseluler maupun multiseluler mengalami pertumbuhan dan

    perkembangan yang tergantung dari pertumbuhan dan perbanyakan sel.

    Pada organisme uniseluler pembelahan sel bertujuan untuk reproduksi

    karena akan menghasilkan organisme-organisme yang berasal dari satu sel

    induk, sedangkan pembelahan pada organisme multiseluler sangat penting untuk

    pertumbuhan organisme dari usia muda hingga dewasa karena pertumbuhannya

    tergantung dari jumlah sel penyusun tubuh, di mana semakin banyak jumlah sel

    penyusun maka semakin besar pula ukuran jaringan tubuh.

    Pertumbuhan Sel

    Selama organisme hidup, akan selalu terjadi siklus yang berulang, yaitu

    dari sel muda bertumbuh menjadi dewasa kemudian membelah diri menjadi sel

    anak, yang untuk selanjutnya bertumbuh menjadi dewasa. Siklus tersebut

    disebut siklus sel.

    Tahap-tahap yang akan dilewati dalam masa pertumbuhan sel adalah

    sebagai berikut:

    1. Tahap G1 (First gap phase)

    Tahap ini dimulai dari sel muda yang baru saja membelah, di mana sebagian

    besar sel melalui tahap ini dalam waktu 3 4 jam, hingga beberapa hari,

    beberapa bulan atau beberapa tahun. Pada tahap ini terjadi sintesis RNA

  • Hand-out BIOLOGI SEL, Dr. Oeke Yunita, S.Si., M.Si., Apt. SS-2

    yang lalu diikuti oleh sintesis protein sehingga sitoplasma akan bertambah

    banyak dan sel terus bertumbuh.

    2. Tahap S (Synthetic phase)

    Pada tahap ini terjadi sintesis DNA (replikasi) yang pada umumnya

    berlangsung selama 7 8 jam, sambil sintesis RNA tetap berjalan terus

    walaupun tidak mendominasi proses pada tahap ini. Selain itu juga terjadi

    pembentukan molekul histon yang merupakan protein dasar pada kromosom.

    3. Tahap G2 (Second gap phase)

    Tahap ini merupakan tahap akhir pertumbuhan sel yang akan disusul oleh

    pembelahan sel, yang pada umumnya akan berlangsung sekitar 2 5 jam,

    sambil proses sintesis RNA tetap berjalan dengan frekuensi sintesis yang

    mulai berkurang pada tahap ini hingga akan berhenti pada saat proses

    pembelahan sel mulai dilakukan.

    Kegiatan sel berbeda-beda pada setiap fase, di mana dalam fase G1 terjadi

    kegiatan biosintesis yang sangat meningkat dan sel memantau keadaan

    lingkungan dan ukurannya sendiri. Hal tersebut sangat penting bagi sel untuk

    mengambil keputusan apakah sel sudah cukup matang untuk menggandakan

    diri. Jika sel tidak berkomitmen untuk membelah diri, maka sel masuk dalam

    kondisi istirahat atau fase G0 selama beberapa waktu sebelum kembali untuk

    kegiatan membelah diri. Pada fase S terjadi sintesis DNA sedangkan pada fase

    G2 terjadi persiapan untuk pembelahan mitosis, di mana saat itu terjadi aktivasi

    enzim kinase yang diperlukan untuk katalisator fosforilasi.

  • Hand-out BIOLOGI SEL, Dr. Oeke Yunita, S.Si., M.Si., Apt. SS-3

    Sel memerlukan waktu untuk tumbuh sebelum membelah sehingga siklus

    sel secara umum berlangsung sangat lama, misalnya diperlukan 12 jam atau

    lebih bagi sel pada jaringan mamalia.

    Siklus sel akan berjalan terus terutama pada jaringan tubuh yang masih

    muda atau jaringan tubuh yang terus mengalami pertumbuhan seperti ujung

    akar,pucuk daun tanaman dan jaringan tubuh manusia yang mengalami

    regenerasi.

    Siklus sel akan berhenti karena berbagai hal sehingga setelah bertumbuh

    sel tidak lagi mengalami pembelahan namun mengalami perubahan degenerasi

    dan akhirnya mati. Apabila dalam suatu jaringan terdapat sel-sel yang mati,

    umumnya sel-sel tersebut akan diganti oleh sel-sel baru yang dihasilkan dari

    pembelahan sel pada jaringan yang sama, sehingga fungsi jaringan tidak

    terganggu.

    Pembelahan Sel

    Setelah sel mengalami pertumbuhan, sel akan mengalami pembelahan

    yang menghasilkan dua sel muda yang kemudian juga akan mengalami

    pertumbuhan menjadi sel dewasa.

  • Hand-out BIOLOGI SEL, Dr. Oeke Yunita, S.Si., M.Si., Apt. SS-4

    Waktu yang diperlukan untuk satu putaran siklus sel pembelahan

    berbeda-beda dari satu jenis sel dengan jenis sel lainnya.

    Berdasarkan mekanismenya terdapat tiga macam cara pembelahan sel

    yaitu amitosis, mitosis dan meiosis.

    Amitosis banyak dijumpai pada sel prokariot, di mana amitosis merupakan

    pembelahan langsung, oleh karena dalam mekanismenya inti membelah tanpa

    melibatkan pembentukan kromosom. Pembelahan sel diawali dengan

    memanjangnya sel dan inti yang diikuti oleh pengecilan bagian tengah sel

    sampai putus sehingga mengakibatkan terpisahnya sitoplasma dan inti menjadi

    dua sel baru (sitokinesis). Amitosis tidak menjamin bahwa unsur-unsur genetik

    dalam sel akan terbagi sama rata dalam sel anak.

    Pada dasarnya organisme multiseluler akan mengalami dua cara

    pembelahan sel yaitu mitosis dan meiosis. Perbedaan kedua jenis pembelahan

    terletak pada jumlah kromosom yang dihasilkan setelah pembelahan sel, di

    mana pada mitosis jumlah kromosom sel-sel keturunannya sama dengan jumlah

    kromosom sel induk, sedangkan pada meiosis jumlah kromosom sel

    keturunannya hanya separuh dari jumlah kromosom sel induknya. Selain itu

    terdapat pula perbedaan pada tahap-tahap dalam proses pembelahan sel.

    Pembelahan sel secara mitosis dilakukan untuk memperbanyak sel yang

    ada dalam tubuh organisme sehingga dapat bertambah besar / bertumbuh,

    sedangkan pembelahan meiosis / reduksi terjadi dalam organisme hidup untuk

    sarana berkembang biak atau memperbanyak diri. Meiosis terjadi pada sel-sel

    kelamin sehingga nantinya sel-sel keturunannya akan mempunyai jumlah

    kromosom setengah dari jumlah kromosom sel induk. Sel kelamin tersebut akan

    bergabung dengan sel kelamin lawan jenisnya dalam proses konsepsi atau

    pembuahan sehingga membentuk zigot yang memiliki jumlah kromosom yang

    sama dengan jumlah kromosom sel-sel organisme induk.

    Secara umum proses pembelahan mitosis terjadi melalui tahap yang

    meliputi profase, metaphase, anaphase dan telofase, di mana keseluruhan ini

    dapat terjadi setelah pertumbuhan sel berakhir atau sel telah siap untuk

    membelah diri. Sedangkan proses pembelahan meiosis mempunyai tahapan

  • Hand-out BIOLOGI SEL, Dr. Oeke Yunita, S.Si., M.Si., Apt. SS-5

    yang lebih kompleks dari mitosis, yang meliputi pembelahan pertama (profase I,

    prometafase I , Metafase I, Anafase I, Telofase I), Interfase, Pembelahan kedua

    (Prometafase II, Metafase II, Anafase II, Telofase II).

    Origin of

    replication

    Cell wall

    Plasma

    membrane

    Bacterial

    chromosome

    E. coli cell

    Two copies

    of origin

    Chromosome replication begins. Soon thereafter, one copy of the origin moves rapidly toward

    the other end of the cell.

    Replication continues. One copy of the origin is now at each end of

    the cell.

    Origin Origin

    Replication finishes. The plasma membrane grows inward, and new cell wall is

    deposited.

    Two daughter

    cells result.

  • Hand-out BIOLOGI SEL, Dr. Oeke Yunita, S.Si., M.Si., Apt. SS-6

    MITOSIS

    Seperti halnya amitosis, mitosis terdiri dari dua proses secara umum, yaitu

    kariokinesis (pembelahan bahan inti) dan sitokinesis (pembelahan bahan di luar

    inti).

    Pada saat mitosis terjadi, terdapat beberapa bentukan yang spesifik (tidak

    tampak pada periode interfase), yang disebut juga sebagai perlengkapan mitosis

    (mitotic apparatus) yang terdiri atas bentukan seperti bintang (aster) dan

    kumparan (spindle) di sekeliling sentriol, yang tersusun atas serabut serabut

  • Hand-out BIOLOGI SEL, Dr. Oeke Yunita, S.Si., M.Si., Apt. SS-7

    kromosom (chromosomal fibers), serabut-serabut berlanjut (continuous fibers)

    dan serabut-serabut antara (interzonal fibers).

    Profase

    Pada tahap ini sentriol yang telah mengalami replikasi dan terletak di dekat inti

    akan bergerak menuju ke tepi diikuti oleh adanya mikrotubuli yang membentuk

    bangunan radier mengelilingi setiap sentriol sehingga tampak seperti sinar

    bintang (aster).

    Sentriol beserta aster akan bergerak terus ke tepi sementara itu mikrotubuli akan

    membentuk bangunan yang menghubungkan kedua sentriol yang disebut

    spindle. Selain itu terjadi perubahan-perubahan pada inti sel di mana perubahan

    dimulai pada perubahan benang-benang kromatid dan nukleolus. Pada tahap

    akhir profase akan terlihat perubahan-perubahan :

    - membran inti menghilang

    - nukleolus menghilang

    - sentriol telah mencapai kutub pembelahan sel dengan aster dan spindle

    yang menghubungkan kedua unit sentriol

    - benang-benang kromatid terlihat sebagai kromosom yang telah

    mempunyai sentromer lengkap dengan lengan kromosom

    Di antara tahap profase dan metafase, terdapat juga tahap prometafase, yang

    berlangsung sangat cepat, yang merupakan saat hilangnya selubung inti sama

    sekali dan tersebarnya kromosom di seluruh bagian sel.

  • Hand-out BIOLOGI SEL, Dr. Oeke Yunita, S.Si., M.Si., Apt. SS-8

    Metafase

    Pada tahap ini benang kromatid yang telah membentuk kromosom akan

    menempatkan diri pada bidang ekuator antara kedua kutub pembelahan, dengan

    adanya benang-benang penghubung antara kinetokor dengan kutub pembelahan

    sel yang disebut chromosomal fibers, yang bertindak sebagai benang penarik

    kromatid ke arah kutub pembelahan sel. Setelah itu kromatid akan mulai terpisah

    dari pasangannya dan masing-masing akan dihubungkan dengan kutub

    pembelahan pada setiap sisi. Tahap ini diakhiri dengan tertariknya bagian

    kinetokor ke arah kutub pembelahan sel masing-masing sementara bagian

    lengan kromatid masih melekat satu sama lain.

    Anafase

    Pada tahap ini terjadi pemisahan lengan lengan kromatid secara sempurna

    sehingga benar-benar terbentuk pasangan kromosom yang masing-masing akan

    bergerak menuju ke kutub pembelahan sel. Kromatid yang telah terpisah

    sempurna disebut sebagai kromosom. Pada tahap akhir anaphase akan terlihat

    bahwa kromosom telah berkumpul atau mengelompok pada masing-masing

    kutub pembelahan sel dan selain itu membran plasma akan tampak mulai

    berubah sehingga sel akan tampak lebih memanjang atau lonjong.

    Telofase

    Pada tahap ini akan terbentuk membrane inti yang akan melingkupi kromosom

    pada masing-masing kutub pembelahan sel. Pada saat pembentukan membran

    inti, kromosom mulai tampak menipis dan akhirnya hanya akan tampak sebagai

    butir-butir kromatin. Pembentukan membran inti akan diikuti dengan pemisahan

    sitoplasma beserta organel. Pada tahap akhir telofase akan terbentuk dua sel

    yang sama dalam bentuk dan sifatnya dengan induknya dan masing-masing

    mengandung kromosom yang sama dan bersifat diploid.

  • Hand-out BIOLOGI SEL, Dr. Oeke Yunita, S.Si., M.Si., Apt. SS-9

    Setelah berakhirnya pembelahan mitosis ini maka sel muda akan kembali

    mengadakan pertumbuhan sel dengan melalui siklus sel sehingga sel menjadi

    dewasa dan siap untuk membelah lagi.

  • Hand-out BIOLOGI SEL, Dr. Oeke Yunita, S.Si., M.Si., Apt. SS-10

    MEIOSIS

    Pembelahan meiosis merupakan proses pembelahan sel yang terjadi

    pada sel sel kelamin dari organisme yang mengadakan reproduksi secara

    generatif atau seksual. Pada dasarnya meiosis terdiri dari sekali duplikasi

    kromosom (DNA) yang diikuti oleh dua kali pembelahan (tanpa replikasi DNA)

    sehingga pada akhirnya dihasilkan sel-sel haploid.

    Berdasarkan waktu terjadinya, peristiwa pembelahan terhadap

    pembentukan gamet dibedakan menjadi meiosis terminal atau gametik (terjadi

    dekat sebelum terbentuk gamet, pada hewan, manusia dan tumbuhan tingkat

    rendah), meiosis intermedier (terjadi di antara pembentukan gamet dan

    pembuahan, pada tumbuhan tingkat tinggi) dan meiosis initial atau zigotik (terjadi

    segera setelah pembuahan, pada fungi).

    Pembelahan meiosis mempunyai tahapan yang lebih kompleks

    dibandingkan dengan mitosis, seperti yang digambarkan pada bagan sbb:

    PEMBELAHAN I

    Profase

    Prometafase I

    Metafase I

    Anafase I

    Telofase I

    Interfase

    Preleptotene

    Leptotene

    Zygotene

    Pachytene

    Diplotene

    Diakenesis

    PEMBELAHAN II Prometafase II

    Metafase II

    Anafase II

    Telofase II

  • Hand-out BIOLOGI SEL, Dr. Oeke Yunita, S.Si., M.Si., Apt. SS-11

    Profase I

    Tahap ini merupakan tahap yang paling menentukan dalam proses meiosis

    karena terjadi perubahan-perubahan mendasar seperti pembentukan pasangan

    kromosom homolog, pertukaran bahan-bahan genetik dan lain-lain.

    Tahap pachytene dan diplotene merupakan tahap yang paling menentukan

    karena pada kedua tahap ini terjadi pertukaran bahan-bahan genetika dalam

    kromosom sehingga akan menentukan sifat yang akan diwariskan kepada

    generasi berikutnya. Kedua tahap ini merupakan tahap yang berlangsung sangat

    lama, mulai dari berhari-hari sampai bertahun-tahun.

    Prometafase I

    Tahap ini merupakan tahap yang berlangsung singkat sebelum metafase I., di

    mana pada tahap ini membran inti mulai menghilang dan kromosom tampak

    lebih pendek dan menebal sehingga kromosom tampak mempunyai 4 lengan

    karena merupakan dua buah kromosom yang berpasangan.

    Metafase I

    Pada tahap ini kromosom tersusun pada bidang ekuator namun tidak terpisah,

    tetap merupakan satu kesatuan, pasangan kromosom akan berada pada satu

    sisi sedangkan pasangan kromosom lainnya yang homolog akan berada pada

    sisi yang lain

    Anafase I

    Kromosom mulai bergerak menuju ke kutub pembelahan sehingga pasangan

    kromosom sebelah kiri akan menuju ke kutub kiri sedangkan pasangan

    homolognya akan menuju ke kutub sebelah kanan

    Telofase I

    Kromosom tampak telah berkumpul di kutub-kutub pembelahan, yang

    memungkinkan pembentukan inti dan pemisahan sitoplasma. Kromosom akan

  • Hand-out BIOLOGI SEL, Dr. Oeke Yunita, S.Si., M.Si., Apt. SS-12

    mulai membentuk benang-benang tipis sehingga tidak tampak strukturnya

    seperti kromosom sebelumnya.

    Interfase

    Tahap ini berlangsung sangat singkat dan tidak terjadi replikasi kromosom di

    dalamnya sehingga kromosom dalam sel ini merupakan kromosom hasil

    pembelahan meiosis I yang jumlahnya setengah dari kromosom induk.

    Profase II

    Tahap ini dimulai dengan terbentuknya spindel, aster, pergeseran sentriol ke

    kutub pembelahan dan perubahan lain seperti pada mitosis.

    Metafase II

    Pada tahap ini terjadi pengumpulan kromosom di bidang ekuator seperti pada

    mitosis

    Anafase II

    Seperti pada mitosis, pada tahap ini terjadi pergeseran kromosom ke arah kutub

    pembelahan masing-masing dan membran sel mulai berubah bentuk menjadi

    lebih lonjong

    Telofase II

    Kromosom telah berkumpul pada kutub pembelahan dan diikuti pembentukan

    membran inti dan pemisahan sitoplasma. Pada akhir tahap ini pembelahan

    meiosis akan menghasilkan 4 buah sel yang masing-masing mempunyai jumlah

    kromosom setengah dari sel induk

  • Hand-out BIOLOGI SEL, Dr. Oeke Yunita, S.Si., M.Si., Apt. SS-13

    Meiosis yang terjadi pada sel kelamin manusia pada dasarnya terjadi

    pada dua macam sel yaitu sel spermatogonium dan sel oogonium.

    Pada pria, dari satu sel spermatogonium akan terjadi dua sel spermatosit

    primer dengan cara mitosis dan tiap sel spermatosit primer ini akan menjadi dua

    sel spermatosit sekunder melalui proses meiosis I dan akhirnya akan menjadi 4

    buah spermatid pada meiosis II. Tiap spermatid akan mengalami proses

    pematangan dengan terjadinya penambahan ekor, akrosom dan lain-lain

    sehingga terbentuk spermatozoa.

    Pada wanita, dari satu sel oogonium akan menjadi dua sel oosit primer

    yang akan mengalami meiosis I menjadi satu oosit sekunder dan satu polosit dan

    selanjutnya pada meiosis II akan terjadi satu ootid dan tiga buah polosit atau

    dinamakan polar bodies dari sel telur. Ootid ini akan bertumbuh dan mengalami

    pematangan menjadi ovum.

  • Hand-out BIOLOGI SEL, Dr. Oeke Yunita, S.Si., M.Si., Apt. SS-14