kul 4. nekrosis dan kematian sel

33
NEKROSIS & KEMATIAN SEL By Robby Candra Purnama, S.Farm., M.Kes., Apt.

Upload: robby-candra-purnama

Post on 14-Jan-2017

173 views

Category:

Education


16 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kul 4. nekrosis dan kematian sel

NEKROSIS & KEMATIAN SEL

ByRobby Candra Purnama, S.Farm., M.Kes., Apt.

Page 2: Kul 4. nekrosis dan kematian sel

MEKANISME ADAPTASI, KERUSAKAN DAN KEMATIAN SEL

Sel melakukan adaptasi terhadap stressor dari luar diantaranya dengan melakukan respon:

- Hypertrophy- Hyperplasia- atrophy dan- Metaplasia Jika usaha adaptasi tersebut tidak berhasil maka

dapat menyebabkan kerusakan sel

Page 3: Kul 4. nekrosis dan kematian sel

DIAGRAM RESPON SEL

Page 4: Kul 4. nekrosis dan kematian sel

• Bagi sel yang kerusakannya reversibel, maka sel itu dapat kembali berfungsi seperti sedia kala,namun bagi sel yang mengalami kerusakan secara irreversibel, maka sel itu akan mengalami kematian sel

• Kematian sel dapat disebabkan oleh beberapa kejadian, diantaranya ischemia, infeksi, toksin dan reaksi imun

• Kematian sel juga merupakan salah satu proses yang normal terjadi pada fase embriogenesis, perkembangan organ dan pengaturan homeostasis.

Page 5: Kul 4. nekrosis dan kematian sel

HIPERTROPI

• Peningkatan besar sel yang mengakibatkan perbesaran organ.

• Tidak terdapat sel baru, hanya mengalami perbesaransel, perbesaran terjadi karena peningkatan jumlah struktur protein dan organel sel.

• Bisa terjadi secara fisiologis ataupun patologis, bisa juga terjadi karena stimulus dari peningkatan hormon tertentu.

• Ex: perbesaran uterus karena stimulus dari estrogen sehingga terjadi hiperplasi dan hipertropi.

Page 6: Kul 4. nekrosis dan kematian sel

HIPERTROPI PADA UTERUS

Page 7: Kul 4. nekrosis dan kematian sel

HIPERPLASI

proses adaptasi dengan melakukan replikasi sel, sehingga penambahan jumlah sel membuat organ membesar.

Hiperplasi bisa secara fisiologis dan patologis (ex: cancer). Hipertropi secara fisiologis dibagi menjadi 2: o Hormonal hyperplasia.

Ex: selama masa kebuntingan dan pubertas o Compensatory hyperplasia.

Ex: kematian jaringan hati

Page 8: Kul 4. nekrosis dan kematian sel

ATROPI

• Pengecilan ukuran dari sel yang disebabkan oleh karena sel kehilangan substansi sel, sehingga menyebabkan berkurangnya ukuran organ.

• Atropi memungkinkan terjadinya menurunnya fungsi sel, namun bukan merupakan kematian sel.

• Atropi terjadi akibat penurunan dari sintesis protein dan peningkatan degenersi protein di dalam sel.

• Penyebab atropi diantaranya bisa karena kehilangan inervasi, kekurangan suplai darah, kekurangan nutrisi, kehilangan stimulasi endokrin, dan aging.

Page 9: Kul 4. nekrosis dan kematian sel

ATROPI OTAK

Page 10: Kul 4. nekrosis dan kematian sel

METAPLASIA

• Perubahan reversibel dari fenotip sel yang digantikan oleh tipe sel yang lain

• Sering terjadi karena iritasi yang terjadi secara kronis.

• Pada kondisi ini sel yang mengalami adaptasi digantikan oleh tipe sel lain yang lebih bisa menghadapi stresor.

• Terjadi akibat genetik "reprogramming"

Page 11: Kul 4. nekrosis dan kematian sel
Page 12: Kul 4. nekrosis dan kematian sel

KERUSAKAN SEL YANG REVERSIBEL

• Pada stadium awal terjadinya kerusakan atau pada kerusakan ringan, kerusakan fungsi dan morfologi akan dapat kembali normal jika penyebab dari kerusakan tersebut dihilangkan.

• Pada stadium ini meskipun terjadi kerusakan sel secara signifikan, namun tidak terjadi kerusakan baik pada membran sel maupun pada pada inti.

Page 13: Kul 4. nekrosis dan kematian sel

KEMATIAN SEL• Pada kerusakan yang terjadi secara terus menerus,

maka kerusakan tersebut menjadi irreversibel dan akhirnya sel tidak memiliki kemampuan untuk memperbaiki kerusakan sehingga menyebabkan sel mati.

• Ada 2 macam kematian sel, yang dibedakan dari morfologi, mekanisme dan perubahan fisiologis dan penyakit, yaitu apoptosis dan nekrosis.

Page 14: Kul 4. nekrosis dan kematian sel
Page 15: Kul 4. nekrosis dan kematian sel

APOPTOSIS• Kematian sel oleh sel itu sendiri yang disebabkan

oleh growth factor atau DNA sel atau protein yang dihancurkan dengan maksud perbaikan.

• Memiliki karakteristik sel dimana inti sel mengalami pemadatan dan tidak terjadi kerusakan membran sel.

• Apoptosis memerlukan sintesis aktif RNA dan protein dan merupakan suatu proses yang memerlukan energi

• Secara morfologis, proses ini ditandai oleh pemadatan kromatin di sepanjang membran inti

Page 16: Kul 4. nekrosis dan kematian sel

APOPTOSIS SEL HATI OLEH VIRUS HEPATITIS

Sel mengalami pengurangan ukuran dan sitoplasmanya berwarna eosinophilic terang

serta nukleusnya mengalami kondensasi

Page 17: Kul 4. nekrosis dan kematian sel

NEKROSIS terjadi kerusakan membran, lisososm mengeluarkan

enzim ke sitoplasma dan menghancurkan sel, isi sel keluar dikarenakan kerusakan membran plasma dan mengakibatkan reaksi inflamatori.

Nekrosis adalah pathway yang secara umum terjadi pada kematian sel yang diakibatkan oleh:

- Ischemia- Keracunan- infeksi dan- trauma

Page 18: Kul 4. nekrosis dan kematian sel
Page 19: Kul 4. nekrosis dan kematian sel

PERBEDAAN KEMATIAN SEL SECARA NECROSIS DAN APOPTOSIS

Page 20: Kul 4. nekrosis dan kematian sel

GAMBARAN MIKROSKOPIK :A. NukleusPiknosis : nukleus terlihat lebih bundar, ukuran lebih

kecil dan gelapKarioreksis : nukleus mengalami fragmentasi menjadi

kecil dan tersebarKariolisis : nukleus lisis, tidak terlihat sehingga

rongga kosong dibatasi membran nukleus disebut ghost.

B. Sitoplasma : berwarna asidofilik, struktur tidak jelas, jika melanjut :

1. Tidak terlihat garis besar struktur histologi sel2. Tidak terlihat adanya pewarnaan

Page 21: Kul 4. nekrosis dan kematian sel

TIPE-TIPE MORFOLOGIK NEKROSIS JARINGANSecara makroskopik dan dengan pemeriksaan

mikroskop dapat dikenali beberapa bentuk nekrosis.Bentuk-bentuk tersebut:- Nekrosis koagulasi- Nekrosis liquefaktif (mencair)- Nekrosis lemak- Nekrosis kaseosa (perkejuan)

Page 22: Kul 4. nekrosis dan kematian sel

NEKROSIS KOAGULASI

Tidak hanya terjadi denaturasi protein, namun juga berkaitan dengan hambatan enzim-enzim litik.

Sel tidak mengalami lisis, dengan demikian kerangka luar sel relatif utuh.

Inti menghilang dan sitoplasma yang mengalami asidifikasi menjadi eosinofilik

Page 23: Kul 4. nekrosis dan kematian sel

NEKROSIS KOAGULASI-INFRAK GINJAL

Page 24: Kul 4. nekrosis dan kematian sel

Gambaran makroskopik : terlihat berwarna putih, keabu-abuan atau kekuning-

kuningan dan sedikit berlemak, padat

Gambaran mikroskopik : struktur sel dan jaringan masih jelas, inti sel

mengalami piknotik (menghilang), sitoplasma lebih acidophilic

Page 25: Kul 4. nekrosis dan kematian sel

NEKROSIS LIQUEFAKTIF• Ditandai oleh larutnya jaringan akibat lisis enzimatik

sel-sel yang mati.• Proses ini biasanya terjadi di otak sewaktu terjadi

pelepasan enzim-enzim otokatalitik dari sel-sel yang mati.

• Nekrosis likuefaktif juga terjadi pada peradangan purulen akibat efek heterolitik leukosit polimorfonuklear pada pus.

• Jaringan yang mengalami likuefaksi menjadi lunak, mudah mencair, dan tersusun oleh sel-sel yang mengalami disintegrasi dan cairan.

Page 26: Kul 4. nekrosis dan kematian sel

NEKROSIS LIQUEFAKTIF-INFARK OTAK.

Page 27: Kul 4. nekrosis dan kematian sel

Gambaran makroskopik :adanya benjolan berisi cairan dikelilingi kapsula tipis dan ireguler.

Gambaran mikroskopik :tampak ruang kosong dengan sisa kapsula yang ireguler, terlihat fibrin dan neutrophil disekitarnya.

Page 28: Kul 4. nekrosis dan kematian sel

NEKROSIS LEMAK

Terjadi akibat kerja enzim-enzim lipolitik pada jaringan lemak.

Proses ini biasanya terjadi pada nekrosis pankreatik akut dan merupakan konsekuensi pelepasan lipase pankreas ke jaringan peripankreas.

Lipolisis ditandai oleh hilangnya kontur sel-sel lemak.

Asam-asam lemak yang dibebaskan dari sel lemak mengalami saponifikasi dengan mengikat natrium, kalium dan kalsium.

Page 29: Kul 4. nekrosis dan kematian sel

NEKROSIS LEMAK-PANKREATITIS AKUT

Page 30: Kul 4. nekrosis dan kematian sel

NEKROSIS KASEOSA (PERKEJUAN)

• Memiliki baik gambaran nekrosis koagulasi maupun likuefaktif.

• Biasanya nekrosis ini terjadi di bagian tengah granuloma tuberkolusa, yang mengandung bahan seperti keju yang putih atau kekuningandan merupakan asal nama nekrosis tipe ini.

• Secara histologis, rangka luar sel tidak lagi utuh, tetapi sebaliknya jaringan juga belum mencair.

• Sisa-sisa sel tampak sebagai bahan amorf bergranula halus.

Page 31: Kul 4. nekrosis dan kematian sel

NEKROSIS KASEOSA-TUBERCULOSIS PARU

Page 32: Kul 4. nekrosis dan kematian sel

Gambaran makroskopik : terlihat berwarna putih, keabu-abuan atau kekuning-

kuningan dan sedikit berlemak, padat

Gambaran mikroskopik : struktur histologi sudah tidak terlihat lagi membentuk

masa bergranulasi. Dengan pengecatan HE berwarna keabu-abuan,

dikelilingi oleh epiteloid dan limfosit.

Page 33: Kul 4. nekrosis dan kematian sel

TERIMA KASIH