bahaya keracunan di lingkungan rumah

32
KATA PENGANTAR 1 MAKALAH BAHAYA KERACUNAN DI LINGKUNGAN RUMAH TANGGA T Di susun oleh : Agus Suama Atin Supriatin Dede Jamaludin Edi Darsono Evy Damayanti Kurniasari Mamat Salamet Sumbada Zaki Firdaus SEKOLAH TINGGI FARMASI YPIB CIREBON

Upload: edi-darsono

Post on 21-Jul-2015

433 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

MAKALAH BAHAYA KERACUNAN DI LINGKUNGAN RUMAH TANGGA TDi susun oleh : Agus Suama Atin Supriatin Dede Jamaludin Edi Darsono Evy Damayanti Kurniasari Mamat Salamet Sumbada Zaki Firdaus

SEKOLAH TINGGI FARMASI YPIB CIREBON

KATA PENGANTAR1

Assalamualaikum Wr. Wb Segala puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah, karunia & petunjukNYA sehingga dapat menyelesaikan tugas mata makalah kuliah Kimia Forensik. Pada kesempatan ini penyusun menyampaikan penghargaan & terimakasih yang sebesar besarnya atas kerjasama & bantuannya yang diberikan oleh semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas ini. Namun penyusun menyadari bahwa makalah Kimia Forensik. ini jauh dari sempurna & masih banyak kekurangannya. Akhir kata, semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi yang menggunakannya.

Cirebon, Mei 2012

Penyusun

DAFTAR ISI

2

KATA PENGANTAR . DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN .. BAB II PEMBAHASAN DEFINISI KERACUNAN . MEKANISME KERJA RACUN DALAM TUBUH MANUSIA .. FAKTOR FAKTOR RESIKO PENYEBAB KERACUNAN .. JENIS DAN TINGKAT KEPARAHAN KERACUNAN TANDA DAN GEJALA TERJADINYA KERACUNAN .. WASPADAI, PRODUK ATAU BAHAN KIMIA YANG ADA DALAM RUMAH TANGGA, YANG HARUS DIPERHATIKAN PENGGUNAANNYA DAN DAPAT MENGAKIBATKAN KERACUNAN .. EFEK SAMPING BAHAN KIMIA RUMAH TANGGA CARA MENGATASI KERACUNAN DALAM RUMAH TANGGA . PEMERIKSAAN FISIK . PEMERIKSAAN PENUNJANG ..3

PENATALAKSANAAN USAHA MENCEGAH KERACUNAN DI RUMAH TANGGA .. PEMERIKSAAN FORENSIK KERACUNAN . PERATURAN PERUNDANGAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN RACUN . BAB III PENUTUP . DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUANPada zaman modern seperti ini, peningkatan pemakaian bahan kimia merupakan hal yang tidak terelakkan lagi. Sejalan dengan itu, maka penyakit yang disebabkan oleh bahan kimia pun meningkat drastis. Terutama pada lingkungan rumah tangga yang kurang menyadari keselamatan anggota keluarganya itu sendiri. Peredaran bahan kimia yang semakin hari semakin pesat, menimbulkan manfaat yang besar juga, tetapi juga membuat4

masalah yang besar juga. Terutama masalah kesehatan. Keracunan merupakan salah satu masalah kesehatan yang meningkat, baik di negara maju maupun di negara berkembang. Di balik kehangatan rumah, ternyata di dalamnya pun menyimpan ancaman berbahaya. Potensi keracunan karena penggunaan barang kimia sehari-hari disinyalir menjadi penyebabnya. segala sesuatu yang mengandung zat pelarut kimiawi dapat mengakibatkan keracunan bagi penggunanya jika tidak ditangani secara benar. Berhati-hatilah menggunakan produk-produk rumah tangga. Pasalnya, penggunaan barang - barang tersebut sebagian besar mengandung zat - zat yang berpotensi beracun, seperti detergen, pemutih pakaian, dan pencair cat. Tak hanya itu, lemari obat pun memungkinkan simpanan kandungan obat bebas dan obat resep yang beracun bila diminum dalam dosis berlebihan. Belum lagi ancaman kehadiran tumbuhan beracun di halaman rumah. Lebih dari 90% kejadian keracunan bahan kimia berlaku di rumah. Setiap tahun, kasus ini banyak dialami oleh anak-anak dengan tidak sengaja. Di kalangn anak - anak yang berumur 5 tahun ke bawah, sebanyak 57 % keracunan yang melibatkan produk - produk bukan farmaseutikal seperti alat kosmetik, bahan pencuci, tumbuh tumbuhan, racun perusak dan alat melukis. Selebihnya yang 43 % lagi melibatkan keracunan terhadap obat - obatan Angka yang pasti dari kejadian keracunan di Indonesia belum diketahui, meskipun banyak dilaporkan kejadian-kejadian keracunan dibeberapa rumah sakit tetapi angka ini tidak menggambarkan kejadian yang sebenarnya didalam masyarakat. Lebih kurang 60% dari paparan keracunan yang dilaporkan terjadi pada anak berumur < 6 tahun, dengan kematian < 4%.Di RSCM/FK UI Jakarta dilaporkan 45 penderita anak yang mengalami keracunan setiap tahunnya, sedang di RS dr. Soetomo Surabaya 15 - 30 penderita anak yang datang untuk mendapatkan pengobatan karena keracunan setiap tahun,yang sebagian besar karena keracunan hidrokarbon ( 45 5

60%), keracunan makanan, keracunan obat-obatan, detergen dan bahan-bahan rumah tangga yang lain. Meskipun keracunan dapat terjadi melalui saluran cerna, saluran nafas, kulit dan mukosa atau parenteral tetapi yang terbanyak racun masuk melalui saluran cerna ( 75 % ) dan inhalasi ( 14% ).

BAB II PEMBAHASANDEFINISI KERACUNAN Racun adalah :

6

setiap bahan / zat yang dalam jumlah relative kecil, bila masuk atau dimasukkan kedalam tubuh, akan menimbulkan gejala gejala abnormal, menyakiti, mencederai atau membinasakan orang normal dan sehat ( semua zat dalam jumlah besar dapat berupa racun ) menurut Taylor suatu zat yang bekerja pada tubuh secara kimiawi dan secara faali, yang dalam dosis toksik, selalu menyebabkan gangguan fingsi tubuh, hal mana dapat berakhir dengan penyakit atau kematian. Keracunan adalan masuknya suatu zat dalam tubuh dalam jumlah tertentu dapat menyebabakan reaksi tubuh yang tidak diinginkan bahkan dapat menimbulkan kematian atau Keracunan adalah reaksi kimia yang merusak jaringan tubuh atau mengganggu fungsi tubuh

Racun dapat masuk kedalam tubuh manusia melalui : Mulut ( Alat pencernaan, oral ) Pernapasan ( inhalasi ) Kontak Penyerapan ( kulit, suntikan / gigitan ) Anus atau vagina Keracunan dapat diklasifikasikan berdasarkan lima bahan penyebabnya yaitu : 1. Makanan & minuman yang sudah tercemar racun 2. Bahan kimia Toksikan = bahan racun berupa padat cair gas baik yang mudah menguap atau tidak menguap. Toksikan ini dapat menimbulkan penyakit pada kulit, mata, organ dalam, dan saluran pencernaan. terbagi menjadi : a. Kimia industri : timbal, bahan korosif, hidrokarbon, alkohol dan glikol, logam, gas beracun, asam dan basa kuat, b. Rumah tangga contoh : detergen, sabun cuci, dan parfum, insektisida, desinfektan 3. Pestisida terbagi menjadi : a. Pestisida pertanian ( yang pertanian, perkebunan, dan kehutanan ) contoh : racun serangga ( insektisida ), racun7

tikus ( rodentisida ), racun rumput / gulma ( herbisida ), racun nematoda ( nematosida ), racun fungi / jamur ( fungisida ), racun untuk keong / siput ( Moluskusida ) racun larva ( larvasida ), racun untuk rayap ( mitisida ) b. Pestisida rumah tangga contoh : racun serangga ( insektisida ), racun tikus ( rodentisida ), obat nyamuk 4. Alam terbagi menjadi : a. Tanaman & tanaman beracun contoh tanaman yang mengandung tetradotoksin, asam jengkolat, singkong beracun, jamur, opium, ganja, kokain b. Pencemar contoh bahan polutan ( timbal ), korosif, c. Lingkungan contoh pencemaran lingkungan baik tanah, air, udara yang disebabkan oleh bermacam maca polutan seperti hidrokarbon, cemaran mikroba, karbon monoksida d. Hewan berbisa, contoh bisa ular 5. Obat-obatan terbagi menjadi : a. Obat obatan contoh analgetik ( parasetamol, aspirin, dan lain lain ), antibiotic, sedative, anti depresan b. napza ( narkotika, psikotropika, dan zat adiktif ) c. Obat tradisional MEKANISME KERJA RACUN DALAM TUBUH MANUSIA 1. Bekerja secara local atau setempat, contoh : a. Zat zat korosif : lisol, asam dan basa kuat b. Yang bersifat iritan : arsen, HgCl2 c. Yang bersifat anestetik : kokain, asam karbol 2. Bekerja secara sistemik, contoh : a. Narkotika, barbiturate, dan alcohol terutama berpengaruh terhadap susunan saraf pusat b. Asam oksalat, terutama berpengaruh terhadap jantung c. Sianida, berpengaruh terhadap system enzim pernafasan dalam sel d. Insektisida dan golongan fosfor organic, berpengaruh terhadap hati e. HgCl2, berpengaruh terhadap ginjal 3. Bekerja secara local dan sistemik, contoh :8

a. Asam oksalat b. Asam karbol c. Arsen d. Garam timbal ( Pb ) FAKTOR - FAKTOR RESIKO PENYEBAB KERACUNAN Individu yang beresiko keracunan acid alkali, adalah : 1. Individu yang menyimpan dan menggunakan bahan - bahan kimia rumah 2. Pada anak terdapat faktor - faktor yang mempermudah terjadinya keracunan, yaitu : Perkembangan kepribadian anak usia 0 - 5 tahun masih dalam faseoral sehingga ada kecenderungan untuk memasukkan segala yang dipegang kedalam mulutnya. Anak-anak masih belum mengetahui apa yang berbahaya bagi dirinya ( termasuk disini anak dengan retardasi mental ). Anak-anak mempunyai rasa ingin tahu yang besar. Anak-anak pada usia ini mempunyai sifat negativistik yaitu selalu menentang perintah atau melanggar larangan. Oleh karena sifat - sifat tersebut maka keracunan pada anak lebih sering karena kecelakaan ( accidental poisoning ), sedang pada dewasa keracunan lebih sering karena pekerjaannya ( occupational poisoning ) dan pembunuhan atau usaha bunuh diri. Pada anak kecil jarang terjadi keracunan karena usaha bunuh diri atau pembunuhan, walaupun pernah dilaporkan melalui media massa adanya pembunuhan anak dengan jalan memberi racun oleh ibu yang putus asa sebelum kemudian dia bunuh diri. JENIS DAN TINGKAT KEPARAHAN KERACUNAN Tingkat kasus keracunan makanan di Indonesia masih tinggi disebabkan karena fisik, seperti paku yang tertinggal pada makanan, bisa juga karena cemaran mikroba, buruknya higienitas dan sanitasi pada proses pembuatan, pengolahan, dan penyimpanan makanan. Sehingga menyebabkan adanya bahan tambahan makanan ( bakteri

9

atau zat berbahaya ) yang tak memenuhi persyaratan.Secara umum, terjadinya keracunan dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu: 1. Keracunan mauapun keracunan secara sengaja Sangat erat hubungannya dengan usaha bunuh diri ataupun penyalahgunaan obat - obatan. 2. Keracunan secara tidak sengaja. Erat hubungannya dengan kecelakaan kerja, atau ketidaksadaran maupun ketidaktahuan seseorang terhadap suatu produk tertentu yang dapat menimbulkan keracunan. Faktor - faktor yang mempengaruhi ringan beratnya ( tingkat keparahan ) keracunan 1. Takaran ( dosis ) toksikan Toksikan yang masuk ke dalam tubuh, terutama melalui saluran napas, yaitu dengan menghirup udara yang tercemar oleh toksikan. Dengan sendirirnya, makin tinggi tingkat pencemaran toksikan ( takaran toksik ) di udara makin berat penyakit yang ditimbulkan 2. Lamanya kontak dengan toksik Makin lama seseorang kontak dengan toksikan, makin berat penyakit yang ditimbulkan. 3. Rute paparan 4. Cara masuk 5. Umur 6. Waktu pemberian 7. Sifat kimia bahan penyebab keracunan 8. Factor inidvidu korban, seperti umur, jenis kelamin, derajat kesehatan tubuh, daya tahan tubuh, kebiasaan, nutrisi, alergi, serta faktor genetik Seseorang dengan kondisi fisik yang jelek, misalnya seseorang yang merokok juga akan menderita gangguan yang lebih berat dibandingkan dengan yang tidak merokok. TANDA DAN GEJALA TERJADINYA KERACUNAN Seseorang yang telah mengalami keracunan kadang dapat diketahui dengan adanya gejala non spesifikdan spesifik. Namun, kadangkadang sulit untuk menentukan adanya keracunan hanya dengan10

melihat gejala-gejalanya saja. Perlu dilakukan tindakan medik, contohnya dengan pemeriksaan laboratorium melalui pemeriksaan periodik urin, tinja, darah, kuku, rambut, dan lain - lain. Gejala gejala keracunan dapat berupa : a. Akut / segera, bisa disebabkan karena racun terdapat dalam makanan / minuman dalam jumlah sekaligus banyak atau dalam jumlah sedikit. b. Kronik / lambat, disebabkan karena racun yang terdapat dalam makanan / minuman dalam jumlah kecil dan dalam waktu yang lama, menyebabkan kerusakan fungsi organ tertentu. Bila dicurigai keracunan maka perlu diidentifikasi tanda dan gejala yang muncul seperti berikut : 1. Keracunan melalui mulut / saluran pencernaan : Mual, muntah, nyeri perut, diare, napas berbau, suara parau, nyeri di saluran cerna, dehidrasi dan pendarahan saluran pencernaan. Luka bakar atau kemerahan pada daerah mulut dan bibir yang mungkin akibat menelan bahan kimia korosif, produksi liur berlebih, mulut menjadi berbusa Bau nafas, seperti bau bahan kimia, contoh bensin, cat, minyak tanah 2. Keracunan melalui pernapasan Gangguan pernapasan dan sesak napas, napas berbau, batuk, suara parau 3. Keracunan melalui kulit Reaksi kulit : daerah kontak berwarna kemerahan, nyeri, melepuh 4. BMR meningkat : tachipnea, tachikardia, panas dan berkeringat 5. Susunan saraf pusat : pernafasan cepat dan dalam, tinnitus, disorientasi, delirium, kejang sampai koma. 6. Gangguan metabolisme karbohidrat : Ekskresi asam organik dalam jumlah besar, hipoglikemia atau hiperglikemia, ketosis.

11

7. Adanya bercak atau bau bahan pada tubuh korban, baik pada pakaian atau pada furniture, pada lantai atau tempat di sekitar korban. 8. Tempat obat yang telah kosong atau adanya tablet / pil yang berserakan. WASPADAI, PRODUK ATAU BAHAN KIMIA YANG ADA DALAM RUMAH TANGGA, YANG HARUS DIPERHATIKAN PENGGUNAANNYA DAN DAPAT MENGAKIBATKAN KERACUNAN 1. Timah hitam ( plumbisme )Timah hitam ditemukan pada pelapis keramik, cat, batere, solder, mainan, dan lain lain. Keracunan timah hitam (plumbisme) biasanya merupakan suatu keadaan kronis (menahun) dan kadang gejalanya kambuh secara periodik.Kerusakan yang terjadi bisa bersifat permanen (misalnya gangguan kecerdasan pada anak-anak dan penyakit ginjal progresif pada dewasa).

2. Ammonia Biasanya digunakan pada produk pembersih kaca. Efek potensial pada kesehatan mata, hidung, tenggorokan perih, nyeri pada paru - paru, sakit kepala, mual dan muntah, batuk, pusing, nafas tersengal-sengal, luka pada selaput mata, membakar kulit dan paru-paru karena zat kimia. Bila bersatu dengan klorin akan menghasilkan gas yang mematikan.

Gambar 1. Ammonia 3. Terpentin Terpentin pada umumnya digunakan sebagai pelarut, tinner untuk cat dan vernis, pelarut karet, dan insektisida. Bahaya utama terhadap kesehatan adalah berbahaya jika terhirup, iritasi saluran pernapasan, iritasi pada kulit, iritasi pada mata, depresi susunan syaraf pusat dan reaksi alergi. (3)

12

Gambar 2. Terpentin 4. Grup Alkohol Larut Contoh dari grup alcohol adalah etanol, isopropyl, alcohol. Biasanya yang digunakan sebagai desinfektan berkonsentrasi 70 90%. Keuntungan menggunakan grup alcohol ini adalah bakterisidal cepat dan tuberkulosidal. Akan tetapi, tidak dapat membunuh spora dan menyebabkan korosi metal kecuali jika ditambahkan pereduksi 2 % Na nitrit. Apabila ditambahkan pereduksi ini, maka akan menyebabkan kekeringan pada kulit. (4) 5. Sabun dan Deterjen Sabun merupakan garam natrium atau garam kalium dari asaam lemak dengan rantai karbon panjang ( 12 sampai 18 atom karbon ). Deterjen merupakan garam natrium dari alkil hydrogen sulfat. Ada beberapa deterjen yang tidak dapat terurai di alam, deterjen demikin akan menutup air permukaan, sehingga menimbulkan pencemaran air. Beberapa diantaranya mnegandung asam klorida, larutannya tak berwarna, atau sedikit kuning, berasap ( larutan pekat ). Dampak negatif sangat bersifat racun, iritasi pada kulit dan mata. Bahan kimia lain, seperti asama oksalat, asam sulfat, kalium kromat, isopropyl alkohol. Semuanya bersifat racun dan dapat menyebabkan iritasi. Gambar 3. Deterjen 6. Pewangi Bahan pewangi tidak hanya digunakan sebagai parfum, pewangi ruangan, tetapi juga ditambahkan ke dalam bahan kosmetika, pembersih dan makanan , zat aditif. Bahan yang digunakan adalah bahan yang mudah menguap agar wanginya mudah tercium. Bahan pewangi ini dapat berasal dari tumbuhan ( alami ) tetapi dapat merupakan bahan kimia yang dibuat ( sintesis ).(5) Beberapa contoh essens pewangi : Etil propanoat : seperti nenas Amil asetat : seperti pisang Sitironelal : seperti jeruk ( citrus )13

Sitral : seperti jeruk ( lemon ) Sinamaldehid : wangi kayu manis Mentol : wangi mentol (5)

7. Klorin Digunakan untuk membersihkan cairan tubuh, mendesinfeksi sarung tangan yang terkena darah. Golongan desinfektan yang mengandung klorin ini tidak digunakan untuk mendesinfeksi instrument. Klorin ini diperlukan untuk membunuh virus HIV dan hepatitis B dengan kadar yang berbeda-beda sesuai dengan kondisi lingkungannya. Yang perlu diingat, jangan menggunakan desinfektan pembebas klorin untuk mendesinfeksi jarum dan syringe ( tabung suntik ). (6) 8. Mercuric Chloride Digunakan sebagai desinfektan, walaupun terkadang digunakan sebagai antiseptic. Efek potensial pada kesehatan adalah fatal apabila tertelan, sakit pada saat menarik nafas atau diserap kulit, dapt menyebabkan kerusakan pada system syaraf, dapat menyebabkan getaran pada otot, perubahan perilaku, lupa ingatan, rasa metal pada mulut, gigi keropos, kerusakan otak dan ginjal. 9. Triclosan Bahan anti septik yang digunakan pada banyak jenis produk, termasuk kosmetik, peralatan rumah tangga, perawatan pribadi, pakaian olahraga, plastic untuk mainan anak-anak dan peralatan dapur. Efek potensial pada kesehatan adalah alergi, iritasi kulit, dermatitis, keracunan bila tertelan. Kombinasi dengan air kran dengan triclosan akan menghasilkan chloroform dalam jumlah banyak. 10. Formaldehyde Anti mikrobial dan pengawet yang digunakan pada furniture. Efek potensial pada kesehatan adalah iritasi padsa mata, hidung, dan tenggorokan, batuk, nausea, dermatitis, hidung berdarah, keracunan pada saraf, teratogenik, dan karsinogen.(2) 11. Phenol

14

Biasanya digunakan pada produk pembersih rumah tangga. Digunakan dalam jumlah sedikit pada antiseptic tapi dalam jumlah banyak pada desinfektan. Efek potensial pada kesehatan adalah iritasi tinggi pada kulit, mata, dan membrane, sakit kepala, kulit terbakar, iritasi pernapasan, hati, jantung, ginjal, kanker pernapasan, sakit jantung, dan efek pada system immune, dan akan sangat fatal jika dicerna 12. Polivinilklorida ( PVC ) : plastik banyak digunakan untuk membuat barang rumah tangga seperti pipa pipa dan tirai shower, juga digunakan pada perangkat medis dan selama konstruksi rumah. Produksi PVC menciptakan produk samping berbahaya termasuk dioksin, diklorida etilena, vinil klorida, dan asam klorida. Dioksin adalah zat karsinogenik yang paling dikenal dan paparan PVC dapat menyebabkan dan berkontribusi untuk kanker otak dan paru-paru, gangguan endokrin, kerusakan saraf, cacat lahir, sistem kekebalan yang lemah dan kematian. 13. Berilium Logam digunakan dalam elektronik, keramik, dan produk lainnya, yang telah diketahui menyebabkan penyakit serius dan kematian. "Berilium penyakit" menimpa banyak pekerja di Amerika Serikat. Hal ini dihasilkan ketika debu berilium terperangkap di paru paru, dan akhirnya beredar melalui darah ke organ lain. 14. Benzene Bahan kimia yang digunakan sebagai pelarut dalam cat, pestisida, perekat, cairan dry cleaning, pelumas dan bahan kimia lainnya. Paparan benzena diketahui menyebabkan leukemia bersama dengan penyakit fatal lainnya. Lebih dari 12.000 kasus myeloid leukemia ( AML ) yang didiagnosis setiap tahun. 15. Gas karbon monoksida yang berasal dari pemanas air Pemakaian mesin pemanas air berbahan gas sering dipakai di kalangan rumah tangga. Masalah mesin pemakai gas elpiji yang kerap diperbaiki, mulai dari kerusakan regulator gas, saluran air tersumbat tumpukan kotoran, juga tekanan air yang kurang sehingga mesin tak bisa bekerja dan penempatan mesin pemanas berbahan gas di dalam ruang kamar mandi yang tertutup rapat, bisa mengakibatkan kematian. Tanpa ventilasi15

yang cukup untuk akses gas oksigen, pembakaran mesin pemanas bakal tak sempurna. Akibatnya menghasilkan gas beracun karbon monoksida 16. Penyegar udara Penyegar udara mengganggu kemampuan Anda untuk mencium dengan melepaskan agen saraf mematikan. Dikenal beracun bahan kimia yang ditemukan dalam sebuah penyegar udara : Formaldehida : Sangat beracun, karsinogen. Fenol : Ketika fenol menyentuh kulit Anda dapat menyebabkan itu membengkak, membakar, kupas dan istirahat di sarang. Bahkan sejumlah kecil bahan pembersih ini dikenal dapat menyebabkan berkeringat dingin, kejang, kolaps sirkulasi, koma, dan bahkan kematian! 17. Pemutih Korosif yang kuat, mengiritasi kulit, mata dan saluran pernapasan. Uap dapat menyebabkan cairan di paru - paru, yang dapat menyebabkan koma atau kematian! PERINGATAN : Jangan pernah mencampur pemutih dengan amonia atau asam lain, bahkan cuka, campuran menyebabkan asap MEMATIKAN! 18. Karpet & Shampoo Upholstery Dirancang untuk membersihkan noda, mereka menyelesaikan tugas dengan menggunakan zat yang sangat beracun. Beberapa meliputi : Perchloroethylene : karsinogen diketahui, kerusakan hati, ginjal dan sistem saraf. Amonium Hidroksida : bagian korosif, sangat marah pada mata, kulit dan pernapasan. 19. Pembersih saluran air Pembersih saluran air yang paling mengandung alkali, asam klorida atau trikloroetan. Lye: caustic luka bakar pada kulit dan mata. Jika tertelan akan merusak kerongkongan, lambung. Asam klorida : Korosif, mata dan iritasi kulit, kerusakan ginjal, hati dan saluran pencernaan. Trichloroethane : Mata dan iritasi kulit, depresan sistem saraf ; kerusakan hati dan ginjal. 20. Furniture polish16

Minyak Distilasi : Sangat mudah menyala, dapat menyebabkan kanker kulit dan paru. BAHAYA! Fenol : ( lihat penyegar udara, Fenol ) Nitrobenzena : Ini kimia, mudah diserap melalui kulit, sangat beracun. Diketahui reaksi kontak kulit dapat menyebabkan perubahan warna kulit, pernapasan muntah, dangkal dan kematian. Paparan berulang dapat menyebabkan perubahan genetik, cacat lahir, kanker, hati, ginjal, jantung dan kerusakan sistem saraf pusat. Ingat, sekali hal ini adalah pada furnitur Anda akan terus mengeluarkan asap sisa. 21. Mold & Jamur Pembersih Kebanyakan produk - produk yang dikemas dalam baik pompa atau semprotan aerosol. Ini digunakan untuk menyebarkan produk ke permukaan dengan kabut tipis. Ketika Anda mulai bekerja dan bernapas lebih keras bahan kimia ini masuk dalam ke paru-paru. Beberapa bahan kimia jahat yang terkandung dalam adalah sebagai beriku t: Sodium hypochlorite : Korosif mengganggu atau membakar kulit dan mata, menyebabkan cairan di paru - paru, yang dapat menyebabkan koma atau kematian. Formaldehida : Sangat beracun, karsinogen. Iritasi mata, hidung tenggorokan, dan kulit. Dapat menyebabkan mual, sakit kepala, mimisan, pusing, kehilangan memori dan sesak napas. 22. Pembersih Oven Berikutnya untuk menguras bersih, pembersih oven adalah beberapa bahan kimia paling beracun di dapur Anda. Jika Anda membaca label dengan hati - hati Anda mungkin akan takut untuk bahkan mengambil kaleng, apalagi menggunakannya. Itu akan melekat kadang - kadang dapat berbau atau bahkan berminggu minggu setelah digunakan. Belum lagi bahwa rasa aromatik yang ditinggalkan pada makanan Anda setelah keluar dari oven Anda baru dibersihkan! Natrium Hidroksida atau Kalium : ( Lye ) : caustic, luka bakar iritan kuat baik kulit dan mata. Menghambat refleks, akan menyebabkan kerusakan jaringan parah jika tertelan. Produk ini datang dalam wadah aerosol spray. Ini semprotan mengirim17

ribuan tetesan kecil dari amonia atau alkali, ke udara yang mendarat di kulit atau di mata Anda, dan tentu saja mereka mudah dihirup. 23. Pencuci piring, pembersih cair & antibakteri Perhatian baru adalah salmonella. Meskipun hal ini dapat menjadi bakteri yang berpotensi mematikan, kita berpikir sedikit akal sehat akan menghentikannya dari mempengaruhi Anda atau keluarga Anda. Pembersih Khas mengaku menghambat salmonella mungkin lebih buruk dari masalah itu sendiri! Triclosan : Absorpsi melalui kulit dapat dikaitkan dengan kerusakan hati. Beberapa pewarna buatan ( termasuk dalam beberapa cairan pencuci piring ) yang digunakan dalam produk makanan diperbolehkan, meskipun mereka adalah mengetahui penyebab kanker agen. Belum lagi bahaya merendam tangan dalam produk ini berkali - kali seumur hidup Anda. 24. Produk pembersih pakaian Sejumlah produk yang digunakan di kamar cucian untuk membersihkan pakaian kita, tetapi apa jenis racun yang kita gunakan pada saat yang sama? Natrium atau kalsium : Sangat korosif, mengganggu atau membakar kulit, mata atau saluran pernapasan. Dapat menyebabkan edema paru, muntah atau koma jika tertelan. Kontak dengan bahan kimia lainnya dapat menyebabkan asap klorin, yang dapat berakibat fatal Linear alkyate sulfonat : Terserap melalui kulit. Telah diketahui menyebabkan penyakit hati pada hewan uji pada dosis yang relatif rendah. Natrium Tripoluphosphate : menyebabkan iritasi pada kulit dan selaput lendir. Penyebab muntah. Salah satu masalah dengan sebagian besar bahan kimia ini adalah bahwa mereka diserap melalui kulit. 25. Pembersih toilet Asam klorida : iritasi Sangat korosif terhadap kedua kulit dan mata. Kerusakan ginjal dan hati Bleach Hydrochlorite : Korosif, mengganggu atau membakar mata, kulit dan saluran pernapasan. Dapat menyebabkan cairan di18

paru - paru menyebabkan koma atau kematian. Kontak dengan asam penyebab asap, yang mungkin berakibat fatal. EFEK SAMPING BAHAN KIMIA RUMAH TANGGA 1. Efek samping pembersih atau limbah sabun Air sisa pembuangan limbah sabun oleh sebagian besar masyarakat kita sebagian besar dibuang ke sungai. Hal ini menyebabkan sungai menjadi tercemar, sehingga ekosistem sungai menjadi terganggu. Misalnya, ikan-ikan yang ada di sungai menjadi berkurang. Selain itu di Daerah Aliran Sungai ( DAS ) yang menderita penyakit kulit. Sebab, banyak penduduk yang menggunakan air sungai sebagai sumber air untuk mencuci pakaian, mandi, mencuci peralatan masak, dan yang lainnya. Selain itu, bahan-bahan kimia itu dapat berdampak langsung terhadap manusia itu sendiri. Contohnya, sabun cuci atau deterjen. Pemakaian deterjen yang berlebih dan tangan bersentuhan langsung dengannya dapat menyebabkan iritasi kulit. Kulit terasa kering, melepuh, retak-retak, dan mudah terkelupas. Jika dibiarkan berlanjut akan menyebabkan ekstrim kulit. 2. Efek samping Pewangi Bahan pewangi yang sering menimbulkan masalah, umumnya berasal dari senyawa cloro fluoro carbon atau dikenal dengan nama CFC. Gas ini dapat bereaksi dengan ozon. Ozon berfungsi melindungi bumi dan sinar ultraviolet yang dapat menyebabkan kanker. Karena ozon bereaksi dengan CFC, maka ozon semakin tipis dan akhirnya hilang sama sekali. Di belahan bumi utara ada daerah yang sudah bocor ozonnya. Apabila ozon rusak, dampaknya Beberapa pewangi yang dapat menyebabkan dampak negatif secara langsung. Misalnya, menyebabkan iritasi kulit. Penghisapan secara langsung pada pewangi semprot dapat menyebabkan gangguan pada system pernapasan. Oleh karena itu, hindari mencium langsung pewangi pada saat disemprotkan. 3. Efek Samping Pemutih Banyak pemutih yang mengandung merkuri. Merkuri dalam tubuh bersifat racun. Pemutih pakaian sebagian besar menggunakan bahan-bahan kimia yang kuat. Umumnya bersifat korosif19

CARA MENGATASI KERACUNAN DALAM RUMAH TANGGA Kenali dulu gejalanya. Tindakan pertama yang harus dilakukan adalah jika seseorang yang mengalami keracunan muntah-muntah dan sering BAB, periksa suhu tubuhnya. Baringkan dan jangan beri makanan yang harus dikunyah dulu. Sebagai gantinya, berikanlah oralit sedikit demi sedikit. Jika tidak mempunyai oralit, berikan air yang dicampur dengan garam dan gula Jika diare dan muntah tidak juga berhenti sementara asupan cairan tidak maksimal. Atau masih bisa mkan dan minum tapi kondisinya tidak juga membaik dalam wktu 12 jam. Segera periksakan ke dokter. PEMERIKSAAN FISIK Pemeriksaan fisik sangat penting terutama pada penderita penderita yang belum jelas penyebabnya. Selain pemeriksaan fisik rutin dicari pula tanda - tanda khusus pada keracunan - keracunan tertentu seperti : BAU: Aceton : Methanol, isopropyl alcohol, acetyl salicylic acid Coal gas : Carbon monoksida Buah per : Chloralhidrat Bawang putih : Arsen, fosfor, thalium, organofosfat Alkohol : Ethanol, methanol Minyak : Minyak tanah atau destilat minyak KULIT: Kemerahan : CO, cyanida, asam borax, anticholinergik Berkeringat : Amfetamin, LSD, organofosfat, cocain, barbiturat Kering : Anticholinergik Bulla : Barbiturat, carbonmonoksida Ikterus : Acetaminofen, carbontetrachlorida, besi, fosfor, jamur Purpura : Aspirin,warfarin, gigitan ular Sianosis : Nitrit, nitrat, fenacetin, benzocain SUHU TUBUH :20

Hipothermia : Sedatif hipnotik, ethanol, carbonmonoksida,clonidin, fenothiazin Hiperthermia : Anticholinergik, salisilat, amfetamin, cocain, fenothiazin, theofilin TEKANAN DARAH : Hipertensi : Simpatomimetik, organofosfat, amfetamin Hipotensi : Sedatif hipnotik, narkotika, fenothiazin, clonidin, beta-blocker NADI : Bradikard : Digitalis, sedatif hipnotik, beta-blocker, ethchlorvynol Tachikardia : Anticholinergik, amfetamin, simpatomimetik, alkohol, kokain, aspirin, theofilin Arithmia : anticholinergik, organofosfat, fenothiazin, carbonmonoksida, cyanida, beta - blocker SELAPUT LENDIR : Kering : Anticholinergik Salivasi : Organofosfat, carbamatLesi mulut : Bahan korosif, paraquat Lakrimasi : Kaustik, organofosfat, gas irritan RESPIRASI : Depressi : Alkohol, narkotika, barbiturat, sedatif hipnotik Tachipnea : Salisilat, amfetamin, carbonmonoksida Kussmaull : Methanol, ethyliene glycol, salisilat OEDEMA PARU : Salisilat, narkotika, simpatomimetik SUSUANAN SARAF PUSAT: Kejang : Amfetamin, fenothiazin, cocain, camfer, tembaga, soniazid, organofosfat, salisilat, antihistamin, propoxyphene. Miosis : Narkotika ( kecuali demerol dan lomotil ), fenothiazin, diazepam, organofosfat ( stadium lanjut ), barbiturat, jamur. Midriasis : Anticholinergik, simpatomimetik, cocain, methanol, lSD, glutethimid. Buta, atropi optik : Methanol Fasikulasi : Organofosfat 21

Nistagmus : Difenilhidantoin, barbiturat, carbamazepim, ethanol, carbon monoksida, ethanol Hipertoni : Anticholinergik, fenothiazin, strichnyn Mioklonus, rigiditas : Anticholinergik, fenothiazin, haloperidol Delirium/psikosis : anticholinergik, simpatomimetik, alkohol, fenothiazin, logam berat, marijuana, cocain, heroin, metaqualon Koma : Alkohol, anticholinergik, sedative hipnotik, carbonmonoksida, Narkotika, anti depressi trisiklik, salisilat, organofosfat Kelemahan, paralise : Organofosfat, carbamat, logam berat SALURAN PENCERNAAN : Muntah, diare, : Besi, fosfat, logam berat, jamur, lithium, flourida, organofosfat nyeri perut

-

PEMERIKSAAN PENUNJANG 1. Pemeriksaan laboratorium Laboratorium rutin ( darah, urin, feses, lengkap ) tidak banyak membantu. 2. Pemeriksaan khusus seperti : kadar kholinesterase plasma sangat membantu diagnosis keracunan IFO ( kadarnya menurun sampai di bawah 50 %. Kadar meth - Hb darah : keracunan nitrit. Kadar barbiturat plasma : penting untuk penentuan derajat keracunan barbiturate. 3. Pemeriksaan toksikologi : Penting untuk kepastian diagnosis, terutama untuk visum et repertum Bahan diambil dari : a. Muntuhan penderita / bahan kumbah lambung yang pertama (100 ml) b. Urine sebanyak 100 ml c. darah tanpa antikoagulan sebanyak 10 ml. PENATALAKSANAAN 1. Tindakan emergensi - Airway : Bebaskan jalan nafas, kalau perlu lakukan intubasi.

22

- Breathing : Berikan pernafasan buatan bila penderita tidak

bernafas spontan atau pernapasan tidak adekuat. - Circulation : Pasang infus bila keadaan penderita gawat dan perbaiki perfusi jaringan. 2. Identifikasi penyebab keracunan Bila mungkin lakukan identifikasi penyebab keracunan, tapi hendaknya usahamencari penyebab keracunan ini tidak sampai menunda usaha-usaha penyelamatan penderita yang harus segera dilakukan. 3. Eliminasi racun. Racun yang ditelan, dilakukan dengan cara: a. Rangsang muntah akan sangat bermanfaat bila dilakukan dalam 1 jam pertama sesudah menelan bahan beracun, bila sudah lebih dari 1 jam tidak perlu dilakukan rangsang muntah kecuali bila bahan beracun tersebut mempunyai efek yang menghambatmotilitas ( memperpanjang pengosongan ) lambung. Rangsang muntah dapat dilakukan secara mekanis dengan merangsang palatum mole atau dinding belakang faring, atau dapat dilakukan dengan pemberian obat- obatan : - Sirup Ipecac, diberikan sesuai dosis yang telah ditetapkan. - Apomorphine Sangat efektif dengan tingkat keberhasilan hampir 100%,dapat menyebabkanmuntah dalam 2 - 5 menit. Dapat diberikan dengan dosis 0,07 mg/kg BB secara subkutan. Kontraindikasi rangsang muntah : Keracunan hidrokarbon, kecuali bila hidrokarbon tersebut mengandung bahan - bahan yang berbahaya seperti camphor, produk - produk yang mengandung halogenat atau aromatik, logam berat dan pestisida. Keracunan bahan korossif Keracunan bahan - bahan perangsang CNS ( CNS stimulant, seperti strichnin ) Penderita kejang23

Penderita dengan gangguan kesadaran b. Kumbah Lambung akan berguna bila dilakukan dalam 1-2 jam sesudah menelan bahan beracun, kecuali bila menelan bahan yang dapat menghambat pengosonganl ambung. Kumbah lambung seperti pada rangsang muntah tidak boleh dilakukan pada : Keracunan bahan korosif Keracunan hidrokarbon Kejang pada penderita dengan gangguan kesadaran atau penderita- penderita dengan resiko aspirasi jalan nafas harus dilindungi dengan cara pemasangan pipa endotracheal. Penderita diletakkan dalam posisi trendelenburg dan miring kekiri, kemudian di masukkan pipa orogastrik dengan ukuran yang sesuai dengan pasien, pencucian lambung dilakukan dengan cairan garam fisiologis ( normal saline/ PZ ) atau normal saline 100 ml atau kurang berulangulang sampai bersih c. Pemberian Norit ( activated charcoal ). Jangan diberikan bersama obat muntah, pemberian norit harus menunggu paling tidak 30 - 60 menit sesudah emesis.

Indikasi pemberian norit untuk keracunan : Obat - obat analgesik / antiinflammasi : acetamenophen, salisilat, antiinflamasi non steroid, morphine, propoxyphene. Anticonvulsants / sedative : barbiturat, carbamazepine, chlordiazepoxide, diazepam, phenytoin, sodium valproate. Lain-lain : amphetamine, chlorpheniramine, cocaine, digitalis, quinine, theophylline, cyclic anti depressants. Norit tidak efektif pada keracunan Fe, lithium, cyanida, asam basa kuat dan alkohol. Catharsis. Efektivitasnya masih dipertanyakan. Jangan diberikan bila ada gagal ginjal, diare yang berat ( severe diarrhea ), ileus paralitik atau trauma abdomen. Diuretika paksa ( Forced diuretic ). Diberikan pada keracunan salisilat dan phenobarbital ( alkalinisasi urine ). Tujuan adalah untuk mendapatkan produksi urine 5,0 ml/kg/jam, hati-hati jangan24

sampai terjadi overload cairan. Harus dilakukan monitor dari elektrolit serum pada pemberian diuresis paksa. Kontraindikasi : udema otak dan gagal ginjal Infus Intra Vena. Pemberan antidotum kalau mungkin Pengobatan Supportif. Pemberian cairan dan elektrolit. Perhatikan nutrisi penderita. Pengobatan simtomatik ( kejang, hipoglikemia, kelainan elektrolit dsb.) USAHA MENCEGAH KERACUNAN DI RUMAH TANGGA 1. Simpanlah produk kimia rumah tangga, obat - obatan, kosmetika, dan produk lain yang memiliki potensi bahaya pada tampat tertutup dan terkunci serta jauh dari jangkauana anak anak. 2. Gunakan produk yang wadahnya memiliki tututp yang tidak mudah dibuka oleh anak - anak 3. Jangan menaruh bahan kimia / berbahaya di sembarang tempat 4. Simpanlah bahan kimia pada wadah aslinya dan beri label berisi nama bahan 5. Jangan sekali - kali menyimpan bahan kimia pada wadah makanan atau minuman atau sebaliknya 6. Jangan membuang atau merusak label pada wadah asli sebuah produk, baca label dengan teliti sebelum menggunakannya 7. Jika menggunakannya ( baik pestisida ataupun pembersih lantai ) selalu gunakan alat pelindung diri, minimal masker atau sarung tangan 8. Cuci tangan dengan sabun setiap habis menggunakan bahan kimia 9. Periksa kotak obat anda secara berkala, buanglah obat yang sudah rusak atau kadaluarsa ketempat aman, jangan buang obat ke tempat yang orang lain masih bisa mengambilnya kembali. 10. Simpanlah obat obatan dalam wadah aslinya lengkap dengan labelnya sehingga kita dapat mengenali obat tersebut beserta bahan aktifnya.

25

11. Jangan sekali - kali menggunakan bekas wadah pestisida untuk tempat makan atau minuman sekalipun untuk hewan peliharaan. 12. Jangan menyediakan racun tikus dengan tangan kosong, gunakanlah alat seperti sendok plastik dan cuci tangan setelah menyediakan racun tersebut. 13. Gunakan pestisida dalam bentuk semprotan kurang lebih 1 jam sebelum tidur. Sebelum menggunakannya pastikan anak anak tidak berada disekitar ruangan yang akan disemprot dan semua alat mainan disimpan ke tempat lain. 14. Pastikan obat nyamuk bakar digunakan dengan aman dan jauhkan dari bahan yang mudah terbakar. 15. Sebelum meminum obat atau memberikan obat pada anak kecil malam hari, nyalakanlah lampu terlebih dahulu, lalu baca teliti dosis dan aturan pakai. 16. Anak anak cenderung meniru tindakan yang dilakukan orang dewasa. Hindarilah meminum obat di hadapan anak kecil, dan jangan pernah menyebut obat sebagai permen kepada anak anak 17. Pestisida dan penyegar ruangan akan terakumulasi pada karpet, kalau ingin menyemprot hindari dari karpet misalnya dengan menggulung terlebih dahulu atau jangan gunakan karpet pada ruangan ini. 18. Jika ingin menyemprot pestisida hindari anak anak dan binatang kesayangan. Lakukan penyemprotan 1 jam sebelum ruangan dipakai 19. Jangan pernah meletakkan anti ngengat / kamper disembarang tempat. Letakkan kamper di tempat yang terkunci dan jauh dari jangkauan anak anak. 20. Kenali lingkungan anda, apakah ada tanaman beracun atau binatang berbisa di sekitar lingkungan anda. Jauhkan tanaman beracun dari jangkauan anak anak. 21. Jangan pernah mengkonsumsi tanaman atau jenis ikan yang belum anda ketahui dengan pasti keamanannya jika dikonsumsi.

26

22. Simpanlah selalu nomor nomor telepon penting, seperti Sentra Informasi. Keracunan, Rumah sakit, Ambulans, Polisi dll. PEMERIKSAAN FORENSIK KERACUNAN Pemeriksaan forensik dalam kasus keracunan dibagi menjadi 2 kelompok berdasarkan atas tujuan dari pemeriksaan yaitu : 1. Mencari penyebab kematian, misalnya keracunan karena morfin, sianida, dan lain lain 2. Untuk mengetahui sejauh mana obat obatan atau racun berperan sehingga suatu peristiwa itu terjadi, misalnya kecelakaan pesawat udara, kecelakaan lalu lintas, peristiwa pembunuhan Meliputi : 1. Pemeriksaan laboratorium : Laboratorium rutin ( darah, urin, feses, lengkap ) 2. Pemeriksaan khusus seperti : kadar kholinesterase plasma sangat membantu diagnosis keracunan IFO, darah pada keracunan nitrit, kadar barbiturat plasma : penting untuk penentuan derajat keracunan barbiturate. 3. Pemeriksaan toksikologi. Penting untuk kepastian diagnosis, terutama untuk visum et repertum PERATURAN PERUNDANGAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN RACUN1. KUHP ( Penal Code ), BUKU KEDUA KEJAHATAN, BAB VII, KEJAHATAN YANG MEMBAHAYAKAN KEAMANAN UMUM BAGI ORANG ATAU BARANG Pasal 202 (1) Barang siapa memasukkan barang sesuatu ke dalam sumur, pompa, sumber atau ke dalam perlengkapan air minum untuk umum atau untuk dipakai oleh atau bersama-sama dengan orang lain, padahal diketahuinya bahwa karena perbuatan itu air lalu berbahaya bagi nyawa atau kesehatan orang, diancam dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun. (2) Jika perbuatan itu mengakibatkan orang mati, yang bersalah diancam dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara selama waktu tertentu paling lama dua puluh tahun. 27

Pasal 203 (1) Barang siapa karena kesalahannya (kealpaannya) menyebabkan bahwa barang sesuatu dimasukkan ke dalam sumur, pompa, sumber atau ke dalam perlengkapan air minum untuk umum atau untuk dipakai oleh, atau bersama-sama dengan orang lain, sehingga karena perbuatan itu air lalu berbahaya bagi nyawa atau kesehatan orang, diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan bulan atau pidana kurungan paling lama enam bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah. (2) Jika perbuatan itu mengakibatkan orang mati, yang bersalah diancam dengan pidana penjara paling lama satu tahun empat bulan atau pidana kurungan paling lama satu tahun. Pasal 204 (1) Barang siapa menjual, menawarkan, menyerahkan atau membagi-bagikan barang yang diketahuinya membahayakan nyawa atau kesehatan orang, padahal sifat; berhahaya itu tidak diberi tahu, diancam dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun. (2) Jika perbuatan itu mengakihatkan orang mati, yang bersalah diancam dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara selama waktu tertentu paling lama dua puluh tahun. Pasal 205 (1)Barang siapa karena kesalahannya (kealpaannya) menyebabkan barang-barang yang berbahaya bagi nyawa atau kesehatan orang, dijual, diserahkan atau di bagi-bagikan tanpa diketahui sifat berbahayanya oleh yang membeli atau yang memperoleh, diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan bulan atau pidana kurungan paling lama enam bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah. (2) Jika perbuatan itu mengakibatkan orang mati, yang bersalah diancam dengan pidana penjara paling lama satu tahun empat bulan atau pidana kurungan paling lama satu tahun. (3) Barang-barang itu dapat disita. Pasal 206 (1) Dalam hal pemidanaan karena salah satu kejahatan berdasarkan bab ini, yang bersalah dapat dilarang menjalankan pencariannya ketika melakukan kejahatan tersebut. (2) Dalam hal pemidahaan berdasarkah salah satu kejahatan dalam pasal 204 dan 205, hakim dapat memerintahkan supaya putusan diumumkan.

28

2.

UNDANG - UNDANG RI No 7 Tahun 1996 tentang Pangan, pada Bab II mengenai Keamanan Pangan, pasal 10 tentang Bahan Tambahan Pangan dicantumkan : 1. Setiap orang yang memproduksi pangan untuk diedarkan dilarang menggunakan bahan apa pun sebagai bahan tambahan pangan yang dinyatakan terlarang atau melampau ambang batas maksimal yang telah ditetapkan. 2. Pemerintah menetapkan lebih lanjut bahan yang dilarang dan atau dapat digunakan sebagai bahan tambahan pangan dalam kegiatan atau proses produksi pangan serta ambang batas maksimal sebagaimana dimaksud pada ayat 1. 3. Statuta Roma, tentang Pengadilan Pidana Internasional, 17 Juli 1998, Pasal 7, Kejahatan terhadap kemanusian 1. Untuk tujuan Undang-undang ini, kejahatan terhadap kemanusian berarti setiap tindakan-tindakan berikut ini apabila dilakukan sebagai bagian dari upaya penyerangan yang sistematis dan menyebar luas yang diarahkan terhadap salah satu kelompok penduduk sipil, dengan penyerangan yang disengaja: Untuk tujuan ayat 1 : Pemusnahan mencakup hukuman atau yang disengaja dari kondisi-kondisi penyiksaan kehidupan, inter alia perampasan akses terhadap makanan dan obat-obatan yang diperhitungkan membawa akibat kerusakan dari bagian suatu populasi

29

BAB II PENUTUP

30

DAFTAR PUSTAKA(1) Simatupang, Simon. Bahan-Bahan Kimia Industri yang dapat Menyebabkan Penyakit Rongga Mulut. FK USU. Medan (2) Health and Hygiene. Diakses dari www.krching.com/images/bt/files/file_643_267.pdf pada tanggal 27 Oktober 2010 (3) Hindarkan Bahaya Keracunan di Lingkungan Rumah Tangga. Diakses dari library.stikom.edu/informasi/download-biblio.php? id=45 3 pada tanggal 27 Oktober 2010 (4) Fardiaz, Srikandi. 1992. Mikrobiologi Pertanian. Gramedia. Jakarta (5) Soeroso AY., Anna Permanasari & Kardiawarman, (2002), Ensiklopedi Sains & Kehidupan, Departemen Pendidikan Nasional. (6) Practical Pharmacy. Diakses dari http://ejournal.unud.ac.id/abstrak/artikel-soewarno-4.pdf pada tanggal 27 Oktober 2010 (7) Bahan Kimia Toksik. Diakses dari http://www.moca.state.mn.ys/campaign/toxics pada tanggal 2 November 2010 (8) Pencegahan Keracunan Umum. Diakses dari http://www.infosehat.com/inside_level2.asp?artid=245&secid=&intid=3 pada tanggal 27 Oktober 2010

31

(9) Keracunan. Diakses dari www.pom.go.id/public/siker/desc/produk/CegahRacunUmum.pdf pada tanggal 27 Oktober 2010 (10) Cara Mengatasi Keracunan dalam Rumah Tangga. Diakses dari http://www.info-sehat.com/inside_level2.asp? artid=245&secid=&intid=3 pada tanggal 2 November 2010 (11) http://alkil.wordpress.com/bahaya-keracunan-di-lingkunganrumah-tangga/

32