bahanpetro piroklastik

13
Batuan piroklastik adalah batuan yang terbentuk dari letusan gunung api (berasal dari pendinginan dan pembekuan magma) namun seringkali bersifat klastik. Menurut william (1982) batuan piroklastik adalah batuan volkanik yang bertekstur klastik yang dihasilkan oleh serangkaian proses yang berkaitan dengan letusan gunung api, dengan material asal yang berbeda, dimana material penyusun tersebut terendapkan dan terkonsolidasi sebelum mengalami transportasi (“rewarking”) oleh air atau es. Magma yang merupakan lelehan panas, pijar, dan relatif encer, dapat bergerak dan menerobos ke permukaan bumi melalui rongga-rongga yang terbentuk oleh proses tektonik (bidang sesar). Selain berupa padatan, magma juga mengandung uap air dan gas yang bervariasi komposisinya. Kalau magma tersebut encer dan bertekanan tinggi, maka akan terjadi letusan gunung api. Sumbat kepundan akan hancur dan terlempar ke sekitarnya dan bersamaan dengan itu sebagian magma panas juga akan terlempar ke udara. Akibat dari letusan tersebut terjadi proses pendinginan yang cepat, sehingga magma akan membeku dengan cepat dan membentuk gelas (obsidian), tufa atau abu halus, lapili dan bom (berupa batuapung dengan rongga-rongga gas). Material yang halus (tufa) akan terlempar jauh dan terbawa angin ke tempat yang lebih jauh, sedangkan bom, lapili, dan gelas, dan material- material lain yang berukuran pasir dan kerikil akan jatuh di sekitar puncak gunung.

Upload: finka-yuqianti

Post on 25-Jan-2016

9 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

isi resume piroklastik

TRANSCRIPT

Page 1: bahanpetro piroklastik

Batuan piroklastik adalah batuan yang terbentuk dari letusan gunung api (berasal dari

pendinginan dan pembekuan magma) namun seringkali bersifat klastik. Menurut william

(1982) batuan piroklastik adalah batuan volkanik yang bertekstur klastik yang dihasilkan

oleh serangkaian proses yang berkaitan dengan letusan gunung api, dengan material

asal yang berbeda, dimana material penyusun tersebut terendapkan dan terkonsolidasi

sebelum mengalami transportasi (“rewarking”) oleh air atau es.

Magma yang merupakan lelehan panas, pijar, dan relatif encer, dapat bergerak dan

menerobos ke permukaan bumi melalui rongga-rongga yang terbentuk oleh proses

tektonik (bidang sesar). Selain berupa padatan, magma juga mengandung uap air dan

gas yang bervariasi komposisinya.

Kalau magma tersebut encer dan bertekanan tinggi, maka akan terjadi letusan gunung

api. Sumbat kepundan akan hancur dan terlempar ke sekitarnya dan bersamaan dengan

itu sebagian magma panas juga akan terlempar ke udara. Akibat dari letusan tersebut

terjadi proses pendinginan yang cepat, sehingga magma akan membeku dengan cepat

dan membentuk gelas (obsidian), tufa atau abu halus, lapili dan bom (berupa batuapung

dengan rongga-rongga gas). Material yang halus (tufa) akan terlempar jauh dan terbawa

angin ke tempat yang lebih jauh, sedangkan bom, lapili, dan gelas, dan material-material

lain yang berukuran pasir dan kerikil akan jatuh di sekitar puncak gunung.

Page 2: bahanpetro piroklastik

Pada kenyataannya, batuan hasil letusan gunung api dapat berupa suatu hasil lelehan

yang merupakan lava yang telah dibahas dan diklasifakasikan ke dalam batuan beku,

serta dapat pula berupa produk ledakan atau eksplosif yang bersifat fragmental dari

semua bentuk cair, gas atau padat yang dikeluarkan dengan jalan erupsi.

Berdasarkan klasifikasi genetik, batuan piroklastik terdiri dari 3 jenis endapan piroklastik yaitu:

         Endapan jatuhan piroklastik (pyroclastic fall deposits), dihasilkan dari letusan eksploif

material vulkanik dari lubang vulkanik ke atmosfer dan jatuh kembali ke bawah dan

terkumpul di sekitar gunung api. Endapan ini umumnya menipis dan ukuran butir

menghalus secara sistimatis menjauhi pusat erupsi, pemilahannya baik, menunjukan

grading normal pumis dan fragmen litik, mungkin menunjukan stratifikasi internal dalam

ukuran butir atau komposisi, komposisi pumis lebih besar daripada litik.

Page 3: bahanpetro piroklastik

         Endapan aliran piroklastik (pyroclastic flow deposits), dihasilkan dari pergerakan lateral

di permukaan tanah dari fragmen-fragmen piroklastik yang tertransport dalam matrik

fluida (gas atau cairan), material vulkanik ini tertransportasi jauh dari gunung api.

Endapan ini umumnya pemilahannya buruk, mungkin menunjukan grading normal

fragmen litik, dan butiran litik yang padat semakin berkurang menjauhi pusat erupsi.

Contoh: lahar yaitu masa piroklastik yang mengalir menerus antara aliran temperatur

tinggi (> 1000C) di mana material piroklastik ditransportasikan oleh fase gas dan aliran

temperatur rendah yang biasanya bercampur dengan air.

         Endapan surge piroklastik (pyroclastic surge deposits), termasuk pergerakan lateral

fragmen piroklatik sebagai campuran padatan/gas konsentrasi rendah yang panas.

Karekteristiknya, endapan ini menunjukan stratifikasi bersilang, struktur dunes, laminasi

planar, struktur anti dunes dan pind and swell, endapan sedikit menebal di bagian

topografi rendah dan menipis pada topografi tinggi.

Tiga jenis fagmen yang ditemukan dalam endapan piroklastik:         Fragmen dari lava baru atau disebut fragmen juvenil, berupa material padat tidak

mempunyai vesikuler sampai fragmen lava yang banyak vesikulernya.

         Kristal individu, yang dihasilkan dari fenokris yang lepas dalam lava juvenil sebagai hasil

fragmentasi.

         Fragmen litik, termasuk batuan yang lebih tua dalam endapan piroklastik, tetapi sering

terdiri dari lava yang lebih tua.

Faktor-Faktor yang Diperhatikan Dalam Mendeskripsi Batuan Piroklastik

a. Warna Batuan

Warna batuan berkaitan erat dengan komposisi mineral penyusunnya.mineral penyusun

batuan tersebut sangat dipengaruhi oleh komposisi magma asalnya sehingga dari warna

dapat diketahui jenis magma pembentuknya, kecuali untuk batuan yang mempunyai

tekstur gelasan.

b. Tekstur Batuan

Pengertian tekstur batuan piroklastik mengacu pada kenampakan butir-butir mineral

yang ada di dalamnya, yang meliputi Glassy dan Fragmental.

Pengamatan tekstur meliputi :

Glassy, Glassy adalah tekstur pada batuan piroklastik yang nampak pada batuan

tersebut ialah glass.

Fragmental, Faragmental ialah tekstur pada batuan piroklastik yang nampak pada

batuan tersebut ialah fragmen-fragmen hasil letusan gunung api.

c. Struktur Batuan

Page 4: bahanpetro piroklastik

Struktur adalah kenampakan hubungan antara bagian-bagian batuan yang

berbeda.pengertian struktur pada batuan beku biasanya mengacu pada pengamatan

dalam skala besar atau singkapan dilapangan. Pada batuan beku struktur yang sering

ditemukan adalah:

Masif : bila batuan pejal, tanpa retakan ataupun lubang-lubang gas

Vesikular : dicirikandengan adanya lubang-lubang gas,sturktur ini dibagi lagi menjadi

3 yaitu:

Skoriaan : bila lubang-lubang gas tidak saling berhubungan.

Pumisan : bila lubang-lubang gas saling berhubungan.

Aliran : bila ada kenampakan aliran dari kristal-kristal maupun lubang gas.

Amigdaloidal : bila lubang-lubang gas terisi oleh mineral-mineral sekunder.

d. Derajat Kristalisasi

Derajat kristalisasi mineral dalam batuan beku, terdiri atas 3 yaitu :

Holokristalin, Tekstur batuan beku yang kenampakan batuannya terdiri dari

keseluruhan mineral yang membentuk kristal, hal ini menunjukkan bahwa proses

kristalisasi berlangsung begitu lama sehingga memungkinkan terbentuknya mineral -

mineral dengan bentuk kristal yang relatif sempurna.

Hipokristalin, Tekstur batuan yang yang kenampakannya terdiri dari sebagaian

mineral membentuk kristal dan sebagiannya membentuk gelas, hal ini menunjukkan

proses kristalisasi berlangsung relatif lama namun masih memingkinkan

terbentuknya mineral dengan bentuk kristal yang kurang.

Holohyalin, Tekstur batuan yang kenampakannya terdiri dari mineral yang

keseluruhannya berbentuk gelas, hal ini menunjukkan bahwa proses kristalisasi

magma berlangsung relatif singkat sehingga tidak memungkinkan pembentukan

mineral - mineral dengan bentuk yang sempurna.

e. Ukuran Batuan

Ukuran batuan yang dihasilkan dari letusan gunung api terbagi menjadi 4, antara lain :

Bomb ( d > 64 mm), Bomb adalah gumpalan-gumpalan lava yang mempunyai ukuran

lebih besar dari 64 mm.

Block (d > 64 mm), Block adalah batuan piroklastik yang dihasilkan oleh erupsi

eksplosif dari fragmen batuan yang sudah memadat lebih dulu dengan ukuran lebih

besar dari 64 mm.

Lapili (d = 2 – 64 mm), Lapili berasal dari bahasa latin lapillus, yaitu nama untuk hasil

erupsi ekplosif gunung api yang berukuran 2 mm – 64 mm.

Page 5: bahanpetro piroklastik

Debu / ash (d < 2 mm), Debu adalah batuan piroklastik yanh berukuran 2 mm –

1/256 mm yang dihasilkan oleh pelelmparan dari magma akibat erupsi ekplosif.

Bentuk Batuan Piroklastik,Bentuk batuan dalam batuan piroklastik sama halnya

dengan teksturnya, antara lain :

Glassy, Glassy adalah bentuk tekstur pada batuan piroklastik yang nampak pada

batuan tersebut ialah glass.

Fragmental, Faragmental ialah bentuk tekstur pada batuan piroklastik yang nampak

pada batuan tersebut ialah fragmen-fragmen hasil letusan gunung api.

Page 6: bahanpetro piroklastik

Batuan Piroklastik adalah batuan vulkanik klastik yang dihasilkan oleh serangkaian proses yang berkaitan dengan letusan gunungapi. Material penyusun tersebut terendapkan dan terbatukan/terkonsolidasikan sebelum mengalami transportasi (reworked) oleh air atau es (William, 1982). Pada kegiatannya batuan hasil kegiatan gunungapi dapat berupa aliran lava sebagaimana diklasifikasikan dalam batuan beku atau berupa produk ledakan/eksplosiv dari material yang bersifat padat, cair ataupun gas yang terdapat dalam perut gunung.

A. Struktur

Seperti halnya batuan volkanik lainnya, batuan piroklastik mempunyai struktur vesikuler, scoria dan amigdaloidal. Jika klastika pijar dilemparkan keudara dan kemudia terendapkan dalam kondisi masih panas, berkecenderungan mengalami pengelasa antara klastika satu dengan lainnya. Struktur tersebut dikenal dengan pengelasan atau welded. Struktur Batuan Piroklastik yang lain adalah :

1. Masif : Batuan masif bila tidak menunjukan struktur dalam.

2. Laminasi : Perlapisan dan struktur sedimen yang mempunyai ketebalan kurang dari 1 cm.

3. Berlapis : Perlapisan dan struktur sedimen yang mempunyai ketebalan lebih dari 1 cm.

B. Tekstur

Cara pendiskripsian tekstur batuan piroklastik hampir sama dengan batuan sedimen klastik, tetapi yang membedakan adalah Ukuran Butir yang disesuaikan untuk mencari nama batuan piroklastik tersebut.

1. Ukuran Butir Pada Piroklastik

Tabel . Ukuran Butir Pada Batuan Piroklastik

Ukuran Butir Nama Klastika Pijarnya Keterangan

256 – 64 mm

BomMembulat

Blok Meruncing

64 – 2 mm Lapilus

2 – 0,04 mm Debu

Kasar

Halus

Page 7: bahanpetro piroklastik

Ukuran butir pada piroklastika tersebut merupakan salah satu criteria untuk menamai batuan piroklastik tanpa mempertimbangkan cara terjadi endapan piroklastik tersebut. Adatiga cara kejadian endapan piroklastik:

Ø Piroklastik jatuhan adalah : Pengendapan yang dikarenakan gaya beratnya dikenal dengan. Jenis piroklastik ini biasanya terjadi disetiap gunung api. Struktur dan teksturnya menyerupai batuan endapan.

Ø Piroklastik aliran dan piroklastik hembusan adalah : kelompok piroklastik yang lain adalah.

2. Derajat pembundaran

Kebundaran adalah nilai membulat atau meruncingnya bagian tepi butiran pada batuan sedimen klastik sedang sampai kasar. Kebundaran dibagi menjadi :

a. Membundar sempurna (well rounded), hampir semua permukaan cembung.

b. Membundar (rounded), pada umumnya memiliki permukaan bundar, ujung-ujung dan tepi butiran cekung.

c. Agak membundar (subrounded), permukaan umumnya datar dengan ujung-ujung yang memmbundar.

d. Agak menyudut (subangular), permukaan datar dengan ujung-ujung yang tajam.

e. Menyudut (angular), permukaan kasar dengan ujung-ujung butir runcing dan tajam.

3. Derajat Pemilahan (Sortasi)

Pemilahan adalah keseragaman ukuran besar butir penyusun batuan endapan / sedimen. Dalam pemilahan dipergunakan pengelompokan sebagai berikut :

a. Terpilah baik (well sorted). Kenampakan ini diperlihatkan oleh ukuran besar butir yang seragam pada semua komponen batuan sedimen.

b. Terpilah buruk (poorly sorted). Merupakan kenampakan pada batuan sedimen yang memiliki besar butir yang beragam dimulai dari lempung hingga kerikil atau bahkan bongkah.

c. Selain dua pengelompokan tersebut adakalanya seorang peneliti menggunakan pemilahan sedang untuk mewakili kenampakan yang agak seragam.

4. Kemas (Fabric)

- Kemas terbuka : Butiran tidak saling bersentuhan

- Kemas tertutup : Butiran saling bersentuhan satu dengan yang lainnya.

Page 8: bahanpetro piroklastik

C. Komposisi Batuan Piroklastik

Komposisi batuan piroklastik dibadi menjadi empat bagian yaitu menurut kandungan : Mineral-mineral sialis, Mineral ferromagnesian, Mineral tambahan, dan Mineral ubahan.

1. Mineral-mineral Sialis, Mineral-mineral sialis terdiri dari :

a. Kuarsa (SiO2), ditemukan hanya pada batuan gunung api yang kaya kandungan silica atau bersifat asam.

b. Feldspar, baik alkali maupun kalsium feldspar (Ca).

c. Feldspatoid, merupakan kelompok mineral yang tejadi jika kondisi larutan magma dalam keadaan tidak atau kurang jenuh silica.

2. Mineral Ferromagnesian, Merupakan kelompok mineral yang kaya kandungan Fedan Mg silikat yang kadang-kadang disusul oleh Ca silikat. Mineral tersebut hadir berupa kelompok mineral :

a. Piroksen, mineral penting dalam batuan gunung api.

b. Olivine, merupakan mineral yang kaya akan besi dan magnesium dan miskin silica.

c. Hornblende, biasanya hadir dalam andesit.

d. Biotit, merupakan mineral mika yang terdapat dalam batuan volkanik berkomposisi intermediet hingga asam.

3. Mineral Tambahan, Yang sering hadir adalah ilmenit dan magnetit. Keduanya merupakan mineral bijih. Selain itu sering kali didapati mineral senyawa sulfide atau sulfur murni.

4. Mineral Ubahan, Dalam batuan piroklastik mineral ubahan seringkali muncul saat batuan terlapukan atau terkena alterasi hdrotermal. Mineral tersebut seperti : Klorit, epidot, serisit, limonit, montmorilonit, lempung, dan kalsit.

Tabel . Komposisi mineral batuan piriklastik

Ukuran Butir (mm)

Bentuk Butir Nama Klastika Nama Endapan Piroklastik

Belum Terbatukan

Terbatukan

64 – 256

Membulat Bom Tepra bom Aglomerat

Runcing Blok Tepra blokBreksi piroklastik

Page 9: bahanpetro piroklastik

2 – 64 Lapilus Tepra lapili Batu lapili

0,04 – 2

Debu kasar Debu kasar Tuff kasar

Debu halus Debu halus Tuff halus

Page 10: bahanpetro piroklastik

Batuan piroklastik adalah batuan yang disusun oleh material-material yang dihasilkanoleh letusan gunung api.Secara genetik, batuan piroklastik dapat dibagi menjadi 3 jenis yaitu :· Endapan jatuhan piroklastik (pyroclastic fall deposits), dihasilkan dari letusaneksplosif yang melemparkan material-material vulkanik dari lubang vulkanik keatmosfer dan jatuh ke bawah dan terkumpul di sekitar gunung api.Endapan ini umumnya menipis dan ukuran butir menghalus secara sistimatismenjauhi pusat erupsi, sebaran mengikuti topografi, pemilahannya baik, strukturgradded bedding normal & reverse, komposisi pumis, scoria, abu, sedikit lapili danfragmen litik, komposisi pumis lebih besar daripada litik.· Endapan aliran piroklastik (pyroclastic flow deposits), dihasilkan dari pergerakanlateral di permukaan tanah dari fragmen-fragmen piroklastik yang tertransport dalammatrik fluida (gas atau cairan yang panas) yang dihasilkan oleh erupsi volkanik,material vulkanik ini tertransportasi jauh dari gunung api.Endapan ini umumnya pemilahannya buruk, mungkin menunjukan grading normalfragmen litik dan butiran litik yang padat, yang semakin berkurang menjauhi pusaterupsi, sortasi buruk dan butiran menyudut, sebaran tidak merata dan menebal dibagian lembah.Contoh : lahar yaitu masa piroklastik yang mengalir menerus antara alirantemperatur tinggi (> 1000C) di mana material piroklastik ditransportasikan oleh fasegas dan aliran temperatur rendah yang biasanya bercampur dengan air.· Endapan surge piroklastik (pyroclastic surge deposits), pergerakan lateral materialmaterialpiroklastik (low concentration volcanic particles, gases, and water; rasiopartikel : gas rendah; konsentrasi partikel relatif rendah) yang mengalir dalamturbulent gas yang panas.Pyroclastic surge dibentuk langsung dari erupsi explosif phreatomagmatic danphreatic (base surge) dan dalam asosiasi dengan erupsi dan emplacementpyroclastic flow (ash cloud surge & ground surge).Karekteristiknya, endapan ini menunjukan stratifikasi bersilang, struktur dunes,laminasi planar, struktur anti dunes dan pind and swell, endapan sedikit menebal dibagian topografi rendah dan menipis pada topografi tinggi, terakumulasi dekat vent.

berdasarkan besar butir/ukuran klast Schmid (1981) membuat klasifikasi batuan piroklastik

http://tambangunp.blogspot.co.id/2013/07/batuan-piroklastik.html

http://rhaydenmazzrhezky.blogspot.co.id/2015/03/batuan-piroklastik.html

Page 11: bahanpetro piroklastik

http://gemparbumi.blogspot.co.id/2012/05/batuan-piroklastik.html

http://geosjepara.blogspot.co.id/2014/02/batuan-piroklastik.html