bab v.docx bumil resti

11
BAB V DISKUSI Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, didapatkan data pencapaian program deteksi dini ibu hamil resiko tinggi di Puskesmas Rawasari oleh tenaga kesehatan selama 6 bulan pertama pada Januari hingga Juni 2015 yaitu 48,3% (168 dari 348 sasaran ibu hamil resiko tinggi) sedangkan oleh masyarakat yaitu 0%. Angka tersebut menunjukkan bahwa pelaksanaan program belum mencapai target Nasional yaitu 80% dari sasaran ibu hamil resiko tinggi. Ibu hamil resiko tinggi ditemukan lebih banyak di kelurahan Rawasari yaitu 43% (73 dari 348 sasaran ibu hamil resiko tinggi). Deteksi dini ibu hamil resiko tinggi oleh Tenaga Kesehatan dan oleh Masyarakat adalah cakupan ibu hamil dengan faktor risiko atau komplikasi yang ditemukan oleh tenaga kesehatan, kader atau dukun bayi atau masyarakat serta dirujuk ke tenaga kesehatan di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Masyarakat disini, bisa keluarga ataupun ibu hamil, bersalin, nifas itu sendiri. Indikator ini menggambarkan peran serta dan keterlibatan masyarakat dalam mendukung upaya peningkatan kesehatan ibu hamil, bersalin dan nifas. Rumus yang dipergunakan : Jumlah ibu hamil yang berisiko yang ditemukan di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu _________________________________________________ X 100% 20% x jumlah sasaran ibu hamil di suatu wilayah kerja dalam 1 tahun 30

Upload: raudhah

Post on 11-Apr-2016

84 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

mini project

TRANSCRIPT

Page 1: BAB V.docx bumil resti

BAB V

DISKUSI

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, didapatkan data pencapaian program

deteksi dini ibu hamil resiko tinggi di Puskesmas Rawasari oleh tenaga kesehatan selama 6 bulan

pertama pada Januari hingga Juni 2015 yaitu 48,3% (168 dari 348 sasaran ibu hamil resiko

tinggi) sedangkan oleh masyarakat yaitu 0%. Angka tersebut menunjukkan bahwa pelaksanaan

program belum mencapai target Nasional yaitu 80% dari sasaran ibu hamil resiko tinggi. Ibu

hamil resiko tinggi ditemukan lebih banyak di kelurahan Rawasari yaitu 43% (73 dari 348

sasaran ibu hamil resiko tinggi).

Deteksi dini ibu hamil resiko tinggi oleh Tenaga Kesehatan dan oleh Masyarakat

adalah cakupan ibu hamil dengan faktor risiko atau komplikasi yang ditemukan oleh tenaga

kesehatan, kader atau dukun bayi atau masyarakat serta dirujuk ke tenaga kesehatan di suatu

wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Masyarakat disini, bisa keluarga ataupun ibu hamil,

bersalin, nifas itu sendiri. Indikator ini menggambarkan peran serta dan keterlibatan masyarakat

dalam mendukung upaya peningkatan kesehatan ibu hamil, bersalin dan nifas. Rumus yang

dipergunakan :

Jumlah ibu hamil yang berisiko yang ditemukandi suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu

_________________________________________________ X 100%20% x jumlah sasaran ibu hamil di suatu wilayah kerja dalam 1 tahun

Kehamilan risiko tinggi dapat dideteksi apabila ibu hamil melakukan pemeriksaan

antenatal secara rutin. Salah satu tujuan asuhan antenatal adalah mengenali secara dini adanya

ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit

secara umum, kebidanan dan pembedahan. Semakin banyak ditemukan faktor risiko maka

semakin tinggi risiko kehamilannya. Semakin cepat diketahui adanya risiko tinggi semakin cepat

akan mendapatkan penanganan semestinya.

Masih rendahnya cakupan deteksi dini ibu hamil risiko tinggi di wilayah kerja

Puskesmas Rawasari per 6 bulan tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu faktor

manusia, metode, material dan lingkungan.

30

Page 2: BAB V.docx bumil resti

Dari faktor manusia, seperti masih kurangnya pengetahuan ibu hamil mengenai

faktor risiko kehamilan, masih kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kehamilan resiko

tinggi, kurangnya pendataan secara aktif dan pelaporan mengenai ibu hamil risiko tinggi oleh

bidan poskeskel, bidan praktik swasta, dan kader. Dilihat dari faktor metode seperti tidak adanya

penyuluhan mengenai ibu hamil risiko tinggi, tidak adanya pembinaan mengenai asuhan

antenatal dan kehamilan risiko tinggi bagi bidan puskeskel, bidan praktik swasta, dan kader,

kurang lengkapnya data screening faktor – faktor resiko ibu hamil pada pemeriksaan antenatal.

Faktor material seperti tidak adanya media informasi berupa poster, pamflet, dan leaflet

mengenai ibu hamil risiko tinggi di puskesmas, poskeskel, dan rumah praktik bidan swasta, serta

tidak adanya formulir untuk deteksi dini ibu hamil risiko tinggi. Factor lingkungan seperti tidak

adanya Gerakan Sayang Ibu di lingkungan tempat tinggal ibu hamil.

Beberapa solusi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan cakupan deteksi dini

ibu hamil resiko tinggi di wilayah kerja Puskesmas Rawasari

1. Masih kurangnya pengetahuan ibu hamil mengenai faktor risiko kehamilan

Solusi:

Melakukan penyuluhan kepada ibu hamil mengenai faktor risiko kehamilan dan upaya

peningkatan kesehatan kehamilan

Rencana Penyuluhan dilakukan secara individual kepada ibu hamil yang melakukan

kunjungan antenatal ke puskesmas dan secara berkelompok kepada ibu hamil

ketika kelas ibu hamil

Pelaksana Pelaksana program KIA, promkes, dokter

Sasaran Ibu hamil

Waktu Penyuluhan secara individu pada saat ibu hamil berkunjung ke puskesmas

Penyuluhan secara berkelompok 1 kali seminggu pada kelas ibu hamil

Tempat Puskesmas

Target Pengetahuan ibu hamil bertambah dengan diadakannya penyuluhan secara

berkelanjutan sehingga ibu lebih waspada dengan kehamilannya

31

Page 3: BAB V.docx bumil resti

2. Masih kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kehamilan resiko tinggi

Solusi:

Melakukan penyuluhan kepada masyarakat baik di dalam gedung dan di luar gedung

mengenai kehamilan resiko tinggi

Rencana Di dalam gedung : penyuluhan dilaksanakan kepada pengungjung

puskesmas sebelum pelayanan dimulai

Di luar gedung : penyuluhan dilaksanakan dengan mengumpulkan

masyarakat di suatu kelurahan di satu tempat atau melaksanakan

penyuluhan ke kelompok-kelompok masyarakat seperti PKK,Majelis

Ta’lim, dan lain-lain

Pelaksana Pimpinan puskesmas, pelaksana program KIA,promosi kesehatan

Sasaran Pengunjung puskesmas usia dewasa, Pasangan Usia Subur (PUS),

Kelompok PKK, Majelis Ta’lim

Waktu Penyuluhan dalam gedung : 1x 1minggu

Penyuluhan luar gedung : 1x1 bulan pada saat kegiatan PKK,majelis

Taklim dan lain-lain

Tempat Puskesmas, kantor lurah, mesjid, dan lain-lain

Target Pengetahuan masyarakat bertambah tentang kehamilan resiko tinggi

sehingga masyarakat mampu membantu tenaga kesehatan dalam

melakukan deteksi dini ibu hamil resiko tinggi

32

Page 4: BAB V.docx bumil resti

3. Kurangnya pendataan secara aktif dan pelaporan mengenai ibu hamil risiko tinggi oleh bidan

poskeskel, bidan praktik swasta, dan kader

Solusi:

Pendataan ibu hamil, pencatatan dan pelaporan berkala oleh bidan siaga, bidan praktik

swasta dan kader

Rencana -Membuat jadwal sweeping, dan melakukan sweeping ke rumah-rumah

ibu hamil bersama bidan siaga dan kader

-meminta bidan siaga, bidan desa dan kader melakukan pencatatan dan

pelaporan secara berkala data ibu hamil beresiko tinggi dan memuat

dalam table kohort

Pelaksana Pelaksana program KIA , bidan siaga, kader

Sasaran Ibu hamil, bidan praktik swasta, bidan siaga dan kader

Waktu -Sweeping ibu hamil : 1x sebulan

-Pencatatan :1x sebulan

Pelaporan data ibu hamil resiko tinggi: 1x sebulan

Tempat Rumah ibu hamil

Target -Terkunjunginya semua ibu hamil ketika kegiatan sweeping

- Bidan siaga, bidan praktik swasta, dan kader secara aktif

melaksanakan pencatatan dan pelaporan data ibu hamil resiko tinggi di

wilayahnya

33

Page 5: BAB V.docx bumil resti

4. Tidak adanya pembinaan mengenai asuhan antenatal dan kehamilan risiko tinggi bagi bidan

puskeskel, bidan praktik swasta, dan kader

Solusi:

Melakukan pembinaan melalui penyuluhan dan workshop tentang deteksi dini ibu hamil

resiko tinggi dan sistem rujukan bagi bidan siaga, bidan praktik swasta, petugas puskesmas

dan kader

Rencana Penjadwalan dan pengorganisasian kegiatan penyuluhan dan workshop,

bekerjasama dengan DKK dalam hal pendanaan dan narasumber

workshop, pelaksanaan penyuluhan dan workshop yang melibatkan

partisipasi aktif bidan dalam kegiatannya

Pelaksana Promosi kesehatan, petugas KIA, dokter

Sasaran Bidan siaga, bidan praktik swasta, kader, dan petugas puskesmas di

wilayah kerja puskesmas

Waktu Penyuluhan: 1x1 bulan ( pada saat bidan-bidan melakukan pelaporan

ibu hamil di wilayahnya)

Workshop : 1x1 tahun

Tempat Puskesmas, posyandu, puskeskel,dll

Target Terlaksanya pembinaan bagi bidan siaga,bidan praktik swasta,petugas

puskesmas dan kader

34

Page 6: BAB V.docx bumil resti

5. Tidak adanya media informasi berupa poster, pamflet, dan leaflet mengenai ibu hamil risiko

tinggi di puskesmas, poskeskel, dan rumah praktik bidan swasta

Solusi:

Penyediaan poster, pamflet, dan leaflet tentang ibu hamil risiko tinggi di puskesmas,

puskeskel, dan rumah praktik bidan swasta

Rencana Membuat poster, pamflet dan leaflet tentang ibu hamil resiko

tinggi,membuat anggaran dana untuk pembuatan poster,leaflet, dan

pamflet pada POA yang akan di ajukan ke DKK, pembagian serta

pemasangan poster di gedung puskesmas, puskeskel, dan rumah

praktik bidan swasta

Pelaksana Pimpinan puskesmas, petugas KIA

Sasaran Bidan siaga dan bidan praktik swasta di wilayah kerja puskesmas

Waktu Awal Tahun

Tempat Puskesmas, puskeskel, dan rumah praktik bidan swasta

Target Terpasangnya poster dan pamflet di lokasi-lokasi strategis dalam

gedung puskesmas, puskeskel dan rumah praktik bidan swasta,

35

Page 7: BAB V.docx bumil resti

6. Tidak adanya formulir untuk deteksi dini ibu hamil risiko tinggi

Solusi :

Pengadaan formulir skoring pendeteksian dini ibu hamil resiko tinggi

Rencana Bekerjasama dengan DKK dalam pengadaan formulir skoring

pendeteksian dini ibu hamil resiko tinggi, sosialisasi pada bidan praktik

swasta, bidan siaga,kader dan petugas puskesmas mengenai tata cara

pengisian formulir dan pembagian formulir kepada bidan dan kader

Pelaksana Pimpinan puskesmas dan petugas KIA

Sasaran Bidan siaga, bidan praktik swasta,petugas puskesmas dan kader di

wilayah kerja puskesmas

Waktu Awal Tahun

Tempat Puskesmas, posyandu, puskeskel,dll

Target Kader dan bidan memiliki dan mengisi formulir scoring pendeteksian

dini bumil resti

7. Tidak adanya Gerakan Sayang Ibu di lingkungan tempat tinggal ibu hamil

Solusi :

Pembentukan Gerakan Sayang Ibu pada masing-masing kelurahan Puskesmas Rawasari

36

Page 8: BAB V.docx bumil resti

Rencana Mensosialisasikan pembentukan gerakan sayang ibu kepada camat,

lurah, dan masyarakat.

Membentuk perkumpulan suami siaga yang terdiri dari suami siaga,

tabulin, beras jumputan, dan ambulan siaga pada masing-masing

kelurahan dengan kegiatan berupa penyuluhan, simulasi siaga

kegawatdaruratan ibu hamil

Pelaksana Petugas KIA, kader

Sasaran Suami ibu hamil

Waktu Awal tahun

Tempat Kantor lurah

Target Terbentuknya perkumpulan gerakan sayang ibu yang mampu

memberikan dukungan bagi ibu hamil dalam hal

pemeriksaan,perawatan, menghadapi kondisi gawat darurat ibu hamil

sehingga tercipta iklim siaga ibu hamil yang baik.

Diharapkan dengan penerapan perencanaan tersebut mampu meningkatkan

cakupan deteksi dini ibu hamil resiko tinggi di wilayah kerja Puskesmas Rawasari sehingga

mencapai target yang telah ditetapkan secara nasional.

37