bab v kesimpulan dan saran a....
TRANSCRIPT
205
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Dalam upaya pencegahan obesitas pada murid SD, telah dikembangkan suatu
model promosi kesehatan berbasis sekolah yang dinamakan program SEHAT.
Program ini ditujukan untuk murid-murid kelas IV dan V usia 9-11 tahun dan
diimplementasikan selama lima bulan dengan memadukan Teori Sosial
Kognitif sebagai prediktor dalam upaya pencegahan obesitas pada anak dan
teori Dignan dan Carr dalam membuat model promosi kesehatan.
2. Program promosi kesehatan untuk pencegahan obesitas pada murid SD kelas
IV dan V membutuhkan peran serta aktif kepala sekolah, guru (termasuk guru
pembina UKS), dan orangtua murid.
3. Berdasarkan hasil evaluasi setelah dilaksanakan program SEHAT pada
kelompok intervensi menunjukkan hasil yang efektif dalam:
a. meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya makanan sehat dan
aktivitas fisik dalam mencegah obesitas, serta meningkatkan sikap positif
para murid terhadap pola hidup sehat dan pencegahan obesitas pada para
murid SD kelas IV dan V.
b. meningkatkan aktivitas fisik, serta perilaku makan buah dan sayur pada
para murid SD kelas IV dan V
c. mengurangi perilaku sedentari pada para murid kelas IV dan V SD.
d. mempertahankan IMT para murid.
206
B. Saran
1. Saran aplikatif
a. Paket promosi kesehatan yang dihasilkan dari penelitian ini yang berupa
modul, buku saku, film, lagu, materi presentasi, dan alat promosi lainnya
dapat digunakan dan dikembangkan dalam kegiatan promosi pencegahan
obesitas di SD lainnya, baik dalam kegiatan intrakurikuler (diintegrasikan
ke dalam mata pelajaran IPA dan Pendidikan Jasmani dan Kesehatan)
maupun ekstrakurikuler.
b. Perlu dipikirkan strategi yang lebih baik dalam menarik minat orangtua
untuk hadir pada acara-acara yang melibatkan partisipasi orangtua di
sekolah, mengingat kurangnya tingkat kehadiran mereka dalam kegiatan
promosi kesehatan untuk orangtua.
2. Bagi Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta
a. Adanya data yang menunjukkan terjadinya peningkatan penderita obesitas
pada anak SD yang cukup tinggi dalam beberapa tahun terakhir ini di
Jakarta, perlu mendapat perhatian Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan
DKI Jakarta. Pemerintah, khususnya Dinas Pendidikan DKI Jakarta
diharapkan dapat menetapkan ketentuan mengenai lingkungan sekolah
yang sehat, seperti lapangan olahraga yang memadai dan kantin yang
harus menjual berbagai jenis makanan sehat, maupun membantu sekolah-
sekolah dalam menyediakan sarana olahraga (bola, raket, tali skipping).
b. Penelitian ini menunjukkan bahwa modul dan materi lain yang digunakan
dalam pelaksanaan promosi pencegahan obesitas pada anak SD kelas IV
207
dan V ini membantu menjaga IMT para murid relatif stabil, namun dalam
pelaksanaannya sangat diperlukan koordinasi yang baik antara Dinas
Kesehatan dengan Dinas Pendidikan. Diharapkan pelatihan terhadap guru
UKS dan dokter kecil mengenai materi-materi yang berhubungan dengan
pencegahan obesitas dapat diselenggarakan dengan rutin. Kemudian guru-
guru UKS tersebut ditugaskan untuk memberikan materi tersebut kepada
para muridnya.
c. Pada umumnya, waktu yang dialokasikan untuk pelajaran olahraga di
sekolah hanya satu kali seminggu selama kurang-lebih 60 menit. Jam
pelajaran olahraga yang ada tersebut kadang-kadang diisi dengan teori
olahraga. Hal tersebut membuat kesempatan para murid berolahraga yang
diberikan satu kali seminggu oleh sekolah tidak terpenuhi. Oleh karena itu
pemerintah sebaiknya menetapkan penambahan jam untuk pelajaran
olahraga menjadi dua kali seminggu.
3. Bagi penelitian selanjutnya
a. Perlu dilakukan penelitian serupa baik dengan strategi yang mirip maupun
berbeda di tempat lain sesuai dengan situasi dan kondisi setempat dengan
menggunakan disain yang lebih baik, jumlah sekolah dan jumlah
partisipan yang lebih banyak lagi.
b. Penelitian berikutnya sebaiknya menggunakan kuesioner yang dapat
menghitung banyaknya sayur dan buah yang dikonsumsi, serta aktivitas
fisik dan perilaku sedentari secara akurat, misalnya dengan melibatkan
orangtua untuk mencatat banyak dan jenis sayur dan buah yang
208
dikonsumsi anaknya, serta jenis dan lama kegiatan yang dilakukan
anaknya setiap hari selama satu minggu.
c. Penelitian pencegahan obesitas berbasis sekolah berikutnya yang
melibatkan partisipasi orangtua sebaiknya juga menilai perubahan
pengetahuan, sikap, dan perilaku orangtua dalam rangka pencegahan
obesitas.