bab kimia ano laporan resmi

69
50 BAB I PENDAHULUAN Pada dasarnya kimia analitik dibagi menjadi dua yaitu : Kimia Analitik Kualitatif dan Kimia Analitik Kuantitatif. Kimia Analitik Kualitatif adalah suatu analisa yang bertujuan untuk mengidentifikasi penyusun-penyusun suatu zat, campuran-campuran zat atau larutan-larutan yang biasanya unsur-unsur penyusun zat tersebut bergabung dengan yang satu dengan lainnya. Sedangakan Kimia Analitik Kuantitatif dimaksudkan untuk menentukan perbandingan relatif dari penyusun-penyusun tersebut. Jadi dengan demikian jelaslah bahwa Kimia Analitik Kualitatif harus dilakukan sebelum Kimia Kuantitatif, karena analisa secara kualitatif akan memberikan suatu petunjuk tentang penyusun-penyusun yang ada dan terdapat dalam suatu zat yang akan dianalisa, disamping itu juga akan membantu sebagai pemandu pada metode-metode yang akan digunakan dalam analisa kuantitatif.

Upload: bayu

Post on 23-Dec-2015

262 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

Semoga Berguna yah

TRANSCRIPT

Page 1: Bab Kimia Ano Laporan Resmi

50

BAB I

PENDAHULUAN

Pada dasarnya kimia analitik dibagi menjadi dua yaitu : Kimia Analitik

Kualitatif dan Kimia Analitik Kuantitatif.

Kimia Analitik Kualitatif adalah suatu analisa yang bertujuan untuk

mengidentifikasi penyusun-penyusun suatu zat, campuran-campuran zat atau

larutan-larutan yang biasanya unsur-unsur penyusun zat tersebut bergabung

dengan yang satu dengan lainnya.

Sedangakan Kimia Analitik Kuantitatif dimaksudkan untuk menentukan

perbandingan relatif dari penyusun-penyusun tersebut.

Jadi dengan demikian jelaslah bahwa Kimia Analitik Kualitatif harus dilakukan

sebelum Kimia Kuantitatif, karena analisa secara kualitatif akan memberikan suatu

petunjuk tentang penyusun-penyusun yang ada dan terdapat dalam suatu zat yang akan

dianalisa, disamping itu juga akan membantu sebagai pemandu pada metode-metode

yang akan digunakan dalam analisa kuantitatif.

Biasanya identifikasi suatu zat dilakukan dengan penambahan zat lain yang

susunannya telah diketahui, sehingga terjadi perubahan-perubahan yang disebut Reaksi

Kimia. Zat yang susunannya telah diketahui dan menyebabkan terjadinya perubahan

tersebut disebut Pereaksi.

Page 2: Bab Kimia Ano Laporan Resmi

50

Analisa secara kualitatif dapat dilakukan dengan dua cara yaitu ;

Cara Basah (dimana reaksi terjadi dalam larutan yang biasanya sebagai pelarutnya

dalam air).

Cara Kering.

Dari kedua cara tersebut yang lebih penting adalah cara basah. Adapun

keuntungan cara basah terhadapa cara kering adalah bahwa reaksi dapat terjadi dengan

cepat, lagi pula relatif lebih mudah dikerjakan. Perubahan-perubahan yang terjadi dengan

cara ini antara lain ;

Terjadinya suatu endapan.

Perubahan warna larutan.

Timbulnya suatu gas.

Dalam analisa secara kualitatif, reaksi-reaksi yang digunakan sebagian besar

adalah reaksi asam-asam, basa-basa dan garam organik dalam larutan air. Adapun

pelarut-pelarut lain yang jarang digunakan, kecuali untuk keadaan-keadaan tertentu. Oleh

karenanya perlu diberikan pengertian-pengertian umum dari keadaan yang ada dalam

larutan.

Page 3: Bab Kimia Ano Laporan Resmi

50

1.1. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dilakukannya praktkum kimia analitik ini adalah untuk

mengetahui bagaimana reaksi suatu zat terhadap zat yang berbeda dan dari hal tersebut

kita dapat menganalisa apa yang terjadi pada larutan zat tersebut. Selain itu identifikasi

suatu zat dapat dilakukan dengan penambahan zat lain yang susunannya telah diketahui,

sehingga terjadi suatu perubahan, perubahan ini disebut Suatu Reaksi Kimia. Zat yang

susunannya telah diketahui dan menyebabkan terjadinya perubahan tersebut disebut

Pereaksi.

Page 4: Bab Kimia Ano Laporan Resmi

50

BAB II

ANALISIS KUALITATIF

Analisa kualitatif merupakan suatu proses dalam mendeteksi keberadaan suatu

unsur kimia dalam cuplikan yang tidak diketahui. Analisa kualitatif merupakan salah satu

cara yang paling efektif untuk mempelajari kimia dan unsur-unsur serta ion-ion di dalam

larutan. Dalam metode analisa kualitatif kita menggunakan beberapa pereaksi diantaranya

: Pereaksi Golongan dan Pereaksi Spesifik, kedua pereaksi ini dilakukan untuk

mengetahui jenis anion dan kation suatu larutan.

2.1. Analisis Anion

Analisa anion dilakukan untuk mengetahui sifat-sifat fisik larutan seperti terjadinya

endapan, perubahan warna, bau , dan terbentuknya gas.

2.1.1. Dasar teori

Dalam analisa terhadap anion sebetulnya belum ada suatu cara yang ada untuk

mendeteksi anoionnya dengan sistemik seperti dalam analisa terhadap kation. Samapai

saat ini belum pernah ditemukan suatu skema yang benar-benar memuaskan, sehingga

memungkinkan penggolongan anion kedalam golongan utama dan pada pemeriksaan

selanjutnya dapat menghasilkan anggota-anggota golongan yang tidak diragukan lagi.

Dalam analisa terhadap anion-anion dalam bab ini akan kita lakukan dengan pemeriksaan

reaksi-reaksi anion dan penyelidikan anoin dalam larutan.

Metode yang tersedia untuk mendeteksi anion tidaklah sistematis seperti metode

yang telah diuraikan dalam bab terdahulu untuk kation. Samapai kini belum pernah

Page 5: Bab Kimia Ano Laporan Resmi

50

dikemukakan suatu skema yang benar-benar memuaskan yang memungkinkan pemisahan

anion-anion yang umum kedalam golongan-golongan utama dan pemisahan berikutnya

yang tanpa ragu dan masing-masing golongan tersebut yang berdiri sendiri. Namun, harus

kita sebutkan disini bahwa kita memang bisa memisahkan anion-anion dalam golongan

utama, bergantung pada kelarutan garam peraknya, garam kalsium, dan garam zinknya.

Namun, ini hanya boleh dianggap berguna untuk memberi indikasi dari keterbatasan-

keterbatasan metode ini, dan untuk memastikan hasil-hasil yang diperoleh dengan

prosedur-prosedur yang lebih sederhana.

Skema klasifikasi yang berikut ternyata telah berjalan dengan baik dalam

praktik. Skema ini bukanlah skema yang baku karena beberapa anion termasuk lebih

dalam satu sub golongan, dan tidak mempunyai dasar teoritis. Pada hakekatnya, proses-

proses yang dipakai dapat dibagi kedalam :

Proses yang melibatkan identifikasi produk-produk yang mudah menguap yang

diperoleh pada pengolahan dengan asam-asam.

Proses yang bergantung pada reaksi-reaksi dalam larutan.

Kelas A dibagi lagi dalam sub kelas (i) gas-gas yang dilepaskan dengan HCL (e)

dan H2SO4 (e), dan (ii) gas atau uap dilepaskan dengan H2SO4 (p). Kelas B dibagi lagi

kedalam sub kelas (i) reaksi pengendapan dan (ii) oksidasi dan reduksi dalam larutan.

Kelas A

Gas dilepaskan dengan HCL atau H2SO4 (e) : Karbonat, Hidrogen Karbonat

(Bikarbonat), Sulfit, Tiosulfat, Nitrit, Hipoklorit, Sianida dan Sianat.

Gas atau uap asam dilepaskan dengan H2SO4 (p).

Page 6: Bab Kimia Ano Laporan Resmi

50

Ini meliputi zat-zat dari (i) plus zat berikut : Fluoride, Heksaflurosilikat, Klorida,

Bromida, Iodida, Nitrat, Klorat, Perklorat, Permangat, Bromat, Heksasianoferat (II),

Heksasianoferat (III), Tiosianat, Format, Asetat, Oksalat, Tartrat dan Sitrat.

Reaksi Pengendapan

Sulfat, Peroksodisulfat, Fosfat, Fosfit, Hipofosfit, Arsenat, Arsenit, Kromat, Dikromat,

Silikat, Heksaflurosilikat, Salisilat, Benzoat dan Suksinat.

Oksidasi dan Reduksi Dalam Larutan

Manganat, Permanganat, Kromat dan Dikromat.

Reaksi-reaksi dan semua anion ini akan kita pelajari secara sistematis pada

halaman-halaman berikut. Untuk memudahkan reaksi dari asam-asam organik tertentu,

dikelompokan bersama-sama, ini meliputi Asetat, Format, Oksalat, Tartrat, Sitrat,

Salisilat, Benzoat dan Suksinat sendiri, membentuk suatu golongan yang lain lagi,

semuanya memberi pewarnaan atau endapan yang khas setelah ditambahkan larutan besi

(III) Klorida kepala suatu larutan yang praktis netral.

Reaksi dalam anion ini akan dipelajari secara sistematis untuk memudahkan

reaksi dari asam-asam organik tertentu dikelompokan bersama-sama. Hal ini meliputi :

Asetat, Format, Oksalat, Sitrat, Salisilat dan Benzoat.

Metode untuk mendeteksi anion memang tidak sistematis seperti yang

digunakan untuk kation. Namun skema klasifikasi pada anion bukanlah skema yang baku

karena beberapa anion termasuk dalam lebih dari satu golongan.

Anion dapat dikelompokan sebagai berikut :

1. Anion sederhana seperti : O2, F- atau CN-

2. Anion oksodiskret seperti : NO3- atau SO4

2-

Page 7: Bab Kimia Ano Laporan Resmi

50

3. Anion polimer okso seperti : Silikat, Borat, atau Fosterkondensasi

4. Anion kompleks halide seperti : TaF6 dan kompleks anion berbasa banyak

2.1.2. Bahan dan Alat Percobaan

Dalam analisis anion menggunakan bahan-bahan berupa :

1. Larutan NaCL 7. Larutan KI 13. Larutan FeCl3

2. Larutan H2SO4 8. Larutan Na2S2O3 14. Larutan Na2S

3. Larutan AgNO3 9. Larutan CuSO4 15. Larutan Na2CO3

4. Larutan NH4OH 10. Larutan HgCl2 16. Larutan Na2SO4

5. Larutan HNO3 11. Larutan K4Fe(CN)6 17. Larutan BaCl2

6. Larutan Pb (CH3COO)2 12. Larutan KCNS, 18. Larutan Na2B4O7

Sedangkan alat yang digunakan dalam analisis anion ini adalah :

1. Tabung Reaksi 3. Pipet 5. Lampu Pemanas

2. Penjepit Tabung 4. Kertas Saring6. Korek Api

2.1.3. Cara Kerja dan Kesimpulan

Anion Klorida (Cl-)

Cara kerja :

1. Menambahkan larutan H2SO4 kedalam tabung reaksi pertama kemudian

dipanaskan.

Page 8: Bab Kimia Ano Laporan Resmi

50

2. Menambahkan AgNO3 kedalam tabung reaksi ang kedua dan membaginya

kedalam 2 tabung reaksi yang bersih, kemudian tambahkan masing-masing

NH4OH dan HNO3.

3. Menambahkan larutan Pb(CH3COO)2 kedalam tabung reaksi yang ketiga.

Kesimpulan :

1. 2NaCl + H2SO4 → Na2SO4 + 2HCl ↓

Penambahan larutan H2SO4 pada larutan NaCl tidak terjadi reaksi kemudian

dipanaskan terdapat gelembung.

2. NaCl + AgNO3 → AgCl + NaNO3

Penambahan larutan AgNO3 pada larutan NaCl diperoleh endapan AgCl putih

ditambahkan larutan NH4OH menghasilakan garam kompleks {Ag(NH3)2Cl2}.

3. 2NaCl + Pb(CH3COO)2 → PbCl2 + 2CH3COONa

Penambahan larutan Pb(CH3COO)2 pada larutan NaCl diperoleh endapan PbCl2

putih.

Anion Iodida

CaraKerja :

Masukan larutan KI dalam 3 buah tabung reaksi masing-masing 4ml, kemudian

dilakukan percobaan berikut :

1. Menambahkan AgNO3 kedalam tabung reaksi yang pertama dan membaginya

kedalam 2 tabung reaksi yang bersih, kemudian tambahkan masing-masing

larutan Na2S2O3 dan NH4OH.

2. Menambahkan larutan CuSO4 kedalam tabung reaksi yang kedua dan tambahkan

Na2S2O3.

Page 9: Bab Kimia Ano Laporan Resmi

50

3. Menambahkan larutan HgCl2 kedalam tabung reaksi yang ketiga.

Kesimpulan :

1. KI + AgNO3 → KNO3 + AgI

Penambahan larutan AgNO3 pada larutan KI diperoleh endapan AgI putih

kekuningan.

2. 2KI + CuSO4 → K2SO4 + CuI2

Penambahan larutan CuSO4 pada larutan KI diperoleh endapan CuI dan I2 yang

larut tidak sempurna dalam larutan Na2S2O3.

3. 2KI + HgCl2 → 2KCL + HgI2

Penambahan larutan HgCl2 pada larutan KI diperoleh endapanHgI2 orange yang

larut sempurna dalam larutan KI berlebihan

Anion Ferrosianida Fe(CN)64- dan Rhodanida (CNS-)

Cara Kerja :

Masukan larutan K4Fe(CN)6 kedalam sebuah tabung reaksi dan larutan KCNS ke dalam 2

tabung reaksi masing-masing 4ml, keudian dilakukan percobaan berikut :

1. Menambahkan larutan Pb(CH3COO)2 ke dalam tabung reaksi yang pertama

kemuadian tambahkan HNO3.

2. Menambahkan larutan AgNO3 ke dalam tabung reaksi yang kedua.

3. Menambahkan larutan FeCl3 ke dalam tabung reaksi yang ketiga.

Page 10: Bab Kimia Ano Laporan Resmi

50

Kesimpulan :

1. K4Fe(CN)6 + 2Pb(CH3COO)2 → Pb2Fe(CN)6 + 4CH3COOK Penambahan larutan

Pb(CH3COO)2 pada larutan K4Fe(CN)6 diperoleh endapan Pb2Fe(CN)6 putih dan

tidak larut dalam HNO3.

2. KCNS + AgNO3 → KNO3 + AgCNS Penambahan larutan AgNO3 pada larutan

KCNS putih.

3. 6KCNS + FeCl3 → K3Fe(CNS)6 + 3KCL Penambahan larutan FeCl3 pada larutan

KCNS diperoleh senyawa K3Fe(CNS)6 merah ferri rhodanida.

Anion Karbonat(CO3-) dan Anion Tiosulfat(S2O3-)

Cara Kerja :

Masukan larutan Na2CO3 kedalam tabung reaksi dan larutan Na2S2O3 ke dalam 2 buah

tabung reaksi masing-masing 4ml, kemudian dilakukan percobaan berikut :

1. Menambahkan larutan AgNO3 ke dalam tabung reaksi yang pertama kemudian

tambahkan AgNO3 berlebihan.

2. Menambahkan larutan H2SO4 ke dalam tabung reaksi kedua.

3. Menambahkan AgNO3 ke dalam tabung reaksi yang ketiga.

Kesimpulan :

1. Na2CO3 + 2AgNO3 → Ag2CO3 + 2NaNO3

Penambahan larutan AgNO3 pada larutan Na2CO3 diperoleh endapan Ag2CO3

putih yang menggumpal pada AgNO3 berlebihan.

2. Na2S2O3 + H2SO4 → SO2 + S + Na2SO4 + H2O

Page 11: Bab Kimia Ano Laporan Resmi

50

Penambahan larutan H2SO4 pada larutan Na2S2O3 diperoleh gasSO2yang berbau

merangsang.

3. Na2S2O3 + 2AgNO3 → 2NaNO3 + Ag2S2O3

Penambahan larutan AgNO3 pada larutan Na2S2O3 putih

2.1.4. Laporan Analisis Anion

LAPORAN PRAKTKUM

KIMIA ANALISIS

Nama Praktikan : Noe De Jesus Da Silva

Nomor Mahasiswa : 410013146

Rombongan : II E

Tanggal Praktikum :

AcaraPraktikum : Identifikasi ; Cl-, I-, Fe(CN)6, CNS-, S2-, CO3-, S203

-,

SO42-, BO3

3- .

Bahan : NaCl, H2SO4, AgNO3, NH4OH, HNO3, Pb(CH3COO)2,

KI, Na2S2O3, CuSO4, HgCl2, K4Fe(CN)6, KCNS, FeCl3,

Na2S, Na2CO3, Na2SO4, BaCl2, dan Na2B4O7

Alat yang digunakan : Tabung reaksi , penjepit tabung, pipet, kertas saring,

lampu pemanas, dan korek api.

No Percobaan Pengamatan Reaksi Kesimpulan

1. Anion Klorida (Cl-) NaCl + H2SO4 dipanaskan

Tidak terjadi reaksi

2NaCl + H2SO4 Na2SO4

+ 2HCl ↓

Terdapat gelembung

NaCl+AgNO3

AgCl+NH4OH

Larutan berwarna putih keruh dan endapan putih.

Larut sempurna

NaCl+AgNO3→AgCl+ NaNO3

AgCl + 2NH4OH → Ag (NH3)2Cl + 2H2O

Endapan AgCl putih

Garam komplek

Page 12: Bab Kimia Ano Laporan Resmi

50

AgCl+HNO3 Larut tidak sempurna

AgCl + HNO3 → AgNO3

+HCl

(Ag(NH3)2Cl)

Nacl + Pb (CH3COO)2

Berubah warna putih keruh dan endapan putih

2NaCl + Pb(CH3 COO)2 → PbCl2 + 2CH3COONa

Endapan PbCl2

putih.

2 Anion Iodida(I-)KI + AgNO3

AgI + Na2S2O3

Endapan putih kekuningan

Tidak terjadi reaksi

KI + AgNO3 → KNO3 + Agl

2AgI + Na2S2O3 → 2NaI + Ag2S2O3

Endapan AgI putih kekuningan

AgI + NH4OH Larut tidak sempurna

AgI + 2NH4OH → Ag(NH3)2I + 2H2O

Garam kompleks { Ag(NH3)2}

KI + CuSO4

CuI2 + Na2S2O3

Larutan berwarna coklat kekuningan dan endapan coklat

Larut tidak sempurna

2KI + CuSO4 → K2SO4 + CuI2

CuI + Na2S2O3 → Na2I + CuS2O3

Endapan CuI dan I2 coklat

KI + HgCl2

+ KI berlebih

Larutan orange dan endapan orange

Larut sempurna

2KI + HgCl2 → 2KCl + HgI2

Endapan HgI2 orange

3 Anion Ferrosianida (Fe(CN)2

4-) dan Rhodonida (CNS-)

K4Fe(CN)6 + Pb(CH3COO)2

Pb2Fe(CN)6 + HNO3

Berubah warna Larutan berwarna putih kekuningan dan endapan berwarna putih.

Larut tidak sempurna

K4Fe(CN)6 + 2Pb(CH3COO)2 → Pb2Fe(CN)6 + 4CH3COOK

Endapan Pb2Fe(CN)6 putih

Page 13: Bab Kimia Ano Laporan Resmi

50

KCNS + AgNO3

KCNS + FeCl3

Larutan putih dan endapan putih

Berubah warna menjadi merah kehitaman

KCNS + AgNO3 → KNO3 + AgCNS

6KCNS + FeCl3 → K3Fe(CNS)6 + 3KCl

Endapan AgCNS putih

Senyawa kompleks (K3Fe(CNS)6

4 Anion Karbonat(CO3

-) dan anion Tiosulfat (S2O3

-) Na2CO3 + AgNO3

+ AgNO3 berlebih

Larutan putih keruh dan endapan putihEndapan berwarna putih lebih banyak

Na2CO3 + 2AgNO3 → Ag2CO3 + 2NaNO3

Endapan Ag2CO3 putiihEndapa Ag2CO3 putih menggumpal

Na2S2O3 + H2SO4 Terbentuk gas berbau merangsang dan larutan kuning

Na2S2O3 + H2SO4 → SO2

+ S + Na2SO4 + H2OGas SO2 berbau merangsang

Na2S2O3 + AgNO3 Endapan putih kekuningan,coklat dan akhirnya menjadi hitam

Na2S2O3 +2AgNO3 → 2NaNO3 + Ag2S2O3

Ag2S2O3 putih

Asisiten Praktikan

( ............................. ) (Noe De Jesus Da Silva)

Page 14: Bab Kimia Ano Laporan Resmi

50

2.2. Analisis Kation

Analisis kation dilakukan untuk mengetahui sifat-sifat fisik larutan seperti

terjadinya endapan, perubahan warna, bau, dan terbentuknya gas.

2.2.1. Dasar Teori

Percobaan yang dilakukan dalam praktikum kimia analitik bertujuan untuk

mengidentifikasi kation yang terdapat dalam suatu sampel melalui uji spesifik. Larutan

sampel yang digunakan dalam percobaan adalah berupa air leding, air sungai dan air laut.

Ketiga larutan sampel tersebut selanjutnya diidentifikasi jenis kation apa yang terkandung

di dalamnya melalui penambahan reagen yang spesifik dari masing-masing kation

tersebut. Reagen yang digunakan dalam mengidentifikasi keberadaan kation dalam

larutan sampel yang telah disediakan adalah :

1. HCL 5. NaOH

2. H2SO4 6. K4Fe(CN)6

3. KCNS 7. HgCl2

4. KI

Semua reagen tersebut merupakan pereaksi yang dibuat dalam konsentrasi dan komposisi

tertentu agar dapat bereaksi meniggalkan endapan ataupun perubahan warna yang

menunjukan adanya kandungan kation-kation tersebut di dalam sampel yang digunakan.

Kation yang diidentifikasi keberadaannya dalam setiap sampel adalah :

1. Kation Ag+ 4. Kation Pb2+

2. Kation Fe3+ 5. Kation Sn2+

3. Kation Bi3+

Page 15: Bab Kimia Ano Laporan Resmi

50

Reaksi berlangsung setelah penambahan reagen tertentu yang akan memberikan larutan

atau endapan berwarna yang merupakan karakteristik untuk ion-ion yang diidentifikasi

dalam setiap sampel. Adapun percobaan yang telah dilakukan dalam uji kation ini

adalah :

1. Dengan penambahan larutan HCl 2 M untuk menguji kation Ag+

2. Penambahan larutan K2CrO4 dan H2SO4 untuk mengujikation Pb2+

3. Reagen KI dan NaOH pada uji kation Bi3+

4. Uji kation Fe3+ dengan menggunakan KCNS dan K4Fe(CN)6

5. Serta penambahan larutan HgCl2 untuk menguji kation Sn2+

Dari kelima jenis kation yang diidentifikasi tersebut, tidak semuannya bereaksi

dengan reagennya masing-masing membentuk endapan. Pada proses uji kation Ag+, Pb2+,

Fe3+, dan Sn2+ tidak menunjukan perubahan baik secara fisik maupun kimia penambahan

reagennya masing-masing. Sebab larutan tidak mengalami perubahan warna dan juga

tidak membentuk endapan. Ini menunjukan bahwa dalam sampel tersebut memangtidak

teterdapat jenis kation-kation yang dapat bereaksi dengan reagen. Dengan kata lain,

sampel yang dianalisis tersebut tidak mengandung Ag+, Pb2+, Fe3+, maupunSn2+.

Satu-satunya reaksi yang timbul dalam pengidentifikasian kation-kation ini

adalah ketika larutan sampel direaksiakn dengan NaOH dalam identifikasi Bi3+. Pada

pengamatan yang telah dilakukan menunjukan perubahan yang sangat mencolok dari

larutan yang bereaksi dimana larutan sampel yang semula bening, setelah penambahan

NaOH larutan berubah menjadi keruh dan terdapat endapan pada dasar tabung. Hal ini

menunjukan bahwa larutan sampel tersebut dapat bereaksi sempurna dengan reagennya

Page 16: Bab Kimia Ano Laporan Resmi

50

yang ditambahkan sebab dalam larutan sampel tersebut ada kandungan Bi3+ yang spesifik

terhadap reagen NaOH.

Secara teoritis sebenarnya cukup besar kemungkinan terdapatnya kation-kation

dalam setiap sampel yang diuji sebab sampel tersebut diambil dari daerah terbuka yang

berinteraksi langsung dengan berbagai aktivitas lain dialam secara natural. Jadi tidak

mungkin larutan sampel benar-benar netral atau tidak mengandung zat-zat kontaminan

lain didalamnya, mengingat sifat air sebagai pelarut murni yang dapat menerima zat

masuk kedalamnyameskipun dengan toksitas yang tingggi. Tidak terbacanya kandungan

kation-kation lain didalamnya kemungkinan disebabkan kurangnya kadar kation Ag+,

Pb2+, Fe3+, dan Sn2+ dalam larutan sampel sehingga tidak dapat dianalisis dengan metode

sederhana yang digunakan dalam percobaan analisis kuantitatif dan uji spesifik seperti

ini.

2.2.2. Bahan dan Alat Percobaan

Dalam analisis kation menggunakan bahan-bahan berupa larutan :

1. AgNO3 11. NH4OH 21. HNO3

2. HgCl2 12. Na2S2O3 22. SnCl2

3. NH4Cl 13. Na2CO3 23. KOH

4. AlCl3 14. H2SO4 24. KCNS

5. NiSO4 15. CaCl2 25. MgCl2

6. HCL 16. NaOH 26. K2CrO4

7. KI 17. HgCl2 27. Hg2(NO3)2

8. CuSO4 18. CdSO4 28. (NH4)2CO3

Page 17: Bab Kimia Ano Laporan Resmi

50

9. FeCl3 19. MnSO4 29. K4Fe(CN)6

10. Zn(NO3)2 20. Na2HPO4 30. Ba(NO3)2

Sedangkan alat yang digunakan dalam analisis kation adalah :

1. Tabung Reaksi

2. Penjepit Tabung

3. Pipet

4. Lampu Pemanas

5. Korek Api

2.2.3.Cara Kerja dan Kesimpulan

Kation Golongan I : Ag+

Perak (Ag+)

Cara Kerja :

Masukan larutan AgNO3 ke dalam 5 buah tabung reaksi masing-masing 4ml, kemudian

dilakukan percobaan berikut :

1. Menambahkan larutn HCL ke dalam tabung reaksi yang pertama, amati kemudian

tambahkan larutan NH4OH.

2. Menambahkan larutan NaOH ke dalam tabung reaksi yang kedua, amati dan

membaginya ke dalam 2 buah tabung reaksi yang bersih, kemudian tambahkan

masing-masing larutan NH4OH dan HNO3.

3. Menambahkan larutan NH4OH ke dalam tabung reaksi yang ketiga.

Page 18: Bab Kimia Ano Laporan Resmi

50

4. Menambahkan larutan K2CrO4 ke dalam tabung reaksi yang keempat,amati dan

membaginya kedalam dua buah tabung reaksi yang bersih, kemudian tambahkan

masing-masing NH4OH dan HNO3.

5. Menambahkan larutan KI ke dalam tabung reaksi yang kelima, amati dan

membaginya kedalam 2 buah tabung reaksi yang bersih, kemudian tambahkan

masing-masing NH4OH dan Na2S2O3.

Kesimpulan :

1. AgNO3 + HCL → AgCl + HNO3

Penambahan larutan HCL pada larutan AgNO3 diperoleh endapan AgCl putih dan

penambahan NH4OH membentuk garam kompleks {Ag(NH3)2Cl}.

2. AgNO3 + NaOH → Ag2O + H2O + 2NaNO3

Penambahan larutan NaOH pada larutan AgNO3 diperoleh endapan Ag2O coklat,

penambahan NH4OH membentuk garam kompleks {(Ag(NH3)2)O} dan

penambahan HNO3 pada larutan Ag2O endapan larut.

3. 2AgNO3 + 2NH4OH → Ag2O + 2NH4NO3 + H2O

Penambahan larutan NH4OH pada larutan AgNO3 dalam percobaan tidak terjadi

reaksi.

4. 2AgNO3 + K2CrO4 → Ag2CrO4 + 2KNO3

Penambahan larutan K2CrO4 pada larutan AgNO3 diperoleh endapan perak

Ag2CrO4 merah dan larut dalam penambahan larutan NH4OH dan HNO3.

5. AgNO3 + KI → AgI + KNO3

Penambahan larutan KI pada larutan AgNO3 diperoleh endapan AgI putih

kekuningan yang tidak larut dalam larutan NH4OH dan Na2S2O3.

Page 19: Bab Kimia Ano Laporan Resmi

50

Kation Golongan II : Cu2+ , dan Cd2+

Kupri (Cu2+)

Cara Kerja :

Masukan larutan CuSO4 kedalam 4 buah tabung reaksi masing-masing 4ml, kemudian

dilakukan percobaan berikut :

1. Menambahkan larutan NaOH kedalam tabung reaksi yang pertama kemudian

panaskan.

2. Menambahkan larutan Na2CO3 kedalam tabung reaksi yang kedua, amati dan

membaginya kedalam 2 buah tabung reaksi yang bersih, kemudian tambahkan

masing-masing larutan Na2CO3 berlebihan dan NH4OH.

3. Menambahkan larutan NH4OH kedalam tabung reaksi yang ketiga, amati dan

tambahkan NH4OH berlebihan.

4. Menambahkan larutan KI ke dalam tabung yang keempat.

Kesimpulan :

1. CuSO4 + 2NaOH → Cu(OH)2 + Na2H4’

Penambahan larutan NaOH pada larutan CuSO4 diperoleh endapan Cu(OH)2 biru

kemudian menjadi hitam saat dianaskan.

2. CuSO4 + Na2CO3 → CuCO3 + Na2SO4

Penambahan larutan Na2CO3 pada larutan CuSO4 diperoleh endapan CuCO3 hijau

biru basa karbonat, penambahan Na2CO3 berlebihan menyebabkan endapan

CuCO3 larut dalam NH4OH.

3. 2CuSO4 + 2NH4OH → CuSO4.Cu(OH) + (NH4)2

Page 20: Bab Kimia Ano Laporan Resmi

50

Penambahan larutan NH4OH pada larutan CuSO4 diperoleh endapan hijau dari

garam basa yang larut dalam NH4OH berlebihan dan larutan berwarna biru.

4. CuSO2 + 2KI → CuI2 + K2SO4

Penambahan larutan KI pada larutan CuSO4 diperoleh endapan CuI putih.

Kadminum (Cd2+)

Cara Kerja :

Masukan larutan CdSO4 ke dalam 3 buah tabung reaksi masing-masing 4ml, kemudian

dialakukan percobaan berikut :

1. Menambahkan larutan (NH4)2CO3 kedalam tabung reaksi yang pertama.

2. Menambahkan larutan NaOH kedalam tabung reaksi yang kedua, amati kemudian

dipanaskan.

3. Menambahkan larutan NH4OH kedalam tabung reaksi yang ketiga, amati

kemudian tambahkan NH4OH berlebihan.

Kesimpulan :

1. CdSO4 + (NH4)2CO3 → CdCO3 + (NH4)2SO4

Penambahan larutan (NH4)2CO3 pada larutan CdSO4 diperoleh endapan CdCO3

putih.

2. CdSO4 + 2NaOH → Cd(OH)2 + Na2SO4

Penambahan larutan NaOH pada larutan CdSO4 diperoleh endapan Cd(OH)2 putih

, kemudian terbentuk endapan CdO menggumpal putih.

3. CdSO4 + 2NH4OH → Cd(OH)2 + (NH4)2SO4

Penambahan larutan NH4OH pada larutan CdSO4 diperoleh endapan Cd(OH)2

putih yang larut dalam NH4OH berlebihan.

Page 21: Bab Kimia Ano Laporan Resmi

50

Kation Golongan III : Al3+ , Fe3+, Mn2+, Ni2+, dan Zn2+ .

Aluminium (Al3+)

Cara Kerja :

Masukan larutan AlCl3 kedala 2 buah tabung reaksi masing-masing 4ml, kemudian

dilakukan percobaan berikut :

1. Menambahkan larutan NH4OH kedalam tabung reaksi yang pertama.

2. Menambahkan larutan KOH kedalam tabung reaksi yang kedua, amati kemudian

tambahkan larutan KOH berlebihan.

Kesimpulan :

1. AlCl3 + 3NH4OH → Al(OH)3 + 3NH4Cl

Penambahan larutan NH4OH pada larutan AlCl3 `diperoleh endapan Al(OH)3

putih.

2. AlCl3 + 3KOH → Al(OH)3 + 3KCl

Penambahan larutan KOH pada larutan AlCl3 diperoleh endapan Al(OH)3 putih

yang larut dalam KOH berlebihan.

Ferri (Fe3+)

Cara Kerja :

Masukan larutan FeCl3 kedalam tiga buah tabung reaksi masing-masing 4ml, kemudian

dilakukan percobaan berikut :

1. Menambahkan larutan KOH kedalam tabung reaksi yang pertama, amati dan

membaginya kedalam dua buah tabung reaksi yang bersih, kemudian tambahkan

masing-masing larutan HCl dan H2SO4.

2. Menambahkan larutan K4Fe(CN)6 kedalam tabung reaksi yang kedua.

Page 22: Bab Kimia Ano Laporan Resmi

50

3. Menambahkan larutan KCNS kedalam tabung reaksi yang ketiga.

Kesimpulan :

1. FeCl3 + 3KOH → Fe(OH)3 + 3KCl

Penambahan larutan KOH pada larutan FeCl3 diperoleh endapan Fe(OH)3 coklat

yang larut dalam HCl dan H2SO4 dan berwarna kuning.

2. FeCl3 + K4Fe(CN)6 → Kfe(Fe(CN)6) + 3KLl

Penambahan larutan K4Fe(CN)6 pada larutan FeCl3 diperoleh endapan

K4Fe(Fe(CN)6) biru.

3. FeCl3 + KCNS → Fe(CNS)3 + 3KCl

Penambahan larutan KCNS pada larutan FeCl3 diperoleh larutan merah ferri

ehodanida.

Mangano (Mn2+)

Cara kerja :

Masukan larutan MnSO4 kedalam tiga buah tabung reaksi masing-masing 4ml, kemudian

dilakukan percobaan berikut :

1. Menambahkan larutan KOH kedalam tabung reaksi yang pertama.

2. Menambahkan larutan NH4OH kedalam tabung reaksi yang kedua.

3. Menambahkan larutan Na2CO3 kedalam tabung reaksi yang ketiga, amati

kemudian dipanaskan.

Kesimpulan :

1. MnSO4 + 2KOH → Mn(OH)2 + K2SO4

Penambahan larutan KOH pada larutan MnSO4 diperoleh endapan Mn(OH)2 putih

yang menjadi coklat.

Page 23: Bab Kimia Ano Laporan Resmi

50

2. MnSO4 + 2NH4OH → Mn(OH)2S + 2H4O4

Penambahan larutan NH4OH pada larutan MnSO4 diperoleh edapan Mn(OH)2

putih yang menjadi coklat.

3. MnSO4 + Na2CO3 → MnCO3 + Na2SO4

Penambahan larutan Na2CO3 pada larutan MnSO4 diperoleh endapan MnCO3

putih kemudian dipanaskan terbentuk MnO dan larutan lebih jernih.

Nikel (Ni2+)

Cara Kerja :

Masukan larutan NiSO4 kedalam lima buah tabung reaks masing-masing 4ml, kemudian

dilakukan percobaan berikut :

1. Menambahkan larutan NaOH kedalam tabung reaksi yang pertama, amati dan

membaginya kedalam 2 buah tabung reaksi yang bersih, kemudian tambahkan

masing-masing HCl dan HNO3.

2. Menambahkan larutan NH4OH kedalam tabung reaksi yang kedua, amati dan

tambahkan larutan NH4OH berlebihan.

3. Menambahkan larutan (NH4)2CO3 kedalam tabung reaksi yang ketiga, amati dan

tambahkan (NH4)2CO3 berlebihan.

4. Menambahkan la larutan K2CrO4 kedalam tabung reaksi yang keempat kemudian

dipanaskan.

5. Manambahkan larutan K4Fe(CN)6 kedalam tabung reaksi yang kelima.

Kesimpulan :

1. NiSO4 + 2NaOH → Ni(OH)2S + 2NaO4

Page 24: Bab Kimia Ano Laporan Resmi

50

Penambahan larutan NaOH pada NiSO4 diperoleh endapan Ni(OH)2 hijau yang

larut dalam HCl dan NHO3.

2. NiSO4 + 2NH4OH → Ni(OH)2SO4 + (NH4)2SO4

Penambahan larutan NH4OH pada larutan NiSO4 diperoleh endapan Ni(OH)2

hijau yang larut sempurna dalam NH4OH berlebihan.

3. NiSO4 + (NH4)2CO3 → (NH4)2SO4 + NiCO3

Penambahan larutan (NH4)2CO3 padala larutan NiSO4 diperoleh endapan

(NH4)2SO4 putih kehijauan yang larut sempurna dalam (NH4)2CO3.

4. NiSO4 + K2CrO4 → NiCrO4 + K2SO4

Penambahan larutan K2CrO4 pada larutan NiSO4 dan dipanaskan diperoleh

endapan NiCO4 coklat.

5. 2NiSO4 +K4Fe(CN)6 → Ni2Fe(CN)6 + 2K2SO4

Penambahan larutan K4Fe(CN)6 pada larutan NiSO4 diperoleh endapan NiFe(CN)6

hijau.

Kation Golongan IV : Ca2+, dan Ba2+

Kalsium (Ca2+)

Cara Kerja :

Masukan larutan CaCl2 kedalam tiga buah tabung reaksi masing-masing 4ml, kemudian

dilakukan percobaan berikut :

1. Menambahkan larutan K2CrO4 kedalam tabung reaksi yang pertama.

2. Menambahkan larutan H2SO4 kedalam tabung reaksi yang kedua.

3. Menambahkan larutan Na2HPO4 kedalam tabung reaksi yang ketiga.

Kesimpulan :

Page 25: Bab Kimia Ano Laporan Resmi

50

1. CaCl2 + K2CrO4 → CaCrO4 + 2KCL

Penambahan larutan K2CrO4 pada larutan CaCl2 diperoleh larutan kuning dan

tidak terdapat endapan dalam percobaan.

2. CaCl2 + H2SO4 → CaSO4 + 2HCl

Penambahan larutan H2SO4 pada larutan CaCl2 tidak terjadi reaksi dalam

percobaan.

3. CaCl2 + 2NaHPO4 → Ca(PO4)2 + 2Na2HCl

Penambahan larutan Na2HPO4 pada larutan CaCl2 tidak terjadi reaksi dalam

percobaan.

Barium (Ba2+)

Cara Kerja :

Masukan larutan Ba(NO3)2 kedalam tiga buah tabung reaksi masing-masing 4ml, keudian

dilakukan percobaan berikut :

1. Menambahkan larutan K2CrO4 kedalam tabung reaksi yang pertama.

2. Menambahkan larutan H2SO4 kedalam tabung reaksi yang kedua.

3. Menambahkan larutan Na2SO3 kedalam tabung reaksi yang ketiga, amati

kemudiantambahkan HCl.

Kesimpulan :

1. Ba(NO3)2 + K2CrO4 → BaCrO4 + 2KNO3

Penambahan larutan K2CrO4 pada larutan Ba(NO3)2 diperoleh endapan BaCrO4

kuning.

2. Ba(NO3)2 + H2SO4 → BaSO4 + 2HNO3

Page 26: Bab Kimia Ano Laporan Resmi

50

Penambahan larutan H2SO4 pada larutan Ba(NO3)2 diperoleh endapan BaSO4

putih.

3. Ba(NO3)2 + Na2SO3 → BaSO3 + 2NaNO3

Penambahan larutan Na2SO3 pada larutan Ba(NO3)2 diperoleh endapan BaSO3

putih.

Kation Golongan V : (NH4+) dan (Mg2+)

Amonium (NH4+)

Cara Kerja :

Masukan larutan NH4OH sebanyak 4ml kedalam sebuah tabung reaksi, kemudian

dilakukan percobaan berikut :

1. Menambahkan larutan NaOH kedalam tabung reaksi, kemudian pengaduk yang

dibasahi HCl pekat dimasukan kedalam tabung reaksi.

Kesimpulan :

1. NH4 + NaOH → NaOH + NH3 + H2O

Penambahan larutan NaOH pada larutan NH4OH diperoleh endapan NaOH putih,

kemudian pada ujung pengaduk yang dibasahi HCl keluar asap putih yang menuju

ke larutan.

Magnesium (Mg2+)

Cara Kerja :

Masukan larutan MgCl2 sebanyak 4ml kedalam sebuah tabung, kemudian dilakukan

percobaan berikut :

1. Menambahkan larutan NaOH kedalm tabung reaksi.

Page 27: Bab Kimia Ano Laporan Resmi

50

Kesimpulan :

1. MgCl2 + NaOH → Mg(OH)2 + 2NaCl

Penambahan NaOH pada larutan MgCl2 diperoleh endapan Mg(OH)2 putih.

2.2.4. Laporan Analisi Kation

LAPORAN PRAKTKUM

KIMIA ANALISIS

Nama Praktikan : Noe De Jesus Da Silva

Nomor Mahasiswa : 410013146

Rombongan : II E

Tanggal Praktikum :

AcaraPraktikum : Identifikasi Kation :

Ag+,(Hg2)2+,Hg2+,Cu2+,Cd2+,Sn2+,Al3+,Fe3+,Mn2+,Ni2+,

Zn2+,Ca2+,Ba2+,Mg2+,dan NH4+

Bahan : AgNO3,HCl,NH4OH,NaOH,HNO3,K2CrO4,KI,Na2S2O3,

Hg2(NO3)2,SnCl2,HgCl2,NH4Cl,CuSO4,Na2CO3,CdSO4,

(NH4)2CO3,KOH,AlCl3,FeCl3,H2SO4,K4Fe(CN)6,KCNS,

MnSO4,NiSO4,Zn(NO3)2,CaCl2,Na2HPO4,Ba(NO3)2, MgCl2

Alat yang digunakan : Tabung reaksi , penjepit tabung, pipet, kertas saring,

Page 28: Bab Kimia Ano Laporan Resmi

50

lampu pemanas, dan korek api.

I. KATION GOLONGAN I : Ag+

No Percobaan Pengamatan Reaksi Kesimpulan

1. Perak (Ag+)

a. AgNO3 + HCl

AgCl + NH4OH

Larutan putih dan endapan putih

Larutan tidak sempurna

AgNO3 + HCl → AgCl + HNO3

AgCl + 2NH4OH → Ag(NH3)2Cl + 2H2O

Endapan AgCl putih

Garam kompleks Ag(NH3)2Cl

b. AgNO3 + NaOH

Ag2O + NH4OH

Ag2O + HNO3

Larutan berwarna Coklat dan endapan berwarna coklat

Endapan larut sempurna

Endapan larut tidak sempurna

AgNO3 + NaOH→Ag2O+ H2O + 2NaNO3

Ag2O+4NH4OH → (Ag (NH3)2 )2O + 4H2O

3Ag2O + 8HNO3 → 6AgNO3 + 4H2O + 2NO + O2

Endapan Ag2O coklat

Garam kompleks (Ag(NH3)2)O

c. AgNO3 + K2CrO4

AgCrO4 + NH4OH

AgCrO4 + HNO3

Larutan merah dan endapan merah kromat

Larutan bening kekuningan dan endapan larut sempurna

Larutan kuning dan endapan larut tidak sempurna

2AgNO3 + K2CrO4→ Ag2CrO4 + 2KNO3

AgCrO4 + 4NH4OH → (Ag(NH3)2)2CrO4 + 4H2O

AgCrO4 + 2HNO3 → 2AgNO3 + H2CrO4

Endapan Ag2CrO4 merah kromat

d. AgNO3 + KI

AgI + NH4OH

AgI + Na2S2O3

Larutan hijau keputihan dan endapan putih

Endapan tidak larut dan larut keruh

AgNO3 + KI → AgI + KNO3

AgI + 2NH4OH → Ag(NH3)2I + 2H2O

Endapan AgI putih

Page 29: Bab Kimia Ano Laporan Resmi

50

Endapan larut sempurna

AgI + Na2S2O3 → NaI + Na3(Ag(S2O3)2)

II. KATION GOLONGAN II : Cu2+, dan Cd2+

2 Kupri (Cu2+)

a. CuSO4 + NaOH

Dipanaskan

Larutan biru dan endapan biru

Larutan hitam dan endapan hitam

CuSO4 + 2NaOH → Cu(OH)2 + Na2H4

Endapan Cu(OH)2 biru

Endapan CuO hitam

b. CuSO4 + Na2CO3

+ Na2CO3 berlebih

+ NH4OH

Larutan hijau kebiruan

Terjadi pengendapan bongkahan

Endapan larut sempurna

CuSO4 + Na2CO3 → CuCO3 + Na2SO4

Endapan hijau biru basa karbonat

c. CuSO4 + NH4OH

+ NH4OH berlebih

Endapan berwarna biru

Endapan larut sempurna

2CuSO4 + 2NH4OH → CuSO4.Cu(OH) + (NH4)2

Endapan biru dari garam basa

d. CuSO4 + KI

+ KI berlebih

Larutan berwarna kuning kecoklatan

Larutan berwarna kuning

CuSO4 + 2KI → CuI2 + K2SO4

Endapan CuI2

coklat

3 Kadmium (Cd2+)

a. CdSO4 + (NH4)2CO3

Larutan putih susu dan endapan putih

CdSO4 + (NH4)2CO3 → CdCO3 + (NH4)2SO4

Endapan putih basa karbonat

b. CdSO4 + NaOH

Dipanaskan

Larutan putih keruh dan endapan putih

Endapan putih menggumpal

CdSO4 + 2NaOH → Cd(OH)2 + Na2SO4

Cd(OH2) → CdO +

Endapan Cd(OH2) putih

Endapan

Page 30: Bab Kimia Ano Laporan Resmi

50

H2O CdO putihc. CdSO4 +

NH4OH

+ NH4OH berlebih

Larutan putih keruh dan endapan putih

Endapan larut sempurna

CdSO4 +2NH4OH → Cd(OH)2 + (NH4)2SO4

Endapan Cd(OH2) putih

III. KATION GOLONGAN III : AI3+,Fe3+,Mn2+ dan ,Ni2+

No Percobaan Pengamatan Reaksi Kesimpulan

1. Aluminium (Al3+)

a. AlCl3 + NH4OH

Larutan putih keruh dan endapan putih

AlCl3 + 3NH4OH → Al(OH)3 + 3NH4Cl

Endapan Al(OH)3 putih

b. AlCl3 + KOH

+ KOH berlebih

Larutan putih dan endapan putih

Endapan larut sempurna

AlCl3 + 3KOH→ Al(OH)3+ 3KCl

Al(OH)3 + KOH → KAIO2 + 2H2O

Endapan Al(OH)3 putih

2 Ferri (Fe3+)

a. FeCl3 + KOH

Fe(OH)3 + HCl

Larutan bening dan endapan coklat

Larutan kuning dan endapan larut

FeCl3 + 3KOH → Fe(OH)3 + 3KCl

Fe(OH)3 + HCl → FeCl3 + 3H2O

Endapan Fe(OH)3 coklat

Endapan larut tidak sempurna

b. 4FeCl3 + K4Fe(CN)6

Larutan biru dan endapan biru

4Fecl3 + K4Fe(CN)6 → 3Fe2(CN)6 + 12KCl + Fe

Larutan biru dari ferrisianida

c. FeCl3 + KCNS

Larut merah FeCl3 + 3KCNS → Fe(CNS)3 + 3KCl

Larutan merah dari ferrirhodanida FeCNS

3 Mangano (Mn2+)

a. MnSO4 + KOH

Larutan putih,endapan putih

MnSO4 + 2KOH → Mn(OH)2 + K2SO4

Endapan Mn(OH)2

Page 31: Bab Kimia Ano Laporan Resmi

50

b. MnSO4 + NH4OH

kemudian menjadi coklat

Larutan berwarna putih keruh

MnSO4 + 2NH4OH →

Mn(OH)2S + 2NH4O4

putih yang mudah teroksidasi menjadi endapan MnO coklatEndapan Mn(OH)2 putih

c. MnSO4 + Na2CO3

Dipanaskan

Larutan putih dan endapan putih

Larutan berwarna putih susu

MnSO4 + Na2CO3 → MnCO3 + Na2SO4

MnCO3 ↓→Mn2+ +CO3-

2

Endapan MnCO3 putih

4 Nikel (Ni2+)

a. NiSO4 + NaOH

Ni(OH)2 + HCl

Ni(OH)2 + HNO3

Larutan putih kebiruan dan endapan hijau

Endapan larut sempurna

Endapan larut sempurna

NiSO4 + 2NaOH → Ni(OH)2S + 2NaO4

Ni(OH)2 + 2HCl → Ni(Cl)2 + 2H2O

Ni(OH)2 + 2HNO3 → Ni(NO3)2 + 2H2O

Endapan Ni(OH)2 hijau

Endapan larut sempurna

b. NiSO4 + NH4OH

+ NH4OH berlebihan

Larutan hijau dan endapan hijau

Larutan bening dan endapan larut

NiSO4 + NH4OH → Ni(OH)2 + (NH4)2SO4

NiSO4 + NH4OH → Ni(OH)2 + (NH4)2SO4

Endapan NiOH larut

Endapan larut sempurna

c. NiSO4 + K2CrO4

Dipanaskan

Larutan kuning

Larutan coklat dan endapan coklat

NiSO4 + K2CrO4 → NiCrO4 + K2SO4

NiCrO4 + H2O → Na2CrO4 + NiO

Endapan KniCrO4 coklat

Endapan Na2CrO4 + NiO

d. NiSO4 + K4Fe(CN)6

Larutan hijau dan endapan hijau

2NiSO4 + K4Fe(CN)6 → Ni2Fe(CN)6 + 2K2SO4

Endapan nikel ferrosianida Ni2Fe(CN)6 hijau

IV. KATION GOLONGAN IV : Ca2+ dan,Ba2+

Page 32: Bab Kimia Ano Laporan Resmi

50

No Percobaan Pengamatan Reaksi Kesimpulan

1. Kalsium (Ca2+)

a. CaCl2 + K2CrO4

Larutan kuning dan tidak terdapat endapan

CaCl2 + K2CrO4→ CaCrO4 + 2KCl

Larutan kuning

b. CaCl2 + H2SO4 Larutan bening dan tidak terjadi reaksi

CaCl2 + H2SO4 → CaSO4 + 2HCl

Larutan bening

c. CaCl2 + Na2HPO4

Llarutan bening dan tidak terjadi reaksi

CaCl2 + 2Na2HPO4 → Ca(PO4)2 + 2Na2HCl

Larutan bening

2 Barium (Ba2+)

a. Ba(NO3)2 + K2CrO4

Larutan kuning dan endapan kuning

Ba(NO3)2 + K2CrO4 → BaCrO4 + 2KNO3

Endapan bariumkromat BaCrO4 kuning

b. Ba(NO3)2 + H2SO4

Larutan putih dan endapan putih koloid

Ba(NO3)2 + H2SO4 → BaSO4 + 2HNO3

Endapan BaSO4 putih

c. Ba(NO3)2 + Na2SO3

Larutan putih barium fosfat yang larut dalam asam

Ba(NO3)2 + Na2SO3 → BaSO3 + 2NaNO3

Endapan BaSO3 putih

V. KATION GOLONGAN V : NH4+, dan Mg2+

No Percobaan Pengamatan Reaksi Kesimpulan

1. Amonium (NH4+)

NH4OH + NaOHMasukkan pengaduk gelas yang dibasahi HCl pekat ke dalam tabung reaksi

Tidak terjadi reaksi.Muncul dan terbentuk gas/ asap putih di ujung pengaduk.

NH4OH + NaOH → NaOH + NH3 + H2O

Asap putih yang muncul menuju ke larutan

2 Magnesium (Mg2+)

MgCI2 + NaOH

Larutan putih susu dan endapan putih

MgCI2 + NaOH → Mg(OH)2 + 2NaCl

Endapan Mg(OH)2 putih

Page 33: Bab Kimia Ano Laporan Resmi

50

Asisten Praktikan

( ............................... ) ( Noe De Jesus Da Silva )

BAB III

ANALISA KUANTITATIF

Analisa kuantitatif adalah analisa yang menentukan berapa jumlah zat dalam

cuplikan. Jumlah zat dalam cuplikan dapat dinyatakan dalam kadar persen (%) berat atau

satuan konsentrasi lainnya.

3.1. Dasar Teori

Kimia analisa kuantitatif terdiri dari dua cara analisa yaitu : Analisa cara Klasik,

disebut juga analisa kimia atau cara mutlak. Cara analisa ini termasuk dalam analisa non

instrumen. Cara ini disebut cara klasik karena sudah dikenal sejak lama. Analisa cara

instrumen atau cara modern, disebut juga cara Fisiko-Kimia atau cara relatif. Didalam

analisa kuantitatif cara klasik atau cara mutlak yang diukur adalah jumlah zat,sperti berat

(garam) atau volume (ml), sedangkan cara instrumen atau cara moedern yang diukur ialah

sifat dari zat warna, penyerapan cahaya (absorbans) yang ada korelasinya (hubungan)

dengan konsentrasi atau jumlah zat. Prinsip analisa dalam cara instrumen ini adalah

membandingkan sifat dari cuplikan dengan sifat dari zat standar yang diketahui

konsentrasinya. Dengan demikian dalam analisa cara instrumen ini selalu diperlukan

adanya zat standar. Untuk menentukan kadar dari zat standar ini, digunakan analisa cara

klasik.

Analisa kuantitatif cara klasik terdiri dari dua metode yaitu :

Page 34: Bab Kimia Ano Laporan Resmi

50

Analisa gravimetri

Yaitu analisa yang berdasarkan pengukuran berat (dengan penimbangan).

Analisa Volumetric

Yaitu analisa yang berdasarkan pengukuran volume.

3.2. Bahan dan Alat Percobaan

Dalam analisa kuantitatif menggunakan bahan-bahan berupa :

1. Asam Klorida (HCl) 6. Larutan Borax (Na2B4O7) 11. Larutan HCl (0,1)

2. Larutan AgNO3 7. Larutan H2SO4 12. Asam Oksalat

3. Larutan NaCl 8. Larutan KMnO4 13. Indikator (m.o)

4. Aquades 9. Indikator Kalium Kromat

5. Indikator (p.p) 10. Larutan NaOH

Sedangkan alat yang digunakan adalah :

1. Buret 3. Erlenmeyer 5. Beker Glass

2. Statip 4. Gelas Ukur 6. Pipet dan Corong

3.3. Cara Kerja dan Kesimpulan

Standarisasi Larutan HCl x N

Cara Kerja :

Larutan HCl x N dimasukkan kedalam Buret 50 ml. Masukan 25 ml larutan

Borak kedalam Elmeyer 100 ml, warna mula-mula putih kemudian di beri indikator (m.o)

2 tetes, kemudian titrasi dengan larutan HCl x N samapai terjadi perubahan warna.

Page 35: Bab Kimia Ano Laporan Resmi

50

Adanya perubahan warna merupakan petunjuk bahwa titik eqivalen telah tercapai.

Percobaan dilakukan dua kali.

Stabdar Larutan NaOH y N

Cara Kerja :

Masukan 10 ml cuplikan larutan NaOH y N ke dalam Erlenmeyer 100 ml,

tambahkan 15 ml Aquades, warna mula-mula putih kemudian di beri indikator (p.p) tiga

tetes, dan dititrasi dengan larutan NaOH y N samapai terjadi perubahan warna. Adanya

perubahan warna merupakan petunjuk bahwa titik eqivalen telah tercapai. Percobaan

dilakukan dua kali.

Standarisasi Larutan AgNO3 c N

Cara Kerja :

Larutan cuplikan AgNO3 c N ke dalam Buret 50 ml. Masukkan 25 mllarutan

HCl ke dalam Erlenmeyer 100 ml, warna mula-mula putih kemudian diberi indikator

Kalium Kromat empat tetes dan dititrasi dengan larutan AgNO3 c N samapai warna

merah tidak hilang.

Menetapkan Kadar Garam Dapur Dengan Cara Mohr

Cara Kerja :

Page 36: Bab Kimia Ano Laporan Resmi

50

Masukan 25 ml larutan NaCl ke dalam Erlenmeyer 100 ml, warna mula-mula

putih kemudian diberi indikator Kalium Kromat empat tetes dan dititrasi dengan larutan

AgNO3 c N sampai warna merah tidak hilang.

Permanganometri

Cara Kerja :

Larutan KMnO4 di masukkan kedalam Buret 50 ml. Masukan 20 ml larutan

Asam Oksalat ke dalam Erlenmeyer 100 ml, warna mula-mula putih dan dititrasi dengan

larutan KMnO4. Percobaan dilakukan dua kali.

Menetapkan Kadar Larutan Dalam Campuran

Menentukan Campuran NaOH dan Na2CO3

Cara Kerja :

Larutan HCl 0,1 N ke dalam Buret 50 ml. Masukkan 25 ml cuplikan larutan

campuran ke dalam Erlenmeyer 100 ml, tambahkan 25 ml Aquades, warna mula-mula

putih kemudian diberi indikator (p.p) tiga tetes dan dititrasi dengan larutan HCl 0,1 N

samapi warna merah hilang.

Menetapkan Ion Ferro Dalam Campuran

Cara Kerja :

Page 37: Bab Kimia Ano Laporan Resmi

50

Larutan KMnO4 dimasukkan ke dalam Buret50 ml. Masukkan 20 ml larutan

campuran cuplikan larutan NaOH ke dalam Erlenmeyer 100 ml dan tambahkan 10 ml

H2SO4 kemudian titrasi dengan larutan.

3.4 Laporan Analisis Kuantitatif

LAPORAN PRAKTKUM

KIMIA ANALISIS

Nama Praktikan : Noe De Jesus Da Silva

Nomor Mahasiswa : 410013146

Rombongan : II E

Tanggal Praktikum :

AcaraPraktikum : Asidi Dan Alkametri

Bahan : HCL, Larutan Burak, Indikator m.a.

Alat yang digunakan : Erlenmeyer, Buret, Gelas ukur, pipa tetes, Statif

1. Standarisasi Larutan HCl x N

Cara Kerja :

Larutan HCl x N dimasukkan kedalam Buret 50 ml. Masukan 25 ml larutan

Borak kedalam Elmeyer 100 ml, warna mula-mula putih kemudian di beri indikator (m.o)

2 tetes, kemudian titrasi dengan larutan HCl x N samapai terjadi perubahan warna.

Page 38: Bab Kimia Ano Laporan Resmi

50

Adanya perubahan warna merupakan petunjuk bahwa titik eqivalen telah tercapai.

Percobaan dilakukan dua kali.

Reaksi : B4 O7 + 2H + 5H2 O → 4H3 BO3

Pengamatan :

Warna awal : Bening

Warna Borak + 2 tetes m.o : Orange

Warna setelah titrasi : Merah

Volume awal (V1) : 2,5 ml

Volume akhir (V2) : 2,5 ml

Volume rata-rata (Vr) : 2,5 ml

Perhitungan :

Volume HCl rata-rata : 2,5 ml

Noemalitas HCL : Nx

Berat Borax : 200 mgr

Berat Borak : 381,2

Mr Borax (Na2B4O7 . 1OH2O) : 381,2

Nx : 2 x 200 x 1 x 25/381,2 x 2 x 2,5 100 = 0,104932 N

Page 39: Bab Kimia Ano Laporan Resmi

50

Kesimpulan : Larutan Borak (Na2B4O7) ditambahkan dua tetas indikator (m.o) terjadi

perubahan menjadi kuning kemudian dititrasi dengan larutan HCl x N menjadi warna

merah.

Saran : Dalam melakukan titrasi hendaknya dilakukan dengan teliti agar diperoleh hasil

yang tepat.

LAPORAN PRAKTKUM

KIMIA ANALISIS

Nama Praktikan : Noe De Jesus Da Silva

Nomor Mahasiswa : 410013146

Rombongan : II E

Tanggal Praktikum :

AcaraPraktikum : Asidi Dan Alkametri

Bahan : HCL, Larutan Burak, Indikator m.a.

Alat yang digunakan : Erlenmeyer, Buret, Gelas ukur, pipa tetes, Statif

Stabdar Larutan NaOH y N

Cara Kerja :

Larutan y N sebanyak 10 ml dimasukan ke dalan erlenmayer, tmabahkan larutan

aquades 15 ml dan indikator p.p 2,3 tetes menjadi warna ungu, dan di titrasi dengan HCL

x nsampai terjadi perubahan warna merupakan petunjuk bahwa titik ekivalen telah

tercapai volume HCL x N yang diperlukan sebanyak 50 ml. Percobaan dilakukan 3 kali.

Page 40: Bab Kimia Ano Laporan Resmi

50

Reaksi : HCL + NaOH → NaCl +H2O

Pengamatan :

Warna awal : Bening

Warna NaOH + aquades : Bening

Warna larutan NaOH +aquades +2 tetes pp : ungu

Pembacaan buret sampai 6 ml

Bacaan akhir : 5,4 ml

Bacaan awal : 5,9 ml

Terpakai : 11,3

Perhitungan :

Volume HCL rata-rata = 5,65 ml

Normalitas NX : 0,104932

Jadi Ny : Nx . A/ 10 = 0,104932 x 5,65 /10 = 0,592866 /10 = 0,059287

Kesimpulan :Larutan NaOH ditambah dengan tiga tetes indikator (p.p) terjadi

perubahan warna menjadi ungu, kemudian dititrasi dengan larutan HCl x N menjadi

putih bening, artinya bahwa larutan NaOH dan indikator (p.p) larut sempurna dalam

HCl x N.

Page 41: Bab Kimia Ano Laporan Resmi

50

Saran : Dalam melakukan titrasi hendaknya dilakukan dengan teliti agar diperoleh

hasil yang tepat dan baik.

LAPORAN PRAKTKUM

KIMIA ANALISIS

Nama Praktikan : Noe De Jesus Da Silva

Nomor Mahasiswa : 410013146

Rombongan : II E

Tanggal Praktikum :

AcaraPraktikum : Argonometri

Bahan : larutanAgNO3, larutan NaCL, indicator kalium kromat

Alat yang digunakan : Erlenmeyer, Buret, Gelas ukur, pipa tetes, Statif

Standarisasi Larutan AgNO3 c N

Cara Kerja :

Larutan cuplikan AgNO3 c N ke dalam Buret 50 ml. Masukkan 25 mllarutan HCl

ke dalam Erlenmeyer 100 ml, warna mula-mula putih kemudian diberi indikator

Page 42: Bab Kimia Ano Laporan Resmi

50

Kalium Kromat empat tetes dan dititrasi dengan larutan AgNO3 c N samapai warna

merah tidak hilang.

Pengamatan :

Warna awal : Kuning

Warna setelah titrasi : Kuning keruh

Warna Akhir : Merah

Volume awal (V1) : 6,5 ml

Volume akhir (V2) : 6,6 ml

Volume rata-rata (Vr) : Vr = 6,55 ml

Perhitungan :

Nx = 10 x 0,1 / Vrt = 10 x 0,1 = 0,15 ml

Kesimpulan : Larutan HCl di tambah emapat tetes indikator Kalium Kromat terjadi

perubahan warna menjadi kuning bening kemudian dititrasi dengan larutan AgNO3 c N

maenjadi warna kuning keruh.

Saran : Dalam melakukan titrasi hendaknya dilakukan dengan teliti agar diperoleh hasil

yang tepat dan baik.

LAPORAN PRAKTKUM

KIMIA ANALISIS

Nama Praktikan : Noe De Jesus Da Silva

Page 43: Bab Kimia Ano Laporan Resmi

50

Nomor Mahasiswa : 410013146

Rombongan : II E

Tanggal Praktikum :

AcaraPraktikum : Argonometri

Bahan : larutanAgNO3, larutan NaCL, indicator kalium kromat

Alat yang digunakan : Erlenmeyer, Buret, Gelas ukur, pipa tetes, Statif

Menetapkan Kadar Garam Dapur Dengan Cara Mohr

Cara Kerja :

Masukan 25 ml larutan NaCl ke dalam Erlenmeyer 100 ml, warna mula-mula

putih kemudian diberi indikator Kalium Kromat empat tetes dan dititrasi dengan larutan

AgNO3 c N sampai warna merah tidak hilang.

Reaksi : AgNO3 + NaCL → AgCl + NaNO3

Pengamatan :

Warna awal : Kuning

Warna Akhir : Merah

Warna setelah titrasi : Kuning keruh

Volume awal (V1) : 16,5 ml

Volume akhir (V2) : 15,6 ml

Volume rata-rata (Vr) : 16, 05 ml

Page 44: Bab Kimia Ano Laporan Resmi

50

Perhitungan :

Nc : 0,15 ml

Mr NaCl : 58,443 ml

Kadar NaCl = 25 x Nc x Mr NaCl x Vrt x 100% / 100 x 200

=25 x 0,15 x 58,443 x 16,05 x 100 % / 100 x 200

= 17,59 %

Kesimpulan : Larutan NaCl ditambah dengan empat tetes indikator Kalium Kromat

terjadi perubahan warna menjadi kuning bening, kemudian dititrasi dengan larutan

AgNO3 c N menjadi putih kuning keruh.

Saran : Dalam melakukan titrasi hendaknya dilakukan dengan teliti agar diperoleh hasil

yang tepat dan baik.

LAPORAN PRAKTKUM

KIMIA ANALISIS

Nama Praktikan : Noe De Jesus Da Silva

Nomor Mahasiswa : 410013146

Rombongan : II E

Tanggal Praktikum :

AcaraPraktikum : Menetapkan Kadar Larutan Dalam Campuran

Bahan : Larutan NaOh Dan Na2CO3, aquades imdicator m.o

Page 45: Bab Kimia Ano Laporan Resmi

50

Alat yang digunakan : Erlenmeyer, Buret, Gelas ukur, pipa tetes, Statif

Menetapkan Kadar Larutan Dalam Campuran

Menentukan Campuran NaOH dan Na2CO3

Cara Kerja :

Larutan HCl 0,1 N ke dalam Buret 50 ml. Masukkan 25 ml cuplikan larutan

campuran ke dalam Erlenmeyer 100 ml, tambahkan 25 ml Aquades, warna mula-mula

putih kemudian diberi indikator (p.p) tiga tetes dan dititrasi dengan larutan HCl 0,1 N

samapi warna merah hilang.

Reaksi :

NaOH + HCl → NaCl + H2O (Titik Equivalen I)

Na2CO3 + HCl → NaCl + NaHCO3

NaHCO + HCL → NaCl + H2O + CO2 (Titik Equivalen II)

Pengamatan :

A.

Warna awal ( NaOH +Na2CO# +H2) + indikator pp : Merah Mudah

Warna Akhir ( Kelarutan Awal + HCL) : Jernih

Warna setelah titrasi : Bening

Volume awal(Va) : 16,9 ml

Page 46: Bab Kimia Ano Laporan Resmi

50

Warna awal ( Titrasi + Indicator m.o) : Kuning

Warna akhir (titrasi +indicator +HCl) : Merah

Volume akhir (V2) : 14,4 ml

Tambahkan indikator (m.o) kemudian di titrasi lagi samapai warna kuning hilang.

Percobaan dilakukan dua kali.

Pengamatan :

Warna awal ( NaOH +Na2CO# +H2) + indikator pp : Merah Mudah

Warna Akhir ( Kelarutan Awal + HCL) : Jernih

Warna setelah titrasi : Bening

Volume awal(Va) : 16,5 ml

Warna awal ( Titrasi + Indicator m.o) : Kuning

Warna akhir (titrasi +indicator +HCl) : Merah

Volume akhir (V2) : 14,4 ml

Vrt A : Va titrasi1 + Va Titrasi2

=16,9 + 16,5 / 2 = 16,7 ml

Vrt B : Vb titrasi1 + Vb Titrasi2

= 14,4 +14,4 / 2 = 14,4

Page 47: Bab Kimia Ano Laporan Resmi

50

Perhitungan :

Mr NaOH ; 39,97 Mr Na2CO3 : 105,99 MrNc : 0,15 N

NaOh : (va-vb) x Nc + MrNaOh

= (19,7-14,4) x 0,15 x 10

= 13,8 mgr

NaCO3 : 2 x vb x Nc x Mr NaCO3

= 2 x 14,4 x 0,15 x 106

= 457, 92 mgr

Porsentase :

NaOH : 2,93%

NaCO3 : 97,07%

Saran : Dalam melakukan titrasi hendaknya dilakukan dengan teliti agar diperoleh hasil

yang tepat dan baik.

Page 48: Bab Kimia Ano Laporan Resmi

50

KESIMPULAN

Dari hasil praktikum diatas dapat diambil kesimpulan Untuk mengetahui

keadaan ekivalen dalam proses asidi-alkalimetri ini, diperlukan suatu zat yang dinamakan

indikator asam-basa..Reaksi dijalankan dengan titrasi, yaitu suatu larutan ditambahkan

dari buret sedikit demi sedikit sampai jumlah zat-zat yang direksikan tepat menjadi

ekivalen (telah tepat banyaknya untuk menghabiskan zat yang direaksikan) satu sama

lain. Larutan yang ditambahkan dari buret disebut titrant, sedangkan larutan yang

ditambah titrant disebut titrat (dalam hal ini titrant dan titrat berupa asam dan basa atau

sebaliknya).Pada saat ekivalen, penambahan titrant harus dihentikan, saat ini dinamakan

titik akhir titrasi.

Indikator asam-basa adalah zat yang dapat berubah warna apabila pH

lingkungannya berubah.Asidi-alkalimetri menyangkut reaksi antara asam kuat-basa kuat,

asam kuat-basa lemah, asam lemah-basa kuat, asam kuat-garam dari asam lemah, dan

basa kuat-garam dari basa lemah.Dasar titrasi argentometri adalah pembentukan endapan

yang tidak mudah larut antara titran dengan analit. Sebagai contoh yang banyak dipakai

Page 49: Bab Kimia Ano Laporan Resmi

50

adalah titrasi penentuan NaCl dimana ion Ag+ dari titran akan bereaksi dengan ion Cl-

dari analit membentuk garam yang tidak mudah larut AgCl.

Setelah semua ion klorida dalam analit habis maka kelebihan ion perak akan

bereaksi dengan indicator. Indikator yang dipakai biasanya adalah ion kromat CrO42-

dimana dengan indicator ini ion perak akan membentuk endapan berwarna coklat

kemerahan sehingga titik akhir titrasi dapat diamati. Inikator lain yang bisa dipakai

adalah tiosianida dan indicator adsorbsi. Permanganometri merupakan titrasi yang

dilakukan berdasarkan reaksi oleh kalium permanganat (KMnO4). Reaksi ini difokuskan

pada reaksi oksidasi dan reduksi yang terjadi antara KMnO4 dengan bahan baku tertentu.

Titrasi dengan KMnO4 sudah dikenal lebih dari seratus tahun.

Page 50: Bab Kimia Ano Laporan Resmi

50

LAMPIRAN

http://www.jawaban.com/index.php/mobile/video_library/detail/id/26/id_vid/

V130607153929/page/96.html