laporan resmi kimia (siap print)

Upload: muhammad-ansori

Post on 10-Feb-2018

267 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)

    1/94

    1

    LAPORAN RESMI

    PRAKTIKUM KIM IA ANALITIK

    DISUSUN OLEH :

    Nama : Brilliananto Maranditya

    Nomor Mahasiswa : 410012175

    Kelompok Praktikum : 3 B

    LABORATORIUM KIMIA ANALITIK

    Sekolah Tinggi Teknologi Nasional (STTNAS)

    YOGYAKARTA

    Jurusan Teknik Geologi

    Tahun Ajaran 2013

  • 7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)

    2/94

    2

    HALAMAN PENGESAHAN

    LAPORAN RESMI KIMIA ANALITIK 2013

    OLEH :BRILLIANANTO MARANDITYA

    410012175

    Diajukan sebagai syarat untuk mengikuti Responsi Praktikum Kimia Analitik

    2013, Jurusan Teknik Geologi, Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta

    Yogyakarta, 28 Mei 2013

    Disahkan oleh :

    ASISTEN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK

    JURUSAN TEKNIK GEOLOGI

    SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL

    YOGYAKARTA

    2013

  • 7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)

    3/94

    3

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur kehadirat ALLAH Yang Maha Kuasa karena hanya oleh

    Rahmat-Nya yang dilimpahkan kepada penyusun, maka dengan demikian

    penyusun dapat menyelesaikan laporan Praktikum Kimia Analit ini.

    Maksud dan tujuan dari disusunnya laporan resmi praktikum kimia Analit

    ini adalah untuk memenuhi syarat guna mendapatkan nilai praktikum Kimia

    Analit, bagi mahasiswa jurusan Teknik Geologi yang mengambil mata kuliah

    tersebut. Selain itu sebagai syarat untuk menyelesaikan Praktikum Kimia Analit

    dan agar dapat mengikuti praktikum-praktikum selanjutnya yang ada di STTNAS

    Yogyakarta. Selain itu pembuatan Laporan Praktikum Kimia Analit ini adalah

    sebagai bukti hasil dari percobaan-percobaan yang dilakukan saat praktikum, dan

    untuk melengkapi tugas dari Praktikum Kimia Analit.

    Laporan ini disusun berdasarkan data data yang diperoleh selama

    mengikuti praktikum Kimia Analit dan buku buku yang membahas Kimia

    Analit serta referensi lain yang sangat menunjang dalam penyusunan laporan ini.

    Penyusun menyadari bahwa laporan ini jauh dari sempurna, karena

    terbatasnya kemampuan dan pengetahuan dari penyusun. Oleh karena itu

    penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi

    kesempurnaan laporan ini.

    Dan pada kesempatan ini, penyusun juga ingin menyampaikan ucapan terima

    kasih kepada :

    1. Ibu Dra. Hj.Sri Ning Peni, M.Si, selaku dosen penanggung jawabsekaligus pembimbing praktikum yang telah banyak memberikan masukan

    yang sangat berarti.

    2. Bapak asisten dan asisiten dosen yang telah banyak membantu danmembimbing praktikan dalam melaksakan praktikum dan penyusunan

    laporan.

    3. Rekanrekan mahasiswa dan semua pihak yang telah membantu selamapraktikum dan penyusunan laporan ini.

  • 7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)

    4/94

    4

    Laporan ini merupakan tulisan yang dibuat berdasarkan percobaan yang

    telah dilakukan. Tentu ada kelemahan dalam teknik pelaksanaan maupun dalam

    tata penulisan laporan ini. Maka saran-saran dari pembaca dibutuhkan dalam

    tujuan menemukan refleksi untuk peningkatan mutu dari laporan serupa di masa

    mendatang. Akhir kata, selamat membaca dan terima kasih..

    Yogyakarta, 28 Mei 2013

    Penyusun,

    (Brilliananto Maranditya)

  • 7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)

    5/94

    5

    DAFTAR ISI

    Halaman Judul....................................................................... 1

    HalamanPengesahan ........................................................ 2

    Kata Pengantar................................................................ 3

    Daftar isi................................................................................. 5

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1 Maksud............................................................................ 6

    1.2 Tujuan.............................................................................. 6

    BAB II ANALISIS KUALITATIF & ANALISIS KUANTITATIF

    ANALISIS KUALITATIF2.1 ANALISIS ANION

    2.1.1 Dasar Teori.................................................................... 7

    2.1.2 Bahan dan Alat percobaan............................................ 13

    2.1.3 Cara Kerja dan Kesimpulan.......................................... 15

    2.1.4 Laporan Anion ............................................................. 20

    2.2 ANALISIS KATION

    2.2.1 Dasar Teori................................................................... 27

    2.2.2 Bahan dan Alat percobaan............................................ 33

    2.2.3 Cara Kerja dan Kesimpulan.. 36

    2.2.4 Laporan Kation ............................................................ 42

    ANALISIS KUANTITATIF2.3.1 Dasar Teori.................................................................... 58

    2.3.2 Bahan dan Alat Percobaan............................................ 70

    2.3.3 Cara Kerja dan Kesimpulan.......................................... 73

    2.3.4 Laporan Kation (Kuantitatif)........................................ 78

    BAB III

    3.1 Kesimpulan ..................................................................... 92

    3.2 Saran ............................................................................... 93

    3.3 Lampiran.......................................................................... 94

  • 7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)

    6/94

    6

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Maksud

    Maksud dari diadakannya praktikum kimia analitik di semester kedua

    jurusan teknik Geologi STTNAS Yogyakarta adalah mendidik mahasiswa agar

    mempunyai kemampuan dalam menguasai materi praktikum dan mempunyai

    ketrampilan dalan menggunakan peralatan dan bahan yang ada dalam

    laboratorium kimia analit.

    Penguasaan materi praktikum dapat diperoleh dari kuliah kimia dasar ,

    kuliah kimia analit maupun didapat dari SMA jurusan IPA yang dulu pernah

    ditempuh serta melengkapinya dengan membaca literatur-literatur kimia.

    Kemampuan penggunaan alat-alat laboratorium dapat diperoleh dari latihan

    latihan yang dipandu oleh asisten yang berpengalaman.

    1.2 Tujuan

    Tujuan dari diadakannya praktikum kimia analitik di semester kedua jurusan

    teknik Geologi STTNAS Yogyakarta adalah membantu mahasiswa dalam

    praktikum di laboratorium kimia ataupun di lapangan geologi sehingga

    mempunyai cukup bekal dalam menentukan kandungan suatu unsur dalam sebuah

    singkapan atau batuan contohnya. Selain itu,dengan mempunyai kemampuan

    penguasaan materi praktikum dapat digunakan di kehidupan / lingkungan kerja

    nantinya sebagai seorang geologist yang handal tentunya.

  • 7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)

    7/94

    7

    BAB II

    ANALISIS KUALITATIF

    2.1 ANALISIS ANION

    2.1.1 DASAR TEORI

    Pada dasarnya konsep dasar analisis kimia dapat dibagi atas dua bagian,

    yaitu:

    1. analisis kualitatif, yaitu analisis yang berhubungan dengan identifikasi

    suatu zat atau campuran yang tidak diketahui.

    2. analisis kuantitatif, yaitu analisis kimia yang menyangkut penetuan jumlah

    zat tertentu yang ada di dalam suatu sample (contoh)

    Ada dua aspek pentig dalam analisis kualitatif, yaitu pemisahan dan

    idenitifikasi. Kedua aspek ini dilandasi oleh kelarutan, kesamaan pembentukan

    senyawa kompleks, oksidasi reduksi, sifat peguapan dan ekstraksi. Sifat-sifat ini

    sebgai sifvat periodic menunjukkan kecenderungan dalam kelarutan klorida,

    sulfide, hidroksida, karbonat sulfat, da garam-garam lainnya dari logam.

    Walaupu analisis kualitatif sudah banyak ditinggalkan, namun analisis

    kualitatif ini merupakan alikasi prinsip-prinsip umum dan konsep-kosep dasar

    yang telah dipelajari dalam kimia dasar.

    Setelah melakukan analisis kualitatif, diketahui komponen apa atau

    pengotor apa yang ada dalam sample tertentu, seringkali diperlukan informasi

    tgambahan mengenai berapa banyak masing-masing komponen atau pegotor

    tersebut. Beberapa teknik analisis kuantitatif diklasifikasikan atas dasar:

    a). Pengukuran banyaknbya pereaksi yang diplerlukan untuk menyempurnakan

    suatu reaksi atau banyaknya hasil reaksmi yang terbentuk.

    b). Pengukuran besarnya sifat listrik (misalnya potensiometri)

  • 7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)

    8/94

    8

    c). Pengukura sifat optis (pengukuran adsorban)

    d). Kombinasi dari 1 dan 2 atau 1 dan 3.

    Analisis kualitatif umumnya terbagi atas tiga bagian, yaitu uji pendahuluan,

    pemeriksaan kation dan pemeriksaan anion. Zat yang dianalisis dapat berupa zat

    padat non-logam.

    Analisa kualitatif mempunyai arti mendeteksi keberadaan suatu unsur kimia

    dalam cuplikan yang tidak diketahui. Analisa kualitatif merupakan salah satu cara

    yang paling efektif untuk mempelajari kimia dan unsur-unsur serta ion-ionnyadalam larutan. Dalam metode analisis kualitatif kita menggunakan beberapa

    pereaksi diantaranya pereaksi golongan dan pereaksi spesifik, kedua pereaksi ini

    dilakukan untuk mengetahui jenis anion / kation suatu larutan.

    Reagensia golongan yang dipakai untuk klasifikasi kation yang paling

    umum adalah :

    asam klorida, hidrogen sulfida, ammonium sulfida, dan amonium karbonat.

    Klasifikasi ini didasarkan atas apakah suatu kation bereaksi dengan

    reagensia- reagensia ini dengan membentuk endapan atau tidak. Sedangkan

    metode yang digunakan dalam anion tidak sesistematik kation. Namun skema

    yang digunakan bukanlah skema yang kaku, karena anion termasuk dalam lebih

    dari satu golongan

  • 7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)

    9/94

    9

    Didalam kation ada beberapa golongan yang memiliki ciri khas tertentu

    diantaranya:

    1. Golongan I : Kation golongan ini membentuk endapan dengan asam

    klorida encer. Ion golongan ini adalah Pb, Ag, Hg.

    2. Golongan II : Kation golongan ini bereaksi dengan asam klorida, tetapi

    membentuk endapan dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral

    encer. Ion golongan ini adalah Hg, Bi, Cu, cd, As, Sb, Sn.

    3. Golongan III : Kation golongan ini tidak bereaksi dengan asam kloridaencer, ataupun dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral encer.

    Namun kation ini membentuk endapan dengan ammonium sulfida dalam

    suasana netral / amoniakal. Kation golongan ini Co, Fe, Al, Cr, Co, Mn,

    Zn.

    4. Golongan IV : Kation golongan ini bereaksi dengan golongan I, II, III.

    Kation ini membentuk endapan dengan ammonium karbonat dengan

    adanya ammonium klorida, dalam suasana netral atau sedikit asam. Ion

    golongan ini adalah Ba, Ca, Sr.

    5. Golongan V : Kation-kation yang umum, yang tidak bereaksi dengan

    regensia-regensia golongan sebelumnya, merupakan golongan kation yang

    terakhir. Kation golongan ini meliputi : Mg, K, NH4+.

    Untuk anion dikelompokkan kedalam beberapa kelas diantaranya :

    a. Anion sederhana seperti : O2-, F-, atau CN-.b. Anion okso diskret seperti : NO3-, atau SO42-.c. Anion polimer okso seperti silikat, borat, atau fosfat terkondensasid. Anion kompleks halida seperti TaF6 dan kompleks anion yang berbasis

    bangat seperti oksalat

  • 7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)

    10/94

    10

    Reaksi dalam anion ini akan lebih dipelajari secara sistematis untuk

    memudahkan reaksi dari asam-asam organik tertentu dikelompokkan bersama-

    sama. Hal ini meliputi asetat, formiat, oksalat, sitrat, salisilat dan benzoat.

    Analisis kualitatif menggunakan dua macam uji, yaitu reaksi kering dan

    reaksi basah. Reaksi kering dapat digunakan pada zat padat dan reaksi basah

    untuk zat dalam larutan. Kebanyakan reaksi kering yang diuraikan digunakan

    untuk analisis semimikro dengan hanya modifikasi kecil.

    Untuk uji reaksi kering metode yang sering dilakukan adalah :

    1. Reaksi nyala dengan kawat nikrom : Sedikit zat dilarutkan kedalam HCL P.

    Diatas kaca arloji kemudian dicelupkan kedalamnya, kawat nikrom yang

    bermata kecil yang telah bersih kemudian dibakar diatas nyala oksidasi .

    2. Reaksi nyala beilstein : Kawat tembaga yang telah bersih dipijarkan diatas

    nyala oksida sampai nyala hijau hilang. Apabila ada halogen maka nyala yang

    terjadi berwarna hijau.

    3. Reaksi nyala untuk borat : Dengan cawan porselin sedikit zat padat

    ditambahkan asam sulfat pekat dan beberapa tetes methanol, kemudian

    dinyalakan ditempat gelap. Apabila ada borat akan timbul warna hijau.

    Metode untuk mendeteksi anion memang tidak sesistematik seperti yang

    digunakan untuk kation. Namun skema klasifikasi pada anion bukanlah skema

    yang kaku karena beberapa anion termaksud dalam lebih dari satu golongan.

  • 7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)

    11/94

    11

    Anion-anion dapat dikelompokkan sebagai berikut:

    a. Anion sederhana seperti O2,F- atau CN-.b. Anion oksodiskret seperti NO3-atau SO42-.c. Anion polimer okso seperti silikat, borad, atau fospat terkondensasi.d. Anion kompleks halide, seperti TaF6dan kompleks anion yang

    mengandung anion berbasa banyak seperti oksalad

    Reaksi-reaksi dalam anion ini akan dipelajari secara sistematis untuk

    memudahkan reaksi dari asam-asam organik tertentu dikelompokkan bersama-sama, ini meliputi asetat, format, oksalad, sitrat, salisilad, benzoad, dan saksinat.

    Dalam analisa terhadap anion-anion, sebetulnya belum ada suatu cara yang

    ada untuk mendeteksi anionnya dengan lebih sistematik seperti dalam analisa

    terhadap kation. Sampai saat ini belum pernah dikemukakan suatu skema yang

    benar-benar memuaskan, sehingga memungkinkan penggolongan anion ke dalam

    golongan utama dan pada pemeriksaan selanjutnya dapat menghasilkan anggota-

    anggota golongan yang tidak diragukan lagi. Dalam analisa terhadap anion-anion

    dalam bab ini akan kita lakukan dengan pemeriksaan reaksi-reaksi anion dan

    penyelidikan anion dalam larutan.

    Metode yang tersedia untuk mendeteksi anion tidaklah sesistematis seperti

    metode yang telah diuraikan dalam bab-bab terdahulu untuk kation. Sampai kini

    belum pernah dikemukakan suatu skema yang benar-benar memuaskan yang

    memungkinkan pemisahan anion-anion yang umum ke dalam golongan-golongan

    utamadan pemisahan berikutnya yang tanpa ragu dan masing-masing golongan

    tersebut yang berdiri sendiri. Namun, harus kita sebutkan disini, bahwa kita

    memang bisa memisahkan anion-anion dalam golongan utama, bergantung pada

  • 7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)

    12/94

    12

    kelarutan garam peraknya, garam kalsium, dan garam zinknya. Namun, ini hanya

    boleh dianggap berguna untuk memberi indikasi dari keterbatasan-keterbatasan

    metode ini. Dan untuk memastikan hasil-hasil yang diperoleh dengan prosedur-

    prosedur yang lebih sederhana.

    Skema klasifikasi yang berikut ternyata telah berjalan dengan baik dalam

    praktik. Skema ini bukanlah skema yang kaku karena beberapa anion termasuk

    dalam lebih dari satu sub golongan, lagipula tak punya dasar teoritis. Pada

    hakekatnya, proses-proses yang dipakai dapat dibagi ke dalam

    1. Proses yang melibatkan identifikasi produk-produk yang mudah menguapyang diperoleh pada pengolahan denga asam-asam.

    2. Proses yang bergantung pada reaksi-reaksi dalam larutan.

    Kelas A dibagi lagi ke dalam sub kelas (i) gas-gas yang dilepaskan dengan

    asam klorida encer atau asam sulfat encer, dan (ii) gas atau uap dilepaskan dengan

    asam sulfat pekat. Kelas B dibagi lagi ke dalam subkelas (i) reaksi pengendapan

    dan (ii) oksidasi dan reduksi dalam larutan.

    Kelas A

    (i) Gas dilepaskan dengan asam klorida encer atau asam sulfat encer :

    karbonat, hidrogen karbonat (bikarbonat), sulfit, tiosulfat, sulfida, nitrit,

    hipoklorit, sianida, dan sianat.

  • 7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)

    13/94

    13

    (ii) Gas atau uap asam dilepaskan dengan asam sulfat pekat. Ini meliputi zat-

    zat dari (i) plus zat yang berikut : fluorida, heksaflurosilikat, klorida, bromida,

    iodida, nitrat, klorat, perklorat, permanganat, bromat, borat, heksasianoferat (II),

    heksasianoferat (III), tiosianat, format, asetat, oksalat, tartrat, dan sitrat.

    Kelas B

    (i) Rekasi Pengendapan

    Sulfat, peroksodisulfat, fosfat, fosfit, hipofosfit, arsenat, arsenit, kromat, dikromat,

    silikat, heksaflurosilikat, salisilat, benzoat dan suksinat.

    (ii) Okidasi dan Reduksi dalam larutan

    Manganat, permanganat, kromat, dan dikromat.

    Analisis kualitatif membahas tentang identifikasi suatu zat, fokus kajiannya

    adalah unsur apa yang terdapat dalam suatu sampel (contoh). Analisis kualitatif

    sampel terdiri atas golongan kation, anion dan Obat.

    2.1.2 BAHAN DAN ALAT PERCOBAAN

    Alat dan bahan yang dipergunakan selama praktikum kimia saat analisisanion adalah sebagai berikut :

    - Alat :

    -Tabung Reaksi

    -Pipet ukur dan pipet tetes

    -Penjepit tabung

    -Rak Tabung Reaksi

  • 7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)

    14/94

    14

    -Bunsen Spiritus + korek api

    -Pengaduk gelas

    -Buret

    BUNSEN SPRITUS+KOREK API

    TABUNG REAKSI DAN RAK TABUNG REAKSI

    PIPET TETES

  • 7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)

    15/94

    15

    - Bahan :

    Aquades dan bahan-bahan lainnya yang digunakan di setiap acara praktikum

    Anion klorida (Cl-) : NaCl ; H2SO4; AgNO3 ; HNO3 ;

    Hg2(NO3)2; NH4OH

    Anion IonidaI- : KI ; Na2S2O3; NH4OH ; CuSO4 ;

    Hg2Cl2

    Anion ferrosianidaFe(CN)64- : K4Fe(CN)6; Pb(CH3COO)2 ; AgNO3

    Anion RhodanidaCNS- :FeCl3 ; AgNO3 ; HNO3 ; KCNS

    Anion KarbonatCO32- : Na2CO3 ; AgNO3,

    AnionTiosulfatS2O3- : Na2S2O3; AgNO3 ; H2SO4

    Anion Sulfat SO42- : Ba Cl2; Na2SO4 ; Pb(CH3COO)2;

    H2SO4

    Anion BoratBO33- : Na2B4O7; AgNO3; Ba Cl2

    2.1.3 CARA KERJA DAN KESIMPULAN

    ANALI SIS ANION

    1.)Anion klorida ( Cl-)

    Di gunakan larutan Na CL encer

    Masukkan 3 buah tabung reaksi masingmasing 4 ml larutan Na Cl

    kemudian lakukan percobaan berikut

    a. berikan asam sulpat ( H2SO4) encer,b. Berikan larutan pirak nitrat (Ag NO3)maka akan diperoleh endapan Ag CL

    berwarna putih.ambillah endapoan tersebut dan masukkan kedalam dua

    buah tabung reaksi yang bersih,kemudian pada tabung berikan masing

    masing larutan amaonia,dan larutan asam nitrat.perhatikan reaksi yang

    terjadi,endapan larut dalam amonia tetapi tidak larut dalam asam nitrat.

    c. Berikan larutan Hg2( NO3)2maka akan terbentuk endapan Hg2Cl2.coba

    larutkan dalam amonia apa yang terjadi

  • 7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)

    16/94

    16

    2.)Anion Ionida ( I-)

    Digunakan kalium iodida

    Langkah kerja nya sama dengan anion klorida.

    a. Berikan larutan Ag NO3maka akan terjadi endapan berwarna kuning dariAgl.Bagi endapan menjadi dua bagian kemudian ujilah endapan tersebut

    dengan larutan natrium tiosolpat ( Na2S2O3) dan yang satu nya tambah

    larutan amonia amati endapan larut atau tidak.buktikan dengan percobaan

    b. berikan larutan Cu SO4maka akan terbentuk endapan CuI dan I yang larutdalam natrium tiosolpat.amati dan catat warna endapan

    c. berikan larutan Hg cl2maka akan terbentuk endapa Hg I2yang larut dalamlarutan KI berlebih,membentuk Hg I2,amati warna endapan.

    3.)Anion ferrosianida Fe ( CN ) 64-

    dan Rhodanida ( CNS-)

    Digunakan larutan K4Fe ( CN)6dan larutan KCNS,masukkan larutan

    pertama dalam sebuah tabung reaksi dan larutan kedua masukkan kedalam dua

    buah tabung reaksi berikan pereaksi berikut ini.

    a. pada larutan pertama tamhahkan larutan timbal asetat,Pb(CH3OO)2,makaakan nterjadi endapan putih,endapan ini tidak dapat larut dalam asam nitrat

    encer.buktikan

    b. pada larutan kedua berikan pada tabung reaksi satu larutan perak nitrat,makaakan terbentuk endapan AgCNS yang berwarna putih

    c. pada tabung yang satu nya berikan larutan Fe cl3maka akan terbentuksenyawa komplek berwarna merah ferri roda nida.

    4.) Anion Karbonat (CO3-) dan Anion Tiosulfat ( S2 O3

    -)

    Digunakan larutan Na2CO3dan larutan Na2S2O3-.

    Masukan larutan pertama kedalam sebuah tabung reaksi dan larutan ke dau ke

    dalam 2 tabung reaksi , dan masing- masing tamahkan pereaksi berikut :

    a). Larutan pertama, pada sebuah tabung reaksi tambahkan larutan AgNO3

    (perak nitrat) maka akan terbentuk endapan AgCO3 , tambahkan AgNO3

    berlebih dan amati apa yang terjadi !

  • 7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)

    17/94

    17

    b). Pada larutan kedua tambahkan tabung reaksi satu, larutan asam sulfat encer

    maka akan terbentuk gas yang berbau merangsang H2S dan endapan belerang S.

    c). Pada tabung reaksi yang satunya , tambahkan larutan perak nitrat , maka

    akan terbentuk enfapan putih Ag2S2O3-, yang kemudian menjadi kuning ,

    coklat dan akhirnya hitam karena terbentuk Ag2S.

    5.) Anion Sulfat ( SO42-

    )

    Digunakan larutan Na2SO4.

    Masukkan larutan tersebut ke dalam dua buah tabung reaksi dan tambahkan

    masingmasing pereaksi berikut :

    a. Tambahkan larutan Ba CL2maka akan terbentuk endapan Ba SO4.b. Tambahkan larutan Pb ( CH3OO)2( Pb Asetat )maka akan terbentuk

    endapan putih dari timbal sulfat ,endapan ini larut dalam asam sulfat pekat

    dan amonium Asetat buktikan.

    6.) Anion Borat ( BO33-

    )

    Dipakai larutan Borax.

    Masukkan larutan tersebut kedalam dua buah tabung reaksi,masingmasing

    pereaksi berikut ini :

    a. Berikan larutan perak nitrat,maka terjadi endapan putih darim perak metaborak,jika di panaskan terbentuk Ag2O yang berwarna hitam.buktikan !

    b. Berikan larutan Ba CL2akan terbentuk endapan putih Barium meta borat.

    KESIMPULAN

    Reaksi kimiaadalah suatu reaksi antarsenyawa kimia atauunsur kimia yang

    melibatkan perubahan struktur darimolekul,yang umumnya berkaitan dengan

    pembentukan dan pemutusanikatan kimia.Dalam suatu reaksi kimia terjadi

    proses ikatan kimia, di mana atom zat mula-mula (edukte)bereaksi menghasilkan

    hasil (produk). Berlangsungnya proses ini dapat memerlukanenergi (reaksi

    endotermal)atau melepaskanenergi (reaksieksotermal).

    http://id.wikipedia.org/wiki/Senyawa_kimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Unsur_kimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Molekulhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ikatan_kimiahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Edukte&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Produkhttp://id.wikipedia.org/wiki/Energihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Endotermal&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Energihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Eksotermal&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Eksotermal&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Energihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Endotermal&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Energihttp://id.wikipedia.org/wiki/Produkhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Edukte&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Ikatan_kimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Molekulhttp://id.wikipedia.org/wiki/Unsur_kimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Senyawa_kimia
  • 7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)

    18/94

    18

    Ciri-ciri reaksi kimia :

    Terbentuknya endapan Terbentuknya gas

    contoh : Mg + H2SO4> MgSO4+ H2

    Terjadinya perubahan warna Terjadinya perubahan suhu atau temperatur

    Reaksiasam basa,secara luas merupakan reaksi antaraasam dengan

    basa.Ia memiliki berbagai definisi tergantung pada konsep asam basa yang

    digunakan. Beberapa definisi yang paling umum adalah:

    DefinisiArrhenius:asam berdisosiasi dalam air melepaskan ion H3O+;basa berdisosiasi dalam air melepaskan ion OH-.

    DefinisiBrnsted-Lowry:Asam adalah pendonor proton (H+) donors; basaadalah penerima (akseptor) proton. Melingkupi definisi Arrhenius.

    DefinisiLewis:Asam adalah akseptor pasangan elektron; basa adalahpendonor pasangan elektron. Definisi ini melingkupi definisi Brnsted-

    Lowry.

    Analisis kualitatif anion

    1. Anion Klorida (Cl-)2. Anion Iodida (I-)3. Anion Ferrosianida Fe(CN)64- dan Rhodanida(CNS-)4. Anion Karbonat (CO3-) dan Anion Tiosulfat (S2O3-)5. Anion Sulfat ( SO42- )6. Anion Borat ( BO33-)

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Asam_basa&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Asam_basa&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Asamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Basahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Arrhenius&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Teori_asam-basa_Br%C3%B8nsted-Lowry&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lewis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lewis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Teori_asam-basa_Br%C3%B8nsted-Lowry&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Arrhenius&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Basahttp://id.wikipedia.org/wiki/Asamhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Asam_basa&action=edit&redlink=1
  • 7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)

    19/94

    19

    Analisis anion dilakukan dengan mengamati perubahan spesifik dari sampel

    yang diuji meliputi perubahan warna/terjadinya gas/bau dari sampel yang diuji,

    atas penambahan asam sulfat encer atau pekat. Untuk menganalisis anion dalam

    larutan, maka harus bebas dari logam berat dengan cara menambah larutan

    Na2CO3 jenuh, lalu dididihkan. Dalam hal ini logam-logam tersebut akan

    terlarutkan sebagai garam karbonat, sedangkan anionnya terlarut sebagai garam

    natrium. Analisis anion meliputi uji:

    1.Uji untuk sulfat : Kepada 1 ml larutan sampel ditambah HCl encer hingga

    asam, tambahkan lagi 1 ml, didihkan dan tambahkan 1 ml larutan BaCl2jika

    terjadi endapan putih BaSO4, berarti menunjukkan adanya sulfat.

    2.Uji untuk reduktor: 1 ml larutan sampel diasamkan dengan asam sulfat

    encer, kemudian tambahkan 0,5 ml lagi. Setelah itu ditambah 1 tetes 0,05 N

    KMnO4. Jika warna ungu hilang, maka ada sulfit, thiosianat, sulfida, nitrit,

    bromida, iodida, arsenit. Jika warna itu hilang pada pemanasan, maka ada oksalat.

  • 7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)

    20/94

    20

    2.1.4 LAPORAN ANION

    LAPORAN PRAKTIKUM

    KIMIA ANALISIS

    Nama Praktikan : Brilliananto Maranditya No. Mahasiswa : 410012175

    Rombongan : 3.B Laporan ke : 1

    Tanggal Praktikum : 18 Maret 2013

    Acara Praktikum : Anion Cl-

    Bahan : Na Cl ; H2SO

    4; Ag NO

    3; NH

    4OH ; HNO

    3

    Alat yang dipergunakan : Tabung reaksi, Penjepit tabung reaksi, Pipet, Bunsen

    spirtus, korek api

    No Percobaan Pengamatan Reaksi Kesimpulan

    1

    Na Cl + H2SO4(Dipanaskan)

    Tidak terjadi

    perubahan

    pada larutan

    2NaCl + H2SO4

    2 HCl + Na2SO4

    Timbul gas

    Timbul asap

    dan bau

    merangsang

    2 Na Cl + AgNO3 Larutan warnaputih dan endapan

    putih

    NaCl + AgNO3

    NaNO3 + AgCl

    putih

    Terbentukendapan

    putih AgCl

    3 AgCl + NH4

    OH

    Terjadi perubahan

    warna menjadi

    putih bening

    AgCl + 2 NH4OH

    {Ag(NH3)2}Cl +

    2 H2O

    Endapan

    larut

    sempurna

    4 AgCl + HNO3 Larutan berubah

    lebih keruh darisebelumnya

    AgCl + HNO3

    AgNO3 + HCl

    Endapan

    larut tidaksempurna

    Assistant : Praktikan :

    (................................) (Brilliananto Maranditya)

  • 7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)

    21/94

    21

    LAPORAN PRAKTIKUM

    KIMIA ANALISIS

    Nama Praktikan : Brilliananto Maranditya No. Mahasiswa : 410012175

    Rombongan : 3.B Laporan ke : 2

    Tanggal Praktikum : 18 Maret 2013

    Acara Praktikum : Anion I-

    Bahan : KI ; Ag NO3; Na2S2O3; NH4OH ; CuSO4; HgCl2

    Alat yang digunakan : Tabung reaksi, Rak tabung reaksi

    NO PERCOBAAN PENGAMATAN REAKSI KESIMPULAN

    KI + AgNO3 Timbul endapan

    berwarna putih

    Warna larutan

    putih

    KI + AgNO3

    KNO3+ AgI

    putih

    Terbentuk

    endapan AgI

    berwarna putih

    AgI + Na2S2O3 Endapan putih

    tidak larut

    Warna larutan

    putih

    2AgI + Na2S2O3

    2NaI + Ag2S2O3

    Endapan putih

    AgI tidak larut

    dalam larutan

    Na2S2O3

    AgI + NH4OH Endapan putih

    tidak larut

    AgI + 2 NH4OH

    {Ag(NH3)2}I +

    2H2O

    Endapan putih

    AgI tidak larut

    dalam larutan

    NH4OH dan

    membentuk

    garam kompleks

    {Ag(NH3)2}I

    KI + CuSO4 Timbul endapan

    berwarna putih

    Warna larutan

    putih

    2KI +CuSO4

    K2SO4 + CuI +1/2 I2

    putih

    Terbentuk

    endapan

    berwarna putih

    CuI dan I2

    CuI + I2+

    Na2S2O3

    Endapan larut

    sempurna Warna

    2CuI + I2+

    2Na2S2O3

    Endapan putih

    CuI dan I2 larut

  • 7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)

    22/94

    22

    larutan bening 2 CuS2O3+ 4 NaI sempurna dalam

    larutan Na2S2O3

    KI + HgCl2 Timbul endapan

    berwarna orange

    Warna larutan

    orange kekuningan

    2KI +2 HgCl

    2KCl + HgI2

    orange

    Terbentuk

    endapan HgI2

    berwarna orange

    HgI2+ KI

    (berlebihan)

    Endapan larut

    sempurna

    Warna larutan

    bening

    HgI2+2 KI

    HgI42-+ 2K+

    Endapan HgI2

    larut sempurna

    dalam KI

    berlebihan

    Assistant : Praktikan :

    (................................) (Brilliananto Maranditya)

  • 7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)

    23/94

    23

    LAPORAN PRAKTIKUM

    KIMIA ANALISIS

    Nama Praktikan : Brilliananto Maranditya No. Mahasiswa : 410012175

    Rombongan : 3.B Laporan ke : 3

    Tanggal Praktikum : 21 Maret 2013

    Acara Praktikum : Anion Ferrosianida [Fe (CN)6] & Rhodiana (CNS-)

    Bahan : K4Fe (CN)6; Pb (CH3COO)2; KCNS : Ag NO3; FeCl3

    Alat yang digunakan : Tabung reaksi, Rak tabung reaksi, Pipet

    NO PERCOBAAN PENGAMATAN REAKSI KESIMPULAN

    K4Fe(CN)6+

    Pb(CH3COO)2

    Terbentuk endapan

    berwarna putih

    Warna larutan putih

    kekuningan

    K4Fe(CN)6+

    2Pb(CH3COO)2

    4 CH3COOK +

    Pb2Fe(CN)6

    putih

    Terbentuk

    endapan

    Pb2Fe(CN)6

    berwarna putih

    Pb2Fe(CN)6 +

    HNO3

    Endapan tidak larut

    Warna larutan putih

    kebiruan

    Pb2Fe(CN)6 +

    4HNO3

    2 Pb(NO3)2+

    H4Fe(CN6)

    Endapan

    Pb2Fe(CN)6 tidak

    larut dalam larutan

    HNO3

    b) KCNS +

    AgNO3

    Terbentuk endapan

    berwarna putih

    Warna larutan putih

    keruh

    KCNS + AgNO3

    AgCNS + KNO3

    putih

    Terbentuk

    endapan AgCNS

    berwarna putih

    KCNS + FeCl3 Warna larutan

    menjadi merah

    kehitaman

    3KCNS + FeCl3

    3KCl + Fe(CNS)3Terbentuk

    senyawa kompleks

    yaitu ferri

    rhodanida

    (Fe(CNS)3)

    Assistant : Praktikan :

    (................................) (Brilliananto Maranditya)

  • 7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)

    24/94

    24

    LAPORAN PRAKTIKUM

    KIMIA ANALISIS

    Nama Praktikan : Brilliananto Maranditya No. Mahasiswa : 410012175

    Rombongan : 3.B Laporan ke : 4

    Tanggal Praktikum : 21 Maret 2013

    Acara Praktikum : Anion Karbonat (CO3-) & Anion Tiosulfat (S2O3

    -)

    Bahan : Na2CO3; Ag NO3; Na2S2O3; H2SO4

    Alat yang digunakan : Tabung reaksi, Rak Tabung reaksi, Pipet

    NO PERCOBAAN PENGAMATAN REAKSI KESIMPULAN

    4 Na2CO3+ AgNO3 Timbul endapan

    berwarna putih

    Warna larutan putih

    Na2CO3+ 2 AgNO3

    Ag2CO3+ 2 NaNO3

    putih

    Terbentuk endapan

    Ag2CO3berwarna

    putih

    Ag2CO3+ AgNO3

    (berlebih)

    Endapan tidak larut

    tetapi bertambah

    Warna larutan putih

    Ag2CO3+AgNO3

    Ag2CO3+ AgNO3

    putih

    Endapan Ag2CO3

    tidak larut tetapi

    bertambah

    Na2S2O3+ H2SO4 Timbul endapan

    berwarna putih

    Warna larutan putih

    kekuningan

    Timbul bau

    merangsang

    Na2S2O3+ H2SO4

    Na2SO4+ H2S + O3+ S

    putih

    Terbentuk endapan

    belerang (S)

    berwarna putih

    kekuningan dan

    timbul gas bau

    merangsang dari

    H2S

    Na2S2O3+ AgNO3 Timbul endapan

    berwarna putih yang

    kemudian jadi kuning,

    coklat, dan akhirnya

    menjadi hitam

    Reaksi awal

    Na2S2O3+ 2AgNO3

    Ag2S2O3+ 2NaNO3

    putih

    Reaksi kemudian

    Na2S2O3+ 2AgNO3

    Ag2S + 2NaNO3+SO3

    hitam

    Terbentuk endapan

    Ag2S2O3berwarna

    putih yang

    kemudian jadi

    kuning, coklat, dan

    akhirnya menjadi

    hitam karena

    terbentuk Ag2S

    Assistant : Praktikan :

    (................................) (Brilliananto Maranditya)

  • 7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)

    25/94

    25

    LAPORAN PRAKTIKUM

    KIMIA ANALISIS

    Nama Praktikan : Brilliananto Maranditya No. Mahasiswa : 410012175

    Rombongan : 3.B Laporan ke : 5

    Tanggal Praktikum : 21 Maret 2013

    Acara Praktikum : Anion Sulfat (SO42-)

    Bahan : Ba Cl2; Na2SO4 ; Pb(CH3COO)2; H2SO4

    Alat yang digunakan : Tabung reaksi, Rak tabung reaksi, Pipet

    NO PERCOBAAN PENGAMATAN REAKSI KESIMPULAN

    Na2SO4+ BaCl2 Terbentuk endapan

    berwarna putih

    Warna larutan putih

    Na2SO4+ BaCl2

    2 NaCl + BaSO4

    putih

    Terbentuk

    endapan BaSO4

    berwarna putih

    Na2SO4 + Pb(

    CH3COO)2

    Terbentuk endapan

    berwarna putih

    Warna larutan putih

    Na2SO4+

    Pb(CH3COO)2

    2 CH3COONa +

    PbSO4 putih

    Terbentuk

    endapan PbSO4

    berwarna putih

    PbSO4+ H2SO4

    (pekat)

    Endapan tidak larut

    sempurna

    Warna larutan putih

    keruh

    PbSO4+ H2SO4

    H2SO4+ PbSO4

    Endapan H2SO4

    larut tidak

    sempurna dalam

    larutan asam

    sulfat pekat

    Assistant : Praktikan :

    (................................) (Brilliananto Maranditya)

  • 7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)

    26/94

    26

    LAPORAN PRAKTIKUM

    KIMIA ANALISIS

    Nama Praktikan : Brilliananto Maranditya No. Mahasiswa : 410012175

    Rombongan : 3.B Laporan ke : 6

    Tanggal Praktikum : 25 Maret 2013

    Acara Praktikum : Anion Borat (BO33-)

    Bahan : Na2B4O7; AgNO3; Ba Cl2

    Alat yang digunakan : Tabung reaksi, Rak Tabung reaksi Penjepit tabung reaksi,

    Pipet, Bunsen spirtus, korek api

    NO PERCOBAAN PENGAMATAN REAKSI KESIMPULAN

    6 Na2B4O7+

    AgNO3

    Terbentuk endapan

    berwarna putih

    Warna larutan

    putih keruh

    Na2B4O7+ 2AgNO3

    2 NaNO3+ B2O3+

    2Ag(BO2)

    putih

    Terbentuk

    endapan perak

    metaborat

    Ag2(BO2)

    berwarna putih

    a.2) Na2B4O7+

    AgNO3

    ( dipanaskan)

    Endapan berubah

    warna menjadi

    hitam

    Warna larutan

    putih kehitaman

    Na2B4O7+ 2AgNO3

    Ag2O +2 NaNO3+

    B4O6

    Endapan perak

    metaborat

    berubah menjadi

    hitam karena

    terbentuk Ag2O

    b) Na2B4O7+

    BaCl2

    Terbentuk endapan

    berwarna putih

    Warna larutan

    putih keruh

    Na2B4O7+ BaCl2

    2 NaCl + B2O3+

    Ba(BO2)2

    putih

    Terbentuk

    endapan Barium

    metaborat

    Ba(BO2)2

    berwarna putih

    Assistant : Praktikan :

    (................................) (Brilliananto Maranditya)

  • 7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)

    27/94

    27

    2.2 ANALISIS KATION

    2.2.1 DASAR TEORI

    Percobaan yang dilakukan dalam praktikum kimia analitik kali adalah uji

    kation. Percobaan ini bertujuan untuk mengidentifikasi kation yang terdapat

    dalam suatu sampel melalui uji spesifik. Larutan sampel yang digunakan dalam

    percobaan adalah berupa air ledeng, air sungai dan air laut. Ketiga larutan sampel

    tersebut selanjutnya diidentifikasi jenis kation apa yang terkandung didalamnya

    melalui penambahan Reagen yang spesifik dari masingmasing kation tersebut.

    Reagen yang digunakan dalam mengidentifikasi keberadaan kation dalam larutan

    sampel yang telah disediakan adalah HCl, H2SO4, KSCN, KI, NaOH,

    K4Fe(CN)6dan HgCl2.semua reagen tersebut merupakan pereaksi yang dibuat

    dalam konsentrasi dan komposisi tertentu agar dapat berreaksi meninggalkan

    endapan ataupun perubahan warna yang menunjukkan adanya kandungan kation-

    kation tersebut di dalam larutan sampel yang digunakan.

    Kation yang diidentifikasi keberadaannya dalam setiap sampel adalah kation

    Ag+, Fe3+, Bi3+, Pb2+, dan Sn2+. Reaksi berlangsung setelah penambahan reagen

    (pereaksi) tertentu yang akan memberikan larutan atau endapan berwarna yang

    merupakan karakteristik untuk ion-ion yang diidentifikasi dalam setiap sampel.

    Adapun percobaan yang telah dilakukan dalam uji kation.

    Ini adalah dengan penambahan larutan HCl 2 M untuk menguji kation Ag+,

    penambahan larutan K2CrO4dan H2SO4 untuk menguji kation Pb2+

    , reagen KI dan

    NaOH pada uji kation Bi3+, uji kation Fe3+menggunakan reagen KSCN

    dan K4Fe(CN)6serta penambahan larutan HgCl2 untuk menguji kation Sn2+. Dari

    kelima jenis kation yang diidentifikasi tersebut, tidak semuanya berreaksi dengan

    reagennya masingmasing membentuk endapan. Pada proses uji kation Ag+,

    Pb2+, Fe3+ dan Sn2+tidak menunjukkan perubahan baik secara fisik maupun

    kimlah penambahan reagennya masingmasing. Sebab larutan tidak mengalami

    perubahan warna dan juga tidak membentuk endapan. Ini menunjukkan bahwa

  • 7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)

    28/94

    28

    dalam sampel tersebut memang tidak terdapat jenis kationkation yang dapat

    berreaksi dengan reagen. Dengan kata lain, sampel yang dianalisis tersebut tidak

    mengandung ion Ag+, Pb2+, Fe3+ maupun Sn2+.

    Satusatunya reaksi yang timbul dalam pengidenitifikasian kationkation

    ini adalah ketika larutan sampel direaksikan dengan NaOH dalam identifikasi

    kation Bi3+. Pada pengamatan yang telah dilakukan menunjukkan perubahan yang

    sangat mencolok dari larutan yang berreaksi dimana larutan sampel yang semula

    bening, setelah penambahan NaOH larutan berubah menjadi keruh dan terdapat

    endapan pada dasar tabung. Hal ini menunjukkan bahwa larutan sampel tersebut

    dapat berreaksi sempurna dengan reagen yang ditambahkan sebab dalam larutan

    sampel tersebut ada kandungan Bi3+yang spesifik terhadap reagen NaOH.

    Secara teoretis sebenarnya cukup besar kemungkinan terdapatnya kation

    kation dalam setiap sampel yang diuji sebab sampel tersebut diambil dari daerah

    terbuka yang berinteraksi langsung dengan berbagai aktivitas lain dialam secara

    natural. Jadi tidak mungkin larutan sampel benarbenar netral ataui tidak

    mengandung zatzat kontaminan lain didalamya mengingat sifat air sebagai

    pelrut murni yang dapat menerima berbagai zat masuk kedalamnya meskipun

    dengan toksitas yang tinggi. Tidak terbacanya kandungan kationkation lain

    didalamnya kemungkinan disebabkan kurangnya kadar kation Ag+, Pb2+, Fe3+ dan

    Sn2+dalam larutan sampel sehingga tidak dapat dianalisis dengan metode

    sederhana yang digunakan dalam percobaan analisis kuantitatif dan uji spesifik

    seperti ini

    Ada dua aspek pentig dalam analisis kualitatif, yaitu pemisahan dan

    idenitifikasi. Kedua aspek ini dilandasi oleh kelarutan, kesamaan pembentukan

    senyawa kompleks, oksidasi reduksi, sifat peguapan dan ekstraksi. Sifat-sifat ini

    sebgai sifvat periodic menunjukkan kecenderungan dalam kelarutan klorida,

    sulfide, hidroksida, karbonat sulfat, da garam-garam lainnya dari logam.

  • 7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)

    29/94

    29

    Walaupun analisis kualitatif sudah banyak ditinggalkan, namun analisis

    kualitatif ini merupakan alikasi prinsip-prinsip umum dan konsep-kosep dasar

    yang telah dipelajari dalam kimia dasar.

    Setelah melakukan analisis kualitatif, diketahui komponen apa atau

    pengotor apa yang ada dalam sample tertentu, seringkali diperlukan informasi

    tgambahan mengenai berapa banyak masing-masing komponen atau pegotor

    tersebut. Beberapa teknik analisis kuantitatif diklasifikasikan atas dasar:

    a. Pengukuran banyaknbya pereaksi yang diplerlukan untuk menyempurnakansuatu reaksi atau banyaknya hasil reaksmi yang terbentuk.

    b. Pengukuran besarnya sifat listrik (misalnya potensiometri)

    c. Pengukura sifat optis (pengukuran adsorban)

    d. Kombinasi dari 1 dan 2 atau 1 dan 3.

    Analisis kualitatif umumnya terbagi atas tiga bagian, yaitu uji

    pendahuluan, pemeriksaan kation dan pemeriksaan anion. Zat yang dianalisis

    dapat berupa zat padat non-logam.

    Analisa kualitatif mempunyai arti mendeteksi keberadaan suatu unsur

    kimia dalam cuplikan yang tidak diketahui. Analisa kualitatif merupakan salah

    satu cara yang paling efektif untuk mempelajari kimia dan unsur-unsur serta ion-

    ionnya dalam larutan. Dalam metode analisis kualitatif kita menggunakan

    beberapa pereaksi diantaranya pereaksi golongan dan pereaksi spesifik, kedua

    pereaksi ini dilakukan untuk mengetahui jenis anion / kation suatu larutan.

    Reagensia golongan yang dipakai untuk klasifikasi kation yang paling

    umum adalah :

    asam klorida, hidrogen sulfida, ammonium sulfida, dan amonium karbonat.

  • 7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)

    30/94

    30

    Klasifikasi ini didasarkan atas apakah suatu kation bereaksi dengan

    reagensia- reagensia ini dengan membentuk endapan atau tidak. Sedangkan

    metode yang digunakan dalam anion tidak sesistematik kation. Namun skema

    yang digunakan bukanlah skema yang kaku, karena anion termasuk dalam lebih

    dari satu golongan

    Didalam kation ada beberapa golongan yang memiliki ciri khas tertentu

    diantaranya:

    1. Golongan I : Kation golongan ini membentuk endapan dengan asam

    klorida encer. Ion golongan ini adalah Pb, Ag, Hg.

    2. Golongan II : Kation golongan ini bereaksi dengan asam klorida, tetapi

    membentuk endapan dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral

    encer. Ion golongan ini adalah Hg, Bi, Cu, cd, As, Sb, Sn.

    3. Golongan III : Kation golongan ini tidak bereaksi dengan asam klorida

    encer, ataupun dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral encer.

    Namun kation ini membentuk endapan dengan ammonium sulfida dalam

    suasana netral / amoniakal. Kation golongan ini Co, Fe, Al, Cr, Co, Mn,

    Zn.

    4. Golongan IV : Kation golongan ini bereaksi dengan golongan I, II, III.

    Kation ini membentuk endapan dengan ammonium karbonat dengan

    adanya ammonium klorida, dalam suasana netral atau sedikit asam. Iongolongan ini adalah Ba, Ca, Sr.

    5. Golongan V : Kation-kation yang umum, yang tidak bereaksi dengan

    regensia-regensia golongan sebelumnya, merupakan golongan kation yang

    terakhir. Kation golongan ini meliputi : Mg, K, NH4+.

  • 7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)

    31/94

    31

    Untuk anion dikelompokkan kedalam beberapa kelas diantaranya :

    a. Anion sederhana seperti : O2-, F-, atau CN-.b. Anion okso diskret seperti : NO3-, atau SO42-.c. Anion polimer okso seperti silikat, borat, atau fosfat terkondensasid. Anion kompleks halida seperti TaF6 dan kompleks anion yang

    berbasis bangat seperti oksalat

    Reaksi dalam anion ini akan lebih dipelajari secara sistematis untuk

    memudahkan reaksi dari asam-asam organik tertentu dikelompokkan bersama-

    sama. Hal ini meliputi asetat, formiat, oksalat, sitrat, salisilat dan benzoat.

    Analisis kualitatif menggunakan dua macam uji, yaitu reaksi kering dan

    reaksi basah. Reaksi kering dapat digunakan pada zat padat dan reaksi basah

    untuk zat dalam larutan. Kebanyakan reaksi kering yang diuraikan digunakan

    untuk analisis semimikro dengan hanya modifikasi kecil.

    Untuk uji reaksi kering metode yang sering dilakukan adalah

    1. Reaksi nyala dengan kawat nikrom : Sedikit zat dilarutkan kedalam HCL P.

    Diatas kaca arloji kemudian dicelupkan kedalamnya, kawat nikrom yang

    bermata kecil yang telah bersih kemudian dibakar diatas nyala oksidasi .

    2. Reaksi nyala beilstein : Kawat tembaga yang telah bersih dipijarkan diatas

    nyala oksida sampai nyala hijau hilang. Apabila ada halogen maka nyala yang

    terjadi berwarna hijau.

    3. Reaksi nyala untuk borat : Dengan cawan porselin sedikit zat padat

    ditambahkan asam sulfat pekat dan beberapa tetes methanol, kemudian

    dinyalakan ditempat gelap. Apabila ada borat akan timbul warna hijau.

  • 7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)

    32/94

    32

    Metode untuk mendeteksi anion memang tidak sesistematik seperti yang

    digunakan untuk kation. Namun skema klasifikasi pada anion bukanlah skema

    yang kaku karena beberapa anion termaksud dalam lebih dari satu golongan.

    Anion-anion dapat dikelompokkan sebagai berikut:

    e. Anion sederhana seperti O2,F- atau CN-.f. Anion oksodiskret seperti NO3-atau SO42-.g. Anion polimer okso seperti silikat, borad, atau fospat terkondensasi.

    d. Anion kompleks halide, seperti TaF6dan kompleks anion yangmengandung anion berbasa banyak seperti oksalad

    Reaksi-reaksi dalam anion ini akan dipelajari secara sistematis untuk

    memudahkan reaksi dari asam-asam organik tertentu dikelompokkan bersama-

    sama, ini meliputi asetat, format, oksalad, sitrat, salisilad, benzoad, dan saksinat.

    Analisis kualitatif membahas tentang identifikasi suatu zat, fokus kajiannya

    adalah unsur apa yang terdapat dalam suatu sampel (contoh). Analisis kualitatif

    sampel terdiri atas golongan kation, anion dan Obat. Pada analisis sistematik dari

    kation maka golongan logam-logam yang akan diidentifikasi dipisahkan menurut

    golongan berikut:

    - Golongan I, Disebut golongan asam klorida terdiri atas: Pb2+ , Ag+ , Hg2+

    - Golongan II, disebut golongan hidrogen sulfida, terdiri atas: As, Sn, Sb, Cu, Pb

    2+,Bi 2+, Hg2+, Cd 2+

    - Golongan III, disebut golongan amonium sulfida terdiri atas: Al, Cr, Fe, Zn,MN, Co, dan Ni

    - Golongan IV, disebut golongan amonium karbonat, terdiri atas: Ba, Sr, dan Ca

    - Golongan V, disebut golongna sisa, terdiri atas: Mg, K, NH4+

  • 7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)

    33/94

    33

    2.2.2 BAHAN DAN ALAT PERCOBAAN

    Alat dan bahan yang dipergunakan selama praktikum kimia dari awal

    praktikum hingga akhir adalah sebagai berikut :

    Alat :

    -Tabung Reaksi dan rak

    -Pipet ukur dan pipet tetes

    -Penjepit tabung

    -Rak Tabung Reaksi

    -Bunsen Spiritus + korek api

    -Pengaduk gelas

    -Buret

    BUNSEN TABUNG REAKSI DAN RAK TABUNG REAKSI

    PIPET TETES

  • 7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)

    34/94

    34

    Bahan :

    Kation Golongan II:

    Merkuro Hg22+ : Hg2(NO3)2

    HCl

    NH4OH

    NaOH

    Na2CO3

    K2CrO4

    Kupri(Cu2+) : CuSO4,

    NaOH,

    Na2CO3,

    NH4OH,

    KI,

    Kadmium (Cd2+) : CdSO4

    NH4OH

    NaOH

    (NH4)2CO3

    Kation Golongan III :

    Alumunium (Al3+): AlCl3

    NH4OH

    H2O

    KOH

    Ferri ( Fe3+) : FeCl3

    KOH

    KCNS

    HCl

    K4Fe(CN)6

    H2SO4

  • 7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)

    35/94

    35

    Mangano (Mn2+) : MnSO4

    KOH

    NH4OH

    Na2CO3

    Nikel (Ni2+) : NiSO4

    HCl

    NH4OH

    HNO3

    K2CrO4

    NaOH

    Kation Golongan IV :

    Barium (Ba2+) : Ba(NO3

    K2CrO4

    H2SO4

    Magnnesium (Mg2+) : MgCl2

    NaOH

    Kation Golongan V :

    Amonium (NH4+) : NaOH

    NH4OH

    HCl

  • 7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)

    36/94

    36

    2.2.3 CARA KERJA DAN KESIMPULAN

    ANALI SIS KATION

    Pada analisa kation ini hanya dipilih beberapa kation saja,dengan alas an

    pemilihan sudah mewakili tiap golongan.

    I KATION GOLONGAN I:Ag+dan Hg2+

    Perak (Ag+)

    Digunakan larutan AgNO3.

    Masukkan kira-kira 4 ml larutan AgNO3pada lima buah tabung reaksi,kemudian

    tambahkan pereaksi berikut ini:

    a. Asam klorida encer,maka akan terbentuk endapan AgCL putih yang larutdalam larutan ammonia.

    b. NaOH,maka akan terbentuk endapan Ag2O berwarna coklat,endapan inilarut dalam ammonia dan asam nitrat.

    c. Ammonia,mula-mula terbentuk endapan AgOH yang berwarnaputih,kemudian berubah menjadi coklat karena terbentuk endapan Ag2O.

    d. Kalium Kromat netral maka akan terjadi endapan merah perakkromat,endapan ini larut dalam ammonia dan asam nitrat.

    e. KI,maka akan terbentuk AgI yang berwarna kuning ,sedikit larut dalamammonia ,dan larut sempurna dalam natrium tiosulfat.Buktikan!

    II.KATION GOLONGAN II:Hg2+;Cu2+;Cd2+dan Sn2+

    Merkuri (Hg2+)

    Digunakan larutan HgCL2.

    Masukkan kedalam 4 buah tabung reaksi kemudian masing-masing berikan

    pereaksi berikut ini:

    a. NaOH,maka akan terjadi endapan kuning HgO.b. K2CrO4,maka akan terjadi endapan kuning merkuri kromat,jika dipanaskan

    akan berubah manjadi berwarna merah,karena terjadi garam basa.

  • 7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)

    37/94

    37

    c. Ammonia,maka akan terjadi endapan putih dari merkuri ammoniaklorida.endapan ini larut dalam asam klorida dan juga dapat bereaksi dengan

    larutan ammonium klorida.

    d. KI,maka akan terjadi endapn merah HgI2,larut dalam KI berlebih,Buktikan!Kupri (Cu2+)

    Digunakan larutan CuSO4.

    Masukkan larutan kedalam 4 buah tabung reaksi,masing-masing tambahkan

    pereaksi berikut ini:

    a. NaOH,maka akan terjadi endapan biru dari Cu(OH)2,jika dipanaskanterbentuk CuO yang berwarna hitam.

    b. Na2CO3,maka akan terjadi endapan hijau biru dari basa karbonat,padapenambahan Na2CO3berlebih maka akan terbentuk Kristal CuCO3,dan

    Cu(OH)2.H2O,endapan tersebut larut dalam ammonia

    c. NH4OH,maka akan terjadi endapan hijau dari garam basa,jika ditambahammonia berlebih akan larut,larutsn menjadi berwarna biru.

    d.

    KI,maka akan terjadi endapan putih CuI2,dan terbentuk I2bebas yangmenyebabkan larutan berwarna coklat,Buktikan!

    Kadmium (Cd2+)

    Digunakan larutan CdSO4

    Masukkan larutan tersebut kedalam 3 buah tabung reaksi,dan tambahkan masing-

    masing pereaksi berikut ini:

    a. Ammonium karbonat maka akan terjadi endapan putih dari basa karbonatyang berwarna kuningcoklat.

    b. NaOH,maka akan terjadi endapan putih dari Cd(OH)2,jika dipanaskan makaakan terbentuk CdO yang berwarna hitam.

    c. Amonia,maka akan terjadi endapan putih dari Cd(OH)2yang larut dalamammonia berlebih.Buktikan!

  • 7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)

    38/94

    38

    III.KATION GOLONGAN III:AI3+,Fe3+,Mn2+,Ni2+

    Aluminium (AI3+)

    Digunakan lariutan ALCL3.

    Masukkan larutan tersebut kedalam 2 buah tabung reaksi,kemudian berikan

    masing-masing pereaksi berikut ini:

    a. NH4OH,maka akan terbentuk endapan putih AL(OH)3,yang tidak larutdalam air.

    b. KOH,maka akan terjadi endapan putih dari AL(OH)3,endapan ini larutdalam KOH berlebih.Buktikan!

    Ferri (Fe3+)

    Digunakan larutan ferri klirida

    Masukkan larutan tersebut kedalam 3 buah tabung reaksi,kemudian masig-masing

    tambahkan pereaksi berikut ini:

    a. Larutan KOH,maka akan terbentuk endapan Fe(OH)3yang berwarnacoklat.endapan ini larut dalam asam diantaranya adalah

    (HCL,H2SO4,CH3COOH).b. Larutan K4Fe(CN)6,maka akan terjadi warna biru karena terbentuk ferri

    ferro sianida.

    c. Larutan KCNS,maka akan terjadi larutan berwarna merah ferrirhonanida.Buktikan!

    Mangano (Mn2+)

    Digunakan larutan MnSO4.

    Masukkan larutan tersebut kedalam 3 buah tabung reaksi,kemudian masing-

    masing tambahkan pereaksi berikut ini:

    a. Larutan KOH,maka akan terjadi endapan Mn(OH)2yang berwarnaputih,yang mudah teroksidasi membentuk MnO yang berwarna coklat.

    b. Larutan NH4OH,maka dalam keadaan netral alan terbentuk endapanMn(OH)2.

    c. Larutan Na2CO3,maka akan terjadi endapan putih dari MnCO3,jikmadipanaskan akan terjadi MnO,perhatikan perubahan warnanya.

  • 7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)

    39/94

    39

    Nikel(NI2+)

    Digunakan larutan NiSO4

    Masukkan larutan tersebut kedalam 5 buah tabung reaksi dan tambahkan masing-

    masing pereaksi berikut ini:

    a. Larutan NaOH,maka akan terjadi endapan hijau Ni(OH)2,perhatikan apayang terjadi jika dilarutkan dalam HCL atau HNO3.

    b. Larutyan NH4OH,maka akan terbentuk endapan hijau,yang larut dalamammonia berlebih,amati apa yang terjadi.

    c. Larutan Ammonium Karbonat,terbentuk endapan seperti pada b,andapanjuga larut dalam pereaksi yang berlebih.

    d. Larutan K2CrO4,dalam keaadan panas terjadi endapan coklat dariNa2CrO4.NiO.

    e. Larutan K4Fe(CN),terjadi endapan hijau dari nikel ferro sianida.Buktikan!IV. KATION GOLONGAN IV: Ba+2 dan Mg 2+

    Barium (Ba2+)

    Digunakan larutan Barium Nitrat

    Masukkan larutan tersebut kedalam 4 buah tabung reaksi,masing-masing

    tambahkan pereaksi berikut ini:

    a. Larutan K2CrO4,terbentuk endapan kuning barium kromat.b. Larutan asam sulfat encer,terbentuk endapan BaSO4putih,berbentuk koloid.c. Larutan Na2HPO4,terbentuk endapan putih barium fosfat,yang larut dalam

    asam.

    d. Larutan Na2SO4,terbentuk endapan putih barium sulfit.Buktikan!Magnesium (Mg2+)

    Digunakan larutan MgCL2

    Masukkan larutan tersebut ke dalam sebuah tabung reaksi dan tambahkan pereaksi

    berikut ini:

    Larutan NaOH,maka akan terbentuk endapan putih dari Mg(OH)2.Buktikan!

  • 7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)

    40/94

    40

    V.KATION GOLONGAN V:NH4+

    Amonium(NH4+)

    Digunakan larutan Amonium hidroksida.

    Masukkan larutan tersebut kedalam tabung reaksi dan tambahkan NaOH,ambil

    pengaduk gelas basahi dengan HCL pekat,taruh diatas tabung reaksi,jika perlu

    dengan pemanasan.Amati apa yang terjadi.

    KESIMPULAN

    Analisis kualitatif umumnya terbagi atas tiga bagian, yaitu uji pendahuluan,pemeriksaan kation dan pemeriksaan anion. Zat yang dianalisis dapat berupa zat

    padat non-logam.

    Analisa kualitatif mempunyai arti mendeteksi keberadaan suatu unsur kimia

    dalam cuplikan yang tidak diketahui. Analisa kualitatif merupakan salah satu cara

    yang paling efektif untuk mempelajari kimia dan unsur-unsur serta ion-ionnya

    dalam larutan. Dalam metode analisis kualitatif kita menggunakan beberapa

    pereaksi diantaranya pereaksi golongan dan pereaksi spesifik, kedua pereaksi ini

    dilakukan untuk mengetahui jenis anion / kation suatu larutan.

    Reagensia golongan yang dipakai untuk klasifikasi kation yang paling

    umum adalah :

    asam klorida, hidrogen sulfida, ammonium sulfida, dan amonium karbonat.

    Klasifikasi ini didasarkan atas apakah suatu kation bereaksi dengan

    reagensia- reagensia ini dengan membentuk endapan atau tidak. Sedangkan

    metode yang digunakan dalam anion tidak sesistematik kation. Namun skema

    yang digunakan bukanlah skema yang kaku, karena anion termasuk dalam lebih

    dari satu golongan

  • 7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)

    41/94

    41

    Kesimpulan dari praktikum tersebut yaitu: Tujuan dari analisa kulitatif

    untuk mengetahui penyusun -penyusun suatu zat, Campuran-campuran suatu zat

    atau larutan-larutan yang biasanya unsur-unsur penyusun zat tersebut bergabung

    dengan yang satu dengan yang lain,sedang kimia analitik kuantitatif dimaksudkan

    untuk menentukan perbandingan relatif dari penyusun-penyusun tersebut.

  • 7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)

    42/94

    42

    2.2.4 LAPORAN KATION

    LAPORAN PRAKTIKUM

    KIMIA ANALISIS

    Nama Praktikan : Brilliananto Maranditya No. Mahasiswa : 410012175

    Rombongan : 3.B Laporan ke :

    Tanggal Praktikum : 28 Maret 2013

    Acara Praktikum : Analisis Kation Ag+

    Bahan : AgNO3, HCl encer, NH

    4OH, HNO

    3, KI,NaOH, Na

    2S

    2O

    3

    K2CrO4

    Alat yang digunakan : Tabung reaksi, Rak Tabung reaksi, Pipet

    NO PERCOBAAN PENGAMATAN REAKSI KESIMPULAN

    AgNO3+ HCl Timbul endapan

    berwarna putih

    Warna larutan putih

    AgNO3+ HCl

    AgCl + HNO3

    putih

    Terbentuk

    endapan AgCl

    berwarna putih

    AgCl + NH4OH Endapan larut

    sempurna

    Warna larutan bening

    AgCl +2 NH4OH

    Ag(NH3)2Cl +

    2H2O

    Endapan larut

    sempurna dan

    terbentuk garam

    kompleks

    Ag(NH3)2Cl

    NaOH + AgNO3 Timbul endapan

    berwarna coklat

    Warna larutan coklat

    2NaOH + AgNO3

    2NaNO3+H2O+Ag2

    O coklat

    Terbentuk

    endapan Ag2O

    berwarna coklat

    Ag2O + NH4OH Endapan larutsempurna

    Warna larutan bening

    2Ag2O + NH4OH2Ag(NH3)2OH +

    3H2O

    Endapan Ag2Olarut sempurna

    Ag2O + HNO3 Endapan larut tidak

    sempurna

    Warna larutan putih

    keruh

    3Ag2O +8 HNO3

    6 AgNO3+ 4H2O +

    2NO+ 1/2 O2

    Endapan Ag2O

    larut tidak

    sempurna

  • 7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)

    43/94

    43

    K2CrO4+

    AgNO3

    Timbul endapan

    berwarna merah

    Warna larutan Merah

    K2CrO4+ 2AgNO3

    Ag2CrO4+ 2KNO3

    Terbentuk

    endapan Ag2CrO4

    berwarna merah

    Ag2CrO4+

    NH4OH

    Endapan larut

    sempurna Warna

    larutan kuning

    Ag2CrO4+

    4NH4OH

    2Ag(NH3)2CrO4+

    4 H2O

    Endapan

    Ag2CrO4 larut

    sempurna

    Ag2CrO4+

    HNO3

    Endapan larut

    sempurna Warna

    larutan kuningkemerahan

    Ag2CrO4+ 2HNO3

    2AgNO3+ H2CrO4

    Endapan

    Ag2CrO4 larut

    sempurna

    KI + AgNO3 Timbul endapan

    berwarna kuning

    Warna larutan

    kuning

    KI + AgNO3

    AgI + KNO3

    kuning

    Tebentuk

    endapan AgI

    berwarna kuning

    AgI + NH4OH Endapan larut tidak

    sempurna Warna

    larutan kuning

    AgI +2 NH4OH

    Ag(NH3)2I + 2H2O

    Endapan AgI

    larut tidak

    sempurna dan

    terbentuk garam

    kompleks

    Ag(NH3)2I

    d.3) AgI +

    Na2S2O3

    Endapan larut

    sempurna

    Warna larutan

    kuning

    2AgI + Na2S2O3

    Ag2S2O3+2 NaI

    Endapan AgI

    larut sempurna

    Assistant : Praktikan :

    (................................) (Brilliananto Maranditya)

  • 7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)

    44/94

    44

    LAPORAN PRAKTIKUM

    KIMIA ANALISIS

    Nama Praktikan : Brilliananto Maranditya No. Mahasiswa : 410012175

    Rombongan : 3.B Laporan ke :

    Tanggal Praktikum : 28 Maret 2013

    Acara Praktikum : Analisis Kation Hg2+

    Bahan : HNO3, KI, HgCl2, NaOH, K2CrO4, NH4OH

    Alat yang digunakan : Tabung reaksi, Rak Tabung reaksi, Pipet

    NO PERCOBAAN PENGAMATAN REAKSI KESIMPULAN

    HgCl2+ NaOH Timbul endapan

    berwarna kuning

    Warna larutan

    kuning

    HgCl2+ 2NaOH

    2NaCl + HgO +

    H2O kuning

    Terbentuk

    endapan

    HgOberwarna

    kuning

    HgCl2+ K2CrO4 Timbul endapan

    berwarna kuning

    Warna larutan

    kuning

    HgCl2+ K2CrO4

    HgCrO4+ 2KCl

    Terbentuk

    endapan HgCrO4

    berwarna kuning

    HgCl2+ K2CrO4

    (dipanaskan)

    Endapan berubah

    menjadi berwarna

    hitam

    Warna larutan

    kuning

    HgCl2+ K2CrO4

    HgCrO4K2+ Cl2

    Endapan HgCrO4

    menjadi berwarna

    hitam karena

    terbentuk garam

    basa

    HgCl2+ NH4OH Timbul endapan

    berwarna putih

    Warna larutan putih

    HgCl2+2 NH4OH

    Hg(NH3)2Cl2+5

    H2O putih

    Terbentuk

    endapan merkuri

    ammonia klorida

    berwarna putih

  • 7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)

    45/94

    45

    Hg(NH3)2Cl2+

    HCl

    Endapan larut tidak

    sempurna

    Warna larutan putih

    keruh

    Hg(NH3)2Cl2

    +2HCl

    HgCl2+ 2 NH4Cl

    Endapan merkuri

    ammonia klorida

    larut tidak

    sempurna

    HgCl2+ KI Terbentuk endapan

    berwarna orange

    Warna larutan

    orange

    HgCl2+2 KI

    HgI2+2 KCl

    orange

    Terbentuk

    endapan HgI2

    berwarna orange

    HgCl2+ KI

    (berlebih)

    Endapan larut

    sempurnaWarna larutan

    bening

    HgCl2+ KI

    HgCl2I + K

    Endapan HgI2

    Larut sempurna

    Assistant : Praktikan :

    (................................) (Brilliananto Maranditya)

  • 7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)

    46/94

    46

    LAPORAN PRAKTIKUM

    KIMIA ANALISIS

    Nama Praktikan : Brilliananto Maranditya No. Mahasiswa : 410012175

    Rombongan : 3.B Laporan ke :

    Tanggal Praktikum : 1 April 2013

    Acara Praktikum : Analisis kation Cu2+

    Bahan : CuSO4, NaOH, Na2CO3, NH4OH, KI

    Alat yang digunakan : Tabung reaksi, Rak Tabung reaksi Penjepit tabung reaksi,

    Pipet, Bunsen spirtus, korek api

    NO PERCOBAAN PENGAMATAN REAKSI

    KESIMPULAN

    CuSO4+ NaOH Terbentuk endapan

    berwarna biru

    Warna larutan

    bening

    CuSO4+ 2NaOH

    Cu(OH)2+ NA2SO4

    biru

    Terbentuk

    endapan

    Cu(OH)2

    berwarna biru

    CuSO4+ NaOH

    (dipanaskan)

    Terbentuk endapan

    berwarna hitam

    Warna larutan

    bening

    CuSO4 + 2NaOH

    (dipanaskan)

    Na2SO4 + CuO +

    H2O

    hitam

    Terbentuk

    endapan CuO

    berwarna hitam

    CuSO4+

    Na2CO3

    Terbentuk endapan

    warna hijau biru

    Warna larutan biru

    CuSO4+ Na2CO3

    CuCO3+ Na2SO4

    hijau biru

    Terbentuk

    endapan basa

    karbonat

    (CuCO3)

    berwarna hijau

    biru

    CuCO3+

    Na2CO3

    (berlebih)

    Terbentuk endapan

    kristal berwarna biru

    Warna larutan

    bening

    4CuCO3+ Na2CO3

    + 5H2O

    2CuCO3+

    2Cu(OH)2.H2O +

    2NaOH

    Terbentuk

    endapan kristal

    CuCO3 dan

    Cu(OH)2. H2O

    berwarna biru

  • 7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)

    47/94

    47

    CuCO3 +

    NH4OH

    Endapan larut

    sempurna

    Warna larutan biru

    CuCO3 +2 NH4OH

    Cu(OH)2 +

    (NH4)2CO3

    Endapan CuCO3

    larut sempurna

    CuSO4+

    NH4OH

    Timbul endapan

    berwarna hijau

    Warna larutan biru

    CuSO4+2 NH4OH

    (NH4)2SO4+

    Cu(OH)2

    hijau

    Timbul endapan

    dari garam basa

    Cu(OH)2

    berwarna hijau

    CuSO4+

    NH4OH(berlebih)

    Endapan larut

    sempurnaWarna larutan biru

    Cu(OH)2+4NH4OH

    [Cu(NH3)4(OH)2] +H2O

    Endapan larut

    Cu(OH)2sempurna dan

    terbentuk garam

    kompleks

    [Cu(NH3)4(OH)2]

    CuSO4+ KI Terbentuk endapan

    berwarna putih

    Warna larutan coklat

    2CuSO4+4 KI

    2CuI2+ I2+2 K2SO4

    putih

    Terbentuk

    endapan CuI2

    berwarna putih

    dan terbentuk I2

    bebas yang

    menyebabkan

    warna larutan

    menjadi coklat

    Assistant : Praktikan :

    (................................) (Brilliananto Maranditya)

  • 7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)

    48/94

    48

    LAPORAN PRAKTIKUM

    KIMIA ANALISIS

    Nama Praktikan : Brilliananto Maranditya No. Mahasiswa : 410012175

    Rombongan : 3.B Laporan ke :

    Tanggal Praktikum : 1 April 2013

    Acara Praktikum : Analisis kation Cd2+

    Bahan : CdSO4, (NH4)2CO3, NaOH, NH4OH

    Alat yang digunakan : Tabung reaksi, Rak Tabung reaksi Penjepit tabung reaksi,

    Pipet, Bunsen spirtus, korek api

    NO PERCOBAAN PENGAMATAN REAKSI KESIMPULAN

    CdSO4+

    (NH4)2CO3

    Terbentuk endapan

    berwarna putih

    Warna larutan bening

    CdSO4+ (NH4)2CO3

    CdCO3+ (NH4)2SO4

    putih

    Terbentuk

    endapan CdCO3

    berwarna putih

    CdSO4 + NaOH Terbentuk endapan

    berwarna putih

    Warna larutan bening

    CdSO4 + 2 NaOH

    Cd(OH)2+ Na2SO4

    putih

    Terbentuk

    endapan

    Cd(OH)2

    berwarna putih

    CdSO4 + NaOH

    (dipanaskan)

    Terbentuk endapan

    berwarna putih

    menggumpal Warna

    larutan bening

    CdSO4 + 2NaOH

    CdO + Na2SO4+ H2O

    putih

    Terbentuk

    endapan CdO

    berwarna putih

    dan

    menggumpal

    CdSO4+ NH4OH Terbentuk endapan

    berwarna putih

    Warna larutan bening

    CdSO4+ 2 NH4OH

    Cd(OH)2+(NH4)2OH

    putih

    Terbentuk

    endapan

    Cd(OH)2berwarna putih

    c.2) CdSO4+

    NH4OH (berlebih)

    Endapan larut

    sempurna Warna

    larutan bening

    CdSO4+ NH4OH

    Cd(NH3)SO4+ H2O

    Endapan

    Cd(OH)2 larut

    sempurna

    Assistant : Praktikan :

    (................................) (Brilliananto Maranditya)

  • 7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)

    49/94

    49

    LAPORAN PRAKTIKUM

    KIMIA ANALISIS

    Nama Praktikan : Brilliananto Maranditya No. Mahasiswa : 410012175

    Rombongan : 3.B Laporan ke :

    Tanggal Praktikum : 4 April 2013

    Acara Praktikum : Analisis kation Al3+

    Bahan : AlCl3,NH4OH, H2O, KOH

    Alat yang digunakan : Tabung reaksi, Rak Tabung reaksi Penjepit tabung reaksi,

    Pipet, Bunsen spirtus, korek api

    NO PERCOBAAN PENGAMATAN REAKSI KESIMPULAN

    AlCl3 +

    NH4OH

    Timbul endapan

    warna putih

    Warna larutan

    putih keruh

    AlCl3 + 3NH4OH

    3NH4Cl + Al(OH)3

    putih

    Timbul endapan

    aluminium

    hidroksida

    [Al(OH)3]

    berwarna putih

    Al(OH)3 + H2O Endapan larut

    tidak sempurna

    Warna larutan

    bening

    Al(OH)3 + H2O

    Al(OH)3 + H2O

    Endapan

    aluminium

    hidroksida

    [Al(OH)3] larut

    tidak sempurna

    dalam air (H2O)

    AlCl3+ KOH Timbul endapan

    warna putih

    Warna larutan

    putih keruh

    AlCl3 + 3KOH

    Al(OH)3 + 3KCl

    putih

    Timbul endapan

    aluminium

    hidroksida

    [Al(OH)3]

    berwarna putih

  • 7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)

    50/94

    50

    Al(OH)3 +

    KOH

    (berlebih)

    Endapan larut

    sempurna

    Warna larutan

    bening

    Al(OH)3 + KOH

    KAlO2+ 2H2O

    Endapan

    aluminium

    hidroksida

    [Al(OH)3] larut

    sempurna dalam

    larutan kalium

    hidroksida

    (KOH) berlebih

    Assistant : Praktikan :

    (................................) (Brilliananto Maranditya)

  • 7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)

    51/94

    51

    LAPORAN PRAKTIKUM

    KIMIA ANALISIS

    Nama Praktikan : Brilliananto Maranditya No. Mahasiswa : 410012175

    Rombongan : 3.B Laporan ke :

    Tanggal Praktikum : 4 April 2013

    Acara Praktikum : Analisis kation Fe3+

    Bahan : FeCl3, KOH , HCl, H2SO4, K4Fe(CN)6, KCNS

    Alat yang digunakan : Tabung reaksi, Rak Tabung reaksi Penjepit tabung reaksi,

    Pipet, Bunsen spirtus, korek api

    NO PERCOBAAN PENGAMATAN REAKSI KESIMPULAN

    FeCl3+ KOH Timbul endapan

    berwarna coklat

    Warna larutan

    coklat

    FeCl3 + 3KOH

    Fe(OH)3+ 3KCl

    coklat

    Timbul endapan

    Fe(OH)3

    berwarna coklat

    Fe(OH)3 +HCl Endapan larut

    sempurna

    Warna larutan

    kuning

    Fe(OH)3 +3HCl

    FeCl3+ 3H2O

    Endapan

    Fe(OH)3 larut

    sempurna dalam

    larutan HCl

    Fe(OH)3 +

    H2SO4

    Endapan larut

    tidak sempurna

    Warna larutan

    kuning kecoklatan

    2Fe(OH)3 +3 H2SO4

    Fe2(SO4)3+ 6H2O

    Endapan

    Fe(OH)3 larut

    tidak sempurna

    dalam larutan

    H2SO4

    FeCl3 +

    K4Fe(CN)6

    Timbul endapan

    berwarna biru

    Warna larutan biru

    4FeCl3 +

    3K4Fe(CN)6

    12KCl+Fe4[Fe(CN)6]3

    biru

    Terbentuk

    endapan

    berwarna biru

    yang disebabkan

    karena terbentuk

    ferri ferosianida

    Fe4[Fe(CN)6]3

  • 7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)

    52/94

    52

    FeCl3 + KCNS Warna larutan

    merah

    FeCl3 + KCNS

    Fe(CNS)3+ 3KCl

    Warna larutan

    menjadi merah

    karena terbentuk

    senyawa ferri

    rhodanida

    Fe(CNS)3

    Assistant : Praktikan :

    (................................) (Brilliananto Maranditya)

  • 7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)

    53/94

    53

    LAPORAN PRAKTIKUM

    KIMIA ANALISIS

    Nama Praktikan : Brilliananto Maranditya No. Mahasiswa : 410012175

    Rombongan : 3.B Laporan ke :

    Tanggal Praktikum : 8 April 2013

    Acara Praktikum : Analisis kation Ni2+

    Bahan : NiSO4, NaOH, HCl, NH4OH, K2CRO4

    Alat yang digunakan : Tabung reaksi, Rak Tabung reaksi Penjepit tabung reaksi,Pipet, Bunsen spirtus, korek api

    NO PERCOBAAN PENGAMATAN REAKSI KESIMPULAN

    NiSO4+ NaOH Timbul endapan

    warna hijau

    keputihan

    Warna larutan keruh

    NiSO4+ 2NaOH

    Ni(OH)2+ Na2SO4

    hijau

    Timbul endapan

    Ni(OH)2

    berwarna hijau

    keputihan

    Ni(OH)2 + HCl Endapan larut

    sempurna

    Warna larutan jadi

    bening

    Ni(OH)2 + 2HCl

    NiCl2 + 2H2O

    Endapan

    Ni(OH)2 larut

    sempurna

    Ni(OH)2+

    HNO3

    Endapan larut

    sempurna Warna

    larutan jadi bening

    Ni(OH)2 + HNO3

    Ni(NO3)2 + 2H2O

    Endapan

    Ni(OH)2larut

    sempurna

    NiSO4+ NH4OH Timbul endapan

    warna hijau

    kebiruan Warna

    larutan biru

    NiSO4+ 2NH4OH

    Ni(OH)2 +

    (NH4)2SO4

    hijau

    Terbentuk

    endapan

    Ni(OH)2

    berwarna hijau

    Ni(OH)2 +

    NH4OH

    (berlebih)

    Endapan larut

    sempurna Warna

    larutan bening

    Ni(OH)2 + NH4OH

    Ni(NH3)2SO4+ H2O

    Endapan

    Ni(OH)2larut

    sempurna

  • 7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)

    54/94

    54

    NiSO4 +

    K2CRO4

    Warna larutan

    menjadi kuning

    NiSO4 + K2CRO4

    NiCrO4+ K2SO4

    Warna larutan

    kuning dan tidak

    terjadi endapan

    NiSO4 +

    K2CRO4

    ( dipanaskan)

    Timbul endapan

    berwarna coklat

    Warna larutan

    menjadi coklat

    NiSO4 + K2CRO4

    K2CrO4.NiO + SO3

    Terbentuk

    endapan coklat

    Na2CrO4.NiO

    Assistant : Praktikan :

    (................................) (Brilliananto Maranditya)

  • 7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)

    55/94

    55

    LAPORAN PRAKTIKUM

    KIMIA ANALISIS

    Nama Praktikan : Brilliananto Maranditya No. Mahasiswa : 410012175

    Rombongan : 3.B Laporan ke :

    Tanggal Praktikum : 8 April 2013

    Acara Praktikum : Analisis kation Ba2+

    Bahan : Ba(NO3)2, K2CRO4, H2SO4

    Alat yang digunakan : Tabung reaksi, Rak Tabung reaksi Penjepit tabung reaksi,

    Pipet, Bunsen spirtus, korek api

    NO PERCOBAAN PENGAMATAN REAKSI KESIMPULAN

    Ba(NO3)2+

    K2CrO4

    Timbul endapan

    warna kuning

    Warna larutan

    kuning

    Ba(NO3)2 +

    K2CrO4

    BaCrO4 +

    2KNO3

    kuning

    Timbul endapan

    BaCrO4

    berwarna kuning

    Ba(NO3)2+

    H2SO4

    Timbul endapan

    berwarna putih

    Warna larutan

    putih keruh

    Ba(NO3)2+

    H2SO4

    2HNO3+ BaSO4

    putih

    Timbul endapan

    BaSO4

    berwarna putih

    Assistant : Praktikan :

    (................................) (Brilliananto Maranditya)

  • 7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)

    56/94

    56

    LAPORAN PRAKTIKUM

    KIMIA ANALISIS

    Nama Praktikan : Brilliananto Maranditya No. Mahasiswa : 410012175

    Rombongan : 3.B Laporan ke :

    Tanggal Praktikum : 11 April 2013

    Acara Praktikum : Analisis Kation Mg2+

    Bahan : MgCl2, NaOH

    Alat yang digunakan : Tabung reaksi, Rak Tabung reaksi Penjepit tabung reaksi,

    Pipet, Bunsen spirtus, korek api

    NO PERCOBAAN PENGAMATAN REAKSI KESIMPULAN

    MgCl2+ NaOH Timbul endapan

    berwarna putih

    Warna larutan

    putih keruh

    MgCl2 +

    2NaOH

    2NaCl +

    Mg(OH)2

    putih

    Timbul endapan

    Mg(OH)2

    berwarna putih

    Assistant : Praktikan :

    (................................) (Brilliananto Maranditya)

  • 7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)

    57/94

    57

    LAPORAN PRAKTIKUM

    KIMIA ANALISIS

    Nama Praktikan : Brilliananto Maranditya No. Mahasiswa : 410012175

    Rombongan : 3.B Laporan ke :

    Tanggal Praktikum : 11 April 2013

    Acara Praktikum : Analisis Kation NH4+

    Bahan : NH4OH, NaOH

    Alat yang digunakan : Tabung reaksi, Rak Tabung reaksi Penjepit tabung reaksi,

    Pipet, Bunsen spirtus, korek api

    NO PERCOBAAN PENGAMATAN REAKSI KESIMPULAN

    NH4OH +

    NaOH

    Timbul asap dari

    ujung pengaduk

    yang dibasahi HCl

    (P) yang menuju

    larutan NH4OH +

    NaOH

    NH4OH +

    NaOH

    NaOH + NH3+

    H2O

    Timbul asap

    berwarna putih

    Assistant : Praktikan :

    (................................) (Brilliananto Maranditya)

  • 7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)

    58/94

    58

    ANALISIS KUANTITATIF

    2.3.1 DASAR TEORI

    1.Asidi dan Alkalimetri

    Asidi-alkalimetri adalah teknik analisiskimiaberupatitrasiyang

    menyangkutasamdanbasaatau sering disebut titrasi asam-basa.Reaksi

    dijalankan dengan titrasi, yaitu suatularutanditambahkan dariburetsedikit demi

    sedikit sampai jumlah zat-zat yang direksikan tepat menjadiekivalen(telah tepat

    banyaknya untuk menghabiskanzatyang direaksikan) satu sama lain. Larutan

    yang ditambahkan dari buret disebut titrant, sedangkan larutan yang ditambah

    titrant disebut titrat (dalam hal ini titrant dan titrat berupa asam dan basa atau

    sebaliknya). Pada saat ekivalen, penambahan titrant harus dihentikan, saat ini

    dinamakan titik akhir titrasi. Untuk mengetahui keadaan ekivalen dalam proses

    asidi-alkalimetri ini, diperlukan suatu zat yang dinamakanindikatorasam-basa.

    Indikator asam-basa adalah zat yang dapat berubahwarnaapabilapH

    lingkungannya berubah. Asidi-alkalimetri menyangkut reaksi antara asam kuat-

    basa kuat, asam kuat-basa lemah, asam lemah-basa kuat, asam kuat-garam dari

    asam lemah, dan basa kuat-garam dari basa lemah.

    Suatu metode titrimetri untuk analisis didasarkan pada suatu reaksi kimia

    seperti :

    aA + tT produk

    dimana a molekul analit A, bereaksi dengan t molekul reagen T. reagen T yang

    disebut titran, ditambahkan sedikit demi sedikit (secara inkremental), biasanya

    dari dalam buret, dalam bentuk larutan yang konsentrasinya diketahui. (Khopkar,

    1984)

    Salah satu contoh metode analisis titrimetri adalah digunakan pada reaksi

    asam-basa. Tirasi asam basa merupakan teknikyang banyak digunakan untuk

    menetapkan secara tepat konsentrasinya dari suatu larutan asam atau basa. Titrasi

    ini pada dasarnya merupakan reaksi penetralan dan biasa juga disebut aside-

    alkalimetri. Jika larutan ng asam disebut asidimetri dan jika larutan bakunya

    adalah basa disebut alaklimetri. Dalam titrasi asam basa, jumlah relative asam dan

    http://id.wikipedia.org/wiki/Kimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Titrasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Titrasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Titrasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Asamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Asamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Asamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Basahttp://id.wikipedia.org/wiki/Basahttp://id.wikipedia.org/wiki/Basahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Reaksi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Reaksi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Reaksi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Larutanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Larutanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Larutanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Burethttp://id.wikipedia.org/wiki/Burethttp://id.wikipedia.org/wiki/Burethttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ekivalen&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ekivalen&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ekivalen&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Zat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Zat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Zat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Indikator&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Indikator&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Indikator&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Warnahttp://id.wikipedia.org/wiki/Warnahttp://id.wikipedia.org/wiki/Warnahttp://id.wikipedia.org/wiki/PHhttp://id.wikipedia.org/wiki/PHhttp://id.wikipedia.org/wiki/PHhttp://id.wikipedia.org/wiki/PHhttp://id.wikipedia.org/wiki/Warnahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Indikator&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Zat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ekivalen&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Burethttp://id.wikipedia.org/wiki/Larutanhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Reaksi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Basahttp://id.wikipedia.org/wiki/Asamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Titrasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kimia
  • 7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)

    59/94

    59

    basa yang diperlukan untuk mencapai titik ekivalen ditentukan dengan

    perbandingan jumlah mol asam (H+) dan jumlah mol basa (OH-) yang bereaksi.

    Misalanya:

    HCl + NaOH NaCl + H2O

    Reaksi ionnya:

    H3O+ + OH- H2O

    Pada saat tercapai titik ekivalen, penambahan sedikit asam atau basa akan

    menyebabkan perubahan pH yang sangat besar. Perubahan pH yang besar ini

    seringkali dideteksi dengan zat yang disebut indicator, yaitu suatu senyawa

    organic yang akan berubah warnanya dalam rentang pH tertentu.

    (Astin Lukum, 2005)Asidimetri adalah pengukuran konsentrasi asam dengan menggunakan

    larutan baku basa, sedangkan alkalimeteri adalah pengukuran konsentrasi basa

    dengan menggunakan larutan baku asam. Oleh sebab itu, keduanya disebut juga

    sebagai titrasi asam-basa.

    Titrasi adalah proses mengukur volume larutan yang terdapat dalam buret

    yang ditambahkan ke dalam larutan lain yang diketahui volumenya sampai terjadi

    reaksi sempurna. Atau dengan perkataan lain untuk mengukur volume titran yang

    diperlukan untuk mencapai titik ekivalen. Titik ekivalen adalah saat yang

    menunjukkan bahwa ekivalen perekasi-pereaksi sama. Di dalam prakteknya titik

    ekivalen sukar diamati, karena hanya meruapakan titik akhir teoritis atau titik

    akhir stoikometri. Hal ini diatasi dengan pemberian indikator asam-basa yang

    membantu sehingga titik akhir titrasi dapat diketahui. Titik akhir titrasi

    meruapakan keadaan di mana penambahan satu tetes zat penitrasi (titran) akan

    menyebabkan perubahan warna indikator. Kadua cara di atas termasuk analisis

    titrimetri atau volumetrik. Selama bertahun-tahun istilah analisis volumetrik lebih

    sering digunakan dari pada titrimetrik. Akan tetatpi, dilihat dari segi yang yang

    keta, titrimetrik lebih baik, karena pengukuran volume tidak perlu dibatasi oleh

    titrasi.

  • 7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)

    60/94

    60

    Rekasi-reaksi kima yang dapat diterima sebagai dasar penentuan titrimetrik

    asam-basa adalah sebagai berikut :

    Jika HA meruapakn asam yang akan ditentukan dan BOH sebabagi basa, maka

    reksinya adalah : HA + OHA- + H2O

    Jika BOH merupakan basa yang akan ditentukan dan HA sebagi asam, maka

    reaksinya adalah ; BOH + H+ B+ = H2O

    Dari kedua reaksi di atas dapat disimpulkan bahwa prinsip reaksi titrasi

    asam basa adalah reaksi penetralan, yakni ; H+ + OH - H2O dan terdiri dari

    beberapa kemungkinan yaitu reaksi-rekasi antara asam kuat dengan basa kuat,

    asam kuat dan basa lemah, asam lemah dan basa kuat, serta asam lemah dan basa

    lemah. Khusus reaksi antara asam lemah dan basa lemah tidak dapat digunakan

    dalam analisis kuantitatif, karena pada titik ekivalen yang terbentuk akan

    terhidrolisis kembali sehingga titik akhir titrasi tidak dapat diamati. Hal ini yang

    menyebabkan bahwa titran biasanya merupakan larutan baku elektrolit kuat

    seperti NaOH dan HCl.

    (Underwood, 1986)

    Perhitungan titrasi asam basa didasarkan pada reaksi pentralan,

    menggunakan dua macam cara, yaitu :

    1). Berdasarkan logika bahwa pada reaksi penetralan, jumlah ekivalen (grek) asam

    yang bereaksi sama dengan jumlah ekivalen (grek) basa.

    Diketahui : grek (garam ekivalensi) = Volume (V) x Normalitas (N),

    Maka pada titik ekivalen : V asam x N asam = V basa x N basa; atau

    V1 + N1 = V2 + N 2

    Untuk asam berbasa satu dan basa berasam satu, normalitas sama dengan

    molaritas, berarti larutan 1 M = 1 N. Akan tetapi untuk asam berbasa dua dan

    basa berasam dua 1 M = 1 N.

    2). Berdasarkan koifisein reaksi atau pensetaraan jumlah mol

    Misalnya untuk reaksi :

    2 NaOH + (COOH)2(COONa) + H2O

    (COOH)2 = 2 NaOH

  • 7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)

    61/94

    61

    Jika M1 adalah molaritas NaOH dan V1 adalah volume NaOH, sedangkan

    M2 adalah molaritas (COOH)2 dan V2 adalah volume (COOH)2, maka :

    V1 M1 2

    ------- = --- V1 M1 x 1 = V2 M 2 x 2

    V2 M 2 1

    Oleh sebab itu : V Na Oh x M NaOH x 1 = V (COOH)2 x M (COOH)2 x

    http://arifqbio.multiply.com

    Larutan yang mengandung reagensia dengan bobot yang diketahui dalam

    suatu volume tertentu dalam suatu larutan disebut larutan standar. Sedangkan

    larutan standar primer adalah suatu larutan yang konsentrasinya dapat langsung

    ditentukan dari berat bahan sangat murni yang dilarutkan dan volume yang terjadi.

    Suatu zat standar primer harus memenuhi syarat seperti dibawah ini:

    1.Zat harus mudah diperoleh, mudah dimurnikan, mudah dikeringkan (sebaiknya

    pada suhu 110-120oC).

    2.Zat harus mempunyai ekuivalen yang tinggi, sehingga sesatan penimbangan

    dapat diabaikan.

    3.Zat harus mudah larut pada kondisi-kondisi dalam mana ia digunakan.

    4.Zat harus dapat diuji terhadap zat-zat pengotor dengan uji-uji kualitatif atau uji-

    uji lain yang kepekaannya diketahui (jumlah total zat-zat pengotor, umumnya tak

    boleh melebihi 0,01-0,02 %).

    5.Reaksi dengan larutan standar itu harus stoikiometrik dan praktis sekejap.

    Sesatan titrasi harus dapat diabaikan, atau mudah ditetapkan dengan cermat

    dengan eksperimen.

    6.Zat harus tak berubah dalam udara selama penimbangan; kondisi-kondisi ini

    mengisyaratkan bahwa zat tak boleh higroskopik, tak pula dioksidasi oleh udara,

    atau dipengaruhi oleh karbondioksida. Standar ini harus dijaga agar komposisinya

    tak berubah selama penyimpanan.

    http://farmasi.site88.net

  • 7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)

    62/94

    62

    Titrasi asam basa dapat memberikan titik akhir yang cukup tajam dan untuk

    itu digunakan pengamatan dengan indicator bila pH pada titik ekivalen antara 4-

    10. Demikian juga titik akhir titrasi akan tajam pada titrasi asam atau basa lemah

    jika penitrasian tetapan disosiasi asam lemah besar dari 104. Pada reaksi asam

    basa, proton ditransfer dari satu satu molekul ke molekul yang lain.

    Dalam aside-alkalimetri, 1 ekivalen asam atau basa ialah sebanyak senyawa ini

    yang dapat melepaskan 1 mol ion H+. Proses untuk menentukan banyaknya

    ekivalen asam dibutuhkan untuk menetralkan sevolume larutan basa atau

    sebaliknya disebut titrasi, sehingga

    Jumlah ekivalen asam = jumlah ekivalen basa.

    Proses penambahan larutan standar sampai reaksi tepat lengkap, disebut

    titrasi. Titik (saat) mana reaksi itu tepat lengkap, disebut titik ekuivalen (setara)

    atau titik akhir teoritis. Lengkapnya titrasi, lazimnya harus terdeteksi oleh suatu

    perubahan, yang tak dapat di salah lihat oleh mata, yang dihasilkan oleh larutan

    standar (biasanya ditambahkan dari dalam sebuah buret) itu sendiri, atau lebih

    lazim lagi, oleh penambahan suatu reagensia pembantu yang dikenal sebagai

    indikator

    Berbagai indikator mempunyai tetapan ionisasi yang berbeda dan akibatnya

    mereka menunjukkan warna pada range pH yang berbeda

    (Keenan, 2002).

    Fenolphtalein tergolong asam yang sangat lemah dalam keadaan yang tidak

    terionisasi indikator tersebut tidak berwarna. Jika dalam lingkungan basa

    fenolphtalein akan terionisasi lebih banyak dan memberikan warna terang karena

    anionnya

    (Day, 1981).

    Metil jingga adalah garam Na dari suatu asam sulphonic di mana di dalam

    suatu larutan banyak terionisasi, dan dalam lingkungan alkali anionnya

    memberikan warna kuning, sedangkan dalam suasana asam metil jingga bersifat

    sebagai basa lemah dan mengambil ion H+, terjadi suatu perubahan struktur dan

    memberikan warna merah dari ion-ionnya

  • 7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)

    63/94

    63

    (Day, 1981).

    Gambar atas adalah buret berisi titrant (dapat berupa asam atau basa).

    Gambar bawah adalah labu Erlenmeyer berisi titrat (dapat berupa asam atau basa)

    Metode Titrimetri / Volumetri

    * Prosedur analisis kimia yang didasarkan pada pengukuran jumlah larutan titran

    yang bereaksi dengan analit.

    * Larutan titran : larutan yang digunakan untuk mentitrasi, biasanya digunakan

    suatu larutan standar

    * Larutan standar: larutan yang telah diketahui konsentrasinya

    * titrasi dilakukan dengan menambahkan sedikit demi sedikit titran ke dalam

    analit

    Reaksi penetralan atau asidi-alkalimetri melibatkan titrasi basa bebas (basa

    yang terbentuk karena hidrolisis garam yang berasal dari asam lemah dengan

    suatu asam standar atau yang sering disebut asidimetri) dan reaksi asam bebas

    (asam yang terbentuk dari hidrolisis garam yang berasal dari basa lemah dengan

    suatu basa standar atau alkalimetri) yang reaksinya melibatkan bersenyawanya ion

    hidrogen dan ion hidroksida untuk membentuk air (Basset, 1994).

  • 7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)

    64/94

    64

    Titrasi asam basa mengacu pada reaksi protolisis (perpindahan proton

    antar senyawa yang mempunyai sifat-sifat asam atau basa). Umumnya digunakan

    larutan baku asam kuat (HCl, H2SO4, dan HClO4) untuk titrasi basa. Sedangkan

    asam dititrasi dengan larutan baku basa kuat (NaOH dan KOH) yang titik akhir

    titrasi dapat ditetapkan dengan bantuan indikator asam basa yang sesuai atau

    secara potensiometri. Reaksi asidi alkalimetri pada dasarnya melibatkan indikator

    asam basa yang akan berubah warnanya atau membentuk fluoresen atau

    kekeruhan pada suatu interval pH tertentu. (Rivai, 1995).

    Pengujian dan penetapan kadar tidak terlepas dari peran pentingnya suatu

    indikator untuk menunjukkan kesempurnaan reaksi kimia dalam analisis

    volumetri atau menunjukkan konsentrasi ion hidrogen (pH) larutan Larutan

    (Anonim,1995).

    Perubahan warna yang terjadi pada penambahan indika