laporan resmi kimia (siap print)
TRANSCRIPT
-
7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)
1/94
1
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM KIM IA ANALITIK
DISUSUN OLEH :
Nama : Brilliananto Maranditya
Nomor Mahasiswa : 410012175
Kelompok Praktikum : 3 B
LABORATORIUM KIMIA ANALITIK
Sekolah Tinggi Teknologi Nasional (STTNAS)
YOGYAKARTA
Jurusan Teknik Geologi
Tahun Ajaran 2013
-
7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)
2/94
2
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN RESMI KIMIA ANALITIK 2013
OLEH :BRILLIANANTO MARANDITYA
410012175
Diajukan sebagai syarat untuk mengikuti Responsi Praktikum Kimia Analitik
2013, Jurusan Teknik Geologi, Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta
Yogyakarta, 28 Mei 2013
Disahkan oleh :
ASISTEN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
YOGYAKARTA
2013
-
7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)
3/94
3
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat ALLAH Yang Maha Kuasa karena hanya oleh
Rahmat-Nya yang dilimpahkan kepada penyusun, maka dengan demikian
penyusun dapat menyelesaikan laporan Praktikum Kimia Analit ini.
Maksud dan tujuan dari disusunnya laporan resmi praktikum kimia Analit
ini adalah untuk memenuhi syarat guna mendapatkan nilai praktikum Kimia
Analit, bagi mahasiswa jurusan Teknik Geologi yang mengambil mata kuliah
tersebut. Selain itu sebagai syarat untuk menyelesaikan Praktikum Kimia Analit
dan agar dapat mengikuti praktikum-praktikum selanjutnya yang ada di STTNAS
Yogyakarta. Selain itu pembuatan Laporan Praktikum Kimia Analit ini adalah
sebagai bukti hasil dari percobaan-percobaan yang dilakukan saat praktikum, dan
untuk melengkapi tugas dari Praktikum Kimia Analit.
Laporan ini disusun berdasarkan data data yang diperoleh selama
mengikuti praktikum Kimia Analit dan buku buku yang membahas Kimia
Analit serta referensi lain yang sangat menunjang dalam penyusunan laporan ini.
Penyusun menyadari bahwa laporan ini jauh dari sempurna, karena
terbatasnya kemampuan dan pengetahuan dari penyusun. Oleh karena itu
penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan laporan ini.
Dan pada kesempatan ini, penyusun juga ingin menyampaikan ucapan terima
kasih kepada :
1. Ibu Dra. Hj.Sri Ning Peni, M.Si, selaku dosen penanggung jawabsekaligus pembimbing praktikum yang telah banyak memberikan masukan
yang sangat berarti.
2. Bapak asisten dan asisiten dosen yang telah banyak membantu danmembimbing praktikan dalam melaksakan praktikum dan penyusunan
laporan.
3. Rekanrekan mahasiswa dan semua pihak yang telah membantu selamapraktikum dan penyusunan laporan ini.
-
7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)
4/94
4
Laporan ini merupakan tulisan yang dibuat berdasarkan percobaan yang
telah dilakukan. Tentu ada kelemahan dalam teknik pelaksanaan maupun dalam
tata penulisan laporan ini. Maka saran-saran dari pembaca dibutuhkan dalam
tujuan menemukan refleksi untuk peningkatan mutu dari laporan serupa di masa
mendatang. Akhir kata, selamat membaca dan terima kasih..
Yogyakarta, 28 Mei 2013
Penyusun,
(Brilliananto Maranditya)
-
7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)
5/94
5
DAFTAR ISI
Halaman Judul....................................................................... 1
HalamanPengesahan ........................................................ 2
Kata Pengantar................................................................ 3
Daftar isi................................................................................. 5
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Maksud............................................................................ 6
1.2 Tujuan.............................................................................. 6
BAB II ANALISIS KUALITATIF & ANALISIS KUANTITATIF
ANALISIS KUALITATIF2.1 ANALISIS ANION
2.1.1 Dasar Teori.................................................................... 7
2.1.2 Bahan dan Alat percobaan............................................ 13
2.1.3 Cara Kerja dan Kesimpulan.......................................... 15
2.1.4 Laporan Anion ............................................................. 20
2.2 ANALISIS KATION
2.2.1 Dasar Teori................................................................... 27
2.2.2 Bahan dan Alat percobaan............................................ 33
2.2.3 Cara Kerja dan Kesimpulan.. 36
2.2.4 Laporan Kation ............................................................ 42
ANALISIS KUANTITATIF2.3.1 Dasar Teori.................................................................... 58
2.3.2 Bahan dan Alat Percobaan............................................ 70
2.3.3 Cara Kerja dan Kesimpulan.......................................... 73
2.3.4 Laporan Kation (Kuantitatif)........................................ 78
BAB III
3.1 Kesimpulan ..................................................................... 92
3.2 Saran ............................................................................... 93
3.3 Lampiran.......................................................................... 94
-
7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)
6/94
6
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Maksud
Maksud dari diadakannya praktikum kimia analitik di semester kedua
jurusan teknik Geologi STTNAS Yogyakarta adalah mendidik mahasiswa agar
mempunyai kemampuan dalam menguasai materi praktikum dan mempunyai
ketrampilan dalan menggunakan peralatan dan bahan yang ada dalam
laboratorium kimia analit.
Penguasaan materi praktikum dapat diperoleh dari kuliah kimia dasar ,
kuliah kimia analit maupun didapat dari SMA jurusan IPA yang dulu pernah
ditempuh serta melengkapinya dengan membaca literatur-literatur kimia.
Kemampuan penggunaan alat-alat laboratorium dapat diperoleh dari latihan
latihan yang dipandu oleh asisten yang berpengalaman.
1.2 Tujuan
Tujuan dari diadakannya praktikum kimia analitik di semester kedua jurusan
teknik Geologi STTNAS Yogyakarta adalah membantu mahasiswa dalam
praktikum di laboratorium kimia ataupun di lapangan geologi sehingga
mempunyai cukup bekal dalam menentukan kandungan suatu unsur dalam sebuah
singkapan atau batuan contohnya. Selain itu,dengan mempunyai kemampuan
penguasaan materi praktikum dapat digunakan di kehidupan / lingkungan kerja
nantinya sebagai seorang geologist yang handal tentunya.
-
7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)
7/94
7
BAB II
ANALISIS KUALITATIF
2.1 ANALISIS ANION
2.1.1 DASAR TEORI
Pada dasarnya konsep dasar analisis kimia dapat dibagi atas dua bagian,
yaitu:
1. analisis kualitatif, yaitu analisis yang berhubungan dengan identifikasi
suatu zat atau campuran yang tidak diketahui.
2. analisis kuantitatif, yaitu analisis kimia yang menyangkut penetuan jumlah
zat tertentu yang ada di dalam suatu sample (contoh)
Ada dua aspek pentig dalam analisis kualitatif, yaitu pemisahan dan
idenitifikasi. Kedua aspek ini dilandasi oleh kelarutan, kesamaan pembentukan
senyawa kompleks, oksidasi reduksi, sifat peguapan dan ekstraksi. Sifat-sifat ini
sebgai sifvat periodic menunjukkan kecenderungan dalam kelarutan klorida,
sulfide, hidroksida, karbonat sulfat, da garam-garam lainnya dari logam.
Walaupu analisis kualitatif sudah banyak ditinggalkan, namun analisis
kualitatif ini merupakan alikasi prinsip-prinsip umum dan konsep-kosep dasar
yang telah dipelajari dalam kimia dasar.
Setelah melakukan analisis kualitatif, diketahui komponen apa atau
pengotor apa yang ada dalam sample tertentu, seringkali diperlukan informasi
tgambahan mengenai berapa banyak masing-masing komponen atau pegotor
tersebut. Beberapa teknik analisis kuantitatif diklasifikasikan atas dasar:
a). Pengukuran banyaknbya pereaksi yang diplerlukan untuk menyempurnakan
suatu reaksi atau banyaknya hasil reaksmi yang terbentuk.
b). Pengukuran besarnya sifat listrik (misalnya potensiometri)
-
7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)
8/94
8
c). Pengukura sifat optis (pengukuran adsorban)
d). Kombinasi dari 1 dan 2 atau 1 dan 3.
Analisis kualitatif umumnya terbagi atas tiga bagian, yaitu uji pendahuluan,
pemeriksaan kation dan pemeriksaan anion. Zat yang dianalisis dapat berupa zat
padat non-logam.
Analisa kualitatif mempunyai arti mendeteksi keberadaan suatu unsur kimia
dalam cuplikan yang tidak diketahui. Analisa kualitatif merupakan salah satu cara
yang paling efektif untuk mempelajari kimia dan unsur-unsur serta ion-ionnyadalam larutan. Dalam metode analisis kualitatif kita menggunakan beberapa
pereaksi diantaranya pereaksi golongan dan pereaksi spesifik, kedua pereaksi ini
dilakukan untuk mengetahui jenis anion / kation suatu larutan.
Reagensia golongan yang dipakai untuk klasifikasi kation yang paling
umum adalah :
asam klorida, hidrogen sulfida, ammonium sulfida, dan amonium karbonat.
Klasifikasi ini didasarkan atas apakah suatu kation bereaksi dengan
reagensia- reagensia ini dengan membentuk endapan atau tidak. Sedangkan
metode yang digunakan dalam anion tidak sesistematik kation. Namun skema
yang digunakan bukanlah skema yang kaku, karena anion termasuk dalam lebih
dari satu golongan
-
7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)
9/94
9
Didalam kation ada beberapa golongan yang memiliki ciri khas tertentu
diantaranya:
1. Golongan I : Kation golongan ini membentuk endapan dengan asam
klorida encer. Ion golongan ini adalah Pb, Ag, Hg.
2. Golongan II : Kation golongan ini bereaksi dengan asam klorida, tetapi
membentuk endapan dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral
encer. Ion golongan ini adalah Hg, Bi, Cu, cd, As, Sb, Sn.
3. Golongan III : Kation golongan ini tidak bereaksi dengan asam kloridaencer, ataupun dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral encer.
Namun kation ini membentuk endapan dengan ammonium sulfida dalam
suasana netral / amoniakal. Kation golongan ini Co, Fe, Al, Cr, Co, Mn,
Zn.
4. Golongan IV : Kation golongan ini bereaksi dengan golongan I, II, III.
Kation ini membentuk endapan dengan ammonium karbonat dengan
adanya ammonium klorida, dalam suasana netral atau sedikit asam. Ion
golongan ini adalah Ba, Ca, Sr.
5. Golongan V : Kation-kation yang umum, yang tidak bereaksi dengan
regensia-regensia golongan sebelumnya, merupakan golongan kation yang
terakhir. Kation golongan ini meliputi : Mg, K, NH4+.
Untuk anion dikelompokkan kedalam beberapa kelas diantaranya :
a. Anion sederhana seperti : O2-, F-, atau CN-.b. Anion okso diskret seperti : NO3-, atau SO42-.c. Anion polimer okso seperti silikat, borat, atau fosfat terkondensasid. Anion kompleks halida seperti TaF6 dan kompleks anion yang berbasis
bangat seperti oksalat
-
7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)
10/94
10
Reaksi dalam anion ini akan lebih dipelajari secara sistematis untuk
memudahkan reaksi dari asam-asam organik tertentu dikelompokkan bersama-
sama. Hal ini meliputi asetat, formiat, oksalat, sitrat, salisilat dan benzoat.
Analisis kualitatif menggunakan dua macam uji, yaitu reaksi kering dan
reaksi basah. Reaksi kering dapat digunakan pada zat padat dan reaksi basah
untuk zat dalam larutan. Kebanyakan reaksi kering yang diuraikan digunakan
untuk analisis semimikro dengan hanya modifikasi kecil.
Untuk uji reaksi kering metode yang sering dilakukan adalah :
1. Reaksi nyala dengan kawat nikrom : Sedikit zat dilarutkan kedalam HCL P.
Diatas kaca arloji kemudian dicelupkan kedalamnya, kawat nikrom yang
bermata kecil yang telah bersih kemudian dibakar diatas nyala oksidasi .
2. Reaksi nyala beilstein : Kawat tembaga yang telah bersih dipijarkan diatas
nyala oksida sampai nyala hijau hilang. Apabila ada halogen maka nyala yang
terjadi berwarna hijau.
3. Reaksi nyala untuk borat : Dengan cawan porselin sedikit zat padat
ditambahkan asam sulfat pekat dan beberapa tetes methanol, kemudian
dinyalakan ditempat gelap. Apabila ada borat akan timbul warna hijau.
Metode untuk mendeteksi anion memang tidak sesistematik seperti yang
digunakan untuk kation. Namun skema klasifikasi pada anion bukanlah skema
yang kaku karena beberapa anion termaksud dalam lebih dari satu golongan.
-
7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)
11/94
11
Anion-anion dapat dikelompokkan sebagai berikut:
a. Anion sederhana seperti O2,F- atau CN-.b. Anion oksodiskret seperti NO3-atau SO42-.c. Anion polimer okso seperti silikat, borad, atau fospat terkondensasi.d. Anion kompleks halide, seperti TaF6dan kompleks anion yang
mengandung anion berbasa banyak seperti oksalad
Reaksi-reaksi dalam anion ini akan dipelajari secara sistematis untuk
memudahkan reaksi dari asam-asam organik tertentu dikelompokkan bersama-sama, ini meliputi asetat, format, oksalad, sitrat, salisilad, benzoad, dan saksinat.
Dalam analisa terhadap anion-anion, sebetulnya belum ada suatu cara yang
ada untuk mendeteksi anionnya dengan lebih sistematik seperti dalam analisa
terhadap kation. Sampai saat ini belum pernah dikemukakan suatu skema yang
benar-benar memuaskan, sehingga memungkinkan penggolongan anion ke dalam
golongan utama dan pada pemeriksaan selanjutnya dapat menghasilkan anggota-
anggota golongan yang tidak diragukan lagi. Dalam analisa terhadap anion-anion
dalam bab ini akan kita lakukan dengan pemeriksaan reaksi-reaksi anion dan
penyelidikan anion dalam larutan.
Metode yang tersedia untuk mendeteksi anion tidaklah sesistematis seperti
metode yang telah diuraikan dalam bab-bab terdahulu untuk kation. Sampai kini
belum pernah dikemukakan suatu skema yang benar-benar memuaskan yang
memungkinkan pemisahan anion-anion yang umum ke dalam golongan-golongan
utamadan pemisahan berikutnya yang tanpa ragu dan masing-masing golongan
tersebut yang berdiri sendiri. Namun, harus kita sebutkan disini, bahwa kita
memang bisa memisahkan anion-anion dalam golongan utama, bergantung pada
-
7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)
12/94
12
kelarutan garam peraknya, garam kalsium, dan garam zinknya. Namun, ini hanya
boleh dianggap berguna untuk memberi indikasi dari keterbatasan-keterbatasan
metode ini. Dan untuk memastikan hasil-hasil yang diperoleh dengan prosedur-
prosedur yang lebih sederhana.
Skema klasifikasi yang berikut ternyata telah berjalan dengan baik dalam
praktik. Skema ini bukanlah skema yang kaku karena beberapa anion termasuk
dalam lebih dari satu sub golongan, lagipula tak punya dasar teoritis. Pada
hakekatnya, proses-proses yang dipakai dapat dibagi ke dalam
1. Proses yang melibatkan identifikasi produk-produk yang mudah menguapyang diperoleh pada pengolahan denga asam-asam.
2. Proses yang bergantung pada reaksi-reaksi dalam larutan.
Kelas A dibagi lagi ke dalam sub kelas (i) gas-gas yang dilepaskan dengan
asam klorida encer atau asam sulfat encer, dan (ii) gas atau uap dilepaskan dengan
asam sulfat pekat. Kelas B dibagi lagi ke dalam subkelas (i) reaksi pengendapan
dan (ii) oksidasi dan reduksi dalam larutan.
Kelas A
(i) Gas dilepaskan dengan asam klorida encer atau asam sulfat encer :
karbonat, hidrogen karbonat (bikarbonat), sulfit, tiosulfat, sulfida, nitrit,
hipoklorit, sianida, dan sianat.
-
7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)
13/94
13
(ii) Gas atau uap asam dilepaskan dengan asam sulfat pekat. Ini meliputi zat-
zat dari (i) plus zat yang berikut : fluorida, heksaflurosilikat, klorida, bromida,
iodida, nitrat, klorat, perklorat, permanganat, bromat, borat, heksasianoferat (II),
heksasianoferat (III), tiosianat, format, asetat, oksalat, tartrat, dan sitrat.
Kelas B
(i) Rekasi Pengendapan
Sulfat, peroksodisulfat, fosfat, fosfit, hipofosfit, arsenat, arsenit, kromat, dikromat,
silikat, heksaflurosilikat, salisilat, benzoat dan suksinat.
(ii) Okidasi dan Reduksi dalam larutan
Manganat, permanganat, kromat, dan dikromat.
Analisis kualitatif membahas tentang identifikasi suatu zat, fokus kajiannya
adalah unsur apa yang terdapat dalam suatu sampel (contoh). Analisis kualitatif
sampel terdiri atas golongan kation, anion dan Obat.
2.1.2 BAHAN DAN ALAT PERCOBAAN
Alat dan bahan yang dipergunakan selama praktikum kimia saat analisisanion adalah sebagai berikut :
- Alat :
-Tabung Reaksi
-Pipet ukur dan pipet tetes
-Penjepit tabung
-Rak Tabung Reaksi
-
7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)
14/94
14
-Bunsen Spiritus + korek api
-Pengaduk gelas
-Buret
BUNSEN SPRITUS+KOREK API
TABUNG REAKSI DAN RAK TABUNG REAKSI
PIPET TETES
-
7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)
15/94
15
- Bahan :
Aquades dan bahan-bahan lainnya yang digunakan di setiap acara praktikum
Anion klorida (Cl-) : NaCl ; H2SO4; AgNO3 ; HNO3 ;
Hg2(NO3)2; NH4OH
Anion IonidaI- : KI ; Na2S2O3; NH4OH ; CuSO4 ;
Hg2Cl2
Anion ferrosianidaFe(CN)64- : K4Fe(CN)6; Pb(CH3COO)2 ; AgNO3
Anion RhodanidaCNS- :FeCl3 ; AgNO3 ; HNO3 ; KCNS
Anion KarbonatCO32- : Na2CO3 ; AgNO3,
AnionTiosulfatS2O3- : Na2S2O3; AgNO3 ; H2SO4
Anion Sulfat SO42- : Ba Cl2; Na2SO4 ; Pb(CH3COO)2;
H2SO4
Anion BoratBO33- : Na2B4O7; AgNO3; Ba Cl2
2.1.3 CARA KERJA DAN KESIMPULAN
ANALI SIS ANION
1.)Anion klorida ( Cl-)
Di gunakan larutan Na CL encer
Masukkan 3 buah tabung reaksi masingmasing 4 ml larutan Na Cl
kemudian lakukan percobaan berikut
a. berikan asam sulpat ( H2SO4) encer,b. Berikan larutan pirak nitrat (Ag NO3)maka akan diperoleh endapan Ag CL
berwarna putih.ambillah endapoan tersebut dan masukkan kedalam dua
buah tabung reaksi yang bersih,kemudian pada tabung berikan masing
masing larutan amaonia,dan larutan asam nitrat.perhatikan reaksi yang
terjadi,endapan larut dalam amonia tetapi tidak larut dalam asam nitrat.
c. Berikan larutan Hg2( NO3)2maka akan terbentuk endapan Hg2Cl2.coba
larutkan dalam amonia apa yang terjadi
-
7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)
16/94
16
2.)Anion Ionida ( I-)
Digunakan kalium iodida
Langkah kerja nya sama dengan anion klorida.
a. Berikan larutan Ag NO3maka akan terjadi endapan berwarna kuning dariAgl.Bagi endapan menjadi dua bagian kemudian ujilah endapan tersebut
dengan larutan natrium tiosolpat ( Na2S2O3) dan yang satu nya tambah
larutan amonia amati endapan larut atau tidak.buktikan dengan percobaan
b. berikan larutan Cu SO4maka akan terbentuk endapan CuI dan I yang larutdalam natrium tiosolpat.amati dan catat warna endapan
c. berikan larutan Hg cl2maka akan terbentuk endapa Hg I2yang larut dalamlarutan KI berlebih,membentuk Hg I2,amati warna endapan.
3.)Anion ferrosianida Fe ( CN ) 64-
dan Rhodanida ( CNS-)
Digunakan larutan K4Fe ( CN)6dan larutan KCNS,masukkan larutan
pertama dalam sebuah tabung reaksi dan larutan kedua masukkan kedalam dua
buah tabung reaksi berikan pereaksi berikut ini.
a. pada larutan pertama tamhahkan larutan timbal asetat,Pb(CH3OO)2,makaakan nterjadi endapan putih,endapan ini tidak dapat larut dalam asam nitrat
encer.buktikan
b. pada larutan kedua berikan pada tabung reaksi satu larutan perak nitrat,makaakan terbentuk endapan AgCNS yang berwarna putih
c. pada tabung yang satu nya berikan larutan Fe cl3maka akan terbentuksenyawa komplek berwarna merah ferri roda nida.
4.) Anion Karbonat (CO3-) dan Anion Tiosulfat ( S2 O3
-)
Digunakan larutan Na2CO3dan larutan Na2S2O3-.
Masukan larutan pertama kedalam sebuah tabung reaksi dan larutan ke dau ke
dalam 2 tabung reaksi , dan masing- masing tamahkan pereaksi berikut :
a). Larutan pertama, pada sebuah tabung reaksi tambahkan larutan AgNO3
(perak nitrat) maka akan terbentuk endapan AgCO3 , tambahkan AgNO3
berlebih dan amati apa yang terjadi !
-
7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)
17/94
17
b). Pada larutan kedua tambahkan tabung reaksi satu, larutan asam sulfat encer
maka akan terbentuk gas yang berbau merangsang H2S dan endapan belerang S.
c). Pada tabung reaksi yang satunya , tambahkan larutan perak nitrat , maka
akan terbentuk enfapan putih Ag2S2O3-, yang kemudian menjadi kuning ,
coklat dan akhirnya hitam karena terbentuk Ag2S.
5.) Anion Sulfat ( SO42-
)
Digunakan larutan Na2SO4.
Masukkan larutan tersebut ke dalam dua buah tabung reaksi dan tambahkan
masingmasing pereaksi berikut :
a. Tambahkan larutan Ba CL2maka akan terbentuk endapan Ba SO4.b. Tambahkan larutan Pb ( CH3OO)2( Pb Asetat )maka akan terbentuk
endapan putih dari timbal sulfat ,endapan ini larut dalam asam sulfat pekat
dan amonium Asetat buktikan.
6.) Anion Borat ( BO33-
)
Dipakai larutan Borax.
Masukkan larutan tersebut kedalam dua buah tabung reaksi,masingmasing
pereaksi berikut ini :
a. Berikan larutan perak nitrat,maka terjadi endapan putih darim perak metaborak,jika di panaskan terbentuk Ag2O yang berwarna hitam.buktikan !
b. Berikan larutan Ba CL2akan terbentuk endapan putih Barium meta borat.
KESIMPULAN
Reaksi kimiaadalah suatu reaksi antarsenyawa kimia atauunsur kimia yang
melibatkan perubahan struktur darimolekul,yang umumnya berkaitan dengan
pembentukan dan pemutusanikatan kimia.Dalam suatu reaksi kimia terjadi
proses ikatan kimia, di mana atom zat mula-mula (edukte)bereaksi menghasilkan
hasil (produk). Berlangsungnya proses ini dapat memerlukanenergi (reaksi
endotermal)atau melepaskanenergi (reaksieksotermal).
http://id.wikipedia.org/wiki/Senyawa_kimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Unsur_kimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Molekulhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ikatan_kimiahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Edukte&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Produkhttp://id.wikipedia.org/wiki/Energihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Endotermal&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Energihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Eksotermal&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Eksotermal&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Energihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Endotermal&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Energihttp://id.wikipedia.org/wiki/Produkhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Edukte&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Ikatan_kimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Molekulhttp://id.wikipedia.org/wiki/Unsur_kimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Senyawa_kimia -
7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)
18/94
18
Ciri-ciri reaksi kimia :
Terbentuknya endapan Terbentuknya gas
contoh : Mg + H2SO4> MgSO4+ H2
Terjadinya perubahan warna Terjadinya perubahan suhu atau temperatur
Reaksiasam basa,secara luas merupakan reaksi antaraasam dengan
basa.Ia memiliki berbagai definisi tergantung pada konsep asam basa yang
digunakan. Beberapa definisi yang paling umum adalah:
DefinisiArrhenius:asam berdisosiasi dalam air melepaskan ion H3O+;basa berdisosiasi dalam air melepaskan ion OH-.
DefinisiBrnsted-Lowry:Asam adalah pendonor proton (H+) donors; basaadalah penerima (akseptor) proton. Melingkupi definisi Arrhenius.
DefinisiLewis:Asam adalah akseptor pasangan elektron; basa adalahpendonor pasangan elektron. Definisi ini melingkupi definisi Brnsted-
Lowry.
Analisis kualitatif anion
1. Anion Klorida (Cl-)2. Anion Iodida (I-)3. Anion Ferrosianida Fe(CN)64- dan Rhodanida(CNS-)4. Anion Karbonat (CO3-) dan Anion Tiosulfat (S2O3-)5. Anion Sulfat ( SO42- )6. Anion Borat ( BO33-)
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Asam_basa&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Asam_basa&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Asamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Basahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Arrhenius&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Teori_asam-basa_Br%C3%B8nsted-Lowry&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lewis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lewis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Teori_asam-basa_Br%C3%B8nsted-Lowry&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Arrhenius&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Basahttp://id.wikipedia.org/wiki/Asamhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Asam_basa&action=edit&redlink=1 -
7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)
19/94
19
Analisis anion dilakukan dengan mengamati perubahan spesifik dari sampel
yang diuji meliputi perubahan warna/terjadinya gas/bau dari sampel yang diuji,
atas penambahan asam sulfat encer atau pekat. Untuk menganalisis anion dalam
larutan, maka harus bebas dari logam berat dengan cara menambah larutan
Na2CO3 jenuh, lalu dididihkan. Dalam hal ini logam-logam tersebut akan
terlarutkan sebagai garam karbonat, sedangkan anionnya terlarut sebagai garam
natrium. Analisis anion meliputi uji:
1.Uji untuk sulfat : Kepada 1 ml larutan sampel ditambah HCl encer hingga
asam, tambahkan lagi 1 ml, didihkan dan tambahkan 1 ml larutan BaCl2jika
terjadi endapan putih BaSO4, berarti menunjukkan adanya sulfat.
2.Uji untuk reduktor: 1 ml larutan sampel diasamkan dengan asam sulfat
encer, kemudian tambahkan 0,5 ml lagi. Setelah itu ditambah 1 tetes 0,05 N
KMnO4. Jika warna ungu hilang, maka ada sulfit, thiosianat, sulfida, nitrit,
bromida, iodida, arsenit. Jika warna itu hilang pada pemanasan, maka ada oksalat.
-
7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)
20/94
20
2.1.4 LAPORAN ANION
LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA ANALISIS
Nama Praktikan : Brilliananto Maranditya No. Mahasiswa : 410012175
Rombongan : 3.B Laporan ke : 1
Tanggal Praktikum : 18 Maret 2013
Acara Praktikum : Anion Cl-
Bahan : Na Cl ; H2SO
4; Ag NO
3; NH
4OH ; HNO
3
Alat yang dipergunakan : Tabung reaksi, Penjepit tabung reaksi, Pipet, Bunsen
spirtus, korek api
No Percobaan Pengamatan Reaksi Kesimpulan
1
Na Cl + H2SO4(Dipanaskan)
Tidak terjadi
perubahan
pada larutan
2NaCl + H2SO4
2 HCl + Na2SO4
Timbul gas
Timbul asap
dan bau
merangsang
2 Na Cl + AgNO3 Larutan warnaputih dan endapan
putih
NaCl + AgNO3
NaNO3 + AgCl
putih
Terbentukendapan
putih AgCl
3 AgCl + NH4
OH
Terjadi perubahan
warna menjadi
putih bening
AgCl + 2 NH4OH
{Ag(NH3)2}Cl +
2 H2O
Endapan
larut
sempurna
4 AgCl + HNO3 Larutan berubah
lebih keruh darisebelumnya
AgCl + HNO3
AgNO3 + HCl
Endapan
larut tidaksempurna
Assistant : Praktikan :
(................................) (Brilliananto Maranditya)
-
7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)
21/94
21
LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA ANALISIS
Nama Praktikan : Brilliananto Maranditya No. Mahasiswa : 410012175
Rombongan : 3.B Laporan ke : 2
Tanggal Praktikum : 18 Maret 2013
Acara Praktikum : Anion I-
Bahan : KI ; Ag NO3; Na2S2O3; NH4OH ; CuSO4; HgCl2
Alat yang digunakan : Tabung reaksi, Rak tabung reaksi
NO PERCOBAAN PENGAMATAN REAKSI KESIMPULAN
KI + AgNO3 Timbul endapan
berwarna putih
Warna larutan
putih
KI + AgNO3
KNO3+ AgI
putih
Terbentuk
endapan AgI
berwarna putih
AgI + Na2S2O3 Endapan putih
tidak larut
Warna larutan
putih
2AgI + Na2S2O3
2NaI + Ag2S2O3
Endapan putih
AgI tidak larut
dalam larutan
Na2S2O3
AgI + NH4OH Endapan putih
tidak larut
AgI + 2 NH4OH
{Ag(NH3)2}I +
2H2O
Endapan putih
AgI tidak larut
dalam larutan
NH4OH dan
membentuk
garam kompleks
{Ag(NH3)2}I
KI + CuSO4 Timbul endapan
berwarna putih
Warna larutan
putih
2KI +CuSO4
K2SO4 + CuI +1/2 I2
putih
Terbentuk
endapan
berwarna putih
CuI dan I2
CuI + I2+
Na2S2O3
Endapan larut
sempurna Warna
2CuI + I2+
2Na2S2O3
Endapan putih
CuI dan I2 larut
-
7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)
22/94
22
larutan bening 2 CuS2O3+ 4 NaI sempurna dalam
larutan Na2S2O3
KI + HgCl2 Timbul endapan
berwarna orange
Warna larutan
orange kekuningan
2KI +2 HgCl
2KCl + HgI2
orange
Terbentuk
endapan HgI2
berwarna orange
HgI2+ KI
(berlebihan)
Endapan larut
sempurna
Warna larutan
bening
HgI2+2 KI
HgI42-+ 2K+
Endapan HgI2
larut sempurna
dalam KI
berlebihan
Assistant : Praktikan :
(................................) (Brilliananto Maranditya)
-
7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)
23/94
23
LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA ANALISIS
Nama Praktikan : Brilliananto Maranditya No. Mahasiswa : 410012175
Rombongan : 3.B Laporan ke : 3
Tanggal Praktikum : 21 Maret 2013
Acara Praktikum : Anion Ferrosianida [Fe (CN)6] & Rhodiana (CNS-)
Bahan : K4Fe (CN)6; Pb (CH3COO)2; KCNS : Ag NO3; FeCl3
Alat yang digunakan : Tabung reaksi, Rak tabung reaksi, Pipet
NO PERCOBAAN PENGAMATAN REAKSI KESIMPULAN
K4Fe(CN)6+
Pb(CH3COO)2
Terbentuk endapan
berwarna putih
Warna larutan putih
kekuningan
K4Fe(CN)6+
2Pb(CH3COO)2
4 CH3COOK +
Pb2Fe(CN)6
putih
Terbentuk
endapan
Pb2Fe(CN)6
berwarna putih
Pb2Fe(CN)6 +
HNO3
Endapan tidak larut
Warna larutan putih
kebiruan
Pb2Fe(CN)6 +
4HNO3
2 Pb(NO3)2+
H4Fe(CN6)
Endapan
Pb2Fe(CN)6 tidak
larut dalam larutan
HNO3
b) KCNS +
AgNO3
Terbentuk endapan
berwarna putih
Warna larutan putih
keruh
KCNS + AgNO3
AgCNS + KNO3
putih
Terbentuk
endapan AgCNS
berwarna putih
KCNS + FeCl3 Warna larutan
menjadi merah
kehitaman
3KCNS + FeCl3
3KCl + Fe(CNS)3Terbentuk
senyawa kompleks
yaitu ferri
rhodanida
(Fe(CNS)3)
Assistant : Praktikan :
(................................) (Brilliananto Maranditya)
-
7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)
24/94
24
LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA ANALISIS
Nama Praktikan : Brilliananto Maranditya No. Mahasiswa : 410012175
Rombongan : 3.B Laporan ke : 4
Tanggal Praktikum : 21 Maret 2013
Acara Praktikum : Anion Karbonat (CO3-) & Anion Tiosulfat (S2O3
-)
Bahan : Na2CO3; Ag NO3; Na2S2O3; H2SO4
Alat yang digunakan : Tabung reaksi, Rak Tabung reaksi, Pipet
NO PERCOBAAN PENGAMATAN REAKSI KESIMPULAN
4 Na2CO3+ AgNO3 Timbul endapan
berwarna putih
Warna larutan putih
Na2CO3+ 2 AgNO3
Ag2CO3+ 2 NaNO3
putih
Terbentuk endapan
Ag2CO3berwarna
putih
Ag2CO3+ AgNO3
(berlebih)
Endapan tidak larut
tetapi bertambah
Warna larutan putih
Ag2CO3+AgNO3
Ag2CO3+ AgNO3
putih
Endapan Ag2CO3
tidak larut tetapi
bertambah
Na2S2O3+ H2SO4 Timbul endapan
berwarna putih
Warna larutan putih
kekuningan
Timbul bau
merangsang
Na2S2O3+ H2SO4
Na2SO4+ H2S + O3+ S
putih
Terbentuk endapan
belerang (S)
berwarna putih
kekuningan dan
timbul gas bau
merangsang dari
H2S
Na2S2O3+ AgNO3 Timbul endapan
berwarna putih yang
kemudian jadi kuning,
coklat, dan akhirnya
menjadi hitam
Reaksi awal
Na2S2O3+ 2AgNO3
Ag2S2O3+ 2NaNO3
putih
Reaksi kemudian
Na2S2O3+ 2AgNO3
Ag2S + 2NaNO3+SO3
hitam
Terbentuk endapan
Ag2S2O3berwarna
putih yang
kemudian jadi
kuning, coklat, dan
akhirnya menjadi
hitam karena
terbentuk Ag2S
Assistant : Praktikan :
(................................) (Brilliananto Maranditya)
-
7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)
25/94
25
LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA ANALISIS
Nama Praktikan : Brilliananto Maranditya No. Mahasiswa : 410012175
Rombongan : 3.B Laporan ke : 5
Tanggal Praktikum : 21 Maret 2013
Acara Praktikum : Anion Sulfat (SO42-)
Bahan : Ba Cl2; Na2SO4 ; Pb(CH3COO)2; H2SO4
Alat yang digunakan : Tabung reaksi, Rak tabung reaksi, Pipet
NO PERCOBAAN PENGAMATAN REAKSI KESIMPULAN
Na2SO4+ BaCl2 Terbentuk endapan
berwarna putih
Warna larutan putih
Na2SO4+ BaCl2
2 NaCl + BaSO4
putih
Terbentuk
endapan BaSO4
berwarna putih
Na2SO4 + Pb(
CH3COO)2
Terbentuk endapan
berwarna putih
Warna larutan putih
Na2SO4+
Pb(CH3COO)2
2 CH3COONa +
PbSO4 putih
Terbentuk
endapan PbSO4
berwarna putih
PbSO4+ H2SO4
(pekat)
Endapan tidak larut
sempurna
Warna larutan putih
keruh
PbSO4+ H2SO4
H2SO4+ PbSO4
Endapan H2SO4
larut tidak
sempurna dalam
larutan asam
sulfat pekat
Assistant : Praktikan :
(................................) (Brilliananto Maranditya)
-
7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)
26/94
26
LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA ANALISIS
Nama Praktikan : Brilliananto Maranditya No. Mahasiswa : 410012175
Rombongan : 3.B Laporan ke : 6
Tanggal Praktikum : 25 Maret 2013
Acara Praktikum : Anion Borat (BO33-)
Bahan : Na2B4O7; AgNO3; Ba Cl2
Alat yang digunakan : Tabung reaksi, Rak Tabung reaksi Penjepit tabung reaksi,
Pipet, Bunsen spirtus, korek api
NO PERCOBAAN PENGAMATAN REAKSI KESIMPULAN
6 Na2B4O7+
AgNO3
Terbentuk endapan
berwarna putih
Warna larutan
putih keruh
Na2B4O7+ 2AgNO3
2 NaNO3+ B2O3+
2Ag(BO2)
putih
Terbentuk
endapan perak
metaborat
Ag2(BO2)
berwarna putih
a.2) Na2B4O7+
AgNO3
( dipanaskan)
Endapan berubah
warna menjadi
hitam
Warna larutan
putih kehitaman
Na2B4O7+ 2AgNO3
Ag2O +2 NaNO3+
B4O6
Endapan perak
metaborat
berubah menjadi
hitam karena
terbentuk Ag2O
b) Na2B4O7+
BaCl2
Terbentuk endapan
berwarna putih
Warna larutan
putih keruh
Na2B4O7+ BaCl2
2 NaCl + B2O3+
Ba(BO2)2
putih
Terbentuk
endapan Barium
metaborat
Ba(BO2)2
berwarna putih
Assistant : Praktikan :
(................................) (Brilliananto Maranditya)
-
7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)
27/94
27
2.2 ANALISIS KATION
2.2.1 DASAR TEORI
Percobaan yang dilakukan dalam praktikum kimia analitik kali adalah uji
kation. Percobaan ini bertujuan untuk mengidentifikasi kation yang terdapat
dalam suatu sampel melalui uji spesifik. Larutan sampel yang digunakan dalam
percobaan adalah berupa air ledeng, air sungai dan air laut. Ketiga larutan sampel
tersebut selanjutnya diidentifikasi jenis kation apa yang terkandung didalamnya
melalui penambahan Reagen yang spesifik dari masingmasing kation tersebut.
Reagen yang digunakan dalam mengidentifikasi keberadaan kation dalam larutan
sampel yang telah disediakan adalah HCl, H2SO4, KSCN, KI, NaOH,
K4Fe(CN)6dan HgCl2.semua reagen tersebut merupakan pereaksi yang dibuat
dalam konsentrasi dan komposisi tertentu agar dapat berreaksi meninggalkan
endapan ataupun perubahan warna yang menunjukkan adanya kandungan kation-
kation tersebut di dalam larutan sampel yang digunakan.
Kation yang diidentifikasi keberadaannya dalam setiap sampel adalah kation
Ag+, Fe3+, Bi3+, Pb2+, dan Sn2+. Reaksi berlangsung setelah penambahan reagen
(pereaksi) tertentu yang akan memberikan larutan atau endapan berwarna yang
merupakan karakteristik untuk ion-ion yang diidentifikasi dalam setiap sampel.
Adapun percobaan yang telah dilakukan dalam uji kation.
Ini adalah dengan penambahan larutan HCl 2 M untuk menguji kation Ag+,
penambahan larutan K2CrO4dan H2SO4 untuk menguji kation Pb2+
, reagen KI dan
NaOH pada uji kation Bi3+, uji kation Fe3+menggunakan reagen KSCN
dan K4Fe(CN)6serta penambahan larutan HgCl2 untuk menguji kation Sn2+. Dari
kelima jenis kation yang diidentifikasi tersebut, tidak semuanya berreaksi dengan
reagennya masingmasing membentuk endapan. Pada proses uji kation Ag+,
Pb2+, Fe3+ dan Sn2+tidak menunjukkan perubahan baik secara fisik maupun
kimlah penambahan reagennya masingmasing. Sebab larutan tidak mengalami
perubahan warna dan juga tidak membentuk endapan. Ini menunjukkan bahwa
-
7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)
28/94
28
dalam sampel tersebut memang tidak terdapat jenis kationkation yang dapat
berreaksi dengan reagen. Dengan kata lain, sampel yang dianalisis tersebut tidak
mengandung ion Ag+, Pb2+, Fe3+ maupun Sn2+.
Satusatunya reaksi yang timbul dalam pengidenitifikasian kationkation
ini adalah ketika larutan sampel direaksikan dengan NaOH dalam identifikasi
kation Bi3+. Pada pengamatan yang telah dilakukan menunjukkan perubahan yang
sangat mencolok dari larutan yang berreaksi dimana larutan sampel yang semula
bening, setelah penambahan NaOH larutan berubah menjadi keruh dan terdapat
endapan pada dasar tabung. Hal ini menunjukkan bahwa larutan sampel tersebut
dapat berreaksi sempurna dengan reagen yang ditambahkan sebab dalam larutan
sampel tersebut ada kandungan Bi3+yang spesifik terhadap reagen NaOH.
Secara teoretis sebenarnya cukup besar kemungkinan terdapatnya kation
kation dalam setiap sampel yang diuji sebab sampel tersebut diambil dari daerah
terbuka yang berinteraksi langsung dengan berbagai aktivitas lain dialam secara
natural. Jadi tidak mungkin larutan sampel benarbenar netral ataui tidak
mengandung zatzat kontaminan lain didalamya mengingat sifat air sebagai
pelrut murni yang dapat menerima berbagai zat masuk kedalamnya meskipun
dengan toksitas yang tinggi. Tidak terbacanya kandungan kationkation lain
didalamnya kemungkinan disebabkan kurangnya kadar kation Ag+, Pb2+, Fe3+ dan
Sn2+dalam larutan sampel sehingga tidak dapat dianalisis dengan metode
sederhana yang digunakan dalam percobaan analisis kuantitatif dan uji spesifik
seperti ini
Ada dua aspek pentig dalam analisis kualitatif, yaitu pemisahan dan
idenitifikasi. Kedua aspek ini dilandasi oleh kelarutan, kesamaan pembentukan
senyawa kompleks, oksidasi reduksi, sifat peguapan dan ekstraksi. Sifat-sifat ini
sebgai sifvat periodic menunjukkan kecenderungan dalam kelarutan klorida,
sulfide, hidroksida, karbonat sulfat, da garam-garam lainnya dari logam.
-
7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)
29/94
29
Walaupun analisis kualitatif sudah banyak ditinggalkan, namun analisis
kualitatif ini merupakan alikasi prinsip-prinsip umum dan konsep-kosep dasar
yang telah dipelajari dalam kimia dasar.
Setelah melakukan analisis kualitatif, diketahui komponen apa atau
pengotor apa yang ada dalam sample tertentu, seringkali diperlukan informasi
tgambahan mengenai berapa banyak masing-masing komponen atau pegotor
tersebut. Beberapa teknik analisis kuantitatif diklasifikasikan atas dasar:
a. Pengukuran banyaknbya pereaksi yang diplerlukan untuk menyempurnakansuatu reaksi atau banyaknya hasil reaksmi yang terbentuk.
b. Pengukuran besarnya sifat listrik (misalnya potensiometri)
c. Pengukura sifat optis (pengukuran adsorban)
d. Kombinasi dari 1 dan 2 atau 1 dan 3.
Analisis kualitatif umumnya terbagi atas tiga bagian, yaitu uji
pendahuluan, pemeriksaan kation dan pemeriksaan anion. Zat yang dianalisis
dapat berupa zat padat non-logam.
Analisa kualitatif mempunyai arti mendeteksi keberadaan suatu unsur
kimia dalam cuplikan yang tidak diketahui. Analisa kualitatif merupakan salah
satu cara yang paling efektif untuk mempelajari kimia dan unsur-unsur serta ion-
ionnya dalam larutan. Dalam metode analisis kualitatif kita menggunakan
beberapa pereaksi diantaranya pereaksi golongan dan pereaksi spesifik, kedua
pereaksi ini dilakukan untuk mengetahui jenis anion / kation suatu larutan.
Reagensia golongan yang dipakai untuk klasifikasi kation yang paling
umum adalah :
asam klorida, hidrogen sulfida, ammonium sulfida, dan amonium karbonat.
-
7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)
30/94
30
Klasifikasi ini didasarkan atas apakah suatu kation bereaksi dengan
reagensia- reagensia ini dengan membentuk endapan atau tidak. Sedangkan
metode yang digunakan dalam anion tidak sesistematik kation. Namun skema
yang digunakan bukanlah skema yang kaku, karena anion termasuk dalam lebih
dari satu golongan
Didalam kation ada beberapa golongan yang memiliki ciri khas tertentu
diantaranya:
1. Golongan I : Kation golongan ini membentuk endapan dengan asam
klorida encer. Ion golongan ini adalah Pb, Ag, Hg.
2. Golongan II : Kation golongan ini bereaksi dengan asam klorida, tetapi
membentuk endapan dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral
encer. Ion golongan ini adalah Hg, Bi, Cu, cd, As, Sb, Sn.
3. Golongan III : Kation golongan ini tidak bereaksi dengan asam klorida
encer, ataupun dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral encer.
Namun kation ini membentuk endapan dengan ammonium sulfida dalam
suasana netral / amoniakal. Kation golongan ini Co, Fe, Al, Cr, Co, Mn,
Zn.
4. Golongan IV : Kation golongan ini bereaksi dengan golongan I, II, III.
Kation ini membentuk endapan dengan ammonium karbonat dengan
adanya ammonium klorida, dalam suasana netral atau sedikit asam. Iongolongan ini adalah Ba, Ca, Sr.
5. Golongan V : Kation-kation yang umum, yang tidak bereaksi dengan
regensia-regensia golongan sebelumnya, merupakan golongan kation yang
terakhir. Kation golongan ini meliputi : Mg, K, NH4+.
-
7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)
31/94
31
Untuk anion dikelompokkan kedalam beberapa kelas diantaranya :
a. Anion sederhana seperti : O2-, F-, atau CN-.b. Anion okso diskret seperti : NO3-, atau SO42-.c. Anion polimer okso seperti silikat, borat, atau fosfat terkondensasid. Anion kompleks halida seperti TaF6 dan kompleks anion yang
berbasis bangat seperti oksalat
Reaksi dalam anion ini akan lebih dipelajari secara sistematis untuk
memudahkan reaksi dari asam-asam organik tertentu dikelompokkan bersama-
sama. Hal ini meliputi asetat, formiat, oksalat, sitrat, salisilat dan benzoat.
Analisis kualitatif menggunakan dua macam uji, yaitu reaksi kering dan
reaksi basah. Reaksi kering dapat digunakan pada zat padat dan reaksi basah
untuk zat dalam larutan. Kebanyakan reaksi kering yang diuraikan digunakan
untuk analisis semimikro dengan hanya modifikasi kecil.
Untuk uji reaksi kering metode yang sering dilakukan adalah
1. Reaksi nyala dengan kawat nikrom : Sedikit zat dilarutkan kedalam HCL P.
Diatas kaca arloji kemudian dicelupkan kedalamnya, kawat nikrom yang
bermata kecil yang telah bersih kemudian dibakar diatas nyala oksidasi .
2. Reaksi nyala beilstein : Kawat tembaga yang telah bersih dipijarkan diatas
nyala oksida sampai nyala hijau hilang. Apabila ada halogen maka nyala yang
terjadi berwarna hijau.
3. Reaksi nyala untuk borat : Dengan cawan porselin sedikit zat padat
ditambahkan asam sulfat pekat dan beberapa tetes methanol, kemudian
dinyalakan ditempat gelap. Apabila ada borat akan timbul warna hijau.
-
7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)
32/94
32
Metode untuk mendeteksi anion memang tidak sesistematik seperti yang
digunakan untuk kation. Namun skema klasifikasi pada anion bukanlah skema
yang kaku karena beberapa anion termaksud dalam lebih dari satu golongan.
Anion-anion dapat dikelompokkan sebagai berikut:
e. Anion sederhana seperti O2,F- atau CN-.f. Anion oksodiskret seperti NO3-atau SO42-.g. Anion polimer okso seperti silikat, borad, atau fospat terkondensasi.
d. Anion kompleks halide, seperti TaF6dan kompleks anion yangmengandung anion berbasa banyak seperti oksalad
Reaksi-reaksi dalam anion ini akan dipelajari secara sistematis untuk
memudahkan reaksi dari asam-asam organik tertentu dikelompokkan bersama-
sama, ini meliputi asetat, format, oksalad, sitrat, salisilad, benzoad, dan saksinat.
Analisis kualitatif membahas tentang identifikasi suatu zat, fokus kajiannya
adalah unsur apa yang terdapat dalam suatu sampel (contoh). Analisis kualitatif
sampel terdiri atas golongan kation, anion dan Obat. Pada analisis sistematik dari
kation maka golongan logam-logam yang akan diidentifikasi dipisahkan menurut
golongan berikut:
- Golongan I, Disebut golongan asam klorida terdiri atas: Pb2+ , Ag+ , Hg2+
- Golongan II, disebut golongan hidrogen sulfida, terdiri atas: As, Sn, Sb, Cu, Pb
2+,Bi 2+, Hg2+, Cd 2+
- Golongan III, disebut golongan amonium sulfida terdiri atas: Al, Cr, Fe, Zn,MN, Co, dan Ni
- Golongan IV, disebut golongan amonium karbonat, terdiri atas: Ba, Sr, dan Ca
- Golongan V, disebut golongna sisa, terdiri atas: Mg, K, NH4+
-
7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)
33/94
33
2.2.2 BAHAN DAN ALAT PERCOBAAN
Alat dan bahan yang dipergunakan selama praktikum kimia dari awal
praktikum hingga akhir adalah sebagai berikut :
Alat :
-Tabung Reaksi dan rak
-Pipet ukur dan pipet tetes
-Penjepit tabung
-Rak Tabung Reaksi
-Bunsen Spiritus + korek api
-Pengaduk gelas
-Buret
BUNSEN TABUNG REAKSI DAN RAK TABUNG REAKSI
PIPET TETES
-
7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)
34/94
34
Bahan :
Kation Golongan II:
Merkuro Hg22+ : Hg2(NO3)2
HCl
NH4OH
NaOH
Na2CO3
K2CrO4
Kupri(Cu2+) : CuSO4,
NaOH,
Na2CO3,
NH4OH,
KI,
Kadmium (Cd2+) : CdSO4
NH4OH
NaOH
(NH4)2CO3
Kation Golongan III :
Alumunium (Al3+): AlCl3
NH4OH
H2O
KOH
Ferri ( Fe3+) : FeCl3
KOH
KCNS
HCl
K4Fe(CN)6
H2SO4
-
7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)
35/94
35
Mangano (Mn2+) : MnSO4
KOH
NH4OH
Na2CO3
Nikel (Ni2+) : NiSO4
HCl
NH4OH
HNO3
K2CrO4
NaOH
Kation Golongan IV :
Barium (Ba2+) : Ba(NO3
K2CrO4
H2SO4
Magnnesium (Mg2+) : MgCl2
NaOH
Kation Golongan V :
Amonium (NH4+) : NaOH
NH4OH
HCl
-
7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)
36/94
36
2.2.3 CARA KERJA DAN KESIMPULAN
ANALI SIS KATION
Pada analisa kation ini hanya dipilih beberapa kation saja,dengan alas an
pemilihan sudah mewakili tiap golongan.
I KATION GOLONGAN I:Ag+dan Hg2+
Perak (Ag+)
Digunakan larutan AgNO3.
Masukkan kira-kira 4 ml larutan AgNO3pada lima buah tabung reaksi,kemudian
tambahkan pereaksi berikut ini:
a. Asam klorida encer,maka akan terbentuk endapan AgCL putih yang larutdalam larutan ammonia.
b. NaOH,maka akan terbentuk endapan Ag2O berwarna coklat,endapan inilarut dalam ammonia dan asam nitrat.
c. Ammonia,mula-mula terbentuk endapan AgOH yang berwarnaputih,kemudian berubah menjadi coklat karena terbentuk endapan Ag2O.
d. Kalium Kromat netral maka akan terjadi endapan merah perakkromat,endapan ini larut dalam ammonia dan asam nitrat.
e. KI,maka akan terbentuk AgI yang berwarna kuning ,sedikit larut dalamammonia ,dan larut sempurna dalam natrium tiosulfat.Buktikan!
II.KATION GOLONGAN II:Hg2+;Cu2+;Cd2+dan Sn2+
Merkuri (Hg2+)
Digunakan larutan HgCL2.
Masukkan kedalam 4 buah tabung reaksi kemudian masing-masing berikan
pereaksi berikut ini:
a. NaOH,maka akan terjadi endapan kuning HgO.b. K2CrO4,maka akan terjadi endapan kuning merkuri kromat,jika dipanaskan
akan berubah manjadi berwarna merah,karena terjadi garam basa.
-
7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)
37/94
37
c. Ammonia,maka akan terjadi endapan putih dari merkuri ammoniaklorida.endapan ini larut dalam asam klorida dan juga dapat bereaksi dengan
larutan ammonium klorida.
d. KI,maka akan terjadi endapn merah HgI2,larut dalam KI berlebih,Buktikan!Kupri (Cu2+)
Digunakan larutan CuSO4.
Masukkan larutan kedalam 4 buah tabung reaksi,masing-masing tambahkan
pereaksi berikut ini:
a. NaOH,maka akan terjadi endapan biru dari Cu(OH)2,jika dipanaskanterbentuk CuO yang berwarna hitam.
b. Na2CO3,maka akan terjadi endapan hijau biru dari basa karbonat,padapenambahan Na2CO3berlebih maka akan terbentuk Kristal CuCO3,dan
Cu(OH)2.H2O,endapan tersebut larut dalam ammonia
c. NH4OH,maka akan terjadi endapan hijau dari garam basa,jika ditambahammonia berlebih akan larut,larutsn menjadi berwarna biru.
d.
KI,maka akan terjadi endapan putih CuI2,dan terbentuk I2bebas yangmenyebabkan larutan berwarna coklat,Buktikan!
Kadmium (Cd2+)
Digunakan larutan CdSO4
Masukkan larutan tersebut kedalam 3 buah tabung reaksi,dan tambahkan masing-
masing pereaksi berikut ini:
a. Ammonium karbonat maka akan terjadi endapan putih dari basa karbonatyang berwarna kuningcoklat.
b. NaOH,maka akan terjadi endapan putih dari Cd(OH)2,jika dipanaskan makaakan terbentuk CdO yang berwarna hitam.
c. Amonia,maka akan terjadi endapan putih dari Cd(OH)2yang larut dalamammonia berlebih.Buktikan!
-
7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)
38/94
38
III.KATION GOLONGAN III:AI3+,Fe3+,Mn2+,Ni2+
Aluminium (AI3+)
Digunakan lariutan ALCL3.
Masukkan larutan tersebut kedalam 2 buah tabung reaksi,kemudian berikan
masing-masing pereaksi berikut ini:
a. NH4OH,maka akan terbentuk endapan putih AL(OH)3,yang tidak larutdalam air.
b. KOH,maka akan terjadi endapan putih dari AL(OH)3,endapan ini larutdalam KOH berlebih.Buktikan!
Ferri (Fe3+)
Digunakan larutan ferri klirida
Masukkan larutan tersebut kedalam 3 buah tabung reaksi,kemudian masig-masing
tambahkan pereaksi berikut ini:
a. Larutan KOH,maka akan terbentuk endapan Fe(OH)3yang berwarnacoklat.endapan ini larut dalam asam diantaranya adalah
(HCL,H2SO4,CH3COOH).b. Larutan K4Fe(CN)6,maka akan terjadi warna biru karena terbentuk ferri
ferro sianida.
c. Larutan KCNS,maka akan terjadi larutan berwarna merah ferrirhonanida.Buktikan!
Mangano (Mn2+)
Digunakan larutan MnSO4.
Masukkan larutan tersebut kedalam 3 buah tabung reaksi,kemudian masing-
masing tambahkan pereaksi berikut ini:
a. Larutan KOH,maka akan terjadi endapan Mn(OH)2yang berwarnaputih,yang mudah teroksidasi membentuk MnO yang berwarna coklat.
b. Larutan NH4OH,maka dalam keadaan netral alan terbentuk endapanMn(OH)2.
c. Larutan Na2CO3,maka akan terjadi endapan putih dari MnCO3,jikmadipanaskan akan terjadi MnO,perhatikan perubahan warnanya.
-
7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)
39/94
39
Nikel(NI2+)
Digunakan larutan NiSO4
Masukkan larutan tersebut kedalam 5 buah tabung reaksi dan tambahkan masing-
masing pereaksi berikut ini:
a. Larutan NaOH,maka akan terjadi endapan hijau Ni(OH)2,perhatikan apayang terjadi jika dilarutkan dalam HCL atau HNO3.
b. Larutyan NH4OH,maka akan terbentuk endapan hijau,yang larut dalamammonia berlebih,amati apa yang terjadi.
c. Larutan Ammonium Karbonat,terbentuk endapan seperti pada b,andapanjuga larut dalam pereaksi yang berlebih.
d. Larutan K2CrO4,dalam keaadan panas terjadi endapan coklat dariNa2CrO4.NiO.
e. Larutan K4Fe(CN),terjadi endapan hijau dari nikel ferro sianida.Buktikan!IV. KATION GOLONGAN IV: Ba+2 dan Mg 2+
Barium (Ba2+)
Digunakan larutan Barium Nitrat
Masukkan larutan tersebut kedalam 4 buah tabung reaksi,masing-masing
tambahkan pereaksi berikut ini:
a. Larutan K2CrO4,terbentuk endapan kuning barium kromat.b. Larutan asam sulfat encer,terbentuk endapan BaSO4putih,berbentuk koloid.c. Larutan Na2HPO4,terbentuk endapan putih barium fosfat,yang larut dalam
asam.
d. Larutan Na2SO4,terbentuk endapan putih barium sulfit.Buktikan!Magnesium (Mg2+)
Digunakan larutan MgCL2
Masukkan larutan tersebut ke dalam sebuah tabung reaksi dan tambahkan pereaksi
berikut ini:
Larutan NaOH,maka akan terbentuk endapan putih dari Mg(OH)2.Buktikan!
-
7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)
40/94
40
V.KATION GOLONGAN V:NH4+
Amonium(NH4+)
Digunakan larutan Amonium hidroksida.
Masukkan larutan tersebut kedalam tabung reaksi dan tambahkan NaOH,ambil
pengaduk gelas basahi dengan HCL pekat,taruh diatas tabung reaksi,jika perlu
dengan pemanasan.Amati apa yang terjadi.
KESIMPULAN
Analisis kualitatif umumnya terbagi atas tiga bagian, yaitu uji pendahuluan,pemeriksaan kation dan pemeriksaan anion. Zat yang dianalisis dapat berupa zat
padat non-logam.
Analisa kualitatif mempunyai arti mendeteksi keberadaan suatu unsur kimia
dalam cuplikan yang tidak diketahui. Analisa kualitatif merupakan salah satu cara
yang paling efektif untuk mempelajari kimia dan unsur-unsur serta ion-ionnya
dalam larutan. Dalam metode analisis kualitatif kita menggunakan beberapa
pereaksi diantaranya pereaksi golongan dan pereaksi spesifik, kedua pereaksi ini
dilakukan untuk mengetahui jenis anion / kation suatu larutan.
Reagensia golongan yang dipakai untuk klasifikasi kation yang paling
umum adalah :
asam klorida, hidrogen sulfida, ammonium sulfida, dan amonium karbonat.
Klasifikasi ini didasarkan atas apakah suatu kation bereaksi dengan
reagensia- reagensia ini dengan membentuk endapan atau tidak. Sedangkan
metode yang digunakan dalam anion tidak sesistematik kation. Namun skema
yang digunakan bukanlah skema yang kaku, karena anion termasuk dalam lebih
dari satu golongan
-
7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)
41/94
41
Kesimpulan dari praktikum tersebut yaitu: Tujuan dari analisa kulitatif
untuk mengetahui penyusun -penyusun suatu zat, Campuran-campuran suatu zat
atau larutan-larutan yang biasanya unsur-unsur penyusun zat tersebut bergabung
dengan yang satu dengan yang lain,sedang kimia analitik kuantitatif dimaksudkan
untuk menentukan perbandingan relatif dari penyusun-penyusun tersebut.
-
7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)
42/94
42
2.2.4 LAPORAN KATION
LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA ANALISIS
Nama Praktikan : Brilliananto Maranditya No. Mahasiswa : 410012175
Rombongan : 3.B Laporan ke :
Tanggal Praktikum : 28 Maret 2013
Acara Praktikum : Analisis Kation Ag+
Bahan : AgNO3, HCl encer, NH
4OH, HNO
3, KI,NaOH, Na
2S
2O
3
K2CrO4
Alat yang digunakan : Tabung reaksi, Rak Tabung reaksi, Pipet
NO PERCOBAAN PENGAMATAN REAKSI KESIMPULAN
AgNO3+ HCl Timbul endapan
berwarna putih
Warna larutan putih
AgNO3+ HCl
AgCl + HNO3
putih
Terbentuk
endapan AgCl
berwarna putih
AgCl + NH4OH Endapan larut
sempurna
Warna larutan bening
AgCl +2 NH4OH
Ag(NH3)2Cl +
2H2O
Endapan larut
sempurna dan
terbentuk garam
kompleks
Ag(NH3)2Cl
NaOH + AgNO3 Timbul endapan
berwarna coklat
Warna larutan coklat
2NaOH + AgNO3
2NaNO3+H2O+Ag2
O coklat
Terbentuk
endapan Ag2O
berwarna coklat
Ag2O + NH4OH Endapan larutsempurna
Warna larutan bening
2Ag2O + NH4OH2Ag(NH3)2OH +
3H2O
Endapan Ag2Olarut sempurna
Ag2O + HNO3 Endapan larut tidak
sempurna
Warna larutan putih
keruh
3Ag2O +8 HNO3
6 AgNO3+ 4H2O +
2NO+ 1/2 O2
Endapan Ag2O
larut tidak
sempurna
-
7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)
43/94
43
K2CrO4+
AgNO3
Timbul endapan
berwarna merah
Warna larutan Merah
K2CrO4+ 2AgNO3
Ag2CrO4+ 2KNO3
Terbentuk
endapan Ag2CrO4
berwarna merah
Ag2CrO4+
NH4OH
Endapan larut
sempurna Warna
larutan kuning
Ag2CrO4+
4NH4OH
2Ag(NH3)2CrO4+
4 H2O
Endapan
Ag2CrO4 larut
sempurna
Ag2CrO4+
HNO3
Endapan larut
sempurna Warna
larutan kuningkemerahan
Ag2CrO4+ 2HNO3
2AgNO3+ H2CrO4
Endapan
Ag2CrO4 larut
sempurna
KI + AgNO3 Timbul endapan
berwarna kuning
Warna larutan
kuning
KI + AgNO3
AgI + KNO3
kuning
Tebentuk
endapan AgI
berwarna kuning
AgI + NH4OH Endapan larut tidak
sempurna Warna
larutan kuning
AgI +2 NH4OH
Ag(NH3)2I + 2H2O
Endapan AgI
larut tidak
sempurna dan
terbentuk garam
kompleks
Ag(NH3)2I
d.3) AgI +
Na2S2O3
Endapan larut
sempurna
Warna larutan
kuning
2AgI + Na2S2O3
Ag2S2O3+2 NaI
Endapan AgI
larut sempurna
Assistant : Praktikan :
(................................) (Brilliananto Maranditya)
-
7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)
44/94
44
LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA ANALISIS
Nama Praktikan : Brilliananto Maranditya No. Mahasiswa : 410012175
Rombongan : 3.B Laporan ke :
Tanggal Praktikum : 28 Maret 2013
Acara Praktikum : Analisis Kation Hg2+
Bahan : HNO3, KI, HgCl2, NaOH, K2CrO4, NH4OH
Alat yang digunakan : Tabung reaksi, Rak Tabung reaksi, Pipet
NO PERCOBAAN PENGAMATAN REAKSI KESIMPULAN
HgCl2+ NaOH Timbul endapan
berwarna kuning
Warna larutan
kuning
HgCl2+ 2NaOH
2NaCl + HgO +
H2O kuning
Terbentuk
endapan
HgOberwarna
kuning
HgCl2+ K2CrO4 Timbul endapan
berwarna kuning
Warna larutan
kuning
HgCl2+ K2CrO4
HgCrO4+ 2KCl
Terbentuk
endapan HgCrO4
berwarna kuning
HgCl2+ K2CrO4
(dipanaskan)
Endapan berubah
menjadi berwarna
hitam
Warna larutan
kuning
HgCl2+ K2CrO4
HgCrO4K2+ Cl2
Endapan HgCrO4
menjadi berwarna
hitam karena
terbentuk garam
basa
HgCl2+ NH4OH Timbul endapan
berwarna putih
Warna larutan putih
HgCl2+2 NH4OH
Hg(NH3)2Cl2+5
H2O putih
Terbentuk
endapan merkuri
ammonia klorida
berwarna putih
-
7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)
45/94
45
Hg(NH3)2Cl2+
HCl
Endapan larut tidak
sempurna
Warna larutan putih
keruh
Hg(NH3)2Cl2
+2HCl
HgCl2+ 2 NH4Cl
Endapan merkuri
ammonia klorida
larut tidak
sempurna
HgCl2+ KI Terbentuk endapan
berwarna orange
Warna larutan
orange
HgCl2+2 KI
HgI2+2 KCl
orange
Terbentuk
endapan HgI2
berwarna orange
HgCl2+ KI
(berlebih)
Endapan larut
sempurnaWarna larutan
bening
HgCl2+ KI
HgCl2I + K
Endapan HgI2
Larut sempurna
Assistant : Praktikan :
(................................) (Brilliananto Maranditya)
-
7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)
46/94
46
LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA ANALISIS
Nama Praktikan : Brilliananto Maranditya No. Mahasiswa : 410012175
Rombongan : 3.B Laporan ke :
Tanggal Praktikum : 1 April 2013
Acara Praktikum : Analisis kation Cu2+
Bahan : CuSO4, NaOH, Na2CO3, NH4OH, KI
Alat yang digunakan : Tabung reaksi, Rak Tabung reaksi Penjepit tabung reaksi,
Pipet, Bunsen spirtus, korek api
NO PERCOBAAN PENGAMATAN REAKSI
KESIMPULAN
CuSO4+ NaOH Terbentuk endapan
berwarna biru
Warna larutan
bening
CuSO4+ 2NaOH
Cu(OH)2+ NA2SO4
biru
Terbentuk
endapan
Cu(OH)2
berwarna biru
CuSO4+ NaOH
(dipanaskan)
Terbentuk endapan
berwarna hitam
Warna larutan
bening
CuSO4 + 2NaOH
(dipanaskan)
Na2SO4 + CuO +
H2O
hitam
Terbentuk
endapan CuO
berwarna hitam
CuSO4+
Na2CO3
Terbentuk endapan
warna hijau biru
Warna larutan biru
CuSO4+ Na2CO3
CuCO3+ Na2SO4
hijau biru
Terbentuk
endapan basa
karbonat
(CuCO3)
berwarna hijau
biru
CuCO3+
Na2CO3
(berlebih)
Terbentuk endapan
kristal berwarna biru
Warna larutan
bening
4CuCO3+ Na2CO3
+ 5H2O
2CuCO3+
2Cu(OH)2.H2O +
2NaOH
Terbentuk
endapan kristal
CuCO3 dan
Cu(OH)2. H2O
berwarna biru
-
7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)
47/94
47
CuCO3 +
NH4OH
Endapan larut
sempurna
Warna larutan biru
CuCO3 +2 NH4OH
Cu(OH)2 +
(NH4)2CO3
Endapan CuCO3
larut sempurna
CuSO4+
NH4OH
Timbul endapan
berwarna hijau
Warna larutan biru
CuSO4+2 NH4OH
(NH4)2SO4+
Cu(OH)2
hijau
Timbul endapan
dari garam basa
Cu(OH)2
berwarna hijau
CuSO4+
NH4OH(berlebih)
Endapan larut
sempurnaWarna larutan biru
Cu(OH)2+4NH4OH
[Cu(NH3)4(OH)2] +H2O
Endapan larut
Cu(OH)2sempurna dan
terbentuk garam
kompleks
[Cu(NH3)4(OH)2]
CuSO4+ KI Terbentuk endapan
berwarna putih
Warna larutan coklat
2CuSO4+4 KI
2CuI2+ I2+2 K2SO4
putih
Terbentuk
endapan CuI2
berwarna putih
dan terbentuk I2
bebas yang
menyebabkan
warna larutan
menjadi coklat
Assistant : Praktikan :
(................................) (Brilliananto Maranditya)
-
7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)
48/94
48
LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA ANALISIS
Nama Praktikan : Brilliananto Maranditya No. Mahasiswa : 410012175
Rombongan : 3.B Laporan ke :
Tanggal Praktikum : 1 April 2013
Acara Praktikum : Analisis kation Cd2+
Bahan : CdSO4, (NH4)2CO3, NaOH, NH4OH
Alat yang digunakan : Tabung reaksi, Rak Tabung reaksi Penjepit tabung reaksi,
Pipet, Bunsen spirtus, korek api
NO PERCOBAAN PENGAMATAN REAKSI KESIMPULAN
CdSO4+
(NH4)2CO3
Terbentuk endapan
berwarna putih
Warna larutan bening
CdSO4+ (NH4)2CO3
CdCO3+ (NH4)2SO4
putih
Terbentuk
endapan CdCO3
berwarna putih
CdSO4 + NaOH Terbentuk endapan
berwarna putih
Warna larutan bening
CdSO4 + 2 NaOH
Cd(OH)2+ Na2SO4
putih
Terbentuk
endapan
Cd(OH)2
berwarna putih
CdSO4 + NaOH
(dipanaskan)
Terbentuk endapan
berwarna putih
menggumpal Warna
larutan bening
CdSO4 + 2NaOH
CdO + Na2SO4+ H2O
putih
Terbentuk
endapan CdO
berwarna putih
dan
menggumpal
CdSO4+ NH4OH Terbentuk endapan
berwarna putih
Warna larutan bening
CdSO4+ 2 NH4OH
Cd(OH)2+(NH4)2OH
putih
Terbentuk
endapan
Cd(OH)2berwarna putih
c.2) CdSO4+
NH4OH (berlebih)
Endapan larut
sempurna Warna
larutan bening
CdSO4+ NH4OH
Cd(NH3)SO4+ H2O
Endapan
Cd(OH)2 larut
sempurna
Assistant : Praktikan :
(................................) (Brilliananto Maranditya)
-
7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)
49/94
49
LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA ANALISIS
Nama Praktikan : Brilliananto Maranditya No. Mahasiswa : 410012175
Rombongan : 3.B Laporan ke :
Tanggal Praktikum : 4 April 2013
Acara Praktikum : Analisis kation Al3+
Bahan : AlCl3,NH4OH, H2O, KOH
Alat yang digunakan : Tabung reaksi, Rak Tabung reaksi Penjepit tabung reaksi,
Pipet, Bunsen spirtus, korek api
NO PERCOBAAN PENGAMATAN REAKSI KESIMPULAN
AlCl3 +
NH4OH
Timbul endapan
warna putih
Warna larutan
putih keruh
AlCl3 + 3NH4OH
3NH4Cl + Al(OH)3
putih
Timbul endapan
aluminium
hidroksida
[Al(OH)3]
berwarna putih
Al(OH)3 + H2O Endapan larut
tidak sempurna
Warna larutan
bening
Al(OH)3 + H2O
Al(OH)3 + H2O
Endapan
aluminium
hidroksida
[Al(OH)3] larut
tidak sempurna
dalam air (H2O)
AlCl3+ KOH Timbul endapan
warna putih
Warna larutan
putih keruh
AlCl3 + 3KOH
Al(OH)3 + 3KCl
putih
Timbul endapan
aluminium
hidroksida
[Al(OH)3]
berwarna putih
-
7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)
50/94
50
Al(OH)3 +
KOH
(berlebih)
Endapan larut
sempurna
Warna larutan
bening
Al(OH)3 + KOH
KAlO2+ 2H2O
Endapan
aluminium
hidroksida
[Al(OH)3] larut
sempurna dalam
larutan kalium
hidroksida
(KOH) berlebih
Assistant : Praktikan :
(................................) (Brilliananto Maranditya)
-
7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)
51/94
51
LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA ANALISIS
Nama Praktikan : Brilliananto Maranditya No. Mahasiswa : 410012175
Rombongan : 3.B Laporan ke :
Tanggal Praktikum : 4 April 2013
Acara Praktikum : Analisis kation Fe3+
Bahan : FeCl3, KOH , HCl, H2SO4, K4Fe(CN)6, KCNS
Alat yang digunakan : Tabung reaksi, Rak Tabung reaksi Penjepit tabung reaksi,
Pipet, Bunsen spirtus, korek api
NO PERCOBAAN PENGAMATAN REAKSI KESIMPULAN
FeCl3+ KOH Timbul endapan
berwarna coklat
Warna larutan
coklat
FeCl3 + 3KOH
Fe(OH)3+ 3KCl
coklat
Timbul endapan
Fe(OH)3
berwarna coklat
Fe(OH)3 +HCl Endapan larut
sempurna
Warna larutan
kuning
Fe(OH)3 +3HCl
FeCl3+ 3H2O
Endapan
Fe(OH)3 larut
sempurna dalam
larutan HCl
Fe(OH)3 +
H2SO4
Endapan larut
tidak sempurna
Warna larutan
kuning kecoklatan
2Fe(OH)3 +3 H2SO4
Fe2(SO4)3+ 6H2O
Endapan
Fe(OH)3 larut
tidak sempurna
dalam larutan
H2SO4
FeCl3 +
K4Fe(CN)6
Timbul endapan
berwarna biru
Warna larutan biru
4FeCl3 +
3K4Fe(CN)6
12KCl+Fe4[Fe(CN)6]3
biru
Terbentuk
endapan
berwarna biru
yang disebabkan
karena terbentuk
ferri ferosianida
Fe4[Fe(CN)6]3
-
7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)
52/94
52
FeCl3 + KCNS Warna larutan
merah
FeCl3 + KCNS
Fe(CNS)3+ 3KCl
Warna larutan
menjadi merah
karena terbentuk
senyawa ferri
rhodanida
Fe(CNS)3
Assistant : Praktikan :
(................................) (Brilliananto Maranditya)
-
7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)
53/94
53
LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA ANALISIS
Nama Praktikan : Brilliananto Maranditya No. Mahasiswa : 410012175
Rombongan : 3.B Laporan ke :
Tanggal Praktikum : 8 April 2013
Acara Praktikum : Analisis kation Ni2+
Bahan : NiSO4, NaOH, HCl, NH4OH, K2CRO4
Alat yang digunakan : Tabung reaksi, Rak Tabung reaksi Penjepit tabung reaksi,Pipet, Bunsen spirtus, korek api
NO PERCOBAAN PENGAMATAN REAKSI KESIMPULAN
NiSO4+ NaOH Timbul endapan
warna hijau
keputihan
Warna larutan keruh
NiSO4+ 2NaOH
Ni(OH)2+ Na2SO4
hijau
Timbul endapan
Ni(OH)2
berwarna hijau
keputihan
Ni(OH)2 + HCl Endapan larut
sempurna
Warna larutan jadi
bening
Ni(OH)2 + 2HCl
NiCl2 + 2H2O
Endapan
Ni(OH)2 larut
sempurna
Ni(OH)2+
HNO3
Endapan larut
sempurna Warna
larutan jadi bening
Ni(OH)2 + HNO3
Ni(NO3)2 + 2H2O
Endapan
Ni(OH)2larut
sempurna
NiSO4+ NH4OH Timbul endapan
warna hijau
kebiruan Warna
larutan biru
NiSO4+ 2NH4OH
Ni(OH)2 +
(NH4)2SO4
hijau
Terbentuk
endapan
Ni(OH)2
berwarna hijau
Ni(OH)2 +
NH4OH
(berlebih)
Endapan larut
sempurna Warna
larutan bening
Ni(OH)2 + NH4OH
Ni(NH3)2SO4+ H2O
Endapan
Ni(OH)2larut
sempurna
-
7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)
54/94
54
NiSO4 +
K2CRO4
Warna larutan
menjadi kuning
NiSO4 + K2CRO4
NiCrO4+ K2SO4
Warna larutan
kuning dan tidak
terjadi endapan
NiSO4 +
K2CRO4
( dipanaskan)
Timbul endapan
berwarna coklat
Warna larutan
menjadi coklat
NiSO4 + K2CRO4
K2CrO4.NiO + SO3
Terbentuk
endapan coklat
Na2CrO4.NiO
Assistant : Praktikan :
(................................) (Brilliananto Maranditya)
-
7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)
55/94
55
LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA ANALISIS
Nama Praktikan : Brilliananto Maranditya No. Mahasiswa : 410012175
Rombongan : 3.B Laporan ke :
Tanggal Praktikum : 8 April 2013
Acara Praktikum : Analisis kation Ba2+
Bahan : Ba(NO3)2, K2CRO4, H2SO4
Alat yang digunakan : Tabung reaksi, Rak Tabung reaksi Penjepit tabung reaksi,
Pipet, Bunsen spirtus, korek api
NO PERCOBAAN PENGAMATAN REAKSI KESIMPULAN
Ba(NO3)2+
K2CrO4
Timbul endapan
warna kuning
Warna larutan
kuning
Ba(NO3)2 +
K2CrO4
BaCrO4 +
2KNO3
kuning
Timbul endapan
BaCrO4
berwarna kuning
Ba(NO3)2+
H2SO4
Timbul endapan
berwarna putih
Warna larutan
putih keruh
Ba(NO3)2+
H2SO4
2HNO3+ BaSO4
putih
Timbul endapan
BaSO4
berwarna putih
Assistant : Praktikan :
(................................) (Brilliananto Maranditya)
-
7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)
56/94
56
LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA ANALISIS
Nama Praktikan : Brilliananto Maranditya No. Mahasiswa : 410012175
Rombongan : 3.B Laporan ke :
Tanggal Praktikum : 11 April 2013
Acara Praktikum : Analisis Kation Mg2+
Bahan : MgCl2, NaOH
Alat yang digunakan : Tabung reaksi, Rak Tabung reaksi Penjepit tabung reaksi,
Pipet, Bunsen spirtus, korek api
NO PERCOBAAN PENGAMATAN REAKSI KESIMPULAN
MgCl2+ NaOH Timbul endapan
berwarna putih
Warna larutan
putih keruh
MgCl2 +
2NaOH
2NaCl +
Mg(OH)2
putih
Timbul endapan
Mg(OH)2
berwarna putih
Assistant : Praktikan :
(................................) (Brilliananto Maranditya)
-
7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)
57/94
57
LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA ANALISIS
Nama Praktikan : Brilliananto Maranditya No. Mahasiswa : 410012175
Rombongan : 3.B Laporan ke :
Tanggal Praktikum : 11 April 2013
Acara Praktikum : Analisis Kation NH4+
Bahan : NH4OH, NaOH
Alat yang digunakan : Tabung reaksi, Rak Tabung reaksi Penjepit tabung reaksi,
Pipet, Bunsen spirtus, korek api
NO PERCOBAAN PENGAMATAN REAKSI KESIMPULAN
NH4OH +
NaOH
Timbul asap dari
ujung pengaduk
yang dibasahi HCl
(P) yang menuju
larutan NH4OH +
NaOH
NH4OH +
NaOH
NaOH + NH3+
H2O
Timbul asap
berwarna putih
Assistant : Praktikan :
(................................) (Brilliananto Maranditya)
-
7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)
58/94
58
ANALISIS KUANTITATIF
2.3.1 DASAR TEORI
1.Asidi dan Alkalimetri
Asidi-alkalimetri adalah teknik analisiskimiaberupatitrasiyang
menyangkutasamdanbasaatau sering disebut titrasi asam-basa.Reaksi
dijalankan dengan titrasi, yaitu suatularutanditambahkan dariburetsedikit demi
sedikit sampai jumlah zat-zat yang direksikan tepat menjadiekivalen(telah tepat
banyaknya untuk menghabiskanzatyang direaksikan) satu sama lain. Larutan
yang ditambahkan dari buret disebut titrant, sedangkan larutan yang ditambah
titrant disebut titrat (dalam hal ini titrant dan titrat berupa asam dan basa atau
sebaliknya). Pada saat ekivalen, penambahan titrant harus dihentikan, saat ini
dinamakan titik akhir titrasi. Untuk mengetahui keadaan ekivalen dalam proses
asidi-alkalimetri ini, diperlukan suatu zat yang dinamakanindikatorasam-basa.
Indikator asam-basa adalah zat yang dapat berubahwarnaapabilapH
lingkungannya berubah. Asidi-alkalimetri menyangkut reaksi antara asam kuat-
basa kuat, asam kuat-basa lemah, asam lemah-basa kuat, asam kuat-garam dari
asam lemah, dan basa kuat-garam dari basa lemah.
Suatu metode titrimetri untuk analisis didasarkan pada suatu reaksi kimia
seperti :
aA + tT produk
dimana a molekul analit A, bereaksi dengan t molekul reagen T. reagen T yang
disebut titran, ditambahkan sedikit demi sedikit (secara inkremental), biasanya
dari dalam buret, dalam bentuk larutan yang konsentrasinya diketahui. (Khopkar,
1984)
Salah satu contoh metode analisis titrimetri adalah digunakan pada reaksi
asam-basa. Tirasi asam basa merupakan teknikyang banyak digunakan untuk
menetapkan secara tepat konsentrasinya dari suatu larutan asam atau basa. Titrasi
ini pada dasarnya merupakan reaksi penetralan dan biasa juga disebut aside-
alkalimetri. Jika larutan ng asam disebut asidimetri dan jika larutan bakunya
adalah basa disebut alaklimetri. Dalam titrasi asam basa, jumlah relative asam dan
http://id.wikipedia.org/wiki/Kimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Titrasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Titrasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Titrasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Asamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Asamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Asamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Basahttp://id.wikipedia.org/wiki/Basahttp://id.wikipedia.org/wiki/Basahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Reaksi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Reaksi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Reaksi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Larutanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Larutanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Larutanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Burethttp://id.wikipedia.org/wiki/Burethttp://id.wikipedia.org/wiki/Burethttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ekivalen&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ekivalen&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ekivalen&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Zat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Zat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Zat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Indikator&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Indikator&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Indikator&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Warnahttp://id.wikipedia.org/wiki/Warnahttp://id.wikipedia.org/wiki/Warnahttp://id.wikipedia.org/wiki/PHhttp://id.wikipedia.org/wiki/PHhttp://id.wikipedia.org/wiki/PHhttp://id.wikipedia.org/wiki/PHhttp://id.wikipedia.org/wiki/Warnahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Indikator&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Zat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ekivalen&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Burethttp://id.wikipedia.org/wiki/Larutanhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Reaksi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Basahttp://id.wikipedia.org/wiki/Asamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Titrasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kimia -
7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)
59/94
59
basa yang diperlukan untuk mencapai titik ekivalen ditentukan dengan
perbandingan jumlah mol asam (H+) dan jumlah mol basa (OH-) yang bereaksi.
Misalanya:
HCl + NaOH NaCl + H2O
Reaksi ionnya:
H3O+ + OH- H2O
Pada saat tercapai titik ekivalen, penambahan sedikit asam atau basa akan
menyebabkan perubahan pH yang sangat besar. Perubahan pH yang besar ini
seringkali dideteksi dengan zat yang disebut indicator, yaitu suatu senyawa
organic yang akan berubah warnanya dalam rentang pH tertentu.
(Astin Lukum, 2005)Asidimetri adalah pengukuran konsentrasi asam dengan menggunakan
larutan baku basa, sedangkan alkalimeteri adalah pengukuran konsentrasi basa
dengan menggunakan larutan baku asam. Oleh sebab itu, keduanya disebut juga
sebagai titrasi asam-basa.
Titrasi adalah proses mengukur volume larutan yang terdapat dalam buret
yang ditambahkan ke dalam larutan lain yang diketahui volumenya sampai terjadi
reaksi sempurna. Atau dengan perkataan lain untuk mengukur volume titran yang
diperlukan untuk mencapai titik ekivalen. Titik ekivalen adalah saat yang
menunjukkan bahwa ekivalen perekasi-pereaksi sama. Di dalam prakteknya titik
ekivalen sukar diamati, karena hanya meruapakan titik akhir teoritis atau titik
akhir stoikometri. Hal ini diatasi dengan pemberian indikator asam-basa yang
membantu sehingga titik akhir titrasi dapat diketahui. Titik akhir titrasi
meruapakan keadaan di mana penambahan satu tetes zat penitrasi (titran) akan
menyebabkan perubahan warna indikator. Kadua cara di atas termasuk analisis
titrimetri atau volumetrik. Selama bertahun-tahun istilah analisis volumetrik lebih
sering digunakan dari pada titrimetrik. Akan tetatpi, dilihat dari segi yang yang
keta, titrimetrik lebih baik, karena pengukuran volume tidak perlu dibatasi oleh
titrasi.
-
7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)
60/94
60
Rekasi-reaksi kima yang dapat diterima sebagai dasar penentuan titrimetrik
asam-basa adalah sebagai berikut :
Jika HA meruapakn asam yang akan ditentukan dan BOH sebabagi basa, maka
reksinya adalah : HA + OHA- + H2O
Jika BOH merupakan basa yang akan ditentukan dan HA sebagi asam, maka
reaksinya adalah ; BOH + H+ B+ = H2O
Dari kedua reaksi di atas dapat disimpulkan bahwa prinsip reaksi titrasi
asam basa adalah reaksi penetralan, yakni ; H+ + OH - H2O dan terdiri dari
beberapa kemungkinan yaitu reaksi-rekasi antara asam kuat dengan basa kuat,
asam kuat dan basa lemah, asam lemah dan basa kuat, serta asam lemah dan basa
lemah. Khusus reaksi antara asam lemah dan basa lemah tidak dapat digunakan
dalam analisis kuantitatif, karena pada titik ekivalen yang terbentuk akan
terhidrolisis kembali sehingga titik akhir titrasi tidak dapat diamati. Hal ini yang
menyebabkan bahwa titran biasanya merupakan larutan baku elektrolit kuat
seperti NaOH dan HCl.
(Underwood, 1986)
Perhitungan titrasi asam basa didasarkan pada reaksi pentralan,
menggunakan dua macam cara, yaitu :
1). Berdasarkan logika bahwa pada reaksi penetralan, jumlah ekivalen (grek) asam
yang bereaksi sama dengan jumlah ekivalen (grek) basa.
Diketahui : grek (garam ekivalensi) = Volume (V) x Normalitas (N),
Maka pada titik ekivalen : V asam x N asam = V basa x N basa; atau
V1 + N1 = V2 + N 2
Untuk asam berbasa satu dan basa berasam satu, normalitas sama dengan
molaritas, berarti larutan 1 M = 1 N. Akan tetapi untuk asam berbasa dua dan
basa berasam dua 1 M = 1 N.
2). Berdasarkan koifisein reaksi atau pensetaraan jumlah mol
Misalnya untuk reaksi :
2 NaOH + (COOH)2(COONa) + H2O
(COOH)2 = 2 NaOH
-
7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)
61/94
61
Jika M1 adalah molaritas NaOH dan V1 adalah volume NaOH, sedangkan
M2 adalah molaritas (COOH)2 dan V2 adalah volume (COOH)2, maka :
V1 M1 2
------- = --- V1 M1 x 1 = V2 M 2 x 2
V2 M 2 1
Oleh sebab itu : V Na Oh x M NaOH x 1 = V (COOH)2 x M (COOH)2 x
http://arifqbio.multiply.com
Larutan yang mengandung reagensia dengan bobot yang diketahui dalam
suatu volume tertentu dalam suatu larutan disebut larutan standar. Sedangkan
larutan standar primer adalah suatu larutan yang konsentrasinya dapat langsung
ditentukan dari berat bahan sangat murni yang dilarutkan dan volume yang terjadi.
Suatu zat standar primer harus memenuhi syarat seperti dibawah ini:
1.Zat harus mudah diperoleh, mudah dimurnikan, mudah dikeringkan (sebaiknya
pada suhu 110-120oC).
2.Zat harus mempunyai ekuivalen yang tinggi, sehingga sesatan penimbangan
dapat diabaikan.
3.Zat harus mudah larut pada kondisi-kondisi dalam mana ia digunakan.
4.Zat harus dapat diuji terhadap zat-zat pengotor dengan uji-uji kualitatif atau uji-
uji lain yang kepekaannya diketahui (jumlah total zat-zat pengotor, umumnya tak
boleh melebihi 0,01-0,02 %).
5.Reaksi dengan larutan standar itu harus stoikiometrik dan praktis sekejap.
Sesatan titrasi harus dapat diabaikan, atau mudah ditetapkan dengan cermat
dengan eksperimen.
6.Zat harus tak berubah dalam udara selama penimbangan; kondisi-kondisi ini
mengisyaratkan bahwa zat tak boleh higroskopik, tak pula dioksidasi oleh udara,
atau dipengaruhi oleh karbondioksida. Standar ini harus dijaga agar komposisinya
tak berubah selama penyimpanan.
http://farmasi.site88.net
-
7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)
62/94
62
Titrasi asam basa dapat memberikan titik akhir yang cukup tajam dan untuk
itu digunakan pengamatan dengan indicator bila pH pada titik ekivalen antara 4-
10. Demikian juga titik akhir titrasi akan tajam pada titrasi asam atau basa lemah
jika penitrasian tetapan disosiasi asam lemah besar dari 104. Pada reaksi asam
basa, proton ditransfer dari satu satu molekul ke molekul yang lain.
Dalam aside-alkalimetri, 1 ekivalen asam atau basa ialah sebanyak senyawa ini
yang dapat melepaskan 1 mol ion H+. Proses untuk menentukan banyaknya
ekivalen asam dibutuhkan untuk menetralkan sevolume larutan basa atau
sebaliknya disebut titrasi, sehingga
Jumlah ekivalen asam = jumlah ekivalen basa.
Proses penambahan larutan standar sampai reaksi tepat lengkap, disebut
titrasi. Titik (saat) mana reaksi itu tepat lengkap, disebut titik ekuivalen (setara)
atau titik akhir teoritis. Lengkapnya titrasi, lazimnya harus terdeteksi oleh suatu
perubahan, yang tak dapat di salah lihat oleh mata, yang dihasilkan oleh larutan
standar (biasanya ditambahkan dari dalam sebuah buret) itu sendiri, atau lebih
lazim lagi, oleh penambahan suatu reagensia pembantu yang dikenal sebagai
indikator
Berbagai indikator mempunyai tetapan ionisasi yang berbeda dan akibatnya
mereka menunjukkan warna pada range pH yang berbeda
(Keenan, 2002).
Fenolphtalein tergolong asam yang sangat lemah dalam keadaan yang tidak
terionisasi indikator tersebut tidak berwarna. Jika dalam lingkungan basa
fenolphtalein akan terionisasi lebih banyak dan memberikan warna terang karena
anionnya
(Day, 1981).
Metil jingga adalah garam Na dari suatu asam sulphonic di mana di dalam
suatu larutan banyak terionisasi, dan dalam lingkungan alkali anionnya
memberikan warna kuning, sedangkan dalam suasana asam metil jingga bersifat
sebagai basa lemah dan mengambil ion H+, terjadi suatu perubahan struktur dan
memberikan warna merah dari ion-ionnya
-
7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)
63/94
63
(Day, 1981).
Gambar atas adalah buret berisi titrant (dapat berupa asam atau basa).
Gambar bawah adalah labu Erlenmeyer berisi titrat (dapat berupa asam atau basa)
Metode Titrimetri / Volumetri
* Prosedur analisis kimia yang didasarkan pada pengukuran jumlah larutan titran
yang bereaksi dengan analit.
* Larutan titran : larutan yang digunakan untuk mentitrasi, biasanya digunakan
suatu larutan standar
* Larutan standar: larutan yang telah diketahui konsentrasinya
* titrasi dilakukan dengan menambahkan sedikit demi sedikit titran ke dalam
analit
Reaksi penetralan atau asidi-alkalimetri melibatkan titrasi basa bebas (basa
yang terbentuk karena hidrolisis garam yang berasal dari asam lemah dengan
suatu asam standar atau yang sering disebut asidimetri) dan reaksi asam bebas
(asam yang terbentuk dari hidrolisis garam yang berasal dari basa lemah dengan
suatu basa standar atau alkalimetri) yang reaksinya melibatkan bersenyawanya ion
hidrogen dan ion hidroksida untuk membentuk air (Basset, 1994).
-
7/22/2019 Laporan Resmi Kimia (Siap Print)
64/94
64
Titrasi asam basa mengacu pada reaksi protolisis (perpindahan proton
antar senyawa yang mempunyai sifat-sifat asam atau basa). Umumnya digunakan
larutan baku asam kuat (HCl, H2SO4, dan HClO4) untuk titrasi basa. Sedangkan
asam dititrasi dengan larutan baku basa kuat (NaOH dan KOH) yang titik akhir
titrasi dapat ditetapkan dengan bantuan indikator asam basa yang sesuai atau
secara potensiometri. Reaksi asidi alkalimetri pada dasarnya melibatkan indikator
asam basa yang akan berubah warnanya atau membentuk fluoresen atau
kekeruhan pada suatu interval pH tertentu. (Rivai, 1995).
Pengujian dan penetapan kadar tidak terlepas dari peran pentingnya suatu
indikator untuk menunjukkan kesempurnaan reaksi kimia dalam analisis
volumetri atau menunjukkan konsentrasi ion hidrogen (pH) larutan Larutan
(Anonim,1995).
Perubahan warna yang terjadi pada penambahan indika