bab iv thesisku rev

Upload: keisha-salsabila

Post on 30-Oct-2015

22 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Bab IV Thesisku Rev

TRANSCRIPT

BAB III

BAB IVMETODE PENELITIAN

4.1.Jenis Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah dan tujuan penelitian yang ingin dicapai maka jenis penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian explanatory (penelitian penjelasan). Penelitian explanatory yaitu penelitian yang mempunyai tujuan hubungan sebab akibat (Soehartono, 1995:33). Penelitian explanatory juga diartikan sebagai suatu penelitian yang menjelaskan hubungan kausal antara variable-variabel melalui pengajuan hipotesa (Singarimbun dan Effendi, 1995:5).Dengan demikian dapat diketahui bahwa penelitian explanatory dimaksudkan untuk menguji hipotesis antara variable-variabel penelitian sehingga diketahui hubungan atau pengaruh antar variable tersebut, yaitu antara variable bebas (insentif) dan variable terikat (prestasi kerja). Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif.

Perlu diketahui bahwa penelitian kuantitatif, sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Demikian juga pemahaman kesimpulan penelitian akan lebih baik apabila juga disertai dengan table, grafik, bagan, dan gambar atau tampilan lain (Arikunto, 2002:10)

4.2.Lokasi Penelitian dan Waktu

4.2.1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di RSJ Dr.Radjiman Wediodingrat Lawang yang berlokasi di Jalan Achmad Yani Desa Sumberporong, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang. Untuk selanjutnya dalam penulisan RSJ Dr.Radjiman Radjiman Wediodiningrat Lawang ditulis dengan RSJ-RW Lawang.

4.2.2. Waktu PenelitianPenelitian ini dilaksanakan dalam kurun waktu satu bulan yaitu pada bulan Oktober tahun 2008.

4.3.Populasi dan Sampel Penelitian4.3.1.Populasi Penelitian

Sugiyono (2002:72) menyatakan Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek dan subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Penelitian dilakukan pada tingkat unit kerja dengan responden pegawai atau karyawan departemen bersangkutan. Secara keseluruhan RSJ Dr. Radjiman terdiri dari 16 unit kerja dan pegawai berjumlah 701 orang dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 4.3.1. Populasi Pegawai RSJ Dr.Radjiman Wediodiningrat Lawang

JENIS TENAGAJUMLAH

Medis

Dokter Spesialis

Dokter Umum

Dokter Gigi

Paramedis Keperawatan

Paramedis Non Keperawatan

Non Medis925

3

337

105

222

Jumlah701

Sumber : Data sekunder bag kepegawaian RSJ Dr.Radjiman Wediodiningrat Lawang bulan Oktober tahun 2008. 4.3.2. Sampel4.3.2.1. Besar Sampel

Analisis penelitian dilakukan pada tingkat unit kerja di rumah sakit. Pada penelitian ini dipilih secara purposive yang mewakili semua area yang terdapat di RSJ RW Lawang yaitu Bidang Pelayanan, Penunjang, Perawatan dan Bagian Sekretariat. Kemudian dipilih 9 fokus sebagai berikut :Instalasi Farmasi, Instalasi Laboratorium, Instalasi Gizi, Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit, Sub bagian Rekam Medik dan bangsal perawatan pria, bangsal perawatan wanita., IPCU pria dan wanita. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik random.Tabel 4.3.2.aJumlah dan Distribusi Pegawai

sebelum dilakukan perhitungan sampel

No.UnitKa InstalasiAdministrasiPetugasJumlah

1.Instalasi Farmasi161320

2.Instalasi Laboratorium1179

3.Instalasi Gizi153440

4.Instalasi PSRS134145

5.Subbag Rekam Medis131216

6.Bangsal Pria1179

7.Bangsal Wanita111012

8.IPCU Pria111214

9.IPCU Wanita111416

Total922150181

Jumlah sampel ditentukan secara proporsional random sampling. Penentuan sampel per unit diambil berdasar proporsi populasi unit terhadap total populasi. Penghitungan dilakukan dengan menggunakan rumus Slovin kemudian dihitung sampel per unit kerja yang didasarkan pada perbandingan jumlah petugas di tiap unit kerja dengan jumlah total petugas kalikan kebutuhan total sampel (Simamora,2004) :

n = ____N_____

(1 + N e)

Keterangan:

N = ukuran populasi

n = ukuran sample

e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan sampel yang masih dapat

ditolelir.

Berdasarkan formula tersebut, dengan besar populasi karyawan 701 orang, maka akan ditemukan hasil/ besar sample sebagai berikut:

n = _____701_____ = __701___ = __701_= 87,5

1 + 701 (0,1) 1 + 7,01 8,01Berdasarkan rumus diatas dan persen kelonggaran ketidaktelitian 10% artinya tingkat keyakinan bahwa sampel mewakili populasi adalah 90%,maka besar sample penelitian yang dibutuhkan adalah 87 responden.Tabel 4.3.2.bJumlah dan Distribusi RespondenNo.UnitKa InstalasiAdministrasiPetugasJumlah

1.Instalasi Farmasi11810

2.Instalasi Laboratorium1124

3.Instalasi Gizi111719

4.Instalasi PSRS112022

5.Subbag Rekam Medis1168

6.Bangsal Pria1124

7.Bangsal Wanita1135

8.IPCU Pria1157

9.IPCU Wanita1168

Total998587

4.3.2.2.Cara Pengambilan SampelCara pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik Random Sampling yaitu :

a. Mendata seluruh jumlah karyawan berdasarkan jenis profesi.

b. Menetapkan dan mendata jumlah karyawan unit kerja terpilih yang menjadi tempat penelitianc. Menghitung jumlah sampel penelitian dengan menggunakan rumusd. Menetapkan responden sesuai prosentase dari unit kerja terpilih dengan jumlah hasil perhitungan sampel penelitian Karyawan/ pegawai di tiap-tiap unit kerja terpilih mempunyai peluang dan kemungkinan yang sama untuk terpilih sebagai sampel. Kepala unit kerja atau instansi dan satu orang pegawai administrasi selalu diikutkan sebagai sampel.4.4. Instrumen dan Metode Pengumpulan Data4.4.1.Sumber Data

Dalam melakukan penelitian sumber data yang digunakan adalah :a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya, diamati dan dicatat untuk pertama kalinya (Marzuki, 2000:55). Dalam penelitian ini data primer diperoleh dari angket (kuisioner) yang diberikan kepada karyawan sebagai responden, dan juga wawancara dengan pihak-pihak yang terkait.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang bukan diusahakan sendiri pengumpulannya oleh peneliti misalnya dari biro statistik, majalah, keterangan-keterangan atau publikasi lainnya. Jadi data sekunder berasal dari tangan kedua, ketiga, dan seterusnya, artinya melewati satu atau lebih pihak yang bukan peneliti sendiri (Marzuki, 2000:56). Dalam penelitian ini data sekunder diperoleh dengan memanfaatkan dokumen-dokumen yang dimiliki rumah sakit seperti sejarah rumah sakit, struktur organisasi, deskripsi pekerjaan (job description), data pegawai, dan sebagainya.4.4.2.Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :a. Wawancara

Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara (Arikunto, 2002:132). Adapun instrumen penelitian yang digunakan dalam metode ini adalah pedoman wawancara (interview guide) sebagai dasar dalam melakukan wawancara dengan pihak yang terkait.b. Angket (Kuesioner)

Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang yang bersedia memberikan respon (responden) sesuai dengan permintaan pengguna (Riduwan, 2002:25). Adapun instrumen penelitian yang digunakan dalam metode ini adalah checklist (daftar cek), yaitu suatu daftar yang berisi subyek dan aspek-aspek yang akan diteliti, yang diberikan kepada responden untuk memberikan alternatif jawaban.c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan metode pengumpulan data yang ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, film dokumenter, data yang relevan dengan penelitian (Riduwan, 2002:3). Adapun instrumen penelitian yang digunakan dalam metode ini adalah pedoman dokumentasi, dimana dokumen-dokumen yang dimanfaatkan dari rumah sakit untuk penelitian ini meliputi sejarah rumah sakit, struktur organisasi, deskripsi pekerjaan (job description, data pegawai, dan sebagainya.4.5.Konsep, variabel, dan pengukuran4.5.1.Konsep

Adapun konsep pada penelitian ini adalah :

a. Insentif

Insentif adalah pendorong yang diberikan kepada karyawan untuk meningkatkan prestasi kerjanya.

b. Prestasi kerja

Prestasi kerja adalah hasil yang dicapai karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya.

4.5.2. Definisi Operasional

Menurut Nazir (1999:152), definisi operasional merupakan suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti atau menspesifikasikan kegiatan, ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konstrak atau variabel.a. Variabel independen yang terdiri dari:

1)Insentif materiil (X1)

Insentif materiil merupakan daya perangsang yang diberikan kepada karyawan berdasarkan prestasi kerjanya.

Variabel ini terdiri dari dua indikator, yaitu:

1. Finansial

2. Jaminan sosial2)Insentif non materiil (X2)

Insentif non materiil merupakan perangsang yang diberikan kepada karyawan yang berbentuk penghargaan atau pengukuhan berdasarkan prestasi kerjanya.

Variabel ini terdiri dari satu indikator, yaitu penghargaan.

b. Variabel dependennya yaitu prestasi kerja karyawan (Y) merupakan hasil yang dicapai karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya.Variabel ini terdiri dari tiga indikator, yaitu:1) Kuantitas

2) Kualitas

3) Ketepatan waktuUntuk lebih jelasnya definisi operasional tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:Tabel 4.5.Konsep, variabel, indikator dan item

KonsepVariabelIndikatorItem

1. Finansiala. Pemberian bonus

b. Dana pensiun

c. Profit sharing /jasa pelayanan

Insentif (X)a. Insentif materiil

(X1)2. Jaminan

sosiala. Bantuan pengobatan/kesehatan

b. Tunjangan hari raya/hari besar

c. Santunan kematian

b. Insentif non

materiil (X2)Penghargaana. Piagam penghargaan

b. Pujian dari atasan

c. Promosi dan pengembangan diri

1. Kuantitasa. Kesesuaian penyelesaian jumlah

pekerjaan dibanding dengan

standar rumah sakitb Penyelesaian jumlah pekerjaan

dibanding rekan kerja

Prestasi kerja

(Y)Prestasi kerja Karyawan (Y)2. Kualitasa. Kesesuaian mutu hasil kerja

dengan standar rumah sakitb. Kualitas hasil kerja dibanding

rekan kerja

3. Ketepatan waktua. Ketepatan waktu memulai

pekerjaan

b. Ketepatan waktu menyelesaikan

pekerjaan

4.5.3. Skala Pengukuran

Dalam penelitian ini, skala pengukuran yang digunakan adalah skala Likert. Sugiyono (2002:86) mengungkapkan Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial.

Selanjutnya Singarimbun dan Effendi (1995:111) mengatakan bahwa skala Likert adalah cara pengukuran dimana responden dihadapkan dengan sebuah pertanyaan dan kemudian diminta untuk memberikan jawaban sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, atau sangat tidak setuju, dan kemudian jawaban-jawaban tersebut diberikan skor dari 1 sampai 5.Alternatif pilihan jawaban yang diberikan pada kuesioner di penelitian disesuaikan dengan item pertanyaan yang diajukan kepada responden.

JawabanSkor

Sangat tidak memuaskan / sangat tidak sesuai / tidak pernah / sangat kurang1

Tidak memuaskan / tidak sesuai/ hampir tidak pernah / kurang2

Cukup memuaskan / cukup sesuai / kadang-kadang / hampir sama3

Memuaskan / sesuai / sering / baik4

Sangat memuaskan / sangat sesuai / selalu / lebih banyak5

4.6.Validitas dan Reliabilitas4.6.1.Validitas

Singarimbun (1989:122) mengungkapkan Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Sugiyono (2002:109) berpendapat bahwa instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.Pengujuian validitas pada penelitian ini menggunakan komputer dengan bantuan program SPSS 13.0 for Windows. Pengujian validitas ini menggunakan rumus teknik korelasi Pearson Product Moment (Singarimbun dan Effendi, 1995:137).

Teknik ini menghitung korelasi antara masing-masing pertanyaan dengan skor total, nilai signifikansi hasil korelasi lebih kecil dari 0,005 (5%) maka dapat disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut valid. Rumus yang digunakan menurut Singarimbun (1995:13&) adalah:

Keterangan:

r = korelasi product moment x dan y

x = nilai variabel x

y = nilai variabel y

n = banyaknya sampel4.6.2. ReliabilitasSingarimbun dan (1995:140) mendefinisikan bahwa reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya dan diandalkan. Selanjutnya Arikunto (2002:154) mengatakan bahwa sebenarnya bukan hanya instrumennya saja yang harus reliabel, datanyapus harus dapat dipercaya. Jika datanya sesuai, maka berapa kalipun diambil tetap sama. Pengujian reliabilitas ini menggunakan komputer dengan bantuan program SPSS 13.0 for Windows. Rumus yang digunakan adalah rumus Alpha (Arikunto,2002:171):

Keterangan:

r= reliabilitas instrumen

k = banyaknya item

= jumlah varians butir

= varians total

dimana:

4.7.Analisa DataDalam analisis data pada penelitian ini menggunakan dua teknik analisis yaitu teknik analisis statistik deskriptif dan teknik analisis inferensial. Untuk penghitungannya menggunakan Program SPSS 13.00 for Windows:

4.7.1.Analisis Deskriptif

Seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2002: 142) analisis deskriptif adalah analisis yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya, kemudian data tersebut disajikan dalam bentuk tabel, grafik atau prosentase.4.7.2. Analisis Inferensial

Adapun analisis inferensial yang digunaka di sini adalah analisis regresi linier berganda. Analisis regresi linier berganda adalah regresi linier dimana sebuah variabel terikat (Y) dihubungkan dengan dua atau lebih variabel bebas (X) (Hasan, 2002:117). Analisis regresi linier berganda ini digunakan dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Untuk itu analisa regresi linier berganda dinyatakan dalam persamaan matematika sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5

Keterangan :

Y

= variabel terikat

X1, X2, X3, X4, X5= variabel bebas I, II, III, IV, V

a

= intersep atau konstanta

b1, b2, b3, b4, b5= koefisien regresi

(Hasan, 2002:117)

Koefisien regresi secara simultan antara variabel bebas terhadap variabel terikat diuji dengan menggunakan uji statistik yaitu uji F, sebagai berikut:

F0 =

Keterangan :

RKreg

= rata-rata kuadrat regresi

RKres

= rata-rata kuadrat residu (error)

(Hasan, 2002:125)

Berdasarkan uji statistik tersebut ditentukan formulasi hipotesis sebagai `berikut :

a. H0 : b1, b2, b3, b4, b5 = 0 ; artinya variabel bebas secara simultan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.

b. H1 : b1, b2, b3, b4, b5 0 ; artinya variabel bebas secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.

Tingkat signifikan ditentukan dengan = 5%. Perlu diketahui bahwa besaran yang sering digunakan dalam penelitian non eksakta untuk menentukan taraf yang nyata adalah 1 %, 5%, 10% (Hasan, 2002:54). Penerimaan atau penolakan terhadap hipotesis nol didasarkan atas ketentuan sebagai berikut:

a. H0 ditolak jika F sig < atau jika F hitung > F tabelb. H0 diterima jika F sig > atau jika F hitung < F tabel

Sedangkan untuk menguji koefisien regresi secara parsial antara variabel bebas terhadap variabel terikat digunakan uji t sebagai berikut:

Keterangan:

bi= koefisien regresi ke-i (i = 1, 2, 3,.)

Sbi= standar deviasi dari koefisien bi (Sanusi, 2003:192)

Berdasarkan uji statistik tersebut dikemukakan formulasi hipotesis sebagai berikut:

a. H0 : b1 = 0

artinya variabel bebas secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.b. H1 : b1 0

artinya variabel bebas secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.

Tingkat signifikansi ditentukan dengan = 5%. Penerimaan atau penolakan terhadap hipotesis nol didasarkan pada ketentuan sebagai berikut

a. H0 ditolak jika t sig < atau jika t hitung > t tabelb. H0 diterima jika t sig > atau jika t hitung < t tabelPAGE 38

_1218904893.unknown

_1218905175.unknown

_1228325274.unknown

_1228326847.unknown

_1228319730.unknown

_1218905061.unknown

_1218904884.unknown