bab iv hasil penelitian dan...
TRANSCRIPT
49
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Kondisi awal subyek penelitian
Penelitian dilakukan di kelas V Sekolah Dasar Negeri Danyang 03
Purwodadi tahun ajaran 2013/2014 dengan jumlah responden 12 siswa. Peneliti
melakukan observasi minat belajar dan hasil belajar siswa, selain itu peneliti
melakukan kegiatan pra siklus. Berdasarkan hasil angket minat belajar yang
diperoleh siswa dapat dilihat bahwa 5 siswa mencapai kriteria minat tinggi
sedangkan sisanya 7 siswa kriteria minat rendah. Untuk rata-ratanya kelas yaitu
66,91 . Dari hasil tersebut didapatkan kesimpulan bahwa minat belajar IPA di
SDN 03 Danyang Purwodadi masih rendah meskipun jika dilihat rata-ratanya
66,91 yang termasuk kedalam kategori minta tinggi. Rendahnya jumlah sisiswa
yang mencapai kategori minat belajar tersebut dikarenakan pembelajaran yang
membosankan sehingga minat siswa rendah.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti sebelum melakukan
tindakan maka hasil belajar siswa cenderung rendah, terlihat ketika peneliti
memberikan soal pra siklus hanya beberapa siswa saja yang mendapatkan nilai
bagus dan mencapai KKM (60). Dengan hasil belajar siswa yang begitu rendah
maka peneliti perlu melakukan tindakan pembelajaran untuk membantu
meningkatkan hasil belajar siswa khususnya kelas V SDN 03 Danyang
Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan tahun ajaran 2013/2014 pada mata
pelajaran ilmu pengetahuan alam. Berdasarkan hasil observasi dengan guru dan
kegiatan pra siklus yang dilakukan oleh peneliti maka berikut adalah hasil tabel
ketuntasan siswa:
50
Tabel 4.1
Persentase Ketuntasan Hasil Belajar IPA pada kegiatan prasiklus
Angka Frekuensi Ketuntasan Presentase
≤60 8 Tidak Tuntas 66,66%
>60 4 Tuntas 33,33%
Jumlah 12 100%
Berdasarkan tabel 4.2 maka dapat dilihat bahwa siswa yang tuntas dan
mendapatkan nilai >60 berjumlah 4 siswa yaitu 66,66% dari keseluruhan siswa.
Siwa yang mendapatkan nilai kurang atau sama dengan 60 berjumlah 8 siswa
yaitu 33,33% dengan jumlah keseluruhan siswa adalah 12. Rata-rata nilainya
belum mencapai KKM yang sudah ditetapkan, perolehan rata-rata kelasnya 60
sedangkan KKM untuk mata pelajaran matematika di SDN 03 Danyan Purwodadi
adalah 60 sedangkan jika mendapatkan nilai sama dengan KKM maka
dikategorikan tidak tuntas atau tidak mencapai KKM. Perolehan nilai rata-rata
kelasnya adalah 60 atau sama dengan KKM yang ditentukan.
Nilai yang diperoleh siswa dalam mata pelajaran ilmu pengetahuan alam
bisa dikatakan s sangat rendah, hal ini terlihat dari siswa yang tuntas atau lebih
dari KKM hanya 33,33% saja. Rendahnya nilai siswa dikarenakan berbagai
faktor,salah satunya adalah pembelajaran yang membosankan karena setiap hari
guru melakukan metode yang sama sehingga membosankan siswa. Pembelajaran
masih sangat berpusat pada guru dan tidak variatif.
Seharusnya guru menyelingi model pembelajaran dengan model
pembelajaran lain seperti model pembelajaran berkelompok, hal ini dimaksudkan
untuk memberikan kesempatan pada siswa untuk saling berdiskusi
51
Gambar 4.1
Grafik Pretest
4.2 Siklus I
4.2.1 Rencana Tindakan
a. Pertemuan I
Setelah diperoleh informasi pada tahap observasi, maka dilakukan diskusi
dengan guru kelas V mengenai materi pelajaran yang akan disajikan dan juga alat
penunjang pembelajaran. Sebelum pelaksanaan pertemuan I, praktikan
mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, diantaranya RPP, lembar kerja
siswa, lembar observasi guru saat berlangsungnya belajar mengajar dan juga alat
peraga. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang dibuat tentang pokok bahasan
“Struktur Bumi”, kemudian menentukan tujuan pembelajaran menjelaskan
bagian-bagian struktur bumi. Setelah membuat rencana pelaksanaan pembelajaran
dan juga menentukan tujuan pembelajaran dengan indicator yang sudah
ditentukan, guru menyiapkan sarana dan prasarana seperti alat peraga yang
dibutuhkan untuk menunjang pelaksanaan pembelajaran.
67%
33%
tuntas
tidak tuntas 66,66% tuntas 33,33%
52
b. Pertemuan II
Perencanaan pembelajaran pada siklus I pertemuan II sebagai lanjutan
dari pertemuan I. Sebelum mengajar pada pertemuan II, praktikan menyiapkan
segala sesuatu yang diperlukan, diantaranya RPP, lembar observasi untuk guru
saat proses belajar mengajar, buku pembelajaran, alat peraga. Pada pertemuan II
masih dengan pokok bahasan yang sama seperti pertemuan I” Struktur Bumi”
dengan tujuan pembelajaran mendeskripsikan struktur bumi.
c. Pertemuan III
Pertemuan III dibuat oleh praktikan sebaga tindak lanjut pertemuan I dan
II. Pada pertemuan III digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dengan
memberikan tes evaluasi untuk mendapatkan hasil belajar dari pertemuan I dan II
dan mengisi lembar angket.
4.2.2 Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan pada siklus 1 terdiri dari tiga pertemuan, yaitu pertemuan I,
pertemuan II dan pertemuan III. Pada pertemuan ke I dan II terdiri dari kegiatan
awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir yang masing-masing pertemuan
berlangsung selama 70 menit (2 jam pelajaran) sedangkan pada pertemuan ke III
hanya digunkan untuk mengulang sedikit pertemuan I dan II serta untuk
mengukur kemampuan siswa dengan memberikan tes formatif.
a. Pertemuan I
Dalam kegiatan awal pada siklus I pertemuan I ini untuk mengawali
pembelajaran guru mengucapkan salam, berdoa bersama diteruskan dengan
persensi kehadiran siswa, melakukan apersepsi dengan menanyakan pada siswa
setelah melihat gambar es dikutub yang meleleh “mengapa es yang ada dikutub
53
tersebut meleleh?”. Selanjutnya guru menjelaskan langkah-langkah model
pembelajaran yang akan digunakan yakni The Power Of Two.
Pada kegiatan inti guru meminta setiap siswa untuk menuliskan jawaban
tentang pertanyaan yang sudah diberikan. Guru membagi siswa kedalam
kelompok yang setiap kelompok terdiri dari 2 siwa atau berpasang-pasangan.
Setiap anggota kelompok diberikan waktu untuk menjelaskan jwaban yang
sebelumnya sudah mereka buat. Guru membagikan gambar tentang es dikutub
yang mencair serta artikel tentang pemanasan global. Setiap kelompok diminta
untuk berdiskusi dan memabaca artikel yang sudah diabagikan guru, kemudian
setiap kelompok diminta membuat jawaban yang mereka sepakati dalam
kelompok dan menuliskannya pada selembar kertas. Setelah jawaban tersebut
disepakati, guru meminta setiap kelompok untuk membandingkan jawaban
mereka dengan jawaban kelompok lainnya begitu seterunya sampai semua
kelompok sudah membandingkan jawaban kelompoknya dengan kelompok lain.
Setiap kelompok diminta untuk membacakan hasil diskusi kelompoknya di depan
kelas. Setelah semua kelompok maju untuk membacakan hasil diskusinya, guru
memberikan waktu kepada siswa untuk mengembangkan pengetahuannya tentang
fungsi atmsfer serta susunannya.
Pada akhir pemebalajaran, guru bersama siswa membuat kesimpulan dari
kegiatan dan materi pembelajaran yang telah dilakukan.Siswa diberikan
kesempata oleh guru untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas dari materi yang
telah dipelajari. Tak lupa juga guru melakukan refleksi terhadap pembelajaran
yang telah dilakukan.
b. Pertemuan II
Dalam kegiatan awal pada pertemuan I dan pertemuan II untuk mengawali
pertemuan guru mengucapkan salam, berdoa bersama diteruskan dengan presensi
kehadiran, memeriksa kesiapan siswa mengikuti kegiatan belajar mengajar dan
memberikan apersepsi dengan memberikan pertanyaan “ada berapa bagian
54
struktur bumi ?”. Sebelum diberikan pertanyaan tersebut, sebelumnya siswa sudah
diperlihatkan bola yang sudah dibelah dan bagian dalamnya dimodifikasi sehingga
terlihat susunan bumi.
Pada kegiatan inti guru meminta setiap siswa untuk menuliskan jawaban
tentang pertanyaan yang sudah diberikan. Guru membagi siswa kedalam
kelompok yang setiap kelompok terdiri dari 2 siswa atau berpasang-pasangan.
Setiap anggota kelompok diberikan waktu untuk menjelaskan jawaban yang
sebelumnya sudah mereka buat. Setiap kelompok dibagikan artikel tentang
susunan bumi. Setiap kelompok diminta untuk berdiskusi dan memabaca artikel
yang sudah dibagikan guru, kemudian setiap kelompok diminta membuat jawaban
yang mereka sepakati dalam kelompok dan menuliskannya pada selembar kertas.
Setelah jawaban tersebut disepakati, guru meminta setiap kelompok untuk
membandingkan jawaban mereka dengan jawaban kelompok lainnya begitu
seterunya sampai semua kelompok sudah membandingkan jawaban kelompoknya
dengan kelompok lain. Setiap kelompok diminta untuk membacakan hasil diskusi
kelompoknya di depan kelas. Setelah semua kelompok maju untuk membacakan
hasil diskusinya, guru memberikan waktu kepada siswa untuk mengembangkan
pengetahuannya tentang fungsi atmsfer serta susunannya.
Pada akhir pemebalajaran, guru bersama siswa membuat kesimpulan dari
kegiatan dan materi pembelajaran yang telah dilakukan.Siswa diberikan
kesempata oleh guru untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas dari materi yang
telah dipelajari. Tak lupa juga guru melakukan refleksi terhadap pembelajaran
yang telah dilakukan.
Kegiatan pembelajaran siklus 1 pertemuan II berlangsung, praktikan
meminta bantuan observer (guru kelas V) untuk mengamati pembelajaran dari
awal hingga akhir pembelajaran dengan cara mengisi lembar observasi yang telah
disediakan. Lembar observasi tersebut berisikan item untuk mengamati guru
melakukan proses belajar mengajar. Pada pertemuan kedua ini semua item telah
55
diisi oleh observer , karena secara keseluruhan langkah-langkah pembelajaran The
Power Of Two telah dilaksanakan oleh guru.
c. Pertemuan III
Dalam pertemuan III di awali dengan mengulas kembali secara singkat
materi pelajaran pada pertemuan I dan pertemuan II. Setelah mengulas secara
singkat, guru memberikan tes formatif untuk mendapatkan hasil belajar dari
pertemuan I dan pertemuan II. Setelah formatif dilaksanakan dilanjutkan dengan
membagikan angket minat belajar IPA untuk mengukur minat belajar IPA setelah
melaksanakan pembelajaran dengan model pembelajaran the power of two.
4.2.3 Observasi
a. Pertemuan I
Pada saat pembelajaran siklus I pertemuan I berlangsung, praktikan
meminta bantuan observer (guru kelas V) untuk mengamati jalannya
pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran dengan cara mengisi lembar
pengamatan yang telah disediakan. Lembar pengamatan tersebut meliputi item
untuk mengamti aktivitas pembelajaran yang sedang berlangsung. Hasil observasi
selama pembelajaran siklus I pertemuan I, masih ada beberapa aspek yang belum
terlaksana secara optimal. seperti siswa yang belum siap mengikuti pelajaran.
Seharusnya dari rumah, siswa sudah mempersiapkan segala yang akan dibawa
siswa kesekolah. Pada saat pembelajaran sedang berlangsung, ada beberapa siswa
yang belum membuat jawaban awal dari pertanyaan yang diberikan guru sebelum
dibagi kedalam kelompok.. Pengelolaan kelas yang dilakukan guru juga belum
optimal karena masih ada siswa tidak beridikusi melainkan berbicara dengan
pasangannya dan pada saat maju kedepan kelas masih banyak kelompok yang
bingung untuk menyampaikan hasil diskusi kelompoknya dengan baik. Dalam
pelaksanaan pemelajaran the power of two yang dilakukan guru sudah
berlangsung dengan baik akan tetapi saat memberikan waktu diskusi masih terlalu
56
singkat sehingga siswa terkesan terburu-terburu untuk menjwab
pertanyaan/permasalahan yang diberikan. Dari hasil observasi tersebut dapat
diketahui apa yang menjadi kelemahan selama berlangsungnya pembelajaran.
Kekurangan tersebut akan diperbaiki pada pertemuan kedua.
b. Pertemuan II
Hasil observasi selama pembelajaran pertemuan I siklus I, kinerja guru
sudah terlaksana dengan optimal seperti semua siswa sudah membuat jawaban
awal sebelum dibagi kedalam kelompok. Dalam hal pengelolaan kelas guru masih
kurang optimal hal ini terlihat ketikan beberapa siswa masih bermain atau
bebicara sendiri. Dalam hal membacakan hasil diskusi di depan kelas sebagian
besar kelompok sudah tidak bingung untuk menyampaikan hasil diskusi
kelompoknya. Kendala yang terjadi pada pembelajaran the power of two pada
pertemuan kedua masih sama seperti pertemuan pertama yaitu waktu diskusi yang
masih terlalu singkat.
c. Pertemuan III
Pada dasarnya pada pertemuan ketiga ini digunakan guru hanya untuk
mengulas kembali secara singkat materi pelajaran pertemuan I dan pertemuan II
kemudian memberikan tes evaluasi/postest untuk mendapatkan hasil belajar dari
pertemuan I dan pertemuan II kemudian dilanjutkan dengan mengisi lembar
angket minat. Pada pertemuan ketiga ini bisa dikatakan berlangsung sesuai
rancangan awal yang sudah dibuat adapaun kendala yang terjadi ialah ada
beberapa siswa yang sedikit lupa dengan materi yang ada pada pertemuan I dan
pertemuan II.
57
Tabel 4.2
Hasil Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran The Power Of Two
Siklus I
No Aspek yang diamati
Pertemuan 1 Pertemuan 2
Pernyataan
Ya Tidak Ya Tidak
1 Guru memeriksa kesiapan sarana
prasana dan kesiapan siswa.
√ √
2 Guru melakukan apersepsi √ √
3 Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran
√ √
4 Guru menjelaskan langkah-langkah
pembelajaran the power of two
√ √
5 Guru memberikan pertanyaan. √ √
6 Guru meminta siswa menjawab
pertanyaan tersebut secara individu.
√ √
7 Guru membagi siswa kedalam
kelompok
√ √
8
Guru membimbing siswa untuk
menjelaskan jawaban yang
sebelumnya sudah dibuat kepada
anggota kelompok atau
pasangannya.
√ √
9
Guru meminta siswa untuk
membuat jawaban yang disepakati
dalam kelompok.
√ √
10
Guru meminta peserta didik untuk
membandingkan jawaban
kelompoknya dengan kelompok
yang lain.
√ √
11
Guru meminta beberapa kelompok
untuk mempresentasikan
jawabannya di depan kelas.
√ √
12
Guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk bertanya
tentang hal yang belum dimengerti
√ √
13
Guru dan siswa membuat
rangkuman.
√ √
14 Guru memberikan salam penutup. √ √
58
Berdasarkan table 4.3 dapat dilihat bahwa dari pertemuan I dan pertemuan II
sudah terlaksana sesuai dengan pembelajaran the power of two. Kegiatan guru
pada siklus sudah terlaksana dengan baik dan sesuai dengan yang sudah
direncanakan. Dari 14 langkah pembelajaran yang dirancang semuanya sudah
terlaksana dengan baik. Secara umum pelaksanaan pembelajaran the power of two
pada siklus I sudah berhasil. Dengan demikian pada siklus I ini, variabel tindakan
telah mencapai indikator keberhasilan. dimana langkah-langkah yang kesemuanya
telah berhasil dilakukan, respon positif siswa selama pembelajaran the power of
two juga sangat baik. Respon positif tersebut terlihat dari perhatian terhadap mata
pelajaran, respon terhadap perintah guru, bekerjasama dengan teman saat diskusi
dan mempresentasikan hasil diskusi kelompok. Hasil dari observasi siswa dapat
dilihat pada table di bawah ini:
Tabel 4.3
Hasil Lembar Observasi Respon Siswa Siklus I
No. Respon Siswa Pertemuan I Pertemuan II
Pernyataan
Ya Tidak Ya Tidak
1. Apakah siswa tertarik dengan
pertanyaan yang diberikan?
√ √
2. Apakah siswa menjawab
pertanyaan yang diberikan guru
√ √
3. Apakah siswa bekerja sama dengan
teman saat diskusi?
√ √
4. Apakah siswa mempresentasikan
hasil diskusinya?
√ √
5. Apakah siswa terlibat dalam
penyusunan rangkuman atau
kesimpulan
√ √
59
4.2.4 Hasil Tindakan Siklus I
4.2.4.1 Hasil Minat belajar siswa siklus I
Minat belajar IPA siswa kelas V SDN 03 Danyang Purwodadi yang
dilakukan guru dengan model pembelajaran the power of two mengalami
perubahan. Perubahan tersebut Nampak dari hasil minat belajar siswa yang
meningkat jika dibandingkan dengan pra siklus. Secara keseluruhan pembelajaran
yang dirancang berlangsung secara baik karena mampu membuat siswa antusias
walaupun tidak sedikit siswa yang masih rebut atau asik berbicara dengan
temannya.
Tabel 4.4
Tabel Minat Siswa siklus I
No Skor Kategori Frekuensi Presentase
1 85 Sangat Tinggi 0 0%
2 65 – 84 Tinggi 6 50%
3 45 – 64 Rendah 6 50%
4 25 – 44 Sangat
Rendah
0 0%
Total 12 100%
Gambar 4.2
Minat Belajar Siklus I
0%
50% 50%
0%
Minat belajar siklus I
sangat tinggi tinggi rendah sangat rendah
60
Dapat dilihat dari diagram di atas jika minat belajar siswa pada siklus I
mengalami peningkatan. Dari 12 siswa terdapat 6 siswa (50%) mencapai kategori
rendah sedangkan sisanya sebanyak 6 siswa (50%) mencapai kategori tinggi.
4.2.4.2 Hasil Belajar Siswa Siklus I
Setelah melakukan tindakan penelitian siklus I dengan menggunakan
pembelajaran the power of two maka peneliti melakukan posttest sebagai evaluasi
siklus I. Pelaksanaan kegiatan ini pada pertemuan III. Hasil evaluasi yang
dilakukan pada akhir siklus I ini mengalami peningkatan jika dibandingkan
dengan sebelum pelaksanaan siklus I atau tindakan. Jika dilihat KKM yang
ditentukan yaitu 60 hasil sebelum tindakan dimana 8 siswa tidak mencapai KKM
dan 4 siswa telah mencapai KKM di atas 60. Setelah dilakukan tindakan siswa
yang tuntas atau memiliki nilai di atas 60 sebanyak 7 anak sedangkan yang tidak
tuntas hanya 5 anak.
Tabel 4.5
Berikut merupakan table distribusi hasil belajar IPA kelas V Siklus I:
No Interval Frekuensi Persentase (%)
1. 30-39 1 8,3 (%)
2. 40-49 2 16,6 (%)
3. 50-59 1 8,3 (%)
4. 60-69 1 8,3 (%)
5. ≥70 7 58 (%)
Total 12 100(%)
Sedangkan distribusi ketuntasan hasil posttest siklus I dapat dilihat pada table
berikut ini:
61
Tabel 4.6
Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA pada siklus I
Angka Frekuensi Ketuntasan Presentase
≤60 5 Tidak Tuntas 42%
>60 7 Tuntas 58%
Jumlah 12 100%
Dari hasil analisis tes siklus I, masih ada 5 siswa (42%) yang belum tuntas
atau belum mencapai kriteria ketuntasan peneliti yaitu 80%.
Gambar 4.3
Hasil Belajar Siklus I
Setelah mengetahui hasil belajar siklus I telah terjadi peningkatan
pembelajaran tentang materi struktur bumi yaitu pada pra siklus yang dapat
dilihat pembelajaran dari 33,33% naik menjadi 58,33% pada hasil belajar siklus I.
Berdasarkan kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus I, ada 5 siswa yang
nilainya belum mencapai KKM yang ditentukan yaitu 60. Berdasarkan indicator
pencapaian yang sebelumnya sudah ditetapkan peneliti yaitu 80% siswa mencapai
KKM, maka siklus I ini belum bisa dikatakan berhasil karena hanya 58,33%siswa
yang mencapai KKM yang sudah ditetapkan yaitu 60.
58%
42%
Hasil Belajar Siklus I
Tuntas Tidak Tuntas
62
4.2.5 Refleksi
Kegiatan refleksi dilakukan pada kahir siklus I untuk mengetahu
keefektifan dan kekurangan pembelajaran the power of two. Refleksi digunkan
sebagai bahan perbaikan dengan melihat apakah indicator yang ditetapkan sudah
tercapai atau belum. Refleksi dilakukan dalam bentuk diskusi dengan guru kelas
yang juga bertindak sebagai observer dan peneliti. Diskusi yang dilakukan
membahas seputar penerapan pembelajaran the power of two bermanfaat bagi
guru atau tidak. Guru mendapatkan manfaat dalam penerapan pembelajaran the
power of two berupa wawasan baru tentang sebuah pembelajaran. siswa juga lebih
mudah menerima materi pelajaran karena pembelajaran the power of two
merupakn pembelajaran yang berkelompok
Berdasarkan angket yang telah diisi oleh siswa makan terlihat minat
belajar siswa mengalami peningkatan tetapi belum mencapai indikator yang
ditetapkan peneliti yaitu 80% siswa mencapai kategori minat tinggi dan sangat
tinggi, karena pada siklus I ini minat belajar siswa masih 50% yang mencapai
kategori minat tinggi. Dalam hasil evaluasi yang diperoleh siswa dengan
ketuntasan belajar KKM 60 maka didapatkan hasil sebanyak 7 siswa atau 58%
siswa mencapai KKM 60. Berdasarkan indikator yang sudah ditetapkan peneliti
yaitu 80% maka peneliti perlu melakukan tindakan kembali karena belum sesuai
dengan rencana awal yang sudah peneliti tetapkan. Karena dari hasil evaluasi pada
siklus I ternyata siswa yang sudah mencapai KKM baru 58% saja belum mencapai
80%. Artinya siklus I dinyatakan belum berhasil karena belum mencapai indikator
pencapaian yang sudah ditetapkan.
Sebagai pemantapan siklus I maka akan dilakukan siklus II oleh peneliti
dengan menggunakan pembelajaran the power of two dalam setiap kali
pembelajaran. Hal ini dilakukan agar hasil belajar siswa meningkat dan minat
belajar siswa juga meningkat sesuai dengan yang sudah ditetapkan oleh peneliti.
Berdasarkan hasil refleksi yang diperoleh pada proses pembelajaran siklus I
adalah sebagai berikut:
63
a. Kegiatan pembelajaran siklus I sudah berlangsung sesuai berjalan
dengan baik sesuai harapan dan rancangan yang dibuat.
b. siswa lebih tertarik pada pembelajaran yang bersifat kelompok. Hal
ini terlihat saat pelaksanaan pembelajaran the power of two dimana
pembelajaran lebih hidup, perhatian dan juga antusias siswa lebih
meningkat karena belajar secara berkelompok.
c. Sebagian siswa terlibat aktif di dalam proses pembelajaran.
d. Saat melaksanakan diskusi waktu yang diberikan terlalu singkat
dan membacakan hasil diskusi di depan kelas siswa masih
kesulitan, karena siswa belum terbiasa dengan model pembelajaran
yang dilaksanakan.
e. Keberanian siswa sudah tumbuh dalam membacakan hasil
diskusinya di depan kelas.
f. Berdasarkan hasil observasi pada siklus I, ada beberapa hal yang
perlu diperbaiki pada pembelajaran siklus II.
g. Memberi waktu yang lebih saat pelaksanaan diskusi kelompok.
h. Lebih memperhatikan setiap apa siswa ketika diskusi kelomok
berlangsung.
i. Memberikan pengarahan terlebih dahulu sebelum siswa
membacakan hasil diskusi kelompoknya atau mempresentasikan
hasil diskusi kelompoknya.
4.3 Siklus II
Setelah melihat kekurangan dan keberhasilan dalam siklus I, pembelajaran
siklus II ini merupakan tindak lanjut dari kekurangan yang terjadi pada siklus I.
Siklus II akan dilaksanakan tiga kali pertemuan, kegiatan pembelajaran pada
siklus II ini dengan pokok bahasan yaitu “Daur Air” dengan indicator yaitu
“Mendeskripsikan Proses Daur Air dan Menyebutkan Kegiatan Manusia Yang
Mempengaruhi Daur Air”.
64
4.3.1 Perencanaan Tindakan Penelitian
a. Pertemuan I
Sebelum mengajar pada pertemuan I, praktikan menyiapakan segala
sesuatu yang diperlukan dalam proses pembelajarannya, diantaranya lembar kerja
siswa, lembar observasi guru dan buku pembelajaran. Setelah itu membuat
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan pokok bahasan “Daur Air”
dengan indicator pembelajaran “Mendeskripsikan Daur Air”. Setelah menentukan
tujuan pembelajaran kemudian guru menetapkan sarana dan prasarana seperti alat
peraga dan bahan diskusi untuk menunjang kegiatan pembelajaran yang sedang
berlangsung.
b. Pertemuan II
Perencanaan pembelajaran pada pertemuan II siklus II sebagai lanjutan
dari pelaksaan pembelajaran pada pertemuan I dengan diskusi kelompok tetapi
dengan materi diskusi yang berbeda untuk memenuhi indicator “Menyebutkan
Kegiatan Manusia Yang Mempengaruhi Daur Air”. Sebelum melaksanakan
pertemuan II, praktikan menyiapkan segala Sesutu yang diperlukan dalam
pelaksanaan pembelajaran diantaranya lembar kerja siswa, lembar observasi guru
dan buku pembelajaran. Setelah itu membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) dengan pokok bahasan “Daur Air” dengan indicator pembelajaran
“Menyebutkan Kegiatan Manusia Yang Mempengaruhi Daur Air”. Setelah
menentukan tujuan pembelajaran kemudian guru menetapkan sarana dan
prasarana seperti alat peraga dan bahan diskusi untuk menunjang kegiatan
pembelajaran yang sedang berlangsung.
c. Pertemuan III
Perencanaan pembelajaran pada pertemuan III siklus II ini dirancang
praktikan untuk melakukan pembahasan secara singkat materi pertemuan I dan
65
pertemuan III dan pada akhir pembelajaran pertemuan III siswa diberikan tes
evaluasi sebagai tes siklus II dan mengisi angket minat belajar.
4.3.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi
Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan siklus II sebagai tindak lanjut dari kekurangan dan
keberhasilan pada siklus I. Siklus II ini dilaksanakan dalam tiga pertemuan
dengan setiap pertemuan terdiri dari kegiatan awal, kegiatan ini dan kegiatan
akhir.
a. Pertemuan I
Dalam kegiatan awal pada siklus I pertemuan I ini untuk mengawali
pembelajaran guru mengucapkan salam, berdoa bersama diteruskan dengan
persensi kehadiran siswa, melakukan apersepsi yang didahului dengan
memperihatkan gambar siklus daur air kemudian menanyakan pada siswa
“jelaskan proses daur air yang ada di bumi dengan melihat gambar ada?”.
Selanjutnya guru menjelaskan langkah-langkah model pembelajaran yang akan
digunakan yakni The Power Of Two.
Pada kegiatan inti guru meminta setiap siswa untuk menuliskan jawaban
tentang pertanyaan yang sudah diberikan. Guru membagi siswa kedalam
kelompok yang setiap kelompok terdiri dari 2 siwa atau berpasang-pasangan.
Setiap anggota kelompok diberikan waktu untuk menjelaskan jawaban yang
sebelumnya sudah mereka buat. Guru mrminta siswa untuk membuka buku paket
pada bab daur air. Guru membagikan gambar siklus daur air. Setiap kelompok
diminta untuk berdiskusi dan memabaca buku paket yang dimiikinya, kemudian
setiap kelompok diminta membuat jawaban yang mereka sepakati dalam
kelompok dan menuliskannya pada selembar kertas. Setelah jawaban tersebut
disepakati, guru meminta setiap kelompok untuk membandingkan jawaban
mereka dengan jawaban kelompok lainnya begitu seterunya sampai semua
66
kelompok sudah membandingkan jawaban kelompoknya dengan kelompok lain.
Setiap kelompok diminta untuk membacakan hasil diskusi kelompoknya di depan
kelas. Setelah semua kelompok maju untuk membacakan hasil diskusinya, guru
memberikan waktu kepada siswa untuk mengembangkan pengetahuannya tentang
fungsi atmsfer serta susunannya.
Pada akhir pemebalajaran, guru bersama siswa membuat kesimpulan dari
kegiatan dan materi pembelajaran yang telah dilakukan.Siswa diberikan
kesempata oleh guru untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas dari materi yang
telah dipelajari. Tak lupa juga guru melakukan refleksi terhadap pembelajaran
yang telah dilakukan.
b. Pertemuan II
Dalam kegiatan awal pada pertemuan I dan pertemuan II untuk mengawali
pertemuan guru mengucapkan salam, berdoa bersama diteruskan dengan presensi
kehadiran, memeriksa kesiapan siswa mengikuti kegiatan belajar mengajar dan
memberikan apersepsi dengan memperlihatkan gambar laut yang tercemar
minyak, kemudianmemberikan pertanyaan “mengapa kegiatan manusia yang ada
pada gambar dapat mempengaruhi daur air?”.
Pada kegiatan inti guru meminta setiap siswa untuk menuliskan jawaban
tentang pertanyaan yang sudah diberikan. Guru membagi siswa kedalam
kelompok yang setiap kelompok terdiri dari 2 siwa atau berpasang-pasangan.
Setiap anggota kelompok diberikan waktu untuk menjelaskan jwaban yang
sebelumnya sudah mereka buat. Guru membagikan gambar tentang laut yang
tercemar minyak serta artikel tentang pemanasan global. Setiap kelompok diminta
untuk berdiskusi dan memabaca artikel yang sudah diabagikan guru, kemudian
setiap kelompok diminta membuat jawaban yang mereka sepakati dalam
kelompok dan menuliskannya pada selembar kertas. Setelah jawaban tersebut
disepakati, guru meminta setiap kelompok untuk membandingkan jawaban
mereka dengan jawaban kelompok lainnya begitu seterunya sampai semua
67
kelompok sudah membandingkan jawaban kelompoknya dengan kelompok lain.
Setiap kelompok diminta untuk membacakan hasil diskusi kelompoknya di depan
kelas. Setelah semua kelompok maju untuk membacakan hasil diskusinya, guru
memberikan waktu kepada siswa untuk mengembangkan pengetahuannya tentang
fungsi atmsfer serta susunannya.
Pada akhir pemebalajaran, guru bersama siswa membuat kesimpulan dari
kegiatan dan materi pembelajaran yang telah dilakukan.Siswa diberikan
kesempata oleh guru untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas dari materi yang
telah dipelajari. Tak lupa juga guru melakukan refleksi terhadap pembelajaran
yang telah dilakukan.
Kegiatan pembelajaran siklus 1 pertemuan II berlangsung, praktikan
meminta bantuan observer (guru kelas V) untuk mengamati pembelajaran dari
awal hingga akhir pembelajaran dengan cara mengisi lembar observasi yang telah
disediakan. Lembar observasi tersebut berisikan item untuk mengamati guru
melakukan proses belajar mengajar. Pada pertemuan kedua ini semua item telah
diisi oleh observer , karena secara keseluruhan langkah-langkah pembelajaran The
Power Of Two telah dilaksanakan oleh guru.
c. Pertemuan III
Dalam pertemuan III di awali dengan mengulas kembali secara singkat
materi pelajaran pada pertemuan I dan pertemuan II. Setelah mengulas secara
singkat, guru memberikan tes formatif untuk mendapatkan hasil belajar dari
pertemuan I dan pertemuan II. Setelah tes evaluasi dilaksanakan dilanjutkan
dengan membagikan angket minat belajar IPA untuk mengukur minat belajar IPA
setelah melaksanakan pembelajaran dengan model pembelajaran the power of two.
68
4.3.3 Observasi
a. Pertemuan I
Pada saat pembelajaran siklus I pertemuan I berlangsung, praktikan
meminta bantuan observer (guru kelas V) untuk mengamati jalannya
pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran dengan cara mengisi lembar
pengamatan yang telah disediakan. Lembar pengamatan tersebut meliputi item
untuk mengamati aktivitas pembelajaran yang sedang berlangsung. Hasil
observasi selama pembelajaran siklus II pertemuan I, dalam hal kinerja guru
sudah bekerja secara optimal. Semua siswa sudah membuat jawaban masing-
masing sebelum dibagi ke dalam kelompok, pengelolaan kelasa oleh guru sudah
optimal hal ini terlihat ketika pembelajarn berlangsung siswa sudah tenang, ketika
pelakasanaa dikusi siwa sudah menegerti apa yang harus dilakukan Karena pada
pertemuan pembelajaran sebelumnya siswa juga melakukan hal yang sama
sehingga terbiasa.
Dari hasil observasi pertemuan I siklus II siswa sudah antusias dan minat
belajarnya tinggi untuk mengikuti pembelajaran. Pada saat membacakan hasil
diskusinya di depan kelas siswa sudah tidak terlihat bingung atau kaku seperti
pada pertemuan sebelumnya tetapi ada satu kelompok yang terlihat masih bingung
atau malu ketika harus membacakan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas.
Saat penyusunan kesimpulan pada akhir pembelajaran guru sudah melibatkan
siswa. Dari hasil observasi tersebut dapat diketahui kelebihan dan kelemahan
yang terjadi pada pembelajaran pertemuan I, hal ini menjadi tindak lanjut pada
pertemuan I.
b. Pertemuan II
Hasil observasi selama pembelajaran pertemuan II siklus II berlangsung.
Pembelajaran yang dilaksanakan guru sudah sudah berjalan sesuai dengan
rancangan dan harapan. Ketika pembelajaran berlangsung siswa antusias untuk
69
mengikuti pembelajaran hal ini terlihat dengan jarangnya siswa berbicara dengan
temannya atau tidak mau berdiskusi dengan teman kelompoknya, hal ini juga
dimungkinkan terjadi Karena ketegasan guru karena guru tidak segan untuk
menegur siswa yang berbicara sendiri atau tidak mau berdiskusi denganteman
sekelompoknya. Kemudian ketika menyampaikan hasil diskusi kelompoknya di
depan kelas siswa sudah terlihat bingung dan malu tidak seperti pada pertemuan I
siklus II.
c. Pertemuan III
Pada dasarnya pada pertemuan ketiga ini digunakan guru hanya untuk
mengulas kembali secara singkat materi pelajaran pertemuan I dan pertemuan II
kemudian memberikan tes formatif untu mendapatkan hasil belajar dari pertemuan
I dan pertemuan II. Pada pertemuan ketiga ini bisa dikatakan berlangsung sesuai
rancangan awal yang sudah dibuat adapaun kendala yang terjadi ialah ada
beberapa siswa yang sedikit lupa dengan materi yang ada pada pertemuan I dan
pertemuan II.
Tabel 4.7
Hasil Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran The Power Of Two
Siklus II
No Aspek yang diamati
Pertemuan 1 Pertemuan 2
Pernyataan
Ya Tidak Ya Tidak
1 Guru memeriksa kesiapan sarana
prasana dan kesiapan siswa.
√ √
2 Guru melakukan apersepsi √ √
3 Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran
√ √
4 Guru menjelaskan langkah-langkah
pembelajaran the power of two
√ √
5 Guru memberikan pertanyaan. √ √
6 Guru meminta siswa menjawab √ √
70
pertanyaan tersebut secara individu.
7 Guru membagi siswa kedalam
kelompok
√ √
8
Guru membimbing siswa untuk
menjelaskan jawaban yang
sebelumnya sudah dibuat kepada
anggota kelompok atau
pasangannya.
√ √
9
Guru meminta siswa untuk membuat
jawaban yang disepakati dalam
kelompok.
√ √
10
Guru meminta peserta didik untuk
membandingkan jawaban
kelompoknya dengan kelompok
yang lain.
√ √
11
Guru meminta beberapa kelompok
untuk mempresentasikan
jawabannya di depan kelas.
√ √
12
Guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk bertanya tentang
hal yang belum dimengerti
√ √
13
Guru dan siswa membuat
rangkuman.
√ √
14 Guru memberikan salam penutup. √ √
Dapat dilihat dari table 4.6 bahwa pelaksanaan pembelajaran telah
terlaksana sesuai dengan rencana karena semua langkah-langkah sudah
dilaksanakan dengan baik. Hal tersebut memperlihatkan bahwa pada siklus II ini
telah mencapai keberhasilan dalam hal penerapan pembelajaran the power of Two.
Pada siklus II ini varibel tindakan telah mencapai keberhasilan.
Selain langkah-langkah pembelajaran yang telah berhasil dilaksanakan
dengan baik ternyata respon siswapun terhadapa pembelajaran the power of two
juga positif. Hasil observasi respon siswa dapat dilihat pada table 4.7 di bawah
ini:
71
Tabel 4.8
Hasil Lembar Observasi Respon Siswa Siklus II
No. Respon Siswa Pertemuan I Pertemuan II
Pernyataan
Ya Tidak Ya Tidak
1. Apakah siswa tertarik dengan
pertanyaan yang diberikan?
√ √
2. Apakah siswa menjawab
pertanyaan yang diberikan guru
√ √
3. Apakah siswa bekerja sama dengan
teman saat diskusi?
√ √
4. Apakah siswa mempresentasikan
hasil diskusinya?
√ √
5. Apakah siswa terlibat dalam
penyusunan rangkuman atau
kesimpulan
√ √
4.3.3 Hasil Tindakan Siklus II
4.3.3.1 Hasil Minat belajar siswa siklus II
Minat siswa kelas V SDN 03 Danyang Purwodadi pada pembelajaran yang
dilakukan pada siklus I dan Siklus II menggunakan The Power Of Two mengalami
perubahan yang lebih baik. Minat belajar siswa jika dibandingkan dengan
prasiklus, siklus I dan siklus II mengalami peningkatan minat belajar. Hanya
sebagian kecil saja yang masih masuk kedalam kategori baik.
72
Tabel 4.9
Minat Belajar Siswa Siklus II
No Skor Kategori Frekuensi Presentase
1 85 Sangat Tinggi 0 0%
2 65 – 84 Tinggi 10 83,33%
3 45 – 64 Rendah 2 16,66%
4 25 – 44 Sangat
Rendah
0 0%
Total 12 100%
Gambar 4.4
Gambar Minat Belajar Siklus II
Berdasarkan diagram lingkaran di atas dapat dilihat dari 12 siswa yang
memiliki kategori tinggi yaitu 10 siswa (83,33%) dan yang masuk kedalam
kategori rendah yaitu 2 siswa (16,66%). Dengan demikian bisa disimpulkan
bahwa penggunaan pembelajaran the power of two sudah berhasil karena mengacu
dari indicator kinerja atau keberhasilan yang telah ditetapkan peneliti yaitu 80%
dari jumlah siswa memiliki kategori minat tinggi dan sangat tinggi sedangkan
pada siklus II prsentase siswa mencapai kategori tinggi mencapai 83,33
4.3.3.2 Hasil Belajar Siswa Siklus II
Setelah melakukan tindakan penelitian siklus I dengan menggunakan
pembelajaran the power of two maka peneliti melakukan posttest sebagai evaluasi
0%
83%
17%
0%
Minat Belajar Siklus II
Sangat Tinggi Tinggi Rendah Sangat Rendah
73
siklus I. Pelaksanaan kegiatan ini pada pertemuan III. Hasil evaluasi yang
dilakukan pada akhir siklus I ini mengalami peningkatan jika dibandingkan
dengan sebelum pelaksanaan siklus I atau tindakan. Jika dilihat KKM yang
ditentukan yaitu 60 hasil sebelum tindakan dimana 8 siswa tidak mencapai KKM
dan 4 siswa telah mencapai KKM di atas 60. Setelah dilakukan tindakan siswa
yang tuntas atau memiliki nilai di atas 60 sebanyak 7 anak sedangkan yang tidak
tuntas hanya 5 anak.
Berikut merupakan table distribusi hasil belajar IPA kelas V Siklus II:
Tabel 4.10
Tabel Distribusi Hasil Belajar Siklus II
No. Interval Frekuensi Persentase (%)
1. 53-60 1 8,3 (%)
2. 61-68 0 0 (%)
3. 69-78 3 25 (%)
4. 79-86 7 58,3 (%)
5. ≥89 1 8,3 (%)
Total 12 100 (%)
Berdasarkan table distribusi di atas diketahui hasil belajar siklus II dari
jumlah siswa 12 siswa dinyatakan tuntas (KKM 60) dengan perincian
menadapatkan nilai 53 ada 1 siswa (8,3%), nilai 73 ada 3 siswa (25%), nilai 80
ada 4 siswa (33,3), nilai 86 ada 3 siswa (25%), dan nilai 93 ada 1 siswa
(8,3%).Sedangkan distribusi ketuntasan hasil posttest siklus II dapat dilihat pada
table berikut ini:
Tabel 4.11
Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA pada siklus II
Angka Frekuensi Ketuntasan Presentase
< 60 1 Tidak Tuntas 8,33%
>60 11 Tuntas 91,66%
Jumlah
12 100%
74
Gambar 4.5
Gambar Hasil Belajar Siklus II
Dari hasil analisis tes siklus II maka dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran The Power Of Two dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa.
Pada saat tes siklus II hanya 1 siswa tidak mencapai KKM 60 atau 8,33%
sedangkan siswa yang mencapai KKM berjumlah 11 siswa atau 91,66% dengan
indicator pencapian yang sudah ditetapkan yaitu 80% siswa mencapai KKM.
Maka pada siklus II sudah berhasil mencapai indicator yang ditetapkan peneliti
yaitu 80%.
4.3.3.3 Refleksi
Kegiatan refleksi dilakukan sebagai tindak lanjut untuk mengetahui
kefektifan dari pembelajaran the power two. Refleksi digunakan juga sebagai
bahan perbaikan dengan membandingkan antara hasil dan indicator yang
diharapkan. Setelah melakukan kegiatan pembelajaran pertemuan I,II, da n III
maka dilanjutkan dengan refleksi atas segala yang telah dilakukan berdasarkan
pengamatan observer pada siklus II.
a) Kegiatan Pembelajaran siklus II sudah berlangsung sesuai dengan harapan.
92%
8%
Hasil belajar siklus II
Tuntas Tidak tuntas
75
b) Pembuatan kesimpulan sudah melibatkan siswa.
c) Kegiatan pembelajaran the power of two membuat pembelajaran tersebut
lebih hidup, minat belajar siswapun meningkat karena pembelajaran ini
adalah pebelajaran secar berkelompok.
d) Antara rencana pelaksanaan pembelajaran dengan pelaksanaannya sudah
sesuai.
e) Keberanian siswa untuk mengemukakan pendapat sudah tumbuh dalam
mempresentaikan hasil diskusinya sudah tidak bingung atau malu.
f) Siswa sudah kompak dalam berlangsungnya diskusi kelompok walaupun
masih ada beberapa siswa yang harus ditegur supaya mau terlibat dalam
diskusi kelompok.
4.4 Analisis Data Rekapitulasi nilai Prasiklus, siklus I, Siklus II.
Nilai yang diperoleh selama penelitian yaitu pada tahap pra siklus, siklus I,
siklus II dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Dibawah ini merupaka tabel nilai
minat belajar siswa selama penelitian.
Tabel 4.12
Minat Belajar Siswa SDN 03 Danyang Purwodadi Grobogan Semester
II
Sangat Rendah Rendah Tinggi Sangat
Tinggi
Pra Siklus 7 (58.33%) 5 (41.66%)
Siklus I 6 (50%) 6 (50%)
Siklus II 2 (16.66%) 10 (83.33%)
76
Gambar 4.6
Rekapitulasi Minat Belajar Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
Pada gambar di atas dapat dilihat bahwa minat belajar siswa mulai dari pra
siklus, siklus I dan Siklus II mengalami peningkatan. Pada pra siklus persentase
siswa yang siswa yang mencapai kategori minat tinggi 41.67% pada siklus I naik
menjadi 50% dan pada siklus II menjadi 83.33%. Sedangkan jumlah siswa yang
mencapai skor minat rendah terus menurun dari pra siklus, siklus I dan siklus II.
Tabel 4.13
Ketuntasan Hasil Belajar Siswa SDN 03 Danyang Purwodadi Grobogan
Semester II
No Ketuntasan
Belajar
KKM Pra Siklus Siklus I Siklus II
F % F % F %
1 Tuntas ≤ 60 4 33,3% 7 58,33% 11 91,66%
2 Tidak
Tuntas
> 60 8 66,6 5 41,67% 1 8,33%
Jumlah 12 100 12 100 12 100
58.33%
50%
16.66%
41.67%
50%
83.33%
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Minat belajar
Sangat Rendah Rendah Tinggi Sangat Tinggi
77
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan hasil
belajar secara bertahap. Pada kegiatan pra siklus siswa yang tuntas hanya 4 siswa
saja (33,3%) dari keseluruhan siswa sedangkan yang tidak tuntas yaitu 8 siswa
(66,6%) yang tidak mencapai KKM sebesar 60. Pada kegitan siklus I siswa yang
tuntas yaitu 7 siswa (58,3%) sedangkan yang tidak tuntas yaitu 5 siswa (41,67).
Pada siklus II siswa yang tuntas cukup banyak yaitu mencapai 11 siswa (91,6%)
dan sisanya hanya 1 siswa yang tidak tuntas (8,3). Dengan demikian pembelajaran
dengan menggunakan the power of two dapat meningkatkan hasil belajar siswa
kelas V SDN 03 Danyang tahun ajaran 2013/2014. Hasil tuntas dan tidak tuntas
hasil belajar siswa dapat digambarkan dengan menggunaka diagram di bawah ini.
Gambar 4.8
Gambar Rekapitulasi Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa ketuntasan belajar siswa mulai dari
pra siklus, siklus I dan siklus II meningkat. Hal yang sebaliknya terjadi pada
jumlah siswa yang tidak tuntas semakin menurun.
33.33
58.33
91.66
66.66
41.67
8.33
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Hasil Belajar
Tuntas % Tidak Tuntas %
78
4.5 Pembahasan
Berdasarkan hasil angket minat belajar dan hasil belajar yang diperoleh
sebelum pelaksanaan tindakan (prasiklus) diketahui bahwa minat belajar dan hasil
belajar masih rendah. Oleh karena dilakukanlah pembelajaran the power of two
dan ternyata penerapan pembelajaran the power of two dapat meningkatkan minat
belajar dam hasil belajar siswa . Dengan meningkatnya minat belajar belajar dan
hasil belajar setelah dilakukan tindakan dengan menggunakan pembelajaran the
power of two menunjukkan bahwa hasil dari penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Nurlaila yang mana ia menyatakan bahwa
pembelajaran the power of two dapat meningkatkan hasil belajar siswa di SD
Negeri 165732 Tebing Tinggi Tahun Ajaran 2012/2013. Keberhasilan penelitian
dengan menggunakan pembelajaran the power of two juga telah berhasil
meningkatkan minta belajar siswa sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Anjar Mukti Wibowo yang menyatakan bahwa melalui pembelajaran the power of
two dapat meningkatkan minat belajar siswa MTs Negeri Kembangwawit Tahun
Pelajaran 2010/2011.
Dari pengamatan terhadap proses pembelajaran pada siklus I dan siklus II,
guru telah menerapakan atau melaksanakan pembelajaran the power of two
dengan baik. Guru berhasil membuat siswa menjadi aktif. Dari pertanyaan yang
diberikan guru dijawab oleh siswa secara individu, ketika sudah dibentuk
kelompok yang setiap kelompoknya terdiri dari 2 orang atau berpasang-pasangan
siswa aktif untuk menyatakan pendapatnya dalam kelompok dan saat
membandingkan jawabannya dengan kelompok lain semua siswa antusiasi untuk
menjelaskan jawabannya dengan jawaban dari kelompok lain. Namun pada
pelaksanaan siklus I guru belum memberikan waktu yang cukup saat diskusi
kelompok, kurang memperhatikan setiap siswa, dan belum memberikan
pengarahan pada siswa sebelum presentasi kelompok.
Dari penjelasan hasil tersebut menunjukkan bahwa penelitian dengan
penerapan pembelajaran the power of two telah berhasil meningkatkan minat
79
belajar dan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 03 Danyang Purwodadi
Grobogan pada pembelajaran IPA dengan materi atmosfer, struktur bumi, daur air
dan faktor-faktor yang mempengaruhi daur air semester 2 tahun pelajaran
2013/2014. Peningkatan minat belajar dan hasil belajar dikarekan siswa tertarik
dengan pembelajaran the power of two, siswa lebih aktif, dan juga daya ingat
siswa terhadap materi pembelajaran yang sudah dpelajari menjadi lebih baik.
Berdasarkan uraian yang sudah dijelaskan di atas maka dapat dilihat
implikasi teoritis maupun implikasi praktis:
1. Implikasi Teoritis
Pembelajaran the power of two dapat digunakan dan dikembangkan
sebagai model pembelajaran yang dapat meningkatkan minat belajar dan
hasil belajara IPA.
2. Implikasi Praktis
1. Pelaksanaan pembelajaran secara berkelompok atau the power of
two dapat digunakan sekolah sebagai proses perbaikan kualitas
pembelajaran
2. Pelaksanaan pembelajaran the power of two menambah
pengetahuan dan pemahaman guru tentang pembelajaran secara
berkelompok.
3. Penerapan pembelajaran the power of two ternyata dapat membuat
siswa aktif dan berani mengungkapkan pendapatnya.