bab iv hasil penelitian dan...

31
49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi awal subyek penelitian Penelitian dilakukan di kelas V Sekolah Dasar Negeri Danyang 03 Purwodadi tahun ajaran 2013/2014 dengan jumlah responden 12 siswa. Peneliti melakukan observasi minat belajar dan hasil belajar siswa, selain itu peneliti melakukan kegiatan pra siklus. Berdasarkan hasil angket minat belajar yang diperoleh siswa dapat dilihat bahwa 5 siswa mencapai kriteria minat tinggi sedangkan sisanya 7 siswa kriteria minat rendah. Untuk rata-ratanya kelas yaitu 66,91 . Dari hasil tersebut didapatkan kesimpulan bahwa minat belajar IPA di SDN 03 Danyang Purwodadi masih rendah meskipun jika dilihat rata-ratanya 66,91 yang termasuk kedalam kategori minta tinggi. Rendahnya jumlah sisiswa yang mencapai kategori minat belajar tersebut dikarenakan pembelajaran yang membosankan sehingga minat siswa rendah. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti sebelum melakukan tindakan maka hasil belajar siswa cenderung rendah, terlihat ketika peneliti memberikan soal pra siklus hanya beberapa siswa saja yang mendapatkan nilai bagus dan mencapai KKM (60). Dengan hasil belajar siswa yang begitu rendah maka peneliti perlu melakukan tindakan pembelajaran untuk membantu meningkatkan hasil belajar siswa khususnya kelas V SDN 03 Danyang Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan tahun ajaran 2013/2014 pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam. Berdasarkan hasil observasi dengan guru dan kegiatan pra siklus yang dilakukan oleh peneliti maka berikut adalah hasil tabel ketuntasan siswa:

Upload: trandieu

Post on 22-May-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7739/5/T1_292010024_BAB IV.pdf · yang belum membuat jawaban awal dari pertanyaan yang diberikan guru

49

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Kondisi awal subyek penelitian

Penelitian dilakukan di kelas V Sekolah Dasar Negeri Danyang 03

Purwodadi tahun ajaran 2013/2014 dengan jumlah responden 12 siswa. Peneliti

melakukan observasi minat belajar dan hasil belajar siswa, selain itu peneliti

melakukan kegiatan pra siklus. Berdasarkan hasil angket minat belajar yang

diperoleh siswa dapat dilihat bahwa 5 siswa mencapai kriteria minat tinggi

sedangkan sisanya 7 siswa kriteria minat rendah. Untuk rata-ratanya kelas yaitu

66,91 . Dari hasil tersebut didapatkan kesimpulan bahwa minat belajar IPA di

SDN 03 Danyang Purwodadi masih rendah meskipun jika dilihat rata-ratanya

66,91 yang termasuk kedalam kategori minta tinggi. Rendahnya jumlah sisiswa

yang mencapai kategori minat belajar tersebut dikarenakan pembelajaran yang

membosankan sehingga minat siswa rendah.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti sebelum melakukan

tindakan maka hasil belajar siswa cenderung rendah, terlihat ketika peneliti

memberikan soal pra siklus hanya beberapa siswa saja yang mendapatkan nilai

bagus dan mencapai KKM (60). Dengan hasil belajar siswa yang begitu rendah

maka peneliti perlu melakukan tindakan pembelajaran untuk membantu

meningkatkan hasil belajar siswa khususnya kelas V SDN 03 Danyang

Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan tahun ajaran 2013/2014 pada mata

pelajaran ilmu pengetahuan alam. Berdasarkan hasil observasi dengan guru dan

kegiatan pra siklus yang dilakukan oleh peneliti maka berikut adalah hasil tabel

ketuntasan siswa:

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7739/5/T1_292010024_BAB IV.pdf · yang belum membuat jawaban awal dari pertanyaan yang diberikan guru

50

Tabel 4.1

Persentase Ketuntasan Hasil Belajar IPA pada kegiatan prasiklus

Angka Frekuensi Ketuntasan Presentase

≤60 8 Tidak Tuntas 66,66%

>60 4 Tuntas 33,33%

Jumlah 12 100%

Berdasarkan tabel 4.2 maka dapat dilihat bahwa siswa yang tuntas dan

mendapatkan nilai >60 berjumlah 4 siswa yaitu 66,66% dari keseluruhan siswa.

Siwa yang mendapatkan nilai kurang atau sama dengan 60 berjumlah 8 siswa

yaitu 33,33% dengan jumlah keseluruhan siswa adalah 12. Rata-rata nilainya

belum mencapai KKM yang sudah ditetapkan, perolehan rata-rata kelasnya 60

sedangkan KKM untuk mata pelajaran matematika di SDN 03 Danyan Purwodadi

adalah 60 sedangkan jika mendapatkan nilai sama dengan KKM maka

dikategorikan tidak tuntas atau tidak mencapai KKM. Perolehan nilai rata-rata

kelasnya adalah 60 atau sama dengan KKM yang ditentukan.

Nilai yang diperoleh siswa dalam mata pelajaran ilmu pengetahuan alam

bisa dikatakan s sangat rendah, hal ini terlihat dari siswa yang tuntas atau lebih

dari KKM hanya 33,33% saja. Rendahnya nilai siswa dikarenakan berbagai

faktor,salah satunya adalah pembelajaran yang membosankan karena setiap hari

guru melakukan metode yang sama sehingga membosankan siswa. Pembelajaran

masih sangat berpusat pada guru dan tidak variatif.

Seharusnya guru menyelingi model pembelajaran dengan model

pembelajaran lain seperti model pembelajaran berkelompok, hal ini dimaksudkan

untuk memberikan kesempatan pada siswa untuk saling berdiskusi

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7739/5/T1_292010024_BAB IV.pdf · yang belum membuat jawaban awal dari pertanyaan yang diberikan guru

51

Gambar 4.1

Grafik Pretest

4.2 Siklus I

4.2.1 Rencana Tindakan

a. Pertemuan I

Setelah diperoleh informasi pada tahap observasi, maka dilakukan diskusi

dengan guru kelas V mengenai materi pelajaran yang akan disajikan dan juga alat

penunjang pembelajaran. Sebelum pelaksanaan pertemuan I, praktikan

mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, diantaranya RPP, lembar kerja

siswa, lembar observasi guru saat berlangsungnya belajar mengajar dan juga alat

peraga. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang dibuat tentang pokok bahasan

“Struktur Bumi”, kemudian menentukan tujuan pembelajaran menjelaskan

bagian-bagian struktur bumi. Setelah membuat rencana pelaksanaan pembelajaran

dan juga menentukan tujuan pembelajaran dengan indicator yang sudah

ditentukan, guru menyiapkan sarana dan prasarana seperti alat peraga yang

dibutuhkan untuk menunjang pelaksanaan pembelajaran.

67%

33%

tuntas

tidak tuntas 66,66% tuntas 33,33%

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7739/5/T1_292010024_BAB IV.pdf · yang belum membuat jawaban awal dari pertanyaan yang diberikan guru

52

b. Pertemuan II

Perencanaan pembelajaran pada siklus I pertemuan II sebagai lanjutan

dari pertemuan I. Sebelum mengajar pada pertemuan II, praktikan menyiapkan

segala sesuatu yang diperlukan, diantaranya RPP, lembar observasi untuk guru

saat proses belajar mengajar, buku pembelajaran, alat peraga. Pada pertemuan II

masih dengan pokok bahasan yang sama seperti pertemuan I” Struktur Bumi”

dengan tujuan pembelajaran mendeskripsikan struktur bumi.

c. Pertemuan III

Pertemuan III dibuat oleh praktikan sebaga tindak lanjut pertemuan I dan

II. Pada pertemuan III digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dengan

memberikan tes evaluasi untuk mendapatkan hasil belajar dari pertemuan I dan II

dan mengisi lembar angket.

4.2.2 Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan pada siklus 1 terdiri dari tiga pertemuan, yaitu pertemuan I,

pertemuan II dan pertemuan III. Pada pertemuan ke I dan II terdiri dari kegiatan

awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir yang masing-masing pertemuan

berlangsung selama 70 menit (2 jam pelajaran) sedangkan pada pertemuan ke III

hanya digunkan untuk mengulang sedikit pertemuan I dan II serta untuk

mengukur kemampuan siswa dengan memberikan tes formatif.

a. Pertemuan I

Dalam kegiatan awal pada siklus I pertemuan I ini untuk mengawali

pembelajaran guru mengucapkan salam, berdoa bersama diteruskan dengan

persensi kehadiran siswa, melakukan apersepsi dengan menanyakan pada siswa

setelah melihat gambar es dikutub yang meleleh “mengapa es yang ada dikutub

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7739/5/T1_292010024_BAB IV.pdf · yang belum membuat jawaban awal dari pertanyaan yang diberikan guru

53

tersebut meleleh?”. Selanjutnya guru menjelaskan langkah-langkah model

pembelajaran yang akan digunakan yakni The Power Of Two.

Pada kegiatan inti guru meminta setiap siswa untuk menuliskan jawaban

tentang pertanyaan yang sudah diberikan. Guru membagi siswa kedalam

kelompok yang setiap kelompok terdiri dari 2 siwa atau berpasang-pasangan.

Setiap anggota kelompok diberikan waktu untuk menjelaskan jwaban yang

sebelumnya sudah mereka buat. Guru membagikan gambar tentang es dikutub

yang mencair serta artikel tentang pemanasan global. Setiap kelompok diminta

untuk berdiskusi dan memabaca artikel yang sudah diabagikan guru, kemudian

setiap kelompok diminta membuat jawaban yang mereka sepakati dalam

kelompok dan menuliskannya pada selembar kertas. Setelah jawaban tersebut

disepakati, guru meminta setiap kelompok untuk membandingkan jawaban

mereka dengan jawaban kelompok lainnya begitu seterunya sampai semua

kelompok sudah membandingkan jawaban kelompoknya dengan kelompok lain.

Setiap kelompok diminta untuk membacakan hasil diskusi kelompoknya di depan

kelas. Setelah semua kelompok maju untuk membacakan hasil diskusinya, guru

memberikan waktu kepada siswa untuk mengembangkan pengetahuannya tentang

fungsi atmsfer serta susunannya.

Pada akhir pemebalajaran, guru bersama siswa membuat kesimpulan dari

kegiatan dan materi pembelajaran yang telah dilakukan.Siswa diberikan

kesempata oleh guru untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas dari materi yang

telah dipelajari. Tak lupa juga guru melakukan refleksi terhadap pembelajaran

yang telah dilakukan.

b. Pertemuan II

Dalam kegiatan awal pada pertemuan I dan pertemuan II untuk mengawali

pertemuan guru mengucapkan salam, berdoa bersama diteruskan dengan presensi

kehadiran, memeriksa kesiapan siswa mengikuti kegiatan belajar mengajar dan

memberikan apersepsi dengan memberikan pertanyaan “ada berapa bagian

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7739/5/T1_292010024_BAB IV.pdf · yang belum membuat jawaban awal dari pertanyaan yang diberikan guru

54

struktur bumi ?”. Sebelum diberikan pertanyaan tersebut, sebelumnya siswa sudah

diperlihatkan bola yang sudah dibelah dan bagian dalamnya dimodifikasi sehingga

terlihat susunan bumi.

Pada kegiatan inti guru meminta setiap siswa untuk menuliskan jawaban

tentang pertanyaan yang sudah diberikan. Guru membagi siswa kedalam

kelompok yang setiap kelompok terdiri dari 2 siswa atau berpasang-pasangan.

Setiap anggota kelompok diberikan waktu untuk menjelaskan jawaban yang

sebelumnya sudah mereka buat. Setiap kelompok dibagikan artikel tentang

susunan bumi. Setiap kelompok diminta untuk berdiskusi dan memabaca artikel

yang sudah dibagikan guru, kemudian setiap kelompok diminta membuat jawaban

yang mereka sepakati dalam kelompok dan menuliskannya pada selembar kertas.

Setelah jawaban tersebut disepakati, guru meminta setiap kelompok untuk

membandingkan jawaban mereka dengan jawaban kelompok lainnya begitu

seterunya sampai semua kelompok sudah membandingkan jawaban kelompoknya

dengan kelompok lain. Setiap kelompok diminta untuk membacakan hasil diskusi

kelompoknya di depan kelas. Setelah semua kelompok maju untuk membacakan

hasil diskusinya, guru memberikan waktu kepada siswa untuk mengembangkan

pengetahuannya tentang fungsi atmsfer serta susunannya.

Pada akhir pemebalajaran, guru bersama siswa membuat kesimpulan dari

kegiatan dan materi pembelajaran yang telah dilakukan.Siswa diberikan

kesempata oleh guru untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas dari materi yang

telah dipelajari. Tak lupa juga guru melakukan refleksi terhadap pembelajaran

yang telah dilakukan.

Kegiatan pembelajaran siklus 1 pertemuan II berlangsung, praktikan

meminta bantuan observer (guru kelas V) untuk mengamati pembelajaran dari

awal hingga akhir pembelajaran dengan cara mengisi lembar observasi yang telah

disediakan. Lembar observasi tersebut berisikan item untuk mengamati guru

melakukan proses belajar mengajar. Pada pertemuan kedua ini semua item telah

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7739/5/T1_292010024_BAB IV.pdf · yang belum membuat jawaban awal dari pertanyaan yang diberikan guru

55

diisi oleh observer , karena secara keseluruhan langkah-langkah pembelajaran The

Power Of Two telah dilaksanakan oleh guru.

c. Pertemuan III

Dalam pertemuan III di awali dengan mengulas kembali secara singkat

materi pelajaran pada pertemuan I dan pertemuan II. Setelah mengulas secara

singkat, guru memberikan tes formatif untuk mendapatkan hasil belajar dari

pertemuan I dan pertemuan II. Setelah formatif dilaksanakan dilanjutkan dengan

membagikan angket minat belajar IPA untuk mengukur minat belajar IPA setelah

melaksanakan pembelajaran dengan model pembelajaran the power of two.

4.2.3 Observasi

a. Pertemuan I

Pada saat pembelajaran siklus I pertemuan I berlangsung, praktikan

meminta bantuan observer (guru kelas V) untuk mengamati jalannya

pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran dengan cara mengisi lembar

pengamatan yang telah disediakan. Lembar pengamatan tersebut meliputi item

untuk mengamti aktivitas pembelajaran yang sedang berlangsung. Hasil observasi

selama pembelajaran siklus I pertemuan I, masih ada beberapa aspek yang belum

terlaksana secara optimal. seperti siswa yang belum siap mengikuti pelajaran.

Seharusnya dari rumah, siswa sudah mempersiapkan segala yang akan dibawa

siswa kesekolah. Pada saat pembelajaran sedang berlangsung, ada beberapa siswa

yang belum membuat jawaban awal dari pertanyaan yang diberikan guru sebelum

dibagi kedalam kelompok.. Pengelolaan kelas yang dilakukan guru juga belum

optimal karena masih ada siswa tidak beridikusi melainkan berbicara dengan

pasangannya dan pada saat maju kedepan kelas masih banyak kelompok yang

bingung untuk menyampaikan hasil diskusi kelompoknya dengan baik. Dalam

pelaksanaan pemelajaran the power of two yang dilakukan guru sudah

berlangsung dengan baik akan tetapi saat memberikan waktu diskusi masih terlalu

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7739/5/T1_292010024_BAB IV.pdf · yang belum membuat jawaban awal dari pertanyaan yang diberikan guru

56

singkat sehingga siswa terkesan terburu-terburu untuk menjwab

pertanyaan/permasalahan yang diberikan. Dari hasil observasi tersebut dapat

diketahui apa yang menjadi kelemahan selama berlangsungnya pembelajaran.

Kekurangan tersebut akan diperbaiki pada pertemuan kedua.

b. Pertemuan II

Hasil observasi selama pembelajaran pertemuan I siklus I, kinerja guru

sudah terlaksana dengan optimal seperti semua siswa sudah membuat jawaban

awal sebelum dibagi kedalam kelompok. Dalam hal pengelolaan kelas guru masih

kurang optimal hal ini terlihat ketikan beberapa siswa masih bermain atau

bebicara sendiri. Dalam hal membacakan hasil diskusi di depan kelas sebagian

besar kelompok sudah tidak bingung untuk menyampaikan hasil diskusi

kelompoknya. Kendala yang terjadi pada pembelajaran the power of two pada

pertemuan kedua masih sama seperti pertemuan pertama yaitu waktu diskusi yang

masih terlalu singkat.

c. Pertemuan III

Pada dasarnya pada pertemuan ketiga ini digunakan guru hanya untuk

mengulas kembali secara singkat materi pelajaran pertemuan I dan pertemuan II

kemudian memberikan tes evaluasi/postest untuk mendapatkan hasil belajar dari

pertemuan I dan pertemuan II kemudian dilanjutkan dengan mengisi lembar

angket minat. Pada pertemuan ketiga ini bisa dikatakan berlangsung sesuai

rancangan awal yang sudah dibuat adapaun kendala yang terjadi ialah ada

beberapa siswa yang sedikit lupa dengan materi yang ada pada pertemuan I dan

pertemuan II.

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7739/5/T1_292010024_BAB IV.pdf · yang belum membuat jawaban awal dari pertanyaan yang diberikan guru

57

Tabel 4.2

Hasil Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran The Power Of Two

Siklus I

No Aspek yang diamati

Pertemuan 1 Pertemuan 2

Pernyataan

Ya Tidak Ya Tidak

1 Guru memeriksa kesiapan sarana

prasana dan kesiapan siswa.

√ √

2 Guru melakukan apersepsi √ √

3 Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran

√ √

4 Guru menjelaskan langkah-langkah

pembelajaran the power of two

√ √

5 Guru memberikan pertanyaan. √ √

6 Guru meminta siswa menjawab

pertanyaan tersebut secara individu.

√ √

7 Guru membagi siswa kedalam

kelompok

√ √

8

Guru membimbing siswa untuk

menjelaskan jawaban yang

sebelumnya sudah dibuat kepada

anggota kelompok atau

pasangannya.

√ √

9

Guru meminta siswa untuk

membuat jawaban yang disepakati

dalam kelompok.

√ √

10

Guru meminta peserta didik untuk

membandingkan jawaban

kelompoknya dengan kelompok

yang lain.

√ √

11

Guru meminta beberapa kelompok

untuk mempresentasikan

jawabannya di depan kelas.

√ √

12

Guru memberikan kesempatan

kepada siswa untuk bertanya

tentang hal yang belum dimengerti

√ √

13

Guru dan siswa membuat

rangkuman.

√ √

14 Guru memberikan salam penutup. √ √

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7739/5/T1_292010024_BAB IV.pdf · yang belum membuat jawaban awal dari pertanyaan yang diberikan guru

58

Berdasarkan table 4.3 dapat dilihat bahwa dari pertemuan I dan pertemuan II

sudah terlaksana sesuai dengan pembelajaran the power of two. Kegiatan guru

pada siklus sudah terlaksana dengan baik dan sesuai dengan yang sudah

direncanakan. Dari 14 langkah pembelajaran yang dirancang semuanya sudah

terlaksana dengan baik. Secara umum pelaksanaan pembelajaran the power of two

pada siklus I sudah berhasil. Dengan demikian pada siklus I ini, variabel tindakan

telah mencapai indikator keberhasilan. dimana langkah-langkah yang kesemuanya

telah berhasil dilakukan, respon positif siswa selama pembelajaran the power of

two juga sangat baik. Respon positif tersebut terlihat dari perhatian terhadap mata

pelajaran, respon terhadap perintah guru, bekerjasama dengan teman saat diskusi

dan mempresentasikan hasil diskusi kelompok. Hasil dari observasi siswa dapat

dilihat pada table di bawah ini:

Tabel 4.3

Hasil Lembar Observasi Respon Siswa Siklus I

No. Respon Siswa Pertemuan I Pertemuan II

Pernyataan

Ya Tidak Ya Tidak

1. Apakah siswa tertarik dengan

pertanyaan yang diberikan?

√ √

2. Apakah siswa menjawab

pertanyaan yang diberikan guru

√ √

3. Apakah siswa bekerja sama dengan

teman saat diskusi?

√ √

4. Apakah siswa mempresentasikan

hasil diskusinya?

√ √

5. Apakah siswa terlibat dalam

penyusunan rangkuman atau

kesimpulan

√ √

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7739/5/T1_292010024_BAB IV.pdf · yang belum membuat jawaban awal dari pertanyaan yang diberikan guru

59

4.2.4 Hasil Tindakan Siklus I

4.2.4.1 Hasil Minat belajar siswa siklus I

Minat belajar IPA siswa kelas V SDN 03 Danyang Purwodadi yang

dilakukan guru dengan model pembelajaran the power of two mengalami

perubahan. Perubahan tersebut Nampak dari hasil minat belajar siswa yang

meningkat jika dibandingkan dengan pra siklus. Secara keseluruhan pembelajaran

yang dirancang berlangsung secara baik karena mampu membuat siswa antusias

walaupun tidak sedikit siswa yang masih rebut atau asik berbicara dengan

temannya.

Tabel 4.4

Tabel Minat Siswa siklus I

No Skor Kategori Frekuensi Presentase

1 85 Sangat Tinggi 0 0%

2 65 – 84 Tinggi 6 50%

3 45 – 64 Rendah 6 50%

4 25 – 44 Sangat

Rendah

0 0%

Total 12 100%

Gambar 4.2

Minat Belajar Siklus I

0%

50% 50%

0%

Minat belajar siklus I

sangat tinggi tinggi rendah sangat rendah

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7739/5/T1_292010024_BAB IV.pdf · yang belum membuat jawaban awal dari pertanyaan yang diberikan guru

60

Dapat dilihat dari diagram di atas jika minat belajar siswa pada siklus I

mengalami peningkatan. Dari 12 siswa terdapat 6 siswa (50%) mencapai kategori

rendah sedangkan sisanya sebanyak 6 siswa (50%) mencapai kategori tinggi.

4.2.4.2 Hasil Belajar Siswa Siklus I

Setelah melakukan tindakan penelitian siklus I dengan menggunakan

pembelajaran the power of two maka peneliti melakukan posttest sebagai evaluasi

siklus I. Pelaksanaan kegiatan ini pada pertemuan III. Hasil evaluasi yang

dilakukan pada akhir siklus I ini mengalami peningkatan jika dibandingkan

dengan sebelum pelaksanaan siklus I atau tindakan. Jika dilihat KKM yang

ditentukan yaitu 60 hasil sebelum tindakan dimana 8 siswa tidak mencapai KKM

dan 4 siswa telah mencapai KKM di atas 60. Setelah dilakukan tindakan siswa

yang tuntas atau memiliki nilai di atas 60 sebanyak 7 anak sedangkan yang tidak

tuntas hanya 5 anak.

Tabel 4.5

Berikut merupakan table distribusi hasil belajar IPA kelas V Siklus I:

No Interval Frekuensi Persentase (%)

1. 30-39 1 8,3 (%)

2. 40-49 2 16,6 (%)

3. 50-59 1 8,3 (%)

4. 60-69 1 8,3 (%)

5. ≥70 7 58 (%)

Total 12 100(%)

Sedangkan distribusi ketuntasan hasil posttest siklus I dapat dilihat pada table

berikut ini:

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7739/5/T1_292010024_BAB IV.pdf · yang belum membuat jawaban awal dari pertanyaan yang diberikan guru

61

Tabel 4.6

Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA pada siklus I

Angka Frekuensi Ketuntasan Presentase

≤60 5 Tidak Tuntas 42%

>60 7 Tuntas 58%

Jumlah 12 100%

Dari hasil analisis tes siklus I, masih ada 5 siswa (42%) yang belum tuntas

atau belum mencapai kriteria ketuntasan peneliti yaitu 80%.

Gambar 4.3

Hasil Belajar Siklus I

Setelah mengetahui hasil belajar siklus I telah terjadi peningkatan

pembelajaran tentang materi struktur bumi yaitu pada pra siklus yang dapat

dilihat pembelajaran dari 33,33% naik menjadi 58,33% pada hasil belajar siklus I.

Berdasarkan kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus I, ada 5 siswa yang

nilainya belum mencapai KKM yang ditentukan yaitu 60. Berdasarkan indicator

pencapaian yang sebelumnya sudah ditetapkan peneliti yaitu 80% siswa mencapai

KKM, maka siklus I ini belum bisa dikatakan berhasil karena hanya 58,33%siswa

yang mencapai KKM yang sudah ditetapkan yaitu 60.

58%

42%

Hasil Belajar Siklus I

Tuntas Tidak Tuntas

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7739/5/T1_292010024_BAB IV.pdf · yang belum membuat jawaban awal dari pertanyaan yang diberikan guru

62

4.2.5 Refleksi

Kegiatan refleksi dilakukan pada kahir siklus I untuk mengetahu

keefektifan dan kekurangan pembelajaran the power of two. Refleksi digunkan

sebagai bahan perbaikan dengan melihat apakah indicator yang ditetapkan sudah

tercapai atau belum. Refleksi dilakukan dalam bentuk diskusi dengan guru kelas

yang juga bertindak sebagai observer dan peneliti. Diskusi yang dilakukan

membahas seputar penerapan pembelajaran the power of two bermanfaat bagi

guru atau tidak. Guru mendapatkan manfaat dalam penerapan pembelajaran the

power of two berupa wawasan baru tentang sebuah pembelajaran. siswa juga lebih

mudah menerima materi pelajaran karena pembelajaran the power of two

merupakn pembelajaran yang berkelompok

Berdasarkan angket yang telah diisi oleh siswa makan terlihat minat

belajar siswa mengalami peningkatan tetapi belum mencapai indikator yang

ditetapkan peneliti yaitu 80% siswa mencapai kategori minat tinggi dan sangat

tinggi, karena pada siklus I ini minat belajar siswa masih 50% yang mencapai

kategori minat tinggi. Dalam hasil evaluasi yang diperoleh siswa dengan

ketuntasan belajar KKM 60 maka didapatkan hasil sebanyak 7 siswa atau 58%

siswa mencapai KKM 60. Berdasarkan indikator yang sudah ditetapkan peneliti

yaitu 80% maka peneliti perlu melakukan tindakan kembali karena belum sesuai

dengan rencana awal yang sudah peneliti tetapkan. Karena dari hasil evaluasi pada

siklus I ternyata siswa yang sudah mencapai KKM baru 58% saja belum mencapai

80%. Artinya siklus I dinyatakan belum berhasil karena belum mencapai indikator

pencapaian yang sudah ditetapkan.

Sebagai pemantapan siklus I maka akan dilakukan siklus II oleh peneliti

dengan menggunakan pembelajaran the power of two dalam setiap kali

pembelajaran. Hal ini dilakukan agar hasil belajar siswa meningkat dan minat

belajar siswa juga meningkat sesuai dengan yang sudah ditetapkan oleh peneliti.

Berdasarkan hasil refleksi yang diperoleh pada proses pembelajaran siklus I

adalah sebagai berikut:

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7739/5/T1_292010024_BAB IV.pdf · yang belum membuat jawaban awal dari pertanyaan yang diberikan guru

63

a. Kegiatan pembelajaran siklus I sudah berlangsung sesuai berjalan

dengan baik sesuai harapan dan rancangan yang dibuat.

b. siswa lebih tertarik pada pembelajaran yang bersifat kelompok. Hal

ini terlihat saat pelaksanaan pembelajaran the power of two dimana

pembelajaran lebih hidup, perhatian dan juga antusias siswa lebih

meningkat karena belajar secara berkelompok.

c. Sebagian siswa terlibat aktif di dalam proses pembelajaran.

d. Saat melaksanakan diskusi waktu yang diberikan terlalu singkat

dan membacakan hasil diskusi di depan kelas siswa masih

kesulitan, karena siswa belum terbiasa dengan model pembelajaran

yang dilaksanakan.

e. Keberanian siswa sudah tumbuh dalam membacakan hasil

diskusinya di depan kelas.

f. Berdasarkan hasil observasi pada siklus I, ada beberapa hal yang

perlu diperbaiki pada pembelajaran siklus II.

g. Memberi waktu yang lebih saat pelaksanaan diskusi kelompok.

h. Lebih memperhatikan setiap apa siswa ketika diskusi kelomok

berlangsung.

i. Memberikan pengarahan terlebih dahulu sebelum siswa

membacakan hasil diskusi kelompoknya atau mempresentasikan

hasil diskusi kelompoknya.

4.3 Siklus II

Setelah melihat kekurangan dan keberhasilan dalam siklus I, pembelajaran

siklus II ini merupakan tindak lanjut dari kekurangan yang terjadi pada siklus I.

Siklus II akan dilaksanakan tiga kali pertemuan, kegiatan pembelajaran pada

siklus II ini dengan pokok bahasan yaitu “Daur Air” dengan indicator yaitu

“Mendeskripsikan Proses Daur Air dan Menyebutkan Kegiatan Manusia Yang

Mempengaruhi Daur Air”.

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7739/5/T1_292010024_BAB IV.pdf · yang belum membuat jawaban awal dari pertanyaan yang diberikan guru

64

4.3.1 Perencanaan Tindakan Penelitian

a. Pertemuan I

Sebelum mengajar pada pertemuan I, praktikan menyiapakan segala

sesuatu yang diperlukan dalam proses pembelajarannya, diantaranya lembar kerja

siswa, lembar observasi guru dan buku pembelajaran. Setelah itu membuat

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan pokok bahasan “Daur Air”

dengan indicator pembelajaran “Mendeskripsikan Daur Air”. Setelah menentukan

tujuan pembelajaran kemudian guru menetapkan sarana dan prasarana seperti alat

peraga dan bahan diskusi untuk menunjang kegiatan pembelajaran yang sedang

berlangsung.

b. Pertemuan II

Perencanaan pembelajaran pada pertemuan II siklus II sebagai lanjutan

dari pelaksaan pembelajaran pada pertemuan I dengan diskusi kelompok tetapi

dengan materi diskusi yang berbeda untuk memenuhi indicator “Menyebutkan

Kegiatan Manusia Yang Mempengaruhi Daur Air”. Sebelum melaksanakan

pertemuan II, praktikan menyiapkan segala Sesutu yang diperlukan dalam

pelaksanaan pembelajaran diantaranya lembar kerja siswa, lembar observasi guru

dan buku pembelajaran. Setelah itu membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) dengan pokok bahasan “Daur Air” dengan indicator pembelajaran

“Menyebutkan Kegiatan Manusia Yang Mempengaruhi Daur Air”. Setelah

menentukan tujuan pembelajaran kemudian guru menetapkan sarana dan

prasarana seperti alat peraga dan bahan diskusi untuk menunjang kegiatan

pembelajaran yang sedang berlangsung.

c. Pertemuan III

Perencanaan pembelajaran pada pertemuan III siklus II ini dirancang

praktikan untuk melakukan pembahasan secara singkat materi pertemuan I dan

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7739/5/T1_292010024_BAB IV.pdf · yang belum membuat jawaban awal dari pertanyaan yang diberikan guru

65

pertemuan III dan pada akhir pembelajaran pertemuan III siswa diberikan tes

evaluasi sebagai tes siklus II dan mengisi angket minat belajar.

4.3.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan siklus II sebagai tindak lanjut dari kekurangan dan

keberhasilan pada siklus I. Siklus II ini dilaksanakan dalam tiga pertemuan

dengan setiap pertemuan terdiri dari kegiatan awal, kegiatan ini dan kegiatan

akhir.

a. Pertemuan I

Dalam kegiatan awal pada siklus I pertemuan I ini untuk mengawali

pembelajaran guru mengucapkan salam, berdoa bersama diteruskan dengan

persensi kehadiran siswa, melakukan apersepsi yang didahului dengan

memperihatkan gambar siklus daur air kemudian menanyakan pada siswa

“jelaskan proses daur air yang ada di bumi dengan melihat gambar ada?”.

Selanjutnya guru menjelaskan langkah-langkah model pembelajaran yang akan

digunakan yakni The Power Of Two.

Pada kegiatan inti guru meminta setiap siswa untuk menuliskan jawaban

tentang pertanyaan yang sudah diberikan. Guru membagi siswa kedalam

kelompok yang setiap kelompok terdiri dari 2 siwa atau berpasang-pasangan.

Setiap anggota kelompok diberikan waktu untuk menjelaskan jawaban yang

sebelumnya sudah mereka buat. Guru mrminta siswa untuk membuka buku paket

pada bab daur air. Guru membagikan gambar siklus daur air. Setiap kelompok

diminta untuk berdiskusi dan memabaca buku paket yang dimiikinya, kemudian

setiap kelompok diminta membuat jawaban yang mereka sepakati dalam

kelompok dan menuliskannya pada selembar kertas. Setelah jawaban tersebut

disepakati, guru meminta setiap kelompok untuk membandingkan jawaban

mereka dengan jawaban kelompok lainnya begitu seterunya sampai semua

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7739/5/T1_292010024_BAB IV.pdf · yang belum membuat jawaban awal dari pertanyaan yang diberikan guru

66

kelompok sudah membandingkan jawaban kelompoknya dengan kelompok lain.

Setiap kelompok diminta untuk membacakan hasil diskusi kelompoknya di depan

kelas. Setelah semua kelompok maju untuk membacakan hasil diskusinya, guru

memberikan waktu kepada siswa untuk mengembangkan pengetahuannya tentang

fungsi atmsfer serta susunannya.

Pada akhir pemebalajaran, guru bersama siswa membuat kesimpulan dari

kegiatan dan materi pembelajaran yang telah dilakukan.Siswa diberikan

kesempata oleh guru untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas dari materi yang

telah dipelajari. Tak lupa juga guru melakukan refleksi terhadap pembelajaran

yang telah dilakukan.

b. Pertemuan II

Dalam kegiatan awal pada pertemuan I dan pertemuan II untuk mengawali

pertemuan guru mengucapkan salam, berdoa bersama diteruskan dengan presensi

kehadiran, memeriksa kesiapan siswa mengikuti kegiatan belajar mengajar dan

memberikan apersepsi dengan memperlihatkan gambar laut yang tercemar

minyak, kemudianmemberikan pertanyaan “mengapa kegiatan manusia yang ada

pada gambar dapat mempengaruhi daur air?”.

Pada kegiatan inti guru meminta setiap siswa untuk menuliskan jawaban

tentang pertanyaan yang sudah diberikan. Guru membagi siswa kedalam

kelompok yang setiap kelompok terdiri dari 2 siwa atau berpasang-pasangan.

Setiap anggota kelompok diberikan waktu untuk menjelaskan jwaban yang

sebelumnya sudah mereka buat. Guru membagikan gambar tentang laut yang

tercemar minyak serta artikel tentang pemanasan global. Setiap kelompok diminta

untuk berdiskusi dan memabaca artikel yang sudah diabagikan guru, kemudian

setiap kelompok diminta membuat jawaban yang mereka sepakati dalam

kelompok dan menuliskannya pada selembar kertas. Setelah jawaban tersebut

disepakati, guru meminta setiap kelompok untuk membandingkan jawaban

mereka dengan jawaban kelompok lainnya begitu seterunya sampai semua

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7739/5/T1_292010024_BAB IV.pdf · yang belum membuat jawaban awal dari pertanyaan yang diberikan guru

67

kelompok sudah membandingkan jawaban kelompoknya dengan kelompok lain.

Setiap kelompok diminta untuk membacakan hasil diskusi kelompoknya di depan

kelas. Setelah semua kelompok maju untuk membacakan hasil diskusinya, guru

memberikan waktu kepada siswa untuk mengembangkan pengetahuannya tentang

fungsi atmsfer serta susunannya.

Pada akhir pemebalajaran, guru bersama siswa membuat kesimpulan dari

kegiatan dan materi pembelajaran yang telah dilakukan.Siswa diberikan

kesempata oleh guru untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas dari materi yang

telah dipelajari. Tak lupa juga guru melakukan refleksi terhadap pembelajaran

yang telah dilakukan.

Kegiatan pembelajaran siklus 1 pertemuan II berlangsung, praktikan

meminta bantuan observer (guru kelas V) untuk mengamati pembelajaran dari

awal hingga akhir pembelajaran dengan cara mengisi lembar observasi yang telah

disediakan. Lembar observasi tersebut berisikan item untuk mengamati guru

melakukan proses belajar mengajar. Pada pertemuan kedua ini semua item telah

diisi oleh observer , karena secara keseluruhan langkah-langkah pembelajaran The

Power Of Two telah dilaksanakan oleh guru.

c. Pertemuan III

Dalam pertemuan III di awali dengan mengulas kembali secara singkat

materi pelajaran pada pertemuan I dan pertemuan II. Setelah mengulas secara

singkat, guru memberikan tes formatif untuk mendapatkan hasil belajar dari

pertemuan I dan pertemuan II. Setelah tes evaluasi dilaksanakan dilanjutkan

dengan membagikan angket minat belajar IPA untuk mengukur minat belajar IPA

setelah melaksanakan pembelajaran dengan model pembelajaran the power of two.

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7739/5/T1_292010024_BAB IV.pdf · yang belum membuat jawaban awal dari pertanyaan yang diberikan guru

68

4.3.3 Observasi

a. Pertemuan I

Pada saat pembelajaran siklus I pertemuan I berlangsung, praktikan

meminta bantuan observer (guru kelas V) untuk mengamati jalannya

pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran dengan cara mengisi lembar

pengamatan yang telah disediakan. Lembar pengamatan tersebut meliputi item

untuk mengamati aktivitas pembelajaran yang sedang berlangsung. Hasil

observasi selama pembelajaran siklus II pertemuan I, dalam hal kinerja guru

sudah bekerja secara optimal. Semua siswa sudah membuat jawaban masing-

masing sebelum dibagi ke dalam kelompok, pengelolaan kelasa oleh guru sudah

optimal hal ini terlihat ketika pembelajarn berlangsung siswa sudah tenang, ketika

pelakasanaa dikusi siwa sudah menegerti apa yang harus dilakukan Karena pada

pertemuan pembelajaran sebelumnya siswa juga melakukan hal yang sama

sehingga terbiasa.

Dari hasil observasi pertemuan I siklus II siswa sudah antusias dan minat

belajarnya tinggi untuk mengikuti pembelajaran. Pada saat membacakan hasil

diskusinya di depan kelas siswa sudah tidak terlihat bingung atau kaku seperti

pada pertemuan sebelumnya tetapi ada satu kelompok yang terlihat masih bingung

atau malu ketika harus membacakan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas.

Saat penyusunan kesimpulan pada akhir pembelajaran guru sudah melibatkan

siswa. Dari hasil observasi tersebut dapat diketahui kelebihan dan kelemahan

yang terjadi pada pembelajaran pertemuan I, hal ini menjadi tindak lanjut pada

pertemuan I.

b. Pertemuan II

Hasil observasi selama pembelajaran pertemuan II siklus II berlangsung.

Pembelajaran yang dilaksanakan guru sudah sudah berjalan sesuai dengan

rancangan dan harapan. Ketika pembelajaran berlangsung siswa antusias untuk

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7739/5/T1_292010024_BAB IV.pdf · yang belum membuat jawaban awal dari pertanyaan yang diberikan guru

69

mengikuti pembelajaran hal ini terlihat dengan jarangnya siswa berbicara dengan

temannya atau tidak mau berdiskusi dengan teman kelompoknya, hal ini juga

dimungkinkan terjadi Karena ketegasan guru karena guru tidak segan untuk

menegur siswa yang berbicara sendiri atau tidak mau berdiskusi denganteman

sekelompoknya. Kemudian ketika menyampaikan hasil diskusi kelompoknya di

depan kelas siswa sudah terlihat bingung dan malu tidak seperti pada pertemuan I

siklus II.

c. Pertemuan III

Pada dasarnya pada pertemuan ketiga ini digunakan guru hanya untuk

mengulas kembali secara singkat materi pelajaran pertemuan I dan pertemuan II

kemudian memberikan tes formatif untu mendapatkan hasil belajar dari pertemuan

I dan pertemuan II. Pada pertemuan ketiga ini bisa dikatakan berlangsung sesuai

rancangan awal yang sudah dibuat adapaun kendala yang terjadi ialah ada

beberapa siswa yang sedikit lupa dengan materi yang ada pada pertemuan I dan

pertemuan II.

Tabel 4.7

Hasil Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran The Power Of Two

Siklus II

No Aspek yang diamati

Pertemuan 1 Pertemuan 2

Pernyataan

Ya Tidak Ya Tidak

1 Guru memeriksa kesiapan sarana

prasana dan kesiapan siswa.

√ √

2 Guru melakukan apersepsi √ √

3 Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran

√ √

4 Guru menjelaskan langkah-langkah

pembelajaran the power of two

√ √

5 Guru memberikan pertanyaan. √ √

6 Guru meminta siswa menjawab √ √

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7739/5/T1_292010024_BAB IV.pdf · yang belum membuat jawaban awal dari pertanyaan yang diberikan guru

70

pertanyaan tersebut secara individu.

7 Guru membagi siswa kedalam

kelompok

√ √

8

Guru membimbing siswa untuk

menjelaskan jawaban yang

sebelumnya sudah dibuat kepada

anggota kelompok atau

pasangannya.

√ √

9

Guru meminta siswa untuk membuat

jawaban yang disepakati dalam

kelompok.

√ √

10

Guru meminta peserta didik untuk

membandingkan jawaban

kelompoknya dengan kelompok

yang lain.

√ √

11

Guru meminta beberapa kelompok

untuk mempresentasikan

jawabannya di depan kelas.

√ √

12

Guru memberikan kesempatan

kepada siswa untuk bertanya tentang

hal yang belum dimengerti

√ √

13

Guru dan siswa membuat

rangkuman.

√ √

14 Guru memberikan salam penutup. √ √

Dapat dilihat dari table 4.6 bahwa pelaksanaan pembelajaran telah

terlaksana sesuai dengan rencana karena semua langkah-langkah sudah

dilaksanakan dengan baik. Hal tersebut memperlihatkan bahwa pada siklus II ini

telah mencapai keberhasilan dalam hal penerapan pembelajaran the power of Two.

Pada siklus II ini varibel tindakan telah mencapai keberhasilan.

Selain langkah-langkah pembelajaran yang telah berhasil dilaksanakan

dengan baik ternyata respon siswapun terhadapa pembelajaran the power of two

juga positif. Hasil observasi respon siswa dapat dilihat pada table 4.7 di bawah

ini:

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7739/5/T1_292010024_BAB IV.pdf · yang belum membuat jawaban awal dari pertanyaan yang diberikan guru

71

Tabel 4.8

Hasil Lembar Observasi Respon Siswa Siklus II

No. Respon Siswa Pertemuan I Pertemuan II

Pernyataan

Ya Tidak Ya Tidak

1. Apakah siswa tertarik dengan

pertanyaan yang diberikan?

√ √

2. Apakah siswa menjawab

pertanyaan yang diberikan guru

√ √

3. Apakah siswa bekerja sama dengan

teman saat diskusi?

√ √

4. Apakah siswa mempresentasikan

hasil diskusinya?

√ √

5. Apakah siswa terlibat dalam

penyusunan rangkuman atau

kesimpulan

√ √

4.3.3 Hasil Tindakan Siklus II

4.3.3.1 Hasil Minat belajar siswa siklus II

Minat siswa kelas V SDN 03 Danyang Purwodadi pada pembelajaran yang

dilakukan pada siklus I dan Siklus II menggunakan The Power Of Two mengalami

perubahan yang lebih baik. Minat belajar siswa jika dibandingkan dengan

prasiklus, siklus I dan siklus II mengalami peningkatan minat belajar. Hanya

sebagian kecil saja yang masih masuk kedalam kategori baik.

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7739/5/T1_292010024_BAB IV.pdf · yang belum membuat jawaban awal dari pertanyaan yang diberikan guru

72

Tabel 4.9

Minat Belajar Siswa Siklus II

No Skor Kategori Frekuensi Presentase

1 85 Sangat Tinggi 0 0%

2 65 – 84 Tinggi 10 83,33%

3 45 – 64 Rendah 2 16,66%

4 25 – 44 Sangat

Rendah

0 0%

Total 12 100%

Gambar 4.4

Gambar Minat Belajar Siklus II

Berdasarkan diagram lingkaran di atas dapat dilihat dari 12 siswa yang

memiliki kategori tinggi yaitu 10 siswa (83,33%) dan yang masuk kedalam

kategori rendah yaitu 2 siswa (16,66%). Dengan demikian bisa disimpulkan

bahwa penggunaan pembelajaran the power of two sudah berhasil karena mengacu

dari indicator kinerja atau keberhasilan yang telah ditetapkan peneliti yaitu 80%

dari jumlah siswa memiliki kategori minat tinggi dan sangat tinggi sedangkan

pada siklus II prsentase siswa mencapai kategori tinggi mencapai 83,33

4.3.3.2 Hasil Belajar Siswa Siklus II

Setelah melakukan tindakan penelitian siklus I dengan menggunakan

pembelajaran the power of two maka peneliti melakukan posttest sebagai evaluasi

0%

83%

17%

0%

Minat Belajar Siklus II

Sangat Tinggi Tinggi Rendah Sangat Rendah

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7739/5/T1_292010024_BAB IV.pdf · yang belum membuat jawaban awal dari pertanyaan yang diberikan guru

73

siklus I. Pelaksanaan kegiatan ini pada pertemuan III. Hasil evaluasi yang

dilakukan pada akhir siklus I ini mengalami peningkatan jika dibandingkan

dengan sebelum pelaksanaan siklus I atau tindakan. Jika dilihat KKM yang

ditentukan yaitu 60 hasil sebelum tindakan dimana 8 siswa tidak mencapai KKM

dan 4 siswa telah mencapai KKM di atas 60. Setelah dilakukan tindakan siswa

yang tuntas atau memiliki nilai di atas 60 sebanyak 7 anak sedangkan yang tidak

tuntas hanya 5 anak.

Berikut merupakan table distribusi hasil belajar IPA kelas V Siklus II:

Tabel 4.10

Tabel Distribusi Hasil Belajar Siklus II

No. Interval Frekuensi Persentase (%)

1. 53-60 1 8,3 (%)

2. 61-68 0 0 (%)

3. 69-78 3 25 (%)

4. 79-86 7 58,3 (%)

5. ≥89 1 8,3 (%)

Total 12 100 (%)

Berdasarkan table distribusi di atas diketahui hasil belajar siklus II dari

jumlah siswa 12 siswa dinyatakan tuntas (KKM 60) dengan perincian

menadapatkan nilai 53 ada 1 siswa (8,3%), nilai 73 ada 3 siswa (25%), nilai 80

ada 4 siswa (33,3), nilai 86 ada 3 siswa (25%), dan nilai 93 ada 1 siswa

(8,3%).Sedangkan distribusi ketuntasan hasil posttest siklus II dapat dilihat pada

table berikut ini:

Tabel 4.11

Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA pada siklus II

Angka Frekuensi Ketuntasan Presentase

< 60 1 Tidak Tuntas 8,33%

>60 11 Tuntas 91,66%

Jumlah

12 100%

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7739/5/T1_292010024_BAB IV.pdf · yang belum membuat jawaban awal dari pertanyaan yang diberikan guru

74

Gambar 4.5

Gambar Hasil Belajar Siklus II

Dari hasil analisis tes siklus II maka dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran The Power Of Two dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa.

Pada saat tes siklus II hanya 1 siswa tidak mencapai KKM 60 atau 8,33%

sedangkan siswa yang mencapai KKM berjumlah 11 siswa atau 91,66% dengan

indicator pencapian yang sudah ditetapkan yaitu 80% siswa mencapai KKM.

Maka pada siklus II sudah berhasil mencapai indicator yang ditetapkan peneliti

yaitu 80%.

4.3.3.3 Refleksi

Kegiatan refleksi dilakukan sebagai tindak lanjut untuk mengetahui

kefektifan dari pembelajaran the power two. Refleksi digunakan juga sebagai

bahan perbaikan dengan membandingkan antara hasil dan indicator yang

diharapkan. Setelah melakukan kegiatan pembelajaran pertemuan I,II, da n III

maka dilanjutkan dengan refleksi atas segala yang telah dilakukan berdasarkan

pengamatan observer pada siklus II.

a) Kegiatan Pembelajaran siklus II sudah berlangsung sesuai dengan harapan.

92%

8%

Hasil belajar siklus II

Tuntas Tidak tuntas

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7739/5/T1_292010024_BAB IV.pdf · yang belum membuat jawaban awal dari pertanyaan yang diberikan guru

75

b) Pembuatan kesimpulan sudah melibatkan siswa.

c) Kegiatan pembelajaran the power of two membuat pembelajaran tersebut

lebih hidup, minat belajar siswapun meningkat karena pembelajaran ini

adalah pebelajaran secar berkelompok.

d) Antara rencana pelaksanaan pembelajaran dengan pelaksanaannya sudah

sesuai.

e) Keberanian siswa untuk mengemukakan pendapat sudah tumbuh dalam

mempresentaikan hasil diskusinya sudah tidak bingung atau malu.

f) Siswa sudah kompak dalam berlangsungnya diskusi kelompok walaupun

masih ada beberapa siswa yang harus ditegur supaya mau terlibat dalam

diskusi kelompok.

4.4 Analisis Data Rekapitulasi nilai Prasiklus, siklus I, Siklus II.

Nilai yang diperoleh selama penelitian yaitu pada tahap pra siklus, siklus I,

siklus II dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Dibawah ini merupaka tabel nilai

minat belajar siswa selama penelitian.

Tabel 4.12

Minat Belajar Siswa SDN 03 Danyang Purwodadi Grobogan Semester

II

Sangat Rendah Rendah Tinggi Sangat

Tinggi

Pra Siklus 7 (58.33%) 5 (41.66%)

Siklus I 6 (50%) 6 (50%)

Siklus II 2 (16.66%) 10 (83.33%)

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7739/5/T1_292010024_BAB IV.pdf · yang belum membuat jawaban awal dari pertanyaan yang diberikan guru

76

Gambar 4.6

Rekapitulasi Minat Belajar Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

Pada gambar di atas dapat dilihat bahwa minat belajar siswa mulai dari pra

siklus, siklus I dan Siklus II mengalami peningkatan. Pada pra siklus persentase

siswa yang siswa yang mencapai kategori minat tinggi 41.67% pada siklus I naik

menjadi 50% dan pada siklus II menjadi 83.33%. Sedangkan jumlah siswa yang

mencapai skor minat rendah terus menurun dari pra siklus, siklus I dan siklus II.

Tabel 4.13

Ketuntasan Hasil Belajar Siswa SDN 03 Danyang Purwodadi Grobogan

Semester II

No Ketuntasan

Belajar

KKM Pra Siklus Siklus I Siklus II

F % F % F %

1 Tuntas ≤ 60 4 33,3% 7 58,33% 11 91,66%

2 Tidak

Tuntas

> 60 8 66,6 5 41,67% 1 8,33%

Jumlah 12 100 12 100 12 100

58.33%

50%

16.66%

41.67%

50%

83.33%

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Minat belajar

Sangat Rendah Rendah Tinggi Sangat Tinggi

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7739/5/T1_292010024_BAB IV.pdf · yang belum membuat jawaban awal dari pertanyaan yang diberikan guru

77

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan hasil

belajar secara bertahap. Pada kegiatan pra siklus siswa yang tuntas hanya 4 siswa

saja (33,3%) dari keseluruhan siswa sedangkan yang tidak tuntas yaitu 8 siswa

(66,6%) yang tidak mencapai KKM sebesar 60. Pada kegitan siklus I siswa yang

tuntas yaitu 7 siswa (58,3%) sedangkan yang tidak tuntas yaitu 5 siswa (41,67).

Pada siklus II siswa yang tuntas cukup banyak yaitu mencapai 11 siswa (91,6%)

dan sisanya hanya 1 siswa yang tidak tuntas (8,3). Dengan demikian pembelajaran

dengan menggunakan the power of two dapat meningkatkan hasil belajar siswa

kelas V SDN 03 Danyang tahun ajaran 2013/2014. Hasil tuntas dan tidak tuntas

hasil belajar siswa dapat digambarkan dengan menggunaka diagram di bawah ini.

Gambar 4.8

Gambar Rekapitulasi Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa ketuntasan belajar siswa mulai dari

pra siklus, siklus I dan siklus II meningkat. Hal yang sebaliknya terjadi pada

jumlah siswa yang tidak tuntas semakin menurun.

33.33

58.33

91.66

66.66

41.67

8.33

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Hasil Belajar

Tuntas % Tidak Tuntas %

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7739/5/T1_292010024_BAB IV.pdf · yang belum membuat jawaban awal dari pertanyaan yang diberikan guru

78

4.5 Pembahasan

Berdasarkan hasil angket minat belajar dan hasil belajar yang diperoleh

sebelum pelaksanaan tindakan (prasiklus) diketahui bahwa minat belajar dan hasil

belajar masih rendah. Oleh karena dilakukanlah pembelajaran the power of two

dan ternyata penerapan pembelajaran the power of two dapat meningkatkan minat

belajar dam hasil belajar siswa . Dengan meningkatnya minat belajar belajar dan

hasil belajar setelah dilakukan tindakan dengan menggunakan pembelajaran the

power of two menunjukkan bahwa hasil dari penelitian ini sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Nurlaila yang mana ia menyatakan bahwa

pembelajaran the power of two dapat meningkatkan hasil belajar siswa di SD

Negeri 165732 Tebing Tinggi Tahun Ajaran 2012/2013. Keberhasilan penelitian

dengan menggunakan pembelajaran the power of two juga telah berhasil

meningkatkan minta belajar siswa sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Anjar Mukti Wibowo yang menyatakan bahwa melalui pembelajaran the power of

two dapat meningkatkan minat belajar siswa MTs Negeri Kembangwawit Tahun

Pelajaran 2010/2011.

Dari pengamatan terhadap proses pembelajaran pada siklus I dan siklus II,

guru telah menerapakan atau melaksanakan pembelajaran the power of two

dengan baik. Guru berhasil membuat siswa menjadi aktif. Dari pertanyaan yang

diberikan guru dijawab oleh siswa secara individu, ketika sudah dibentuk

kelompok yang setiap kelompoknya terdiri dari 2 orang atau berpasang-pasangan

siswa aktif untuk menyatakan pendapatnya dalam kelompok dan saat

membandingkan jawabannya dengan kelompok lain semua siswa antusiasi untuk

menjelaskan jawabannya dengan jawaban dari kelompok lain. Namun pada

pelaksanaan siklus I guru belum memberikan waktu yang cukup saat diskusi

kelompok, kurang memperhatikan setiap siswa, dan belum memberikan

pengarahan pada siswa sebelum presentasi kelompok.

Dari penjelasan hasil tersebut menunjukkan bahwa penelitian dengan

penerapan pembelajaran the power of two telah berhasil meningkatkan minat

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7739/5/T1_292010024_BAB IV.pdf · yang belum membuat jawaban awal dari pertanyaan yang diberikan guru

79

belajar dan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 03 Danyang Purwodadi

Grobogan pada pembelajaran IPA dengan materi atmosfer, struktur bumi, daur air

dan faktor-faktor yang mempengaruhi daur air semester 2 tahun pelajaran

2013/2014. Peningkatan minat belajar dan hasil belajar dikarekan siswa tertarik

dengan pembelajaran the power of two, siswa lebih aktif, dan juga daya ingat

siswa terhadap materi pembelajaran yang sudah dpelajari menjadi lebih baik.

Berdasarkan uraian yang sudah dijelaskan di atas maka dapat dilihat

implikasi teoritis maupun implikasi praktis:

1. Implikasi Teoritis

Pembelajaran the power of two dapat digunakan dan dikembangkan

sebagai model pembelajaran yang dapat meningkatkan minat belajar dan

hasil belajara IPA.

2. Implikasi Praktis

1. Pelaksanaan pembelajaran secara berkelompok atau the power of

two dapat digunakan sekolah sebagai proses perbaikan kualitas

pembelajaran

2. Pelaksanaan pembelajaran the power of two menambah

pengetahuan dan pemahaman guru tentang pembelajaran secara

berkelompok.

3. Penerapan pembelajaran the power of two ternyata dapat membuat

siswa aktif dan berani mengungkapkan pendapatnya.