pertanyaan ringkasan
DESCRIPTION
tugas mepetTRANSCRIPT
Pertanyaan
1. Apakah yang dimaksud dengan metodologi penelitian?
Jawaban: Metodologi penelitian adalah usaha seseorang yang dilakukan secara sistematis mengikuti aturan-
aturan guna menjawab permasalahan yang hendak diteliti.
2. Sebutkan secara jelas tujuan suatu penelitian!
Jawaban:
a. Memperoleh informasi baru. Pada penelitian biasanya seorang peneliti akan berhubungan dengan fakta
atau data baru.
b. Mengembangkan dan menjelaskan. Karena hanya melalui penelitian suatu cakrawala teori ilmu
pengetahuan dapat dikembangkan.
c. Menerangkan, memprediksi, dan mengontrol suatu variabel.
3. Dalam kaitannya dengan perkembangan ilmu pengetahuan, apakah fungsi penting kegiatan penelitian?
Jawaban : menemukan sesuatu yang baru,
a) mengembangkan ilmu pengetahuan,
b) melakukan validasi terhadap teori lama,
c) menemukan permasalahan penelitian, dan
d) menambah khazanah ilmiah yang baru.
4. Sebutkan empat macam sumber ilmu pengetahuan yang sering Anda temui di masyarakat!
Jawaban : Empat macam sumber ilmu pengetahuan tersebut ialah
a) tradisi atau tenacity,
b) otoritas,
c) deduktif dan induktif, dan
d) pendekatan ilmiah.
5. Sebutkan beberapa langkah penting dalam pendekatan ilmiah!
Jawaban :
a) dirasakan adanya permasalahan yang hendak dipecahkan,
b) dinyatakan dalam bentuk pernyataan jawaban sementara atau hipotesis,
c) dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan data yang diambil dari lapangan,
d) menganalisis data yang diperoleh, dan
e) mengambil hasil kesimpulan yang diperoleh.
6. Tuliskan yang termasuk Sumber-sumber ilmu pengetahuan, yaitu :
a. sumber ilmu pengetahuan tradisi,
b. sumber ilmu pengetahuan otoritas, dan
c. sumber ilmu pengetahuan apriori.
7. Metode apakah yang paling efektif digunakan dalam menguasai ilmu pengetahuan?
Jawaban : Metode yang paling efektif untuk menguasai ilmu pengetahuan adalah metode ilmiah, karena dengan
metode tersebut seorang peneliti dapat mengkomunikasikan hasil-hasil penelitiannya kepada masyarakat ilmiah
secara universal.
8. Sebutkan secara jelas bagaimana mengelompokkan bermacam-macam jenis penelitian!
Jawaban : Pengelompokan penelitian menurut tujuan, metode, dan bidang garapan.
9. Ada berapa macam penelitian jika dilihat dari aspek metodenya?
Jawaban :
a) penelitian deskriptif,
b) penelitian survei,
c) penelitian ex-postfacto,
d) penelitian eksperimen, dan
e) penelitian tindakan.
10. Dilihat dari aspek tujuan ada berapa jenis penelitian yang perlu diingat oleh seorang peneliti?
Jawaban :
a) penelitian dasar,
b) penelitian terapan dan
c) penelitian evaluasi.
11. Apakah yang dimaksud dengan permasalahan?
Jawaban : permasalahan adalah sesuatu hal yang menyebabkan tidak tercapainya suatu tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya. Permasalahan dapat juga diartikan sebagai jarak antara apa yang diharapkan dengan apa
yang menjadi kenyataan.
12. Apa yang membedakan antara permasalahan yang masih dalam klasifikasi common sense dan permasalahan
yang dapat diteliti.
Jawaban : Permasalahan yang masih diklasifikasikan sebagai common sense adalah masalah yang masih
terbatas pada perasaan seseorang sulit diukur, muncul dalam tingkat reliabilitas rendah dan tidak semua orang
mengalaminya. Permasalahan yang dapat diteliti merupakan problematika yang dapat dirasakan, sering muncul,
dapat diukur, dan secara signifikan dapat ditemui oleh orang-orang yang terlibat.
13. Mengapa permasalahan penelitian perlu ada dalam proses penelitian?
Jawaban : Karena permasalahan merupakan titik awal perlunya suatu kegiatan penelitian. Bila tidak ada
masalah, pada umumnya seorang peneliti tidak perlu bersusah payah melakukan penelitian.
14. Bagaimanakah karakteristik permasalahan yang dapat diteliti?
Jawaban : Karakteristik permasalahan yang signifikan untuk diteliti merupakan masalah yang mempunyai nilai
tertentu, misalnya bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan teori, mempunyai nilai praktis, dan bisa
meningkatkan taraf hidup masyarakat.
15. Adakah petunjuk yang dapat memudahkan teridentifikasinya permasalahan penelitian?
Jawaban : Ada. Kata-kata yang mengindikasikan fenomena permasalahan tersebut misalnya belum misalnya
belum tercapainya tujuan organisasi, rendah misalnya rendahnya komitmen pimpinan sekolah, buruk,
inefesiensi, gagal dan sebagainya.
16. Di manakah seorang peneliti bisa mendapatkan permasalahan penelitian yang baik?
Jawaban : Pertama, pengalaman seseorang atau kelompok, kedua, lapangan di mana seorang peneliti melakukan
pekerjaannya sehari-hari, sekolah bagi kepala sekolah dan guru, di laboratorium, kelas, dan' masyarakat bagi
para peneliti. Ketiga, perpustakaan Karena di dalam perpustakaan tersebut tersimpan buku, jumal, surat kabar,
hasil penelitian yang kesemuanya merupakan sumber ilmu pengetahuan yang relevan.
17. Terangkan secara singkat bagaimanakah seorang peneliti harus mempersempit permasalahan?
Jawaban : Permasalahan diungkapkan secara global sejak dari: a) latar belakang, kemudian b) diidentifikasi
fenomena yang dapat dirasakan dan muncul di lapangan, c) dilakukan pembatasan permasalahan pada variabel
yang diduga kuat berpengaruh terhadap tercapainya tujuan penelitian, dan d) permasalahan tersebut dirumuskan
ke dalam bentuk-bentuk pertanyaan.
18. Bolehkah seorang peneliti sudah menyatakan secara definitif hubungan, pengaruh satu variabel dengan variabel
lainnya?
Jawaban : Belum boleh, karena pada bab pendahuluan tersebut seorang peneliti baru merumuskan permasalahan
atas dasar fenomena induktif dari lapangan atau fakta yang muncul. Oleh karena itu, masalah yang dirumuskan
juga masih bersifat umum.
19. Berikan contoh identifikasi masalah penelitian secara singkat!
Jawaban : Contoh identifikasi masalah penelitian:
a. Rendahnya kualitas lulusan SMK dalam memenuhi tuntutan pasar kerja.
b. Standar minimal sarana dan prasarana sekolah belum terpenuhi.
c. Kesejahteraan tenaga pendidik belum optimal.
d. Komitmen pengelola pendidikan dalam peningkatan mutu belum optimal.
20. Bila Bab I merupakan realisasi induktif, maka Bab 3 yang menyangkut studi kepustakaan merupakan realisasi
konsep pemikiran deduktif. Terangkan apa maksud dari kalimat tersebut!
Jawaban : Dalam pendekatan ilmiah merupakan gabungan pendekatan induktif dan deduktif. Pada Bab
pendahuluan, peneliti diajak untuk mengidentifikasi permasalahan sejak secara global sampai membatasi dan
merumuskannya adalah lebih mendasarkan kepada asas pengamatan, baik di lapangan kemudian kajian teori
dari studi pustaka. Sedangkan pada bab dua atau studi kepustakaan, peneliti dianjurkan membangun teori yang
berkaitan dengan permasalahan di atas, atas dasar konsep deduktif di mana peneliddiharuskan melakukan kajian
pustaka yang berasal dari variasi sumber dan kemudian menyusun kerangka berpikir dan membuat pertanyaan
penelitian (research questions) dan atau hipotesis penelitian.
21. Apakah peran dan manfaat studi kepustakaan bagi seorang peneliti sebelum melakukan pengambilan data di
lapangan?
Jawaban :
a. Mengetahui batas-batas cakupan dari permasalahan yang hendak dipecahkan.
b. Menempatkan pertanyaan secara perspektif.
c. Membatasi pertanyaan-pertanyaan penelitian dan menentukan konsep studi yang berkaitan erat dengan
permasalahan.
d. Menentukan penelitian yang dilakukan di antara hasil penelitian sejenis yang telah dilakukan oleh peneliti
lainnya.
e. Mencegah terjadinya penelitian replikasi dengan peneliti lain.
22. Sebutkan beberapa sumber informasi yang perlu diperhatikan bagi seorang peneliti dalam melakukan kajian
pustaka!
Jawaban : Macam-macam sumber informasi tersebut seperti misalnya: a) jurnal penelitian, b) laporan hasil
penelitian, c) abstrak, d) majalah, e) surat kabar, f) buku yang relevan, g) hasil-hasil seminar, h) artikel ilmiah
yang belum dipublikasi, i) wawancara dengan narasumber, j) surat-surat keputusan, dan k) informasi dari
internet.
23. Di manakah tempat yang baik bagi seorang peneliti untuk melakukan kajian pustaka?
Jawaban : Tempat yang paling ideal untuk melakukan kajian pustaka adalah di perpustakaan, baik yang ada di
lembaga pendidikan maupun yang ada di masyarakat terdekat.
24. Bagaimanakah cara mengorganisasi informasi yang bervariasi dan berasal dari bermacam-macam sumber
tersebut?
Jawaban : Cara mengorganisasi informasi yang telah diperoleh dapat dilakukan misalnya seperti langkah-
langkah berikut. a) mulai dari hasil, penelitian yang relevan dan mutakhir, b) membaca abstrak penelitian dan
bukti dari sumber informasi yang relevan, c) mencatat bagian-bagian pent ing dan relevan dengan masalah
penelitian, d) membuat catatan, kutipan dalam sistem kartu, e) mengatur kartu-kartu tersebut menurut katalog
yang Anda senangi, f) tulis sumber informasi lengkap pada muka kartu sebaliknya, dan g) yakinkan isi kutipan
adalah langsung, diringkas, atau diuraikan dengan menggunaktin bahasan sendiri (saduran).
25. Mengapa seorang peneliti perlu melakukan kajian hasil penelitian yang relevan?
Jawaban : Untuk mengetahui posisi penelitian tersebut di antara peneliti yang sejenis, sehingga tidak terjadi
adanya penelitian pengulangan, atau terjadinya unsur plagiator.
26. Di samping diperolehnya landasan teori terhadap permasalahan yang hendak diteliti, apakah hasil langsung dari
kegiatan kajian pustaka?
Jawaban : Hasil akhir dari kajian pustaka adalah dapat disusunnya suatu hipotesis penelitian, yaitu jawaban
sementara atau pertanyaan penelitian, atau kombinasi antara keduanya.
27. Dalam satu penelitian, ada berapa macam hipotesis yang dapat dikenal?
Jawaban : Ada dua macam hipotesis, yaitu hipotesis penelitian yang berfungsi memberikan arah dan jawaban
sementara dari rumusan masalah dan hipotesis statistika yang dilihat dari strukturnya hipotesis statistik ini
merupakan rangkaian dua atau lebih variabel yang hendak diuji oleh peneliti.
28. Bagaimanakah membedakan antara hipotesis penelitian dengan hipotesis statistika?
Jawaban : Hipotesis penelitian biasanya ditempatkan pada bagian akhir kajian pustaka, sedangkan hipotesis
statistika ditempatkan pada bagian analisis data atau Bab 6, sebagai awal uji hipotesis dengan menggunakan
teknik statistika yang relevan.
29. Dalam suatu proses penelitian, bagaimanakah hubungan antara kedua macam hipotesis tersebut?
Jawaban : Antara hipotesis penelitian dengan hipotesis statistika harus sinkron. Sebagai contoh jika hipotesis
penelitian menyatakan hipotesis searah, yaitu ada perbedaan signifikan antara siswa yang memperoleh
pengajaran dengan metode A dengan mahasiswa yang memperoleh pengajaran metode B, hipotesis statistika
harus juga hipotesis yang searah sebagai hipotesis yang hendak diuji.
30. Bagaimanakah tempat penelitian dapat dibedakan dalam suatu penelitian pendidikan?
Jawaban : Tempat penelitian merupakan tempat di mana proses studi yang digunakan sebagai media pemecahan
masalah penelitian berada. Tempat penelitian dapat dibedakan menjadi dua, yaitu laboratorium — tempat
eksperimentasi dilakukan dan di luar laboratorium, misalnya di kelas, di sekolah, atau di masyarakat.
31. Apakah yang dimaksud dengan populasi? Ada berapa macam populasi dalam suatu penelitian?
Jawaban : Yang dimaksud dengan populasi adalah semua anggota kelompok manusia, atau individu yang
tinggal bersama di suatu tempat dan secara terencana menjadi target kesimpulan dari akhir penelitian. Populasi
dapat dibedakan menjadi, populasi target (target population) dan populasi akses (access population).
32. Apakah yang dimaksud dengan sampel penelitian? Persyaratan apakah yang perlu ada pada sampel?
Jawaban : Sampel adalah bagian dari populasi yang dijadikan oleh peneliti sebagai sumber informasi.
Persyaratan yang perlu ada pada sampel adalah adanya persyaratan mewakili atau representativeness dan
jumlah yang memadai.
33. Bagaimanakah sifat-sifat metode pengambilan sampel yang ideal yang dapat dipertimbangkan oleh seorang
peneliti?
Jawaban : Sifat-sifat metode pengambilan sampel yang ideal adalah metode sampling yang memiliki ciri-ciri
seperti berikut.
a. Dapat menghasilkan gambaran yang dapat dipercaya dari seluruh populasi yang diteliti.
b. Dapat menentukan hasil dengan presisi penyimpangan baku yang kecil.
c. Sederhana dan dapat dilaksanakan.
34. Bagaimanakah suatu jumlah sampel penelitian ditentukan oleh seorang peneliti?
Jawaban : Dalam penelitian pendidikan atau penelitian sosial jumlah besarnya anggota sampel dapat ditentukan
melalui formula empiris, monogram Herry King, atau dengan tabel yang relevan.
35. Kapan teknik pengambilan jumlah sampel dapat dilakukan?
Jawaban : Teknik mengambil sampel dilakukan setelah besamya jumlah sampel penelitian dapat ditentukan.
36. Terangkan secara ringkas pembagian teknik sampling yang anda ketahui!
Jawaban : Teknik sampling dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu teknik sampling probabilitas dan
teknik sampling nonprobabilitas.
a. Teknik sampling probabilitas dapat dikelompokkan menjadi empat macam, yaitu a) sampling acak, b)
sampling stratifikasi, c) sampling klaster, dan d) sampling sistematis.
b. Teknik nonprobabilitas dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu a) teknik memilih sampel secara
kebetulan, b) memilih sampel bertujuan, c) memilih sampel secara kuota, dan d) memilih sampel dengan
"getok tular."
37. Apakah yang dimaksud teknik sampling probabilitas dan teknik sampling nonprobabilitas?
Jawaban : Teknik sampling probabilitas adalah teknik sampling yang menggunakan prinsip probabilitas atau
teori kemungkinan. Dengan teknik in semua subjek dalam populasi mempunyai kesempatan sama untuk dipilih
menjadi anggota sampel. Sedangkan, teknik sampling nonprobabilitas merupakan teknik sampling yang tidak
memberi peluang atau kesempatan sama untuk dipilih sebagai subjek dalam sampel penelitian.
38. Kapan seorang peneliti dianjurkan menggunakan teknik sampling probabilitas?
Jawaban : Kita dianjurkan menggunakan teknik sampling probabilitas, apabila seorang peneliti melakukan studi
dengan menggunakan prinsip penelitian kuantitatif dengan dasar filosofis positivisme.
39. Teknik sampling apakah yang paling populer digunakan dalam penelitian?
Jawaban : Teknik sampling yang paling populer digunakan adalah teknik sampling secara acak atau random
sampling, karena semua anggota dalam populasi mempunyai kesempatan sama untuk dipilih menjadi sampel
penelitian.
40. Sebutkan tiga tindakan penting dalam rencana kegiatan penelitian?
Jawaban : Ketiga tindakan penting yang dimaksud adalah:
a) persiapan sebelum terjun di lapangan,
b) tindakan setelah memperoleh data, dan
c) tindakan membuat laporan.
41. Kapan tenaga asisten peneliti sebaiknya dilatih?
Jawaban : Pelatihan tenaga pembantu penelitian sebaiknya dilakukan sebelum terjun di lapangan.
42. Etika penelitian yang bagaimanakah yang perlu diperhatikan bagi seorang peneliti bidang pendidikan dan
bidang lain pada umumnya?
Jawaban : Seorang peneliti harus memperhatikan dun menjunjung tinggi etika penelitian yang berlaku. Hal ini
direfleksikan dengan perlunya bagi seorang peneliti untuk mempunyai izin yang berkaitan dengun melakukan
kcgiatan penelitian, menjaga agar hak asasi responden tidak dilunggar dan tidak dirugikan dengan adanya
penelitian tersebut, bertindak jujur, dun bertanggung jawab terhadap hasil penelitian yang telah dilakukan.
43. Apakah fungsi instrumen penelitian bagi seorang peneliti?
Jawaban : Kegunaan instrumen penelitian adalah untuk memperoleh data yang diperlukan.
44. Syarat instrumen apakah yang perlu diperhatikan oleh peneliti?
Jawaban : Instrumen penelitian yang baik adalah yang memenuhi tiga persyaratan penting yaitu valid, reliabel,
dan objektif.
45. Ada berapa macam media pengumpul data penelitian? Sebutkan masing-masing media tersebut!
Jawaban : Ada empat media pengumpul data dalam suatu proses penelitian. Keempat. media pengumpul data
tersebut yaitu kuesioner, observasi, wawancara, dan dokumentasi.
46. Apakah keunggulan dan kelemahan media pengumpul data kuesioner?
Jawaban : Keunggalan kuesioner ialah:
a) dapat mengungkapkan pendapat atau tanggapan seseorang atau kelompok terhadap suatu permasalahan.
b) dapat disebarkan untuk responden yang berjumlah besar dan tempat yang luas,
c) tetap terjaga objektivitas responden,
d) biaya relatif murah
e) Penggunaan waktu yang lebih fleksibel, dan
f) Dapat menyaring informasi dalam skala luas dengan waktu cepat.
Adapun kelemahan kuesioner adalah:
a) peneliti tidak dapat melihat reaksi responden ketika mereka memberikan informasi,
b) respondon lambat dalam merespon kuesioner,
c) responden yang memberikan jawaban asal-asalan tidak dapat dikontrol,
d) kembalinya kuesioner tergantung pada kesadaran responden dalam menjawab dan mengantar lewat pos.
47. Bagaimanakah membuat kuesioner yang baik untuk suatu penelitian?
Jawaban : Untuk mendapatkan kuesioner yang baik, peneliti hendaknya memperhatikan beberapa butir
penting, seperti:
a) menggunakan bahasa yang jelas,
b) menghindari pertanyaan ganda dalam satu item,
c) pertanyaan hams selalu berkaitan dengan permasalahan,
d) menggunakan bahasa baku,
e) jangan terlalu banyak menggunakan pertanyaan jebakan.
48. Apakah yang perlu dilakukan bagi seorang peneliti ketiku menggunakan media pengumpul data observasi?
Jawaban : Peneliti dapat menggunakan alat bantu termasuk:
a) menggunakan buku catatan,
b) menggunakan check list yang berisi objek yang perlu diobservasi di lapangan,
c) film kamera,
d) film proyektor, dan sebagainya.
49. Bagaimanakah teknik wawancara yang sebaiknya dilakukan oleh seorang peneliti?
Jawaban : Pada teknik wawancara ini, peneliti datang dan berhadapan langsung dengan responden atau subjek
yang diteliti. Mereka menanyakan sesuatu yang telah direncanakan kepada responden dan hasilnya dicatat
sebagai informasi penting dalam penelitian.
50. Dokumentasi macam apakah yang perlu diperhatikan oleh seorang peneliti?
Jawaban : Ada dua macam sumber dokumen yang perlu diperhatikan oleh seorang peneliti. Kedua sumber itu
ialah:
a) dokumen resmi yang dikeluarkan oleh lembaga yang bersangkutan, dan
b) dokumen tidak resmi seperti catatan pribadi, nota dinas, surat penting lainnya yang memberikan informasi
kuat terhadap suatu kejadian.
51. Bagaimanakah cara melakukan skoring terhadap data yang diperoleh dari lapangan?
Jawaban : Skoring dapat dilakukan dengan cara manual ataupun dengan menggunakan alat bantu komputer.
Cara manual dapat menghasilkan analisis yang lebih teliti dan memiliki sensitivitas tinggi terhadap bias. Akan
tetapi, untuk data yang besar dengan variabel yang kompleks sangat dianjurkan seorang peneliti menggunakan
program paket komputer.
52. Apakah kelebihannya bagi seorang peneliti menggunakan program paket komputer dalam melakukan analisis
data?
Jawaban : Kelebihan penggunaan komputer adalah untuk data yang berjumlah besar dapat dilakukan dengan
secara cepat dan tepat.
53. Apa kelebihan kuesioner tertutup dibanding dengan kuesioner terbuka?
Jawaban : Analisis kuesioner tertutup lebih mudah dan lebih cepat. Hal itu dapat dianalisis dengan
menggunakan formula teknik statistika yang ada dan relevan. Untuk angket tertutup, jawabannya dapat
dianalisis seperti menggunakan hasil wawancara, yaitu uraian luas dan memerlukan analisis dengan cara
penyaringan menurut jenis dan kategori jawaban.
54. Apa sajakah yang dilakukan seorang peneliti saat mendeskripsi data yang diperoleh?
Jawaban : Data kasar yang diperoleh dari lapangan.
a. Diorganisasi dan dikelompokkan menurut jenis variabel-diskrit atau kontinu.
b. Mengelompokkan data dan menampilkan ke dalam tabel dan diagram yang sesuai.
c. Dengan menggunakan teknik statistika deskripsi, dapat diperoleh nilai mean, median, mode, standar
deviasi, varian, skewness, kurtosis, kuartil, stanine, dan persentil.
55. Bagaimanakah fungsi statistika inferensial dalam analisis data?
Jawaban : Fungsi statistika inferensial adalah menentukan hasil analisis data yang berasal dari sampel atau
cuplikan dan menggunakan hasil tersebut sebagai hasil dari populasi.
56. Sebutkan dan jelaskan macam-macam skala ukur yang sering ditemui dalam penelitian pendidikan!
Jawaban : Macam-macam skala ukur yang sering ditemui dalam penelitian pendidikan diantaranya adalah
sebagai berikut.
a. Skala nominal merupakan skala yang memiliki sifat-sifat paling sederhana yaitu membedakan dalam
pengukuran data.
b. Skala ordinal merupakan skala yang memiliki dua sifat yaitu membedakan dan mengurutkan (ordering)
suatu ubahan atau variabel.
c. Skala interval merupakan skala pengukuran yang memiliki tiga sifat, yaitu membedakan, mengurutkan, dan
menjumlahkan.
d. Skala rasio merupakan skala pengukuran yang memiliki sifat paling lengkap, yaitu membedakan,
mengurutkan, menjumlahkan, dan mengalikan.
57. Ada berapa macam teknik statistika yang sering ditemui dalam penelitian pendidikan?
Jawaban : Ada dua macam, yaitu statistika parametrik dan statistika nonparametrik.
58. Kapan seorang peneliti menggunakan statistika parametrik?
Jawaban : Statistika parametrik digunakan apabila memenuhi persyaratan seperti berikut
a. Data yang diambil dari populasi yang berdistribusi normal.
b. Data mempunyai variansi homogen.
c. Data kontinu dan diukur dengan skala interval maupun skala rasio.
59. Apa yang Anda ketahui tentang teknik korelasi?
Jawaban : Korelasi merupakan teknik statistika yang bertujuan untuk menggambarkan tingkat hubungan atau
kuat lemahnya antara dua variabel atau lebih. Korelasi antara dua variabel disebut korelasi antardua variabel,
sedangkan korelasi untuk tiga variabel atau lebih disebut korelasi ganda.
60. Jelaskan secara singkat tentang tujuan penggunaan teknik statistika t-tes!
Jawaban : T-tes merupakan teknik statistika yang digunakan untuk menentukan berapa besar tingkat perbedaan
antara dua ubahan atau grup data. T-tes dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu t-tes untuk perbandingan dua
grup bebas, dan t-tes untuk dua grup data yang saling terkait antara satu grup data dengan data lainnya.
61. Secara definitif apa yang dimaksud dengan kesimpulan hasil suatu penelitian?
Jawaban : Yang dimaksud dengan kesimpulan penelitian adalah pernyataan singkat hasil penelitian yang
diuraikan secara ringkas, dengan tujuan agar para pembaca mengetahui dengan cepat tentang hasil akhir yang
diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan.
62. Tepatkah dalam hasil penelitian, jika peneliti masih menampilkan nilai-nilai statistik yang kompleks sebagai
penjelasannya?
Jawaban : Kurang tepat, pada bagian ini peneliti sebaiknya menyampaikan ringkasan hasil penting dengan tidak
menggunakan bahasa statistik, tetapi dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh para pembaca.
63. Substansi apa yang perlu disampaikan oleh peneliti, ketika dia sampai pada bagian implikasi?
Jawaban : Pada bagian implikasi, peneliti dapat melaporkan suatu analisis yang mendalam yang berkaitan
dengan kesimpulan, misalnya ketika suatu saat terjadi dan perlu mendapatkan penjelasan mengapa suatu
kesimpulan tersebut terjadi dan menarik untuk diketahui.
64. Dapatkah substansi implikasi berupa analisis logis yang melacak terjadinya hubungan sebab akibat atau
sebaliknya berupa analisis tinjauan secara prospektif terhadap hasil penelitian?
Jawaban : Ya, dapat. Analisis itu dapat berupa analisis kembali mengapa suatu variabel menjadi penyebab
variabel yang lain, seperti misalnya pada penelitian expost facto. Sebaliknya uraian implikasi juga dapat berupa
analisis ke depan yang menerangkan tinjauan logis tentang apa yang akan terjadi, misalkan basil temuan itu
diterapkan dalam suatu organisasi, seperti misalnya dalam penelitian deskriptif.
65. Bagaimanakah isi saran yang baik dalam suatu laporan hasil penelitian?
Jawaban : Sebaiknya saran-saran yang diberikan dalarn laporan penelitian adalah saransaran yang betul
didasarkan pada hasil temuan penelitian dan bukan berupa pendapat pribadi peneliti.
66. Apakah yang dimaksud dengan peneliti harus mencantumkan daftar kepustakaan secara sistematis?
Jawaban : Pada bagian akhir dari laporan penelitian, peneliti biasanya mencanturnkan semua daftar pustaka
yaitu catatan sumber informasi yang telah digunakan sebagai acuan dalam penelitian.
67. Terangkan secara jelas, apa yang dimaksud dengan menuliskan daftar kepustakaan secara sistematis itu?
Jawaban : Disusun secara sistematis artinya bahwa peneliti dalam mencantumkan daftar pustaka mengikuti
aturan tata tulis tertentu, misalnya mencatat pengarang buku acuan dengan mengurutkan sesuai abjad yang
berlaku (periksa contoh daftar pustaka).
68. Ditempatkan di bagian manakah surat izin, surat bukti, dan surat-surat penting lainnya yang mendukung
tercapainya pelaksanaan penelitian?
Jawaban : Surat-surat tersebut dapat dilampirkan pada bagian lain dari laporan penelitian setelah daftar pustaka
69. Apakah fungsi evaluasi terhadap laporan penelitian?
Jawaban : Laporan penelitian mempunyai beberapa fungsi, yaitu:
a. menunjukkan adanya pertanggungjawaban peneliti kepada diri sendiri, kelompok masyarakat ilmiah,
maupun sponsor,
b. memberikan informasi kepada peneliti lainnya tentang pendekatan, proses dan metode penelitian yang
dilakukan, dan
c. memberikan kesempatan peneliti lain untuk melakukan penelitian yang sejenis.
70. Ada berapa bagian suatu bentuk laporan penelitian dapat diklasifikasikan? Terangkan secara jelas masing-
masing isi dari setiap bagian tersebut!
Jawaban : Laporan penelitian yang baik mempunyai dua komponen penting, yaitu organisasi laporan dan
substansi setiap komponen penelitian. Organisasi laporan menyangkui bagian tata tulis dan isi yang perlu ada di
setiap komponen penelitian, sedangkan komponen substansi laporan mencakup lima elemen penting, yaitu:
a. pendahuluan,
b. landasan teori,
c. metodologi penelitian,
d. analisis data, serta
e. kesimpulan dan saran.
71. Apa isi dari elemen tata tulis dalam suatu laporan penelitian?
Jawaban : Tata tulis laporan penelitian pada umumnya mencakup enam elemen, yaitu:
a. kertas naskah dan sampul,
b. pengetikan,
c. penomoran,
d. penyajian tabel gambar,
e. pengutipan, dan
f. penulisan daftar pustaka.
72. Bagaimanakah substansi pendahuluan yang baik dalam suatu bentuk laporan penelitian?
Jawaban : Butir-butir pertanyaan evaluatif yang perlu ada pada bab pendahuluan biasanya mencakup:
a. Apakah isi pendahuluan memberikan informasi yang memberikan latar belakang permasalahan yang
muncul?
b. Apakah permasalahan telah diidentifikasi secara jelas dan tidak tumpang tindih dengan perumusan
masalah?
c. Apakah permasalahan penelitian dirumuskan secara jelas dalam laporan penelitian?
d. Adakah tujuan penelitian dirumuskan dengan tepat dan realistis?
73. Pertanyaan pembantu yang bagaimanakah yang perlu ada dalam bagian landasan teori?
Jawaban : Beberapa pertanyaan pembantu, dapat diajukan dalam menyusun landasan teori. Beberapa pertanyaan
evaluatif tersebut di antaranya adalah:
a. Apakah kajian literatur yang dibangun peneliti relevan dan mendasari terhadap permasalahan penelitian
yang hendak dipecahkan?
b. Apakah sumber-sumber informasi diperoleh dari sumber ilmu pengetahuan yang bervariasi?
c. Adakah peneliti juga sudah menyajikan hasil-hasil penelitian yang relevan?
d. Sudahkah kerangka berpikir diuraikan secara jelas atas dasar landasan teori dan hasil penelitian yang
relevan?
e. Apakah peneliti telah mengajukan hipotesis penelitian dan atau pertanyaan penelitian?
74. Pertanyaan evaluatif yang bagaimanakah perlu ada dalam bab metodologi penelitian?
Jawaban : Beberapa pertanyaan evaluatif yang perlu ada dalam bab metodologi penelitian di antaranya,
termasuk:
a. Apakah tempat penelitian, populasi, sampel, dan cara pemilihan sampel dinyatakan secara jelas?
b. Apakah instrumen yang digunakan telah memenuhi persyaratan penting, yaitu valid, reliabel, dan objektif?
c. Adakah dijelaskan secara jelas langkah-langkah penelitian dan jadwal penelitian?
75. Substansi apakah yang perlu ada dalam bagian analisis data penelitian?
Jawaban : Substansi pada analisis data sebaiknya dapat menjawab beberapa pertanyaan evaluatif seperti berikut.
a. Apakah pada bab ini peneliti mengerjakan analisis data atas dasar organisasi data yang diperoleh dari
lapangan?
b. Apakah data telah dikelompokkan sesuai dengan jenis variabel, misalnya variabel diskrit dan kontinu?
c. Sudahkah peneliti menggunakan jenis tabel dan diagram sesuai dengan klasifikasi variabelnya?
d. Apakah data dideskripsi secara komprehensif?
e. Jika peneliti menggunakan statistika inferensial, apakah peneliti menggunakan teknik statistika secara
tepat?
f. Apakah hipotesis diuji secara benar?
g. Apakah tingkat kesahihan yang diambil juga dilaporkan dalam laporan penelitian? Apakah hasil penelitian
dapat digeneralisasi?
h. Apakah hasil penelitian dilaporkan atas dasar analisis data yang ada?
76. Pertanyaan evaluatif apakah yang perlu dijawab untuk menyusun bagian kesimpulan penelitian?
Jawaban : Untuk mendapatkan gambaran tentang isi laporan penelitian yang menyangkut dengan kesimpulan
dan saran, maka beberapa pertanyaan dapat diajukan sebagai indicator penjelasan seperti berikut.
a. Adakah peneliti dalam bab ini melaporkan kesimpulan atas dasar hasil-hasil penelitiannya?
b. Apakah mereka juga menerangkan secara jelas tentang implikasi yang terjadi sebagai konsekuensi
kesimpulan penelitian?
c. Apakah ada keselarasan antara hasil penelitian dengan rumusan masalah yang telah direncanakan?
d. Apakah hasil penelitian juga sinkron dengan pertanyaan penelitian yang telah direncanakan?
e. Apakah kesimpulan konsisten dengan pembahasan?
f. Apakah saran-saran yang diajukan masih berkaitan erat dengan kesimpulan penelitian?
g. Adakah peneliti juga menyertakan keterbatasan penelitian?
77. Persyaratan apakah yang perlu dimiliki oleh suatu instrumen penelitian?
Jawaban : Instrumen sebagai alat pengumpul data penelitian perlu memenuhi dua persyaratan penting, yaitu
valid dan reliabel.
78. Terangkan secara jelas, apa yang dimaksud dengan valid isi dan valid sampling dalam validitas isi?
Jawaban : Validitas isi adalah derajat dimana sebuah tes mengukur cakupan substansi yang ingin diukur. Ada
dua aspek yang perlu diperhatikan oleh peneliti, yaitu a) valid isinya dan b) valid teknik samplingnya.
79. Apa yang dimaksud dengan validitas konstruk?
Jawaban : Validitas konstruk tidak lain adalah derajat yang menunjukkan suatu tes yang mengukur sebuah
konstruk. Sedangkan pengertian konstruk dalam hal ini adalah suatu sifat pada variabel tertentu yang mungkin
tidak dapat diobservasi, tetapi dapat dirasakan pengaruh sifat variabel tersebut.
80. Bagaimanakah caranya agar seorang peneliti mendapatkan derajat validitas tes dengan menggunakan validitas
konkuren?
Jawaban : Cara seorang peneliti menentukan tes yang digunakan dengan validitas konkuren secara garis besar,
dapat dilakukan dengan beberapa langkah seperti berikut.
a. Administrasiikan tes yang baru dilakukan terhadap grup atau anggota kelompok.
b. Catat tes baku yang ada termasuk berapa koefisien validitasnya jika ada.
c. Hubungkan atau korelasikan dua tes skor tersebut.
Hasil yang dicapai atau koefisien validitas yang muncul menunjukkan derajat hubungan validitas tes yang baru.
Jika koefisien tinggi, berarti tes yang baru tersebut mempunyai validitas konkuren baik. Sebaliknya tes yang
barn dikatakan mempunyai validitas konkuren jelek, apabila koefisien yang dihasilkan rendah.
81. Terangkan secara jelas bagaimanakah seorang peneliti menentukan derajat validitas tes dengan menggunakan
validitas prediksi?
Jawaban : Cara seorang peneliti menentukan besarnya koefisien prediksi suatu tes dengan validitas prediksi
adalah seperti berikut.
a. Buat item tes sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
b. Tentukan grup yang dijadikan subjek dalam pilot study.
c. Identifikasi criterion prediksi yang hendak dicapai.
d. Tunggu sampai tingkah laku yang diprediksi atau variabel criterion muncul dan terpenuhi dalam grup yang
telah ditentukan sampai mencapai ukuran ukuran criterion tersebut.
e. Korelasikan dua set skor yang dihasilkan.
Besarnya koefisien korelasi antara dua set skor yang dihasilkan adalah menunjukkan validitas prediksi terhadap
tes yang baru dibuat. Jika koefisien tinggi berarti tes mempunyai prediksi bagus. Sebaliknya jika koefisien
rendah berarti tes yang baru dibuat mempunyai tes prediksi rendah.
82. Apakah yang dimaksud dengan reliabilitas suatu tes?
Jawaban : Yang dimaksud dengan reliabilitas instrumen penelitian adalah derajat konsistensi yang dimiliki oleh
suatu tes dalam mengukur apa yang hendak diukur.
83. Faktor-faktor apakah yang dapat menimbulkan kesalahan pengukuran pada suatu tes?
Jawaban : Kesalahan pengukuran dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti: a) karakteristik tes itu sendiri,
b) bahasa yang meragukan dalam item tes, c) aturan yang tidak dipenuhi dalam proses pengukuran, d) status
peserta yang mengikuti tes, dan e) kombinasi dari faktor-faktor di atas.
84. Apakah yang dimaksud dengan mengukur homogenitas item dalam suatu tes?
Jawaban : Mengukur homogenitas suatu tes pada dasarnya adalah memperhitungkan dua sumber kesalahan
yang muncul pada tes yang direncanakan, yaitu isi sampling tes yang dibelah dan heterogenitas domain yang
disampel.
85. Terangkan secara jelas dengan bahasa Anda sendiri, apakah yang dimaksud dengan kesalahan baku dalam
pengukuran?
Jawaban : Kesalahan baku pengukuran adalah merupakan estimasi tentang bagaimana seorang peneliti
mengharapkan kesalahan atas tes tersebut. Kesalahan baku tes kecil berarti reliabilitas tes adalah tinggi.
86. Kapan seorang peneliti menggunakan formula Alfa Cronbach?
Jawaban : Alfa Cronbach digunakan ketika pengukuran tes sikap yang mempunyai item standar: pilihan ganda
atau dalam bentuk esai. Jika item tes heterogen maka tes tersebut akan mengukur lebih dari satu karakteristik
dan menyebabkan koefisien Alfa rendah.
87. Apakah yang Anda ketahui tentang tes?
Jawaban : Tes adalah satu set stimulus diberikan kepada subjek yang diteliti dan memungkinkan seorang
peneliti dapat mengukur konstruk yang hendak diteliti.
88. Terangkan dengan jelas apa yang dimaksud dengan objektivitas suatu tes!
Jawaban : Yang dimaksud dengan objektivitas suatu tes adalah kesesuaian dengan kenyataan atau
ketidakberpihakan penilai pada subjek yang diteliti.
89. Apa yang memberikan keistimewaan pada tes prestasi, jika dibandingkan dengan tes-tes lainnya?
Jawaban : Tes prestasi pada umumnya mengukur penguasaan dan kemampuan para subjek didik yang diteliti
setelah mereka selama waktu tertentu menerima materi dalam proses belajar-mengajar. Keistimewaan tes
prestasi di antaranya adalah dalam setiap item pertanyaan, hanya mempunyai satu jawaban benar yang harus
dipilih oleh subjek didik tersebut.
90. Ada berapa macam tipe tes prestasi yang sering digunakan oleh seorang guru?
Jawaban : Tes prestasi dapat dibedakan menjadi dua macam bentuk, yaitu tes standar dan tes buatan sendiri. Tes
standar merupakan tes yang proses pembuatannya sudah melalui proses panjang dan dipublikasikan
keberadaannya di media formal yang relevan, sedangkan tes buatan sendiri merupakan tes buatan guru yang
dibuat untuk memenuhi persyaratan tercapainya tujuan belajar mengajar.
91. Apa kelebihan tes buatan, sehingga banyak guru menggunakan tipe tes tersebut?
Jawaban : Kelebihan tes buatan sendiri di antaranya adalah, bahwa tes buatan guru lebih sesuai dengan tujuan
proses belajar-mengajar yang telah direncanakan oleh guru tersebut.
92. Apakah yang Anda ketahui tentang tes normatif dan tes criterion?
Jawaban : Dilihat dari aspek interpretasinya, tes juga dibedakan menjadi dua macam, yaitu tes normatif dan tes
kriteria.
Tes normatif merupakan tes dimana seorang guru dimungkinkan untuk:
a. membandingkan performa individual satu dengan individual lain dalam penyelenggaraan tes yang sama,
b. di samping juga peneliti dapat menginterpretasikan performa individual dalam posisinya sebagai anggota
kelompoknya atau dalam group normatif.
Yang dimaksud dengan tes criterion atau kriteria adalah suatu tes yang berprinsip pada penggambaran
apa yang telah dibuat oleh seseorang sesuai dengan kriteria tertentu yang telah ditetapkan atau kapasitasnya
tanpa menggunakan acuan orang lain.
93. Terangkan secara singkat, bagaimanakah konsep tes inventori dalam penelitian pendidikan!
Jawaban : Tes inventori dapat digunakan untuk mengukur pribadi seseorang atau kelompok. Pada tes ini, posisi
subjek direpresentasikan dengan item pertanyaan yang dijawab dan jawaban yang dipilih tersebut
menggambarkan bentuk tingkah laku pribadi yang bersangkutan.
94. Apakah tujuan utama penelitian deskriptif?
Jawaban : Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan objek atau subjek
yang diteliti sesuai dengan apa adanya, dengan tujuan menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik
objek yang diteliti secara tepat.
95. Apa alasan dari sebagian peneliti muda melakukan penelitian dengan menggunakan metode deskriptif?
Jawaban : Alasan peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif di antaranya, yaitu:
a. sebagian besar laporan penelitian dilakukan dalam bentuk deskriptif;
b. metode deskriptif sangat berguna untuk mendapatkan variasi permasalahan yang berkaitan dengan bidang
pendidikan dan tingkah laku manusia;
c. karena bentuknya yang sederhana dan mudah dipahami dengan tanpa memerlukan teknik statistika yang
kompleks.
96. Terangkan secara jelas, mengapa penelitian deskriptif dikatakan mempunyai beberapa keunikan!
Jawaban : Penelitian deskriptif mempunyai keunikan seperti berikut:
a. Penelitian deskriptif menggunakan kuesioner dan wawancara, sering kali memperoleh responden yang
sangat sedikit, akibatnya bias dalam membuat kesimpulan.
b. Penelitian deskriptif yang menggunakan observasi, kadang kala dalam pengumpulan data tidak
memperoleh data yang memadai. Untuk itu diperlukan para observer yang terlatih dalam observasi, dan
jika perlu membuat check-list lebih dahulu tentang objek yang perlu dilihat, sehingga peneliti memperoleh
data yang diinginkan secara objektif dan reliabel.
c. Penelitian deskriptif juga memerlukan permasalahan yang harus diidentifikasi dan dirumuskan secara jelas,
agar di lapangan peneliti tidak mengalami kesulitan dalam menjaring data yang diperlukan.
97. Dilihat dari aspek proses pengumpulan data, ada berapa tipe penelitian yang masih termasuk sebagai penelitian
deskriptif?
Jawaban : Ada empat macam tipe penelitian yang masih dikategorikan sebagai penelitian deskriptif, yaitu:
a) self-report,
b) studi perkembangan,
c) studi kelanjutan, dan
d) studi sosiometrik.
98. Apa yang dimaksud dengan penelitian self-report!
Jawaban : Penelitian Self-Report merupakan salah satu tipe penelitian deskriptif di mana informasi yang
diperlukan dikumpulkan oleh orang tersebut yang juga berfungsi sebagai peneliti;
99. Apa yg dimaksud dgn Studi Perkembangan merupakan penelitian di mana kegiatannya dilakukan dalam waktu
tertentu, dengan tujuan untuk menemukan perkembangan dimensi yang terjadi pada responden;
100. Apa yg dimksdu dgn Studi Kelanjutan, merupakan jenis penelitian deskriptif yang dilakukan oleh peneliti
untuk menentukan status responden setelah beberapa periode waktu memperoleh semacam program perlakuan;
101. Apa yg dimksd dgn Studi Sosiometrik merupakan penelitian deskriptif yang berusaha menganalisis hubungan
antar pribadi dalam suatu kelompok organisasi.
102.Apa yg dimksud dgn penelitian Ex-postfacto?
Jawaban : Penelitian ini disebut Ex-postfacto, karena rangkaian variabel-variabel bebas yang hendak diteliti
telah terjadi ketika peneliti mulai melakukan pengamatan terhadap variabel terikat. Penelitian ini berusaha dari
kejadian yang sudah ada merunut ke belakang untuk mengidentifikasi rangkaian variabel penyebabnya.
103.Ada berapa macam penelitian yang termasuk sebagai penelitian Ex-postfacto?
Jawaban : Penelitian Ex-postfacto dibedakan menjadi dua macam, yaitu penelitian korelasional dan penelitian
studi perbandingan.