lembar pertanyaan

8
LAPORAN WAWANCARA OBJEK WISATA CIKUYA DESA BELAWA Dibuat oleh : Rendy Tri Rachmawan Kelas: XI. IPA1 Tanggal : Sabtu. 20 September 2010 Tempat : Objek Wisata Cikuya Desa Belawa SMA MUTIARA 17 AGUSTUS 1

Upload: rendy-rachmawan

Post on 20-Dec-2015

262 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

pertanyaan

TRANSCRIPT

Page 1: Lembar Pertanyaan

LAPORAN WAWANCARA OBJEK WISATA CIKUYA DESA BELAWA

Dibuat oleh :Rendy Tri Rachmawan

Kelas:XI. IPA1Tanggal :

Sabtu. 20 September 2010Tempat :

Objek Wisata Cikuya Desa Belawa

SMA MUTIARA 17 AGUSTUSTahun Ajaran 2010/2011

1. Lembar Pertanyaan

1

Page 2: Lembar Pertanyaan

P : “Sudah berapa lama bapak menjadi pengurus objek wisata cikuya di desa belawa ini?”

J : “Saya dari dulu, dari kecil. Cuma waktu kepala desa ganti, saya ga kerja jadinya. Langsung ikut lagi, dapet lagi saya disini. Sebelum cikuya dipegang sama pemda sudah saya yang urus”.

P :”Kenapa dinamakan cikuya?”

J :”kan disini tempat kuya. Dinamakan cikuya karena ada kuyanya”

P :”Ciri khas dari kuya belawa itu apa?”

J :”Punggungnya cekung seperti punggung manusia

P :”Berapa tarif masuknya?”

J :”2000 Satu orang. Motor 1000”.

P :”Di libur lebaran ini ramai banyak pengunjung, bagaimana kalau hari-hari biasa?”

J :”Sepi. Sekarang juga lebaran ini sepi. Soalnya kura-kuranya banyak yang mati.”

P :”Apa penyebabnya?”

J :”Bakteri”.

P :”Apa tanda-tanda penyakitnya?”

J :”Matanya putih, keluar darah dari hidung, ketika sudah mati dibelek hatinya ancur”.

P :”Berarti kura-kura di objek wisata cikuya ini tadinya banyak?”

J :”Banyak, sudah Hampir 300 an ”.

P :”Sekarang sisa berapa?”

J :”Sekarang disini yang besar Cuma ada 20 ekor, yang sedang ada 17 ekor. Ada dipenangkarannya masih kecil-kecil, tapi belum bisa dibawa kesini”.

P :”Berapa umur paling lama kura-kura disini?”

J :”Paling lama 160 tahun”>

P :”Ada yang paling lama umurnya?”

J :”Kurang tahu. Soalnya zaman waktu saya kecil kura-kura disini sudah besar-besar jadi tidak tahu umurnya.”

P :”Jadi, kura-kura disini dulu banyak ya?”

J :”Dulu tahun 1970, 1980 ribuan. Sekarang hampIr punah”.

P :”Berarti yang mati sangat banyak itu diapakan?

2

Page 3: Lembar Pertanyaan

J :”Yang kemarin pada mati itu ada yg dikubur ada yang diformalin lalu di pajang di atas. Takutnya nanti beneran punah ,jadi anak cucu kita ga bisa liat kuya belawa lagi.”

P :”Apakah kura-kura ini dikeramatkan warga?”

J :”iya”.

P :”Kura kura disini kan dikeramatkan, apakah ada peraturan-peraturannya?”

J :”Ada. Barang siapa orang yang membawa kura-kura belawa keluar dari desa belawa ini pasti akan celaka. Dulu pernah ada kejadiannya, pengunjung disini pernah bawa kabur lalu kecelakaan dijalan sebelum keluar dari desa belawa ini”.

P :”Disana terdapat kolam untuk pemandian?”

J :”Iya. Namanya cidayeuh. Warga-warga desa belawa ini biasa menggunakannya untuk nyuci dan mandi aja”.

P :”Disana juga terdapat sumur, sumur apa itu?”

J :”Itu sumur pamuruyan atau kura-kura putih”.

P :”Berarti ada kura-kura putihnya?”

J :”Itu Cuma cerita. Saya sendiri belum pernah liat. Yang ada milik itu masyarakat. Tapi bukan sembarang orang, yaitu orang yang hatinya bersih kalo bahasa sundanya ngajaga nu ngarasa gitu”.

P :”Apa kegunaan sumur kura-kura putih?”

J :”Yang belum punya jodoh mandi disitu”.

P :”Apa kesan-kesannya menjaga dan mengabdi dari kecil menjadi pengurus objek wisata cikuya ini?”

J :”Saya cuma ingin melestarikan. Soalnya dari penghasilan tidak sebanding. Cuma saya senang kura-kura dari kecil”.

2. Foto-foto di lokasi wawancara

3

Page 4: Lembar Pertanyaan

Foto bapak KhusnaFoto Kolam kura-kura

Foto sumur Pamuruyan Foto Kura-kura belawa

4

Page 5: Lembar Pertanyaan

Foto Kura-kura yang dipajang

3. Pokok Wawancara

Bapak khusna (60) sudah dari kecil mengabdi menjadi pengurus objek wisata cikuya di

desa belawa kabupaten lemah abang kota Cirebon ini. Cikuya merupakan objek wisata di desa

belawa yang didalamnya terdapat kura-kura yang langka yang hanya ada di desa belawa dan

dikeramatkan warga. Tarif masuk ke objek wisata ini relative murah yaitu sebesar Rp. 2000 per

orang dan Rp. 1000 untuk kendaraan motor.

Di libur lebaran ini pengunjung yang datang untuk berwisata di objek wisata belawa

menurun drastis dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan karena kura-kura

belawa banyak yang mati karena bakteri baru-baru ini. Sebelum mati kura-kura ini memiliki

penyakit yang aneh seperti Matanya putih, keluar darah dari hidung, ketika sudah mati dibelek

hatinya ancur. Itu semua membuat populasi kura-kura belawa menurun drastis. Tadinya

terdapat 300 ekor kura-kura di objek ini, sekarang disini yang besar ada 20 ekor, yang sedang

ada 17 ekor. Tetapi objek wisata ini memiliki tempat penangkaran dimana kura-kura yang

menetas di rawat. Apabila sudah besar akan dipindahkan di kolam kura-kura. Kura-kura

belawa bisa hidup sampai 160 tahun lebih.

Kura-kura yang mati kemudian diawetkan dan dipajang didekat pintu masuk. Agar apabila

kura-kura ini benar-benar punah anak cucu kita nanti masih bisa melihat bentuk kura-kura

belawa itu. Kura-kura ini langka dan hanya ditemukan di desa belawa saja. Warga-warga desa

5

Page 6: Lembar Pertanyaan

belawa juga mengkramatkan kura-kura belawa. Terdapat cerita mitos apabila membawa pergi

kura-kura belawa dari desa belawa ini maka akan celaka ketika di jalan.

Di objek wisata belawa terdapat tempat mata air bernama cidayeuh. Para warga bisa

menggunakannya untuk kehidupan sehari-hari seperti mandi dan mencuci. Di samping kolam

besar terdapat sumur yang bernama sumur pamuruyan yang di dalamnya terdapat kura-kura

putih. Namun itu hanya cerita rakyat setempat. Yang memiliki kura-kura putih tersebut adalah

masyarakat dalam arti apabila ingin melihat kura-kura putih adalah orang yang hatinya bersih.

Air dari sumur itu juga bisa digunakan untuk mencuci muka dan mandi apabila belum memiliki

jodoh.

Pak khusna sangat rajin membersihkan kolam setiap hari. Beliau hanya ingin melestarikan

objek wisata cikuya ini. Penghasilan beliau juga tidak sebanding dengan kerja kerasnya. Tetapi

beliau sangat ikhlas karena sudah dari kecil beliau senang dengan kura-kura.

4. Kesimpulan

Dari kegiatan wawancara yang saya lakukan mengenai objek wisata di desa belawa. Saya

mengambil kesimpulan yaitu objek wisata cikuya belawa tahun ini pengunjungnya menurun

drastis. Hal ini disebabkan karena banyak kura-kura yang mati akibat bakteri. Objek wisata

cikuya ini sudah menjadi kehidupan sehari-hari untuk warga desa belawa. Yaitu tempat

pemandian cidayeuh yang bisa digunakan warga untuk mencuci dan mandi. Apabila tidak ada

kura-kura langka di desa belawa ini, mungkin desa belawa tidak akan dikenal.

6