pengembangan perangkat pembelajaran terpadu … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan...

171

Click here to load reader

Upload: hoanghanh

Post on 15-Mar-2019

285 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

i

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE

INTEGRATED UNTUK SISWA KELAS I SD MENGACU PADA

KURIKULUM 2013

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Agnestya Cahya Kirana Marmer

141134236

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

iv

PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan untuk:

TUHAN YESUS KRISTUS

Yang selalu memberi saya kekuatan, memberkati, dan melindungi peneliti

disetiap waktu dalam menyelesaikan skripsi ini.

Keluarga terkasih

Bapak Tyas Rudito Marmer, Ibu Nanik Ernawati, kakak saya Dina Cahyaningrum

Marmer, kakak ipar saya Himawan Adhitya, dan keponakan lucu saya Alvaro

Gavriel Adhitya yang selalu memberi doa dan dukungan kepada peneliti sehingga

dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik

Sahabat dan kerabat terkasih

Andwi Agustin, Hersa Novia, Juliana Dewi, Anargha, Bundo Sekar, Kak Gia

Torang, Clarisa, Chito, Bangun, dan kerabat yang tidak bisa saya sebutkan satu

persatu yang selalu memberikan semangat dan kecerian disaat peneliti

menyelesaikan skripsi ini

Teman PGSD angkatan 2014

Teman-teman PGSD angkatan 2014 yang sudah berdinamika selama perkuliahan

berlangsung

Kupersembahkan karya ini untuk almamaterku tercinta

Universitas Sanata Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

v

MOTTO

Hanya pada Allah saja kiranya aku tenang, sebab dari pada-

Nyalah harapanku. – Mazmur 62:5

-Hakuna Matata-

It means dont worries for the rest of your days

Trust in the LORD with all your heart

and lean not on your own understanding;

in all your ways submit to him,

and he will make your paths straight

Proverbs 3:5-6

All can be done if you are capable

-Agnestya Marmer-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 12 April 2018

Peneliti

Agnestya Cahya Kirana Marmer

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Agnestya Cahya Kirana Marmer

Nomor Mahasiswa : 141134236

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Terpadu Tipe Integrated untuk

Siswa Kelas I Sekolah Dasar Mengacu Kurikulum Tahun 2013

beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada

Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan

dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam pangkalan data, mendistribusikan

secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk

kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan

royalti kepada saya selama tetap mencamtumkan nama saya sebagai peneliti.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal 12 April 2018

Yang menyatakan

Agnestya Cahya Kirana Marmer

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

viii

ABSTRAK

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE

INTEGRATED UNTUK SISWA KELAS I SEKOLAH DASAR MENGACU

KURIKULUM 2013

Agnestya Cahya Kirana Marmer

Universitas Sanata Dharma

2018

Penelitian ini dilakukan berdasarkan analisis kebutuhan yang menunjukan

perlunya contoh perangkat pembelajaran terpadu tipe integrated mengacu

Krikulum 2013. Tujuan utama penelitian ini adalah menghasilkan suatu produk

berupa perangkat pembelajaran terpadu tipe integrated untuk siswa kelas IV

Sekolah Dasar mengacu Kurikulum 2013.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan. Penelitian ini

menggunakan metode penelitian dan pengembangan kombinasi dari Borg and Gall

dan Dick and Carey. Kedua prosedur pengembangan tersebut diadaptasi menjadi

sebuah model pengembangan yang lebih sederhana, yang dijadikan landasan dalam

penelitian. Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian meliputi 7

langkah yaitu: (1) potensi masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4)

validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, (7) revisi produk dan

mengahsilkan prosuk perangkat pembelajaran terpadu tipe integrated untuk siswa

kelas I SD yang mengacu Kurikulum 2013. Instrumen dalam penelitian ini adalah

daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi.

Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada guru I di SD Negeri

Kintelan 1 Yogyakarta dan SD Negeri Deresan Yogyakarta, sedangkan kuisoner

digunakan untuk validasi kualitas perangkat pembelajaran terpadu tipe integrated

oleh pakar pembelajaran terpadu dan guru kelas I.

Berdasarkan validasi dua orang pakar pembelajaran terpadu Kurikulum

2013 menghasilkan skor 4,06 (baik) dan 3,17 (cukup), dua guru kelas I SD

menghasilkan skor 3,47 (baik) dan 4,45 (sangat baik). Perangkat pembelajaran

tersebut memperoleh rerata skor 3,78 dan termasuk dalam kategori “baik”. Dengan

demikian perangkat pembelajaran terpadu tipe integrated untuk siswa kelas I SD

mengacu Kurikulum 2013 dikembangkan dengan kualitas baik dan layak digunakan

berdasarkan validasi pakar pembelajaran terpadu dan guru SD kelas I.

Kata Kunci: Perangkat pembelajaran, pembelajaran terpadu tipe integrated,

Kurikulum 2013.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

ix

ABSTRACT

THE DEVELOPMENT OF INTEGRATED LEARNING TOOL

INTEGRATED TYPE FOR FIRST GRADE ELEMENTARY SCHOOL

STUDENTS REFFERING TO CURRICULUM 2013

Agnestya Cahya Kirana Marmer

Sanata Dharma University

2018

This research analyzes teacher’s need of sample in integrated learning tool

integrated type reffering to Curriculum 2013. The main purpose of this research is

to determine the quality of integrated learning tool integrated type reffering to

curriculum 2013 for first grade elementary school students.

The development procedure utilize in this reserach includes 7 steps: (1)

potential problem, (2) data collection, (3) product design, (4) design validation, (5)

design revision, (6) product trial, (7) product revision and resulted in integrated

learning device for the first grade students in elementary school that refers to the

2013 curriculum. The instruments in this research is a list of questionnaire

interview for potential problems and validation. Interviews were used for

requirement analysis for the teachers at SD Negeri Kintelan 1 Yogyakarta

elemntary school and SD Negeri Deresan Yogyakarta elementary school., while the

questionnaire was used to validate the quality of integrated learning tool type by

integrated learning teacher and grade I teacher.

Based on the validation of two integrated 2013 curriculum learning experts

resulted in a score of 4,06 (good) and 3,17 (average), two grade 1 elementary

teachers produced a score of 3,47 (good) and 4,45 (excellent). The learning devices

earned a average score of 3,78 and was included in the “good” category. Therefor

integrated learning tools of the 2013 curriculum for elemntary first grader

developed with a good quality and feasible to use based on the validation of

integrated learning experts and first grader elementary school teacher.

Keywords: Learning tool, integrated learning type, Curriculum 2013.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat

dan penyertaan-Nya, sehingga skripsi yang berjudul Pengembangan Perangkat

Pembelajaran terpadu Tipe Integrated Untuk Siswa Kelas I Sekolah Dasar

Mengacu Kurikulum 2013 dapat peneliti selesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun

sebagai salah satu syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata

Dharma, Yogyakarta.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini dalam pembuatan dan

penyelesaiannya, mendapat banyak dukungan dari berbagai pihak. Maka dalam

kesempatan ini perkenankanlah peneliti mengucapkan terimakasih kepada semua

pihak yang telah memberikan bimbingan, motivasi, kecerian, semangat, dan

dukungan yang baik secara langsung maupun tidak langsung selama proses

penelitian dan penyusunan skripsi.

Ucapan terimakasih peneliti ucapkan kepada:

1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Guru Sekolah Dasar.

3. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd., selaku Wakil Ketua Program Studi Pendidikan

Guru Sekolah Dasar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

xi

4. Drs. Puji Purnomo, M. Si., selaku dosen pembimbing yang telah membimbing

dan memberi motivasi peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini

5. Dosen pembelajaran terpadu selaku validator yang telah membantu dalam

memvalidasi produk dalam penelitian skripsi ini.

6. Indah Lestari, S.Pd.SD selaku Kepala sekolah SD Negeri Deresan Yogayakarta

selaku validator dan memotivasi peneliti sehingga bisa menyelesaikan skripsi

ini.

7. Warsi, S.Pd dan Suyatmi, S.Pd selaku Guru kelas I SD Negeri Deresan

Yogyakarta

8. Para dosen dan staf PGSD Universitas Sanata Dharma Yogyakarta atas bantuan

dan ilmu pengetahuan yang telah diberikan

9. Guru, Karyawan serta siswa kelas 1 SD Negeri Deresan Yogyakarta yang telah

memberikan dukungan dan semangat

10. Guru kelas 1 SD Negeri Kintelan yang bersedia peneliti wawancara untuk

membantu memberi data dalam membuat skripsi ini

11. Kedua orang tua saya Bapak Tyas Rudito Marmer dan Ibu Nanik Ernawati

yang selalu mendukung saya dan menyemangati saya dengan cinta dalam

menyelesaikan skripsi ini.

12. Keluarga kakak saya Mbak Dina Cahyaningrum Marmer, Mas Himawan

Adhitya, Adek Alvaro Gavriel Adhitya yang terus memberikan dukungan dan

motivasi kepada peneliti selama peneliti melakukan penelitian

13. Partner saya, Andwi Agustin Berhaningsih dan Fransiska Rina Anggraeni yang

mendukung dan membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

xii

14. Sahabat terkasih saya Andwi Agustin Berhaningsih, Yustina Hersa Bertha

Novia, Juliana Krisna Murti Dewi yang telah membawa kecerian, semangat,

motivasi, dan kasih selama peneliti menyusun skripsi ini.

15. Teman-teman terkasih Anargha, Mas Nying-Nying, Kak Gia, Mba Rima,

Chito, Bangun, Clarisa, Debora, Sekar, Kak Abram, Kak ongko, dan teman-

teman yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu yang telah memotivasi dan

memberikan kecerian kepada peneliti selama menyelesaikan skripsi ini

16. Teman-teman seperjuangan payung pembelajaran terpadu dan seluruh kelas E

angkatan 2014 yang memberikan dinamika dan dukungan

17. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih untuk

bantuan dan dukungan selama ini.

Yogyakarta, 12 April 2018

Peneliti

Agnestya Cahya Kirana Marmer

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

xiii

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI Halaman

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN .............................. Error! Bookmark not defined.

HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv

HALAMAN MOTTO ........................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................. vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .......................................................... vii

ABSTRAK .......................................................................................................... viii

ABSTRACT ........................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ........................................................................................... x

DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 5

1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 5

1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................... 5

1.5 Batasan Istilah .......................................................................................... 6

1.6 Spesifik Produk ........................................................................................ 7

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 11

2.1 Kajian Pustaka ........................................................................................ 11

2.1.1 Kurikulum 2013 .............................................................................. 11

2.1.2 Perangkat Pembelajaran .................................................................. 17

2.1.3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ..................................... 18

2.1.4 Pembelajaran Terpadu ..................................................................... 27

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

xiv

2.1.5 Pembelajaran Terpadu Tipe Integrated (Keterpaduan)................... 46

2.2 Penelitian Yang Relevan ........................................................................ 52

2.3 Kerangka Pikir ........................................................................................ 56

2.4 Pertanyan Peneliti ................................................................................... 59

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 60

3.1 Jenis Penelitian ....................................................................................... 60

3.2 Prosedur Pengembangan ........................................................................ 71

3.3 Setting Penelitian .................................................................................... 77

3.4 Instrumen Penelitian ............................................................................... 77

3.5 Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 78

3.6 Teknik Analisis Data .............................................................................. 79

3.7 Jadwal Peneltian ..................................................................................... 84

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 85

4.1 Analisis Kebutuhan ................................................................................ 85

4.2 Deskripsi Produk Awal .......................................................................... 88

4.3 Data Hasil Validasi Pakar pembelajaran terpadu dan Revisi

Produk................................................................................................................ 95

4.4 Data Validasi Guru SD Kelas I yang Sudah Melaksanakan Kurikulum

2013 dan Revisi Produk .................................................................................... 99

4.5 Kajian Produk Akhir dan Pembahasan ................................................. 102

BAB V PENUTUP ............................................................................................. 112

5.1 Kesimpulan ........................................................................................... 112

5.2 Keterbatasan penelitian ........................................................................ 113

5.3 Saran ..................................................................................................... 113

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 115

LAMPIRAN ........................................................................................................ 118

Biodata Peneliti ................................................................................................... 154

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

xv

Daftar Tabel

Tabel 2.1 Tahap-tahap Perkembangan Kognitif Piaget ........................................ 33

Tabel 3.1 Konversi Nilai Skala Lima .................................................................... 81

Tabel 3.2 Kriteria Skor Skala Lima ...................................................................... 83

Tabel 3.3 Jadwal Penelitian Perangkat Pembelajaran Terpadu Tipe Integrated .. 84

Tabel 4.1 Saran Pakar pembelajaran terpadudan Revisi ....................................... 97

Tabel 4.2 Saran Guru SD Kelas I Pelaksana Kurikulum SD 2013 dan Revisi ... 101

Tabel 4.3 Rekapitulasi Skor Validasi Pakar pembelajaran terpadudan Guru SD

kelas IV pelaksana Kurikum 2013 ...................................................................... 106

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

xvi

Daftar Gambar

Gambar 2.1 Ilustrasi gambar fragmented (Fogarty, 1991: 4)................................ 40

Gambar 2.2 Ilustrasi gambar Connected (Fogarty, 1991: 14) ............................... 40

Gambar 2.3 Ilustrasi gambar Nested (Fogarty, 1991: 24) ..................................... 41

Gambar 2.4 Ilustrasi gambar Sequence (Fogarty, 1991: 34) ................................ 42

Gambar 2.5 Ilustrasi gambar Shared (Fogarty, 1991: 44) ................................... 42

Gambar 2.6 Ilustrasi gambar Webbed (Fogarty, 1991: 44) .................................. 43

Gambar 2.7 Ilustrasi gambar Threaded (Fogarty, 1991: 64) ............................... 44

Gambar 2.8 Ilustrasi gambar Integrated (Fogarty, 1991: 76) .............................. 44

Gambar 2.9 Ilustrasi gambar Immerse (Fogarty, 1991: 86) ................................. 45

Gambar 2.10 Ilustrasi gambar Networked (Fogarty, 1991: 96) ........................... 46

Gambar 2.11 Bagan pembelajaran terpadu tipe integrated ................................... 50

Gambar 2.12 Penelitian yang Relevan .................................................................. 55

Gambar 2.13 Kerangka Berpikir ........................................................................... 58

Gambar 3.1 Langkah-langkah Penelitian dan Pengembangan Menurut Borg &

Gall ........................................................................................................................ 62

Gambar 3.2 Desain Instruksional Menurut Dick&Carey ...................................... 66

Gambar 3 3 Prosedur Pengembangan Penelitian .................................................. 76

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

xvii

Daftar Lampiran

Lampiran 1 Kisi-kisi Pedoman Wawancara Kebutuhan Pengembangan Perangkat

Pembelajaran Terpadu ......................................................................................... 119

Lampiran 2 Rangkuman Hasil Wawancara di SD Negeri Kintelan 1 Yogyakarta

Narasumber: Sri Kadarini ................................................................................... 120

Lampiran 3 Rangkuman Hasil Wawancara di SD Negeri Deresan Yogyakarta

Narasumber: Suyatmi, S.Pd. (Guru Kelas I) ....................................................... 122

Lampiran 4 Pernyataan Validasi Kualitas Perangkat Pembelajaran Terpadu Tipe

Integrated ............................................................................................................ 125

Lampiran 5 Pernyataan Uji Coba Perangkat Pembelajaran Terpadu Tipe

Integrated ............................................................................................................ 128

Lampiran 6 Validasi Pakar Pembelajaran Terpadu I .......................................... 131

Lampiran 7 Validasi Pakar Pembelajaran Terpadu II ......................................... 136

Lampiran 8 Validasi Uji Coba Guru Kelas IA .................................................... 142

Lampiran 9 Validasi Uji Coba Guru Kelas IB .................................................... 147

Lampiran 10 Surat Pernyataan Kepala Sekolah .................................................. 152

Lampiran 11 Foto-foto Kegiatan Uji Coba Lapangan ........................................ 153

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) mengatakan bahwa kata pendidikan

berasal dari kata “didik” dengan mendapatkan imbuhan “pe” dan akhiran “an”,

yang berarti cara, proses atau perbuatan mendidik. Kata pendidikan berasal dari

bahasa Yunani Kuno "pedagogi" yakni "paid" yang berarti anak dan "agogos"

yang berarti membimbing, jadi pedagogi adalah ilmu dalam membimbing anak.

UU SISDIKNAS No. 20 tahun 2003 mengatakan bahwa pendidikan memiliki

arti melalui pembelajaran yang dilakukan secara terencana dan memiliki usaha

untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran sedemikian rupa,

supaya siswa memiliki pengendalian diri, kecerdasan, keterampilan, dalam

bermasyarakat, kekuatan spiritual keagamaan, kepribadian, serta ahklak mulia.

John Dewey (dalam Dwi Siswoyo dkk, 2007: 19) mengatakan bahwa pendidikan

adalah suatu rekontruksi atau sebuah reorganisasi pengalaman yang dilakukan

untuk menambah makna pengalaman dan menambah kemampuan. Dengan

pengalaman dan kemampuan yang didapatkan maka bisa untuk mengarahkan

pengalaman selanjutnya. Dari teori tersebut dapat disimpulkan bahwa

pendidikan memiliki arti yaitu ilmu dalam membimbing anak dan melalui

pembelajaran yang dilakukan secara terencana dan memiliki usaha untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran sedemikian rupa, supaya

siswa memiliki pengendalian diri, kecerdasan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

2

keterampilan, dalam bermasyarakat, kekuatan spiritual keagamaan, kepribadian,

serta ahklak mulia.

Jika membicarakan pendidikan tidak lepas dari keterkaitan tentang

kurikulum. Dalam Undang-undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 mengatakan

bahwa kurikulum memiliki arti seperangkat rencana dan pengaturan mengenai

tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman

penyelenggaraan dalam penyususnan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan

silabusnya pada setiap tahun pendidikan kegiatan belajar mengajar. Kurikulum

adalah sebuah dokumen perencanaan yang berisi tentang tujuan yang harus

dicapai, isi materi, dan pengalaman belajar yag harus dilakukan siswa, strategi

dan cara yang dapat dikembangkan, evaluasi yang dirancang untuk

mengumpulkan informasi tentang pencapaian tujuan, serta implementasi dari

dokumen yang dirancang dalam bentuk nyata.

Di Indonesia sendiri kurikulum banyak mengalami perubahan mulai dari

kurikulum 1954 hingga Kurikulum 2013. Di sekolah dasar yang berada di

Yogyakarta khususnya Sekolah Dasar Negeri (SDN) telah menerapkan

Kurikulum 2013. Sasaran pada Kurikulum 2013 ini adalah untuk menghasilkan

individu yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui 3 tahap penguatan

yaitu sikap, keterampilan dan juga pengetahuan yang terintegrasi (Prsatowo,

2015: 5). Kurikulum 2013 memiliki perbedaan dengan kurikulum KTSP salah

satunya adalah di jenjang SD tematik terpadu dilakukan untuk kelas I sampai

kelas VI pada kurikulum KTSP tematik terpadu untuk kelas I dan III. Pada

proses pembelajaran pada Kurikulum 2013 juga berbeda dengan KTSP. Pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

3

Kurikulum 2013 proses pembelajaran setiap tema di jenjang SD dilakukan

dengan dengan pendekatan ilmiah (saintific approach), yaitu standar proses

dalam pembelajaran terdiri dari mengamati, mananya, mengolah, menyajikan,

menyimpulkan, dan menciptakan. Sedangkan KTSP standar proses

pembelajaran terdiri dari eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Di dalam

Kurikulum 2013 menekankan pada pembelajaran terpadu. Dalam pembelajaran

terpadu terdapat 10 tipe pembelajaran terpadu. Dalam melaksanakan

pembelajaran dalam Kurikulum 2013 harus menggunakan pembelajaran yang

terpadu. Sukandi (2001: 3) mengatakan bahwa pembelajaran terpadu merupakan

kegiatan mengajar dan pengajaran yang memadukan materi beberapa mata

pelajaran dalam satu tema. Dengan demikian Sukandi mengatakan dalam setiap

pertemuan dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dilakukan dengan cara

mengajarkan beberapa materi pelajaran yang dipadukan.

Didalam Kurikulum 2013 yang menggunakan pembelajaran terpadu

terdapat beberapa tipe pembelajaran terpadu yang dikembangkan oleh Fogarty.

Fogarty (2009: 12) mengatakan bahwa ada 10 model pembelajaran terpadu yaitu

fragmented (tipe pisah), connected (tipe hubungan), nested (tipe sarang),

sequenced (tipe urutan), shared (tipe gabungan bagian), webbed (tipe jaring

laba-laba), threaded (tipe untaian), integrated (tipe keterpaduan), immersed (tipe

celup), networked (tipe jaringan).

Salah satu tipe pembelajaran terpadu adalah integrated. Tim Pengembang

PGSD (1996: 15) mengatakan bahwa tipe pembelajaran terpadu integrated

adalah suatu tipe pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan antar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

4

bidang studi atar mata pelajaran. Menggabungkan mata pelajaran ini dengan cara

menetapkan prioritas kulikuler, dan menemukan konsep, keterampilan, dan

sikap yang saling tumpang tindih di beberapa mata pelajaran. Trianto (2011:

118) mengatakan bahwa tipe pembelajaran terpadu integrated ini dapat

memotivasi siswa dalam belajar dan siswa dapat memahami antar mata

pelajaran, dan tipe pembelajaran terpadu ini dapat memberikan perhatian pada

berbagai mata pelajaran dalan satu pembelajaran. Dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran terpadu tipe integrated ini memberikan pemahaman yang lebih

pada siswa dan juga menumbuhkan kreativitas pada guru.

Dalam kondisi lapangannya masih banyak guru yang belum terlalu paham

akan tipe pembelajaran terpadu pada Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar. Dengan

peneliti melakukan wawancara dengan Guru kelas 1 di SD Negeri Deresan dan

SD Negeri Kintelan yang menerapkan Kurikulum 2013, mereka belum terlalu

paham akan tipe pembelajaran terpadu. Mereka juga kebingungan dalam

menyusun perangkan pembelajaran terpadu tipe integrated. Selain belum paham

tentang tipe pembelajaran terpadu, dari hasil wawancara juga guru memerlukan

contoh perangkat pembelajaran terpadu tipe integrated. Berdasarkan informasi

yang diperoleh dari hasil wawancara, peneliti terdorong untuk melakukan upaya

pengembangan perangkat pembelajaran terpadu tipe integrated dengan

melakukan penelitian (research) dan pengembangan (development). Dalam

pengembangan perangkat pembelajaran terpadu, peneliti berpacu pada

penelitian dan pengembangan yang terdapat pada buku Borg and Gall dan Dick

and Carey. Penelitian yang di kembangkan berjudul “Pengembangan Perangkat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

5

Pembelajaran Terpadu Tipe Intergrated Untuk Siswa Kelas I SD Mengacu Pada

Kurikulum Sekolah Dasar tahun 2013”

Pembelajaran terpadu tipe integrated merupakan tipe pembelajaran terpadu

yang memiliki keterpaduan antar bidang studi dengan memfokuskan pada isi

pelajaran, strategi berpikir, keterampilan sosial, dan ide-ide penemuan lain, satu

pelajaran dapat mencakup banyak dimensi. Tipe ini juga dapat memotivasi siswa

dalam belajar karena dalam tipe integrated ini pembelajarannya tidak monoton

melainkan pembelajaran terintegrasikan. Tipe integrated juga memberikan

perhatian pada berbagai bidang dengan menentukan keterampilan, konsep dan

sikap. Dalam tipe ini, guru tidak perlu mengulang kembali materi yang tumpang

tindih, sehingga tercapailah efesiensi dan efektivitas pembelajaran.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana kualitas perangkat pembelajaran terpadu tipe integrated untuk siswa

kelas I SD mengacu Kurikulum 2013 ?

1.3 Tujuan Penelitian

Mendeskripsikan kualitas produk perangkat pembelajaran terpadu tipe

integrated untuk siswa kelas I SD mengacu Kurikulum 2013.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang peneliti harapkan bagi beberapa pihak dari melakukan

penelitian ini sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

6

1. Bagi Peneliti

Menjadi landasan dan refrensi untuk membuat suatu karya ilmiah ataupun

sebagai landasan penelitian tentang upaya mengembangkan perangkat

pembelajaran terpadu tipe intergrated mengacu pada Kurikulum Sekolah

Dasar Tahun 2013

2. Bagi Guru :

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang lebih

dalam pembelajaran terpadu pada Kurikulum 2013, sehingga guru paham

betul tentang pembelajaran terpadu tipe intergrated pada Kurikulum 2013,

seperti RPP maupun pengimplementasian pengajaran dalam kelas.

3. Bagi Siswa :

Siswa mendapat pengalaman belajar saat pembelajaran terpadu tipe

intergrated.

4. Bagi Sekolah

Hasil penelitian dapat menjadi contoh pembuatan perangkat pembelajaran

terpadu Kurikulum 2013 khususnya dalam membuat Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) model intergrated di sekolah.

1.5 Batasan Istilah

1. Perangkat pembelajaran adalah suatu alat atau perlengkapan untuk

membantu dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

7

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan dalam

pembelajaran satu pertemuan atau lebih yang dijadikan pedoman guru dalam

melakukan pembelajaran di kelas.

3. Pembelajaran terpadu adalah suatu pendekatan dalam pembelajaran yang

mengaikatkan beberapa aspek mata pelajaran baik dalam satu lingkup mata

pelajaran maupun beda pelajaran.

4. Tipe pembelajaran terpadu integrated merupakan tipe pembelajaran terpadu

yang memadukan sejumlah topik yang ada dalam mata pelajaran yang

berbeda.

5. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum tetap diterapkan oleh pemerintah

untuk menggantikan Kurikulum-2006 (yang sering disebut sebagai

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)

1.6 Spesifik Produk

Spesifik produk yang akan dihasilkan sebagai berikut,

1. Halaman sampul

Sampul buku perangkat pembelajaran terpadu tipe integrated ini dicetaak

dengan menggunakan kertas ivory 230 dengan halaman sampul menunjukan

bagan peta konsep tipe integrated. Halaman sampul juga memuat judul dan

gambar yang mewakili isi dari buku. Dalam halaman sampul juga terdapat

nama peneliti sebagai penyusun dari buku perangkat pembelajaran terpadu

tipe integrated. Dalam halaman sampul ini juga terdapat logo Universitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

8

Sanata Dharma; keterangan yang berisi Program Studi yaitu Pendidikan

Guru Sekolah Dasar.

2. Ukuran kertas A4

Produk dicetak dalam ukuran kertas A4 sehingga setiap bagian dalam RPP

terlihat jelas

3. Kata Pengantar

Kata pengantar terdiri dari ucapan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa,

penjelasan kerangka berpikir seputar pembelajaran terpadu tipe integrated,

ucapan terimakasih kepada pihak yang membantu dan terlibat dalam

penyusunan produk

4. Daftar Isi

Daftar isi terdiri dari garis besar isi buku berserta nomor halaman

5. Isi Buku Bagian I

Pada Bagian I berisi penjelasan pembelajaran terpadu tipe integrated yang

tersusun dari pengertian dan karakteristik dari pembelajaran terpadu tipe

integrated; langkah (prosedur) pengembangannya; contoh bagan dan peta

konsep; kelebihan dan kekurangan pembelajaran terpadu tipe integrated.

6. Isi Buku Bagian II

Pada bagian II berisi jaringan Kompetensi Dasar (KD) dan indikator

pembelajaran terpadu tipe integrated

7. Isi Buku Bagian III

Pada bagian III berisi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) terpadu tipe

integrated yang disusun secara lengkap. Komponen yang terdapat pada RPP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

9

yaitu: 1) identitas RPP; 2) kompetensi inti; 3) bagan pembelajaran terpadu

tipe integarated: 4) jaringan Kompetensi Dasar (KD) dan indikator

pembelajaran terpadu tipe integrated: 5) kompetensi dasar, indikator, dan

perumusan tujuan pembelajaran; 6) materi pembelajaran; 7) pendekatan,

model, dan metode pembelajaran; 8) media, alat/bahan, dan sumber

pembelajaran; 9) langkah-langkah kegiatan pembelajaran; 10) teknik

penilaian; 11) lampiran. Lampiran berisikan materi pembelajaran, LKS,

media pembelajaran, tindak lanjut, dan rubrik penilaian.

8. RPP yang dikembangkan mengacu pada karakteristik Kurikulum SD 2013

yaitu terpadu antar konsep/muatan pelajaran, menggunakan pendekatan

scientific, penilaian otentik, berpusat pada siswa, berbasis kompetensi,

mengembangkan pendidikan karakter dan mengembangkan kemampuan

berpikir tingkat tinggi.

9. Indikator dibuat mengacu pada kata kerja operasional yang dikembangkan

berdasarkan Taksonomi Bloom hasil revisi. Terdapat 6 klasifikasi tingkatan

berpikir dari kompetensi paling rendah sampai kompetensi tingkat tinggi

yaitu mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan

membuat. Kata kerja operasional yang digunakan dalam penyususnan RPP

diambil dari kompetensi tingkat tinggi

10. RPP dikembangkan sesuai dengan karakteristik pembelajaran terpadu tipe

integrated yaitu RPP disusun dengan memadukan pengetahuan, sikap, dan

keterampilan dari beberapa mata pelajaran yang terikat dalam satu topik /

proyek / aktivitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

10

11. RPP yang dikembangkan praktis (mudah dilaksanakan oleh guru) dan

fungsional (banyak manfaat sebagai pedoman pembelajaran.

12. Produk disusun menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

11

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Kurikulum 2013

Mengacu pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional mendefinisikan kurikulum adalah seperangkat rencana dan

pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan

sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan

pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta

kesesuaian dengan kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan, dan siswa. oleh

sebab itu, (Shobirin 2012: 16) mengatakan bahwa kurikulum disusun oleh satuan

pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan

kebutuhan dan potensi yang ada di daerah

Shobirin (2012: 15) mengatakan bahwa definisi kurikulum senantiasa

berkembang terus sejalan dengan perkembangan teori dan praktik pendidikan..

Pada saat sekarang istilah kurikulum memiliki empat dimensi pengertian, satu

dimensi dengan dimensi lainnya saling berhubungan. (Depdiknas, 2008: 9)

mengatakan bahwa keempat dimensi kurikulum tersebut yaitu: 1) kurikulum

sebagai suatu ide atau gagasan; 2) kurikulum sebagai suatu rencana tertulis yang

sebenarnya merupakan perwujudan dari kurikulum sebagai suatu ide; 3)

kurikulum sebagai suatu kegiatan yang sering pula disebut dengan istilah

kurikulum sebagai realita atau implementasi kurikulum. Secara teoritis dimensi

kurikulum ini adalah pelaksanaan dari kurikulum sebagai suatu rencana tertulis;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

12

4) kurikulum sebagai suatu hasil yang merupakan kosekuensi dari kurikulum

sebagai suatu kegiatan. Berdasarkan teori-teori di atas dapat disimpulkan bahwa

kurikulum merupakan suatu ide atu gagasan atau rencana dan pengaturan

mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai

pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan

pendidikan tertentu.

Dari tahun ke tahun kurikulum yang ada di Indonesia mengalami perubahan

dan penyempurnaan. Saat ini kurikulum yang sedang berlaku di tingkat Sekolah

Dasar (SD) adalah Kurikulum 2013. Dimana Kurikulum 2013 adalah

pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) tahun 2004 dan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006. Sani (2013: 7)

mengatakan bahwa pengembangan Kurikulum 2013 ini merupakan upaya

peningkatan mutu pendidikan untuk menghasilkan lulusan yang kreatif dan

mampu menghadapi kehidupan di masa yang akan datang. Majid (dalam

Prastowo, 2015: 5-6) mengatakan bahwa orientasi Kurikulum 2013 adalah

terjadinya peningkatan dan keseimbangan antara kompetensi sikap (attitude),

keterampilan (skill), dan pengetahuan (knowledge). Hal ini sejalan dengan UU No.

20 tahun 2003 sebagaimana tersurat dalam penjelasan Pasal 35, yaitu kompetensi

lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,

pengetahuan, dan keterampailan sesuai dengan standar nasional yang telah

disepakati. Begitu pula dengan pengembangan kurikulum berbasis kompetensi

yang telah dirintis oleh pemerintahan tahun 2004 dengan mencakup kompetensi

sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

13

Permendikbud RI No. 67 Tahun 2013 mengatakan bahwa Kerangka Dasar

dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar / Madrasah Ibtidaiyah bahwa karakteristik

Kurikulum 2013 sebagai berikut:

1. Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan

sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan

intelektual dan psikomotorik.

2. Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman

belajar terencana di mana siswa menerapkan apa yang dipelajari disekolah

ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar.

3. Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilanserta

menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat

4. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap,

pengetahuan, dan keterampilan

5. Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang diperinci

lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran.

6. Kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements)

kompetensi dasar, di mana semua kompetensi dasar dan proses

pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan

dalam kompetensi inti.

7. Kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif,

saling memperkuat (reinforc) dan memperkaya (enriched) antar mata

pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horiontal dan vertikal).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

14

Permendikbud RI No. 67 Tahun 2013 (dalam Prastowo, 2015: 58)

mengatakan bahwa ciri khas lain dari Kurikulum 2013 untuk SD/MI yaitu

meliputi: kompetensi inti, mata pelajaran, bahan belajar, kompetensi dasar, dan

muatan pembelajaran.

1. Kompetensi Inti

Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 2013 mengatakan bahwa kompetensi

inti merupakan tingkatan kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi

Lulusan yang harus dimiliki siswa pada setiap tingkat kelas atau program.

Kompetensi inti ibarat anak tangga yang harus ditapak siswa untuk sampai

pada kompetensi lulusan jenjang SD/MI.

2. Mata Pelajaran

Prastowo (2015: 58) mengatakan berdasarkan kompetensi inti disusun mata

pelajaran dan alokasi waktu yang sesuai dengan karakteristik satuan

pendidikan. Terdapat pengurangan mata pelajaran di Kurikulum 2013. DI

kurikulum sebelumnya yaitu Kurikulum 2006 terdapat 10 mata pelajaran:

1) Pendidikan Agama, 2) Pendidikan Kewarganegaraan, 3) Bahasa

Indonesia, 4) Matematika, 5) IPA, 6) IPS, 7) SBdP, 8) Pendidikan jasamani,

9) Olahraga dan Kesehatan, 10) Muatan Lokal dan Pengembangan Diri.

Sedangkan di Kurikulum 2013 hanya terdapat 8 mata pelajaran yaitu: 1)

Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, 2) Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan, 3) Bahasa Indonesia, 4) Matematika, 5) IPA, 6) IPS, 7)

SBdP, 8) Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Didalam

Kurikulum 2013 ini juga terdapat kegiatan ekstrakulikuler wajib yaitu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

15

kegiatan pramuka. Terdapat golongan di mata pelajaran ini golongan A

adalah mata pelajaran yang di kembangkan oleh pusat yaitu: 1) Pendidikan

Agama dan Budi Pekerti, 2) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan,

3) Bahasa Indonesia, 4) Matematika, 5) IPA, 6) IPS. Dan golongan B adalah

mata pelajaran 7) SBdP, 8) Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan.

Mata pelajaran yang terdapat pada Kurikulum 2013 ini juga terintegrasi.

Selain itu sebagai pembelajaran terpadu terpadu, angka jumlah kam

pelajaran per minggu untuk tiap mata pelajaran adalah relatif. Mata

pelajaran yang diajarkan di SD/MI dari kelas I-IV semuanya dijarkan

dengan pendekatan pembelajaran terpadu terpadu.

3. Beban Belajar

Prastowo (2015: 60) mengatakan bahwa terdapat perbedaan beban belajar

pada Kurikulum 2013 dengan kurikulum sebelumnya yaitu Kurikulum 2006

(KTSP). Beban pelajaran dalam Kurikulum 2013 diatur sebgai berikut:

a. Bahan belajar satu minggu Kelas I , 30 jam pembelajaran

b. Beban belajar satu minggu Kelas II, 32 jam pembelajaran

c. Beban belajar satu minggu Kelas III , 34 jam pembelajaran

d. Beban belajar satu minggu Kelas IV¸V, VI, 36 jam pembelajaran

Adapun Kurikulum 2006 (KTSP), beban belajar di SD/MI diatur sebagai

berikut:

a. Kelas I s.d. III, 29 s.d. 32 jam pelajaran

b. Kelas IV s.d. VI, 34 jam pelajaran

Sementara itu, durasi setiap satu jam pembelajaran adalah 35 menit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

16

4. Kompetensi Dasar

Kompetensi dasar merupakan rumusan untuk mencapai Kompetensi Inti

(KI). Prastowo (2015: 61) mengatakan bahwa rumusan kompetensi dasar

dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik siswa, kemampuan

awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran. Kompetensi dasar dibagi menjadi

empat kelompok sesuai dengan pengelompokan kompetensi inti sebagai

berikut: pertama, kelompok 1: kelompok kompetensi dasar sikap spritual

dalam rangka menjabarkan KI-1 ; kedua, kelompok 2: kelompok

kompetensi dasar sikap sosial dalam rangka menjabarkan KI-2; ketiga,

kelompok 3: kelompok komptensi dasar pengetahuan dalam rangka

menjabarkan KI-3; dan keempat, kelompok 4: kelompok kompetensi dasar

keterampilan dalam menjabarkan KI-4.

5. Muatan Pembelajaran

Dalam Kurikulum 2013 pembelajaran dilakukan dengan pendekatan

pembelajaran terpadu terpadu. Dimana ketika guru mengimplementasikan

pembelajaran tidak di pisah melainkan diintegrasikan berbagai kompetensi

dari berbagai mata pelajaran kedalam berbagai tema. Namun ada beberapa

mata pelajaran yang tidak bisa diintegrasikan. Prastowo (2015: 61)

mengatakan bahwa pendidikan agama dan budi pekerti dikecualikan untuk

tidak menggunakan pembelajaran terpadu terpadu. Adapun pendekatan

yang digunakan dalam penedekatan tematik-integratif di SD/MI yaitu

pendekatan intradisipliner, interdisipliner, multidisipliner, dan

transdisipliner. Integrasi intradisiplinerdilakukan dengan cara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

17

mengitegrasikan dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan menjadi

satu kesatuan yang utuh disetiap mata pelajaran. Integrasi interdisipliner

dilakukan dengan menggabungkankompetensi dasar beberapa mata

pelajaran agar terkait satu dengan yang lainnya., sehingga dapat saling

memperkuat menghindari tumpang tindih, dan menjaga keselarasan

pembelajaran. Integrasi multidisipliner dilakukan tanpa menggabungkan

kompetensi dasar tiap mata pelajaran sehingga tiap mata pelajaran masih

memliki kompetensi dasarnya sendiri. integrasi transdisipliner dilakukan

dengan mengaitkan berbagai mata pelajaran yang ada dengan permasalahan

yang dijumpai disekitarnya, sehingga pembelajaran menjadi kontekstual.

2.1.2 Perangkat Pembelajaran

Ibrahim (dalam Trianto, 2010: 96) menyatakan perangkat yang

dipergunakan dalam proses pembelajaran disebut dengan perangkat

pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang di perlukan dalam mengelola

proses belajar mengajar dapat berupa: buku siswa, silabus, Rencana

Pelaksaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kegiatan Siswa (LKS), Instrumen

Evaluasi atau Tes Hasil Belajar (THB), serta media pembelajaran.

Badan Standar Nasional Pendidikan atau BSNP (2006: 14)

mengatakan bahwa perangkat pembelajaran adalah alat atau perlengkapan

untuk melaksanakan proses yang memungkinkan pendidik dan siswa

melakukan kegiatan pembelajaran, Jadi BSNP menjelaskan perangkat

pembelajaran merupakan alat-alat apa saja yang diperlukan dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

18

pembelajaran itu sendiri. Silabus dan RPP (Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran) menjadi contoh dari perangkat pembelajaran. Badan Standar

Nasional Pendidikan mengatakan bahwa silabus merupakan rencana

pembelajaran pada suatu dan atau kelompok mata pelajaran / tema tertentu

yang mencakup kompetensi inti, kompetensi dasar, materi pokok /

pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu,

dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar

kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran,

kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk

penilaian.

2.1.3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan pedoman

praktis dalam pelaksanaan pembelajaran yang berisi detail rencana aktivitas

pembelajaran untuk mencapai satu KD tertentu, atau gabungan KD apabila

dalam pembelajaran terpadu.

2.1.3.1 Hakikat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Perangkat pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian

hanya dibatasi pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Hal ini

disebabkan oleh tipe pembelajaran terpadu yang dikembangkan merupakan

integrasi lintas tema dan harus memadukan topik-topik antar mata pelajaran

yang berbeda secara pararel sehingga membutuhkan banyak waktu.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) akan menjadi pedoman praktis

dalam pelaksanaan pembelajaran (Kurniawan, 2014: 123)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

19

Kurniawan (2014: 122-123) mengatakan bahwa Rancangan

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah detail rencana aktivitas

pembelajaran untuk mencapai satu KD tertentu, atau gabungan KD apabila

dalam pembelajaran terpadu. didalam RPP inilah kegiatan pembelajaran apa

yang akan dilakukan diuraikan.

Prastowo (2015: 37) mengatakan bahwa perencanaan pembelajaran

adalah suatu cara yang disertai langkah-langkah antisipastif sebagai upaya

penjabaran kurikulum (yang di berlakukan) sekolah kedalam kegiatan

pembelajaran di kelas melalui proses berpikir secara rasional tentang

sasaran dan tujuan pembelajaran tertentu. Sasaran dan tujuan tertentu yaitu

perubahan perilaku serta rangkaian kegiatan yang harus dilaksanakan

sebagai upaya pencapaian tujuan pembelajaran dengan memanfaatkan

segala potensi dan sumber belajar yang ada, guna menghasilkan dokumen

tertulis, silabus, RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), yang dapat

dijadikan sebagai acuan dan pedoman dalam melaksanakan proses

pembelajaran. Prastowo (2015: 34) juga mengatakan bahwa perencanaan

merupakan kegiatan menerjemahkan kurikulum sekolah ke dalam kegiatan

pembelajaran di dalam kelas. Perencanaan program pembelajaran dapat

berupa perencanaan untuk kegiatan sehari-hari, kegiatan mingguan, bahkan

rancangan untuk kegiatan tahunan sesuai dengan tujuan kurikulum yang

hendak di capai. Dengan demikian, isinya bisa terdiri dari tujuan khusus

yang spesifik, prosedur kegiatan, belajar mengajar, waktu yang diperlukan

sampai pada bentuk evaluasi yang akan digunakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

20

Berdasarkan uraian teori di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah pedoman praktis dalam

pelaksanaan pembelajaran yang berisi detail rencana aktivitas pembelajaran

untuk mencapai satu KD tertentu, atau gabungan KD apabila dalam

pembelajaran terpadu. Perencanaan juga merupakan kegiatan

menerjemahkan kurikulum sekolah ke dalam kegiatan pembelajaran di

dalam kelas. Perencanaan program pembelajaran dapat berupa perencanaan

untuk kegiatan sehari-hari, kegiatan mingguan, bahkan rancangan untuk

kegiatan tahunan sesuai dengan tujuan kurikulum yang hendak di capai.

2.1.3.2 Komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP

Prastowo (2015: 70-79) mengatakan bahwa komponen Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah sebagai berikut:

1. Identitas RPP

Identitas RPP disini merupakan data yang menyajikan informasi tentang

nama sekolah/madrasah, tema /subtema, kelas /semester, materi pokok dan

alokasi waktu

2. Kompetensi Inti

Kompetensi inti merupakan gambaran secara kategorial mengenai

kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus

dipelajari oleh siswa untuk suatu jenjang sekolah, kelas, dan mata pelajaran.

3. Kompetensi Dasar dan Indikator

Sanjaya (dalam Prastowo, 2015: 72) mengatakan bahwa kompetensi dasar

adalah kemampuan minimal yang harus dicapai siswa dengan penguasaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

21

konsep atau materi pelajaran yang diberikan dalam kelas pada jenjang

pendidikan tertentu. Pemendikbud RI No. 81a Tahun 2013 mengatkan

bahwa khusus dalam Kurikulum 2013, KD-1 dan KD-2 dari KI-1 dan KI-2

tidak harus dikembangkan dalam indikator, karena keduanya dicapai

melalui proses pembelajaran yang tidak langsung. Indikator hanya

dikembangkan hanya untuk KD-3 dan KD-4 yang dicapai melalui proses

pembelajaran langsung. Sementara itu, indikator merupakan hasil belajar

adalah tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat dimiliki oleh siswa

setelah mereka melakukan proses pembelajaran tertentu.

Kurniawan (2014: 147) mengatakan bahwa indikator yang baik memiliki 4

kriteria yang bisa dijadikan pegangan untuk mengembangkan indikator

hasil belajar yang baik yaitu: 1) harus mendukung pencapain KD, 2)

meliputi seluruh aspek kemampuan (kogniktif, afektif, motorik, dan sikap),

3) jumlah indikator hasil belajr jumlanya lebih banyak dari jumlah

kompetensi dasar yang di jabarkan, 4) menggunakan kata kerja operasional

transitif.

4. Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran dirumuskan dengan mengacu pada rumusan yang

terdapat pada indikator, dalam bentuk pernyataan yang operasional. Majid

(dalam Prastowo, 2015: 73) mengatakan bahwa penelitian tujuan

pembelajaran mengandung unsur audience (A), behaviour (B), condition

(C), dan degree (D).

5. Materi Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

22

Materi pembelajaran adalah materi yang digunakan untuk mencapai tujuan

pembelajaran.

6. Metode Pembelajaran

Metode dapat diartikan sebagai model atau pendekatan pembelajaran.

Penetapan ini diambil bergantung pada karakteristik pendekatan dan atau

strategi yang dipilih.

7. Media Pembelajaran

Permendikbud RI N0. 65 Tahun 2013 mengatakan bahwa media

pembelajaran berupa alat bantu proses pembelajaran untuk menyampaikan

materi pelajaran.

8. Langkah-Langkah Pembelajaran

Langkah-langkah kegiatan memuat pendahuluan/kegiatan awal, kegiatan

inti, dan kegiatan penutup, dan masing-masing disertai alokasi waktu yang

dibutuhkan. Dalam langkah kegiatan ini juga memuat rangkaian kegiatan

sesuai dengan karakteristik model yang dipilih dan menggunakan sintaks

yang sesuai dengan modelnya.

9. Alokasi Waktu

Alokasi waktu adalah jumlah waktu yang dibutuhkan untuk ketercapaian

suatu kompetensi dasar tertentu.

10. Penilian

Penilaian adalah kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan

menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar siswa yang dilakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

23

secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang

bermakna dalam pengambilan keputusan.

11. Pengesahan

Bagian terakhir ini adalah kolom pengesahan. Bagian pengesahan

menyajikan tanda tangan dari pihak yang bertanggung jawab penyusunan

RPP.

Majid (2014: 126-131) mengatakan bahwa komponen-komponen

Rencana Pelaksanaan Pembeloajaran (RPP) adalah sebagai berikut:

1. Mencantumkan identitas

Identitas meliputi: Sekolah, Kelas/Semester, Standar Kompetensi,

Kompetensi Dasar, Indikator, dan Alokasi Waktu

2. Mencantumkan tujuan pembelajaran

Tujuan pembelajaran memuat penguasaan kompetensi yang bersifat

operasional yang ditargetkan/dicapai dalam RPP. Tujuan pembelajaran

dirumuskan dengan mengacu pada rumusan yang terdapat dalam indikator,

dalam bentuk pernyataan yang operasional.

Tujuan pembelajaran mengandung unsur audience (A) yaitu siswa yang

menjadi subjek tujuan pembelajaran tersebut, behaviour (B) yaitu kata kerja

yang mendeskripsikan kemampuan audience saat pembelajaran, condition

(C) yaitu situasi pada saat tujuan tersebut diselesaikan, dan degree (D) yaitu

standar yang harus dicapai oleh audience sehingga dapat dinyatakan telah

mencapi tujuan.

3. Mencantumkan materi pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

24

4. Mencantumkan model/metode pembelajaran

5. Mencantumkan langkah-langkah kegiatan pembelajaran

Kegiatan pada pembelajaran berupa kegiatan awal/pembukaan, kegiatan

inti, dan kegiatan akhir/penutup

6. Mencantumkan media/alat/bahan/sumber belajar

7. Mencantumkan penilain

Berdasarkan teori-teori di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa

komponen-komponen Rencana Pelaksanaan Perencanaan (RPP) adalah

sebagai berikut:

1. Identitas RPP

Yang meliputi sekolah, kelas/semester, kompetensi inti, kompetensi

dasar, indikator, alokasi waktu.

2. Kompetensi Inti

3. Kompetensi dasar

4. Tujuan pembelajaran

5. Materi pembelajaran

6. Metode/model/pendekatan

7. Alat dan sumber pembelajaran

8. Langkah-langkah pembelajaran yang terdiri kegiatan awal, inti, dan akhir

9. Penilaian yang berisi soal, teknik penilaian, instrumen penilaian

2.1.3.3 Prinsip Penyusunan RPP

Majid (2014: 125-126) mengatakan bahwa prinsip pengembangan

RPP terdiri dari 6 bagian yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

25

1. Memperhatikan perbedaan individu siswa.

RPP di sususn dengan memperhatikan perbedaan jenis kelamin,

kemampuan awal, tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, bakat,

potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus,

kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau

lingkungan siswa.

2. Mendorong partisipasi aktif (siswa aktif)..

Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada siswa untuk

mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian,

dan semangat belajar.

3. Mengembangkan budaya membaca dan menulis

Proses pembelajaran dirancang untuk mengembangkan kegemaran

membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai

bentuk tulisan.

4. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat rancangan

program pemberian umpan balik positif, penguatan, dan pengayaan, dan

remedial.

5. Keterkaitan dan keterpaduan

RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitkan dan keterpaduan

antara SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator

pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu

keutuhan pengalaman belajar. RPP disusun dengan mengakomodasikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

26

pembelajaran terpadu keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek

belajar, dan keragaman budaya.

6. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi

RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi

dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan

situasi dan kondisi.

Permendikbud RI No. 65 Tahun 2013 (dalam Prastowo, 2015: 81)

mengatakan bahwa prinsip-prinsip yang perlu dipertimbangkan oleh guru

dalam pengembangan RPP adalah sebagai berikut:

1. Perbedaan individual siswa antara lain kemampuan awal, tingkat

intelektual, bakat, potensi, minat, motivasi belajar, kemampuan sosial,

emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang

budaya, norma, nilai, dan lingkungan siswa

2. Partisipasi aktif siswa

3. Berpusat pada siswa untuk mendorong semangat belajar motivasi, minat,

kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi, dan kemandirian

4. Pengembangan budaya membaca dan menulis yang dirancang untuk

mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan,

dan berekspresi dalam berbagai bentu tulisan

5. Pemberian umpan balik dna tindak RPP memuat rancangan program

pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remidi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

27

6. Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduan antar KD, materi

pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi,

penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengelaman belajar.

7. Mengakomodasikan pembelajaran terpadu terpadu, keterpaduan linta

mata pelajaran, lintas aspek pelajaran, dan keragaman budaya.

8. Penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi,

sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi

Berdasarkan teori-teori di atas bisa ditarik kesimpulan jika prinsip

pengembangan RPP harus memperhatian perbedaan individual, mendorong

partisipasi aktif dari siswa, berpusat pada siswa, RPP disusun dengan

memperhatikan keterkaitkan dan keterpaduan antara SK, KD, materi

pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi,

penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar,

serta mengakomodasikan pembelajaran terpadu.

2.1.4 Pembelajaran Terpadu

Margunayasa, Arini, Japa (2014: 3) mengatakan bahwa

pembelajaran terpadu sebagai konsep dapat dikatakan sebagai pendekatan

pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberikan

pengalaman yang bermakna kepada siswa.

2.1.4.1 Hakikat Pembelajaran Terpadu

Kurniawan (2014: 59) mengatakan bahwa pembelajaran terpadu itu

adalah pembelajaran yang dalam pembahasan materinya meliputi atau

saling mengaitkan berbagai bidang studi atau mata pelajaran secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

28

terpadu dalam suatu fokus tertentu. Dalam pembelajaran terpadu bahasan

materi tidak terpola oleh susunan materi bahasan satu bidang studi tertentu,

tapi bahasan difokuskan pada suatu topik tertentu dan bahasannya ditinjau

dari berbagai sudut pandang mata pelajaran atau memperjelas topik yang

akan dibahas. Secara singkat, dalam pembelajaran terpadu terjadi

penyatuan pembahasan topik dari berbagai bidang studi yang ada

kaitannya atau relevan dengan diri sendiri. Mungkin akan melibatkan mata

pelajaran IPS, Bahasa, IPA, dan kesenian secara bersama-sama

Kurniawan (2014: 60) mengatakan bahwa pembelajaran terpadu

adalah pembelajaran yang dalam pembahasan materinya meliputi atau

saling mengaitkan berbagai bidang studi atau mata pelajaran secara

terpadu dalam suatu fokus tertentu.

Udin Syaefudin (2006: 4) mengatakan bahwa pembelajaran

terpadu yang pada dasarnya upaya untuk mengintegrasikan perkembangan

dan pertumbuhan siswa dan kemampuan pengetahuannya. Jadi menurut

Udin Syaefudin hakikat pembelajaran terpadu adalah sebuah usaha

mengintergrasikan pembelajaran untuk mengintegrasikan perkembangan

dan kemampuan yang ada pada siswa.

Dari beberapa teori di atas dapat disimpulkan bahwa hakikat

pembelajaran terpadu adalah pembelajaran yang dalam pembahasan

meterinya saling berkaitan. Pembelajaran terpadu juga sebuah usaha

menintegrasikan pembelajaran untuk mengintegrasikan perkembangan

dan kemampuan yang ada pada siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

29

2.1.4.2 Landasan Pembelajaran Terpadu

Majid (2014: 87-88) mengatakan bahwa dalam pembelajaran

terpadu terdapat 3 landasan yaitu:

1. Landasan filosofis

Dalam landasan filosofis ini sangat di pengaruhi oleh tiga aliran filsafat

yaitu: Progresivisme yang berarti aliran ini memandang pembelajaran

perlu ditekankan pada kretivitas, pemberian sejumlah kegiatan, suasana

yang alamiah (natural), dan memperhatikan pengalaman siswa.

Konstruktivisme yang berarti aliran ini melihat pengalaman langsung

siswa (direct ecperiences) sebagai kunci dalam pembelajaran.

Pengetahuan adalah hasil kontruksi manusia. Dalam aliran ini keaktifan

siswa yang diwujudkan oleh rasa ingin tahunya sangat berperan dalam

perkembangan pengetahuannya. Dan yang terakhir adalah aliran

humanisme yang berarti aliran ini melihat siswa dari segi keunikan atau

kekhasannya, potensi, dan motivasi yang dimilikinya.

2. Landasan Psikologis

Dalam landasan ini terdapat kaitannya antara psikologi perkembangan

siswa dan psikologi belajar. Psikologi perkembangan menentukan isi

atau materi pembelajaran terpadu yang diberikan kepada siswa agar

tingkat kelulusan dan kedalamannya sesuai dengan tahap

perkembangan siswa. Psikologi belajar memberikan konstribusi dalam

hal bagaimana isi atau materi pembelajaran terpadu tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

30

disampaikan kepada siswa dan bagaimana pula siswa harus

mempelajarinya

3. Landasan Yuridis

Dalam pembelajaran terpadu berkaitan dengan berbagai kebijakan atau

peraturan yang mendukung pelaksanaan pembelajaran yaitu UU No.23

Tahun 2002 tentang perlindungan anak dan UU No. 20 tahun 2003

tentang sistem pendidikan nasional.

Margunayasa, Arini, Japa (2014: 7-13) mengatakan bahwa terdapat

4 landasan teori pembelajaran terpadu yaitu:

1. Teori Konstruktivis

Suparno (dalam Margunayasa, Arini, Japa, 2014: 7) mengatakan bahwa

menurut kaum konstruktivis, belajar merupakan proses aktif

mengkonstruksi artinya belajar berasal dari teks, dialog, pengalaman

dan sebagainya. Belajar juga merupakan proses mengasimilasikan dan

menghubungkan pengalaman atau bahan yang dipelajari dengan

pengertian yang sudah dimiliki seseorang sehingga pengertiannya

dikembangkan. Teori ini juga menyebutkan bahwa setiap orang harus

menyusun pengetahuannya sendiri dan pengalamannya.

2. Teori Psikologi Gestalt

Teori gestalt menganggap bahwa segala pengindraan dan kesadaran

merupakan suatu keseluruhan. Teori gestalt juga menjelaskan bahwa

pengamatan atau pengenalan pertama terhadap sesuatu diawali dari

pengamatan terhadap keseluruhan atau totalitas. Totalitas yang dikenal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

31

siswa pertama kali membantu siswa untuk mengenal lebih jauh bagian-

bagian yang terdapat di dalamnya. Dalam pembelajaran terpadu diawali

dengan mengenal lalu menyeluruh, yang berarti melalui sebuah tema

siswa akan mempelajari komponen-komponen yang melalui beberapa

subtema. Misalnya melalui pembelajaran terpadu siswa dapat belajar

matematika, IPS, IPA, Bahasa Indonesia, dan ilmu-ilmu lain yang

mungkin dapat dipadukan.

3. Teori Perkembangan Kognitif

Setiap anak mengalami perkembangan kognitif yang berbeda-beda

bergantung pada umur dan lingkungannya. Lingkungan sangat

memengaruhi perkembangan kognitif anak. Menurut Piaget (dalam

Margunayasa, Arini, Japa, 2014: 10) mengatakan perkembangan

kognitif terjadi dalam empat tahap, yakni sensorimotor, praoperasional,

operasional konkret dan operasional formal. Tahap-tahap

perkembangan kognitif tersebut dijabarkan pada tabel 2.1.

Tahap Perkiraan Usia Kemampuan-kemampuan Utama

Sensorimotor Lahir sampai 2

tahun

Pengetahuan individu berkembang

melalui interaksi indera fisiknya

dengan lingkungan stimulus atau

informasi hanya diperoleh melalui

respon alat inderanya.

Praoperasional 2 sampai 7

tahun

Individu mulai berusah mengenal

beberapa keteraturan-keteraturan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

32

dan melakukan klasifikasi atau

pengelompokan objek-objek yang

dapat di respon oleh alat inderanya

berdasarkankemauannya atau

mengikuti pola tertentu.

Operasi

konkrit

7 sampai 11

tahun

Mampu berfikir logis. Mampu

kongkret memperhatikan lebih dari

satu dimensi sekaligus dan juga

dapat menghubungkan dimensi ini

satu sama lain. Belumbisa berfikir

abstrak .

Operasi formal 11 tahun sampai

dewasa

Mengklasifikasi dengan detail atau

lengkap (multiple classification),

generalisasi, konservasi logis, serial

ordering berdasarkan kriteria baik

tampak maupun abstrak,

memahyami sifat-sifat konsep

abstrak, aksioma, dan teori berpikir

kombinasi, seperti menghitung

secara sistematik. Menginterpritasi

hubungan fungsional dalam

persamaan matematika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

33

Mengidentifikasi dan menetapkan

variabel.

Tabel 2.1 Tahap-tahap Perkembangan Kognitif Piaget

Jadi kecepatan perkembangan tiap individu melalui urutan tiap

tahap ini berbeda dan setiap individu harus melalui tahap demi tahap

secara berjenjang. Tiap tahap ditandai dengan munculnya kemampuan-

kemampuan intelektual baru yang memungkinkan orang memahami

dunia dengan cara yang semakin kompleks.

4. Filsafat Progresivisme

Margunayasa, Arini, Japa (2014: 14-15) mengatakan bahwa

pendekatan yang tepat digunakan dalam kegiatan pembelajaran adalah

pendekatan yang berpusat pada anak. Anak memperoleh kesempatan

melakukan aktivitas belajar secara alami dan mengalami secara

langsung, sehingga seluruh aktivitas belajar lebih bermakna. Hasil

belajarnya pun akan dapat bertahan lama. Misalnya, siswa dihadapkan

pada air agar dapat menjelaskan sifat-sifat air atau manfaat air,

Berdasarkan filsafat ini, pembelajaran terpadu memberikan kesempatan

kepada siswa untuk berperan secara aktif dalam memperkaya khasanah

pengetahuanya mengenai dunia nyata. Artinya siswa tidak begitu saja

menerima informasi secara pasif. Mereka berperan aktif dalam

menafsirkan informasi yang mereka peroleh pengalaman dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

34

mengadaptasikanya ke dalam khasanah pengetahuan yang telah mereka

miliki sebelumnya.

Jadi dari teori-teori di atas filsafat yang melandasi pembelajaran

terpadu di sekolah dasar adalah landasan filosofis dimana didalamnya

terdapat aliran progresive (pembentukan kreativitas), konstruksivisme

(pengetahuan adalah konstruksi kita sendiri), humanisme (melihat

siswa dari segi keunikan). Landasan selanjutnya adalah psikologi yang

menganggap bahwa segala pengindraan dan kesadaran merupakan

suatu keseluruhan. Selain itu landasan pembelajaran terpadu juga

terdapat teori perkembangan kognitif menggambarkan bahwa belajar

merupakan suatu proses perkembangan terjadinya interaksi anak-anak

dengan lingkungan fisik dan sosial yang ada disekitarnya. Dalam

pembelajaran terpadu berkaitan dengan berbagai kebijakan atau

peraturan yang mendukung pelaksanaan pembelajaran temtik disekolah

dasar.

2.1.4.3 Karakteristik Pembelajaran Terpadu

Kurniawan (2014: 92) mengatakan bahwa hasil studi peneliti atas

jumlah literatur, diperoleh informasi bahwa pembelajaran terpadu tematik

memiliki karakteristik sebagai berikut:

1. Berpusat pada anak

Dalam proses pembelajaran, anak menjadi pertimbangan utama dalam

proses pembelajaran.

2. Memberi pengalaman langsung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

35

Dalam pembelajaran terpadu, sejauh mungkin diupayakan meberikan

pengalaman langsung atas materi belajar.

3. Pemisahan mata pelajaran tidak jelas

Terjadi fusi integrasi sejumlah mata pelajaran yang dibahas, sesuai

dengan kebutuhan dan tema.

4. Penyajian berbagai konsep mata pelajaran dalam satu proses

pembelajaran. Karenanya adanya tema dan pembahasan memerlukan

penjelasan dari berbagai sudut pandang, maka dengan sendirinya akan

terjadi penyajian konsep yang bersamaan dari beberapa mata pelajaran.

5. Fleksibel

Fleksibel ini merujuk pengertian: a) tidak mengikuti pola bahasan yang

ada pada struktur mata pelajaran, b) penggunaan tema yang bervariasi,

c) dalam pemilihan dan penggunaan media dan metode pembelajaran.

6. Hasil belajar dapat berkembang sesuai minat dan kebutuhan anak,

karena pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik siswa.

Dengan demik ian tampak, bahwa terdapat kesesuain antara konsep

Developmentally Appropriate Practice (DAP), tingkat perkembangan dan

kecenderungan proses belajar siswa, dan sifat dari pembelajaran terpadu

tematik. Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa tipe pembelajaran

terpadu cocok digunakan pada pendidikan dasar terutama pada kelas-kelas

rendah.

Tim pengembang PGSD (dalam Majid, 2014: 90-91) mengatakan

bahwa sebagai suatu tipe pembelajaran di sekolah dasar, pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

36

terpadu memiliki karekteristik-karakteristik sebagai berikut:

1. Holistik

Merupakan suatu gejala atau peristiwa yang menjadi pusat perhatian

dalam pembelajaran terpadu diamati dan dikaji dari beberapa bidang

studi sekaligus, tidak dari sudut pandang yang terkotak-kotak.

2. Bermakna

Merupakan pengkajian suatu fenomena dari berbagai macam aspek,

memungkinkan terbentuknya semacam jalinan antar-skemata yang

dimiliki oleh siswa, yang pada gilirannya nanti akan memberikan

dampak kebermaknaan dari materi yang dipelajari

3. Otentik

Merupakan pembelajaran terpadu memungkinkan siswa memahami

secara langsung konsep dan prinsip yang ingin dipelajari.

4. Aktif

Merupakan pembelajaran terpadu dikembangkan dengan berdasar pada

pendekatan inquiry discovery dimana siswa terlibat secara aktif dalam

proses pembelajaran, mulai perencanaan, pelaksanaan, hingga proses

evaluasi.

2.1.4.4 Keunggulan Pembelajaran Terpadu

Majid (2014: 92-93) mengatakan bahwa pembelajaran terpadu

memiliki kelebihan sebagai berikut:

1. Pengalaman dan kegiatan belajar siswa akan selalu relevan dengan

tingkat perkembangan anak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

37

2. Kegiatan yang dipilih dapat disesuaikan dengan minat dan kebutuhan

siswa.

3. Seluruh kegiatan belajar lebih bermakna bagi siswa sehingga hasil

belajar akan dapat bertahan lebih lama.

4. Pembelajaran terpadu menumbuhkembangkan keterampilan berpikir

dan sosial siswa.

5. Pembelajaran terpadu menyajikan kegiatan yang bersifat pragmatis,

dengan permasalahan yang sering ditemui dalam kehidupan atau

lingkungan real siswa.

6. Jika pembelajaran terpadu dirancang bersana dapat meningkatkan

kerjasama antar guru bidang kajian terkait, guru dengan siswa, siswa

dengan siswa, siswa atau guru dengan narasumber sehingga belajar

lebih menyenangkan, belajar dalam situasi nyata, dan dalam konteks

yang lebih bermakna.

Wolfinger (dalam Margunayasa, Arini, Japa, 2014: 18-19)

mengatakan bahwa ada 5 (lima) manfaat utama pembelajaran terpadu:

1. Pembelajaran terpadu memberikan kesempatan kepada siswa untuk

menggunakan keterampilannya yang dikembangkan dalam pelajaran

sejarah bermakna. Misalnya, siswa membaca informasi tentang topik-

topik tertentu dan mereka menggunakan keterampilan membacanya

untuk menemukan informasi yang berkaitan dengan topik tertentu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

38

2. Ada sejumlah materi antar mata pelajaran yang tumpang tindih. Oleh

karena itu, pembelajaran terpadu bermanfaat untuk mempelajari

ketumpangtindihan itu secara utuh dan bermakna

3. Melalui pembelajaran terpadu, kemampuan memecahkan masalah dan

kebiasaan berpikir kreatif siswa dapat dikembangkan dengan

menggunakan keterampilan-keterampilan dalam situasi nyata.

4. Melalui pembelajaran terpadu, daya ingat siswa tentang materi yang

dipelajari dapat ditingkatkan karena siswa diharapkan pada konsep

yang sama dalam situasi yang bervariasi dan melalui berbagai cara.

5. Transfer belajar lebih terbuka, hal ini terjadi karena situasi belajar siswa

dekat dengan situasi kehidupan.

7. Jadi menurut 2 (dua) teori ahli diatas dapat disimpulkan bahwa

kelebihan pembelajaran terpadu yaitu (1) membuat pembelajaran lebih

bermakna karena memungkinkan siswa memiliki konsep keterkaitan

antar maupun inter bidang studi, (2) Pengalaman dan kegiatan belajar

siswa akan selalu relevan dengan tingkat perkembangan anak dan

kegiatan yang dipilih dapat disesuaikan dengan minat dan kebutuhan

siswa, (3) mendorong siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran

sehingga siswa mampu mengembangkan 3 (tiga) ranah kecerdasan

yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik

2.1.4.5 Tipe-Tipe Pembelajaran Terpadu

Fogarty (dalam Margunayasa, Arini, Japa (2014: 21)

memperkenalan 10 tipe pembelajaran terpadu yakni: tipe penggalan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

39

(fragmented), tipe hubungan (connected), tipe sarang (nested), tipe urutan

(sequenced), tipe gabungan bagian (shared), tipe laba-laba (webbed),

model rajutan (threaded), tipe keterpaduan (integrated), tipe celupan

(immersed), tipe jaringan (network).

Fogarty (dalam Kuriniawan 2014: 64) mengatakan bahwa

klasifikasi dan tipe integrasi yang menggambarkan keragaman pandangan

tentang cara pengintegrasian kurikulum (how to integrate the curricula)

terbagi menjadi 3 bagian yaitu:

1. Integrasi dalam satu mata pelajaran

a. Fragmented Model

Merupakan organisasi kurikulum yang secara tegas memisahkan mata

pelajaran sebagai entitas dirinya sendiri. tidak ada ada keterkaitan

antara mata pelajaran satu dengan yang lainnya. Jika pun ada, mata

pelajaran yang tampaknya saling tumpang tindih (beririsan) seperti

fisika dan kimia, hubungan di antara keduanya bersifat implisit, tidak

eksplisit. Bersifat implisit berarti melihat ke satu arah, satu pandangan

dengan fokus yang sempit dari satu objek pengamatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

40

Gambar 2.1 Ilustrasi gambar fragmented (Fogarty, 1991: 4)

b. Connected Model

Dalam tipe connected ini menghubungkan satu topik dengan topik

lainnya, menghubungkan satu konsep dengan konsep lainnya, satu skill

dengan skill terkait lainnya, pekerjaan satu dengan pekerjaan

lainnya/selanjutnya, atau ide dalam satu semester dengan ide semester

lainnya. Kunci dari model ini adalah upaya penuh pertimbangan untuk

menghubungkan materi pembelajaran dalam satu mata pelajaran sama.

Adanya keterhubungan antar materi harus diupayakan oleh guru.

Gambar 2.2 Ilustrasi gambar Connected (Fogarty, 1991: 14)

c. Nested Model

Dalam organisasi kurikulum tipe nested ini, yaitu integrasi multi target

kemampuannya yang ingin dicapai disajikan dalam satu topik yang ada

pada satu mata pelajaran tertentu. Contoh, kemampuan sosial berpikir,

penguasan materi pelajaran di integrasikan dalam satu topik materi

fotosintesis mata pelajaran IPA.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

41

Gambar 2.3 Ilustrasi gambar Nested (Fogarty, 1991: 24)

2. Integrasi Lintas Mata Pelajaran

d. Sequence Model

Tipe terurut (sequence) yaitu upaya pengaturan dan pengurutan kembali

materi yang memiliki ide yang sama dari 2 mata pelajaran, dimana

terjadi penyatuan materi dari satu mata pelajaran ke mata pelajran

lainnya, sehingga menghasilkan struktur baru. Namun dalam

pembahasannya masih mempertahankan mata pelajaran utama. Dengan

demikian, akan terjadi saling memperkaya pembahasan antar satu mata

pelajaran dengan mata pelajaran lainnya. Serta akan membantu siswa

untuk mampu membuat hubungan kritikal antar mata pelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

42

Gambar 2.4 Ilustrasi gambar Sequence (Fogarty, 1991: 34)

e. Shared Model

Merupakan organisasi kurikulum dan pembelajaran yang melibatkan

dua mata pelajaran. Tipe shared berbasis pada pemikiran berbagi ide

yang tumpang tindih yang ada pada mata pelajaran. Ide berupa konsep,

skill, dan sikap yang tumpang tindih selanjutnya dijadikan dasar untuk

payung materi pembelajaran.

Gambar 2.5 Ilustrasi gambar Shared (Fogarty, 1991: 44)

f. Webbed Model

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

43

Merupakan model yang paling populer. Dalam model ini, ibarat kita

memandang kurikulum menggunakan teleskop. Teleskop adalah alat

bantu penglihatan untuk melihat objek yang jaraknya sangat jauh,

digunakan untuk memperoleh gambaran menyeluruh konstelasi subjek

dan aktivitas.

Gambar 2.6 Ilustrasi gambar Webbed (Fogarty, 1991: 44)

g. Threaded Model

Merupakan pendekatan pengembangan kemampuan belajar

berkelanjutan tentang kemampuan yang sangat mendasar melalui

semua mata pelajaran. Kemampuan tersebut yaitu kemampuan

mendasar yang meliputi: keterampilan berpikir, keterampilan sosial,

keterampilan studi, pengorganisasi grafis, teknologi, dan kecerdasan

majemuk yang kesemuanya disebut dengan metakurikulum.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

44

Gambar 2.7 Ilustrasi gambar Threaded (Fogarty, 1991: 64)

h. Integrated Model

Merupakan pengorganisasian kurikulum yang menggunakan

pendekatan interdisipliner, mamadukan beberapa mata pelajaran.

Fogarty (dalam Kurniawan, 2014: 72) mengatakan bahwa empat mata

pelajaran dengan berlandaskan pada konsep dan topik yang ada dan

saling tumpang tindih di antara keempat mata pelajaran tersebut.

Dengan merujuk pada tema terpilih, selanjutnya dilakukan pengaturan

kembali pola organisasi materi. Yaitu materi yang sudah terintegrasi

atau terpadu, tidak berdasarkan mata-mata pelajaran.

Gambar 2.8 Ilustrasi gambar Integrated (Fogarty, 1991: 76)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

45

3. Integrasi Dalam dan Lintas (internal) Siswa

i. Immerse Model

Merupakan pengintegrasian yang dilakukan secara internal dan intrinsik

oleh siswa secara personal dengan sedikit atau bahkan tanpa intervensi

dari luar. Siswa mengintegrasikan materi yang dipelajari setelah difilter

terlebih dahulu dengan lensa pengalaman, peminatan, kebutuhan, dan

atau kepakaran siswa sendiri. berikutnya materi yang terfilter akan

membenam menjadi pengetahuan dan pengalaman pribadi.

Gambar 2.9 Ilustrasi gambar Immerse (Fogarty, 1991: 86)

j. Networked Model

Merupakan jejaring kerja yang terdapat proses penyaringan informasi

yang dibutuhkan melalui lensa kacamata keahlian dan peminatan. Hanya

saja dalam model ini ada proses menghubungkan informasi internal

dengan jejaring informasi eksternal dari para ahli dalam bidang yang

terkait. Terjadi pemasukan sumber informasi yang berkelanjutan dari

luar, yang menyediakan, memperluas, dan memperbaiki ide.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

46

Gambar 2.10 Ilustrasi gambar Networked (Fogarty, 1991: 96)

2.1.5 Pembelajaran Terpadu Tipe Integrated (Keterpaduan)

2.1.5.1 Definisi Pembelajaran Terpadu Tipe Integrated (Terpadu)

Fogarty (2009: 92-93) mengatakan bahwa tipe pembelajaran

terpadu (integrated) menggambarkan pendekatan antar mata

pembelajaran yang memiliki persamaan dengan tipe shared. Walau

begitu, tipe pengajaran terpadu (integrated) menggabungkan empat

intisari mata pembelajaran dengan menentukan prioritas pada setiap

kurikulum dan menemukan keterampilan yang saling tumpang tindih,

konsep dan sikap yang tertanam di keempat hal tersebut, yang nantinya

dapat digunakan dengan beberapa mata pelajaran. Tipe ini juga

memasukan mata pelajaran seni maupun teknologi.

Dalam tipe terpadu (integrated), integrasi tumbuh dari berbagai

macam mata pelajaran dan kecocokan akan ditemukan karena

terdapatnya suatu persamaan yang muncul. Hal ini merupakan suatu

pendekatan induktif terhadap pemaduan kurikulum, yang sebaliknya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

47

pendekatan deduktif seperti pada tipe shared. Hal ini muncul dari

pembicaraan dan artikulasi dari berbagai macam mata pelajaran.

Faktanya tipe ini merupakan wujud terakhir dari model terpadu karena

pola serta tema benar-benar muncul dari berbagai subjek yang terlibat.

Pada intinya, pengajar terus untuk mengajarkan berdasarkan

kontennya, namun fokus tersebut akan berkembang dan membentang

pada konten lainnya.

Margunayasa, Arini, Japa (2014: 27) mengatakan bahwa tipe

integrated merupakan tipe pembelajaran terpadu yang menggunakan

pendekatan antar bidang studi. Dalam tipe ini menerapkan pendekatan

lintas disiplin ilmu yang mirip dengan shared model. Bedanya, shared

model memadukan bagian-bagian yang sama dalam satu (rumpun)

ilmu, sedangkan pada integrated model ini mengintegrasikan konsep,

keterampilan, dan isi konsep yang tumpang tindih secara keseluruhan,

baik Matematika, IPA, IPS dan Bahasa. Fogarty (dalam Margunayasa,

Arini, Japa, 2014: 27) mengatakan bahwa pembelajaran terpadu tipe

integrated (keterpaduan) adalah tipe pembelajaran terpadu yang

menggunakan pendekatan antar bidang studi, menggabungan bidang

studi dengan cara menetapkan prioritas kurikuler dan menemukan

keterampilan, konsep dan sikap yang saling tumpang tindih dalam

beberapa bidang studi.

Berdasarkan teori-teori di atas, definisi pembelajaran terpadu

tipe integrated merupakan tipe pembelajaran terpadu yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

48

menggunakan pendekatan antar bidang studi, menggabungkan bidang

studi dengan cara menetapkan prioritas kurikuler dan menemukan

keterampilan, konsep, dan sikap saling tumpang tindih, baik

Matematika, IPA, IPS, dan Bahasa.

2.1.5.2 Karakteristik Pembelajaran Terpadu Tipe Integrated (Keterpaduan)

Fogarty (2009: 92-93) mengatakan bahwa pembelajaran terpadu

tipe integrated memiliki beberapa karakteristik, yaitu:

1. Memadukan pengetahuan, sikap, dan keterampilan dari beberapa

mata pelajaran yang terikat dalam satu topik / proyek / aktivitas

2. Pengetahuan, keterampilan, dan sikap dapat dikembangkan terus

seiring dengan perkembangan pribadi siswa

3. Pengorganisasian kurikulum yang menggunakan pendekatan

interdisipliner, mencocokpadukan beberapa mata pelajaran (empat

mata pelajaran) dengan berlandaskan pada konsep dan topik yang

ada dan saling tumpang tindih di antara keempat mata pelaajaran

tersebut.

4. Pengambilan fokus pengintegrasian diambil dari konsep, prinsip,

atau skill yang ada dalam mata pelajaran bersangkutan. ‘

2.1.5.3 Langkah-langkah Pengembangan Pembelajaran Terpadu Tipe

Integrated

Margunayasa, Arini, Japa (2014: 27-29) mengatakan bahwa ada

beberapa langkah-langkah yang harus di perhatikan sebelum menyusun

perangkat pembelajaran terpadu tipe integrated yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

49

a. Pada tahap awal guru hendaknya membentuk tim antar bidang studi

untuk menyelesaikan konsep-konsep, keterampilan-keterampilan, dan

sikap-sikap yang akan dibelajarkan dalam satu semester tertentu untuk

beberapa bidang studi. Bidang studi yang diintegrasikan misal

Matematika, IPA, IPS, Bahasa, Seni Budaya dan Pekerti.

b. Langkah berikutnya dipilih beberapa konsep, keterampilan, dan

sikapyang mempunyai keterhubungan erat tumpang tindih di antara

beberapa bidang studi. Bidang studi yang diintegrasikan misal

Matematika, IPA, IPS, Bahasa, Seni Budaya dan Pekerti.

c. Pada tipe ini fokus pengitegrasian yang berkaitan dan saling tumpang

tindih merupakan hal terakhir yang ingin dicari dan dipilih oleh guru

dalam perencanaan program

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

50

2.1.5.4 Contoh Bagan Peta Konsep Tipe Integrated

Gambar 2.11 Bagan pembelajaran terpadu tipe integrated

(Fogarty, 2009: 96)

Science Language

Art

Problem

solving

Ralationship

Perseverance

Problem

identificatio

n

Cause and

effect

Ralationship

Innovation

Continuity

Independen

ce

Deducation

Representati

on

Calculation

Theoretical

vs.

Experimental

Perseveranc

Communicatio

n (negotiate)

Thinking skills

Harmony

Self-initiating

Mathematic

s

Social

Studies

Electricity

Current flows

Resistance

Batteries /power

source

Circuit diagrams

Experiments

Formula

Series / parallel circuits

R = V/I

Conflict

Causes and consequences

Conflict resolution

Sosial impact

Social responsibility

Parties involved

Probability

Experimental vs.

Theoretical

probability

Mutually

exclusive events

Independence

events

Use of decision

trees

Creative Writing

Form

Plans of ideas

Use of metaphor/simile

Characterization

Storytelling

Imagination

Brainstrom

Write drafts

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

51

2.1.5.5 Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Terpadu Tipe Integrated

a. Kelebihan Pembelajaran Terpadu Tipe Integrated

Fogarty (2009: 94) mengatakan bahwa kelebihan dari

pembelajaran terpadu tipe integrated ini adalah dapat membangun

pemahaman antar guru dan menghargai keahlian dan ilmu dari guru

bidang lain. Selain itu juga dapat membangun lingkungan belajar yang

ideal dengan membentuk fokus dan motivasi bagi pelajar. Integrasi

menitikberatkan partisipasi pelajar dalam belajar sehingga

penyerapan ilmu lebih dalam.

Margunayasa, Arini, Japa (2014: 29) mengatakan ada beberapa

kelebihan pada tipe integrated ini yaitu: 1) adanya kemungkinan

pemahaman antar bidang studi, karena dengan memfokuskan pada isi

pelajaran, strategi berfikir, keterampilan sosial, dan ide-ide penemuan

lain, satu pelajaran dapat mencakup banyak dimensi, sehingga siswa,

pembelajaran menjadi semakin diperkaya dan berkembang, 2)

memotivasi siswa dalam belajar, 3) tipe terintegrasi juga memberikan

perhatian pada berbagai bidang yang penting dalam satu saat, tipe ini

tidak memerlukan penambahan waktu untuk bekerja dengan guru lain.

Dalam tipe ini, guru tidak perlu mengulang kembali materi yang

tumpang tindih, sehingga tercapailah efesiensi dan efektivitas

pembelajaran.

b. Kelemahan Pembelajaran Terpadu Tipe Integrated

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

52

Fogarty (2009: 94) mengatakan bahwa tipe pembelajaran

integrated sulit untuk sepenuhnya diimplementasikan karena

membutuhkan tenaga pengajar dengan pengalaman yang percaya diri

atas kemampuan serta pengetahuannya. Tenaga pengajar juga harus

mempunyai kemampuan dan kualitas sikap serta disiplin. Dan juga

perencanaan serta restruktursasi jadwal pembelajaran membutuhkan

perhatian serta prioritas komitmen yang tentu membutuhkan banyak

alokasi sumber daya.

Margunayasa, Arini, Japa (2014: 29) mengatakan bahwa

kekurangan tipe ini antara lain: 1) terletak pada guru, yaitu guru harus

menguasai konsep, sikap dan keterampilan yang di prioritaskan, 2)

penerapannya, yaitu sulitnya menerapkan tipe ini secara penuh, 3) tipe

ini memerlukan tim antar bidang studi, baik dalam perencanaannya

maupun pelaksanaannya, 4) pengitegrasian kurikulum dengan

konsep-konsep dari masing-masing bidang studi menuntut adanya

sumber belajar yang beraneka ragam.

2.2 Penelitian Yang Relevan

Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian pengembangan ini

dapat dipaparkan sebagai berikut.

1. Aleks Rumaikew (2015) melakukan penelitian mengenai Pengembangan

Perangkat Pembelajaran Sub Tema Keunikan Daerah Tempat Tinggalku

Mengacu Kurikulum 2013 Untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

53

Penelitian ini dilakukan karena masih banyak guru yang membutuhkan

contoh perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum SD 2013. Tujuan

utama dari penelitian ini menghasilkan produk berupa perangkat

pembelajaran yang mengacu pada Kurikulum 2013 dan menggunakan

pendekatan tematik integratif, pendekatan saintifik, pendidikan karakter

berbasis budaya lokal, serta penilaian secara otentik pada kegiatan

belajarnya. Penelitian ini menggunakan modifikasi pengembangan

perangkat pembelajaran model Kemp dan prosedur penelitian R&D model

Borg and Gall. Pengembangan tersebut meliputi lima langkah

pengembangan, yaitu 1) potensi dan masalah, 2) pengumpulan data, 3)

desain produk, 4) validasi ahli, 5) revisi desain, sampai dihasilkan produk

akhir yang berupa perangkat pembelajaran mengacu Kuirikulum 2013

subtema Keunikan Daerah Tempat Tinggalku untuk siswa kelas IV

Sekolah Dasar. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa perangkat

pembelajaran yang mengacu Kurikulum SD 2013 subtema keunikan

daerah tempat tinggalku untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar memiliki

kualitas yang “sangat baik” sehingga dapat menjadi contoh untuk guru

dalam membuat perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum 2013

2. Irsad Rosidi (2015) melakukan penelitian mengenai Pengembangan

Perangkat Pembelajaran IPA Terpadu Tipe Integrated untuk Mengetahui

Ketuntasan Belajar IPA Siswa SMP Pada Topik Pengelolaan Lingkungan.

Penelitian ini dilakukan karena pembelajaran IPA masih diajarkan meniru

pada paradigma pendidikan lama ”teacher centered”. Konsep dari guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

54

diberikan kepada siswa dan siswa menerima begitu saja sehingga siswa

tidak paham untuk apa IPA dipelajari. Sehingga siswa tidak dapat

menerapkan konsep yang siswa dapat di lingkungannya. Tujuan utama

dari penelitian ini mengetahui ketuntasan belajar IPA siswa SMP pada

topik pengelolaan lingkungan dengan pembelajaran terpadu tipe

integrated. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang

menggunakan 4D models (Define-Design Develop-Desseminate), tetapi

pada penelitian ini akan dibatasi sampai develop (pengembangan) tanpa

ada penyebaran (desseminate). Desain penelitian dalam uji coba pada

tahap develop akan menggunakan desain one-shout case study yaitu suatu

pendekatan dengan menggunakan satu kali pengumpulan data. Penelitian

ini meliputi: 1) Pengembangan perangkat; dan 2) Uji coba perangkat

pembelajaran, untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa kelas VII SMP

dengan menggunakan perangkat yang dikembangkan. Selama

pembelajaaran diamati keterlaksanaan rencana pelaksanaan pelajaran

(RPP), aktivitas siswa, respon siswa, dan diberikan tugas proyek sebagai

pengaplikasian materi yang diajarkan. Hasil dari penelitian ini perangkat

pembelajaran yang dikembangkan “cukup baik” karena ketuntasan belajar

selama menggunakan perangkat yang dikembangkan adalah 75% (15 dari

20 siswa dinyatakan tuntas) dan ketuntasan indikator (60%).

Keterlaksanaan RPP mencapai 3,27 dan respon siswa terhadap perangkat

pembelajaran (81%) setuju. Pemberian tugas proyek (3,25) dan respon

siswa dengan pemberian tugas proyek (85%).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

55

Berdasarkan kedua penelitian di atas, kedua penelitian memiliki

relevansi dengan pengembangan perangkat pembelajaran. Penelitian ini

dikhususkan pada pengembangan perangkat pembelajaran terpadu yang

mengacu Kurikulum 2013. Kebaharuan dari penelitian yang dilakukan berupa

pengembangan perangkat pembelajaran terpadu tipe integrated kelas I SD

mengacu Kurikulum 2013.

Relevansi dari pemaparan penelitian-penelitian yang pernah

dilakukan dapat dilihat pada bagan berikut ini

Gambar 2.12 Bagan Penelitian yang Relevan

Irsad Rosidi (2015)

Pengembangan Perangkat

Pembelajaran IPA Terpadu Tipe

Integrated untuk Mengetahui

Ketuntasan Belajar IPA Siswa

SMP Pada Topik Pengelolaan

Lingkungan.

Marmer (2017)

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Terpadu Tipe Integrated untuk

Siswa Kelas I SD Mengacu Kurikulum 2013

Aleks Rumaikew (2015)

Pengembangan Perangkat

Pembelajaran Sub Tema

Keunikan Daerah Tempat

Tinggalku Mengacu Kurikulum

2013 Untuk Siswa Kelas IV

Sekolah Dasar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

56

2.3 Kerangka Pikir

Mengacu pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional mendefinisikan kurikulum adalah seperangkat

rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara

yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran

untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi

tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kondisi dan potensi

daerah, satuan pendidikan, dan siswa. Oleh sebab itu, Shobirin (2012: 16)

mengatakan bahwa kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk

memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan

potensi yang ada di daerah. Kurikulum yang digunakan di Indonesia sendiri

sekarang adalah Kurikulum 2013. Dimana Kurikulum 2013 menggunakan

pembelajaran terpadu. Yang menjadi sorotan adalah dalam Kurikulum 2013

terdapat 10 tipe pembelajaran terpadu salah satunya adalah pembelajran

terpadu tipe integrated. Tipe integrated merupakan pengorganisasian

kurikulum yang menggunakan pendekatan interdisipliner, memadukan

beberapa mata pelajaran. Fogarty (dalam Kurniawan, 2014: 72) mengatakan

bahwa empat mata pelajaran dengan berlandaskan pada konsep dan topik

yang ada dan saling tumpang tindih di antara keempat mata pelajaran

tersebut. Dengan merujuk pada fokus pengintegrasian, selanjutnya

dilakukan pengaturan kembali pola oraganisasi mater, yaitu materi yang

sudah terintegrasi atau terpadu, tidak berdasarkan mata-mata pelajaran.

Pada wawancara yang dilakukan oleh peneliti di beberapa SD di

Yogyakarta yang telah menerapkan Kurikulum 2013, peneliti menemukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

57

jika masih banyak guru yang kurang paham akan pembelajaran terpadu yang

diterapkan pada Kurikulum 2013. Guru hanya paham jika pada Kurikulum

2013 menggunakan pembelajaran terpadu namun guru kesulitan dalam

membedakan 10 tipe pembelajaran terpadu yang ada pada Kurikulum 2013.

Melalui wawancara guru kelas 1 di SD Negeri Deresan dan SD Negeri

Kintelan peneliti menemukan jika guru di SD bersangkutan kurang

memahami tipe pembelajaran terpadu jenis integrated. Guru masih

kesulitan dalam menyusun perangkat pembelajaran seperti Rancangan

Pelanksanaan Pembelajaran (RPP) dalam tipe integrated. Dari

permasalahan yang ada peneliti melihat jika sekolahan maupun guru

sekolah membutuhkan contoh yang relevan dari perangkat pembelajaran

tipe integrated. Maka dari itu peneliti ingin membuat atau mengembangkan

sebuah produk buku berisi seputar perangkat pembelajaran terpadu tipe

integrated yang berupa Rancangan Pelanksanaan Pembelajaran (RPP).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

58

Gambar 2.13 Bagan Kerangka Berpikir

Sekolah Dasar (SD)

Kurikulum 2013

Pembelajaran terpadu Pembelajaran terpadu

tipe integrated

Tipe integrated merupakan merupakan pengorganisasian kurikulum yang

menggunakan pendekatan interdisipliner, mencocokpadukan beberapa

mata pelajaran. Forgaty (dalam Kurniawan, 2014: 72) mengatakan bahwa

empat mata pelajaran dengan berlandaskan pada konsep dan topik yang

ada dan saling tumpang tindih diantara keempat mata pelajaran tersebut.

Perangkat pembelajaran

terpadu yang berupa

RPP yang mengacu

pada Kurikulum 2013

Dari hasil wawancara

yang telah dilakukan,

guru masih

kebingungan dalam

menyusun perangkat

pembelajaran terpadu

tipe integrated

Contoh konkret berupa

perangkat pembelajaran

terpadu tipe integrated

mengacu Kurikulum

2013

Peneliti mengembangkan

perangkat pembelajaran

terpadu tipe integrated untuk

siswa kelas I SD mengacu

Kurikulum 2013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

59

2.4 Pertanyan Peneliti

Berdasarkan uraian teori di atas maka dapat dirumuskan beberapa

pertanyaan peneliti sebagai berikut,

1. Bagaimana kualitas perangkat pembelajaran terpadu tipe integrated untuk

siswa kelas I di Sekolah Dasar menurut dosen pembelajaran terpadu ?

2. Bagaimana kualitas perangkat pembelajaran terpadu tipe integrated untuk

siswa kelas I di Sekolah Dasar menurut guru SD melalui uji coba terbatas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

60

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian

dan Pengembangan Research and Development (R&D). Penelitian dan

Pengembangan Research and Development (R&D) merupakan pendekatan

penelitian yang diarahkan untuk membuat atau mengembangkan suatu produk.

Borg and Gall (1983: 772) mengatakan bahwa “Educational research and

development (R & D) is a process used to develop and validate educational

products. The steps of this process are usually referred to as the R & D cycle ,

which consists of studying research findings pertinent to the product to be

developed, developing the product based on the finding, field testing it in the

setting where it wil be used eventually, and revising it to correct the

deficiencies found in the field testing stage. In indicate that product meets its

behaviorally defined objectives.” dengan pengertian tersebut maka rangkaian

langkah-langkah penelitian dan pengembangan dilakukan secara siklus, dan

pada setiap langkah yang akan dilalui atau dilakukan selalu mengacu pada hasil

langkah sebelumnya hingga pada akhirnya diperoleh suatu produk pendidikan

yang baru. Dalam hal prosedur, metode penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metode R&D (Research and Development), hal ini sesuai

dengan tujuan penelitian, yaitu untuk pengembangan perangkat pembelajaran

terpadu tipe integrated yang mengacu pada kurikulum SD tahun 2013.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

61

Sugiyono (2012: 407) mengatakan bahwa penelitian research and

development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan

produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebu. Begitu juga yang

dikatakan oleh Borg and Gall (dalam Sugiyono, 2012: 9) mengatakan bahwa

penelitian dan pengembangan (research and development) merupakan metode

penelitian yang digunakan untuk mengembangkan atau memvalidasi produk-

produk yang digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran.

Penelitian dan pengembangan, Brog & Gall (1979: 626) mengungkapkan

bahwa metode penelitian R&D tersusun dalam beberapa langkah penelitian

sebagai berikut: 1) penelitian dan pengumpulan informasi (research and

information collecting); 2) perencanaan (planning); 3) pengembangan produk

pendahuluan (develop premilinary from of product); 4) uji coba pendahuluan

(preliminary field test); 5) revisi hasil coba (main product revition), 6)

perbaikan produk operasional (operasional product revision); 7)

Penyempurnaan produk hasil uji coba lapangan (operational product revision);

8) uji coba operasional (operasional field testing); 9) perbaikan produk akhir

(final product revision), 10) disminasi dan implementasi (dissemination and

implementation). Penelitian ini mengacu pada langkah- langkah yang

dilakukan oleh Borg & Gall. Langkah-langkah lebih jelasnya dapat dilihat

pada gambar di bawah ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

62

Gambar 3.1 Langkah-langkah Penelitian dan Pengembangan

Menurut Borg & Gall

Secara singkat langkah-langkah penelitian R&D menurut Borg and Gall

dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Penelitian dan Pengumpulan informasi (research and information

collecting)

Langkah pertama ini peneliti melakukan studi pendahuluan atau

studi eksploratif untuk mangkaji, menyelidiki, dan mengumpulkan

informasi. Langkah ini meliputi kegiatan-kegiatan seperti: analisis

kebutuhan, kajian pustaka, observasi awal di kelas, identifikasi

permasalahan yang dijumpai dalam pembelajaran, dan juga menghimpun

data tentang faktor-faktor pendukung dan penghambat pembelajaran.

Untuk menganalisi kebutuhan ada beberapa kriteria yang harus di

perhatikan, yaitu (a) produk yang dikembangkan betul-betul merupakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

63

produk penting dan bermanfaat bagi pendidikan, (b) produk tersebut

sangat memungkinkan untuk dikembangkan, (c) tersedianya SDM yang

memiliki pengetahuan, keterampilan, dam pengalaman yang akan

mengembangkan produk tersebut, dan (d) tersedianya waktu yang cukup

untuk mengembangkan produk tersebut.

Dalam studi literatur, peneliti melakukan kajian terhadap produk

yang akan dikembangkan, baik dalam perspektif teori maupun temuan

riset dan informasi lain berkaitan dengan pengembangan produk yang

direncanakan. Selain itu, peneliti juga melakukan riset skala kecil. Hal ini

penting karena banyak pengembang mempunyai pertanyan yang tidaka

bisaa dijawab hanya mengacu pada hasil temuan peneliti atau buku-buku

teks lainnya. Oleh karenanya, pengembang perlu melakukan kajian

terbatas untuk mengetahui beberapa hal tentang produk yang akan

dikembangkan.

2. Perencanaan (Planning)

Peneliti membuat rencana desain pengembangan produk. Aspek-aspek

penting dalam rencana tersebut meliputi produk tentang apa, tujuan dan

manfaatnya apa, siapa pengguna produknya, mengapa produk tersebut

dinggap penting, dimana lokasi untuk mengembangkan produk, dan

bagaimana proses pengembanganny. Dalam proses pengembangan ini

harus digambarkan pula langkah-langkah pengembangan produk awal,

lebih luas, revisi produk akhir, diseminasi dan pelaksanaannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

64

3. Pengembangan Produk Pendahuluan (Develop Premilinary From of

Product)

Pada langkah ini, peneliti mulai mengembangkan bentuk produk awal

yang bersifat sementara. Pengembangan produk awal atau draf awal yang

mencakup penyiapan bahan-bahan pembelajaran, handbooks, dan alat-alat

evaluasi. Format pengembangan program yang dimaksud apakah berupa

bahan cetak, seperti modul dan bahan ajar berupa buku teks, urutan proses

atau prosedur dalam rancangan sistem pembelajaran, yang dilengkapi

dengan video atau berupa compact disk.

4. Uji Coba Pendahuluan (Preliminary Field Test)

Uji coba awal, yang dilakukan pada 1-3 sekolah, yang melibatkan 6-12

subyek dan data hasil wawancara, observasi dan angket dikumpulkan dan

dianalisis. Uji coba ini dilakukan terhadap format program yang

dikembangkan apakah sesuai dengan tujuan khusus. Hasil analisis dari uji

coba awal ini menjadi bahan masukan untuk melakukan revisi produk

awal.

5. Revisi Hasil Uji Coba (Main Product Revition)

Revisi produk, yang dilakukan berdasarkan hasil uji coba awal. Hasil uji

coba lapangan tersebut diperoleh informasi kualitatif tentang program atau

produk yang dikembangkan. Berdasarkan data tersebut apakah masih

diperlukan untuk melakukan evaluasi yang sama dengan mengambil situs

yang sama pula. Produk yang telah direvisi kemudian diadakan uji coba.

6. Perbaikan Produk Operasional (Operasional Product Revision)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

65

Produk yang telah direvisi, berdasarkan hasil uji coba skala kecil,

kemudian diujicobakan lagi kepada unit atau subjek coba yang lebih besar.

Uji coba lapangan dilakukan terhadap sebanyak 5-15 sekolah dengan

melibatkan 30-100 subjek. Uji coba ini dikategorikan skala sedang. Data

kuantitatif hasil belajar dikumpulkan dan dianalisis sesuai dengan tujuan

khusus yang ingin dicapai, atau jika memungkinkan dibandingkan dengan

kelompok kontrol; sehingga diperoleh data untuk melakukan revisi produk

lebih lanjut.

7. Penyempurnaan Produk Hasil Uji Coba Lapangan (Operational Product

Revision)

Melakukan revisi tahap kedua. Memperbaiki dan menyempurnakan

produk berdasarkan masukan dan saran-saran hasil uji-coba lapangan yang

lebih luas yang dimaksudkan untuk menentukan keberhasilan produk

dalam mencapai tujuannya dan mengumpulkan informasi yang dapat

dipakai untuk meningkatkan program atau produk untuk keperluan

perbaikan pada tahap berikutnya.

8. Uji Coba Operasional (operasional field testing)

Setelah produk direvisi, apabila pengembang menginginkan produk yang

lebih layak dan memadai maka diperlukan uji lapangan. Uji lapangan ini

melibatkan unit atau subjek yang lebih besar lagi. Uji lapangan ini bisa

melibatkan 10-30 sekolah atau terhadap 40-200 subjek; dan disertai

wawancara, observasi, dan penyampaian angket dan kemudian dilakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

66

analisis. Hasil analisis ini kemudian jadi bahan untuk keperluan revisi

produk berikutnya, atau revisi produk akhir.

9. Perbaikan Produk Akhir (Final Product Revision)

Revisi produk akhir, yaitu revisi yang dikerjakan berdasarkan uji lapangan

yang lebih luas (field testing). Revisi produk akhir inilah yang menjadi

ukuran bahwa produk tersebut benar-benar dikatakan valid karena telah

melewati serangkaian uji coba secara bertahap.

10. Disminasi dan Implementasi (Dissemination and Implementation)

Disminasi dan implementasi yaitu menyampaikan hasil pengembangan

(proses, prosedur, program, atau produk) kepada para pengguna dan

profesional melalui forum pertemuan atau menuliskan dalam jurnal, atau

dalam bentuk buku atau handbook

Berikut ini bagan dan pemaparan oleh model pengembangan yang

digunakan dalam penelitian ini adalah model dari Dick and Carey (dalam Tung,

2017: 16-27 dan Setyosari, 2010: 201-204)

Gambar 3.2 Desain Instruksional Menurut Dick&Carey

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

67

1. Assess Need to Identify Goal

Menilai kebutuhan dan mengidentifikasi tujuan pembelajaran secara

umum sering kali diterjemahkan sebagai Tujuan Instruksional Umum.

Proses dimulai dengan menganalisis kebutuhan dan mengidentifikasi

tujuan instruksional umum. Analisisnya mencakup analisis kebutuhan.

Dalam hal ini desainer instruksional berusaha untuk mengidentifikasi

permasalahan dengan berbagai alternatif jawaban untuk digunakan dalam

menyelesaikan masalah.

2. Conduct Instructional Analysis

Analisis instruksional merupakan seperangkat prosedur untuk mencapai

(langkah-langkah) aktifitas tujuan instruksional. Tahapan ini

mengidentifikasi langkah-langkah yang relevan untuk aktivitas

pembelajaran sesuai tujuan serta keterampiln bawaan yang dibutuhankan

bagi murid untuk mencapai tujuan. Terdapat dua langkah dasar dalam

melakukan analisis instruksional yaitu mengklasifikasikan jenis hasil

belajaran yang terkait dalam mencapai tujuan. Dan menyatakan tujuan dan

mengalisisnya untuk mengidentifikasi langkh-langkah yang melibatkan

murid dalam mencapai tujuan.

3. Analyze Learners and Contexts

Proses mengumpulkan informasi akan membantu menginformasikan

proses desain instruksional, terutama tujuan instruksional khusus (objektif

kinerja). Analisis pembelajaran dan konteks, yang mencakup kemampuan,

sikap, dan karakteristik awal pembelajaran dalam latar pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

68

Mengalisis pembelajaran dan konteks, yang mencakup kemampuan, sikap

dan karakteristik awal pembelajaran dalam latar pembelajaran.

4. Write Performance Objectives

Hal penting yang harus ditunjukan pada pandangan behaviorisme adalah

performance objectives. Pada behaviorisme, indikator perilaku harus dapat

diukur untuk menunjukan hasil yang diperoleh setelah proses

pembelajaran dilakukan. Write performance objective adalah menuliskan

Tujuan Instruks Khusus – TIK, menuliskan hasil belajar ketika sebagian

atau satu topik pembelajaran selesai dilakukan. TIK menjadi satu-satunya

dasar dalam menyusun kisi-kisi tes, karena itu TIK harus mengandung

unsur-unsur yang dapat memberikan petunjuk kepada pembuat tes agar

dapat mengembangkan tes yang benar-benar dapat mengukur indikator

keberhasilan atau perilaku yang terdapat di dalamnya. Unsur-unsur dalam

TIK terkait dengan lingkungan pembelajaran ABCD (Audience,

Behaviour, Condition, dan Degree)

5. Develop Criterion Performance Test

Dalam tahap ini terdapat dua jenis yaitu:

Pretest : digunakan untuk mengukur kemampuan awal dalam

mengidentifikasi pengajaran sesuai dengan tujuan (termasuk

identifikasi pembelajaran yang diinginkan)

Posttest : digunakan untuk mengukur kemampuan akhir setelah

mendapat pembelajaran. Pengukuran dilakukan terhadap tujuan

instruksional yang khusus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

69

Evaluasi tes dan item tes, dalam membuat ukuran bagi keberhasilan

instrumen tes harus memperhatikan beberapa hal penting yaitu: konstruksi

tes itu sendiri, perangkat formulir respon, materi pengajaran, situasi, dan

lingkungan pengajaran serta pencapain dari murid.

6. Develop Instructional Strategy

Mengembangkan strategi instruksional berarti mengembangkan strategi

pembelajaran dalam skenario yang sistematis. Pengembangan strategi

instruksional bertujuan mencapai kemampuan yang ditetapkan dalam

tujuan instruksional khusus (hasil belajar). Strategi instruksional

mengandung empat hal penting yaitu: a) tahapan kegiatan instruksional,

berupa urutan kegiatan guru dalam menyampaikan isi pelajaran kepada

murid, b) metode instruksional, berupa cara penyampaian guru dalam

mengorganisasikan materi pelajaran agar terjadi proses pembelajaran

secara efektif dan efesien, c) media instruktusional, berupa penggunaan

peralatan dan bahan instruksional yang digunakan dalam kegiatan

pembelajaran dan d) alokasi waktu yang digunakan untuk menyelesaikan

setiap langkah dalam kegiatan instruksional.

7. Develop/Select Instructional Material

Tahapan yang dilakukan untuk mengembangkan bahan instruksional adalh

sebagi berikut: a) menjelaskan faktor yang dapat menyebabkan perbaikan

dalam pemilihan media dan sistem penympaian agar sesuai dengan

kegiatan instruksional, b) menjelaskan dan menyebutkan faktor-faktor

dalam komponen instruksional, c) memberikan peran desainer dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

70

pengembangan materi dan penyampaiannya kegiatan instruksional, d)

menjelaskan prosedur yang akan digunakan untuk mengembangkan bahan

instruksional yang sesuai dengan strategi instruksional, e) membuat bahan

instruksional berdasarkan strategi instruksional.

8. Develop/conduct formative evaluation

Merancang dan melakukan evaluasi terhadap tes formatif dilakukan

setelah selesai pengajaran. Hasil evaluasi proses pengajaran menjadi data

untuk mengidentifikasi bagaimana meningkatkan instruksi/pengajaran.

Evaluasi formatif digunakan sebagai proses menyediakan informasi yang

akan dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan dallam rangka

meningkatkan kualitas produk atau program instruksional. Tahapan

evaluasi formatif adalah sebagai berikut, dengan tinjauan ulang oleh ahli

bidang studi diluar tim pengembangan instruksional :

a. Evaluasi satu-satu atau clinical

b. Evaluasi kelompok kecil dan

c. Uji coba lapangan

9. Develop/conduct Revise Instruction

Revisi dilakukan terhadap proses (pembelajaran), prosedur, program, atau

produk dikaitkan dengan langkah-langkah sebelumnya. Revisi ini

dilakukan terhadap tujuh langkah pertama, yaitu: tujuan umum

pembelajaran, analisis pembelajaran, perilaku awal, tujuan untuk kerja

atau performasi, butir tes, strategi pembelajaran, dan/atau bahan-bahan

pembelajaran. Merevisi bahan ajar merupakan langkah akhir dalam proses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

71

desain dan pengembangan model ini, sekaligus merupakan langkah

pertama dalam siklus berulang model ini.

10. Develop/conduct Sumative evaluation

Evaluasi sumartif merupakan evaluasi untuk menilai efektivitas

pengajaran dan dilakukan untuk mengevaluasi suatu tujuan pembelajaran

perwaktu tertentu biasanya pada akhir semester akhir suatu program.

Proses ini bukan merupakan bagian dari desain. Evaluasi sumartif

merupakan evaluasi dari nilai keseluruhan (relatif) serta penilaian

instruksi, hal ini terjadi hanya setelah instruksi, dilakukan tes formatif

sudah dievaluasi dan direvisi sehingga cukup memenuhi standar tes dari

para desainer instrusional.

3.2 Prosedur Pengembangan

Dalam prosedur pengembangan dalam penelitian ini

mengkombinasikan langkah-langkah penelitian dan pengembangan dari

Borg & Gall serta desain intruksional atau desain pembelajaran menurut

Dick & Carey, terdapat tujuh langkah yang harus dilakukan dalam

penelitian ini.

Langkah pengembangan Borg & Gall (1983: 3) mengatakan bahwa

rangkaian langkah-langkah penelitian dan pengembangan dilakukan secara

siklus, dan pada setiap langkah yang akan dilalui atau dilakukan selalu

mengacu pada hasil langkah sebelumnya hingga pada akhirnya diperoleh

suatu produk pendidikan yang baru. Borg and Gall (dalam Sugiyono, 2012:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

72

9) mengatakan juga bahwa penelitian dan pengembangan (research and

development) merupakan metode penelitian yang digunakan untuk

mengembangkan dan memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam

pendidikan dan pembelajaran.

Sedangkan Dick & Carey (dalam Tung, 2017: 12) mengatakan

bahwa desain instruksional merupakan suatu proses dalam mendesain

pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan mengatasi

masalah rencana pembelajaran, metode dan evaluasi unit pengajaran yang

tersusun secara analisis sistematik dengan kondisi belajar yang ada.

Dalam penelitian ini mengkombinasikan pengembangan Borg &

Gall dengan Dick & Carey karena langkah penelitian dan pengembangan

Borg & Gall merupakan langkah penelitian yang pada umumnya digunakan

dalam penelitian Research and Development (R&D), sedangkan desain

pembelajaran Dick & Carey merupakan langkah pengembangan yang

memungkinkan untuk dikombinasikan dengan langkah penelitian lain

sehingga penelitian ini menghasilkan produk yang lebih efektif dan efesien.

Langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti akan dijelaskan

sebagai berikut:

1. Potensi dan Masalah

Dalam pontensi dan masalah ini merupakan langkah pertama yang

dilakukan oleh peneliti yaitu melakukan analisis kebutuhan dan tujuan

mengenai perangkat pembelajaran terpadu yang mengacu Kurikulum

2013 di Sekolah Dasar. Potensi dan masalah ini diperoleh melalui

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

73

kegiatan wawancara dengan guru kelas I di SD Negeri Deresan dan SD

Negeri Kintelan yang kedua SD berada di Yogyakarta. Kegiatan

wawancara ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana guru paham

akan pembelajaran terpadu yang mengacu pada Kurikulum 2013. Selain

itu juga untuk menganalisi kebutuhan akan perangkat pembelajaran

terpadu tipe integrated kelas I SD mengacu Kurikulum 2013.

2. Pengumpulan Data

Setelah mengetahui potensi dan masalah, peneliti melakukan

pengumpulan data. Dalam pengumpulan data ini diperoleh melalui hasil

wawancara. Hasil dari wawancara ini digunakan sebagai bahan

pertimbangan untuk perencanaan produk yang berupa perangkat

pembelajaran terpadu tipe integrated untuk siswa kelas I SD mengacu

Kurikulum 2013.

3. Desain Produk

Pada langkah berikutnya adalah desain produk. Produk yang akan

dikembangkan pada penelitian ini adalah perangkat pembelajran yang

berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Pada tahap awal

peneliti mengembangkan instrumen penelitian produk. Setelah itu

merumuskan indikator berpikir tingkat tinggi menurut Bloom,

merumuskan tujuan pembelajaran berdasarkan Audience, Behaviour,

Condition, Degree (ABCD), memilih keterampilan yang akan

diuntaikan pada pembelajaran terpadu tipe integrated, memilih mata

pelajaran yang sesuai, membuat jaringan Kompetensi Inti (KI),

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

74

Kompetensi Dasar (KD) dan indikator. Lalu jika semua sudah tersusun

barulah peneliti akan membuat produk yaitu perangkat pembelajaran

yang berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Perangkat

pembelajaran ini dihasilkan berupa sebuah Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) terpadu tipe integrated mengacu Kurikulum 2013

untuk siswa kelas I SD dengan jaringan kompetensi dasar dan indikator

sesuai dengan pembelajaran terpadu tipe integrated. Sifat dari perangkat

pembelajaran ini adalah praktis, mudah diimplementasikan, dan juga

memiliki banyak manfaat sebagai pedoman dalam membuat sebuah

perangkat pembelajaran terpadu berupa RPP.

4. Validasi Desain

Validasi desain dilakukan setelah perangkat ini selesai dibuat oleh

peneliti. Produk ini dievaluasi oleh pakar pembelajaran terpadu dengan

melakukan penilian terhadap produk yang sudah jadi. Validasi desain

ini dilakukan oleh 2 orang pakar pembelajaran terpadu yang merupakan

dosen pembelajaran terpadu. Validasi desain ini bertujuan untuk

menguji kelayakan pada produk sebelum di uji cobakan.

5. Revisi Desain

Setelah dilakukan validasi terhadap produk, hal selanjutnya yang

dilakukan adalah revisi desain. Revisi desain ini berlandaskan pada

validasi desain yang telah dilakukan oleh ke 2 pakar pembelajaran

terpadu terhadap produk. Peneliti akan memperbaiki produk sesuai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

75

dengan komentar validator tentang kekurangan atau catatan yang

diberikan oleh validator.

6. Uji Coba Produk

Setelah peneliti melakukan revisi terhadap produk yang sudah di

validasi oleh validator, maka selanjutnya adalah uji coba produk. Uji

coba produk ini dilakukan bertujuan untuk menentukan tingkat efisiensi

dan efektifitas produk di lapangan. Uji coba ini dilakukan oleh peneliti

sendiri dengan pengawasan dan penilain oleh wali dua pakar yaitu guru

kelas I SD.

7. Revisi Produk Akhir

Pada langkah terakhir ini revisi akan produk dilakukan peneliti yang

berdasarkan pada komentar atau catatan dua pakar guru kelas I SD.

Catatan atau saran perbaikan yang diberikan oleh guru kelas I pada

lembar validasi ujicoba perangkat pembelajaran terpadu tipe integrated.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

76

Tahap I

Potensi dan Masalah

( Wawancara dengan guru kelas I)

SD)

Tahap II

Pengumpulan Data

(Hasil Wawancara)

Tahap III

Pengembangan Produk Awal

1. Mengembangkan instrumen

penelitian

2. merumuskan indikator berpikir

tingkat tinggi menurut Bloom

Menyusun tujuan pembelajaran

berdasarkan ABCD

3. Memilih keterampilan yang akan

diuntaikan

4. Memilih mata pelajaran sesuai

5. Menentukan KI dan KD

6. Membuat pemetan jaringan tipe

integrated

7. Membuat RPP

Tahap IV

Validasi Desain

(validasi produk)

Tahap V

Revisi Desain (Revisi produk)

Tahap VI

Uji Coba Produk

(mengujicobakan produk)

Tahap VII

Revisi Produk Akhir (penyempurnaan produk akhir)

Berikut ini adalah langkah-langkah pengembangan yang di gunakan

dalam penelitian dan pengembangan produk ini, yang di visualisasikan

dalam bentuk bagan dibawah ini:

Gambar 3 3 Bagan Prosedur Pengembangan Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

77

3.3 Setting Penelitian

Pada setting penelitian ini membahas 4 hal yaitu tempat penelitian,

waktu penelitian, subyek penelitian, dan objek penelitian.

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Deresan yang beralamatkan di

Jalan Cempaka Blok CT 10, Caturtunggal, Kecematan Depok,

Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. 55281.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian berlangsung selama 10 bulan. Dimulai dari bulan

April 2017 hingga Februari 2018

3. Subjek Penelitian

Subyek penelitian adalah guru kelas IA dan guru kelas IB SD Negeri

Deresan Yogyakarta tahun ajaran 2017/2018

4. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah perangkat pembelajaran terpadu tipe

integrated yang berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

3.4 Instrumen Penelitian

Gray (dalam Sugiyono, 2015: 156) mengatakan bahwa instrumen

penelitian merupakan alat seperti kuesioner, dan pedoman observasi yang

digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian. Fraenkel, Wallen

(dalam Sugiyono, 2015: 156) mengatakan bahwa instrumen penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

78

adalah berbagai alat ukur yang digunakan secara sistematis untuk

pengumpulan data seperti tes, kuesioner, dan pedoman wawancara.

Dalam penelitian ini instrumen penelitian menggunakan pedoman

wawancara dan kuesioner. Pedoman wawancara berguna sebagai analisis

kebutuhan yang berasal dari guru kelas I SD. Analisis kebutuhan ini berguna

untuk mengetahui masalah apa saja yang terjadi. Kuesioner dalam

penelitian ini berisi tentang pernyataan-pernyataan indikator perangkat

pembelajaran tipe integrated. Hasil dari kuesioner yang sudah di validasi

oleh pakar dapat menjadi pedoman untuk merevisi produk yang sudah ada.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan inti dari setiap kegiatan penelitian.

Richey and Klein (dalam Sugiyono, 2015: 200) mengatakan bahwa dalam

hal pengumpulan data dan pengembangan data yang akan dikumpulkan oleh

peneliti akan tergantung pada rumusan masalah dan hipotesis. Dalam

penelitian ini menggunakan beberapa teknik yaitu:

1. Wawancara

Terdapat dua teknik wawancara yaitu teknik wawancara yang terstruktur

dan tidak terstruktur. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik

wawancara yang tidak terstruktur. Beda dengan wawancara terstruktur

dimana alternatif jawaban sudah disediakan oleh nara sumber. Esterberg

(dalam Sugiyono 2015: 233) mengatakan bahwa wawancara tidak

terstruktur adalah wawancara yang bebas di mana peneliti tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

79

menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis

dan lengkap pengumpulan datanya. Pedoman wawancara hanya berupa

garis-garis besar permasalahan yang akan di nyatakan

2. Kuisoner

Sugiyono (2015: 216) mengatakan bahwa pengumpulan data dengan

kuesioner merupakan pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden

untuk dijawab. Kuesioner juga merupakan pengumpulan data secara efisien

bila peneliti tahu dan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa

di harapkan dari responden. Kuesioner yang digunakan berupa instrumen

validasi yang memuat pertanyaan untuk memvalidasi produk. Lembar

validasi produk menggunakan skala Likert 1 sampai 5, dimana semakin

besar nilainya, semakin valid pernyataan tersebut.

3.6 Teknik Analisis Data

Pada umumnya, kegiatan analisis data penelitian dilakukan setelah

pengumpulan data selesai. Pada penelitian dan pengembangan jumlah

kegiatan analisis data akan tergantung pada level penelitian, jenis dan

jumlah rumusan masalah, serta jumlah rumusan hipotesis. Dalam penelitian

ini teknik analisis data yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Data Kualitatif

Sugiyono (2015: 252-253) mengatakan data kualitatif adalah data yang

berbentuk kata, kalimat, foto, bagan, dan perasaan. Data kualitatif ada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

80

dua macam yaitu data kualitatif empiris (sebagaimana adanya) dan juga

data kualitatif bermakna. Makna adalah kata dibalik yang tampak.

Dalam penelitian ini data kualitatif dihasilkan dari komentar-komentar

pakar pembelajaran terpadu maupun guru yang memberikan komentar

dan saran pada produk. Komentar dari pakar maupun guru ini dijadikan

landasan peneliti untuk memperbaiki lagi produk yang telah ada.

2. Data Kuantitatif

Sugiyono (2015: 253) mengatakan bahwa teknik analisis data

kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang

diangkatkan (scoring). Dalam penelitian dan pengembangan, analisis

data kuantitatif merupakan kegiatan setelah data dari seluruh subjek/

reponden atau sumber data lain terkumpul.

Data kuantitatif ini berbentuk bilangan ataupun angka-angka yang

di dapat dari hasil penggabungan angka ataupun pengukuran. Dalam

penelitian ini data kuantitatif diperoleh dari jumlah skor pada lembar

validasi produk oleh para ahli serta tes uji coba produk. Data yang

dianalisis sebagai dasar dari hasil penilaian kuesioner diubah menjadi

interval. Langkah awal yang dilakukan yaitu menghitung rata-rata dari

hasil instrument yang dinilai dengan rumus sebagai berikut:

Rata-rata = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑖𝑡𝑒𝑚 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛

Skala penilaian terhadap perangkat pembelajaran yang

dikembangkan yaitu sangat baik (5), baik (4), cukup baik (3), kurang

baik (2), sangat kurang baik (1). Skor yang sudah didapat kemudian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

81

dikonversikan menjadi data kualitatif skala lima dengan acuan menurut

Sukardjo (2008:101) sebagai berikut :

Interval Skor Kategori

X>𝑋i + 1,80 Sbi Sangat baik

𝑋i +0,60 SBi < X ≤ 𝑋i + 1,80 Sbi Baik

𝑋i - 0,60 SBi < X ≤ 𝑋i + 0,60 Sbi Cukup

𝑋i - 1,80 SBi < X ≤ 𝑋i - 0,60 Sbi Kurang

X ≤ 𝑋i - 1,80 Sbi Sangat Kurang

Tabel 3.1 Konversi Nilai Skala Lima

Keterangan :

Rerata ideal ( x i ) : 1

2 (skor maksimal ideal + skor

minimal)

Simpangan baku ideal (SBi) : 1

6 (skor maksimal ideal – skor

minimal)

X : Skor aktual

Bedasarkan rumus konversi di atas perhitungan data-data kuantitatif

dilakukan untuk memperoleh data kuantitatif dengan menerapkan

rumus konversi tersebut. Penentuan rumus kuantitatif pengembangan ini

diterapkan dengan konversi sebagai berikut :

Diketahui :

Skor maksimal ideal : 5

Skor minimal ideal : 1

Rerata ideal ( x i ) : 1

2 (5+1) = 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

82

Simpangan baku ideal : 1

6(5-1) = 0,67

Ditanyakan : interval skor kategori sangat baik,

baik, cukup, kurang baik, sangat kurang baik.

Jawaban :

Kategori sangat baik = X > x i + 1,80 SBi

= X > 3 + (1,80 . 0,67)

= X > 3 + (1,21)

= X > 4,21

Kategori baik = x i + 0,60 SBi < X ≤ x i + 1,80 SBi

= 3 + (0,60 . 0,67) < X ≤ 3 + (1,80 . 0,67)

= 3 + (0,40) < X ≤ 3 + (1,21)

= 3,40 < X ≤ 4,21

Kategori cukup baik = x i – 0,60 SBi < X ≤ x i + 0,60 SBi

= 3- (0,60 . 0,67) < X ≤ 3 + (0,60 . 0,67)

= 3 – (0,40) < X ≤ 3 + (0,40)

= 2,60 < X ≤ 3,40

Kategori kurang baik = x i – 1,80 SBi < X ≤ x i – 0,60 SBi

= 3 – (1,80 . 0,67) < X ≤ 3 – (0,60 . 0,67)

= 3 – (1,21) < X ≤ 3 – (0,40)

= 1,79 < X ≤ 2,60

Kategori sangat kurang baik = X ≤ x i – 1,80 SBi

= X ≤ 3 – (1,80 . 0,67)

= X ≤ 3 – (1,21)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

83

= X ≤ 1,79

Bedasarkan perhitungan tersebut, diperoleh konversi data kkuantitatif

menjadi data kualitatif skala lima sebagai berikut:

Interval skor Kriteria

4,22 -5,00 Sangat baik

3,41 - 4,21 Baik

2,61 – 3,40 Cukup

1,78 – 2,60 Kurang

1,00 – 1,79 Sangat kurang

Tabel 3.2 Kriteria Skor Skala Lima

Hasil dari perhitungan skor masing-masing validasi yang dilakukan

akan dicari rerata skor perolehannya kemudian dapat dikonversikan dari

data kuantitatif ke data kualitatif dalam kategori tertentu seperti yang

tertera pada tabel kriteria skor skala lima.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

84

3.7 Jadwal Peneltian

Tabel 3.3

Jadwal Penelitian Perangkat Pembelajaran Terpadu Tipe Integrated

N

o Kegiatan

Waktu ( Bulan ) A

pri

l 2017

Mei

2017

Ju

ni

2017

Ju

li 2

017

Agu

stu

s 2017

Sep

tem

ber

2017

Ok

tob

er 2

017

Novem

ber

2017

Des

emb

er

2017

Jan

uari

2018

Feb

ruari

2018

Mare

t 2018

Ap

ril

2018

1.

Wawancara

análisis

kebutuhan

2. Menyusun

Proposal

√ √

3.

Pengemban

gan bentuk

awal produk

√ √

4. Validasi

produk

5. Revisi

produk

6. Uji coba

produk

7. Revisi

Produk

√ √

8. Ujian

Skripsi

9. Revisi

Akhir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

87

85

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASA

4.1 Analisis Kebutuhan

Langkah awal dalam melakukan penelitian pengembangan perangkat

pembelajaran adalah dengan melakukan analisis kebutuhan di SD Negeri

Deresan. Analisis kebutuhan ini dilakukan oleh peneliti berdasarkan langkah-

langkah pengembangan perangkat pembelajaran yang telah diuraikan pada

bagian bab III pada tahap pertama yaitu tahap potensi dan masalah. Peneliti

melakukan analisis kebutuhan dengan melakukan wawancara di 2 Sekolah

Dasar yang menggunakan Kurikulum 2013. Pertama, pada guru kelas I di SD

Negeri Deresan, Catur Tunggal, yaitu dengan ibu WR pada tanggal 11 April

2017. Kedua, pada guru kelas I di SD Negeri Kintelan, Kaparakan, yaitu

dengan pak PS pada tanggal 13 April 2017. Wawancara pada kedua SD ini

bertujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi adanya fakta yang terjadi.

Permasalah yang terjadi yang berkaitan dengan pemahaman mengenai

Kurikulum 2013 dan ketersediaan perangkat pembelajaran terpadu berupa

RPP pada tipe Integrated di kelas I. Dari hasil wawancara tersebut dapat

dijadikan sebagai acuan dalam pengembangan perangkat pembelajaran berupa

RPP yang disusun sesuai dengan upaya pencapaian tujuan yang diharapkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

86

dalam pembelajaran terpadu khususnya tipe Integrated di kelas I.

1. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan

Wawancara dilakukan dengan berpedoman 8 butir pertanyaan untuk

melakukan analisis kebutuhan perangkat pembelajaran.

Butir pertanyaan pertama yaitu sejak kapan menerapkan Kurikulum

2013. Guru menjawab bahwa dari tahun 2014 - tahun 2015 akan tetapi

hanya berlangsung selama 1 semester saja, lalu dilanjutkan pada tahun

ajaran 2016-2017 dan hanya difokuskan pada kelas I dan kelas IV.

Sekolah juga menerapkan pada semester 1 tetapi semester 2 tidak

menerapkan dan pada tahun 2016/2017 mulai menggunakan K13 lagi

namun dalam perjalanannya banyak keluhan.

Butir pertanyaan kedua yaitu apakah Bapak/Ibu sudah tahu bahwa

Kurikulum 2013 harus menggunakan pembelajaran terpadu. Guru

menjawab bahwa guru sudah mengetahui jika menggunakan

pembelajaran terpadu namun belum memahami pembelajaran terpadu.

Guru hanya mengetahui jika pembelajaran terpadu menggunakan

pendekatan saintifik 5M (Mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan

mengomunikasikan).

Butir pertanyaan ketiga yaitu apakah Bapak/Ibu pernah mengikuti

pelatihan Kurikulum 2013. Dari kedua guru yang diwawancarai sudah

pernah mengikuti pelatihan Kurikulum 2013 untuk mengembangkan

kemampuan guru dalam menerapkan Kurikulum 2013 tersebut. Beliau

sudah pernah mengikuti pelatihan tentang Kurikulum 2013 untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

87

mengembangkan kemampuan seorang guru dalam menerapkan

Kurikulum 2013 tersebut. Dalam pelatihan tersebut membahas tentang

K13, perangkat pembelajaran, penilaian, rapot dan proses pembelajaran.

Butir pertanyaan keempat yaitu Ada 10 jenis pembelajaran terpadu,

apakah Bapak/Ibu mengenal dan menguasai 10 jenis itu. Dari jawaban

guru tersebut guru sudah mengetahui jika ada 10 pembelajaran terpadu

dalam Kurikulum 2013 namun belum menguasainya.

Butir pertanyaan kelima yaitu apakah ada kesulitan dalam

merencanakan pembelajaran terpadu. Guru menjawab bahwa beliau

merasa kesulitan dalam merencanakan pelaksanaan pembelajaran

terpadu. Karena dalam pembuatan RPP dalam satu pembelajaran dari

pagi sampai siang ada beberapa muatan KI, KD dari berbagai mapel dan

ini menyulitkan guru.

Butir pertanyaan keenam yaitu apakah ada kesulitan dalam

melaksanakan pembelajaran terpadu. Guru menjawab bahwa memiliki

kesulitan yaitu masalahnya terdapat pada saat ulangan karena dalam

melakukan penilaian cukup sulit dan juga guru kekurangan waktu untuk

dapat belajar lebih lanjut tentang Kurikulum 2013 ini.

Butir pertanyan ketujuh yaitu apakah guru mengetahui pembelajaran

terpadu tipe integrated. Salah satu narasumber mengatakan jika sudah

mengetahui namun belum menguasai secara mendalam. Salah satu

narasumber lainnya mengatakan bahawa beliau belum mengetahui

pembelajaran tipe integrated

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

88

Butir pertanyaan kedelapan yaitu apakah guru membutuhkan contoh

perangkat pembelajaran tipe Integrated. Guru mengatakan bahwa

contoh perangkat pembelajaran terpadu tipe integrated tersebut sangat

diperlukan untuk memberikan gambaran kepada guru. Selain itu guru

juga membutuhkan perangkat pembelajaran terpadu tipe integrated

sehingga guru bisa menyusun rencana kegiatan belajar menurut tipe

integrated

2. Pembahasan Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dijelaskan di atas, peneliti

dapat menarik kesimpulan bahwa guru sudah mengetahui jika

Kurikulum 2013 mengunakan pembelajaran terpadu. Guru juga sudah

mengikuti pelatihan seputar Kurikulum 2013, namun guru belum benar-

benar memahami kesepuluh tipe pembelajaran terpadu terlebih

Integrated. Guru juga masih merasa kesulitan dalam penyusunan RPP

yang memadukan beberapa mata pelajaran dan juga kekurangan waktu

untuk belajar lagi seputar perangkat pembelajaran terpadu. Guru

membutuhkan contoh RPP pembelajaran terpadu tipe Integrated yaitu

suatu tipe pembelajaran yang memadukan aspek pengetahuan,

keterampilan, dan sikap antar mata pelajaran yang terikat dalam satu

topik / proyek / aktivitas.

4.2 Deskripsi Produk Awal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

89

Peneliti melakukan beberapa langkah dalam pengembangan perangkat

pembelajaran ini. Langkah paling awal yaitu mengalisis Kompetensi Dasar

(KD) satu semester yaitu semester gasal. Selanjutnya peneliti melakukan

pemetaan KD sesuai dengan tema yang ada dalam Kurikulum 2013. Sesuai

dengan KD yang ada kemudian diturunkan menjadi indikator pembelajaran.

Ketika menyusun indikator pembelajaran peneliti menggunakan kata kerja

operasional sesuai dengan Taksonomi Bloom. Peneliti mencoba

menggunakan kata kerja operasional dalam tingkatan berpikir tingkat tinggi

sesuai dengan Taksonomi Bloom.

Peneliti melakukan analisis KD dan indikator setiap bidang studi.

Analisis ini dilakukan untuk mencari materi/konsep/ide yang sama akan

digunakan dalam mendesain pembelajaran terpadu tipe integrated.

Selanjutnya peneliti membuat peta konsep dari 4 (empat) bidang studi.

Peneliti mulai membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

mengacu pada pemetaan KD dan indikator. RPP dibuat sebagai rencana

pembelajaran selama satu hari penuh. RPP yang dibuat lengkap dengan

lampiran penilaian, Lembar Kerja Siswa (LKS) berserta lembar refleksi dan

rangkuman materi. Selain itu, desain pembelajaran yang dibuat

menggunakan pendekatan scientific sesuai dengan karakteristik Kurikulum

2013.

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah salah satu perangkat

pembelajaran terpadu. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

90

menggambarkan proses kegiatan pembelajaran siswa dalam upaya

untuk mencapai Kompetensi Dasar yang ditentukan. RPP Integrated

terdiri dari beberapa komponen, yaitu : (1) identitas sekolah dan satuan

pendidikan, (2) kompetensi Inti, (3) webbing pembelajaran Integrated,

(4) pemetaan indokator Integrated, (5) kompetensi dasar, indikator, dan

tujuan pembelajaran, (6) Materi pembelajaran, (7) pendekatan, model,

dan metode pembelajaran, (8) sumber belajar, (9) kegiatan

pembelajaran, (10) teknik penilaian, (11) lampiran-lampiran.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dibuat untuk enam

pembelajaran. Setiap pembelajran memiliki alokasi waktu 6x35 menit

pada setiap harinya. RPP disusun sesuai dengan tipe pembelajaran

terpadu tipe integrated, dan mudah dipahami oleh guru. Setiap

pembelajaran yang dibuat sesuai dengan langkah-langkah integrated

dan kegiatan disusun dengan pendekatan saintifik. Dalam RPP

integrated ini siswa aktif dalam berkomunikasi dan guru hanya sebagai

fasilitator.

Lembar Kerja Siswa (LKS) juga merupakan salah satu lampiran dari

RPP. Lembar kerja siswa yang dikembangkan dalam penelitian ini

adalah lembar kerja siswa kelas I SD yang mengacu pada pembelajaran

terpadu tipe integrated Kurikulum SD 2013. Lembar kerja siswa berisi

materi pokok yang dapat dipahami siswa dengan baik serta sesuai

dengan kompetensi dan tujuan yang telah ditentukan. Refleksi dan

evaluasi juga terdapat pada lembar kerja siswa pada akhir pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

91

Lembar kerja siswa juga dibuat semenarik mungkin sehingga siswa aktif

dalam berkomunikasi. Selain itu juga, pendidikan karakter juga

diterapkan pada kegiatan pembelajaran seperti sikap percaya diri,

berkomunikasi, serta sikap spiritual yang berhubungan antara

kepribadian siswa dengan Tuhan Yang Maha Esa.

Lembar kerja siswa berisi tentang kegiatan siswa yang akan

dilakukan oleh siswa, yang berisi tujuan pembelajaran, materi pokok,

soal-soal latihan dan kegiatan yang dilakukan siswa. Kegiatan yang

akan dilakukan siswa dalam LKS sesuai dengan kegiatan yang telah

dijabarkan dalam RPP. Pada akhir pembelajaran juga terdapat kegiatan

refleksi yang bertujuan untuk siswa dapat menyimpulkan materi

pembelajaran yang telah dipahami dan didapatkan pada pembelajaran

tersebut, siswa juga dapat mengungkapkan perasaan apa yang dirasakan

setelah melakukan kegiatan pembelajaran tersebut. Dalam lembar

kegiatan siswa ini juga berisi kegiatan yang membuat siswa

berkomunikasi secara aktif dengan guru maupun dengan siswa lainnya.

RPP ini dikembangkan dengan menggunakan Microsoft Word 2013.

Jenis tulisan yang terdapat pada produk pengembangan yaitu Times New

Roman, Kristen ITC, Broadway, dan Calibry (Light). Dengan

penggabungan beberapa font ini produk yang dikembangkan yaitu RPP

terlihat lebih menarik. Size tulisan yang dipakai dalam RPP ini adalah

12 (dua belas) namun ada beberapa tulisan yang menggunakan size lebih

dari 12 (dua belas) yaitu 14 (empat belas) dan 16 (enam belas). RPP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

92

integrated ini menggabungkan 4 mata pelajaran yaitu Bahasa Indonesia,

SBdP, Matematika, dan PPKn dengan 1 kali pertemuan dan alokasi

waktu 6x35 menit. Dalam 1 kali pertemuan ini terdapat 2 penggalan

pembelajaran. Produk pengembangan ini berbentuk buku yang melalui

proses cetak.

Berikut ini merupakan uraian komponen-komponen yang terdapat

pada produk perangkat pembelajaran terpadu tipe integrated

1. Halaman sampul

Sampul buku perangkat pembelajaran terpadu tipe integrated ini

dicetaak dengan menggunakan kertas ivory 230 dengan halaman

sampul menunjukan bagan peta konsep tipe integrated. Halaman

sampul juga memuat judul dan gambar yang mewakili isi dari buku.

Dalam halaman sampul juga terdapat nama peneliti sebagai

penyusun dari buku perangkat pembelajaran terpadu tipe integrated.

Dalam halaman sampul ini juga terdapat logo Universitas Sanata

Dharma; keterangan yang berisi Program Studi yaitu Pendidikan

Guru Sekolah Dasar.

2. Ukuran kertas A4

Produk dicetak dalam ukuran kertas A4 sehingga setiap bagian

dalam RPP terlihat jelas

3. Kata Pengantar

Kata pengantar terdiri dari ucapan syukur kepada Tuhan yang Maha

Esa, penjelasan kerangka berpikir seputar pembelajaran terpadu tipe

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

93

integrated, ucapan terimakasih kepada pihak yang membantu dan

terlibat dalam penyusunan produk

4. Daftar Isi

Daftar isi terdiri dari garis besar isi buku berserta nomor halaman

5. Isi Buku Bagian I

Pada Bagian I berisi penjelasan pembelajaran terpadu tipe integrated

yang tersusun dari pengertian dan karakteristik dari pembelajaran

terpadu tipe integrated; langkah (prosedur) pengembangannya;

contoh bagan dan peta konsep; kelebihan dan kekurangan

pembelajaran terpadu tipe integrated.

6. Isi Buku Bagian II

Pada bagian II berisi jaringan Kompetensi Dasar (KD) dan indikator

pembelajaran terpadu tipe integrated

7. Isi Buku Bagian III

Pada bagian III berisi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

terpadu tipe integrated yang disusun secara lengkap. Komponen

yang terdapat pada RPP yaitu: 1) identitas RPP; 2) kompetensi inti;

3) bagan pembelajaran terpadu tipe integarated: 4) jaringan

Kompetensi Dasar (KD) dan indikator pembelajaran terpadu tipe

integrated: 5) kompetensi dasar, indikator, dan perumusan tujuan

pembelajaran; 6) materi pembelajaran; 7) pendekatan, model, dan

metode pembelajaran; 8) media, alat/bahan, dan sumber

pembelajaran; 9) langkah-langkah kegiatan pembelajaran; 10)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

94

teknik penilaian; 11) lampiran. Lampiran berisikan materi

pembelajaran, LKS, media pembelajaran, tindak lanjut, dan rubrik

penilaian.

8. RPP yang dikembangkan mengacu pada karakteristik Kurikulum SD

2013 yaitu terpadu antar konsep/muatan pelajaran, menggunakan

pendekatan scientific, penilaian otentik, berpusat pada siswa,

berbasis kompetensi, mengembangkan pendidikan karakter dan

mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi.

9. Indikator dibuat mengacu pada kata kerja operasional yang

dikembangkan berdasarkan Taksonomi Bloom hasil revisi. Terdapat

6 klasifikasi tingkatan berpikir dari kompetensi paling rendah

sampai kompetensi tingkat tinggi yaitu mengingat, memahami,

menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan membuat. Kata kerja

operasional yang digunakan dalam penyususnan RPP diambil dari

kompetensi tingkat tinggi

10. RPP dikembangkan sesuai dengan karakteristik pembelajaran

terpadu tipe integrated yaitu RPP disusun dengan memadukan

pengetahuan, sikap, dan keterampilan dari beberapa mata pelajaran

yang terikat dalam satu topik / proyek / aktivitas

11. RPP yang dikembangkan praktis (mudah dilaksanakan oleh guru)

dan fungsional (banyak manfaat sebagai pedoman pembelajaran.

12. Produk disusun menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

95

4.3 Data Hasil Validasi Pakar pembelajaran terpadudan Revisi Produk

a. Data Hasil Vaslidasi Pakar Pembelajaran Terpadu

Produk awal yang telah dibuat oleh peneliti divalidasi oleh dua

orang pakar pembelajaran terpadu yaitu dua orang dosen PGSD. Dua

dosen pakar ini memang sudah paham tentang pembelajaran terpadu.

Validasi bertujuan untuk mengetahui kelayakan perangkat

pembelajaran yang dibuat. Validasi ini dilakukan validator dengan cara

memberikan saran atau kritik yang dapat di jadikan acuan peneliti untuk

pelaksanaan revisi. Peneliti melakukan validasi produk yang dihasilkan

dalam penelitian pengembangan perangkat pembelajaran ini kepada

dua orang pakar pembelajaran terpadu. Pakar pembelajaran terpadu

tersebut adalah bapak PP adalah seorang dosen dan ibu KL juga seorang

dosen. Produk di validasi sebanyak dua kali yakni pertama pada tanggal

15 september 2017 dan yang kedua ditanggal 23 september 2017.

Terdapat beberapa aspek dalam instrumen penilaian yang digunakan.

Aspek yang dinilai yaitu (1) identitas RPP, (2) perumusan indikator, (3)

perumusan tujuan pembelajaran, (4) pemilihan materi ajar, (5) sumber

belajar, (6) media pembelajaran, (7) metode pembelajaran, (8) skenario

pembelajaran, (9) implementasi pembelajaran terpadu tipe integrated,

(10) penilaian, (11) lembar kerja siswa.

Berdasarkan hasil validasi dari kedua pakar pembelajaran tersebut,

pakar pembelajaran terpadu bapak PP memberikan skor rata-rata 4,06

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

96

dan dengan kategori “baik”. Perangkat pembelajaran dinyatakan layak

untuk digunakan atau di uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran.

Sedangkan pakar pembelajaran terpadu ibu KL memberikan skor rata-

rata 3,17 dengan kategori “cukup”. Perangkat pembelajaran dinyatakan

layak untuk digunakan atau uji coba lapangan dengan revisi sesuai

saran. Pada validasi dengan pakar bapak PP memberikan saran pada

skenario pembelajaran yaitu menambahkan refleksi. Lalu pada teknik

penilaian yang masih banyak kesalahan dalam pembuatannya. Dan juga

pada lembar kerja siswa pertanyaan refleksi belum dimasukan.

Sedangkan pakar pembelajaran terpadu ibu KL memberikan saran

perbaikan untuk perangkat pembelajaran pada beberapa aspek yaitu (1)

perumasan indikator, (2) pemilihan bahan ajar, (3) sumber belajar, (4)

sekenario pembelajaran, (5) karakteristik pembelajaran terpadu tipe

Integrated, (6) penilaian, (7) lembar kerja siswa. Pada perumusan

indikator saran dan perbaikan adalah memperbaiki indikator dan

mengarahkan indikator pada kemampuan berkomunikasi lisan dan

tertulis. Saran dan perbaikan juga pada pemilihan bahan ajar yaitu

memperbaiki materi ajar sehingga sesuai dengan indikator. Saran dan

perbaikan juga terdapat pada sumber belajar ialah kurangnya refrensi

sumber belajar. Saran dan perbaikan juga terdapat pada skenario

pembelajaran ialah menambahkan refleksi pada kegiatan penutup.

Selain itu saran dan perbaikan juga terdapat pada karakteristik

pembelajarna terpadu tipe Integrated yaitu menambahkan peta konsep

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

97

tipe Integrated. pada penilaian juga terdapat saran dan perbaikan yaitu

memperbaiki penilaian sehingga sesuai dengan indikator. Yang

terakhir, saran dan perbaikan juga terdapat pada lembar kerja siswa

yaitu menambahkan pertanyaan refleksi.

Perangkat pembelajaran yang telah divalidasi oleh kedua pakar

tersebut direvisi sesuai dengan saran yang diberikan. Saran dan revisi

tersebut dijabarkan pada tabel berikut:

Tabel 4.1 Saran Pakar pembelajaran terpadudan Revisi

No. Aspek Yang Dinilai Komentar Revisi

A. Perumusan Indikator

1. Kesesuaian rumusan

indikator dengan KI,

dan KD

Indikator perlu diarahkan

pada kemampuan

berkomunikasi lisan

maupun tertulis

Memperbaiki indikator

dan mengarahkan

indikator pada

kemampuan

berkomunikasi lisan dan

tertulis

B. Pemilihan Materi Ajar

2. Kesesuaian materi

dengan indikator atau

tujuan pembelajaran

Materi ajar kurang sesuai

dengan indikator

pembelajaran

Memperbaiki materi ajar

sehingga sesuai dengan

indikator

C. Sumber Belajar

3. Sumber yang

digunakan beragam

Sumber belajar belum

beragam hanya dari buku

siswa dan buku guru

Menambahkan sumber

belajar sehingga

beragam

D. Skenario Pembelajaran

4. Menampilkan

kegiatan penutup

dengan jelas

(menyimpulkan ,

posttest, refleksi,

tindak lanjut)

Dalam kegiatan penutup

kurang menambahkan

refleksi

Menambahkan refleksi

pada kegiatan penutup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

98

E. Karakteristik Pembelajaran Terpadu Tipe Integrated

5. Memadukan

pengetahun,

keterampilan, dan

sikap dari beberapa

mata pelajaran yang

terikat dalam satu

topik atau proyek

atau aktivitas

Tidak ada peta konsep

dari tipe Integrated

Menambahkan peta

konsep tipe Integrated

F. Penilaian

6. Kesesuaian teknik,

bentuk, dan

instrumen penilain

dengan indikator

yang akan dicapai

Beberapa tidak sesuai Memperbaiki penilaian

sehingga sesuai dengan

indikator

G. Lembar Kerja Siswa

7. Tersedia beberapa

pertanyaan untuk

refleksi

Pertanyan untuk refleksi

belum ada

Menambahkan

pertanyaan refleksi

b. Revisi Produk

Revisi produk dilakukan berdasarkan masukan yang telah diberikan

oleh validator. Peneliti melakukan revisi pada bagian perumusan

indikator, pemilihan materi ajar, sumber belajar, skenario

pembelajaran, karakteristik pembelajaran terpadu tipe integrated,

penilaian dan juga lembar kerja siswa. Revisi produk ini dilakukan

sebelum melakukan uji coba lapangan.

Pakar memberikan komentar dalam perumusan indikator yaitu

perumusan indikator perlu diarahkan pada kemampuan berkomunikasi

lisan maupun tertulis, peneliti memperbaiki indikator dan mengarahkan

indikator pada kemampuan berkomunikasi lisan dan tertulis. Dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

99

merevisi perumusan indikator peneliti juga merevisi pemilihan materi

ajar serta penilaian sehingga sesuai dengan indikator. Selain perumusan

indikator, pakar juga memberi saran pada skenario pembelajaran dalam

kegiatan penutup, peneliti kurang memasukan kegiatan refleksi

sehingga peneliti menambahkan kegiatan refleksi pada lembar kerja

siswa di kegiatan penutup. Pakar juga memberikan saran perbaikan

terhadap tipe integrated yaitu tidak ada peta konsep dari tipe integrated,

sehingga peneliti menambahkan peta konsep tipe integrated. Selain itu

juga peneliti harus menambahkan sumber belajar pada RPP ini

sehingga menjadi RPP yang baik.

4.4 Data Validasi Guru SD Kelas I yang Sudah Melaksanakan Kurikulum

2013 dan Revisi Produk

a. Data Validasi Guru Kelas I SD Pelaksanaan Kurikulum 2013

Guru yang menjadi validator dalam produk penelitian ini adalah ibu

SY yang merupakan guru kelas I SD Negeri Deresan, Depok, Sleman

dan ibu WR yang juga merupakan guru kelas I di SD Negeri Deresan ,

Depok, Sleman. Validasi oleh ibu SY dilakukan pada tanggal 9

November 2017, sedangkan validasi oleh ibu WR dilakukan pada

tanggal 16 November 2017. Berdasarkan validasi tersebut, Ibu SY

memberikan skor rata-rata 3,47 dengan kategori “baik”. Perangkat

pembelajaran dinyatakan layak untuk digunakan atau diuji coba

lapangan dengan revisi sesuai saran. Sedangkan Ibu WR memberikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

100

skor rata-rata 4,45 dengan kategori “sangat baik”. Perangkat

pembelajaran dinyatakan layak untuk digunakan atau uji coba lapangan

dengan revisi sesuai saran.

Validasi yang dilakukan oleh Ibu WR, beliau memberikan saran

agar petunjuk pada lembar kerja siswa dibuat agar siswa kelas I mudah

untuk memahaminya. Sedangkan Ibu SY memberikan saran perbaikan

untuk perangkat pembelajaran pada beberapa aspek yaitu (1)

perumasan indikator, (2) pemilihan bahan ajar, (3) implementasi

pembelajaran terpadu tipe integrated, (4) lembar kerja siswa. Pada

perumusan indikator saran dan perbaikan adalah memperbaiki dan

menambah indikator sehingga sesuai dengan KI dan KD. Saran dan

perbaikan juga pada pemilihan bahan ajar yaitu memperbaiki materi aja

pada penggalan pertama sehingga waktu yang digunakan tidak melebihi

batas. Selain itu saran dan perbaikan juga terdapat pada implementasi

pembelajaran terpadu tipe integrated yaitu memperbaiki kegiatan

mengajar sehingga keterpaduan nampak jelas dalam

prosespembelajaran. Yang terakhir, saran dan perbaikan juga terdapat

pada lembar kerja siswa yaitu memperbaiki petunjuk pada LKS

sehingga siswa kelas 1 dapat mengerti.

Perangkat pembelajaran yang telah divalidasi oleh kedua guru

tersebut direvisi sesuai dengan saran yang diberikan. Saran dan revisi

tersebut dijabarkan pada tabel berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

101

Tabel 4.2 Saran Guru SD Kelas I Pelaksana Kurikulum SD 2013 dan Revisi

A. Perumusan Indikator

1. Kesesuaian

rumusan indikator

dengan KI, dan

KD

Ada beberapa Indikator

yang belum sesuai dengan

KD

Memperbaiki dan menambah

indikator sehingga sesuai

dengan KI dan KD

B. Pemilihan Materi Ajar

2. Kesesuaian materi

ajar dengan

alokasi waktu

Dalam penggalan pertama

masih kekurangan waktu

memperbaiki materi aja pada

penggalan pertama sehingga

waktu yang digunakan tidak

melebihi batas

C. Implementasi Pembelajaran Terpadu Integrated

3. Karakteristik

keterpaduan

pembelajaran

terpadu tipe

Integrated

nampak jelas

dalam proses

pembelajaran

Belum terlihat jelas

keterpaduan Integrated

saat mengajar

Memperbaiki kegiatan

mengajar sehingga

keterpaduan nampak jelas

dalam prosespembelajaran

D. Lembar Kerja Siswa (LKS)

4. Kelengkapan

unsur-unsur LKS

(tujuan, petunjuk,

kegiatan belajar,

dan refleksi)

Dalam lembar LKS

kurang memberikan

petunjuk yang paham

dimengerti siswa kelas 1

Memperbaiki petunjuk pada

LKS sehingga siswa kelas 1

dapat mengerti

b. Revisi Produk

Berdasarkan validasi dari kedua guru kelas I pelaksanaan Kurikulum

2013 atas uji coba lapangan, peneliti melakukan perbaikan pada bagian

perumusan indikator, pemilihan materi ajar, implementasi

pembelajaran terpadu tipe integrated, dan lembar kerja siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

102

Saran perbaikan dari guru adalah pada bagian indikator yang belum

sesuai dengan KD, sehingga peneliti memperbaiki indikator sehingga

sesuai dengan KD. Peneliti juga akan merevisi materi ajar pada

penggalan pertama sesuai saran guru sehingga pada penggalan pertama

waktu yang digunakan tidak melebihi batas.

Peneliti juga melakukan revisi pada implementasi pembelajaran

terpadu tipe integrated dengan memperbaiki langkah-langkah kegiatan

sehingga dapat terlihat jelas keterpaduan dalam proses belajar

mengajar. Sesuai dengan saran guru, peneliti juga akan memperbaiki

petunjuk pada lembar kerja siswa sehingga siswa kelas I dapat lebih

memahami petunjuk pada lembar kerja siswa.

4.5 Kajian Produk Akhir dan Pembahasan

Produk akhir diperoleh dari saran dan perbaikan yang diberikan oleh

kedua validator pakar pembelajaran terpadu dan guru kelas I SD pelaksana

Kurikulum 2013. Peneliti melakukan revisi pada produk awal yang

dihasilkan. Revisi dilakukan sesuai dengan saran perbaikan yang diberikan

oleh para validator. Revisi bertujuan untuk menghasilkan prosuk akhir yang

lebih baik dari pada produk awal. Produk akhir dikemas menjadi sebuah

buku yang berisi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tipe integrated

dan lembar kerja siswa untuk kelas I Sekolah Dasar.

1. Kajian Produk Akhir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

103

Produk akhir yang dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) yang telah direvisi sesuai dengan saran dan perbaikan

yang diberikan oleh validator. Peneliti menambahkan dan memperbaiki

RPP berserta penilaian sesuai dengan saran yang diberikan. Komponen

yang terdapat RPP yaitu (1) identitas sekolah dan satuan pendidikan, (2)

kompetensi inti, (3) webbing pembelajaran integrated, (4) pemetaan

indokator integrated, (5) kompetensi dasar, indikator, dan tujuan

pembelajaran, (6) Materi pembelajaran, (7) pendekatan, model, dan metode

pembelajaran, (8) sumber belajar, (9) kegiatan pembelajaran, (10) teknik

penilaian, (11) lampiran-lampiran.

Pertama, identitas sekolah dan satuan pendidikan dalam RPP, ialah

nama satuan instansi, kelas, pembelejaran ke-, muatan pelajar terkait dan

alokasi waktu.

Kedua, adalah kompetensi inti merupakan gambaran mengenai

kompetensi yang harus dipelajari dalam aspek spritual dan sosial,

pengetahuan dan keterampilan.

Ketiga, webbing pembelajaran yang menggambarkan irisan dari

keempat mata pelajaran yaitu PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, dan

SBdP.

Keempat, pemetaaan indikator yang berisi indikator dan tujuan dari

keempat mata pelajaran dan pembelajaran 1.

Kelima, kompetensi dasar dan indikator kompetensi dasar adalah

kemampuan khusus yang mencangkup sikap sosial dan spritual,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

104

pengetahuan, keterampilan. Pada mata pelajaran kompetensi dasar spritual

tidak dicantumkan. Kompetensi dasar disusun dengan urutan kompetensi

yang mencangkup spritual, sosial, pengetahuan, keterampilan. Indikator

dikembangkan sesuai karakter siswadan digunakan sebagai alat untuk

penilaian. Indikator disusun dengan urutan kompetensi yang mencangkup

pengetahuan, keterampilan, sikap sosial dan spritual. Tujuan pembelajaran

disusun berdasarkan kompetensi dasar dan menggunakan kata kerja yang

operasional sehingga dapat diukur dan diamati. Tujuan pembelajaran

menggandung ABCD yaitu Audience, Behavior, Condition, dan Degree.

Keenam, yaitu materi pembelajaran yang berisi materi apa saja yang

akan diajarkan ke siswa. Seperti dalam RPP materi pembelajaran dari PPKn

adalah rumusan pancasila, Bahasa Indonesia adalah menyusun huruf vokal

dan konsonan menjadi kata yang bermakna yang terkait dengan aku dan

teman baru. Dan SBdP adalah mengetahui warna suara manusia dengan

bernyanyi.

Ketujuh, pendekatan, model dan metode pembelajaran. pendekatan

pembelajaran yang digunakan adalah pendekatan tematik, saintific. Metode

pembelajaran dituliskan sesuai dengan kegiatan yang dilakukan dalam

pembelajaran. tipe yang digunakan adalah tipe integrated.

Kedelapan, yaitu sumber belajar yang merupakan refrensi yang

didapatkan untuk membantu peneliti dalam membuat produk Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Sumber belajar bisa berasal dari buku

ataupun internet.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

105

Kesembilan, yaitu langkah-langkah kegiatan pembelajaran yaitu

skenario pembelajaran mengenai kegiatan yang akan dilakukan.

Kesepuluh, yaitu teknik penilaian yang berupa jenis atau teknik

penilaian, bentuk instrumen dan pedoman penskoran.

Kesebelas, yaitu lampiran-lampiran memuat penilaian setiap muatan

pembelajaran, LKS (lembar kerja siswa) dibuat dengan semenarik mungkin

baik dalam kegiatan maupun tampilannya. Lembar kerja siswa dibuat

sejalan dengan dengan pendekatan saintific yaitu dengan menggunakan

5M (mengamati, menanya, mencoba, menalar, mengomunikasikan) pada

kegiatan-kegiatan yang dibuat. Perpindahan muatan pelajaran tidak tampak

pada kegiatan pembelajaran. Kegiatan yang dibuat di dalam lembar kerja

siswa mencerminkan pendekatan saintific yang membuat siswa aktif

sehingga guru hanya menjadi validator dan penegasan materi yang belum

dipahami siswa. Lampiran-lampiran memuat penilaian setiap muatan

pembelajaran.

2. Pembahasan

Berdasarkan pembuatan perangkat pembelajaran dan hasil validasi oleh

dua orang pakar pembelajaran terpadu serta dua orang guru SD Kelas I

pelaksana Kurikulum 2013 diperoleh hasil bahwa perangkat pembelajaran

tersebut masuk dalam kategori “Baik” dengan skor rerata yaitu 3.78 . Hasil

tersebut peneliti jabarkan pada tabel sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

106

Tabel 4.3 Rekapitulasi Skor Validasi Pakar Pembelajaran Terpadu dan

Guru SD kelas IV pelaksana Kurikum 2013

No Validasi Perangkat Pembelajaran

Skor Kategori

1. Pakar Kurikulum SD

2013

4,06 Baik

2. Pakar Kurikulum SD

2013

3,17 Cukup

3. Guru SD Kelas I 3,47 Baik

4. Guru SD Kelas I 4,45 Sangat Baik

Jumlah 15.15

Rerata (Jumlah total: Res

ponden)

3,78

Kategori Baik

Hasil Validasi tersebut berpedoman pada 12 aspek yaitu 1) identitas

RPP, 2) rumusan indikator, 3) perumusan tujuan pembelajaran, 4)

pemilihan materi ajar, 5) sumber belajar, 6) media pembelajaran, 7)

metode pembelajaran, 8) skenario pembelajaran, 9) kerakteristik

pembelajaran terpadu tipe integrated, 10) penilaian, 11) lembar kerja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

107

siswa (RPP), 12) bahasa. Pada validasi perangkat pembelajaran, pakar

pembelajaran terpadu (A) memberi skor 4.06 dengan kategori “baik”.

Pakar pembelajaran terpadu (B) memberi skor 3,17 dengan kategori

“cukup”. Guru SD kelas I (A) memberi skor 3,47 dengan kategori

“baik”. Guru SD kelas I (B) memberi skor 4,45 dengan kategori “sangat

baik”. Dari keseluruhan hasil validasi tersebut didadaptkan rerata skor

3,78 dengan kategori “baik” .

Perangkat pembelajaran dikategorikan “baik” karena sudah

memenuhi semua aspek RPP. Dalam RPP yang dibuat memuat 1)

identitas RPP sudah lengkap, 2) rumusan indikator sudah sesuai dengan

SKL, KI, dan KD dan sudah mencerminkan kegiatan berpikir tingkat

tinggi, 3) perumusan tujuan pembelajaran sudah menggandung ABCD

yaitu audience, behavior, condition, degree, 4) pemilihan materi ajar

sudah sesuai dengan kegiatan pembelajaran, 5) sumber belajar sudah

relevan, 6) media pembelajaran sudah sesuai dan menarik, 7) metode

pembelajaran sudah menggunakan pendekatan integratif. Ahmadi

(2014: 83) mengatakan bahwa pendekatan integratif adalah

pembelajaran yang mengaitkan beberapa materi ajar sehingga dapat

memberikan pengalaman bermakna siswa. Dan juga menggunakan

pendekatan saintifik. Majid (2014: 35) mengatakan bahwa pendekatan

saintifik yaitu proses pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif

dalam memahami dan mengenal berbagai materi melalui langkah

mengamati, menanya, menalar, mencoba dan membentuk jejaring juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

108

mengembangkan ketiga aspek yakni pengetahuan, sikap dan

keterampilan, 8) skenario pembelajaran sudah mencerminkan kegiatan

saintifik dalam pembelajaran, 9) kerakteristik pembelajaran terpadu tipe

integrated yaitu suatu tipe pembelajaran yang memadukan aspek

pengetahuan, sikap, keterampilan antar mata pelajaran yang terkait

dalam satu topik/proyek/aktivitas, 10) penilaian sudah menggunakan

penilaian yang otentik yaitu penilaian secara keseluruhan dalam proses

pembelajaran dengan menggunkan berbagai instrumen penilaian seperti

tes tertulis, tes lisan, dan observasi, 11) lembar kerja siswa dibuat

dengan langkah-langkah yang jelas dalam mengerjakan, menarik dan

sesuai dengan kegiatan pembelajaran semenarik mungkin (RPP), 12)

Bahasa yang digunakan sudah menggunakan bahasa yang baik dan

benar.

Produk yang dikembangkan sesuai dengan spesifikasi produk yang

telah di paparkan di bab I. Pertama, sampul buku perangkat

pembelajaran terpadu tipe integrated ini dicetaak dengan menggunakan

kertas ivory 230 dengan halaman sampul menunjukan bagan peta

konsep tipe integrated. Halaman sampul juga memuat judul dan gambar

yang mewakili isi dari buku. Dalam halaman sampul juga terdapat nama

peneliti sebagai penyusun dari buku perangkat pembelajaran terpadu

tipe integrated. Dalam halaman sampul ini juga terdapat logo

Universitas Sanata Dharma; keterangan yang berisi Program Studi yaitu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

109

Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Kedua, produk dicetak dalam ukuran

kertas A4 sehingga setiap bagian dalam RPP terlihat jelas.

Ketiga, kata pengantar terdiri dari ucapan syukur kepada Tuhan

yang Maha Esa, penjelasan kerangka berpikir seputar pembelajaran

terpadu tipe integrated, ucapan terimakasih kepada pihak yang

membantu dan terlibat dalam penyusunan produk.

Keempat, daftar isi terdiri dari garis besar isi buku berserta nomor

halaman.

Kelima, isi buku bagian I berisi penjelasan pembelajaran terpadu

tipe integrated yang tersusun dari pengertian dan karakteristik dari

pembelajaran terpadu tipe integrated; langkah (prosedur)

pengembangannya; contoh bagan dan peta konsep; kelebihan dan

kekurangan pembelajaran terpadu tipe integrated.

Keenam, isi buku bagian II berisi jaringan Kompetensi Dasar (KD)

dan indikator pembelajaran terpadu tipe integrated.

Ketujuh, isi buku bagian III berisi Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) terpadu tipe integrated yang disusun secara

lengkap. Komponen yang terdapat pada RPP yaitu: 1) identitas RPP; 2)

kompetensi inti; 3) bagan pembelajaran terpadu tipe integarated: 4)

jaringan Kompetensi Dasar (KD) dan indikator pembelajaran terpadu

tipe integrated: 5) kompetensi dasar, indikator, dan perumusan tujuan

pembelajaran; 6) materi pembelajaran; 7) pendekatan, model, dan

metode pembelajaran; 8) media, alat/bahan, dan sumber pembelajaran;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

110

9) langkah-langkah kegiatan pembelajaran; 10) teknik penilaian; 11)

lampiran. Lampiran berisikan materi pembelajaran, LKS, media

pembelajaran, tindak lanjut, dan rubrik penilaian.

Kedelapan, RPP yang dikembangkan mengacu pada karakteristik

Kurikulum SD 2013 yaitu terpadu antar konsep/muatan pelajaran,

menggunakan pendekatan scientific, penilaian otentik, berpusat pada

siswa, berbasis kompetensi, mengembangkan pendidikan karakter dan

mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi.

Kesembilan, indikator dibuat mengacu pada kata kerja operasional

yang dikembangkan berdasarkan Taksonomi Bloom hasil revisi.

Terdapat 6 klasifikasi tingkatan berpikir dari kompetensi paling rendah

sampai kompetensi tingkat tinggi yaitu mengingat, memahami,

menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan membuat. Kata kerja

operasional yang digunakan dalam penyususnan RPP diambil dari

kompetensi tingkat tinggi

Kesepuluh, RPP dikembangkan sesuai dengan karakteristik

pembelajaran terpadu tipe integrated yaitu RPP disusun dengan

memadukan pengetahuan, sikap, dan keterampilan dari beberapa mata

pelajaran yang terikat dalam satu topik / proyek / aktivitas

Kesebelas, RPP yang dikembangkan praktis (mudah dilaksanakan

oleh guru) dan fungsional (banyak manfaat sebagai pedoman

pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

111

Kedua belas, produk disusun menggunakan Bahasa Indonesia yang

baik dan benar.

Dengan demikian, produk yang dikembangkan dapat memiliki

kualitas yang baik dan layak untuk digunakan sebagai perangkat

pembelajaran yang mengacu pada Kurikulum 2013.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

112

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai

berikut:

a. Kualitas perangkat pembelajaran terpadu tipe integrated untuk siswa

kelas I di Sekolah Dasar menurut pakar pembelajaran terpadu (A)

memberi skor 4.06 dengan kategori “baik” dan menurut pakar

pembelajaran terpadu (B) memberi skor 3,17 dengan kategori “cukup”.

Skor tersebut menunjukan bahwa perangkat pembelajaran terpadu tipe

integrated mengacu Kurikulum 2013 untuk siswa kelas I Sekolah Dasar

memiliki kualitas “baik” yang ditinjau dari hasil validasi kualitas

perangkat pembelajaran terpadu tipe integrated.

b. Kualitas perangkat pembelajaran terpadu tipe integrated untuk siswa

kelas I di Sekolah Dasar menurut guru sekolah dasar melalui uji coba

terbatas yaitu guru SD kelas I (A) memberi skor 3,47 dengan kategori

“baik”. guru SD kelas I (B) memberi skor 4,45 dengan kategori “sangat

baik”. Skor tersebut menunjukan bahwa perangkat pembelajaran

terpadu tipe integrated mengacu Kurikulum 2013 untuk siswa kelas I

Sekolah Dasar memiliki kualitas “baik” yang ditinjau dari hasil validasi

kualitas perangkat pembelajaran terpadu tipe integrated.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

113

5.2 Keterbatasan penelitian

Perangkat pembelajaran yang dikembangkan pada penelitian ini

memiliki beberapa keterbatasan yang dipaparkan sebagai berikut:

a. Wawancara hanya dilakukan kepada 2 (dua) guru Sekolah Dasar

b. Pelaksanaan uji coba produk hanya dilakukan pada 1 Sekolah Dasar

saja.

c. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dikembangkan hanya 1

(satu) karena keterbatasan validator untuk memvalidasi RPP

d. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan hanya berupa Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tanpa silabus dengan alasan jaringan

KD dan indikator beberapa lintas tema. Selain itu, silabus sudah

dikembangkan oleh pemerintah melalui departemen terkait sehingga

peneliti menggunakan silabus yang ada sebagai pijakan untuk

mengembangkan RPP.

5.3 Saran

Saran yang dapat diberikan kepada peneliti yang akan mengembangkan

perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum SD 2013 selanjutnya

sebagai berikut:

a. Wawancara seharusnya dilakukan lebih dari 2 guru sehingga mendapat

informasi pada analisis kebutuhan lebih banyak

b. Uji coba perangkat pembelajaran terpadu dilaksanakan di beberapa

sekolah dasar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

114

c. Perangkat pembelajaran yang dihasilkan seharusnya lebih dari satu

sehingga lebih bermanfaat bagi pembaca

d. Silabus bisa dibuat jika peneliti mampu mengembangkan RPP yang

lebih banyak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

115

DAFTAR REFERENSI

Arifin, Z. (2011). Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya.

Ayi Saud, Udi Saefudin, Suherman. (2006). Inovasi Pendidikan. Bandung: UPI

Press.

BSNP. (2006). Permendiknas RI No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk

Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta.

Depdiknas. (2008). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan . Jakarta: Dikmenum,

Depdiknas.

Dick, Walter; Carey, Lou; Carey, James O;. (2001). The Systematic Design of

Instruction (5th ed). New York: Longman.

Dwi Siswoyo, d. (2007). Ilmu Pendidikan . Yogyakarta: UNY Press.

Fogarty, R. (1991). How to Integrate the Curricula. Palatine, llinois: IRI/Sky

Light Publishing, Inc.

Fogarty, R. (2009). How to Integrate the Curricula. California: Thousand Oaks.

Gall, Meredith D; Borg, Walter R;. (1979). Educational Research an Intodaction

(3rd ed). New York: Longman.

Gall, Meredith D; Borg, Walter R;. (1983). Educational Research an Introduction

. United States of America: Library of Congress Cataloging in Publication

Data.

Kemendikbud. (2013). Lampiran Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 Tentang

Implementasi Kurikulum Pedoman Umum Pembelajaran. Jakarta:

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Kurniawan, D. (2014). Pembelajaran Terpadu Tematik (teori, praktik, dan

penilaian). Bandung: Alfabeta.

Majid, A. (2014). Pembelajaran terpadu Terpadu . Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Margunayasa, I Gede; Arini, Ni Wayan; Ngurah, I Gusti;. (2014). Pembelajaran

Terpadu Konsep dan Penerapannya. Yogyakarta: Graha Ilmu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

116

Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 2013 tentang perubahan peraturan pemerintah

No.19 Tahun 2005. Tentang Standar Nasional Pendidikan.

Permendikbud No.65 Tahun 2013. Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar

dan Menengah.

Permendikbud no.67 Tahun 2013 . (t.thn.). Tentang Kerangka Dasar dan Struktur

Kurikulum Sekolah Dasar Madrasah Ibtidaiyah .

PGSD, T. P. (1996). Pembelajaran Terpadu D-II dan S-II pendidikan dasar.

Jakarta: Dirjen Dikti, Bagian Proyek Pembangunan Pendidikan Guru

Sekolah Dasar.

Prastowo, A. (2015). Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Tematik Terpadu. Jakarta: Kencana.

Rosidi, I. (2015). Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Terpadu Tipe

Integrated untuk Mengetahui Ketuntasan Belajar IPA Siswa SMA Pada

Topik Pengelolaan Lingkungan. Madura: Universitas Trunojoyo.

Rumaikew, A. (2015). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Sub Tema

Keunikan Daerah Tempat Tinggalku Mengacu Kurikulum 2013 untuk

Siswa Kelas IV Sekolah Dasar. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Sani, R. A. (2014). Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013.

Jakarta: Bumi Aksara .

Setyosari, P. (2013). Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta:

Kencana.

Shobirin, M. (2012). Konsep dan Implementasi Kurikulum 2013 di Sekolah

Dasar. Yogyakarta: Depublish.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian dan Pengembangan. Bandung: Alfabeta.

Sukandi, U. (2001). Belajar Aktif Terpadu. Surabaya: Duta Graha Pustaka.

Trianto. (2010). Tipe pembelajaran Terpadu Konsep, Strategi, dan

Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Jakarta: PT Bumi Aksara.

Trianto. (2011). Desain Pengembangan Pembelajaran terpadu. Jakarta: Kencana.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

117

Tung, K. Y. (2017). Desain Instruksional Perbandingan Model dan

Implementasinya. Yogyakarta: CV Andi Offset.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003. (2003). Sistem

Pendidikan Nasional. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003

Nomor 4031, Jakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

118

LAMPIRAN

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

119

Lampiran 1

Kisi-kisi Pedoman Wawancara Kebutuhan Pengembangan

Perangkat Pembelajaran Terpadu

No. Indikator Pertanyaan No.

Item

1 Pemahaman Apakah sudah mengetahui bahwa Kurikulum

2013 harus menggunakan pembelajaran terpadu

?

2

Apakah pernah mengikuti pelatihan seputar

Kurikulum 2013 ?

3

Apakah mengetahui dan menguasai sepuluh tipe

pembelajaran terpadu ?

4

Apakah mengetahui salah satu tipe pembelajaran

terpadu tipe integrated ?

7

2 Penerapan Sejak kapan menerapkan Kurikulum 2013 ? 1

Apakah kesulitan dalam melaksanakan

pembelajaran terpadu ?

7

3 Efektivitas

perangkat

pembelajaran

terpadu

Apakah kesulitan dari merencanakan

pembelajaran terpadu ?

6

Apakah membutuhkan contoh perangkat

pembelajaran terpadu tipe integrated ?

8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

120

Lampiran 2

Rangkuman Hasil Wawancara di SD Negeri Kintelan 1 Yogyakarta

Narasumber: Sri Kadarini

No. Pertanyaan Jawaban

1. Sejak kapan menerapkan

Kurikulum 2013?

Sejak tahun 2015/2016, semester 1

tetapi semester 2 tidak menerapkan dan

pada tahun 2016/2017 mulai

menggunakan Kurikulum 2013 lagi

namun dalam perjalanannya banyak

keluhan.

2. Apakah bapak/ibu sudah

mengetahui bahwa Kurikulum

2013 harus menggunakan

pembelajaran terpadu?

Yang diketahui yaitu menggunakan

pendekatan saintifik (5M), belum

mengenal pembelajaran terpadu.

3. Apakah bapak/ibu pernah

mengikuti pelatihan Kurikulum

2013?

Pernah mengikuti sebanyak 2 kali di

UPT dan Kota Madya. Pelatihan

tersebut membahas tentang Kurikulum

2013, perangkat pembelajaran,

penilaian, rapot dan proses

pembelajaran.

4. Ada 10 jenis pembelajaran

terpadu, apakah bapak/ibu

mengenal dan menguasai 10 jenis

pembelajaran terpadu tersebut?

Untuk pembelajaran terpadu sudah

mengetahui jika terdapat 10 tipe,

namun tidak menguasai keseluruhan

dari tipe-tipe tersebut.

5. Apakah ada kesulitan dalam

merencanakan pembelajaran

terpadu?

Ada kesulitan, membuat guru lelah

karena 1 pembelajaran dari pagi sampai

siang ada beberapa muatan KI, KD dari

berbagai mapel.

6. Apakah ada kesulitan dalam

melaksanakan pembelajaran

terpadu?

Prosesnya tidak begitu sulit, namun

masalahnya terdapat pada saat ulangan

karena dalam melakukan penilaian

cukup sulit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

121

7. Apakah bapak/ibu mengetahui

pembelajaran terpadu tipe

integrated?

Belum mengetahui tipe pembelajaran

tersebut.

8. Apakah bapak/ibu membutuhkan

contoh perangkat pembelajaran

terpadu tipe integrated?

Iya membutuhkan perangkat

pembelajaran tipe integrated agar lebih

menguasai lagi beberapa tipe-tipe

pembelajaran terpadu. Diharapkan

perangkat pembelajaran terpadu tipe

integrated sesuai dengan Kurikulum

2013.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

122

Lampiran 3

Rangkuman Hasil Wawancara di SD Negeri Deresan Yogyakarta

Narasumber: Suyatmi, S.Pd. (Guru Kelas I)

No. Pertanyaan Jawaban

1. Kurikulum apa yang digunakan di

sekolah ini ?

Menggunakan Kurikulum 2013

sejak tahun 2014-tahun 2015

akan tetapi hanya berlangsung

selama 1 semester saja, lalu

dilanjutkan pada tahun ajaran

2016-2017 tapi hanya difokuskan

pada kelas 1 dan kelas 4.

2. Apakah bapak. Ibu pernah

mengikuti pelatihan Kurikulum

2013?

Beliau sudah pernah mengikuti

pelatihan tentang Kurikulum

2013 untuk mengembangkan

kemampuan seorang guru dalam

menerapkan Kurikulum 2013

tersebut.

3. Apakah bapak/ ibu sudah tahu

bahwa Kurikulum 2013

menggunakan pembelajaran

terpadu?

Beliau sudah mengetahuinya

bahwa di dalam menerapkan

Kurikulum 2013 haruslah

menggunakan tipe pembelajaran

terpadu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

123

4. Ada 10 tipe pembelajaran terpadu,

apakah bapak/ ibu mengenal dan

menguasai 10 model itu? Jika

mengenal bagaimana

implementasi dalam pembelajaran

di kelas?

Beliau belum mengenal dan

menguasai 10 jenis tipe

pembelajaran terpadu.

5. Apakah ada kesulitan dalam

merencanakan pembelajaran

terpadu? Jika ada apakah

kesulitannya? Jika tidak ada

mengapa?

Ketika merencanakan

pembelajaran terpadu guru

tersebut tidak merasa kesulitan.

6. Apakah ada kesulitan dalam

pelaksanaan pembelajaran

terpadu? Jika ada apakah

kesulitannya? Jika tidak ada

mengapa?

Dalam pelaksanaan guru tersebut

tidak merasa kesulitan. tetapi

hanya saja beliau kekurangan

waktu untuk dapat belajar lebih

lanjut tentang Kurikulum 2013

ini

7. Apakah mengetahui pembelajaran

terpadu tipe integrated

Beliau mengatakan jika sudah

mengetahui pembelajaran tipe

integrted secara garis besar saja

belum mendalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

124

8. Apakah membutuhkan

pembelajaran terpadu tipe

integrated

Beliau mengatakan jika

membutuhkan perangkat

pembelajaran terpadu tipe

integrated sehingga guru tahu

bagaimana menyusun

perencanaan kegiatan belajar

menurut tipe integrated

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

125

Lampiran 4

Pernyataan Validasi Kualitas Perangkat Pembelajaran Terpadu Tipe

Integrated

NO. KOMPONEN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

A IDENTITAS RPP

1 Kelengkapan unsur identitas RPP (Satuan pendidikan, kelas, semester, pembelajaran terpadu

tipe tertentu, alokasi waktu)

B PERUMUSAN INDIKATOR

1 Kesesuaian rumusan indikator dengan KI, dan KD

2 Kesesuaian penggunaan kata kerja operasional dengan kompetensi yang diukur

3 Kesesuaian dengan aspek (sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan)

4 Rumusan indikator menunjukkan kemampuan berpikir tingkat tinggi

C PERUMUSAN TUJUAN PEMBELAJARAN

1 Kesesuaian tujuan pembelajaran dengan kompetensi dasar dan indikator

2 Kelengkapan komponen ABCD (Audience, Behaviour, Condition, Degree) dalam rumusan

tujuan pembelajaran

3 Menggunakan kata kerja yang dapat diamati dan diukur

4 Rumusan tujuan hanya mengandung satu (1) jenis tingkah laku

D PEMILIHAN MATERI AJAR

1 Kesesuaian materi ajar dengan indikator/tujuan pembelajaran

2 Kesesuaian materi ajar dengan lingkungan (kontekstual) dan karakteristik siswa

3 Kesesuaian materi ajar dengan alokasi waktu

E SUMBER BELAJAR

1 Sumber belajar seusai dan mutakhir

2 Sumber belajar yang digunakan beragam

3 Sumber belajar yang dikutip ditulis dengan tata tulis baku

F MEDIA PEMBELAJARAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

126

NO. KOMPONEN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

1 Kesesuaian media pembelajaran dengan indikator/tujuan pembelajaran.

2 Kesesuaian media pembelajaran untuk mengimplementasikan pendekatan scientific.

3 Kesesuaian media belajar dengan karakteristik siswa

G METODE PEMBELAJARAN

1 Kesesuaian metode pembelajaran dengan indikator/tujuan pembelajaran

2 Kesesuaian metode pembelajaran dengan pendekatan Scientific

H SKENARIO PEMBELAJARAN

1 Menampilkan kegiatan pendahuluan dengan jelas (apersepsi, motivasi, orientasi)

2 Menampilkan kegiatan inti sesuai dengan pendekatan scientific (mengamati, menanya,

menalar, mencoba/mempraktikkan, mengomunikasikan)

3 Menampilkan kegiatan penutup dengan jelas (menyimpulkan, posttest, refleksi, tindak

lanjut)

4 Materi pembelajaran disajikan dengan skenario yang sistematis

5 Skenario pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah metode pembelajaran yang dipilih

dan kondisi/proses yang dirumuskan dalam tujuan pembelajaran

5 Keterpaduan antar konsep/muatan pelajaran tertata dengan baik sehingga perpindahan

antar konsep/muatan pelajaran berjalan landai

6 Rumusan skenario pembelajaran berpotensi untuk memberdayakan siswa

7 Rumusan skenario pembelajaran berpotensi untuk terciptanya pembelajaran yang

menyenangkan dan bermakna

8 Pengaturan skenario pembelajaran dengan alokasi waktu proporsional

I KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN TERPADU TIPE INTEGRATED

1 Memadukan pengetahuan, keterampilan, dan sikap dari beberapa mata pelajaran yang

terikat dalam satu topik / proyek / aktivitas

2

Pengetahuan, keterampilan, dan sikap dapat dikembangkan terus seiring dengan

perkembangan pribadi siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

127

NO. KOMPONEN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

3 Lebih terfokus kepada perkembangan pribadi siswa untuk terlibat dalam dunia yang lebih

luas

J PENILAIAN

1 Penilaian bersifat otentik (kontekstual dan menggunakan beragam teknik penilaian) meliputi

(sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan)

2 Kesesuaian teknik, bentuk, dan instrumen penilaian dengan indikator yang akan dicapai

3 Kesesuaian kunci jawaban dengan soal

4 Kesesuaian tugas dengan rubrik penilaian

5 Kesesuaian pedoman penskoran dari soal dan rubrik penilaian

J LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

1 Kelengkapan unsur-unsur LKS (tujuan, petunjuk, kegiatan belajar, dan refleksi)

2 Rumusan petunjuk umum LKS sederhana dan mudah dipahami siswa

3 Rumusan kegiatan pembelajaran dalam LKS singkat, sederhana, dan mudah dipahami siswa

4 Urutan kegiatan pembelajaran pada LKS runtut

5 Kegiatan pembelajaran dalam LKS memungkinkan tercapainya indikator /tujuan

pembelajaran

6 Kegiatan pembelajaran dalam LKS menunjukkan karakteristik pembelajaran terpadu tipe

Integrated

7 Kegiatan pembelajaran dalam LKS mencerminkan pendekatan scientific

8 Bahasa yang digunakan pada LKS sesuai dengan tingkat perkembangan siswa

9 Tersedia beberapa pertanyaan untuk refleksi

10 Tampilan LKS indah dan menarik

J BAHASA

1 RPP menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar (sesuai dengan Ejaan Bahasa

Indonesia (EBI))

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

128

Lampiran 5

Pernyataan Uji Coba Perangkat Pembelajaran Terpadu Tipe Integrated

NO. KOMPONEN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

A IDENTITAS RPP

1 Kelengkapan unsur identitas RPP (Satuan pendidikan, kelas, semester, pembelajaran

terpadu tipe tertentu, alokasi waktu)

B PERUMUSAN INDIKATOR

1 Kesesuaian rumusan indikator dengan KI, dan KD

2 Kesesuaian penggunaan kata kerja operasional dengan kompetensi yang diukur

3 Kesesuaian dengan aspek (sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan)

4 Rumusan indikator menunjukkan kemampuan berpikir tingkat tinggi

C PERUMUSAN TUJUAN PEMBELAJARAN

1 Kesesuaian tujuan pembelajaran dengan kompetensi dasar dan indikator

2 Kelengkapan komponen ABCD (Audience, Behaviour, Condition, Degree) dalam

rumusan tujuan pembelajaran

3 Menggunakan kata kerja yang dapat diamati dan diukur

4 Rumusan tujuan hanya mengandung satu (1) jenis tingkah laku

D PEMILIHAN MATERI AJAR

1 Kesesuaian materi ajar dengan indikator/tujuan pembelajaran

2 Kesesuaian materi ajar dengan lingkungan (kontekstual) dan karakteristik siswa

3 Kesesuaian materi ajar dengan alokasi waktu

E SUMBER BELAJAR

1 Sumber belajar seusai dan mutakhir

2 Sumber belajar yang digunakan beragam

3 Sumber belajar yang dikutip ditulis dengan tata tulis baku

F MEDIA PEMBELAJARAN

1 Kesesuaian media pembelajaran dengan indikator/tujuan pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

129

NO. KOMPONEN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

2 Kesesuaian media pembelajaran untuk mengimplementasikan pendekatan scientific.

3 Kesesuaian media belajar dengan karakteristik siswa

G METODE PEMBELAJARAN

1 Kesesuaian metode pembelajaran dengan indikator/tujuan pembelajaran

2 Kesesuaian metode pembelajaran dengan pendekatan Scientific

H SKENARIO PEMBELAJARAN

1 Menampilkan kegiatan pendahuluan dengan jelas (apersepsi, motivasi, orientasi)

2 Menampilkan kegiatan inti sesuai dengan pendekatan scientific (mengamati,

menanya, menalar, mencoba/mempraktikkan, mengomunikasikan)

3 Menampilkan kegiatan penutup dengan jelas (menyimpulkan, posttest, refleksi, tindak

lanjut)

4 Materi pembelajaran disajikan dengan skenario yang sistematis

5 Skenario pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah metode pembelajaran yang

dipilih dan kondisi/proses yang dirumuskan dalam tujuan pembelajaran

5 Keterpaduan antar konsep/muatan pelajaran tertata dengan baik sehingga

perpindahan antar konsep/muatan pelajaran berjalan landai

6 Rumusan skenario pembelajaran berpotensi untuk memberdayakan siswa

7 Rumusan skenario pembelajaran berpotensi untuk terciptanya pembelajaran yang

menyenangkan dan bermakna

8 Pengaturan skenario pembelajaran dengan alokasi waktu proporsional

I IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TERPADU TIPE INTEGRATED

1 Karakteristik keterpaduan pembelajaran terpadu tipe Integrated nampak jelas dalam

proses pembelajaran

2 Karakteristik keterpaduan pembelajaran terpadu tipe Integrated nampak jelas dalam

proses pembelajaran

3 Dst.

4 RPP pembelajaran terpadu tipe Integrated memiliki sifat praktis dan fungsional

5 RPP pembelajaran terpadu tipe Integrated mampu memberdayakan siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

130

NO. KOMPONEN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

6 RPP pembelajaran terpadu tipe Integrated menciptakan suasana pembelajaran yang

bermakna (menyenangkan)

7 RPP Pembelajaran terpadu mampu mngembangkan keutuhan perkembangan pribadi

siswa

J PENILAIAN

1 Penilaian bersifat otentik (kontekstual dan menggunakan beragam teknik penilaian)

meliputi (sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan)

2 Kesesuaian teknik, bentuk, dan instrumen penilaian dengan indikator yang akan dicapai

3 Kesesuaian kunci jawaban dengan soal

4 Kesesuaian tugas dengan rubrik penilaian

5 Kesesuaian pedoman penskoran dari soal dan rubrik penilaian

J LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

1 Kelengkapan unsur-unsur LKS (tujuan, petunjuk, kegiatan belajar, dan refleksi)

2 Rumusan petunjuk umum LKS sederhana dan mudah dipahami siswa

3 Rumusan kegiatan pembelajaran dalam LKS singkat, sederhana, dan mudah dipahami

siswa

4 Urutan kegiatan pembelajaran pada LKS runtut

5 Kegiatan pembelajaran dalam LKS memungkinkan tercapainya indikator /tujuan

pembelajaran

6 Kegiatan pembelajaran dalam LKS menunjukkan karakteristik pembelajaran terpadu

tipe ...

7 Kegiatan pembelajaran dalam LKS mencerminkan pendekatan scientific

8 Bahasa yang digunakan pada LKS sesuai dengan tingkat perkembangan siswa

9 Tersedia beberapa pertanyaan untuk refleksi

10 Tampilan LKS indah dan menarik

J BAHASA

1 RPP menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar (sesuai dengan Ejaan Bahasa

Indonesia (EBI))

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

131

Lampiran 6

Validasi Pakar Pembelajaran Terpadu I

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

132

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

133

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

134

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

135

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

136

Lampiran 7

Validasi Pakar Pembelajaran Terpadu II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

137

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

138

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

139

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

140

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

141

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

142

Lampiran 8

Validasi Uji Coba Guru Kelas IA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

143

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

144

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

145

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

146

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

147

Lampiran 9

Validasi Uji Coba Guru Kelas IB

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

148

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

149

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

150

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

151

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

152

Lampiran 10

Surat Pernyataan Kepala Sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

153

Lampiran 11

Foto-foto Kegiatan Uji Coba Lapangan

Siswa aktif

mengerjakan lks

Siswa aktif mencari

kelompok dikelas IA

Guru

membeantu

siswa dalam

kelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU … · daftar pertanyaan wawancara potensi masalah dan lembar kuisoner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada

154

RIWAYAT PENELITI

Agnestya Cahya Kirana Marmer lahir di Lampung Tengah, 14

Agustus 1996. Anak kedua dari pasangan Tyas Rudito

Marmer dengan Nanik Ernawati. Peneliti memperoleh

pendidikan dasar di SD Negeri 1 Gunung Madu di Lampung

Tengah, tamat pada tahun 2008. Kemudian peneliti

melanjutkan pendidikan menengah pertama di SMP Satya

Dharma Sudjana di Lampung Tengah, tamat pada tahun 2011. Pendidikan

selanjutnya peneliti lanjutkan di SMA Bopkri Satu Yogyakarta, tamat pada tahun

2014.

Pad atahun 2014, peneliti melanjutkan studi ke perguruan tinggi dan tercatat

sebagai mahasiswi Universitas sanata Dharma Yogyakarta, Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD).

Pendidikan di perguruan tinggi diakhiri dengan menulis skripsi yang berjudul:

“Pengembangan Prangkat Pembelajaran Terpadu Tipe Integrated untuk siswa

Kelas I SD Mengacu Kurikulum 2013”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI