bab iv hasil penelitian dan...
TRANSCRIPT
32
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1.1 Pelaksanaan Tindakan
1.1.1 Kondisi Awal
Sebelum pelaksanaan siklus 1 dan siklus 2, terlebih dahulu peneliti
melakukan observasi awal dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan
siswa atau hasil belajar terutama pada pelajaran matematika. Berdasarkan hasil
observasi ini, peneliti mendapatkan data bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa
yang masih rendah sehingga dari kondisi inilah peneliti mengadakan penelitian
tindakan kelas atau PTK dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar dan
keaktifan siswa terutama pelajaran matematika. Ketuntasan hasil belajar siswa
kondisi awal dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut:
Tabel 4.1
Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kondisi Awal
Nilai Frekuensi Ketuntasan %
≥ 60 10 Tuntas 50
≤ 60 10 Tidak Tuntas 50
Jumlah 20 100
KKM matematika : 60
Berdasarkan tabel 4.1 diketahui siswa yang sudah tuntas sebanyak 10
siswa (50%) dan sebanyak 10 siswa (50%) yang belum tuntas atau belum
memenuhi KKM matematika yaitu 60. Ketuntasan hasil belajar siswa kondisi
awal dapat dilihat pada diagram 4.3.
33
Diagram 4.1 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kondisi Awal
Keaktifan belajar siswa pada kondisi awal dapat dilihat pada tabel 4.2.
Tabel 4.2
Keaktifan Belajar Siswa Pada Kondisi Awal
No. Kategori Interval Frekuensi %
1. Aktif 41 – 52 7 35
2. Cukup aktif 29 –40 13 65
Jumlah 20 100
Berdasarkan tabel 4.2, dapat diketahui bahwa frekuensi terbanyak berada
di rentang 29 – 40 sebanyak 13 siswa (65%) dan pada rentang 41-52 sebanyak 7
siswa (35%) ini berarti bahwa tingkat keaktifan belajar siswa pada kondisi awal
dalam PBM berada pada kategori cukup aktif. Keaktifan belajar siswa pada
kondisi awal dapat disajikan dalam diagram 4.2
.
Diagram 4.2 Keaktifan Belajar Siswa Pada Kondisi Awal
0%
10%
20%
30%
40%
50%
Tuntas Tidak tuntas
Frekuensi
0
5
10
15
16-28 kurang
aktif
29-40 cukup aktif
41-52 aktif
55-68 sangat aktif
frekuensi
34
1.1.2 Siklus 1
1.1.2.1 Perencanaan
1) Pertemuan pertama
Setelah diperoleh informasi pada tahap observasi, maka dilakukan diskusi
dengan guru kelas 4 mengenai materi pembelajaran yang akan disajikan serta alat
penunjang lain yang perlu dilakukan. Sebelum mengajar pada Pertemuan pertama,
peneliti merancang rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan pokok
bahasan “Simetri Lipat”. Peneliti menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan
dalam proses pembelajaran yaitu, RPP, lembar observasi untuk guru saat proses
belajar mengajar, lembar observasi keaktifan siswa saat pembelajaran, alat peraga
(kertas berbentuk segitiga, persegi, persegi panjang dan belah ketupat),
menyiapkan daftar kelompok yang disusun secara heterogen( setiap kelompok
berjumlah 5 orang yang terdiri dari pembaca soal dan penantang ), soal diskusi,
soal game, soal tournament, serta memeriksa kesiapan peserta didik untuk
mengikuti proses pembelajaran.
2) Pertemuan kedua
Perencanaan pembelajaran siklus 1 Pertemuan kedua sebagai tindak lanjut
dari hasil belajar dan kekurangan/ kelebihan pada Pertemuan pertama maka pada
perencanaan Pertemuan kedua, peneliti menyiapkan segala sesuatu yang
diperlukan dalam proses pembelajaran, diantaranya RPP, power point materi
tentang simetri lipat, LCD, lembar evaluasi, lembar observasi keaktifan siswa,
lembar observasi aktifitas guru didalam pembelajaran, alat peraga , lembar soal
diskusi, soal-soal game, soal- soal tournament, penghargaan berupa alat tulis, serta
kesiapan peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran.
1.1.2.2 Pelaksanaan
Pelaksanaan pada siklus 1 ini terdiri dari dua pertemuan, yaitu Pertemuan
pertama dan Pertemuan kedua yang terdiri dari tiga kegiatan pembelajaran, yaitu
kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Masing-masing pertemuan
berlangsung selama 70 menit (2 jam pelajaran). Pertemuan pertama dilaksanakan
35
pada hari rabu tanggal 3 April 2013, Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari
Sabtu tanggal 6 April 2013.
1) Pertemuan pertama
a. Kegiatan Awal
Pada pertemuan pertama siklus 1 yang dilaksanakan pada tanggal 3 April
2013 pukul 07.30- 08.40. guru mengawali pertemuan pertama dengan
memberikan salam dan doa kepada siswa setelah siswa siap megikuti
pembelajaran guru memberikan apresepsi “coba kalian ingat-ingat mengenai
materi kemarin tentang bagun datar ? Apa saja contohnya?”.
Setelah tanya jawab dilaksanakan guru memberikan motivasi : “Anak-
anak, kalian pernah bertanding sepak bola dengan teman? apakah kalian ingin
memenangkan pertandingan itu?”. Siswa ditunjuk guru untuk menjawab
pertanyaan itu, baru guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan Inti
1) Penjelasan materi
Guru membagikan kertas yang berbentuk persegi, persegi panjang , jajar
genjang dan lingkaran kepada masing masing siswa lalu guru meminta coba
kalian berilah garis pada tengah-tengah kertas yang bapak bagikan tadi Kemudian
lipatlah sesuai dengan garis yang kalian gambar. Sekarang jelaskan bagaimana
bentuknya! Siswa megerjakan kemudian mempresentasikanny di depan kelas
(perwakilan 2-3 orang). Dari presentasi siswa guru dapat menjelaskan dan
meluruskan jawaban siswa.
2) Belajar kelompok
Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok setiap kelompok beranggotakan
5 orang yang disusun secara heterogen.Siswa menempati meja turnamen sesuai
dengan kelompok yang telah dibentuk sebelumnya dan Setiap kelompok
berdiskusi menentukan posisi anggota kelompok yang menjadi ketua tim. Guru
memberikan lembar diskusi yang sudah berisi soal tentang simetri lipat. Siswa
mendiskusikan jawaban dalam kelompoknya masing-masing. Tetapi semua siswa
36
tidak mendiskusikan tugas yang diberikan guru dengan baik. Setiap ketua
kelompok berkewajiban memastikan setiap anggotanya paham dengan jawaban
atas pertanyaan yang diberikan. Siswa yang belum paham malu untuk bertanya
kepada temannya karena belum terbiasa untuk bertanya. Setiap kelompok
mempresentasikan hasil diskusinya dan Guru meluruskan dan memberi penjelasan
tentang jawaban siswa, mengapa jawaban tersebut benar atau salah.
3) Games
Setelah setiap kelompok memastikan anggotanya paham tentang materi
pencerminan guru menyiapkan kartu soal kemudian siswa memilih kartu soal
tersebut kemudian mengerjakannya secara individu (games dilakukan sebanyak 1
kali dikerjakan dalam waktu 5 menit) dalam mengerjakan siswa tidak boleh
berdiskusi dengan kelompoknya. Setelah semuanya selesai guru mengumpulkan
jawaban siswa.
4) Tournament
Siswa menempatkan diri dalam posisinya masing-masing dalam tim.
Urutan dalam setiap meja turnamen ditempati oleh pemain pertama ( pembaca
soal) dan para pemain (penantang). Pembaca soal mengambil soal pertamanya
yang sudah disediakan. Para pemain (penantang) mengerjakan soal di lembar
jawab yang sudah disediakan oleh guru. soal yang dibacakan sesuai dengan batas
waktu mengerjakan selama 2 menit untuk setiap soal. Pembaca soal membacakan
atau menunjukan jawaban soal. Pemain yang dapat menjawab benar berhak
mendapatkan poin. Jika pemain menjawab salah, maka pemain tidak akan
mendapatkan poin. Jika semua pemain menjawab benar, maka semua
mendapatkan poin. Setelah permainan sesi pertama selesai, para pemain pertama(
pembaca soal) bergeser searah jarum jam, sehingga pemain pertama menjadi
Penantang, pemain kedua menjadi pemain pertama (pembaca soal). Permainan
putaran pertama dilakukan hingga semua pemain merasakan posisi sebagai
pemain, penantang, dan pembaca soal. Setelah permainan putaran pertama selesai,
dilanjutkan dengan turnamen putaran kedua, hingga putaran terakhir
37
dilakukan.Siswa mencatat skor individu dalam setiap tim selama permainan ke
dalam kertas lembar skor yang sudah disediakan.
c. Kegiatan Penutup
Akhir kegiatan pembelajaran dengan membacakan perolehan skor
tournament kemudian guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang
memperoleh rata- rata tertinggi dengan tepuk tangan. Di pertemuan kedua guru
menjanjikan hadiah penghargaan kepada siswa agar siswa belajar tekun. Setelah
kegiatan pembelajaran usai guru menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa
namun tidak semuanya siswa mencatat rangkuman.
2) Pertemuan kedua
a. Kegiatan Awal
Penelitian siklus 1 pertemuan kedua dilaksanakan pada sabtu , 06 April
2013 jam 07.30-08.40 guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan berdoa.
Guru menyampaikan apersepsi dan Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan Inti
1) Penjelasan materi
Guru menjelaskan materi denga media power point tentang gambar-
gambar yang memiliki simetri dan tidak simetri. Guru melakukan tanya jawab
kepada siswa tentang gambar yang ada di layar LCD. Siswa menjawab pertanyaan
itu dengan aktif tanpa ditunjuk oleh guru walaupun masih ada yang harus di
tunjuk baru menjawab pertanyaan. Kemudian guru meminta siswa
menggambarlah benda sembarang kemudian identifikasi benda yang kalian
gambar apakah memiliki simetri atau tidak ? Coba kalian diskusikan dengan
teman sebangku kalian.
2) Belajar kelompok
Siswa diminta berkumpul sesuai kelompok yang telah dibentuk
sebelumnya. Guru memberikan lembar diskusi yang sudah berisi soal tentang
38
simetri lipat. Siswa mendiskusikan jawaban dalam kelompoknya masing-masing.
Setiap kelompok berkewajiban memastikan setiap anggotanya paham dengan
jawaban atas pertanyaan yang diberikan. Setiap kelompok mempresentasikan
hasil diskusinya.Guru meluruskan dan memberi penjelasan tentang jawaban
siswa, mengapa jawaban tersebut benar atau salah.
3) Games
Siswa menempatkan diri pada posisinya masing –masing. Guru
menyiapkan kartu soal. Siswa memilih kartu soal tersebut kemudian
mengerjakannya secara individu (games dilakukan sebanyak 1 kali dikerjakan
dalam waktu 5 menit). Guru mengumpulkan jawaban siswa.
4) Tournament
Siswa menempatkan diri dalam posisinya masing-masing dalam tim.
Urutan dalam setiap meja turnamen ditempati oleh pemain pertama ( pembaca
soal) dan para pemain (penantang). Soal dibacakan oleh pembaca soal dari tim
pemain. Para pemain (penantang) mengerjakan soal yang dibacakan sesuai dengan
batas waktu mengerjakan selama 2 menit untuk setiap soal. Pembaca soal
membacakan atau menunjukan jawaban soal. Pemain yang dapat menjawab benar
berhak mendapatkan poin. Jika pemain menjawab salah, maka pemain tidak akan
mendapatkan poin. Jika semua pemain menjawab benar, maka semua
mendapatkan poin.Setelah permainan sesi pertama selesai, para pemain pertama(
pembaca soal) bergeser searah jarum jam, sehingga pemain pertama menjadi
Penantang, pemain kedua menjadi pemain pertama (pembaca soal). Permainan
putaran pertama dilakukan hingga semua pemain merasakan posisi sebagai
pemain( penantang), dan pembaca soal. Setelah permainan putaran pertama
selesai, dilanjutkan dengan turnamen putaran kedua, hingga putaran terakhir
dilakukan. Siswa mencatat skor individu dalam setiap tim selama permainan.
39
5) Penghargaan Kelompok
Guru memberi penghargaan terhadap kelompok berdasarkan pada rata-rata
nilai kelompoknya. Guru memberikan hadiah penghargaan berupa alat tulis.
c. Kegiatan Penutup
Guru menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa dan siswa di minta
mencatat materi pembelajaran yang sudah di sampaikan oleh guru. Guru
melaksanakan evaluasi.
1.1.2.3 Hasil Pengamatan
1) Pertemuan pertama
Hasil pengamatan observer selama pembelajaran siklus 1 Pertemuan
pertama adalah sebagai berikut :
1) Pada umumnya guru menyampaikan materi sesuai dengan RPP hanya
urutannya belum runtut.
2) Pada saat tanya jawab siswa hanya diam saja.
3) Pada saat presentasi siswa terlihat tidak biasa untuk berbicara di depan kelas
karena guru yang tidak melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
4) Pada saat tournament berlangsung siswa yang bertugas menjadi pembaca soal
masih merasa kebingungan karena mereka baru pertama kali melakukan
pertandingan.
5) Guru belum membuat kesimpulan dengan melibatkan siswa.
Pada saat pembelajaran siklus 1 Pertemuan pertama berlangsung, peneliti
meminta bantuan observer kepala sekolah dan dibantu guru kelas 2 untuk
mengamati jalannya pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran dengan
cara mengisi lembar pengamatan yang telah disediakan. Dari hasil observasi
tersebut dapat diketahui apa yang menjadi kelemahan dan kelebihan selama
pembelajaran berlangsung. Adapaun kekurangan dalam Pertemuan pertama akan
diperbaiki pada Pertemuan kedua.
40
2) Pertemuan kedua
Pada siklus 1 Pertemuan kedua ini kegiatan pembelajaran sudah mulai
berjalan dengan baik. Hasil pengamatan selama pembelajaran siklus 1 Pertemuan
kedua adalah sebagai berikut:
a) Proses pembelajaran sudah sesuai RPP dan pembelajarannya sudah runtut.
b) Siswa sudah mulai berani mempresentasikan hasil diskusinya di depan, hal ini
terlihat pada saat pembacaan tidak di bombing oleh guru lagi.
c) Pada saat tanya jawab hanya beberapa siswa yang hanya diam saja.
d) Guru sudah menjelaskan materi melalui power point dengan baik.
e) Pada saat tournament berlangsung siswa sudah lancar melaksanakan
pertandingan.
f) Guru membuat kesimpulan dengan melibatkan siswa.
Pada saat pembelajaran siklus 1 Pertemuan pertama berlangsung, peneliti
meminta bantuan observer kepala sekolah untuk mengamati jalannya
pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran dengan cara mengisi lembar
pengamatan yang telah disediakan. Dari hasil observasi tersebut siswa sudah
antusias dalam mengikuti proses pembelajaran. Siswa sudah mulai sedikit terbiasa
dengan pembelajaran tersebut. Guru sudah lebih optimal dalam membimbing
siswa pada saat kerja kelompok, saat pelaksanaan diskusi, game, tournamen dan
saat menyusun kesimpulan telah melibatkan siswa.
1.1.3 Siklus 2
Setelah melihat kekurangan dan kelebihan dalam siklus 1, perencanaan
pembelajaran pada siklus 2 ini sebagai penyempurnaan dan tindak lanjut dari
kekurangan yang terjadi pada siklus 1. Siklus 2 dilaksanakan 2 kali pertemuan,
kegiatan pembelajaran pada siklus 2 ini masih sama dengan siklus 1 tapi yang
membedakan adalah pokok bahasan yaitu “Pencerminan”.
41
1.1.3.1 Perencanaan
1) Pertemuan pertama
Sebelum mengajar pada Pertemuan pertama, peneliti menyiapkan segala
sesuatu yang diperlukan dalam proses pembelajaran, diantaranya RPP, lembar
observasi untuk guru saat proses belajar mengajar,lembar observasi keaktifan
siswa, alat peraga (kertas berpetak,cermin, potongan kertas berbentuk segitiga,
persegi dan persegi panjang),lembar diskusi, soal game, soal tournamen serta
kesiapan peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran. Peneliti merancang
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan pokok bahasan “Pencerminan”,
kemudian menentukan tujuan pembelajaran.
2) Pertemuan kedua
Perencanaan pembelajaran siklus 2 Pertemuan kedua sebagai tindak lanjut
dari hasil belajar dan kekurangan/ kelebihan pada Pertemuan pertama maka pada
perencanaan Pertemuan kedua, peneliti menyiapkan segala sesuatu yang
diperlukan dalam proses pembelajaran, diantaranya RPP, lembar evaluasi,lembar
observasi aktivitas guru, lembar angket Keaktifan, alat peraga ( karton berpetak
yang terdapat bangun datar kemudian siswa menunjukan bayangan), serta serta
kesiapan peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran.
1.1.3.2 Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan siklus 2 ini sebagai tindak lanjut, penyempurnaan
dan pemantapan pada siklus 1. Siklus 2 ini terdiri dari tiga kegiatan pembelajaran
yaitu kegiatan awal, inti, dan penutup. Pelaksanaan pada siklus 2 ini terdiri dari
dua pertemuan yaitu Pertemuan pertama dan Pertemuan kedua. Masing-masing
pertemuan berlangsung selama 70 menit (2 jam pelajaran). Pertemuan pertama
dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 12 April 2013, dan Pertemuan kedua
dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 13 April 2013.
42
1) Pertemuan pertama
a. Kegiatan Awal
Pertemuan pertama siklus 2 ini guru mengawali kegiatan pembelajaran
dengan salam dan doa. Guru menyampaikan apersepsi “kalian ingat kembali
mengenai materi yang telah dipelajari tentang bangun datar simetri dan tidak
simetri dan Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan Inti
1) Penjelasan Materi :
Guru membagikan sebuah kertas kecil berbentuk bangun datar
(segitiga, persegi, persegi panjang dan belah ketupat) dan setiap siswa
memperoleh 1 potongan kertas. Coba kalian letakan potongan kertas yang
bapak bagikan kepada kalian itu didepan cermin! Kemudian gambarlah
bayangan potongan kertas itu kedalam kertas kerjamu ! Amatilah
bagaimanakah bentuknya? (apakah ada perbedaan). Perwakilan siswa (1-2
orang siswa) mempresentasikan hasil kegiatannya ke depan kelas. Guru
memberi penjelasan tentang jawaban.
2) Belajar Kelompok (Team Study).
Setiap kelompok berdiskusi menentukan posisi anggota kelompok
yang menjadi ketua tim. Guru membagikan potongan kertas kecil berbentuk
bangun datar (segitiga, persegi, pesegi panjang, belah ketupat) setiap
kelompok memperoleh 1 potongan kertas kecil. Guru memberi perintah
kepada siswa untuk menggambar bayangan potongan kertas kecil tersebut
kemudian carilah sifat -sifat pencerminan tersebut. Siswa mendiskusikan
jawaban dalam kelompoknya masing-masing. Setiap kelompok berkewajiban
memastikan setiap anggotanya paham dengan jawaban atas pertanyaan yang
diberikan. Guru memberikan motivasi kepada siswa apabila ada yang belum
jelas boleh bertanya kepada teman atau langsung kepada guru. Setiap
kelompok mempresentasikan hasil diskusinya. Guru meluruskan dan memberi
43
penjelasan tentang jawaban siswa, mengapa jawaban tersebut benar atau
salah.
3) Game (Games)
Guru menyiapkan kartu soal. Siswa memilih kartu soal tersebut
kemudian mengerjakannya secara individu (games dilakukan sebanyak 1 kali
dikerjakan dalam waktu 5 menit). Guru mengumpulkan jawaban siswa.
4) Turnamen (Tournament):
Urutan dalam setiap meja turnamen ditempati oleh pemain pertama (
pembaca soal) dan para pemain (penantang). Soal dibacakan oleh pembaca
soal dari tim pemain. Para pemain (penantang) mengerjakan soal yang
diberikan sesuai dengan batas waktu mengerjakan selama 2 menit untuk setiap
soal. Pembaca soal membacakan atau menunjukan jawaban soal. Pemain yang
dapat menjawab benar berhak mendapatkan poin. Jika pemain menjawab
salah, maka tidak akan mendapatkan poin. Jika semua pemain menjawab
benar, maka semua mendapatkan poin. Setelah permainan sesi pertama
selesai, para pemain pertama bergeser searah jarum jam, sehingga pemain
pertama menjadi pembaca soal, pemain kedua menjadi pemain pertama, dan
pembaca soal sebagai penantang. Permainan putaran pertama dilakukan
hingga semua pemain merasakan posisi sebagai pemain, penantang, dan
pembaca soal. Setelah permainan putaran pertama selesai, dilanjutkan dengan
turnamen putaran kedua, hingga putaran terakhir dilakukan. Siswa mencatat
skor individu dalam setiap tim selama permainan.
c. Kegiatan Penutup
Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran yang telah
dilaksanakan dan meminta siswa membuat rangkuman dari materi yang telah
disampaikan. Memberikan penguatan proses dan hasil pembelajaran yang
dilakukan siswa.
44
2) Pertemuan kedua
a. Kegiatan Awal
Pertemuan kedua siklus 2 di laksanakan pada hari sabtu, 13 April
2013 guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan salam dan doa serta
mempresensi kehadiran siswa. Guru mengajak siswa untuk mengingat kembali
mengenai materi yang telah dipelajari tentang sifat-sifat pencerminan. Guru
menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan Inti
1) Penjelasan Materi :
Kalian perhatikan gambar tentang penceminan yang bapak gambarkan
di papan tulis. Guru meminta menggambarkan bayangan hasil pencerminan
bangun datar yang ada di papan tulis pada kertas berpetak yang bapak
sediakan. Siswa menunjukan gambar bayangan hasil pencerminan dan
menjelaskan kepada temannya ( perwakilan 2-3 orang).
2) Belajar Kelompok (Team Study):
Siswa menempati meja turnamen sesuai dengan kelompok yang telah
dibentuk sebelumnya. Setiap kelompok berdiskusi menentukan posisi anggota
kelompok yang menjadi ketua tim. Guru membagikan potongan kertas kecil
berbentuk bangun datar ( segitiga, persegi, pesegi panjang, belah ketupat)
setiap kelompok memperoleh 1 potongan kertas kecil. Guru memberi perintah
kepada siswa untuk menggambar bayangan potongan kertas kecil tersebut
kemudian carilah sifat -sifat pencerminan tersebut. Siswa mendiskusikan
jawaban dalam kelompoknya masing-masing. Setiap kelompok berkewajiban
memastikan setiap anggotanya paham dengan jawaban atas pertanyaan yang
diberikan. Guru memberikan motivasi kepada siswa apabila ada yang belum
jelas boleh bertanya kepada teman atau langsung kepada guru. Setiap
kelompok mempresentasikan hasil diskusinya. Guru meluruskan dan memberi
penjelasan tentang jawaban siswa, mengapa jawaban tersebut benar atau salah.
45
3) Game (Games)
Guru menyiapkan kartu soal. Siswa memilih kartu soal tersebut
kemudian mengerjakannya secara individu (games dilakukan sebanyak 1 kali
dikerjakan dalam waktu 5 menit). Guru mengumpulkan jawaban siswa.
4) Turnamen (Tournament):
Tournamen dilakukan seperti pada pertemuan –pertemuan sebelumnya
urutan dalam setiap meja turnamen ditempati oleh pemain pertama ( pembaca
soal) dan para pemain (penantang). Soal dibacakan oleh pembaca soal dari tim
pemain. Para pemain (penantang) mengerjakan soal yang diberikan sesuai
dengan batas waktu mengerjakan selama 2 menit untuk setiap soal. Pembaca
soal membacakan atau menunjukan jawaban soal. Pemain yang dapat
menjawab benar berhak mendapatkan poin. Jika pemain menjawab salah, maka
tidak akan mendapatkan poin. Jika semua pemain menjawab benar, maka
semua mendapatkan poin. Setelah permainan sesi pertama selesai, para pemain
pertama bergeser searah jarum jam, sehingga pemain pertama menjadi
pembaca soal, pemain kedua menjadi pemain pertama, dan pembaca soal
sebagai penantang. Permainan putaran pertama dilakukan hingga semua
pemain merasakan posisi sebagai pemain, penantang, dan pembaca soal.
Setelah permainan putaran pertama selesai, dilanjutkan dengan turnamen
putaran kedua, hingga putaran terakhir dilakukan. Siswa mencatat skor
individu dalam setiap tim selama permainan.
5) Penghargaan Kelompok
Guru memberi penghargaan terhadap kelompok berdasarkan pada rata-
rata nilai kelompok yang tertinggi dengan memberikan penghargaan berupa
alat tulis.
c. Kegiatan Penutup
Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran yang telah
dilaksanakan dan siswa diminta membuat rangkuman dari hasil kegiatan
46
pembelajaran yang telah berlangsung. Guru memberikan penguatan proses dan
hasil pembelajaran yang dilakukan siswa. Guru memberikan latihan soal untuk
melihat pemahaman siswa.
1.1.3.3 Hasil Pengamatan
1) Pertemuan pertama
Hasil pengamatan observer selama pembelajaran siklus 2 Pertemuan
pertama adalah sebagai berikut :
a) Pada umumnya guru menyampaikan materi sesuai dengan RPP.
b) Pada saat tanya jawab siswa mulai aktif menanggapi.
c) Siswa mulai terbiasa berbicara di depan temannya mepresentasikan hasil dari
kegiatannya.
d) Pada saat tournament berlangsung siswa pembaca soal dan penantang sudah
lancar melaksanakan tournament.
e) Guru membuat kesimpulan dengan melibatkan siswa.
f) Siswa aktif mencatat penjelasan guru.
Pada saat pembelajaran siklus 2 Pertemuan pertama berlangsung, peneliti
meminta bantuan observer kepala sekolah untuk mengamati jalannya
pembelajaran dari awal hingga akhir. Dari hasil observasi tersebut dapat diketahui
apa yang menjadi kelemahan dan kelebihan selama pembelajaran berlangsung.
Adapaun kekurangan dalam Pertemuan pertama akan diperbaiki pada Pertemuan
kedua.
2) Pertemuan kedua
Pada siklus 2 Pertemuan kedua ini kegiatan pembelajaran sudah mulai
berjalan dengan baik. Hasil pengamatan selama pembelajaran siklus 2 Pertemuan
kedua adalah sebagai berikut:
a) Proses pembelajaran sudah sesuai RPP dan pembelajarannya sudah runtut.
b) Siswa sudah mulai berani mempresentasikan hasil diskusinya di depan, hal ini
terlihat pada saat pembacaan tidak di bimbing oleh guru lagi.
c) Pada saat tanya jawab siswa aktif menjawab dan menanggapi pertanyaan.
47
d) Siswa yang belum jelas sudah berani bertanya kepada teman atau kepada guru.
e) Pada saat tournament berlangsung siswa sudah lancar melaksanakan
pertandingan.
f) Guru dan siswa sudah menyimpulkan kegiatan pembelajaran secara bersama-
sama.
g) Siswa aktif mencatat materi yang dijelaskan oleh guru.
Pada saat pembelajaran siklus 2 Pertemuan pertama berlangsung, peneliti
meminta bantuan observer kepala sekolah untuk mengamati jalannya
pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran. Lembar pengamatan tersebut
untuk mengamati aktivitas pembelajaran. Dari hasil observasi tersebut siswa aktif
dalam mengikuti proses pembelajaran. Siswa sudah mulai sedikit terbiasa dengan
pembelajaran tersebut. Guru sudah lebih optimal dalam membimbing siswa pada
saat kerja kelompok, saat pelaksanaan diskusi, game, tournamen dan saat
menyusun kesimpulan telah melibatkan siswa.
1.2 Hasil Analisis Data
1.2.1 Hasil Tindakan Siklus 1
Hasil tindakan pada siklus 1 ini berupa hasil belajar siswa dan keaktifan
Belajar siswa.
1.2.1.1 Hasil Belajar Siklus 1
Pada pertemuan pertama dan kedua siklus 1 guru menerapkan model
pembelajaran team game tournament. Ketuntasan hasil belajar siswa siklus 1
dapat dilihat pada tabel 4.3.
Tabel 4.3
Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus 1
Nilai Frekuensi Ketuntasan %
≥ 60 19 Tuntas 95
≤ 60 1 Tidak Tuntas 5
Jumlah 20 100
48
Berdasarkan tabel 4.3 hasil analisis belajar siklus 1, terdapat 19 siswa yang
tuntas (95%) dan 1 siswa yang belum tuntas (5%) atau belum memenuhi kriteria
ketuntasan minimal matematika yaitu 60. Diagram ketuntasan hasil belajar siswa
siklus 1 dapat dilihat pada diagram 4.3.
Diagram 4.3 Diagram Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus 1
1.2.1.2 Keaktifan Belajar
Pengukuran Keaktifan siswa mengikuti pelajaran, diklasifikasikan menjadi
4 kategori Keaktifan belajar siswa siklus 1 yaitu sangat aktif, aktif, cukup aktif
dan kurang aktif. Berdasarkan skor keaktifan yang diperoleh dalam penelitian
siklus 1 dapat diketahui bahwa 20 siswa (100%) dengan frekuensi terbanyak
berada dalam rentang 41 – 52 ini berarti tingkat keaktifan belajar siswa pada
siklus 1 dalam proses belajar mengajar berada pada kategori Aktif. Oleh karena
itu, masih perlu dilakukan peningkatan kategori ke kategori sangat aktif.
4.2.1.3 Refleksi siklus 1
Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus 1, selanjutnya
diadakan refleksi atas segala kegiatan yang telah dilakukan berdasarkan
pengamatan atau temuan dari observer pada siklus 1, yaitu:
0%
20%
40%
60%
80%
100%
Tuntas Tidak Tuntas
Frekuensi
49
Kelebihan :
1) Kegiatan pembelajaran siklus 1 berlangsung sesuai dengan harapan dan
berjalan dengan baik sesuai dengan RPP.
2) Kegiatan pembelajaran tampak lebih menyenangkan, perhatian dan antusias
siswa lebih meningkat.
3) Hasil belajar siswa 95 % tuntas dan 5 % belum tuntas.
4) Keaktifan belajar siswa berada pada kategori aktif (100%).
5) Keberanian siswa sudah mulai tumbuh dalam mempresentasikan hasil diskusi
di depan kelas.
Kekurangan :
a) Siswa masih belum terbiasa bertanya kepada teman atau guru ketika belum
jelas menerima materi.
b) Siswa tidak mau menyusun rangkuman ketika pembelajaran usai.
Berdasarkan observasi pada siklus 1, hal-hal yang perlu dilakukan untuk
diperbaiki dalam pembelajaran siklus 2.
1) Memberi pengarahan pada siswa agar melakukan kegiatan pembelajaran
sesuai dengan petunjuk guru dan bersikap lebih baik lagi.
2) Memberikan bimbingan secara optimal ketika pembelajaran berlangsung.
3) Memberikan motivasi siswa apabila materi yang dijelaskan kurang paham
boleh bertanya kepada teman yang mengerti atau kepada guru.
4) Membimbing siswa untuk membuat rangkuman pembelajaran bersama dengan
guru diakhir kegiatan.
Dari hasil evaluasi didapatkan bahwa kompetensi belajar siswa meningkat,
terbukti dari perolehan nilai siswa setelah pembelajaran dengan menggunakan
model Team Game Tournament yang mencapai kriteria ketuntasan belajar (KKM
= 60) sebanyak 19 siswa atau 95%, yang belum mencapai kriteria ketuntasan hasil
belajar sebanyak 1 siswa atau 5%, dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah
55, sedangkan nilai rata-ratanya adalah 87. Untuk meningkatkan hasil perolehan
50
nilai siswa dan untuk memantapkan tingkat kompetensi siswa serta memperbaiki
kekurangan dalam proses pembelajaran akan dilanjutkan ke siklus 2.
4.2.2 Hasil Tindakan Siklus 2
Hasil tindakan pembelajaran pada siklus 2 ini berupa hasil angket
keaktifan dan hasil tes siswa.
4.2.2.1 Hasil Belajar Siklus 2
Pada pertemuan pertama dan kedua siklus 2 guru menerapkan model
pembelajaran Team Game Tournament seperti yang sudah dijelaskan pada poin
sebelumnya. Guru memberikan evaluasi pada pertemuan kedua saat mau selesai.
Dari hasil belajar yang diperoleh pada siklus 2 diketahui bahwa semuanya sudah
tuntas ( memenuhi kriteria ketuntasan minimal matematika sekolah yaitu 60).
4.2.2.2 Keaktifan Belajar
Pengukuran Keaktifan siswa mengikuti pelajaran diklasifikasikan menjadi
lima kategori. Rekapitulasi keaktifan belajar siswa siklus 2 dapat dilihat pada
tabel 4.4
Tabel 4.4
Keaktifan belajar siswa siklus 2
No. Kategori Interval Frekuensi %
1. Sangat aktif 53 - 64 13 65
2. Aktif 41 – 52 7 35
Jumlah 20 100
Berdasarkan tabel 4.4, dapat diketahui bahwa frekuensi terbanyak berada
dalam rentang 53 – 64, ini berarti bahwa tingkat Keaktifan belajar siswa pada
siklus 2 berada pada kategori sangat aktif. Hal ini berarti pembelajaran dengan
menggunakan model Team Game Tournament telah mampu meningkatkan
Keaktifan belajar siswa. Keaktifan belajar siswa siklus 2 dapat dilihat pada
diagram 4.6.
51
Diagram 4.4. Keaktifan Belajar Siswa Siklus 2
4.2.2.3 Refleksi siklus 2
Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus 2, selanjutnya
diadakan refleksi atas segala kegiatan yang telah dilakukan berdasarkan
pengalaman atau temuan observer pada siklus 2.
Kelebihan :
a. Kegiatan pembelajaran siklus 2 berlangsung sudah sesuai dengan harapan
sesuai RPP.
b. Kegiatan pembelajaran tampak lebih menarik dan menyenangkan, perhatian
dan keaktifan siswa lebih meningkat karena mereka belajar secara
berkelompok, bermain game dan tournament melalui model Team Game
Tournament .
c. Antara rencana pembelajaran dengan proses pembelajaran sudah sesuai.
d. Hasil belajar siswa 100 % tuntas.
e. Keaktifan siswa berada pada kategori sangat aktif yaitu sebanyak 65 % dan
35% pada kategori aktif.
f. Keberanian siswa sudah tumbuh dalam mempresentasikan hasil diskusi di
depan kelas.
g. Siswa aktif menjawab ketika diberikan pertanyaan.
h. Guru menyimpulkan hasil kegiatan pembelajaran dengan melibatkan siswa.
i. Siswa aktif mencatat penjelasan yang disampaikan oleh guru.
0
5
10
15
53-64sangat
aktif
41-52 aktif
29-40 cukup aktif
16-28 kurang
aktif
Freku
ensi
Frekuensi
52
Dari hasil evaluasi didapatkan bahwa kompetensi belajar siswa meningkat,
terbukti dari perolehan nilai siswa setelah pembelajaran dengan menggunakan
model Team Game Tournament yang mencapai kriteria ketuntasan belajar (KKM
Matematika = 60) sebanyak 20 siswa (100%), dengan nilai rata-rata 95 dan nilai
tertinggi 100 sedangkan nilai terendahnya adalah 87 sedangkan keaktifan siswa
65% berada pada kategori aktif dan 35% berada pada kategori aktif.
4.3 Pembahasan
Berdasarkan paparan hasil penelitian di atas maka dapat diketahui
peningkatan hasil belajar dan Keaktifan siswa setelah mengikuti proses belajar
mengajar dengan menerapkan model pembelajaran Team Game Tournament.
4.3.1 Hasil Belajar
Hasil belajar siswa berdasarkan ulangan harian kondisi awal, hasil belajar
dari siklus 1 dan siklus 2 selalu mengalami kenaikan yang cukup signifikan.
Rekapitulasi ketuntasan hasil belajar siswa kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2
dapat dilihat pada tabel 4.5.
Tabel 4.5
Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kondisi Awal, Siklus 1 dan
Siklus 2
No. Kategori Kondisi Awal Siklus 1 Siklus 2
Frekuensi % Frekuensi % Frekuensi %
1 Tuntas 10 50 19 95 20 100
2 Tidak Tuntas 10 50 1 5
Jumlah 20 100 20 100 20 100
Dari tabel 4.5 dapat dilihat adanya peningkatan hasil belajar matematika.
Pada kondisi awal yang tuntas hanya 10 siswa, siklus 1 jumlah siswa yang tuntas
ada 19 siswa dan siklus 2 jumlah siswa yang tuntas ada 20 siswa. Ini
membuktikan bahwa pembelajaran dengan model Team Game Tournament dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Rekapitulasi peningkatan hasil belajar pada
kondisi awal, siklus 1, dan siklus 2 dapat dilihat pada diagram 4.7.
53
Diagram 4.5 Rekapitulasi Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Kondisi Awal,
Siklus 1, dan Siklus 2.
4.3.2 Keaktifan Belajar
Dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
Team Game Tournament yang telah dilaksanakan , siswa memiliki ketertarikan
dan semangat yang cukup baik yang menunjukkan adanya peningkatan Keaktifan
siswa dalam proses pembelajaran. Rekapitulasi keaktifan belajar siswa kondisi
awal, siklus 1 dan siklus 2 dapat dilihat pada tabel 4.6.
Tabel 4.6
Rekapitulasi Keaktifan Belajar Siswa Kondisi Awal, Siklus 1 dan Siklus 2
No Kategori Kondisi Awal Siklus 1 Siklus 2
Frekuensi % Frekuensi % Frekuensi %
1 Sangat Aktif 13 65
2 Aktif 7 35 20 100 7 35
3 Cukup Aktif 13 65
Jumlah 20 100 20 100 20 100
Berdasarkan tabel 4.6, dapat diketahui bahwa frekuensi terbanyak pada
kondisi awal berada pada kategori cukup aktif (65%). Pada siklus 1 diketahui
frekuensi terbanyak berada pada kategori aktif (100%), dan pada siklus 2
frekuensi terbanyak berada pada kategori sangat aktif (65%). Hal ini
0%
20%
40%
60%
80%
100%
Tuntas Tidak Tuntas
Frekuensi Kondisi AwalFrekuensi Siklus 1
Frekuensi Siklus 2
54
menunjukkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran Team Game
Tournament dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa. Rekapitulasi
peningkatan keaktifan belajar pada kondisi awal, siklus 1, dan siklus 2 dapat
dilihat pada diagram 4.6.
Diagram 4.6. Rekapitulasi Keaktifan Belajar Siswa Kondisi Awal, Siklus 1 dan
Siklus 2.
Kenaikan hasil belajar dan keaktifan siswa karena pembelajaranya
dilakukukan dengan menggunakan model pembelajaran Team Game Tournament.
Dalam pembelajaran dengan model Team Games Tournament mengedepankan
penerimaan terhadap perbedaan individu dengan waktu yang sedikit dapat
menguasai materi secara mendalam, dan proses belajar mengajar berlangsung
dengan keaktifan dari siswa. Dalam pembelajran ini hasil belajar siswa lebih baik
karena dalam pembelajaran ini menekankan siswa untuk berkompetisi dan
bertanding mengerjakan soal-soal yang tertera dalam setiap kegiatannya sehingga
siswa akan lebih paham. R.E. Slavin (2005) dan Suarjana (2000:10)
Pembelajaran dengan menggunakan model Team Game Tournament
dalam saminanto (2010:44-45) dilakukan melalui tahap-tahap : Guru menentukan
materi, Pembentukan kelompok dan di ketuai seorang siswa, guru memberikan
soal, guru membagikan kartu soal tournament (tournament dilaksanakan 2
putaran), Salah seorang siswa membacakan pertanyaan yang tertera di dalam
kartu dan siswa yang lainnya dalam kelompok itu menjawab pertanyaan didalam
0
5
10
15
20
Sangat Aktif
Aktif Cukup Aktif
Kurang aktif
Frekuensi Kondisi Awal
Frekuensi Siklus 1
Frekuensi Siklus 2
55
kertas-kertas kecil yang telah disiapkan oleh guru sebelumnya. (elaborasi),
Kemudian siswa yang membacakan soal tersebut diatas memeriksa jawaban
teman-temannya, demikian seterusnya secara bergantian sampai seluruh kartu soal
yang disediakan habis terjawab oleh seluruh siswa, memberikan penghargaan
kepada kelompok yang memperoleh rata-rata skor tertinggi, dan melakukan
evaluasi.
Penelitian ini relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh Restu Heri
Suryana dalam skripsi yang berjudul Penggunaan Pembelajaran Kooperatif Tipe
Team Games Tournament dalam Peningkatan Pembelajaran Matematika di Kelas
V SD dan penelitian yang dilakukan oleh Arifah Nur Triyani dengan judul skripsi
Model pembelajaran kooperatif tipe teams-games tournament (TGT) sebagai
upaya meningkatkan Keaktifan belajar matematika siswa pada pokok Bahasan
peluang dan statistika di smp negeri 4 depok. Sertarelevan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Anis Farida Jamil dengan judul penelitian ”Penerapan belajar
kooperatif model TGT yang di modifikasi untuk meningkatkan hasil belajar
geometri siswa kelas VII SMPN 1 Leces Kabupaten Probolinggo”.
Hipotesis dalam penelitian ini terbukti bahwa Penggunaan model
pembelajaran Team Game Tournament (TGT) akan meningkatkan hasil belajar
dan keaktifan siswa pada mata pelajaran matematika kelas 4 SD Negeri 1
Baleharjo.